Cara Mengetahui Kinerja Keuangan Perusahaan

Cara Mengetahui Kinerja Keuangan Perusahaan

Kinerja keuangan perusahaan adalah sesuatu yang wajib diketahui oleh seorang investor saham agar investor mampu memetakan analisis fundamental dengan baik. Mengenai analisis fundamental saham anda bisa belajar di web Saham Gain. Baca pos: Belajar Analisis Fundamental Perusahaan. 

Cara mengetahui kinerja keuangan perusahaan tentu saja dilakukan dengan melihat laporan keuangan perusahaan tersebut. Untuk mendapatkan laporan keuangan perusahaan, anda bisa membaca artikelnya disini: Cara Mendapatkan Laporan Keuangan Perusahaan. 

Informasi2 yang ada dalam laporan keuangan bagi sebagian calon investor mungkin terlalu padat. Anda mungkin hanya membutuhkan informasi2 tertentu yang penting untuk dijadikan patokan untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan, seperti persentase utang terhadap ekuitas, likuiditas perusahaan, price earning ratio dan lain2. 

Sebagai calon investor, pihak Bursa Efek sebenarnya sudah menyediakan laporan ringkas (berasal dari ringkasan kinerja dalam laporan keuangan perusahaan) yang memuat informasi2 penting mengenai fundamental perusahaan. Informasi2 ringkasan yang disajikan tentu bukan dibuat asal2-an, namun sudah mempertimbangkan aspek2 yang dapat membantu investor, dalam memetakan kinerja dan prospek perusahaan lebih lanjut. 

Kalau anda ingin mengetahui kinerja keuangan perusahaan lebih rinci beserta rasio2nya, anda bisa mencarinya melalui situs IDX. Berikut langkah2-nya.

1. Buka www.idx.co.id

2. Pada bagian kiri website, klik menu Publikasi --> Ringkasan Kinerja Perusahaan Tercatat


3. Setelah itu, anda bisa langsung download perusahaan yang anda ingin analisis. Disini saya akan menunjukkan contoh PT Adhi Karya Persero Tbk (ADHI).     



Pada ringkasan kinerja keuangan perusahaan yang diterbitkan oleh IDX, anda bisa melihat dan membandingkan tren kinerja keuangan perusahaan selama 5 tahun kebelakang. Anda juga bisa melihat rasio2 kesehatan keuangan perusahaan, seperti rasio lancar, DER, ROA, ROE. Anda juga bisa membandingkan PER perusahaan dengan PER industri, untuk menilai mahal-murahnya harga saham perusahaan. 

Rasio2 keuangan dan ringkasan laporan kinerja keuangan yang disusun oleh tim Bursa Efek ini merupakan ukuran2 yang benar2 dapat digunakan untuk memetakan prospek perusahaan. Jadi bagi anda yang sedang ingin memetakan tren kinerja perusahaan selama beberapa tahun, anda bisa download data perusahaan di IDX.. 

Selamat mencoba dan salam profit.... 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Saham

Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Saham

Kalau anda menekuni dunia saham, baik saat melakuan aktivitas beli dan jual saham, maupun sebagai pengama saham, anda pasti selalu mendengar istilah pasar modal dan pasar saham. Pasar modal dan pasar saham adalah dua hal yang sedikit berbeda. Apa perbedaan pasar modal dan pasar saham? Mari kita simak. 

Pasar modal (capital market) adalah bidang yang cakupannya luas, tidak hanya mencakup pasar saham, tetapi juga mencakup obligasi, reksadana, derivatif (seperti option), waran, right dan hal2 lainnya yang berhubungan dengan pasar modal.  

Pasar saham (stock market) adalah bidang hanya mencakup saham yang diperjual-belikan termasuk turunannya. Aksi-aksi korporasi seperti stock split, right issue, reverse stock split, dividen termasuk dari bagian pasar sahm. Jadi pasar saham adalah bagian dari pasar modal itu sendiri. Pasar saham cakupannya lebih sempit sedangkan pasar modal cakupannya lebih luas. 

Sekarang anda sudah paham perbedaan pasar modal dan pasar saham. Kedua istilah tersebut sering kali dianggap sama dan dicampur menjadi satu. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Daftar Saham BUMN di Indonesia

Daftar Saham BUMN di Indonesia

Di pasar saham, ada beberapa perusahaan yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ada anggapan2 bahwa saham BUMN ini harganya lebih stabil dan aman karena dijamin oleh pemerintah / negara. 

Dan saya sendiri beberapa mendapatkan pertanyaan rekan2: Bung Heze, saya ingin beli saham2 BUMN. Apakah di web ini ada list / daftar saham2 go public yang dimiliki oleh BUMN? 

