CUT LOSS, Antara Perlu dan Tidak

CUT LOSS, Antara Perlu dan Tidak

CUT LOSS adalah bagian yang sangat sangat penting dalam aktivitas trading Anda, baik itu trading saham maupun trading forex. Sesuai namanya, definisi cut loss berarti membatasi kerugian dengan cara menjual saham tersebut rugi. Cut loss ternyata menjadi bahan perdebatan di kalangan trader.

Belakangan ini, saya mendapat PM dari facebook maupun rekan2 yang email ke saya mengenai cut loss. "Kenapa kita harus lakukan cut loss dalam trading, kok sahamnya nggak di-hold saja sampai kita cuan?" 

Memang benar, dan saya sudah pernah mengalami sendiri, bahwa saham2 yang harganya turun dan tidak saya jual, saya hold saja sampai harga sahamnya naik lagi. Harganya malah balik naik lagi dan pas saya jual ternyata CUAN. Coba kalau saya cut loss waktu itu, saya nggak akan dapat cuan malahan saya rugi.

So, kalau dapat saya katakan sebenarnya Anda boleh hold saham2 Anda yang turun, nggak perlu cut loss. Toh, harga sahamnya cepat atau lama kebanyakan akan balik lagi ke harga semula, TERUTAMA kalau kondisi pasar saham dalam keadaan sedang dihujani oleh berita-berita postif yang menyebabkan strong bullish, biasanya saham2 yang harganya jatuh / terdiskon bisa naik lagi ke harga semula pada waktu Anda membeli bahkan bisa naik lebih kencang lagi.  

"Lho, tapi bukannya Pak Heze selalu menekankan untuk selalu melakukan CUT LOSS, CUT LOSS dan CUT LOSS kalau harga saham terus turun melebihi batas harga yang sudah kita tetapkan?"  

Dalam beberapa (sedikit) kasus, saya memang menyarankan Anda untuk hold saham2 tertentu ketika harganya turun dan tidak perlu terburu melakukan cut loss. Toh, kalau Anda mau sedikit menunggu harga saham rebound, Anda nggak perlu rugi kan? 

"Berarti Pak Heze, cut loss itu tidak diperlukan ya dalam trading?"

Kalau Anda membaca pos saya ini, jangan terburu menyimpulkan kalau cut loss itu nggak diperlukan dalam trading. Cut loss tetap diperlukan dan bahkan HARUS. Mengapa? Karena cut loss adalah salah satu bentuk kedisiplinan trader untuk mengelola risiko dalam portofolio investasinya. Kalau Anda pengunjung setia web saya dan menemukan pos ini: Penyebab saham 'Nyantol', Trader Tidak Mau Cut Loss. Maka, itulah alasan kenapa cut loss itu sangat sangat diperlukan.

Sudah banyak sekali trader yang tidak disiplin menetapkan batasan cut loss dan akhirnya sahamnya nyantol bertahun-tahun. Katakanlah Anda pegang saham BUMI di harga Rp7.000 dan Anda tidak menetapkan batasan cut loss, tiba2 sekarang harganya tinggal Rp50. Atau Anda pegang saham HRUM di harga Rp5.000, dan Anda tidak menetapkan batasan cut loss tiba2 sekarang harganya tinggal Rp700. Kalau saham Anda sudah nyantol, ya sama saja Anda punya uang tapi nggak bisa Anda ambil.   

Nah, di paragraf atas tadi saya memberi kata2 tebal: "Dalam beberapa kasus, saya memang menyarankan Anda untuk hold saham2 tertentu ketika harganya turun dan tidak perlu terburu melakukan cut loss." Dalam beberapa kasus disini maksudnya adalah berdasarkan penilaian subjektif Anda sendiri yang didapatkan dari hasil analisis Anda pribadi, biasanya dilakukan dengan menentukan garis support dan garis resistance. Selain itu, bisa Anda lihat dari likuid tidaknya saham tersebut, maupun dari sektor perusahaan. 

Sebagai contoh, saya suka trading di saham PWON dan saham ini memang likuid, support dan resisten yang sering dilalui cukup jelas. Saya membeli saham PWON di harga Rp454, saya lihat ada support di 445, seharusnya kalau turun dibawah 445, saya cut loss. Harga saham PWON turun ke 442, tapi saya yakin bahwa koreksi PWON hanya sesaat karena tipikal saham PWON adalah naik cepat dan turun cepat, saham ini konsisten masuk LQ45. Maka, saya tidak lakukan cut loss. Dan benar saja, harganya perlahan naik sampai Rp483. Kalau saya cut loss, tentu saya akan mengalami kerugian. 

