Trading Harian Saham - Profit Cepat di Saham

Trading Harian Saham - Profit Cepat di Saham

Jika anda ingin trading dengan cara membeli dan kemudian menjual saham dalam waktu cenderung singkat, anda bisa menerapkan strategi TRADING HARIAN (intraday trading saham). 

Di dalam trading harian, anda membeli dan menjual saham di hari yang sama, atau sampai 2-3 hari trading. Pelajari juga: Teknik Beli Saham Pagi Jual Sore - Trading Cepat. 

Selama ini trading harian / trading cepat banyak diaplikasikan dalam trading forex, karena pergerakan naik-turunnya mata uang (forex) sangat cepat, sehingga fluktuatif tersebut bisa dimanfaatkan untuk trading dalam waktu yang singkat.  

Namun di dalam praktiknya, trading harian juga sangat efektif diterapkan untuk trading saham, karena banyak saham yang punya fluktuatif yang bagus untuk ditradingkan jangka pendek. 

Praktik-praktik memilih saham yang bagus untuk trading harian plus analisa tape reading untuk intraday saham bisa anda pelajari disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham (357 halaman). 

Saya pribadi juga menerapkan strategi2 trading harian, dan trading harian saham cocok diterapkan untuk anda yang memiliki tujuan-tujuan trading berikut: 

1. Tidak ingin hold saham terlalu lama 

Jika anda adalah tipe trader yang suka membeli dan menjual saham dalam waktu yang cenderung singkat, anda tidak nyaman kalau menyimpan saham sampai saham anda "menginap" di portofolio, maka ada baiknya anda menerapkan strategi intraday trading, karena strategi intraday trading memang dikhususkan untuk anda yang ingin trading cepat. 

2. Mendapatkan profit jangka pendek dari trading (harian)

Anda yang ingin mendapatkan profit jangka pendek, khususnya jangka waktu harian atau beberapa hari, maka anda bisa menerapkan strategi trading harian saham.

Jadi jangan salah menggunakan strategi trading, karena banyak trader yang ingin beli jual saham dalam waktu singkat, namun trader menggunakan analisis-analisis untuk trading bulanan. Tentu saja cara ini justru tidak efektif untuk mendapatkan profit jangka pendek seperti yang anda harapkan.  

3. Intraday trading cocok diterapkan ketika kondisi pasar saham bearish 

Dalam kondisi market yang cenderung bearish, strategi trading harian lebih cocok diterapkan karena market yang bearish umumnya memiliki pola technical rebound beberapa hari sebelum turun lagi dibawah support2nya. 

Sehingga, ketika pasar saham sedang bearish anda bisa memanfaatkan momentum technical rebound di saham2 yang polanya bagus untuk ditradingkan jangka pendek. Di saat market bearish, strategi buy and hold tidak terlalu cocok karena banyak saham yang kenaikannya tidak bertahan terlalu lama. 

STRATEGI TRADING HARIAN, TARGET PROFIT & FREKUENSI TRADING 

Trading harian harus dilakukan dengan strategi dan cara memilih saham yang benar, karena anda harus bisa mencari saham2 yang punya potensi naik jangka pendek. So, anda tidak boleh gambling dalam trading harian. Anda bisa praktikkan: Cara Memilih Saham untuk Trading Harian. 

Walaupun strateginya adalah trading cepat, anda harus membeli saham berdasarkan analisis yang layak, terutama anda harus menggunakan analisis teknikal untuk seleksi saham, analisa tape reading (bid offer) untuk memahami kekuatan beli jual saham saat itu. Baca juga: Teknik dan Analisa Tape Reading Saham. 

Di satu sisi, anda juga harus perhatikan target profit dan frekuensi trading. Trading harian memang sedikit berbeda dengan strategi trading lainnya, karena trading harian memiliki frekuensi trading yang lebih banyak. 

Nah, karena frekuensi trading harian cenderung lebih banyak dan take profit dilakukan dalam jangka pendek, maka target profit untuk trading harian disarankan tidak terlalu tinggi (pasanglah target yang realistis). Saya pernah bahas juga tulisannya disini: Frekuensi Trading Saham Ideal.

Jadi untuk anda yang ingin menjalankan aktivitas trading harian, anda bisa jalankan strategi2 dan perhatikan hal2 perlu dianalisa. Pos ini sudah menjelaskan poin2 penting untuk trading cepat. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Analisis Saham Gocap

Analisis Saham Gocap

Saham gocap merupakan saham yang harganya Rp50 per lembar. Dan di pasar reguler, Rp50 adalah harga terendah di pasar saham. Artinya, kalau saham harganya sudah turun terus sampai ke Rp50, maka saham tersebut sudah nggak mungkin turun dibawah itu. 

Jika anda punya saham gocap, anda tidak akan bisa menjualnya di pasar reguler. Untuk menjual saham gocap, anda bisa pelajari kembali tulisan saya disini: Cara Menjual Saham Gocap. 

