Cara Mengalokasikan Modal Trading yang Efektif

Cara Mengalokasikan Modal Trading yang Efektif

Di dalam trading, modal adalah hal utama yang harus bisa anda kelola dengan baik. Artinya, modal trading (uang) yang anda miliki akan menentukan seberapa besar anda mampu bertahan di pasar saham. 

Dalam trading modal ibarat nyawa. Kalau modal anda habis, anda tidak akan bisa membeli saham apapun. Selama ada modal, anda bisa bertahan di pasar saham. Oleh karena itu, modal adalah objek yang harus anda kelola dengan baik dan benar. 

"Terus, gimana caranya agar saya bisa menggunakan modal trading dengan bijaksana?" Tanya anda semakin penasaran. 

Mengalokasikan modal trading hendaknya dilakukan dengan mengalokasikan modal paling besar untuk jenis saham yang risikonya paling kecil. Sedangkan alokasi modal trading yang paling kecil adalah untuk jenis saham yang risikonya paling besar. 

Saham2 yang mengandung unsur risiko paling besar adalah saham2 gorengan. Sebaliknya, saham2 yang risikonya paling kecil umumnya adalah saham2 lapis satu (blue chip) dan dan saham yang risikonya lebih besar daripada saham lapis satu adalah saham2 lapis dua. Baca juga: Perbedaan Saham Lapis Satu, Dua dan Tiga. 

Contoh cara mengalokasikan modal trading: 

Anda memiliki modal sebesar Rp20 juta di rekening saham. Dari Rp20 juta tersebut, 40% anda alokasikan pada saham blue chip. 35% anda alokasikan pada saham-saham lapis dua. 10% anda alokasikan untuk trading di saham lapis tiga, dan 15% anda tetap simpan sebagai kas. 

Itulah contoh cara mengaloasikan modal trading dengan efektif dan benar. Ingat, cara ini bukanlah cara yang absolut. Ini hanya merupakan saran / gambaran pada anda mengenai bagaimana cara mengalokasikan modal untuk trading. 

Tapi kalau anda baca lagi baik2, saya menuliskan alokasi modal yang paling besar adalah untuk saham2 yang risikonya cenderung kecil (blue chip dan diikuti dengan saham lapis dua, kemudian saham lapis tiga sangat kecil). 

Ini artinya, saya menyarankan pada pembaca agar anda lebih memprioritaskan untuk mengalokasikan modal trading yang besar pada saham2 yang tingkat risikonya lebih kecil. 

Sekali lagi, cara ini bukanlah cara yang absolut. Namun saya sering menemukan trader yang mengalami kerugian2 yang besar karena mereka nekad membeli saham2 lapis tiga dengan modal besar. 

Maka dari itu, agar anda bisa terus bertahan di pasar saham (modal anda tidak habis), ada baiknya anda PRIORITASKAN trading di saham2 yang risikonya lebih / paling rendah. Dengan cara seperti ini pula, anda berpotensi meraih profit yang lebih konsisten

Bagaimana cara melihat saham2 yang memiliki potensi risiko lebih rendah dan lebih tinggi?

Anda bisa mempelajarinya disini: Panduan Menemukan Saham BagusPada ebook praktik tersebut, saya juga memaparkan tipikal grafik saham yang layak untuk trading dan saham-saham yang polanya harus anda hindari, walaupun secara grafik kelihatannya saham2 tersebut berpotensi rebound. Saham2 seperti ini yang berpotensi menjebak trader.

Salam profit... Selamat praktik


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Belajar Saham Gratis, Kenapa Harus Bayar Mahal?

Belajar Saham Gratis, Kenapa Harus Bayar Mahal?

Saya sering mendapatkan request / permintaan dari rekan-rekan pembaca web Sahamgain ini, ataupun dari teman-teman yang sedang ingin belajar saham untuk bisa memberikan materi belajar saham gratis. 

Memang kebanyakan orang akan selalu mencari yang gratisan, bukan hanya untuk belajar saham. Kalau nggak percaya, coba deh anda cek di Google Adwords misalnya, kata kunci "gratis" "free" pasti akan sangat banyak dicari orang. 

Kembali lagi, anda pasti menginginkan belajar saham gratis yang lebih bisa terjangkau oleh dompet, dan tentunya dari pembelajaran saham itu, anda bisa mendapatkan hasil yang maksimal (asalkan anda mau berusaha). 

Sebelum saya menjelaskan lebih lanjut, saya menceritakan sedikit tentang website Sahamgain ini. Awal saya menulis website Sahamgain, saya memang memiliki motivasi untuk bisa berbagi, dan memberikan kontribusi kepada rekan-rekan yang masih awam di dunia saham. 

Saya tidak ingin orang meremehkan profesi saham (misalnya saham dianggap judi). Saya juga tidak ingin banyak orang terjebak dengan janji-janji manis diuar sana yang mengatakan kalau saham itu mudah, bisa cepat kaya, bisa beli saham nggak pernah salah, nggak pernah rugi. 

Padahal saham itu ada risikonya, dan anda nggak mungkin kan tiba-tiba sukses dalam waktu sekejap. Untuk jadi juara kelas saja anda harus belajar melebihi yang lain. Demikian juga dengan trading saham, kalau anda cuma maunya bermimpi, nggak mau ber-proses anda nggak akan bisa sukses.  

Itulah kenapa di Sahamgain ini, saya banyak menuliskan tentang risiko saham, yang bahkan saya tuangkan dalam Ebook Trading dan Belajar Saham tentang materi psikologi saham, dan membentuk mindset trading yang baik.

Materi-materi itu puentinngg banget, karena materi inilah yang membuat trader bisa memiliki psikologis yang lebih baik saat trading. Apa dampaknya? Pikiran yang baik akan membuat keputusan yang diambil lebih tepat, kita mampu berpikir lebih jernih.  

Terkait tulisan-tulisan saya di web maupun di ebook, saya memang ingin memberikan sesuatu yang berbeda tentang pandagan saham. Karena kalau saya cuma trading doank, menganalisis saham setiap hari, saya berpikir: "Di mana konstribusi masyarakat yang bisa saya berikan?" Maka dari itu, web Sahamgain ini saya dirikan selain untuk berbagi juga untuk pelayanan masyarakat. 

Jadi apabila anda memang punya keinginan kuat untuk bisa menjadi trader yang handal, saya membuat tulisan-tulisan di web Sahamgain dan ebook yang saya khususkan untuk itu. Artinya, tulisan-tulisan yang saya bukan cuma nulis teori, tapi semua itu juga berdasarkan pengalaman alias praktik. 

Di web Sahamgain ini, kalau anda buka-buka isi artikelnya, maka jumlah artikel yang saya tulis bukan hanya beberapa atau banyak, tapi sangat banyak dan bisa anda akses secara gratis. 

