Cara Menambah Modal untuk Trading / Investasi Saham

Cara Menambah Modal untuk Trading / Investasi Saham

Hilangkan anggapan bahwa trading / investasi saham hanya bisa dilakukan oleh horang kaya. Di zaman milenial ini, anda tidak membutuhkan modal puluhan juta untuk bisa memulai belajar saham, dan mendapatkan kesempatan dapat profit di pasar saham. 

Di Saham Gain saya juga sering menuliskan beberapa ilustrasi trading dengan modal kecil. Ternyata hanya dengan modal Rp1 juta, anda sudah bisa membeli saham. Baca juga: Cara Main Saham dengan Modal Kecil. 

Seiring berjalannya waktu dan pengalaman, anda bisa terus menambah modal trading atau investasi anda. Misalnya, anda adalah trader paruh waktu dengan modal awal Rp1 juta. Anda bisa menambah modal trading secara bertahap, dari tabungan hasil kerja anda, yang tentunya harus merupakan idle money (dana menganggur). 

Namun masalahnya, tidak semua orang bisa menambah modal secara bertahap dengan mudah. Hal ini karena ada sebagian orang yang kebutuhan hariannya cukup mepet dengan gaji bulanan.

So katakanlah setelah anda berhemat, anda 'hanya' bisa menyisihkan uang Rp500.000 untuk ditabung. Tapi uang Rp500.000 itupun tidak memungkinkan untuk dimasukkan 100% ke dalam saham, karena anda juga butuh dana darurat, tabungan dan sebagainya. Maka dengan kondisi seperti ini, mungkin agak sulit untuk trader menambah modal bertahap untuk trading.

Jadi, gimana caranya agar anda tetap bisa menambah modal untuk trading TANPA harus suntik modal dari rekening anda / dari sisa gaji bulanan anda.

Caranya dengan menggunakan teknik compounding. Teknik compounding saham secara sederhana merupakan cara untuk menambah modal dari profit yang anda dapatkan. 

Saya berikan ilustrasinya. Misalnya modal awal trading anda adalah Rp3 juta. Dalam satu bulan anda berhasil mendapatkan profit sebesar Rp200.000. Profit yang anda dapatkan ini nantinya anda gunakan lagi untuk modal trading.  

Artinya, uang sebesar Rp200.000 ini tidak anda tarik / withdraw ke rekening anda, untuk anda gunakan sebagai kebutuhan konsumtif. Tapi profit Rp200.000 ini anda gunakan lagi untuk TAMBAHAN MODAL TRADING. 

Sehingga, modal trading anda sekarang bukan lagi Rp1 juta, melainkan bertambah jadi Rp1,2 juta, tanpa anda melakukan suntik modal.  

Teknik ini sebenarnya bukan cara baru. Saya sendiri waktu pertama kali trading dengan modal kecil, cara ini juga kerap melakukan strategi compounding, dan hasilnya? Sangat efektif. Cara ini bukan hanya dilakukan untuk trader modal kecil. Namun trader modal besar atau bahkan full time trader, juga kerap melakukan cara compounding untuk menambah modal di portofolio. 

Sebagai ilustrasi, perhatikan tabel dibawah ini: 

Sahamgain.com

Pada ilustrasi diatas, trader menggunakan modal awal Rp3 juta. Pada bulan pertama, trader mendapatkan keuntunan Rp200 ribu. Profit ini ditambahkan lagi menjadi modal trading seluruhnya, sehingga modal sekarang (setelah bulan pertama) menjadi Rp3.200.000. 

Bulan kedua trader mendapatkan profit sebesar Rp150.000. Profit tersebut digunakan  lagi untuk trading, sehingga modalnya sekarang sampai bulan kedua bertambah menjadi Rp3.350.000. Demikian seterusnya sampai bulan ketujuh. 

Jadi bisa anda lihat perkembangan modalnya pada tabel diatas, jika anda menggunakan teknik compounding. Modal awal anda tetap Rp3 juta. Anda tidak suntik modal sama sekali selama tujuh bulan. Namun di bulan ketujuh, modal anda sudah bertambah hingga Rp4.220.000 melalui profit yang anda dapatkan. 

Itulah cara / teknik menambah modal untuk trading saham tanpa harus melakukan suntik modal. Hal ini bisa anda terapkan untuk anda yang belum berniat melakukan suntik modal secara rutin.  

Tapi tentunya teknik compounding ini bisa dilakukan hanya jika anda punya pengetahuan tentang cara memilih saham yang bagus untuk trading / investasi

Kenapa begitu Pak Heze? 

Karena ketika anda memutuskan untuk menambah modal dari profit yang anda dapatkan, of course anda harus bisa mendapatkan profit dari trading. Anda tidak perlu muluk-muluk untuk dapat profit ratusan persen sebulan. 

Profit yang anda dapatkan secara stabil / konsisten, dapat berdampak besar pada peningkatan modal anda untuk jangka menengah - panjang. 

