Dua Penyebab Kemungkinan Saham Nyangkut

Dua Penyebab Kemungkinan Saham Nyangkut

Saham nyangkut.... Semua trader pasti pernah mengalaminya. Investor sehebat apapun juga pernah mengalami saham nyangkut. Saham nyangkut merupakan saham yang anda beli, tetapi setelah anda beli, ternyata harga sahamnya tidak langsung naik (entah sahamnya turun atau sideways dulu).

Di satu sisi, anda memutuskan untuk hold sahamnya. Dengan kata lain, saham nyangkut ini sebenarnya adalah saham yang anda beli tapi harganya belum bergerak sesuai harapan anda (anda berharap saham naik setelah anda beli, tapi faktanya saham anda turun) dan anda tidak ingin cut loss.  

Bagi trader, saham nyangkut selalu memiliki konotasi negatif, karena ketika saham nyangkut trader  selalu berpikir: Salah membeli saham, salah analisa, saham yang dibeli jelek, momentumnya nggak tepat, takut cut loss dan masih banyak konotasi jelek lainnya tentang saham nyangkut. 

Tapi saya pribadi kurang setuju kalau saham nyangkut adalah sesuatu yang maknanya sellau negatif untuk trader, karena saham nyangkut bukan berarti anda salah menganalisa atau takut untuk cut loss. 

Dalam trading, ada dua penyebab kemungkinan kenapa saham anda nyangkut (anda perlu simak hal ini baik-baik): 

1. Anda membeli saham yang salah  

Memang banyak trader yang sahamnya nyangkut karena mereka beli saham yang salah. Ada banyak penyebab kenapa trader membeli saham yang salah. Biasanya yang sering saya temukan adalah: 

Trader asal membeli saham tanpa melakukan analisa teknikal. Trader membeli saham yang tidak layak trading karena trader belum paham cara melakukan screening saham. Trader membeli saham saham hanya karena ikut-ikutan. Trader membeli saham-saham gorengan. Trader hanya mengincar saham-saham yang berisiko besar. Grusa-grusu dalam membeli saham. 

Kalau saham anda nyangkut karena hal2 diatas, maka sudah jelas penyebabnya adalah: Anda salah membeli saham atau anda salah melakukan analisa. Nah, kalau anda salah membeli saham, maka ada baiknya anda jangan membiarkan saham-saham jelek mengisi portofolio anda. 

Dalam hal ini, anda harus berani ambil keputusan untuk cut loss, dan jadikan hal ini sebagai pembelajaran. Ketika saham anda nyangkut, anda harus melakukan evaluasi. 

Banyak sekali trader yang sahamnya nyangkut dan kesalahan2 yang sama selalu terulang, karena trader tidak melakukan evaluasi. Nah mulai sekarang, anda harus tahu apa yang menyebabkan saham anda nyangkut. 

2. Saham anda belum waktunya naik 

Anda harus tahu bahwa dalam trading maupun investasi, tidak semua hal bisa berjalan sesuai dengan kemauan anda. 

Memang semakin pengalaman anda melakukan analisa teknikal, prediksi anda akan semakin sering benar. Tetapi ada kalanya ketika anda sudah melakukan analisis dengan benar, saham yang anda beli bagus, tapi ternyata saham anda turun. 

Ini artinya bukan berarti anda salah melakukan analisa, asal beli saham, anda harus langsung cut loss.. 

Tapi... 

Anda hanya perlu menunggu MOMENTUM atau GILIRAN saham anda naik. Cuman itu saja. Bukan berarti ketika saham anda turun sedikit, anda harus cut loss. Bukan berarti ketika saham anda turun anda langsung panik dan jual. Baca juga: Saham Turun: Pilih Hold atau Cut Loss? 

Dalam trading, dibutuhkan fleksibilitas dan KESABARAN. Kalau saham yang anda beli sudah benar, ngapain harus takut kalau saham anda turun sesaat? Kalau anda dikit2 langsung cut loss, ya jelas saja anda nggak akan bisa dapat profit maksimal. 

Oleh karena itu disini: Buku Saham, saya menjelaskan pada anda bahwa saham itu sesungguhnya bukan hanya soal aktivitas trading. Tapi itu semua juga soal permainan psikologis. Soal mental. Soal kesabaran. 

Seperti yang saya tulis diawal paragraf: Sehebat apapun anda di dunia saham, anda pasti pernah mengalami saham nyangkut. Investor kawakan selevel Lo Kheng Hong (LKH) pun pernah mengalami sahamnya nyangkut, yaitu ketika beliau membeli saham PTRO di harga average 1.100-an. 

Anda yang perhatikan historis saham PTRO di kisaran 2011-2016, maka PTRO harganya bahkan anjlok sampai R200. Ini artinya, tidak bisa dipungkiri saham PTRO LKH nyangkut cukup banyak. 

