Analisis Saham: Book Value of Equity

Analisis Saham: Book Value of Equity

Beberapa waktu lalu ada seorang rekan pembaca web Saham Gain ini yang sedang menganalisa laporan keuangan dan bertanya tentang letak dan cara mencari book value of equity di laporan keuangan. 

Ada banyak istilah book value yang mirip-mirip di pasar saham, misalnya book value per share, book value of debt, book value, book value of equity. Baca juga: Cara Menghitung Book Value Per Share (BVPS). 

Jadi di pos ini, kita akan coba memahami book value of equity dan letaknya di laporan keuangan. Sebenarnya, book value of equity itu sama saja dengan jumlah ekuitas (sharehoders equity). 

Letak jumlah ekuitas / total ekuitas sudah bisa anda cari secara mudah melalui laporan keuangan perusahaan. Anda bisa melihatnya melalui laporan neraca / laporan posisi keuangan pada bagian 'Jumlah Ekuitas". 

Atau anda bisa mencari melalui laporan perubahan modal pada bagian Jumlah Ekuitas  bagian Saldo per 31 Desember. Untuk lebih jelasnya, perhatikan laporan posisi keuangan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berikut ini: 

Book value of equity
Untuk mencari book value of equity di laporan posisi keuangan, anda bisa mencarinya pada Jumlah Ekuitas (perhatikan yang saya beri tanda persegi hijau). 

Book value of equity juga bisa anda cari melalui laporan perubahan ekuitas. Perhatikan laporan perubahan ekuitas BBCA berikut: 

Book value of equity - Laporan perubahan ekuitas 
Book value of equity adalah saldo per 31 Desember bagian jumlah ekuitas (paling kanan). Oke itulah cara mencari book value of equity. Jadi kesimpulannya, book value of equity = jumlah ekuitas. 

Dalam analisis saham, ekuitas sangat berguna sebagai analisis fundamental. Ekuitas bisa anda kombinasikan dengan ukuran2 kinerja di laporan keuangan lainnya. Biasanya ekuitas yang banyak dipakai untuk analisa saham menggunakan ukuran Return on Equity (ROE) dan Price to Book Value (PBV). 

Perusahaan yang memiliki ekuitas besar dapat menunjukkan perusahaan bisa menghasilkan laba yang pengembalian pemegang saham yang tinggi. Sebaliknya, kalau ekuitas kecil atau bahkan negatif, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak bonafid. Jadi ekuitas dalam analisa fundamental juga perlu anda perhatikan. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Strategi Investasi/ Trading Saham, Tapi Modal Terbatas

Strategi Investasi/ Trading Saham, Tapi Modal Terbatas

Trading ataupun investasi saham saat ini bisa dilakukan dengan modal yang lebih kecil. Kalau dulu satu lot saham adalah 500 lembar, sekarang 1 lot saham hanya 100 lembar saja. 

Saat ini banyak perusahaan2 yang sudah melakukan stock split ketika harga sahamnya sudah terlampau tinggi, sehingga anda pun bisa mendapatkan saham-saham bagus di harga yang jauh lebih terjangkau. Baca juga: Pengertian dan Ilustrasi Stock Split.

Hal ini tentu saja akan memudahkan anda untuk membeli saham dengan modal yang lebih kecil. Apalagi saat ini ada wacana bahwa 1 lot akan diturunkan lagi menjadi 20 atau 50 lembar saham (Kita semua tentu berharap agar wacana ini bisa segera terealisasi). 

Namun demikian, tidak semua trader atau investor memiliki modal yang mencukupi untuk trading saham. Dalam praktikknya, banyak sekali calon pebisnis saham yang sangat menginginkan untuk memulai trading dan investasi, namun karena modal yang masih terbatas, mereka belum bisa merealisasikan keinginan untuk mulai membeli dan mengembangkan modalnya di saham. 

Saya sendiri dahulu juga mengalami hal yang sama, di mana pertama kali terjun ke dunia saham, saya memiliki modal yang sangat terbatas. Bahkan saat itu, saya hanya memiliki beberapa pilihan saham likuid yang harganya 400-2.000. 

