Panduan Belajar (Trading) Saham Online

Panduan Belajar (Trading) Saham Online

Anda yang ingin bisa belajar saham dan melakukan transkasi beli jual saham, anda harus memulainya dengan membuka akun saham di kantor sekuritas. Karena software saham yang disediakan oleh sekuritas nantinya akan anda gunakan untuk analisis saham, pantau saham real time, membeli, menjual saham dan lain-lain. 

Bagi anda yang lokasinya jauh dari kantor sekuritas, atau mungkin di kota terdekat anda tidak ada kantor sekuritas, actually anda nggak perlu jauh-jauh datang ke kantor sekuritas. Saat ini hampir semua sekuritas menyediakan sarana untuk membuka akun saham secara online.

Terkait hal ini, saya pernah menuliskan ebook gratis yang berisi panduan-panduan membeli saham untuk pemula. Anda bisa download ebooknya free disini: Ebook Gratis Panduan Membeli Saham Bagi Pemula. 

Nah, setelah anda membuka rekening saham di kantor sekuritas, anda akan mendapatkan username dan password untuk login ke software trading anda (software trading bisa anda download di website sekuritas tempat anda join). 

Selain itu, sekarang ini anda juga bisa memantau saham di manapun anda berada, selama anda punya koneksi internet. Karena semua sekuritas juga sudah menyediakan fasilitas software untuk memantau harga saham (dan juga trading) melalui smartphone anda (selain laptop dan PC). 

Beli jual saham berarti anda membeli saham perusahaan2 yang go public di Indonesia alias perusahaan Terbuka. Kita semua tahu bahwa ada banyak sekali perusahaan2 go public, dan banyak juga perusahaan go public yang sangat terkenal, memiliki nama besar, punya kinerja bagus, rajin bagi dividen. 

Perusahaan-perusahaan gede di Indonesia

Jadi untuk "memiliki perusahaan", anda sudah bisa melakukannya secara online, dengan cara membeli sahamnya. Bisa anda lihat perusahaan2 diatas. Perusahaan2 tersebut adalah perusahaan2 besar di Indonesia, sekaliber Unilever, Bank BRI, Bank BCA, Astra International, Telkom, HM Sampoerna dan lain2 yang sahamnya sudah bisa anda beli.

Kalau anda punya keinginan untuk ikut menjadi pemilik perusahaan Bank BCA misalnya, anda bebas membeli sahamnya setelah anda membuka akun rekening sekuritas dan melakukan setor modal. 

Tentu saja akan menjadi kebanggaan tersendiri jika anda bisa menjadi salah satu pemilik perusahaan2 besar di Indonesia. Apalagi kalau anda ikut mendapatkan keuntungan dari laba perusahaan (dividen). 

Anda yang ingin punya saham perusahaan, ingin berinvestasi atau trading, mulai saat ini, ubahlah mindset konsumtif anda menjadi mindset investasi, karena dengan membeli saham, selain anda bisa mendapatkan keuntungan, anda bisa menjaga nilai uang anda akibat inflasi. 

Kesimpulannya, agar anda bisa belajar saham dan beli jual saham secara online, mulailah dahulu dengan membuka rekening saham di kantor sekuritas (bisa anda lakukan secara offline maupun online). Setelah itu, anda bisa memulai membeli saham yang anda inginkan, dan melakukan analisa-analisa saham lanjutan. 

Ada banyak media / saran yang bisa anda gunakan untuk belajar saham secara lebih intens. Salah satunya di web Saham Gain ini, saya juga banyak membahas tentang belajar saham, dan pengalaman2 saya dalam main saham. Baca juga: Cara Membeli Saham Online.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Saham BBRI Stock Split Rasio 1:5

Saham BBRI Stock Split Rasio 1:5

PT Bank BRI Tbk (BBRI) berencana melakukan stock split saham. Rencananya BBRI akan stock split dengan rasio 1:5. Jika anda belum tahu apa itu stock split, baca pos: Pengertian dan Ilustrasi Stock Split. Kita semua tahu tujuan emiten melakukan stock split adalah supaya perdagangan sahamnya menjadi lebih likuid. 

Banyak rekan-rekan bertanya pada saya: "Pak Heze, BBRI mau stock split nih, enaknya kita bisa masuk di harga berapa?"

