Psikologis Trading Saham yang Baik

Psikologis Trading Saham yang Baik

Keberhasilan anda dalam trading saham bukan hanya dipengaruhi oleh kejelian anda dalam melakukan analisa teknikal. Namun, anda harus menguasai PSIKOLOGIS TRADING. Psikologis trading mungkin bahasanya terdengar 'berat', terutama untuk pemula yang masih 'lampu hijau' di dunia saham.  

Jadi sederhananya, psikologis trading itu sendiri merupakan kemampuan seorang trader dalam menerapkan MINDSET TRADING YANG BENAR. 

Selama ini, banyak trader pemula yang berpikir bahwa dengan analisa-analisa yang bagus, maka trader bisa membuahkan profit yang besar di pasar saham. Oleh karena itu, tidak heran banyak trader pemula yang akhirnya mencoba mencari berbagai metode untuk menghasilkan profit cepat di saham. 

Namun sayangnya cara-cara seperti itu nggak pernah membuahkan hasil. Mengapa? Karena sebagus apapun analisa yang anda gunakan, jika anda tidak bisa mengimbanginya dengan permainan psikologis trading yang benar alias memiliki mindset trading yang benar, analisa yang anda gunakan kemungkinan besar tidak akan membuahkan profit yang maksimal. 

Jadi untuk bisa menghasilkan profit yang MAKSIMAL di pasar saham, anda harus bisa memadukan strategi trading yang benar dan menguasai psikologis trading yang baik.  

Ibarat anda sedang berkompetisi basket. Jika satu tim anda semua jago bermain basket, tetapi tim anda tidak punya mental yang bagus, tidak kompak, mudah terbawa emosi, maka kemungkinan besar anda akan sulit untuk mengalahkan tim lawan. 

Demikian juga sebaliknya. Memiliki mental dan keyakinan saja tidak cukup. Sebelum bertanding, anda harus memiliki tim yang benar2 memiliki skill bermain basket yang bagus, agar anda bisa menang di pertandingan. 

Hal ini berlaku sama dengan saham: Kombinasi menguasai analisis teknikal dengan benar dan memiliki psikologis trading yang baik, akan mengarahkan anda pada profit dan trading yang lebih berkualitas. 

Banyak rekan-rekan trader yang masih belum mampu mengkombinasikan antara cara menggunakan analisa saham yang tepat dengan membentuk mindset trading yang benar.

Maka dari itu, agar anda bisa mempraktikkan secara langsung strategi2 menguasai analisis teknikal untuk mengambil timing buy dan sell yang tepat, plus membangun psikologis trading yang benar, penulis memberikan materi praktik langsung melalui ebook (427 halaman). 

Anda bisa mendapatkan materi dan praktik lengkapnya disini: Buku Saham Full Praktik. Jadi di ebook saham praktik ini, anda akan mempelajari dan mempraktikkan langsung bagaimana menerapkan strategi-strategi trading, pola-pola yang bagus untuk memprediksi harga saham yang akan naik, yang belum banyak dibahas di materi-materi lain. 

Plus anda juga akan mendapatkan materi lengkap tentang cara-cara mengelola psikologis di pasar saham, memahami kesalahan2 trader yang seringkali tidak disadari, dan tentunya cara memperbaiki mindset trading ke arah yang benar. 

Semua materi yang dibutuhkan oleh trader saham beserta praktikknya, bisa anda dapatkan secara lengkap, dan selalu saya update secara berkala. 

sad


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Mengenal Indeks Saham Amerika: Dow Jones, S&P 500, Nasdaq

Mengenal Indeks Saham Amerika: Dow Jones, S&P 500, Nasdaq

Jika anda sering membaca ulasan-ulasan market, indeks-indeks saham Amerika seperti Indeks Dow Jones S&P 500 dan Nasdaq sering sekali dibahas pergerakannya dan bahwa terkadang menjadi tolok ukur / potensi pergerakan IHSG di hari berikutnya. 

Katakanlah semalam ketiga indeks ini pada anjlok, maka banyak analis, broker yang akan mengatakan kalau IHSG akan cenderung koreksi, karena bisa mengikut pergerakan ketiga indeks tersebut. 

Apa maksud ketiga indeks tesebut? Mengapa tiga indeks itu sering dijadikan acuan di Bursa Amerika? Sebelum saya membahas lebih lanjut, di Indonesia kita mengenal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 

IHSG inilah yang menjadi acuan indeks Indonesia. Kalau di AS, tiga indeks inilah yang sering dijadikan acuan / indikator trading. Jadi sederhananya, indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq adalah "IHSG"-nya Amerika. 

1. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA)

Dow Jones merupakan indeks tertua di AS yang dibentuk tanggal 16 Februari 1885. Indeks Dow Jones berisi 30 saham perusahaan yang paling besar dan berpengaruh di AS. 

Saham2 yang masuk di DJIA adalah saham2 besar yang punya kinerja baik, rajin membagi dividen, pemimpin di sektor industrinya dan memiliki kapitalisasi pasar yang besar. Indeks Dow Jones memiliki pengaruh hampir seperempat nilai transaksi di pasar saham Amerika. 

Boleh dikatakan bahwa DJIA ini adalah kumpulan saham2 blue chip di Amerika Serikat. Sama seperti saham2 blue chip di Indonesia misalnya BBRI, UNVR, INDF, BBCA, TLKM dan lain2, di mana saham2 blue chip memiliki pengaruh yang paling besar terhadap IHSG. 

Contoh saham2 di indeks Dow Jones adalah Mircosoft Corporation, Apple Inc, Coca-Cola, Intel Corporation dan lain2. 

2. Indeks (Standard & Poor's) S&P 500 

Indeks S&P 500 merupakan indeks yang berisi 500 saham perusahaan yang memiliki nilai kapitalisasi pasar terbesar dan paling banyak ditradingkan di Bursa saham Amerika Serikat. S&P 500 pertama kali diperkenalkan tahun 1923. 

S&P 500 mewakili kurang lebih 70% nilai total pasar saham di Amerika. S&P 500 ini kalau di Indonesia adalah indeks LQ45. Kalau di Indonesia ada 45 saham paling likuid, di Amerika ada S&P500 yang merupakan daftar 500 saham paling likuid.  

S&P 500 merupakan indeks di Bursa saham Amerika yang paling populer setelah DJIA. Bedanya dengan DJIA, saham2 di S&P 500 memiliki jumlah saham yang lebih banyak dan variatif dibandingkan DJIA. 

Dalam praktikknya, pergerakan S&P 500 seringkali sejalan dengan pergerakan DJIA. Artinya, ketika DJIA menguat, maka hal ini akan diikuti juga dengan indeks S&P 500 dan sebaliknya. 

Komposisi indeks S&P 500 ini diambil dari berbagai sektor perusahaan seperti keuangan, energi, IT, consumer goods, properti dan lain2. Beberapa contoh saham2 di indeks ini adalah Google, Amazon, Boeing Company, Adobe System Inc, Chevron, Coca-Cola, Citigroup Inc, Berkshire Hathaway, Analog Devices dan lain2. 

3. Indeks National Association of Securities Dealers Automated Quotation (Nasdaq)

Indeks Nasdaq berisi mayoritas saham2 perusahaan teknologi di Amerika Serikat. Kalau anda ingin melihat perkembangan sektor teknologi di AS, indeks Nasdaq ini bisa jadi acuan. 

Nasdaq dibentuk sejak 5 Februari 1971, di mana saham2 nasdaq ini berisi saham-saham perusahaan teknologi dan Bio teknologi Amerika. Contohnya adalah saham Tesla Inc, Amaon, Intel dan lain2. Nasdaq terdiri dari 3.000 saham teknologi, bioteknologi kecuali perusahaan2 keuangan. 

Itulah penjelasan mengenai tiga indeks saham Amerika yang paling besar dan menjadi indeks acuan dunia. Lalu apa pengruh indeks2 tersebut terhadap IHSG? Anda bisa baca pos saya disini: Makna Indeks Saham Dunia Bagi Pemain Saham.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Strategi Menentukan Target Take Profit

Strategi Menentukan Target Take Profit

Dalam trading saham, take profit adalah salah satu bagian dari trading plan yang harus anda eksekusi dengan benar dan bijaksana. Strategi melakukan take profit inilah yang menentukan seberapa besar anda mendapatkan profit. Sebenarnya banyak trader yang sudah bisa mendapatkan profit. Namun karena target take profit yang ditetapkan salah, profit malah berubah jadi rugi.

Biasanya kesalahan trader menetapkan target take profit ada 2 hal: Ngarep harga saham masih akan naik lagi dan menetapkan take profit terlalu tinggi. Jadi, sebenarnya trader sudah bisa mendapatkan profit. Tetapi karena sifat greed dan kurangnya analisa pasar, maka profit yang sudah didapatkan akhirnya hilang. 

