Cara Agar Anda Cepat Kaya

Cara Agar Anda Cepat Kaya

Beberapa waktu lalu, pernah ada seorang rekan bertanya pada saya melalui email. Karena pertanyaannya menurut saya cukup menarik, maka saya putuskan untuk menulis di pos ini. Isi pertanyaan kurang lebih sebagai berikut: 

"Bung Heze, kalau ingin profit terasa besar dari investasi /trading saham kan pasti dibutuhkan modal yang lebih besar. Bagaimana cara agar modal kita bisa cepat banyak, supaya kita bisa lebih cepat kaya (profit semakin besar) di saham"

Ya, memang benar. Perbandingan beli saham dengan modal Rp5 juta dan Rp50 juta, dengan asumsi profitnya sama2 1%, maka total profit yang anda terima akan jauh lebih besar kalau modal anda Rp50 juta. Suka tidak suka harus diakui bahwa besar kecilnya modal juga turut mempengaruhi berapa besar profit yang anda dapatkan. 

Sebenarnya kalau anda bertanya bagaimana agar cara modal kita bisa cepat bertambah, maka jawabannya cukup relatif. Kenapa? Karena setiap dari anda pasti punya cara sendiri untuk menambah modal / kekayaan anda. 

Misalnya, anda yang kerja kantoran. Anda bisa menambah modal anda dengan cara kerja sampingan, bisnis, freelance atau cara2 lainnya. 

Tapi sebenarnya ada satu tips lagi yang bisa anda jalankan supaya modal anda bertambah besar (terutama untuk anda yang masih bergantung dari satu sumber penghasilan). Caranya adalah: Ubahlah pola pikir KONSUMTIF menjadi INVESTASI. 

Kalau selama ini anda masih memiliki pola hidup yang boros, belum bisa menganalisa pengeluaran anda, maka ini itu artinya anda masih konsumtif, dan kemungkinan besar ituah yang menyebakan modal anda masih 'jalan di tempat'. 

Jangan disalah-artikan bahwa saya melarang anda untuk konsumtif. Karena kalau tidak ada transaksi jual beli barang, perekonomian kita tidak akan bergerak. Salah satu indikator pertumbuhan ekonomi diukur dari daya beli masyarakat. 

Namun yang perlu anda lakukan adalah bijaksanalah dalam menggunakan uang anda, dan analisalah kebutuhan anda. Cobalah untuk mengikuti langkah2 dibawah ini agar anda bisa cepat kaya: 

1. Analisa kebutuhan pengeluaran anda 

Anda harus melakukan analisa, apa saja pengeluaran2 anda dalam sehari, seminggu, sebulan. Terutama pengeluaran2 rutin. Kurangi pengeluaran2 yang tidak benar2 anda perlukan. Dengan demikian, anda akan memiliki lebih banyak uang menganggur (idle money). Tanamkankan mindset untuk menabung. 

2. Sisakan pendapatan anda lebih banyak di tabungan 

Sebelum kita berbicara tentang beli saham, at least anda harus punya konsep bahwa menabung lebih penting daripada kegiatan2 konsumtif yang kurang diperlukan. Tanamkan mindset menabung anda, dan 'pindahkan' pengeluaran2 yang kurang diperlukan ke dalam rekening tabungan anda. Lakukan secara rutin. 

3. Mulai sisihkan tabungan anda untuk diinvestasikan di saham 

Jika anda sudah menganalisa dan menekan pengeluarkan anda, maka modal anda sekarang bisa lebih banyak untuk diinvestasikan ke dalam saham. Kembangkan idle money anda melalui investasi, karena dengan investasi saham dan semakin besar modal yang anda gunakan untuk investasi, keuntungan yang anda dapatkan dalam jangka pendek - panjang akan semakin besar.

Sisihkan sebagian tabungan anda untuk diinvestasikan di saham. Jangan membiarkan modal anda hanya mengendap di tabungan, karena HANYA DENGAN INVESTASI, kekayaan anda bisa bertambah jauh lebih besar, daripada menabung. 

