Akibat Jika Trader Tidak Mau Cut Loss

Akibat Jika Trader Tidak Mau Cut Loss

Kalau anda pembaca setia web Saham Gain, anda barangkali sudah membaca pos: Jangan Terburu Melakukan Cut Loss. Di pos tersebut, saya menyarankan pada trader untuk tidak tergesa melakukan cut loss, karena cut loss yang dilakukan terlalu cepat bisa membuat anda menyesal (harga kemungkinan besar akan berbalik naik lagi). Saya bisa menebak pikiran pembaca disini kalau baca pos saya:

"Oh berarti cut loss itu tidak perlu. Toh harga saham kan ujung2nya akan kembali lagi setelah turun" Pikir anda. 

Harga saham akan kembali setelah turun. Pernyataan tersebut benar. Artinya, anda tidak perlu terburu melakukan cut loss. Tapi kalau anda berpikir cut loss itu tidak perlu, itu yang sangat dan sangat salah. Sudah banyak kasus dimana trader akhirnya harus pasrah, berharap, dan hanya bisa berimajinasi harga sahamnya akan kembali. 

Saham SIAP misalnya. Ketika tahun 2014, SIAP naik dari harga 120 ke 451, banyak trader yang kemudian mulai berminat beli saham ini. Dan anda tahu sendiri, SIAP bukanlah saham yang fundamentalnya bagus, dan memiliki track record yang cukup jelek. Sehingga, dengan cepat harga sahamnya anjlok sampai ke harga 80 per lembar.

Banyak trader yang nyangkut di harga 280-an, dan sampai saat ini sahamnya sudah tidak pernah diperdagangkan sama sekali. Contoh lainnya saham BUMI. Tahun 2008 harga sahamnya pernah mencapai 8.000. Banyak rekan2 trader yang sampai saat ini masih pegang harga sahamnya di harga 6.000- 8.000. Saat ini harga sahamnya mulai bergerak namun masih di harga 290 per lembar (tahun 2016, artinya sudah 8 tahun). 

Jadi Bung Heze, saham2 tidur itu apakah bisa kembali lagi ke harga semula? Tanya anda

Yang namanya kemungkinan akan selalu ada. BUMI yang dahulu menjadi saham gocap, saat ini sudah bergerak sampai harga 290. Tapi, kalau trader nyangkut di harga 6.000, mau sampai berapa lama menunggu? Jadi semua kembali lagi, anda sudah tahu sendiri akibat jika trader tidak mau cut loss. Modal anda akan 'terpenjara' dan anda tidak bisa menggunakannya untuk APAPUN, kecuali berharap harga saham akan naik kembali. 

Itulah kenapa saya selalu menekankan pada anda, agar selalu memproteksi modal dengan cut loss. Namun mengapa trader sulit dan tidak mau melakukan cut loss?   

Karena secara psikologis, (cut) loss berarti rugi. Trader (anda dan saya) pasti tidak menyukai yang namanya rugi. Rugi adalah hal yang selalu dihindari oleh trader. Namun, dalam trading anda sangat mungkin salah. Kenapa kok mungkin salah? Karena ketika anda membeli dan menjual saham, semua berdasarkan pada ilmu analisis yang sifatnya prediksi dan bukan ilmu pasti. Maka dari itu, kalau anda sudah salah, anda harus batasi kerugian tersebut. Ilmu analisis bisa berjalan dengan baik apabila anda terus berlatih. 

Cut loss adalah tindakan proteksi modal. Kalau anda tidak proteksi modal, modal anda akan terus tergerus jika harga saham turun. Kalau harga saham turun terus sampai gocap, anda tidak akan bisa jual sahamnya, kecuali menunggu harganya naik lagi atau jual di pasar nego (itupun kalau ada yang berminat). 

Satu hal lagi yang ingin saya utarakan di pos ini, proteksi harus anda lakukan lebih ketat jika anda bermain di saham2 gorengan. Banyak sekali trader yang tidak mau cut loss di saham gorengan. Akhirnya, nasib mereka nyangkut seperti di saham SIAP, ELTY, UNSP dan lain2, yang harganya sudah mencapai Rp50 per lembar. 

Jadi kalau anda bertanya: "Mengapa harus cut loss?" Pos ini menjawab pertanyaan anda.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Belajar Saham: Kapan Waktu Tepat Investasi Saham?