Penilaian mengenai perlu cut loss atau tidak memang sangat subjektif dan kalau Anda tanya sama saya rumusnya gimana, maka saya jawab tidak ada rumusnya. Anda memang harus punya saham pilihan untuk trading yang Anda anggap nyaman bagi Anda. Baca: Menetapkan Saham Pilihan untuk Trading (Part I). Baca juga: Trader Harus Punya Saham Pilihan (Part II).

Tapi sekali lagi saya tekankan disini, cut loss tetap perlu Anda terapkan dalam sistem trading Anda. Saya kasih satu gambaran pada saat apa cut loss itu penting. Sebagai contoh, sektor pertambangan batu bara mulai lesu, dan Anda pegang saham HRUM di harga Rp5.000 dan pada saat itu juga harganya mulai jatuh, maka tidak bijak kalau Anda berharap terus harganya naik, padahal jelas sektornya lesu. Jadi, perlu Anda amankan dahulu portofolio Anda mengingat saham sektor yang Anda pegang beritanya sedang tidak bagus. Caranya: CUT LOSS, bisa dilakukan jual sebagian dulu.   

Pentingnya cut loss supaya meminimalkan risiko saham Anda nyantol dan memnimilkan kerugian yang lebih besar lagi. Dan untuk bisa menentukan kapan Anda harus langsung cut loss atau hold dulu, tunggu sampai harga sahamnya naik, Anda perlu jam terbang yang tinggi. Anda perlu banyak belajar menganalisa. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

3 Buku Rekomendasi untuk Trading Saham

3 Buku Rekomendasi untuk Trading Saham

Untuk mendapatkan profit konsisten dalam trading saham, maka anda harus melakukan dengan mempraktikkan strategi2 trading yang tepat. 

Anda harus bisa memilih saham yang layak untuk trading. Anda harus bisa membaca momentum trading yang benar. Anda harus bisa menggunakan strategi analisis teknikal yang simpel namun dapat dipraktikkan dalam trading.

Untuk itu, anda bisa mempelajari dan mempraktikkan ebook-ebook trading saham yang tepat, yang berisi full praktik dan strategi2 trading yang langsung anda terapkan untuk mendapatakan profit

Ada 3 ebook rekomendasi untuk trading saham untuk level pemula hingga expert yang saya sarankan untuk anda yang sedang serius menekuni trading:

1. Ebook Trading & Belajar Saham Full Praktik


Anda bisa lihat review ebook lengkap dan rekan2 yang sudah mempraktikkan materi2 ebook trading saham disini: Buku Saham Pemula - Expert (427 halaman). 

Di ebook trading & belajar saham ini, anda mempelajari full praktik analisis teknikal mulai dari basic sampai praktik2 menerapkan analisis teknikal yang simpel untuk mencari saham-saham yang naik. Inti materi dan praktik di ebook ini adalah: 
  • Analisis teknikal lengkap mulai indikator2 trading, candlestick, chart pattern, support-resisten, analisa tren dan lain2. 
  • Praktik dan strategi menemukan saham diskon & murah yang siap rebound
  • Praktik menemukan saham2 yang sudah berada di ujung tren naik
  • Cara menentukan support-resisten saham yang akurat
  • Menemukan saham naik dengan variasi support-resisten yang sering muncul di chart
  • Praktik lanjutan chart pattern dan pola2 candlestick
  • Pola candlestick yang bagus untuk membaca saham naik /rebound
  • Psikologis trading 
  • Membangun mindset trading yang benar
  • Panduan menyusun dan menjalankan trading plan dan manajemen modal trading 
  • Dan masih banyak praktik2 analisa teknikal yang kita bahas di ebook trading

2. Ebook Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus 


Anda bisa lihat review ebook lengkap dan rekan2 yang sudah mempraktikkan materi2 ebook screening saham disini: Ebook Panduan Simpel & Efektif Memilih (Screening) Saham Bagus (365 halaman). 

Di ebook screening saham, anda akan praktik bagaimana cara memilih (screening) saham2 yang bagus dan layak untuk trading. 

Jumlah saham di Bursa Efek Indonesia sangat banyak dan tidak semua bagus untuk trading, maka disinilah anda akan praktik langsung cara screening saham yang benar untuk mendapatkan stock pick yang berkualitas untuk trading. Praktik2 yang anda terapkan di ebook:
  • Cara simpel dan efektif menemukan saham bagus untuk trading
  • Strategi membaca, menghindari saham yang jelek untuk trading
  • Strategi screening saham yang paling mudah diterapkan untuk pemula
  • Strategi kombinasi screening saham yang saya terapkan
  • Praktik screening saham untuk SWING TRADING
  • Praktik SCALPING TRADING (Menitan)
  • Dan masih banyak lainnya

3. Ebook Intraday & One Day Trading Saham


Anda bisa lihat review ebook lengkap dan rekan2 yang sudah mempraktikkan materi2 ebook intraday trading saham disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham (357 Halaman). 

