Bandar Saham: Apa yang Disukai oleh Bandar Saham?

Bandar Saham: Apa yang Disukai oleh Bandar Saham?

Saya sering mendapat pertanyaan dari para pembaca web Saham Gain mengenai "goreng-menggoreng saham", maka dari itu di web ini saya ingin memaparkan tentang bandar saham. Sebenarnya saya sudah pernah menuliskan cara bandar menggoreng saham. Anda bisa baca-baca lagi artikelnya disini: Sekelumit Cara Bandar Menggoreng SahamNamun banyak juga trader yang bertanya: 

Pak Heze, saham-saham seperti apa yang biasanya sangat disukai oleh bandar? 

Sebenarnya banyak sekali tipikal2 saham yang disukai bandar. Kalau saya bahas di pos ini semua pasti akan terlalu panjang. Saya akan membahas salah satu tipe saham yang sering menjadi perhatian bandar saham, yaitu: Saham yang anjlok jangka pendek akibat sentimen / berita negatif. 

Saham2 seperti ini menjadi kesempatan yang bagus bagi bandar untuk memancing pemodal ritel supaya ikut membeli sahamnya. Mengapa demikian? Pertama, saham tersebut sudah diskon besar, sehingga kalau bandar menaikkan harganya kemungkinan besar trader ritel akan ikut masuk. 

Kedua, saham2 yang turun drastis dalam jangka pendek akibat sentimen/ berita negatif, manajemen perusahaan biasanya akan membuat statement untuk menaikkan kembali ekspektasi investor. Saat2 inilah biasanya momen tersebut digunakan bandar untuk mengangkat harga sahamnya dalam waktu cepat. 

Contohnya adalah PT Indo Beras Unggul (IBU) yang merupakan anak usaha dari PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA). Anda masih ingat ketika AISA terkena kasus beras oploasan, di mana AISA mencampur beras kualitas kualitas subsidi dengan premium dandijual dengan harga premium. Saat berita negatif beredar, harga saham langsung turun 24% dan terkena auto reject bawah. Perhatikan grafik AISA dibawah ini. 



Harga saham AISA langsung turun 24% dalam sehari (perhatikan tanda panah) dan ditutup di harga 1.205. Keesokan hari, AISA langsung turun lagi sampai 905 (perhatikan tanda lingkaran), namun AISA dengan cepat berbalik naik sampai menyentuh 1.250. AISA kemudian dengan cepat koreksi lagi dan ditutup di harga 1.135. 

Disini terlihat adanya akumulasi bandar keesokan harinya (tanda lingkaran) dan disertai dengan kenaikan volume dibandingkan hari2 sebelumnya. Beberapa hari kemudian, saham AISA masih digoreng dengan cepat.

AISA yang sebelumnya tidak pernah bergerak secepat itu, saat berita negatif tersebut muncul pergerakan saham AISA benar2 berubah. Ketika  banyak ritel yang keluar (menjual sahamnya), kemudian banyak bandar dari sekuritas besar yang berbondong2 koleksi sahamnya dengan jumlah besar, sehingga sahamnya dengan mudah naik dan turun. 

Saat bandar mulai menaikkan harga, disinilah kemudian para pemodal ritel mulai ikut masuk, untuk mencari keuntungan cepat dari harga saham yang sudah diskon besar. 

Inilah salah satu tipikal saham yang disukai oleh bandar. Saham2 seperti ini biasanya sering menjadi 'sarang' bandar. Saham2 seperti ini saya akui cukup berbahaya dalam jangka pendek, karena volatilitasnya yang luar biasa di sekitar periode kejadian. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Diversifikasi Modal: Saham, Deposito, Reksadana

Cara Diversifikasi Modal: Saham, Deposito, Reksadana

Beberapa waktu lalu, saya mendapat pertanyaan dari salah satu pembaca web ini yang ingin mulai berinvestasi. Pertanyaannya sebagai berikut: 

"Pak Heze, saya punya modal Rp100 juta. Saya pingin investasi. Saya pingin trading atau investasi di saham. Menurut saran Pak Heze, dengan uang Rp100 juta apakah saya sebaiknya masuk di saham atau diversifikasi di deposito / reksadana?"

Pertama-tama anda harus mengetahui profil risiko anda. Saham memang memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan reksadana apalagi deposito yang sifatnya hanya pasif income. Namun saham juga memiliki potensi profit yang lebih besar ketimbang deposito atau reksadana. 

