Watchlist Saham untuk Trader

Watchlist Saham untuk Trader

WATCHLIST SAHAM adalah istilah yang tidak asing bagi trader. Di dalam trading, setiap trader harus memiliki daftar watchlist saham, sehingga trader bisa memantau saham-saham yang potensial untuk trading, dan trader bisa 'menyempitkan' pilihan saham untuk trading. 

Kalau anda belum tahu apa itu watchlist saham, wathclist saham merupakan daftar saham yang dibuat trader, di mana saham-saham tersebut adalah saham2 yang perlu analisa yang lebih detail dan intensif. 

Saham-saham yang masuk di dalam watchlist hendaknya adalah saham-saham yang memiliki peluang naik (rebound) sehingga berpotensi memberikan profit untuk trader. Atau saham-saham yang berpeluang koreksi di support2 tertentu sehingga bisa menjadi acuan trader untuk membeli saham di harga diskon / supportnya. Pelajari juga: Cara Menemukan Saham Diskon & Murah dengan Analisis Teknikal. 

Karena saham tersebut memiliki peluang untuk ditradingkan dan menguntungkan untuk anda, maka dari itulah saham2 tersebut harus anda amati dan analisa secara lebih intensif dibandingkan saham2 lain. 

Terus, bagaimana caranya membuat daftar saham tersebut agar tercipta suatu watchlist saham? Untuk membuat watchlist saham, anda harus menyiapkan hal-hal berikut: 

1. Catat saham-saham yang akan anda pantau (sebelum jam trading atau malam hari)
2. Tetapkan titik support dan resisten 
3. Tetapkan target beli dan target jual saham
4. Pilih saham2 yang paling cocok / sesuai dengan karakter trading anda 

Jadi watchlist saham ini sebenarnya juga merupakan bagian dari screening saham. Cara dan praktik melakukan screening saham untuk mendapatkan stock pick trading sudah pernah saya bahas juga disini: Cara Simpel Memilih (Screening) Saham Bagus untuk Trading. 

Ketika anda melakukan screening saham, anda akan mengetahui saham-saham apa saja yang layak dan tidak layak untuk ditradingkan. Setelah itu, anda bisa memprioritaskan saham2 yang layak trading untuk dimasukkan dalam WATCHLIST SAHAM. Disinilah anda nantinya akan mempunyai stock pick untuk trading. 

"Pak Heze, apakah trader saham wajib punya watchlist saham?" Tanya anda 

Anda wajib punya wathclist saham. Karena jumlah saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sangat banyak, dan dengan masuknya saham2 IPO yang baru, pasti akan semakin banyak pilihan saham yang bisa anda tradingkan. 

Masalahnya tidak semua saham bagus untuk ditradingkan, dan tidak semua saham momennya sedang baik untuk trading. 

Nah, dengan banyaknya jumlah saham yang ada, kalau anda tidak punya watchlist saham atau bahkan nggak pernah bikin daftar2 saham pilihan, anda akan kebingungan saat anda berhadapan dengan pasar saham. 

Anda tidak akan punya arah. Anda tidak tahu mau beli saham apa. Anda tidak tahu harus pick saham apa buat dianalisa. Sehingga, akhirnya trader yang kehilangan arah dalam trading, akan cenderung asal dalam memilih dan mentradingkan saham. 

Hal ini sangat sering terjadi pada banyak trader. Bahkan trader yang sudah mengalami trading beberapa tahun pun, banyak yang masih belum membuat dan memiliki watchlist saham. 

Oleh karena itu, mulai dari sekarang, anda harus menyiapkan watchlist saham sebelum trading. Entah nantinya saham tersebut bakalan anda beli, atau tidak (wait and see dulu), anda harus tetap punya yang namanya watchlist saham. 

Tidak peduli strategi dan time trading apapun yang anda pakai (anda seorang intraday trader, swing trader, trader mingguan), buatlah selalu daftar2 saham pilihan anda. 

