Cara Mencari Data Harga Saham Yahoo Finance

Cara Mencari Data Harga Saham Yahoo Finance

Pernahkah Anda mencari-cari data tentang histori harga saham? Dimanakah Anda bisa mendapatkannya? Anda bisa mendapatkan history harga saham perusahaan melalui situs Yahoo Finance. Berikut adalah langkah-langkah cara mendapatkan data history harga saham di Yahoo Finance.

1. Buka situs www.finance.yahoo.com

2. Ketikkan kode saham yang ingin Anda cari datanya. Jika Anda belum hafal daftar kode saham, silahkan googling. Disini saya kasih contoh saham PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM). Ketikka mengettikan kode saham harus Anda tambahkan .JK di belakang kode saham. JK ini sebenarnya kepanjangan dari JKSE yang artinya adalah Jakarta Composite Index. 

Kalau sudah, klik search.

3.  Maka Anda akan diarahkan ke halaman Yahoo Finance. Klik saja halaman pertama di Yahoo Finance, yang ada situs finance.yahoo. Contohnya seperti gambar dibawah ini. 

4. Setelah itu, klik Historical Data. Perhatikan gambar dibawah.  


5. Setelah itu akan muncul tampilan seperti dibawah ini.


Nah, di Yahoo Finance data historical harga saham yang bisa Anda download terdiri dari data: Tanggal, harga pembukaan (open), harg tertinggi (high), harga terendah (low), harga penutupan (close), Adj close (harga penutupan yang telah disesuaikan), dan volume. Adj clos maksudnya adalah harga saham penutupan yang sudah disesuaikan ketika terjadi aksi korporasi perusahaan, dalam hal ini adalah dividen dan stock split. 

Time Period: Anda bisa mengubah sesuai data tanggal harga saham yang Anda butuhkan,
Show: Ada beberapa pilihan, Anda bisa memilih historical prices, dividend atau stock split.
Kemudian untuk mengunduh data harga saham, klik menu: Download Data.

Begitulah cara mendapatkan data historical harga saham di Yahoo Finance. Data ini sangat berguna terutama untuk analisis OHLC, untuk pengerjaan skripsi Anda atau data2 lainnya.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Ciri-ciri Saham yang Menguntungkan

Ciri-ciri Saham yang Menguntungkan

Memilih (screening) saham adalah salah satu bagian terpenting dari trading yang harus anda lakukan secara mandiri.  Dalam praktiknya, banyak trader hanya ingin dapat untung cepat di saham, namun sayangnya trader sering mengabaikan pentingnya screening saham. 

Padahal dengan jumlah saham di Bursa Efek yang sangat banyak, tidak sedikit saham2 yang punya risiko tinggi, dan tidak menguntungkan trader. Sehingga, kalau anda mengabaikan screening saham, anda tidak akan bisa mengetahui saham2 mana yang menguntungkan untuk anda. 

Baca juga: Cara Cepat Screening Saham. Dalam trading saham, ada beberapa ciri-ciri saham yang menguntungkan yaitu sebagai berikut: 

1. Mudah dianalisa dengan analisis chart

Saham yang menguntungkan adalah saham yang mudah anda baca analisanya melalui analisa grafik (chart). Di dalam trading, analisis utama yang harus anda pakai adalah analisis teknikal. Sehingga, kalau anda bisa menerapkan analisa teknikal untuk mencari saham2 yang akan naik, maka saham2 yang bisa dianalisa tersebut adalah saham2 yang potensial dan menguntungkan. 

Kalau suatu saham tidak memiliki pola grafik baik dan memiliki tren harga yang acak-acakan, maka saham tersebut bukanlah saham yang menguntungkan untuk anda, khususnya trader saham pemula. 

Anda mungkin bisa untung dari saham2 seperti itu, namun trading di saham2 yang tidak bisa dianalisa polanya dengan analisa chart, akan meningkatkan risiko2 untuk portofolio anda dalam jangka panjang. 

Ciri-ciri saham yang menguntungkan


Anda bisa perhatikan perbandingan kedua chart diatas. Chart mana yang lebih mudah anda analisa dengan analisis teknikal? Chart yang atas atau yang bawah?