Ebook intraday & one day trading saham membahas khusus strategi2 mencari saham bagus untuk trading harian (beli jual di hari yang sama) sampai tiga harian. Strategi2 yang anda pelajari adalah: 
  • Kriteria saham yang bagus untuk one day trading
  • Analisis teknikal dan momentum yang tepat untuk trading harian
  • Full praktik analisa tape reading saham untuk trading harian
  • Strategi memaksimalkan profit dari trading harian
  • Praktik meminimalkan risiko untuk trading harian
  • Bukti profit yang saya dapatkan dari intraday trading
  • Manajemen modal, psikologis trading untuk intraday trader
  • Dan masih banyak lainnya

Melalui ebook-ebook saham ini, target utamanya adalah: Anda bisa mendapatkan profit konsisten dan bisa mencari saham-saham yang bagus secara mandiri / otodidak, tanpa harus tergantung dari rekomendasi orang lain

Oleh karena itu, tiga ebook rekomendasi untuk trading saham ini semuanya berisi full praktik dan strategi yang bisa diterapkan langsung untuk trading.

Kenapa saya terbitkan dalam bentuk ebook? Selain karena halaman yang tebal, untuk anda yang sudah memiliki ebooknya, anda bisa mendapatkan free update ebook tanpa harus membeli lagi (saya kirim via email). 

Jadi lebih mudah untuk mengirimkan free update melalui ebook. Namun ebook bisa anda print sendiri jika anda ingin membaca dalam versi fisiknya.

 BAGAIMANA CARA MENDAPATKAN EBOOK-EBOOK TRADING SAHAM? 

Untuk anda yang ingin mendapatkan ebooknya, berikut langkah2nya: 

1. Pembayaran dilakukan melalui transfer via bank lokal (BCA atau BRI)
- BCA = 440 - 1315378
- BRI = 0172 - 01 - 044985 - 50 - 8
Atas nama: El Hezekiah Sabbat
Harga Ebook 1 = Rp145.000
Harga Ebook 2 = Rp150.000
Harga Ebook 3 = Rp148.000

Untuk anda yang ingin membeli kedua ebook langsung, ada harga diskon 10%. Berikut rinciannya: 

1. Ebook 1 dan ebook 2: Harga awal Rp275.000 menjadi Rp247.000
2. Ebook 1 dan ebook 3: Harga awal Rp273.000 menjadi Rp245.000
3. Ebook 2 dan ebook 3: Harga awal Rp278.000 menjadi Rp250.000

Untuk anda yang ingin membeli ketiga ebook langsung, ada harga diskon 15%. Harga ketiga ebook adalah Rp413.000. Jika anda membeli ketiga ebook, harganya menjadi Rp351.000. Baca juga: Buku Pilihan Trader Saham Terbaik - Diskon 15%.

2. Setelah transfer, konfirmasi kembali via email: 401xdssh@gmail.com atau melalui WA atau Telegram: 087859520042 untuk proses pengiriman ebook. Selain ebook, anda juga akan mendapatkan free software saham untuk melakukan analisa teknikal secara lengkap dan free konsultasi via email. 

3. Jangan lupa untuk mengirimkan juga foto screen shoot bukti pembayaran.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Trading Saham Sendiri atau Dikelola Orang Lain?

Trading Saham Sendiri atau Dikelola Orang Lain?

Saat anda mengelola modal trading anda, anda memiliki 2 opsi: Mengelola modal anda sendiri (trading sendiri) atau modal anda dikelola oleh orang lain. 'Orang lain' disini bisa berarti teman anda, saudara anda, kolega anda yang intinya mereka memang jago dan pengalaman dalam trading. 

Banyak orang yang mengelola modalnya sendiri, tapi tidak jarang juga saya menemukan trader yang modalnya dikelola oleh orang lain. Ternyata para trader yang modalnya dikelola oleh orang memang juga terbukti menghasilkan profit yang tidak sedikit. 

"Jadi, mana yang lebih baik? Modal trading saya dikelola sendiri atau saya titipkan ke saudara saya yang jago trading?" Tanya anda

Sebenarnya sah-sah saja anda mau memilih yang mana, toh semuanya bisa sama-sama menghasilkan profit. Tapi semua harus kembali pada tujuan anda main saham. 