4. Belilah saham-saham perusahaan yang bagus dan prospek

Namun investasi saham juga tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Anda harus membeli saham dengan cara yang benar, dengan analisa yang benar. Belilah saham yang punya prospek bagus, yang rajin bagi dividen, yang harga sahamnya likuid. ]

Contohnya? Ada banyak. Saham TLKM, ASII, INDF, BBRI, BBCA dan lain2. Saham2 ini punya growth yang lebih stabil dan sering membagi dividen. Daripada modal anda hanya anda simpan di tabungan, ada baiknya anda mulai menambah modal secara bertahap untuk investasi di saham2 yang bagus, dan menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang. 

Jika saya gambarkan skema 'cara cepat kaya' atau lebih tepatnya 'cara menambah nilai aset anda' adalah sebagai berikut: 


Kalau anda ingin memperdalam analisa2 saham, agar modal anda semakin berkembang, anda bisa memulai belajar saham pemula - expert disini: Buku Saham.  

Jika anda bisa menghemat dan menganalisa pengeluaran2 anda, anda punya mindset menabung dan investasi. Anda punya kemampuan melakukan analisa saham dengan baik, maka modal anda akan meningkat berlipat ganda. 

Kesimpulannya, dua kunci utama agar anda bisa cepat kaya dan modal anda semakin berkembang: Pertama, ubah pola pikir konsumtif menjadi investasi. Kedua, tingkatkan pengetahuan dan analisa anda tentang trading dan investasi saham.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Agar Anda Cepat Kaya

Cara Agar Anda Cepat Kaya

Beberapa waktu lalu, pernah ada seorang rekan bertanya pada saya melalui email. Karena pertanyaannya menurut saya cukup menarik, maka saya putuskan untuk menulis di pos ini. Isi pertanyaan kurang lebih sebagai berikut: 

"Bung Heze, kalau ingin profit terasa besar dari investasi /trading saham kan pasti dibutuhkan modal yang lebih besar. Bagaimana cara agar modal kita bisa cepat banyak, supaya kita bisa lebih cepat kaya (profit semakin besar) di saham"

Ya, memang benar. Perbandingan beli saham dengan modal Rp5 juta dan Rp50 juta, dengan asumsi profitnya sama2 1%, maka total profit yang anda terima akan jauh lebih besar kalau modal anda Rp50 juta. Suka tidak suka harus diakui bahwa besar kecilnya modal juga turut mempengaruhi berapa besar profit yang anda dapatkan. 

Sebenarnya kalau anda bertanya bagaimana agar cara modal kita bisa cepat bertambah, maka jawabannya cukup relatif. Kenapa? Karena setiap dari anda pasti punya cara sendiri untuk menambah modal / kekayaan anda. 

Misalnya, anda yang kerja kantoran. Anda bisa menambah modal anda dengan cara kerja sampingan, bisnis, freelance atau cara2 lainnya. 

Tapi sebenarnya ada satu tips lagi yang bisa anda jalankan supaya modal anda bertambah besar (terutama untuk anda yang masih bergantung dari satu sumber penghasilan). Caranya adalah: Ubahlah pola pikir KONSUMTIF menjadi INVESTASI. 

Kalau selama ini anda masih memiliki pola hidup yang boros, belum bisa menganalisa pengeluaran anda, maka ini itu artinya anda masih konsumtif, dan kemungkinan besar ituah yang menyebakan modal anda masih 'jalan di tempat'. 

Jangan disalah-artikan bahwa saya melarang anda untuk konsumtif. Karena kalau tidak ada transaksi jual beli barang, perekonomian kita tidak akan bergerak. Salah satu indikator pertumbuhan ekonomi diukur dari daya beli masyarakat. 