Tapi beliau nggak cut loss, karena saham yang dibeli adalah saham yang benar. LKH justru membeli sahamnya di harga bawah, dan PTRO akhirnya bisa naik sampai 2.500. Jadi meskipun LKH nggak averaging down sama, sekali tetep aja LKH akan dapat untung gede, soalnya dari harga 1.100-an ke harga 2.500 itu sudah lebih dari 200%. 

Namun coba bayangkan kalau beliau langsung cut loss di harga 200, maka berapa besar kerugian yang dialami? Karena beliau beli saham yang benar, maka hanya butuh waktu, giliran dan momentum untuk naik. 

Jadi kalau ada orang yang mengaku "master saham". Mengaku bisa profit terus. Mengaku nggak pernah nyangkut. Maka jangan pernah percaya dengan jualan-jualan seperti itu, karena sesungguhnya tidak ada trader / investor yang 100% benar teruuussss. 

Setiap dari anda bisa dapat profit yang konsisten di pasar saham asalkan anda bisa membedakan mana saham yang layak trading dan tidak layak trading. 

Selain itu, anda harus punya kesabaran, mental trading. Jika anda punya kedua hal tersebut, anda akan lebih siap menghadapi pasar saham. Anda akan lebih mampu memahami dan mau menunggu giliran saham2 anda naik (Toh kalau saham yang anda pegang adalah saham bagus, analisa anda benar, biasanya nggak butuh waktu lama kok untuk menunggu saham anda rebound). 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Sektor Saham yang Akan Jatuh, Bagaimana Cara Mendeteksinya?

Sektor Saham yang Akan Jatuh, Bagaimana Cara Mendeteksinya?

Di beberapa tulisan saya mengenai saham, saya sering mengatakan bahwa sektor saham yang sedang lesu sangat risiko untuk ditradingkan dalam jangka pendek. Sektor saham yang sedang lesu sudah pasti harga sahamnya akan turun berkepanjangan. Bisa jadi penurunannya terjadi selama beberapa tahun. 

Contohnya? Kita semua tahu sektor mining yang sempat lesu dan sudah ada tanda-tandanya sejak tahun 2011. Penurunan saham2 sektor mining terus terjadi sampai tahun 2015. Penyebabnya pun sudah mulai terdeteksi, di mana salah satunya adalah harga-harga komoditas yang mulai lesu, ditambah perekonomian Tiongkok yang mulai anjlok di tahun 2014 (Ekspor batu bara Indonesia terbesar salah satunya ke Tiongkok). 

Jadi, kalau sudah ada tanda2 seperti ini, setidaknya anda menghindari saham2 yang sektornya lagi lesu, terutama kalau anda suka trading jangka menengah. Karena banyak trader yang saat itu juga nyangkut dengan porsi yang besar di saham2 mining selama beberapa tahun. Kemudian anda bertanya: 

" Terus gimana cara kita mendeteksi sektor saham yang akan lesu? Apakah ada cara khusus atau toolnya?"

Tidak ada cara khusus atau tool yang digunakan untuk mendeteksinya. Cara mendeteksi sektor saham yang akan jatuh dengan mengomparasi setiap berita yang ada dengan harga sahamnya. Biasanya ketika suatu sektor usaha terus diberitakan (Untuk mengetahuinya silahkan baca2 berita online), anda coba perhatikan pergerakan harga sahamnya. Umumnya akan memiliki pengaruh yang cukup besar. Hal ini berkaitan dengan fundamental mikro. 

Sebagai contoh, ketika banyak gerai-gerai emiten ritel yang tutup, berita PHK, penjualan emiten menurun, lihat saja saham2 di sektor ini seperti RALS, MPPA, LPPF yang terus saja turun.  

Saham MPPA yang terus anjlok

Dalam hal ini, emiten2 di sektor ritel dan perbelanjaan ada baiknya anda hindari, dan carilah saham2 lain yang memberikan potensi gain yang lebih besar. Contoh lainnya, ketika transportasi online mulai mendominasi dan banyak demo, perhatikan saham BIRD, TAXI yang terus turun terutama sejak bulan Juli 2017. 

Intinya, sebennarnya nggak sulit kok mendeteksi sektor saham yang akan lesu. Kalau anda suka baca berita, anda pasti bisa mengetahuinya. Hal-hal di sekitar anda (seperti perkembangan bisnis e-commerce, perkembangan infrastruktur) juga bisa anda gunakan untuk menganalisis prospek sektor usaha tertentu. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan di Bursa Efek

Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan di Bursa Efek

Anda mungkin sering mendengar istilah indeks papan utama dan indeks papan pengembangan di Bursa Efek. Tapi... Apa arti kedua indeks tersebut? Indeks papan utama dan papan pengembangan termasuk dalam indeks saham di Indonesia. Anda bisa baca pos saya disini: Daftar Indeks Saham Indonesia. Nah seluruh emiten yang go public di Indonesia, akan diklasifikasikan ke dalam indeks papan utama atau papan pengembangan.

