Berapa Penghasilan Ideal Trader Pemula?

Berapa Penghasilan Ideal Trader Pemula?

Trader pemula, pernahkah anda bertanya-tanya: Kalau saya baru trading terus setor duit Rp5 juta, berapa ya penghasilan trading tiap bulan? Apa bisa dapat Rp1 juta tiap bulan? Apa bisa dapat untung Rp3 juta per bulan? 

Jadi berapa penghasilan ideal untuk trader saham pemula? Banyak pemula beranggapan, untung ideal itu kalau bisa dapat profit besar dalam waktu yang cepat. Banyak yang ingin dapat untung 20% sebulan, 50% sebulan. 

Idealnya, kalau masih pemula, anda bisa mendapatkan profit 1-5% dari modal awal trading itu sudah sangat bagus. 

"1-5%? Kok kecil banget profitnya? Saya maunya bisa dapat untung 15% tiap bulan" Protes anda 

Profit 1-5% apalagi untuk bukanlah profit kecil. Apalagi jika anda bisa mendapatkannya dengan lebih konsisten. Justru profit tersebut ideal, dibandingkan anda dapat untung 20% dalam sebulan, tapi anda hanya beruntung alias nggak bisa konsisten. 

Lalu anda nyeletuk lagi: "Iya sih.. Tapi kalau saya pingin untung 20% tiap bulan apa bisa? Kalau saya pingin untung Rp10 per bulan apa mungkin buat pemula?"

Dalam trading saham, tidak ada yang tidak mungkin. Anda bisa dapat untung besar dalam waktu cepat, dan juga sebaliknya. Sangat mungkin anda dapat untung 20% dalam waktu singkat.

Tetapi jika anda dapat profit yang sangat besar dalam waktu singkat, bahkan profit anda sampai 20% lebih (dan anda masih baru terjun di pasar saham), maka harus saya katakan bahwa itu bukanlah "profit ideal" untuk pemula? 

Kok bisa sih? 

Banyak sekali saya temukan trader2 pemula yang dapat 'jackpot' profit jumbo hanya dengan sekali-dua kali beli saham.. Trader senang.. Gembira.. Bangga. Tapi tidak lama kemudian, trader menjadi jadi lesu, sedih, kecewa karena profit 20% berubah jadi rugi (loss) semua.

Kalau anda dapat profit besar dalam waktu singkat, anda harus lihat dan analisa: Apakah keesokan hari, dan trading2 selanjutnya anda bisa dapat profit 20% terus? Kalau ternyata tidak bisa, atau bahkan anda malah rugi, maka profit 20% itu bukanlah profit ideal. Kemungkinan besar profit yang anda dapatkan itu ibarat 'jackpot' saja. 

Profit 10%, apalagi profit 20% dalam jangka waktu singkat itu bukan profit kecil. Anda trader kawakan yang baca pos ini, anda pasti sudah memahaminya. 

Satu lagi, untuk pemula saya selalu menyarankan pada anda untuk pakai modal sekecil mungkin. Pakailah modal Rp1-3 juta dulu. Jangan memaksakan pakai duit gede, karena mengelola modal itu tidak gampang, harus bertahap.

Jadi kalau anda masih pemula dan berangan-angan dapat untung 10 juta per bulan, lebih baik anda mulai berpikir rasional, menetapkan target yang lebih realistis. 

Lalu bisakah dengan modal Rp1-3 juta, anda dapat untung 10 juta per bulan? Kalau anda nekad menambah modal katakanlah sampai  Rp50 juta dengan harapan dapat untung lebih besar, pertanyaan saya: 

Seberapa berani anda bertaruh dengan uang besar, sedangkan anda baru saja trading di Bursa saham?

Hal ini sama saja anda sedang berjudi. Tanpa pengetahuan, tanpa bekal yang cukup, tapi anda nekad terjun. 

Pos ini menuju pada suatu kesimpulan bahwa penghasilan ideal trader pemula idealnya 1-5%, dengan asumsi anda pakai modal kecil. Kalau anda pakai modal besar, risikonya juga lebih besar. 

Tapi seiring berjalannya waktu, kalau anda mau tekun menganalisa, profit2 yang anda dapatkan akan bertambah, dan modal anda juga berkembang. Tentu saja semua harus dilakukan secara bertahap dan melalui proses. Baca juga: Step-Step Menjadi Trader Sukses. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Berapa Penghasilan Ideal Trader Pemula?

Berapa Penghasilan Ideal Trader Pemula?

Trader pemula, pernahkah anda bertanya-tanya: Kalau saya baru trading terus setor duit Rp5 juta, berapa ya penghasilan trading tiap bulan? Apa bisa dapat Rp1 juta tiap bulan? Apa bisa dapat untung Rp3 juta per bulan? 

Jadi berapa penghasilan ideal untuk trader saham pemula? Banyak pemula beranggapan, untung ideal itu kalau bisa dapat profit besar dalam waktu yang cepat. Banyak yang ingin dapat untung 20% sebulan, 50% sebulan. 

Idealnya, kalau masih pemula, anda bisa mendapatkan profit 1-5% dari modal awal trading itu sudah sangat bagus. 

"1-5%? Kok kecil banget profitnya? Saya maunya bisa dapat untung 15% tiap bulan" Protes anda 

Profit 1-5% apalagi untuk bukanlah profit kecil. Apalagi jika anda bisa mendapatkannya dengan lebih konsisten. Justru profit tersebut ideal, dibandingkan anda dapat untung 20% dalam sebulan, tapi anda hanya beruntung alias nggak bisa konsisten. 

Lalu anda nyeletuk lagi: "Iya sih.. Tapi kalau saya pingin untung 20% tiap bulan apa bisa? Kalau saya pingin untung Rp10 per bulan apa mungkin buat pemula?"

Dalam trading saham, tidak ada yang tidak mungkin. Anda bisa dapat untung besar dalam waktu cepat, dan juga sebaliknya. Sangat mungkin anda dapat untung 20% dalam waktu singkat.

Tetapi jika anda dapat profit yang sangat besar dalam waktu singkat, bahkan profit anda sampai 20% lebih (dan anda masih baru terjun di pasar saham), maka harus saya katakan bahwa itu bukanlah "profit ideal" untuk pemula? 

Kok bisa sih? 

Banyak sekali saya temukan trader2 pemula yang dapat 'jackpot' profit jumbo hanya dengan sekali-dua kali beli saham.. Trader senang.. Gembira.. Bangga. Tapi tidak lama kemudian, trader menjadi jadi lesu, sedih, kecewa karena profit 20% berubah jadi rugi (loss) semua.