Kalau anda pembaca setia web Saham Gain ini, saya sebenarnya sudah beberapa kali menuliskan tentang saham gocap. Anda bisa baca-baca lagi disini: Saham Gocap.  Disini saya ingin mengulas saham-saham yang berpotensi untuk menjadi saham gocap. 

"Maksudnya gimana Bung Heze?" Tanya anda  

Saya sering menemukan saham2 yang harganya terus turun sampai dibawah Rp200 bahkan dibawah Rp100 per saham. Cepat atau lama, biasanya saham-saham tersebut bakalan turun terus sampai ke harga gocap. 

Sudah banyak sekali contohnya seperti saham POSA, IATA, TRAM, BKSL, MYRX, BUMI (BUMI sempat naik ke 500 namun tidak bertahan lama) dan masih banyak lainnya. 

Dan saham-saham yang turun terus sampai mendekati gocap, memang secara fundamental perusahaannya juga punya kinerja yang tidak terlalu bagus (sering rugi bersih, PER  dan EPS minus, ekuitas negatif, size perusahaan sangat kecil). 

Saham MYRX
Diatas adalah salah satu contohnya, saham MYRX, di mana saham ini terus turun sampai ke level 100-an dan pada akhirnya MYRX balik ke harga gocap. Saham MYRX ini turun karena kasus saham gorengan Bentjok dan kinerja perusahaan memang menurut saya pribadi, kurang bagus. 

Jadi kalau anda ingin membeli saham entah untuk investasi atau trading, anda harus waspada dengan saham-saham yang harganya sudah turun sampai dibawah Rp200 atau bahkan dibawah Rp100. 

Terutama kalau saham tersebut awalnya ada di harga yang agak tinggi (diatas Rp500), lalu secara berangsur saham terus turun sampai di level Rp100-an. Nah, anda harus waspadai saham2 tersebut, karena saham2 seperti ini sangat berpotensi untuk turun ke harga gocap. 

Kalau saham sudah turun ke gocap, seperti yang saya jelaskan tadi, anda tidak akan bisa jual di pasar reguler. Selain itu, kita tidak tahu kapan saham gocap akan naik lagi, mengingat saham2 yang turun terus sampai ke level terendah mayoritas adalah saham2 yang kinerja perusahaannya jelek. 

Saham TELE
Salah satu contoh lainnya yang saya temukan adalah saham TELE. Saaham TELE ini dulunya harganya sekitar 700-800. Namun kemudian saham ini turun terus sampai harganya di kisaran Rp150-an. 

Walaupun tidak selalu, tetapi saham seperti ini ada potensi untuk 'mencapai' level gocap, karena banyak yang menjual sahamnya dan sahamnya terus turun mendekat Rp50. Logikanya, kalau saham tersebut menarik dan fundamentalnya baik, tentu sahamnya tidak akan turun sampai serendah itu. 

Nah untuk memilih saham yang layak dibeli, anda harus menggunakan analisa2 dan screening saham yang tepat. Saya sudah pernah membahas cara memilih saham yang bagus untuk dibeli, termasuk analisa2nya secara lengkap & praktikal disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih (Screening) Saham Bagus. 

Jadi kalau anda menemukan saham2 yang harganya sedang turun-turunnya, waspadai saham tersebut. Kalau anda ingin mentradingkan sahamnya, gunakan strategi trading cepat alias "hit and run". 

Strategi trading cepat bisa anda pelajari disini: Cara Trading Saham 15 Menit - Scalping Trading. 

Karena kalau anda menyimpan sahamnya terlalu lama, risikonya cukup besar, yaitu potensi saham tersebut mengalami penurunan lanjutan ke level gocap.

Di pasar saham kita, sebenarnya ada banyak saham yang gocap ataupun yang berpotensi menjadi gocap. Namun banyak yang belum mengulas hal tersebut. Semoga tulisan ini bisa menambah pengetahuan kita semua tentang analisis saham gocap di Bursa Efek.   


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Menyusun Trading Plan Saham: Poin-Poin Penting

Menyusun Trading Plan Saham: Poin-Poin Penting

Menyusun trading plan (perencanaan trading) adalah suatu kebutuhan yang harus anda lakukan sebelum trading, maupun pada saat anda melakukan trading saham. Perhatikan yang saya beri underline: Kebutuhan. Jadi, trading plan itu bukan kewajiban tapi kebutuhan. 

Ibarat anda makan. Anda makan bukan sebuah kewajiban, tapi sebuah kebutuhan. Kalau tidak makan, anda tidak akan bisa menjalankan aktivitas dengan baik. Anda tidak bisa konsentrasi. 

Trading plan pun juga demikian. Kalau dalam trading anda hanya bisa membaca indikator, membaca candlestick, tapi anda tidak punya trading plan, kemungkinan besar anda akan kehilangan arah dalam trading. 

