Memilih Saham dengan Modal Kecil

Memilih Saham dengan Modal Kecil

Salah satu kendala utama yang seringkali dihadapi oleh seorang trader pemula adalah: Masalah modal. Trader pemula seringkali bingung bagaimana cara memilih saham apabila masih memiliki modal yang terbatas / modal kecil. 

Sehingga, terkadang banyak trader pemula yang nggak sabar dan akhirnya nekad menggunakan modal besar buat trading. Hal ini menyebabkan trader banyak terjerumus membeli saham2 yang salah, karena dengan modal besar, psikologis trader juga masih belum siap. 

Maka dari itu, anda yang masih pemula atau anda yang sudah trading katakanlah 1 tahunan, tapi anda masih pakai modal kecil (belum berniat nambah modal), anda harus menggunakan strategi memilih saham yang yang benar, bukan menambah modal saat anda masih belum siap. 

Ada beberapa cara menyiasati agar anda tetap bisa membeli saham yang bagus walaupun modal anda kecil. Cara ini juga saya terapkan sendiri ketika masih beberapa bulan pertama memulai trading saham: 

1. Mulai trading dengan modal minimal Rp1 juta 

Kalau anda masih punya modal yang terbatas, saran saya gunakanlah modal minimal untuk trading Rp1-3 juta. Jangan pakai modal dibawah itu. Saya sudah pernah menjelaskannya juga di pos ini: Modal Ideal Trading Saham

Dengan modal minimal Rp1-3 juta, anda akan memiliki lebih banyak opsi saham yang bagus untuk dibeli, yaitu saham2 yang layak trading untuk pemula. Anda juga bisa mempelajari cara-cara dan strategi memilih saham bagus untuk trading disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus. 

"Tapi Pak Heze, saya belum punya modal Rp1 juta. Saya baru punya modal Rp200 ribu" Kata anda. 

Kalau modal anda masih Rp100 ribu, Rp200 ribu, Rp500 ribu, saran saya tunggulah sampai anda punya modal minimal Rp1 juta. Jadi menabunglah terlebih dahulu sampai anda memiliki modal Rp1 juta minimal. 

Saya tidak bermaksud untuk menghilangkan semangat anda para trader pemula yang masih bermodal kecil. Sebaliknya, justru saya ingin agar anda bisa memilih saham dengan cara-cara yang benar. 

Jangan sampai dengan modal terlalu kecil, akhirnya anda bingung memilih saham2 yang bagus. Semakin kecil modal anda, semakin sedikit pilihan saham anda. Kalau modal anda terlalu sedikit, anda akan semakin rentan memilih saham2 yang nominalnya sangat kecil, di mana saham2 yang nominalnya sangat kecil ini umumnya adalah saham2 gorengan dan waran. 

Risiko trading di saham2 gorengan sangatlah besar, apalagi untuk pemula. Nah, modal Rp1-3 juta adalah modal trading saham yang sangat ideal untuk pemula. 

Artinya, modal tersebut tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Artinya, dengan modal segitu, anda masih bisa mengendalikan trading anda dengan psikologis yang lebih baik. 

Dengan modal Rp1-3 juta, anda bisa memilih saham2 yang bagus untuk trading bagi pemula. Saham2 yang bagus secara teknikal, umumnya harganya diatas Rp2.000. Kalau modal anda masih Rp100-200 ribu, maka anda akan sulit membeli saham2 tersebut. 

Walaupun ada juga saham2 bagus secara teknikal yang harganya Rp1.000-an atau dibawah itu, tetapi bukankah lebih baik kalau anda punya lebih banyak opsi saham untuk ditradingkan? 


2. Membeli saham bagus dengan size (lot) yang kecil / sedikit 

Kalau modal anda masih Rp1-3 juta, ada baiknya anda memprioritaskan membeli saham2 yang punya likuiditas bagus, dan minimalkan membeli saham2 gorengan apalagi waran. Pelajarilah analisa teknikal dan momentum trading sebelum anda memilih dan membeli saham. Baca juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. 

Disini: Daftar Saham Bagus Harga Murah, saya juga sudah memaparkan contoh2 saham bagus yang harganya terjangkau dengan modal kecil. 

Belilah 1-3 saham dengan lot yang kecil, dan sisakan setidaknya 10% modal anda di cash balance (yang tidak ditradingkan). Karena tujuan anda belajar saham pemula adalah supaya anda tidak rugi terlebih dahulu, maka mulailah dengan memilih saham yang benar, dan belilah saham dengan modal kecil. 
Beli saham dengan modal kecil: Tunggulah modal minimal anda Rp1-3 juta. Pilihlah 1-3 saham yang bagus untuk trading dengan lot yang kecil karena tujuan anda untuk belajar. Hindari saham2 gorengan apalagi waran
Jadi untuk anda yang masih bingung gimana cara memilih saham, tapi modal anda masih pas-pasan, anda bisa praktikkan dan terapkan langkah2 tersebut. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Trading Saham dengan Modal Rp5 Juta

Trading Saham dengan Modal Rp5 Juta

Beberapa waktu lalu, saya mendapatkan pertanyaan dari trader pemula tentang modal awal untuk trading saham. Trader pemula tersebut sudah menyiapkan modal Rp5 juta (idle money yang benar2 disiapkan buat trading). Trader bertanya: 

"Pak apakah dengan modal Rp5 juta terlalu besar buat pemula? Atau sebaliknya terlalu kecil? Menurut pengalaman Pak Heze, berapa modal awal yang ideal buat pemula?"

Untuk pemula, modal awal Rp5 juta memang masih cenderung terlalu tinggi. Kalau anda pemula, saran saya mulailah dengan modal minimal Rp1-3 juta. Saya sudah pernah membahasnya juga disini: Berapa Modal Awal Trading Saya? 

Jangan menggunakan modal kurang dari Rp1 juta. Tujuannya adalah supaya anda bisa memilih saham-saham yang kualitasnya bagus. 

Oke kembali lagi.. Jadi kalau anda sudah bekerja, anda sudah punya tabungan yang cukup banyak, lalu anda memulai buka rekening saham dan trading. Sekilas modal Rp5 juta tidak akan terlalu besar dan tidak sulit untuk anda. 