Kalau tujuan anda main saham adalah supaya anda bisa menjadi seorang expert di dunia saham. Anda ingin menjadi seorang full time trader. Anda ingin bisa membaca pergerakan harga saham dengan mahir. Maka, anda harusnya mengelola modal trading anda sendiri. 

Jika anda ingin menjadi seorang expert, tapi anda hanya menitipkan modal anda pada orang lain, maka sampai kapanpun anda tidak akan bisa menjadi seorang expert. Di pos ini: Cara Belajar Saham Terbaik, saya mengatakan bahwa untuk bisa menjadi seorang pemain saham, anda harus praktik dan menganalisa sendiri. 

Namun kalau tujuan anda hanya sekedar ingin dapat duit banyak tanpa peduli anda bakalan bisa trading saham. Atau, anda memang sama sekali tidak punya banyak waktu untuk buka layar saham anda, maka opsi terbaik anda bisa menitipkan modal anda untuk dikelola orang lain yang anda anggap jago dan mahir. 

Tiba-tiba anda punya pertanyaan bagus:

"Pak Heze, kalau saya titipkan modal di reksadana saja gimana?"

Reksadana itu tidak sama dengan trading saham. Kalau anda memasukkan modal anda di reksadana, maka sama saja anda investasi. Jadi kalau anda investasi di reksadana, maka jangan berharap anda dapat untung dalam 1-2 hari, karena reksadana sifatnya adalah investasi. 

Tapi opsi reksadana juga bagus, kalau anda tidak ingin trading. Reksadana dikelola oleh Manajer Investasi. Pilihlah Manajer Investasi yang punya kinerja bagus dan profesional. Anda bisa googling2 tentang jenis reksadana. 

Saran saya kalau anda ingin menitipkan modal anda ke Manajer Investasi Reksadana, pilihlah reksadana saham jika anda ingin mendapatkan return yang lebih besar (berbanding lurus dengan risikonya).

Nah sekarang tentukan dulu apa tujuan anda trading. Setelah anda menentukan tujun anda, tentukanlah apakah anda akan mengelola modal trading anda sendiri, ataukah modal anda akan dikelola oleh orang lain?


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Alasan Perusahaan Membagikan Dividen Saham

Alasan Perusahaan Membagikan Dividen Saham

Jika anda membeli saham, maka keuntungan yang akan anda dapatkan bukan hanya dari kenaikan harga saham. Apabila perusahaan mendapatkan dividen, dan anda membeli sahamnya di sekitar tanggal pengumuman dividen, anda juga akan mendapatkan keuntungan perusahaan berupa dividen. 

Kalau anda belum paham tentang dividen dan cara mendapatkan dividen saham, anda bisa pelajari kembali tulisan2 saya disini: Apa Itu Dividen? Baca juga: Arti dan Ilustrasi Pembagian Dividen. 

Intinya, dividen adalah laba yang dibagikan perusahaan pada pemegang saham. Lalu kenapa perusahaan mau membagikan labanya pada pemegang saham? Bukankah lebih enak kalau labanya dipakai sendiri? 

Perusahaan membagikan dividen saham karena beberapa alasan. Pertama, perusahaan ingin memuaskan kepentingan pemegang saham. Kita tahu bahwa perusahaan go public pasti memiliki investor publik entah sedikit ataupun banyak. 

Perusahaan membagikan dividen karena perusahaan ingin tetap memberikan imbal hasil pada investor, sehingga investor (terutama investor2 besar) tetap betah menanamkan modal di perusahaan. 

Semakin mapan kinerja perusahaan, semakin besar kemampuan perusahaan untuk memberikan imbal hasil pada pemegang saham, karena perusahaan yang sudah mapan, biasanya tidak membutuhkan banyak ekspansi. Sehingga, laba bersih yang diperoleh bisa dialokasikan untuk pembagian dividen. 

Kedua, menunjukkan bahwa perusahaan punya kemampuan menghasilkan profit. Artinya, dividen hanya bisa diberikan oleh perusahaan yang bisa mencetak profit dari kinerjanya. Kalau perusahaan tidak bisa mencetak profit, darimana perusahaan bisa membagi dividen?

Sebagai investor saham yang menyukai passive income, anda bisa mempertimbangkan dan membuat list perusahaan2 yang selalu rutin membagikan dividen. Akan lebih baik lagi kalau perusahaan bisa membagikan dividen per saham dan dividend yield yang tinggi dibandingkan sektor industrinya. 

Namun tidak semua perusahaan membagikan dividen. Perusahaan tidak membagikan dividen bisa jadi karena perusahaan sedang mengalami rugi bersih. 

