Macam-macam Saham Preferen

Macam-macam Saham Preferen

Pada saat anda belajar saham, anda pasti sering mendengar istilah saham biasa dan saham preferen. Kalau anda belum tahu perbedaan keduanya, anda bisa baca pos saya disini: Apa itu Saham Biasa? Apa itu Saham Preferen?

Walaupun saham preferen masih terdengar asing bagi sebagian orang, namun anda perlu memahami saham preferen ini. Saham preferen sendiri terdiri dari 6 jenis. Berikut adalah macam-macam saham preferen:

1. Saham preferen konvertibel (convertible preferred stock)

Saham preferen konvertibel merupakan saham preferen yang bisa dikonversi menjadi saham biasa. 

Perusahaan menerbitkan saham preferen konvertibel untuk menarik minat investor yang suka saham biasa, sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham preferen yang diterbitkan, karena investor bisa menukarkan saham preferennya menjadi saham biasa dengan rasio yang telah ditetapkan. 

Mari kita masuk ke contoh. Misalnya PT ABCD menerbitkan saham preferen sebanyak 20.000 lembar saham, nilai nominal saham adalah Rp5.000. Satu lembar saham preferen bisa dikonversi menjadi 4 lembar saham biasa, dengan nominal Rp1.000 per saham. 

Apabila harga pasar saham preferen adalah Rp10.000 dan harga saham biasa adalah Rp2.000, maka pemegang saham preferen dapat memutuskan untuk tidak mengkonversikan sahamnya menjadi saham biasa, karena jika saham preferen ditukar jadi saham biasa, maka nilai pasar yang didapatkan akan lebih kecil yaitu sebesar Rp8.000.  

Perhitungannya adalah: (4 lembar saham biasa x Rp2.000 per saham) = Rp8.000. Sedangkan harga pasar saham preferen adalah Rp10.000.

Tetapi jika nilai /harga pasar saham biasa adalah Rp3.000 saat itu, maka pemilik saham preferen bisa mengkonersikan saham preferen ke saham biasa, karena anda bisa mendapatkan nilai pasar saham biasa yang lebih tinggi, yaitu sebesar Rp12.000 (4 x 3.000) dibandingkan nilai pasar saham preferen sebesar Rp10.000. 

2. Callable Preferred Stock 

Merupakan saham preferen yang memberikan pada perusahaan penerbit saham preferen untuk membeli kembali saham preferen pada nilai dan waktu tertentu. Pada saat membeli kembali saham preferen, pada umumnya harga tebusan untuk membeli kembali saham preferen lebih tinggi dibandingkan nilai nominal saham tersebut. 

3. Floating / adjusted rate preferred stock 

Merupakan saham preferen yang menetapkan pembayaran dividen yang tidak selalu tetap (floating), di mana besar kecilnya dividen ditetapkan berdasarkan tingkat suku buka yang berlaku. 

4. Saham preferen yang bisa ditebus (reedemable preferred stock) 

Merupakan saham preferen yang wajib patuh pada persyaratan penebusan atau peraturan penebusan lain yang diwajibkan, yang mengakibatkan surat berharga dapat "tumpang tindih" antara utang dan ekuitas.

5. Saham preferen kumulatif (cumulative preferred stock) 

Terjadi jika perusahaan tidak mengumumkan pembagian dividen saham preferen kepada pemegang saham preferen, maka dividen tersebut harus diakumulasikan dan dibayar kemudian hari sebelum perusahaan membagikan dividen pada pemegang saham biasa. 

6. Saham preferen non-kumulatif (non-cumulative preferred stock) 

Merupakan saham preferen yang tidak membutuhkan penetapan jumlah dividen tertentu. Jika ada dividen yang tidak dibayarkan pada tahun tertentu, maka dividen tersebut tidak akan dibayarkan (tidak ada utang dividen pada pemegang saham preferen).

Itulah macam-macam saham preferen. Ada enam macam saham preferen yang harus anda pahami tersebut.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Pengertian Obligasi, Jenis-jenis Obligasi dan Karakteristik Obligasi

Pengertian Obligasi, Jenis-jenis Obligasi dan Karakteristik Obligasi

Salah satu instrumen investasi di pasar modal adalah obligasi. Secara sederhana, obligasi adalah surat utang. Jadi obligasi itu ibarat perusahaan / pemerintah meminjam uang kepada masyarakat. Perusahaan / pemerintah akan menerbitkan obligasi agar dibeli oleh masyarakat, dan kemudian perusahaan / pemerintah akan mengembalikan uang tersebut beserta kuponnya.

Uang dari obligasi digunakan untuk membayar utang negara, ekspansi usaha, pembiayaan APBN dan lain2. Obligasi memiliki jangka waktu tertentu, di mana penerbit obligasi harus mengembalikan nominal pokok pada saat jatuh tempo. Selain membayar pokok, penerbit obligasi wajib melakukan pembayaran bunga (kupon) secara berkala, dengan tingkat bunga dan perioda pembayaran yang ditentukan pada kontrak, biasanya bisa setiap 3 bulan sekali, atau 6 bulan sekali. 