"Chart yang atas lebih mudah menentukan support-resistennya Pak Heze" Jawab anda. 

Saya sependapat.. Chart pertama lebih mudah untuk dianalisa karena chart pertama membentuk pola2 yang jelas, likuid, dan bisa anda tentukan support-resistennya. 

Sedangkan chart kedua, pergerakannya tidak beraturan, terkadang ada volume transaksi, terkadang tidak ada transaksi trading. Sehingga, pola2 di chart seperti ini akan lebih sulit dianalisa, dan pergerakan harganya juga tidak pasti. 


Pelajari juga: Cara Memilih Saham Bagus & Strategi Swing Trading. 

2. Memiliki fluktuatif tren

Saham yang menguntungkan adalah saham2 yang punya fluktuatif tren, di mana dalam satu grafik, harga saham punya tren naik (uptrend), ada tren turun (downtrend) dan mungkin juga ada sidewaysnya. 

Saham2 yang punya tren fluktuatif menunjukkan bahwa saham tersebut mudah bergerak naik-turun, sehingga anda lebih mudah memanfaatkan fluktuatif di range support-resistennya untuk mendapatkan profit. 

Sedangkan saham2 yang tidak bergerak atau bahkan trennya turun teirus dalam waktu yang lama, adalah saham2 yang berisiko dan tentunya cenderung tidak lebih menguntungkan (dan aman) ketimbang saham2 yang fluktuatif dan likuid. 

3. Bagus secara likuiditas 

Saham2 yang punya likuiditas baik tentu saja adalah saham yang menguntungkan untuk anda, karena saham2 yang likuid (banyak peminatnya), harga sahamnya akan lebih mudah naik / rebound setelah turun, dibandingkan saham2 yang tidak likuid yang punya pergerakan harga tidak teratur. Baca juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

4. Anda bisa profit dari saham tersebut 

Saham yang menguntungkan adalah saham2 yang sesuai dengan karakter anda. Artinya, kalau anda terbukti bisa profit dari suatu saham, maka saham tersebut dapat dikatakan MENGUNTUNGKAN untuk anda. 

Meskipun mungkin ada beberapa trader yang menghindari saham tersebut. Tapi kalau faktanya anda bisa terbukti profit terus di saham tertentu, maka saham tersebut harusnya anda tradingkan, dan analisa secara konsisten. 

Hal ini juga saya alami sendiri, di mana saya beberapa kali untung di saham2 tertentu. Di satu sisi, saham2 yang memberikan profit justru direkomendasikan trader untuk dihindari. Nah, kalau anda menemukan kasus2 seperti yang saya alami, maka harusnya anda tetap teguh pada pendirian trading anda, selama apa yang anda lakukan memang sudah terbukti profit untuk anda. 

Itulah pentingnya anda memiliki analisa2 trading mandiri, supaya anda bisa tahu mana saja saham yang menguntungkan dan tidak, berdasarkan pengalaman anda sendiri, sehingga anda bisa memutuskan apa yang baik untuk anda. Baca juga: Langkah-langkah Belajar Saham Otodidak. 

Oke, sampai disini dulu edukasi saham kita mengenai ciri-ciri saham yang menguntungkan. Kini saatnya anda praktik trading dan evaluasilah hasil trading anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Penyebab Saham Tidur dan Tidak Bergerak

Penyebab Saham Tidur dan Tidak Bergerak

Di Bursa Efek, anda akan menemukan banyak saham yang jumlahnya bisa sampai 500 lebih dan akan terus bertambah. Namun, tidak semua saham diperdagangkan oleh pelaku pasar / pemodal. Bahkan, di pasar saham ada ratusan saham yang tidak diperdagangkan sama sekali. Saya pernah membahasnya disini: Selektif Memilih Saham yang Baik

Apa yang menyebabkan saham-saham di Bursa Efek banyak yang tidak diperdagangkan? Apakah disarankan trader untuk membeli saham yang tidak diperdagangkan? 