Dan sekali lagi, tulisan-tulisan saya yang sifatnya teori di web ini, anda tidak perlu bayar mahal-mahal. Di luar sana banyak sekali produk-produk yang menawarkan profit ratusan persen, padahal isinya hanya teori dan program-program yang sebenarnya tidak bisa kita ukur menggunakan rumus.. 

Iyalah.. Ini pasar saham boss. Anda tidak akan bisa menggunakan software-software atau robot pencetak untung berapapun harganya... Pasar saham itu digerakkan oleh orang-orang atau bahasanya adalah pelaku pasar. 

Dalam perjalanannya saya banyak menemukan blog-blog lain yang mencoba meniru gaya / style dari Sahamgain ini. Saya pribadi juga sering menemukan orang-orang yang melakukan plagiat dengan copy-paste isi artikel ini tanpa mencantumkan sumbernya sama sekali. 

Padahal blog / web itu ada hak cipta-nya. Bukan hanya buku saja yang memiliki hak cipta. Jika anda bisa baca yang orisinil, untuk apa membaca yang copy-paste.   

Jadi apa yang saya paparkan di web Sahamgain, anda tidak perlu membayar sama sekali untuk bisa mendapatkan dan mempraktikkan ilmu. Saya bahkan juga menerbitkan ebook gratis. Anda bisa download disini: Membeli Saham Bagi Pemula, di mana materi-materi ini banyak anda temukan dan anda harus membeli kalau mau mendapatkannya. 

Namun memang kalau anda lebih ingin serius belajar, tidak 100% anda bisa mendapatkan secara gratis, karena saya sendiri menerbitkan 2 ebook praktik trading premium. Anda bisa lihat disini: Ebook Trading dan Belajar Saham dan Ebook Panduan Memilih Saham Bagus beserta ulasannya. 

Disinilah kemudian banyak rekan2 yang bertanya: "Apakah memang ebooknya nggak gratis Pak Heze?"

Mengenai kedua ebook premium memang tidak gratis. Tapi sekali lagi, anda tidak perlu mengeluarkan uang jutaan atau puluhan juta untuk bisa belajar dan praktik. Harga ebook hanya sebesar Rp145.000 dan Rp150.000. Materi ebook juga tidak saya pisah satu-per-satu (misalnya belajar pemula sendiri, analisis teknikal sendiri). 

Materi ebook saya peruntukkan untuk anda yang ingin belajar dari nol sampai benar-benar bisa, dan juga untuk level intermediate dan level expert. Materi ebook saya susun lengkap mulai trading plan, psikologi saham, mindset investor, bocoran strategi-strategi trading, dan lain2 saya tuangkan semua materinya dalam satu ebook.  

So, jangan heran kalau anda lihat halaman ebook yang cukup tebal. Karena ya memang itulah tujuan anda, supaya anda tidak hanya dapat teorinya saja, namun anda bisa menerapkan apa yang ada di ebook. 

Anda tetap bisa mendapatkan layanan gratis dari ebook. Anda bisa konsultasi dengan saya melalui email dan anda bisa mendapatkan EBOOK GRATIS apabila saya melakukan update ebook (tambahan materi ebook). 

Jika anda mencari buku-buku lain misalnya, ketika penulis menerbitkan buku edisi baru, maka tentunya anda harus membeli lagi kan? 

Ebook berbayar ini sebagai bentuk bahwa memang ebook saya ada value-nya, banyak manfaatnya, ada hak ciptanya, di mana saya (El Hezekiah Sabbat) sebagai penulisnya. Jadi bukan hanya sekedar ebook-ebookan yang isinya cuma pengenalan-pengenalan dan teori. Itulah mengapa tidak asal saya berikan secara gratis.

Namun anda hanya membayar sedikit saja untuk bisa melakukan praktik trading dengan semua cakupan materi yang lengkap dan maksimal. Dibandingkan anda mencari buku-buku lain misalnya yang harganya lebih mahal atau sama namun isinya cuma teori. 

Atau bahkan yang lebih parah, banyak saya temukan buku yang "dalamnya seminar dan jualan program". Dengan kata lain, anda harus membayar lagi jutaan rupiah untuk membeli seminar dan program, yang ternyata isinya hanya itu-itu saja. 

Kemudian anda tanya: "Kalau saya punya ebooknya, apakah di ebooknya harus beli software lagi untuk bisa menunjang trading saya?"

Tidak. Ebook berisi materi full praktik trading dan percayalah saya nggak memberikan abal-abal apapun untuk menyuruh anda membayar ini dan itu yang jauh lebih mahal dari harga Ebook itu sendiri. Anda hanya butuh mempelajari dan menerapkan materi yang ada di ebook agar anda mahir. That's it. 

Anda yang masih ingin mencari yang 'gratisan' di Sahamgain ini, saya juga menyediakan rekomendasi saham / watchlist saham gratis, bisa anda akses kapanpun dan tidak saya kenakan biaya membership pada anda. Anda bisa lihat disini: Rekomendasi Saham Hari ini. 

Pada halaman rekomendasi saham, saya memberikan saham-saham yang potensial naik, namun tentu saja saya lebih menginginkan anda mempraktikkan sendiri analisanya. Intinya, saya hanya memberikan kunci, namun anda harus bisa menyelesaikannya sendiri. 

Karena setiap orang memiliki cara trading, analisis dan time frame yang berbeda satu dengan yang lain. Nah, dari watchlist saham gratis ini, ternyata cukup sukses besar, di mana banyak saham2 watchlist kita yang naik banyak dalam sebulan broo.. 

Sedikit contohnya anda bisa lihat disini: Saham-saham (Rekomendasi) Pencetak Return Bulan November 2017Saham-saham (Rekomendasi) Pencetak Return Bulan Desember 2017Saham-saham (Rekomendasi) Pencetak Return Bulan Januari 2018. 

Itulah layanan-layanan gratis di Sahamgain yang saya berikan untuk anda, dan gratis yang saya berikan ini bukan cuma gratis tapi nggak ada isinya, melainkan gratis yang berbobot dan berguna untuk trader maupun investor. 

Jadi kalau anda bisa mendapat edukasi saham free, gratis, anda hanya perlu membayar sedikit untuk menjadi bisa, untuk apa harus membayar promosi yang terlalu mahal?


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Strategi Menentukan Target Take Profit

Strategi Menentukan Target Take Profit

Dalam trading saham, take profit adalah salah satu bagian dari trading plan yang harus anda eksekusi dengan benar dan bijaksana. Strategi melakukan take profit inilah yang menentukan seberapa besar anda mendapatkan profit. Sebenarnya banyak trader yang sudah bisa mendapatkan profit. Namun karena target take profit yang ditetapkan salah, profit malah berubah jadi rugi.