Kedua, perusahaan yang tidak membagikan dividen dikarenakan perusahaan ingin melakukan ekspansi usaha, sehingga laba bersih yang didapatkan perusahaan, lebih fokus digunakan untuk modal pengembangan usaha.

Hal ini biasanya terjadi pada perusahaan2 yang masih dalam tahap bertumbuh (growth). Perusahaan growth umumnya tidak membagikan dividen, karena masih fokus ekspansi usaha. 

"Berarti Pak Heze, kalau perusahaan rutin bagi dividen tiap tahun, perusahannya bonafid dan layak investasi?" Tanya anda. 

Belum tentu. Jumlah perusahaan yang membagikan dividen sangat banyak. Walaupun membagikan dividen rutin, ada banyak sekali perusahaan yang hanya membagikan dividen dalam jumlah dividen per saham yang sangat kecil. 

Anda bisa perhatikan beberapa contohnya seperti saham2: TALF, HRTA, PEGE dan lain2. Emiten2 tersebut rutin membagikan dividen, namun  dividen per share-nya sangat kecil. 

Hal ini dikarenakan laba bersih yang diperoleh dan ukuran perusahaan berbeda satu sama lain. Kalau ada perusahaan yang bisa memperoleh laba bersih Rp2 triliun, tentu saja perusahaan tersebut punya kemampuan membagikan dividen jauh lebih besar dibandingkan perusahaan yang "hanya" bisa menghasilkan laba bersih Rp100 miliar. 

Jadi jika anda diberikan dua pilihan: Saham A dan B adalah perusahaan di sektor yang sama, dan selalu rutin membagikan dividen. 

Tetapi perusahaan A bisa membagikan dividen per saham sebesar Rp200 per saham. Sedangkan perusahaan B hanya bisa membagikan dividen per saham sebesar Rp7 per saham. 

Tentu saja, Saham A akan jauh lebih menarik untuk investasi, karena nilai dividen yang akan anda terima jauh lebih besar dan menguntungkan dibandingkan saham B, walaupun mungkin keduanya sama-sama membagi dividen tiap tahun. 

Berdasarkan pengalaman saya, perusahaan yang dividennya unggul, pergerakan harga sahamnya juga cenderung lebih baik dan stabil dibandingkan perusahaan yang membagikan dividen sangat kecil.  Baca juga: Daftar Perusahaan yang Rutin Membagikan Dividen. 

Oleh karena itu, sebagai investor, anda harus cermat dan menganalisa lebih dalam saham-saham apa saja yang membagikan dividen: Besar, konsisten, dan unggul di sektor industrinya. Bukan hanya dilihat dari rutin tidaknya emiten membagi dividen. 

Dividen yang dibagikan perusahaan sebenarnya menjadi SINYAL pada anda INVESTOR SAHAM untuk melihat saham2 mana yang bonafid dan profitable dalam jangka panjang. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Trading Saham dengan Modal Kecil

Cara Trading Saham dengan Modal Kecil

Jika anda adalah seorang trader saham dengan modal kecil, saham apa yang akan anda pilih untuk trading? 

Memilih saham dengan modal kecil adalah tantangan untuk anda, karena dengan modal terbatas, anda harus bisa memilih saham yang menguntungkan.  

Dengan semakin bertambahnya jumlah investor & trader di pasar saham, saya yakin mayoritas trader saham Indonesia akan memulai membeli saham dengan modal kecil terlebih dahulu. 

Oleh karena itu, anda harus membeli saham yang benar agar modal kecil yang anda miliki bisa berkembang menjadi jauh lebih besar (profit). Bagaimana cara trading saham dengan modal kecil

Di pos ini, saya ingin sharing beberapa cara trading saham untuk trader bermodal kecil. Cara-cara ini saya terapkan sendiri ketika masih pertama menjalankan trading di pasar saham. 

Tentukan besarnya modal yang akan digunakan trading 

Berapa yang dimaksud dengan modal kecil dalam trading? Dengan modal hanya Rp100-200 ribu anda sudah bisa membeli saham. Tapi apakah modal sekecil itu cukup digunakan untuk membeli saham2 yang pergerakannya bagus? 

Faktanya, di pasar saham, mayoritas saham yang likuid harga sahamnya biasanya diatas Rp1.000, meskipun ada juga beberapa saham yang harganya dibawah Rp1.000 seperti PWON, ANTM, TINS misalnya. 

Jadi modal kecil dalam trading saham hendaknya anda tetapkan standar antara Rp1-3 juta. Dengan modal Rp1-3 juta, anda akan punya peluang untuk memilih saham yang pergerakannya bagus. 