Jawabannya tergantung tujuan anda. Anda mau investasi atau trading? Pada umumnya,  saham2 yang melakukan stock split, hari pertama stock split, harga sahamnya akan naik dengan cepat di menit2 awal, tetapi setelah itu harga sahamnya pada umumnya akan turun lagi. Baca juga: Membeli Saham Setelah Aksi Korporasi Stock Split.

Bahkan tidak menutup kemungkinan harga sahamnya akan cenderung sideways atau bahkan akan koreksi sampai sekitar 1 bulan. Sebagai contoh, kita perhatikan historis saham2 yang melakukan stock split.

BBRI sendiri sebenarnya pernah melakukan stock split tahun 2011 dengan rasio 1:2. Tanggal 27 Januari 2011 saat BBRI dibuka dengan harga stock split, BBRI dibuka di harga 5.300 dan menguat ke 5.400. Namun kemudian BBRI ditutup melemah ke 5.100. Bahkan satu bulan kemudian BBRI turun lagi sampai harga 4.500. Namun, dalam jangka waktu 6 tahun, BBRI harganya (sampai saat pos ini ditulis) sudah mencapai 15.000!

Kemudian di satu sektor ada saham BMRI yang stock split tanggal 13 September 2017. BMRI dibuka di harga 6.700 namun kemudian anjlok sampai 6.500 dan sampai akhir September harganya masih sideways di 6.600. 

Dengan kata lain, kalau tujuan anda TRADING, maka ada baiknya anda tidak terburu masuk di saham ini, karena kalau kita lihat historisnya, pada umumnya emiten2 yang stock split harga sahamnya hanya naik sehari-dua hari saja. At least, anda menunggu ada pergerakan atau volatilitas. 

Tapi kalau anda seorang INVESTOR, anda nggak perlu mikirin grafiknya lagi. Anda bisa borong sahamnya / nabung saham, mumpung nominalnya sudah rendah. BBRI adalah perusahaan yang fundamentalnya sangat bagus. 

Saya pernah membahas ulasan keuangan BBRI disini: Cara Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan - Komparasi Kinerja Keuangan. Selain itu, dividen BBRI juga paling besar diantara bank2 besar di Indonesia lainnya (perbandingan BBRI dengan BBCA, BMRI, BJBR, BNGA, BBNI). Baca juga: Daftar Perusahaan yang Rutin Membagi Dividen.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Berapa Banyak Saham yang Anda Miliki?

Berapa Banyak Saham yang Anda Miliki?

Aktivitas trading saham (Beli dan jual saham) yang anda lakukan sehari-hari, harus dibarengi dengan kemampuan anda untuk mengelola: Modal dan komposisi (jumlah) portofolio saham anda. 

Jangan sampai anda membeli terlalu banyak saham, atau sebaliknya, membeli satu saham saja dengan seluruh modal anda, padahal saham tersebut adalah saham yang risikonya lebih tinggi dibandingkan rewardnya. Salah satu hal inilah yang menyebabkan trader mengalami kerugian besar di pasar saham: Tidak bisa mengatur komposisi portofolio. 

"Jadi berapa banyak sebaiknya trader memegang saham di porto-nya?" Tanya anda 

Sebenarnya syarat mutlak mengenai berapa banyak saham yang harus anda miliki. Semuanya juga bergantung dari pengalaman trading anda.  

Saya pernah menemukan trader yang bangga karena bisa memiliki 15 saham perusahaan mulai dari ASII, TLKM, UNVR dan lain2. Namun ada juga trader yang cuma pegang satu saham, karena takut mau nambah beli saham lagi. 

Apakah ini salah? Tidak, tidak salah. Tetapi sebanyak apapun saham yang anda pegang, anda harus bisa jawab pertanyaan: Apakah saham-saham di porto anda bisa membuahkan profit untuk anda? 

Atau jangan-jangan, trader memiliki banyak saham, tetapi sahamnya adalah saham nyangkut semua. Apakah satu saham yang anda miliki adalah saham bagus yang sudah menghasilkan profit untuk anda? 

Inilah yang harus bisa anda jawab. Nah kalau ternyata anda punya banyak saham tapi tidak menghasilkan profit, maka anda harus evaluasi kembali strategi trading anda, salah satunya adalah KOMPOSISI PORTOFOLIO. 