Jumlah saham di watchlist tidak ada patokan / aturan baku. Anda bisa memiliki 3-4 watchlist atau bahkan lebih dari itu. Sesuaikan dengan strategi trading anda masing2. Terkait wathclist saham yang sebaiknya anda siapkan, anda bisa pelajari disini: Screening Saham Pilihan. 

Dengan adanya watchlist saham inilah trading anda akan menjadi lebih teratur dan anda bisa lebih to the point dalam memilih, menganalisa, dan memantau saham2 tertentu yang bagus-bagus saja. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Beli Saham karena Harganya Murah

Beli Saham karena Harganya Murah

Saya pernah mendapatkan pertanyaan dari seorang trader yang sahamnya nyangkut di waran. Trader meminta saran sebagai berikut: 

"Pak Heze saham saya nyangkut di KPAS-W. Apakah saya harus cut loss atau bisa balik naik lagi? Karena turunnya cukup banyak."

Kemudian saya bertanya kembali: "Kenapa membeli waran? Kan masih ada banyak saham yang harganya bagus". Kemudian trader menjawab: "Soalnya harganya murah. Modal saya juga masih belum cukup buat beli saham-saham blue chip."

Sebenarnya tidak ada salahnya kalau anda ingin mengincar saham-saham yang harganya murah secara nominal. Dahulu ketika modal trading saya masih kecil, saya juga kerap kali mengincar saham2 yang harganya murah secara nominal. 

Tetapi anda juga harus melihat KUALITAS saham tersebut, bukan cuma kuantitasnya. Kalau saham tersebut murah tetapi kualitasnya jelek, sebaiknya anda tidak mentradingkannya. Kualitas saham yang baik harus anda lihat melalui: 

- Analisis teknikal (chartnya layak trading atau tidak)
- Fundamental (emitennya bermasalah, sering kena suspen atau tidak)
- Likuiditas saham (apakah sahamnya likuid, atau transaksinya tidak beraturan)
- Pergerakan harga (apakah fluktuatifnya wajar atau tidak)

Pelajari juga analisis2 untuk mencari saham bagus disini: Buku Saham. Faktanya, di market banyak sekali saham murah yang kualitasnya jelek. Pergerakan harga sahamnya tidak beraturan. Harga sahamnya sering digoreng. Volume transaksi sangat sedikit. Sahamnya sering terkena suspen. Fundamental perusahaan tidak terlalu baik (sering rugi) dan masih banyak lainnya. 

Sehingga, saham-saham yang harganya murah namun kualitasnya jelek ini pada akhirnya hanya akan membuat sebagian besar trader ritel nyangkut dan rugi. 

Kita bisa lihat ada banyak contoh saham yang akhirnya terkena delisting seperti saham SIAP, NAGA, ATPK, DAJK, CPGT, BRAU dan masih banyak saham lain yang terkena kasus-kasus serupa. 

Dan saham2 yang di delisting dari Bursa ini memang harga sahamnya murah, namun sama sekali tidak mencerminkan kinerja fundamental dan likuiditas saham yang baik. 

Jadi di dalam trading saham prinsipnya adalah: Jangan membeli saham hanya karena harganya murah. Saham yang harganya murah secara nominal belum tentu bagus buat trading. 

Belilah saham yang harganya murah karena DISKON, bukan saham murah hanya karena nominalnya kecil alias SAHAM MURAHAN. Baca juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

Memang saham2 yang harganya murah seringkali digoreng bandar, sehingga harganya bisa naik puluhan persen dalam waktu. Namun risikonya juga sebaliknya: Harga saham bisa turun puluhan persen dalam waktu cepat. 

Dengan pola saham yang sulit dianalisa secara teknikal, jelas saham2 seperti ini risikonya lebih besar. Artinya, keuntungan dan risiko yang anda dapatkan tidak sebanding. Terlebih lagi jika saham tersebut terkena suspen atau delisting, maka anda tidak bisa menjual saham anda di pasar reguler.