Maka dari itu, di pos ini saya akan memberikan daftar saham BUMN di Indonesia yaitu saham-saham yang bisa anda tradingkan langsung di pasar saham. Berikut daftar saham BUMN dari berbagai sektor: 

SEKTOR KONSTRUKSI 
1. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) 
2. PT Pembangunan Perumabahan (Persero) Tbk (PTPP)
3. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)
4. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT)

SEKTOR INDUSTRI LOGAM
1. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) 

SEKTOR FARMASI 
1. PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF)
2. PT Kima Farma (Persero) Tbk (KAEF)

SEKTOR PERBANKAN 
1. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
2. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
3. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN)
4. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
5. PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) 

SEKTOR ENERGI
1. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) 

SEKTOR TELEKOMUNIKASI 
1. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)

SEKTOR TRANSPORTASI
1. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA)
2. PT Jasamarga  (Persero) Tbk (JSMR) 

SEKTOR PERTAMBANGAN 
1. PT Timah (Persero) Tbk (TINS)
2. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM)
3, PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA)

SEKTOR SEMEN 
1. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)
2. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR)
3. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP)
4. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) 
  
Itulah daftar saham BUMN di Bursa Efek Indonesia. Anda yang ingin mencari saham2 BUMN, anda bisa melihat daftar-daftar saham diatas. 

Sebagian besar saham BUMN memang adalah saham2 yang pergerakannya likuid. Dan kalau anda perhatikan daftar2 saham BUMN di Indonesia, mayoritas juga masuk di dalam anggota LQ45, dan beberapa diantaranya bahkan merupakan  saham2 blue chip misalnya: TLKM, SMGR, PTBA, JSMR, BBNI, BBRI, BMRI. 

Terkait saham2 BUMN ini, banyak trader/investor yang beranggapan bahwa saham BUMN aman dan menguntungkan untuk trading/ investasi. Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut: Apakah saham2 BUMN memang cenderung aman? Anda bisa baca kembali tulisan saya disini: Beli Saham BUMN, Pasti Untung? 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Bandar Saham: Apa yang Disukai oleh Bandar Saham?

Bandar Saham: Apa yang Disukai oleh Bandar Saham?

Saya sering mendapat pertanyaan dari para pembaca web Saham Gain mengenai "goreng-menggoreng saham", maka dari itu di web ini saya ingin memaparkan tentang bandar saham. Sebenarnya saya sudah pernah menuliskan cara bandar menggoreng saham. Anda bisa baca-baca lagi artikelnya disini: Sekelumit Cara Bandar Menggoreng SahamNamun banyak juga trader yang bertanya: 

Pak Heze, saham-saham seperti apa yang biasanya sangat disukai oleh bandar? 

Sebenarnya banyak sekali tipikal2 saham yang disukai bandar. Kalau saya bahas di pos ini semua pasti akan terlalu panjang. Saya akan membahas salah satu tipe saham yang sering menjadi perhatian bandar saham, yaitu: Saham yang anjlok jangka pendek akibat sentimen / berita negatif. 

Saham2 seperti ini menjadi kesempatan yang bagus bagi bandar untuk memancing pemodal ritel supaya ikut membeli sahamnya. Mengapa demikian? Pertama, saham tersebut sudah diskon besar, sehingga kalau bandar menaikkan harganya kemungkinan besar trader ritel akan ikut masuk. 

Kedua, saham2 yang turun drastis dalam jangka pendek akibat sentimen/ berita negatif, manajemen perusahaan biasanya akan membuat statement untuk menaikkan kembali ekspektasi investor. Saat2 inilah biasanya momen tersebut digunakan bandar untuk mengangkat harga sahamnya dalam waktu cepat. 

Contohnya adalah PT Indo Beras Unggul (IBU) yang merupakan anak usaha dari PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA). Anda masih ingat ketika AISA terkena kasus beras oploasan, di mana AISA mencampur beras kualitas kualitas subsidi dengan premium dandijual dengan harga premium. Saat berita negatif beredar, harga saham langsung turun 24% dan terkena auto reject bawah. Perhatikan grafik AISA dibawah ini. 



Harga saham AISA langsung turun 24% dalam sehari (perhatikan tanda panah) dan ditutup di harga 1.205. Keesokan hari, AISA langsung turun lagi sampai 905 (perhatikan tanda lingkaran), namun AISA dengan cepat berbalik naik sampai menyentuh 1.250. AISA kemudian dengan cepat koreksi lagi dan ditutup di harga 1.135. 