Jadi kalau anda sudah yakin untuk masuk di saham (entah anda mau putar duit anda untuk trading jangka pendek atau investasi), maka pertanyaan selanjutnya: Perlukah membagi modal untuk saham dan deposito / reksadana? 

Saran saya, kalau anda punya modal besar, anda boleh pertimbangkan untuk membagi modal untuk trading / investasi saham dan untuk investasi di instrumen investasi lainnya. 

Tujuannya supaya anda memiliki pasif income dengan risiko yang lebih rendah (seperti deposito dan reksadana), dan anda juga memiliki instrumen trading / investasi yang bisa menghasilkan return lebih besar (saham). 

Bagaimaan cara membagi modal untuk saham dan deposito / reksadana? Berikut saya berikan ilustrasi / contoh membagi modal untuk trading / investasi saham dan deposito (anda bisa menjadikannya sebagai referensi anda): 

Investasi saham dan deposito
Jika anda punya modal besar (harus modal menganggur), anda bisa melakukan alokasi modal seperti diatas, misalnya anda lakukan alokasi 50% untuk saham, dan 50% deposito. 

Kalau anda lebih suka trading saham, anda bisa alokasikan modal lebih misalnya 60% untuk saham dan sisanya deposito. Kalau anda tipikal orang yang konservatif, anda bisa alokasikan modal lebih banyak untuk deposito, misalnya 60%-70% deposito dan sisanya saham. 

Pada tabel diatas, saya menuliskan bahwa jika anda ingin trading saham, alokasikan modal 'Rp3 juta trading, sisanya untuk suntik modal'. Mengapa demikian? 

Karena jika anda masih pemula di dunia saham, saya menyarankan anda untuk trading dengan modal kecil, meskipun mungkin anda sudah punya duit gede. 

Di pos ini: Modal Ideal Trading Saham, saya juga menuliskan modal ideal trading saham untuk pemula minimal adalah Rp1-3 juta terlebih dahulu. 

Hal ini karena untuk mendapatkan profit di saham, anda harus melakukan analisa mulai dari analisa teknikal (membaca chart), analisa fundamental dan memilih saham2 yang layak untuk dibeli. Baca juga: Cara Memilih Saham yang Tepat untuk Dibeli. 

Dengan menggunakan modal relatif kecil, maka psikologis anda akan lebih tenang, sehingga anda bisa mengambil keputusan trading yang jauh lebih berkualitas. 

Nah, jika anda sudah mulai bisa menghasilkan profit dengan modal Rp1-3 juta, anda baru disarankan untuk menambah modal trading anda secara bertahap melalui sisa modal yang anda miliki tadi. 

Itulah contoh cara melakukan diversifikasi modal untuk saham dan deposito / reksadana. Pos ini saya tulis karena memang harus diakui walaupun tidak wajib, diversifikasi instrumen investasi itu terkadang juga diperlukan, terutama untuk anda yang ingin mengembangkan investasi di beberapa instrumen. 

Tujuannya seperti yang saya tuliskan tadi: Anda punya pasif income yang risikonya sangat kecil, dan anda juga punya kesempatan mentradingkan saham (lebih aktif) dengan potensi return yang lebih tinggi. 

UNTUK ANDA YANG PUNYA MODAL KECIL 

Tidak semua orang memiliki modal besar. Buat anda memiliki modal yang masih relatif kecil misalnya Rp1-5 juta, maka ada baiknya anda masukkan dahulu full di saham (sesuaikan juga dengan profil risiko masing2). Anda tidak perlu melakukan diversifikasi investasi, misalnya masuk di deposito. 

Apalagi di beberapa bank, setoran awal minimal deposito adalah Rp8 juta. Maka tentu saja dengan modal kecil anda akan cenderung susah untuk diversifikasi. Diversifikasi investasi dengan modal kecil juga berpotensi menyebabkan return anda tidak maksimal. 

Jadi untuk anda yang punya modal kecil, modal kecil lebih bagus untuk diputar di trading saham (tentunya dengan memilih saham2 yang bagus), supaya modal kecil anda bisa berkembang jauh lebih banyak. 