Kalau anda dapat profit besar dalam waktu singkat, anda harus lihat dan analisa: Apakah keesokan hari, dan trading2 selanjutnya anda bisa dapat profit 20% terus? Kalau ternyata tidak bisa, atau bahkan anda malah rugi, maka profit 20% itu bukanlah profit ideal. Kemungkinan besar profit yang anda dapatkan itu ibarat 'jackpot' saja. 

Profit 10%, apalagi profit 20% dalam jangka waktu singkat itu bukan profit kecil. Anda trader kawakan yang baca pos ini, anda pasti sudah memahaminya. 

Satu lagi, untuk pemula saya selalu menyarankan pada anda untuk pakai modal sekecil mungkin. Pakailah modal Rp1-3 juta dulu. Jangan memaksakan pakai duit gede, karena mengelola modal itu tidak gampang, harus bertahap.

Jadi kalau anda masih pemula dan berangan-angan dapat untung 10 juta per bulan, lebih baik anda mulai berpikir rasional, menetapkan target yang lebih realistis. 

Lalu bisakah dengan modal Rp1-3 juta, anda dapat untung 10 juta per bulan? Kalau anda nekad menambah modal katakanlah sampai  Rp50 juta dengan harapan dapat untung lebih besar, pertanyaan saya: 

Seberapa berani anda bertaruh dengan uang besar, sedangkan anda baru saja trading di Bursa saham?

Hal ini sama saja anda sedang berjudi. Tanpa pengetahuan, tanpa bekal yang cukup, tapi anda nekad terjun. 

Pos ini menuju pada suatu kesimpulan bahwa penghasilan ideal trader pemula idealnya 1-5%, dengan asumsi anda pakai modal kecil. Kalau anda pakai modal besar, risikonya juga lebih besar. 

Tapi seiring berjalannya waktu, kalau anda mau tekun menganalisa, profit2 yang anda dapatkan akan bertambah, dan modal anda juga berkembang. Tentu saja semua harus dilakukan secara bertahap dan melalui proses. Baca juga: Step-Step Menjadi Trader Sukses. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Main Saham dengan Modal Besar: Saham Apa yang Sebaiknya Dibeli?

Main Saham dengan Modal Besar: Saham Apa yang Sebaiknya Dibeli?

Setelah menjalani trading saham, saya yakin banyak dari anda yang sudah berhasil mengembangkan modal anda menjadi berlipat ganda. Katakanlah saat awal memulai trading, anda cuman punya modal Rp5 juta. Karena anda menghasilkan profit demi profit dan anda menyisihkan gaji anda untuk membeli saham, modal anda bisa berkembang menjadi Rp150 juta. 

Terkadang ketika trader sudah memiliki modal besar, trader justru bingung dalam menentukan dan menyeleksi saham yang dibeli. Memang, ketika modal anda semakin besar, anda harus semakin selektif dalam memilih saham, karena semakin besar modal, semakin besar pula keuntungan dan risiko. 

Hal ini saya alami sendiri. Saya pernah mengalami kerugian karena saya membeli banyak saham. Saya berpikir bahwa dengan modal besar, untung akan semakin besar. Karena kesalahan tersebut (mentang-mentang modalnya udah gede), saya terpaksa harus melakukan banyak cut loss. 

Dari sinilah saya mulai evaluasi. Ternyata kesalahan yang saya lakukan adalah terlalu percaya diri membeli saham. Perlahan tapi pasti, kerugian saya berubah menjadi profit. Dan tentunya, dibutuhkan waktu untuk mencapai profit tersebut. 

Oke cukup sharingnya. Jadi kalau modal kita sudah besar, sebaiknya saham apa, atau lebih tepatnya, strategi apa yang sebaiknya dilakukan untuk trading? 

Untuk menjawab pertanyaan ini, anda harus tahu perbandingan trading dengan modal kecil dan trading dengan modal besar. 

Main saham dengan modal kecil dan modal besar tidak bisa 100% disamakan. Saat modal anda kecil, anda hanya bisa beli beberapa lot saham. Anda tidak bisa beli saham blue chip (saham blue chip rata2 harganya sudah tinggi). Dengan modal kecil, kemnungkinan besar anda akan cenderung  beli saham untuk time frame yang lebih pendek. 

Sebaliknya, kalau modal anda sudah besar, semuanya akan berbeda. Anda bisa beli saham blue chip. Anda bisa dapat dividen gede, anda bisa beli lebih banyak saham, tentunya lebih banyak lot. Anda bisa beli saham apapun yang anda mau.

Tapi justru disinilah bisa jadi berbahaya kalau anda gegabah membeli saham (seperti pengalaman saya tadi). Jadi untuk meminimalkan kerugian dan memaksimalkan profit, jika anda punya modal besar, ada dua saran yang bisa berikan pada anda: 

1. Beli saham yang cenderung aman 

Kalau dulu saat modal kecil anda sering beli saham untuk trading cepat, maka saat modal anda sudah besar, ada baiknya anda membeli saham yang cenderung memberikan rasa aman, seperti saham blue chip / saham2 yang kinerjanya bagus. Saham2 ini (berdasarkan pengalaman saya), memang bisa memberikan potensi return yang lebih baik, dengan tingkat risiko yang lebih kecil.

Memang membeli saham apapun itu, harus didasarkan pada momentum. I mean, bukan berarti anda beli blue chip anda pasti untung. Kalau anda tidak bisa membaca analisis teknikal dan arah pasar, anda tetap berpotensi rugi. Jadi, momentum adalah segalanya.

Katakanlah anda sudah bisa membaca momentum, maka jauh lebih baik anda membeli saham-saham yang cenderung aman (secara teknikal polanya bagus / diskon, dan likuid). 

Nah, bayangkan kalau anda punya duit sebesar Rp200 juta, terus anda beli saham gorengan semua. Psikologis anda pasti tidak akan tenang, apalagi kalau sampai saham anda nyangkut sebanyak itu. 

Nggak ada salahnya mengalokasikan modal untuk trading di saham lapis tiga. Toh, faktanya kalau anda tahu cara trading di saham lapis tiga, returnnya gede dan cepat. Namun jangan gegabah mengalokasikan modal sebesar mungkin untuk saham-saham tersebut. Karena ketika psikologis anda lebih tenang, anda bisa berpikir dan mengambil keputusan trading lebih baik. Got it?

Mengenai alokasi modal saham-saham yang berpotensi naik cepat, dan cara menemukan saham-saham potensial naik cepat 5-10%, saya pernah membahas strateginya disini: Ebook Trading Saham: Panduan Simpel dan Efektif Menemukan Saham yang Bagus.