Jadi, untuk memahami bagaimana cara memilih saham2 yang bisa anda, guna meningkatkan modal trading anda, ada baiknya anda membaca materi praktik trading disini: Buku Saham. 

Anda harus mencari saham2 yang aman untuk trading, minim risiko dan punya potensi naik. Kalau anda pilih saham secara asal, modal anda tidak akan meningkat, justru akan tergerus. 

Anda yang kritis baca pos ini, kemudian bertanya: "Kalau profitnya dipakai buat modal terus kapan kita tarik / nikmati profitnya?" 

Agar anda tetap bisa menkimati profit, maka strateginya, profit yang anda dapatkan bisa anda bagi dua: Setengah profit anda gunakan untuk modal, setengahnya lagi anda withdraw. 

Tetapi cara ini saya sarankan untuk anda lakukan ketika anda sudah menjalani beberapa bulan trading. Jika anda masih berada di bulan pertama sampai keempat misalnya, anda tidak perlu terburu-buru untuk ambil keuntungan anda. Anda bisa gunakan 100% profit anda untuk anda jadikan modal lagi. 

Toh, kalau nanti modal anda berkembang terus, profitnya juga akan lebih terasa. Disitulah nanti anda bisa tarik profit anda untuk anda gunakan sesuai keinginan anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Saham Turun: Pilih Cut Loss atau Hold?

Saham Turun: Pilih Cut Loss atau Hold?

Saham yang anda beli, terkadang bisa jadi tidak bergerak sesuai kenyataan dan harapan anda. Semua trader pasti menginginkan saham yang dibeli akan langsung naik. Namun, faktanya bisa saja saham yang anda beli bukannya naik, justru turun. 

Saya sebenarnya sudah cukup lama menerima pertanyaan rekan-rekan trader, dan para pembaca setia web Saham Gain ini. Banyak trader yang bertanya: "Bung Heze, kalau saham yang kita beli turun, kita harus cut loss atau hold? Cut lossnya sebaiknya berapa persen dari harga beli?"

Anda mungkin sudah sering membaca tulisan2 lain yang membahas tentang strategi yang harus dilakukan saat saham turun. Ada yang menganjurkan untuk cut loss. Ada juga yang mengajurkan untuk hold saja. Ada juga yang menganjurkan untuk averaging down dan lain2. 

Nah lho? Jadi mana nih yang benar? Kalau saham kita turun, baiknya cut loss saja atau gimana? Di pasar saham kan juga ada prinsip cut loss untuk memproteksi modal? Bagaimana kita menerapkannya dalam trading?  

Tidak sedikit trader yang cut loss setelah sahamnya turun. Namun nggak lama kemudian, harganya malah naik sampai diatas harga beli. Sekarang coba anda renungkan.. Kalau anda mau bersabar menunggu, anda nggak perlu rugi, kan? Mungkin saham anda butuh waktu beberapa waktu untuk naik. But at least anda nggak perlu rugi, dan ini hanya masalah WAKTU saja. Hanya masalah fluktuatif harga saham.

Sebelum anda memutuskan untuk cut loss atau hold saat saham turun, anda harus bisa berpikir RASIONAL. 

Jangan asal melakukan cut loss, padahal saham anda adalah saham yang bagus, di mana anda sebenarnya hanya perlu menunggu untuk naik. Sebaliknya jangan sampai anda membiarkan saham2 jelek  mengisi portofolio anda. 

Kalau saham yang anda beli turun, anda harus melakukan analisa lebih dalam apakah: Saham yang anda beli bagus atau tidak? Anda beli saham pakai analisa yang biasa anda gunakan atau hanya beli saham asal-asalan?

Prinsipnya, selama saham yang anda beli bagus. Saham anda likuid (buyer-sellernya banyak), anda menggunakan analisa teknikal dengan benar, anda hanya perlu menunggu waktu untuk naik. 

Terlebih lagi kalau saham anda turun hanya karena sentimen negatif sesaat, maka saham tersebut biasanya akan balik naik lagi. Itu adalah hal yang biasa terjadi di pasar saham. 

Cara mencari saham-saham yang bagus secara analisa teknikal dan punya potensi naik dalam jangka pendek, anda bisa baca disini: Buku Saham. 

Beda cerita jika anda beli saham yang tidak likuid misalnya. Atau anda beli saham tanpa melakukan analisis. Bahkan anda sendiri bertanya-tanya setelah membeli sahamnya: "Ini saham apaan sih yang saya beli?"

Maka anda harus cut loss untuk PROTEKSI MODAL. Jangan sampai anda beli saham yang sama sekali anda tidak tahu saham tersebut, anda sendiri merasa 'aneh' dengan sahamnya, tapi anda bersikeras untuk hold terus sahamnya. Inilah penyebab trader banyak yang sahamnya sering nyangkut dan akhirnya nggak balik modal.  