Setelah anda memiliki modal besar (katankanlah Rp50 juta atau diatas Rp100 juta), barulah anda bisa pertimbangkan untuk diversifikasi sesuai dengan profil risiko anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Memilih Saham yang Tepat untuk Dibeli

Cara Memilih Saham yang Tepat untuk Dibeli

Jika anda ingin mendapatkan profit di saham, anda harus bisa memilih saham-saham yang tepat untuk ditradingkan. Dari banyaknya saham yang ada di Bursa Efek, anda perlu memiliki beberapa stock pick, dan anda harus memilih lagi beberapa saham saja (dari stock pick) yang anda tradingkan. 

Dengan keterbatasan modal dan kemampuan (memantau saham) yang anda miliki, tentu saja anda tidak mungkin mentradingkan / membeli puluhan saham sekaligus. 

Anda harus memilih saham-saham yang bagus saja untuk trading, dan anda harus memiliki daftar watchlist saham2 pilihan alias stock pick, sehingga anda memiliki arah trading dan saham2 pilihan yang jelas dan menguntungkan. 

Cara memilih saham yang tepat untuk dibeli adalah dengan melakukan SCREENING SAHAM PILIHAN guna mencari saham2 yang bagus secara pola, tren, teknikal. 

Di web Saham Gain ini, strategi dan praktik2 screening saham bagus untuk trading, saya bahas lengkap di ebook panduan memilih saham bagus untuk semua level trading mulai pemula - expert. Anda bisa mendapatkannya disini: Ebook Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus (365 halaman). Anda bisa lihat covernya berikut: 

Ebook Panduan Memilih Saham Bagus - Klik cover untuk memperbesar

Untuk anda yang ingin memilih saham2 yang bagus untuk trading, anda sudah mendapatkan full praktiknya di Ebook Panduan Memilih Saham Bagus, di mana anda akan memilih: 

1. Cara simpel dan efektif menyeleksi saham-saham untuk ditradingkan 
2. Cara screening/ memilih saham paling mudah untuk pemula 
3. Cara mencari saham-saham yang bagus untuk trading 
4. Strategi dan praktik memilih saham untuk swing trading
5. Cara menentukan saham2 yang tidak layak masuk dalam stock pick 
6. Plus: Scalping trading - Memilih saham yang potensi naik 5-10% sehari
7. Strategi melakukan screening saham murah & diskon
8. Strategi kombinasi screening saham yang efektif 
9. Bukti profit dari screening saham 
10. Masih banyak pembahasan2 lainnya tentang cara memilih saham bagus 

** Semua strategi2 screening saham didasarkan pada praktik langsung, dan kondisi market saham Indonesia secara riil. Jadi anda tidak belajar teori, namun praktik langsung menerapkan cara memilih saham yang bagus untuk ditradingkan. 

Harapannya, dengan anda bisa memilih (screening) saham, anda bisa memiliki stock pick / saham2 pilihan yang anda pantau dan tradingkan secara konsisten, sehingga anda bisa meraih PROFIT KONSISTEN. Jadi untuk rekan2 yang bertanya: 

Bagaimana cara memilih saham yang bagus? 
Bagaimana caranya screening saham?
Bagaimana cara memantau saham? 
Bagaimana cara seleksi saham buat trading?  

Maka anda sudah mendapatkan praktik2 tentang screening saham bagus. Pembahasan tentang memilih saham yang tepat ini cukup luas dan harus masuk pada praktik langsung. Selama ini mungkin anda banyak mendengar tentang istilah 'screening saham', atau hanya membaca ulasan2 memilih saham secara singkat / sekilas. 

Padahal memilih saham yang tepat membutuhkan strategi2 yang benar. Maka dari itu, saya menerbitkan praktik2 khusus tentang screening saham yang mudah diterapkan untuk pemula - expert tersebut, dalam bentuk ebook. 

Untuk anda yang ingin memiliki Ebook Panduan Memilih Saham Bagus, berikut langkah-langkahnya:

1. Pembayaran dilakukan melalui transfer via bank lokal (BCA atau BRI)
- BCA = 440 - 1315378
- BRI = 0172 - 01 - 044985 - 50 - 8
Atas nama: El Hezekiah Sabbat
Harga Ebook = Rp150.000

2. Setelah transfer, anda bisa konfirmasi kembali via email: 401xdssh@gmail.com atau melalui WA atau Telegram: 087859520042 untuk proses pengiriman ebook.