2. Alokasikan modal anda untuk investasi 

Saat modal anda sudah mulai berkembang, anda bisa mempertimbangkan untuk memperpanjang time frame main saham anda. Jika anda dulu beli saham sehari jual sehari, anda bisa mulai memilih saham bagus dan mengalokasikan modal anda untuk beli saham tersebut dan simpan jangka menengah-jangka panjang. 

Alokasi modal bisa disesuaikan dengan tujuan anda masing-masing. Anda bisa alokasi modal 20% trading - 80% investasi, 50% trading - 50% investasi, 80% trading - 20% investasi dan sebagainya. 

Jika modal anda besar, tidak ada salahnya anda mulai coba beli saham untuk disimpan jangka menengah, karena selain rasa aman, return yang anda dapatkan akan lebih terasa, dibandingkan jika anda beli saham hanya dengan modal Rp1 juta untuk disimpan 6 bulan, maka profit yang anda dapatkan akan terasa lebih lama.

Nah dari dua poin ini, intinya adalah: Kalau anda punya modal besar, kemampuan anda untuk alokasi modal itu yang terpenting (dengan asumsi anda sudah bisa membaca momentum dan arah pasar). Alokasikan modal anda untuk membeli saham2 yang bagus, aman, perpanjang time frame. Dan mulai kurangi membeli saham yang berisiko. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Main Saham dengan Modal Kecil

Cara Main Saham dengan Modal Kecil

Berbagai kemudahan dari otoritas Bursa Efek yang bisa anda dapatkan dari trading saham, membuat trading saham saat ini sudah bisa dilakukan dengan modal kecil. Artinya, kalau selama ini banyak anggapan bahwa untuk beli saham, anda harus punya modal ratusan juta, trading saham hanya untuk horang kaya, maka hilangkan anggapan2 tersebut.  

So, tidak heran jika kemudian sekarang banyak sekali orang yang membuka rekening saham, dan memulai trading dengan modal kecil. Sebagian trader yang bertanya pada saya mengenai cara belajar saham kebanyakan trader dengan modal kecil, dari berbagai kalangan usia. 

Peningkatkan jumlah trader dan investor setiap tahun yaitu sekitar 20-25% tiap tahun (yang buka rekening dana nasabah). Artinya, pasar saham kita saat ini sebenarnya banyak didominasi oleh pemula, atau trader yang trading dengan modal kecil, baik anda yang baru buka RDN atau and yang sudah buka RDN namun masih trading beberapa bulan.

Jadi di pos ini, saya akan sedikit membahas strategi trading saham dengan modal kecil, dan sekaligus menjawab pertanyaan rekan2 yang paling sering ditanyakan:

"Kalau modal saya cuman Rp1-2 juta, saham bagus apa yang sebaiknya saya beli Bung Heze?"  

Ukuran besar atau kecilnya modal yang anda gunakan untuk trading, sebenarnya sangat relatif. Namun, pada umumnya modal trading dapat dikatakan kecil apabila modal anda masih dibawah Rp1 juta sampai dengan Rp6 juta. 

Memilih saham dengan modal kecil, berarti anda harus bisa MENYELEKSI SAHAM yang layak untuk trading. Anda harus memulainya pada saat modal anda masih kecil. Mengapa?

Karena ini adalah tahapan awal anda untuk melangkah ke level trading selanjutnya, ketika anda sudah menambah modal. Jangan sampai saat anda sudah menambah modal, anda masih belum bisa menyeleksi saham2 yang cocok untuk anda tradingkan, karena risiko terbesarnya, modal anda bisa tergerus. 


"Terus bagaimana cara menyeleksi saham yang bagus Pak Heze?" Tanya anda penasaran 

Pemula dengan modal kecil, bisa mencoba menyeleksi saham2 yang minim risiko, yaitu saham2 blue chip atau saham2 LQ45. Kalau anda masih bingung tentang saham2 LQ45, cara lainnya adalah: Seleksilah saham2 yang menarik perhatian anda pada saat jam trading. 

Namun menyeleksi saham bagus untuk trading, apalagi jika modal anda masih kecil, anda harus bisa menyeleksi saham yang benar, karena sekalipun saham2 blue chip ataupun LQ45, nggak menjamin saham2 tersebut pasti naik setelah anda beli. Plus, anda yang modalnya masih kecil, tentu pilihan saham masih relatif terbatas. 

Menyeleksi saham adalah bagian dari screening saham untuk mendapatkan stock pick yang layak trading. Agar anda bisa melakukan pemilihan saham yang tepat dengan modal kecil, anda membutuhkan praktik dan strategi yang benar untuk memilih saham yang bagus. 

Praktik lengkap panduan memilih saham yang SIMPEL, EFEKTIF dan BAGUS untuk ditradingkan, juga pernah saya tuliskan praktik lengkapnya , dan contoh2 cara memilih saham bagus disini: Buku Trading Saham: Panduan Simpel dan Efektif Menemukan Saham yang Bagus. 

Kuncinya, cara main saham dengan modal kecil adalah anda mengetahui saham apa yang cocok untuk anda. Dengan demikian, dengan modal kecil anda tetap bisa menekan risiko, dan memahami banyak pola2 saham bagus. Memulai dengan modal kecil dan trading yang benar, adalah langkah awal yang sangat sempurna untuk membangun karir trading anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Trading Saham Modal Besar, Siapkah Anda?

Trading Saham Modal Besar, Siapkah Anda?

Di beberapa pos yang pernah saya tulis di web Saham Gain ini, saya seringkali memberikan saran pada anda, agar anda selalu memulai trading dengan modal sekecil mungkin. Baca tulisan2 saya disini: Modal Minimal Trading / Investasi Saham. Modal Kecil untuk Trading / Investasi Saham. 

Tapi tentu saja, setelah anda berkembang, anda bisa menghasilkan untung, anda tidak mungkin trading dengan modal yang sama terus. Percayalah, di suatu waktu pasti anda punya keinginan untuk menambah modal anda. 

Jika anda harus trading dengan modal besar, apakah anda sudah siap? 

Harus saya akui, trading dengan modal besar memiliki banyak sekali keuntungan. Salah satunya adalah: Anda hanya perlu persentase profit yang lebih kecil, untuk mendapatkan nominal profit yang besar, dibandingkan kalau anda pakai modal kecil.

Sebagai contoh, kalau anda punya modal Rp2 juta, dan anda mengincar keuntungan Rp500 ribu dari satu saham yang anda beli, maka anda harus bisa profit sebesar 25%. Andaikan anda beli saham di harga 1.000, maka anda harus jual di 1.250 agar profitnya kurang lebih-lah Rp500 ribu. 

Nah, kalau anda mau profit segede itu, tentu saja jangka waktu trading anda harus jauh lebih lama. Masalahnya, tidak mudah juga mencari saham yang bisa naik 25%, apalagi kalau anda tipe trading jangka pendek. 