Biasanya kesalahan trader menetapkan target take profit ada 2 hal: Ngarep harga saham masih akan naik lagi dan menetapkan take profit terlalu tinggi. Jadi, sebenarnya trader sudah bisa mendapatkan profit. Tetapi karena sifat greed dan kurangnya analisa pasar, maka profit yang sudah didapatkan akhirnya hilang. 

Kalau anda sering mengalaminya, anda harus mulai mengubah strategi trading anda (terutama menentukan take profit). Kesalahan pertama dalam take profit: Ngarep harga saham masih akan naik lagi. 

Ini biasanya terkait dengan psikologi trader. Trader harus bisa mematuhi rule target take profitnya sendiri. Apabila target anda sudah tersentuh, anda harus jual sahamnya. Kalau anda terus berharap harga saham naik, bukan tidak mungkin harga saham justru malah berbalik turun. 

Dalam hal ini anda harus memiliki trading plan yang baik, psikologi dan manajemen modal yang baik. Saya pernah membuat ebook lengkap materi2 tersebut disini: Buku Saham. 

Kedua, trader sering menetapkan take profit terlalu tinggi. Sebenarnya tidak ada salahnya anda menetapkan target take profit yang tinggi, terutama kalau anda adalah tipikal swing trader. Namun, anda harus melihat kondisi pasar saham saat itu. 

Saat kondisi pasar saham kurang bagus, dalam arti banyak saham yang dijual asing (sehingga IHSG cenderung turun terus). Kemudian posisi sebagian besar tidak banyak yang bergerak uptrend secara signifikan, maka strategi menetapkan take profit di harga tinggi cukup sulit dilakukan. Mengapa?

Saya beri contoh. Ketika kondisi IHSG sedang cenderung turun dan tidak banyak saham yang sedang uptrend kuat, biasanya harga saham bergerak di harga itu-itu saja. Bahkan ada saham2 yang awalnya terlihat naik, tetapi tidak lama kemudian langsung turun dengan cepat. Hal ini wajar. 

Hal ini sering terjadi terutama setelah IHSG break all time high, seperti yang terjadi sejak awal Juli 2017 sampai 2 bulan lebih kedepan. Di mana setelah IHSG break all time high, IHSG selalu saja cenderung koreksi. 

Kalau anda melihat situasi seperti ini, ada baiknya anda mengincar profit dengan range harga yang tidak terlalu besar.  Misalnya: Anda membeli saham BNGA di harga 1.350 kemudian menjualnya di harga 1.400. Walaupun mungkin BNGA ada harga tertinggi di 1.500, tetapi karena kondisi pasar yang kurang bagus, saham tersebut mungkin belum sempat menyentuh 1.450 sudah berbalik turun lagi. 

Jadi kesimpulannya, menentukan target take profit dalam trading saham selain didukung trading plan yang baik, anda harus luwes dalam menganalisis saham. Bukan hanya saham saja yang anda analisis, tetapi anda harus melihat kondisi pasar saham secara global, apakah kondisi pasar saham bagus untuk menerapkan buy low sell highest atau tidak. Baca juga: Strategi Trading Saat Bursa Saham Indonesia Kurang Mendukung. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Mengatasi Panic Selling dalam Trading

Cara Mengatasi Panic Selling dalam Trading

Pola pergerakan IHSG kita terkadang tidak bisa kita prediksi. Ada kalanya sebagaian besar harga saham tiba-tiba turun seketika dengan cepat. Penurunan IHSG secara cepat ini sangat mungkin dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu yang bisa mempengaruhi penurunan IHSG dengan cepat adalah faktor sentimen eksternal. 

Seperti yang terjadi baru-baru ini, ketika Turki mengalami krisis keuangan, maka dampak yang dirasakan ternyata juga sampai ke pasar saham Indonesia. Kemudian ketika terjadi perang dagang, maka hal ini bisa menyebabkan IHSG turun secara drastis, sehingga dalam kondisi ini bisa terjadi PANIC SELLING. 

Kalau anda belum tahu apa itu panic selling, anda bisa baca lagi tulisan saya disini: Mengapa Pasar Saham Sering Panic Selling? Sekarang perhatikan pergerakan IHSG dibawah ini:  



Perhatikan yang saya beri tanda lingkaran merah. Saat itu sedang terjadi guncangan krisis finansial di Turki, di mana mata uang Turki yaitu Lira juga terus melemah terhadap USD. Semakin drop IHSG, maka kondisi ini semakin menimbulkan panic selling alias jual besar-besaran. 

Dalam kondisi ini ada beberapa kemungkinan posisi yang anda rasakan: Anda sedang pegang saham dalam jumlah besar, nggak pegang saham sama sekali, atau pegang saham tapi cuman dikit. 

Kalau anda belum pegang saham alias masih full cash, itu justru peluang bagi anda. Masalahnya, karena kondisi panic selling bisa saja terjadi secara cepat dan mungkin kita semua bisa jadi telat mengantisipasi (apalagi anda yang sudah pegang saham sebelumnya), maka tidak sedikit trader akhirnya ikutan stres, panik dan akhirnya menyerah cut loss. 

Saat terjadi panic selling dan harga saham turun terus, penulis pribadi juga sering mendapatkan pertanyaan dari trader: 

"Sahamnya sekarang turun terus. Apa sebaiknya cut loss saja?"
"Pak Heze, sepertinya sekarang saham2 akan turun terus. Enaknya cut loss di harga berapa?" 

Saya sudah menuliskan bahwa jika anda ikut panic selling dan terbawa arus fear, maka itu adalah cara trading yang salah. Namun demikian, memang tidak mudah ketika anda harus melihat saham2 yang anda pegang turun sampai 100 poin, 200 poin dalam waktu singkat. Terutama trader pemula yang belum terbiasa melihat kondisi ini, akan jauh lebih mudah untuk panic selling. Ditambah dengan opini2 "para analis saham" dadakan yang mengatakan IHSG akan jauh lebih dalam, krisis terulang dan lain sebagainya. 

Jadi di pos ini saya akan memberikan beberapa tips pada anda, agar anda bisa mengatasi rasa panic selling ketika saham2 anda sedang anjlok: 

1. Pilihlah saham2 blue chip 

Dalam trading saham, selalu masukkan saham2 yang bagus di portofolio anda. Pilih saham2 blue chip. Jangan memasukkan modal anda semuanya di saham2 gorengan atau saham2 yang tidak likuid. 

Kenapa demikian? Karena saham2 blue chip lah yang paling cepat berbalik naik setelah kondisi panic selling itu reda. Tidak percaya? Baca tulisan saya disini: Beli Saham Cepat Profit? Belilah Blue Chip.  

