Memilih Saham dengan Modal Kecil

Memilih Saham dengan Modal Kecil

Salah satu kendala utama yang seringkali dihadapi oleh seorang trader pemula adalah: Masalah modal. Trader pemula seringkali bingung bagaimana cara memilih saham apabila masih memiliki modal yang terbatas / modal kecil. 

Sehingga, terkadang banyak trader pemula yang nggak sabar dan akhirnya nekad menggunakan modal besar buat trading. Hal ini menyebabkan trader banyak terjerumus membeli saham2 yang salah, karena dengan modal besar, psikologis trader juga masih belum siap. 

Maka dari itu, anda yang masih pemula atau anda yang sudah trading katakanlah 1 tahunan, tapi anda masih pakai modal kecil (belum berniat nambah modal), anda harus menggunakan strategi memilih saham yang yang benar, bukan menambah modal saat anda masih belum siap. 

Ada beberapa cara menyiasati agar anda tetap bisa membeli saham yang bagus walaupun modal anda kecil. Cara ini juga saya terapkan sendiri ketika masih beberapa bulan pertama memulai trading saham: 

1. Mulai trading dengan modal minimal Rp1 juta 

Kalau anda masih punya modal yang terbatas, saran saya gunakanlah modal minimal untuk trading Rp1-3 juta. Jangan pakai modal dibawah itu. Saya sudah pernah menjelaskannya juga di pos ini: Modal Ideal Trading Saham

Dengan modal minimal Rp1-3 juta, anda akan memiliki lebih banyak opsi saham yang bagus untuk dibeli, yaitu saham2 yang layak trading untuk pemula. Anda juga bisa mempelajari cara-cara dan strategi memilih saham bagus untuk trading disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus. 

"Tapi Pak Heze, saya belum punya modal Rp1 juta. Saya baru punya modal Rp200 ribu" Kata anda. 

Kalau modal anda masih Rp100 ribu, Rp200 ribu, Rp500 ribu, saran saya tunggulah sampai anda punya modal minimal Rp1 juta. Jadi menabunglah terlebih dahulu sampai anda memiliki modal Rp1 juta minimal. 

Saya tidak bermaksud untuk menghilangkan semangat anda para trader pemula yang masih bermodal kecil. Sebaliknya, justru saya ingin agar anda bisa memilih saham dengan cara-cara yang benar. 

Jangan sampai dengan modal terlalu kecil, akhirnya anda bingung memilih saham2 yang bagus. Semakin kecil modal anda, semakin sedikit pilihan saham anda. Kalau modal anda terlalu sedikit, anda akan semakin rentan memilih saham2 yang nominalnya sangat kecil, di mana saham2 yang nominalnya sangat kecil ini umumnya adalah saham2 gorengan dan waran. 

Risiko trading di saham2 gorengan sangatlah besar, apalagi untuk pemula. Nah, modal Rp1-3 juta adalah modal trading saham yang sangat ideal untuk pemula. 

Artinya, modal tersebut tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Artinya, dengan modal segitu, anda masih bisa mengendalikan trading anda dengan psikologis yang lebih baik. 

Dengan modal Rp1-3 juta, anda bisa memilih saham2 yang bagus untuk trading bagi pemula. Saham2 yang bagus secara teknikal, umumnya harganya diatas Rp2.000. Kalau modal anda masih Rp100-200 ribu, maka anda akan sulit membeli saham2 tersebut. 

Walaupun ada juga saham2 bagus secara teknikal yang harganya Rp1.000-an atau dibawah itu, tetapi bukankah lebih baik kalau anda punya lebih banyak opsi saham untuk ditradingkan? 


2. Membeli saham bagus dengan size (lot) yang kecil / sedikit 

Kalau modal anda masih Rp1-3 juta, ada baiknya anda memprioritaskan membeli saham2 yang punya likuiditas bagus, dan minimalkan membeli saham2 gorengan apalagi waran. Pelajarilah analisa teknikal dan momentum trading sebelum anda memilih dan membeli saham. Baca juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. 

Disini: Daftar Saham Bagus Harga Murah, saya juga sudah memaparkan contoh2 saham bagus yang harganya terjangkau dengan modal kecil. 