Modal Rp1-3 juta bukanlah modal yang sulit dijangkau untuk trader pemula. Kalau modal anda masih dibawah itu, bahkan mungkin hanya Rp100 ribu, saran saya, menabunglah dulu dan bersabar sampai modal anda mencapai Rp1 juta. 

Di pos ini: Modal Ideal Trading Saham, saya juga sudah menjelaskan bahwa modal kecil yang ideal untuk trader adalah modal Rp1-3 juta.  

Lakukan diversifikasi pada sedikit saham

Trading saham adalah soal kualitas, bukan kuantitas. Saya banyak menemukan trader yang modalnya hanya sekitar Rp1 juta, tapi membeli sampai 8 saham. Namun saham yang dibeli adalah saham2 gorengan dan waran. 

Padahal saham2 tersebut sangatlah berisiko. Saran saya, jika modal anda masih sedikit, hendaknya anda lakukan diversifikasi pada sedikit saham terlebih dahulu. 

Belilah 1-2 saham saja yang punya pergerakan bagus, yang terjangkau dengan modal Rp1-3 juta. Disini: Cara Screening Saham Bagus, saya juga sudah menjelaskan cara-cara screening saham yang dapat diterapkan untuk level pemula sampai expert, dengan modal kecil dan besar. 

Dengan diversifikasi yang sedikit, anda bisa lebih fokus memantau saham, dan juga fokus untuk hanya memilih saham2 yang berkualitas. Kalau modal anda sudah berkembang, barulah anda bisa pertimbangkan untuk menambah diversifikasi. 

Belilah saham-saham yang pergerakannya baik

Dengan modal kecil, usahakan untuk lebih fokus memilih saham yang punya pergerakan bagus, dan fluktuatif harga sahamnya cenderung stabil. Anda bisa pelajari pos saya disini sebagai acuan memilih saham untuk pemula: Saham yang Harus Dibeli Pemula.

Modal trading yang kecil harus anda kembangkan, supaya bisa menjadi lebih besar dan anda mampu meraih profit yang lebih maksimal di masa mendatang. Jadi, jangan memasukkan modal anda pada saham-saham yang berisiko. 

Banyak trader dengan modal awal yang minim, namun karena trader tidak bisa mengatur manajemen risiko, modal trading akhirnya habis dalam waktu singkat. 

Jadi, untuk anda trader pemula, mulai menerapkan langkah2 trading seperti yang saya tuliskan diatas. Dan tentunya, jangan lupa untuk selalu mengevaluasi hasil trading anda secara berkala. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Penyebab Saham 'Nyantol': Trader Tidak Mau Cut Loss

Penyebab Saham 'Nyantol': Trader Tidak Mau Cut Loss

Banyak rekan2 trader yang sahamnya 'nyantol' (beli saham di harga tinggi, terus harganya turun banyak dan nggak berani / nggak bisa jual, karena kalau dijual minus nya bisa sampai 100% lebih). Tidak jarang rekan2 di Facebook, bertanya: "Apakah saham BKSL saya jual atau dibiarkan, karena saham saya 'nyangkut'? 

Mungkin dari Anda juga pernah mengalami hal seperti demikian? Yang jadi pertanyaan: "Kenapa kok bisa sahamnya nyantol?" Jawabannya simpel saja: "Trader ketika membeli tidak menetapkan batasan cut loss sama sekali, dan hanya menetapkan batasan take profitnya saja". Jadi, kata kunci di postingan ini adalah: CUT LOSS. Definisi cut loss dan take profit silahkan baca di postingan ini: Cut Loss dan Take Profit.

Cut loss adalah masalah paling besar bagi trader, karena cut loss adalah hal yang berat. Gimana nggak berat, cut loss berarti Anda harus rela rugi. Logikanya, mana ada orang yang mau rugi? Itulah kenapa trader banyak yang tidak mau cut loss.

Dua anggapan bahwa cut loss itu tidak penting karena: Pertama, saham kalau tidak dijual, maka uang kita tidak hilang. Anda benar. Saham adalah tanda bukti kepemilikian. Selama Anda tidak menjual saham tersebut, maka kepemilikan dan modal yang Anda tanamkan tetap ada di tangan Anda. Kedua, kalau sudah cut loss, kemudian harganya  malah berbalik naik, maka menyesallah saya melakukan cut loss.

"Berarti cut loss itu nggak perlu donk Pak?"

Saya jawab: "Perlu". Bahkan Anda harus disiplin untuk itu. Saya akan mendebat 2 anggapan utama bahwa cut loss itu tidak penting.