Saya pernah mengalami sendiri ketika saya memutuskan untuk beli saham AALI, karena AALI akan membagikan dividen. Setelah melakukan analisa2 lebih lanjut, saya memutuskan untuk buy AALI di harga 12.200. Perhatikan rincian transaksi AALI saya dan dividen AALI yang pernah saya terima. 



(klik gambar untuk memperbesar)

Setelah saya beli AALI, faktanya AALI tidak langsung naik. AALI koreksi sejenak sampai ke harga 11.250-an. Secara hitung2an, meskipun saya sudah dapat dividen, tapi kalau saya terburu cut loss saat itu, maka kerugian di AALI akan jauh lebih besar dibandingkan dividen yang saya dapatkan. 

Karena AALI secara grafik, analisa, harga historis adalah saham yang harganya mudah rebound cepat, dan sahamnya juga termasuk saham yang bagus secara analisa teknikal, maka saya hold saham AALI. 

Dan walaupun koreksi, namun AALI tidak butuh waktu lama untuk rebound. Praktik trading diatas adalah salah satu contoh di mana jika kita sudah melakukan analisa yang benar, sebenarnya kita tidak perlu terburu untuk cut loss. 

Karena ada kalanya harga saham bisa jadi bergerak tidak sesuai harapan kita. Yang perlu kita lakukan hanyalah menunggu.  Tapi kalau yang anda beli adalah saham yang, misalnya, tidak likuid, sahamnya sering digoreng, maka anda harus tegas untuk melakukan cut loss ketika saham anda turun. 

Sepengalaman saya, saham-saham yang pola pergerakannya bagus, likuid, dan analisa yang anda gunakan sudah benar, anda hanya perlu menunggu. Saham tersebut cepat atau lama akan naik kembali. 

$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$


Salah satu penyebab trader saham bangkrut ternyata karena trader tersebut tidak bisa sabar menunggu momen, bukan karena saham yang dibeli jelek. Saya beberapa kali menemukan kisah trader yang bangkrut karena trader cut loss saat harganya sudah benar2 turun, dan floating lossnya sudah gede banget. 

Trader awalnya takut untuk cut loss. Namun karena dari waktu ke waktu saham yang dipegang harganya turun, dan turun terus. Akhirnya pada satu titik, trader menyerah dan cut loss. Akhirnya kerugiannya sangatlah besar, dan modal yang digunakan habis. 

Padahal setelah turun terus mencapai titik tertentu, tidak lama kemudian, sahamnya mulai naik secara berangsur, dan walaupun harus menunggu agak lama, sahamnya akhirnya bisa naik jauh diatas harga beli awalnya. 

Kalau trader mau menunggu (selama saham yang dipegang adalah saham yang bagus), trader tidak perlu rugi besar. Waktu yang diperlukan untuk menunggu harga saham naik, ternyata lebih cepat daripada waktu yang dibutuhkan untuk mengganti kerugian akibat cut loss. Pernahkah anda mengalaminya?

Masalahnya banyak trader yang sudah 'didoktrin' dahulu dengan kata-kata: "Saham itu bisa untung besar tanpa risiko". "Join-lah bersama kami pasti profit". 

Waktu tiba saatnya trader dihadapkan dengan kondisi ini, trader langsung down, karena kenyataannya tidak sesuai dengan apa yang digembar-gemborkan.

Anda harus mengerti bahwa pasar saham itu fluktuatif. Harga saham naik dan turun, anda harus punya mental untuk menunggu saham anda panen, dan tidak terlalu cepat cut loss. Hal ini bisa dilakukan jika anda memilih saham-saham yang tepat untuk trading. Baca juga: Memilih Saham Bagus untuk Trading. 

Dari pengalaman saya, saat saham2 yang kita pegang bagus, analisa kita benar, actually kita hanya butuh sedikit waktu untuk menunggu saham rebound. Jadi ketimbang anda cut loss, bukankah lebih baik anda menunggu sedikit waktu agar bisa untung? 

Apa yang saya tulis di pos ini merupakan pengalaman pribadi saya sendiri dalam trading. Tulisan di pos ini bukan teori (kalau di teori anda diajarkan saham turun ya cut loss.. Tapi faktanya praktiknya nggak semudah itu. Sebagai trader, anda harus cerdas melihat situasi). 

Melalui tulisan ini saya sebenarnya juga ingin mengajak anda untuk melihat fakta lebih dalam di pasar saham itu sendiri  melalui kacamata seorang trader, bukan seorang teoretis. 

Nanti dalam praktikknya, anda bukan hanya dihadappkan profit saja. Tapi suka nggak suka, anda juga akan dihadapkan pada situasi di mana saham yang anda beli ternyata harganya turun dulu.. Dan anda harus memilih antara cut loss atau hold.. 

Pilihan ini memang tidak mudah, apalagi kalau saham anda turun, floating loss anda sudah besar, dan market lagi bearish. Tapi kalau anda siap menghadapi kenyataan, dan tidak hanya termakan promosi2 'saham itu bebas risiko dan bisa untung terus', percayalah anda akan bisa mengambil keputusan dengan jernih. 