Indeks papan utama ditujukan untuk  perusahaan2 yang memiliki ukuran perusahaan (size) yang besar, serta memiliki track record kinerja yang baik. Contoh saham2 yang masuk indeks papan utama adalah saham2 blue chip seperti UNVR, BBRI, ASII, TLKM dan lain2. 

Sedangkan indeks papan pengembangan ditujukan untuk perusahaan2 yang belum mampu memenuhi kriteria persyaratan di papan utama. Dalam hal ini, emiten2 yang masuk di papan pengembangan adalah emiten2 yang memiliki prospek bisnis yang bagus, akan tetapi masih belum menghasilkan profit dalam jangka panjang. Emiten2 di papan pengembangan juga merupakan emiten yang sedang pulih dari kinerja yang buruk. 

KRITERIA INDEKS PAPAN UTAMA 

Perusahaan akan masuk papan utama memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut: 

1. Telah memenuhi persyaratan umum pencatatan di Bursa. 

2. Telah melakukan kegiatan operasional untuk usaha utama / core business yang sama minimal 36 bulan secara berturut-turut. 

3. Laporan keuangan sudah diaudit untuk 3 tahun buku terakhir, dengan ketentuan laporan keuangan audi 2 tahun buku terakhir dan laporan keuangan audit intern terakhir (jika ada) mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari auditor independen. 

4. Pada laporan keuangan audit terakhir, harus memiliki aset berwujud bersih minimal Rp100 miliar. 

5. Jumlah saham yang dimiliki pemegang saham yang tidak termasuk dalam pemegang saham pengendali setelah penawaran umum, minimal adalah 100 juta saham atau 35% dari modal disetor (tergantung mana yang lebih kecil). 

6. Jumlah pemegang saham (investor) paling sedikit adalah 1.000 (seribu) pemegang saham yang memiliki rekening Efek di Anggota Bursa dengan ketentuan sebagai berikut: 

- Bagi calon perusahaan tercatat yang melakukan penawaran umum, maka jumlah pemegang saham tersebut adalah pemegang saham setelah penawaran umum perdana. 

- Bagi calon perusahaan tercatat yang berasal dari perusahaan publik, maka jumlah pemegang saham tersebut adalah jumlah pemegang saham terakhir selambat-lambatnya satu bulan sebelum mengajukan permohonan pencatatan. 

- Bagi calon perusahaan tercatat yang tercatat di Bursa Efek lain, maka jumlah pemegang saham adalah dihitung berdasarkan rata2 per bulan selama enam bulan terakhir. 

KRITERIA INDEKS PAPAN PENGEMBANGAN 

Perusahaan yang masuk dalam indeks papan pengembangan memiliki kriteria2 sebagai berikut: 

1. Telah memenuhi persyaratan umum pencatatan saham 

2. Telah melakukan kegiatan operasional dalam usaha utama / core business yang sama minimal selama 12 bulan berturut-turut. 

3. Laporan keuangan audit tahun buku terakhir minimal mencakup 12 bulan pelaporan, dan laporan keuangan audit interim terakhir (jika ada) memiliki opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari auditor independen. 

4. Memiliki aset berwujud bersih minimal Rp5 miliar. 

5. Apabila emiten mengalami kerugian usaha atau belum membukukan keuntungan atau beroperasi kurang dari 2 tahun maka perusahaan memiliki kewajiban sebagai berikut:  

- Minimal pada akhir tahun buku kedua sejak perusahaan mengalami kerugian usaha, perusahaan sudah memperoleh laba usah dan laba bersih. 

- Khusus untuk emiten yang bergerak di bidang yang sesuai dengan sifat usaha yang membutuhkan waktu cukup lama untuk mencapai break event point (BEP) seperti infrastruktur, perkebunan, atau sektor lainnya yang berkaitan dengan pelayanan umum, maka mengacu pada laporan keuangan, perusahaan minimal harus dapat meraih laba usaha dan laba bersih pada akhir tahun buku ke-6. 

6. Jumlah saham yang dimiliki investor selain pemegang saham pengendali setelah penawaran umum, sekurang-kurangnya adalah 50 jutasaham atau 35% dari modal yang disetor (tergantung mana yang lebih kecil). 

7. Jumlah pemegang saham minimal adalah 500 pemegang saham yang memiliki rekening di Anggota Bursa dengan ketentuan sebagai berikut: 

- Bagi calon perusahaan tercatat yang melakukan penawaran umum, maka jumlah pemegang saham tersebut adalah pemegang saham setelah penawaran umum perdana. 

- Bagi calon perusahaan tercatat yang berasal dari perusahaan publik, maka jumlah pemegang saham adalah jumlah pemegang saham terakhir paling lambat satu bulan sebelum mengajukan permohonan pencatatan. 