Tetapi dengan modal terbatas inilah, saya bisa mengembangkan terus modal trading hingga saat ini. Lalu, bagaimana strategi trading saham untuk anda yang masih memiliki modal yang terbatas? Di pos ini saya memberikan beberapa tips untuk anda yang ingin memulai trading dengan modal yang masih terbatas: 

1. Menambah modal secara bertahap 

Tidak masalah anda memulai bisnis saham dengan modal Rp1 juta. Anda tidak perlu memaksakan memulai dengan modal besar. Dan perlu anda ingat juga, dalam bisnis saham anda harus menggunakan idle money alias dana menganggur. Jangan menggunakan modal besar, yang sebenarnya itu uang yang anda gunakan untuk keperluan sehari-hari. 

Dengan modal terbatas, anda bisa menambah modal dengan cara bertahap. Entah setiap bulan atau beberapa bulan sekali, anda bisa menyetor tambahan modal sesuai dengan kemampuan anda. 

Tapi dalam hal ini, anda harus membuat planning mengenai pengeluaran anda dalam sebulan. Artinya, anda harus bisa menyusun dan memangkas pengeluaran2 anda yang kurang penting. Jadi katakanlah anda dalam sebulan pergi ke mall 4 kali. Maka, kurangilah menjadi dua kali. 

Sehingga, anda memiliki pengeluaran yang lebih kecil, anda memangkas pengeluaran anda semaksimal mungkin, di mana pengeluaran2 yang kurang diperlukan ini nantinya anda masukkan sebagai modal untuk investasi ataupun trading saham anda. Baca juga: Strategi Manajemen Modal untuk Suntik Modal Saham. 

2. Melakukan strategi compounding saham 

Jika modal anda terbatas, anda bisa menggunakan strategi compounding untuk menambah modal anda, tanpa harus sering-sering melakukan suntik modal. Lho, gimana cara nambah modal tanpa suntik modal? 

Compounding saham berarti ketika anda untung dari saham, keuntungan yang anda dapatkan tidak anda tarik / withdraw, tetapi anda investasikan lagi sebagai modal. Nah, dengan cara ini, maka modal anda akan bertambah secara signifikan. Baca juga tentang ilustrasi compounding saham disini: Cara Menambah Modal untuk Trading / Investasi Saham

Saya membuktikan dua cara diatas, dan kedua cara ini terbukti sangat efektif menambah modal ketika modal kita masih sangat terbatas. Dengan modal terbatas ini, anda sebenarnya juga bisa membeli saham-saham fundamental bagus yang harganya diatas 2.000 (walaupun tentunya anda belum bisa beli dengan lot yang banyak). 

Baca juga: Saham Murah Dibawah 1.000 untuk Trading. Sehingga, anda bisa mendapatkan kesempatan lebih besar untuk mendapatkan profit. Dengan demikian, anda bukan hanya sekedar membeli saham, tapi anda juga mengembangkan modal anda menjadi lebih besar dari keuntungan2 yang anda peroleh dari trading / investasi. 

Jadi bagi anda yang masih punya modal kecil, katakanlah hanya Rp500 ribu atau Rp1-2 juta, jangan berpikir untuk tidak memulai investasi. Mulailah investasi saham dari sekarang. Tidak sulit untuk menambah modal dari saham, selama anda mengerti cara-cara yang simpel untuk manajamen modal. 

Bagi anda yang ingin mempelajari lebih dalam mempelajari praktik-praktik strategi trading untuk mendapatkan profit di pasar saham, anda bisa mendapatkan materi dari saya disini: Buku Saham. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Strategi Investasi/ Trading Saham, Tapi Modal Terbatas

Strategi Investasi/ Trading Saham, Tapi Modal Terbatas

Trading ataupun investasi saham saat ini bisa dilakukan dengan modal yang lebih kecil. Kalau dulu satu lot saham adalah 500 lembar, sekarang 1 lot saham hanya 100 lembar saja. 

Saat ini banyak perusahaan2 yang sudah melakukan stock split ketika harga sahamnya sudah terlampau tinggi, sehingga anda pun bisa mendapatkan saham-saham bagus di harga yang jauh lebih terjangkau. Baca juga: Pengertian dan Ilustrasi Stock Split.

Hal ini tentu saja akan memudahkan anda untuk membeli saham dengan modal yang lebih kecil. Apalagi saat ini ada wacana bahwa 1 lot akan diturunkan lagi menjadi 20 atau 50 lembar saham (Kita semua tentu berharap agar wacana ini bisa segera terealisasi). 

Namun demikian, tidak semua trader atau investor memiliki modal yang mencukupi untuk trading saham. Dalam praktikknya, banyak sekali calon pebisnis saham yang sangat menginginkan untuk memulai trading dan investasi, namun karena modal yang masih terbatas, mereka belum bisa merealisasikan keinginan untuk mulai membeli dan mengembangkan modalnya di saham. 