Itulah mengapa di materi ebook yang pernah saya terbitkan disini: Buku Saham, saya menulis dan menjabarkan secara detail cara melakukan manajemen modal yang benar, termasuk saya membahas komposisi portofolio ideal untuk pemula, maupun untuk anda yang sudah trading beberapa tahun. 

Artinya, maksud dari pernyataan saya diatas adalah: Memiliki puluhan saham di portofolio BUKANLAH sesuatu yang bisa anda banggakan. Demikian juga, kalau anda cuma punya 1 saham doank, maka itu bukanlah sesuatu yang buruk. 

Tidak ada salahnya anda senang memiliki banyak saham perusahaan bagus, karena saya pribadi juga senang ketika bisa memiliki perusahaan-perusahaan besar di Indonesia seperti Bank BRI, Bank BCA yang bisa menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang. Actually, inilah sebenarnya salah satu keuntungan anda beli saham, anda punya kesempatan untuk memiliki perusahaan2 bagus di Indonesia, right?

Namun tujuan anda utama dan saya trading maupun investasi adalah untuk mendapatkan keuntungan, mendapatkan profit. Jadi saham apapun yang anda miliki, berapapun saham yang anda punya, anda harus melakukan analisa2 terhadap saham anda. 

Kalau anda punya banyak saham tapi banyak yang nggak profit, lain kali kurangi jumlah portofolio anda. Kalau anda punya satu saham dan anda bisa profit, anda bisa tambah beli saham yang lain. 

Komposisi portofolio ideal untuk trader, termasuk berapa modal yang sebaiknya anda gunakan untuk trading, juga banyak saya bahas disini: Buku Saham.



Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Ebook New Edition - Full Praktik Panduan Menemukan Saham Diskon

Ebook New Edition - Full Praktik Panduan Menemukan Saham Diskon

Membedakan saham turun yang sudah diskon dan berpotensi naik, dan membedakan saham turun yang masih downtrend adalah praktik trading saham yang selama ini masih sulit diterapkan oleh para trader. 

Maka dari itu, agar anda bisa membeli saham2 yang sudah diskon dan murah, saya menerbitkan update konten pada NEW EDITION EBOOK TRADING SAHAM. Seperti yang saya janjikan sebelumnya, ebook saham yang saya terbitkan di web Saham Gain ini, akan selalu saya update kontennya secara berkala, sehingga rekan-rekan bisa menambah pengetahuan dan praktik secara langsung tentang penerapan strategi trading riil di pasar saham, bukan hanya teori. 

Update ebook saham kali ini materinya sangat berbobot yaitu tentang: PRAKTIK MENEMUKAN SAHAM DISKON / SAHAM MURAH, melalui pendekatan analisa teknikal.

Dalam trading saham, anda mungkin sering membeli saham yang anda anggap sudah turun dan murah. Misalnya saham BBNI harganya 9.000. Kemudian BBNI harganya turun ke 8.800. Anda melihat bahwa saham BBNI harganya sudah turun banyak, kemudian anda beli di 8.800. Ternyata setelah BBNI dibeli, harganya masih turun lagi ke 8.400. Ketika BBNI berada di 8.400, BBNI baru bisa rebound. 

Kenapa hal ini sering terjadi? Kenapa saham-saham yang sudah turun yang anda beli, harganya masih turun lagi?  

"Jadi dalam hal apa suatu saham itu bisa dikatakan diskon / murah secara analisis teknikal?" 

"Bagaimana cara kita mengetahui saham yang harganya sudah diskon, dan sudah layak dibeli?" 

Maka dari itu, saya update materi ebook baru tentang cara menemukan saham yang sudah diskon melalui analisis teknikal. Karena salah satu prinsip trading saham adalah: Belilah saham yang murah / diskon, maka di ebook ini, saya akan memaparkan cara menganalisis dan mengetahui saham-saham yang sudah murah dan layak dibeli secara analisis teknikal, sehingga anda tidak terjebak membeli saham yang masih downtrend. 

Anda yang ingin bisa beli saham murah dan saham diskon, tapi masih belum mengetahui gimana caranya dan masih sering terjebak, selamat anda sudah bisa mendapatkan materinya + disertai dengan praktik langsung. 

Materi ebook ini saya lengkapi dengan FULL PRAKTIK yang sudah saya tradingkan sendiri (dan nanti juga saya paparkan saham-saham yang saya beli sendiri menggunakan strategi mencari saham diskon). Jadi ebook ini bukan cuma berisi teori, dan mungkin pendekatan praktik ini belum anda temukan di toko buku manapun.