Sedangkan kalau anda punya duit katakanlah Rp100 juta, lalu anda beli saham di harga 1.000, maka kalau anda ingin profit sebesar Rp500 ribu, anda hanya butuh jual saham anda naik ke 1.010 alias anda hanya perlu anda anda naik kurang lebih 0,5% saja. 

Persoalan selanjutnya, trading dengan modal besar itu juga tidak semudah membalikkan telapak tangan. Karena semakin besar modal yang anda pakai, psikologis anda juga harus lebih siap. 

Karena sebenarnya kalau anda kelola modal besar, itu berarti anda harus sudah siap naik level dalam trading. Kalau anda belum siap naik level (anda sering rugi dan sebagainya), lalu anda nekad trading dengan modal jumbo, hal ini bisa sangat berbahaya untuk anda. 

Oleh karena itu, agar anda siap trading dengan modal besar, ada beberapa cara yang bisa anda lakukan: 

1. Menambah modal secara bertahap 

Trading dengan modal besar tidak bisa dilakukan secara langsung. Strateginya, anda harus menambah modal perlahan. Misalnya anda ingin trading dengan modal Rp100 juta. Maka anda harus memulai dulu dengan modal kecil, misalnya Rp3 juta. 

Kalau anda mau tambah modal, ada baiknya anda menambah modal bertahap. Jangan langsung menambah modal dalam porsi yang jumbo. Anda harus mematangkan psikologis anda dulu, dengan praktik2 trading, sebelum anda mengelola modal besar. 

2. Anda siap secara skill trading 

Tambah modal anda jika anda sudah siap secara skill. Artinya, anda sudah bisa menginterpretasikan analisa teknikal untuk mendapatkan profit, bukan hanya bisa membaca indikator saja. 

Kalau anda belum bisa mempraktikkan analisa2 untuk mendapatkan untung, jangan berangan-angan untuk menambah modal, dan mengelola modal lebih besar. Kemampuan trader mengelola modal besar, faktor utamanya ditentukan oleh skill trading (kemampuan trader untuk dapat untung konsisten di saham). 

Anda yang ingin bisa mempraktikkan analisa2 teknikal untuk mendapatkan profit konsisten, anda bisa mendapatkan materinya disini: Buku Saham. 

3. Anda sudah bisa untung dengan modal kecil 

Apakah dengan modal kecil, anda sudah bisa dapat untung? Anda harus jawab pertanyaan ini. Logikanya, kalau dengan modal kecil anda belum bisa untung, jangan berharap bisa untung dengan modal besar.

Jika dengan modal kecil anda belum bisa untung, jangan nekad menambah modal. Itu artinya, anda belum siap mengelola modal yang lebih besar. 

3. Selalu mulai dengan modal kecil 

Kalau anda masih pemula, selalu mulai dengan modal kecil. Meskipun sebelumnya anda sudah belajar banyak indikator. Anda sudah melakukan virtual trading dan anda untung terus. Tapi sebagai pemula, anda tidak boleh nekad memulai dengan modal puluhan juta. Anda harus bisa untung konsisten dulu dengan modal kecil. 

Terkait bagaimana cara manajemen modal, cara diversifikasi trading yang benar, panduan menyusun trading plan untuk mendapatkan untung konsisten, anda bisa mendapatkan praktik2nya disini: Belajar Saham Pemula - Expert. 

Mayoritas trader saham yang menggunakan modal besar untuk trading, seringkali mengalami kerugian yang besar di saham. Hal ini karena trader sebenarnya belum siap mengelola duit gede di saham. 

Namun trader hanya bondo nyali alias nekad, hanya pingin cepat profit, tidak sabaran ingin trading. Tapi sayangnya skill trading yang dimiliki trader masih sangat minim. 

Maka dari itu, kesiapan anda dalam mengelola modal lebih besar di trading ditentukan oleh beberapa hal utama: Anda sudah bisa membaca dan menginterpretasikan analisa teknikal ke dalam trading, anda sudah bisa dapat untung dengan modal kecil, anda sudah tahu cara mengontrol kerugian di saham. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Modal Awal Main Saham

Modal Awal Main Saham

"Berapa modal awal main saham?" Pertanyaan ini sering sekali saya terima dari teman-teman maupun pembaca web Saham Gain yang sedang memulai aktivitas trading ataupun investasi saham. 

Ada banyak sekali saran dan anjuran mengenai berapa sebaiknya modal awal main saham yang baik. Ada yang mengatakan modal awal trading saham sebaiknya Rp200-500 ribu. 

Ada yang menyarankan Rp5 juta. Bahkan ada yang menyarankan diatas Rp10 juta, karena membeli saham dengan modal kecil profitnya nggak terasa. 

Jawaban yang sangat variatif seringkali membuat trader pemula bingung harus menentukan berapa sebaiknya modal yang digunakan untuk trading.  

Untuk anda yang ingin memulai trading saham, saya ingin sharing pengalaman mengenai berapa modal yang ideal, yang sebaiknya anda gunakan untuk trading saham. 

Modal awal main saham sebaiknya tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Untuk pemula, saya menyarankan agar anda memulai trading dengan modal dikisaran Rp1-3 juta. Hal ini karena modal Rp1-3 juta adalah modal ideal untuk membeli dan diversifikasi saham. 

Dengan modal Rp1-3 juta, anda bisa tetap membeli saham-saham yang analisa teknikal & fundamentalnya bagus (mayoritas saham bagus harganya diatas Rp1.000), sehingga anda punya pilihan saham lebih banyak dan variatif untuk ditradingkan. 

Pelajari juga: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus (365 halaman). 

"Bagaimana kalau saya mulai trading dengan modal Rp100 ribu atau Rp500 ribu saja?" Tanya anda.

Well, saya pribadi tidak menyarankan anda beli saham dengan modal sekecil itu. Kita tahu bahwa sekarang gemar sekali kampanye beli saham dengan duit cuma Rp100 ribu. 

Bisa saja anda membeli saham dengan modal Rp100 ribu atau Rp500 ribu. Tetapi dengan modal sekecil itu, anda tidak akan memiliki banyak pilihan saham untuk dibeli. Dengan modal segitu, anda hanya bisa membeli saham2 yang harganya murah dan waran. 

Padahal, mayoritas saham-saham yang nominalnya kecil biasanya tidak likuid, sering digoreng bandar, dan tentu saja sangat berisiko bagi pemula. Banyak sekali trader pemula yang membeli saham2 lapis tiga dengan harga murah, dan portofolionya jadi berantakan. Baca juga: Trading Saham: Risiko Beli Waran. 