Banyak trader pemula dengan modal kecil yang memilih saham murah (secara nominal) tanpa meperhatikan kualitas saham tersebut. Padahal saham2 yang murah belum tentu bagus untuk trading. 

Maka mulai sekarang, sebelum anda membeli saham, anda harus menganalisa saham tersebut, bukan hanya melihat nominalnya. 

Kalau modal trading anda masih sedikit, solusinya tunggulah modal anda sampai Rp1-3 juta, supaya anda bisa membeli saham2 yang kualitasnya lebih baik. Saya pernah membahasnya juga disini: Modal Ideal Trading Saham. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Dilema Cut Loss Saham

Dilema Cut Loss Saham

Salah satu trading plan yang harus dijalankan adalah anda harus memiliki level cut loss untuk suatu saham. Cut loss memang hal yang anti bagi sebagian besar trader. Seperti yang pernah saya tuliskan di pos ini: Penyebab Saham 'Nyantol': Trader Tidak Mau Cut Loss, saya kurang lebih mengatakan bahwa cut loss adalah hal yang berat bagi trader karena cut loss artinya 'rugi'. Dan di dalam trading tidak ada trader yang mau rugi. 

Memang harga saham itu bisa balik sewaktu-waktu. Artinya kalau anda beli saham di harga Rp1.000, kemudian harga saham turun sampai Rp950, ada kemungkinan harga saham akan kembali lagi diatas Rp1.000, yang artinya kalau anda tidak menjual sahamnya dan mau menunggu, maka harga saham yang anda beli paling tidak bisa break event point (BEP) alias impas. 

Sehingga cut loss saham ini seringkali justru menjadi dilema bagi trader. Banyak trader berpikir:

"Apa gunanya cut loss, toh harga sahamnya nanti juga balik naik lagi"

Tapi siapa yang tahu kalau harga saham yang anda beli setelah turun bakal balik naik lagi? Sebagai contoh, ada trader yang memegang saham MLPL saat digoreng tinggi2-nya di tahun 2013 di kisaran harga average 1.100. Tapi anda lihat harga sahamnya sekarang, hanya di kisaran 200 per lembar! 

Kalau trader tidak mau cut loss, maka modal trader akan sulit kembali. Kalaupun harganya bisa kembali, mungkin butuh waktu sangaaattt lama bahkan bertahun-tahun. Nah, anda pilih mana: Cut loss lebih cepat dan rugi sedikit atau modal anda nyangkut dan nggak bisa anda tradingkan sama sekali? 

Ah nggak masalah saya nggak cut loss. Toh modal saya buat trading cuma sedikit. Kalau cut loss kan tambah rugi" Pikir anda

Anggapan seperti ini yang salah. Jika anda terlalu mentoleransi untuk tidak cut loss karena anda menganggap modal anda cuma sedikit, maka hal ini bisa menjadi kebiasaan yang berakibat porto anda penuh dengan saham2 yang nyangkut. Baca juga: Penyebab Saham 'Nyantol': Trader Tidak Mau Cut Loss   

Di pos ini: Sampai Batas Toleransi Berapa Saya Cut Loss Saham? - Part I dan Sampai Batas Toleransi Berapa Saya Cut Loss Saham? - Part II, saya memberikan sedikit banyak solusi kepada anda mengenai batas toleransi cut loss (kapan anda harus toleransi untuk cut loss dan tidak cut loss). Namun, cut loss tetaplah hal yang PENTING untuk seorang trader. 

Cut loss bisa dikurangi dengan membeli saham2 yang bagus secara teknikal. Anda bisa membaca materinya disini: Cara Melakukan Screening Saham yang Benar. Tapi di pasar saham, anda harus tetap melakukan cut loss jika harga saham ternyata tidak bergerak sesuai harapan apalagi jika anda memegang saham lapis tiga, dan saham2 yang sering digoreng.