Anda bisa lihat review ebooknya disini: Ebook Trading Saham Pemula - Expert. 

Berikut covernya: 


Total ebook adalah 427 halaman, ebook full warna dan menggunakan Bahasa Indonesia, disertai praktik trading dan analisis teknikal. 

Review dan detail ebook lengkap bisa anda lihat di link berikut yang sudah saya pernah saya bahas sebelumnya: Buku Saham. 

Dalam satu paket ebook, anda akan mendapatkan materi komplit. Kalau biasanya anda membeli buku / ebook dalam materi yang terpisah-pisah, di ebook ini saya menjadikannya satu paket dan selalu saya update.   

EBOOK GRATIS BAGI YANG PERNAH MEMBELI 

Seperti yang saya tuliskan sebelumnya, anda bisa dapatkan ebook gratis bagi anda yang sudah pernah membeli ebooknya. Jadi setiap kali saya melakukan update new edition ebook, anda bisa memperoleh ebooknya, tidak perlu membeli lagi. Gimana cara dapat new editionnya? Anda hanya perlu request alamat email yang sebelumnya anda gunakan (saat membeli ebook) ke salah satu opsi dibawah ini: 

1. WA saya: 087859520042
2. Email: 401xdssh@gmail.com
3. Facebook Saya: Facebook Belajar Saham

Bagi anda yang belum memiliki dan ingin memesan ebook saham untuk praktik trading, berikut cara pemesanan ebook trading dan belajar saham Pemula - Expert: 

1. Pembayaran dilakukan melalui transfer via bank lokal (BCA atau BRI)
- BCA = 440 - 1315378
- BRI = 0172 - 01 - 044985 - 50 - 8
Atas nama: El Hezekiah Sabbat
Harga Ebook = Rp145.000

2. Setelah anda bisa konfirmasi melalui email 401xdssh@gmail.com atau melalui WA saya: 087859520042. 

3. Ebook akan saya kirimkan melalui email anda. Ebook bisa dibuka di laptop, PC dan smartphone.

Layanan tambahan ebook:

1. Konsultasi gratis

Anda yang sudah memiliki ebooknya, anda bisa konsultasi gratis dengan saya. Anda bisa lihat detailnya disini: Konsultasi Saham Gratis. 

2. Anda akan mendapatkan free software saham untuk melakukan analisa teknikal lengkap, mulai dari indikator, candlestick yang sering digunakan di pasar saham. 

3. Anda bisa mendapatkan free update ebook bagi yang sudah pernah membeli ebooknya.

TESTIMONIAL SAHAM DISKON

Banyak rekan trader yang sudah menerapkan sendiri praktik2 mencari saham diskon, dan menerapkan secara langsung perbedaan saham diskon dan saham yang masih downtrend. Beberapa testimonial rekan2 bisa anda lihat dibawah ini: 


Thanks untuk tips saham diskon nya. Biaya beli ebook nya ketutup, bahkan sisa banyak

Ebook yang dapat saya sarankan untuk dimiliki. Saya mendapatkan manfaatnya, salah satunya untuk mendapatkan saham diskon (testimonial rekan trader dari grup FB)..

Terima kasih ilmunya saham diskon. Saya mantap buy ICBP

Sejauh ini saya sudah bisa menerapkan saham diskon dari buku Pak Heze. Terima kasih ilmunya pak

Jadi anda yang sering terjebak membeli saham, yang anda pikir saham tersebut sudah rendah, ternyata masih turun lagi. Anda bisa mempraktikkan bagaimana menerapkan saham diskon yang mudah naik dalam jangka pendek di Update Ebook Saham yang saya terbitkan.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Studi Kasus Saham Gorengan: Balik Harga IPO

Studi Kasus Saham Gorengan: Balik Harga IPO

Di web Saham Gain ini, saya sudah beberapa kali membahas tentang saham2 IPO yang pergerakan harganya cenderung bergerak tidak wajar. Yups, mayoritas saham2 IPO di pasar saham kita merupakan saham-saham gorengan. 

Anda bisa baca kembali beberapa contoh saham IPO yang pernah saya bahas disini: Saham IPO yang Menjebak Trader: Studi Kasus Saham SWAT dan Studi Kasus: Saham Gorengan dan Saham IPO. 

