Pengalaman Trading: Cara Saya Belajar Saham

Pengalaman Trading: Cara Saya Belajar Saham

Saya sering mendapat request dari rekan-rekan trader, di mana rekan2 trader ingin agar saya sharing tentang pengalaman bagaimana cara saya belajar saham waktu masih pemula, sehingga bisa bertahan dan mengembangkan modal trading. 

Jadi di pos ini, saya akan sharing tentang cara saya belajar saham, full berdasarkan pengalaman pribadi saya sendiri. Tahapan-tahapan yang saya lakukan dalam belajar saham adalah:  

1. Belajar basic saham. Basic saham yang seperti apa? 

Catatan: Sebelum memutuskan untuk belajar saham, saya sudah memantapkan hati untuk terjun ke dunia saham (siap dengan profit dan risikonya). Jadi kalau hati anda belum mantap, maka jangan memaksakan untuk masuk ke pasar saham. 

Basic saham yang saya pelajari adalah: Pengenalan saham yaitu terkait: Keuntungan di saham yang bisa didapatkan, risiko-risiko di saham, analisa yang digunakan untuk membeli dan menjual saham, mekanisme perdagangan saham, return dan risiko, memahami perusahaan2 yang go public dan harga sahamnya, istilah2 saham. Basic dan teori sekali.  

Sambil belajar basic saham ini, saya juga membuka rekening di kantor sekuritas. Jadi sambil menunggu akun software online trading selesai, saya bisa mendalami dahulu basic-basic saham.

Jadi langkah paling pertama adalah mempelajari dahulu teori dan fakta-fakta yang ada di pasar saham. Tujuannya adalah supaya saya mendapatkan pemahaman tentang saham.   

2. Mempelajari software trading saham

Setelah software online trading saya jadi, saya mulai mempelajari tampilan2 / menu software trading, mulai dari cara beli-jual saham di software, cara menampilkan menu chart, running trade, jam trading Bursa Efek. 

Dan yang paling penting adalah mempelajari mekanisme bid-offer saham, karena pada saat anda membeli maupun menjual saham, anda harus paham cara membaca bid-offer. Tentang mekanisme perdagangan saham, saya juga sudah bahas lengkap disini: Belajar Saham Pemula. 

3. Belajar analisa teknikal, fundamental, dan pergerakan saham

Belajar analisa teknikal dan fundamental ini juga saya barengi dengan langkah kedua (belajar software trading), karena melalui software trading ini anda bisa mempelajari analisa teknikal dan setting indikator. 

Anda yang ingin mendalami analisa teknikal mulai pemula - bisa trading dan mencari saham mandiri, anda bisa mempraktikkan materi2 di ebook trading saham (427 halaman) disini: Ebook Belajar Saham  

4. Virtual trading 

Saya mempelajari analisa teknikal dan fundamental selama dua minggu lebih. Setelah itu, saya memutuskan untuk melakukan virtual trading alias demo trading. Tentang virtual trading yang saya lakukan, pernah saya ceritakan disini: Cara Trading dengan Demo (Virtual) Trading Saham.

Saya melakukan virtual trading selama kurang lebih 1,5 bulan, sebelum saya memutuskan untuk trading pakai modal beneran.  

Untuk virtual trading ini, bukanlah sesuatu yang wajib untuk anda lakukan. Saya melakuan virtual trading agar saya sudah memiliki saham pilihan saat trading, dan saya tidak bingung dengan apa yang harus dilakukan ketika trading. 

Berdasarkan pengalaman pribadi, virtual trading memberikan efek yang sangat bagus untuk pemula. Kalau anda masih ragu untuk trading dengan modal beneran, tapi di satu sisi anda belum banyak gambaran tentang trading dan analisa saham, anda bisa coba virtual trading dahulu.  


5. Praktik trading dengan modal kecil 

Setelah virtual trading, barulah saya menjalankan trading dengan modal kecil, hanya sekitar Rp1-2 juta. Kenapa tidak memulai dengan modal besar? Karena sebagai pemula, mengelola modal kecil dapat memberikan rasa psikologis yang lebih tenang ketimbang mengelola modal jumbo. 

Pemula yang masih belum pengalaman, harus memulai dengan cara yang bertahap. Setelah bisa mendapatkan profit, barulah saya menambah modal trading secara bertahap. 

Pada saat awal trading, saya hanya menggunakan satu indikator leading, satu indikator lagging, volume, analisa tren dan candlestick. Konsep yang dahulu saya terapkan yaitu beli saham saat turun, dan jual saat naik, tetap berlaku sampai saat ini. 

Saya juga menuangkan konsep-konsep tersebut yang sangat bagus untuk trader pemula maupun anda yang sudah pengalaman disini: Konsep Trading Saham: Beli Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun.

6. Praktik dan mendalami analisa teknikal 

Hal paling utama dalam trading adalah PRAKTIK. Yang anda harus anda praktikkan adalah: Menggunakan analisa teknikal untuk menghasilkan profit. 

Jadi setelah saya melalui tahapan pemula, dalam arti sudah paham tentang saham, risiko2nya, bisa untung dengan modal kecil, mekanisme perdagangan trading, maka saya mulai terus fokus untuk mengasah skill trading. 

Di dalam perjalanan trading sebagai pemula, tentu apa yang saya alami tidak berjalan sesuai harapan. Memang dalam 6 bulan pertama saya berhasil mengembangkan modal Rp1-3 juta dengan baik, namun karena gegabah, saya juga mengalami kerugian2 yang besar. 

Maka dari itu, selain fokus pada analisa dan praktik, saya mempelajari kesalahan-kesalahan trading melalui evaluasi trading. 

Evaluasi trading pribadi itu sangat diperlukan agar anda bisa mengetahui kesalahan-kesalahan yang anda buat. Semua trader pasti pernah rugi. Itu adalah hal yang lumrah. Namun yang membedakan trader sukses dan tidak adalah, trader sukses mau mengevaluasi dan memperbaiki kesalahan2 tradingnya.   

Itulah cara belajar saham saya belajar saham sebagai pemula. Cara belajar saham saya mungkin bisa berbeda dengan anda. Semoga apa yang saya tulis ini paling tidak  bisa memberikan acuan belajar saham untuk anda yang sedang menekuni trading maupun investasi.  