JENIS-JENIS OBLIGASI

1. Obligasi pemerintah (goverment bond)

Obligasi pemerintah merupakan obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia untuk memenuhi kebutuhan negara. Di Amerika Serikat, obligasi pemerintah disebut sebagai treasury bonds (T-Bonds), sedangkan di Indonesia dikenal dengan istilah Obligasi Republik Indonesia (ORI). 

Obligasi pemerintah memiliki tingkat risiko yang sangat kecil (dari risiko gagal bayar), karena obligasi ini diterbitkan langsung oleh pemerintah. 

2. Obligasi perusahaan (corporate bond)

Obligasi perusahaan merupakan obligasi yang diterbitkan instansi perusahaan, baik perusahaan swasta maupun perusahaan negara. Penerbitan obligasi oleh perusahaan bertujuan untuk membantu pendanaan perusahaan. Dana dari penjualan obligasi akan menjadi kewajiban utang jangka panjang perusahaan.  

3. Obligasi konversi

Obligasi konversi merupakan jenis obligasi yang dapat dikonversikan menjadi saham biasa. Jenis obligasi ini memudahkan perusahaan penerbit obligasi karena penerbit tidak perlu membayarkan bunga dan nominal pokok berupa kas, melainkan berupa saham biasa. Baca juga: Apa Itu Saham Biasa? Apa Itu Saham Preferen?

KARAKTERISTIK OBLIGASI 

1. Nilai nominal (nominal value atau face value). Mencerminkan besarnya nilai rupiah obligasi yang diterbitkan. Obligasi umumnya diterbitkan dalam berbagai pecahan nilai nominal kecil yang disebut denominasi. Sebagai contoh, obligasi negara ritel Indonesia yang dikeluarkan pemerintah RI memiliki nilai nominal dalam denominasi Rp1.000.000, sehingga obligasi negara dapat dikatakan mempunyai nilai nominal Rp1.000.000

2. Kupon. Merupakan bunga yang dibayar secara reguler oleh penerbit obligasi kepada pemegang obligasi. Di pasar modal Indonesia, pembayaran bunga kupon obligasi perusahaan biasanya ditetapkan tiga bulan atau setengah tahunan. Kupon obligasi juga bisa ditetapkan nol atau tidak membayar kupon. Obligasi jenis ibi disebut zero coupon bond. 

3. Jatuh tempo (maturity). Merupakan tanggal ketika pemegang obligasi menerima uang pokok pinjaman yang jumlahnya sebesar nilai nominalnya. Jatuh tempo obligasi bervariasi dari satu tahun hingga lebih dari 10 tahun.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Haka Saham: Pengertian & Strategi Trading

Haka Saham: Pengertian & Strategi Trading

Dalam trading saham, anda mungkin sering mendengar istilah haka saham. Apa itu haka saham? Kenapa anda perlu mengetahuinya? Kita langsung saja. Haka dalam trading saham adalah singkatan dari hajar kanan

"Apa maksudnya Bung Heze?" Tanya anda semakin bingung 

Istilah haka saham ini sebenarnya berkaitan dengan mekanisme perdagangan bid offer. Kalau anda belum paham tentang sistem antrian harga saham, penjelasan bid-offer dan mekanisme2 perdagangan saham di pasar saham, anda bisa pelajari disini: Belajar saham pemula - expert. 

Jadi di dalam mekanisme perdagangan saham, kita mengenal istilah best bid dan best offer.  (best) bid posisinya ada di sebelah KIRI, sedangkan (best) offer posisinya di sebelah KANAN. Untuk lebih jelasnya, anda bisa perhatikan sistem antrian bid-offer saham dibawah ini:
haka saham
Best bid saham diatas ada pada harga 3.180. Sedangkan best offernya berada pada harga 3.190. Itu artinya, kalau anda mau membeli tanpa antri alias langsung dapat barangnya (saham), maka anda bisa membeli pada harga best offer terbaik, yaitu harga 3.190. 

Kalau anda beli di harga 3.190 berdasarkan antrian saham diatas, maka anda akan langsung dapat sahamnya tanpa harus menunggu / antri. Sedangkan kalau anda ingin beli di harga lebih murah, maka anda bisa beli di harga 3.180, 3.170 dan seterusnya tapi harus bersedia antri di harga yang lebih rendah. 

Itulah yang dinamakan dengan hajar kanan (haka) atau kalau saya lebih terbiasa nyebut: 'tabrak kanan'. Karena anda langsung membeli pada harga terbaiknya, yaitu harga best offer (di posisi kanan antrian harga). 

STRATEGI TRADING BEST OFFER

Saya beberapa kali dapat pertanyaan dari rekan2 trader, yang intinya trader2 banyak yang bertanya: 

"Pak Heze, apakah saham A sudah bisa beli di harga best offer?"
"Apakah saham B hari ini bisa langsung tabrak kanan?"

Anda yang ingin menerapkan strategi haka saham, maka ada dua pertimbangan yang harus anda lakukan. 

Pertama, terapkan strategi 'hajar kanan' kalau anda sudah benar2 yakin saham yang mau anda beli akan naik setelahnya, atau setidaknya saham yang akan anda beli, anda yakin kalau sahamnya nggak akan turun dalam. 

Artinya, sebelum beli saham, anda harus benar-benar menganalisa saham anda dengan baik. Jangan membeli saham hanya karena ikut2-an atau spekulasi. 