Anda akan tahu saat yang tepat apakah anda harus cut loss di saham tersebut, atau anda hold saja dan menunggu untuk naik. 

Semakin pengalaman anda trading, memang kemungkinan prediksi salah itu akan semakin kecil. Tapi harus anda ingat, sekali-dua kali anda akan menghadapi situasi seperti ini. 

Jangan sampai profit anda berubah menjadi rugi hanya karena anda cut loss dalam jumlah besar. Padahal jika anda menunggu sedikit, saham anda sudah balik naik lagi. 

Kalau anda sering mengalami saham yang anda cut loss.. Ehhh ternyata nggak lama kemudian saham anda berbalik naik, maka sebenarnya persoalannya hanya  dua: BELAJARLAH SABAR dan belajarlah memahami fluktuatif harga saham. 

Ibarat anda seorang petani. Untuk mendapatkan panen padi, ada kalanya anda harus menunggu. Jika anda tidak sabar untuk menunggu musim panen, maka tentu anda tidak bisa mendapatkan padi yang berkualitas. 



Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Strategi Beli Saham yang Murah

Strategi Beli Saham yang Murah

Di pos ini: Konsep Trading Saham: Beli Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun, kita sudah membahas bahwa salah satu konsep trading saham yang paling simpel adalah membeli saham saat harganya masih di bottom, dan jual saat naik. 

Artinya, ketika membeli saham, anda bisa memilih saham-saham yang harganya MURAH. Pelajari juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

Tetapi dalam praktiknya, banyak trader yang salah mengartikan 'saham murah'. Seringkali trader atau bahkan investor atau semi-investor mencari saham yang murah karena NOMINAL, bukan karena value dari saham tersebut, atau murah karena diskon secara analisa teknikal.
Di dalam praktik trading, banyak trader yang belum bisa membedakan saham yang murah secara kualitas dan murah karena murahan.
Sebagai contoh, banyak saya temukan trader yang membeli saham-saham yang harganya murah, dibawah Rp500 per saham. Bahkan banyak trader yang membeli waran yang harganya biasanya dibawah Rp50. 

Masih banyak trader beranggapan bahwa saham murah itu adalah saham2 yang harganya mudah dijangkau dengan modal kecil yaitu saham2 yang harganya dibawah Rp500 dan waran. 

Anggapan ini tentu saja tidak benar. Harus anda ketahui bahwa saham2 yang terlalu rendah secara nominal, mayoritas adalah saham2 gorengan, dan saham2 yang memiliki likuiditas rendah. Baca juga: Kenali Saham Gorengan di Indonesia. 

Sehingga tentu saja saham2 yang nominalnya rendah dan tidak likuid, pergerakan harganya sangat berisiko untuk trader. Saham2 gorengan seperti itu mudah naik-turun secara drastis dengan pergerakan harga yang tidak beraturan dan cenderung dikendalikan bandar. 

Saya sering menemukan trader yang konsultasi portofolio, puluhan portofolio sahamnya pada nyangkut, dan setelah saya lihat saham2nya, trader membeli hampir semua saham yang harganya dibawah Rp300-400, dan membeli waran. 

Oleh karena itu, jika anda ingin membeli saham yang murah, anda harus membeli berdasarkan: 

1. Analisa teknikal untuk melihat saham murah 

Gunakan analisa teknikal untuk mencari saham2 yang sudah murah dalam arti DISKON secara TEKNIKAL. Saham yang diskon secara teknikal bukanlah saham2 yang nominalnya kecil. 

Akan tetapi saham yang diskon adalah saham2 yang harganya sudah murah secara teknikal, dan memiliki potensi untuk rebound. 

Praktik dan cara menemukan saham murah dengan analisa teknikal, bisa anda pelajari strategi2nya yang sudah saya bahas disini: Praktik Cara Menemukan Saham Bagus yang Diskon. 

Saham yang harganya turun dari harga 2.000 ke 1.700 misalnya. Belum tentu saham tersebut sudah murah / diskon. Maka dari itu, untuk menentukan suatu saham murah atau tidak, anda harus menggunakan analisa teknikal. 

2. Analisa fundamental 

Jika anda penganut analisa fundamental, anda bisa menemukan saham murah melalui analisa valuasi price earning ratio (PER) untuk menemukan saham2 yang sudah undervalue atau murah secara fundamental. Anda bisa baca tulisan saya disini: Cara Mengetahui Saham yang Undervalue. 

Intinya, dalam melakukan analisa saham, terutama untuk mencari saham2 yang murah, anda harus gunakan analisa teknikal dan analisa fundamental, tergantung tujuan anda. Jangan menilai saham murah dari nominalnya saja. 

KENDALA MODAL UNTUK TRADER PEMULA 

Nah, sebagian dari anda, khususnya trader pemula mungkin anda punya kendala di modal yang masih terbatas. Sehingga anda belum bisa membeli saham2 yang harganya diatas Rp1.000 atau bahkan Rp2.000. 