Saya sendiri dahulu juga mengalami hal yang sama, di mana pertama kali terjun ke dunia saham, saya memiliki modal yang sangat terbatas. Bahkan saat itu, saya hanya memiliki beberapa pilihan saham likuid yang harganya 400-2.000. 

Tetapi dengan modal terbatas inilah, saya bisa mengembangkan terus modal trading hingga saat ini. Lalu, bagaimana strategi trading saham untuk anda yang masih memiliki modal yang terbatas? Di pos ini saya memberikan beberapa tips untuk anda yang ingin memulai trading dengan modal yang masih terbatas: 

1. Menambah modal secara bertahap 

Tidak masalah anda memulai bisnis saham dengan modal Rp1 juta. Anda tidak perlu memaksakan memulai dengan modal besar. Dan perlu anda ingat juga, dalam bisnis saham anda harus menggunakan idle money alias dana menganggur. Jangan menggunakan modal besar, yang sebenarnya itu uang yang anda gunakan untuk keperluan sehari-hari. 

Dengan modal terbatas, anda bisa menambah modal dengan cara bertahap. Entah setiap bulan atau beberapa bulan sekali, anda bisa menyetor tambahan modal sesuai dengan kemampuan anda. 

Tapi dalam hal ini, anda harus membuat planning mengenai pengeluaran anda dalam sebulan. Artinya, anda harus bisa menyusun dan memangkas pengeluaran2 anda yang kurang penting. Jadi katakanlah anda dalam sebulan pergi ke mall 4 kali. Maka, kurangilah menjadi dua kali. 

Sehingga, anda memiliki pengeluaran yang lebih kecil, anda memangkas pengeluaran anda semaksimal mungkin, di mana pengeluaran2 yang kurang diperlukan ini nantinya anda masukkan sebagai modal untuk investasi ataupun trading saham anda. Baca juga: Strategi Manajemen Modal untuk Suntik Modal Saham. 

2. Melakukan strategi compounding saham 

Jika modal anda terbatas, anda bisa menggunakan strategi compounding untuk menambah modal anda, tanpa harus sering-sering melakukan suntik modal. Lho, gimana cara nambah modal tanpa suntik modal? 

Compounding saham berarti ketika anda untung dari saham, keuntungan yang anda dapatkan tidak anda tarik / withdraw, tetapi anda investasikan lagi sebagai modal. Nah, dengan cara ini, maka modal anda akan bertambah secara signifikan. Baca juga tentang ilustrasi compounding saham disini: Cara Menambah Modal untuk Trading / Investasi Saham

Saya membuktikan dua cara diatas, dan kedua cara ini terbukti sangat efektif menambah modal ketika modal kita masih sangat terbatas. Dengan modal terbatas ini, anda sebenarnya juga bisa membeli saham-saham fundamental bagus yang harganya diatas 2.000 (walaupun tentunya anda belum bisa beli dengan lot yang banyak). 

Baca juga: Saham Murah Dibawah 1.000 untuk Trading. Sehingga, anda bisa mendapatkan kesempatan lebih besar untuk mendapatkan profit. Dengan demikian, anda bukan hanya sekedar membeli saham, tapi anda juga mengembangkan modal anda menjadi lebih besar dari keuntungan2 yang anda peroleh dari trading / investasi. 

Jadi bagi anda yang masih punya modal kecil, katakanlah hanya Rp500 ribu atau Rp1-2 juta, jangan berpikir untuk tidak memulai investasi. Mulailah investasi saham dari sekarang. Tidak sulit untuk menambah modal dari saham, selama anda mengerti cara-cara yang simpel untuk manajamen modal. 

Bagi anda yang ingin mempelajari lebih dalam mempelajari praktik-praktik strategi trading untuk mendapatkan profit di pasar saham, anda bisa mendapatkan materi dari saya disini: Buku Saham. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Belajar Saham: Analisis Fundamental dan Teknikal Saham

Belajar Saham: Analisis Fundamental dan Teknikal Saham

Jika anda ingin belajar saham, anda ingin bsai mendapatkan profit di saham (baik melalui trading jangka pendek atau investasi jangka panjang), maka yang harus anda pelajari adalah Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal

Jadi kedua analisis tersebut harus anda pelajari, pahami dengan baik dan praktikkan secara konsisten dalam trading / investasi, agar anda bisa mendapatkan profit yang maksimal. 