Sebelum membahas lebih banyak mengenai hal tersebut, satu hal yang perlu anda ketahui, pergerakan saham murni karena permintaan dan penawaran pelaku pasar. Jadi pergerakan harga saham tidak diatur / dikendalikan oleh bursa (terlepas dari suspensi). Maka dari itu, kalau ada banyak saham yang tidak bergerak / tidak ditradingkan di pasar saham, maka kemungkinannya ada tiga hal: 

1. Jumlah saham beredar hanya sedikit

Jika emiten ketika melantai di Bursa memiliki jumlah saham yang beredar hanya sedikit, maka investor ritel memiliki kesempatan yang kecil untuk memiliki sahamnya dalam jumlah besar. Jika jumlah saham yang beredar hanya sedikit, hal ini akan mempengaruhi likuiditas sahamnya. 

Investor tidak akan tertarik melirik saham yang kapitalisasi pasarnya terlalu kecil. Hal ini membuat saham tersebut akhirnya tidak pernah diperdagangkan sama sekali. Baca juga: Cara Mendapatkan Data Jumlah Saham Beredar dan Kapitalisasi Pasar

2. Emiten tidak menarik  

Tidak menarik artinya dari segi fundamental perusahaan yang kurang bagus. Baik dari sisi jumlah aset perusahaan, perolehan laba, rasio2 keuangan seperti EPS, ROE, produk perusahaan terkait yang pamornya dan kinerja keuangannya masih sangat jauh dibawah perusahaan2 sejenis. 

Sehingga, sahamnya juga terkesan tidak menarik untuk diperdagangkan secara psikologis. Coba anda bayangkan, anda lebih tertarik membeli perusahaan yang memiliki aset 100 juta atau 100 miliar? Tentu saja perusahaan yang memiliki aset 100 miliar akan lebih bagus untuk menunjang produksi dan sebagai jaminan. Baca juga: Perusahaan Tbk Abal-abal (Part I) dan Jangan Mau Trading Di Perusahan Tbk Abal-Abal (Part II - Habis).

3. Belum waktunya naik

Ada saham yang memiliki fundamental bagus tapi harga sahamnya tidak diperdagangkan. Ini artinya, saham tersebut masih belum waktunya untuk naik. Dalam konsep value investing, seorang investor justru mengincar saham2 seperti ini. Saham-saham tersebut ibarat 'mutiara terpendam'.

Sebagai contoh, KBLI. KBLI dahulu sahamnya adalah saham tidur. Namun karena KBLI adalah emiten yang fundamental dan prospeknya paling bagus di sektornya, maka dalam beberapa tahun mendatang harga sahamnya yang masih berada harga 100, sempat naik ke level 800. 

Jadi, apakah saham yang tidak bergerak adalah saham yang bagus untuk ditradingkan ketika saham tersebut 'sudah bangun dari tidurnya'? 

Belum tentu. Seperti poin pertama, banyak saham tidur karena memang emitennya kurang menarik dan fundamental kurang bagus. Saham2 ini bisa menjebak trader. Contohnya adalah saham CPGT. 

CPGT sempat menjadi saham tidur selama beberapa tahun. Pada awal tahun 2017, saat banyak saham gorengan lagi naik tinggi2nya, CPGT yang sebelumnya aman di level Rp50, tiba2 bergerak naik sampai 56. 

Saat CPGT mulai bergerak, ternyata banyak trader yang terjebak ikut mengakumulasi sahamnya. Hasilnya? Tidak lama kemudian CPGT turun dan kembali lagi ke Rp50. Dan CPGT termasuk dalam emiten yang terkena delisting dari Bursa. 

Jadi, saham tidur adalah saham yang berisiko untuk dibeli terutama jika saham tersebut tiba2 naik tanpa dasar yang jelas. Kecuali jika saham tidur bergerak karena mulai ada berita2 positif, maka sebagai trend following trader, anda bisa mulai ikutan akumulasi.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Selamat Menikmati Profit dari Saham - Saham Gain

Selamat Menikmati Profit dari Saham - Saham Gain

Sejak web Saham Gain ini saya dirikan, saya berkomitmen membuat halaman menu rekomendasi saham yang bisa anda akses secara FREE. Anda bisa lihat disini: Rekomendasi Saham. Sesuai namanya rekomendasi saham, berarti saya memberikan menu saham yang memiliki potensi untuk naik. 