Kalau anda sering mengalaminya, anda harus mulai mengubah strategi trading anda (terutama menentukan take profit). Kesalahan pertama dalam take profit: Ngarep harga saham masih akan naik lagi. 

Ini biasanya terkait dengan psikologi trader. Trader harus bisa mematuhi rule target take profitnya sendiri. Apabila target anda sudah tersentuh, anda harus jual sahamnya. Kalau anda terus berharap harga saham naik, bukan tidak mungkin harga saham justru malah berbalik turun. 

Dalam hal ini anda harus memiliki trading plan yang baik, psikologi dan manajemen modal yang baik. Saya pernah membuat ebook lengkap materi2 tersebut disini: Buku Saham. 

Kedua, trader sering menetapkan take profit terlalu tinggi. Sebenarnya tidak ada salahnya anda menetapkan target take profit yang tinggi, terutama kalau anda adalah tipikal swing trader. Namun, anda harus melihat kondisi pasar saham saat itu. 

Saat kondisi pasar saham kurang bagus, dalam arti banyak saham yang dijual asing (sehingga IHSG cenderung turun terus). Kemudian posisi sebagian besar tidak banyak yang bergerak uptrend secara signifikan, maka strategi menetapkan take profit di harga tinggi cukup sulit dilakukan. Mengapa?

Saya beri contoh. Ketika kondisi IHSG sedang cenderung turun dan tidak banyak saham yang sedang uptrend kuat, biasanya harga saham bergerak di harga itu-itu saja. Bahkan ada saham2 yang awalnya terlihat naik, tetapi tidak lama kemudian langsung turun dengan cepat. Hal ini wajar. 

Hal ini sering terjadi terutama setelah IHSG break all time high, seperti yang terjadi sejak awal Juli 2017 sampai 2 bulan lebih kedepan. Di mana setelah IHSG break all time high, IHSG selalu saja cenderung koreksi. 

Kalau anda melihat situasi seperti ini, ada baiknya anda mengincar profit dengan range harga yang tidak terlalu besar.  Misalnya: Anda membeli saham BNGA di harga 1.350 kemudian menjualnya di harga 1.400. Walaupun mungkin BNGA ada harga tertinggi di 1.500, tetapi karena kondisi pasar yang kurang bagus, saham tersebut mungkin belum sempat menyentuh 1.450 sudah berbalik turun lagi. 

Jadi kesimpulannya, menentukan target take profit dalam trading saham selain didukung trading plan yang baik, anda harus luwes dalam menganalisis saham. Bukan hanya saham saja yang anda analisis, tetapi anda harus melihat kondisi pasar saham secara global, apakah kondisi pasar saham bagus untuk menerapkan buy low sell highest atau tidak. Baca juga: Strategi Trading Saat Bursa Saham Indonesia Kurang Mendukung. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Modal Ideal Trading Saham

Modal Ideal Trading Saham

Belakangan ini saya sering mendapat pertanyaan yang intinya: "Berapa modal yang sebaiknya kita gunakan untuk trading / investasi saham?Saya lihat investor2 sukses biasanya menggunakan modal sampai ratusan juta bahkan miliaran. Apakah kalau saya cuma punya duit Rp 5 juta saya bisa sukses seperti mereka?" 

Kalau anda baca pos ini: Modal Minimal untuk Trading Saham, saya mengatakan bahwa anda sebenarnya sudah bisa membeli saham dengan modal Rp150.000- Rp200.000 saja. Tapi yang akan saya bahas di pos ini bukan tentang modal minimal, tapi berapa sih modal ideal untuk trading?  

Untuk menjawab berapa modal ideal, saya akan memberikan analogi "uang jajan". Ketika anda masih Sekolah Dasar, uang jajan Rp5.000 mungkin sudah terasa besar. Tapi ketika anda sudah kuliah, tentu saja uang sebesar Rp5.000 bahkan nggak cukup buat beli apa-apa. 

Waktu anda di Sekolah Dasar, orang tua anda tidak mungkin berani mempercayakan pada anda untuk memegang duit ratusan ribu. Orang tua akan memberikan uang jajan berdasarkan kemampuan anak untuk mengelola uang tersebut. 