Sebenarnya masih banyaaaaak sekali yang bisa saya ceritakan termasuk cara-cara mengelola modal trading yang benar, psikologis trading, praktik2 analisa teknikal, cara menyusun trading plan, mempelajari kesalahan2 trader. Saya tuangkan semua di ebook saham: Ebook Saham Pemula - Expert. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Pengalaman Main Saham: Dari Rugi Jadi Untung - Part II

Pengalaman Main Saham: Dari Rugi Jadi Untung - Part II

Baca part sebelumnya: Pengalaman Main Saham: Dari Rugi Jadi Untung - Part I. Di Part I saya sudah menjelaskan banyak mengenai mengapa saya tertarik main saham hingga pengalaman saya rugi main saham. Pelan tapi pasti, kerugian main saham bisa saya tekan dan bisa berbuah menjadi profit. 

Tapi tentu saja semua itu butuh proses. Tidak ada cara instan untuk meraih kesuksesan main saham. Lalu, bagaimana cara saya bisa mengubah kerugian di pasar saham menjadi profit? 

Pertama, saya terus melakukan evaluasi trading. Mengapa evaluasi trading penting? Baca pos: Cara Tepat Melakukan Evaluasi Trading. Setelah mengalami kerugian berangsur, saya TIDAK TRADING. Berhenti total dan melakukan evaluasi, apa yang menyebabkan saya rugi. 

Ternyata penyebab kerugian saya adalah: Saya terlalu cepat puas dengan profit, ingin dapat lebih, selalu ingin trading setiap hari karena saya beranggapan semakin sering trading semakin banyak peluang mendapat profit, tidak punya trading plan. Dan alasan paling utama adalah: Saya masih kurang pengalaman.   

Kedua, setelah evaluasi saya mulai trading lagi dengan modal sekecil mungkin. Ketika mengalami rugi, jangan pernah menggunakan modal besar, karena potensi rugi akan lebih besar. Trading dengan modal kecil bertujuan untuk recovery psikologis dan mendapatkan pembelajaran lagi setelah rugi. 

Ketiga, jangan berhenti belajar. Kerugian yang saya alami mengindikasikan saya masih kurang pengalaman. Maka, saya harus banyak belajar analisa-analisa teknikal, dan mempelajari fluktuatif market. Perlahan namun pasti, saya lebih mampu membaca kondisi market: Kapan akan naik dan kapan akan koreksi lagi. 

Keempat, mulai mencari dan mengincar saham-saham yang cocok untuk ditradingkan. Kesalahan saya adalah saya sering membeli saham yang saya nggak tahu polanya sama sekali dan sering ikut-ikutan orang lain. 

Inilah yang menyebabkan saya rugi. Di trading-trading selanjutnya saya mulai screening saham-saham pilihan dan mulai trading hanya pada saham-saham yang cocok dengan tipe saya. Baca juga: Cara Melakukan Screening Saham

Kelima, memantapkan trading plan dan emosi. Setelah kerugian yang saya alami, saya mulai mencoba untuk trading lebih baik. Saya mulai menyusun trading plan, mengontrol emosi dan mengambil waktu istritahat saat sudah mendapat profit besar. Baca juga: Waktu Terbaik Berhenti (Rest) Trading Saham

Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, langkah trading saya menjadi jauuuuuh lebih baik. Dan perlahan tapi pasti pula, akhirnya saya bisa mendapat cuan konsisten.  

"Apakah Pak Heze pakai sistem yang "katanya" bisa mendapatkan profit ratusan persen? Apakah Pak Heze juga mengikuti seminar ini dan itu yang "katanya" profitnya bisa menjanjikan?" Tanya anda 

Jawabannya: Tidak dan tidak. Secara manusiawi, kalau ada cara instan untuk dapat profit cepat di pasar saham pasti saya akan menggunakannya. Tetapi, kenyataannya tidak ada cara yang instan untuk jadi kaya.

Pos ini bukan mengajarkan pada anda bahwa anda harus rugi dahulu sebelum untung. Tetapi untuk mendapatkan profit anda butuh USAHA dan EVALUASI TRADING karena tidak ada yang kesuksesan yang diperoleh dengan mudah dan tidak ada sistem trading yang sempurna.. Bukankah begitu? 

Setelah anda membaca pos ini pun, belum tentu anda bisa langsung profit besar. Setidaknya dengan membaca pos ini anda sudah paham apa yang harus anda lakukan ketika anda berada dalam posisi rugi / loss. Kini anda tinggal praktik. Bagi saya, lebih baik mengajarkan cara mencari makan yang benar, daripada terus menerus memberi makan. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Pengalaman Main Saham: Dari Rugi Jadi Untung - Part I

Pengalaman Main Saham: Dari Rugi Jadi Untung - Part I

Saya pertama kali mengenal saham ketika memasuki kuliah semester 6. Sebenarnya mengenal saham saat kuliah semester atas "agak" terlambat, karena banyak pemain saham sukses yang sudah mengenal pasar saham sejak Sekolah Menengah Atas. 

Tapi bagi saya, nggak ada kata terlambat untuk belajar. Yang membuat saya mulai mengenal dunia saham karena saya coba iseng-iseng ikutan teman-teman mengikuti semacam ekstrakurikuler pasar modal. 

Apalagi karena kuliah saya jurusan akutansi keuangan dan pasar modal, kalau nggak ngerti apa-apa tentang pasar modal setelah lulus, rasanya malu-maluin. Jadi apa boleh buat, meskipun belum tertarik dunia saham, saya coba ikutan. 

Belajar saham melalui ekstrakurikuler masih belum membuat saya mengerti bagaimana cara trading. Tapi dari situlah saya semakin tertantang untuk lebih mengerti dunia saham. Singkat cerita, ketika Praktik Kerja Lapangan (PKL), saya pun langsung memilih PKL di kantor sekuritas saham. 

Jika anda ingin lihat profil saya, anda bisa lihat disini: Profil Saya. 

Nah, masa-masa PKL inilah yang membuat saya jadi mengerti banyaaak sekali tentang trading. Saat belajar saham, saya memulainya dengan main akun demo, tidak langsung nekad main dengan modal beneran apalagi pakai modal jumbo. Baca juga: Lembar Kerja untuk Trading Saham. 