Kedua, kalau anda berpikir saham tersebut sudah murah, harga sudah tertahan di support, anda bisa terapkan strategi haka saham. Baca juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon

Jika anda beranggapan bahwa saham sudah murah dan mulai siap rebound, anda bisa membeli saham di harga terbaik (best offer), agar anda tidak ketinggalan momentum.

Sebaliknya, jangan langsung 'tabrak best offer' kalau anda belum yakin dengan saham yang anda analisa saat itu. Jika anda tidak yakin, masih ragu2, ada baiknya anda menunggu (wait and see), atau antri di harga yang lebih murah. 

Strategi tabrak kanan ini memang membutuhkan pikiran dan psikologis yang tenang. Jangan sampai anda menerapkan strategi ini karena anda lagi tergesa-gesa, nggak sabaran, padahal market masih turun. 

Kalau psikologis anda sedang belum tenang, ada baiknya anda menahan diri untuk tidak trading dulu.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Kartu AKSES Saham

Kartu AKSES Saham


Jika Anda sudah berhasil membuka rekening saham, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pasti akan memberikan kepada Anda kartu AKSES. Akses adalah kepanjangan dari Acuan Kepemilikan SekuritasKartu Akses berisi mengenai identitas Anda dan ID investor Anda. Kartu Akses yang Anda miliki inilah yang menjadi bukti bahwa Anda adalah seorang investor. Wujud kartu AKSES adalah sebagai berikut (lihat gambar dibawah). 



Kartu AKses terdiri dari Investor ID dan Nama Anda yang membuktikan bahwa Anda adalah seorang investor di pasar modal, dan membuktikan bahwa Anda memang memiliki rekening efek.


Selain kartu Akses, Anda bisa mengakses akun Akses Anda tersebut melalui: website Akses. Informasi tentang Akses lebih lengkap bisa Anda lihat melalui situs resmi Kustodian Sentral Efek Indonesia disini: KSEI AKSES. Akses digunakan untuk memantau portofolio saham yang Anda miliki secara real time. Tujuannya: Supaya Anda bisa melihat saham2 yang Anda miliki, dan tentu saja untuk menghindarkan Anda dari "tangan-tangan" yang tidak bertanggung jawab terhadap rekening saham Anda. So, KSEI memberikan fasilitas untuk memantau rekening Anda secara online dan real time. Intinya, akun Akses digunakan untuk memperoleh informasi data portofolio saham dalam Sub rekening efek Anda pada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Tampilan Akses di website bisa Anda lihat melalui gambar dibawah ini.



Demikian informasi mengenai kartu Akses dan akun Akses online. Ada baiknya Anda memanfaatkan fasilitas Akses ini, jika Anda sudah membuka rekening saham.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Rekening Dana Investor dan Manfaatnya

Rekening Dana Investor dan Manfaatnya


Rekening Dana Investor (RDI) atau sub rekening efek atau Rekening Dana Nasabah (RDN) adalah rekening di bank atas nama investor yang  digunakan secara khusus untuk aktivitas transaksi beli-jual saham, dan terpisah dari rekening sekuritas (sumber: www.ilmu-investasi.com). Jadi, RDI ini hanya digunakan khusus untuk aktivitas jual beli saham saja. Tidak bisa digunakan untuk keperluan pribadi Anda. 

RDI bisa Anda dapatkan HANYA JIKA Anda sudah membuka rekening saham di kantor sekuritas. Bagaimana kalau belum buka? Otomatis Anda tidak mungkin bisa memiliki RDI, karena RDI  hanya digunakan untuk tujuan trading atau investasi. Maka, Anda harus punya rekening saham terlebih dahulu. 

Dalam definisi diatas, disebutkan bahwa "RDI adalah rekening bank..... (bla bla  bla)". Anda mungkin berpikir"Rekening bank apa ya? Apakah rekening BCA, BRI, Mandiri, Danamon?" Inilah yang akan saya jawab di pos ini.

Perlu Anda ketahui, setiap kantor sekuritas memiliki kerja sama dengan pihak perbankan dalam hal penyediaan RDI. Jadi setiap kantor sekuritas bisa saja menggunakan rekening dana investor yang berbeda-beda untuk tiap bank. Misalnya: Anda membuka akun rekening saham di kantor sekuritas A, lalu RDI yang Anda dapatkan berasal dari Bank X. Teman Anda membuka akun rekening saham di kantor sekuritas B, lalu RDI yang teman Anda dapatkan bukan RDI dari Bank X, melainkan dari Bank Y. Kira2 seperti itu ilustrasinya.

Meskipun pihak sekuritas menjalin kerja sama dengan perbankan resmi di Indonesia dalam hal penyediaan rekening dana untuk investor, namun RDI kalau boleh saya bilang tidak ada wujudnya.. Tidak ada kartu buku tabungan, tidak ada kartu ATM seperti rekening Bank Anda pada umumnya. 

Lho kok bisa?

Seperti definisi RDI diatas, bahwa RDI HANYA DIGUNAKAN untuk aktivitas transaksi jual-beli saham. Artinya? Artinya, RDI hanyalah digunakan sebagai perantara saja alias "dana lewat". So, kalau Anda memiliki RDI dari bank tertentu, RDI tidak dikenakan biaya bunga sama sekali. Berbeda dengan rekening bank, yang duitnya bisa Anda tarik sewaktu-waktu melalui ATM, pasti kena biaya bunga per bulan. 