Jadi kalau anda sudah pegang saham blue chip dan tiba2 besok terjadi panic selling, maka anda tidak perlu terlalu khawatir / ikutan panic selling. Nah, beda cerita kalau semua saham2 anda isinya saham2 tidak likuid, hal ini akan lebih mengganggu psikologis anda.

Saat saham blue chip turun, anda bisa membeli lagi. Dan pada saat rebound, anda sudah bisa menjual profit saham2 blue chip. Hal ini sudah saya buktikan berkali-kali. Dengan memiliki portofolio yang bagus, anda tidak perlu khawatir jika harga saham anda turun saat terjadi panic selling.   

2. Ingat prinsip trading: Trader pasti mengincar saham murah 

Ingatlah bahwa trader selalu mengincar saham-saham yang sedang diskon. Jadi semakin turun saham, disitulah peluang emas yang sebenarnya. Nah, kalau ada saham bagus yang terdiskon, sudah pasti trader akan membeli kembali saham tersebut ketika turun tajam, sehingga harganya akan berbalik naik dengan cepat. 

Ibarat di supermarket ada harga diskon untuk barang2 kebutuhan pokok (yang selalu dicari orang). Maka para pembeli pasti akan membeli barang2 tersebut dalam jumlah yang lebih besar.  

Bagaimana cara membedakan saham yang sudah murah / diskon? Anda bisa mendapatkan materi mencari saham diskon disini: Buku Saham. Di praktik ebook tersebut saya 

So, kalau anda camkan prinsip kedua ini, anda tidak perlu ikutan panic selling saat saham anda turun. Namun seperti yang saya katakan, agar anda bisa lebih tenang dalam trading, anda harus selalu menyimpan saham2 blue chip dan saham LQ45 dalam porfotolio anda. 

3. Panic Selling hanya terjadi sebentar 

Panic selling pada umumnya terjadi hanya dalam jangka pendek sebagai respon pelaku pasar terhadap berita yang sebenarnya dampaknya tidak secara langsung ke ekonomi Indonesia, atau sifatnya hanyalah sementara. 

Ingat saat terjadi Brexit tahun 2016? Kala itu Brexit sempat menjatuhkan IHSG 1,30% hanya dalam 1 sesi perdagangan saham. Tetapi keesokan harinya IHSG berhasil rebound dengan cepat. 

Artinya, kalau panic selling cuma terjadi sebentar anda tidak perlu ikutan panic selling. Dalam trading, anda juga saya sarankan untuk tidak menggunakan seluruh modal anda untuk membeli saham, sehingga anda bisa membeli lagi saham2 bagus yang sudah berada di harga bottom. Dengan demikian, panic selling ini justru menjadi momen yang bagus untuk anda. 

Itulah 3 cara yang bisa anda terapkan agar anda dapat mengatasi atau setidaknya meminimalkan panic selling ketika IHSG turun tajam. 

Seumpama nanti terjadi panic selling, pelajari grafiknya. Berapa lama sih panic selling itu terjadi? Dengan demikian, anda bisa mengambil keputusan2 yang tepat dan tidak ikut terbawa arus trading yang salah.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Seberapa Penting Manajemen Modal dalam Trading Saham?

Seberapa Penting Manajemen Modal dalam Trading Saham?

Kalau anda seorang pemain saham, hal terpenting UTAMA yang harus anda kuasai adalah: Manajemen modal. Kenapa harus manajemen modal? Kenapa bukan analisis teknikal dan pengetahuan trading lainnya yang lebih penting? Seberapa penting peran manajemen modal dalam trading?

Di  web Saham Gain ini, saya pernah menuliskan bahwa modal trading itu ibarat nyawa. Anda bisa baca-baca lagi artikelnya disini: Cara Agar Anda Tidak Bangkrut di Pasar Saham. Itulah kenapa anda harus menguasai manajemen modal. 

Analisis saham itu sangat penting, tapi kalau anda nggak punya modal sama sekali / modal anda habis sama sekali karena terlalu banyak cut loss dan saham nyangkut, gimana caranya anda beli saham? Selama anda punya modal, selalu ada peluang untuk mengembangkan modal anda menjadi profit. Tapi kalau modal anda sudah habis total, anda tidak bisa melakukan apa-apa lagi (trading).

Saya banyak menemukan trader yang sebenarnya memiliki analisis yang tajam dalam memprediksi harga saham. Tapi, sayangnya trader tidak memiliki manajemen modal yang baik, dan cenderung menjadi rakus (greed) ketika melihat harga saham yang sudah naik terlalu tinggi. 

Saya juga pernah menemukan trader yang menelan kerugian cukup besar karena dengan PD-nya melakukan averaging down menggunakan dana margin. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak trader yang belum bisa melakukan manahemen 

Jadi kalau anda tanya: Memangnya seberapa penting manajemen modal dalam trading? Maka saya jawab: Manajemen modal adalah hal yang sangat penting, bahkan lebih penting daripada canggihnya sistem teknikal yang anda ciptakan. 

Di pos ini, saya dapat menyimpulkan satu hal tentang manajemen modal: Sistem analisis teknikal yang sederhana dibarengi dengan manajemen modal yang baik, akan menghasilkan profit yang lebih besar. Tetapi sistem teknikal yang canggih dan tidak dibarengi dengan manajemen modal yang baik, maka anda tidak akan bisa menghasilkan profit yang besar. 

Jadi sehebat apapun analisis anda, saya tetap menyarankan pada anda untuk mempelajari manajemen modal trading yang benar. Manajemen modal dalam trading juga saya banyak sekali bahas secara lengkap di ebook saham. Anda bisa mendapatkannya disini: Buku Saham. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Profit Saham: Ilmu Bandarmologi Saham

Profit Saham: Ilmu Bandarmologi Saham

Ilmu bandarmologi untuk mendeteksi pergerakan harga saham merupakan salah satu "analisa" yang seringkali digunakan oleh para trader untuk mendeteksi kecenderungan pergerakan harga saham melalui gerak-gerik bandar.  

Selama ini dalam analisa saham, kita hanya mengenal dua jenis analisa, yaitu analisa teknikal (untuk trader) dan analisa fundamental (untuk investor). Jadi analisa bandarmologi ini boleh saya katakan termasuk dalam analisa lain-lain (selain analisa teknikal dan fundamental yang selama ini dikenal dan digunakan oleh banyak pemain saham). 

Harus diakui bahwa sekarang ini banyak trader yang mencari cara memprediksi saham menggunakan bandarmologi, di mana cara ini bagi sebagaian besar trader dianggap lebih mudah untuk memprediksi kecenderungan pergerakan saham dan "lebih mudah". 