Jadi trading plan itu memuat poin-poin penting yang harus anda jalankan, yaitu sebagai berikut: 

1. Kapan anda buy, kapan anda sell 

Trading saham berarti anda harus tahu kapan anda mau beli saham? Setelah beli saham, anda harus sudah tahu dan menentukan kapan atau tepatnya di harga berapa anda mau jual saham?  

Kalau selama ini anda membeli saham, tapi anda tidak tahu di harga berapa anda menjual. Anda membeli dan menjual saham hanya karena asal mengikuti rekomendasi di grup saham. Maka, anda harus merubah cara trading anda. 

Dalam trading, anda harus tentukan kapan anda mau membeli saham, saat apa anda memutuskan untuk membeli saham. Dan setelah itu, anda juga harus memutuskan di harga berapa anda mau menjual saham. Jangan sampai anda bingung setelah membeli saham. Hal ini bisa mengacaukan trading anda. 

2. Mengapa anda membeli? Mengapa anda menjual?

Nah poin ini sangat penting. Apakah selama ini anda tahu alasan anda membeli saham? Apakah anda tahu kenapa anda menjual saham anda di harga sekian? 

Analisa-analisa yang anda gunakan untuk membeli, menjual, serta keputusan2 yang anda lakukan selama jam trading merupakan bagian dari trading plan yang tidak boleh anda abaikan. Banyak sekali trader yang tidak tahu alasan mengapa membeli saham. Banyak trader yang hanya melakukan analisis saham ala kadarnya.

Semua pertanyaan tentang 'mengapa anda membeli dan menjual' bersumber dari analisa teknikal yang benar. Kalau anda ingin mempraktikkan strategi2 analisa teknikal, serta cara2 mencari saham yang naik, anda bisa mendapatkan praktik2nya disini: Belajar Saham Pemula - Expert.   

3. Manajemen modal trading 

Manajemen modal merupakan salah satu bagian utama dalam trading plan. Mengapa? Karena modal / duit adalah hal pertama yang harus anda miliki kalau anda mau trading. Logikanya, kalau anda nggak ada duit, anda nggak akan bisa beli saham. 

Itu artinya, anda harus punya manajemen modal trading, agar anda tetap bisa bertahan di pasar saham. Selama anda ada modal, anda akan tetap bisa trading, dan punya peluang untuk meraih profit. 

Panduan menyusun trading plan dari nol sampai bisa, termasuk menyusun manajemen modal untuk trading, berapa saham yang sebaiknya anda miliki, psikologis trading, bagaimana strategi diversifikasi saham yang tepat, saya menyusunnya dalam satu materi bersama dengan praktik2 analisa teknikal (427 halaman): Buku Saham. 

4. Screening saham pilihan 

Trading plan tidak bisa lepas dari kemampuan anda untuk melakukan screening (memilih) saham. Di Bursa Efek, ada ratusan jenis saham. Tetapi, saham2 yang layak trading tidak banyak. 

Maka dari itu, anda harus bisa memilih saham2 yang cocok / sesuai dengan karakter anda. Dengan kata lain, saham2 yang cocok untuk anda ini harus masuk di dalam list trading yang menjadi prioritas anda. 

Dengan adanya list trading saham2 pilihan, anda tidak akan trading keluar dari jalur. Anda bisa menekan risiko trading. Anda bisa menghindari untuk membeli saham2 yang pergerakannya tidak teratur dan berpotensi merugikan anda. 

Dalam trading, banyak sekali trader yang mengabaikan screening saham ini. Sehingga, pada akhirnya ketika dihadapkan dengan kondisi market, trader bingung harus memilih saham apa, dari sekian banyak jenis saham. 

Kalau anda sudah melakukan screening saham, trading anda akan lebih terarah dan teratur. Hal ini sesuai dengan tujuan trading plan yang sebenarnya: Meluruskan jalur trading. Baca juga: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus. 

Jadi, di dalam menyusun trading plan, anda harus memasukkan empat unsur tersebut. Di mana trading plan itu sebenarnya adalah kombinasi dari analisa teknikal yang benar, menyusun portofolio, screening saham, dan manajemen modal. Kalau anda belum memiliki poin2 ini, anda harus segera melakukannya. Jangan sampai anda trading tanpa memiliki "kompas". 

Adanya trading plan, dapat membuat psikologis, perasaan dan pengambilan keputusan trading anda jadi jauh lebih TENANG dan BERKUALITAS, sehingga anda tidak melulu cut loss dan cut loss, karena dengan trading plan, anda ibarat memiliki "buku" panduan untuk praktik trading anda.  

