Kesalahan Utama Full Time Trader Saham

Kesalahan Utama Full Time Trader Saham

Di era milenial ini, ada banyak pilihan profesi yang bisa anda jalankan. Yap, salah satu profesi yang cukup menjanjikan adalah profesi TRADER SAHAM. Trading bisa anda jadikan sebagai profesi sampingan (part time), maupun profesi utama (full time trader - FTT). 

Dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengenal trading saham, then semakin banyak pula trader-trader paruh waktu yang ingin menjadi full time trader. Termasuk para pemula, ternyata juga banyak yang bercita-cita menjadi seorang FTT.

Sesuai namanya, FTT berarti anda melakukan aktivitas trading secara penuh. Anda tidak melakukan aktivitas pekerjaan utama seperti pekerjaan kantoran, namun pekerjaan utama anda ya trading saham itu sendiri. 

Seorang FTT mungkin saja punya pekerjaan sampingan. Tetapi, fokus utama pekerjaan FTT tetap pada aktivitas trading. Itu artinya, FTT harus melakukan aktivitas-aktivitas ini selama jam trading berlangsung: 

- Memantau market (pergerakan saham) real time
- Memilih saham-saham yang punya potensi naik untuk keesokan hari / jam trading
- Mendalami dan terus mengasah analisa teknikal
- Memantau tren IHSG 
- Watchlist dan kawal saham-saham tertentu yang menarik perhatian anda
- Menentukan timing dan memutuskan beli dan jual saham dari analisa anda
   
Aktivitas2 ini ibarat job desc seorang FTT. Dalam aktivitas2 FTT ini, dibutuhkan fokus dan konsentrasi anda. Jadi kalau anda ingin bisa menjadi FTT dan mendapatkan profit yang cukup anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan anda, andah harus fokus melakukan hal2 tersebut. 

Walaupun dalam praktikknya, anda nggak harus tiap hari, tiap saat memantau layar. Karena ada saatnya anda juga perlu mengambil liburan dan berhenti sejenak dari trading, namun itulah aktivitas secara umum yang harus anda lakukan sebagai FTT. 

Sayangnya, banyak trader yang belum mampu memahami makna FULL TIME TRADER yang sesungguhnya. Banyak trader yang ingin menjadi FTT, namun tidak fokus untuk mempelajari pergerakan market selama jam trading. 

Banyak trader yang selama jam trading justru "nongkrong" di grup-grup saham yang ramai. Banyak trader yang sibuk membaca berita-berita tentang saham secara komplit dengan harapan mengetahui saham apa yang bakalan naik. Banyak trader yang sibuk mencari-cari saham-saham yang bagus dari "para pakar". 

Akhirnya, waktu yang harusnya anda gunakan untuk menganalisa saham. Waktu yang harusnya anda gunakan untuk mempertajam kemampuan trading, justru terbuang sia-sia karena aktivitas2 yang "kurang bermanfaat", sebenarnya tidak terlalu berhubungan dengan trading saham. 

Sebenarnya kalau anda mau dapat profit di saham secara kontinu, anda harus mengurangi aktivitas2 tersebut, dan anda harus lebih fokus pada trading anda sendiri. 

Aktivitas2 yang "kurang bermanfaat" inilah yang juga menjadi salah satu step penghalang anda untuk menjadi seorang FTT. Mulai sekarang anda harus mengevaluasi diri anda sendiri. 

Pesan saya di pos ini sebenarnya tidak hanya untuk anda yang bercita-cita jadi FTT. Anda yang menjadi trader paruh waktu (dan belum bercita2 menjadi FTT), anda mulai sekarang juga harus fokus pada analisis. Karena seorang trader bisa profit hanya jika mereka mengetahui dan menguasai analisis teknikal untuk praktik. Semuanya itu, harus dimulai dari diri anda sendiri. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Trading Saham: Pegang Banyak Saham atau Banyak Cash?

Trading Saham: Pegang Banyak Saham atau Banyak Cash?

