Perubahan Bobot Indeks Saham: Free Float Adjusted Index

Perubahan Bobot Indeks Saham: Free Float Adjusted Index

Beberapa waktu lalu sempat ramai saham HMSP dan UNVR yang harganya turun tajam hanya dalam sehari. HMSP penutupan Bursa turun sebanyak 10,29%. Saham UNVR turun 5%. Padahal, saham-saham blue chip dan saham LQ45 lainnya tidak mengalami penurunan separah itu. 

Fyi, saham-saham blue chip sekelas HMSP sangat jarang turun 10% dalam sehari. Tentu saja hal ini sudah 'diluar batas kewajaran'. Sehingga penurunan saham ini sempat menjadi trending topic di kalangan trader. 

Penyebab penurunan saham HMSP dan UNVR ternyata disebabkan adanya pembobotan ulang indeks saham IDX30 dan LQ45 (UNVR dan HMSP masuk dalam kedua indeks tersebut) dengan menggunakan sistem free float (free float adjusted index).  

Apa sih pembobotan saham itu? Apa itu free float? Apa gunanya Bursa Efek melakukan free float adjusted index? Dan apa pengaruhnya ke harga saham? Apakah pengaruh ke fundamental perusahaan juga? 

Mari kita bahas. Perlu anda ketahui, saham-saham yang termasuk dalam indeks IDX30 maupun indeks LQ45 sebenarnya memiliki peringkat bobot saham masing-masing. Semakin besar bobot saham (dalam persentase), maka hal ini menunjukkan bahwa jumlah saham yang bisa diperdagangkan publik semakin besar. Nah, untuk mengukur bobot saham, digunakanlah free float adjusted index. 

APA ITU FREE FLOAT? 

Free float kalau kita terjemahkan secara harafiah ke dalam Bahasa Indonesia artinya 'mengambang bebas'. Free float adalah jumlah saham perusahaan publik yang sifatnya likuid, karena saham ini adalah saham yang benar-benar dimiliki oleh investor / trader untuk diperdagangkan. 

Sesuai definisi Bursa Efek, saham scriptless yang bisa diperdagangkan oleh trader publik adalah saham dengan kepemilikan kurang dari 5%. 

Jadi istilahnya free float atau 'mengambang bebas' karena saham ini adalah saham yang benar-benar bisa anda tradingkan secara bebas di pasar oleh siapapun. Dan saham free float ini tidak termasuk dalam saham yang dimiliki pemegang saham afiliasi, strategis /  pemegang saham pengendali atau pemegang saham lain yang ada hubungan istimewa.

Menurut aturan Bursa Efek, saham free float minimal perusahaan publik porsinya adalah 7,5% dari total jumlah saham beredar. Jadi kalau ada perusahaan tbk yang free floatnya nggak sampai 7,5%, maka emitennya bisa terancam delisting. 

Untuk mengetahui free float, anda bisa melihat melalui laporan keuangan perusahaan, biasanya dicantumkan di catatan atas laporan keuangan di bagian Modal Saham. Contohnya, anda bisa perhatikan free float saham HMSP dibawah ini (di laporan keuangannya): 

Perhatikan yang saya beri tanda lingkaran hijau. Itulah yang dimaksud dengan free float. Jadi cara bacanya: Free float HMSP adalah sebanyak 7,5%, yaitu sebesar 8.723.855.775 saham. 

Artinya, saham yang bisa diperdagangkan di publik adalah sebanyak 8.723.855.775. Saham yang diperdagangkan di publik itu adalah saham yang biasa anda amati pergerakan bid-offernya itu lho.  

Semakin besar jumlah saham free float, maka dapat dikatakan free float saham perusahaan semakin bagus, sehingga hal ini bisa menaikkan bobot indeks sahamnya.

LALU APA ITU FREE FLOAT ADJUSTED INDEX? 

Metode untuk menghitung pembobotan ulang index dilakukan dengan menggunakan metode free float adjusted index. Ini yang selalu menjadi pertanyaan dari banyak trader, tentang pembobotan suatu saham, yang menyebabkan harga saham bisa naik drastis (saat bobot saham bertambah) atau sebaliknya. 

Nah, untuk melakukan perhitungan bobot indeks suatu saham, maka cara menghitungnya adalah sebagai berikut: 


Keterangan:  

Market cap / kapitalisasi pasar = Harga saham x jumlah saham beredar
Rasio free float: jumlah saham free float / total saham beredar perusahaan 
Rata-rata kapitalisasi pasar indeks adalah rata-rata kapitalisasi semua saham yang menjadi konstituen di dalam indeks yang dijadikan perhitungan.

Jadi kalau indeks IDX30 misalnya, maka kapitalisasi pasarnya dihitung dari rata2 30 saham yang ada di indeks tersebut yang sudah disesuaikan dengan aksi korporasi. Nah, dari sini kemudian akan didapatkan bobot saham tersebut.  