Awal-awal menjalani virtual trading, saya bisa mendapatkan keuntungan berlipat (walaupun hanya demo). Akhirnya, saya pun memutuskan untuk membuka rekening saham dan mulai trading dengan modal kecil. 

Selama enam bulan pertama, saya bisa mendapatkan profit yang cukup besar. Hasilnya tidak jauh berbeda ketika saya berlatih menggunakan akun virtual. Sebagai pemula, mendapatkan profit besar dalam waktu cepat biasanya berpotensi membuat trader menjadi overconfidence.

Hal ini ternyata juga saya alami. Setelah mendapat profit besar, saya mulai nafsu mengejar profit. Akhirnya, tanpa saya sadari saya menggunakan margin yang besar dan terkena force sell. Baca juga: Emosi Trader: Pengalaman Saya Kena Force Sell

Saat itu kebetulan IHSG sedang koreksi besar, sehingga hal ini turut mengacaukan trading saya. Keuntungan yang sudah saya peroleh selama 6 bulan pertama trading habis tergerus oleh kerugian. Sejak saat itu, saya sering sekali menelan kerugian karena selalu ada rasa ingin take revenge atas kerugian yang saya alami.

Bukannya untung yang didapat, malah kerugian yang saya alami semakin besar. Pelan tapi pasti, setelah saya melakukan banyak sekali evaluasi kerugian bisa berbalik menjadi keuntungan yang konsisten. 

Ingin tahu bagaimana cara saya mengembalikan kerugian menjadi profit yang lebih konsisten? Bagaimana cara mengevaluasi trading? Baca pengalaman main saham saya di Part II: Pengalaman Main Saham: Dari Rugi Jadi Untung - Part II


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Pengalaman Trading Saham dengan Modal Kecil

Pengalaman Trading Saham dengan Modal Kecil

Belum lama ini saya mendapat pertanyaan dari trader di email 401xdssh@gmail.com untuk membahas pengalaman trading dengan modal kecil. Berikut pertanyaannya: 

"Saya sering baca-baca tulisan Pak Heze di Sahamgain, dan menurut ulasan-ulasan Pak Heze trading saham sebaiknya dimulai dengan modal kecil dulu. Apakah Pak Heze bisa ceritakan pengalaman bagaimana cara trading dengan modal kecil, dan pemilihan saham yang dilakukan dengan modal terbatas?"

Saya tidak ingat berapa pastinya modal yang saya gunakan waktu pertama kali trading dan buka akun di sekuritas. Namun modal yang saya pakai berkisar antara Rp1-3 juta, nggak kurang dan nggak lebih dari itu. 

Sekarang saya akan bercerita pengalaman bagaimana saya trading dan mengelola, dan mengembangkan modal saya. Trading dengan modal kecil harus saya akui, pilihan saham sangat terbatas. Kita nggak bisa beli saham2 yang harganya tinggi. 

Apalagi waktu itu banyak saham2 bagus yang masih belum stock split. Fyi, dulu HMSP harganya 90.000-an per saham, sehingga jelas saya tidak mungkin menjangkau saham2 tersebut, dan BBRI harganya juga sudah hampir 10.000. Tapi sekarang HMSP sudah stock split dan harganya dibawah 4.000 per saham.  

MEMILIH SAHAM DENGAN MODAL KECIL 

Dengan modal kecil, saya hanya memilih saham-saham lapis dua, yang pergerakannya likuid, dan yang sahamnya mudah rebound setelah turun. Untuk bisa mengetahuinya, maka anda perlu melakukan screening saham. Screening saham bagus saya bahas praktik2nya disini: Panduan Memilih (Screening) Saham Bagus. 

Yup, saham2 lapis dua yang memberikan profit (itu artinya saham tersebut polanya cocok untuk saya), akan lebih sering saya tradingkan. Jadi dengan modal yang masih kecil ini, saya memang cenderung "main aman", dan saya menghindari saham2 lapis tiga.

Pilihan saham yang masih terbatas ini, memang cukup "memberatkan" untuk trading, karena hanya beberapa opsi saham bagus yang bisa saya tradingkan. Namun dengan strategi "main aman" ini, justru modal saya bisa berkembang, daripada risk taker.  

Tapi kalau sekarang, dengan 1 lot yang sudah jadi 100 lembar saham (kalau dulu 1 lot = 500 lembar), pilihan saham anda sudah lebih banyak dan variatif. Anda sudah bisa membeli saham2 blue chip dengan modal segitu. 

Itulah mengapa sebelum terjun ke dunia trading, penting sekali bagi anda untuk paham dahulu apa itu trading, bagaimana cara trading, bagaimana cara memilih saham. Supaya dalam trading nanti anda minimal sudah tahu apa yang harus dilakukan, sudah punya arah ketika mau memilih saham.  

MEMANAJEMEN & MENGEMBANGKAN MODAL 

Modal kecil bisa menjadi berkembang berkali-kali lipat, asalkan anda bisa mengelola modal trading anda dengan benar. Modal bisa berkembang jika anda mendapatkan profit. 

Untuk mendapatkan profit, maka harus memilih saham-saham yang benar untuk trading. Hal ini juga sudah saya jelaskan di paragraf sebelumnya. Selalu gunakan analisa teknikal sebelum anda trading. Baca juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. 

Meskipun anda masih pemula dan modal anda masih sedikit, tetap gunakan analisa anda sendiri sebelum beli saham. Jangan mudah terpengaruh ajakan2 untuk membeli saham A, saham B, di mana saham2 tersebut belum tentu saham yang bakalan naik. Baca juga: Langkah-langkah Belajar Saham Otodidak. 

Banyak trader yang modalnya habis karena mereka tidak melakukan analisa sebelum beli saham, tidak menggunakan / percaya dengan analisa sendiri, tidak riset sebelum trading. Padahal tahapan awal trading yang benar ini sangat diperlukan untuk perkembangan modal anda. 

Dalam mengembangkan modal, saya juga menggunakan strategi compound, yaitu menginvestasikan kembali profit yang saya dapatkan. So, ketika modal saya masih kecil, saya nggak terlalu banyak menggunakan profit saya untuk kebutuhan2 atau keinginan lain. 

Namun saya lebih cenderung menginvestasikan lagi keuntungan yang saya dapat untuk beli saham lagi. Dengan demikian, modal akan berkembang jauh lebih cepat. Saya pernah bahas  strategi compound disini: Strategi Investasi/ Trading Saham, Tapi Modal Terbatas. 