3. Jangan lupa untuk mengirimkan juga foto screen shoot bukti pembayaran.

Fasilitas lain selain ebook

Selain ebook, anda bisa mendapatkan fasilitas lainnya yaitu: 

1. Free update ebook **
2. Konsultasi free via WA / Telegram / email 
3. Free software saham untuk analisa teknikal (chart, candle, tren dan lain2) 

** Anda yang sudah memiliki ebook panduan memilih saham bagus, jika ada update konten ebook screening saham terbaru, anda bisa mendapatkan updatenya free (saya kirimkan otomatis melalui email). Anda tidak perlu membeli lagi. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Mencari Price Earning Ratio (PER) Saham: PER Perusahaan dan PER Industri

Cara Mencari Price Earning Ratio (PER) Saham: PER Perusahaan dan PER Industri

Kalau anda seorang analis fundamental saham, dan anda ingin mengetahui Price Earning Ratio (PER) suatu saham, maka anda tidak perlu susah-susah menghitung PER perusahaan tersebut. Jika anda belum tahu apa itu PER, baca pos: Analisis Fundamental Saham: Price Earning Ratio (PER).

Untuk menganalisis PER, terkadang anda membutuhkan data perhitungan yang cukup banyak, karena mungkin anda nggak hanya melakukan analisa 1-2 perusahaan, tetapi anda mungkin ingin menganalisa 15 perusahaan. Selain itu, kalau anda ingin menghitung PER industri, maka anda harus menghitung semua PER di indsutri sejenis. Yang jadi masalah jika dalam 1 sektor industri terdiri 60 emiten, maka hal ini akan merepotkan anda untuk menghitung PER-nya. 

Namun, anda tidak perlu repot menghitung PER untuk setiap emiten yang ingin anda analisa. Setiap bulan, kuartal dan tahunan, IDX selalu memublikasikan kinerja keuangan setiap emiten setiap bulanan, kuartalan dan tahunan, termasuk menampilkan perbandingan PER perusahaan dengan PER industri.

Berikut langkah2 mencari data PER perusahaan dan PER industri: 

1. Buka situs www.idx.co.id 

2. Pada bagian kiri, pilih menu Publikasi --> Statistik. Perhatikan gambar dibawah



3. Setelah itu, akan muncul menu statistik seperti pada gambar dibawah ini:


Anda bisa pilih Daily, Weekly, Monthly, Quarterly, Yearly. Untuk melihat data PER dan fundamental lainnya yang diterbitkan oleh Bursa Efek, anda bisa memilih perioda monthly, quarterly, dan yearly. 

4. Unduh data

Misalnya anda memilih data quartalan. Anda bisa langsung unduh statistiknya dalam bentuk PDF. 

5. Setelah anda unduh data, anda bisa langsung melihat data PER perusahaan dan industri.

Dikarenakan data statistik yang diterbitkan IDX cukup banyak, anda bisa mencari data PER dan fundamental perusahaan pada daftar isi. Pilih: Financial Data & Ratio. Disitu nanti anda akan menemukan data PER perusahaan dan PER industri. Perhatikan gambar dibawah ini. 


Pada gambar diatas, perhatikan 7,17 adalah PER industri. Sedangkan dibawahnya adalah PER setiap perusahaan. Itulah cara mencari data PER saham untuk PER perusahaan dan PER industri untuk kepentingan analisa fundamental lainnya. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Apa Itu Trading Saham? - Strategi Trading

Apa Itu Trading Saham? - Strategi Trading

Apa itu trading saham? Apa saja strategi2 yang bisa anda terapkan untuk trading?Trading saham merupakan aktivitas beli jual saham yang dilakukan dalam jangka pendek. Seseorang yang melakukan aktvitas trading disebut juga dengan trader.  

Target seorang trader adalah mendapatkan profit berupa capital gain (selisih harga jual - harga beli). Anda membeli saham di harga 900 dan jual di 1.000. 

Itulah yang dinamakan dengan keuntungan / profit berupa capital gain yaitu anda bisa menjual saham di harga lebih tinggi dibandingkan harga beli dalam jangka pendek. Keuntungan inilah yang diincar trader saham. 

Time frame jangka pendek untuk seorang trader saham adalah mulai jangka waktu menitan (dibawah satu menit sampai satu-dua bulan). Jadi katakanlah anda: 

Beli saham dan jual dua menit kemudian 
Beli saham dan jual sehari kemudian
Beli saham dan jual tiga hari kemudian 
Beli saham dan jual seminggu kemudian
Beli saham dan jual sebulan kemudian

Maka anda dapat dikatakan melakukan aktivitas trading saham. Agar anda bisa mendapatkan keuntungan, dan memilih saham-saham yang bagus untuk trading, memilih saham2 yang bisa naik jangka pendek, maka anda harus menguasai ANALISIS TEKNIKAL. 