Tapi biar bagaimanapun juga, kalau anda baru memulai trading saham, itu berarti saham adalah sesuatu yang BARU untuk anda. Anda masih harus banyak belajar. Banyak adaptasi.  Anda harus bisa melakukan diversifikasi saham dan m0dal anda dengan baik. Apalagi pergerakan pasar saham cukup fluktuatif. 

Ada banyak pilihan saham yang bisa anda tradingkan. Namun tidak semua saham layak untuk trading. Pelajari juga: Cara Menemukan Saham Bagus untuk Trading. 

Maka dari itu, dengan mempertimbangkan hal-hal diatas itu tadi, maka saya menyarankan pada anda untuk menggunakan modal yang lebih kecil buat trading, yaitu mulailah dengan modal Rp1-3 juta. 

Hal ini juga bertujuan supaya secara psikologis anda lebih tenang. Terlebih lagi, anda masih harus belajar melakukan screening saham, memilih saham yang benar, diversifikasi yang tepat. Sebagai pemula, tentu anda butuh waktu untuk bisa mempraktikkan analisa2 dalam trading ini. 

Modal kecil akan membuat anda lebih tenang dalam melakukan analisa. Untuk pemula, modal yang lebih kecil dapat lebih mengontrol anda untuk tidak membeli terlalu banyak saham diluar rasionalitas anda (misalnya anda ingin untung cepat, anda ingin kaya dalam semalam dari saham).  

Nah, kalau ternyata dengan modal awal Rp1-3 juta portofolio anda bisa bertumbuh, barulah anda boleh menambah 'sisa modal' yang sudah anda cadangkan sebelumnya, sehingga modal trading anda sekarang menjadi Rp5 juta. 

Dan tentu saja, modal Rp5 juta ini boleh anda tambah terus, asalkan anda sudah bisa menghasilkan profit, anda sudah bisa mengelola modal anda, anda sudah bisa memilih saham yang layak untuk trading. Penambahan modal hendaknya dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan anda masing-masing.

Banyak trader pemula yang saya temui masih kesulitan mengelola modal trading Rp1 juta. Bahkan banyak trader yang menggunakan modal dibawah itu, masih kerap kali bingung dalam hal memilih saham. 

Jadi pos ini menuju pada satu kesimpulan: Walaupun anda sudah memiliki modal Rp5 juta dan siap untuk ditradingkan, saya menyarankan pada anda untuk gunakan modal Rp1-3 juta terlebih dahulu. 

Karena tujuan awal anda belajar saham adalah untuk menekan kerugian (belajar tidak rugi), maka gunakanlah modal sekecil mungkin. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Trading Saham dengan Modal Rp5 Juta

Trading Saham dengan Modal Rp5 Juta

Beberapa waktu lalu, saya mendapatkan pertanyaan dari trader pemula tentang modal awal untuk trading saham. Trader pemula tersebut sudah menyiapkan modal Rp5 juta (idle money yang benar2 disiapkan buat trading). Trader bertanya: 

"Pak apakah dengan modal Rp5 juta terlalu besar buat pemula? Atau sebaliknya terlalu kecil? Menurut pengalaman Pak Heze, berapa modal awal yang ideal buat pemula?"

Untuk pemula, modal awal Rp5 juta memang masih cenderung terlalu tinggi. Kalau anda pemula, saran saya mulailah dengan modal minimal Rp1-3 juta. Saya sudah pernah membahasnya juga disini: Berapa Modal Awal Trading Saya? 

Jangan menggunakan modal kurang dari Rp1 juta. Tujuannya adalah supaya anda bisa memilih saham-saham yang kualitasnya bagus. 

Oke kembali lagi.. Jadi kalau anda sudah bekerja, anda sudah punya tabungan yang cukup banyak, lalu anda memulai buka rekening saham dan trading. Sekilas modal Rp5 juta tidak akan terlalu besar dan tidak sulit untuk anda. 

Tapi biar bagaimanapun juga, kalau anda baru memulai trading saham, itu berarti saham adalah sesuatu yang BARU untuk anda. Anda masih harus banyak belajar. Banyak adaptasi.  Anda harus bisa melakukan diversifikasi saham dan m0dal anda dengan baik. Apalagi pergerakan pasar saham cukup fluktuatif. 

Ada banyak pilihan saham yang bisa anda tradingkan. Namun tidak semua saham layak untuk trading. Pelajari juga: Cara Menemukan Saham Bagus untuk Trading. 

Maka dari itu, dengan mempertimbangkan hal-hal diatas itu tadi, maka saya menyarankan pada anda untuk menggunakan modal yang lebih kecil buat trading, yaitu mulailah dengan modal Rp1-3 juta. 

Hal ini juga bertujuan supaya secara psikologis anda lebih tenang. Terlebih lagi, anda masih harus belajar melakukan screening saham, memilih saham yang benar, diversifikasi yang tepat. Sebagai pemula, tentu anda butuh waktu untuk bisa mempraktikkan analisa2 dalam trading ini. 

Modal kecil akan membuat anda lebih tenang dalam melakukan analisa. Untuk pemula, modal yang lebih kecil dapat lebih mengontrol anda untuk tidak membeli terlalu banyak saham diluar rasionalitas anda (misalnya anda ingin untung cepat, anda ingin kaya dalam semalam dari saham).  

Nah, kalau ternyata dengan modal awal Rp1-3 juta portofolio anda bisa bertumbuh, barulah anda boleh menambah 'sisa modal' yang sudah anda cadangkan sebelumnya, sehingga modal trading anda sekarang menjadi Rp5 juta. 

Dan tentu saja, modal Rp5 juta ini boleh anda tambah terus, asalkan anda sudah bisa menghasilkan profit, anda sudah bisa mengelola modal anda, anda sudah bisa memilih saham yang layak untuk trading. Penambahan modal hendaknya dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan anda masing-masing.

Banyak trader pemula yang saya temui masih kesulitan mengelola modal trading Rp1 juta. Bahkan banyak trader yang menggunakan modal dibawah itu, masih kerap kali bingung dalam hal memilih saham. 

Jadi pos ini menuju pada satu kesimpulan: Walaupun anda sudah memiliki modal Rp5 juta dan siap untuk ditradingkan, saya menyarankan pada anda untuk gunakan modal Rp1-3 juta terlebih dahulu. 