Namun yang perlu anda lakukan adalah bijaksanalah dalam menggunakan uang anda, dan analisalah kebutuhan anda. Cobalah untuk mengikuti langkah2 dibawah ini agar anda bisa cepat kaya: 

1. Analisa kebutuhan pengeluaran anda 

Anda harus melakukan analisa, apa saja pengeluaran2 anda dalam sehari, seminggu, sebulan. Terutama pengeluaran2 rutin. Kurangi pengeluaran2 yang tidak benar2 anda perlukan. Dengan demikian, anda akan memiliki lebih banyak uang menganggur (idle money). Tanamkankan mindset untuk menabung. 

2. Sisakan pendapatan anda lebih banyak di tabungan 

Sebelum kita berbicara tentang beli saham, at least anda harus punya konsep bahwa menabung lebih penting daripada kegiatan2 konsumtif yang kurang diperlukan. Tanamkan mindset menabung anda, dan 'pindahkan' pengeluaran2 yang kurang diperlukan ke dalam rekening tabungan anda. Lakukan secara rutin. 

3. Mulai sisihkan tabungan anda untuk diinvestasikan di saham 

Jika anda sudah menganalisa dan menekan pengeluarkan anda, maka modal anda sekarang bisa lebih banyak untuk diinvestasikan ke dalam saham. Kembangkan idle money anda melalui investasi, karena dengan investasi saham dan semakin besar modal yang anda gunakan untuk investasi, keuntungan yang anda dapatkan dalam jangka pendek - panjang akan semakin besar.

Sisihkan sebagian tabungan anda untuk diinvestasikan di saham. Jangan membiarkan modal anda hanya mengendap di tabungan, karena HANYA DENGAN INVESTASI, kekayaan anda bisa bertambah jauh lebih besar, daripada menabung. 

4. Belilah saham-saham perusahaan yang bagus dan prospek

Namun investasi saham juga tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Anda harus membeli saham dengan cara yang benar, dengan analisa yang benar. Belilah saham yang punya prospek bagus, yang rajin bagi dividen, yang harga sahamnya likuid. ]

Contohnya? Ada banyak. Saham TLKM, ASII, INDF, BBRI, BBCA dan lain2. Saham2 ini punya growth yang lebih stabil dan sering membagi dividen. Daripada modal anda hanya anda simpan di tabungan, ada baiknya anda mulai menambah modal secara bertahap untuk investasi di saham2 yang bagus, dan menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang. 

Jika saya gambarkan skema 'cara cepat kaya' atau lebih tepatnya 'cara menambah nilai aset anda' adalah sebagai berikut: 


Kalau anda ingin memperdalam analisa2 saham, agar modal anda semakin berkembang, anda bisa memulai belajar saham pemula - expert disini: Buku Saham.  

Jika anda bisa menghemat dan menganalisa pengeluaran2 anda, anda punya mindset menabung dan investasi. Anda punya kemampuan melakukan analisa saham dengan baik, maka modal anda akan meningkat berlipat ganda. 

Kesimpulannya, dua kunci utama agar anda bisa cepat kaya dan modal anda semakin berkembang: Pertama, ubah pola pikir konsumtif menjadi investasi. Kedua, tingkatkan pengetahuan dan analisa anda tentang trading dan investasi saham.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Analisa Saham BUMI : Permainan Psikologis Saham BUMI

Analisa Saham BUMI : Permainan Psikologis Saham BUMI

Saham BUMI adalah salah satu saham lapis 3 yang memiliki volatilitas harga yang sangat cepat. Sebenarnya di pos ini: Saham BUMI: Analisa dan Strategi Trading Saham BUMI, saya sudah pernah membeberkan sedikit banyak mengenai saham BUMI. 

Di pos ini saya akan membahas lagi saham BUMI, tapi saya akan lebih membahas psikologis pergerakan saham BUMI. Mengapa saya perlu membahas psikologis saham BUMI? Mengingat BUMI adalah saham yang sering menjadi 'sarang bandar', maka permainan psikologis harga saham ini seringkali menjadi polemik bagi trader. 

Di saham2 lapis tiga seperti BUMI, anda harus  memahami titik-titik yang sering menjadi gocekan bandar. Titik2 ini yang biasanya sering menjadi permainan psikologis. Titik-titik (harga saham) yang sering menjadi gocekan bandar BELUM TENTU adalah titik support dan resisten pada grafik. Lho kok?