Jika orang tua anda menambah uang jajan anda menjadi Rp20 ribu dan ternyata anda sangat boros, karena anda nggak siap dipercayakan uang Rp20 ribu, tentunya di kemudian hari orang tua anda akan menurunkan kembali jatah uang jajan menjadi Rp5.000 atau sebesar yang bisa anda kelola. 

Tapi kalau anda sudah kuliah, orang tua anda mungkin akan lebih percaya. Apalagi kebutuhan anak kuliah banyak, misalnya membeli buku, biaya transport, biaya makan juga pasti lebih mahal, dan lain2. 

Logikanya simpel saja, kebutuhan anak Sekolah Dasar masih tidak sebanyak anak kuliah. Anak Sekolah Dasar juga belum bisa bertanggung jawab terhadap uang besar. Anak Sekolah Dasar belum bisa mengelola uang besar, belum memiliki psikologis yang matang kalau pegang duit gede.

Seiring berjalannya waktu, dan bertambahnya level pendidikan, seseorang pasti akan lebih siap diberi tanggung jawab uang jajan yang lebih besar. 

Kembali lagi soal modal ideal trading saham... Kalau anda tanya berapa modal ideal untuk trading, saya menyarankan pada anda untuk menggunakan modal yang tidak mengganggu psikologis anda.

Kalau anda merasa modal (uang jajan) Rp500 juta tidak membebani psikologis anda sama sekali, silahkan masukkan Rp500 juta untuk trading / investasi. Kalau anda merasa anda maksimal hanya siap trading dengan modal (uang jajan) Rp10 juta, masukkan modal Rp 10 juta. 

Kalau anda merasa psikologis anda siap dengan modal (uang jajan) maksimal Rp5 juta, masukkan modal Rp5 juta. Jangan memaksakan main saham dengan modal (uang jajan) Rp100 juta. 

Karena kalau anda memaksakan trading dengan modal Rp100 juta padahal psikologi anda nggak siap, yang akan terjadi uang tersebut kemungkinan akan habis dalam waktu cepat (rugi). Seperti analogi uang jajan tadi, kalau anak Sekolah Dasar baru bisa mengelola uang Rp5.000 dan diberi uang Rp20.000, maka yang terjadi adalah uang tersebut akan langsung habis alias boros.

"Kalau modalnya kecil, cuman Rp 5 juta gitu, memngnya saya bisa sukses seperti trader dan investor gede?" Tanya anda ragu-ragu

Memang return anda akan sulit menyamai investor besar yang modalnya ratusan juta sampai miliaran.  Ya jelas lah.. Jangan melulu berpikir soal return karena kalau modal Rp5 juta, trader berhasil profit 20% sebulan, jadi returnnya Rp1 juta, return 20% itu bisa saja terasa sedikit karena manusia tidak akan pernah puas... Got it? 

Jadi caranya, jangan melihat patokan seberapa besar modal yang digunakan investor2 / trader besar. Namun, lihat dan ukurlah sejauh mana anda bisa mengelola nominal modal tertentu. 

Nah, kalau dengan modal Rp5 juta anda melihat portofolio anda bertumbuh katakanlah sebesar 50% atau bahkan 100% setahun, itu artinya anda boleh menambah modal lebih besar. Artinya, psikologis anda sudah siap dengan modal lebih besar. 

Gimana kalau dari modal Rp5 juta, ternyata portofolio malah turun 50%? Itu artinya anda belum siap mengelola modal Rp5 juta. Anda mungkin perlu menurunkan jumlah modal anda untuk trading.

Jika portofolio anda terus bertumbuh dan anda bisa menambah modal, katakanlah sampai Rp100 juta, lalu anda merasa anda sudah mentok hanya bisa mengelola modal dengan batas psikologis Rp100 juta, maka anda tidak perlu menambah modal lagi. 

Kembali ke analogi uang jajan. Kalau anda masih baru main saham (Sekolah Dasar), gunakan modal yang tidak mengganggu psikologis anda. Kalau portofolio anda berkembang, psikologis sudah lebih baik, anda sudah lebih siap (anak kuliah), anda bisa menambah jumlah modal anda. 

Itulah cara mengukur potensi modal ideal untuk trading anda.. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

5 Cara Nabung Saham untuk Pemula

5 Cara Nabung Saham untuk Pemula

Melalui email, grup Facebook Saham Gain, WA dan media-media sosial lain, saya sering sekali mendapatkan pertanyaan tentang tips nabung saham. Dan mayoritas pertanyaan2 yang saya terima mereka mengatakan bahwa mereka masih pemula di dunia saham (baru buka rekening saham, baru mulai belajar saham). 