Terlepas dari semua itu saya akui sampai saat ini, masalah cut loss adalah masalah utama trader yang memang masih menjadi dilema. Saya pribadi terkadang berpikir untuk tidak cut loss sampai batas harga tertentu. Rasa berharap harga saham akan kembali itu pasti ada.

Namun sebagai trader, ya kita harus bisa mentoleransi sebatas mana kita harus segera cut loss atau hold saham. Jangan sampai ketika anda maunya trading, tapi anda malah menjadi investor dadakan. 

Cut loss memang berat dan memunculkan dillema bagi trader. Tapi akan lebih berat lagi kalau anda memiliki terlalu banyak saham yang nyangkut.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Saham Tidur untuk Trading

Saham Tidur untuk Trading

Ketika saham tidur alias saham zombie bangkit dari harga gocap (Rp50), saham-saham tidur ini biasanya akan menjadi saham yang sangat menarik untuk ditradingkan. 

Anda bisa bayangkan jika ada saham yang naik dari harga Rp50 ke Rp70. Maka jika anda membeli saham di harga Rp52 dan menjual satu sampai dua fraksi saja, anda sudah mendapatkan profit yang lumayan besar, karena nominal saham2 tersebut sangatlah kecil. 

Tidak sedikit juga saya mendengar trader jangka pendek yang menyarankan untuk memanfaatkan fluktuatif saham tidur untuk meraup untung yang besar di saham. Sayangnya, menurut pengalaman saya pribadi di dunia saham, cara seperti justru sangat berbahaya untuk trader. 

Ada beberapa fakta yang harus anda pahami tentang pergerakan saham tidur:

1. Saham tidur biasanya kembali menjadi saham tidur 

Sangat banyak kasus saham tidur yang tiba2 bergerak naik dengan pergerakan harga yang liar. Tetapi biasanya tidak lama kembali saham2 tersebut akan kembali lagi ke harga gocap dalam kurun waktu yang panjang. Tidak percaya? Anda bisa lihat beberapa contoh saham BEKS dan CPGT berikut: 

Saham BEKS

Saham CPGT
Anda bisa perhatikan ada pergerakan yang cukup cepat dan fluktuatif pada grafik saham BEKS dan CPGT diatas. CPGT contohnya. Harganya digoreng dari harga 50 ke 120 hanya dalam waktu 2 mingguan. 

Namun setelah harganya diangkat naik tinggi, saham2 tersebut turun lagi dengan sangat cepat, dan kembali ke harga gocap (tidak ditradingkan lagi) sampai bertahun-tahun. 

Saham-saham gocap yang sedang digoreng ini, biasanya akan ada banyak isu di saham tersebut. Mulai isu fundamentalnya bakalan membaik, sahamnya mulai likuid dan lain2. 

Kalau anda terjebak denga isu2 seperti ini, kemudian anda membeli sahamnya saat sudah dinaikkan bandar, dan tiba2 bandar langsung 'buang barang' dalam jumlah besar, maka saham anda akan nyangkut. Celakanya, kalau saham2 tersebut balik ke harga gocap, anda tidak bisa menjual di pasar reguler. 

Anda harus jual dan cut loss di pasar negosiasi, dan tentu kerugian akan semakin besar. Jika anda memegang saham2 gocap, maka kualitas portofolio saham anda akan menurun.

2. Saham tidur yang naik belum tentu fundamentalnya membaik 

Kebanyakan saham tidur yang dinaikkan bandar, kenaikan harganya bukan dikarenakan fundamentalnya yang membaik, tetapi karena permainan bandar untuk meraup profit cepat dengan memanfaatkan isu2 tertentu di saham tersebut. 

Sehingga ketika fundamental saham tersebut memang tidak bagus, harga saham tidak lama kemudian bakalan balik ke harga gocapnya. Kalau anda trading di saham2 ini, tentu risikonya sangat besar. 