Anggapan pertama, saham kalau tidak dijual, maka uang saya tidak hilang. Akan tetapi, meskipun uang Anda tidak hilang, Anda tetap saja tidak bisa melakukan aktivitas trading. Kalau harga saham sudah nyangkut dan harganya sekarang Rp50, maka Anda nggak bisa apa2, bahkan nggak bisa jual. Berarti sama saja: punya kepemilikan 100 juta, tapi nggak bisa diputar (untuk trading). Jadinya, ya sama saja dana Anda nyangkut. Kalau Anda punya kebutuhan dan mau ambil dana Anda Rp100 juta tadi, sudah pasti tidak bisa Anda cairkan. 

Anggapan kedua, kalau sudah cut loss, kemudian harganya malah berbalik naik, maka menyesallah saya melakukan cut loss. Akan tetapi, apakah Anda mau bertaruh bahwa harga akan berbalik naik? Sudah banyak trader yang mempertaruhkan untuk tidak cut loss, eh harganya malah jatuh terus dan nggak pernah balik. Banyak trader yang karir tradingnya hancur karena terlalu banyak saham mereka yang nyantol, dan nggak bisa jual atau nekat jual, sehingga dananya langsung habis, akhinya mereka berhenti trading. Saya kasih beberapa contoh saham2 yang jatuh, yang seringkali trader nyangkut juga di saham2 tersebut: APOL, BUMI, BKSL, TRAM, BWPT, HRUM.

Ingat, cut loss juga menjadi bagian dari analisis. Selain analisis, cut loss juga menyangkut psikologi trading. Kalau Anda sudah baca postingan saya: Fakta-fakta Psikologi Trading di Pasar Saham, maka pos ini bertujuan menjawab fakta nomor 1. 

Lalu Anda bertanya kembali: "Terus gimana kalau saya cut loss, harganya malah berbalik naik?"

Dengan cut loss setidaknya Anda sudah melakukan hal yang BENAR. Kalau Anda ingin meng-cover kerugian Anda, silahkan Anda bisa buy lagi saham tersebut di harga yang lebih rendah, ketika harganya sudah turun, dan jual di harga yang tinggi (buy low, sell high). Dengan cut loss, setidaknya Anda tidak perlu gambling, dengan menebak-nebak apakah harganya akan naik lagi. Buktinya, banyak trader yang sahamnya nyantol karena tidak melakukan cut loss sama sekali, dan hal tersebut sangat berpengaruh pada aktivitas trading para trader. Portofolio mereka jadinya dipenuhi saham2 nyangkut, yang tidak direncanakan sebelumnya. 

Tanya Anda lagi: "Pak, bagaimana kalau saya melakukan cut loss terus-menerus?"

Jika Anda terus melakukan cut loss, berarti ada yang salah dengan sistem trading Anda. Silahkan ubah sistem Anda, atau pertajam kembali analisis teknikal Anda. 

Jadi, dengan penjelasan saya diatas, apakah Anda masih berpikir untuk tidak disiplin melakukan cut loss? Menentukan batasan cut loss memang sangat subjektif. Tidak ada rumus. Cut loss bisa ditentukan dengan menarik titik support, support kuat dari sebuah saham. Penentuan cut loss pada harga berapa, tentunya juga harus disesuaikan dengan karakteristik setiap saham. So, semua membutuhkan jam terbang dan proses, jika Anda ingin menjadi trader handal.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Belajar Analisis Fundamental Saham

Belajar Analisis Fundamental Saham

Dua analisis utama yang harus anda kuasai sebagai modal untuk mendapatkan profit adalah: Analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis teknikal banyak mempelajari cara-cara membaca grafik untuk trading jangka pendek. 

Namun anda yang ingin menjadi INVESTOR SAHAM jangka panjang, anda harus mendalami lebih banyak tentang analisis fundamental. Analisis fundamental tidak boleh dipelajari asal-asalan, karena hal ini nantinya akan menentukan keputusan anda untuk membeli saham yang akan anda simpan jangka panjang. 

[Miliki juga materi dan praktik belajar analisis fundamental saham, dan panduan memilih saham untuk investasi jangka panjang disini:  Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert (352 halaman).]

Banyak investor saham yang masih bingung cara belajar analisis fundamental saham: Apa yang harus dipelajari? Harus mulai dari mana? Disini, saya ingin memberikan ulasan-ulasan tentang apa saja yang perlu anda pelajari dalam analisis fundamental. Langkah-langkah yang harus anda lakukan dalam belajar analisis fundamental yaitu: 

1. Membuka rekening saham

Sebelum anda bisa membeli / investasi saham, tentu saja anda harus membuka rekening saham terlebih dahulu. Membuka rekening saham bisa dilakukan secara online atau datang langsung ke kantor sekuritas.