Maka dari itu, untuk anda pemula yang mau nabung saham, jangan sampai anda menabung saham dengan strategi yang salah, karena hal ini akan berdampak pada portofolio anda jangka panjang. 

Ada 4 cara nabung saham untuk pemula yang saya sarankan pada anda. Anda bisa terapkan cara-cara nabung saham ini: 

1. Membeli saham2 mature company

Ada 2 opsi saham yang bisa anda pilih berdasarkan strateginya: Saham growth company dan mature company. Untuk pemula, saya menyarankan pada anda untuk memilih saham2 mature company terlebih dahulu. Baca juga: Investasi Saham: Growth Company or Mature Company?  

Mayoritas saham mature company adalah saham2 blue chip yang memiliki pergerakan harga yang cenderung stabil. Selain itu, saham2 mature company lebih rutin membagikan dividen dengan dividend yield maupun dividend per share yang tinggi. Baca juga: Daftar Saham Blue Chip di Indonesia. 

Tips-nya untuk pemula, pilihlah saham2 blue chip yang produknya dikenal oleh masyarakat, dan saham2 tersebut memiliki Return on Equity (ROE) yang paling besar di sektornya seperti BBRI, BBCA, UNVR, TLKM. 

Untuk pemula, saham2 mature company lebih mudah dicari dibandingkan saham2 growth company. Kelebihan lainnya, saham2 mature company memberikan dividen yang lebih besar nominalnya dan lebih rutin. Sehingga, opsi ini lebih baik untuk pemula. 

Walaupun saham2 growth company memiliki tingkat pertumbuhan saham yang bisa jauh lebih cepat dibandingkan mature company (contohnya anda perhatikan saham INKP, TKIM), tetapi tidak mudah untuk mencari saham growth company, karena anda harus mencari 'harta terpendam' ini. 

Saham2 growth company umumnya harga sahamnya masih 'tidur', sehingga anda harus bisa mencari saham2 seperti ini yang nantinya dalam jangka 1-1,5 tahun harga sahamnya punya potensi meroket, dan hal ini membutuhkan analisa yang jauh lebih detail dan mendalam. 

Anda boleh saja membeli saham2 growth company, tetapi anda harus melakukan diversifikasi dengan tepat. Baca terus poin2 selanjutnya. 

2. Mulai dengan modal kecil

Buat anda pemula, selalu lakukan nabung saham dengan modal kecil. Meskipun anda punya modal lebih, tetapi selalu mulai dengan modal kecil, karena nabung saham ini dilakukan secara kontinu, maka lakukan secara bertahap. 

Saran saya, untuk pemula anda bisa memulai dengan modal Rp500 ribu per bulan. Dan di bulan2 berikutnya nanti, anda bisa suntik modal untuk dibelikan saham yang sama. 

Kenapa minimal sebaiknya Rp500 ribu? Bukan 100 ribu? Hal ini bertujuan agar anda bisa membeli saham2 yang fundamentalnya bagus. Saham2 berfundamental bagus umumnya harga sahamnya sedikit lebih tinggi, maka kalau modal anda terlalu kecil, kemungkinan besar anda akan sulit menjangkau saham tersebut. 

3. Jangan terlalu banyak diversifikasi 

Warren Buffet selalu menyarankan:  Jangan letakkan telor dalam satu keranjang. Artinya, dalam investasi / nabung saham anda disarankan untuk diversifikasi saham. 

Diversifikasi itu perlu. Tetapi untuk pemula, saya menyarankan pada anda untuk fokus dulu di satu saham, supaya hasil yang anda dapatkan lebih maksimal. Karena kalau modal anda masih kecil dan anda bagi ke dalam 2-4 saham, maka diversifikasi anda jadi tidak maksimal. 

Kalau anda nabung saham, fokus dulu nabung di satu saham yang sama yang sudah anda pilih. Nah, kalau anda sudah belajar banyak hal baru tentang saham, investasi dan lain2. Modal anda juga sudah mulai berkembang, anda baru saya sarankan untuk mulai diversifikasi dan mencari saham tambahan lain yang mau ditabung. 

Kembali ke poin satu. Kalau misalnya anda mau nabung saham blue chip. Lalu dalam perjalanan anda menemukan saham growth company yang bagus, anda boleh saja menambah diversifikasi di saham tersebut. 