Di pos ini kita akan bahas saham FILM. Seperti saham IPO pada umumnya, anda bisa lihat grafik saham FILM saat awal IPO, harganya melonjak secara drastis, tidak wajar. 

Grafik saham FILM
Dari harga 400-an saat awal IPO, FILM kemudian melonjak sampai ke harga 1.600 hanya dalam 2 minggu trading bursa, namun dengan likuiditas yang sangat rendah. Setelah harganya naik 4 kali lipat dalam 2 minggu, FILM kemudian mulai bergerak turun drastis. 

Dan setelah itu FILM bergerak sideways dengan volume yang tidak stabil (anda bisa lihat volume dibawah grafik, terkadang muncul dan terkadang sangat tipis). Kemudian dalam 2 minggu terakhir, FILM yang sideways di harga 1.000 turun terus hingga balik ke harga IPO (tanda persegi) di sekitar 400-an.

Saham seperti ini memang bisa diangkat oleh bandar sewaktu-waktu, namun kita tahu apakah kenaikannya bisa membentuk tren yang bagus (uptrend) atau hanya digoreng sesaat. 

Sebagai seorang trader saham, jangan pernah tergiur untuk membeli saham-saham IPO hanya karena naiknya sangat cepat pasca IPO (kecuali anda seorang spekulan). Baca juga: Trader Saham vs Spekulan.  

Seperti saham2 IPO lainnya yang sudah pernah kita bahas (saham SWAT, saham POSA), mayoritas saham2 IPO saat ini memang punya pergerakan harga yang kurang baik dan risikonya tinggi.

Kalau anda terlambat membeli saham2 IPO di harga yang sudah terlanjur tinggi, maka floating loss anda bisa sangat besar, dan satu-satunya cara agar saham anda bisa balik lagi, yaitu berharap agar bandar menaikkan lagi sahamnya. Maka dari itu, penting bagi anda yang membeli saham2 seperti ini untuk jauh lebih disiplin dalam cut loss. 

Namun dari banyak saham2 IPO yang sering menjebak trader, banyak saham yang sudah naik tinggi, kemudian harganya nggak balik naik lagi ke harga titik puncaknya. Saham FILM contohnya, yang harganya langsung diturunkan lagi ke harga IPO-nya.  

Jadi pesan saya, jangan pernah gambling di saham2 IPO. Kita sudah melihat tren pergerakan saham FILM yang cukup mengerikan, harganya bisa jatuh dengan cepat dan kembali ke harga pasca IPO. 

Hal ini sudah sering terjadi di pasar saham kita. Anda boleh saja membeli saham2 IPO, namun anda harus perhatikan dan analisa 2 hal. 

Pertama, anda harus cross check fundamentalnya sebelum membeli. Anda bisa melihat saham2 IPO melalui prospektusnya. Baca juga: Cara Mencari Prospektus. Saat ini banyak saham IPO yang bisa listing di Bursa walaupun laporan keuangannya minus alias rugi. Inilah yang berbahaya. 

Saham2 seperti ini sangat berpotensi menjebak anda ketika nantinya sudah listing di pasar saham. Saham POSA adalah salah satu contoh saham yang prospektusnya jelek (mengalami rugi). Anda bisa lihat pergerakan saham POSA saat listing di Bursa. 

Anda harus cek juga lini bisnisnya. Kalau lini bisnis perusahaan tersebut tidak banyak dikenal masyarakat, atau emitennya tidak terlalu ternama, maka anda harus lihat dulu kinerjanya beberapa kuartal (dari laporan keuangan) setelah listing di Bursa. 

Kedua, perhatikan juga likuiditas transaksinya. Anda bisa perhatikan hari pertama, kedua saat sahamnya listing di pasar saham. 

Kalau sahamnya sudah naik secara tidak wajar (naik puluhan persen), namun volume sangat kecil, dan bid-offernya cuma puluhan, maka saham2 tersebut adalah saham2 gorengan. Baca juga: Kenali Saham Gorengan di Indonesia. 

Harus diakui mayoritas perusahaan2 yang IPO memiliki banyak kepentingan, sehingga kita bisa lihat sendiri (saham FILM ini contohnya) saham2 IPO punya pergerakan yang tidak wajar setelah listing, banyak digoreng bandar. Jadi, selalu lakukan analisa saham-saham IPO yang lebih mendalam sebelum anda membeli. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Saham Dijual, Lalu Naik Lagi?