Terus apa donk kalau bukan titik support dan resisten? 

Jawabannya, kemungkinan besar adalah harga psikologisnya. Saya beri satu contoh. Anda tentu masih ingat ketika BUMI akan melakukan konversi utang menjadi saham, di mana utang BUMI akan dibayar / ditukar dengan saham seharga Rp926 per saham. 

Saat itu harga saham BUMI masih di kisaran harga 200-250. Berbagai spekulasi pun. Ada yang bilang BUMI akan dikerek ke harga 926. Ada yang bilang BUMI akan balik lagi ke harga 1.000, dan masih buanyaak spekulasi2 lainnya. 

Kemudian benar saja, BUMI harganya sangat josss karena mampu naik dari 200 sampai ke harga 300-an. Harga 300-an pun tembus hingga 420. Dan harga sahamnya terus uptrend sampai 520. 

Banyak trader yang terus koleksi sahamnya dan berpikir bahwa BUMI akan terus naik hingga 926. Tapi apa yang terjadi setelah itu? Harga saham BUMI secara berangsur langsung turun tanpa ampun bahkan BUMI kembali lagi ke harga 190-an. Perhatikan grafik BUMI selama 1 tahun.



Nah sekarang mari kita analisis bersama: 

Kenapa saham BUMI dinaikkan sampai 500 bukan sampai 600? Kenapa harga saham BUMI dinaikkan sampai 520, bukan sampai 500 saja? 

Inilah yang dinamakan dengan permainan psikologis. Pertama, 500 adalah harga psikologis yang paling sering dan mudah diingat orang. Kita ingat bahwa BUMI dulunya diberi julukan 'saham gocap' karena saham BUMI ini sampai bertahun-tahun harganya diam di harga Rp50. 

Tapi setelah harga 50 BUMI bergerak naik. Dari harga 50 sekarang nol nya nambah satu menjadi 500. Maka angka 500 ini adalah angka yang mudah sekali diingat secara psikologis (50 ke 500). 

Ketika harga saham BUMI yang dari 50 ke 500, maka banyak orang berpikir BUMI akan balik lagi ke 926 atau bahkan ke 1.000. Disinilah orang mulai koleksi sahamnya di harga 500 bagi mereka yang belum sempat masuk. 

Kedua, setelah BUMI mencapai harga 500, BUMI dinaikkan sedikit lagi sampai 520. Hal ini bertujuan untuk menimbulkan persepsi trader bahwa BUMI adalah saham yang semakin layak untuk dikoleksi. Banyak trader beranggapan:

"Wah BUMI sudah tembus 500, berarti sudah saatnya masuk" 

"BUMI udah tembus harga resisten psikologisnya. Buruan masuk sebelum terlambat"

"Kita bisa masuk BUMI kalau tembus 500 dan sekarang harganya udah 520"

Saat trader berpikir BUMI sudah tembus 500 dan trader mulai masuk, maka disinilah mulai terjadi aksi profit taking besar2an. Hal inilah yang membuat banyak trader bertanya pada saya gimana caranya keluar dari BUMI karena banyak yang nyangkut di harga 500. 

Memang nggak menutup kemungkinan BUMI akan naik lagi, bahkan diatas 500. Tapi untuk seorang trader, tentu tidak bijaksana jika anda menyimpan saham2 yang nyangkut berbulan-bulan dan tidak segera cut loss secepat mungkin. 

Jadi, kalau anda mau trading di saham2 lapis tiga, saya tidak menyarankan anda untuk mudah sekali terbawa berita-berita dan rumor yang bisa menjebak anda. 

Selain itu, kalau anda sering mengamati pergerakan saham BUMI dalam jangka pendek, anda pasti akan menemukan level2 yang sering menjadi permainan psikologis bandar. Dengan kata lain, bandar senang menggocek anda di level2 psikologis tertentu, supaya anda nggak jadi profit, nyangkut di harga atas dan membuat anda stress. 

