Aturan Baru Fee Transaksi Saham

Aturan Baru Fee Transaksi Saham

Beberapa waktu lalu saya membaca berita di Kontan online, intinya bahwa Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) akan menetapkan aturan batasan minimum untuk fee transaksi broker. APEI menetapkan batasan minimum fee transaksi beli 0,18%, sedangkan fee transaksi jual minimal sebesar 0,28%. Aturan ini akan berlaku mulai Januari 2017. Bagi Anda yang belum paham mengenai fee transaksi Bursa saham, silahkan baca pos: Arti dan Ilustrasi Satuan Perdagangan dan Fee Transaksi Saham. 

Tujuan APEI menetapkan aturan minimal fee transaksi adalah untuk menyudahi perang fee antar sekuritas. Selama ini, setiap sekuritas saham berlomba-lomba untuk memberikan fee sekecil mungkin dengan tujuan menarik nasabah, sehingga menjadi bumerang bagi sekuritas itu sendiri. Nah pertanyaannya, penetapan fee transaksi minimal ini kira2 menguntungkan atau merugikan kita sebagai seorang trader?

Tentunya Anda dan saya yang sudah terkena fee yang lebih rendah daripada 0,18% dan 0,28% ditetapkan kantor sekuritas, akan terasa sedikit mengecewakan (dari sisi trader). Karena sekuritas mau tidak mau harus menaikkan fee beli dan jualnya. Artinya, kalau ingin membeli saham, Anda harus merogoh kocek lebih banyak. Dan kalau menjual saham dan ingin merealisasikan keuntungan, Anda kemungkinan besar juga harus menjual beberapa poin lebih tinggi supaya nggak terkena fee transaksi yang sudah naik. 

Well, dibalik semua itu, apapun itu, kebijakan APEI tetaplah memiliki tujuan positif, supaya tetap mengatur persaingan antar sekuritas yang sehat. Meskipun, ada beberapa pihak trader yang mungkin terkesan sedikit "dirugikan" karena mungkin sebelumnya fee beli dan jual adalah 0,17% dan 0,27% harus dinaikkan ke batas minimum sesuai peraturan, yaitu 0,18% dan 0,28%. 
   
Bagaimana tanggapan Anda mengenai fee transaksi ini?


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Mengatasi Panic Selling dalam Trading

Cara Mengatasi Panic Selling dalam Trading

Pola pergerakan IHSG kita terkadang tidak bisa kita prediksi. Ada kalanya sebagaian besar harga saham tiba-tiba turun seketika dengan cepat. Penurunan IHSG secara cepat ini sangat mungkin dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu yang bisa mempengaruhi penurunan IHSG dengan cepat adalah faktor sentimen eksternal. 

Seperti yang terjadi baru-baru ini, ketika Turki mengalami krisis keuangan, maka dampak yang dirasakan ternyata juga sampai ke pasar saham Indonesia. Kemudian ketika terjadi perang dagang, maka hal ini bisa menyebabkan IHSG turun secara drastis, sehingga dalam kondisi ini bisa terjadi PANIC SELLING. 

Kalau anda belum tahu apa itu panic selling, anda bisa baca lagi tulisan saya disini: Mengapa Pasar Saham Sering Panic Selling? Sekarang perhatikan pergerakan IHSG dibawah ini:  



Perhatikan yang saya beri tanda lingkaran merah. Saat itu sedang terjadi guncangan krisis finansial di Turki, di mana mata uang Turki yaitu Lira juga terus melemah terhadap USD. Semakin drop IHSG, maka kondisi ini semakin menimbulkan panic selling alias jual besar-besaran. 

Dalam kondisi ini ada beberapa kemungkinan posisi yang anda rasakan: Anda sedang pegang saham dalam jumlah besar, nggak pegang saham sama sekali, atau pegang saham tapi cuman dikit. 

Kalau anda belum pegang saham alias masih full cash, itu justru peluang bagi anda. Masalahnya, karena kondisi panic selling bisa saja terjadi secara cepat dan mungkin kita semua bisa jadi telat mengantisipasi (apalagi anda yang sudah pegang saham sebelumnya), maka tidak sedikit trader akhirnya ikutan stres, panik dan akhirnya menyerah cut loss. 