Ciri2 anda yang sudah punya trading plan, terlihat dari kemampuan anda yang sudah bisa melakukan analisa saham secara MANDIRI. Walaupun dalam perjalanannya mungkin anda juga mempelajari rekomendasi2 saham dari analis, dari broker, teman anda. Tetapi anda tetap bisa mengambil keputusan otodidak berdasarkan trading plan yang sudah anda miliki tersebut. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Saham Naik, Kapan Take Profit?

Saham Naik, Kapan Take Profit?

Di beberapa pos sebelumnya, kita sudah membahas tentang 'saham turun' dan cara menyikapinya sebagai seorang trader / investor saham. Anda bisa pelajari kembali tulisan saya disini: Saham Turun Terus, Masih Layak Dibeli? Cara Menyikapi Saham yang Turun.

Pada pos kali ini, kita akan membahas tentang 'saham naik', karena banyak pertanyaan dari teman-teman trader yang bingung kapan harus take profit / menjual saham, setelah saham yang dibeli naik. 

Ketika saham yang anda beli naik, kapan sebaiknya take profit? Menjawab pertanyaan tersebut, tentu anda butuh analisa lebih mendalam. Ada beberapa faktor dan analisa yang harus anda pertimbangkan. 

Di dalam trading saham, kita tidak bisa menentukan menggunakan aturan baku misalnya: "Anda disarankan take profit kalau saham anda sudah naik 5%". "Anda sebaiknya take profit saat saham anda naik minimal 10%". 

Saran-saran tersebut sering kita jumpai. Namun faktanya, menetapkan target profit yang terlalu baku tidaklah semudah itu, karena kita menghadapi fluktuatif dan dinamika pasar saham. 

Oleh karena itu, menentukan kapan anda take profit ketika saham anda naik, anda perlu menganalisa hal-hal berikut ini:  

1. Saat target profit anda sudah tersentuh 

Setelah membeli saham, anda harus memiliki target harga jual (anda ingin jual saham di harga berapa). Jadi ketika saham anda sudah naik mencapai target profit anda, saat itulah anda bisa menjual saham anda. 

Bagaimana cara menentukan target take profit? Anda harus menentukannya berdasarkan analisis teknikal (melihat titik support-resisten) atau menentukan berdasarkan bid-offer (jika anda trading harian). 

Pelajari juga analisis2 memilih saham dan untuk menentukan take profit disini: Cara Menentukan Target Take Profit dan Stop Loss Saham, dan Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. 

Saya selalu menyarankan agar trader selalu memilii target take profit, karena dengan memiliki target take profit, anda memiliki 'panduan' saham-saham anda sebaiknya dijual di harga berapa. 

Menentukan target anda mau jual saham di harga berapa adalah salah satu bagian dari TRADING PLAN SAHAM. 

2. Pertimbangkan kondisi pasar saham saat itu 

Untuk menentukan kapan anda take profit saat saham naik, anda juga perlu mempertimbangkan kondisi market saat itu. Mengapa? Hal ini karena banyak trader yang ingin dapat untung besar di saham, sehingga trader menetapkan jual saham saat sudah naik 10% lebih. Padahal kondisi market saat itu lagu bearish. Intinya: 

  • Pada saat pasar saham bullish, peluang anda menjual saham di harga tinggi lebih besar
  • Pada saat pasar saham cenderung bearish, peluang anda menjual saham di harga tinggi lebih kecil 

Saya tidak mengatakan kalau pasar bearish, anda sama sekali tidak bisa menjual saham di harga tinggi. Namun berdasarkan yang saya alami sendiri, pasar saham yang cenderung bearish, membuat kita harus memasang target yang sedikit lebih rendah (tergantung seberapa kuat bearishnya market) dibandingkan saat market sedang bagus-bagusnya. 

Jadi kalau pasar saham sedang bullish, saham2 pada terbang ke utara (alias pada naik), anda bisa pertimbangkan untuk take profit di harga yang lebih tinggi (diatas 5%). 

Sebaliknya kalau pasar saham sedang bearish, banyak sentimen2 negatif, IHSG naik 1-2 hari, namun bisa turun 3-4 hari dengan penurunan tajam, maka ada baiknya anda memasang target take profit yang lebih rendah. Hal ini bisa anda terapkan terutama kalau anda trading di saham2 likuid yang pergerakannya cenderung mengikuti arah IHSG. 

Saat pasar saham cenderung bearish, anda bisa menentukan target profit 1-3% atau beberapa poin diatas harga beli anda (setelah dikurangi fee beli dan jual). 

Jadi di dalam kondisi market yang cenderung bearish, anda bisa mempertimbangkan untuk menerapkan trading dengan jangka waktu lebih pendek atau trading harian, dengan target yang tidak terlalu tinggi. Pelajari juga: Teknik Beli Saham Pagi Jual Sore - Trading Harian. 

Karena jika anda menetapkan target terlalu tinggi di saat IHSG bearish, mayoritas saham hanya akan naik sedikit, lalu cenderung turun lebih banyak lagi. 