Solusinya, kalau anda memang belum memiliki modal Rp1-3 juta, ada baiknya anda menabung terlebih dahulu sampai modal anda mencukupi Rp1 juta minimal buat trading. 

Intinya, jika modal anda masih terlalu kecil jangan nekad membeli saham, karena dengan modal terlalu sedikit dapat berpotensi menjerumuskan anda untuk memilih saham2 gorengan. 

Kemudian anda bertanya lagi: "Bagaimana kalau modal awal trading saya diatas Rp5 juta atau diatas Rp10 juta? Biar bisa milih saham lebih banyak lagi."

Jika anda masih pemula yang baru memulai trading, saya tidak menyarankan anda trading dengan modal diatas itu. Hal ini karena mengelola modal besar membutuhkan kematangan psikologis, ketenangan, dan tidak gegabah dalam menggunakan modal. 

Trader pemula belum mengalami banyak hal di dunia trading, sehingga mengelola modal yang lebih besar hanya akan meningkatkan risiko bagi trader pemula. 

Memang semakin besar modal yang anda gunakan, semakin besar juga profit yang bisa anda raih. Namun sebaliknya, risikonya juga semakin tinggi. Kalau anda menggunakan modal yang besar, ketika saham anda turun, maka floating loss tentu juga semakin banyak. 

Trader pemula biasanya belum siap ketika melihat harga saham yang turun, apalagi kalau floating lossnya besar sehingga trader bisa berpotensi panik, langsung cut loss, tidak bisa mengambil keputusan dengan tenang. 

Jadi kesimpulannya, untuk trader pemula, saran saya gunakan modal Rp1-3 juta untuk trading, dan diversifikasikan dalam 2-3 saham. Terkait strategi diversifikasi ideal, dan cara-cara memilih saham, manajemen modal, sudah saya bahas secara lengkap praktik2nya disini: Buku Saham.

TRADING MENGGUNAKAN IDLE MONEY 

Saya selalu menyarankan pada anda, agar anda menggunakan uang menganggur (tidak dipakai untuk apa-apa) alias idle money. Jangan pernah menggunakan uang dari utang untuk trading karena hal tersebut akan sangat mempengaruhi psikologis anda. 

Semoga pos ini memberikan jawaban pada rekan-rekan yang ingin memulai trading saham. Intinya, gunakan modal awal yang tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Naikkan modal anda secara bertahap jika anda sudah mampu mencapai kenaikan level trading (bisa profit, bisa memilih saham dengan baik, bisa meminimalkan kerugian).


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Modal untuk Trading Saham, Berapa Besar?

Modal untuk Trading Saham, Berapa Besar?

Pada pos: Berapa Modal Ideal untuk Trading Saham? Saya pernah menuliskan bahwa tidak ada ukuran secara kuantitatif dan baku terkait berapa modal ideal untuk trading. Yap, kalau anda mau tahu berapa modal ideal untuk trading, itu semua tergantung dari kesiapan psikologis anda dalam mengelola besaran modal tertentu. 

Nah di beberapa grup saham yang saya temui, saya sering melihat trader-trader pemula dengan modal kecil yang menunjukkan portofolio sahamnya, di mana ternyata cukup banyak trader yang memiliki modal hanya Rp300 ribu-an bahkan dibawah itu dan sudah mulai membeli beberapa saham. 

Tentu tidak ada salahnya. Tapi coba anda tebak, kira-kira saham apa yang harganya Rp200-300 ribu, namun punya fundamental dan likuiditas (analisa teknikal) yang baik? Sedikit sekali, bahkan jarang saya temui saham2 yang harganya sangat murah (secara nominal bukan valuasi), namun fundamental dan likuiditasnya okee banget. 

Paling beberapa saham yang harganya murah yang bisa anda beli dengan modal Rp200-300 ribuan adalah CTRA, PWON, KLBF yang menurut saya memiliki teknikal dan fundamental yang cukup baik. 

Namun untuk saham2 blue chip yang harganya diatas itu, seperti HMSP misalnya. Untuk beli satu lot saja anda butuh duit sekitar Rp380.000. Artinya, untuk beli saham yang bagus secara teknikal dan fundamental, modal Rp100-3o0 ribu belumlah cukup. 

Meskipun dengan modal Rp200 ribuan anda sebenarnya sudah bisa punya lebih dari 3 saham.. Tapi ya itu tadi, kalau modalnya segitu, kualitas saham yang anda beli nggak akan bisa bagus. Anda bisa beli saham yang harganya Rp60, Rp100. 

Jadi sudah bisa dilihat secara kasat mata, trader yang mulai beli saham dengan bondo modal hanya Rp100-300 ribu, isinya umumnya adalah saham2 lapis tiga yang kurang likuid, kurang peminat, saham beredarnya sedikit dan fundamentalnya juga tidak seberapa baik. 

Ini yang kemudian menjadi berbahaya untuk trader pemula karena komposisi porto yang nggak karuan ini bisa berpengaruh pada trading anda kedepan. 

Tujuan anda bisnis saham adalah supaya untung. Maka harusnya anda membeli saham2 yang secara teknikal ataupun fundamental bagus dan layak trading, bukan sekedar saham yang harganya murah. 

Artinya, walaupun modal ideal untuk trading saham itu tidak ada aturan baku. Dan meskipun dengan modal Rp100-300 ribu anda sudah bisa beli saham, tapi alangkah baiknya anda tidak terburu beli saham dulu kalau modal anda masih sekecil itu. 

Di pos ini: Beli Saham Hanya dengan Modal Rp100 Ribu, saya juga menuliskan bahwa dengan modal Rp100 ribu, pilihan saham bagus tidak akan banyak. 

Di sisi lain, sekuritas2 saham pasti bakalan sering mengedukasi calon nasabahnya untuk nabung saham atau trading dengan modal minimal Rp100 ribu. Tetapi sekali lagi, anda tidak sarankan untuk langsung beli saham kalau modal anda masih sekecil itu. 

"Terus gimana nih solusinya Pak Heze? Modal saya sekarang cuma Rp300 ribu aja buat trading. Modal idealnya berapa buat trading pemula?" Tanya anda 

Saya sarankan pada anda, supaya anda bisa memiliki saham2 yang kualitasnya lebih bagus, kumpulkan dulu modal anda sampai Rp1-2 juta. Saya rasa tidak sulit mengelola modal Rp1-2 juta untuk trading pemula.

Nah jika modal anda masih Rp200-300 ribu sekarang, anda nggak keburu trading, daripada anda malah beli saham2 yang tidak jelas. Mending kumpulkan dulu modal anda, barulah anda beli saham yang lebih bagus secara teknikal maupun fundamental. Baca juga: Cara Membaca dan Mencari Saham Bagus. 