Belajar Saham: Kapan Waktu Tepat Investasi Saham?

Banyak yang mengatakan bahwa investasi saham dimulai ketika sudah punya modal. Tapi kalau anda dan saya ingin lebih kritis dalam investasi saham, maka kita semua tahu bahwa investasi saham itu bukan hanya bicara soal modal / uang.

Faktanya, banyak investor saham yang mengeluhkan investasi saham jangka panjang justru rugi. Saya juga sering membaca pendapat2 investor yang memiliki stigma negatif tentang nabung saham, karena tidak sedikit investor yang nabung saham berujung pada penurunan saham yang berangsur. 

Oleh karena itu, kalau anda ingin memutuskan investasi saham, anda juga harus melakukan investasi di waktu yang lebih tepat. Artinya, jangan sekedar investasi ketika sudah ada duit, tetapi anda harus mempertimbangkan juga analisis-analisis penting di pasar saham. 

Untuk menjawab kapan waktu yang tepat investasi saham, anda bisa mempertimbangkan beberapa hal berikut: 

1. Kondisi pasar saham 

Lesu tidaknya kondisi market. Tren IHSG yang terjadi saat itu, akan sangat mempengaruhi bagus tidaknya anda masuk market (investasi). Kondisi market juga dapat anda pertimbangkan apakah anda akan membeli saham dalam jumlah besar, atau membeli saham sedikit, atau bahkan tidak membeli saham sama sekali. 

Ketika tren market sedang bearish, anda bisa mempertimbangkan untuk menginvestasikan saham dengan jumlah yang sedikit. Jika anda beranggapan bahwa market masih belum mendukung, anda juga bisa memutuskan untuk tidak membeli saham, meskipun mungkin saat itu anda sudah ada modal.

Sehingga, ketika market masih bearish, anda masih punya modal untuk membeli saham di harga yang murah. Saatnya kondisi market mulai bagus, anda tinggal panen hasilnya. 

Hal ini juga berlaku ketika anda nabung saham. Nabung saham hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi market, kondisi harga saham saat itu. 

Di pos berikut: Nabung Saham, Kok Tambah Rugi? Saya juga sudah menuliskan bahwa salah satu faktor rugi dalam nabung saham adalah investor membeli saham tanpa pertimangan2 yang matang alias hanya asal setor modal. 

2. Fundamental perusahaan 

Investasi saham harus dilakukan dengan mempertimbangkan fundamental perusahaan. Belilah saham yang perusahaannya memiliki fundamental yang baik. Selain itu, anda juga harus memperhatikan valuasi saham. 

Apabila valuasi saham sudah terlalu tinggi (dan harga sahamnya juga sudah sulit untuk naik), anda bisa mempertimbangkan untuk menunggu harga saham turun / diskon. Baca juga salah satu analisis valuasi saham disini: Price Earning Ratio (PER) Saham. 

Kalau anda belum menemukan saham-saham yang fundamentalnya ada baiknya anda tidak terburu melakukan investasi. Banyak pemula yang masih dalam tahap belajar, dan belum menemukan saham untuk investasi, investor pemula langsung investasi dengan cara mengikuti saran 'para pakar'. 

Cara-cara seperti inilah yang pada akhirnya membuat investor saham rugi dalam investasi, karena membeli saham di saat yang tidak tepat, dan tidak memperhatikan fundamental sebelum membeli.

Jadi dua hal itulah yang perlu anda perhatikan dan analisis sebelum anda memutuskan untuk investasi: Kondisi market saat itu dan fundamental & valuasi saham. 

INVESTASI SAHAM = JANGKA PANJANG, BUKAN JANGKA PENDEK

Ingatlah juga bahwa orientasi anda investasi saham adalah untuk jangka panjang. Nah, kalau saham anda masih turun dalam jangka pendek (misalnya 1-2 bulan), maka anda nggak perlu ambil pusing selama fundamental perusahaan baik, dan anda membeli dengan analisa-analisa itu tadi (bukan hanya asal membeli saat ada modal). 

