Mencari Saham Bagus Hari Ini

Mencari Saham Bagus Hari Ini

Bagaimana cara mencari saham yang bagus hari ini? Bagaimana cara mencari saham yang bakalan naik di pagi hari? 

Semua trader pasti punya pertanyaan2 ini. Terutama anda pemain saham dengan time frame jangka pendek sampai swing trading, anda perlu mencari saham2 yang bagus untuk ditradingkan dengan rentang jangka pendek. Baca juga: Tips & Strategi Swing Trading Saham. 

Anda yang rajin mencari saham-saham yang punya potensi naik di hari ini, anda perlu memahami beberapa hal, agar strategi mencari saham bagus yang anda lakukan tidak berujung pada nyangkut, atau salah memilih saham. 

Jika anda mau mencari saham bagus maka kunci pertama adalah, anda harus paham dulu bagaimana cara menganalisis saham, dan menginterpretasikan analisa teknikal.  

Dengan kata lain, pahami dulu analisa teknikal. Yap, karena semua keputusan beli dan jual saham harus anda lakukan dengan analisis teknikal. Keuntungan yang bisa anda dapatkan di saham bisa anda raih jika anda memahami strategi2 analisa teknikal tersebut. Baca juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal.

Untuk anda yang bisa mempraktikkan langsung strategi analisa teknikal dan praktik2 analisa teknikal simpel dan efektif untuk membaca saham2 yang naik, saya pernah bahas disini: Ebook Saham PDF. 

Kedua, anda juga harus paham bahwa tidak setiap saat market bagus untuk trading. Saya rasa mayoritas trader akan berusaha mencari saham yang bagus hari ini, yang bisa naik setelah dibeli (termasuk saya sendiri). 

Namun ada kalanya market tidak bersahabat untuk trader. Ada kalanya harga saham berjatuhan. Entah karena koreksi besar setelah sahamnya sudah naik gila-gilaan sebelumnya. Atau market-nya drop karena memang lagi banyak sentimen2 yang nggak enak. 

Jadi dalam trading saham, kita tidak bisa menuntut bahwa hari ini juga anda harus dapat saham yang bisa naik. Keputusan dalam trading bukan hanya buy dan sell, namun anda juga harus bisa WAIT AND SEE. 

Artinya, kalau menurut pengamantan anda, hari ini nggak ada saham yang potensi soalnya market lagi nggak mendukung, ya anda nggak perlu memaksakan trading. uga 

Maka dari itu, selain analisa teknikal, permainan psikologis & mindset trading disini juga berperan besar untuk menentukan langkah trading anda. Baca juga: Belajar Analisa Teknikal & Psikologis Trading.

Satu hal lagi, mencari saham bagus hari ini tidak harus dilakukan dengan terus memantau market real time. Anda nggak perlu repot-repot lihat running trade, running order, buyer seller terbesar saham tersebut. 

Mencari saham naik hari, bukan berarti harus melihat top stock, top volume atau saham2 yang banyak diperdagangkan trader di hari sebelumnya. Apalagi kalau anda nggak punya banyak waktu trading, tentu anda tidak akan sempat cek running trade dan lain2. 

Mencari saham bagus cukup anda lakukan dengan basic dan praktik analisa teknikal. Cuma itu saja. Dan inilah yang biasa saya lakukan juga sehari-hari. 

Soal analisa running trade, running order itu sifatnya adalah analisa tambahan untuk trading. Mencari saham yang bagus untuk hari inipun juga bukan berarti anda harus beli dan jual saham di hari yang sama. 

Mencari saham yang bagus untuk hari ini, bisa anda lakukan dengan tujuan untuk hold dalam jangka waktu tertentu. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Menganalisis Saham yang Baik

Cara Menganalisis Saham yang Baik

Trading & investasi saham bukan hanya bicara tentang berapa besar profit yang anda peroleh. Di dalam dunia saham, anda harus bisa melakukan analisis saham yang layak, supaya saham-saham yang anda beli bisa membuahkan profit yang maksimal. 

Anda harus paham cara menganalisis saham yang baik. Analisis saham itu bukan hanya sekedar menekan tombol buy dan sell di harga tertentu pada layar online trading. 

Dalam menganalisis saham yang baik, ada beberapa hal penting yang harus anda lakukan, supaya anda tidak salah jalan. Baca pos ini sampai habis dan praktikkan: 

1. Analisis chart (grafik) 

Kalau anda ingin membeli saham yang bagus, anda harus menganalisis saham-saham secara spesifik. Dari analisis saham spesifik, anda bisa melihat saham-saham mana yang potensial untuk ditradingkan, yang punya peluang naik jangka pendek. 

Jika anda seorang trader, maka anda harus bisa membaca dan mempraktikkan analisis grafik (ANALISIS TEKNIKAL) untuk memilih saham-saham yang layak dibeli. 

Analisis teknikal adalah analisis utama untuk trader saham yang ingin mencari saham-saham potensial. Ada banyak analisis lain, tetapi di dalam analisa saham, analisa teknikal harus anda prioritaskan, karena psikologis pasar, pergerakan bandar, pola-pola saham dapat tercermin dari chart dan analisa teknikal itu sendiri.

Pelajari juga praktik2 analisis teknikal disini: Full Praktik Analisis Teknikal Saham Pemula - Expert.  

Grafik saham
2. Analisis fundamental 

Analisis fundamental harus anda kuasai untuk menganalisa dan memilih saham, karena pergerakan naik-turunnya saham sangat tercermin dari analisis fundamentalnya juga. 

Perusahaan yang punya fundamental bagus, akan tercermin dari harga sahamnya yang bagus pula (likuid, fluktuatif, lebih stabil), sehingga risikonya cenderung lebih kecil. 

Analisis fundamental adalah analisa utama yang digunakan untuk anda yang ingin INVESTASI SAHAM (investor). Oleh karena itu, anda yang ingin investasi saham, pelajari cara-cara menganalisis fundamental untuk memilih saham yang layak disimpan jangka panjang. 

Sebagai trader saham, anda pun juga harus paham dengan analisis. Seberapa penting analisis fundamental untuk trader? Kita sudah pernah bahas bersama disini: Perlukah Analisis Fundamental untuk Seorang Trader?

Pelajari juga analisis fundamental untuk memilih saham2 jangka panjang disini: Analisis Fundamental & Investasi Saham. 

3. Analisis market (IHSG, kondisi ekonomi, sentimen pasar) 

Analisis saham yang baik harus dilakukan dengan memahami dan menganalisis kondisi market dalam hal ini adalah kondisi IHSG. Anda harus menganalisa kecenderungan market saat itu, cenderung bullish, bearish, atau bahkan strong bearish. 