Contoh perhitungan free float adjusted index: 

Diketahui jumlah saham beredar saham A adalah sebesar 116.318.076 dan harga sahamnya 3.400. Rasio free float saham A adalah sebesar 7,5%. Dan rata2 kapitalisasi pasar indeks di IDX 30 adalah sebesar 494.184.503.737.000. Maka perhitungan free floatnya adlaah sebagai berikut: 

(116.318.076 x 3.400) x 7,5% / 394.184.503.737.000 x 100%. Maka didapatkanlah hasil sebesar = 20%. 

Jadi saham A disini memiliki bobot sebesar 20% dalam indeks IDX30. Artinya, bobot yang semakin besar dalam indeks menunjukkan bahwa free float perusahaan semakin besar, dan juga sebaliknya. Coba anda ganti angka 7,5% dengan 10% untuk rasio free float, maka bobot sahamnya akan naik menjadi 27%. 

Dari sini bisa kita simpulkan bahwa bobot saham perusahaan di suatu index bisa naik apabila: 

- Rasio free float bertambah (inilah yang diharapkan oleh Bursa Efek)
- Rata2 kapitalisasi pasar indeks turun, sedangkan faktor lainnya tetap
- Kapitalisasi pasar perusahaan bertambah besar 

TUJUAN DILAKUKAN FREE FLOAT ADJUSTED INDEX

Perlu anda ketahui, perubahan bobot saham berdasarkan free float adjusted index akan diberlakukan Februari 2019, sehingga bisa jadi rumus diatas nanti ada penyesuaian (tapi kemungkinannya kecil). 

Namun metode perhitungan free float adjusted index sudah dilakukan sekarang, sehingga saham2 yang bakalan berkurang bobotnya, harganya sudah turun duluan seperti HMSP dan UNVR. 

Pertanyaan selanjutnya: Kenapa dilakukan perhitungan seperti ini? Ini kan bisa membuat investor ritel jadi korban. Harusnya kan mekanisme pasar berjalan tanpa intervensi pihak Bursa?

Pertanyaan2 ini banyak sekali saya terima dari rekan2 trader. Jadi, anda harus memahami dahulu kenapa BEI melakukan penyesuaian bobot saham. Ada beberapa alasan:

1. Bursa efek ingin mendorong perusahaan untuk meningkatkan jumlah saham free float

Dengan adanya pembobotan saham berdasarkan free float, BEI sebenarnya ingin agar perusahaan2 yang bobot sahamnya turun, bisa segera meningkatkan jumlah saham free float. Tujuannya kembali lagi: Agar investor publik (kepemilikan dibawah 5%) ini punya kesempatan lebih besar untuk mentradingkan saham perusahan, sehingga dengan free float yang lebih besar lagi, harga saham jadi lebih likuid. 

Kalau saham free floatnya lebih besar lagi, hal ini juga memberikan keuntungan bagi para manajer investasi (MI). MI akan punya lebih banyak pilihan saham untuk dibeli, dan disimpan. 

Cara meningkatkan jumlah saham free float salah satunya dengan melakukan right issue dengan HMETD. Right issue ini bisa meningkatkan jumlah saham publik dibawah 5% sekaligus menambah jumlah saham beredar. Baca juga: Arti dan Ilustrasi Right Issue, dan Dampaknya Pada Harga Saham - Part I dan Arti dan Ilustrasi Right Issue, dan Dampaknya Pada Harga Saham - Part II. 

Seperti yang saya tulis tadi, bobot saham di suatu indeks bisa naik apabila: Free float bertambah, kapitalisasi pasar meningkat. Jadi kalau perusahaan melakukan aksi korporasi seperti right issue ini tadi, maka sudah jelas selain free floatnya bertambah, kapitalisasi pasarnya juga naik (soalnya jumlah saham beredar bertambah), sehingga persentase bobot indeksnya akan naik lagi. 

Contohnya HMSP. HMSP memang punya peringkat kapitalisasi pasar yang sangat besar. Tetapi sayangnya, jumlah saham free floatnya kecil, cuman 7,5% (7,5% adalah batas free float minimum yang diterapkan Bursa).

Sedangkan saham2 blue chip lain seperti TLKM, BBRI, ASII rasio free floatnya hampir 50%! Dalam hal ini, BEI ingin mendorong para emiten untuk meningkatkan free floatnya. 

2. Meningkatkan efisiensi portofolio 

BEI ingin agar terjadi keseimbangan dalam portofolio, di mana perhitungan indeks ini dilakukan agar trader tidak hanya mentradingkan saham2 yang kapitalisasi pasarnya besar, tetapi yang free floatnya besar juga. 