- Bagi calon emiten tercatat di Bursa Efek lain, maka jumlah pemegang saham dihitung berdasarkan rata2 per bulan selama enam bulan terakhir.  

8. Bagi calon emiten yang akan melakukan IPO, perjanjian penjaminan emisi harus menggunakan prinsip kesanggupan penuh alias full commitment. 

Indeks papan utama dan papan pengembangan diluncurkan pertama kali tanggal 8 April 2002. Pertama kali diluncurkan, jumlah emiten yang ada di papan utama adalah sebanyak 34 perusahaan, dan papan pengembangan sebanyak 287 perusahaan, porsi kapitalisasi pasar untuk masing2 papan utama 62% dan papan pengembangan 38%. 

Itulah kriteria2 yang harus diperhatikan untuk masuk di papan utama dan papan pengembangan. Emiten yang ada di indeks papan utama bisa turun ke indeks papan pengembangan, dan sebaliknya, emiten2 di indeks papan pengembangan jika sudah menjadi perusahaan mature dan stabil, bisa masuk ke indeks papan utama. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Jangan Terburu Melakukan Cut Loss

Jangan Terburu Melakukan Cut Loss

Pernahkah ketika Anda melakukan cut loss, harga saham malah langsung balik naik? Bahkan langsung balik naik melebihi batas take profit Anda? Atau pernahkah ketika Anda cut loss, harga saham turun beberapa poin, tapi kemudian malah balik naik melebihi batas cut loss Anda? Kira2 apa penyebabnya?

Kalau Anda tanya penyebabnya, bisa bermacam-macam. Penyebab yang sangat mungkin adalah Anda salah menentukan batasan cut loss (salah menentukan titik support krusial). Tapi ada satu alasan lagi, yaitu banyak trader yang suka terburu-buru melakukan cut loss. Inilah alasan mengapa ketika cut loss, harga saham malah langsung balik naik.

Bagaimana cara melakukan cut loss yang tepat Bung Heze? Bukannya Bung Heze selalu bilang kalau cut loss harus dilakukan sedini mungkin? Tanya Anda

Prinsip cut loss memang harus dilakukan sedini dan secepat mungkin. Tapi makna "sedini" dan "secepat mungkin" jangan Anda salah artikan sebagai "terburu-buru cut loss". Kalau Anda tergesa-gesa melakukan cut loss, hasilnya justru akan berbanding terbalik dengan apa yang Anda harapkan. Anda bisa stress, trauma cut loss, paranoid

Sering sekali, para pakar, analis saham dan pembicaraan2 trader di forum saham menganjurkan pada Anda agar: Segera cut loss ketika harga saham turun dan ambil lagi di harga bawah. Bagi saya, anjuran seperti itu "kurang bertanggung jawab". Sebab, banyak dari mereka yang tidak menyarankan secara spesifik bagaimana cara melakukan cut loss yang benar, dan cara mengambil harga saham di harga bawah sesuai dengan alokasi modal yang pas.

Saham yang sudah turun 5% pun belum tentu harus langsung Anda cut loss. Kalau ternyata saham itu bisa balik arah dengan cepat, menyesallah Anda. Atau, kalau Anda  cut loss dan ambil lagi di harga bawah, kemudian setelah Anda lakukan take profit, selisih take profit - cut loss posisi Anda masih rugi, maka keputusan Anda cut loss setelah saham turun 5% dan ambil di harga bawah (kemudian take profit), adalah keputusan yang kurang tepat. 

Cut loss juga bagian dari trading plan yang harus Anda siapkan. Jangan sampai karena anjuran2 cut loss, Anda malah kena rugi yang lebih besar lagi. Cut loss yang tepat harus mempertimbangkan 3 hal utama, yaitu:

- Kondisi IHSG / market
- Kondisi teknikal saham
- Kondisi fundamental dan track record perusahaan

Satupun tidak boleh ada yang anda lewatkan dari poin2 tersebut. Lalu, bagaimana praktiknya?

Strategi cut loss yang tepat kalau saya jabarkan di pos ini akan sangat panjaaaaang sekali. Suatu saat saya akan update buku trading dan belajar saham tentang cara melakukan cut loss yang tepat (harap bersabar).

Nah, kalau Anda sudah baca keseluruhan isi pos ini, paling tidak Anda sudah mendapatkan pelajaran berharga: Jangan terburu melakukan cut loss, selama saham yang Anda pegang menurut penilaian 3 poin diatas sangat memungkinan untuk rebound jangka pendek, Anda bisa hold. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Grup Saham Tidak Menjamin Anda Profit

Grup Saham Tidak Menjamin Anda Profit

Saat ini ada banyak perkembangan media belajar saham. Salah satu media belajar saham yang sekarang sering dicari trader adalah grup saham premium. Baca juga: Media untuk Belajar Saham.