Belilah 1-3 saham dengan lot yang kecil, dan sisakan setidaknya 10% modal anda di cash balance (yang tidak ditradingkan). Karena tujuan anda belajar saham pemula adalah supaya anda tidak rugi terlebih dahulu, maka mulailah dengan memilih saham yang benar, dan belilah saham dengan modal kecil. 
Beli saham dengan modal kecil: Tunggulah modal minimal anda Rp1-3 juta. Pilihlah 1-3 saham yang bagus untuk trading dengan lot yang kecil karena tujuan anda untuk belajar. Hindari saham2 gorengan apalagi waran
Jadi untuk anda yang masih bingung gimana cara memilih saham, tapi modal anda masih pas-pasan, anda bisa praktikkan dan terapkan langkah2 tersebut. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Pengertian Return dan Risiko Beserta Contohnya

Pengertian Return dan Risiko Beserta Contohnya

Dalam suatu investasi, kita pasti mengenal ada isitilah RETURN dan RISIKO. Apa perbedaan keduanya? 

RETURN

Return atau pengembalian adalah tingkat keuntungan yang dinikmati para pemodal atas investasi yang ditanamkan. Dengan kata lain, return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. 

Komponen return terdiri dari dua, yaitu yield dan capital gain (loss). Yield merupakan persentase kas yang diterima pemodal secara periodik terhadap suatu investasi. Yield dapat berpa bunga deposito, bunga obligasi, dividen dan lain2.   

Komponen kedua dari return adalah capital gain. Capital gain secara sederhana merupakan keuntungan yang akan anda peroleh dari selisih nilai investasi sekarang dengan nilai investasi yang anda tanamkan pada harga periode yang lalu. 

Namun, jika seorang investor mengalami kerugian, maka istilahnya adalah capital loss. Baca juga: Pengertian Capital Gain dan Capital Loss. 

Dalam praktiknya, tidak semua instrumen investasi memberikan return berupa capital gain atau capital loss. Capital gain sangat bergantung dari harga pasar instrumen investasi yang bersangkutan. Artinya, instrumen tersebut harus diperdagankan di pasar. 

Dengan adanya perdagangan, maka akan timbul adanya perubahan harga nilai investasi tersebuy. Investasi yang memberikan capital gain, contohnya adalah saham dan obligasi. Sedangkan investasi yang tidak memberikan return berupa capital gain contohnya adalah sertifikat deposito, tabungan dan lain2. Return dibagi menjadi 2, yaitu return ekspektasi dan return realisasi.  

1. Return realisasi 

Return realisasi adalah return yang telah terjadi. Return realisasi dapat menjadi dasar penentu return ekspektasi dan risiko di masa mendatang. 

2. Return ekspektasi 

Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi, return ekspektasi adalah return yang belum terjadi. 

RISIKO

Risiko merupakan kemungkinan perbedaan return aktual dengan return yang diharapkan investor. Dengan adanya risiko, para pemodal diharapkan bisa mengambil keputusan investasi dengan baik, sehingga bisa meminimalkan risiko investasi sekecil mungkin. Sumber-sumber risiko dalam investasi adalah sebagai berikut: 

1. Risiko pasar, yaitu risiko yang dihadapi investor karena adanya fluktuatif harga saham, yang bisa berakibat pada turunnya nilai investasi yang ditanamkan. Risiko pasar bisa di bisa disebabkan karena resesi ekonomi, kerusuhan atau perubahan politik dan lain2. 

2. Risiko inflasi, yaitu risiko daya beli. Jika inflasi meningkat terlalu drastis pada umumnya investor akan lebih banyak menahan dana untuk tidak investasi, karena inflasi yang terlalu tinggi bisa menunjukkan kelesuan ekonomi. 

3. Risiko bisnis, yaitu risiko yang dipengaruhi oleh fundamental perusahaan itu sendiri. Apabila kinerja perusahaan terganggu hal ini juga turut berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. 

4. Risiko finansial, yaitu risiko yang berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan utang dalam struktur modal. Semakin besar proporsi utang, semakin besar risiko finansial perusahaan. 

5. Risiko likuiditas, yaitu risiko yang berkaitan dengan likuid tidaknya suatu efek. Semakin cepat suatu efek diperdagankan, semakin likuid efek tersebut dan sebaliknya. Semakin tidak likuid suatu efek, semakin besar risiko likuiditas yang dihadapi pemodal. 

6. Risiko nilai tukar mata uang, yaitu risiko yang berkaitan dengan fluktuasi mata uang domestik dengan mata uang negara lainnya. 