Di pos ini anda yang serius mau belajar saham, anda sudah mendapatkan kunci utama terkait analisa-analisa apa saja yang harus anda pelajari di saham. 

Itu artinya, analisa-analisa lain diluar analisis fundamental dan analisis teknikal hanya sebagai pelengkap. Anda bisa mempelajarinya setelah anda paham apa itu dan bagaimana cara mempraktikkan analisis teknikal dan fundamental. 

1. ANALISIS FUNDAMENTAL SAHAM 

Analisis fundamental adalah analisis yang mempelajari kondisi perusahaan (analisis mikro), yaitu mempelajari: 

- Laporan keuangan perusahaan (melihat sehat /prospek tidaknya kinerja emiten).
- Apa produk perusahaan? Perusahaan bergerak di bidang apa?
- Ketersediaan produk di pasar? 
- Apakah produk perusahaan dibutuhkan masyarakat banyak?
- Keunggulan kompetitif, pesaing di sektor usaha.
- Apakah harga saham perusahaan layak investasi secara valuasi? 
- Tata kelola perusahaan 

Analisis fundamental juga berlaku secara makro, yaitu mempelajari kondisi ekonomi negara, inflasi, pertumbuhan ekonomi. Karena bagus tidaknya kondisi makro negara juga berpengaruh terhadap keyakinan investor dalam membeli saham2 Indonesia.

Untuk anda yang ingin belajar analisis fundamental mulai level pemula sampai expert, cara-cara mencari saham yang bagus untuk investasi jangka panjang, mempelajari laporan keuangan saham, analisa harga wajar saham dan lain2, anda bisa mendapatkannya disini: Ebook Analisis Fundamental (Investasi) Saham Pemula - Expert (352 halaman). 

Analisis fundamental perlu anda kuasai untuk anda yang ingin menjadi INVESTOR SAHAM (anda punya tujuan menyimpan saham jangka panjang diatas 1 tahun), dengan tujuan mendapatkan keuntungan saham jangka panjang plus passive income di saham. 

Karena anda membeli saham perusahaan untuk investasi, maka anda harus memahami perusahaan tersebut. Jangan sampai anda investasi saham, namun anda tidak tahu perusahaan apa yang anda beli. Hal ini ibarat anda membeli barang, tetapi anda tidak paham kegunaan barang yang anda beli. 

Jadi inti dari analisis fundamental adalah anda mempelajari kondisi kesehatan dan prospek perusahaan melalui laporan keuangan (analisis kuantitatif) serta mempelajari perusahaan yang mau anda investasikan secara kualitatif, dan analisis makro (ekonomi dan politik negara). 

Analisis fundamental cocok untuk anda yang ingin menyimpan saham dalam jangka waktu panjang dengan tujuan bisa mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang tanpa harus memantau saham lebih sering. Investasi saham juga cocok untuk anda yang ingin mendapatkan passive income di saham (misalnya berupa dividen). 

2. ANALISIS TEKNIKAL SAHAM

Analisis teknikal merupakan analisis yang mempelajari grafik saham bid-offer dan indikator2 saham. Tujuan mempelajari grafik adalah supaya anda bisa memprediksi naik-turunnya harga saham jangka pendek pada grafik. Analisis teknikal digunakan untuk anda yang ingin berdagang (trading) saham.  

Hal ini karena grafik saham merupakan cerminan psikologis pelaku pasar. Pergerakan naik-turunnya dan transaksi harga saham sehari-hari, akan muncul / terbentuk pada grafik saham. 

Sehingga grafik saham bisa membentuk suatu pola2 tertentu yang dapat memberikan gambaran tentang kemauan market (apakah pola saham akan cenderung bergerak naik atau turun). Berikut contoh grafik saham dalam analisis teknikal yang perlu anda kuasai: 

Analisis teknikal saham
Pengguna analisis teknikal adalah TRADER SAHAM. Dengan kata lain, kalau anda ingin mendapatkan keuntungan saham dalam jangka pendek, anda lebih menyukai fluktuatif market, anda bisa mendalami ilmu analisis teknikal.  

Anda yang ingin belajar analisis teknikal dan langsung masuk pada praktik2 memilih saham yang bagus / berpotensi naik jangka pendek, anda bisa pelajari full praktiknya disini: Ebook Trading & Belajar Saham (427 halaman). Baca juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal.

Jangka pendek dalam analisis teknikal sangat variatif. Jangka waktu harian, menitan, beberapa hari, mingguan, bulanan dapat dikatakan jangka pendek. Sehingga kalau anda punya tujuan ingin dapat untung beberapa hari dari beli-jual saham, maka belajarlah analisis teknikal. 