Sehingga, dengan menganalisa kondisi market, anda bisa menjadi trader saham yang lebih FLEKSIBEL dalam menetapkan target profit. Yup, bahwa dalam trading saham, kita harus menganalisa faktor2 tersebut, tidak hanya menggunakan ukuran baku dalam menentukan profit. 

3. Tentukan resisten saham terdekat 

Kalau anda bingung bagaimana cara menentukan target profit, anda juga bisa menentukannya dengan mencari titik-titik resisten saham yang paling dekat dengan harga saat ini (analisis chart / teknikal). 

Anda bisa tentukan resisten kuat terdekat atau resisten terdekat yang krusial / yang menonjol. Pelajari juga: Menemukan Saham Naik dengan Variasi Support Resisten dan Cara Khusus Menentukan Support Resisten Saham. 

Titik resisten inilah yang bisa anda jadikan acuan untuk menjual saham anda ketika naik mencapai target tersebut. 

4. Time frame trading anda 

Poin terakhir, anda harus mengetahui time frame trading prioritas anda sendiri. Kalau anda memang punya tujuan untuk menyimpan saham selama lebih dari 2 minggu (swing trading), anda bisa menetapkan target profit yang lebih tinggi (diatas 5%). 

Namun kalau tujuan anda dari awal adalah untuk trading cepat / harian (intraday), ada baiknya anda menetapkan target profit yang tidak terlalu tinggi. Hal ini sudah pernah saya bahas disini: Frekuensi Trading Saham Ideal.

Untuk menentukan time frame trading, anda juga harus pertimbangkan kondisi market seperti yang saya jelaskan di poin kedua. 

Seperti biasanya, apa yang saya paparkan di pos ini adalah berdasarkan pengalaman pribadi saya juga dalam menjalankan trading. Jadi, tentu saja kita tidak bisa memukul rata target take profit misalnya: Jual saham kalau sudah naik 5%, jual kalau sudah naik 10%. Analisa2 diatas harus menjadi faktor pertimbangan anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Kelompok Saham Likuid "Murah", "Menengah" dan "Mahal"

Kelompok Saham Likuid "Murah", "Menengah" dan "Mahal"

Postingan ini bertujuan untuk memaparkan daftar harga saham yang likuid berdasarkan kelompok harga yang "murah", "menengah" dan "mahal".. Perlu Anda ketahui dahulu beberapa hal, supaya Anda tidak salah menangkap maksud saya.

Murah disini maksudnya: harga saham yang berada pada rentang harga Rp150 - Rp1.100

Menengah disini maksudnya: harga saham yang berada pada rentang harga 1.105 - 6.000

Mahal disini maksudnya: harga saham yang berada pada rentang harga diatas 6.000

Kenapa saya buat postingan ini? Kalau Anda baca postingan saya: Modal Minimal untuk Bisnis Saham. Dan juga postingan: Bisakah Saya Untung Besar Dari Bisnis Saham? Mungkin Anda sudah bisa menebak kenapa saya bahas postingan ini.

Well, tujuan postingan ini sesungguhnya adalah untuk memberikan contoh saham2 mana yang layak Anda tradingkan dengan modal kecil. Saham2 mana yang layak Anda tradingkan kalau modal Anda sudah lumayan besar. Karena saya yakin, setiap dari Anda pasti punya jumlah modal yang berbeda untuk trading.  

Namun, barangkali Anda berpikir kembali: "Untuk apa postingan ini, karena sudah ada saham2 LQ45 yang likuid?" Postingan ini, tujuannya lebih pada mengelompokkan saham berdasarkan harganya, dan tentunya ada yang juga saya ambil dari LQ45, ada juga yang tidak dari LQ45.

Postingan saya juga sekaligus menjawab pertanyaan rekan2: "Pak, jika saya cuma punya modal Rp500.000, saham apa yang bisa saya beli?"

KELOMPOK HARGA SAHAM Rp150 - 1.100

PWON (rentang harga 440 - 500)
PPRO (rentang harga 168 - 200)
LPKR (rentang harga 1.010 - 1.100)
GIAA (rentang harga 298 - 350)
MLPL (rentang harga 180 - 250)
KIJA (rentang harga 200 - 280)
WTON (rentang harga 870 - 1.000)
ASRI (rentang harga 300 - 350)
BJBR (rentang harga 730 - 900)
SOCI (rentang harga 395 - 600)
JPFA (rentang harga 520 - 700)
SSIA (rentang harga 630 - 780)