Karena tujuan awal anda belajar saham adalah untuk menekan kerugian (belajar tidak rugi), maka gunakanlah modal sekecil mungkin. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Modal Ideal Trading Saham

Modal Ideal Trading Saham

Belakangan ini saya sering mendapat pertanyaan yang intinya: "Berapa modal yang sebaiknya kita gunakan untuk trading / investasi saham?Saya lihat investor2 sukses biasanya menggunakan modal sampai ratusan juta bahkan miliaran. Apakah kalau saya cuma punya duit Rp 5 juta saya bisa sukses seperti mereka?" 

Kalau anda baca pos ini: Modal Minimal untuk Trading Saham, saya mengatakan bahwa anda sebenarnya sudah bisa membeli saham dengan modal Rp150.000- Rp200.000 saja. Tapi yang akan saya bahas di pos ini bukan tentang modal minimal, tapi berapa sih modal ideal untuk trading?  

Untuk menjawab berapa modal ideal, saya akan memberikan analogi "uang jajan". Ketika anda masih Sekolah Dasar, uang jajan Rp5.000 mungkin sudah terasa besar. Tapi ketika anda sudah kuliah, tentu saja uang sebesar Rp5.000 bahkan nggak cukup buat beli apa-apa. 

Waktu anda di Sekolah Dasar, orang tua anda tidak mungkin berani mempercayakan pada anda untuk memegang duit ratusan ribu. Orang tua akan memberikan uang jajan berdasarkan kemampuan anak untuk mengelola uang tersebut. 

Jika orang tua anda menambah uang jajan anda menjadi Rp20 ribu dan ternyata anda sangat boros, karena anda nggak siap dipercayakan uang Rp20 ribu, tentunya di kemudian hari orang tua anda akan menurunkan kembali jatah uang jajan menjadi Rp5.000 atau sebesar yang bisa anda kelola. 

Tapi kalau anda sudah kuliah, orang tua anda mungkin akan lebih percaya. Apalagi kebutuhan anak kuliah banyak, misalnya membeli buku, biaya transport, biaya makan juga pasti lebih mahal, dan lain2. 

Logikanya simpel saja, kebutuhan anak Sekolah Dasar masih tidak sebanyak anak kuliah. Anak Sekolah Dasar juga belum bisa bertanggung jawab terhadap uang besar. Anak Sekolah Dasar belum bisa mengelola uang besar, belum memiliki psikologis yang matang kalau pegang duit gede.

Seiring berjalannya waktu, dan bertambahnya level pendidikan, seseorang pasti akan lebih siap diberi tanggung jawab uang jajan yang lebih besar. 

Kembali lagi soal modal ideal trading saham... Kalau anda tanya berapa modal ideal untuk trading, saya menyarankan pada anda untuk menggunakan modal yang tidak mengganggu psikologis anda.

Kalau anda merasa modal (uang jajan) Rp500 juta tidak membebani psikologis anda sama sekali, silahkan masukkan Rp500 juta untuk trading / investasi. Kalau anda merasa anda maksimal hanya siap trading dengan modal (uang jajan) Rp10 juta, masukkan modal Rp 10 juta. 

Kalau anda merasa psikologis anda siap dengan modal (uang jajan) maksimal Rp5 juta, masukkan modal Rp5 juta. Jangan memaksakan main saham dengan modal (uang jajan) Rp100 juta. 

Karena kalau anda memaksakan trading dengan modal Rp100 juta padahal psikologi anda nggak siap, yang akan terjadi uang tersebut kemungkinan akan habis dalam waktu cepat (rugi). Seperti analogi uang jajan tadi, kalau anak Sekolah Dasar baru bisa mengelola uang Rp5.000 dan diberi uang Rp20.000, maka yang terjadi adalah uang tersebut akan langsung habis alias boros.

"Kalau modalnya kecil, cuman Rp 5 juta gitu, memngnya saya bisa sukses seperti trader dan investor gede?" Tanya anda ragu-ragu

Memang return anda akan sulit menyamai investor besar yang modalnya ratusan juta sampai miliaran.  Ya jelas lah.. Jangan melulu berpikir soal return karena kalau modal Rp5 juta, trader berhasil profit 20% sebulan, jadi returnnya Rp1 juta, return 20% itu bisa saja terasa sedikit karena manusia tidak akan pernah puas... Got it? 

Jadi caranya, jangan melihat patokan seberapa besar modal yang digunakan investor2 / trader besar. Namun, lihat dan ukurlah sejauh mana anda bisa mengelola nominal modal tertentu. 

Nah, kalau dengan modal Rp5 juta anda melihat portofolio anda bertumbuh katakanlah sebesar 50% atau bahkan 100% setahun, itu artinya anda boleh menambah modal lebih besar. Artinya, psikologis anda sudah siap dengan modal lebih besar. 

Gimana kalau dari modal Rp5 juta, ternyata portofolio malah turun 50%? Itu artinya anda belum siap mengelola modal Rp5 juta. Anda mungkin perlu menurunkan jumlah modal anda untuk trading.

Jika portofolio anda terus bertumbuh dan anda bisa menambah modal, katakanlah sampai Rp100 juta, lalu anda merasa anda sudah mentok hanya bisa mengelola modal dengan batas psikologis Rp100 juta, maka anda tidak perlu menambah modal lagi. 

Kembali ke analogi uang jajan. Kalau anda masih baru main saham (Sekolah Dasar), gunakan modal yang tidak mengganggu psikologis anda. Kalau portofolio anda berkembang, psikologis sudah lebih baik, anda sudah lebih siap (anak kuliah), anda bisa menambah jumlah modal anda. 

Itulah cara mengukur potensi modal ideal untuk trading anda.. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Seberapa Penting Manajemen Modal dalam Trading Saham?

Seberapa Penting Manajemen Modal dalam Trading Saham?

Kalau anda seorang pemain saham, hal terpenting UTAMA yang harus anda kuasai adalah: Manajemen modal. Kenapa harus manajemen modal? Kenapa bukan analisis teknikal dan pengetahuan trading lainnya yang lebih penting? Seberapa penting peran manajemen modal dalam trading?