Tetapi rekomendasi saham ini lebih tepatnya akan kita namakan "watchlist saham". Karena rekomendasi saham ini sifatnya bukan ajakan pada anda untuk membeli dan menjual saham, maka saya lebih sering menamakannya dengan watchlist (misalnya watchlist saham WSKT, watchlist saham ASII dan lain2). 

Watchlist yang saya berikan means saham tersebut ada potensi untuk teknikal rebound. Beberapa waktu terakhir kita juga sudah watchlist banyak menu saham. Dan banyak saham yang masuk dalam watchlist kita sudah mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Berikut beberapa saham2 yang sudah naik dari menu watchlist:

Tanggal 4 Oktober watchlist ASRI dan INDY. ASRI naik dari 376 menuju 404 sampai tanggal 12 Oktober. INDY juga mengalami kenaikan sejak watchlist dari 1.885 sampai 2.450 tanggal 18 Oktober. 

Tanggal 12 Oktober 2017 watchlist TLKM kita juga mengalami kenaikan dari 4.380 menuju 4.480 dalam 2 hari kerja bursa. Tanggal 16 Oktober 2017, watchlist WSKT kita juga mengalami kenaikan drastis dari opening di 1.895 menuju 2.200 sampai tanggal 22 Oktober 2017. 

Tanggal 16 Oktober saya juga rekomendasi watchlist PPRO saat harga 204. Tanggal 24 Oktober harganya sudah naik ke angka 220. Rekomendasi tanggal 18 Oktober MTWI dan ZINC untuk trading cepat juga mengalami kenaikan drastis dalam sehari (scalping). Watchlist WIKA tanggal 23 Oktober 2017, WIKA mengalami kenaikan 5% dalam sehari. 

Bagi anda yang sudah membeli saham2 yang masuk dalam menu watchlist, selamat menikmati PROFIT besar di bulan Oktober ini

Sampai saat ini, saya masih sering mendapat pertanyaan dari para pembaca web Saham Gain, maupun rekan2 trader yang mengikuti halaman rekomendasi saham. Ada 2 pertanyaan yang sering diajukan: 

1. Pak Heze, kenapa rekomendasi sahamnya nggak selalu ada? 

2. Pak, mengapa rekomendasi sahamnya cuma dalam bentuk watchlist? Dikasih analisisnya juga donk, masuk di harga berapa, jual di harga berapa?

Terkait pertanyaan2 tersebut, pertama, saya memang masih belum memberikan rekomendasi secara rutin, terutama kalau saya lagi memutuskan untuk rest dari aktivitas trading sejenak, maka saya otomatis tidak menyentuh PC, jadi saya tidak watchlist saham tertentu. 

Kedua, rekomendasi memang sengaja hanya saya berikan dalam bentuk watchlist, hanya terkadang saja saya memberikan analisis kapan masuk dan kapan keluar. Saham dalam watchlist pada rekomendasi saham memang adalah saham2 yang punya potensi naik, tapi saya tidak memberikan banyak analisisnya secara detail. Mengapa?

Karena setiap trader memiliki cara trading dan analisis yang berbeda. Saya yakin satu saham bisa diinterpretasikan secara berbeda oleh 5 orang. Maka dari itu, saya memberikan kreativitas pada trader untuk melakukan analisis sendiri lebih lanjut, dan menentukan sendiri time frame trading, sesuai gayanya masing-masing.

Terlepas dari semua itu, banyak watchlist yang kita analisis memang rata-rata sudah membukukan kenaikan harga saham. Jadi, bagi anda yang sudah menganalisis saham2 tersebut dan sudah sempat memiliki sahamnya, anda bisa menikmati profitnya. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Keuntungan dan Risiko Menabung Saham

Keuntungan dan Risiko Menabung Saham

Program Yuk Nabung Saham yang digagas oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan didukung oleh banyak lembaga2 lainnya seperti universitas, kini telah menyita perhatian kalangan orang awam maupun trader saham dan calon investor. Sebenarnya di pos ini: Penjelasan Cara Menabung Saham, saya juga sudah pernah membahas sedikit banyak mengenai ilustrasi menabung saham. Anda bisa baca lagi penjelasan lengkapnya. Baca juga: Program Sosialisasi Yuk Nabung Saham.