Investasi saham itu ibarat anda panen keuntungan dalam jangka panjang (diatas 1 tahun). Jadi  anda nggak usah peduli dengan naik-turunnya harga saham jangka pendek. Anda tetap fokus pada fundamental jangka panjang dan jangan panic selling ketika market masih belum bergerak bullish. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Website Saham Indonesia: Trading & Investasi

Website Saham Indonesia: Trading & Investasi

Jika anda ingin belajar saham, dan mendapatkan pemahaman2 tentang ilmu trading & investasi saham yang bisa anda praktikkan untuk mendapatkan profit, maka anda yang membaca web Sahamgain.com ini, anda sudah berada di tempat yang tepat. 

Yup, sejak berdirinya web Saham Gain ini, saya ingin membuat website belajar saham yang paling lengkap, yang bisa menjadi panduan belajar saham mandiri untuk semua level trader & investor mulai pemula, intermediate, dan expert. 

Web ini saya bentuk sekaligus sebagai panduan supaya para trader tidak terjebak dengan pemikiran2 yang salah di dalam trading saham. Karena di pasar saham ada banyak jebakan, sehingga anda harus bisa membedakan keputusan trading yang benar dan tidak, serta menjadi trader yang mandiri.  

Oleh karena itu, saya sering memberikan ulasan2 tentang pengalaman2 trading, bukan hanya sekedar "contekan" saham apa yang bagus untuk dibeli. 

Banyak media-media pembeajaran di web ini yang bisa anda untuk praktik trading. Anda bisa mempraktikkan strategi2 trading melalui Ebook Saham yang lebih lengkap, praktikal dan masuk pada strategi langsung mmeilih saham. Berikut ebook-ebook saham yang bisa anda gunakan untuk mencari saham bagus secara mandiri: 



Dengan adanya ebook2 tersebut, diharapkan anda bisa mencari saham2 bagus sesuai dengan strategi yang benar, simpel dan mudah dipraktikkan tanpa harus tergantung dari orang lain. 
Selain ebook saham, anda bisa mempelajari tulisan2 yang ada di web Saham Gain. Ada banyak ulasan2 belajar saham yang saya berikan secara lengkap. Ulasan2 saham dan pemahaman2 belajar saham ini, saya buat selengkap mungkin sebagai website belajar saham Indonesia yang paling lengkap. 

Anda bisa mencari materi2 belajar saham di web ini yang sesuai dengan kebutuhan anda. Anda bisa mencari melalui label di menu kanan bawah web ini. Dan semua tulisan2 di web Saham Gain bisa anda akses secara free. Berikut tampilannya: 

Belajar saham
Untuk anda yang ingin memulai belajar saham namun anda sama sekali belum tahu caranya dan anda belum buka akun di kantor sekuritas, anda bisa download free ebook untuk pemula

Anda bisa donwload disini (33 halaman): Ebook Gratis Panduan Membeli Saham Bagi Pemula. Pada ebook tersebut, anda akan mendapatkan langkah2 cara memulai belajar saham dan membuka akun di kantor sekuritas saham. 

Selain itu, anda yang ingin belajar pergerakan saham2 spesifik, anda juga bisa mempelajari ulasan2 saham yang sering saya berikan secara free di halaman ini: Watchlist Saham Harian. 

Harapannya, para trader di pasar saham Indonesia bisa trading saham dengan cara yang tepat dan tidak terjebak dalam kerugian dan kesalahan2 yang sama. Semoga web ini bermanfaat untuk semua rekan trader yang ingin mencari materi2 lengkap belajar saham. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Intraday Trading: Profit dari Trading Harian

Intraday Trading: Profit dari Trading Harian

Strategi intraday trading saham alias trading harian adalah strategi trading yang cocok untuk anda terapkan bagi anda yang ingin meraup untung di saham dalam jangka pendek (harian). 

Jadi untuk anda tipikal trader yang tidak suka hold saham terlalu lama, dan ingin merealisasikan profit dalam waktu yang lebih singkat dengan mencari saham2 yang punya potensi naik cepat, maka strategi intraday bisa anda praktikkan dalam trading. Baca juga Teknik Beli Saham Pagi Jual Sore Hari - Trading Cepat. 

Anda bisa pelajari strategi2 dan praktik mencari saham bagus yang mudah naik untuk intraday trading disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham (357 halaman).