Karena saya sering mendapat pertanyaan dari rekan-rekan: "Pak Heze, grup saham apa rekomendasinya paling akurat?"

Saya pribadi juga sering juga sering dapat request untuk membuat grup saham, maka saya meluangkan waktu untuk menulis pos ini. 

Penulis sendiri dulu sudah pernah beberapa kali mencoba bergabung di grup2 premium saham. Kalau anda yang belum pernah bergabung, disini saya bisa memberikan sedikit gambaran tentang grup saham premium. 

Grup saham premium berarti anda harus membayar sejumlah biaya yang sudah ditetapkan, kemudian anda baru bisa join di grup dan bisa mendapatkan rekomendasi saham yang diberikan. Jadi anda akan dapat update saham2 yang bisa anda beli untuk trading termasuk beberapa ulasan teknikalnya. 

Di grup, biasanya para trader juga bisa berdiskusi tentang saham (selama jam trading). Semakin ramai dan aktif anggota grup saham, maka grup tersebut akan semakin menarik. Itulah sekilas tentang grup saham premium yang pernah saya join. 

Di pasar saham sendiri, banyak trader pemula yang masih belum mengerti bagaimana cara memilih saham. Oleh karena itu, para trader mencoba mencari profit di pasar saham dengan cara bergabung di grup premium, karena trader berharap bisa mendapatkan profit yang lebih besar setelah mengikuti rekomendasi saham premium. 

Tidak ada salahnya anda bergabung di grup saham premium, namun berdasarkan pengalaman saya, grup saham yang dikemas sebagus apapun itu, sama sekali tidak bisa menjamin anda untuk bisa mendapatkan profit. 

Ah masa sih? Protes anda 

Dalam trading, yang paling penting untuk anda lakukan adalah: CIPTAKAN GAYA TRADING ANDA SENDIRI. Gaya trading bukan dibentuk dari apa yang di share di grup saham. Gaya trading anda ciptakan dari PENGALAMAN, RISET, PRAKTIK yang totally anda lakukan sendiri. 

Rekomendasi saham di grup berbayar belum tentu sesuai dengan style trading anda. Banyak juga trader yang akhirnya tidak tahu dan hanya langsung membeli saham dari menu rekomendasi berbayar yang sudah disajikan, di mana rekomendasi berbayar tersebut juga belum tentu 100% akurat. 

Tidak sedikit trader yang akhirnya menunggu respon dari para "master" di grup saham, untuk langkah selanjutnya (apakah harus cut loss, take profit dan sebagainya). Dan tidak selalu respon tersebut anda dapatkan dengan cepat. 

Ujung2nya, anda tetap tidak akan tahu kenapa anda membeli saham. Hal ini beda kalau anda trading saham berdasarkan analisis anda sendiri, anda screening sendiri, riset sendiri dan praktik langsung. Baca juga: Langkah-langkah Belajar Saham Otodidak. 

Sayangnya banyak trader yang bergabung di grup saham dengan tujuan mendapatkan profit yang besar. Inilah yang salah. 

Tujuan anda trading harusnya supaya anda bisa menciptakan gaya trading yang sesuai dengan karakter pribadi. Gaya trading pribadi bisa tercipta apabila anda mencoba untuk menganalisa sendiri, dan praktik trading. 

Nah kalau anda bisa menciptakan gaya trading yang cocok dan nyaman untuk anda, anda pasti akan mendapatkan profit. 

Itulah yang menjadi alasan mengapa di Saham Gain ini, saya jauh lebih suka memberikan materi2 belajar saham yang sifatnya praktik langsung, yang bisa anda pelajari dan kembangkan sendiri sesuai style anda, bukan materi yang sifatnya rekomendasi yang sifatnya mendikte anda (dalam tingkat yang lebih buruk, bisa menyebabkan trader menjadi tergantung pada rekomendasi). 

Saya lebih suka memberikan materi2 praktik dalam bentuk ebook. Anda bisa baca disini: Buku Pilihan Trader Saham Terbaik. Materi-materi yang bisa anda kembangkan sendiri jauh lebih baik ketimbang anda mengandalkan grup yang belum tentu sesuai dengan karakter trading anda. 

Materi2 yang saya buat tujuannya adalah supaya anda bisa memilih saham anda sendiri, dengan demikian anda sudah mengantongi bekal untuk mendapatkan profit yang anda dapatkan dari pengalaman anda sendiri. 

Jadi kesimpulannyaaaa....

Grup saham sebenarnya sifatnya hanya untuk pelengkap. Sebagai pelengkap untuk menambah pengetahuan anda tentang saham, menambah daftar saham pilihan untuk anda analisa lebih lanjut. 

Tetapi.... 