Pelajari selalu kondisi ekonomi, sentimen2 yang dapat mempengaruhi market, karena pergerakan saham seringkali dipengaruhi juga oleh berita dan sentimen2 pasar yang terjadi saat itu. 

Jadi, analisis market adalah analisis yang digunakan secara garis besar untuk melihat kondisi dan potensi market secara umum. Kalau market sedang jelek, anda harus lebih bisa menahan diri untuk membeli saham, demikian juga sebaliknya. 

Sedangkan analisis teknikal & fundamental adalah analisis yang lebih spesifik yang digunakan untuk membeli dan screening saham-saham pilihan. 

4. Waktu menganalisa saham yang tepat

Analisis saham yang baik harus dilakukan secara fleksibel. Intinya adalah: 

Menganalisis saham tidak harus dilakukan saat pasar saham sedang bagus 

Menganalisis saham tidak harus dilakukan saat jam trading berlangsung 

Melakukan analisa saham bisa dilakukan kapanpun, dalam keadaan pasar saham bullish maupun bearish. Jangan beranggapan bahwa kalau market lagi turun, anda nggak perlu menganalisa saham. Jangan beranggapan bahwa analisa saham itu lebih baik dilakukan saat market bullish. 

Analisis saham bisa dilakukan pada semua situasai market. Anda juga bisa menganalisis saham saat market saham tutup (closing), yaitu dengan cara menganalisa grafik / analisis teknikal, atau menganalisa fundamental emiten.  

Dan analisa saham bukan berarti anda harus membeli saham. Wait and see, mengamati pola2 market juga merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari analisis saham. 

Menganalisis saham itu fleksibel, dan ketika berbicara tentang saham, kita tidak hanya melulu bicara tentang profit. Analisis-analisis saham yang tepat sasaran inilah yang pada akhirnya akan membuat anda menjadi sophisticated trader / investor (Investor yang canggih, berpengalaman).  

Faktor-faktor lain yang harus anda kombinasikan dengan 4 poin diatas, yaitu mengontrol emosi trading / psikologis trading, mengelola manajemen modal, menyusun tradin plan. Yup, semua ini juga perlu anda perhatikan ketika trading, karena poin2 tersebut tidak bisa dipisahkan dari analisa saham. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Pengalaman Trading: Belajar Saham yang Benar

Pengalaman Trading: Belajar Saham yang Benar

Pada saat pasar saham sedang naik (bullish), banyak trader saham yang semangat, euforia, optimis, dan ingin terus mempelajari pasar saham supaya bisa memaksimalkan profit. 

Namun jika yang terjadi sebaliknya, di mana pasar saham sedang lesu, saham-saham berjatuhan, indeks saham luar negeri jatuh, banyak trader saham yang mulai pesimis, tidak mau belajar saham, malas melihat market.   

Oke, nggak ada salahnya kalau saat market turun anda "tutup laptop" sementara, karena saat itu nggak ada saham bagus untuk ditradingkan. 

Bayangkan kalau IHSG lagi jatuh, dan sehari bisa turun sampai 3% lebih. Saya rasa, saya pun juga nggak akan beli saham pada saat-saat seperti itu. Strategi "tutup laptop" saat market sedang jatuh, atau harga saham turun sebenarnya juga merupakan cara untuk refreshing. 

Daripada kita stress melihat saham2 pada turun, mendingan kita lupakan sejenak pasar saham dan lakukan aktivitas yang lain. 

[Anda bisa pelajari juga strategi dan seni trading supaya anda mampu menghadapi kondisi pasar saham yang sedang jatuh, agar anda bisa meminimalkan risiko kerugian dan mengembangkan modal dalam jangka panjang disini: Strategi Trading Saat Pasar Saham Strong Bearish.]  

Tapi bukan berarti kita hanya mau belajar saham, memperdalam analisis untuk trading & investasi hanya ketika pasar saham lagi bagus, ketika banyak trader euforia, ketika banyak sentimen positif. 

Pada saat harga saham sedang turun, entah turun karena koreksi, ataupun karena ekonomi sedang lesu, saya sering sekali mendengar kalimat-kalimat seperti berikut: 

"Percuma belajar saham. Harga saham turun terus".

"Analisis teknikal sama fundamental tidak akan berguna kalau pasar saham masih turun." 

"Nggak ada gunanya analisis teknikal dan fundamental, masih kalah sama bandar".

"Naik turunnya saham tergantung bandar. Percuma mempelajari analisis saham, kalau bandar mau naikkan saham ya pasti naik. Kalau mau turunin saham, trader ritel nggak akan bisa apa-apa" 

Namun ketika harga saham lagi naik-naiknya, mulai banyak trader yang optimis. Nah, kalau anda memiliki mindset seperti ini, ujung-ujungnya anda hanya akan siap menghadapi market bullish, tetapi tidak siap saat harus berhadapan dengan market yang turun secara tiba-tiba.

Belajar saham yang benar bukan cuma dilakukan ketika pasar saham lagi bagus. Dalam keadaan apapun, sebenarnya selalu ada hal-hal yang bisa anda pelajari dari pasar saham, di mana ilmu tersebut bisa anda gunakan di kemudian hari.

Pada saat pasar saham naik, anda bisa belajar untuk memaksimalkan profit, mengontrol euforia, belajar menetapkan target profit, belajar menyeleksi saham-saham yang bagus untuk dibeli. 

Pada saat pasar saham koreksi (turun) normal, anda bisa belajar untuk memilih dan screening saham-saham mana saja yang sudah diskon yang punya potensi rebound. Pelajari juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

Pada saat pasar saham lesu, anda bisa belajar untuk membaca kondisi market, membaca pertanda market yang akan turun, mempelajari saham-saham apa yang sudah undervalue atau yang murah secara teknikal, mempelajari siklus market dan manajemen modal untuk "curi start" di harga bawah. 

Dengan demikian, anda bisa bertahan dalam kondisi market apapun, baik saat bullish maupun bearish. Belajar saham yang benar ini adalah kunci anda untuk mendapatkan PROFIT KONSISTEN di saham. 

Hal ini sudah saya alami secara pribadi. Oleh karena itu, melalui tulisan ini, saya ingin sharing pada anda semua, agar setiap trader mau melakukan proses pembelajaran di pasar saham, dan bukan hanya bersedia belajar / optimis saat market lagi bagus saja. 

Kesimpulannya, belajar saham yang benar dilakukan dengan cara: Mau mempelajari setiap kondisi pasar saham, dan bersedia untuk tetap menganalisis, baik kondisi market naik maupun turun. 

Di setiap momen yang terjadi di pasar saham, selalu ada pembelajaran yang bisa diambil dan praktikkan untuk keputusan trading anda. 