Selama masa-masa anda mengumpulkan modal, daripada anda tidak trading sama sekali, anda bisa memanfaatkannya dengan trading virtual / demo trading. Baca juga: Tips Menambah Modal untuk Trading/Investasi. 

Jadi dalam demo trading, anda menganalisa saham, dan membeli saham tapi tidak pakai modal beneran. Anda catat sendiri beli saham apa, tentukan sendiri modal anda berapa (sesuaikan dengan target awal modal anda), anda catat juga jual saham apa di excel anda sendiri. 

Anda bisa download kalkulator excel, bisa untuk mencatat demo trading maupun trading riil anda disini: Download Kalkulator Excel untuk Trading Saham.  

"Bung Heze, kalau demo trading apa perlu pakai aplikasi khusus?"

Tidak perlu. Demo trading yang saya sarankan justru anda pakai software trading anda sendiri yang sudah anda join di sekuritas. Hal ini bertujuan supaya anda lebih familiar dan mengerti dengan menu2 software trading anda.

Di luar sana memang banyak penyedia akun untuk virtual trading, tetapi akun-akun tersebut tentu saja akan berbeda dengan tampilan akun di software sekuritas yang anda join. 

Jadi jika anda mau lebih paham dengan software trading anda, pakailah software anda untuk demo trading. So, ada baiknya kalau anda mau virtual trading, anda hendaknya buka rekening saham dulu di kantor sekuritas anda. 

Dengan begitu, selain anda familiar dengan software trading anda, anda juga lebih mengerti analisa teknikal. Sehingga, waktu nanti modal anda sudah terkumpul Rp1-2 juta, anda sudah jauh lebih siap dengan trading saham. 

Dengan modal Rp1-2 juta ini tadi, mungkin anda sudah bisa beli saham2 yang harganya agak tinggi, dan teknikalnya bagus. Meskipun anda hanya bisa beli 1-5 lot saja misalnya, but it's ok. 

Ketimbang anda punya modal Rp300 ribu anda bisa beli 20 lot saham murah tapi kualitas sahamnya jelek. Karena target pemula bukanlah mencari profit sebesar mungkin. Tahapan awal, anda harus belajar bagaimana cara memilih saham yang benar plus meminimalkan risiko kerugian. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Keuntungan Saham yang Bisa Anda Dapatkan

Keuntungan Saham yang Bisa Anda Dapatkan

Berapakah modal yang anda butuhkan untuk mendapatkan target profit yang anda harapkan? 

Banyak trader saham yang mentargetkan untuk mendapatkan profit yang diharapkan dalam satu bulan. Saya sering mendapat pertanyaan dari para trader: 

"Pak berapa modal yang harus saya tradingkan kalau ingin dapat untung kurang lebih Rp5 juta perbulan?"

"Kalau modal saya Rp50 juta, apakah bisa dapat untung Rp3 juta per bulan?"

Jujur saja, tidak ada jawaban baku dari pertanyaan diatas. Masalahnya, seberapa besar keuntungan yang anda dapatkan itu sangat tergantung dari dua hal: 

1. Pengalaman trading

Trader yang punya pengalaman trading lebih banyak, keumungkinan besar bisa menghasilkan profit kurang lebih Rp5 juta per bulan dari trading saham dengan modal Rp100 juta. 

Tapi kalau anda masih trader pemula, dan anda memaksakan trading dengan modal Rp100 juta, dengan harapan dapat untung Rp5 juta juga per bulan, maka risikonya akan sangat sangat besar. 

Jadi yang paling penting adalah pelajari ilmu-ilmu trading terutama analisa teknikal. Semakin anda mampu mempraktikkan analisa teknikal (bertambahnya pengalaman trading / level trading anda naik), maka profit akan lebih mudah diraih. 

Pelajari juga: Ebook Analisis Teknikal Saham Full Praktik. 

2. Kondisi pasar saham saat itu 

Ada saat-saat di mana pasar saham sangat bersahabat, banyak saham naik. Saat-saat itulah anda mungkin bisa mendapatkan profit seperti yang anda targetkan. Mungkin ketika kondisi market bagus, dengan modal Rp50 juta, anda bisa mendapatkan target profit sesuai harapan.  

Namun pasar saham tidak selalu berada dalam kondisi yang baik. Kita juga sering menghadapi kondisi market yang amburadul, saham2 turun terus, sehingga dengan kondisi seperti itu, dengan modal yang sama kemungkinan besar target profit anda bisa meleset dari harapan. 

Celakanya, kalau trader tidak punya plan B menghadapi kondisi market, ngotot dan saklek harus dapat target profit sesuai yang diharapkan, trader akan sangat berpotensi membeli saham2 yang salah. Justru akhirnya trader akan mengalami kerugian besar. 
Untuk menentukan berapa besar profit yang bisa anda dapatkan, jawabannya nggak hanya melulu soal berapa modal yang harus anda gunakan. Anda harus pertimbangkan level trading anda, dan kondisi market. 
Artinya kalau anda bertanya: Apakah dengan modal Rp50 juta sudah cukup untuk dapat untung kurang lebih Rp3 juta per bulan dari saham? 

Jawabannya bisa, tetapi semua itu kembali lagi pada dua poin diatas: Sampai dimanakah level trading anda sekarang? Sampai dimana pemahaman anda mengenai analisa teknikal dan kemampuan memilih saham? Kedua, bagaimana kondisi market saat itu? 

Anda harus bisa jawab dulu poin-poin diatas itu tadi. Mengapa? Karena sering sekali saya jumpai trader yang bertanya: "Berapa modal yang harus dibutuhkan kalau saya ingin untung Rp5 juta di saham per bulan?"

Setelah saya tanya kembali: "Sudah trading berapa lama?"

Mayoritas trader menjawab: "Baru buka akun saham". "Baru beberapa bulan". "Baru satu tahun, tapi masih bingung cara baca grafik saham."

Ini artinya banyak sekali trader yang ingin dapat untung sebesar sekian juta, sekian puluh juta. Banyak trader yang sudah menetapkan target-target profit tertentu untuk beberapa waktu mendatang, tapi belum dibekali dengan pengalaman trading dan pemahaman analisa teknikal yang benar. 

Saya sarankan pada anda, ada baiknya anda tidak perlu menetapkan target harus untung berapa persen, berapa juta, berapa puluh juta dalam sebulan trading. 

Karena ada banyak hal yang harus anda persiapkan di dalam trading, bukan hanya soal berapa besar profit yang bisa anda dapatkan. Profit adalah hasil akhir. Sebelum hasil akhir ada proses (analisa, praktik) yang harus anda jalani. 