3. Permainan bandar di saham tidur bertujuan menjebak trader ritel 

Bandar ingin mengangkat saham2 gocap untuk mendapatkan profit besar dan menjebak trader2 ritel. Dengan mengangkat harga dan membuat saham seolah menjadi likuid, serta memainkan isu2 di saham tersebut, banyak trader ritel yang masuk di saham tersebut ketika harganya sedang di 'pom-pom'. 

Masalahnya anda tidak akan tahu bandar akan menggoreng saham sampai di harga berapa, karena saham gocap juga tidak memiliki pola2 chart dan historis yang dapat dianalisa, sehingga seringkali saham2 gocap yang harganya sedang naik, dan saat banyak trader ritel masuk di saham gocap, harganya akan langsung dijatuhkan dengan cepat. 


4. Portofolio yang tidak sehat 

Kalau anda beli saham gocap yang sedang digoreng, syukur-syukur jika anda bisa 'keluar' alias take profit di saham2 gocap. Tapi kalau anda terlanjur nyangkut di saham gocap dan tidak sempat cut loss (harganya balik jadi saham tidur), maka portofolio anda akan diisi oleh saham2 yang jelek. 

Saham2 gocap umumnya memiliki kinerja fundamental yang kurang baik, sehingga kalau anda menyimpan saham gocap, anda juga tidak mendapatkan dividen. Dengan kata lain, anda hanya bisa berharap sahamnya digoreng lagi sewaktu-waktu. 

Maka dari itu, hendaknya anda tidak gambling dalam trading saham. Anda boleh saja membeli dan mencoba trading di saham2 gorengan seperti ini. 

Tetapi anda harus menggunakan modal sekecil mungkin. Di tulisan2 web Saham Gain ini, saya juga sudah sering menekankan bahwa untuk membeli saham yang high risk, paling tidak gunakan modal maksimal 10% dari modal anda. Plus anda harus disiplin dalam take profit dan cut loss.  

Untuk kasus saham2 gocap yang digoreng bandar, bahkan saya menyarankan cobalah trading beberapa lot saja. Jangan memasukkan modal anda pada saham-saham yang sangat berisiko. 

Well, buat saya pribadi, saya akan cenderung menghindari saham2 gocap yang sedang digoreng, terutama kalau saham2 tersebut naik bukan karena alasan fundamental, dan pergerakan harganya sangat volatil


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Momentum dan Teknik Trading Harian Saham

Momentum dan Teknik Trading Harian Saham

Trading harian saham, dengan strategi ini berarti anda melakukan trading saham dengan jangka waktu yang cenderung singkat, di mana anda membeli dan menjual saham di hari yang sama sampai tiga hari trading saja. 

Trading harian bagus untuk anda yang ingin mendapatkan profit di saham dengan jangka waktu yang relatif singkat, dan tidak ingin hold saham terlalu lama. Karena jangka waktu trading harian cukup pendek, anda harus memahami momentum dan teknik trading yang tepat. 

Pelajari juga strategi2 memilih saham yang bagus untuk trading harian disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham. 

Berikut beberapa hal yang harus anda lakukan bagi anda yang ingin melakukan trading harian: 

1. Manfaatkan momentum saat market bullish / rebound 

Bagi anda yang ingin trading harian dengan mencari saham2 yang likuid, anda bisa memanfaatkan momentum saat market lagi bullish atau rebound. Ketika market bullish atau rebound, banyak saham yang bisa naik dalam jangka pendek, sehingga disinilah anda bisa memanfaatkan untuk membeli dan take profit saham untuk jangka pendek.

2. Membeli saham yang mudah naik 

Banyak saham yang pergerakannya kurang baik untuk trading. Dalam arti saham2 tersebut adalah saham2 yang polanya sulit untuk rebound, dan pergerakan harganya tidak menguntungkan dalam jangka pendek. 