Pada saat harga saham pada naik tinggi, anda yang memiliki saham kemungkinan besar saham anda naik. Anda senang, anda untung. Anda tidak ragu untuk membelanjakan duit anda di saham. Anda punya peluang yang besar untuk mendapatkan profit.  

Tapi bagaimana kalau hal sebaliknya yang terjadi? IHSG sedang turun. Banyak saham yang merah. Saham-saham andalan yang anda biasanya super power, kini harganya terjun bebas. 

Suka tidak suka, anda pasti akan menghadapi kondisi market seperti ini. Yap, karena tidak mungkin harga saham terus naik tanpa turun. Biasanya saham-saham yang naik tinggi, akan ada koreksi besar (aksi jual / profit taking). Namun bisa jadi, market turun bukan karena koreksi sehat, tetapi karena ada berita2 negatif, sehingga IHSG turun tidak seperti biasanya. 

Pada kondisi market lagi turun tajam ini, apa yang akan anda lakukan? Anda lebih memilih pegang banyak saham atau pegang banyak cash? 

Sebagian besar trader banyak yang suka terburu-buru membeli saham dalam jumlah besar ketika market sedang turun, atau saat market memulai tren turunnya dalam jangka pendek. Trader beranggapan bahwa dengan pegang banyak saham saat market turun, maka trader bisa berksempatan menjual saham di harga tinggi. 

Pandangan seperti ini tidak saya katakan salah. Hanya saja, anda harus mengetahui kapan momentum yang tepat untuk memborong saham. Biasanya trader yang terburu membeli banyak saham ketika market lagi koreksi menunjukkan bahwa trader sebenarnya takut 'ketinggalan kereta'.  Trader takut kalau saham tiba-tiba naik lagi, di satu sisi anda belum sempat beli sahamnya. 

Padahal, di saat2 market lagi turun tajam, sangat mungkin penurunan IHSG dan sebagian besar saham masih akan berlanjut. Sehingga, kalau anda langsung borong saham ketika market baru saja koreksi besar, kemungkinan saham anda nyangkut. Coba anda perhatikan grafik IHSG dibawah ini: 



Bisa anda perhatikan bahwa ketika IHSG koreksi terutama setelah naik berhari-hari, pada umumnya koreksi IHSG akan berlanjut lebih dari satu hari (perhatikan lingkaran hijau). Hal ini menunjukkan ketika IHSG berada dalam awal tren turun jangka pendek, maka kalau anda ngotot membeli saham dalam jumlah besar, keesokan hari saham anda bisa turun lagi lebih banyak (jika anda beli saham2 yang berkorelasi dengan pergerakan IHSG, seperti mayoritas LQ45 misalnya).

Jadi kesimpulannya, prinsipnya ketika market lagi koreksi, memegang banyak cash lebih baik ketimbang memegang saham dalam jumlah besar. Lebih baik anda memegang banyak cash daripada memegang banyak saham, tapi nyangkut. 

Jadi ketika harga saham nanti sudah mulai rebound, anda punya banyak amunisi (modal) untuk membeli saham di harga yang jauh lebih murah. Baca juga: Konsep Trading Saham: Beli Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun. 

Anda yang kritis membaca pos ini kemudian bertanya kembali: "Bung Heze, tapi kan memang kita tidak pernah mengetahui dengan pasti harga saham akan turun sampai ke support berapa. Gimana kalau harga saham turun beberapa poin terus naik lagi?"

Anda benar, saya setuju. Kita memang tidak akan bisa memastikan harga saham akan turun sampai ke level berapa. Demikian juga, kita tidak akan tahu saham akan naik ke harga berapa. Karena pergerakan harga saham keesokan hari adalah pergerakan harga masa depan. Siapa yang bisa menegtahui apa yang terjadi besok?

Maka dari itu, kalau anda ingin membeli saham ketika market koreksi, belilah secara bertahap. Gunakan sedikit modal anda untuk membeli saham. Jadi,ketika saham anda turun, anda masih punya amunisi yang banyak untuk beli lagi. 