Satu hal lagi, saya ingin tekankan bahwa belajar saham bukan berarti anda harus membeli saham. Dalam kondisi market turun, bukan berarti anda harus beli saham. 

Wait and see, menganalisis, screening tanpa memutuskan untuk beli saham juga merupakan bagian dari belajar saham. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Fakta-Fakta Trading Saham yang Tidak Disadari

Fakta-Fakta Trading Saham yang Tidak Disadari

Kalau anda pembaca setia web Saham Gain, tulisan-tulisan yang saya sharing di web ini  biasanya berisi ulasan saham, analisa saham maupun ulasan-ulasan tentang market. Untuk pos kali ini, saya ingin memberikan sedikit hal yang berbeda. 

Kita akan bahas hal-hal dalam trading saham yang seringkali tidak disadari oleh masyarakat awam, bahkan oleh para trader saham itu sendiri. 

Anda perlu mengetahui fakta-fakta tersebut agar kita semua bisa melakukan trading saham dengan cara yang tepat, dan tidak hanya percaya trading saham karena "kata Si A" atau kata Si B". 

Selama menjalankan aktivitas trading maupun investasi saham, ada 5 fakta trading saham yang harusnya dipahami oleh para trader, namun yang tidak menyadarinya. Apa itu? Mari kita bahas. 

1. Sukses di saham tidak membutuhkan akademik yang bagus 

Sampai saat ini, masih banyak anggapan untuk sukses di saham anda harus sekolah jurusan ekonomi, anda harus memiliki nilai akademik yang bagus. Anda harus menjadi pakar ekonomi untuk bisa profit di saham. Banyak anggapan kalau anda tidak sekolah di jurusan ekonomi, anda tidak akan bisa sukses.  

Padahal untuk sukses di saham, anda sama sekali tidak membutuhkan nilai akademik yang bagus. Anda juga tidak perlu sekolah di jurusan ekonomi untuk bisa menjadi seorang trader saham sukses. 

Untuk sukses di saham, yang anda butuhkan adalah: KEMAUAN untuk belajar saham.  Sekali lagi: Kemauan anda. Kalau anda punya kemauan yang kuat, anda mau belajar, anda mau praktik langsung beli jual saham, anda mau meluangkan waktu anda untuk menganalisa saham, itulah sebenarnya kunci sukses anda untuk menghasilkan profit. 

Sudah banyak bukti para trader saham yang sukses, justru mereka bukan berasal dari sekolah ekonomi, atau bahkan mereka tidak memiliki pendidikan akademik yang mentereng. 

Saya sudah pernah membahasnya disini: Semua Orang Bisa Sukses Berbisnis SahamDunia saham itu sebenarnya adalah pengetahuan umum, dan semua kalangan bisa sukses dan mencetak profit dari trading saham, tanpa memandang status sosial.  

2. Trading saham adalah seni menganalisa 

Banyak anggapan bahwa mendapat profit di saham adalah faktor keberuntungan / hoki, faktor kebetulan, hanya tebak menebak. Faktanya, trading saham itu full seni menganalisa.

Tujuan kita trading saham adalah mencari saham2 bagus yang bisa naik, sehingga memberikan profit. 

Oleh karena itu, anda harus bisa membaca grafik, menganalisis saham dengan benar, mencari kombinasi2 analisis teknikal yang profit, melihat momentum market untuk trading. Semua itu tidak bisa dilakukan hanya dengan ilmu tebak-tebakan. 

Apabila tujuan anda ingin profit di saham secara konsisten dan modal anda bisa berkembang jangka panjang, maka anda harus memahami seni menganalisa saham, baik dengan analisa teknikal, analisa market maupun analisis fundamental. 

Pelajari juga praktik analisis-analisis teknikal untuk mencari saham2 yang bagus, dan praktik2 menemukan saham diskon disini: Analisis Teknikal Saham Full Praktik Pemula - Expert. 

3. Anda tidak memerlukan software-software khusus untuk mencetak profit 

Banyak sekali para trader saham yang ingin dapat profit dengan cara membeli software saham khusus 'pencetak profit dan sinyal akurat' dengan harga puluhan juta Rupiah.

Banyak trader beranggapan bahwa software2 saham khusus ini bisa memberikan sinyal saham yang akurat, sehingga bisa memberikan saham-saham yang bagus dan menguntungkan tanpa harus menganalisa saham secara otodidak. 

Faktanya, tidak ada software saham khusus yang bisa memberikan anda profit secara instan. Sangat disayangkan jika anda membuang uang puluhan juta hanya untuk membeli software2 khusus, padahal uang yang anda miliki bisa anda gunakan sebagai modal trading. 

Di dalam trading, sebenarnya anda tidak memerlukan software2 khusus untuk screening yang harganya mahal. Mendapatkan profit di saham harus anda lakukan dengan cara menganalisa saham secara otodidak, dan memahami poin2 penting dalam screening saham & praktik analisis teknikal. 

Dengan cara seperti ini, anda bisa mengetahui saham2 mana yang layak trading dan tidak. Semuanya ini bisa dilakukan melalui software online trading yang sudah anda miliki (akun saham anda dari kantor sekuritas).  

Pelajari cara-cara memilih saham yang bagus untuk trading disini: Cara Simpel & Efektif Screening Saham Bagus. 

4. Menjadi trader sukses tidak ada batasan waktunya 

Tidak ada batasan waktu untuk menjadi seorang trader sukses. Jika anda sudak trading 1-3 tahun, namun anda belum sukses (profit konsisten), bukan berarti anda tidak bisa sukses.

Kesuksesan dalam trading tidak bisa diukur dari berapa tahun anda trading. Banyak trader yang sudah trading lebih dari 3 tahun, namun belum bisa mencetak profit karena trader tidak memiliki mindset trading yang benar, masih asal memilih saham dan mengharapkan profit instan. 

Jika anda ingin sukses dalam trading, anda tidak perlu mentargetkan berapa tahun anda bisa sukses, supaya hal ini tidak membeani anda. Kalau anda trader lain yang sukses, anda tidak perlu membandingkan diri anda dengan trader lain.  

Kuncinya, banyaklah belajar. Banyak praktik trading, dan sediakan waktu luang anda untuk menganalisa saham. Bahkan di saat pasar saham tutup (closing market), ada baiknya anda sediakan waktu luang untuk menganalisa saham dan utak-atik grafik.

Dengan cara tersebut, anda bisa memahami dan mencari saham-saham yang layak trading lebih baik, sehingga kesempatan anda untuk sukses dalam trading semakin terbuka. Saya sudah mengalaminya sendiri. Anda bisa pelajari lagi sharing saya disini: Tips Belajar Saham Cepat Bisa. 