"Pak Heze apakah anda sendiri menggunakan ilmu bandarmologi untuk keputusan trading?" Tanya anda penasaran . 

Jujur saja, saya tidak terlalu menggunakan analisa bandarmologi untuk mengambil keputusan trading. Apalagi sampai menggunakan tool2 khusus untuk memantau gerak-gerik bandar. Analisa2 yang saya lakukan selama ini murni lebih mengarah pada analisa teknikal (grafik, chart pattern, candlestick, support-resisten dan lain2). 

Sebagian trader berpikir: Kalau kita bisa mendeteksi pergerakan bandar saham menggunakan tool2 atau data historis sekuritas, untuk apa kita susah-susah memantau grafik?

Dahulu waktu pertama trading saya juga memiliki pikiran yang sama. Saya mencoba mencari cara dan jejak bandar, di harga berapa bandar akumulasi saham, sehingga saya bisa memperkirakan kapan saya harus masuk di saham2 tertentu. Hasilnya? Terlalu banyak analisa, kepala puyeng, ruwet. Tapi... Hasilnya tidak maksimal.  

Saya mempelajari banyak tentang bandarmologi (karena dalam pergerakan bid-offer itu sendiri sebenarnya bisa ditebak pergerakan bandar). Akan tetapi, analisa saya untuk membeli dan menjual saham berdasarkan bandarmologi sebatas pada analisa bid-offer dan running trade, dan semua analisa tersebut tetap harus di-cover dengan analisa teknikal.

Karena sejak awal trading saham saya sudah mencoba mempelajari banyak bandarmologi dalam trading saham, maka jika anda ingin memutuskan untuk menggunakan analisa bandarmologi total dalam trading anda, anda harus mempertimbangkan dua hal ini: 

1. Bandar bukan trader pemula 

Bandar saham bukanlah trader pemula yang asal memutuskan dalam membeli saham2 yang akan digoreng. Kalau anda berpikir untuk mendeteksi pada harga berapa bandar melakukan akumulasi saham, maka bandar tidak akan dengan mudah memberikan bekas-bekas "jejak" harga historis yang diakumulasi.

Sehingga jika anda menebak, katakanlah, bandar saham sedang akumulasi saham ELSA di harga 370-380, sehingga anda memutuskan ikut membeli ELSA di harga 370-380 dengan harapan anda jual di 390, maka keputusan ini kurang tepat, karena bisa saja tebakan anda benar bandar akumulasi di 370-380, tapi bisa saja bandar besar lain sudah akumulasi besar2 di harga2 bawah, sehingga bisa jadi ketika harga berada di 380-384, then harga sahamnya langsung turun / koreksi. 

Ada baiknya kalau anda mau menggunakan analisa bandarmologi (sah-sah saja sebenarnya analisa tersebut), anda juga harus tetap menganalisis grafik teknikalnya. 

Analisa teknikal adalah analisa yang sebenarnya bisa menggambarkan cerminan psikologis pasar, karena analisa teknikal grafik terdiri dari kumpulan pola-pola candlestick historis, sehingga dengan pola2 teknikal yang anda, anda bisa memprediksi lebih akurat kecenderungan pergerakan harga saham. Baca juga: Belajar Candlestick Saham: Candlestick adalah Cerminan Sinyal dan Psikologis Pasar

2. Bandar saham lebih pintar, lebih banyak modal daripada anda dan saya 

Bandar saham memilliki modal yang jauh lebih besar daripada anda dan saya. Bandar saham memiliki lebih banyak pengalaman dan bandar saham pastinya bekerja dalam tim untuk menggoreng suatu saham. 

Bandar saham lebih paham timing yang tepat untuk menggoreng saham, kapan harus menaikkan harga besar-besaran, kapan harus menghentikan sementara aktivitas menggoreng sahamnya, kapan harus menjual saham secara masif dalam waktu beberapa bulan atau bahkan dalam hitungan menit.  

Jadi kalau anda mau mendeteksi pergerakan bandar secara pasti, maka usaha anda ibarat 'menangkap angin' alias sia-sia. Di pasar saham, ada banyak sekali kepentingan2 trader yang ada di dalamnya. Anda tidak akan bisa mengetahui apa isi pikiran dan rencana2 trader terhadap suatu saham, apakah mau dinaikkan, diturunkan atau dibuat sideways dulu dalam waktu yang lama. 

Bandar pasti mengerti harga-harga yang sering menjadi acuan trader-trader ritel untuk masuk, sehingga bandar tidak akan dengan mudah memasang harga2 acuan ini untuk bisa memudahkan trader ritel masuk di saham yang akan digoreng. 

So sekali lagi, analisa teknikal tetap harus anda utamakan dalam analisis saham anda. Artinya di pos ini sebenarnya saya juga menyarankan pada anda yang sedang mencari-cari cara untuk mendeteksi bandar seakurat mungkin, untuk tidak terlalu terpaku pada acuan bandar, karena cara2 seperti ini akan membuat anda capek sendiri.   

Analisa teknikal memiliki banyak sekali kelebihan, yaitu dapat digunakan untuk mengambil posisi atau trading dalam beberapa menit saja, beberapa jam, sehari, dua hari, seminggu, sebulan bahkan diatas tiga bulan sekalipunAnalisa teknikal memiliki banyak sekali keleluasaan dalam analisis. Dan satu lagi. Analisa teknikal TIDAK RIBET. 

Kalau ada cara yang bisa anda gunakan untuk mendeteksi harga saham dengan lebih simpel, anda tidak perlu mencari yang rumit, kecuali kalau anda ingin mengembangkan analisa2 anda yang lain. 

Saran saya untuk pemula, mulailah dengan mendalami analisa teknikal, bukan analisa bandarmologi. Kalau anda sudah paham benar analisa teknikal dan bisa mendaptkan profit dari analisis teknikal, anda baru bisa mengembangkan analisa2 lanjutan seperti bandarmologi.  

Gunakan dahulu cara yang simpel, tidak ribet, luwes dan terbukti mampu menghasilkan profit, yaitu analisa teknikal. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Berapa Besar Profit Trading Saham yang Bisa Diraih?

Berapa Besar Profit Trading Saham yang Bisa Diraih?

"Pak Heze, kalau kita trading berapa profit yang bisa kita dapatkan?" 

"Apakah profit dari trading saham bisa sampai 100 juta per bulan?"

"Trader A katanya bisa profit Rp500 juta per bulan dari trading saham. Apakah dengan trading kita bisa mendapatkan profit sebesar itu?"

Saya sering mendapatkan pertanyaan2 seperti ini. Jadi kalau saya boleh rangkum pertanyaan2 tersebut, maka inti pertanyaan tersebut sebenarnya adalah: "Berapa sih profit yang bisa kita dapatkan kalau kita trading saham?"