Itulah sedikit banyak pengalaman trading saham saya dengan modal kecil. Anda yang sekarang sedang memulai trading dengan modal kecil, ini adalah kesempatan anda untuk berkembang dalam trading. Baik anda yang part time trader maupun yang bercita-cita jadi full time trader, setiap dari anda punya peluang yang sama untuk sukses. 

Lalu untuk pemula, kapan anda harus berhenti trading? Berapa saham yang ideal untuk pemula? Bagaimana cara diversifikasi portofolio saham yang benar? Kapan harus suntik modal? Kalau sudah profit, apa yang harus dilakukan?

Untuk memanajemen modal saham anda lebih baik, anda bisa membaca langkah2 manajemen modal dan trading plan disini: Manajemen Modal & Trading Plan Saham.  

Intinya, untuk bisa berkembang dalam trading, anda harus memulai dengan LANGKAH YANG BENAR, BUKAN DENGAN MODAL YANG BESAR.  

Justru jika anda merupakan trader pemula, saya menyarankan anda untuk menggunakan modal sekecil mungkin. Jika anda sudah mengalami perkembangan dalam trading (bisa profit dengan rugi sekecil mungkin), anda bisa menambah modal anda secara bertahap. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Pengalaman Trading Saham dengan Modal Kecil

Pengalaman Trading Saham dengan Modal Kecil

Belum lama ini saya mendapat pertanyaan dari trader di email 401xdssh@gmail.com untuk membahas pengalaman trading dengan modal kecil. Berikut pertanyaannya: 

"Saya sering baca-baca tulisan Pak Heze di Sahamgain, dan menurut ulasan-ulasan Pak Heze trading saham sebaiknya dimulai dengan modal kecil dulu. Apakah Pak Heze bisa ceritakan pengalaman bagaimana cara trading dengan modal kecil, dan pemilihan saham yang dilakukan dengan modal terbatas?"

Saya tidak ingat berapa pastinya modal yang saya gunakan waktu pertama kali trading dan buka akun di sekuritas. Namun modal yang saya pakai berkisar antara Rp1-3 juta, nggak kurang dan nggak lebih dari itu. 

Sekarang saya akan bercerita pengalaman bagaimana saya trading dan mengelola, dan mengembangkan modal saya. Trading dengan modal kecil harus saya akui, pilihan saham sangat terbatas. Kita nggak bisa beli saham2 yang harganya tinggi. 

Apalagi waktu itu banyak saham2 bagus yang masih belum stock split. Fyi, dulu HMSP harganya 90.000-an per saham, sehingga jelas saya tidak mungkin menjangkau saham2 tersebut, dan BBRI harganya juga sudah hampir 10.000. Tapi sekarang HMSP sudah stock split dan harganya dibawah 4.000 per saham.  

MEMILIH SAHAM DENGAN MODAL KECIL 

Dengan modal kecil, saya hanya memilih saham-saham lapis dua, yang pergerakannya likuid, dan yang sahamnya mudah rebound setelah turun. Untuk bisa mengetahuinya, maka anda perlu melakukan screening saham. Screening saham bagus saya bahas praktik2nya disini: Panduan Memilih (Screening) Saham Bagus. 

Yup, saham2 lapis dua yang memberikan profit (itu artinya saham tersebut polanya cocok untuk saya), akan lebih sering saya tradingkan. Jadi dengan modal yang masih kecil ini, saya memang cenderung "main aman", dan saya menghindari saham2 lapis tiga.

Pilihan saham yang masih terbatas ini, memang cukup "memberatkan" untuk trading, karena hanya beberapa opsi saham bagus yang bisa saya tradingkan. Namun dengan strategi "main aman" ini, justru modal saya bisa berkembang, daripada risk taker.  

Tapi kalau sekarang, dengan 1 lot yang sudah jadi 100 lembar saham (kalau dulu 1 lot = 500 lembar), pilihan saham anda sudah lebih banyak dan variatif. Anda sudah bisa membeli saham2 blue chip dengan modal segitu. 

Itulah mengapa sebelum terjun ke dunia trading, penting sekali bagi anda untuk paham dahulu apa itu trading, bagaimana cara trading, bagaimana cara memilih saham. Supaya dalam trading nanti anda minimal sudah tahu apa yang harus dilakukan, sudah punya arah ketika mau memilih saham.  

MEMANAJEMEN & MENGEMBANGKAN MODAL 

Modal kecil bisa menjadi berkembang berkali-kali lipat, asalkan anda bisa mengelola modal trading anda dengan benar. Modal bisa berkembang jika anda mendapatkan profit. 

Untuk mendapatkan profit, maka harus memilih saham-saham yang benar untuk trading. Hal ini juga sudah saya jelaskan di paragraf sebelumnya. Selalu gunakan analisa teknikal sebelum anda trading. Baca juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. 

Meskipun anda masih pemula dan modal anda masih sedikit, tetap gunakan analisa anda sendiri sebelum beli saham. Jangan mudah terpengaruh ajakan2 untuk membeli saham A, saham B, di mana saham2 tersebut belum tentu saham yang bakalan naik. Baca juga: Langkah-langkah Belajar Saham Otodidak. 

Banyak trader yang modalnya habis karena mereka tidak melakukan analisa sebelum beli saham, tidak menggunakan / percaya dengan analisa sendiri, tidak riset sebelum trading. Padahal tahapan awal trading yang benar ini sangat diperlukan untuk perkembangan modal anda. 

Dalam mengembangkan modal, saya juga menggunakan strategi compound, yaitu menginvestasikan kembali profit yang saya dapatkan. So, ketika modal saya masih kecil, saya nggak terlalu banyak menggunakan profit saya untuk kebutuhan2 atau keinginan lain. 

Namun saya lebih cenderung menginvestasikan lagi keuntungan yang saya dapat untuk beli saham lagi. Dengan demikian, modal akan berkembang jauh lebih cepat. Saya pernah bahas  strategi compound disini: Strategi Investasi/ Trading Saham, Tapi Modal Terbatas. 

Itulah sedikit banyak pengalaman trading saham saya dengan modal kecil. Anda yang sekarang sedang memulai trading dengan modal kecil, ini adalah kesempatan anda untuk berkembang dalam trading. Baik anda yang part time trader maupun yang bercita-cita jadi full time trader, setiap dari anda punya peluang yang sama untuk sukses. 