Oleh karena itu, di dalam trading harian, pilihlah saham2 yang mudah naik / rebound. Dengan demikian, anda bisa lebih mudah memanfaatkan momentum trading yang lebih akurat, dibandingkan jika anda memilih saham2 yang berisko dan tidak pasti. Anda bisa pelajari: Teknik Beli Saham Pagi Jual Sore -Trading Cepat. 

3. Jangan mengabaikan analisis teknikal 

Trading harian harus tetap dilakukan dengan analisis teknikal. Seringkali banyak trader yang beranggapan bahwa trading cepat tidak perlu menganalisa grafik. Padahal pergerakan saham jangka pendek juga sangat ditentukan oleh pola-pola yang ada di dalam analisa teknikal itu sendiri. 

Banyak trader yang ingin untung cepat dari saham, seringkali mengabaikan analisa teknikal, sehingga trader hanya membeli saham berdasarkan insting. Maka dari itu, selain memilih saham yang pergerakannya baik, anda juga harus menggunakan analisa teknikal sebagai dasar utama untuk trading. 


4. Membatasi jumlah trading 

Karena jangka waktu trading harian tidak terlalu panjang, maka umumnya frekuensi trading harian cenderung lebih banyak dibandingkan strategi trading lain seperti swing trading misalnya. 

Oleh karena itu, dalam trading harian, hendaknya anda membatasi jumlah trading. Idealnya, maksimal anda hanya melakukan 2 kali transaksi beli. Tapi kalau anda sudah merasa untung / profit, anda harus mengontrol trading anda. 

Jangan sampai anda ketagihan trading dan menjadi overtrading. Terlalu banyak trading justru akan semakin meningkatkan risiko kerugian anda. Baca juga: Cara Mengatasi Overtrading. 

5. Analisa tape reading (bid offer) 

Dalam trading harian, jangan melupakan analisa-analisa yang bisa anda jadikan patokan untuk melihat fluktuatif harga harian. Salah satunya dengan melihat analisa bid offer suatu saham. Saham-saham yang memiliki banyak permintaan beli didukung analisa teknikal yang baik, memiliki peluang naik dalam jangka pendek yang lebih besar. 

Anda bisa terapkan lima strategi diatas untuk trading harian yang lebih baik. Kombinasi analisa, memilih saham dan mindset yang benar dalam trading harian, akan membuahkan profit yang lebih maksimal. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Strategi Trading di Saham Gorengan

Strategi Trading di Saham Gorengan

Saham gorengan / saham lapis tiga merupakan saham2 yang pergerakannya tidak stabil, sulit dianalisa dengan analisa teknikal (pergerakan harga saham lebih tergantung dari bandar saham) dan memiliki fluktuatif harga yang sangat tinggi. 

Kalau anda menemukan saham yang likuiditasnya rendah (volume kecil, bid-offernya cuma sedikit), tapi harga sahamnya bisa naik dan turun puluhan persen dalam waktu singkat (menitat), maka itulah ciri-ciri saham gorengan. 

Saham-saham lapis tiga terkadang bid-offernya bisa cenderung tebal, tetapi pergerakan harganya tetap volatil, bisa naik dan turun puluhan persen dalam waktu singkat. Menurut versi saya contohnya seperti TRAM dan BUMI. Saham2 seperti ini adalah saham2 lapis tiga. Baca juga: Kenali Saham Gorengan di Indonesia

Di dalam trading, khususnya anda trader ritel saya memang tidak menyarankan untuk terlalu sering membeli saham gorengan, karena risikonya besar. Akan tetapi, bukan berarti anda tidak boleh beli saham gorengan. 

Nah, jika ingin membeli saham gorengan, anda harus melakukan dengan strategi yang tepat. Berikut beberapa strategi trading di saham gorengan yang bisa anda terapkan: 

1. Pilih saham gorengan yang memiliki pola historis 

Ada saham2 gorengan yang hampir tidak ditradingkan, sehingga tidak punya pola2 historis. Maka dari itu, untuk mempelajari pergerakan saham gorengan, anda hendaknya memilih saham2 gorengan yang chart-nya memiliki pola2 historis. 