Anda yang sudah trader kawakan pasti mengerti bahwa profit dari trading itu berbeda-beda setiap orang. Bahkan anda yang katakanlah trading dengan modal Rp2 miliar. Profit yang anda dapatkan tiap bulan juga nggak mungkin flat / tetap. Pasti ada saatnya profit anda jauh lebih besar dibandingkan bulan2 sebelumnya. Ada saatnya profit anda lebih kecil dibandingkan saat2 yang lain.  

Namun sepertinya masih banyak trader yang belum memahami hal tersebut. Misalnya, ketika ada trader yang sukses mendapatkan profit Rp700 juta, akhirnya banyak trader yang menjadikan Rp700 juta sebagai patokan untuk mendapatkan profit di pasar saham. 

Padahal profit Rp700 juta yang didapatkan trader, belum tentu bisa anda dapatkan dengan nominal yang sama. Kenapa demikian? Anda harus mengetahui bahwa ada tiga hal utama yang menyebabkan profit yang anda dapatkan bisa berbeda dibandingkan trader2 lain: 

1. Pengalaman trading 


Pengalaman trading adalah hal utama yang mempengaruhi besar kecilnya profit yang anda dapatkan di pasar saham. Semakin pengalaman anda trading, semakin sering anda memantau saham, semakin sering anda menganalisis, anda akan lebih tahu gaya trading apa yang cocok untuk anda. 

Jika anda sudah menemukan gaya trading anda, analisis yang cocok untuk anda, mendapat profit besar tidaklah terlalu sulit. Hal ini sudah saya alami sendiri. Tetapi jika anda masih buta arah alias masih lampu hijau di dunia saham, jangan pernah berangan-angan terlalu tinggi untuk mendapat profit besar. Anda harus menambah pengalaman trading anda, dan pelajari, terapkan da praktikkan analisis teknikal dengan benar.   

2. Besar kecilnya modal trading 


Semakin besar modal yang anda gunakan dalam trading, profit yang anda dapatkan akan semakin terasa. Sebagai contoh, perhatikan tabel dibawah ini: 

Klik gambar untuk memperbesar

Perhatikan ilustrasi diatas di mana ada dua trader membeli saham WIKA di harga yang sama (1.200) dan jual di harga yang sama (1.700). Tetapi trader pertama membeli WIKA dengan modal Rp6 juta. Sedangkan trader kedua membeli WIKA dengan modal Rp721 juta. 

Maka saat keduanya menjual di harga yang sama, tentu saja profit trader yang membeli WIKA dengan modal Rp721 juta jauh lebih besar (Rp1 miliar) dibandingkan profit didapatkan trader pertama (Rp2,4 juta).  

Jadi mustahil dengan modal katakanlah Rp3 juta atau Rp5 juta tiba2 anda bisa mendapat profit Rp500 juta dalam sebulan, meskipun anda berhasil menjual saham di harga tinggi. Jika anda melihat trader2 yang mendapat profit ratusan juta atau miliaran, kemungkinan besar modal yang mereka gunakan juga sangat besar. Seperti contoh tabel diatas tadi, di mana ketika anda beli dan jual saham di harga yang sama tapi kalau modal anda jauh lebih besar, profit yang anda dapatkan juga pasti lebih terasa. 

Tidak semua trader adalah trader yang punya modal besar. Banyak trader pemula yang harus memulai trading dari nol, karena kita tahu sendiri bahwa BEI sekarang menggalakkan program Yuk Nabung Saham yang berhasil meningkatkan jumlah investor pemula dengan pesat. Maka dari itu, sudah bisa kita tebak bahwa di pasar saham banyak sekali investor dengan modal kecil.

Lalu bagaimana dengan trader yang modalnya masih kecil? Jika modal anda masih belum besar (katakanlah anda masih trading dengan modal Rp1 juta, Rp5 juta), anda harus tetap FOKUS untuk menganalisa saham, dan menambah modal anda secara bertahap. Saat anda sudah mahir dan modal trading anda semakin besar, profit yang anda dapatkan pasti akan lebih besar. 

Jangan pernah menjadikan profit Rp100 juta, Rp600 juta per bulan sebagai patokan anda untuk mendapat profit, apalagi jika modal anda masih kecil. Ketepatan analisis dan psikologis trading yang benar lebih penting daripada semua itu. 

3. Kondisi pasar saham saat itu 

Seperti yang saya tuliskan di awal paragraf, meskipun anda trading dengan modal yang sama, tetapi besar kecilnya profit yang bisa anda dapatkan setiap bulan tidak akan sama. Ada saatnya anda dapat profit besar, ada saatnya profit yang anda dapatkan lebih kecil. 

Hal ini karena kondisi pasar saham tidak selalu sama. Dalam kondisi pasar saham yang bullish kencang mungkin anda akan lebih mudah mendapatkan profit. Tetapi saat kondisi pasar saham sedang strong bearish, kemungkinan besar anda harus lebih banyak wait and see. 

Kondisi pasar saham yang naik dan turun ini membuat anda tidak bisa mematok angka profit yang tetap. Jadi kalau anda bertanya apakah bisa dapat profit Rp500 juta per bulan? Apakah bisa dapat profit Rp1 miliar per bulan? Jawabannya bisa. Namun sekali lagi semua itu tergantung juga dari pengalaman anda, besarnya modal yang anda gunakan dan kondisi pasar saham saat itu. 

And the last, tulisan saya di pos ini mungkin topiknya kelihatannya simpel sekali, karena ya kalau anda ditanya berapa profit yang bisa didapatkan dari trading saham? Jawabannya pasti udah jelas: Profit setiap orang beragam.  

Tetapi masih banyak trader yang belum memahami hal ini. Banyak trader yang ngarep dapat profit ratusan juta padahal belum pernah trading secara langsung. Banyak trader yang menjadikan trader2 besar sebagai patokan mereka untuk mendapatkan profit. 

Mimpi-mimpi seperti ini yang bisa meningkatkan risiko trading, dan akhirnya bisa berujung pada gambling di pasar saham. Maka besar kecilnya profit di pasar saham semuanya kembali lagi pada pengalaman anda, modal yang anda gunakan dan kondisi pasar saham. 

Tambah dulu pengalaman dan praktik trading anda. Seiring berjalannya waktu suntik modal secara bertahap, dan pelajari kondisi pasar saham dengan benar. Maka, profit anda akan meningkat.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Mengapa Banyak Pemain Saham yang Bangkrut?

Mengapa Banyak Pemain Saham yang Bangkrut?

Sejak berdirinya web Saham Gain ini, saya menemukan banyak rekan2 yang sharing mengenai pengalamannya menekuni dunia saham. Dari banyak sharing yang saya dapatkan ternyata banyak juga 'mantan' pemain saham yang sekarang sudah tidak lagi menggeluti dunia saham. Ketika saya bertanya apa alasan mereka berhenti, banyak yang menjawab: "Karena modal mereka tergerus habis" alias bangkrut. 