Untuk memperdalam mengenai program Yuk Nabung Saham, maka di pos ini saya akan memaparkan keuntungan dan risiko menabung saham. Melalui pos ini, diharapkan anda bisa lebih memahami tentang menabung saham.

KEUNTUNGAN MENABUNG SAHAM

1. Mendapatkan pertumbuhan aset dari kenaikan harga saham jangka panjang

Prinsip menabung saham adalah membeli saham-saham yang bagus untuk jangka panjang, yang memiliki daya tahan dalam jangka panjang. Dalam hal ini, biasanya dipilih saham2 blue chip untuk menabung saham. Pada umumnya, saham2 blue chip memiliki kenaikan tren yang cukup meyakinkan. Baca juga: Daftar Saham Blue Chip di Indonesia. 

Perhatikan tren saham2 blue chip seperti UNVR, GGRM, BBCA, BBNI, UNTR, PTBA, ITMG dan lain2. Kalau anda menabung pada saham2 blue chip, apalagi jika perusahaan tersebut melakukan stock split seperti BBRI dan BMRI, anda bisa mendapatkan keuntungan besar dari kenaikan harga saham dalam jangka panjang. 

2. Mendapatkan dividen yang besar 

Menabung pada saham2 blue chip juga memberikan keuntungan pada anda berupa dividen. Perusahaan2 blue chip biasanya membagi dividen lebih besar dibandingkan emiten2 non blue chip. 

Sebagai contoh, BBCA tahun 2016 membagikan dividen sebesar Rp200 per saham yang dibagikan 2 kali menjadi Rp70 per saham dan Rp130 per saham. Maka jika seumpama anda memiliki BBCA sebanyak 500 lot, anda bisa mendapatkan dividen sebesar Rp10 juta. 

3. Bisa dilakukan siapapun 

Menabung saham bisa dilakukan oleh pemodal kecil. Karena sesuai dengan konsepnya, menabung saham berarti menambah modal setiap bulan secara bertahap, sehingga anda bisa menambah modal dengan jumlah nominal yang kecil, dan tidak perlu menambah modal dalam jumlah besar secara langsung untuk membeli saham. 

RISIKO MENABUNG SAHAM 

1. Risiko kebangkrutan 

Menabung saham juga mengandung risiko kebangkrutan. Apabila perusahaan tempat anda investasi terancam bangkrut, hal ini bisa menjadi risiko yang besar. Hal ini karena di saham tidak ada yang namanya 'asuransi saham'. Risiko ini bisa diminimalisir dengan membeli saham2 yang punya fundamental yang kuat, yaitu saham-saham blue chip. 

2. Harga saham blue chip yang relatif mahal 

Saham blue chip harganya rata-rata sudah tinggi. Sebagai contoh saham ITMG yang termasuk salah satu saham blue chip versi penulis harga sahamnya sekarang di kisaran 22.800. Artinya untuk membeli satu lot anda butuh modal sekitar 2.280.000 belum ditambah fee beli. 

Anda bisa menyiasati hal ini dengan cara membeli saham-saham blue chip yang sedang / akan melakukan aksi korporasi stock split, karena pada umumnya emiten2 blue chip akan stock split saat harga sahamnya sudah tinggi. Baca juga: Saham BBRI Stock Split Rasio 1:5.

Itulah keuntungan dan risiko dengan menabung saham. Dengan adanya keuntungan dan risiko, anda bisa menimbang-nimbang saham apa yang layak anda miliki untuk investasi, sehingga anda tidak terjebak dengan memilih saham yang salah / saham yang tidak memberikan imbal hasil yang menarik. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Analisis Saham: Saham Unilever (UNVR) Stock Split

Analisis Saham: Saham Unilever (UNVR) Stock Split

Saham Unilever (UNVR) adalah saham blue chip yang punya kinerja sangat cemerlang, namun harga saham UNVR sudah tergolong sangat mahal secara nominal. Setelah sekian lama harga sahamnya cukup tinggi, kini UNVR berencana akan melakukan stock split, dengan rasio 1:5. 