Saran saya, untuk nabung saham lakukan diversifikasi 2-3 saham, dan jangan terlalu banyak diversifikasi. 

4. Tambah modal di momen yang tepat

Jika anda ingin menambah modal dan membeli saham, lakukan di momen yang tepat. Jangan hanya asal beli saham setiap kali ada modal. Tetapi perhatikan momentum market, momentum saham tersebut, supaya anda bisa mendapatkan saham di harga yang bagus untuk ditabung. 

Saya pernah menuliskannya disini: Strategi Nabung Saham yang Efektif dan Nabung Saham, Kok Tambah Rugi? Ada baiknya anda yang masih pemula, anda baca kembali pos saya tentang strategi2 nabung saham yang pernah saya ulas. 

5. Orientasikan nabung saham untuk jangka panjang 

Nabung saham berarti orientasi anda untuk jangka panjang. Banyak pemula yang ketika nabung saham dan sahamnya naik, langsung dijual. Maka itu bukanlah nabung saham. 

Kalau anda nabung saham, maka anda harus punya tujuan jangka panjang, yaitu mendapatkan dividen dan kenaikan harga saham dalam time frame diatas satu tahun. 

Jadi buat investor pemula yang mau nabung saham, terapkan 5 langkah untuk nabung saham. Terutama dari segi pemilihan saham, momentum menambah saham dan manajemen modal harus anda perhatikan dengan baik. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Analisis Pasar Saham - Strategi Trading

Analisis Pasar Saham - Strategi Trading

Selain trading saham, sebagai trader dan analis untuk diri anda sendiri, anda perlu melakukan analisis pasar saham atau analisis IHSG. Terutama anda yang sering trading di saham2 LQ45 or saham blue chip, maka analisis IHSG ini penting, karena pergerakan saham2 tersebut seringkali searah dengan IHSG. 

Kita tahu bahwa pergerakan IHSG pastinya fluktuatif. Ada saat di mana IHSG bullish dan saham2 naik. Ada saat IHSG strong bearish. Ada saat IHSG mengalami kondisi ketidakpastian. 

Dan inilah yang akan kita bahas: Ketika IHSG berada dalam tren yang tidak pasti. Seperti ini yang saya maksudkan dengan 'tren IHSG yang tidak pasti': 

Analisis IHSG
Salah satu ciri IHSG yang berada dalam tren yang tidak pasti adalah terjadinya tren sideways IHSG dalam periode tertentu. Seperti yang anda lihat diatas (kedua tanda persegi). Pada kondisi seperti itu, kita tidak tahu apakah IHSG mau bullish or bearish? 

Anda bisa perhatikan tanda persegi pertama saat IHSG sideways, namun kemudian IHSG langsung bearish. Di saat-saat sideways-nya IHSG, akan ada banyak spekulasi IHSG akan lanjut naik atau jatuh di support2 kuatnya. 

Tips untuk menganalisa kondisi seperti ini adalah: Lihatlah sentimen yang banyak dibicarakan saat itu dan perhatikan tren IHSG sebelumnya. 

Sebagai contoh, kalau saat itu lagi banyak sentimen2 negatif, atau jika tren IHSG sebelumnya sudah naik (uptrend), maka IHSG setelahnya sangat berpotensi turun. 

Pada saat masih banyak sentimen negatif, IHSG akan 'sangat sensitif', sehingga berita2 negatif akan dengan mudah membuat IHSG koreksi. Demikian juga ketika IHSG sudah berada dalam tren naik, lalu sideways, maka hal ini pertanda IHSG sudah mulai tidak kuat untuk melanjutkan uptrend-nya lagi. 

Perhatikan juga tanda persegi kedua. Kita juga menghadapi hal yang sama: IHSG trendless. Pada grafik memang ada double bottom (pola rebound), tetapi IHSG nggak mampu rebound dengan meyakinkan. Setelah rebound akan dilanjutkan dengan koreksi besar.

STRATEGI TRADING

Dalam ketidakpastian tren IHSG, trading jangka pendek (harian - beberapa hari) dengan memanfaatkan momentum koreksi - technical rebound adalah strategi trading yang bagus untuk diaplikasikan. 