Lalu untuk pemula, kapan anda harus berhenti trading? Berapa saham yang ideal untuk pemula? Bagaimana cara diversifikasi portofolio saham yang benar? Kapan harus suntik modal? Kalau sudah profit, apa yang harus dilakukan?

Untuk memanajemen modal saham anda lebih baik, anda bisa membaca langkah2 manajemen modal dan trading plan disini: Manajemen Modal & Trading Plan Saham.  

Intinya, untuk bisa berkembang dalam trading, anda harus memulai dengan LANGKAH YANG BENAR, BUKAN DENGAN MODAL YANG BESAR.  

Justru jika anda merupakan trader pemula, saya menyarankan anda untuk menggunakan modal sekecil mungkin. Jika anda sudah mengalami perkembangan dalam trading (bisa profit dengan rugi sekecil mungkin), anda bisa menambah modal anda secara bertahap. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Adakah Trader Saham yang Sukses?

Adakah Trader Saham yang Sukses?

Sebagai trader saham, saya sering sekali mendengar pertanyaan seperti judul di pos ini: Adakah trader yang kaya atau sukses? Pertanyaan2 ini sejak pertama kali saya mengenal saham sampai sekarang, masih banyak orang yang penasaran, apa iya sih, trader saham / forex itu beneran bisa sukses dan kaya? 

Pertanyaan ini wajar karena faktanya banyak trader yang bangkrut di pasar saham. Tidak sedikit dari mereka yang bercerita tentang gejolak harga saham di BEI. Saya pernah cerita sedikit soal itu disini: Menjadi Trader Saham Sukses.

Sebenarnya, kalau anda bertanya apakah ada trader atau investor saham yang sukses, saya akan menjawab: Semua itu tergantung ukuran sukses apa yang mau anda pakai. 

Kalau anda menggunakan ukuran sukses trading mengacu pada para pebisnis besar saham seperti Lo Kheng Hong (LKH), Warren Buffet (WB), Peter Lynch, dan lain2 yang memiliki modal mumpuni dan sering nongol di media karena kesuksesannya di dunia saham, maka dapat saya katakan sedikit sekali trader yang sukses. Kalaupun ada yang menyamai, saya yakin pasti dapat dihitung dengan jari. 

Tapi menurut saya, trader sukses ataupun kaya dari saham, itu ada ukurannya sendiri menurut tiap pribadi. Contohnya saya sendiri. Saya pribadi sudah bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dari trading saham. 

Menurut saya, itu sudah dapat dikatakan sukses, jika dibandingkan saya dulu waktu 1-2 tahun pertama trading, di mana dulu saham saya ada yang profit, tapi sisanya nyangkut semua. Setelah melalui masa2 tersebut, saya akhirnya bisa profit konsisten dan bisa clean portofolio alias bisa menjual saham profit, dan bisa selalu memegang full cash jelang liburan2 panjang. 

Namun dibalik itu, saya yakin bahwa pasti masih banyak trader yang bisa mendapatkan profit lebih besar daripada saya. Sehingga kalau sukses saya mengacu pada jumlah profit trader2 lain yang lebih besar, maka dapat dikatakan saya belum sukses dari saham. Got it? 

Hal ini sama juga dengan anda dan trader2 ritel yang membaca pos ini. Andaikata ada trader yang bisa dapat profit "hanya" 1-2 juta per bulan. Bisa jadi menurut trader tersebut dia sudah sukses, karena ukuran sukses yang dipakai trader adalah: Biasanya trader tersebut tidak pernah bisa dapat 1-2 juta. Maka jika trader tadi bisa untung konsisten 1-2 juta, trader tersebut dapat dikatakan sukses dalam trading saham. 

Atau andaikata anda bisa membeli mobil dari trading saham. Apakah anda sudah bisa dikatakan sukses? Kalau ukuran sukses anda memang ingin beli mobil dari trading, maka anda adalah seorang trader sukses. 

Tapi kalau ukuran anda ingin beli pesawat terbang dari trading saham, anda masih belum bisa dibilang sukses. 

Itu artinya juga kalau saya disuruh menilai apakah trader yang bisa untung Rp500ribu-1 juta per bulan, trader yang bisa untung Rp10 juta per bulan adalah dikatakan sukses, saya tidak bisa menjawabnya. Karena yang tahu sukses atau tidak dengan profit sekian hanya trader itu sendiri. 

Jadi kesimpulannya, kalau ditanya apakah ada trader yang sukses atau kaya dari saham? Jawaban saya ada, bahkan banyak. Tergantung ukuran sukses apa yang mau anda gunakan, dan tiap orang ukuran suksesnya pasti berbeda. 

Sama seperti anda dan saya menggunakan indikator saham. Tidak ada indikator yang paling bagus dan sempurna. Saya cocok untuk indikator SO, belum tentu anda cocok. Anda mahir pakai indikator MACD belum tentu orang lain mahir. Semua orang bisa profit dari indikator, tergantung bagaimana mereka menggunakannya. 

Nilai moral di pos ini yang tidak boleh anda lupakan: Jangan lupa bersyukur kalau anda sudah bisa mendapatkan profit dari saham, sekecil apapun itu. Terutama anda yang masih sering menyesal setelah take profit dan harga saham naik lagi. Jika target anda sudah sesuai dengan trading plan, maka tidak ada yang salah dengan itu. 

Anda yang ingin mengukur apakah anda sudah sukses dari trading, anda tidak perlu jauh-jauh membandingkan diri anda dengan WB atau LKH. Anda tidak perlu membandingkan anda dengan bandar-bandar saham kelas kakap yang modalnya "nggak terbatas". 

Anda cukup melihat kemampuan anda untuk meraih profit konsisten, dan bandingkan anda dengan anda saat masih pemula. Jika tujuan trading anda tercapai, maka anda sudah bisa dikatakan sukses trading. Anda hanya perlu mengasah kemampuan anda. Baca juga: Cara Mengukur Profit Konsisten Saham. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Bisnis Saham adalah Permainan Strategi

Bisnis Saham adalah Permainan Strategi

Kalau anda suka nonton bola, kadang kita melihat permainan bola seolah terkesan membosankan karena tidak ada momen-momen spektakuler (gol) dalam 45-60 menit, dan kita hanya melihat para pemain seolah mengoper bola, kemudian mengembalikan bola ke daerah pertahanan sendiri. 