Di  web Saham Gain ini, saya pernah menuliskan bahwa modal trading itu ibarat nyawa. Anda bisa baca-baca lagi artikelnya disini: Cara Agar Anda Tidak Bangkrut di Pasar Saham. Itulah kenapa anda harus menguasai manajemen modal. 

Analisis saham itu sangat penting, tapi kalau anda nggak punya modal sama sekali / modal anda habis sama sekali karena terlalu banyak cut loss dan saham nyangkut, gimana caranya anda beli saham? Selama anda punya modal, selalu ada peluang untuk mengembangkan modal anda menjadi profit. Tapi kalau modal anda sudah habis total, anda tidak bisa melakukan apa-apa lagi (trading).

Saya banyak menemukan trader yang sebenarnya memiliki analisis yang tajam dalam memprediksi harga saham. Tapi, sayangnya trader tidak memiliki manajemen modal yang baik, dan cenderung menjadi rakus (greed) ketika melihat harga saham yang sudah naik terlalu tinggi. 

Saya juga pernah menemukan trader yang menelan kerugian cukup besar karena dengan PD-nya melakukan averaging down menggunakan dana margin. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak trader yang belum bisa melakukan manahemen 

Jadi kalau anda tanya: Memangnya seberapa penting manajemen modal dalam trading? Maka saya jawab: Manajemen modal adalah hal yang sangat penting, bahkan lebih penting daripada canggihnya sistem teknikal yang anda ciptakan. 

Di pos ini, saya dapat menyimpulkan satu hal tentang manajemen modal: Sistem analisis teknikal yang sederhana dibarengi dengan manajemen modal yang baik, akan menghasilkan profit yang lebih besar. Tetapi sistem teknikal yang canggih dan tidak dibarengi dengan manajemen modal yang baik, maka anda tidak akan bisa menghasilkan profit yang besar. 

Jadi sehebat apapun analisis anda, saya tetap menyarankan pada anda untuk mempelajari manajemen modal trading yang benar. Manajemen modal dalam trading juga saya banyak sekali bahas secara lengkap di ebook saham. Anda bisa mendapatkannya disini: Buku Saham. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Berapa Besar Profit Trading Saham yang Bisa Diraih?

Berapa Besar Profit Trading Saham yang Bisa Diraih?

"Pak Heze, kalau kita trading berapa profit yang bisa kita dapatkan?" 

"Apakah profit dari trading saham bisa sampai 100 juta per bulan?"

"Trader A katanya bisa profit Rp500 juta per bulan dari trading saham. Apakah dengan trading kita bisa mendapatkan profit sebesar itu?"

Saya sering mendapatkan pertanyaan2 seperti ini. Jadi kalau saya boleh rangkum pertanyaan2 tersebut, maka inti pertanyaan tersebut sebenarnya adalah: "Berapa sih profit yang bisa kita dapatkan kalau kita trading saham?"

Anda yang sudah trader kawakan pasti mengerti bahwa profit dari trading itu berbeda-beda setiap orang. Bahkan anda yang katakanlah trading dengan modal Rp2 miliar. Profit yang anda dapatkan tiap bulan juga nggak mungkin flat / tetap. Pasti ada saatnya profit anda jauh lebih besar dibandingkan bulan2 sebelumnya. Ada saatnya profit anda lebih kecil dibandingkan saat2 yang lain.  

Namun sepertinya masih banyak trader yang belum memahami hal tersebut. Misalnya, ketika ada trader yang sukses mendapatkan profit Rp700 juta, akhirnya banyak trader yang menjadikan Rp700 juta sebagai patokan untuk mendapatkan profit di pasar saham. 

Padahal profit Rp700 juta yang didapatkan trader, belum tentu bisa anda dapatkan dengan nominal yang sama. Kenapa demikian? Anda harus mengetahui bahwa ada tiga hal utama yang menyebabkan profit yang anda dapatkan bisa berbeda dibandingkan trader2 lain: 

1. Pengalaman trading 


Pengalaman trading adalah hal utama yang mempengaruhi besar kecilnya profit yang anda dapatkan di pasar saham. Semakin pengalaman anda trading, semakin sering anda memantau saham, semakin sering anda menganalisis, anda akan lebih tahu gaya trading apa yang cocok untuk anda. 

Jika anda sudah menemukan gaya trading anda, analisis yang cocok untuk anda, mendapat profit besar tidaklah terlalu sulit. Hal ini sudah saya alami sendiri. Tetapi jika anda masih buta arah alias masih lampu hijau di dunia saham, jangan pernah berangan-angan terlalu tinggi untuk mendapat profit besar. Anda harus menambah pengalaman trading anda, dan pelajari, terapkan da praktikkan analisis teknikal dengan benar.   

2. Besar kecilnya modal trading 


Semakin besar modal yang anda gunakan dalam trading, profit yang anda dapatkan akan semakin terasa. Sebagai contoh, perhatikan tabel dibawah ini: 

Klik gambar untuk memperbesar

Perhatikan ilustrasi diatas di mana ada dua trader membeli saham WIKA di harga yang sama (1.200) dan jual di harga yang sama (1.700). Tetapi trader pertama membeli WIKA dengan modal Rp6 juta. Sedangkan trader kedua membeli WIKA dengan modal Rp721 juta. 

Maka saat keduanya menjual di harga yang sama, tentu saja profit trader yang membeli WIKA dengan modal Rp721 juta jauh lebih besar (Rp1 miliar) dibandingkan profit didapatkan trader pertama (Rp2,4 juta).  

Jadi mustahil dengan modal katakanlah Rp3 juta atau Rp5 juta tiba2 anda bisa mendapat profit Rp500 juta dalam sebulan, meskipun anda berhasil menjual saham di harga tinggi. Jika anda melihat trader2 yang mendapat profit ratusan juta atau miliaran, kemungkinan besar modal yang mereka gunakan juga sangat besar. Seperti contoh tabel diatas tadi, di mana ketika anda beli dan jual saham di harga yang sama tapi kalau modal anda jauh lebih besar, profit yang anda dapatkan juga pasti lebih terasa. 

Tidak semua trader adalah trader yang punya modal besar. Banyak trader pemula yang harus memulai trading dari nol, karena kita tahu sendiri bahwa BEI sekarang menggalakkan program Yuk Nabung Saham yang berhasil meningkatkan jumlah investor pemula dengan pesat. Maka dari itu, sudah bisa kita tebak bahwa di pasar saham banyak sekali investor dengan modal kecil.