Hal itu juga berarti RDI digunakan sebagai sarana untuk melakukan deposit dari rekening bank ke akun saham Anda. Deposit = menyuntikkan modal ke dalam rekening saham untuk aktivitas jual-beli saham (trading). 

Bagaimana caranya agar RDI bisa digunakan untuk menyuntikkan modal? Tanya Anda....

Setiap Anda membuka rekening saham di kantor sekuritas, selain mendapatkan RDI, pada saat pengisian formulir Anda juga diwajibkan mengisi rekening Bank yang Anda miliki. Rekening bank (ATM) digunakan untuk deposit maupun withdraw. 

Untuk lebih mudah saya berikan ilustrasinya.

Anda memiliki RDI dengan nomor rekening 12345. Sedangkan rekening bank yang Anda gunakan untuk deposit dan withdraw (ATM), nomornya: 23456. Anda ingin menyetor modal untuk transaksi saham sebesar Rp1.000.000. Itu artinya, Anda menyetor dana sebesar Rp1.000.000 dari rekening bank Anda (23456) ke RDI Anda (12345). Nantinya, dana Anda akan masuk pada account balance. Bagaimana tampilan account balance di software saham? Silahkan baca pos: Tampilan Menu Saham Online.

Anggaplah setelah trading 1 bulan, keuntungan Anda bertambah menjadi Rp200.000. Kemudian, Anda berpikir untuk menarik dana (withdraw). Kalau Anda ingin menarik dana, Anda tinggal klik menu withdraw yang terdapat pada software saham Anda. Kalau Anda melakukan penarikan dana, berarti uang sebesar Rp200.000 nantinya akan pindah ke rekening bank Anda (ATM), yaitu rekening Anda dengan nomor 23456. 

Saya pikir cukup penjelasan saya mengenai RDI dan manfaatnya. Kini Anda sudah paham apabila ingin melakukan deposit (suntik modal) maupun menarik dana (withdraw). Anda juga sudah paham arti dari RDI. Jika Anda ingin memahami tampilan software saham online dan penjelasannya, silahkan baca pos: Tampilan Menu Saham Online. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Pengertian Dividen dan Jenis-jenis Dividen

Pengertian Dividen dan Jenis-jenis Dividen

Dalam pasar modal, anda pasti sudah tidak asing dengan istilah dividen. Kalau anda pembaca setia web Saham Gain ini, saya juga sudah sering sekali membahas tentang pembagian dividen perusahaan pada investor. 

Di pos ini, saya akan lebih membahas mengenai teori dividen, lebih tepatnya pengertian dividen dan jenis-jenis dividen. Untuk anda yang belum paham tentang apa itu dividen, di pos ini saya akan mengulasnya secara lebih detail. 

PENGERTIAN DIVIDEN 

Pengertian dividen adalah bagian dari laba bersih / keuntungan yang dibagikan oleh perusahaan kepada para pemegang saham. 

Jadi misalnya perusahaan dalam tahun berjalan perusahaan berhasil memperoleh laba bersih sebesar Rp100 miliar. Perusahaan bisa memutuskan untuk membagikan dividen sebesar 10% dari laba bersihnya, atau bahkan 50% dari laba bersih. 

Besar kecilnya dividen yang dibagikan ke pemegang saham semuanya tergantung dari kebijakan perusahaan, di mana kebijakan pembagian dividen akan dilaksanakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 

Dividen tidak wajib dibagikan ke pemegang saham. Perusahaan membagikan dividen dengan tujuan untuk memuaskan kepentingan para investor. 

Sedangkan, meskipun mencetak laba perusahaan bisa memutuskan untuk tidak membagi dividen juga. Misalnya, perusahaan yang ingin melakukan ekspansi usaha, perusahaan bisa saja tidak membagi dividen, karena perusahaan ingin menggunakan labanya untuk mengembangkan usaha. 

Di satu sisi, menurut peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan yang mengalami rugi bersih, perusahaan juga tidak diperbolehkan untuk membagi dividen. 

Oke, lalu kapan dividen dibagikan pada pemegang saham? Dividen biasanya dibagikan dari laba bersih akhir tahun (per 31 Desember). Jadi biasanya dividen akan dibagikan sekitar bulan Januari-Mei. 

Namun ada beberapa perusahaan yang membagikan dividen di tengah tahun, atau membagi dividen di mana dividennya bukan berasal dari kinerja per 31 Desember. Ini disebut dengan dividen interim.  

Bagaimana cara mendapatkan dividen? Bagaimana mekanisme pembagian dividen? Agar anda bisa dapat dividen / pembagian keuntungan perusahaan, anda harus memahami mekanismenya. Anda bisa baca pos saya disini: Arti dan Ilustrasi Pembagian Dividen.

Bagaimana cara anda tahu kalau perusahaan akan membagi dividen? Agar anda bisa update dengan informasi dividen yang diberikan, anda bisa mencari informasi dividen melalui situs RTI atau Eddy Elly. Anda bisa baca disini: Daftar dan Jadwal Pembagian Dividen. 