Jangan menjadikan grup saham untuk mendapatkan profit besar. Jangan bergantung pada grup saham kalau anda ingin profit dan sukses di pasar saham. Kesuksesan anda, ditentukan oleh kemauan dan USAHA yang anda lakukan. Sebagus apapun grup saham, tidak ada grup saham yang bisa menjamin profit untuk membernya. 

Ini juga menjawab pertanyaan rekan2 trader kenapa saya belum bikin grup saham, karena saya lebih suka memberikan praktik yang bisa anda kembangkan, yang bisa membuat anda lebih mandiri dan PROFIT KONSISTEN dalam trading. Baca juga: Belajar Saham Pemula - Expert. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Daftar Indeks Saham Indonesia

Daftar Indeks Saham Indonesia

Pada saat anda membaca berita-berita tentang saham, anda pasti sering mendengar tentang istilah 'indeks LQ45', 'indeks kompas 100', indeks Sri Kehati' dan masih banyak indeks lainnya. Maka dari itu, anda perlu memahami istilah-istilah indeks saham yang ada di Bursa Efek. 

Memang apa sih tujuan adanya indeks-indeks tersebut? 

Tujuan dibentuknya indeks2 tersebut adalah sebagai dasar agar anda bisa memilih saham berdasarkan kriteria-kriteria tertentu (misalnya kriteria2 saham yang sudah disaring likuiditas dan fundamentalnya). Penggolongan indeks juga bisa menjadi pertimbangan manajer investasi (MI) dalam meracik portofolio saham. 

Oke, lalu apa saja daftar indeks saham yang diterbitkan oleh BEI? Berikut daftar indeks saham di Indonesia:  

1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

IHSG menggunakan seluruh perusahaan go public sebagai komponen perhitungan indeks. Jadi pergerakan naik turunnya saham2 di Bursa Efek, akan tercermin dari IHSG-nya. Kalau banyak saham naik, maka IHSG naik alias hijau, dan juga sebaliknya. 

Di pasar saham, ada saham-saham penggerak IHSG yang biasa kita kenal sebagai saham blue chip. Baca juga: Daftar Saham Blue Chip di Indonesia. Kenaikan dan penurunan saham-saham blue chip ini bisa mempengaruhi pergerakan IHSG cukup signifikan. 

Sehingga kalau anda mau trading dengan mengikut arah IHSG atau anda ingin 'membeli IHSG', maka tradinglah di saham-saham blue chip. 

2. Indeks sektoral

Indeks ini merupakan indeks perusahaan yang diklasifikasikan ke dalam masing2 sektor usaha. Saat ini ada sekitar 10 sektor di Bursa Efek, yaitu sektor industri dasar, aneka industri, pertanian, barang konsumsi, properti, infrastruktrur, perdagangan & jasa, manufaktur, keuangan dan pertambangan. Anda bisa baca pos saya disini: Daftar Indeks Sektoral Saham di Indonesia. 

3. Indeks LQ45

Indeks ini terdiri dari 45 saham go public yang dinilai berdasarkan tingkat likuidtas dan kapitalisasi pasarnya. Indeks LQ45 sering dijadikan acuan trader, analis, broker untuk memilih saham, karena saham2 LQ45 adalah 45 saham yang paling likuid pergerakannya di Bursa Efek. 

Saham LQ45 diperbaharui setiap 6 bulan. Anda bisa baca kriteria saham LQ45 disini: Kriteria dan Syarat Masuk LQ45. 

4. Indeks IDX30

Indeks IDX30 memiliki kriteria yang hampir saham dengan indeks LQ45. Saham2 yang ada di indeks IDX30 seluruhnya diambil dari saham2 LQ45. Hanya bedanya, penyaringan indeks IDX30 berdasarkan likuiditasnya lebih ketat, sehingga pada indeks ini hanya menghasilkan 30 saham saja berdasarkan likuiditas dan kapitalisasi pasarnya. Baca juga: Daftar dan Kriteria Indeks IDX30. 

5. Jakarta Islamic Index (JII) 

Indeks ini terdiri dari 30 saham yang masuk dalam kriteria Syariah, dan mempertimbangkan juga likuiditas dan tingkat kapitalisasi pasar. 

6. Indeks Kompas 100

Indeks ini terdiri dari 100 saham yang dinilai berdasarkan pertimbangkan likuditas dan kapitalisasi pasar. Tetapi indeks Kompas 100 sudah menilai saham-saham dengan fundamental terbaik. Bedanya dengan saham LQ45, saham LQ45 tidak memasukkan unsur fundamental perusahaan (hanya memasukkan unsur likuiditas dan kapitalisasi pasar). 

7. Indeks Bisnis-27

Hasil kerja saham Bursa Efek Indonesia dengan Harian Bisnis Indonesia berhasil menerbitkan indeks Bisnis-27. Sesuai namanya, indeks ini terdiri dari 27 saham yang dipilih berdasarkan fundamental, likuiditas dan transaksinya. Serta ditambah dengan penilaian akuntabilitas dan tata kelola perusahaan. 