Sebagai contoh, saat BUMI rebound cepat dari harga 180, BUMI akan dibawa naik sampai 190 (angka psikologis), namun setelah itu BUMI ternyata nggak naik lagi dari 190 menuju 200 melainkan balik turun lagi ke 175-182. 

Itulah mengapa saya sering mengatakan pada anda di web Saham Gain ini, kalau saham2 lapis tiga itu cukup sulit dianalisis menggunakan grafik, karena grafik seringkali tidak bisa merefleksikan pergerakan harga yang sesungguhnya pada saham2 gorengan (kecuali jika saham membentuk pola2 tertentu).  

Titik-titik yang bisa menjadi entry buy mupun profit taking, pada umumnya adalah LEVEL-LEVEL PSIKOLOGISNYA. 

Analisis di pos ini nggak cuma berlaku untuk saham BUMI saja, namun juga berlaku untuk saham2 lapis tiga lainnya. Jadi, kalau anda trading di saham lapis tiga, ada baiknya anda harus punya banyak waktu untuk terus memantau pergerakan bid-offernya.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Strategi Trading Saat Politik Memanas

Strategi Trading Saat Politik Memanas

Kondisi stabil tidaknya politik suatu negara dapat sangat berdampak terhadap optimisme pelaku pasar (trader dan investor) untuk memutuskan apakah mereka akan masuk di saham2 Indonesia atau menjual dan hengkang dulu. 

Kalau kondisi politik sedang memanas, bergejolak, dan sedang tidak kondusif maka pelaku pasar akan memilih untuk menjual saham, sehingga banyak harga saham yang turun. Demikian juga sebaliknya, ketika kondisi politik kondusif atau bahkan sedang bagus2nya, maka pasti banyak trader dan investor yang kembali masuk ke pasar saham. 

Nah, kita sendiri seringkali menghadapi kondisi di mana politik sangat tidak kondusif. Misalnya yang baru-baru ini kita hadapi: Demo mahasiswa (dan banyak pihak2 tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan situasi ini untuk memuat rusuh), demo dan kerusuhan di Papua yang membuat pelaku pasar menahan diri untuk masuk ke pasar hsama Indonesia. 

Maka dari itu, pada saat kondisi politik masih bergejolak dan tidak pasti, ada beberapa strategi trading yang bisa anda gunakan:  

1. Lebih banyak wait and see, dan tunggu saham di support2nya 

Kondisi politik yang bergejolak ada baiknya anda lebih banyak melakukan wait and see, karena dalam kondisi seperti itu, akan ada banyak saham yang harganya turun terus. Dalam kondisi politik yang masih bergejolak, belilah saham2 dengan jumlah (lot) yang lebih kecil. 

2. Manfaatkan momentum technical rebound

Anda bisa memanfaatkan momentum techincal rebound untuk short term trading. Pada saat IHSG turun, pasti ada momentum di mana saham2 yang sudah diskon akan rebound jangka pendek. Pelajari juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

Disitulah anda bisa momentum untuk mentradingkan saham2 yang naik pasca turun banyak. Pada saat saham sudah murah / turun berhari-hari, trader pasti akan mengangkat lagi harganya dalam jangkap pendek. Pelajari konsepnya disini: Technical Rebound Saham

Namun walaupun demikian, pada saat kondisi politik sedang bergejolak, banyak saham yang hanya naik sesaat (jangka pendek), sehingga trading jangka pendek lebih cocok diterapkan ketika market berada dalam fase downtrend, dan belum ada tanda-tanda sentimen positif. 

3. Nggak trading atau beli saham sama sekali 

Buat anda yang tidak yakin dengan kondisi politik dan banyak saham yang pergerakannya menunjukkan fake signal, maka anda boleh memutuskan untuk tidak membeli saham terlebih dahulu, dan menunggu sampai tekanan bearish reda (politik kondusif). 