Dan satu hal lagi, kalau anda mau pakai strategi ini, belilah saham yang anda yakin bahwa saham tersebut adalah saham yang bagus untuk anda, bukan saham2 jelek / saham2 yang tidak likuid. Maka, anda harus paham cara memilih saham. Baca juga: Memilih Saham yang Bagus untuk Trading. 

Semakin pengalaman anda, anda akan lebih paham kapan waktu yang tepat untuk membeli saham ketika market turun. Tapi intinya, saat market lagi bearish, terutama ketika market memulai tren bearishnya dalam jangka pendek (bukan jangka panjang ya) entah karena hanya koreksi normal, atau sentimen2 negatif sesaat, maka anda tidak dianjurkan untuk bernafsu membeli saham dalam jumlah besar. 

Belilah saham secara bertahap. Atau kalau anda belum yakin sama sekali dengan kondisi market yang masih strong bearish, maka keputusan terbaiknya adalah wait and see. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Trading Saham: Pegang Banyak Saham atau Banyak Cash?

Trading Saham: Pegang Banyak Saham atau Banyak Cash?

Pada saat harga saham pada naik tinggi, anda yang memiliki saham kemungkinan besar saham anda naik. Anda senang, anda untung. Anda tidak ragu untuk membelanjakan duit anda di saham. Anda punya peluang yang besar untuk mendapatkan profit.  

Tapi bagaimana kalau hal sebaliknya yang terjadi? IHSG sedang turun. Banyak saham yang merah. Saham-saham andalan yang anda biasanya super power, kini harganya terjun bebas. 

Suka tidak suka, anda pasti akan menghadapi kondisi market seperti ini. Yap, karena tidak mungkin harga saham terus naik tanpa turun. Biasanya saham-saham yang naik tinggi, akan ada koreksi besar (aksi jual / profit taking). Namun bisa jadi, market turun bukan karena koreksi sehat, tetapi karena ada berita2 negatif, sehingga IHSG turun tidak seperti biasanya. 

Pada kondisi market lagi turun tajam ini, apa yang akan anda lakukan? Anda lebih memilih pegang banyak saham atau pegang banyak cash? 

Sebagian besar trader banyak yang suka terburu-buru membeli saham dalam jumlah besar ketika market sedang turun, atau saat market memulai tren turunnya dalam jangka pendek. Trader beranggapan bahwa dengan pegang banyak saham saat market turun, maka trader bisa berksempatan menjual saham di harga tinggi. 

Pandangan seperti ini tidak saya katakan salah. Hanya saja, anda harus mengetahui kapan momentum yang tepat untuk memborong saham. Biasanya trader yang terburu membeli banyak saham ketika market lagi koreksi menunjukkan bahwa trader sebenarnya takut 'ketinggalan kereta'.  Trader takut kalau saham tiba-tiba naik lagi, di satu sisi anda belum sempat beli sahamnya. 

Padahal, di saat2 market lagi turun tajam, sangat mungkin penurunan IHSG dan sebagian besar saham masih akan berlanjut. Sehingga, kalau anda langsung borong saham ketika market baru saja koreksi besar, kemungkinan saham anda nyangkut. Coba anda perhatikan grafik IHSG dibawah ini: 



Bisa anda perhatikan bahwa ketika IHSG koreksi terutama setelah naik berhari-hari, pada umumnya koreksi IHSG akan berlanjut lebih dari satu hari (perhatikan lingkaran hijau). Hal ini menunjukkan ketika IHSG berada dalam awal tren turun jangka pendek, maka kalau anda ngotot membeli saham dalam jumlah besar, keesokan hari saham anda bisa turun lagi lebih banyak (jika anda beli saham2 yang berkorelasi dengan pergerakan IHSG, seperti mayoritas LQ45 misalnya).