Lalu bagaimana dengan trader yang modalnya masih kecil? Jika modal anda masih belum besar (katakanlah anda masih trading dengan modal Rp1 juta, Rp5 juta), anda harus tetap FOKUS untuk menganalisa saham, dan menambah modal anda secara bertahap. Saat anda sudah mahir dan modal trading anda semakin besar, profit yang anda dapatkan pasti akan lebih besar. 

Jangan pernah menjadikan profit Rp100 juta, Rp600 juta per bulan sebagai patokan anda untuk mendapat profit, apalagi jika modal anda masih kecil. Ketepatan analisis dan psikologis trading yang benar lebih penting daripada semua itu. 

3. Kondisi pasar saham saat itu 

Seperti yang saya tuliskan di awal paragraf, meskipun anda trading dengan modal yang sama, tetapi besar kecilnya profit yang bisa anda dapatkan setiap bulan tidak akan sama. Ada saatnya anda dapat profit besar, ada saatnya profit yang anda dapatkan lebih kecil. 

Hal ini karena kondisi pasar saham tidak selalu sama. Dalam kondisi pasar saham yang bullish kencang mungkin anda akan lebih mudah mendapatkan profit. Tetapi saat kondisi pasar saham sedang strong bearish, kemungkinan besar anda harus lebih banyak wait and see. 

Kondisi pasar saham yang naik dan turun ini membuat anda tidak bisa mematok angka profit yang tetap. Jadi kalau anda bertanya apakah bisa dapat profit Rp500 juta per bulan? Apakah bisa dapat profit Rp1 miliar per bulan? Jawabannya bisa. Namun sekali lagi semua itu tergantung juga dari pengalaman anda, besarnya modal yang anda gunakan dan kondisi pasar saham saat itu. 

And the last, tulisan saya di pos ini mungkin topiknya kelihatannya simpel sekali, karena ya kalau anda ditanya berapa profit yang bisa didapatkan dari trading saham? Jawabannya pasti udah jelas: Profit setiap orang beragam.  

Tetapi masih banyak trader yang belum memahami hal ini. Banyak trader yang ngarep dapat profit ratusan juta padahal belum pernah trading secara langsung. Banyak trader yang menjadikan trader2 besar sebagai patokan mereka untuk mendapatkan profit. 

Mimpi-mimpi seperti ini yang bisa meningkatkan risiko trading, dan akhirnya bisa berujung pada gambling di pasar saham. Maka besar kecilnya profit di pasar saham semuanya kembali lagi pada pengalaman anda, modal yang anda gunakan dan kondisi pasar saham. 

Tambah dulu pengalaman dan praktik trading anda. Seiring berjalannya waktu suntik modal secara bertahap, dan pelajari kondisi pasar saham dengan benar. Maka, profit anda akan meningkat.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Berapa Modal Awal Trading Saya?

Berapa Modal Awal Trading Saya?

Beberapa kali saya pernah mendapatkan pertanyaan dari rekan-rekan pembaca web Saham Gain ini terkait 'modal trading'. Lebih tepatnya, banyak pertanyaan / request untuk membahas: "Berapa banyak sebenarnya modal awal yang dulu saya pakai buat trading saham?"

Maka dari itu, di pos ini saya akan membagikan sedikit banyak pengalaman saya tentang modal awal trading yang saya gunakan. Inilah modal awal trading saya:

Pertama kali trading, saya hanya menggunakan modal Rp1 juta. Anda mungkin bertanya-tanya lagi dengan penasaran: 

Kenapa Rp1 juta? Kenapa nggak sekalian Rp50 juta?
Kenapa kok pakai modal kecil apa profitnya terasa? 
Gimana caranya beli saham kalau modalnya cuma Rp1 juta? 
Beli satu satu saham atau diversifikasi?

Saya menggunakan modal awal Rp1 juta karena dua pertimbangan. Pertama kali trading saya memang nggak punya modal besar. Saya hanya punya duit nganggur Rp2 juta. Tapi saya putuskan untuk masukkan Rp1 juta dulu di saham. 

Boleh dikatakan saya benar2 memulai dari nol. Cuma punya modal apa adanya, belajar dari banyak sumber, berhati-hati memilih saham dan berusaha mengembangkan analisa yang lebih baik. 

Kedua, sebelum trading saham, saya sudah banyak membaca kisah2 trader pemula yang mengalami kerugian besar karena nekad memasukkan modal Rp50 juta, Rp100 juta. Atas dasar itulah saya memutuskan untuk memulai bertahap.

Jadi andaikata saat itu pun saya punya duit Rp100 juta, saya juga nggak akan berani langsung masukkan uang sebesar itu buat trading. 

Seiring berjalannya waktu, saat saya sudah mulai bisa untung, memilih saham yang cocok, yang bagus untuk trading, sudah bisa meminimalkan kerugian, saya mulai menambah modal hingga menjadi Rp2-3 juta. 

Anda bisa baca juga pengalaman2 trading pribadi yang saya ulas disini: Pengalaman Trading Saham:  Berapa Lama Trader Bisa Dapat Profit Konsisten? 

Pelajari juga praktik2, manajemen dan strategi trading saham disini: Ebook Belajar Saham Anda bisa mendapatkan praktik2 langsung analisa teknikal, diversifikasi saham yang benar, cara2 memilih analisa teknikal saham yang bagus, dan manajemen modal yang baik.  

Terkait strategi membeli saham, saya melakukan strategi diversifikasi, yaitu membeli 2 saham, maksimal 3 saham. Memang kalau trading pakai modal Rp1 juta, saya nggak bisa membeli saham terlalu banyak, dan diversifikasi juga terbatas. 

Tapi kalau anda nggak trading di era sekarang, maka dengan modal Rp1 juta anda harusnya bisa memiliki pilihan saham yang lebih banyak, karena sekarang 1 lot sudah menjadi 100 lembar (dulu masih 500 lembar), sehingga sekarang harganya sudah jauh lebih terjangkau. Baca juga: Daftar Saham Bagus Harga Murah. 