Jadi beberapa poin utama yang anda pahami dan pelajari pada analisis teknikal saham adalah sebagai berikut: 

- Cara membaca grafik saham
- Memahami cara membaca candlestick
- Memahami pola2 grafik (chart pattern) 
- Mempelajari fluktuatif harga saham
- Memahami bid-offer (tape reading)
- Memahami cara memilih saham diskon dan murah secara chart

Dan semua hal2 tentang analisis teknikal sudah kita bahas pada: Ebook Trading Saham. Anda bisa mempelajari dan mempraktikannya. 

ANALISIS FUNDAMENTAL VS ANALISIS TEKNIKAL 

Mana yang harus anda pelajari dulu? Dan mana yang lebih baik: Fundamental atau teknikal? 

Kalau anda sedang belajar, ada baiknya anda mempelajari keduanya secara bersamaan, karena kedua analisa tersebut memang harus anda pahami. Baik anda trader, anda juga harus mengerti dengan analisa fundamental dan sebaliknya. Baca juga: Perlukah Analisa Fundamental untuk Seorang Trader? 

Dalam perjalanannya, nanti anda bisa menentukan sendiri analisa mana yang lebih cocok untuk anda. Semua analisa baik teknikal maupun fundamental sama baiknya. 

Kalau anda punya tujuan jangka pendek, anda bisa lebih fokus ke analisis teknikal. Kalau anda punya tujuan investasi, anda bisa lebih fokus pada analisa fundamental. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Saham ANDI: Saham ANDI Turun Terus?

Saham ANDI: Saham ANDI Turun Terus?

Beberapa waktu lalu saya mendapatkan pertanyaan dari beberapa trader mengenai saham ANDI. Dan di grup FB Saham Gain sempat ada rekan2 yang bertanya juga tentang saham ANDI. Yang jadi persoalan, saham ANDI ini harganya balik ke gocap. Padahal 2-3 bulan sebelumnya, ANDI sempat melakukan stock split. 

Sekarang mari kita ulas bersama fundamental, market cap dan teknikal saham ANDI ini. PT Andri Agro Tbk (ANDI) masuk dalam sub sektor perkebunan, di mana market leader di sektor perkebunan adalah saham AALI dan LSIP. ANDI merupakan perusahaan yang cukup baru di Bursa Efek. 

Namun hanya berselang 1,5 tahun pasca listing di Bursa, saham ANDI terus turun ke harga Rp50 (gocap). Anda bisa perhatikan chart ANDI berikut ini: 

Saham ANDI
Pasca stock split (tanda lingkaran), beberapa bulan setelahnya saham ANDI turun ke level terendah. Banyak trader yang bertanya: Kenapa saham ANDI turun terus?

Di Bursa Efek Indonesia, memang mayoritas saham yang baru listing sahamnya sering 'digoreng' bandar, sehingga tidak heran kita melihat saham2 baru IPO yang pergerakan harganya sangat tidak beraturan. 

Kalau anda sering baca-baca tulisan saya, saya sudah sering mengulas pola2 saham IPO yang tentunya sangat berisiko bagi trader. Anda bisa baca beberapa ulasannya disini: Studi Kasus Saham Gorengan: Balik Harga IPO dan Saham IPO yang Menjebak Trader: Studi Kasus Saham SWAT.

Setelah mencermati pergerakan saham ANDI yang turun ke harga gocap (padahal belum lama IPO), ada beberapa penyebab / kemungkinan saham ANDI harganya turun terus ke gocap: 

1. Kapitalisasi pasar / market cap 

Kapitalisasi pasar ANDI sangat kecil hanya Rp467 miliar. Bandingkan dengan kapitalisasi pasar AALI yang mencapai Rp26 triliun atau kapitalisasi pasar LSIP yang mencapai Rp9,7 triliun. Kita bisa lihat perbandingan market cap yang sangat kecil dibandingkan beberapa perusahaan di sektor sejenis. 

Saham yang punya kapitalisasi pasar yang sangat kecil, dapat menunjukkan likuiditas suatu saham. Kapitalisasi pasar yang sangat kecil, pada umumnya sahamnya juga sangat tidak likuid. 

Hal ini bisa tampak dari nilai bid offer saham ANDI yang sangat kecil (antrian bid-offernya kalau anda perhatikan hanya puluhan sampai ratusan), sehingga dengan peminat saham yang sedikit, membuat harga saham menjadi mudah digoreng dan dipermainkan oleh bandar. 