7. Risiko negara atau risiko politik, yaitu risiko yang berkaitan dengan kondisi politik suatu negara. Bagi perusahaan yang beroperasi di luar negeri, stabilitas politik dan ekonomi negara bersangkutan sangat penting diperhatikan untuk menghindari risiko negara yang terlalu tinggi. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Watchlist Saham Profit Bulan September 2018

Watchlist Saham Profit Bulan September 2018

Di Bulan September kemarin, sudah banyak saham watchlist saham kita yang membuahkan profit. Di tengah kecenderungan koreksi IHSG, banyak saham kita yang bisa mencetak profit. 

Seperti yang saya update berkala disini: Rekomendasi Saham Hari Ini, saya melakukan update watchlist saham secara berkala yang bisa anda jadikan analisa lanjutan untuk trading saham jangka pendek (harian sampai dengan satu bulan). 

Sebagian besar saham yang sudah mencetak kenaikan profit di Bulan September sebagai berikut: 

1. BBRI
2. HRUM
3. BMRI
4. UNVR
5. ADRO 
6. ASII
7. BBRI
8. PTBA
9. TINS
10. KLBF 
11. ANTM
12. AALI
13. BBCA
14. UNTR

Sedangkan INCO dan INDY sempat koreksi sejenak, dan mampu technical rebound dalam waktu kurang dari satu bulan. 

Untuk saham yang masih belum naik: EXCL dan WIKA. Tapi karena target watchlist kita maksimal untuk satu bulan, saya pribadi masih optimis dengan EXCL dan WIKA, terutama untuk WIKA yang sahamnya sudah berada di harga bottom. Anda bisa buy WIKA bertahap. 

Untuk lebih jelasnya, rekan2 bisa melihat di halaman: Rekomendasi Saham. Selamat untuk rekan-rekan trader yang sudah membeli sahamnya, dan rekan2 yang profit di Bulan September. 

Anda yang ingin mendalami analisa teknikal mulai pemula - level expert, dan mendapatkan strategi2 praktik trading, termasuk diantaranya saya tambahkan praktik menemukan format candlestick yang paling bagus untuk memprediksi saham rebound, panduan menemukan saham diskon / murah secara analisis teknikal dan analisa teknikal lainnya. 

Anda bisa mendapatkan materi lengkapnya disini: Buku Saham. Materi belajar saham saya lengkapi dengan psikologis trading & mindset trading yang benar, panduan menyusun trading plan, manajemen modal untuk trading. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Pajak Transaksi Saham di Bursa Efek

Pajak Transaksi Saham di Bursa Efek

Transaksi jual-beli saham di Bursa Efek yang biasanya anda lakukan (di pasar reguler) sebenarnya selalu dikenakan pajak transaksi saham. Sampai saat ini, masih banyak rekan2 trader yang bingung mengenai pengenaan pajak yang dikenakan dari transaksi saham di Bursa Efek. 

Di pos ini, saya akan menjelaskan secara detail mengenai pajak yang dikenakan dari jual-beli saham yang anda lakukan. Perlu anda ketahui, pengenaan pajak atas transaksi saham dibagi menjadi 2, yaitu: Pengenaan pajak atas dividen dan pengenaan pajak atas penjualan saham. Selebihnya, tidak ada pajak2 lainnya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel dibawah ini: 


Pajak dari transaksi saham akan dikenakan jika anda mendapat dividen. Besar pajaknya yaitu 10% dari TOTAL DIVIDEN yang anda terima dan berifat FINAL. Sedangkan kalau anda melakukan aktivitas trading, maka anda juga akan dikenakan pajak, yaitu sebesar 0,1% dan bersifat FINAL. 

Tapi pajak 0,1% ini dikenakan saat anda menjual sahamnya, bukan saat membeli saham. Pajak yang dikenakan atas penjualan sudah masuk dalam fee jual. Itulah mengapa fee jual dalam transaksi saham selalu ditetapkan lebih tinggi 0,1% dari fee belinya. 

Contoh: fee beli: 0,2% dan fee jual: 0,3%. Di Danareksa fee beli sebesar 0,17% dan fee jual adalah 0,27%. Hal ini dikarenakan 0,1%-nya adalah pajak dari transaksi anda, sedangkan sisanya adalah untuk komisi sekuritas / broker. Baca juga: Arti dan Ilustrasi Satuan Perdagangan dan Fee Transaksi Saham

Sekarang anda sudah mengerti mengapa fee jual selalu ditetapkan lebih tinggi daripada fee belinya, yaitu adalah untuk pajak. 