Perlu anda ketahui, bahwa dividen akan dibagikan dalam bentuk dividend per share (DPS). Untuk lebih jelasnya, anda bisa baca pos saya disini: Cara Menghitung Dividen Saham / Dividend Per Share (DPS).

Jadi, jika perusahaan membagikan dividen katakanlah Rp50 per saham, dan anda punya saham perusahaan sebanyak 20 lot (1 lot = 100 lembar), maka dividen yang anda dapatkan adalah: 20 lot * 100 lembar  Rp50 per saham = Rp100.000. 

JENIS-JENIS DIVIDEN

Jenis-jenis dividen bisa dibagi menjadi 5 jenis dividen yaitu sebagai berikut:  

1. Dividen tunai 

Dividen tunai adalah pembayaran dividen yang dilakukan secara tunai / kas. Pembayaran dividen tunai diambil dari saldo laba ditahan (dari akumulasi laba bersih). Pembayaran dividen tunai akan mengurangi kas dan saldo laba di laporan ekuitas. Dividen tunai adalah jenis pembagian dividen yang paling sering diberikan perusahaan pada pemegang saham.  

2. Dividen saham

Dividen saham adalah dividen yang dibagikan dalam bentuk saham. Dividen saham akan menambah jumlah saham yang anda miliki (tidak dalam bentuk kas).

3. Dividen properti 

Dividen properti merupakan pembayaran dividen melalui aset selain kas. Cara ini biasanya dilakukan oleh perusahaan yang ingin membagikan dividen namun perusahaan kekurangan kas. Cara ini jarang dilakukan karena pemegang saham kurang menyukai cara ini, dan mekanismenya cukup rumit. 

Dividen properti bisa diberikan dalam bentuk saham. Bedanya dividen properti dengan dividen saham adalah dividen properti (yang dalam bentuk saham) dibagikan dari saham perusahaan lain yang dimiliki oleh perusahaan yang akan membagi dividen. Sedangkan dividen saham hanya dibagikan dari saham yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. 

4. Dividen skrip 

Dividen skrip merupakan dividen yang dibayarkan dengan cara menerbitkan surat janji utang pada pemegang saham. Dalam jangka waktu yang disepakati, perusahaan akan membayar dividen tersebut pada pemegang saham.

Ketika perusahaan menerbitkan skrip pada pemegang saham, maka otomatis perusahaan mengakui (menerbitkan) utang baru dan dicatat dalam neraca. Dividen skrip juga dikenakan bunga. Itu artinya perusahaan selain membayar dividen, juga membayar bunga pada pemegang saham. 

5. Dividen likuidasi

Dividen likuidasi merupakan dividen yang terjadi karena perusahaan akan dilikuidasi / dibubarkan (bangkrut alias pailit). Dengan kata lain, dividen ini merupakan pengembalian modal peusahaan pada pemegang saham akibat adanya likuidasi.

Dividen likuidasi hanya terjadi ketika perusahaan masih memiliki sisa kas / kekayaan setelah dilikuidasi yang siap dibagikan pada para pemegang saham.

Itulah pengertian dividen dan jenis-jenis dividen. Untuk anda yang mencari referensi mengenai dividen, anda sudah menda 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Apa Itu Beta Saham?

Apa Itu Beta Saham?

Di pasar saham, anda mungkin sering mendengar istilah 'beta saham'. Apa itu beta saham? Dan apa kegunaan anda mengetahui beta saham? 

Secara sederhana, beta saham merupakan indikator yang berguna sebagai pengukur level risiko saham terhadap tingkat risiko pasar. Beta saham ini merupakan ukuran yang bisa menggambarkan perubahan return saham anda dibandingkan dengan perubahan indeks saham (IHSG). Misalnya, anda bisa membandingkan imbal hasil saham UNTR dibandingkan dengan IHSG. 


Kegunaan beta saham, anda bisa menilai seberapa besar level sensitivitas saham dengan risiko pasar yang ada. Di pasar saham, terdapat beberapa jenis saham berdasaran beta sahamnya: 

- Saham perusahaan dengan beta kurang dari satu 

Saham yang betanya kurang dari satu, menandakan sensitivitas harga saham lebih kecil terhadap IHSG. Sebagai contoh, jika beta suatu saham 0.4, artinya fluktuasi harga saham adalah sebesar 40% dari IHSG. Let say, IHSG naik sebesar 1%, maka saham tersebut akan naik sebesar 0,4% (1% * 0,4). Demikian juga ketika IHSG turun sebesar 1%, maka saham tersebut akan turun sebesar -0,4%. 

- Saham dengan beta diatas satu 

Jika saham memiliki beta diatas satu, artinya saham tersebut memiliki tingkat fluktuatif diatas harga pasar / IHSG. Misalnya saham memiliki beta sebesar 2. Maka, ketika IHSG meningkat sebesar 3%, harga saham akan naik sebesar 6% (2 * 3%). Sebaliknya, ketika IHSG turun sebesar 3%, maka harga saham yang betanya diatas 1 ini juga akan mengalami penurunan yang lebih besar ketimbang penurunan IHSG-nya. 

- Beta saham negatif 

Beta saham negatif artinya pergerakan harga saham berbanding terbalik dengan pergerakan IHSG. Katakanlah ketika IHSG sedang sideways, harga saham justru meningkat tajam. Sebaliknya, ketika IHSG mengalami peningkatan, harga saham justru mengalami penurunan. 