Analisis teknikal merupakan analisa grafik yang terdiri dari analisa tren, membaca pola-pola yang saham yang akan naik melalui chart pattern, candlestick, titik-titik support resisten saham. 

Anda bisa pelajari full praktik dan strategi2 trading serta analisa teknikal pemula - master disini: Buku Saham. 

Jadi tujuan seorang trader saham adalah untuk mendapatkan keuntungan dalam JANGKA PENDEK, di mana keuntungan jangka pendek ini bisa anda dapatkan jika anda menguasai analisa teknikal, memanfaatkan momentum trading dan memilih saham2 yang layak trading, karena analisa grafik inilah yang bisa digunakan untuk memprediksi saham2 yang akan naik dalam jangka pendek (short term). 

Sampai disini anda at least anda sudah memahami tentang: Apa itu trading saham? Trading saham itu sendiri memiliki beragam strategi menurut time frame tradingnya. 

Setiap time frame trading memiliki strategi trading yang berbeda. Sebagai contoh, trading harian memiliki analisa trading yang berbeda dengan anda yang ingin melakukan trading mingguan. Di dalam trading saham, ada beberapa macam strategi trading yaitu: 

1. Scalping trading

Scalping trading merupakan strategi trading dengan cara membeli dan menjual saham dalam waktu beberapa menit saja. Dalam hal ini, anda harus mencari saham2 yang punya peluang naik dalam waktu cepat. Baca juga: Cara Trading Cepat 15 Menit - Scalping Trading. 

2. Intraday trading 

Intraday trading merupakan trading harian yang dilakukan dengan cara beli dan jual saham di hari yang sama (misalnya beli pagi jual sore) sampai 3 harian trading. Pelajari juga strategi2 memilih saham bagus untuk intraday trading disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham (357 halaman). 

Intraday trading juga salah satu dari trading cepat. Bedanya dengan scalping, intraday trading memiliki jangka waktu yang lebih panjang (harian sampai tiga hari), dan intraday trading juga membutuhkan analisa tape reading untuk membaca saham2 yang punya potensi naik harian. Baca juga: Analisa Tape Reading Saham. 

3. Trading beberapa hari 

Strategi trading yang sering diterapkan trader adalah trading beberapa hari yaitu beli dan jual saham untuk jangka waktu diatas tiga hari sampai seminggu (5-7 hari trading). Strategi trading ini merupakan trading jangka pendek yang time frame-nya diatas intraday trading. 

4. Swing trading / trend follower trader 

Swing trading berarti anda membeli saham untuk disimpan dalam jangka waktu diatas 1 minggu sampai dengan satu bulan. Oleh karena itu, swing trader harus memilih saham2 yang punya pergerakan uptrend. 

Hal ini karena swing trader tidak perlu menjual saham dengan time frame yang singkat seperti intraday atau bahkan scalping, sehingga anda harus memilih saham2 yang punya tren naik yang kuat dan pergerakan sahamnya smooth alias tidak terlalu liar, karena saham2 tersebut sangat berisiko untuk swing trader.

Jadi swing trader berarti anda harus menjadi pengikut tren (trend follower). Baca juga: Strategi Swing Trading Saham. 

5. Positioning trading 

Positioning trading adalah trading yang dilakukan dengan membeli dan menjual saham dalam jangka waktu diatas satu bulan sampai dengan 9 bulan trading. Dengan kata lain, positioning trading ini adalah semi investasi alias trading jangka menengah. 

Untuk positioning trading, anda harus memahami analisa teknikal (terutama analisa tren) dan analisa fundamental (laporan keuangan). Terkait analisa fundamental, di web Saham Gain ini saya juga sudah pernah banyak membahas disini: Analisa Fundamental Saham. 

Itulah penjelasan tentang trading saham dan strategi2 trading. Semua strategi trading dapat menghasilkan profit asalkan anda mau mendalami analisa teknikal, praktik, dan jangan mengharapkan hasil yang instan. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Strategi Mengembangkan Sistem Trading Saham

Strategi Mengembangkan Sistem Trading Saham

Setiap kali anda trading, anda harus memiliki panduan trading yang berupa sistem trading atau biasa disebut sebagai trading plan. Trading plan berkaitan dengan penggunaan analisa teknikal yang konsisten, screening saham, manajemen modal. Pelajari juga: Membuat Trading Plan Saham. 