5. Semakin sering beli saham, bukan berarti semakin untung 

Anggapan bahwa semakin banyak anda membeli saham, berarti peluang profit semakin besar adalah anggapan yang kurang tepat. Faktanya, membeli saham dengan frekuensi trading yang teratur, justru akan membuat profit anda lebih maksimal dibandingkan jika anda terlalu sering membeli saham. 

Terlalu sering membeli saham bisa menyebabkan anda mengalami overtrading. Apa itu overtrading? Anda bisa pelajari tulisan saya disini: Cara Mengatasi Overtrading. 

Jadi untuk mendapatkan profit dalam trading, yang anda incar adalah KUALITAS TRADING, bukan KUANTITAS TRADING. Fakta-fakta inilah yang seringkali tidak disadari oleh banyak trader saham. 

Seringkali karena trader ingin dapat profit banyak, cepat dan untung tiap hari, akhirnya trader mengabaikan kualitas trading itu sendiri.


Dari fakta-fakta trading saham diatas, apakah ada yang tidak anda sadari selama ini? Semoga pos ini bisa membuka wawasan trading kita semua, sehingga setiap trader bisa mencetak profit yang maksimal. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Apa Target Trading Saham Anda?

Apa Target Trading Saham Anda?

Apa target utama anda ketika memutuskan untuk trading saham? 

"Tentu saja dapat profit, dapat duit dari saham pak" Jawab anda.

Semua trader pasti ingin mendapatkan profit dari hasil tradinngnya. Kita semua membuka akun saham dan memutuskan untuk beli saham dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham. 

Tapi kalau target trading saham anda "hanya" untuk mendapatkan untung, saya rasa itu terlalu luas dan mainstream.

Karena kalau anda "hanya" ingin dapat profit, anda mungkin akan fokus untuk memperoleh profit tanpa peduli dengan cara-cara dan proses trading saham yang baik. 

Dalam trading saham, anda bisa meraih profit dengan banyak cara. Banyak trader saham yang mencoba memperoleh profit dengan cara membeli software-software yang mahal, membeli saham dengan cara mengikuti trader-trader yang lebih pengalaman tanpa perlu melakukan analisa trading lebih dalam. 

Banyak trader yang rela membayar mahal untuk mengikuti seminar2, grup2 premium dengan harapan targetnya tercapai: Dapat profit dari saham dengan cara yang cepat tanpa perlu menganalisa saham sendiri.

Tetapi apakah dengan membeli saham tanpa menganalisa hal ini bisa meghasilkan profit yang maksimal? Bukankah cara-cara tersebut justru meningkatkan risiko trading yang lebih besar? 

Maka dari itu, dalam menetapkan target trading, anda juga harus memasang mindset trading yang benar. Semua trader menginginkan dapat profit dari saham, namun profit itu adalah HASIL AKHIR yang anda dapatkan. 

Untuk mendapatkan hasil akhir (profit) tersebut, anda harus melalui proses-proses trading. Kalau anda bisa berproses dengan benar, profit trading pasti akan anda dapatkan.   

Intinya, kalau anda ingin bisa profit di saham, anda harus merasakan sendiri bagaimana terjun di dunia saham. Anda harus merasakan sendiri situasi trading, memahami situasi pasar saham (baik saat bullish maupun bearish), pahami sendiri bagaimana cara menganalisa saham. Profit akan anda dapatkan jika anda mempraktikkan poin-poin tersebut. 

Ibarat anda ingin jago di suatu bidang, maka anda harus mempraktikkan sendiri ilmu yang ada di bidang tersebut. Kalau anda ingin bisa menjadi dokter spesialis yang handal, ya anda harus sering praktik menangani pasien. 

Anda tidak bisa hanya membaca buku dan mengikuti perkuliahan. Itu semua penting, tapi yang paling penting adalah praktik2 yang anda lakukan sendiri. Analogi ini sama dengan trading saham.

Jadi ada baiknya, target anda dalam trading saham adalah menetapkan target-target sebagai berikut:  

- Bisa menganalisa saham sendiri
- Bisa memilih saham-saham yang menguntungkan 

Dengan kata lain, tetapkan tujuan agar dengan trading saham, anda bisa lebih paham dengan pasar saham, dan anda paham bagaimana cara melakukan dan memilih saham yang bagus.  Kalau anda punya tujuan2 tersebut, anda pasti bisa mendapatkan profit trading, dan anda paham bagaimana mengelola risiko, modal di dalam trading. 

Dari trading saham, anda mungkin juga punya target untuk mendapatkan penghasilan tambahan, membiayai kuliah / sekolah anak anda, bisa membeli barang-barang kebutuhan tersier dan lain-lain. 

Target tersebut sah-sah saja. Tapi sekali lagi untuk mencapai target-target tersebut, anda harus bisa memilih saham secara mandiri. 

Namun jika anda hanya target dapat profit banyak di saham, maka kemungkinan besar anda akan berusaha mendapatkan profit dengan cara-cara instan (membeli saham tanpa analisa, mengandalkan software saham untuk mencetak profit). 

Hal ini banyak sekali dialami oleh para trader. Tidak sedikit trader saham yang bangkrut, kecewa (karena harapan profit tidak sesuai kenyataan di pasar saham), menyalahkan pasar saham karena trader hanya ingin dapat profit, tanpa menetapkan target untuk menjadi trader mandiri yang bisa membaca analisa saham dengan baik sesuai versinya. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Pengalaman Trading Saham:  Berapa Lama Trader Bisa Dapat Profit Konsisten?

Pengalaman Trading Saham: Berapa Lama Trader Bisa Dapat Profit Konsisten?

Berapa lama bisa dapat profit konsisten di pasar saham? Begitulah pertanyaan yang sangat umum ditanyakan oleh pemula dan trader yang masih belum bisa dapat profit konsisten. Terkait cara mengukur profit konsisten, saya pernah menuliskannya disini: Profit Konsisten Saham, Berapa Target Anda?

Di pos ini, saya akan lebih berbagi pada anda tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan trader untuk bisa profit konsisten. Dan tentunya di pos ini, saya juga akan bercerita tentang pengalaman pribadi penulis di trading saham. 

Memang banyak sekali pemula yang bertanya pada saya tentang berapa lama agar bisa dapat profit di pasar saham. Pertanyaan seperti ini sebenarnya relatif sekali jawabannya. Saya selalu jawab: Tergantung keseriusan anda menjalani trading. Tidak ada ukuran baku berapa lama anda bisa dapat profit konsisten. 

Ibarat orang sukses. Kesukesan seseorang bisa diraih di usia yang berbeda-beda. Ada yang sukses di usia 45 tahun. Ada orang sukses di usia 35 tahun. Bahkan ada orang sukes di usia sebelum 30 tahun atau biasa kita sebut pengusaha muda. Sebaliknya, ada juga orang yang belum sukses karena malas bekerja. 