Dulu sebagai pemula, saya merasakan manfaat2 yang luar biasa dengan menggunakan modal awal trading sekecil mungkin. Manfaat pribadi yang saya rasakan adalah:
  • Psikologis jauh lebih tenang
  • Kalau saya cut loss, kerugiannya sangat kecil (karena pakai sedikit modal)
  • Tidak kaget menghadapi market (karena nggak ngotot pakai modal jumbo)
  • Bisa lebih fokus menganalisa saham, dan tidak terlalu orienstasi profit
Dari sinilah (modal kecil), justru akhirnya saya bisa mengembangkan modal lebih besar, karena sebagai pemula (waktu itu) psikologis lebih tenang, saya bisa lebih fokus menganalisa. 



Jadi saran saya, buat anda yang masih pemula (pertama kali terjun di dunia trading), pakailah modal sekecil mungkin. Meskipun anda mungkin punya duit gede, tapi jangan nekad memasukkan modal besar, apalagi kalau anda belum memiliki pengalaman trading. 

Supaya seperti yang saya tuliskan di poin2 tadi, selain psikologis lebih tenang, dengan modal kecil, nominal cut loss anda juga cenderung lebih sedikit. 

Banyak pemula yang ingin memulai dengan modal puluhan juta, karena mendegar anjuran2 dan persepsi2: 

"Kalau modal cuma Rp1 juta, kapan untungnya?"
"Kalau mau untung besar di saham, modalnya harus besar. Modal Rp1 juta nggak akan terasa untungnya" 

Inilah yang menjadi penyebab trader pemula rugi besar di saham, karena trader yang belum punya bekal pengalaman langsung nekad, dan hanya ingin orientasi ke profit besar dalam waktu singkat. 

Padahal seorang pemula targetnya bukan untung besar, tapi belajar dulu. Terutama: Belajar agar anda bisa meminimalkan kerugian. Baca juga ulasan saya disini: Target Trading Saham untuk Pemula.

Kalau anda bisa membangun trading anda step by step, anda akan menerima manfaatnya dalam jangka panjang, karena pondasi-pondasi trading dan analisa anda sudah terbentuk dengan baik.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Berapa Modal Awal Trading Saya?

Berapa Modal Awal Trading Saya?

Beberapa kali saya pernah mendapatkan pertanyaan dari rekan-rekan pembaca web Saham Gain ini terkait 'modal trading'. Lebih tepatnya, banyak pertanyaan / request untuk membahas: "Berapa banyak sebenarnya modal awal yang dulu saya pakai buat trading saham?"

Maka dari itu, di pos ini saya akan membagikan sedikit banyak pengalaman saya tentang modal awal trading yang saya gunakan. Inilah modal awal trading saya:

Pertama kali trading, saya hanya menggunakan modal Rp1 juta. Anda mungkin bertanya-tanya lagi dengan penasaran: 

Kenapa Rp1 juta? Kenapa nggak sekalian Rp50 juta?
Kenapa kok pakai modal kecil apa profitnya terasa? 
Gimana caranya beli saham kalau modalnya cuma Rp1 juta? 
Beli satu satu saham atau diversifikasi?

Saya menggunakan modal awal Rp1 juta karena dua pertimbangan. Pertama kali trading saya memang nggak punya modal besar. Saya hanya punya duit nganggur Rp2 juta. Tapi saya putuskan untuk masukkan Rp1 juta dulu di saham. 

Boleh dikatakan saya benar2 memulai dari nol. Cuma punya modal apa adanya, belajar dari banyak sumber, berhati-hati memilih saham dan berusaha mengembangkan analisa yang lebih baik. 

Kedua, sebelum trading saham, saya sudah banyak membaca kisah2 trader pemula yang mengalami kerugian besar karena nekad memasukkan modal Rp50 juta, Rp100 juta. Atas dasar itulah saya memutuskan untuk memulai bertahap.

Jadi andaikata saat itu pun saya punya duit Rp100 juta, saya juga nggak akan berani langsung masukkan uang sebesar itu buat trading. 

Seiring berjalannya waktu, saat saya sudah mulai bisa untung, memilih saham yang cocok, yang bagus untuk trading, sudah bisa meminimalkan kerugian, saya mulai menambah modal hingga menjadi Rp2-3 juta. 

Anda bisa baca juga pengalaman2 trading pribadi yang saya ulas disini: Pengalaman Trading Saham:  Berapa Lama Trader Bisa Dapat Profit Konsisten? 

Pelajari juga praktik2, manajemen dan strategi trading saham disini: Ebook Belajar Saham Anda bisa mendapatkan praktik2 langsung analisa teknikal, diversifikasi saham yang benar, cara2 memilih analisa teknikal saham yang bagus, dan manajemen modal yang baik.  

Terkait strategi membeli saham, saya melakukan strategi diversifikasi, yaitu membeli 2 saham, maksimal 3 saham. Memang kalau trading pakai modal Rp1 juta, saya nggak bisa membeli saham terlalu banyak, dan diversifikasi juga terbatas. 

Tapi kalau anda nggak trading di era sekarang, maka dengan modal Rp1 juta anda harusnya bisa memiliki pilihan saham yang lebih banyak, karena sekarang 1 lot sudah menjadi 100 lembar (dulu masih 500 lembar), sehingga sekarang harganya sudah jauh lebih terjangkau. Baca juga: Daftar Saham Bagus Harga Murah. 

Dulu sebagai pemula, saya merasakan manfaat2 yang luar biasa dengan menggunakan modal awal trading sekecil mungkin. Manfaat pribadi yang saya rasakan adalah:
  • Psikologis jauh lebih tenang
  • Kalau saya cut loss, kerugiannya sangat kecil (karena pakai sedikit modal)
  • Tidak kaget menghadapi market (karena nggak ngotot pakai modal jumbo)
  • Bisa lebih fokus menganalisa saham, dan tidak terlalu orienstasi profit
Dari sinilah (modal kecil), justru akhirnya saya bisa mengembangkan modal lebih besar, karena sebagai pemula (waktu itu) psikologis lebih tenang, saya bisa lebih fokus menganalisa. 



Jadi saran saya, buat anda yang masih pemula (pertama kali terjun di dunia trading), pakailah modal sekecil mungkin. Meskipun anda mungkin punya duit gede, tapi jangan nekad memasukkan modal besar, apalagi kalau anda belum memiliki pengalaman trading. 