Saat terjadi panic selling dan harga saham turun terus, penulis pribadi juga sering mendapatkan pertanyaan dari trader: 

"Sahamnya sekarang turun terus. Apa sebaiknya cut loss saja?"
"Pak Heze, sepertinya sekarang saham2 akan turun terus. Enaknya cut loss di harga berapa?" 

Saya sudah menuliskan bahwa jika anda ikut panic selling dan terbawa arus fear, maka itu adalah cara trading yang salah. Namun demikian, memang tidak mudah ketika anda harus melihat saham2 yang anda pegang turun sampai 100 poin, 200 poin dalam waktu singkat. Terutama trader pemula yang belum terbiasa melihat kondisi ini, akan jauh lebih mudah untuk panic selling. Ditambah dengan opini2 "para analis saham" dadakan yang mengatakan IHSG akan jauh lebih dalam, krisis terulang dan lain sebagainya. 

Jadi di pos ini saya akan memberikan beberapa tips pada anda, agar anda bisa mengatasi rasa panic selling ketika saham2 anda sedang anjlok: 

1. Pilihlah saham2 blue chip 

Dalam trading saham, selalu masukkan saham2 yang bagus di portofolio anda. Pilih saham2 blue chip. Jangan memasukkan modal anda semuanya di saham2 gorengan atau saham2 yang tidak likuid. 

Kenapa demikian? Karena saham2 blue chip lah yang paling cepat berbalik naik setelah kondisi panic selling itu reda. Tidak percaya? Baca tulisan saya disini: Beli Saham Cepat Profit? Belilah Blue Chip.  

Jadi kalau anda sudah pegang saham blue chip dan tiba2 besok terjadi panic selling, maka anda tidak perlu terlalu khawatir / ikutan panic selling. Nah, beda cerita kalau semua saham2 anda isinya saham2 tidak likuid, hal ini akan lebih mengganggu psikologis anda.

Saat saham blue chip turun, anda bisa membeli lagi. Dan pada saat rebound, anda sudah bisa menjual profit saham2 blue chip. Hal ini sudah saya buktikan berkali-kali. Dengan memiliki portofolio yang bagus, anda tidak perlu khawatir jika harga saham anda turun saat terjadi panic selling.   

2. Ingat prinsip trading: Trader pasti mengincar saham murah 

Ingatlah bahwa trader selalu mengincar saham-saham yang sedang diskon. Jadi semakin turun saham, disitulah peluang emas yang sebenarnya. Nah, kalau ada saham bagus yang terdiskon, sudah pasti trader akan membeli kembali saham tersebut ketika turun tajam, sehingga harganya akan berbalik naik dengan cepat. 

Ibarat di supermarket ada harga diskon untuk barang2 kebutuhan pokok (yang selalu dicari orang). Maka para pembeli pasti akan membeli barang2 tersebut dalam jumlah yang lebih besar.  

Bagaimana cara membedakan saham yang sudah murah / diskon? Anda bisa mendapatkan materi mencari saham diskon disini: Buku Saham. Di praktik ebook tersebut saya 

So, kalau anda camkan prinsip kedua ini, anda tidak perlu ikutan panic selling saat saham anda turun. Namun seperti yang saya katakan, agar anda bisa lebih tenang dalam trading, anda harus selalu menyimpan saham2 blue chip dan saham LQ45 dalam porfotolio anda. 

3. Panic Selling hanya terjadi sebentar 

Panic selling pada umumnya terjadi hanya dalam jangka pendek sebagai respon pelaku pasar terhadap berita yang sebenarnya dampaknya tidak secara langsung ke ekonomi Indonesia, atau sifatnya hanyalah sementara. 

Ingat saat terjadi Brexit tahun 2016? Kala itu Brexit sempat menjatuhkan IHSG 1,30% hanya dalam 1 sesi perdagangan saham. Tetapi keesokan harinya IHSG berhasil rebound dengan cepat. 

Artinya, kalau panic selling cuma terjadi sebentar anda tidak perlu ikutan panic selling. Dalam trading, anda juga saya sarankan untuk tidak menggunakan seluruh modal anda untuk membeli saham, sehingga anda bisa membeli lagi saham2 bagus yang sudah berada di harga bottom. Dengan demikian, panic selling ini justru menjadi momen yang bagus untuk anda. 