Itu artinya, kalau harga saham UNVR sekarang adalah 44.000, maka setelah stock split harganya menjadi 8.800 per saham. Tentu saja harganya jadi jauh lebih terjangkau untuk trader. Jika anda belum paham stock split, anda bisa baca tulisan saya disini: Pengertian dan Ilustrasi Stock Split. 

UNVR bukan pertama kalinya melakukan stock split. Dari histori pergerakan saham UNVR, UNVR sudah pernah melakukan stock split sebanyak 2 kali yaitu pada 6 November 2000 dan 3 September 2003, dengan rasio yang sama yaitu 1:10. 

pada tahun 2003, harga saham UNVR sebelum stock split berada di kisaran 30.000, dan setelah stock split harganya menjadi 3.000. Kita bisa lihat bagaimana pergerakan historis jangka panjang saham UNVR, di mana setelah stock split di kisaran harga 3.000-an pada tahun 2003, saat ini harganya sudah naik sampai 44.000 (bahkan UNVR pernah menyentuh resisten 50.000). 

Saham Unilever
Perhatikan UNVR setelah stock split (tanda persegi). Kemudian saham UNVR dalam jangka panjang, tetap mengalami uptrend. 

Oke, itu pergerakan UNVR untuk jangka panjang. Lalu bagaimana dengan pergerakan jangka pendeknya nanti pasca stock split yang ketiga? 

Saat ini masih ada beberapa kendala yang membuat UNVR akan uptrend dalam jangka pendek pasca stock split. Pertama, stock split UNVR masih dinilai tidak sesuai dengan harapan pasar. 

Banyak pro dan kontra. Pelaku pasar yang kontra menganggap bahwa rasio 1:5 ini masih membuat saham UNVR terlalu tinggi harganya. Sedangkan secara historis, UNVR bisa stock split dengan rasio 1:10, sehingga tentu harga sahamnya jadi sangat terjangkau. 

Kedua, kita masih menghadapi kondisi market yang bergejolak, baik dari sisi internal maupun eksternal (perang dagang misalnya). Nah, karena UNVR adalah saham blue chip, di mana saham2 blue chip geraknya biasanya mengikut IHSG, maka kalau IHSG turun tajam, UNVR kemungkinan besar akan mengikut pergerakan IHSG. 

Jadi kalau nanti UNVR beneran stock split 1:5, dan para trader menganggap saham UNVR ini masih terlalu mahal (di harga 8.800-an), maka sangat mungkin para trader akan menjual saham UNVR ini, sehingga UNVR bisa jadi turun cukup drastis pasca stock split, sebelum akhirnya diangkat lagi setelah trader menganggap UNVR benar2 ada di harga diskonnya (secara teknikal). 

Kecuali kalau UNVR ternyata bersedia stock split 1:10 (dan tentu ini harapan kita juga), maka UNVR harganya bisa diangkat. Tapi ini bukanlah jaminan UNVR pasti akan naik pasca stock split. 

Sebagai perbandingan, kalau anda sering berkunjung dan membaca artikel2 di web Saham Gain ini, saya sudah membahas pergerakan beberapa saham pasca stock split, khususnya saham2 blue chip di Bursa Efek, yaitu saham BBRI.. 

Anda bisa baca-baca kembali ulasannya disini: Saham BBRI Stock Split Rasio 1:5, Membeli Saham Setelah Aksi Korporasi Stock Split. Disitu saya menjelaskan kecenderungan pergerakan saham2 blue chip beberapa hari-minggu pasca stock split. 

Jadi untuk jangka pendek, setelah UNVR stock split saya menyarankan anda untuk lebih banyak WAIT AND SEE. Terutama kalau UNVR koreksi, atau naik drastis di hari pertama, karena biasanya euforia stock split akan berakhir cepat. 

Sedangkan untuk jangka panjang, anda bisa mulai membeli saham UNVR ini secara bertahap, dan simpan saja.. Nggak usah peduli fluktuatif jangka pendeknya. 

Toh, secara kinerja perusahaan ini juga sangat baik, dan historis stock split 2 kali, berhasil menunjukkan bahwa UNVR selalu kembali ke jalur uptrendnya. 