Tidak sedikit pemain saham yang bangkrut. Dan tentu saya berharap hal tersebut tidak terjadi pada anda. Seorang pemain saham dikatakan bangkrut apabila modal yang digunakan sudah benar-benar habis. 

Saya sendiri pernah mengalami masa-masa hampir bangkrut di pasar saham. Namun, dengan berbagai pelajaran dan strategi akhirnya saya tetap bisa bertahan dan mencetak profit sampai hari ini. Baca juga: Cara Agar Anda Tidak Bangkrut di Pasar Saham. 

Karena saya pernah mengalaminya sendiri, dan sudah banyak pemain saham yang bangkrut di pasar saham, maka ada beberapa penyebab mengapa pemain saham bangkrut. Beberapa penyebab ini perlu anda simak dengan baik:

1. Trader tidak tahu apa yang harus dilakukan


Ternyata banyak trader yang modalnya tergerus dengan cepat karena mereka tidak tahu bagaimana mereka harus memulai dan tidak tahu dasar analisis seperti apa yang harus digunakan untuk membeli dan menjual saham. Hal ini berakibat trader akhirnya trading dengan keputusan ngawur dan ala kadarnya. Anda bisa menebak ketika mengambil keputusan tanpa didasarkan pertimbangan, pastilah trader akan mengalami kerugian. 

Sebagai solusinya, panduan step by step belajar saham sampai anda bisa trading mandiri, saya pernah menuliskannya dalam satu ebook berjumlah 409 halaman. Anda bisa memperoehnya disini: Buku Trading dan Belajar Saham.

2. Trader tidak mau belajar dan tidak pernah evaluasi 

Nah, poin nomor 2 inilah yang palingggg banyak saya jumpai. Trader yang rugi sedikit langsung emosi dan ingin membalikkan kerugian tersebut. Trader yang sudah profit langsung jumawa. Akhirnya mereka terperangkap dalam mindset dan psikologis yang salah. 

Di satu sisi, trader yang rugi tidak pernah evaluasi. Akhirnya, kesalahan yang sama terus terulang. Percuma saja dong anda main saham jika anda tidak pernah evaluasi kesalahan2 anda. Di pasar saham ada pepatah: "Keledai saja tidak pernah jatuh ke lubang yang sama".

Jika anda tidak ingin bangkrut di pasar saham, maka anda harus terus belajar. Lakukan evaluasi dari hasil trading anda. Terutama ketika ada berada dalam posisi rugi, evaluasilah apa yang menyebabkan anda rugi. Lalu, bagaimana cara melakukan evaluasi trading? Jangan lewatkan pos ini: Cara Tepat Melakukan Evaluasi Trading. 

3. Terlalu banyak mengikuti saran-saran orang lain 

Penyebab ketiga ini memang tidak terlalu banyak dialami. Tetapi, memang ada beberapa trader yang bangkrut karena suka mengikuti 'kata orang'. Yang jadi permasalahan, trader yang suka mengikuti tanpa menganalisis sangat berpotensi menggerus modal mereka, terutama jika trader membeli saham dalam jumlah besar. 

4. Dunia saham bukan bidang yang cocok

Penyebab terakhir ini juga sering dialami pemain saham. Ketika pemain saham mengalami kerugian secara berangsur dan setelah melakukan evaluasi hasilnya sama saja, maka hal ini bisa menunjukkan bahwa memang trader tidak cocok main saham. Kalau nggak cocok, ya mau nggak mau trader harus berhenti main saham.

Keempat hal inilah harus anda pelajari dan pahami dengan baik. Jangan sampai modal tergerus habis di pasar saham. Apabila anda tahu penyebab kerugian di pasar saham, tentu anda bisa melakukan evaluasi trading. Salam profit.... 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Memanfaatkan Profit Saham dari Stock Split

Cara Memanfaatkan Profit Saham dari Stock Split

Setiap saham yang akan melaksanakan stock split, saham tersebut akan memberikan peluang bagi anda untuk bisa mendapatkan saham di harga yang murah. So let say dulu BBRI harganya bisa sampai 16.000.

Anda yang duitnya cuma beberapa juta aja, mungkin nggak bisa beli sahamnya, atau paling maksimal anda cuma bisa beli beberapa lot. Nah setelah BBRI stock split 1:5, harga saham BBRI jadi jauh lebih terjangkau untuk anda yang modalnya kecil. Jadi dengan stock split, kita semua dapat kesempatan untuk beli saham bagus di harga yang lebih murah, dengan jumlah yang lebih banyak.    

Btw kalau anda belum tahu apa itu stock split, anda bisa baca pos saya disini: Pengertian dan Ilustrasi Stock Split. 

Jika anda perhatikan di media2 online atau grup saham, saham yang stock split biasanya akan jadi bahan perbincangan trader, bukan hanya karena sahamnya bakalan jadi murah, tapi saham2 yang sudah naik tinggi memang umumnya adalah saham yang menarik (bisa karena fundamentalnya memang bagus, likuid atau bahkan banyak trader yang cuma ikut2an saja). Jadi nggak heran kalau saham2 yang mau stock split banyak direkomendasikan oleh para analis. 

Nah salah satu saham bagus yang juga melakukan stock split untuk pertama kalinya adalah saham CLEO (perusahaan air minum Cleo itu lhoo). Saham CLEO ini harga IPO awalnya di kisaran 195 dan dalam satu tahun lebih harga sahamnya sudah naik sampai 1.400. CLEO stock split dan mulai ditradingkan di kisaran harga 250. 

Karena CLEO ini sejak awal melantai di Bursa peminatnya banyak (sehingga harga sahamnya naik terus), maka pertanyaannya selanjutnya: "Apakah CLEO setelah SS harganya bakal balik cepat ke 1.400 seperti semula?"

Well kita sebenarnya tidak bisa langsung menyimpulkan seperti itu. Bukan berarti ketika harga saham stock split, harga sahamnya bakalan naik lagi ke harga semula. Karena faktanya dalam banyak kasus, banyak juga saham yang habis stock split, harganya justru turun dalam jangka cukup lama.

Contohnya PPRO. PPRO pernah naik kencang dari 127 ke 1.500 dalam kurun waktu 1,5 tahun. Akhirnya PPRO melakukan stock split. Tapi setelah stock split harga sahamnya tidak kembali lagi ke 1.500, bahkan masih jauh dibawah 1.000. Atau saham TPIA yang setelah SS, harga sahamnya ternyata cuma di rentang harga segitu-gitu saja. 