Saham Dijual, Lalu Naik Lagi?

Take profit alias ambil keuntungan adalah hal yang harus anda lakukan setelah anda membeli saham. Berapa lamapun jangka waktu take profit anda, sebagai trader, cepat atau lama anda tentu pasti ingin menjual saham anda pada saat harga saham anda sudah mengalami kenaikan. 

Karena tidak ada harga saham yang naik terus. Pada titik tertentu setelah harga saham naik, harga saham pasti akan koreksi lagi. 

Pada praktikknya, pernahkah ketika saham anda naik, dan anda menjual saham, namun harga saham yang anda jual ternyata masih naik lagi? 

"Wah saya pernah mengalami ini, lalu bagaimana solusinya supaya profit kita lebih besar lagi?" Kata anda 

Semua trader pernah mengalami hal ini, termasuk saya sendiri. Tapi anda harus tahu beberapa penyebab kenapa saham yang anda jual harganya cenderung masih naik lagi, dengan demikian anda tidak perlu menyesal, jengkel, merasa salah, merasa tidak berbakat, merasa kehilangan profit dan lain-lain. 

Baca juga: Cara Menentukan Target Profit dan Cut Loss yang Tepat. Dari pengalaman trading saya, ada tiga penyebab utama kenapa saham yang anda jual bisa naik lagi: 

1. Anda terburu menjual saham anda 

Kalau anda sering terburu menjual saham, padahal saham yang anda beli masih potensial untuk naik, IHSG juga lagi bagus, saham anda sudah di harga bottom, itu artinya, anda perlu membenahi: Analisa teknikal yang anda gunakan atau anda perlu mendalami psikologis trading lebih baik. 

Baca juga:  Cara Menentukan Target Profit dan Cut Loss yang Tepat dan 2 Faktor Keberhasilan Trading Saham. 

Karena di pasar saham itu sangat dibutuhkan kesabaran. Jika saham yang anda beli baru naik sedikit, lalu anda sudah panik dan langsung jual, maka kemungkinan besar anda harus banyak berlatih lagi bagaimana cara menentukan take profit, melihat kondisi pasar saham secara lebih luas, dan terutama membentuk mindset trading anda.

Seberapa banyak dari anda yang masih sering panik, dan belum bisa tenang dalam menganalisis saham? Hanya anda yang mengetahuinya. Setelah membaca tulisan ini, anda harus melakukan evaluasi pada trading anda. 

2. Anda sudah menetapkan target jual anda 

Nah poin kedua inilah yang ingin saya tekankan pada anda. Jika anda membeli saham di harga 800, lalu setelah membeli saham, anda sudah menetapkan jual di harga 850, setelah harga 850 anda langsung menjualnya. Tapi tidak lama kemudian harga saham naik lagi sampai 920. 

Kalau anda mengalami hal ini, apa yang anda lakukan sudah benar. Lho kok?

Pada saat anda menetapkan harga jual anda setelah beli saham, it means anda sudah menerapkan trading plan dan mematuhi trading plan anda sendiri. 

Harus anda ketahui, dalam trading saham, anda bukan hanya bertugas untuk melakukan analisa, tapi anda harus bisa menyusun trading plan. Trading plan salah satunya poin pentingnya adalah menetapkan anda mau jual saham di harga berapa setelah anda beli. Materi lengkap menyusun trading plan, pernah saya bahas disini: Buku Saham.  

Anda tidak akan bisa tahu harga saham akan naik sampai ke harga berapa. Oleh karena itu, anda harus menetapkan anda mau jual di harga berapa, bukan menunggu harga naik sampai ke level tertinggi, karena sekali lagi, kita semua tidak bisa mengetahui titik resisten paling tinggi dari harga suatu saham, pada kurun waktu tertentu. Dan apakah titik resisten tersebut akan tersentuh dalam waktu dekat, anda juga tidak akan tahu pasti. 

Kalau semua trader bisa mengetahui saham akan naik sampai ke level tertentu, maka tentu semua trader bisa mendapatkan profit di harga yang paling tinggi.  

Satu hal lagi, sebesar banyak profit yang anda dapatkan di hari itu, anda tetap harus bersyukur, karena belum tentu trader lain bisa mendapatkan profit sebesar anda. Banyak trader yang masih harus jatuh bangun untuk belajar dan menekan kerugiannya.  