Itulah kenapa saham2 yang market cap nya sangat kecil tapi tidak didukung dengan emiten yang menarik (secara fundamental dan produk), pergerakan harga sahamnya juga tidak beraturan. 

2. Fundamental yang masih jauh dibandingkan market leader / emiten yang kurang menarik 

ANDI merupakan emiten secara brand / nama besar mungkin kurang familiar bagi sebagian besar publik. Secara fundamental (kinerja / laporan keuangan), tidak ada yang spesial pada kinerja ANDI. Pelajari juga: Cara Membaca Laporan Keuangan Saham. 

Dengan fundamental yang 'biasa saja' dan tidak didukung dengan market cap yang menarik, maka saham ANDI kurang menarik untuk ditradingkan. 

Di pasar saham Indonesia, banyak saham IPO yang harganya sering naik drastis tapi tidak didukung fundamental dan alasan yang jelas (mengapa saham tersebut naik). Kita sering menemukan saham2 IPO yang naik terus, tetapi kenaikannya tidak wajar. 

Dan pada saat harga saham sudah naik berbulan-bulan, bandar 'cabut' dari sahamnya, sehingga harga sahamnya tidak bisa naik seperti dulu lagi.. 

Hal ini juga terjadi pada saham ANDI yang harganya terus naik tanpa alasan yang jelas dan likuiditasnya jelek. Sehingga, setelah ANDI melakukan stock split, dan bandar sudah merasa profit, harga sahamnya langsung 'dibanting'.

Oleh karena itu, kalau anda menemukan saham2 IPO yang harganya terus naik tanpa alasan yang jelas, jangan mudah tergiur untuk membeli sahamnya. Tidak sedikit trader yang terjebak di saham2 IPO (seperti ANDI contohnya) karena tertarik dengan kenaikan harga sahamnya yang begitu cepat. Padahal saham2 tersebut punya risiko yang tinggi juga.

Saya yakin ada alasan2 lain kenapa saham ANDI turun terus sampai gocap, karena di pasar saham ada banyak penyebab mengapa harga saham turun. Tapi beberapa alasan inilah yang secara nyata bisa kita lihat dan analisa. 

Kalau sewaktu-waktu anda menemukan saham IPO yang naik terus, ada baiknya anda tidak terburu membeli sahamnya (kecuali untuk anda scalper trader). Analisa dulu kinerja, likuiditasnya dan brand perusahaan tersebut. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Bisakah Hidup dari Dividend Saham?

Bisakah Hidup dari Dividend Saham?

Saat melakukan invesrtasi saham, ada 2 hal yang diincar oleh investor: Pertumbuhan harga saham jangka panjang dan / atau dividen. Nah, anda pasti serin mendengar juga istilah dividend for living atau kalau kita terjemahkan artinya kira-kira hidup dari dividen. 

Saya pribadi juga pernah mendapatkan dari beberapa pembaca di web ini yang mulai berpikir untuk menginvestasikan modalnya di saham: "Pak Heze, apakah saya bisa investasi dan hidup hanya dari dividen saham saja?" 

Hidup dari dividen saham tentu saja bisa. Mengenai dividend for living, saya pernah membahasnya juga disini: Strategi Investasi Saham: Dividend For Living. Di pos ini, saya akan lebih masuk ke teknisnya. 

Hidup dari dividen saham tidak semudah yang anda bayangkan. Mengapa demikian? Anda harus paham dua hal: Dividen umumnya hanya dibagikan satu kali dalam satu tahun, dan kedua, modal kecil tidak akan bisa membuat anda dividend fo living. 

Jadi, sekalipun anda sudah menemukan saham yang benar2 bagus untuk dividend for living, tapi anda benar2 membutuhkan modal yang super besar agar anda bisa hidup dari dividenBaca juga: 7 Saham yang Layak untuk Investasi Seumur Hidup. Baca: Daftar Perusahaan yang Rutin Membagi Dividen.

Saya berikan ilustrasinya. Disini saya akan menggunakan contoh perusahaan di Bursa Efek yang paling BESAR dan "BOROS" serta rutin membagi dividen yaitu PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). 

Katakanlah anda memiliki modal cukup besar, yaitu Rp300 juta. ITMG membagikan dividen tahun 2017 sebanyak 2 kali, yaitu di Bulan April 2017 sebesar 1.142 per saham, dan Bulan November 2017 sebesar 1.300 per saham. Harga saham ITMG berada di level Rp21.200. 