Padahal harus diakui bahwa saham2 yang bagus secara teknikal maupun fundamental, biasanya harga sahamnya memang diatas Rp1.000. Meskipun tidak selalu. 

Maka dari itu, solusinya kalau anda mau memulai trading, mulailah dengan modal kecil Rp1-3 juta, jangan kurang dari Rp1 juta, supaya anda punya pilihan saham lebih banyak untuk ditradingkan, khususnya saham2 yang layak trading secara teknikal dan fundamental. Pelajari juga: Modal Ideal untuk Trading Saham.

Kalau modal anda masih Rp100 ribu atau Rp200 ribu, saran saya lebih baik anda bersabar menunggu dan menabung hingga modal minimal anda Rp1 juta, karena jika modal anda terlalu kecil, anda akan rentan memilih saham2 yang murah, namun saham tersebut bukanlah saham2 yang berkualitas. 

Setelah baca pos ini, saatnya anda mempraktikkan cara mencari saham murah yang benar. Mencari saham murah bukan dilakukan dengan cara membeli saham yang nominalnya kecil, tetapi gunakan analisa teknikal, fundamental (untuk investor) dan lakukan manajemen modal yang benar. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Belajar Analisis Teknikal atau Bandarmologi?

Belajar Analisis Teknikal atau Bandarmologi?

Semakin canggihnya pasar saham di generasi milenial ini, anda akan banyak menemukan analisa yang bisa anda gunakan untuk meraih profit di pasar saham. Kalau dulu kita hanya mengenal analisa teknikal (untuk trader) dan analisa fundamental (investor). 

Kini kita juga mengenal analisa bandarmologi untuk memprediksi saham yang akan naik. Bandarmologi semakin dicari oleh trader, karena prinsip bandarmologi adalah mendeteksi pergerakan bandar. Apakah bandar mau buy atau bandar mau sell, atau bandar sedang melakukan akumulasi besar? Atau sebaliknya distribusi di sebuah saham.

Logikanya kalau anda bisa mengetahui kemana bandar bergerak, anda bisa mengikuti pergerakan bandar, sehingga anda pasti untung. Tapi benarkah penerapannya sesederhana itu? 

Terkait hal ini, kemudian banyak sekali trader pemula yang ingin memulai belajar saham dengan mempelajari bandarmologi. Banyak pengunjung web Saham Gain ini yang ingin agar saya mengulas secara detail tentang bandarmologi untuk trading. 

Di Saham Gain ini, saya sudah pernah membahas beberapa topik bandarmologi di saham2 lapis tiga. Anda bisa baca-baca lagi artikel saya disini: Bandarmologi Saham.

Akan tetapi inti dasar main saham sebenarnya bukan ada di bandarmologi. Sehingga kalau anda, terutama pemula, langsung mau memulai dengan belajar bandarmologi, cara tersebut tidak saya anjurkan. 

Ilmu utama dalam trading saham adalah ANALISA TEKNIKAL. Analisa teknikal mencakup banyak hal, yaitu grafik, indikator, candlestick, support-resisten dan lain2. Kalau anda mau mempelajari analisa teknikal dan praktik langsung penerapannya dalam trading, anda bisa mendapatkan praktik lengkapnya disini: Buku Saham. 

Kenapa anda harus memulai dan mendalami analisa teknikal lebih dahulu? Analisa teknikal itu mencakup semua hal yang anda butuhkan untuk mendapat profit di pasar saham. Analisa teknikal adalah bagian luas alias bagian utama dari trading saham. Sedangkan bandarmologi adalah bagian dari analisa teknikal. 

Analisa teknikal bisa mencerminkan pergerakan HISTORIS harga saham. Pergerakan historis harga saham ini akan membentuk pola-pola tertentu. Chart pattern seperti triple bottom, double top, cup and handle dan sebagainya. Serta support-support kuat, dan sebagainya. Sesungguhnya pola2 tersebut mencerminkan pergerakan dan psikologis pelaku pasar di dalamnya. 

Nah melalui analisa teknikal grafik dan pola-pola yang terbentuk, anda sudah bisa menganalisa dan mendeteksi apa yang akan dilakukan oleh bandar. Pola-pola saham dalam grafik dan pergerakan historis saham seringkali dijadikan sebagai acuan bandar untuk akumulasi / jual saham di titik-titik grafik harga tertentu. 

Jadi kalau anda belum paham analisa teknikal, dan belum bisa mengaplikasikannya untuk mendapatkan profit dalam trading anda, jangan berharap anda akan jago dalam ilmu bandarmologi.  

Belajar dan perdalam ilmu bandarmologi kalau anda sudah benar-benar bisa mengaplikasikan analisa teknikal. Analisa bandarmologi bukanlah analisa utama dalam saham, namun sifatnya sebagai analisa tambahan. 
Itulah alasan mengapa di web ini saya lebih banyak memaparkan analisa teknikal. Termasuk di ebook yang terbitkan disini: Buku Pilihan Trader Saham Terbaik, saya mengulas banyak sekali strategi2 trading yang murni belajar analisa teknikal. 