* Rentang harga dan saham akan terus diupdate

KELOMPOK HARGA SAHAM 1.105 - 6.000

KLBF (rentang harga 1.200 - 1.400)
LSIP (rentang harga 1.200 - 1.400)
SMRA (rentang harga 1.400 - 1.550)
MPPA (rentang harga 1.620 - 1.800)
WSKT (rentang harga 1.600 - 1.800)
BSDE (rentang harga 1.680 - 1.850)
ADHI (rentang harga 2.300 - 2.500)
PGAS (rentang harga 2.350 - 2.650)
SCMA (rentang harga 2.700 - 3.200)
CPIN (rentang harga 2.700 - 3.000)
WIKA (rentang harga 2.600 - 2.900)
TLKM (rentang harga 2.950 - 3.300)
PTPP (rentang harga 3.700 - 4.000)
BBNI (rentang harga 4.800 - 5.300)
JSMR (rentang harga 5.300 - 6.000) 

* Rentang harga dan saham akan terus diupdate

KELOMPOK HARGA SAHAM DIATAS 6.000

AKRA (rentang harga 7.000 - 7.400)
SILO (rentang harga 9.000 - 9.700)
SMGR (rentang harga 9.900 - 11.000)
BBRI (rentang harga 10.000 - 12.000)
BBCA (rentang harga 11.000 - 13.000)
ICBP (rentang harga 13.000 - 14.700)
UNTR (rentang harga 15.000 - 16.000)
AALI (rentang harga 16.000 - 17.000)
LPPF (rentang harga 16.000 - 17.900)
UNVR (rentang harga 35.000 - 39.000)
GGRM (rentang harga 53.000 - 55.000)

* Rentang harga dan saham akan terus diupdate

Well, sudah saya paparkan pengelompokkan harga saham berdasarkan harganya. Anda bertanya kembali: "Pak, kalau modal saya cuma Rp500.000, saya bisa beli saham apa, dan bisa beli berapa saham?"

Sebelum saya jawab pertanyaan Anda: "saya bisa beli berapa saham?" silahkan Anda baca dahulu postingan saya: Diversifikasi atau Konsentrasi Saham part I? Lanjutkan membaca: Kesalahan Trader dalam Mendiversifikasikan Sahamnya Part II. Lanjutkan membaca: Menggunakan Diversifikasi Saham yang Pas. Postingan tersebut bisa digunakan untuk Anda yang punya modal kecil maupun besar.

Nah, kalau sudah baca postingan saya, sekarang saya berikan ilustrasi sederhana membeli saham dengan modal Rp500.000. Lanjut ke postingan: Membeli Saham dengan Modal Kecil.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Trading Saham Modal Besar, Siapkah Anda?

Trading Saham Modal Besar, Siapkah Anda?

Di beberapa pos yang pernah saya tulis di web Saham Gain ini, saya seringkali memberikan saran pada anda, agar anda selalu memulai trading dengan modal sekecil mungkin. Baca tulisan2 saya disini: Modal Minimal Trading / Investasi Saham. Modal Kecil untuk Trading / Investasi Saham. 

Tapi tentu saja, setelah anda berkembang, anda bisa menghasilkan untung, anda tidak mungkin trading dengan modal yang sama terus. Percayalah, di suatu waktu pasti anda punya keinginan untuk menambah modal anda. 

Jika anda harus trading dengan modal besar, apakah anda sudah siap? 

Harus saya akui, trading dengan modal besar memiliki banyak sekali keuntungan. Salah satunya adalah: Anda hanya perlu persentase profit yang lebih kecil, untuk mendapatkan nominal profit yang besar, dibandingkan kalau anda pakai modal kecil.

Sebagai contoh, kalau anda punya modal Rp2 juta, dan anda mengincar keuntungan Rp500 ribu dari satu saham yang anda beli, maka anda harus bisa profit sebesar 25%. Andaikan anda beli saham di harga 1.000, maka anda harus jual di 1.250 agar profitnya kurang lebih-lah Rp500 ribu. 

Nah, kalau anda mau profit segede itu, tentu saja jangka waktu trading anda harus jauh lebih lama. Masalahnya, tidak mudah juga mencari saham yang bisa naik 25%, apalagi kalau anda tipe trading jangka pendek. 

Sedangkan kalau anda punya duit katakanlah Rp100 juta, lalu anda beli saham di harga 1.000, maka kalau anda ingin profit sebesar Rp500 ribu, anda hanya butuh jual saham anda naik ke 1.010 alias anda hanya perlu anda anda naik kurang lebih 0,5% saja. 

Persoalan selanjutnya, trading dengan modal besar itu juga tidak semudah membalikkan telapak tangan. Karena semakin besar modal yang anda pakai, psikologis anda juga harus lebih siap. 

Karena sebenarnya kalau anda kelola modal besar, itu berarti anda harus sudah siap naik level dalam trading. Kalau anda belum siap naik level (anda sering rugi dan sebagainya), lalu anda nekad trading dengan modal jumbo, hal ini bisa sangat berbahaya untuk anda. 