Level trading juga menentukan besar kecilnya modal yang bisa anda kelola. Kalau anda masih pemula dan ingin untung Rp3 juta per bulan dengan cara mengelola modal Rp50 juta, risikonya akan terlalu besar. 

Namun hal ini mungkin tidak akan terlalu berisiko untuk seorang trader expert. Jadi besar kecilnya modal tidak bisa disama-ratakan. Ada baiknya dalam trading saham anda melakukan hal-hal berikut: 

1. Memulai dengan modal bertahap 

Selalu lakukan trading dengan modal bertahap. Jika anda pemula, jangan menetapkan target profit, tetapi belajar meminimalkan risiko dengan modal sekecil mungkin. Baca juga: Modal Ideal Trading Saham. 

2. Pahami analisis untuk trading

Untuk mendapatkan profit, anda harus menggunakan analisis. Anda tidak boleh membeli saham sembarangan. Pelajarilah analisis teknikal (trading) dan analisis fundamental (jika anda ingin investasi jangka panjang). 

3. Tidak perlu menetapkan target profit

Seperti yang saya tuliskan sebelumnya, anda tidak perlu ngotot menetapkan target profit. Kalau anda memulai secara bertahap, anda belajar meminimalkan kerugian, profit akan mengikuti.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Tips Menambah Modal untuk Trading/Investasi

Tips Menambah Modal untuk Trading/Investasi

Semakin banyaknya edukasi-edukasi saham membuat masyarakat kita semakin melek akan investasi saham. Semakin banyak masyarakat di berbagai kalangan, profesi mulai mencoba untuk menekuni dunia saham entah untuk sekedar penghasilan tambahan maupun menjadi full time trader. 

Walaupun sekarang banyak saham yang bagus dengan harga terjangkau. Anda sekarang juga bisa membuka akun saham di kantor sekuritas dengan minimal deposit yang sangat kecil, hanya sekitar satu juta, namun faktanya banyak orang yang memang memiliki kendala modal alias nyaris nggak ada modal untuk trading saham. 

Saya sendiri waktu pertama kali mulai mencoba beli saham, salah satu kendala utama saya adalah modal. Penulis membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan modal agar bisa membeli saham. Setelah modal terkumpul pun, saya belum bisa membeli saham2 blue chip. Tentu saja dibutuhkan proses. 

Maka dari itu, di artikel ini saya akan memberikan beberapa tips, tentang cara agar anda bisa menambah modal anda untuk beli saham, terutama untuk anda yang saat ini ingin beli saham tapi masih terkendala dengan modal. 

1. Komitmen untuk mengelola pengeluaran (Beralih dari konsumtif ke investasi)

Mau tidak mau, anda harus 'berkorban' untuk mengurangi kegiatan2 konsumtif anda. Sebisa mungkin, selama masa anda mengumpulkan modal untuk investasi, anda hendaknya menahan diri untuk tidak melakukan kegiatan2 konsumtif, dalam arti pengeluaran2 yang kurang diperlukan (misalnya anda terlalu sering hang out), dan anda bisa menunda pengeluaran2 yang sifatnya tidak urgent. 

Jadi pengeluaran yang anda lakukan hanya sebatas pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari alias tidak ada pengeluaran yang bersifat konsumtif. Hal ini anda lakukan KHUSUS ketika anda sedang menabung modal untuk buka rekening saham dan memulai investasi / trading. 

Apabila anda bisa menyisihkan uang Rp100.000 saja per bulan, selama 10 bulan atau kurang dari satu tahun, anda sudah bisa membuka rekening saham plus deposit modal ke rekening efek anda. Soalnya sekarang ada banyak sekuritas yang menyediakan fasilitas deposit minimum ketika anda membuka rekening efek. Baca juga: Daftar Kantor Sekuritas Deposit Dibawah Rp5 Juta.  

Kalau modal anda sudah terkumpul Rp1 juta atau untuk batas amannya Rp1,2 juta lah, anda sudah bisa membuka rekening efek plus beli saham. Sekarang saham2 LQ45 juga banyak yang harganya murah, yang bisa anda beli hanya dengan modal sekitar Rp1 juta. 

2. Gunakan diatas 80% penghasilan tambahan (jika ada) untuk dimasukkan di saham 

Untuk mempercepat anda dalam mengumpulkan modal, kalau anda memiliki penghasilan tambahan apapun itu, pendapatan dari penghasilan tambahan anda hendaknya anda sisihkan 80% untuk modal trading anda. 

Jangan sampai anda menghabiskan penghasilan tambahan anda untuk kegiatan2 yang kurang diperlukan. Padahal penghasilan tambahan ini sebenarnya bisa berperan cepat untuk meningkatkan modal anda, sehingga anda tidak butuh waktu yang terlalu lama untuk mengumpulkan modal anda.   

Anda yang sekarang lagi mengumpulkan modal untuk memulai buka rekening saham, anda bisa cari-cari penghasilan tambahan untuk anda, agar anda bisa lebih cepat siap (dari segi modal) untuk berbisnis saham. 

3. Jangan menghabiskan bonus ataupun THR yang anda terima 

Anda yang kerja kantoran yang menerima bonus akhir tahun misalnya, atau menerima Tunjangan Hari Raya (THR) tiap tahun, hendaknya anda menyisihkannya minimal 20% dari total yang anda terima. 

Banyak orang yang masih konsumtif ketika menerima bonus-bonus atau THR langsung habis dalam waktu cepat. Hal ini tentu tidak bijaksana terutama kalau anda punya komitmen berbisnis saham (tapi anda masih belum punya modal). Sisihkan bonus ataupun THR yang anda terima untuk anda persiapkan berbisnis saham. 

Itulah tiga cara yang bisa anda lakukan untuk menambah modal anda, sehingga anda yang ingin bisa mulai beli saham tapi nggak ada duitnya, anda bisa segera mewujudkan cita-cita anda, yaitu beli saham dapat untung.   

Well cara-cara diatas mungkin bukan hanya bisa diterapkan untuk saham saja. Yap, sebenarnya cara-cara ini bisa anda terapkan juga untuk kehidupan sehari-hari. Intinya, bijaksanalah mengelola duit anda. 

SETELAH ANDA MENGUMPULKAN MODAL, WHAT'S NEXT?

Nah mengumpulkan modal ini adalah tahapan awal. Kalau modal anda sudah cukup, anda harus melengkapi diri anda dengan bekal pengetahuan trading / investasi. Baca juga: Belajar Saham Pemula Sampai Expert. 

Ingatlah bahwa saham itu berisiko. Kalau anda nggak tahu cara trading dengan benar anda akan rugi besar. Di luar sana banyak sekali janji-janji palsu yang mengatakan anda bisa langsung untung, bisa cepat kaya dan lain2. 