APLIKASI BETA SAHAM DI PASAR SAHAM

Ini artinya beta saham dapat menjadi pengukur risiko pasar. Kelebihan beta saham adalah dapat menjadi ukuran risiko saham. Kedua, anda juga bisa mendapatkan informasi tambahan tentang kecenderungan pergerakan harga saham secara data historis.

Satu-satunya kelemahan beta saham adalah beta saham tidak 100% akurat, sama halnya dengan indikator analisis teknikal saham. Beta saham diatas satu tidak selalu harga saham akan naik diatas kenaikan return IHSG dan sebaliknya. Artinya, beta saham hanyalah salah satu analisis saham dari banyak analisis lain yang bisa anda gunakan. Beta saham adalah pelengkap analisis anda.  

CARA MENDAPATKAN DATA BETA SAHAM 

Sebagian dari anda mungkin bertanya-tanya: "Gimana caranya kita bisa tahu beta saham suatu saham?" Anda bisa mendapatkan data beta saham di situs Reuters.com. Berikut tampilannya.


Lalu pada bagian kanan atas ada menu search (perhatikan yang saya beri lingkaran merah). Kemudian anda bisa ketikkan kode saham yang anda inginkan. Jangan lupa untuk menambahkan .jk dibelakang kode saham. JK adalah kepanjangan dari Jakarta Composite Index alias IHSG. 

Misalnya anda ingin mencari beta saham Unilever. Maka anda bisa ketikkan UNVR.JK. Maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini: 


Kemudian anda klik nama perusahaan yang ditulis warna biru dan akan muncul tampilan seperti dibawah ini:


Anda bisa melihat beta saham UNVR sebesar 0,62. Ini artinya UNVR termasuk dalam emiten yang beta sahamnya dibawah 1. 

Pada umumnya, saham2 yang bagus untuk trading (jika anda juga menggunakan beta saham untuk analisis), adalah saham2 yang betanya dibawah 1, karena saham2 tersebut memiliki unsur risiko yang tidak terlalu tinggi. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Arti Private Placement Saham dan Contohnya

Arti Private Placement Saham dan Contohnya

Di pasar saham pernahkah anda mendengar istilah private placement? Atau mungkin anda sedang bertanya-tanya arti private placement yang sebenarnya? Di pos ini saya akan menjelaskan lebih detail mengenai arti private placement saham, dan tujuan perusahaan melakukan privat placement. 

Private placement atau Penambahan Modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) adalah cara perusahaan menjual saham kepada investor yang sudah dipilih dan ditentukan, bukan kepada investor publik. 


Private placement (Untuk selanjutnya kita singkat PP saja yaa) salah satu bentuk aksi korporasi perusahaan. Masih bingung dengan definisi diatas? Baca terus... 

Jadi kalau right issue menghimpun dana dari investor publik (masyarakat umum seperti saya dan anda bisa membeli saham perusahaan melalui right issue, untuk mendapat tambahan saham baru), maka pada PP, perusahaan sudah memilih investor, misalnya PT A berdasarkan persetujuan bersama, untuk kemudian membeli saham perusahaan di harga tertentu. Artinya, masyarakat umum tidak bisa ikut serta dalam PP. 

Investor yang sudah dipilih perusahaan untuk menyerap dana / saham perusahaan ini disebut sebagai standby buyer (pembeli siaga). Sekuritas berperan sebagai perantara, supaya transaksi yang disepakati perusahaan dengan standby buyer dapat berjalan dengan baik.

Apakah aksi PP ini akan mempengaruhi harga saham perusahaan? Seharusnya sama sekali nggak pengaruh. Kenapa demikian? 

Karena PP dilakukan di pasar negosiasi, bukan pasar reguler. Artinya, sebanyak apapun lot dan berapapun nominal transaksi yang terjadi di pasar nego tidak akan mempengaruhi harga saham di pasar reguler. Baca juga: Pasar Reguler, Pasar Negosiasi dan Tunai di Bursa Saham.

Tetapi di pasar saham ada faktor psikologis. Para trader di pasar reguler seringkali menganggap PP bisa membuat harga saham mampu mencapai harga PP yang telah ditetapkan.  

Sebagai contoh, katakanlah harga saham ABCD di pasar reguler adalah 400. Kemudian perusahaan melakukan PP dengan kesepakatan standby buyer untuk membeli sahamnya di harga 300. Maka, bisa jadi pelaku pasar atau bandar akan menurunkan harga saham di pasar reguler ke 300-an. Meskipun tidak selalu, namun permainan psikologis ini sangat mungkin terjadi. 

Psikologis ini juga berlaku sama seperti right issue. Perhatikan saham2 seperti JSMR, ADHI PPRO yang harganya berangsur-angsur turun, padahal nggak ada sentimen negatif, dan kinerjanya juga oke-oke saja. Tapi karena perusahaan2 tersebut melakukan right issue dengan harga teoretis dibawah harga pasar, maka harga saham turun ke harga teoretisnya tersebut. 

Lalu apa tujuan perusahaan melakukan private placement?