Oleh karena itu, agar anda siap trading dengan modal besar, ada beberapa cara yang bisa anda lakukan: 

1. Menambah modal secara bertahap 

Trading dengan modal besar tidak bisa dilakukan secara langsung. Strateginya, anda harus menambah modal perlahan. Misalnya anda ingin trading dengan modal Rp100 juta. Maka anda harus memulai dulu dengan modal kecil, misalnya Rp3 juta. 

Kalau anda mau tambah modal, ada baiknya anda menambah modal bertahap. Jangan langsung menambah modal dalam porsi yang jumbo. Anda harus mematangkan psikologis anda dulu, dengan praktik2 trading, sebelum anda mengelola modal besar. 

2. Anda siap secara skill trading 

Tambah modal anda jika anda sudah siap secara skill. Artinya, anda sudah bisa menginterpretasikan analisa teknikal untuk mendapatkan profit, bukan hanya bisa membaca indikator saja. 

Kalau anda belum bisa mempraktikkan analisa2 untuk mendapatkan untung, jangan berangan-angan untuk menambah modal, dan mengelola modal lebih besar. Kemampuan trader mengelola modal besar, faktor utamanya ditentukan oleh skill trading (kemampuan trader untuk dapat untung konsisten di saham). 

Anda yang ingin bisa mempraktikkan analisa2 teknikal untuk mendapatkan profit konsisten, anda bisa mendapatkan materinya disini: Buku Saham. 

3. Anda sudah bisa untung dengan modal kecil 

Apakah dengan modal kecil, anda sudah bisa dapat untung? Anda harus jawab pertanyaan ini. Logikanya, kalau dengan modal kecil anda belum bisa untung, jangan berharap bisa untung dengan modal besar.

Jika dengan modal kecil anda belum bisa untung, jangan nekad menambah modal. Itu artinya, anda belum siap mengelola modal yang lebih besar. 

3. Selalu mulai dengan modal kecil 

Kalau anda masih pemula, selalu mulai dengan modal kecil. Meskipun sebelumnya anda sudah belajar banyak indikator. Anda sudah melakukan virtual trading dan anda untung terus. Tapi sebagai pemula, anda tidak boleh nekad memulai dengan modal puluhan juta. Anda harus bisa untung konsisten dulu dengan modal kecil. 

Terkait bagaimana cara manajemen modal, cara diversifikasi trading yang benar, panduan menyusun trading plan untuk mendapatkan untung konsisten, anda bisa mendapatkan praktik2nya disini: Belajar Saham Pemula - Expert. 

Mayoritas trader saham yang menggunakan modal besar untuk trading, seringkali mengalami kerugian yang besar di saham. Hal ini karena trader sebenarnya belum siap mengelola duit gede di saham. 

Namun trader hanya bondo nyali alias nekad, hanya pingin cepat profit, tidak sabaran ingin trading. Tapi sayangnya skill trading yang dimiliki trader masih sangat minim. 

Maka dari itu, kesiapan anda dalam mengelola modal lebih besar di trading ditentukan oleh beberapa hal utama: Anda sudah bisa membaca dan menginterpretasikan analisa teknikal ke dalam trading, anda sudah bisa dapat untung dengan modal kecil, anda sudah tahu cara mengontrol kerugian di saham. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Belajar Trading Saham

Belajar Trading Saham

Setelah rekening saham anda sudah aktif dan anda sudah deposit modal, kini anda sudah bisa memulai trading saham. Saat pertama kali trading dengan modal beneran, biasanya trader akan dihadapkan pada situasi bingung: Mau beli saham apa? Apa yang harus dilakukan? Kira-kira kalau beli saham ini untung atau nggak? 

Hal ini juga saya alami ketika saya pertama kali memulai trading saham. Namun seringkali kebingungan trader saham ini bisa menjadi kesalahan fatal yaitu memilih saham2 yang salah yang berujung pada kerugian besar seorang trader pemula. 

Oleh karena itu, sebelum anda memutuskan membeli saham, anda harus pelajari ilmu-ilmu trading saham. Untuk anda yang baru memulai trading saham atau anda yang sudah pengalaman trading namun masih "buta arah" di pasar saham, maka anda harus menerapkan belajar trading saham yang benar. Berikut cara-cara belajar trading saham yang bisa anda terapkan: 

1. Belajar mekanisme perdagangan saham

Anda harus pahami dahulu mekanisme perdagangan saham terutama bid-offer saham supaya anda tidak salah menempatkan order harga beli dan jual. Pelajari juga jam perdagangan bursa, dan tampilan2 software online trading anda secara umum (yang anda pakai). 

2. Belajar dasar-dasar tentang saham 

Pelajari dasar-dasar saham seperti risiko di dalam trading, kode-kode saham, apa itu IHSG, apa saja yang mempengaruhi naik turunnya saham. Kalau anda punya basic, anda akan lebih mudah masuk ke praktiknya. 