Tapi sebenarnya semua itu adalah bagian dari mengatur strategi, yaitu mengatur strategi agar tim bisa mencetak gol ke gawang lawan dan permainan bola itu juga berkaitan dengan bagaimana agar bola yang dikuasi tim (ball possession) tidak mudah direbut lawan.

Artinya, dalam permainan bola kesebelasan tim nggak bisa grusa-grusu ingin langsung mencetak gol, ingin bisa menciptakan momen-momen yang bagus, ingin bisa melewati 3-4 pemain sekaligus, karena itu nggak mudah dan butuh pertimbangan serta strategi.  

Tim papan atas ketika dihadapkan dengan tim ecek-ecek atau tim yang peringkatnya paling bawah sekalipun, juga tidak bisa asal-asalan nendang bola. Tetap ada strategi, tetap ada perhitungan. Tim tetap harus bisa memanfaatkan momen yang bagus untuk mencetak gol.  

Terus, apa hubungannya sama saham? Apakah berarti bisnis saham itu sama dengan main ? 

Tidak, bukan itu maksud saya. Bisnis saham bukanlah mainan. Bisnis saham bukanlah judi. Ibarat permainan bola yang membutuhkan strategi, dalam trading saham anda juga butuh strategi yang bagus agar anda bisa mencetak profit. Istilah tepatnya adalah: MOMENTUM. 

Ya, dalam trading saham anda membutuhkan suatu momentum. Momentum itu contohnya seperti ini: Saat IHSG naik, anda nggak beli sahamnya, karena saham udah pada naik terlalu kencang. Biarpun trader lain bilang: 

"Kok you nggak beli saham sih? Itu udah pada naik, ketinggalan kereta ntar." 

"Kalau nggak beli saham, kapan profitnya?"

Namun karena trading saham itu adalah strategi, anda tetap berpegang pada prinsip momentum anda. Ketika harga saham mulai turun, turun dan turun terus. Ketika banyak trader mulai nyangkut karena beli saham di harga atas, itulah kesempatan anda membeli alias serok saham yang banyak di harga low, di harga supportnya. 

Dengan menerapkan strategi, anda bisa mendapatkan profit lebih besar, lebih konsisten dibandingkan dengan trader yang tidak menerapkan strategi yang pas. (Terkait menerapkan momentum ini, nanti akan saya tulis di pos tersendiri).

Artinya dalam trading anda harus mau menunggu (wait and see). Menunggu momentum yang tepat untuk membeli saham. Menunggu momentum IHSG koreksi. Tidak terburu masuk saat IHSG sudah naik tinggi. Baca juga: Membeli Saham yang Sudah Tinggi.

Banyak trader yang masih sering panik kalau IHSG turun, grusa-grusu ingin beli saham yang harganya udah naik, tidak sabar menunggu harga saham turun. Hal ini menyebabkan trader akhirnya sulit mendapatkan profit maksimal.

Anda tidak harus terus membeli saham. Ada saatnya anda tidak perlu trading, ada saatnya anda menungu saat yang pas untuk mengincar saham2 diskon. Trading bukan hanya sekedar buy dan sell. Anda perlu wait and see, anda perlu psikologis trading yang baik. 

Semua itu adalah bagian dari mengatur strategi trading. Dengan kata lain, seorang trader saham sesungguhnya harus memiliki intellegence dalam trading, inilah yang membedakan antara trader yang bisa mencetak profit dan tidak, dan untuk mencapai hal tersebut, anda perlu terus mengasah kemampuan anda untuk membaca pergerakan market. Baca juga: Menjadi Trader Saham Sukses. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Pengalaman Saya di Saham Gorengan

Pengalaman Saya di Saham Gorengan

Saham gorengan adalah saham yang tidak likuid, kinerja fundamentalnya jelek dan tentunya sangat rawan digoreng oleh bandar. Yap, saham2 gorengan ini mayoritas "dikuasai" bandar, dengan tujuan untuk dinaik-turunkan dalam tempo tertentu. Karena sahamnya nggak terlalu likuid, tidak sulit bagi bandar untuk punya sahamnya dalam jumlah besar. 

Nah, di pos sebelumnya: Contoh Grafik Saham Gorengan, kita sudah membahas tentang beberapa contoh ciri saham gorengan jika dilihat dari teknikalnya.

Sekarang saya mau cerita sedikit banyak pengalaman pribadi tentang saham gorengan. Saya punya teman seorang trader (bukan bandar), tapi trader tersebut punya cukup banyak kenalan / link bandar saham. 

Saat itu lagi ramai-ramainya grup saham Bakrie seperti ELTY, BUMI, dkk digoreng. Dan saham BIPI (salah satu grup Bakrie), juga cukup ramai diperbincangkan karena saham ini tiba-tiba bergerak, dan volatilitasnya cepat, tidak seperti sebelumnya. 

Seorang teman trader memberikan informasi kepada saya (informasi ini berdasarkan informasi bandar), bahwa bandar akan menaikkan saham BIPI sampai ke 250 dalam beberapa bulan kedepan (waktu itu BIPI harganya masih di 80-an). 

Saya nggak ikut beli sahamnya. Tapi soalnya saya penasaran juga, akhirnya coba mengamati terus pergerakan BIPI ini. Dan memang ternyata benar, nggak butuh waktu lama, BIPI beranjak naik sampai 103-104. Perhatikan grafik BIPI dibawah ini:     

Saham BIPI
Perhatikan yang saya beri tanda lingkaran, pada area tersebut, saham BIPI mulai ramai ditransaksikan, dan saya dapat info dari teman (di mana teman trader saya punya link langsung dari bandar), bahwa BIPI bakal naik ke 250 dalam beberapa bulan. 

Memang saat itu BIPI berhasil naik drastis dair angak 60-an, 70, 80 sampai ke harga 104 kala itu. Namun ternyata BIPI nggak naik sampai 250. Justru sebaliknya, setelah BIPI naik ke 104, BIPI dijual terus. 

Dan yang lebih parah, BIPI saat ini harganya balik ke harga gocap (Rp50), dan tidak ditradingkan lagi. Baca juga: Ciri-ciri Saham yang Ditinggal Bandar. 