Tapi sayangnya banyak sekali trader yang menyesal dengan target yang sudah ditetapkan sendiri. Banyak trader yang menyesal kenapa nggak jual saja di harga lebih tinggi. Banyak trader yang berpikir: "Seharusnya saya beli saham lain yang naiknya lebih cepat". 

Sikap2 inilah yang salah, yang pada akhirnya membuat trader sering menjadi latah dan akhirnya sering tidak bergerak sesuai trading plannya lagi. 

Kuncinya, selama anda tetap berada di jalur trading plan anda, dan anda selalu menyusun trading plan beli dan jual saham anda, maka apa yang anda lakukan sudah benar. 

3. Anda langsung menjual saham anda ketika sudah naik 

Kasus ketiga, anda memang belum menetapkan mau jual di harga berapa setelah beli saham. Jadi katakanlah anda beli saham di harga 1.000. Kemudian saat harganya naik ke 1.030, tanpa ancang-ancang dan analisa anda langsung menjual. Tidak lama kemudian harga saham masih  naik sampai 1.100.

Istilahnya, anda asal menjual saham saat saham sudah naik dan anda sudah profit. Kalau anda mengalami hal ini, maka anda harus mulai menetapkan trading plan anda dari awal. Kalau anda tidak menganalisa grafiknya, darimana anda bisa memprediksi harga saham akan naik sampai ke level tertentu?

Trader yang seringkali menjual saham secara spontan, bisa menjadi penyebab kenapa saham yang dijual harganya naik lagi. Penting bagi anda untuk mengetahui titik2 resisten saham, dan posisi IHSG saat itu, sebagai dasar untuk menentukan target jual yang lebih akurat. 

Dari tiga hal ini, anda termasuk tipikal yang mana? Well, kalau anda baca pos ini dan anda resapi baik-baik, maka anda yang berada di tipikal poin kedua, harusnya anda sekarang sudah lebih tenang kalau saham yang anda jual naik lagi. Anda tidak perlu menyesal atau merasa bersalah. Trading must go on. Life must go on.

Namun kalau anda masih masuk pada tipikal trader nomor satu atau tiga, anda perlu melakukan kembali evaluasi trading dan analisa anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Saham Dijual, Lalu Naik Lagi?

Saham Dijual, Lalu Naik Lagi?

Take profit alias ambil keuntungan adalah hal yang harus anda lakukan setelah anda membeli saham. Berapa lamapun jangka waktu take profit anda, sebagai trader, cepat atau lama anda tentu pasti ingin menjual saham anda pada saat harga saham anda sudah mengalami kenaikan. 

Karena tidak ada harga saham yang naik terus. Pada titik tertentu setelah harga saham naik, harga saham pasti akan koreksi lagi. 

Pada praktikknya, pernahkah ketika saham anda naik, dan anda menjual saham, namun harga saham yang anda jual ternyata masih naik lagi? 

"Wah saya pernah mengalami ini, lalu bagaimana solusinya supaya profit kita lebih besar lagi?" Kata anda 

Semua trader pernah mengalami hal ini, termasuk saya sendiri. Tapi anda harus tahu beberapa penyebab kenapa saham yang anda jual harganya cenderung masih naik lagi, dengan demikian anda tidak perlu menyesal, jengkel, merasa salah, merasa tidak berbakat, merasa kehilangan profit dan lain-lain. 

Baca juga: Cara Menentukan Target Profit dan Cut Loss yang Tepat. Dari pengalaman trading saya, ada tiga penyebab utama kenapa saham yang anda jual bisa naik lagi: 

1. Anda terburu menjual saham anda 

Kalau anda sering terburu menjual saham, padahal saham yang anda beli masih potensial untuk naik, IHSG juga lagi bagus, saham anda sudah di harga bottom, itu artinya, anda perlu membenahi: Analisa teknikal yang anda gunakan atau anda perlu mendalami psikologis trading lebih baik. 

Baca juga:  Cara Menentukan Target Profit dan Cut Loss yang Tepat dan 2 Faktor Keberhasilan Trading Saham. 

Karena di pasar saham itu sangat dibutuhkan kesabaran. Jika saham yang anda beli baru naik sedikit, lalu anda sudah panik dan langsung jual, maka kemungkinan besar anda harus banyak berlatih lagi bagaimana cara menentukan take profit, melihat kondisi pasar saham secara lebih luas, dan terutama membentuk mindset trading anda.