Dengan adanya penyesuaian ini, maka MI pun juga bisa membuat keputusan reksadana saham yang lebih baik, yang dengan menempatkan saham yang free floatnya lebih besar pada reksadana pilihannya. 

3. Metode ini sudah menjadi standar umum di bursa-bursa luar negeri 

Metode penyesuaian value index sudah diterapkan di Bursa2 luar seperti Bursa Shanghai, Japan Exchange Group, Nasdaq, Bursa Malaysia dan lain2. Artinya, di Indonesia kita juga harus mulai up-to-date. 

4. Memberikan gambaran riil saham yang bisa diperoleh investor, selain saham yang dimiliki oleh pengendali

Penyesuaian bobot indeks ini akan memberikan gambaran pada investor: Berapa sih sebenarnya likuditas saham tersebut kalau dilihat dari free floatnya / dari bobotnya? 

Disini investor nanti bisa melihat bahwa ternyata kapitalisasi pasar yang besar, free floatnya belum tentu besar dan sebaliknya, sehingga investor bisa menimbang-nimbang untuk memilih saham yang punya free float besar, karena punya potensi likuiditas yang bagus. 

PENGARUHNYA KE HARGA SAHAM DAN FUNDAMENTAL PERUSAHAAN 

Lalu apa pengaruhnya ke harga saham? Apakah kalau bobot indeks saham turun, berarti menandakan likuditasnya turun? Apakah berarti pengaruh ke fundamentalnya juga? 

Seperti yang saya jelaskan: Kalau bobot saham naik, harganya berpotensi naik. Kalau bobot turun, harganya akan turun. Contohnya sudah jelas: HMSP dan UNVR turun. Tapi sampai kapan turunnya? Apakah bakal turun terus? 

Kita tidak tahu sampai kapan turun, tapi tentu saja saham tersebut pasti akan rebound. Nah, berhubung saham2 yang bobot indeksnya turun ini adalah saham2 blue chip yang sebenarnya walaupun free floatnya tidak terlalu besar seperti HMSP, tapi pergerakannya sangat likuid. 

Maka berdasarkan pengalaman trading saya, saham2 bagus yang anjlok sangat dalam, pasti akan naik lagi. Anda yang sudah trading, pasti anda merasakan sendiri, bagaimana saham2 bagus yang turun banyak, tidak lama kemudian harganya akan balik.  

Dulu saham BBCA waktu dilakukan penyesuaian bobot di indeks MSCI, harga sahamnya juga turun drastis dalam dua hari. Dari harga 18.400, tiba2 turun ke 16.500. Tapi setelah itu, ya sahamnya balik naik lagi kok. Anda bisa baca tulisan saya disini: Mengenal Indeks MSCI dan Pengaruhnya ke Harga Saham. 

Penurunan bobot saham ini bukan berarti likuiditas sahamnya turun, karena mau bobot saham tersebut gede atau kecil, free float-nya tetep sama. HMSP nanti bobotnya akan turun dari 11% menjadi 2,36%, tapi free floatnya ya tetep aja 7,5% dengan jumlah saham free floatnya 8.723.855.755 saham.

Kalau anda bertanya apakah fundamentalnya bakal terpengaruh: Saya pikir tidak. Why?

Memang dalam menghitung bobot indeks, ada penilaian kualitatifnya juga, seperti penilaian kinerja keuangan, kepatuhan dan lain2. Penilaian ini hanya BEI yang mengetahui penilain lebih detailnya, jadi saya tidak bisa bahas banyak disini. 

Tapi yang jelas kalau kita bicara tentang bobot indeks saham untuk menilai free float, maka porsi besarnya ya ada pada penilaian kuantitatif itu sendiri (seperti rumus diatas). Itu artinya, bukan berarti ketika bobot saham HMSP turun dari 11% menjadi 2,36% fundamentalnya jelek, LK-nya kedepan bakal buruk. Analisa seperti ini yang salah. 

"Lantas kalau likuiditas nggak turun, fundamental nggak jelek kenapa banyak yang jual sahamnya?" Tanya anda semakin penasaran 

Silahkan baca teruuss...  

OPINI SAYA PRIBADI TENTANG FREE FLOAT 

Perhitungan free float menurut sah-sah saja. BEI nggak salah menerapkan perhitungan ini. Ini bukan juga berarti BEI sengaja melakukan intervensi pasar, mau membuat investor ritel seperti anda dan saya rugi. Nggak gitu juga kali... Tujuan BEI melakukan ini juga positif (baca lagi empat poin yang saya tuliskan diatas). 

Tapi anda tahu sendiri kan, trader2 di pasar saham kita gampang sekali panik dan euforia. Ketika ada sedikit berita yang sebenarnya tidak berpengaruh signifikan, harga saham bisa langsung anjlok atau terbang. 