Setelah UNVR stock split, nanti akan kita bahas pergerakan UNVR selanjutnya... 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Dampak Positif dan Negatif Perubahan Nilai Tukar Rupiah

Dampak Positif dan Negatif Perubahan Nilai Tukar Rupiah

Berita ekonomi setiap harinya selalu menyajikan informasi nilai tukar Rupiah. Biasanya, disajikan informasi nilai tukar Rupiah terhadap USD. Pergerakan nilai tukar Rupiah selalu ber-fluktuatif. Kadang menguat, kadang melemah. Jika Anda belum paham mengenai kurs beli dan jual, serta penggunaannya, silahkan baca pos: Memahami Kurs Beli dan Kurs Jual.

Tapi, pernahkah Anda bertanya-tanya: Kalau nilai tukar Rupiah menguat atau melemah apa dampaknya bagi sektor usaha? Apakah nilai tukar menguat berarti pasti semakin baik untuk sektor usaha di Indonesia? Di pos ini, saya akan membahasnya. 

Nilai tukar Rupiah menguat menandakan bahwa perekonomian negara semakin baik. Artinya ketika pembagunan infrastruktur berjalan lancar, daya beli masyarakat meningkat, termasuk kebijakan tax amnesty yang baru2 ini berhasil menyerap sentimen positif dari masyarakat Indonesia, maka nilai tukar Rupiah akan menguat.  

Tetapi nilai tukar Rupiah yang terus menguat tanpa ada pelemahan sama sekali, juga memiliki dampak yang kurang baik. Apa dampak kurang baik yang dimaksud? Dampaknya adalah pada neraca perdagangan (terutama pada ekspor). Neraca perdagangan adalah catatan perdagangan ekspor dan impor dalam suatu perioda tertentu. Indonesia dikatakan memiliki surplus dalam neraca perdagangan apabila nilai eskpor lebih besar daripada impor. Sedangkan neraca perdagangan dikatakan defisit apabila nilai impor lebih besar daripada ekspor (pengeluaran ke luar negeri lebih besar daripada pemasukan ke dalam negeri).

Kegunaan neraca perdagangan adalah salah satu alat untuk mengukur kekuatan perekonomian negara. Neraca perdagangan surplus berarti Indonesia memiliki pendapatan dalam bentuk mata uang asing. Pendapatan mata uang asing ini digunakan untuk menutup utang luar negeri, memperoleh pinjaman luar negeri dan transaksi luar negeri. Demikian juga sebaliknya, jika defisit, maka pemerintah akan kekurangan uang untuk membayar utang luar negeri, transaksi luar negeri tidak bisa berjalan dengan lebih lancar.

Nah, salah satu yang mempengaruhi transaksi ekspor dan impor adalah mata uang suatu negara. Intinya:

Ketika nilai tukar menguat --> Menguntungkan untuk impor, merugikan untuk eskpor.

Ketika nilai tukar melemah --> Menguntungkan untuk ekspor, merugikan untuk impor.

"Kok bisa begitu Bung Heze?" Tanya Anda

Oke, saya akan jelaskan dengan ilustrasi. Saya berikan ilustrasi menggunakan nilai tukar Rupiah terhadap USD.

Karena berbagai kebijakan pemerintah yang menimbulkan sentimen positif, nilai tukar rupiah menguat menjadi:

Kurs beli: 1 USD = Rp11.700. 
Kurs jual: 1 USD = Rp12.000

Karena Dollar sedang perkasa dan pemerintah Amerika mengeluarkan kebijakan2 baru, dalam kurun waktu tertentu akhirnya  nilai tukar melemah menjadi:

Kurs beli: 1 USD = Rp11.900.  
Kurs jual: 1 ISD = Rp12.200

KASUS IMPOR

Apabila perusahaan2 di Indonesia impor barang dari negeri Paman Sam sebanyak $1.000, maka Indonesia harus menukarkan uang Rupiah ke dalam USD. Karena impor artinya membeli barang dari luar negeri, maka Indonesia harus menyediakan mata uang asing (membeli dollar). 