Panduan membuka rekening saham, tidak akan kita bahas di pos ini, karena sudah saya bahas di ebook free yang bisa anda pelajari disini: Ebook Gratis Panduan Membeli Saham Bagi Pemula. 

2. Belajar analisis fundamental

Setelah anda membuka rekening saham, anda bisa mulai membeli Hal-hal yang perlu anda pelajari dalam analisis fundamental 

- Mempelajari analisis kualitatif, yaitu pelajari produk2 perusahaan, ketersediaan produk perusahaan, brand, tata kelola dan segala hal tentang keunggulan kompetitif perusahaan. 

- Mempelajari analisis sektoral, yaitu pelajari cara menganalisa perusahaan di tiap2 sektor dan prospek sektor usaha tersebut. 

- Mempelajari ekonomi makro, yaitu mempelajari kondisi ekonomi Indonesia & dunia, politik, IHSG, inflasi, pertumbuhan ekonomi dan hal2 lain yang sifatnya makro. 

- Mempelajari laporan keuangan, yaitu mempelajari 

- Mempelajari valuasi saham, yaitu memahami cara menilai wajar tidaknya harga saham untuk diinvestasikan jangka panjang. 

Belajar analisis fundamental bisa anda pelajari praktik-praktiknya disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert (352 halaman). Ebook ini dikhususkan untuk anda yang ingin belajar analisis fundamental, plus mencari saham2 yang layak investasi jangka panjang dengan cara yang mudah, benar dan simpel. 

Jadi, pada materi ebook analisis fundamenta, anda sudah mendapatkan semua materi dan praktik yang dibutuhkan untuk investasi dan memilih saham bagus. 

Analisis-analisis yang saya sebutkan diatas tadi, harus anda pahami jika anda ingin bisa memilih dan berinvestasi saham dengan benar. 

3. Mendalami laporan keuangan perusahan 

Salah satu inti analisis fundamental adalah: Laporan keuangan perusahaan. Investasi saham berarti anda harus memilih perusahaan yang punya kinerja baik dan cemerlang di sektornya. Dari mana anda bisa tahu kinerja perusahaan?

Tentu saja dari laporan keuangannya. Jadi, kalau anda belajar analisa fundamental, anda perlu memperdalam pemahaman anda tentang laporan keuangan, bukan hanya sekedar bisa membaca 'kulitnya' saja. 

Anda bisa pelajari tulisan saya disini: Cara Membaca Laporan Keuangan Saham. Jadi ingatlah, karena anda membeli saham perushaaan, artinya anda harus mengerti kinerja perusahaan yang mau anda investasikan. 

Dalam hal ini, pahami laporan keuangan. Kecuali kalau anda trader forex misalnya, tentu anda tidak perlu mendalami laporan keuangan perusahaan, karena instrumen yang diperdagangkan berbeda.

Memahami laporan keuangan tidaklah sulit dan rumit, asalkan anda mau memulai secara bertahap. Hilangkan anggapan bahwa laporan keuangan itu hanya bisa dipahami oleh orang2 yang punya basic ekonomi.  

3 . Pelajari strategi manajemen modal, nabung saham dan diversifikasi

Investasi saham juga identik dengan manajemen modal. Anda harus mempelajari bagaimana cara memasukkan modal yang benar di saham, dan diversfikasi yang baik. 

Saran saya, kalau anda pemula, mulailah investasi di satu saham dulu, yaitu beli saham2 yang kinerjanya bagus dan mapan. Jangan nekad investasi di 2 atau bahkan 3-4 saham, padahal modal anda juga masih terbatas.

Modal untuk investasi saham juga harus anda sesuaikan. Gunakan modal sekitar Rp1-3 juta terlebih dahulu. Buat anda yang belum punya modal besar, anda bisa gunakan sistem nabung saham. Baca juga: Penjelasan dan Cara Menabung Saham. 

Itulah langkah-langkah dan hal-hal yang harus anda pelajari ketika anda ingin belajar analisis fundamental. Miliki praktik2 analisis fundamental berikut: Ebook Investasi Saham. 

Sebagai tambahan, gi dalam investasi saham, anda harus memiliki orientasi dan tujuan jangka panjang (diatas satu tahun). Jadi, pilihlah perusahaan yang punya kinerja baik, dan jangan menjual saham hanya karena saham tersebut baru naik 1-2 minggu. 




Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.