Inilah yang terjadi pada saham HMSP dan UNVR. Pelaku pasar panik kalau penurunan bobot saham akan membuat likuiditas saham turun, pertanda fundamental mulai jelek dan sebagainya. 

Selain itu, pelaku pasar juga panik kalau para MI yang punya duit gede di HMSP dan UNVR jualan saham besar2-an dan mengalihkan porto-nya, sehingga harganya langsung turun drastis. Sehingga, investor ritel yang lihat HMSP dan UNVR turun, ikut panic selling.

Kalau anda baca pos tentang BBCA dan Indeks MSCI diatas tadi, maka itulah contoh di mana sebenarnya pasar saham menanggapi berita secara berlebihan. Jadi, penurunan harga saham di BEI karena perubahan bobot indeks ini bukan cuma terjadi sekali, tapi sebelum-sebelumnya juga sudah pernah terjadi. 

Dan ketika saham2 ini sudah anjlok, biasanya harganya akan diangkat naik lagi, karena siapa yang nggak mau dapat barang bagus, yang diskon pula... 

Anda yang sudah pegang saham HMSP atau UNVR nggak usah panic selling. Coba anda pertimbangkan, kalau anda cut loss dan rugi gede, butuh berapa lama anda mengganti kerugian anda dari trading di saham lain. Bandingkan kalau anda mau menunggu saham2 tersebut rebound. Worth it mana? Anda bisa pertimbangkan sendiri. 

Kalau anda sudah pegang tapi masih porsi kecil, anda bisa beli lagi di harga bawah secara bertahap. Kalau harga saham sudah mulai rebound, anda bisa beli. Demikian juga dengan anda yang belum pegang sahamnya, anda bisa jadikan kesempatan untuk buy di harga bawah (trading). 

Hanya memang disini dibutuhkan permainan mental yang kuat, karena kita harus mengikuti arus pasar. Walaupun likuditas masih tetap sama, fundamental masih bagus, anda harus menggunakan strategi yang tepat kapan mau buy, atau hold sahamnya, karena faktanya banyak trader yang panic selling. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Mencari Ringkasan Kinerja Perusahaan Tercatat di IDX

Cara Mencari Ringkasan Kinerja Perusahaan Tercatat di IDX

Kalau anda membaca dan menganalisa laporan keuangan, maka anda harus meneliti analisis-analisis dan rasio keuangan perusahaan untuk menilai kinerja fundamental (dari sisi kuantitatif). 

Tetapi di situs Bursa Efek Indonesia atau IDX menyediakan ringkasan performa perusahaan yang diambil dari kinerja di laporan keuangan selama beberapa tahun. Jadi anda bisa melihat ringkasan kinerja dan ukuran2 keuangan perusahaan yang disajikan dalam data tran. 

Berikut cara mencari ringkasan kinerja perusahaan tercatat di situs IDX

1. Buka situs www.idx.co.id 

2. Masuk ke menu Data Pasar --> Laporan Statistik --> Ringkasan Performa Perusahaan Tercatat. Tampilannya sebagai berikut: 

Ringkasan Performa Perusahaan Tercatat
3. Perhatikan tampilan berikut: 


Untuk bisa mendapatkan ringkasan kinerja perusahaan, anda bisa klik 'unduh' pada perusahaan yang ingin anda lihat kinerjanya. Setelah anda unduh, akan muncul tampilan ringkasan kinerja perusahaan dalam file PDF sekitar 3 halaman. 

4. Anda juga bisa mencari perusahaan secara spesifik yang ingin anda analisa melalui menu 'Search By' lalu ketikkan nama perusahaan atau kode sahamnya. Misalnya sebagai berikut: 


Setelah anda unduh, anda sudah bisa membuka file PDF yang berisik ringkasan kinerja perusahaan tercatat saham HMSP. Berikut contoh isi ringkasan kinerja perusahaan tercatat: 


Jadi pada ringkasan kinerja / performa perusahaan di IDX, anda bisa melihat ukuran-ukuran kinerja keuangan seperti rasi-rasio EPS, DER, ROA, ROE dan lain2 selama 4-5 tahun kebelakang. 

Jadi untuk anda yang ingin melakukan analisis fundamental, anda bisa membandingkan tren kinerja perusahaan dari tahun ke tahun. 

Ringkasan perusahaan tercatat ini biasanya berguna untuk anda yang ingin menganalisa fundamental perusahaan namun anda memiliki waktu yang terbatas (entah karena anda bekerja dan lain2) untuk membedah laporan keuangan satu per satu. 

Maka di ringkasan kinerja perusahaan yang dikeluarkan oleh Bursa Efek ini, sudah disusun ukuran-ukuran keuangan sedemikian rupa yang penting untuk diperhatikan oleh investor. 



Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Investor Saham Lokal vs Investor Saham Asing

Investor Saham Lokal vs Investor Saham Asing

Di pasar saham Indonesia, saham-saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak hanya diperdagangkan oleh para pemodal / investor dari lokal atau masyarakat Indonesia. Namun saham-saham di BEI juga dipedagangkan oleh pemodal asing. 

Asing disini maksudnya adalah investor asing (sekuritas asing, perorangan) yang memang menanamkan modal di pasar saham Indonesia atau sekuritas lokal tetapi dimiliki juga oleh asing. 

Memang porsi modal asing ini cukup besar di pasar saham Indonesia. Sebagian besar saham2 blue chip dimiliki oleh asing. Sehingga, atas dasar inilah di pasar saham asing selalu bisa 'menyetir' IHSG, terutama asing selalu bisa menggerakkan saham2 tertentu sesuka hati mereka.

Sebagai contoh, saham ASII dan TLKM dan beberapa saham blue chip lainnya pernah mengalami koreksi yang sangat tajam, padahal saat itu IHSG sedang naik tinggi. Hal ini terjadi karena porsi modal asing di kedua saham blue chip tersebut sangat dominan, sehingga kalau asing jual besar-besaran, ya sudah, para investor lokal tidak akan bisa melawan. Paling2 yang sudah beli ketika sahamnya koreksi, sahamnya akan nyangkut karena ternyata sahamnya nggak kunjung rebound, tapi justru turun lagi. 

Tapi kalau anda perhatikan saham2 lapis dua yang rata-rata dimiliki oleh pemodal lokal (investor lokal ritel), maka saham2 tersebut cenderung jauh lebih tahan terhadap koreksi (kecuali saham2 yang memang fundamentalnya jelek). 

Memang setiap saham pasti ada masanya untuk koreksi, karena tidak mungkin seorang trader membeli saham secara terus-menerus tanpa melakukan aksi profit taking sama sekali.

Namun sekali lagi, peran investor lokal inilah yang sebenarnya bisa menahan kejatuhan IHSG lebih dalam, karena selama ini ketika investor asing sedang jual besar2an, suka nggak suka anda pasti akan melihat kejutan saham yang tiba2 turun puluhan persen hanya dalam  hari. 

Terus, kenapa investor lokal dikatakan lebih mampu untuk menahan kejatuhan saham2 tertentu? 

Pertama, dikarenakan BEI gencar melakukan program sosialisasi Yuk Nabung Saham, maka ketika nantinya jumlah investor lokal bertambah banyaaaak, IHSG akan lebih tahan terhadap koreksi, arena konsep menabung saham, bukanlah trading namun terus menambah porsi modal secara berkala untuk diinvestasikan. 

I mean, kalau memang porsi suatu saham jauh lebih banyak dimiliki oleh investor lokal ketimbang asing, dan investor lokal banyak yang menabung saham (tidak terlalu sering menjual saham), maka saham tersebut tidak akan mudah turun terlalu drastis ketika investor asing menjual saham dalam jumlah besar. 

Selain itu, ciri2 investor ritel lokal biasanya cenderung lebih suka menahan saham daripada cepat menjual saham tertentu, ketika harganya turun. Hal ini dikarenakan investor ritel hanya menggunakan sedikit modal dari total asetnya untuk dibelikan saham. Tapi kalau investor ritel lokal kita jumlahnya sangat besar, maka efeknya juga pasti akan lebih terasa. 

Maka dari itu, sebenarnya kalau kita ingin saham-saham dan IHSG lebih tahan terhadap koreksi (terutama koreksi2 yang berlebihan), jumlah investor lokal ini harus diperbanyak. Bagi anda yang memiliki ketertarikan di dunia saham (trading dan investasi), anda bisa memulai belajar saham dan memahami analisis2 yang dibutuhkan untuk mendapat profit (teknikal maupun fundamental).


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Menjual Saham Gocap

Cara Menjual Saham Gocap

Beberapa waktu lalu saya mendapatkan pertanyaan dari trader saham melalui Telegram. Trader bertanya bagaimana cara menjual saham tidur. Saham tidur umumnya adalah saham-saham yang harganya balik ke harga gocap (Rp50) dan harganya tidak bergerak lagi dalam kurun waktu yang cukup lama. Berikut pertanyaanya:


Jika anda sudah terlanjur membeli saham gocap / saham-saham tidur dan tidak ada transaksi trading, ada dua solusi yang bisa anda gunakan agar anda dapat menjual saham tidur: 

1. Menjual saham di pasar negosiasi 

Saham yang anda beli semuanya dilakukan di pasar saham reguler, di mana pasar saham reguler harga saham paling rendah adalah Rp50. Jadi kalau anda sudah terlanjur saham gocap,  anda bisa menjualnya melalui pasar negosiasi. 