Disini terlihat adanya akumulasi bandar keesokan harinya (tanda lingkaran) dan disertai dengan kenaikan volume dibandingkan hari2 sebelumnya. Beberapa hari kemudian, saham AISA masih digoreng dengan cepat.

AISA yang sebelumnya tidak pernah bergerak secepat itu, saat berita negatif tersebut muncul pergerakan saham AISA benar2 berubah. Ketika  banyak ritel yang keluar (menjual sahamnya), kemudian banyak bandar dari sekuritas besar yang berbondong2 koleksi sahamnya dengan jumlah besar, sehingga sahamnya dengan mudah naik dan turun. 

Saat bandar mulai menaikkan harga, disinilah kemudian para pemodal ritel mulai ikut masuk, untuk mencari keuntungan cepat dari harga saham yang sudah diskon besar. 

Inilah salah satu tipikal saham yang disukai oleh bandar. Saham2 seperti ini biasanya sering menjadi 'sarang' bandar. Saham2 seperti ini saya akui cukup berbahaya dalam jangka pendek, karena volatilitasnya yang luar biasa di sekitar periode kejadian. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Diversifikasi Modal: Saham, Deposito, Reksadana

Cara Diversifikasi Modal: Saham, Deposito, Reksadana

Beberapa waktu lalu, saya mendapat pertanyaan dari salah satu pembaca web ini yang ingin mulai berinvestasi. Pertanyaannya sebagai berikut: 

"Pak Heze, saya punya modal Rp100 juta. Saya pingin investasi. Saya pingin trading atau investasi di saham. Menurut saran Pak Heze, dengan uang Rp100 juta apakah saya sebaiknya masuk di saham atau diversifikasi di deposito / reksadana?"

Pertama-tama anda harus mengetahui profil risiko anda. Saham memang memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan reksadana apalagi deposito yang sifatnya hanya pasif income. Namun saham juga memiliki potensi profit yang lebih besar ketimbang deposito atau reksadana. 

Jadi kalau anda sudah yakin untuk masuk di saham (entah anda mau putar duit anda untuk trading jangka pendek atau investasi), maka pertanyaan selanjutnya: Perlukah membagi modal untuk saham dan deposito / reksadana? 

Saran saya, kalau anda punya modal besar, anda boleh pertimbangkan untuk membagi modal untuk trading / investasi saham dan untuk investasi di instrumen investasi lainnya. 

Tujuannya supaya anda memiliki pasif income dengan risiko yang lebih rendah (seperti deposito dan reksadana), dan anda juga memiliki instrumen trading / investasi yang bisa menghasilkan return lebih besar (saham). 

Bagaimaan cara membagi modal untuk saham dan deposito / reksadana? Berikut saya berikan ilustrasi / contoh membagi modal untuk trading / investasi saham dan deposito (anda bisa menjadikannya sebagai referensi anda): 

Investasi saham dan deposito
Jika anda punya modal besar (harus modal menganggur), anda bisa melakukan alokasi modal seperti diatas, misalnya anda lakukan alokasi 50% untuk saham, dan 50% deposito. 

Kalau anda lebih suka trading saham, anda bisa alokasikan modal lebih misalnya 60% untuk saham dan sisanya deposito. Kalau anda tipikal orang yang konservatif, anda bisa alokasikan modal lebih banyak untuk deposito, misalnya 60%-70% deposito dan sisanya saham. 

Pada tabel diatas, saya menuliskan bahwa jika anda ingin trading saham, alokasikan modal 'Rp3 juta trading, sisanya untuk suntik modal'. Mengapa demikian? 

Karena jika anda masih pemula di dunia saham, saya menyarankan anda untuk trading dengan modal kecil, meskipun mungkin anda sudah punya duit gede. 

Di pos ini: Modal Ideal Trading Saham, saya juga menuliskan modal ideal trading saham untuk pemula minimal adalah Rp1-3 juta terlebih dahulu. 

Hal ini karena untuk mendapatkan profit di saham, anda harus melakukan analisa mulai dari analisa teknikal (membaca chart), analisa fundamental dan memilih saham2 yang layak untuk dibeli. Baca juga: Cara Memilih Saham yang Tepat untuk Dibeli. 

Dengan menggunakan modal relatif kecil, maka psikologis anda akan lebih tenang, sehingga anda bisa mengambil keputusan trading yang jauh lebih berkualitas. 

Nah, jika anda sudah mulai bisa menghasilkan profit dengan modal Rp1-3 juta, anda baru disarankan untuk menambah modal trading anda secara bertahap melalui sisa modal yang anda miliki tadi. 