Jadi kalau anda yang selama ini masih bingung mengenai mekanisme pajak dari transaksi trading, itulah jawabannya. Anda tidak bisa menghindar dari pajak saat mendapat profit dari trading. Anda juga nggak perlu repot2 membayar pajak yang anda dapatkan dari dividen, karena semua transaksi saham anda sudah dipotong pajak. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Nyangkut di Saham Gorengan, Bagaimana Solusinya?

Nyangkut di Saham Gorengan, Bagaimana Solusinya?

Pada saat anda membeli saham, dan saham yang anda beli harganya bergerak turun tidak sesuai dengan target anda, namun anda memutuskan untuk tidak jual rugi (cut loss), maka itulah yang dinamakan dengan SAHAM NYANGKUT. 

Di pasar saham, kita semua pasti pernah mengalami saham nyangkut. Entah akhirnya anda harus cut loss atau ternyata saham anda berbalik naik diatas harga beli dan anda profit. 

Tapi bagaimana kalau saham anda yang nyangkut itu adalah saham2 gorengan? Kita semua tahu bahwa saham2 gorengan ini punya pergerakan yang tidak teratur dan fundamentalnya juga tidak terlalu baik. 

Saya seringkali mendapatkan pertanyaan dari trader: "Pak Heze kalau saham2 saya nyangkut, apa saya harus cut loss atau hold dulu?"

Dan ketika saya melihat portofolio mereka, ternyata ada puluhan saham nyangkut yang hampir semua isinya adalah saham2 gorengan dan waran. 

Jadi kalau saham anda nyangkut (mayoritas saham nyangkut anda adalah saham2 gorengan), maka saran saya ada baiknya anda CUT LOSS

Karena mayoritas saham gorengan likuiditasnya sangat rendah, dan kinerja fundamentalnya juga tidak terlalu baik. Anda bisa cek sendiri bagaimana kinerja fundamental (laporan keuangan) saham2 gorengan yang listing di Indonesia. 

Yups, mayoritas saham2 gorengan banyak yang bermasalah dengan kinerjanya, misalnya rugi bersih, atau operasionalnya nggak jelas. Baca juga: Kenali Saham Gorengan di Indonesia.

Dan banyak kasus di mana saham2 gorengan yang setelah turun banyak, sahamnya 'ditinggal bandar', sehingga pergerakan sahamnya flat, dan nyaris nggak ada transaksi trading. 

Nah kalau saham sudah ditinggal bandar, maka saham tersebut akan jauh lebih sulit untuk naik / rebound. Saya juga sudah pernah membahas studi2 kasus saham2 gorengan yang harganya sulit kembali ke harga awal setelah sahamnya dijatuhkan bandar. 

Anda bisa baca-baca kembali disini:  Studi Kasus Saham Gorengan: Balik Harga IPOBelajar dari Kasus Saham POSA dan Studi Kasus: Saham Gorengan dan Saham IPO. 

Hal ini berbeda kalau anda beli saham2 yang likuid dan fundamentalnya bagus. Maka, ketika saham tersebut turun dan harganya sudah diskon / murah, saham tersebut memiliki peluang yang lebih besar untuk diangkat lagi, sehingga anda masih lebih aman jika memegang sahamnya di portofolio anda. Pelajari juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

Jadi sebagai seorang trader atau bahkan fundamentalis, tentu saja nggak logis jika di portofolio anda berisi saham2 yang anda sendiri tidak paham dengan kondisi fundamentalnya dan analisa teknikalnya

Karena tujuan anda dan saya untuk mendapatkan profit di saham, maka tentu kita harus melakukannya dengan cara yang benar, yaitu belilah saham2 yang anda paham dengan analisa teknikalnya, maupun fundamental. 

"Pak Heze, tapi kalau saya cut loss semua, rugine gede. Gimana donk?" Tanya anda 

Dalam praktikknya memang tidak semudah itu, karena cut loss itu juga butuh mental dan keberanian trader. Banyak trader yang nggak berani cut loss karena floating loss-nya sudah terlanjut besar. 

Walaupun ada juga trader yang tidak mau cut loss (bukan nggak berani) karena trader masih berharap saham2 gorengannya suatu saat digoreng bandar lagi, sehingga naik ratusan persen, dan trader bisa balik modal (BEP atau bahkan profit). 