Namun tentu saja, intraday trading juga harus dilakukan dengan cara yang benar. Selama ini, banyak intraday trader yang cenderung gambling dan asal memilih saham hanya karena ingin dapat untung cepat di saham. Seorang intraday trader harus mempraktikkan hal2 berikut dalam trading: 

1. Memilih saham yang baik untuk trading harian 

Walaupun untuk jangka pendek, anda harus memilih saham2 yang baik untuk ditradingkan. Justru karena anda mengincar profit jangka pendek, maka anda harus memilih saham2 yang punya potensi naik dan risikonya cenderung kecil untuk trader. Baca juga: Strategi Profit Trading Saham Harian.

Dalam intraday trading, pilihlah saham2 yang mudah naik dalam jangka pendek, dan pilihlah saham2 yang risikonya cenderung rendah untuk trader. Tujuannya, supaya anda bisa mendapatkan profit yang lebih stabil / konsisten. 

Pemilihan saham yang benar dalam intraday trading akan membuat trading anda jauh lebih terarah, sehingga anda juga bisa mengambil keputusan trading dengan benar.

2. Gunakan analisis teknikal dan analisa tape reading

Intraday trading harus dilakukan menggunakan analisis teknikal. Selama ini, banyak anggapan bahwa trading harian hanya menggunakan feeling dan mengikuti bandar. Anggapan ini sama sekali tidak tepat, karena dengan cara trading demikian, hal ini sama saja dengan gambling. 

Oleh karena itu, pertimbangan analisa teknikal sebelum membeli saham harus anda perhatikan. Satu hal lagi,  analisis intraday trading juga bagus dikombinasikan dengan analisis bid offer / tape reading. 

Hal ini berguna untuk melihat kecenderungan arah saham dalam jangka pendek, dan melihat minat pasar terhadap saham tersebut. Anda bisa baca tentang tape reading disini: Teknik dan Analisa Tape Reading Saham.

3. Manajemen modal trading harian

Manajemen modal harus selalu anda perhatikan dan kelola dalam intraday trading, karena semakin banyak frekuensi trading anda, anda harus bisa mengelola modal anda, supaya anda tidak ketagihan trading. 

Saat trading harian, jangan sampai overtrading. Anda cukup lakukan 1-2 trading harian. Kalau di hari tersebut anda sudah profit, ada baiknya anda berhenti trading, dan baru lakukan trading keesokan harinya. 

Dalam trading harian, anda juga harus menyisakan modal anda di cash balance. Jangan mentradingkan semua modal anda untuk intraday. Anda juga bisa mempertimbangkan diversifikasi beberapa strategi trading, misalnya intraday dan swing trading. Baca juga: Kombinasi Trading Cepat & Swing Trading. 

Untuk intraday trading terapkan tiga hal itu tadi untuk bisa mendapatkan profit: Memilih saham & momentum yang benar, analisis teknikal + tape reading dan manajemen modal trading.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Target Take Profit Saham Ideal

Target Take Profit Saham Ideal

Beberapa waktu lalu, saya sempat menulis pos tentang strategi merubah target take profit saham. Anda bisa baca-baca lagi tulisan saya disini: Merubah Target take Profit dan Cut Loss Saham. Memang dalam trading anda harus memiliki target yang jelas. Salah satunya, setelah anda membeli saham, anda harus tahu anda mau jual di harga berapa. Itulah pentingnya trading plan dalam trading. 

Setelah saya menulis pos tersebut, ada rekan trader yang bertanya melalui email: "Bung Heze, berapa target take profit ideal yang hendaknya kita tetapkan? Apakah saya harus menjual saham saat naik 5%. Atau saya menetapkan target ideal saat saham sudah naik 10%, atau berapa target take profit ideal menurut Bung Heze?"  

Saya tidak pernah bosan mengatakan pada anda bahwa dalam trading saham, anda harus menjadi trader yang fleksibel yang bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan dan dinamika harga saham.

Jadi sebenarnya (karena anda harus fleksibel), maka boleh saya katakan bahwa target take profit yang ideal ditentukan oleh anda sendiri. Tidak ada ukuran take profit yang absolut. 

Secara umum, memang target take profit untuk tiap-tiap jenis trader adalah sebagai berikut: 

Scalping trader. Target take profit adalah sekitar 5-10% dalam beberapa menit. Hal ini karena scalper cenderung mengincar profit yang besar dalam jangka pendek, maka trader disarankan untuk mencari saham-saham yang bisa naik cepat dalam menitan (biasanya adalah saham2 lapis tiga).  