Itulah contoh cara melakukan diversifikasi modal untuk saham dan deposito / reksadana. Pos ini saya tulis karena memang harus diakui walaupun tidak wajib, diversifikasi instrumen investasi itu terkadang juga diperlukan, terutama untuk anda yang ingin mengembangkan investasi di beberapa instrumen. 

Tujuannya seperti yang saya tuliskan tadi: Anda punya pasif income yang risikonya sangat kecil, dan anda juga punya kesempatan mentradingkan saham (lebih aktif) dengan potensi return yang lebih tinggi. 

UNTUK ANDA YANG PUNYA MODAL KECIL 

Tidak semua orang memiliki modal besar. Buat anda memiliki modal yang masih relatif kecil misalnya Rp1-5 juta, maka ada baiknya anda masukkan dahulu full di saham (sesuaikan juga dengan profil risiko masing2). Anda tidak perlu melakukan diversifikasi investasi, misalnya masuk di deposito. 

Apalagi di beberapa bank, setoran awal minimal deposito adalah Rp8 juta. Maka tentu saja dengan modal kecil anda akan cenderung susah untuk diversifikasi. Diversifikasi investasi dengan modal kecil juga berpotensi menyebabkan return anda tidak maksimal. 

Jadi untuk anda yang punya modal kecil, modal kecil lebih bagus untuk diputar di trading saham (tentunya dengan memilih saham2 yang bagus), supaya modal kecil anda bisa berkembang jauh lebih banyak. 

Setelah anda memiliki modal besar (katankanlah Rp50 juta atau diatas Rp100 juta), barulah anda bisa pertimbangkan untuk diversifikasi sesuai dengan profil risiko anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Memilih Saham yang Tepat untuk Dibeli

Cara Memilih Saham yang Tepat untuk Dibeli

Jika anda ingin mendapatkan profit di saham, anda harus bisa memilih saham-saham yang tepat untuk ditradingkan. Dari banyaknya saham yang ada di Bursa Efek, anda perlu memiliki beberapa stock pick, dan anda harus memilih lagi beberapa saham saja (dari stock pick) yang anda tradingkan. 

Dengan keterbatasan modal dan kemampuan (memantau saham) yang anda miliki, tentu saja anda tidak mungkin mentradingkan / membeli puluhan saham sekaligus. 

Anda harus memilih saham-saham yang bagus saja untuk trading, dan anda harus memiliki daftar watchlist saham2 pilihan alias stock pick, sehingga anda memiliki arah trading dan saham2 pilihan yang jelas dan menguntungkan. 

Cara memilih saham yang tepat untuk dibeli adalah dengan melakukan SCREENING SAHAM PILIHAN guna mencari saham2 yang bagus secara pola, tren, teknikal. 

Di web Saham Gain ini, strategi dan praktik2 screening saham bagus untuk trading, saya bahas lengkap di ebook panduan memilih saham bagus untuk semua level trading mulai pemula - expert. Anda bisa mendapatkannya disini: Ebook Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus (365 halaman). Anda bisa lihat covernya berikut: 

Ebook Panduan Memilih Saham Bagus - Klik cover untuk memperbesar

Untuk anda yang ingin memilih saham2 yang bagus untuk trading, anda sudah mendapatkan full praktiknya di Ebook Panduan Memilih Saham Bagus, di mana anda akan memilih: 

1. Cara simpel dan efektif menyeleksi saham-saham untuk ditradingkan 
2. Cara screening/ memilih saham paling mudah untuk pemula 
3. Cara mencari saham-saham yang bagus untuk trading 
4. Strategi dan praktik memilih saham untuk swing trading
5. Cara menentukan saham2 yang tidak layak masuk dalam stock pick 
6. Plus: Scalping trading - Memilih saham yang potensi naik 5-10% sehari
7. Strategi melakukan screening saham murah & diskon
8. Strategi kombinasi screening saham yang efektif 
9. Bukti profit dari screening saham 
10. Masih banyak pembahasan2 lainnya tentang cara memilih saham bagus 

** Semua strategi2 screening saham didasarkan pada praktik langsung, dan kondisi market saham Indonesia secara riil. Jadi anda tidak belajar teori, namun praktik langsung menerapkan cara memilih saham yang bagus untuk ditradingkan. 

Harapannya, dengan anda bisa memilih (screening) saham, anda bisa memiliki stock pick / saham2 pilihan yang anda pantau dan tradingkan secara konsisten, sehingga anda bisa meraih PROFIT KONSISTEN. Jadi untuk rekan2 yang bertanya: 

Bagaimana cara memilih saham yang bagus? 
Bagaimana caranya screening saham?
Bagaimana cara memantau saham? 
Bagaimana cara seleksi saham buat trading?  