Walaupun banyak juga kasus di mana saham2 setelah stock split, harganya bisa balik naik lagi, bahkan kembali ke harga sebelum SS. Dan saham2 seperti ini biasanya lebih sering terjadi pada saham2 blue chip yang memang kinerjanya bagus. 

Jadi kalau ada saham blue chip yang sebelumnya sudah stock split dan harganya balik lagi ke harga awal. Kemudian beberapa tahun setelahnya saham tersebut SS lagi, maka dasar anda untuk mengatakan saham berpotensi naik ke harga awal akan lebih kuat, karena anda bisa mengacu pada harga SS historis sebelumnya. 

Terus kalau saham2 non blue chip kayak CLEO itu tadi, apa bisa balik ke harga semula? Tentu saja bisa. Tapi kita pastinya tidak disarankan untuk langsung borong saham setelah SS, karena seperti yang saya tuliskan tadi, tidak semua saham yang SS harganya langsung balik naik, dan bahkan banyak juga yang harganya justru stagnan setelah SS. 

Agar anda bisa memanfaatkan profit dari saham yang stock split, anda harus memanfaatkan saham2 blue chip. Contohnya BBRI, PTBA, BBNI yang SS, harga sahamnya tidak lama kemudian berbalik naik. 

Dan kalau ada saham2 non blue chip, terutama saham2 yang baru 1-2 tahun IPO kemudian SS. Lalu setelah SS harga sahamnya mulai terlihat stagnan dan tidak banyak pergerakan, maka sebaiknya hindari saja saham tersebut. Karena berdasarkan pengalaman penulis, saham2 seperti ini ujung2nya cuma "jebakan batman".  

Saya juga sudah banyak membahas tentang stock split dan strategi tradingnya disini: Analisis Saham: Saham PTBA Setelah Stock Split, Analisis Saham BBRI 1 Bulan Setelah Stock Split, Pergerakan BBRI Setelah Stock Split, Pergerakan BMRI Setelah Stock Split, Saham BBRI Stock Split Rasio 1:5. Anda bisa baca-baca lagi ulasan saya. 

So far strategi2 yang kita ulas tentang strategi stock split ini sudah berhasil membuahkan hasil yang positif (baca: profit). Jadi bagi anda yang masih penasaran dengan stock split dan strateginya, anda bisa baca-baca kembali pos ini dan pos2 saya lainnya. 

** Rekan-rekan yang ingin belajar trading saham pemula - pro, bisa mendapatkan materi ebook belajar saham lengkap dari saya yang berisi strategi2 trading, cara menyusun trading plan dan manajemen modal, rekan2 bisa mendapatkan ebook trading yang saya susun lengkap (427 halaman) disini: Buku Saham.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Saham Murah Dividen Besar, Pasti Untung?

Saham Murah Dividen Besar, Pasti Untung?

Apakah benar perusahaan yang membagi dividen besar dan harga sahamnya masih relatif terjangkau, saham-saham tersebut pasti menguntungkan? 

Saham2 yang membagi saham dengan nilai dividend per share (DPS) yang besar biasanya akan selalu menarik perhatian. Saya juga sering menerima pertanyaan2 dari trader: "Saham A bagi dividen besar, apakah sudah bisa dibeli sekarang?"  

Saham yang membagi dividen besar belum tentu memberikan keuntungan untuk pebisnis saham. Mengapa? Ada dua pertimbangan yang harus anda analisa: 

1. Analisa teknikal saham tersebut 

Saham yang dividennya besar belum tentu punya pergerakan saham yang bagus. Dalam arti sahamnya likuid (banya peminat) dan sahamnya uptrend dalam jangka panjang. 

Di pasar saham, ada cukup banyak saham2 dengan dividen besar namun pergerakan sahamnya kurang baik, jarang ditradingkan. Misalnya anda bisa perhatikan beberapa grafik saham seperti ABDA, BRAM, PLIN... 

Sehingga meskipun dividend per share besar, tapi nilai dividen yang anda dapatkan tetap saja sangat kecil, karena nggak bisa membeli sahamnya dalam jumlah banyak (mungkin anda cuma bisa beli beberapa lot karena likuiditas saham yang rendah). 

Contohnya seperti saham BRAM, di mana dividend per share yang dibagikan sebesar Rp300 per saham, tapi likuiditas (bid-offer) sahamnya seperti ini: 


Selain faktor analisa teknikal, ada faktor lain yang membuat dividen besar itu tidak pasti menguntungkan, yaitu dividend trap.   

2. Dividend trap 

Di Saham Gain ini, saya sudah membahas banyak tentang dividend trap. Anda bisa baca lagi analisanya disini: Dividend Trap Saham dan Cara Mengatasinya dan Dividend Trap Saham: Contoh dan Pola.

Dividen yang besar juga dapat meningkatkan risiko dividend trap. Kalau anda mau tahu contohnya, kita bisa lihat saham MPMX, di mana saham ini sempat ramai karena MPMX akan bagi dividen besar. 

Tetapi di satu sisi, MPMX ini baru ramai saat harga sahamnya sudah naik duluan beberapa minggu sebelum pengumuman dividen. Sehingga, banyak pemain besar (bandar) yang sengaja akumulasi saham dalam jumlah besar untuk menjebak ritel. 

Dan pada tanggal ex date dividen, MPMX langsung anjlok dan terkena auto reject bawah (dividend trap). Anda bisa baca lagi tulisan saya disini: Analisa Saham MPMX dan Dividend Trap.

Kalau anda terjebak dengan dividennya yang besar, dan membeli di dekat tanggal cu date dan ex datenya, anda akan terkena dividend trap ini secara telak.  

Memang dividen besar itu jauh lebih menguntungkan dibandingkan dividen kecil. Faktanya, banyak trader saham jangka pendek yang mengincar dividen besar. Saya pun juga demikian. 

Tetapi sebagai trader, kita harus menganalisa lebih lanjut apakah saham tersebut layak dibeli atau tidak. 

Jangan hanya "dibutakan" dengan nilai dividen yang besar dan harga saham yang murah. Tapi anda harus menganalisa faktor-faktor lainnya juga, agar anda tidak kehilangan modal anda.

Saran saya, kalau anda tipe trader / semi investor / investor yang suka mencari dividen besar, anda bisa lebih memilih saham-saham blue chip, karena saham2 blue chip selain membagi dividen besar, saham2 blue chip cenderung mudah naik / rebound setelah harganya turun di tanggal ex date. Baca juga: Daftar Saham Blue Chip di Indonesia

Kesimpulannya, dividen besar itu menguntungkan, tapi tidak semua dividen besar itu sahamnya baik. Buat anda yang incar dividen besar, pilihlah saham2 yang sehat secara teknikal maupun fundamentalnya.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.