Sekarang coba perhatikan perhitungan dividen yang anda dapatkan dalam setahun jika anda memiliki saham ITMG dengan modal Rp300 juta. 


(Klik gambar untuk memperbesar)

Jadi dengan modal Rp305 juta dan jikaa ITMG harganya saat itu adalah Rp21.000, maka anda mendapatkan saham ITMG sebanyak 145 lot (asumsi fee beli adalah 0,17%).

Berarti dividen yang anda dapatkan di Bulan April adalah sebesar Rp16.587.150 (145 * 100 * 1.142). Sedangkan dividen yang anda dapatkan di Bulan November adalah sebesar Rp18.882.045 (145 * 100 * 1.300). 

Total dividen yang anda dapatkan dalam setahun adalah: Rp35.469.195 dipotong pajak 10%, berarti dividen bersih yang anda dapatkan adalah sebesar = Rp31.922.276.  Sedangkan, uang yang anda dapatkan dalam sebulan Rp2.660.000 (31.922.276 / 12).

Sekarang pertanyaan yang harus anda jawab adalah: Apakah dengan uang Rp2,6 juta per bulan anda sudah bisa memenuhi kebutuhan hidup anda, dengan asumsi anda hanya memiliki penghasilan dari dividen saja? Apalagi kalau anda sudah berkeluarga.

Hanya anda yang bisa menjawab. Tapi tentunya, jumlah uang sekian bukanlah jumlah uang yang besar. Sedangkan jika anda membutuhkan biaya hidup Rp5 juta per bulan, maka anda harus investasi sebesar hampir Rp600 juta, agar nilai dividen yang anda terima mencapai Rp5 juta per bulan. 

Sudah paham sampai disini? 

Itu saya masih menggunakan asumsi perusahaan yang paling besar dan boros membagi dividen. Masalahnya, sejauh ini, saya juga belum pernah menemukan lagi perusahaan seperti ITMG yang selalu membagikan dividen sebesar itu. 

Kalaupun ada, misalnya GGRM yang pernah bagi dividen Rp2.600 per saham, maka harga sahamnya cenderung sangat tinggi. Kalau mau dapat saham dengan lot banyak, ya anda harus tunggu stock split. 

Artinya, kalau anda investasi dengan tujuan hidup dari dividen pada perusahaan2 lainnya seperti UNVR, BBRI, BBCA, yang dividennya jelas tidak sebesar ITMG dan GGRM, maka maka anda pasti membutuhkan modal lebih dari Rp300 juta untuk memenuhi kebutuhan hidup anda. 

Jadi, kalau anda memang benar2 ingin hidup dari dividen, maka ya anda harus punya modal besar. Terus, gimana kalau nggak punya modal besar?

Solusinya anda bisa mulai nabung saham. Baca juga: Penjelasan Cara Menabung Saham. Tapi kalau anda tidak punya keinginan untuk nabung saham, dan modal anda juga nggak gede2 amat, maka alangkah baiknya anda melakukan trading. Materi lengkap tentang panduan sukses trading juga banyak saya berikan disini: Cara Menemukan Saham Bagus.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Tahapan Menyusun Trading Plan Saham

Tahapan Menyusun Trading Plan Saham

Trading plan (perencanaan trading) adalah bagian penting yang tidak bisa anda pisahkan dari aktivitas trading yang anda lakukan sehari-hari. Secara umum, trading plan artinya adalah perencanaan beli jual saham (trading) yang anda lakukan. Anda mau beli saham apa. Anda mau beli saham di harga berapa. Anda mau jual di harga berapa. Kalau saham anda turun, apa yang harus anda lakukan. 

Anda harus bisa mengetahui apa yang anda lakukan dengan saham anda, baik sebelum membeli maupun setelah membeli saham. Namun dalam praktikknya, tentu saja trading plan tidak hanya berbicara soal saham apa yang akan anda beli dan jual. Perencanaan trading berarti anda harus bisa menguasai trading secara lebih luas. 

Karena trading plan ini sangatlah penting, saya bisa jamin bahwa jika anda sama sekali tidak memiliki / menjalankan trading plan saat trading, anda pasti tidak akan bisa memperoleh profit yang maksimal dan konsisten dalam trading / investasi. 

Anda mungkin sering menemukan trader yang bisa untung besar dalam waktu singkat. Tetapi di bulan-bulan berikutnya, trader justru mengalami kerugian yang lebih besar daripada profit yang diperoleh sebelumnya. 