Apa pelajaran yang bisa kita ambil bersama dari pengalaman trading ini?

Ada dua poin penting yang ingin saya sampaikan pada anda, yaitu sebagai berikut: 

1. Di pasar saham, jangan percaya siapapun 

Sekalipun anda mendapat informasi, saham A bakal naik, saham B bakal dinaikkan sampai ratusan persen, namun hal ini tidak ada jaminan pasti benar. Saya sudah banyak mendapatkan informasi2 saham yang bakal dinaikkan tapi faktanya sahamnya nggak naik sesuai harapan.

Selain itu, harus anda ketahui juga bahwa ketika bandar mau menggoreng saham dan menetapkan target, itu baru planning, bukan eksekusi. Bandar juga pasti akan melihat situasi kondisi saat akan menaikkan harga saham. 

Misalnya, jika bandar mau menaikkan saham BIPI ke 250, tapi ternyata ketika di harga 100, ada bandar lain yang punya banyak barang di BIPI (nyangkut), dan mau melakukan banyak aksi jual, maka bandar akan berpikir untuk menaikkan BIPI ke 250, karena diatas harga 100, ternyata banyak bandar yang ingin menjual saham, sehingga kemungkinan besar harga akan berat kalau dinaikkan lagi. 

Atas dasar ini, bandar akan memutuskan untuk langsung jual di 100-an, toh profitnya sudah gede.  

Maka dari itu, planning2 yang ditetapkan bandar. Termasuk informasi2 yang anda terima dari luar, tidak selalu akan dieksekusi sesuai dengan apa yang anda dengar. Di dalam trading, anda harus bisa menganalisa sendiri, dan tidak bergantung pada orang lain.  

2. Jangan mengandalkan bandar, ataupun orang lain sebagai jalan untuk "profit cepat"

Saya banyak menemukan trader yang tidak mau menganalisa, memilih saham, belajar analisa teknikal, tetapi mau langsung untung cepat. 

Akhirnya, 'jalan pintas' yang diambil adalah dengan mengandalkan informasi bandar saham. Kalau bandar bilang mau menggoreng saham A, trader ikut beli. Kalau bandar bilang mau menggoreng saham C, trader juga ikut beli. 

Nah, inilah cara trading yang salah. Banyak trader yang pakai cara ini, mereka bukannya dapat untung konsisten, malah banyak nyangkut di saham gorengan. 

Karena di poin pertama sudah saya jelaskan, bahwa informasi2 tentang saham yang dikatakan oleh orang lain, belum tentu realitanya akan seperti itu. 

Pengalaman saya dapat informasi BIPI akan dinaikkan sampai ke 250 ini, bisa menjadi pelajaran untuk kita semua, bahwa untuk bisa dapat untung di saham, anda dan saya sendirilah yang harus mencari, dan praktik sendiri memilih saham. Baca juga: Langkah-langkah Belajar Saham Otodidak.   

Jangan mempercayai informasi2 tentang saham gorengan, apalagi anda ingin dapat profit dengan cara mengikuti apa kata bandar.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Pengalaman Trading Saham Harian

Pengalaman Trading Saham Harian

Beberapa waktu lalu, saya menerima request dari salah satu rekan trader melalui email saya 401xdssh@gmail.com, untuk menulis pos di Saham Gain tentang pengalaman pribadi saya dalam menjalankan trading harian. 

Saya sendiri memang menerapkan strategi trading harian, di samping menjalankan strategi trading lainnya seperti swing trading. Baca juga: Kombinasi Trading Cepat dan Swing Trading. 

Saya juga menuliskan strategi2, praktik dan cara-cara memilih saham yang bagus untuk trading harian / intraday trading. Anda bisa mendapatkan praktik analisa trading harian (357 halaman) disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham. 

Trading harian selama ini bisa diinterpretasikan berbeda-beda oleh trader. Ada yang menganggap trading harian itu identik dengan gambling. Ada yang beranggapan trading harian cepat kaya. Ada yang menganggap trading harian tidak butuh analisa teknikal, cuma butuh analisa live trade saja. 

Namun ada juga yang menganggap trading harian adalah jenis trading yang tepat untuk menghasilkan profit jangka pendek. Trading harian bisa memberikan return yang lebih maksimal dibandingkan hold saham terlalu lama. 

Nah, di pos ini saya akan memberikan pandangan berdasarkan pengalaman saya pribadi menjalankan trading harian di saham. Setidaknya ada beberapa poin penting tentang trading harian yang saya pribadi sudah jalankan sampai saat ini: 

1. Trading harian membutuhkan analisa teknikal, dan kemampuan mencari saham yang bagus

Walaupun take profit trading harian dilakukan dengan jangka waktu yang lebih singkat, namun anda harus tetap memilih saham berdasarkan analisa teknikal, memilih saham2 yang punya fluktuatif bagus, likuid, dan momentum tradingnya tepat. Baca juga: Strategi Memilih Saham untuk Trading Harian. 

Trading harian bukan berarti anda membeli saham-saham yang berisiko tinggi untuk trading. Jadi sebenarnya trading harian itu tidak ada bedanya dengan strategi trading lain yang time framenya lebih panjang: Semua sama-sama perlu analisa teknikal. Semua sama-sama perlu mencari saham yang pergerakannya likuid. 

Selain itu, trading harian juga memerlukan analisa tape reading selain analisa teknikal. Nah, analisa tape reading ini hanya bisa dilakukan pada saham2 yang punya pergerakan bagus, yang punya potensi naik dalam jangka pendek. Baca pendek: Teknik dan Analisa Tape Reading Saham.

Anda tidak akan bisa untung dari trading harian kalau anda asal mencari saham yang kelihatannya naik tanpa analisa teknikal. Anda hanya akan terjebak pada gambling, di mana trading seperti itu bisa membuat saham anda nyangkut.  

2. Trading harian tidak perlu dilakukan tiap hari / tiap saat 

Berdasarkan pengalaman saya, untuk bisa menghasilkan untung di trading harian, maka perlu dilakukan dengan momentum trading yang tepat. Namun harus anda ketahui, tidak setiap saat kondisi market, kondisi saham memberikan peluang profit. 

Ada kalanya pasar saham dan mayoritas saham mengalami masa bearish yang dalam. Di saat2 seperti itu, anda perlu menggunakan rasionalitas trading anda. 