Supaya seperti yang saya tuliskan di poin2 tadi, selain psikologis lebih tenang, dengan modal kecil, nominal cut loss anda juga cenderung lebih sedikit. 

Banyak pemula yang ingin memulai dengan modal puluhan juta, karena mendegar anjuran2 dan persepsi2: 

"Kalau modal cuma Rp1 juta, kapan untungnya?"
"Kalau mau untung besar di saham, modalnya harus besar. Modal Rp1 juta nggak akan terasa untungnya" 

Inilah yang menjadi penyebab trader pemula rugi besar di saham, karena trader yang belum punya bekal pengalaman langsung nekad, dan hanya ingin orientasi ke profit besar dalam waktu singkat. 

Padahal seorang pemula targetnya bukan untung besar, tapi belajar dulu. Terutama: Belajar agar anda bisa meminimalkan kerugian. Baca juga ulasan saya disini: Target Trading Saham untuk Pemula.

Kalau anda bisa membangun trading anda step by step, anda akan menerima manfaatnya dalam jangka panjang, karena pondasi-pondasi trading dan analisa anda sudah terbentuk dengan baik.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Berapa Modal Awal Trading Saya?

Berapa Modal Awal Trading Saya?

Beberapa kali saya pernah mendapatkan pertanyaan dari rekan-rekan pembaca web Saham Gain ini terkait 'modal trading'. Lebih tepatnya, banyak pertanyaan / request untuk membahas: "Berapa banyak sebenarnya modal awal yang dulu saya pakai buat trading saham?"

Maka dari itu, di pos ini saya akan membagikan sedikit banyak pengalaman saya tentang modal awal trading yang saya gunakan. Inilah modal awal trading saya:

Pertama kali trading, saya hanya menggunakan modal Rp1 juta. Anda mungkin bertanya-tanya lagi dengan penasaran: 

Kenapa Rp1 juta? Kenapa nggak sekalian Rp50 juta?
Kenapa kok pakai modal kecil apa profitnya terasa? 
Gimana caranya beli saham kalau modalnya cuma Rp1 juta? 
Beli satu satu saham atau diversifikasi?

Saya menggunakan modal awal Rp1 juta karena dua pertimbangan. Pertama kali trading saya memang nggak punya modal besar. Saya hanya punya duit nganggur Rp2 juta. Tapi saya putuskan untuk masukkan Rp1 juta dulu di saham. 

Boleh dikatakan saya benar2 memulai dari nol. Cuma punya modal apa adanya, belajar dari banyak sumber, berhati-hati memilih saham dan berusaha mengembangkan analisa yang lebih baik. 

Kedua, sebelum trading saham, saya sudah banyak membaca kisah2 trader pemula yang mengalami kerugian besar karena nekad memasukkan modal Rp50 juta, Rp100 juta. Atas dasar itulah saya memutuskan untuk memulai bertahap.

Jadi andaikata saat itu pun saya punya duit Rp100 juta, saya juga nggak akan berani langsung masukkan uang sebesar itu buat trading. 

Seiring berjalannya waktu, saat saya sudah mulai bisa untung, memilih saham yang cocok, yang bagus untuk trading, sudah bisa meminimalkan kerugian, saya mulai menambah modal hingga menjadi Rp2-3 juta. 

Anda bisa baca juga pengalaman2 trading pribadi yang saya ulas disini: Pengalaman Trading Saham:  Berapa Lama Trader Bisa Dapat Profit Konsisten? 

Pelajari juga praktik2, manajemen dan strategi trading saham disini: Ebook Belajar Saham Anda bisa mendapatkan praktik2 langsung analisa teknikal, diversifikasi saham yang benar, cara2 memilih analisa teknikal saham yang bagus, dan manajemen modal yang baik.  

Terkait strategi membeli saham, saya melakukan strategi diversifikasi, yaitu membeli 2 saham, maksimal 3 saham. Memang kalau trading pakai modal Rp1 juta, saya nggak bisa membeli saham terlalu banyak, dan diversifikasi juga terbatas. 

Tapi kalau anda nggak trading di era sekarang, maka dengan modal Rp1 juta anda harusnya bisa memiliki pilihan saham yang lebih banyak, karena sekarang 1 lot sudah menjadi 100 lembar (dulu masih 500 lembar), sehingga sekarang harganya sudah jauh lebih terjangkau. Baca juga: Daftar Saham Bagus Harga Murah. 

Dulu sebagai pemula, saya merasakan manfaat2 yang luar biasa dengan menggunakan modal awal trading sekecil mungkin. Manfaat pribadi yang saya rasakan adalah:
  • Psikologis jauh lebih tenang
  • Kalau saya cut loss, kerugiannya sangat kecil (karena pakai sedikit modal)
  • Tidak kaget menghadapi market (karena nggak ngotot pakai modal jumbo)
  • Bisa lebih fokus menganalisa saham, dan tidak terlalu orienstasi profit
Dari sinilah (modal kecil), justru akhirnya saya bisa mengembangkan modal lebih besar, karena sebagai pemula (waktu itu) psikologis lebih tenang, saya bisa lebih fokus menganalisa. 



Jadi saran saya, buat anda yang masih pemula (pertama kali terjun di dunia trading), pakailah modal sekecil mungkin. Meskipun anda mungkin punya duit gede, tapi jangan nekad memasukkan modal besar, apalagi kalau anda belum memiliki pengalaman trading. 

Supaya seperti yang saya tuliskan di poin2 tadi, selain psikologis lebih tenang, dengan modal kecil, nominal cut loss anda juga cenderung lebih sedikit. 

Banyak pemula yang ingin memulai dengan modal puluhan juta, karena mendegar anjuran2 dan persepsi2: 

"Kalau modal cuma Rp1 juta, kapan untungnya?"
"Kalau mau untung besar di saham, modalnya harus besar. Modal Rp1 juta nggak akan terasa untungnya" 

Inilah yang menjadi penyebab trader pemula rugi besar di saham, karena trader yang belum punya bekal pengalaman langsung nekad, dan hanya ingin orientasi ke profit besar dalam waktu singkat. 

Padahal seorang pemula targetnya bukan untung besar, tapi belajar dulu. Terutama: Belajar agar anda bisa meminimalkan kerugian. Baca juga ulasan saya disini: Target Trading Saham untuk Pemula.