Padahal anda diharuskan untuk membayar rekomendasi saham yang mahal, membayar seminar2 puluhan juta, di mana itu semua justru menghabiskan modal anda, dan tidak ada jaminan sama sekali anda langsung kaya. 

Itulah mengapa di web Saham Gain ini saya juga selalu menekankan edukasi bahwa bisnis saham itu nggak bisa kaya instan. Ada proses yang harus dilalui untuk mencapai semua itu. Bahwa target seorang pemula bukanlah dapat untung sebesar mungkin, tapi yang harus dilakukan pemula adalah menekan kerugian semaksimal mungkin. 

Bagaimana caranya agar anda bisa mengontrol kerugian. Kalau anda sudah tahu cara mengontrol kerugian di saham (anda nggak cut loss-cut loss mulu), barulah anda akan lebih mudah untuk dapat profit secara bertahap, dan akhirnya kalau anda sudah pengalaman, anda bisa untung konsisten.   

Karena kalau anda belum-belum berpikir langsung kaya dari saham, padahal anda nggak punya pengetahuan yang benar, yang ada modal anda akan habis total. Banyak sekali pemula yang tumbang dalam bisnis saham karena mereka mau langsung kaya, tanpa mengetahui cara mengontrol kerugian di saham. 

Jangan sampai anda ngumpulkan duit susah payah dari nol, lalu uang anda di saham melayang begitu saja. Sayang sekali kan? Di pasar saham seluruh modal anda adalah 100% tanggung jawab anda pribadi. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Mengukur Keuntungan dari Trading / Investasi Saham

Mengukur Keuntungan dari Trading / Investasi Saham

Trading maupun investasi saham bisa menjadi ladang profit untuk anda yang tekun melakukan analisa, dan anda yang bisa mengelola psikologis dan modal dengan baik. Karena tujuan kita semua berbisnis saham adalah untuk mendapatkan profit, maka setiap dari kita pasti ingin mengukur juga berapa profit yang bisa didapatkan dari trading / investasi ini. 

Karena cukup banyak trader yang bertanya: Berapa potensi keuntungan yang bisa saya dapatkan dari trading per hari, per bulan, maka saya mencoba untuk membahasnya di pos ini. 

Di beberapa tulisan di web Saham Gain, saya sudah menuliskan bahwa besar kecilnya profit yang bisa anda dapatkan dari trading sebenarnya juga sangat tergantung dari berapa modal yang anda gunakan. 

Coba anda hitung, kalau anda trading di saham yang sama dengan modal Rp1 juta, dengan modal Rp100 juta, lalu anda ambil untung 1%, maka keuntungan yang anda dapatkan dengan modal Rp100 juta tentu akan jauh lebih besar. 

Jadi kalau anda melihat ada trader yang bisa profit besar, belum tentu trader tersebut mendapatkan profit puluhan persen dari saham. Sangat mungkin, profit besar tersebut didapatkan karena modal yang digunakan sangat besar, sehingga margin yang kecil sudah sangat terasa profitnya. 

Nah selain faktor besar kecilnya modal, yang perlu anda ketahui adalah, keuntungan dari saham tidak bisa anda samakan dengan gaji sebagai karyawan tetap. Maksudnya begini, karyawan akan mendapatkan gaji tetap setiap bulan, katakanlah Rp7 juta per bulan. 

Gaji tetap karyawan tidak bisa anda samakan dengan trading saham. Dalam trading saham, bulan ini anda mungkin bisa dapat untung Rp10 juta. Tapi di bulan2 berikutnya bisa saja anda dapat untung jauh lebih besar, atau bahkan lebih kecil. 

Mengapa? Karena kondisi pasar saham setiap saat tidak sama. Bahkan ada saat2 di mana pasar saham tidak memberikan keuntungan untuk trader. Ada masa2 bearish panjang, di mana anda harus punya kesabaran untuk menunggu. Disitulah mental anda akan benar2 diuji, apakah anda bisa melaluinya atau bendera putih. 

Dengan kata lain, boleh saya katakan sebesar apapun modal yang anda gunakan, penghasilan anda dari saham tetap tidak akan pernah sama setiap bulan, karena kondisi fluktuasi pasar itu tadi.  Jadi kalau anda selama ini punya pikiran2 seperti ini: 

"Saya pingin dapat untung Rp50 juta per bulan dari saham. Bagaimana strategi tradingnya?" 

"Pak Heze, gimana cara trading saham dan bisa untung 10% per bulan?"

"Pak Heze bagaimana strategi bisa untung saham setiap hari?"

Maka, anda harus membuang mindset-mindset seperti ini. Itulah mengapa di materi-materi belajar saham yang saya paparkan disini: Buku Saham, saya memberikan banyak sekali materi tentang psikologis dan mindset trading yang benar, karena pemahaman2 ini akan membuat anda trading ke arah yang benar. 

Kalau anda memikirkan strategi bagaimana caranya supaya tuntutan anda terpenuhi, yaitu HARUS bisa untung Rp50 juta per bulan. Harus bisa untung 20 juta per bulan. Yang akan terjadi adalah... Anda akan frustrasi, anda tidak bisa berpikir analisa dengan jernih, dan ujung2nya anda malah nggak bisa untung. Hal seperti ini sudah pernah saya alami sendiri. 

Tapi Bung Heze, saya sering membaca tulisan-tulisan di Saham Gain tentang profit konsisten. Bukankah profit konsisten itu adalah profit yang bisa kita dapatkan sama terus setiap bulan? Tanya anda.  

Profit konsisten adalah profit yang bisa anda dapatkan secara berkelanjutan dalam RANGE tertentu. Kalau saya tulis dalam 'range tertentu', artinya profit konsisten di saham harus anda ukur bukan berdasarkan kemampuan anda untuk mendapatkan jumlah profit secara tetap. Saya pernah membahasnya disini: Cara Mengukur Profit Konsisten Saham

Di pos ini, anda sudah mendapatkan kesimpulan, bahwa untuk mengukur besar kecilnya untung yang didapatkan dari saham, selain tergantung dari besar kecilnya modal, keuntungan yang anda dapatkan akan berfluktuatif tiap bulan (tidak akan fix seperti halnya anda bekerja kantoran). 

So, kalau anda mau dapat untung, anda harus fokus untuk melakukan analisa dan memanajemen modal anda dengan benar. Anda tidak perlu fokus untuk mengejar dapat untung 20% per bulan, dapat untung Rp15 juta per bulan. Anda juga tidak perlu terlalu pusing dengan profit yang bisa didapatkan oleh trader / investor lain.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.