Anda harus menunggu momen yang tepat untuk membeli saham. Jangan sampai karena anda ingin dapat untung cepat, anda membeli saham setiap hari tanpa melakukan riset dan analisa lebih lanjut. 

Karena trading harian itu tidak harus dilakukan setiap saat. Sama seperti strategi trading lain, belilah saham kalau momentumnya tepat, bukan membeli saham setiap saat.  

3. Kombinasi trading bisa menghasilkan profit yang lebih maksimal 

Kalau anda seorang trading harian, tidak ada salahnya anda mencoba strategi trading lain misalnya swing trading atau trading jangka menengah. Anda bisa membagi modal anda untuk trading cepat dan juga untuk swing trading misalnya. 

Jadi selain anda memiliki modal yang anda putar buat trading cepat, anda juga punya saham yang bisa anda hold untuk jangka waktu yang lebih lama, sehingga anda bisa memaksimalkan potensi profit untuk jangka harian, dan jangka yang lebih panjang. Baca juga: Kombinasi Trading Cepat dan Swing Trading. 

4. Trading harian juga butuh kesabaran menunggu 

Trading harian bukan berarti anda beli saham detik ini, dan kemudian satu menit kemudian saham anda naik sesuai harapan anda. 
Memang hal ini bisa dan sering terjadi. Tetapi ada kalanya anda juga perlu menunggu saham anda naik. 

Misalnya, anda beli saham di pagi hari, dan kemudian jual di sore hari, atau beli saham di hari ini dan anda menunggu saham anda naik keesokan harinya.  

Jadi dalam trading harian, jangan selalu memaksakan untuk bisa take profit dalam hitungan menit (walaupun hal ini mungkin saja bisa terjadi), karena dalam trading harian anda juga harus punya psikologis yang baik, maka perlu bagi anda memiliki kemampuan memilih saham dan juga kesabaran menunggu saham anda naik sesuai target. 

Itulah sedikit banyak hal yang bisa saya ceritakan pada anda tentang trading harian berdasarkan pengalaman saya. Tentunya, masih banyak sekali hal yang bisa saya share pada anda, namun poin2 yang saya tulis di pos ini menjadi poin penting yang bisa memberikan anda fakta2 yang lebih kompleks tentang trading harian saham. 

Seperti apa contoh transaksi trading saham harian yang pernah saya lakukan? Anda bisa lihat contoh-contoh trading saham harian disini: Trading Harian: Contoh Intraday Trading Saham. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Pengalaman Main Saham Saya

Pengalaman Main Saham Saya

Anda yang sering berkunjung ke web Saham Gain ini, saya sering memberikan pengalaman-pengalaman, pandangan dan filosofi saya tentang main saham. Dan pada beberapa pos lain, saya juga memberikan pandangan2 para pemain saham sukses, tentang bagaimana cara menjalankan bisnis saham yang benar.

Tapi seperti yang sering saya tuliskan, bahwa di saham itu tidak ada rumus pasti. Main saham itu tidak seperti pelajaran matematika, di mana 1+1 hasilnya adakah 2. Dalam saham, 1 + 1 hasilnya bisa jadi 3,5,7,10 dan seterusnya. Kenapa bisa begitu? 

Karena ada banyak jalan menuju roma untuk mendapatkan untung di saham. Dapat untung di saham tidak hanya dilakukan dengan satu cara saja. Kalau ada 100 trader saham, kemungkinan besar ada 100 cara berbeda untuk mendapatkan profit. 

Anda dan trader lain mungkin sama2 swing trader. Tapi setiap strategi dan cara menginterpretasikan saham tiap orang pasti akan berbeda-beda. 

Jadi jika anda sering membaca pengalaman2 saya tentang saham, maka pengalaman2 yang saya tuliskan pada anda bertujuan untuk memberikan pandangan tentang dunia saham yang sesungguhnya. 

Namun dalam praktik trading anda juga harus bisa menyesuaikan dengan kondisi market, kondisi anda sendiri, modal yang anda miliki dan pengalaman pribadi anda. Sebagai contoh, di pos ini: Saham Turun: Pilih Hold atau Cut Loss? Saya mengatakan bahwa anda sebaiknya tidak terburu dengan cut loss. 

Tentu saja yang saya tuliskan ini bukan cuma teori, namun berdasarkan pada pengalaman trading yang sudah saya jalankan bertahun-tahun. Namun jika anda pribadi setelah menjalankan trading beranggapan bahwa anda harus cut loss secepat mungkin, itu sah-sah saja. Tidak ada salahnya. 

Karena pengalaman2 main saham yang saya tulis di web ini berdasarkan pada praktik2 trading, maka semua itu baik untuk anda pelajari, terapkan, dan adopsi dalam trading anda. 

Meskipun dalam perjalanannya, tentu saja anda yang harus bisa menemukan style anda sendiri. Anda harus bisa milih saham sendiri, anda harus bisa dapat untung sendiri. Anda  Caranya? 

Praktik, praktik dan praktik. Itu yang selalu saya tekankan pada anda. Anda mau profit dari saham? Anda ingin untung konsisten? Maka anda harus mau praktik, anda harus mengalami sendiri, anda harus mau menganalisa.

Sama seperti pengalaman2 yang saya tuliskan di Saham Gain ini, saya bisa menuliskan dan sharing pada anda karena saya mengalami sendiri bagaimana pahit manisnya dunia saham. 

"Pak Heze, tapi kan trader tetap butuh arah tentang bagaimana strategi trading dan cara memilih saham yang benar sebelum praktik?" Kata anda. 

Memang dalam trading, misi utama anda adalah dapat untung dengan kerugian sekecil mungkin. Semua itu bisa anda lakukan jika anda mengetahui strategi2 trading yang benar, cara memilih saham yang benar. 

Maka dari itu, di web ini, saya juga memberikan praktik2 langsung yang bisa anda terapkan tentang bagaimana memilih saham yang bagus untuk trading dan tujuannya agar anda bisa mendapatkan untung konsisten di saham. Anda bisa mendapatkan praktikknya disini: Panduan Simpel dan Efektif Memilih Saham Bagus. 

Sehingga, nantinya anda bisa memilih sendiri saham-saham yang bagus, mengembangkan sistem trading anda, dan mendapatkan untung di saham. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.