8. Indeks PEFINDO 25

Indeks ini terbit dari hasil kerja sama BEI dengan lembaga rating PEFINDO. Indeks ini terdiri dari 25 saham untuk emiten kecil dan menengah (Small Medium Enterprises / SME) dengan menilai kriteria2" ROE, aset total, opini akuntan publik serta faktor likuiditas saham. 

9. Indeks SRI-KEHATI

Indeks ini diluncurkan dari hasil kerja sama BEI dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). Sedangkan SRI adalah singkatan dari Sustainable Responsible Investmen. 

Indeks ini terdiri dari 25 saham yang memiliki kepedulian lingkungan yang tinggi, yang memiliki tata kelola perusahaan yang sangat bagus dan memiliki prioritas dalam meningkatkan usaha keberlanjutan dan kemajuan lingkungan. 

10. Indeks Papan Utama 

Merupakan indeks emiten yang memiliki size perusahaan yang besar serta memiliki kinerja fundamental yang bagus. Dengan kata lain, indeks Papan Utama biasanya diisi oleh perusahaan2 yang sudah mature. 

11. Indeks Papan Pengembangan 

Merupakan indeks untuk perusahaan2 yang belum bisa memenuhi syarat di papan utama. Perusahaan2 ini biasanya merupakan perusahaan yang memiliki prospek yang bagus tetapi belum menghasilkan keuntungan, dan masih merupakan perusahaan yang dalam tahap berkembang. Terkait kriteria2 papan utama dan pengembangan, nanti saya tuliskan di pos teesendiri. 

Indeks saham mana yang penting untuk diperhatikan untuk trader?

Biasanya yang sering menjadi acuan2 untuk trading adalah Indeks Saham LQ45. Maka dari itu, kalau anda seorang trader, anda harus paham dengan pergerakan saham yang ada di Indeks LQ45 ini. 

Selain itu, Indeks Sektoral juga penting untuk anda perhatikan, karena dengan memahami indeks Sektoral, anda bisa melihat tren saham2 di sektornya, sehingga anda bisa memutuskan untuk membeli saham di sektor tertentu, dan menghindari sektor saham yang trennya masih turun.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Apakah Saya Cocok Jadi Pemain Saham?

Apakah Saya Cocok Jadi Pemain Saham?

Halo rekan2 Saham Gain... Bertemu lagi di postingan baru saya .....

Terkadang saya membaca dan menemukan kisah2 inspiratif para wirausahawan, para pakar properti yang sukses besar di bidang yang mereka tekuni. Ternyata, banyak dari mereka adalah "pensiunan" pemain saham, Maksud saya "pensiunan" adalah (maaf kalau dengarnya nggak enak, tapi inilah faktanya) para pemain saham yang gagal mencetak profit / bangkrut dari bisnis trading dan investasi saham.

Karena mengalami bangkrut dalam bisnis saham, modalnya tergerus habis, pasar saham ternyata tidak seperti yang mereka pikirkan, akhirnya mereka memilih untuk berhenti bermain saham dan menekuni bisnis / investasi riil. Dan, hasilnya sangat memuaskan.  

Kebanyakan dari mereka yang trauma bermain saham, ternyata mereka dilanda oleh pasar saham saat crash, terutama saat Krisis Moneter 1997. Krismon ini otomatis memukul telak seluruh modal dan portofolio para pemain saham yang trading pada zaman itu, sehingga akhirnya mereka "gulung tikar". Tapi ada juga, pemain saham yang trading sejak Krismon dan bertahan sampai sekarang, bahkan portofolionya bertumbuh berkali-kali lipat. 
   
Nah, melihat kondisi di pasar saham, sebenarnya banyak orang yang ragu untuk masuk ke dalam dunia saham. Bahkan, para pemain saham pun mulai ragu dan bertanya-tanya, apakah saya memang cocok bermain saham? Kalau Anda bertanya pada saya: Bagaimana saya bisa mengetahui kalau saya cocok bermain saham? 

Jawabannya, hanya Anda yang tahu. Namun, setidaknya Anda harus mengetahui FAKTA-FAKTA DI PASAR SAHAM terlebih dahulu, sebelum Anda memutuskan terjun ke dunia saham atau tidak. Atau, memutuskan apakah Anda akan meneruskan karir Anda di dunia saham atau tidak (bagi pemain saham). Fakta2 yang saya paparkan akan membuka bagaimana kondisi market yang sesungguhnya (tidak hanya menuliskan dari sisi yang baik saja).

1. Anda bisa untung besar dari saham, dan sebaliknya bisa rugi besar dari saham

Di pasar modal semua bisa terjadi. Anda bisa untung besar, dan juga sebaliknya. Ketika Anda sudah untung, Anda jangan menjadi tamak / serakah. Di pasar modal berlaku hukum: Panas setahun dihapus hujan sehari. 