Kondisi politik ujung2nya akan sangat berdampak terhadap perekonomian. Kalau kondisi politik tidak kondusif, dampaknya juga pasti akan ke perekonomian negara. Kondisi politik yang tidak kondusif membuat investor akan was-was untuk menanamkan modal di suatu negar. 

Maka harus diakui bahwa kondisi politik yang sedang tidak kondusif membuat banyak saham bergerak tidak sesuai harapan, karena investor hanya akan investasi di sektor riil maupum masuk pasar saham ketika kondisi politik dan ekonomi sedang baik / stabil. Oleh karena itu, kalau kondisi politik sedang kurang baik, anda harus lebih berhati-hati dalam trading. 

Lebih baik anda menyimpan banyak cash yang bisa anda belanjakan saat saham2 sudah murah, ketimbang anda terburu membeli banyak saham.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Pengertian dan Contoh Risiko Sistematis dan Risiko Tidak Sistematis

Pengertian dan Contoh Risiko Sistematis dan Risiko Tidak Sistematis

Dalam investasi, kita akan mengenal istilah risiko. Baca juga: Pengertian Return dan Risiko Beserta Contohnya. Risiko sendiri dibagi menjadi 2, yaitu risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Apa perbedaan keduanya? Mari kita simak. 

1. Risiko tidak sistematis

Risiko tidak sistematis adalah risiko yang terkait dengan suatu saham tertentu dan pada umumnya risiko ini dapat diperkecil atau diminimalisir melalui suatu diversifikasi. Contoh risiko sistematis adalah risiko kegagalan dalam kinerja perusahaan, risiko finansial, risiko manajemen. 

Contoh kasus risiko tidak sistematis: Seorang investor menginvestasikan modalnya pada perusahaan ABCD. Perusahaan ABCD ternyata adalah perusahaan yang direksinya sarat masalah. Banyak kasus korupsi, penggelapan uang dan sebagainya. Hal ini menyebabkan harga saham perusahaan ABCD turun secara berangsur. 

Nah, risiko ini adalah risiko yang dapat diminimalisir atau dihindari apabila seorang investor mengetahui terlebih dahulu profil perusahaan tersebut, track record dewan direksi dan sebagainya. Dengan demikian seorang investor bisa menghindari membeli saham ABCD dan memindahkan modalnya ke saham lain yang lebih prospek. 

2. Risiko sistematis 

Risiko sistematis merupakan risiko pasar yang bersifat umum dan berlaku bagi semua saham di pasar modal. Risiko sistematis tidak dapat dihindari investor. Risiko sistematis disebabkan oleh faktor-faktor yang secara serentak mempengaruhi harga saham di pasar saham. 

Risiko sistematis disebut juga dengan Beta yang dapat menjadi pengukur volatilitas antara return sekuritas dengan return pasar. Risiko sistematis terjadi misalnya ketika terdapat suatu berita yang tiba-tiba secara serentak membuat harga saham berjatuhan. Hal ini tidak bisa dihindari oleh investor. 

Jika digambarkan, maka risiko adalah sebagai berikut: 



Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Memilih Saham dengan Modal Kecil

Memilih Saham dengan Modal Kecil

Salah satu kendala utama yang seringkali dihadapi oleh seorang trader pemula adalah: Masalah modal. Trader pemula seringkali bingung bagaimana cara memilih saham apabila masih memiliki modal yang terbatas / modal kecil. 

Sehingga, terkadang banyak trader pemula yang nggak sabar dan akhirnya nekad menggunakan modal besar buat trading. Hal ini menyebabkan trader banyak terjerumus membeli saham2 yang salah, karena dengan modal besar, psikologis trader juga masih belum siap. 

Maka dari itu, anda yang masih pemula atau anda yang sudah trading katakanlah 1 tahunan, tapi anda masih pakai modal kecil (belum berniat nambah modal), anda harus menggunakan strategi memilih saham yang yang benar, bukan menambah modal saat anda masih belum siap. 