Intraday trader. Target take profit intraday trader adalah 1-3% dalam jangka waktu harian- dua hari. Intraday trader hendaknya mengincar saham-saham yang risikonya rendah dengan membeli saham2 yang likuid dan mudah naik dalam 1 hari. Baca juga: Strategi Mencari Saham Bagus untuk Trading Harian. 

Trader dibawah satu minggu. Trader ini bisa mengincar profit hingga 5% dari trading jangka pendek. Target profit ini bisa anda tetapkan lebih tinggi dibandingkan intraday trader. 

Swing trader. Swing trader bisa menetapkan target take profit 5-20% dalam jangka waktu mingguan sampai sebulan. 

Pada umumnya, target-target profit ini sering menjadi patokan trader. Sebagai contoh, saya sering menemukan banyak swing trader yang mengincar keuntungan 10% untuk jangka waktu sebulan. Jadi kalau saham belum naik 10%, maka trader tidak menjual sahamnya. Boleh saja.

Namun target-target seperti ini bukan berarti adalah target take profit yang absout untuk anda. Menentukan target take profit ideal harus ergantung dari sudut pandang anda sebagai seorang analis untuk anda sendiri. 

Anda boleh saja menetapkan take profit untuk scalping trading "hanya" 2-3% dari harga beli anda. Atau anda bisa menetapkan profit 4% untuk intraday trading. Anda bisa menetapkan profit diatas 20% untuk swing trading. 

Target take profit yang ideal hanya anda yang menentukannya sendiri, karena semua itu bergantung dari pengalaman trading yang anda jalankandi pasar saham. 

Jadi kalau ada trader yang bertanya: "Pak Heze kenapa terkadang menemukan swing trader cuma incar untung 4%? Swing trader kan harusnya incar untung yang lebih besar?"

Maka saya pribadi tidak bisa menyalahkan target tersebut, karena setiap trader memiliki pertimbangan kenapa menjual saham dengan target 4%, atau bahkan lebih tinggi dari itu. 

Kalau ada trader yang mengatakan bahwa anda harus take profit sebanyak 5% dari harga jual anda. Anda harus tunggu saham anda naik 10%, maka cara ini bukanlah cara yang benar dalam trading. Hal ini hanya akan membuat anda terpaku pada suatu target, di mana target tersebut belum tentu sesuai dengan karakter trading anda. 

Mulai sekarang, ciptakanlah target take profit yang ideal untuk anda sendiri. Anda tidak perlu menetapkan target yang terlalu kaku, terlalu baku dan absolut. Dengan mengalami trading dan belajar saham secara terus-menerus, anda akan tahu sendiri target take profit yang ideal untuk anda. 

Anda tidak perlu memaksakan melakukan take profit di harga yang terlalu tinggi (yang menjadi anggapan ideal kebanyakan orang), kalau memang anda belum bisa melakukannya dan anda masih dalam tahap belajar. 

Belajar saham harus dilakukan dengan perlahan, dan anda harus menikmati setiap proses dari trading yang anda lakukan. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Trading di Saham Gorengan

Trading di Saham Gorengan

Di pasar saham Indonesia, kita mengenal banyak jenis saham: Saham blue chip, saham middle cap (saham lapis dua), saham-saham small cap. Mayoritas saham small cap banyak yang masuk dalam saham gorengan. 

Kalau anda ingin mengetahui ciri2 saham gorengan, anda bisa baca kembali tulisan saya disini: Kenali Ciri-ciri Saham Gorengan di Indonesia. 

Saham blue chip merupakan saham2 perusahaan yang memiliki kinerja mapan, mayoritas sahamnya punya pergerakan harga yang stabil dan likuid. Sedangkan saham2 lapis dua biasanya adalah perusahaan2 yang sedang bertumbuh, dan perusahaan2 yang sudah merupakan "pemain lama" di Bursa, namun dari segi size, masih kalah dengan blue chip. 

Sedangkan saham gorengan adalah saham2 perusahaan yang kinerjanya kurang baik, kapitalisasi pasar kecil. Sehingga, harga sahamnya mudah dipermainkan pergerakannya oleh bandar alias banyak di pom-pom. 

Saham2 yang punya pergerakan baik dan likuid, harga sahamnya akan cenderung lebih mudah naik dan rebound. Saham2 tersebut juga memiliki pola2 yang lebih mudah dianalisa dengan analisis teknikal. 