Hal ini karena pola2 historis di suatu saham berpotensi terulang, sehingga pola-pola yang sama atau mirip dapat terulang kembali pola harganya di masa mendatang. 

Selain itu, dalam membeli saham lapis tiga, anda juga harus menggunakan analisa teknikal  (khususnya candlestick) disamping melihat net buy-sellnya. Kombinasi2 tersebut dapat anda gunakan untuk membaca saham2 yang punya potensi naik dalam jangka waktu menitan. Pelajari juga: Cara Trading Cepat 15 Menit - Scalping Trading. 

2. Hindari membeli saham gorengan IPO 

Saham yang baru IPO beberapa hari biasanya memiliki pergerakan harga sangat liar. Maka dari itu, hindarilah membeli saham2 IPO yang sedang digoreng bandar. 

Carilah saham-saham yang minimal sudah ada pola-pola chart dan analisa teknikalnya, sehingga anda lebih mudah melihat potensi pergerakan harganya. 

Kalau anda membeli saham2 yang baru IPO, anda belum bisa menganalisa chartnya. Di satu sisi, banyak saham IPO yang sudah naik cepat selama beberapa hari, harga sahamnya sangat rawan jatuh dalam waktu cepat. 

3. Gunakan modal sekecil mungkin (maksimal 10% modal trading anda) 

Inilah poin yang sangat penting. Saya menyarankan pada anda untuk menggunakan modal kecil jika membeli saham gorengan. Gunakan modal maksimal 10% dari modal anda. 

Karena saham2 gorengan ini berisiko, jangan pernah menjadikan trading saham sebagai gambling, dan tetap lakukan analisa sebelum anda membeli. 

Banyak trader yang nekad masuk dengan modal besar di saham gorengan karena ingin cepat kaya dalam waktu cepat. Memang dengan beli saham gorengan, anda bisa untung besar dalam waktu cepat. 

Tapi risikonya juga sebaliknya. Anda bisa rugi besar dalam waktu cepat. Pergerakan saham gorengan yang tidak konsisten, membuat anda akan sulit mendapatkan untung konsisten jangka panjang jika anda hanya membeli saham2 gorengan. 

Oleh karena itu, supaya anda dapat menciptakan portofolio saham yang sehat, gunakanlah modal kecil untuk membeli saham gorengan, dan prioritaskan modal lebih besar untuk beli saham2 yang risikonya kecil. 

4. Disiplin

Anda harus jauh lebih disiplin dalam menetapkan take profit dan cut loss, mengingat pergerakan saham gorengan yang tidak pasti. Kalau target profit anda sudah tersentuh, segera jual dan jangan terus berharap harga saham anda naik terus. 

Sebaliknya, kalau saham anda turun dibawah target, anda harus segera eksekusi cut loss. Banyak trader yang tidak mau cut loss di saham gorengan, dan akibatnya trader nyangkut di saham2 lapis tiga ini sampai bertahun-tahun. Tentu saja hal ini tidak baik untuk portofolio anda. 

Empat strategi trading di saham gorengan ini dapat anda terapkan, untuk anda yang mau mencoba trading di saham gorengan. Untuk anda tipikal trader konservatif, anda bisa menghindari saham2 gorengan ini dan memilih saham2 yang lebih rendah risikonya seperti saham2 LQ45. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Psikologis Trading Membuat Anda Profit Konsisten

Psikologis Trading Membuat Anda Profit Konsisten

Sukses alias mencapai profit di pasar saham bisa dicapai dengan banyak jalan. Setiap dari anda memiliki pengalaman trading yang berbeda-beda. Setiap dari anda memiliki cara trading masing-masing. Setiap dari anda punya indikator2 saham yang cocok untuk anda terapkan. 