Tujuan private placement sudah jelas, yaitu untuk menambah modal bagi perusahaan, yang akan digunakan untuk ekspansi, membayar atau untuk menurunkan rasio utang. Sebagai contoh, WINS melakukan PP dengan tujuan menambah modal dan menurunkan rasio debt to equity. 

Anda yang jeli baca pos ini pasti akan bertanya:

"Pak Heze kenapa perusahaan pilih melakukan private placement? Kan ada banyak cara buat dapat tambahan modal? Apalagi cari standby buyer juga nggak mudah" 

Pertanyaan bagus. PP memang memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya, dengan PP perusahaan sudah pasti akan menyerap dana sebesar yang sudah disepakati dengan standby buyer. 

Namun kekurangan utama PP adalah perusahaan tidak bisa menghimpun dana dengan jumlah yang lebih besar atau sangat besar, karena PP tidak memungkinkan investor publik / masyarakat untuk membeli sahamnya melalui aksi korporasi ini.

Standby buyer juga pasti memiliki keterbatasan modal untuk membeli saham perusahaan. Sedangkan kalau perusahaan melakukan right issue (dari masyarakat umum / investor ritel), modal yang didapatkan tidak terbatas, karena semua masyarakat yang trading bisa membeli sahamnya. 

Tapi hal ini akan jadi masalah baru kalau perusahaan yang bersangkutan tidak memiliki banyak investor publik alias sahamnya nggak likuid. Darimana perusahaan akan mendapatkan modal, kalau sahamnya saja hampir nggak ada yang mentradingkan?

Maka disinilah aksi korporasi private placement bisa dilakukan. Kalau anda mau telusuri lebih dalam, coba anda perhatikan perusahaan2 yang melakukan PP. Umumnya (meskipun tidak 100%) perusahaan2 tersebut sahamnya nggak likuid / tidak terlalu aktif diperdagangkan (investor publiknya sangat sedikit).

Contoh-contoh perusahaan yang pernah melakukan private placement adalah WINS, EMTK, FREN, dan lain2. Anda bisa perhatikan sendiri harga dan likuiditas sahamnya. 

Selain itu, perusahaan yang memilih melakukan PP, dikarenakan dana yang didapatkan dari PP sifatnya lebih pasti. Seperti yang saya jelaskan di beberapa paragraf sebelumnya, dengan PP perusahaan sudah pasti menyerap dana sebesar yang diinginkan, sesuai dengan yang sudah disepakati dengan standby buyer. 

Itulah arti dan contoh private placement. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Arti Private Placement Saham dan Contohnya

Arti Private Placement Saham dan Contohnya

Di pasar saham pernahkah anda mendengar istilah private placement? Atau mungkin anda sedang bertanya-tanya arti private placement yang sebenarnya? Di pos ini saya akan menjelaskan lebih detail mengenai arti private placement saham, dan tujuan perusahaan melakukan privat placement. 

Private placement atau Penambahan Modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) adalah cara perusahaan menjual saham kepada investor yang sudah dipilih dan ditentukan, bukan kepada investor publik. 


Private placement (Untuk selanjutnya kita singkat PP saja yaa) salah satu bentuk aksi korporasi perusahaan. Masih bingung dengan definisi diatas? Baca terus... 

Jadi kalau right issue menghimpun dana dari investor publik (masyarakat umum seperti saya dan anda bisa membeli saham perusahaan melalui right issue, untuk mendapat tambahan saham baru), maka pada PP, perusahaan sudah memilih investor, misalnya PT A berdasarkan persetujuan bersama, untuk kemudian membeli saham perusahaan di harga tertentu. Artinya, masyarakat umum tidak bisa ikut serta dalam PP. 

Investor yang sudah dipilih perusahaan untuk menyerap dana / saham perusahaan ini disebut sebagai standby buyer (pembeli siaga). Sekuritas berperan sebagai perantara, supaya transaksi yang disepakati perusahaan dengan standby buyer dapat berjalan dengan baik.

Apakah aksi PP ini akan mempengaruhi harga saham perusahaan? Seharusnya sama sekali nggak pengaruh. Kenapa demikian? 

Karena PP dilakukan di pasar negosiasi, bukan pasar reguler. Artinya, sebanyak apapun lot dan berapapun nominal transaksi yang terjadi di pasar nego tidak akan mempengaruhi harga saham di pasar reguler. Baca juga: Pasar Reguler, Pasar Negosiasi dan Tunai di Bursa Saham.

Tetapi di pasar saham ada faktor psikologis. Para trader di pasar reguler seringkali menganggap PP bisa membuat harga saham mampu mencapai harga PP yang telah ditetapkan.  

Sebagai contoh, katakanlah harga saham ABCD di pasar reguler adalah 400. Kemudian perusahaan melakukan PP dengan kesepakatan standby buyer untuk membeli sahamnya di harga 300. Maka, bisa jadi pelaku pasar atau bandar akan menurunkan harga saham di pasar reguler ke 300-an. Meskipun tidak selalu, namun permainan psikologis ini sangat mungkin terjadi. 

Psikologis ini juga berlaku sama seperti right issue. Perhatikan saham2 seperti JSMR, ADHI PPRO yang harganya berangsur-angsur turun, padahal nggak ada sentimen negatif, dan kinerjanya juga oke-oke saja. Tapi karena perusahaan2 tersebut melakukan right issue dengan harga teoretis dibawah harga pasar, maka harga saham turun ke harga teoretisnya tersebut. 