Sebaliknya, saham2 gorengan karena banyak di pom-pom bandar, dan likuiditasnya sangat kecil, maka saham2 gorengan tidak memiliki pola chart yang bisa dianalisa dengan baik, serta pergerakan harganya hanya bisa ditebak oleh bandar. 

POLA SAHAM GORENGAN 

Saham gorengan bisa naik puluhan persen dalam waktu beberapa menit saja. Tapi sebaliknya, saham gorengan juga bisa jatuh 20% lebih hanya dalam hitungan menit. 

Saham yang digoreng bandar, karena saham tersebut memiliki kinerja keuangan yang kurang baik, dan likuiditasnya rendah. Logikanya, kalau saham tersebut memang sangat baik secara fundamental, maka pasti saham tersebut lebih banyak diincar dan dibeli trader. 

Oleh karena itu, tidak jarang bandar memanfaatkan rumor atau berita2 tertentu untuk menggoreng / menaikkan harga sahamnya, dengan tujuan menciptakan kesan seolah-olah sahamnya bagus buat trading, likuid dan bisa memberikan profit yang besar. 

Ada banyak sekali contohnya. Misalnya saham MPMX berikut: 

Saham gorengan
Saham MPMX harganya di pom-pom (tanda persegi), ketika ada pengumuman laba bersih yang naik 798% dan MPMX akan mengumumkan pembagian dividen yang besar. Kita juga sudah pernah bahas disini: Analisa Saham MPMX dan Dividend Trap.

Namun setelah informasi dividen berakhir, MPMX harganya langsung dijatuhkan bandar (tanda lingkaran), dan MPMX tidak kembali lagi ke harga sebelum di pom-pom. 

Ini adalah salah satu contoh cara bandar menggoreng saham-saham yang tidak likuid, dengan memanfaatkan berita untuk pom-pom suatu saham untuk menciptakan kesan seolah harga saham dan fundamental perusahaan mulai bagus. Padahal disitulah bandar hanya menjebak trader ritel. 

SAHAM GORENGAN YANG MENGUNTUNGKAN? 

Apakah ada saham gorengan yang menguntungkan? 

Pasti ada, dan saya yakin kalau anda punya pengalaman trading di saham gorengan, anda pasti pernah menemukan beberapa saham gorengan yang bisa memberikan profit berkali-kali dalam jangka pendek. 

Tapi berdasarkan pengalaman saya, tidak ada saham gorengan yang pergerakannya bisa ditradingkan terus untuk jangka panjang. 

Banyak saham gorengan yang awalnya punya pergerakan bagus, namun setelah bandar sudah 'cabut' dari sahamnya, harga sahamnya tidak bergerak dan hanya sideways di harga support-nya. 

Hal ini beda dengan misalnya, saham2 blue chip atau saham second liner yang punya pergerakan harga bagus, sehingga bisa ditradingkan terus selama bertahun-tahun. 

Sekarang kita sudah tahu kalau saham gorengan itu high risk, meskipun tampaknya menggiurkan karena harganya bisa naik cepat. 

Kalau anda sudah nyangkut di saham gorengan, anda harus pertimbangkan untuk cut loss dan evaluasi trading anda. Maka dari itu, jika anda trading saham gorengan, saran saya: 
  • Disiplin dalam take profit dan cut loss 
  • Jangan beli saham gorengan karena ikut-ikutan
  • Jangan mudah percaya dengan saham gorengan yang katanya bagus di grup2 saham
  • Tradinglah dengan modal kecil (maksimal 10% modal anda)
  • Jika saham gorengan sudah tidak sebagus dulu, tinggalkan sahamnya


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Merubah Target Take Profit dan Cut Loss Trading

Merubah Target Take Profit dan Cut Loss Trading

Pada saat membeli saham, anda harus menentukan anda mau jual saham di harga berapa alias take profit. Selain itu, menentukan titik cut loss juga diperlukan dalam beberapa kasus tertentu. Saya pernah ulas tulisannya disini: Saham Turun: Pilih Hold atau Cut Loss? 

Jadi katakanlah anda beli saham MYOR di harga 2.500. Setelah beli MYOR anda menentukan take profit (TP) di harga 2.600. Namun beberapa saat kemudian, setelah anda melihat pergerakan MYOR yang naiknya cukup tinggi, anda memutuskan untuk menjual MYOR di 2.650. Ini artinya anda sudah merubah target take profit yang anda tetapkan sebelumnya.  