Karena disitu anda bisa memanfaatkan momentum fluktuatif market yang agak cepat, yaitu momentum membeli ketika technical rebound, dan jual jangka pendek ketika target harga sudah tercapai beberapa persen. Pelajari juga: Strategi Trading Harian Saham

Dalam kondisi market yang masih belum pasti, menyimpan saham lebih lama akan lebih berisiko, karena IHSG masih rentan turun, dan masih ada potensi downtrend lanjutan. Maka umumnya, saham2 yang naik, tidak lama kemudian akan mudah koreksi. 

Untuk anda yang ingin hold, anda tetap bisa hold saham-saham yang pergerakannya tetap naik ketika IHSG sedang turun, namun dalam kondisi market seperti itu, memang tidak terlalu banyak saham yang cenderung bagus untuk di-hold. Anda bisa pelajari strategi swing trading disini: Teknik Strategi Trading Saham Mingguan.

Sedangkan kalau market sedang strong bullish, disitulah anda bisa memanfaatkan momentum untuk buy and hold (anda juga harus memilih saham2 yang pergerakannya bagus). Dalam kondisi market bullish, teknik swing trading tersebut akan lebih menguntungkan dibandingkan saat IHSG dalam tren tidak pasti atau bahkan strong bearish.  

Jadi strategi trading terkadang juga perlu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi market saat itu. Analisa teknikal, kondisi market, screening saham perlu anda lakukan dalam trading. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Panduan Cara Membeli Saham Bali United

Panduan Cara Membeli Saham Bali United

Salah satu klub sepak bola di Indonesia yaitu Bali United (PT Bali Bintang Sejahtera Tbk) sudah melakukan go public di pasar saham. Jadi kalau anda ingin memiliki saham klub sepak bola, saham Bali United bisa menjadi alternatif bagi anda. 

Bagaimana caranya agar anda bisa memiliki saham Bali United? Berikut adalah panduan cara membeli saham Bali United

1. Buka akun saham di kantor sekuritas 

Sebelum anda bisa membeli saham, anda harus membuka akun saham terlebih dahulu di kantor sekuritas. Anda bisa membuka akun saham secara online atau datang langsung ke kantor sekuritas terdekat di kota. 

Bagaimana caranya? Langkah2 buka akun saham di kantor sekuritas, secara online dan kantor2 sekuritas rekomendasi yang bagus, bisa anda download free ebook untuk pemula (33 halaman) disini: Ebook Gratis Panduan Membeli Saham Bagi Pemula. 

2. Login ke software online trading --> pilih menu Trade --> Buy 

Untuk bisa membei saham Bali United, anda harus login ke akun software online trading anda menggunakan username dan password (setelah akun saham di sekuritas anda jadi). Kemudian anda pilih menu trade --> buy



3. Kemudian akan muncul tampilan seperti berikut: 


Cara Membeli Saham Bali United
Jika anda mau membeli saham Bali United, maka ketikkan kode sahamnya, yaitu: BOLA (nomor 1). Kemudian akan muncul tampilan harga BOLA di pasar saham yaitu harga bid-offernya. 

Masukkan harga saham BOLA dan jumlah lot yang ingin anda beli. Misalnya pada tampilan harga real time diatas, harga saham (best) offer BOLA ada di harga 370. Jika anda ingin membeli BOLA di harga 370 sebanyak 10 lot, maka anda tinggal ketikkan nominalnya pada tampilan yang sudah disediakan software (nomor 3). 

Berarti kalau anda membeli saham BOLA di harga 370 sebanyak 10 lot, uang yang harus anda keluarkan kurang lebih adalah: Rp370.000 (370 x 10 lot x 100 lembar). 1 lot = 100 lembar saham. 

Anda akan mendapatkan saham BOLA apabila anda membeli pada harga best offer yaitu pada harga 370. Kalau anda membeli pada harga yang lebih murah (harga bid), anda harus antri terlebih dahulu. 

Kalau anda belum paham cara membaca bid-offer di saham dan mekanisme perdagangan saham, anda bisa pelajari disini: Belajar Saham Pemula - Expert. 

3. Cek analisa grafik sebelum membeli 

Kita semua membeli saham dengan tujuan mendapatkan profit / keuntungan yang maksimal. Belilah saham ketika harganya sedang koreksi / turun. Anda bisa melakukan analisa melalui analisa grafiknya yang terbentuk selama kurun waktu tertentu. Pelajari juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. 

Grafik saham BOLA
Itulah panduan cara membeli saham Bali United di Bursa Efek Indonesia (BEI). Semoga bermanfaat untuk anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.