Tanpa analisa teknikal dan hanya berbekal ilmu bandarmologi, anda ibarat seseorang yang kehilangan arah dalam trading. Analisa teknikal adalah kompas utama anda dalam trading saham. Dan bandarmologi sudah termasuk di dalam analisa teknikal itu sendiri. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Studi Kasus Saham Suspend: Saham ARTO

Studi Kasus Saham Suspend: Saham ARTO

Saham ARTO adalah salah satu saham yang punya pergerakan "menarik", karena saham ARTO bisa naik 6 kali lipat (dari harga 400 ke 2.400) hanya dalam kurun waktu 2 bulan lebih. Kenapa saya bahas saham ini? 

Beberapa kali saya mendapatkan pertanyaan dari rekan2 yang ingin membeli saham ARTO. Namun, ada juga beberapa rekan trader yang terkena suspen saham ARTO ini. Kita coba perhatikan pergerakan grafik saham ARTO yang sangat 'menggiurkan' ini: 

Saham ARTO
Saham seperti ini tentu sangat berbahaya. Walaupun ARTO bisa naik setinggi itu, namun pergerakan harganya tidak mencerminkan fundamentalnya. Dan kalau anda perhatikan selama jam trading, ARTO memiliki pergerakan harga yang tidak likuid, dan spread bid-offer yang jelek. Pelajari juga: Mengenal Spread Bid-Offer di Pasar Saham.  

ARTO juga memiliki 'riwayat' suspen saham dari Bursa Efek, di mana selama 2 bulan tersebut ARTO sudah di suspen sebanyak 4 kali. Hal ini menandakan bahwa saham dengan tipikal: 

- Sering terkena suspen
- Kenaikan harga saham tidak wajar
- Harga saham tidak likuid
- Tidak didukung fundamental yang baik 

Adalah saham2 yang berisiko untuk trading. Kalau anda beruntung membeli saham ARTO di harga 400 atau 700, dan saham Anda naik sampai 2.400, maka anda profit. 

Tapi kalau anda sudah 'ketinggalan kereta' alias di harga 2.000-an anda belum punya saham ARTO, maka saran saya jangan mengejar saham yang geraknya seperti itu, karena kalau suatu saham sudah bergerak tidak wajar selama berhari-hari, saham tersebut akan sangat rawan terkena suspen. 

Memang setelah suspensi saham dibuka, tidak menutup kemungkinan harga saham akan naik lagi. Contohnya ARTO yang sudah disuspen beberapa kali, harga sahamnya masih lanjut naik. 

Namun, kita semua tidak tahu apakah setelah saham di suspen saham tersebut bakalan naik lagi? Atau jangan-jangan setelah suspen berikutnya harga saham langsung dibanting oleh bandar? Who knows?

Apalagi kalau anda memegang saham ARTO dan saham anda di suspen berkali-kali, apakah anda tetap bisa trading dengan nyaman, dengan tenang? 

Tipsnya, kalau anda menemukan saham gorengan yang sudah naik tinggi, apalagi sampai kena auto reject 3-4 hari berturut-turut, anda harus waspadai saham tersebut. Jangan mudah tergiur dengan profitnya, karena saham2 yang pergerakannya seperti itu sangat rawan di suspen. 

Kalau suspen sudah dibuka (unsuspend) alias sudah bisa ditradingkan sahamnya, maka saham tersebut bisa lanjut naik, atau sebaliknya langsung turun puluhan persen. Dan tentu saja hal ini juga nggak baik untuk psikologis, apalagi buat trader pemula. 

Prinsip saya pribadi, jangan sampai trading saham mengganggu aktivitas sehari-hari. Tradinglah dengan enjoy. Caranya, carilah saham2 yang pergerakannya baik bisa dianalisa dengan analisa2 umum (analisa teknikal). 

Apa yang saya tulis di pos ini, bukan bermaksud melarang anda untuk membeli saham apapun itu. Semua keputusan trading tetaplah anda di tangan anda, dan memilih saham adalah hak anda masing2. 

Namun di dalam trading, ada baiknya anda mempertimbangkan tipikal2 saham, terutama saham2 gorengan, dan saham2 yang potensi / sering terkena suspen (saham2 tersebut sangat berisiko). 



Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal

Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal

Analisa teknikal dalam trading saham harus anda kuasai praktik-praktiknya agar anda bisa memilih saham-saham yang naik. Dengan adanya analisa teknikal disertai strategi dan momentum trading yang tepat, anda bisa mendapatkan profit yang konsisten dan maksimal. 

Para pemula yang baru terjun ke dunia saham, maupun para trader yang sudah trading beberapa tahun, seringkali belum mampu menerapkan analisa teknikal dasar (untuk pemula) dan juga strategi teknikal praktik lanjutan (anda yang sudah trading beberapa tahun). 

Sehingga, banyak sekali trader yang sudah menjalankan trading, tapi trader masih sering terjebak membeli saham2 yang salah. 