Nah, ini adalah contoh trader yang belum mampu menyusun dan menginterpretasikan trading plan saham dengan benar. 

Oke, jadi dalam menyusun trading plan, anda harus memperhatikan tahapan-tahapan berikut ini (Anda perlu baca baik-baik, dan terapkan dalam trading anda):

1. Menyeleksi saham dan menentukan diversifikasi saham

Tahap pertama dalam menyusun trading plan adalah SELEKSI SAHAM. Kenapa seleksi saham? Karena tanpa melakukan seleksi saham, anda tidak akan bisa memutuskan saham apa yang akan anda beli. 

Dalam trading, sangat tidak dianjurkan anda membeli saham secara mendadak. Contohnya, anda melihat saham A kelihatannya naik, kemudian langsung anda beli tanpa melakukan analisa teknikal lebih lanjut. Hal ini bisa berakibat pada pemilihan saham-saham yang salah. 

Setelah menyeleksi saham, anda bisa tentukan strategi diversifikasi saham (berapa saham yang mau anda beli, berapa alokasi modal untuk setiap saham, dan lain-lain). 

Bagaimana cara menyeleksi saham yang tepat berdasarkan analisa teknikal, dan strategi diversifikasi saham yang tepat? Anda bisa baca pembahasan tentang trading plan dan analisa teknikal disini: Belajar Saham Pemula - Expert. 

2. Manajemen modal 

Tahapan kedua, lakukanlah manajemen modal untuk trading yang anda jalankan. Berapa modal yang akan anda gunakan untuk trading. Berapa modal yang anda sisakan di cash balance? Berapa kali sebaiknya anda 'suntik modal' ke rekening saham anda? Bagaimana menjaga modal anda supaya trading anda tetap berkelanjutan. 

Manajemen modal sering dilupakan oleh trader, padahal kalau bicara trading, maka modal menjadi hal yang krusial. Modal ini ibarat nyawa dalam trading. Walaupun anda rugi, kalau modal anda masih ada, anda bisa trading. Anda bisa mengganti kerugian yang anda alami selama anda masih memiliki modal. 

Tapi kalau anda sudah tidak punya modal, maka tidak ada yang bisa anda tradingkan lagi. Maka, tahapan manajemen modal adalah tahapan yang penting setelah seleksi saham. Baca juga: Materi Manajemen Modal Saham. 

3. Menyusun target beli dan jual saham 

Setelah itu, anda harus menyusun target-target dalam trading anda. Jika anda katakanlah beli saham ADHI di harga 1.500. Anda harus mengetahui anda mau jual di harga berapa. Anda proteksi kerugian di harga berapa. Atau anda mau averaging down kalau turun? Berapa time frame trading anda?

Banyak trader yang tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah beli saham, sehingga hal ini berakibat pada penetapan target yang salah. 

4. Melakukan screening saham lanjutan    

Tahapan terakhir dalam trading plan, anda perlu melakukan screening saham lanjutan. Apa maksudnya screening saham lanjutan? 

Screening lanjutan berarti anda harus mulai memilah-milah saham mana yang cocok untuk anda tradingkan, saham mana yang tidak cocok untuk anda, saham mana yang polanya bagus, saham mana yang sering menjebak anda. 

Dari sini, anda bisa membuat stock pick saham-saham pilihan anda, sehingga nantinya trading saham yang anda lakukan akan jadi lebih terarah. 

Screening saham lanjutan ini ibarat kompas. Dengan adanya kompas, anda tidak akan mudah tersesat, dan mengetahui arah yang benar saat menghadapi market, dan fluktuatif saham. Baca juga: Panduan Simpel dan Efektif Menemukan Saham Bagus. 

Dibalik trading plan, anda juga perlu memiliki psikologi dan mindset trading yang benar. Jika kedua hal ini bisa berjalan beriringan, maka trading anda sudah dapat dikatakan naik level. Disinilah anda punya kesempatan untuk mendapatkan profit yang konsisten.

Tahapan menyusun trading plan ini harus anda lakukan secara perlahan, terutama untuk anda yang masih pemula di dunia saham. Dalam trading, pengetahuan-pengetahuan tentang analisa teknikal dan trading plan yang benar, akan membawa anda pada profit. 

Yap, untuk menyusun trading plan yang 'sempurna' seperti langkah2 diatas, anda juga harus berproses, dan mengalami sendiri bagaimana trading saham yang sesungguhnya. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.