Ada beberapa cara menyiasati agar anda tetap bisa membeli saham yang bagus walaupun modal anda kecil. Cara ini juga saya terapkan sendiri ketika masih beberapa bulan pertama memulai trading saham: 

1. Mulai trading dengan modal minimal Rp1 juta 

Kalau anda masih punya modal yang terbatas, saran saya gunakanlah modal minimal untuk trading Rp1-3 juta. Jangan pakai modal dibawah itu. Saya sudah pernah menjelaskannya juga di pos ini: Modal Ideal Trading Saham

Dengan modal minimal Rp1-3 juta, anda akan memiliki lebih banyak opsi saham yang bagus untuk dibeli, yaitu saham2 yang layak trading untuk pemula. Anda juga bisa mempelajari cara-cara dan strategi memilih saham bagus untuk trading disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus. 

"Tapi Pak Heze, saya belum punya modal Rp1 juta. Saya baru punya modal Rp200 ribu" Kata anda. 

Kalau modal anda masih Rp100 ribu, Rp200 ribu, Rp500 ribu, saran saya tunggulah sampai anda punya modal minimal Rp1 juta. Jadi menabunglah terlebih dahulu sampai anda memiliki modal Rp1 juta minimal. 

Saya tidak bermaksud untuk menghilangkan semangat anda para trader pemula yang masih bermodal kecil. Sebaliknya, justru saya ingin agar anda bisa memilih saham dengan cara-cara yang benar. 

Jangan sampai dengan modal terlalu kecil, akhirnya anda bingung memilih saham2 yang bagus. Semakin kecil modal anda, semakin sedikit pilihan saham anda. Kalau modal anda terlalu sedikit, anda akan semakin rentan memilih saham2 yang nominalnya sangat kecil, di mana saham2 yang nominalnya sangat kecil ini umumnya adalah saham2 gorengan dan waran. 

Risiko trading di saham2 gorengan sangatlah besar, apalagi untuk pemula. Nah, modal Rp1-3 juta adalah modal trading saham yang sangat ideal untuk pemula. 

Artinya, modal tersebut tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Artinya, dengan modal segitu, anda masih bisa mengendalikan trading anda dengan psikologis yang lebih baik. 

Dengan modal Rp1-3 juta, anda bisa memilih saham2 yang bagus untuk trading bagi pemula. Saham2 yang bagus secara teknikal, umumnya harganya diatas Rp2.000. Kalau modal anda masih Rp100-200 ribu, maka anda akan sulit membeli saham2 tersebut. 

Walaupun ada juga saham2 bagus secara teknikal yang harganya Rp1.000-an atau dibawah itu, tetapi bukankah lebih baik kalau anda punya lebih banyak opsi saham untuk ditradingkan? 


2. Membeli saham bagus dengan size (lot) yang kecil / sedikit 

Kalau modal anda masih Rp1-3 juta, ada baiknya anda memprioritaskan membeli saham2 yang punya likuiditas bagus, dan minimalkan membeli saham2 gorengan apalagi waran. Pelajarilah analisa teknikal dan momentum trading sebelum anda memilih dan membeli saham. Baca juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. 

Disini: Daftar Saham Bagus Harga Murah, saya juga sudah memaparkan contoh2 saham bagus yang harganya terjangkau dengan modal kecil. 

Belilah 1-3 saham dengan lot yang kecil, dan sisakan setidaknya 10% modal anda di cash balance (yang tidak ditradingkan). Karena tujuan anda belajar saham pemula adalah supaya anda tidak rugi terlebih dahulu, maka mulailah dengan memilih saham yang benar, dan belilah saham dengan modal kecil. 
Beli saham dengan modal kecil: Tunggulah modal minimal anda Rp1-3 juta. Pilihlah 1-3 saham yang bagus untuk trading dengan lot yang kecil karena tujuan anda untuk belajar. Hindari saham2 gorengan apalagi waran
Jadi untuk anda yang masih bingung gimana cara memilih saham, tapi modal anda masih pas-pasan, anda bisa praktikkan dan terapkan langkah2 tersebut. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Pengertian Return dan Risiko Beserta Contohnya

Pengertian Return dan Risiko Beserta Contohnya

Dalam suatu investasi, kita pasti mengenal ada isitilah RETURN dan RISIKO. Apa perbedaan keduanya? 