Nah kalau memang anda nggak berani cut loss karena kalau rugi besar psikologis anda terganggu, solusi "terbaiknya" anda menunggu saja saham anda dinaikkan lagi oleh bandarTetapi kalau anda sudah mengalami nyangkut di saham gorengan, anda harus BELAJAR DARI PENGALAMAN



Karena jujur saja, saham2 gorengan di portofolio apalagi kalau sahamnya sudah turun banyak dan nggak dinaikkan bandar lagi, maka saham2 tersebut nggak ada untungnya. Saham2 gorengan rata2 juga tidak memberikan dividen seperti halnya saham2 blue chip atau LQ45. 

Anggap saja ini adalah biaya belajar anda di bursa saham. Anda bisa belajar langsung dari PENGALAMAN ANDA SENDIRI, sehingga anda bisa memetik hasilnya di kemudian hari. 

Lalu, Kenapa banyak sekali trader yang nyangkut di saham gorengan? 

Ada banyak penyebab. Namun penyebab utama biasanya adalah ketidaktahuan trader atau trader sudah tahu namun nekad. Banyak trader yang ikut membeli saham2 yang di 'pom-pom' dan berakhir nyangkut, padahal trader sudah paham risikonya. 

Selain itu, banyak trader pemula yang bahkan tidak menyadari bahwa saham2 yang dibeli (nyangkut) adalah saham-saham gorengan, yang fundamentalnya tidak terlalu baik dan secara teknikal pergerakan grafiknya juga nggak jelas (tidak likuid, volume kecil dan sering digoreng bandar). 

Maka dari itu, sebelum anda trading, saya tidak bosan menekankan: Anda harus punya bekal pengetahuan trading, minimal anda bisa baca analisa teknikal dan sudah mengetahui basic2 screening saham yang layak trading. Pelajari juga: Cara Melakukan Screening Saham.

Jadi dalam trading anda harus memprioritaskan untuk memilih saham2 yang punya pergerakan likuiditas yang baik, dan untuk trader, at least perhatikan juga fundamental perusahaan, karena itu perlu. 

Portofolio saham yang sehat harus anda ciptakan supaya anda bisa mendapatkan profit yang lebih maksimal dan konsisten. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Panduan Belajar (Trading) Saham Online

Panduan Belajar (Trading) Saham Online

Anda yang ingin bisa belajar saham dan melakukan transkasi beli jual saham, anda harus memulainya dengan membuka akun saham di kantor sekuritas. Karena software saham yang disediakan oleh sekuritas nantinya akan anda gunakan untuk analisis saham, pantau saham real time, membeli, menjual saham dan lain-lain. 

Bagi anda yang lokasinya jauh dari kantor sekuritas, atau mungkin di kota terdekat anda tidak ada kantor sekuritas, actually anda nggak perlu jauh-jauh datang ke kantor sekuritas. Saat ini hampir semua sekuritas menyediakan sarana untuk membuka akun saham secara online.

Terkait hal ini, saya pernah menuliskan ebook gratis yang berisi panduan-panduan membeli saham untuk pemula. Anda bisa download ebooknya free disini: Ebook Gratis Panduan Membeli Saham Bagi Pemula. 

Nah, setelah anda membuka rekening saham di kantor sekuritas, anda akan mendapatkan username dan password untuk login ke software trading anda (software trading bisa anda download di website sekuritas tempat anda join). 

Selain itu, sekarang ini anda juga bisa memantau saham di manapun anda berada, selama anda punya koneksi internet. Karena semua sekuritas juga sudah menyediakan fasilitas software untuk memantau harga saham (dan juga trading) melalui smartphone anda (selain laptop dan PC). 

Beli jual saham berarti anda membeli saham perusahaan2 yang go public di Indonesia alias perusahaan Terbuka. Kita semua tahu bahwa ada banyak sekali perusahaan2 go public, dan banyak juga perusahaan go public yang sangat terkenal, memiliki nama besar, punya kinerja bagus, rajin bagi dividen. 

Perusahaan-perusahaan gede di Indonesia

Jadi untuk "memiliki perusahaan", anda sudah bisa melakukannya secara online, dengan cara membeli sahamnya. Bisa anda lihat perusahaan2 diatas. Perusahaan2 tersebut adalah perusahaan2 besar di Indonesia, sekaliber Unilever, Bank BRI, Bank BCA, Astra International, Telkom, HM Sampoerna dan lain2 yang sahamnya sudah bisa anda beli.