Di pasar negosiasi, masih ada transaksi trading dengan batasan harga dibawah Rp50. Jadi di pasar negosiasi, ada transaksi saham dengan harga Rp37 per saham misalnya. Anda bisa menjual saham anda dibawah harga gocap anda melalui pasar nego. 

Tapi harus diingat juga, kalau anda menjual saham gocap di pasar nego, artinya siap2 anda rugi (cut loss), karena saham2 di harga gocap, biasanya harga transaksinya di pasar nego hampir pasti dibawah Rp50. 

Untuk bisa menjual saham di pasar negosiasi, anda harus memproses transaksi anda ke broker / sekuritas anda. Karena sesuai namanya 'pasar negosiasi', berarti harus ada negosiasi (persetujuan pembeli dan penjual). 

Jadi broker / sekuritas akan mencarikan pembeli yang bersedia membeli saham yang anda jual melalui pasar negosiasi tersebut. Anda bisa baca-baca kembali mengenai trading di pasar negosiasi di pos2 saya berikut: Cara Transaksi Saham di Pasar Negosiasi dan Transaksi Saham di Pasar Negosisasi. 

2. Menunggu saham anda naik lagi  

Kalau anda tidak mau jual di pasar nego, satu2nya cara anda harus menunggu saham anda naik lagi. Sampai kapan saham gocap anda bakalan naik? Tentu kita semua tidak tahu, karena saham gocap umumnya adalah saham gorengan yang tidak bisa kita prediksi pergerakannya dan chart-nya juga tidak ada polanya. 

Dan naik turunnya saham gocap tergantung dari pergerakan bandar. Jadi, kita tidak ada yang bisa memprediksi. Kalau anda mau jual saham gocap, anda bisa pasang antrian harga untuk jangka waktu beberapa bulan di harga Rp50 atau Rp51 dengan fasilitas advanced order.

Jadi, jika sewaktu-waktu ada transaksi lagi di saham gocap ini meskipun cuma naik 1-2 fraksi, order anda bisa matched tanpa anda harus mengamati setiap saat. 

Dua cara ini yang bisa anda lakukan jika anda sudah terlanjur membeli saham gocap dan anda ingin menjualnya. 

BELAJAR DARI SAHAM GOCAP

Kalau anda sudah terlanjur membeli saham tidur anda harus belajar  dari kesalahan trading anda. Next time, usahakan untuk memilih saham2 yang teknikalnya baik. Hal ini karena pada umumnya saham2 yang menjadi saham tidur, saham2 tersebut dari awal sudah punya pergerakan harga yang kurang baik secara teknikal, sehingga risiko di saham2 tersebut akan lebih besar. 

Membeli saham2 seperti ini akan menciptakan komposisi portofolio yang tidak sehat dalam jangka panjang. Jadi, pilihlah saham2 yang likuid dan dapat dianalisa dengan teknikal. 

Dalam trading, jangan hanya mencari saham yang harganya murah (secara nominal) atau membeli saham yang volatilitasnya tinggi hanya karena ingin untung cepat. Di satu sisi, likuiditas dan fundamental perusahaan jelek.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Kapan Saya Akan Mengadakan Seminar Saham?

Kapan Saya Akan Mengadakan Seminar Saham?

Banyak rekan2 belajar saham yang bertanya pada saya:

"Pak Heze, kapan mengadakan seminar saham?"
"Kalau ada seminar saham kabar2 ya Pak"
"Kapan Bung Heze mengadakan seminar pasar modal di daerah saya?"

Banyak sekali rekan2 yang bertanya pada saya mengenai kapan saya akan mengadakan edukasi saham berupa seminar. Kapan ya saya akan mengadakan seminar saham? Yang jelas saya tidak memiliki jadwal yang pasti mengenai seminar saham. 

Jujur saja terakhir kali saya mengajar pasar modal sudah agak lama. Waktu itu, saya mengajar di salah satu universitas di Kota Malang. Lebih pas-nya sih, waktu itu saya mengedukasi saham dan mengenalkan pasar modal, serta aplikasi trading untuk siswa-siswi SMA. Anda bisa lihat beberapa fotonya di halaman: Profil. 

Mengapa Bung Heze sekarang jarang mengadakan edukasi lisan? Tanya Anda

Bagi saya, aktivitas trading dan menulis website (www.sahamgain.com, website ini) cukup memakan waktu dan menguras pikiran. Hal inilah yang membuat saya sampai sekarang belum menyusun rencana untuk mengadakan seminar saham. 

Toh kalau Anda ingin mengikuti seminar saham, sekarang sudah banyak yang mengadakan seminar edukasi pasar modal. Tapi, tetaplah bijak memilih seminar2 saham. Jangan sampai, Anda membayar biaya besar hanya untuk ditipu oleh penjual-penjual mimpi. Usahakan hindari seminar2 saham yang judulnya terlalu bombastis dan memberikan "pencerahan" seakan dapat profit di pasar saham itu bisa Anda raih dalam sekejap mata. 