Untuk menghasilkan profit dalam trading, anda harus bisa mengembangkan sistem trading anda. Pada saat anda pertama kali trading (pemula), dan ketika anda sudah dua tahun trading, tentu saja level trading anda harus berbeda. Sistem trading anda yang sekarang harus lebih berkembang. 

Di pos ini, saya ingin sedikit banyak berbagi strategi mengembangkan sistem trading saham, agar anda bisa mengalami perkembangan trading yang lebih baik (profit lebih konsisten, anda lebih tenang menghadapi market).  

Ada beberapa poin penting yang harus anda lakukan agar anda bisa mengembangkan sistem trading anda: 

1. Fokus hanya ke saham-saham tertentu saja

Pada saat pertama kali trading, trader biasanya cenderung mencoba mentradingkan bermacam-macam saham. Trader mencoba mengikuti saran, pakar analis sebagai referensi saham yang mau ditradingkan. 

Hal ini wajar, dan saya dahulu juga mengalaminya, karena pemula masih berada dalam tahap mencari dan mengembangkan analisa trading, sehingga pilihan saham bisa jadi sangat banyak. 

Tetapi semakin anda pengalaman dalam trading, anda harus lebih bisa menyaring, menyeleksi dan fokus ke beberapa saham saja untuk trading. Anda harus fokus untuk memilih saham2 yang benar2 sesuai dengan karakter trading anda. 

Untuk memilih saham yang benar / layak trading, anda harus melakukan SCREENING SAHAM. Praktik2 screening saham untuk menemukan stock pick yang layak trading bisa anda pelajari disini: Panduan Memilih (Screening) Saham Bagus. 

Catatan: Saham2 yang ada di BEI jumlahnya cukup banyak, tetapi mayoritas saham2 di BEI banyak yang tidak layak trading (sebagai contoh, mayoritas saham2 di BEI banyak saham gorengan). 

Dalam trading, anda harus bisa mulai fokus untuk memilih beberapa saham yang layak trading. Dengan demikian, sistem trading anda bisa berjalan lebih teratur dan konsisten.

2. Mengatur manajemen modal

Di dalam trading, anda harus menganalisa manajemen modal anda. Anda harus bisa membatasi trading anda (jangan overtrading), dan membedakan kapan harus beli, kapan harus wait and see. 

Banyak melakukan trading bukan berarti anda pasti lebih banyak untung. Sebaliknya, wait and see bukan berarti anda kehilangan kesempatan. 

Meskipun anda saat itu sedang punya modal yang banyak atau bahkan mungkin portofolio anda full cash, bukan berarti anda harus mentradingkan semuanya. 

Kedua lakukan diversifikasi. Diversifikasi yang berlebihan justru membuat anda tidak bisa mengembangkan sistem trading lebih baik, karena anda tidak akan bisa fokus untuk memantau saham terlalu banyak. 

Kedua, diversifikasi terlalu banyak akan membuat profit anda tidak maksimal. Ketiga, terlalu banyak saham yang anda beli akan membuat anda bingung menyimpulkan, saham mana yang seharusnya lebih layak untuk anda tradingkan.

Jadi, di dalam menerapkan manajemen modal, gunakan diversifikasi 2-4 saham saja, dan lakukan momentum trading yang tepat (trading tidak harus setiap saat). 

3. Jangan merubah total sistem trading (analisa teknikal) 

Banyak yang salah mengartikan bahwa mengembangkan sistem trading berarti anda harus sering merubah dan mencoba sistem trading yang baru, supaya anda tahu mana yang paling cocok untuk anda. 

Saya tidak menyarankan hal ini. Anda bisa bayangkan ada ratusan indikator dan analisa teknikal lain yang bisa anda pakai. Itu artinya, kalau anda melakukan kombinasi analisa teknikal, jumlah kombinasi analisa teknikal bisa sangat beragam. 

Tidak mungkin anda mencoba satu per satu kombinasi analisa teknikal. Kalau anda melakukan hal ini, anda hanya akan bingung dan anda bisa kehilangan arah dalam trading. 

Jika anda sudah memiliki sistem trading, ujilah apakah sistem trading anda bisa menghasilkan profit. Kalau sistem trading anda banyak loss-nya, barulah anda boleh mengganti total sistem trading anda. 