Maka anda sudah mendapatkan praktik2 tentang screening saham bagus. Pembahasan tentang memilih saham yang tepat ini cukup luas dan harus masuk pada praktik langsung. Selama ini mungkin anda banyak mendengar tentang istilah 'screening saham', atau hanya membaca ulasan2 memilih saham secara singkat / sekilas. 

Padahal memilih saham yang tepat membutuhkan strategi2 yang benar. Maka dari itu, saya menerbitkan praktik2 khusus tentang screening saham yang mudah diterapkan untuk pemula - expert tersebut, dalam bentuk ebook. 

Untuk anda yang ingin memiliki Ebook Panduan Memilih Saham Bagus, berikut langkah-langkahnya:

1. Pembayaran dilakukan melalui transfer via bank lokal (BCA atau BRI)
- BCA = 440 - 1315378
- BRI = 0172 - 01 - 044985 - 50 - 8
Atas nama: El Hezekiah Sabbat
Harga Ebook = Rp150.000

2. Setelah transfer, anda bisa konfirmasi kembali via email: 401xdssh@gmail.com atau melalui WA atau Telegram: 087859520042 untuk proses pengiriman ebook.

3. Jangan lupa untuk mengirimkan juga foto screen shoot bukti pembayaran.

Fasilitas lain selain ebook

Selain ebook, anda bisa mendapatkan fasilitas lainnya yaitu: 

1. Free update ebook **
2. Konsultasi free via WA / Telegram / email 
3. Free software saham untuk analisa teknikal (chart, candle, tren dan lain2) 

** Anda yang sudah memiliki ebook panduan memilih saham bagus, jika ada update konten ebook screening saham terbaru, anda bisa mendapatkan updatenya free (saya kirimkan otomatis melalui email). Anda tidak perlu membeli lagi. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Mencari Price Earning Ratio (PER) Saham: PER Perusahaan dan PER Industri

Cara Mencari Price Earning Ratio (PER) Saham: PER Perusahaan dan PER Industri

Kalau anda seorang analis fundamental saham, dan anda ingin mengetahui Price Earning Ratio (PER) suatu saham, maka anda tidak perlu susah-susah menghitung PER perusahaan tersebut. Jika anda belum tahu apa itu PER, baca pos: Analisis Fundamental Saham: Price Earning Ratio (PER).

Untuk menganalisis PER, terkadang anda membutuhkan data perhitungan yang cukup banyak, karena mungkin anda nggak hanya melakukan analisa 1-2 perusahaan, tetapi anda mungkin ingin menganalisa 15 perusahaan. Selain itu, kalau anda ingin menghitung PER industri, maka anda harus menghitung semua PER di indsutri sejenis. Yang jadi masalah jika dalam 1 sektor industri terdiri 60 emiten, maka hal ini akan merepotkan anda untuk menghitung PER-nya. 

Namun, anda tidak perlu repot menghitung PER untuk setiap emiten yang ingin anda analisa. Setiap bulan, kuartal dan tahunan, IDX selalu memublikasikan kinerja keuangan setiap emiten setiap bulanan, kuartalan dan tahunan, termasuk menampilkan perbandingan PER perusahaan dengan PER industri.

Berikut langkah2 mencari data PER perusahaan dan PER industri: 

1. Buka situs www.idx.co.id 

2. Pada bagian kiri, pilih menu Publikasi --> Statistik. Perhatikan gambar dibawah



3. Setelah itu, akan muncul menu statistik seperti pada gambar dibawah ini:


Anda bisa pilih Daily, Weekly, Monthly, Quarterly, Yearly. Untuk melihat data PER dan fundamental lainnya yang diterbitkan oleh Bursa Efek, anda bisa memilih perioda monthly, quarterly, dan yearly. 

4. Unduh data

Misalnya anda memilih data quartalan. Anda bisa langsung unduh statistiknya dalam bentuk PDF. 

5. Setelah anda unduh data, anda bisa langsung melihat data PER perusahaan dan industri.

Dikarenakan data statistik yang diterbitkan IDX cukup banyak, anda bisa mencari data PER dan fundamental perusahaan pada daftar isi. Pilih: Financial Data & Ratio. Disitu nanti anda akan menemukan data PER perusahaan dan PER industri. Perhatikan gambar dibawah ini. 


Pada gambar diatas, perhatikan 7,17 adalah PER industri. Sedangkan dibawahnya adalah PER setiap perusahaan. Itulah cara mencari data PER saham untuk PER perusahaan dan PER industri untuk kepentingan analisa fundamental lainnya. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.