Lalu apa tujuan perusahaan melakukan private placement?

Tujuan private placement sudah jelas, yaitu untuk menambah modal bagi perusahaan, yang akan digunakan untuk ekspansi, membayar atau untuk menurunkan rasio utang. Sebagai contoh, WINS melakukan PP dengan tujuan menambah modal dan menurunkan rasio debt to equity. 

Anda yang jeli baca pos ini pasti akan bertanya:

"Pak Heze kenapa perusahaan pilih melakukan private placement? Kan ada banyak cara buat dapat tambahan modal? Apalagi cari standby buyer juga nggak mudah" 

Pertanyaan bagus. PP memang memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya, dengan PP perusahaan sudah pasti akan menyerap dana sebesar yang sudah disepakati dengan standby buyer. 

Namun kekurangan utama PP adalah perusahaan tidak bisa menghimpun dana dengan jumlah yang lebih besar atau sangat besar, karena PP tidak memungkinkan investor publik / masyarakat untuk membeli sahamnya melalui aksi korporasi ini.

Standby buyer juga pasti memiliki keterbatasan modal untuk membeli saham perusahaan. Sedangkan kalau perusahaan melakukan right issue (dari masyarakat umum / investor ritel), modal yang didapatkan tidak terbatas, karena semua masyarakat yang trading bisa membeli sahamnya. 

Tapi hal ini akan jadi masalah baru kalau perusahaan yang bersangkutan tidak memiliki banyak investor publik alias sahamnya nggak likuid. Darimana perusahaan akan mendapatkan modal, kalau sahamnya saja hampir nggak ada yang mentradingkan?

Maka disinilah aksi korporasi private placement bisa dilakukan. Kalau anda mau telusuri lebih dalam, coba anda perhatikan perusahaan2 yang melakukan PP. Umumnya (meskipun tidak 100%) perusahaan2 tersebut sahamnya nggak likuid / tidak terlalu aktif diperdagangkan (investor publiknya sangat sedikit).

Contoh-contoh perusahaan yang pernah melakukan private placement adalah WINS, EMTK, FREN, dan lain2. Anda bisa perhatikan sendiri harga dan likuiditas sahamnya. 

Selain itu, perusahaan yang memilih melakukan PP, dikarenakan dana yang didapatkan dari PP sifatnya lebih pasti. Seperti yang saya jelaskan di beberapa paragraf sebelumnya, dengan PP perusahaan sudah pasti menyerap dana sebesar yang diinginkan, sesuai dengan yang sudah disepakati dengan standby buyer. 

Itulah arti dan contoh private placement. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Belajar Saham: Pengertian Saham

Belajar Saham: Pengertian Saham

Saham adalah istilah yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Terutama di dunia ekonomi dan pasaer modal, anda pasti sangat sering mendengar istilah SAHAM ini. Tapi apakah itu saham? Apa yang dimaksud dengan saham? Mari kita bahas apa itu pengertian saham dan contoh saham

Pengertian saham adalah tanda bukti kepemilikan perusahaan. Membeli saham sama dengan membeli bagian dari kepemilikan perusahaan. Dalam Bahasa Inggris, saham disebut juga 'stock' atau 'share'.  

Saham yang bisa dibeli oleh masyarakat adalah saham-saham go public, yang sahamnya dapat dimiliki masyarakat. Ada banyak sekali perusahaan2 go public yang terkenal di sekitar kita seperti Bank BCA, Bank BRI dan lain2. 

Jadi kalau anda ingin bisa menjadi 'bagian dari perusahaan', anda bisa membeli sahamnya. Dengan memiliki saham perusahaan, anda juga bisa mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham, serta mendapatkan bagian dari keuntungan / laba perusahaan, yaitu dalam bentuk dividen. 

Dengan memiliki saham, anda juga punya hak untuk hadir di dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diadakan perusahaan. 

Zaman dahulu, bukti kepemilikan saham bisa anda lihat secara wujud fisik. Istilahnya adalah scriptfull. Berikut adalah contoh bukti kepemilikan saham scriptfull. 
 
Bukti kepemilikan saham. Sumber gambar: WIKIPEDIA
Tapi untuk anda yang sudah berada di generasi milenial ini, anda akan jarang menjumpai bukti kepemilikan saham dalam bentuk fisik ini. 

Saat ini, bukti kepemilikan saham sudah tidak dalam bentuk wujud fisik (scriptfull), tapi dalam bentuk scriptless. Artinya, bukti kepemilikan saham yang anda miliki, bisa anda lihat pada situs rekening efek di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). 

Di masa sekarang, anda yang ingin punya kepemilikan perusahaan (saham), anda bisa membelinya melalui software trading online anda. Syaratnya, anda harus buka rekening efek dulu di kantor sekuritas (bisa datang langsung ke kantornya atau buka rekening online). 

Langkah2 buka akun di kantor sekuritas pernah saya tuliskan cara-caranya disini: Ebook Gratis Panduan Membeli Saham Bagi Pemula. 

Saham di pasar modal bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu saham biasa dan saham preferen. Perbedaan keduanya bisa anda baca disini: Apa Itu Saham Biasa? Apa Itu Saham Preferen? 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.