Untuk menciptakan sistem trading yang baik, anda harus memulai dengan praktik analisa teknikal yang simpel. Kita pernah membahasnya disini tentang praktik2 dan strategi analisis teknikal: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. 

Jika anda sudah memiliki sistem trading yang mulai menghasilkan profit, ada baiknya anda terus menggunakan dan mengasah analisa2 yang sudah anda miliki tersebut. Anda boleh memodifikasi sistem trading anda, misalnya menambahkan indikator pendukung, menambahkan analisa chart pattern. 

Namun jika anda sudah punya sistem trading, jangan pernah merubah total sistem yang sudah anda jalankan, yang sudah terbukti menghasilkan profit. Dengan cara ini, sistem analisa teknikal anda bisa terasah jauh lebih baik, ketimbang anda gonta-ganti sistem trading. 

Sistem trading yang bisa menghasilkan untung adalah sistem trading yang SIMPEL dan bisa dipraktikkan. Selama sistem trading anda bisa anda praktikkan walaupun sederhana, maka anda hanya perlu megasahnya. 

Jadi untuk mengembangkan sistem trading saham, anda harus bisa fokus mentradingkan saham2 yang bagus, manajemen modal lebih diatur dan konsisten dengan sistem trading anda. 

Intinya, sistem trading anda bisa berkembang jika anda tidak melakukan sesuatu yang sifatnya OVER alias BERLEBIHAN dalam trading. 

Berlebihan dalam diversifikasi. Berlebihan dalam trading (overtrading), mengganti sistem trading terus menerus (berlebihan dalam menggunakan analisa teknikal). 

Kalau anda saat ini merasa sistem trading anda belum bisa berkembang (menghasilkan profit yang lebih besar dibandingkan saat anda pertama trading), anda harus evaluasi kembali trading anda. Terapkan dan praktikkan poin2 diatas. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Mencari Annual Report di IDX

Cara Mencari Annual Report di IDX

Laporan tahunan (annual report) merupakan laporan perusahaan yang berisi tentang kinerja keuangan selama satu tahun periode akuntansi (Januari-Desember). Namun laporan tahunan berbeda dengan laporan keuangan biasa. 

Laporan tahunan memuat informasi penuh tentang perusahaan, seperti visi misi, struktur organisasi, penerapan good corporate governance, kegiatan2 CSR yang dilakukan, tinjauan dan analisa kinerja keuangan, perbandingan kinerja rasio-rasio keuangan selama 3-5 tahun, informasi harga saham dan lain2. 

Intinya, laporan tahunan perusahaan memuat informasi2 perusahaan dan keterbukaan informasi. Sehingga dengan adanya laporan tahunan, anda bisa mencari informasi2 lebih banyak tentang perusahaan, bukan hanya dari laporan keuangan. 

Laporan tahunan bisa anda cari datanya secara lengkap melalui situs www.idx.co.id. Laporan tahunan diterbitkan satu tahun sekali, umumnya laporan tahunan akan muncul pada bulan akhir April (untuk laporan tahunan periode Januari-Desember tahun sebelumnya). 

Berikut adalah cara mencari annual report di IDX

1. Buka situs idx.co.id, masuk menu Perusahaan Tercatat --> Laporan Keuangan & Tahunan 


2. Kemudian muncul tampilan berikut: 

Cara mencari annual report di IDX
Untuk download laporan tahunan perusahaan: 

Jenis Laporan pilih: Laporan Tahunan 
Jenis Efek pilih: Saham
Kode/ Nama Perusahaan: pilih kode emiten yang ingin anda cari laporan tahunannya
Tahun: Pilih sesuai kebutuhan anda 

Sebagai contoh, jika anda ingin mencari laporan keuangan PT Astra International, maka anda bisa ketikkan kode sahamnya (ASII) atau ketikkan Astra International. Lalu klik 'Cari'. Lalu pada bagian bawah situs IDX, akan muncul annual report yang anda cari: 


Setelah itu, anda bisa klik PDF yang berisi annual report. Itulah cara mencari annual report di IDX. Semoga bermanfaat untuk anda yang sedang mencari laporan tahunan perusahaan untuk analisa. 

Kalau anda ingin mengetahui ringkasan kinerja keuangan perusahaan dan rasio2 keuangan penting selama 3-5 tahun untuk analisa fundamental, anda bisa melihat ringkasannya secara langsung di annual report (di laporan keuangan tidak ditampilkan) terutama di bagian Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.