Jadi kembali lagi, jika anda bertanya berapa lama saya bisa untung konsisten alias sukses di trading saham? Itu semua tergantung dari anda. Apakah anda serius mau praktik trading atau hanya jadi 'follower' dengan menelan rekomendasi mentah-mentah, malas menganalisis, tidak mau mengevaluasi kerugian yang ada.

Tidak ada jaminan anda trading 10 tahun pasti bisa dapat profit konsisten, kalau anda tidak pernah mengevaluasi kesalahan trading anda. Ada pebisnis yang bisa mulai untung konsisten hanya dalam 2 tahun investasi, karena memang pebisnis saham tersebut memiliki basic investasi dan kemauan yang kuat untuk terus menganalisis. 

Bagaimana dengan pengalaman saya sendiri? Well, saya pribadi baru bisa mulai dapat profit konsisten setelah 3,5 tahun trading saham.

"3,5 tahun? Lama juga ya?" Kata anda. 

3,5 tahun memang bukan waktu yang terlalu cepat untuk dapat profit konsisten. Tapi memang setelah 3,5 tahun trading saham, saya baru merasakan menganalisis saham rasanya jauh lebih mudah, bisa lebih akurat memprediksi pergerakan saham dibandingkan saat awal-awal trading saham, di mana dulu saya harus banyak menelan kerugian, nyangkut, cut loss, gampang panik, mudah mengikuti saran orang lain, lupa menganalisis dan lain-lain. 

Setelah 3,5 tahun trading, saya mulai menemukan pola trading / trading plan yang cocok untuk saya. Dan akhirnya saya merombak semua strategi trading, mengevaluasi kembali dan meracik ulang portofolio saya. Disanalah titik balik trading saya, yang awalnya untung-rugi-untung-rugi mulu, jadi lebih besar profitnya daripada kerugian. 

Atas dasar inilah saya sering menuliskan di web Saham Gain: Kalau anda masih pemula 1-3 tahun di dunia saham, anda ada kecenderungan / kemungkinan yang lebih besar panik saat melihat saham turun

Itu adalah hal yang wajar, karena saya mengalaminya sendiri. Namun dengan terus praktik trading, lama-kelamaan anda pasti akan bisa mengatasi semua itu. Jadi ya memang tidak ada cara yang super instan untuk bisa cepat kaya dari trading. 


Kalaupun anda bisa profit besar dalam beberapa bulan pertama trading, cobalah untuk menguji kembali sistem trading anda. Jika selanjutnya anda banyak rugi, itu artinya  kemungkinan anda hanya beruntung. 

Apakah mungkin saya profit konsisten dibawah 3 tahun Pak Heze? Tanya anda lagi

Di pasar saham semua kemungkinan bisa terjadi. Apakah anda bisa profit konsisten hanya dalam 2 tahun trading? Bisa saja. Apakah 3 tahun bisa profit konsisten? Saya jawab bisa. Semua kembali lagi pada anda, apakah anda memiliki mental yang kuat? Apakah anda memiliki kemauan kuat untuk menganalisa dan mempelajari kesalahan2 dari trading anda? 

Saya mengatakan profit konsisten yang baru bisa saya dapatkan setelah 3,5 tahun ini apa adanya, dan saya tidak memberikan janji-janji surga pada anda. Saya tidak mengatakan bahwa trading itu mudah sekali, bisa profit ratusan persen dalam waktu cepat. Memang trading saham akan terasa lebih mudah jika anda SEMAKIN PENGALAMAN.

Jadi sebenarnya, dalam trading saham anda bukan hanya mikir profit melulu. Tetapi kemampuan anda untuk bertahan di pasar saham, kemampuan anda mengendalikan emosi trading, manajemen modal, memanfaatkan momentum analisis teknikal, itu yang sangat berpengaruh pada keberhasilan anda meraih profit konsisten. 

Sayangnya banyak trader yang sudah menyerah duluan saat trading saham tidak menghasilkan, rugi terus. Hal ini karena trader tidak memiliki dasar-dasar atau pondasi yang dibutuhkan dalam trading saham seperti yang saya tuliskan diatas. Sebaliknya, trader mudah termakan janji-janji surga yang mengatakan beli saham bisa untung tanpa rugi. 

Padahal semua itu tidak bisa anda dapatkan kalau anda tidak mencari pengalaman dulu di dunia saham, dan mustahil bisa profit dengan rugi sekecil mungkin kalau anda tidak mengetahui cara bertahan di pasar saham. 

Bagaimana caranya saya bisa bertahan 3,5 tahun dengan banyak saham rugi, nyangkut, cut loss sebelum saya bisa mulai bangkit perlahan? 

Nah inilah yang penting. Bertahan di pasar saham berarti anda harus punya mental trading yang baik. Anda harus punya trading plan dan cara mengelola modal (manajemen modal) dengan baik. 

Analisis teknikal itu sangat penting. Namun tanpa semua itu, mustahil anda bisa bertahan di pasar saham dan mendapatkan profit konsisten. Semua yang saya aplikasikan dalam trading, juga saya rangkum dalam materi disini: Buku Trading dan Belajar Saham. 

Materi di ebook ini bukan berisi janji-janji surga yang tidak masuk akal. Namun materi di ebook saya berikan pada anda sebagai pondasi dan cara anda agar anda bisa bertahan dalam kondisi pasar apapun, dalam situasi apapun (baik saat anda sedang untung maupun rugi). 

Dengan materi ini, anda bisa mengaplikasikan trading anda dengan lebih baik, mematok target-target yang masuk akal, dan tentu anda bisa meraih profit yang lebih konsisten. 

Mulai sekarang, cobalah untuk mengaplikasikan cara trading yang benar. Kalau anda masih pemula, anda harus memulainya dengan benar. Kalau anda sudah cukup lama trading tapi merasa belum bisa profit konsisten, evaluasilah dahulu trading yang sudah anda jalankan. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Saham Paling Aman untuk Dibeli

Saham Paling Aman untuk Dibeli

Beberapa waktu lalu saya mendapatkan pertanyaan dari salah satu rekan pembaca web Saham Gain ini. Pertanyaannya sebagai berikut: "Pak Heze saham apa yang paling aman untuk dibeli? Saya ingin beli saham yang pasti dan menghindari fluktuatif harga yang terlalu tinggi. Terima kasih atas jawabannya." 

Jawaban saya: Tidak ada saham yang sangat aman, apalagi saham yang bebas risiko. 

"Tapi Pak, bukannya ada saham blue chip yang harganya stabil dan kinerja fundamentalnya bagus? Bukankah saham-saham tersebut sangat aman untuk dibeli?" Timpal anda.