3. Belajar analisa saham (analisis teknikal & analisis fundamental) 

Pelajari analisis saham yaitu analisis teknikal dan fundamental. Analisis saham ini sebagai dasar utama agar anda bisa memutuskan untuk membeli saham-saham yang bagus berdasarkan analisa yang benar, bukan berdasarkan gambling atau tebak-tebakan. 

Untuk materi-materi belajar trading saham yang lebih intens dan langsung masuk pada praktik, strategi dan cara-cara memilih saham untuk trading, full analisa teknikal, bisa anda dapatkan materinya berikut: 

1. Ebook Trading & Belajar Saham Pemula - Expert (427 halaman) 

Sedangkan untuk anda yang ingin masuk ke praktik trading saham lanjutan dengan cara mempelajari strategi2 trading saham yang lebih spesifik: Screening saham, cara swing trading, cara intraday trading (trading cepat harian), cara scalping trading, anda bisa pelajari strategi2nya disini: 

1. Ebook Panduan Simpel & Efektif Screening Saham Bagus 

2. Ebook Intraday & One Day Trading Saham

4. Pelajari analisa market dan IHSG 

Pelajari pergerakan IHSG, terutama berita-berita yang ada di pasar saham yang bisa mempengaruhi market, IHSG dan mayoritas saham. Banyak-banyaklah membaca berita-berita tentang pasar saham, dan ulasan-ulasan pasar saham. Ada banyak berita online seperti Investasi.kontan.co.id, CNBC, bisnis.com dan lain2 yang bisa anda pelajari. 

5. Memulai trading saham dengan modal kecil

Di dalam belajar trading saham, hendaknya anda selalu memulai dengan modal kecil. Mulailah dengan modal Rp1-3 juta, karena anda masih dalam tahap belajar sehingga anda perlu mengelola psikologis trading dengan. Salah satu caranya adalah menggunakan modal kecil, dan anda bisa menambah modal secara bertahap setelah anda mulai bisa mencetak profit dengan modal kecil. 

6. Pelajari analisa-analisa screening saham 

Selain analisa teknikal, pelajari cara melakukan screening saham. Di pasar saham, ada banyak sekali jumlah saham yang bisa anda tradingkan. Kalau anda pemula, kemungkinan besar anda akan bingung memilih saham apa yang sebaiknya dibeli. 

Itulah pentingnya anda melakukan screening saham, supaya anda tahu saham2 menguntungkan apa yang bisa anda prioritaskan untuk trading. Pelajari juga: Panduan Memilih (Screening) Saham Bagus. 

7. Belajar melalui demo / virtual trading 

Jika anda belum yakin membeli saham dengan modal beneran. Atau anda masih bingung dengan mekanisme perdagangan saham, anda bisa mulai belajar di virtual trading dulu. Pelajari juga: Cara Trading dengan Demo (Virtual) Trading Saham. Kalau anda sudah bisa virtual trading, barulah anda bisa mulai beli saham pakai duit beneran. 

8. Belajar dari banyak sumber

Pelajari trading saham dari banyak sumber, untuk menambah pengetahuan anda. Di web Saham Gain ini juga bisa anda manfaatkan untuk belajar saham dan memahami lebih dalam ilmu trading. 

Itulah cara-cara belajar trading saham yang bisa anda terapkan. Nah, di dalam trading saham, keputusan-keputusan atau alasan mengapa trader membeli saham biasanya dikarenakan: 

1. Analisa teknikalnya bagus untuk dibeli / menganalisa 
2. Saham tersebut lagi ramai di running trade
3. Ikut-ikutan trader lain atau ikut beli saham karena rekomendasi di grup 
4. Saham tersebut sedang naik di hari itu 
5. Saham tersebut sedang banyak dibicarakan
6. Saham tersebut terkenal produknya 
7. Beli saham setelah baca berita 
8. Rekomendasi broker / analis di media online 
9. Saham sedang turun, trader berharap akan rebound jangka pendek 
10. Beli saham karena banyak asing yang beli (akumulasi) 

Apakah anda juga pernah mengalami membeli saham karena alasan2 diatas? Di dalam trading saham, anda harus menggunakan analisa dan pertimbangan yang matang. Jika anda membeli saham karena alasan nomor 2-10 (selain yang saya bold), maka anda harus mengevaluasi kembali trading anda. 

Belilah saham karena anda sudah menganalisanya secara otodidak. Menjadikan rekomendasi saham atau saham2 yang sedang ramai untuk acuan trading itu sah-sah saja. Namun untuk mengambil keputusan trading terbaik, anda perlu menganalisa saham tersebut. 

Supaya anda bisa menganalisa, terapkan cara-cara belajar trading saham yang sudah kita bahas tadi. Pasar saham merupakan tempat yang sangat potensial untuk mendapatkan profit, salah anda memulai belajar trading dengan cara-cara yang benar & bertahap.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.