Mengacu pada contoh diatas, kurs jual saat itu adalah 1 USD = Rp12.000. Maka, Indonesia harus menukarkan uang rupiahnya sebanyak Rp12.000.000 (Rp12.000*$1.000) supaya bisa membayar harga barang impor seharga $1.000. 

Jika nilai tukar melemah menjadi 12.200, maka para importir harus menukarkan uang Rupiahnya sebanyak Rp12.200.000 (Rp12.200*$1000). Artinya, kalau kurs Rupiah melemah, para importir harus menyediakan uang yang lebih besar untuk membayar biaya transaksi impor. Sehingga, dapat disimpulkan, jika nilai tukar Rupiah melemah, maka akan memberikan dampak negatif bagi transaksi impor. 

KASUS EKSPOR

Ketika perusahaan Indonesia menjual barang ke negeri Paman Sam (ekspor), dengan nilai jual $4.000, maka Indonesia akan menerima uang masuk dalam bentuk mata uang asing (USD). Para eskportir harus menukarkan uangnya dalam bentuk mata uang Rupiah pasar valuta asing, agar bisa digunakan untuk bertansaksi dalam negeri (eksportir harus menjual Dollar untuk mendapatkan Rupiah). 

Jika mengacu pada kurs diatas, maka para eksportir harus menukarkan uang USD menjadi Rupiah. Dan eksportir akan mendapatkan nilai sebesar Rp46.800.000 ($4.000*Rp11.700). 

Jika nilai tukar Rupiah melemah menjadi Rp11.900, maka eksportir akan mendapatkan uang yang lebih besar dari penukaran mata uang USD kedalam Rupiah, yaitu sebesar Rp47.600.000 ($4.000*Rp11.900). Jadi, jika nilai tukar Rupiah melemah, maka akan memberikan dampak positif bagi transaksi ekspor. Karena dengan melemahnya nilai tukar Rupiah, para eksportir akan mendapatkan uang masuk yang lebih banyak.  

Mana yang baik, nilai tukar Rupiah melemah atau menguat?

Secara umum, nilai tukar menguat menandakan kondisi perekonomian Indonesia yang semakin bagus dan stabil, dan sebaliknya jika nilai tukar terus melemah, berarti perekonomian Indonesia sdang lesu. Tapiii...

Kalau nilai tukar Rupiah terus menguat, maka dampak yang akan ditimbulkan adalah pada transaksi ekspor. Penguatan nilai tukar Rupiah secara terus menerus akan merugikan transaksi ekspor. Artinya, jika Rupiah terus menguat, maka pendapatan yang diterima negara akan turun, walaupun juga akan memberikan keuntungan dari sisi impor (karena importir membayar biaya yang lebih murah).  Sehingga, kalau Indonesia memiliki banyak transaksi ekspor dan mata uang Rupiah menguat terus, maka hal ini bisa merugikan eksportir, dan bisa memungkinkan adanya defisit neraca perdagangan. 

Sehingga, kalau nilai tukar Rupiah terus menguat, Bank Indonesia (BI) akan mengeluarkan kebijakan2 tertentu, untuk menahan laju penguatan nilai Rupiah.

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Harga Saham

Nilai tukar rupiah secara umum berpengaruh terhadap harga saham. Tetapi, Anda jangan salah mengartikan, bahwa ketika nilai tukar Rupiah hari itu menguat, maka saham2 Anda akan naik. Tidak ada hubungannya sama sekali. Jadi, kalau Anda trader saham, jangan menggunakan informasi nilai tukar Rupiah harian sebagai dasar pengambilan keputusan trading. 

Nilai tukar Rupiah yang menguat mampu memberikan dampak positif pada IHSG akan terasa dalam jangka waktu tertentu, yang tampak dari kebijakan2 ekonomi, pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik dan perbaikan fundamental negara. Ketika nilai tukar Rupiah stabil, dan kebijakan2 pemerintah mampu mendorong perekonomian, maka IHSG juga akan naik.


Salah satu penyebab IHSG naik, salah satunya ditopang oleh data neraca perdagangan. Neraca perdagangan surplus secara umum akan membawa pada kenaikan IHSG dan sebaliknya. Dan neraca perdangan surplus atau defisit, salah satunya juga dipengaruhi oleh nilai tukar Rupiah. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.