Jadi kesimpulannya, prinsipnya ketika market lagi koreksi, memegang banyak cash lebih baik ketimbang memegang saham dalam jumlah besar. Lebih baik anda memegang banyak cash daripada memegang banyak saham, tapi nyangkut. 

Jadi ketika harga saham nanti sudah mulai rebound, anda punya banyak amunisi (modal) untuk membeli saham di harga yang jauh lebih murah. Baca juga: Konsep Trading Saham: Beli Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun. 

Anda yang kritis membaca pos ini kemudian bertanya kembali: "Bung Heze, tapi kan memang kita tidak pernah mengetahui dengan pasti harga saham akan turun sampai ke support berapa. Gimana kalau harga saham turun beberapa poin terus naik lagi?"

Anda benar, saya setuju. Kita memang tidak akan bisa memastikan harga saham akan turun sampai ke level berapa. Demikian juga, kita tidak akan tahu saham akan naik ke harga berapa. Karena pergerakan harga saham keesokan hari adalah pergerakan harga masa depan. Siapa yang bisa menegtahui apa yang terjadi besok?

Maka dari itu, kalau anda ingin membeli saham ketika market koreksi, belilah secara bertahap. Gunakan sedikit modal anda untuk membeli saham. Jadi,ketika saham anda turun, anda masih punya amunisi yang banyak untuk beli lagi. 

Dan satu hal lagi, kalau anda mau pakai strategi ini, belilah saham yang anda yakin bahwa saham tersebut adalah saham yang bagus untuk anda, bukan saham2 jelek / saham2 yang tidak likuid. Maka, anda harus paham cara memilih saham. Baca juga: Memilih Saham yang Bagus untuk Trading. 

Semakin pengalaman anda, anda akan lebih paham kapan waktu yang tepat untuk membeli saham ketika market turun. Tapi intinya, saat market lagi bearish, terutama ketika market memulai tren bearishnya dalam jangka pendek (bukan jangka panjang ya) entah karena hanya koreksi normal, atau sentimen2 negatif sesaat, maka anda tidak dianjurkan untuk bernafsu membeli saham dalam jumlah besar. 

Belilah saham secara bertahap. Atau kalau anda belum yakin sama sekali dengan kondisi market yang masih strong bearish, maka keputusan terbaiknya adalah wait and see. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Panduan Berinvestasi Saham untuk Pemula PDF

Panduan Berinvestasi Saham untuk Pemula PDF

Rekan-rekan yang ingin belajar saham, khususnya mendalami INVESTASI saham, dan berbagai macam analisis fundamental untuk memilih saham jangka panjang, anda bisa memiliki panduan berinvestasi saham untuk pemula dalam bentuk PDF disertai banyak studi kasus investasi yang mudah dipahami oleh pemula - expert. 

Yup, di materi terbaru web Saham Gain ini, saya memberikan materi, strategi dan praktik-praktik investasi saham mulai dari level pemula sampai cara memilih saham yang layak investasi. 

Jadi anda yang ingin benar-benar bisa memahami segala hal tentang investasi saham plus praktik sendiri membeli saham untuk jangka panjang, anda sudah mendapatkan panduan investasi saham sebagai pedoman investasi anda. 

Anda bisa mendapatkannya disini: Ebook Analisis Fundamental Saham PDF (352 halaman). Ebook PDF ini saya susun bukan hanya untuk sebagai materi pemula, namun sudah saya sertakan cara-cara menganalisis fundamental yang benar, simpel, mudah dipraktikkan agar anda bisa mencari saham yang memberikan profit jangka panjang. 