Tidak menutup kemungkinan, keuntungan yang Anda dapatkan berbulan-bulan, bisa dihapus dengan kerugian satu hari. Kalau Anda tidak memiliki mindset dan psikologi trading yang benar, rasa2nya akan sangat sulit bisa mempertahankan untung konsisten. Untuk materi lengkap psikologi investor, Anda bisa dapatkan disini: Buku Saham. Baca juga pos2 Saham Gain yang berkaitan dengan poin nomor 1: Trading Yang Benar.  

2. Tidak ada pemula yang bisa langsung untung konsisten dari saham

Tidak menutup kemungkinan pemula bisa dapat untung besar dari saham.. Tapiii.. itu hanyalah beginner lucky, bukan karena Anda pintar, hebat dan jago. Dan sangat mungkin, Anda bisa rugi besar di bulan2 berikutnya.Lagian kalau Anda pemula dan berharap langsung kaya, memangnya sudah seberapa besar ilmu Anda? Baca juga: Mengapa Pemain Saham Pemula Sering Rugi? (belum terbit.. coming soon).

Pasar saham itu sangat dinamis. Akan ada banyak sekali peristiwa dan yang mampu menaikkan maupun mengguncang harga saham dalam waktu yang cepat, sehingga psikologis dan pikiran pemain saham itu sangat terkuras karena adanya dinamika pasar saham yang sering tidak terduga. 

Seseorang pemain saham yang bisa tahan menghadapi dan mengerti kondisi pasar saham adalah mereka yang sudah berpengalaman, bukan mereka yang belum / pengalaman masih minim. 

3. Ada waktunya pasar saham bearish

Kalau Anda juga pemain saham (baca: trader atau investor saham) bahkan yang sudah berpengalaman, Anda pasti mengalami sendiri bahwa mencetak profit dari saham tidak semudah yang digembar-gemborkan dari judul2 seminar saham yang Anda baca. Akan ada waktunya pasar saham bullish (disituah biasanya trader mendapat kesempatan untuk mendapat profit dan euforia mulai timbul). Ada waktunya pasar saham mengalami tren bearish dan disitulah para trader mulai banyak yang rugi, sahamnya nyantol, mulai pesimis. 

4. Saham adalah permainan psikologis 

Yang harus Anda ketahui, main saham bukan hanya soal analisis teknikal maupun fundamental. Selama saya main saham, psikologis, tenaga dan pikiran saya benar2 terkuras. Kapan harus cut loss? Apakah saham naik akan naik lagi? Saham naik dan market turun, apakah harus segera  jual sekarang? Permainan psikologis yang benar sangat berpengaruh terhadap keberhasilan trading. 

5. Anda akan sering salah


"Tidak ada orang pintar di pasar modal" Begitulah quote dunia saham yang sering saya dengar. Di pasar modal Anda akan sering salah. Pasar modal bukanlah rumus matematika. Dan semua broker, analis, pakar saham bisa mengatakan prediksi IHSG maupun prediksi harga saham, ujung2nya adalah pakai ilmu prediksi alias ilmu nebak. 

Anda boleh saja menebak dengan cermat, Anda boleh saja prediksi dengan seakurat mungkin, namun semua pergerakan harga saham, 100% ditentukan oleh market itu sendiri. Anda masih ingat tanggal 11 November 2016 saat pasar saham ditutup turun tajam -4,01% karena efek Donald Trump? Saat itu, sebelum market buka banyak prediksi yang mengatakan IHSG masih bisa rally, IHSG masih akan menguat terbatas. Namun 

Jadi, Anda jangan kaget kalau saham yang Anda beli ternyata nggak naik. Terkadang, Anda hanya perlu menunggu waktu saja untuk menunggu saham Anda rebound. 

6. Pasar sangat sensitif berita

Berita apapun yang dapat mempengaruhi pasar saham, baik secara langsung ataupun tidak langsung, biasanya akan selalu direspon pasar dengan cepat. Walaupun, berita2 tersebut tidak memiliki dampak langsung terhadap IHSG, misalnya Brexit. Namun, IHSG langsung  koreksi tajam dalam satu hari. Ya itulah faktanya. Bagi pemain saham, inilah salah satu penyebab mengapa Anda akan sering salah (poin 5). Di pasar modal, banyak sekali berita2 yang dapat mengejutkan IHSG. 

Sekarang silahkan Anda tentukan dan cermati sendiri, apakah hati Anda sreg, apakah Anda yakin dan siap menanggung segala risiko untuk menjadi pemain saham atau tidak. Kalau Anda tanya saya, apakah saya cocok main saham? Saya jawab YA, karena saya sudah mempertimbangkan segala unsur gain dan risikonya. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.