Kalau Anda pembaca setia website Saham Gain, saya sudah beberapa kali menulis bahwa dapat profit di pasar saham tidak semudah yang Anda bayangkan! Ada faktor2 psikologis, mindset trading, trading plan dan lain2 yang justru 90% mempengaruhi keberhasilan trading Anda.

"Ooohhh oke, saya paham" Jawab Anda. 

"Lalu apakah Bung Heze tetap mengadakan edukasi saham?" Tanya Anda penasaran.

Tentu saja saya tetap mengadakan edukasi. Hasil dari tulisan2 saya di Saham Gain ini adalah bentuk dedikasi edukasi saya di dunia pasar modal. 

Kalau Anda ingin belajar saham lebih banyak, saya sudah membuat buku trading dan belajar saham (dalam bentuk ebook). Anda bisa lihat review ebooknya disini: Buku Saham. Berdasarkan beberapa edukasi yang sudah saya lakukan secara lisan, dan dari hasil pengalaman trading saya mencetak profit, akhirnya saya menerbitkannya dalam satu materi yang sangat komplit (belajar saham mulai dari pemula sampai expert, dan panduan mendapat profit dari analisis teknikal).  

Materi2 yang bisa Anda dapatkan, bukan hanya materi untuk pemula, namun termasuk dalam seluruh materi2 antara lain mengenai:

- Belajar saham pemula sampai bisa
- Psikologis trading dan membentuk mindset trading yang benar
- Panduan menyusun trading plan
- Strategi membeli saham downtrend yang akan rebound
- Strategi investasi analisis fundamental 
- Dan masih banyak lainnya.

Jika Anda ingin mendapatkan ebook saham dari saya, dan anda bisa konsultasi free tentang saham dengan saya melalui email, Anda bisa mendapatkannya disini + review ebook: Buku Saham. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Konsep Trading Saham yang Harus Anda Jauhi

Konsep Trading Saham yang Harus Anda Jauhi

Anda yang baca judul pos diatas mungkin bertanya-tanya: Konsep trading yang harus dijauhi itu trading yang seperti apa Pak Heze? Silahkan baca tulisan ini sampai habis. 

Di pasar saham, para trader Indonesia rata-rata memiliki kebiasaan buruk: SERBA INSTAN dan GRATIS. Mengapa saya katakan demikian? 

Saya seringkali menemukan trader yang punya keinginan untuk bisa dapat profit yang besar dalam waktu singkat. Padahal pengalaman trading masih sangat minim.

"Saya nggak mau profit 1%. Saya mau profit ratusan persen." (Padahal profit kecil adalah langkah awal dan proses yang bagus untuk mendapatkan profit besar). 

"Pak saya baru buka akun di sekuritas. Apa bisa untuk Rp20 juta per bulan, saya mau jadi full time trader." (Padahal trader baru saja buka rekening saham. Tentu tidak mungkin jika anda langsung mau untung gede tiap saat dan langsung jadi full time trader).  

"Apakah ada metode trading yang bisa untung terus tanpa rugi?" (Setiap trader punya metode trading terbaik. Tidak ada metode trading absolut yang bisa diterapkan tanpa ada risiko sama sekali). 

Inilah yang dinamakan dengan mindset serba instan (ingin langsung untung besar tanpa mau belajar dan berproses) dan gratis (Tidak ingin mengeluarkan tenaga dan waktu untuk bisa mendapat profit). 

Banyak trader yang punya pemikiran2 seperti ini di pasar saham. Tidak heran banyak sekali promosi-promosi yang menjanjikan profit cepat dari saham, hanya dengan seminar sehari dua hari seolah anda sudah bisa langsung jadi trader pro yang nggak pernah rugi, modal balik 10 kali lipat. Dan tidak sedikit para trader yang terjebak dalam edukasi yang salah ini. 

Kenyataannya ternyata trading saham tidak seindah itu. Jika anda merasa termasuk salah satu yang punya pikiran yang sama, maka anda harus mulai menghilangkan mindset seperti ini. 

Sangat mungkin anda mendapatkan untung besar dari saham meskipun anda masih pemula. Namun harus anda ingat, kalau anda baru lampu hijau di dunia saham dan anda tiba-tiba dapat profit jumbo dalam waktu singkat, anda jangan cepat puas. Anda harus lihat pergerakan profit anda kedepan.

Kalau transkasi trading anda berikutnya, profit anda jauh lebih kecil daripada sebelumnya, atau bahkan anda rugi, maka kemungkinan besar anda hanya beruntung / hoki saat itu.