Anda yang ingin melihat cover ebooknya, anda bisa lihat covernya berikut: 

Panduan berinvestasi saham untuk pemula PDF
Untuk anda yang ingin melihat review lengkap dan mendapatkan ebooknya, anda bisa dapatkan disini: Ebook Analisis Fundamental Saham. Poin2 penting yang anda pelajari di Ebook Panduan Berinvestasi Saham adalah sebagai berikut:

- Belajar investasi saham mulai pemula
- Cara melakukan analisis fundamental saham
- Belajar investasi saham step by step
- Praktik mencari perusahaan yang bagus untuk investasi
- Membaca laporan keuangan untuk investasi saham
- Cara memahami laporan keuangan yang menjebak investor saham
- Praktik menghitung harga wajar dan valuasi saham
- Mencari saham growth
- Cara mendapatkan passive income dari investasi saham
- Cara mencari income stock dan value stock
- Strategi investasi saat pasar bearish dan crash market
- Strategi dan cara nabung saham yang benar
- Dan masih banyak praktik investasi lainnya

Banyak rekan-rekan pemula yang masih bingung dan belum memahami panduan investasi saham. Oleh karena itu, di Saham Gain ini anda yang ingin mendapatkan panduan dalam berinvestasi saham, anda sudah mendapatkan praktik2 lengkapnya. 

Ebook saya susun menggunakan Bahasa Indonesia, dan bahasa ebook saya susun dengan bahasa yang mudah dipahami oleh semua level investor. Plus, kita juga akan langsung masuk ke pemaparan praktik dan studi kasus. 

Bagi anda yang ingin memesan ebooknya, berikut langkah-langkah pemesanannya

1. Pembayaran dilakukan melalui transfer via bank lokal (BCA atau BRI)
- BCA = 440 - 1315378 
- BRI = 0172 - 01 - 044985 - 50 - 8
Atas nama: El Hezekiah Sabbat
Harga Ebook = Rp145.000 (Harga awal Rp155.000. Untuk launcing pertama ada harga diskon menjadi Rp145.000)

2. Setelah transfer, konfirmasi kembali via email: 401xdssh@gmail.com atau WA atau Telegram: 087859520042 untuk proses pengiriman ebook. Selain ebook, anda juga dapat free kalkulator saham untuk menghitung harga wajar, serta screening ukuran-ukuran fundamental untuk investasi.

3. Jangan lupa untuk mengirimkan foto screen shoot bukti pembayaran.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Panduan Berinvestasi Saham untuk Pemula PDF

Panduan Berinvestasi Saham untuk Pemula PDF

Rekan-rekan yang ingin belajar saham, khususnya mendalami INVESTASI saham, dan berbagai macam analisis fundamental untuk memilih saham jangka panjang, anda bisa memiliki panduan berinvestasi saham untuk pemula dalam bentuk PDF disertai banyak studi kasus investasi yang mudah dipahami oleh pemula - expert. 

Yup, di materi terbaru web Saham Gain ini, saya memberikan materi, strategi dan praktik-praktik investasi saham mulai dari level pemula sampai cara memilih saham yang layak investasi. 

Jadi anda yang ingin benar-benar bisa memahami segala hal tentang investasi saham plus praktik sendiri membeli saham untuk jangka panjang, anda sudah mendapatkan panduan investasi saham sebagai pedoman investasi anda. 

Anda bisa mendapatkannya disini: Ebook Analisis Fundamental Saham PDF (352 halaman). Ebook PDF ini saya susun bukan hanya untuk sebagai materi pemula, namun sudah saya sertakan cara-cara menganalisis fundamental yang benar, simpel, mudah dipraktikkan agar anda bisa mencari saham yang memberikan profit jangka panjang. 

Anda yang ingin melihat cover ebooknya, anda bisa lihat covernya berikut: 

Panduan berinvestasi saham untuk pemula PDF
Untuk anda yang ingin melihat review lengkap dan mendapatkan ebooknya, anda bisa dapatkan disini: Ebook Analisis Fundamental Saham. Poin2 penting yang anda pelajari di Ebook Panduan Berinvestasi Saham adalah sebagai berikut:

- Belajar investasi saham mulai pemula
- Cara melakukan analisis fundamental saham
- Belajar investasi saham step by step
- Praktik mencari perusahaan yang bagus untuk investasi
- Membaca laporan keuangan untuk investasi saham
- Cara memahami laporan keuangan yang menjebak investor saham
- Praktik menghitung harga wajar dan valuasi saham
- Mencari saham growth
- Cara mendapatkan passive income dari investasi saham
- Cara mencari income stock dan value stock
- Strategi investasi saat pasar bearish dan crash market
- Strategi dan cara nabung saham yang benar
- Dan masih banyak praktik investasi lainnya

Banyak rekan-rekan pemula yang masih bingung dan belum memahami panduan investasi saham. Oleh karena itu, di Saham Gain ini anda yang ingin mendapatkan panduan dalam berinvestasi saham, anda sudah mendapatkan praktik2 lengkapnya. 

Ebook saya susun menggunakan Bahasa Indonesia, dan bahasa ebook saya susun dengan bahasa yang mudah dipahami oleh semua level investor. Plus, kita juga akan langsung masuk ke pemaparan praktik dan studi kasus. 

Bagi anda yang ingin memesan ebooknya, berikut langkah-langkah pemesanannya

1. Pembayaran dilakukan melalui transfer via bank lokal (BCA atau BRI)
- BCA = 440 - 1315378 
- BRI = 0172 - 01 - 044985 - 50 - 8
Atas nama: El Hezekiah Sabbat
Harga Ebook = Rp145.000 (Harga awal Rp155.000. Untuk launcing pertama ada harga diskon menjadi Rp145.000)

2. Setelah transfer, konfirmasi kembali via email: 401xdssh@gmail.com atau WA atau Telegram: 087859520042 untuk proses pengiriman ebook. Selain ebook, anda juga dapat free kalkulator saham untuk menghitung harga wajar, serta screening ukuran-ukuran fundamental untuk investasi.

3. Jangan lupa untuk mengirimkan foto screen shoot bukti pembayaran.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Mengenal Saham Paling Mahal di Indonesia

Mengenal Saham Paling Mahal di Indonesia

Anda barangkali masih ingat harga saham PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) yang harga sahamnya pernah mencapai Rp1.000.000 per lembar saham. MLBI saat itu diharuskan Bursa Efek untuk melakukan stock split. Karena itulah setelah stock split 1:100, harga MLBI ada di kisaran 11.000. 

Tapi, saham MLBI ini bukanlah saham yang likuid. Jadi kalau anda perhatikan grafik saham MLBI meksipun setelah stock split, harga sahamnya juga tidak terlalu banyak peminat. Baca juga: Saham Termurah di Indonesia. 

Sebelumnya, harga saham HMSP juga sempat menempati urutan harga saham yang paling mahal di Indonesia, karena harga saham HMSP sempat mencapai 97.000 per lembar. Tapi setelah itu HMSP juga stock split dan harganya menjadi di kisaran 4.000-an. 

Kalau sekarang, harga saham yang paling tinggi di BEI adalah PT Gudang Garam Indonesia Tbk (GGRM). Berapa harga saham GGRM? GGRM sekarang berada di kisaran harga 78.000. Jika anda lihat tren GGRM, memang GGRM terus mencetak kenaikan harga saham dari tahun ke tahun, sehingga wajar saja kalau harga sahamnya sudah sangat tinggi. 

Biasanya harga saham yang tinggi (walaupun tidak selalu), bisa menunjukkan bahwa saham tersebut memang banyak peminatnya karena kinerja fundamental saham tersebut sangat bagus. Perhatikan saham HMSP dan GGRM.

HMSP dan GGRM adalah pemimpin pasar di industrinya dan emiten2 ini juga selalu bagi2 dividen dengan porsi jumbo. Lalu, kita lihat juga harga saham yang nominalnya cukup tinggi yaitu PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). UNVR harga sahamnya mencapai hampir 50.000.

Kenaikan harga UNVR karena memang fundamental UNVR yang bagus, dan bahkan UNVR bisa membagikan dividen lebih dari satu kali dalam setahun (dividen interim). Baca juga: 7 Saham yang Layak Investasi Seumur Hidup. 