Maka dari itu, agar anda benar-benar bisa menguasai analisa teknikal, dan bocoran strategi2 analisis teknikal, di web Saham Gain ini, saya memberikan materi yang saya sertai dengan praktik langsung strategi2 dan bocoran analisis teknikal yang efektif untuk mendapatkan profit di saham. 

Materi saya berikan dalam bentuk ebook saham (427 halaman), dan kita akan langsung masuk ke praktik-praktik mendapatkan profit. Jadi anda tidak hanya belajar teori. Anda bisa lihat review ebook, dan mendapatkan ebooknya disini: Ebook Belajar Saham 

Materi dan praktik yang akan kita bahas terutama terkait analisis teknikal untuk anda yang ingin mendalami semua konten analisis grafik adalah sebagai berikut: 

- Dasar-dasar analisis teknikal 
- Basic-basic chart / grafik
- Mempelajari indikator-indikator yang bagus untuk trading
- Praktik moving average  
- Support resisten saham
- Candlestick dan pola-pola candlestick
- Chart pattern di grafik saham
- Analisis volume untuk trading 
- Leading dan lagging indicators
- Menentukan garis tren dan momentum trading 

Analisa teknikal tingkat lanjut akan anda praktikkan bocoran-bocoran analisis yang terbukti bisa membaca saham2 yang akan naik. Yap, dan kita semua akan pelajari di ebook saham ini yaitu praktik-praktik analisa teknikal lanjutan: 

-  Kombinasi chart pattern untuk membaca saham naik dan koreksi
- Pola single candlestick yang paling akurat untuk memprediksi saham naik
- Strategi menemukan saham yang diskon dan murah secara analisis teknikal
- Strategi buy on weakness
- Cara menentukan titik take profit dan cut loss 
- Praktik lanjutan support-resisten
- Praktik menentukan support resisten kuat, support resisten krusial
- Strategi membeli saham downtrend yang akan rebound
- Membaca saham yang akan turun / koreksi 

- Full praktik menemukan saham diskon dan murah

Selain analisa teknikal, ada materi-materi penting lainnya yang saya bahas di ebook saham yaitu sebagai berikut: 

- Psikologis trading
- Manajemen modal
- Membentuk mindset trading
- Panduan lengkap menyusun dan menjalankan trading plan saham 

Anda bisa lihat cover ebooknya sebagai berikut: 

Klik gambar untuk memperbesar

Anda bisa lihat review lengkap, dan rekan2 yang sudah mempraktikkan strategi2 trading di ebook ini disini: Buku Saham.  

Ebook ini saya update konten tentang cara mencari saham diskon dan murah yang mudah naik dalam jangka pendek. Anda bisa lihat reviewnya disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon dan Murah.

Semua materi di ebook saya sertakan praktik-praktik trading yang sudah saya terapkan sendiri untuk mendapat profit. Jadi, disini anda akan langsung praktik, dan kita mempelajari pola-pola saham yang ada di Bursa Efek, sehingga anda nantinya bisa mempraktikkan sendiri bagaimana cara memilih saham yang bagus dengan analisa teknikal. 

Jadi, dengan adanya ebook saham ini, saya berharap agar anda bisa trading dengan melakukan analisa saham yang benar, sehingga anda bisa dapat untung di saham, dan tidak trading hanya dengan mengikuti rumor saja, atau judi. 

Anda yang benar-benar ingin menguasai analisis teknikal mulai dari nol, sampai mempraktikkan strategi2 trading yang bagus, anda sudah bisa mendapaktan praktik2nya di ebook saham yang saya terbitkan ini. 

Untuk anda yang ingin memesan ebooknya, berikut cara belinya: 

1. Pembayaran dilakukan melalui transfer via bank lokal (BCA atau BRI)
- BCA = 440 - 1315378
- BRI = 0172 - 01 - 044985 - 50 - 8
Atas nama: El Hezekiah Sabbat
Harga Ebook = Rp145.000

2. Setelah transfer, konfirmasi kembali via email: 401xdssh@gmail.com atau WA atau Telegram saya: 087859520042 untuk proses pengiriman ebook + bonus software saham.

3. Jangan lupa untuk mengirimkan juga foto screen shoot bukti pembayaran.

Fasilitas lain selain ebook

Selain ebook saham itu sendiri, saya akan memberikan beberapa fasilitas yang bisa menunjang belajar saham dan praktik trading anda. Fasilitas-fasilitasnya adalah sebagai berikut: 

1. Software saham untuk analisis teknikal (grafik)
2. Free update ebook **
3. Konsultasi gratis via WA atau email tentang saham

** Jadi nanti kalau saya menerbitkan konten2 update ebook saham terbaru (new edition), misalnya ada tambahan analisis2 di ebook dan strategi2 trading baru, maka anda bisa mendapatkan update freenya, tanpa harus membeli lagi. 