Anggapan saham blue chip, saham-saham consumer goods adalah saham yang aman menurut saya pribadi kurang tepat. Saya setuju bahwa saham-saham yang kinerjanya bagus, saham2 yang produknya selalu dibutuhkan masyarakat itu merupakan saham yang cenderung aman, akan tetapi tidak ada saham yang terlalu aman. 

Hal ini karena semua saham itu mengalami fluktuatif harga, tidak peduli saham blue chip atau bukan. Ada banyak penyebab mengapa harga saham turun. Beberapa penyebab utama karena sahamnya memang sudah naik tinggi. Kedua, sentimen negatif market yang menyebabkan banyak saham turun terus. Baca juga: 2 Penyebab IHSG Turun. 

Artinya, kalau anda membeli saham di harga yang sudah terlalu tinggi (momentum dan analisa tidak tepat), atau anda membeli saham saat kondisi IHSG sedang amburadul, maka sangat mungkin saham yang anda beli harganya turun. 

Nah, kalau anda ingin mencari saham yang cenderung lebih aman, dalam arti anda ingin membeli saham dengan tetap meminimalkan  risiko fluktuatif dan turunnya harga saham yang terlalu tinggi, maka pilihlah: 

1. Saham-saham yang likuid 

Saham yang likuid (dan lebih baik didukung dengan kinerja fundamental yang bagus), adalah saham2 yang cenderung lebih aman untuk dibeli. Karena saham yang likuid memiliki banyak peminat (trader), sehingga ketika harganya turun, saham tersebut akan lebih mudah untuk rebound. Selain itu, saham likuid memiliki pola2 yang lebih mudah dianalisa.

Contoh2 saham likuid bisa anda lihat pada saham2 di indeks LQ45 dan indeks IDX80. Sebagai trader saham, hal ini sudah saya alami secara pribadi, di mana saham2 likuid lebih aman dibandingkan membeli saham2 yang pergerakannya tidak pasti dan trennya acak-acakan. 

Pelajari juga: Konsep Trading Saham: Beli Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun. 

2. Saham yang bagus secara teknikal 

Membeli saham yang likuid saja tentu tidak cukup. Anda harus lakukan analisa juga sebelum membeli saham. Kalau anda ingin trading, anda harus mencari saham2 yang bagus secara analisis teknikal. 

Karena tidak ada saham yang kebal koreksi, tidak ada saham yang anti turun. Dengan analisis teknikal, anda bisa melihat saham-saham yang punya pola bagus untuk dibeli, dan melihat saham2 yang pergerakannya berisiko, sehingga anda bisa memilah saham mana yang cenderung menguntungkan untuk trading, dan saham2 yang berisiko serta harus dihindari. 

Pelajari juga:  Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. 

3. Saham-saham yang kinerjanya bagus, dengan time frame jangka panjang

Jika tujuan anda beli saham untuk menghindari fluktuatif, maka ada baiknya anda menjadi INVESTOR SAHAM JANGKA PANJANG, dengan cara memilih saham-saham yang fundamentalnya bagus, contohnya adalah saham2 blue chip. Baca juga: Belajar Analisis Fundamental Saham. 

Dalam jangka pendek, saham2 pasti akan fluktuatif dan sangat mungkin suatu saham harganya turun drastis entah karena koreksi atau sentimen market saat itu. Namun, perusahaan yang memiliki kinerja bagus, sahamnya akan naik dalam jangka panjang (diatas 1 tahun). 

Jadi mulai sekarang jangan beranggapan bahwa dengan membeli saham-saham tertentu (yang kata Si A, kata SI B bagus), saham anda bakalan 100% aman tidak ada rugi dan pasti untung terus. 

Seperti saya jelaskan diatas bahwa tidak ada saham yang bebas risiko. Kalau anda membeli saham asal-asalan, membeli saham hanya karena perusahaanya terkenal tanpa melakukan analisis teknikal atau fundamental, tidak melakukan analisa market, maka sangat mungkin saham yang anda beli turun. 

Kalau anda melakukan hal tersebut (beli saham tanpa analisa), hal ini tidak lebih dari sekedar gambling / judi, yang pada akhirnya hanya akan menimbulkan kerugian dan risiko lebih besar. 

Itulah mengapa sebelum terjun ke pasar saham, setiap dari anda harus memiliki bekal pengetahuan terlebih dahulu, yaitu pelajari dan pahami praktik2 analisis teknikal, analisis fundamental, bandarmologi (tambahan) dan ulasan market / IHSG yang bisa mempengaruhi saham. 

Jika anda sudah memiliki pengetahuan yang benar, anda akan lebih mudah untuk mencari saham paling aman untuk dibeli berdasarkan screening dan analisa pribadi. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Menyikapi Saham yang Turun

Cara Menyikapi Saham yang Turun

Turunnya harga saham bisa terjadi karena banyak hal. Mulai dari koreksi (penurunan) normal, sentimen negatif, kinerja perusahaan memburuk / turun dan lain2. Dan turunnya harga saham bisa terjadi secara drastis, atau hanya turun sedikit lalu naik lagi. 

Di saat harga saham turun, tidak sedikit trader tidak tahu apa yang harus dilakukan. Sehingga akhirnya trader salah mengambil keputusan trading. Oleh karena itu, walaupun anda menghadapi kondisi pasar saham yang sedang turun, anda harus bisa mengambil keputusan yang benar. 

Beberapa hal yang perlu anda pertimbangkan untuk dilakukan ketika anda menghadapi saham-saham yang sedang turun: 

1. Hindari panic selling

Panic selling alias menjual saham karena panik adalah salah satu hal yang sering sekali dilakukan trader ketika saham-saham sedang turun.

Turunnya harga saham secara drastis akan membuat pelaku pasar melakukan panic selling.. Namun anda tidak perlu ikut panik dan menjual saham. Ketika anda panik, anda tidak akan bisa berpikir dengan jernih, sehingga keputusan anda untuk ikut cut loss saat saham turun berpotensi merugikan anda sendiri. 

Padahal, bisa jadi harga saham hanya turun sebentar lalu naik lagi. Jadi cara terbaik untuk menyikapi saham yang turun, anda harus tetap tenang dan mengambil analisis lanjutan. Dengan cara inilah anda bisa memutuskan lebih jernih apakah anda akan: Cut loss, tetap hold atau menambah porsi saham. Baca poin2 selanjutnya.  

2. Analisis saham lanjutan 

Lanjutan dari poin pertama, kalau saham anda turun, jangan panic selling, namun anda harus melakukan analisis saham lanjutan. Beberapa hal yang perlu anda analisa saat saham-saham sedang turun adalah: 

- Analisa apa penyebab penurunan saham. Apakah saham turun karena sentimen negatif, koreksi normal atau fundamentalnya jatuh? Kalau saham turun karena memang harganya sudah naik tinggi (koreksi normal) atau sentimen negatif ada baiknya anda pertimbangkan dahulu, apakah anda perlu cut loss atau tidak. 