Seberapa banyak dari anda yang masih sering panik, dan belum bisa tenang dalam menganalisis saham? Hanya anda yang mengetahuinya. Setelah membaca tulisan ini, anda harus melakukan evaluasi pada trading anda. 

2. Anda sudah menetapkan target jual anda 

Nah poin kedua inilah yang ingin saya tekankan pada anda. Jika anda membeli saham di harga 800, lalu setelah membeli saham, anda sudah menetapkan jual di harga 850, setelah harga 850 anda langsung menjualnya. Tapi tidak lama kemudian harga saham naik lagi sampai 920. 

Kalau anda mengalami hal ini, apa yang anda lakukan sudah benar. Lho kok?

Pada saat anda menetapkan harga jual anda setelah beli saham, it means anda sudah menerapkan trading plan dan mematuhi trading plan anda sendiri. 

Harus anda ketahui, dalam trading saham, anda bukan hanya bertugas untuk melakukan analisa, tapi anda harus bisa menyusun trading plan. Trading plan salah satunya poin pentingnya adalah menetapkan anda mau jual saham di harga berapa setelah anda beli. Materi lengkap menyusun trading plan, pernah saya bahas disini: Buku Saham.  

Anda tidak akan bisa tahu harga saham akan naik sampai ke harga berapa. Oleh karena itu, anda harus menetapkan anda mau jual di harga berapa, bukan menunggu harga naik sampai ke level tertinggi, karena sekali lagi, kita semua tidak bisa mengetahui titik resisten paling tinggi dari harga suatu saham, pada kurun waktu tertentu. Dan apakah titik resisten tersebut akan tersentuh dalam waktu dekat, anda juga tidak akan tahu pasti. 

Kalau semua trader bisa mengetahui saham akan naik sampai ke level tertentu, maka tentu semua trader bisa mendapatkan profit di harga yang paling tinggi.  

Satu hal lagi, sebesar banyak profit yang anda dapatkan di hari itu, anda tetap harus bersyukur, karena belum tentu trader lain bisa mendapatkan profit sebesar anda. Banyak trader yang masih harus jatuh bangun untuk belajar dan menekan kerugiannya.  

Tapi sayangnya banyak sekali trader yang menyesal dengan target yang sudah ditetapkan sendiri. Banyak trader yang menyesal kenapa nggak jual saja di harga lebih tinggi. Banyak trader yang berpikir: "Seharusnya saya beli saham lain yang naiknya lebih cepat". 

Sikap2 inilah yang salah, yang pada akhirnya membuat trader sering menjadi latah dan akhirnya sering tidak bergerak sesuai trading plannya lagi. 

Kuncinya, selama anda tetap berada di jalur trading plan anda, dan anda selalu menyusun trading plan beli dan jual saham anda, maka apa yang anda lakukan sudah benar. 

3. Anda langsung menjual saham anda ketika sudah naik 

Kasus ketiga, anda memang belum menetapkan mau jual di harga berapa setelah beli saham. Jadi katakanlah anda beli saham di harga 1.000. Kemudian saat harganya naik ke 1.030, tanpa ancang-ancang dan analisa anda langsung menjual. Tidak lama kemudian harga saham masih  naik sampai 1.100.

Istilahnya, anda asal menjual saham saat saham sudah naik dan anda sudah profit. Kalau anda mengalami hal ini, maka anda harus mulai menetapkan trading plan anda dari awal. Kalau anda tidak menganalisa grafiknya, darimana anda bisa memprediksi harga saham akan naik sampai ke level tertentu?

Trader yang seringkali menjual saham secara spontan, bisa menjadi penyebab kenapa saham yang dijual harganya naik lagi. Penting bagi anda untuk mengetahui titik2 resisten saham, dan posisi IHSG saat itu, sebagai dasar untuk menentukan target jual yang lebih akurat. 

Dari tiga hal ini, anda termasuk tipikal yang mana? Well, kalau anda baca pos ini dan anda resapi baik-baik, maka anda yang berada di tipikal poin kedua, harusnya anda sekarang sudah lebih tenang kalau saham yang anda jual naik lagi. Anda tidak perlu menyesal atau merasa bersalah. Trading must go on. Life must go on.

Namun kalau anda masih masuk pada tipikal trader nomor satu atau tiga, anda perlu melakukan kembali evaluasi trading dan analisa anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.