Sedangkan kalau anda beli buku di toko buku, maka anda harus membeli lagi jika anda new edition. Nah, disini anda bisa mendapatkan free updatenya jika ada tambahan konten ebook. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Software (Sekuritas) Saham yang Saya Gunakan

Software (Sekuritas) Saham yang Saya Gunakan

Syarat pertama yang harus anda kerjakan kalau ingin bisa trading saham adalah membuka akun di kantor sekuritas. Setelah anda membuka akun, anda baru bisa trading saham melalui platform software online yang disediakan oleh kantor sekuritas yang bersangkutan. 

Terkait langkah2 awal belajar saham ini, saya juga pernah menuliskan ebook gratis yang bisa anda jadikan panduan untuk ste by step memulai trading anda. Anda bisa download ebooknya disini: Ebook Panduan Membeli Saham bagi Pemula

Rekan-rekan trader sering bertanya pada saya: "Bung Heze pakai sekuritas apa buat trading?" Apa alasannya Bung Heze pakai software tersebut buat trading?"

Software yang saya pakai untuk trading adalah software Danareksa Sekuritas (D'One). Kenapa saya pakai D'One? Sejak pertama kali trading saham sampai sekarang, saya masih tetap pakai D'One. Saya sendiri sebelumnya tidak terpikir untuk menggunakan D'One.

Awal saya belajar saham, saya belajar dari teman-teman penulis yang lebih pengalaman, dan kebetulan teman-teman penulis memakai D'One. Akhirnya, saya jadi ikut pakai D'One (waktu itu pengetahuan saya soal sekuritas masih terbatas). 

Namun memang dalam perjalannya D'One menurut saya pribadi ternyata cocok untuk melakukan analisa, fiturnya lebih mudah untuk memantau saham, dan fasilitas2 seperti grafik dan lain2 cukup lengkap. Selain itu, fee beli dan jual tidak terlalu besar (hanya sekitar 0,17% dan 0,27%). 

(klik gambar untuk memperbesar)

Tampilan diatas merupakan tampilan D'One. Itulah tampilan software yang tiap hari saya pantegin pergerakan saham dan grafiknya. D'One juga memudahkan trader untuk bisa memantau saham2 secara real time. 

D'One menampilkan saham2 yang bergerak terus dari kiri ke kanan selama jam trading (perhatikan lingkaran hijau). Sehingga, saham2 yang luput dari pantauan anda, ketika ditampilkan di menu atas, bisa langsung terlihat dengan jelas. Hal ini akan memudahkan anda untuk menganalisa grafiknya lebih lanjut.

Lalu bagaimana dengan tampilan2 lainnya? Well, sebenarnya dari beberapa riset yang saya lakukan, rata2 software sekuritas punya menu yang kurang lebih sama. Bisa menampilkan chart, saham real time, pergerakan bid-offer, running trade, running order dan lain2.  

Intinya, kalau anda mau pilih software sekuritas yang bagus untuk trading, pilihlah seperti yang ada pada poin2 seperti yang saya tuliskan tadi, yaitu: 

1. Fee beli dan jual tidak terlalu besar (paling tinggi 0,25% dan 0,35%. Carilah yang lebih kecil dari itu kalau bisa)

2. Memiiki fitur2 umum seperti tampilan grafik, bisa menampilkan grafik real time, running trade, net buy dan net sell saham, dan lain2. 

Kalau anda sekarang ingin belajar saham, tapi masih bingung mau buka rekening saham, anda bisa buka rekening saham di Danareksa (D'One). Anda bisa langsung ke situsnya di: dmia.danareksaonline.com. Anda bisa buka rekening dengan langsung ke kantor sekuritasnya, atau buka secara online. 

Kekurangan Danareksa sejauh ini hanya deposit awal minimumnya yang cukup besar, yaitu sekitar Rp10-15 juta. Tapi D'One ini kalau menurut saya fitunya sangat bagus untuk memantau saham2 secara real time.

Seperti yang saya tuliskan tadi, D'One menampilkan pergerakan saham2 di BEI selama jam trading di software (yaitu kode-kode saham dan persentase perubahannya seperti teks berjalan). Saya pribadi sering menemukan saham2 yang bagus untuk trading dari mengamati pergerakan saham2 tersebut di software.  

Nah, kalau anda ingin buka akun di kantor sekuritas yang depositnya minim, namun fiturnya juga cukup bagus, anda bisa baca pos saya disini: Daftar Kantor Sekuritas Deposit Dibawah Rp5 Juta. 

Intinya, jangan sampai salah memilih software untuk trading, karena software yang fiturnya lengkap, simpel dan mudah dipahami secara anda sadari atau tidak, itu juga mempengaruhi hasil analisa anda, sehingga otomatis juga mempengaruhi profit yang anda dapatkan dalam trading. 

Setelah anda membuka rekening saham, anda harus mulai melakukan analisa saham. Jika anda ingin mempelajari analisa teknikal, mempraktikkan langsung strategi2 trading untuk memprediksi saham2 yang naik, anda bisa mendapatkan materinya disini: Buku Saham. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.