Jadi untuk bisa sukses di saham, anda harus memulainya dari nol. Yap, tentu saja tidak ada sukses yang didapatkan secara instan. 

Konsep trading serba instan dan mindset gratisan harus anda buang jauh-jauh dari trading anda. Ini adalah konsep trading yang sangat berbahaya, bahkan bisa membuat trader bangkrut. Sayang sekali jika modal anda habis sia-sia hanya karena anda mencari keuntungan serba instan di pasar saham. 

Padahal di pasar saham, anda butuh sabar, butuh analisis, butuh telaten, butuh menjadi trader yang tenang. Baca juga: Belajar Psikologis Saham. 

Di artikel ini, saya juga ingin memberikan fakta yang ada dalam trading saham. Saya menulis ini karena saya sudah menjalani manis pahitnya trading saham. Ada saatnya pasar saham memberikan kesempatan besar untuk profit. 

Tapi ada saatnya pasar saham bergerak turun terus, transaksi mendadak sepi, saham2 yang biasanya bagus tiba-tiba tidak banyak bergerak. 

Nah, kalau anda ada dalam posisi seperti ini, apa yang anda lakukan? Sementara di luar sana banyak yang memberikan edukasi yang salah, yang seolah mengatakan bahwa dapat profit dari saham itu sangat mudah, tiap saat, dan tidak mungkin rugi, tidak ada risikonya. 

Kebanyakan trader yang mau instan, akan cenderung 'menerjang badai', yaitu ketika momentum belum tepat, trader ngotot untuk beli saham terus, karena sudah didoktrin bahwa saham itu bisa dapat untung cepat. 

Ubahlah "konsep trading" serba instan menjadi konsep trading yang mengacu pada rasionalitas. Dengan demikian, anda akan lebih mampu membaca momentum2 trading yang bagus, termasuk saat2 kapan anda harus berhenti trading. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Waktu yang Dibutuhkan untuk Mendapatkan Keuntungan Saham

Waktu yang Dibutuhkan untuk Mendapatkan Keuntungan Saham

Beberapa waktu yang lalu saya mendapatkan pertanyaan dari salah seorang pembaca web Saham Gain melalui email 401xdssh@gmail.com:

Pak Heze, berapa lama keuntungan yang kita peroleh setelah kita membeli saham? 

Kalau anda yang sudah punya pengalaman main saham, anda pasti tahu jawabannya. Jawabannya RELATIF sekali. Anda tidak akan bisa memastikan kapan harga saham akan naik setelah anda beli. Baik tujuan anda untuk trading saham (jangka pendek) maupun untuk investasi (jangka panjang). 

Bahkan tidak menutup kemungkinan saham yang anda beli harganya justru akan turun. Tapi hal lain yang juga perlu anda ketahui adalah jangka waktu yang dibutuhkan agar anda bisa mendapat keuntungan dari saham semua juga ditentukan oleh prioritas anda dalam trading. Apa maksudnya?

Anda bisa mendapatkan keuntungan dalam 1 bulan, 1 tahun, 3 bulan, 1 minggu, beberapa hari saja, atau bahkan dalam satu hari dan dalam beberapa menit. Sangat mungkin....

Sebagai contoh, seorang scalper mengincar keuntungan dari kenaikan harga saham secara cepat sekitar 5-10% dalam hitungan menit. Seorang intraday umumnya mengincar keuntungan dari saham dari 1-2 hari kerja bursa saja. 

Seorang swing trader mengincar keuntungan dari saham dengan jangka waktu sekitar 1 bulan. Sedangkan seorang investor mengincar keuntungan dari saham untuk jangka panjang (diatas 1 tahun), bukan dalam rentang waktu yang harian. Baca juga: Jenis-jenis Trader di Pasar Saham. 

Seorang trader jangka pendek bisa saja membeli saham yang bagus dan merealisasikan keuntungan ketika sudah mencapai profit 10% dalam 3 hari. Tapi seorang investor yang membeli saham yang sama tidak akan menjual saham ketika sahamnya sudah profit 10% dalam 3 hari. Seorang investor bisa saja menjual saham ketika harganya sudah naik 150% dalam 1-2 tahun mendatang. 

Jadi seberapa lama anda bisa mendapatkan keuntungan di pasar saham semua tergantung dari seberapa lama anda ingin menjual saham setelah anda beli. 

Pada umumnya, semakin mahir anda dalam trading, maka semakin cepat anda bisa mendapatkan profit. Hal ini karena insting dan analisis trading anda jauh lebih baik dan anda jauh lebih menguasai kondisi market. 

Dalam trading anda tidak perlu memaksakan untuk mendapat profit cepat, atau meniru cara main saham para investor ternama. Namun, hal yang paling penting untuk anda perhatikan: Anda harus bisa menentukan sendiri tipikal trading yang cocok untuk diri anda.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.