Dalam trading anda harus punya target mau jual saham di harga berapa setelah anda beli. Jangan sampai anda tidak punya target jual, dan akhirnya anda menjual saham anda di harga random. Ini berbahaya untuk trading anda. 

Sekali dua kali, mungkin bisa memperoleh profit dari jual saham di harga random ini. Tapi kalau market sedang bergejolak, anda mungkin akan bingung memutuskan jual saham di harga tertentu, apalagi kalau saham anda tiba-tiba mengalami penurunan drastis (karena market lagi jelek), dan anda nggak punya plan apapun. 

Pertanyaan selanjutnya: Bolehkah trader mengubah target take profit (TP) dan cut loss (CL) yang sudah ditetapkan sebelumnya? Apakah hal ini berarti trader melanggar trading plan yang sudah ditetapkannya sendiri? 

Beberapa trader pernah bertanya pada saya tentang merubah target take profit dan cut loss ini. Maka dari itu, saya akan membahasnya di pos ini. 

Apakah boleh merubah target TP dan CL? Saya jawab: Boleh-boleh saja anda merubah target take profit maupun cut loss yang sudah anda tetapkan sebelumnya. Alasannya? 

Dalam trading saham, anda harus memiliki tingkat fleksibilitas. Anda tidak boleh kaku atau terpaku pada satu target tertentu. Karena harga saham terus bergerak, sehingga anda juga harus luwes dalam melihat setiap pergerakan dan peluang trading yang ada. 

Kondisi IHSG terus bergerak, dan anda tidak akan tahu apa yang terjadi pada IHSG keesokan harinya. Misalnya anda membeli saham BMRI di harga 7.000. Lalu anda menetapkan jual BMRI di 7.300. Setelah itu, benar saja BMRI naik sampai ke 7.200. 

Namun tidak lama kemudian, ada sentimen negatif yang membuat mayoritas saham jatuh. BMRI yang awalnya sudah naik ke 7.200, mengalami perubahan tren yang signifikan, dan harganya turun ke 7.100. Anda kemudian berpikir untuk menjual dahulu di 7.100 (anda sudah profit), untuk membeli lagi di harga bottom. Boleh saja anda melakukan hal tersebut. 

Dari sini kita bisa simpulkan bahwa merubah target take profit dan cut loss diperbolehkan apabila.... Anda sudah melakukan analisa dan anda memiliki pertimbangan / alasan yang kuat mengapa anda mau merubah target-target trading yang sudah anda tetapkan sebelumnya. 

Anda harus tahu alasan mengapa anda merubah target take profit maupun cut loss yang sudah anda tetapkan sebelumnya dalam trading plan. Nah, semakin pengalaman anda dalam trading, anda akan semakin mengetahui kapan anda harus merubah / merevisi target anda, atau kapan anda tidak perlu merubah target. Baca juga: Panduan Cara Menyusun Trading Plan Saham.   

Banyak trader yang merubah target tradingnya hanya karena mereka terbawa 'arus' emosional, dan mengikuti saran-saran dari luar yang belum tentu benar.  

Cara inilah yang tidak saya sarankan. Setiap keputusan trading yang anda lakukan baik menentukan maupun merubah target yang sudah anda tetapkan sebelumnya dalam trading plan, harus didasarkan atas 100% analisa subjektif yang anda lakukan sendiri. 

Beberapa dari anda yang kritis kemudian bertanya lagi: "Tapi kan Pak Heze, di saham ada prinsip let your profit run, buat apa tentukan jual saham di harga berapa kalau sahamnya masih naik terus?" 

Prinsip trading plan adalah: Anda harus punya target mau jual saham di harga berapa. Artinya, setelah anda beli saham, anda harus tahu apa yang anda lakukan dengan saham anda. Jangan sampai (seperti yang saya tuliskan sebelumnya), anda menjual saham di harga random. Masalah anda mau menaikkan target take profit anda, itu adalah keputusan anda dan hasil analisa anda.

Pergerakan dan dinamika market yang cenderung berubah dengan cepat membuat cara trading anda harus fleksibel. Walaupun merubah target dalam trading bukanlah syarat yang mutlak, namun terkadang justru anda perlu merubah target2 yang sudah anda tetapkan sebelumnya berdasarkan pada perubahan kondisi market dan saham yang anda beli.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.