Kalau anda bisa membangun trading anda step by step, anda akan menerima manfaatnya dalam jangka panjang, karena pondasi-pondasi trading dan analisa anda sudah terbentuk dengan baik.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Modal Saham: Menambah Modal Trading / Investasi

Modal Saham: Menambah Modal Trading / Investasi

Agar anda bisa membeli saham, baik untuk tujuan trading maupun investasi saham anda harus memiliki MODAL. Anda mungkin sering melihat kisah2 trader / investor yang sukses meraup profit besar. Di satu sisi, ternyata modal yang mereka gunakan juga sangat besar, bukan hanya modal jutaan. 

Tetapi ketika anda dihadapkan pada kondisi di mana anda baru memulai belajar saham, saya selalu menyrankan untuk memulai dengan modal kecil terlebih dahulu. 

Kenapa Pak Heze? Kalau saya punya duit Rp100 juta nganggur, kenapa nggak dimasukkan aja semua ke saham? Tanya anda

Menambah modal trading itu harus bertahap. Trading saham itu ibarat tahapan-tahapan yang anda lalui ketika anda sekolah. Saat anda masih Sekolah Dasar (SD), uang jajan anda masih sedikit. Namun ketika anda sudah 'naik level' ke Sekolah Menengah Pertama, uang jajan anda akan bertambah. 

Demikian pula seterusnya, sampai anda kuliah, uang jajan anda pasti lebih besar lagi. Ketika anda masih berada di bangku SD tidak mungkin anda diberikan uang jajan oleh orang tua anda sebesar porsi uang jajan anak SMA. 

Karena ketika anda masih SD, anda belum siap mengelola duit yang lebih besar. Anda belum bisa bertanggung jawab terhadap uang yang nominalnya besar. Anda juga belum terlalu membutuhkan uang yang jumlahnya besar.

Saat anda sudah mulai banyak pengalaman, anda sudah banyak belajar, usia anda bertambah, kebutuhan anda semakin banyak, maka anda pasti lebih siap mengelola uang jajan yang lebih besar.  

Perumpaan ini sama dengan trading saham. Anda yang baru memulai trading saham, ibarat anda masih berada di bangku SD. Anda masih butuh banyak belajar, memahami market, memahami analisa teknikal, memahami saham2 yang bagus untuk anda, dan masih banyak lainnya. Baca juga: Belajar Saham Pemula - Expert. 

Artinya, kalau masih banyak langkah2 dan kesiapan yang harus anda lalui, jangan pernah nekad main saham dengan modal besar. Karena jika anda diserahkan modal besar padahal anda belum siap secara skill dan mental, anda bisa jadi salah mengambil keputusan, dan berakibat fatal (salah membeli saham dan dampaknya bisa berujung bangkrut).

Sama ketika seorang anak SD dipercayakan uang besar, anak SD tidak akan bisa mengelola uang tersebut dengan baik, karena tingkat pengalaman anak SD masih sangat minim, sehingga belum paham cara mengelola duit besar. 

Saya banyak sekali menemukan trader2 pemula yang bangkrut di saham, karena nekad main saham pakai modal besar. Padahal trader belum tahu saham apa yang risikonya besar, saham apa yang risikonya kecil. Sehingga trader memasukkan modal ratusan juta di saham2 gorengan, yang fundamental dan teknikalnya tidak jelas. 

Dan mayoritas saham gorengan, banyak sekali yang harganya naik tapi nggak kembali lagi ke harga semula. Ironis sekali trader2 yang terjebak dengan iming2 cepat kaya, tanpa mau memulai step-by-step. 
Pemula yang memaksakan trading dengan modal besar ibarat anda baru belajar olahraga lompat tinggi, tapi sudah mau langsung menantang ajang olimpiade dunia. 
Jadi berapa modal kecil untuk trading? Idealnya, anda bisa memulai Rp500 ribu sampai Rp3 juta. Kalau masih pertama trading, jangan nekad membeli saham dengan modal puluhan juta.

Lalu kapan anda sebaiknya mulai modal? Yaitu ketika secara skill anda sudah lebih baik, lebih siap, anda sudah bisa menghasilkan profit (dan rugi semakin kecil), anda sudah lebih paham dengan analisa teknikal. Maka itulah saatnya anda menambah modal. Baca juga: Praktik Lanjutan Manajemen Modal. 
Tambah modal trading anda ketika anda sudah siap secara skill, psikologis dan kemampuan menganalisa.
Step by step belajar saham ini sangat penting agar anda bisa mengembangkan modal anda dengan baik. Step by step menambah modal trading ini sama seperti perumpaan tingkatan sekolah, yaitu mulai dari SD-SMP-SMA-kuliah.. 

Tidak mungkin anda yang masih pemula di dunia saham anda langsung main saham dengan modal puluhan bahkan ratusan juta, seperti yang dilakukan oleh trader2 yang sudah pengalaman. Hal ini seperti anda loncat step dari SD dan langsung ke SMA

Maka dari itu, supaya anda bisa jadi trader yang mahir, lakukanlah analisa saham mandiri. Dengan melakukan analisa2 mandiri, anda bisa mengetahui sejauh mana kemampuan anda mendapatkan profit, sebaik apa psikologis dan kesiapan anda dalam trading. 

Tetapi di satu titik tertentu, pasti ada batasan juga untuk menambah modal trading. Artinya, kalau anda sudah merasa mentok dengan modal anda, let say anda sudah bisa mengelola modal trading sebesar Rp500 juta, dan anda merasa anda nggak mungkin tambah modal lagi, maka ya sudah, berarti modal Rp500 juta itu adalah modal maksimal yang siap anda kelola.   

Oke well, mungkin itu saja yang ingin saya sampaikan di pos ini. Banyak trader yang belum paham cara menambah modal dengan benar, yaitu step-by-step, sehingga banyak trader yang melewatkan step-step penting. 

Ibarat dari SD langsung ke SMA tanpa melalui SMP terlebih dahulu. Selama anda masih punya modal untuk trading, anda punya peluang untuk profit. Maka dari itu, dalam main saham, modal adalah salah satu hal yang sangat penting untuk anda kelola dan kembangkan. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.