RETURN

Return atau pengembalian adalah tingkat keuntungan yang dinikmati para pemodal atas investasi yang ditanamkan. Dengan kata lain, return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. 

Komponen return terdiri dari dua, yaitu yield dan capital gain (loss). Yield merupakan persentase kas yang diterima pemodal secara periodik terhadap suatu investasi. Yield dapat berpa bunga deposito, bunga obligasi, dividen dan lain2.   

Komponen kedua dari return adalah capital gain. Capital gain secara sederhana merupakan keuntungan yang akan anda peroleh dari selisih nilai investasi sekarang dengan nilai investasi yang anda tanamkan pada harga periode yang lalu. 

Namun, jika seorang investor mengalami kerugian, maka istilahnya adalah capital loss. Baca juga: Pengertian Capital Gain dan Capital Loss. 

Dalam praktiknya, tidak semua instrumen investasi memberikan return berupa capital gain atau capital loss. Capital gain sangat bergantung dari harga pasar instrumen investasi yang bersangkutan. Artinya, instrumen tersebut harus diperdagankan di pasar. 

Dengan adanya perdagangan, maka akan timbul adanya perubahan harga nilai investasi tersebuy. Investasi yang memberikan capital gain, contohnya adalah saham dan obligasi. Sedangkan investasi yang tidak memberikan return berupa capital gain contohnya adalah sertifikat deposito, tabungan dan lain2. Return dibagi menjadi 2, yaitu return ekspektasi dan return realisasi.  

1. Return realisasi 

Return realisasi adalah return yang telah terjadi. Return realisasi dapat menjadi dasar penentu return ekspektasi dan risiko di masa mendatang. 

2. Return ekspektasi 

Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi, return ekspektasi adalah return yang belum terjadi. 

RISIKO

Risiko merupakan kemungkinan perbedaan return aktual dengan return yang diharapkan investor. Dengan adanya risiko, para pemodal diharapkan bisa mengambil keputusan investasi dengan baik, sehingga bisa meminimalkan risiko investasi sekecil mungkin. Sumber-sumber risiko dalam investasi adalah sebagai berikut: 

1. Risiko pasar, yaitu risiko yang dihadapi investor karena adanya fluktuatif harga saham, yang bisa berakibat pada turunnya nilai investasi yang ditanamkan. Risiko pasar bisa di bisa disebabkan karena resesi ekonomi, kerusuhan atau perubahan politik dan lain2. 

2. Risiko inflasi, yaitu risiko daya beli. Jika inflasi meningkat terlalu drastis pada umumnya investor akan lebih banyak menahan dana untuk tidak investasi, karena inflasi yang terlalu tinggi bisa menunjukkan kelesuan ekonomi. 

3. Risiko bisnis, yaitu risiko yang dipengaruhi oleh fundamental perusahaan itu sendiri. Apabila kinerja perusahaan terganggu hal ini juga turut berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. 

4. Risiko finansial, yaitu risiko yang berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan utang dalam struktur modal. Semakin besar proporsi utang, semakin besar risiko finansial perusahaan. 

5. Risiko likuiditas, yaitu risiko yang berkaitan dengan likuid tidaknya suatu efek. Semakin cepat suatu efek diperdagankan, semakin likuid efek tersebut dan sebaliknya. Semakin tidak likuid suatu efek, semakin besar risiko likuiditas yang dihadapi pemodal. 

6. Risiko nilai tukar mata uang, yaitu risiko yang berkaitan dengan fluktuasi mata uang domestik dengan mata uang negara lainnya. 

7. Risiko negara atau risiko politik, yaitu risiko yang berkaitan dengan kondisi politik suatu negara. Bagi perusahaan yang beroperasi di luar negeri, stabilitas politik dan ekonomi negara bersangkutan sangat penting diperhatikan untuk menghindari risiko negara yang terlalu tinggi. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.