Anda mungkin sukses sebagai swing trader yang mengandalkan tren dan MA. Trader lain mungkin sukses sebagai trader jangka pendek yang mengandalkan indikator MACD. Trader lain mungkin sukses sebagai trader jangka menengah dengan mengandalkan analisa tren dan perpaduan analisa fundamental. Anda mungkin sukses sebagai investor jangka panjang dengan mengandalkan analisa fundamental.  

Di pasar saham, ada banyak jalan menuju roma. Tapi tahukah anda, trader2 maupun investor suskes bukan hanya bergantung pada analisa yang mereka gunakan sehari-hari. Kecocokan analisa dengan gaya trading anda, memang bisa membuahkan probabilitas profit yang lebih besar. Tetapi untuk bisa profit konsisten, anda harus bisa melakukan adaptasi, rasionalitas, dan good mindset.

Warren Buffet bisa mendapatkan profit konsisten dari investasinya 20-40% per tahun. Dan salah satu saham yang dimiliki adalah saham Coca-Cola sejak tahun 1987 - sekarang. Beliau tidak mungkin bisa mempertahankan profit konsisten sampai hari ini kalau beliau hanya melakukan analisa fundamental dan taruh duit untuk investasi. 

Sebab, pada tahun2 tertentu harga saham Coca-Cola (dan mayoritas saham2 di Bursa Amerika) pernah mengalami kejatuhan, termasuk bulan Oktober 1987 di mana Wall Street mengalami crash

Nah tanpa memiliki mental dan mindset yang benar, Warren Buffet pasti sudah menjual sahamnya, walaupun analisa fundamental yang digunakan mungkin terbilang kompleks, dan bahkan sudah banyak diadopsi oleh para fundamentalis. 

Jadi, sebagus apapun analisa yang anda gunakan. Se-cocok apapun analisa anda, anda harus bisa mengimbangi dengan psikologis trading yang benar. Karena psikologis yang benar bisa menjadi petunjuk arah bagi anda untuk menjadi trader yang rasional di pasar saham. 

Ketika anda bisa menjadi trader yang rasional, anda akan tahu apa yang harus dilakukan ketika pasar saham tiba2 berubah menjadi bearish. Sebaliknya, anda juga tidak bingung apa yang anda lakukan dengan saham anda, ketika saham anda sudah naik tinggi. Anda tahu apa yang harus dilakukan ketika harga saham sedang naik, tapi anda belum sempat membeli sahamnya. 

Dengan mindset trading dan tahu apa yang harus dilakukan saat trading, anda tahu apa yang harus dilakukan ketika saham yang sudah anda analisis dengan benar, harganya ternyata masih belum naik. 

Selama ini, banyak trader yang berpikir hanya dengan analisa teknikal yang canggih, mereka sudah bisa mendapatkan profit besar dalam trading.  Pikiran ini salah besar. 
Saham adalah permainan psikologis, bukan cuma berbicara tentang analisa. Perhatikan IHSG dan harga saham yang naik-turun. Lihatlah ketika saham yang anda beli belum bergerak sesuai dengan harapan anda. Disitu anda akan merasakan bahwa pasar saham sangat akrab dengan permainan psikologis.
Psikologi trading, the right investor mindset dan membenahi kesalahan2 trader bisa anda pelajari materi lengkapnya disini: Buku Saham

Anda yang mulai belajar saham, anda yang belum bisa mencetak profit di pasar saham padahal anda sudah punya banyak formula analisis teknikal, maka pelajarilah dan terapkan psikologis trading yang benar. 

Sekali lagi, psikologis trading yang baik akan mengarahkan anda pada rasionalitas trading, sehingga kombinasi analisa teknikal dan mindset trading yang benar akan membawa anda pada profit yang konsisten. Ingatlah, bahwa analisa teknikal saja tidak cukup untuk membuat anda profit. Imbagi analisa anda dengan mindset trading. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.