Kalau anda punya keinginan untuk ikut menjadi pemilik perusahaan Bank BCA misalnya, anda bebas membeli sahamnya setelah anda membuka akun rekening sekuritas dan melakukan setor modal. 

Tentu saja akan menjadi kebanggaan tersendiri jika anda bisa menjadi salah satu pemilik perusahaan2 besar di Indonesia. Apalagi kalau anda ikut mendapatkan keuntungan dari laba perusahaan (dividen). 

Anda yang ingin punya saham perusahaan, ingin berinvestasi atau trading, mulai saat ini, ubahlah mindset konsumtif anda menjadi mindset investasi, karena dengan membeli saham, selain anda bisa mendapatkan keuntungan, anda bisa menjaga nilai uang anda akibat inflasi. 

Kesimpulannya, agar anda bisa belajar saham dan beli jual saham secara online, mulailah dahulu dengan membuka rekening saham di kantor sekuritas (bisa anda lakukan secara offline maupun online). Setelah itu, anda bisa memulai membeli saham yang anda inginkan, dan melakukan analisa-analisa saham lanjutan. 

Ada banyak media / saran yang bisa anda gunakan untuk belajar saham secara lebih intens. Salah satunya di web Saham Gain ini, saya juga banyak membahas tentang belajar saham, dan pengalaman2 saya dalam main saham. Baca juga: Cara Membeli Saham Online.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Saham BBRI Stock Split Rasio 1:5

Saham BBRI Stock Split Rasio 1:5

PT Bank BRI Tbk (BBRI) berencana melakukan stock split saham. Rencananya BBRI akan stock split dengan rasio 1:5. Jika anda belum tahu apa itu stock split, baca pos: Pengertian dan Ilustrasi Stock Split. Kita semua tahu tujuan emiten melakukan stock split adalah supaya perdagangan sahamnya menjadi lebih likuid. 

Banyak rekan-rekan bertanya pada saya: "Pak Heze, BBRI mau stock split nih, enaknya kita bisa masuk di harga berapa?"

Jawabannya tergantung tujuan anda. Anda mau investasi atau trading? Pada umumnya,  saham2 yang melakukan stock split, hari pertama stock split, harga sahamnya akan naik dengan cepat di menit2 awal, tetapi setelah itu harga sahamnya pada umumnya akan turun lagi. Baca juga: Membeli Saham Setelah Aksi Korporasi Stock Split.

Bahkan tidak menutup kemungkinan harga sahamnya akan cenderung sideways atau bahkan akan koreksi sampai sekitar 1 bulan. Sebagai contoh, kita perhatikan historis saham2 yang melakukan stock split.

BBRI sendiri sebenarnya pernah melakukan stock split tahun 2011 dengan rasio 1:2. Tanggal 27 Januari 2011 saat BBRI dibuka dengan harga stock split, BBRI dibuka di harga 5.300 dan menguat ke 5.400. Namun kemudian BBRI ditutup melemah ke 5.100. Bahkan satu bulan kemudian BBRI turun lagi sampai harga 4.500. Namun, dalam jangka waktu 6 tahun, BBRI harganya (sampai saat pos ini ditulis) sudah mencapai 15.000!

Kemudian di satu sektor ada saham BMRI yang stock split tanggal 13 September 2017. BMRI dibuka di harga 6.700 namun kemudian anjlok sampai 6.500 dan sampai akhir September harganya masih sideways di 6.600. 

Dengan kata lain, kalau tujuan anda TRADING, maka ada baiknya anda tidak terburu masuk di saham ini, karena kalau kita lihat historisnya, pada umumnya emiten2 yang stock split harga sahamnya hanya naik sehari-dua hari saja. At least, anda menunggu ada pergerakan atau volatilitas. 

Tapi kalau anda seorang INVESTOR, anda nggak perlu mikirin grafiknya lagi. Anda bisa borong sahamnya / nabung saham, mumpung nominalnya sudah rendah. BBRI adalah perusahaan yang fundamentalnya sangat bagus. 

Saya pernah membahas ulasan keuangan BBRI disini: Cara Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan - Komparasi Kinerja Keuangan. Selain itu, dividen BBRI juga paling besar diantara bank2 besar di Indonesia lainnya (perbandingan BBRI dengan BBCA, BMRI, BJBR, BNGA, BBNI). Baca juga: Daftar Perusahaan yang Rutin Membagi Dividen.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.