- Analisa saham yang anda beli. Setelah menganalisa penyebab penurunan saham, anda harus analisa saham apa yang anda beli. Kalau anda ingin trading, analisalah apakah secara teknikal saham2 tersebut punya potensi rebound atau lanjut. Kalau anda ingin investasi, analisalah apakah perusahaan tersebut fundamentalnya masih bagus. 

Dengan menganalisa lebih lanjut, anda bisa memutuskan apakah saham yang turun sebaiknya anda cut loss atau anda hold. 

Anda bisa pelajari dan terapkan strategi2 analisis teknikal dan analisis saham untuk investasi disini: Buku Saham Analisis Teknikal & Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert. 

3. Cut loss 

Melanjutkan poin kedua, jika suatu saham turun karena fundamental perusahaan berubah (untuk investor saham), atau anda beranggapan bahwa secara analisa teknikal saham tersebut ada potensi turun terus (jika anda trader), anda baru bisa pertimbangkan untuk cut loss saham tersebut. 

Anda juga bisa pertimbangkan untuk cut loss saham yang turun jika saham tersebut turun mencapai target cut loss anda.

4. Wait and see (hold) atau beli bertahap 

Sebaliknya, jika saham tersebut hanya koreksi normal, atau turun karena sentimen negatif sesaat, anda punya time frame trading yang agak panjang, dan jika saham-saham yang anda beli adalah saham2 yang bagus (mudah rebound setelah turun), maka anda bisa pertimbangkan untuk hold saham anda. 

Kalau anda memiliki modal dan ingin membeli lagi, anda bisa wait and see, tunggu momen rebound dan membeli saham anda secara bertahap di harga murah, sehingga harga rata-rata saham anda menjadi lebih rendah. 

Namun untuk memutuskan apakah anda akan averaging down ketika saham turun, ada baiknya anda averaging down di saham2 yang bagus, dalam arti saham2 yang memang mudah naik setelah turun, dan dalam averaging down saya sarankan untuk membeli bertahap (jangan averaging down dengan semua modal). 

Perhatikan juga kondisi market ketika anda memutuskan averaging down. Jika saham anda masih belum ada sinyal naik, market juga masih bearish terus, ada baiknya anda menahan diri untuk tidak terburu averaging down. Pelajari juga: Strategi Averaging Down Saham yang Benar. 

Jadi intinya, untuk menyikapi saham yang turun, pertama-tama anda harus tenang dan mengendalikan emosi & psikologis. Jangan terbawa panic selling yang dilakukan oleh market. 

Kalau anda bisa tenang, anda pasti bisa mengambil keputusan yang benar ketika saham turun. Jadi pada saat saham turun, bukan berarti anda harus langsung ikutan cut loss. Analisalah lebih lanjut: Kenapa saham turun, saham apa yang anda beli, bagaimana potensi saham tersebut kedepan. 

Dari situlah anda bisa memutuskan apakah anda akan langsung cut loss saat saham turun, atau tetap hold atau bahkan menambah porsi saham (averaging). 
Kita semua tidak bisa mengendalikan pasar saham. Yang bisa kita kendalikan adalah diri kita sendiri, yaitu cara menghadapi, menganalisa dan menyikapi pasar saham. 
Pada saat harga saham turun, terapkanlah cara-cara yang saya sharing diatas tadi, supaya anda bisa mengambil langkah2 trading yang bijaksana dan tepat. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Menganalisis Saham yang Baik

Cara Menganalisis Saham yang Baik

Beberapa waktu lalu saya pernah dapat pertanyaan dari rekan trader. Pertanyaannya sebagai berikut: 

"Bung Heze bagaimana cara menganalisis saham yang baik, supaya kita bisa memperoleh profit maksimal?"

Cara menganalisis saham yang baik adalah pertanyaan yang sebenarnya sangat global, karena ukuran "baik" itu kan sangat relatif. Jadi di pos ini, saya ingin memberikan tips-tips agar anda memiliki kunci untuk menganalisa saham yang benar, yang berlaku untuk semua trader. 

Tujuan anda dan saya menganalisa saham adalah untuk mencari saham bagus yang pada akhirnya bisa MENGHASILKAN PROFIT. Jadi, untuk menganalisis saham yang baik, pertama: Anda harus tahu apa yang anda gunakan dalam analisa. 

Analoginya, kalau anda ingin menjadi juara lomba membaca puisi, anda bukan harus bisa membaca puisi saja. Anda harus mengerti teknik-teknik dalam membaca puisi. Misalnya anda harus bisa mengatur tinggi-rendahnya nada, ekspresi wajah, gerakan tubuh dan lain-lain. 

Intinya, anda harus paham apa yang anda lakukan (ilmunya) ketika anda membaca puisi.  Dan pilihlah style yang sesuai dengan karakter anda sendiri. Kalau anda hanya sekedar membaca puisi, tanpa memahami teknik yang benar, jangan berharap anda bisa menjadi seorang juara. 

Sama dengan saham. Untuk menganalisa saham yang baik, anda harus paham apa yang anda gunakan dalam analisa: 

- Apakah analisa yang anda pakai cocok untuk anda? 
- Apakah anda bisa menggunakan analisis tersebut?

Banyak trader yang tidak paham dengan analisis yang sedang digunakan. Trader menggunakan terlalu banyak analisa. Trader tidak paham cara menggunakan analisa yang lebih simpel & sederhana. Trader tidak paham cara menggunakan indikator, namun masih tetap dipakai dalam analisa. 

Hal-hal inilah yang pada akhirnya membuat trader tidak bisa menghasilkan profit maksimal dalam trading, walaupun sudah menggunakan banyak analisa dan indikator teknikal. 

Baca juga cara-cara memilih analisis teknikal yang berkualitas untuk trader saham disini: Ebook Belajar Saham

Jadi, untuk menganalisis saham yang baik, pahamilah analisa-analisa yang cocok dan ideal untuk anda pribadi. Kalau anda masih bingung menentukan indikator2 untuk trading, anda bisa gunakan dulu indikator2 yang umum disini:  5 Indikator Analisa Teknikal yang Sering Digunakan Trader. 

Kedua, perhatikan faktor-faktor lain selain analisa saham itu sendiri. Untuk menghasilkan analisa saham yang baik, harus saya akui kita juga harus melihat analisa2 diluar analisa teknikal saham spesifik. 

Faktor-faktor lain yang saya maksud misalnya: Analisa market (IHSG), sentimen-sentimen yang bisa berpengaruh terhadap pergerakan pasar, kondisi mayoritas saham dan IHSG pada saat itu. 