Harga saham yang tinggi di BEI memang membuat investor dengan modal kecil sulit membeli sahamnya. Maka dari itu, kalau anda punya modal pas-pasan, lebih baik anda tidak perlu membeli sahamnya. Daripada hanya beli 1 lot saja, return yang anda dapatkan tidak akan terasa. 

Tapi tenang saja, cepat atau lama biasanya saham2 yang harganya sudah tinggi pasti akan melakukan stock split. Perhatikan saja saham2 HMSP, MLBI dan UNVR yang dulu sudah pernah stock split. Dan saham2 yang fundamentalnya benar2 bagus, harga sahamnya juga akan naik setelah stock split. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Mencari Sektor Perusahaan di IDX (Bursa Efek Indonesia)

Cara Mencari Sektor Perusahaan di IDX (Bursa Efek Indonesia)

Jumlah perusahaan di IDX / Bursa Efek Indonesia (BEI) dari waktu ke waktu semakin bertambah. Maka dari itu, anda yang ingin mencari daftar perusahaan go public di Indonesia berdasarkan sektor usahanya, anda harus mencarinya melalui situs IDX, yaitu di www.idx.co.id. Karena di situs IDX inilah semua emiten2 yang baru masuk maupun keluar dari Bursa (delisting) akan langsung dicatat / dikeluarkan. 

Tapi, bagaimana caranya mencari daftar klasifikasi perusahaan berdasarkan sektor perusahaan di IDX? Dulu di situs IDX lama, IDX tidak menyediakan menu untuk mengklasifikasikan perusahaan berdasarkan sektornya. 

Namun tenang saja karena sekarang dengan tampilan situs IDX yang baru, anda sudah bisa mencari perusahaan berdasarkan klasifikasi per sektornya. 

Jadi misalnya, anda ingin mencari daftar perusahaan-perusahaan go public yang terdaftar di sektor FINANCE, maka anda tidak perlu mencari susah payah, karena anda sudah bisa langsung mencarinya dengan cepat di IDX. Oke kita langsung saja mulai cara mencari sektor perusahaan di IDX. 

1. Buka situs www.idx.co.id  

2. Pilih menu Data Pasar --> Daftar Saham. Tampilannya seperti dibawah ini.

Klik gambar untuk memperbesar

3. Lalu akan muncul tampilan seperti dibawah ini


Disini anda bisa memilih perusahaan2 berdasarkan klasifikasi sektor usaha. Cara klik pilih sektor. Nanti di menu IDX tersebut, ada pilihan sektor-sektor saham IDX. Selain itu, anda juga bisa melakukan cluster perusahaan berdasarkan jenis papannya. Anda bisa memilih perusahaan2 di papan utama atau papan pengembangan. Baca juga: Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan di Bursa Efek.  

Sebagai contoh, anda ingin mencari daftar perusahaan di sektor mining (pertambangan). Maka anda bisa pilih sektor mining. Anda juga bisa pilih papan utama / papan pengembangan atau menampilkan semuanya. Maka, semua kode saham di sektor mining akan tampil. Perhatikan tampilannya seperti dibawah ini: 



Bisa anda lihat pada tampilan diatas, ketika anda pilih sektor mining, maka emiten2 di sektor mining akan tampil semua. Anda juga melihat tanggal pencatatannya (tanggal listing)  dan jumlah saham yang beredar.  

Itulah cara mencari sektor perusahaan di IDX. Anda yang selama ini kesulitan mengklasifikasikan perusahaan2 berdasarkan sektornya, untuk analisa fundamental, anda bisa mencarinya seperti pada langkah2 diatas, melalui situs IDX. 

Dengan demikian, anda bisa melakukan penelitian atau ingin meng-cluster perusahaan berdasarkan sektor-sektornya untuk analisa fundamental anda (membandingkan kinerja satu perusahaan dengan perusahaan lain) dengan lebih mudah. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.