Kondisi pasar saham yang lagi jelek misalnya, akan membuat banyak saham sulit untuk naik walaupun secara analisa saham sudah menunjukkan sinyal naik. Sehingga, dalam kondisi market yang jelek, anda harus lebih menahan diri untuk membeli saham dalam jumlah yang besar. 

Sebaliknya, kalau kondisi market lagi baik, disitulah anda bisa lebih mempertimbangkan untuk membeli saham dengan porsi lebih banyak, terutama di saham2 yang sinyalnya sudah baik. 

Dengan ikut menganalisa faktor-faktor lain terutama analisa IHSG, sentimen-sentimen market, anda bisa menghasilkan analisis saham yang lebih berkualitas, karena anda tidak asal membeli saham (anda bisa mengatur seberapa besar alokasi modal trading di saat pasar lagi bagus dan jelek). 

Percaya atau tidak, kondisi dan sentimen pasar saham global itu sangat mempengaruhi pergerakan mayoritas saham-saham di Bursa Efek. Jadi anda harus mempelajari sentimen2 yang ada di market (IHSG). 

Cara menganalisis saham yang baik ini  berawal dari pengetahuan anda tentang cara menggunakan analisis untuk membeli dan menjual saham, serta mempelajari faktor2 lain yang dapat mempengaruhi market. 

Hal ini sudah saya praktikkan sendiri selama bertahun-tahun menjalankan aktivitas trading di pasar saham, dan cara-cara ini berlaku untuk semua trader / investor saham. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Saham Indonesia Tidak Terpercaya?

Saham Indonesia Tidak Terpercaya?

Di saat turun-turunnya harga saham, banyak pendapat yang mengatakan: 

"Beli saham Indonesia itu nggak aman, turun terus. Mending beli gold aja"
"Jangan beli saham, harga saham itu nggak pasti" 
"Saham itu berbahaya, mending deposito saja" 
"Hati-hati beli saham, saham banyak bandarnya" 

Pendapat-pendapat seperti ini banyak sekali saya jumpai, bahkan beberapa yang mengatakan hal tersebut adalah orang-orang yang sudah pernah mencoba dunia saham. 

Ditambah lagi banyaknya kasus-kasus negatif yang seringkali menjebak investor ritel, seperti kasus Jiwasraya, kasus Asabri, saham AISA, kasus-kasus saham IPO seperti POSA dan lain2. Baca juga: Saham Gorengan: Belajar dari Kasus Jiwasraya. 

Apalagi sekarang mayoritas saham yang IPO di Bursa, banyak yang tidak likuid, laporan keuangannya tidak meyakinkan, dan hanya terkesan masuk Bursa "asal-asalan". Saham BAPI misalnya, yang baru beberapa bulan listing di Bursa Efek sudah menjadi saham gocap (Rp50). 

Dengan banyaknya catatan kelam di pasar saham Indonesia, saya rasa wajar kalau banyak trader / investor yang mulai pesimis, bahkan takut untuk masuk ke pasar saham. 

Jadi, apakah benar saham Indonesia itu sekarang sudah tidak terpercaya lagi? 

Harus saya akui bahwa tidak semua saham itu bagus untuk dibeli. Terutama kalau tujuan anda adalah untuk investasi saham jangka panjang (diatas 1 tahun), ada banyak saham yang TIDAK TERPERCAYA untuk investasi. 

Mengapa? Karena seperti yang saya tuliskan diatas tadi, bahwa banyak saham yang masuk Bursa hanya terkesan "asal-asalan", banyak saham yang kinerja fundamentalnya jelek, banyak saham yang tidak menunjukkan prospek jangka panjang yang bagus (manajemennya bermasalah, produk di pasaran tidak jelas). 

Tapi di sisi lain, banyak juga saham yang bagus, baik untuk disimpan jangka panjang, maupun saham-saham yang bagus untuk ditradingkan. Di web Saham Gain ini saya juga sudah banyak membahas ulasan-ulasan dan analisa saham. 

Berdasarkan pengalaman pribadi, pasar saham Indonesia tetap merupakan sarana trading dan investasi yang SANGAT BAGUS. Namun dengan catatan: Pengetahuan saham (analisis teknikal & analisis fundamental + pemahaman tentang pergerakan market) harus anda pelajari. 

Tugas anda sebagai trader ataupun investor saham, anda harus SELEKTIF dalam memilih saham. Agar anda bisa menjadi trader yang selektif, pengetahuan saham adalah hal utama yang perlu anda kuasai. 

Karena ada saham-saham yang bagus, dan banyak juga saham2 yang tidak terpercaya (dalam konteks fundamental dan teknikalnya benar2 jelek dan tidak layak untuk dibeli / disimpan). 

Nah, kalau anda tidak bisa menjadi trader / investor yang selektif. Jika anda tidak memiliki pengetahuan dan basic2 yang diperlukan untuk trading & investasi, ya pasar saham akan menjadi "tidak terpercaya" untuk anda. Demikian juga sebaliknya.

Dan untuk menghadapi bearish market itu sendiri, kita tidak perlu panik. Karena di pasar saham ada yang namanya 'siklus pasar' dan itu pasti terjadi. Saham2 dalam jangka panjang juga tetap berada di jalu uptrend. Saya juga sudah menuliskan di pos ini: Saham-saham untuk Jangka Panjang

"Tapi Pak Heze, bagaimana dengan kasus-kasus saham IPO atau kasus2 saham gorengan yang selalu memakan korban trader ritel? Bukankah itu membuat pasar saham kita menjadi semakin jelek?" Tanya anda 

Pertanyaan bagus. Di pasar saham manapun saya yakin pasti ada saham2 yang jelek. Namun, apakah kita perlu memilih saham-saham tersebut untuk dibeli? 

Well, saya rasa tidak. Masih banyak pilihan saham yang bagus. Kalau anda mau baca-baca lagi ulasan saya disini: Investasi Saham yang Sehat! Saya pernah menuliskan tentang membangun investasi saham yang benar, termasuk cara-cara kita untuk 'memerangi' saham2 yang menjebak. 

Analoginya, di dunia ini pasti ada hal yang jelek / buruk / negatif. Dan pasti ada juga hal yang bagus / positif / membangun. Sebagai manusia, kita harus menghindari hal2 yang jelek tersebut, dan memilih untuk melakukan hal2 yang positif dan membangun. 

Di pasar saham pun juga demikian. Anda tidak perlu memilih saham2 yang jelek (walaupun ada), dan pilihlah saham2 yang baik. Pengetahuan dan analisa diperlukan agar anda bisa membangun investasi dan trading saham yang profit dan sehat.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.