Itulah 3 cara yang bisa anda terapkan agar anda dapat mengatasi atau setidaknya meminimalkan panic selling ketika IHSG turun tajam. 

Seumpama nanti terjadi panic selling, pelajari grafiknya. Berapa lama sih panic selling itu terjadi? Dengan demikian, anda bisa mengambil keputusan2 yang tepat dan tidak ikut terbawa arus trading yang salah.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Anda Hanya akan Sukses Jika ..................

Anda Hanya akan Sukses Jika ..................

Tulisan ini mungkin agak berbeda dengan biasanya, sedikit tidak berhubungan dengan dunia saham. Namun, saya terdorong untuk menulis pos ini sebagai bahan refleksi untuk kita semua. 

Pada hari Jumat, 5 Agustus 2016 sekitar jam 7 malam saya utak-atik Facebook. Seperti biasa saya ingin baca2 komen orang2 di FB tentang saham. Perhatian saya teralihkan oleh online chat, ada teman SMA saya (sebut saja Si A) yang lumayan akrab, dan sudah lama tidak pernah berjumpa. Saya langsung chat. Dari chat tersebut singkat cerita teman saya yang punya hobi main game dan utak-atik komputer tiba2 "menekuni" bidang akuntansi. Ternyata, bidang yang "ditekuninya" bukan karena keinginan, namun karena "paksaan" dari orang tua. Sejatinya, teman saya Si A memang punya passion yang kuat di bidang Informasi Teknologi (IT). 

Sedikit mengenang masa2 SMA. Di SMA saya muridnya banyak yang nakal. Murid2 yang nakal ini nggak pernah niat belajar. Disuruh belajar, besok balik malas lagi. Tapi begitu waktunya ada event2 sekolah, dimana mereka diminta untuk perform sebagai pemain band, atau MC, performanya langsung josss.. Top markotop. 

Nah, mungkin di sekeliling Anda, Anda sering menemukan orang2 bekerja tidak sesuai dengan passionnya. Atau bahkan "menekuni" bidang tertentu karena dipaksa. Dan tentunya, orang2 yang bekerja tidak sesuai dengan passsionnya, biasanya akan cenderung lebih tertekan dan sulit memberikan performa yang bagus dan mengesankan. 

Jadi sebenarnya jika seseorang tidak memberikan performa atau kinerja maksimal atau cuman kinerja setengah2, bisa jadi penyebabnya: Seseorang tidak bekerja sesuai dengan apa yang disukai. Kesimpulannya, Anda hanya akan sukses jika Anda menyukai apa yang Anda kerjakan.

Memang kita semua tidak bisa menyangkal, bahwa yang nomor satu sukses itu berasal dari Tuhan. Sesuka apapun Anda terhadap suatu pekerjaan, kalau Anda nggak mengandalkan Tuhan, Anda tidak akan pernah bisa sukses. [Catatan: Bukan berarti Anda ikut Tuhan, Anda akan langsung sukses dalam satu malan. Tidak ada jalan instan menuju sukses. Sukses adalah sebuah proses jatuh bangun yang panjang].

So, kalau Anda ingin bisa bekerja secara maksimal dan enjoy, temukanlah bidang pekerjaan yang cocok untuk Anda, selama passion Anda tetap halal tidak masalah. Dan satu pelajaran berharga lainnya: Jangan pernah memaksa seseorang / anak untuk menjajal bidang tertentu kalau memang mereka tidak menyukainya. Apa yang Anda inginkan dan sukai, belum tentu cocok untuk orang lain, dan juga sebaliknya.

Misalnya Anda memiliki passion yang sangat kuat didunia trading saham. Anda ingin menjadi full time trader. Baca pos: Menjadi Full Time Trader Part I dan Menjadi Full Time Trader Part II. Ya, berusahalah untuk menjadi full time trader yang handal. Memang, ada banyak hal yang harus dikorbankan. Anda harus meluangkan banyak waktu untuk menganalisis, Anda harus berusaha untuk mengumpulkan modal dan sedikit berkorban untuk menunda membeli barang2 yang Anda sukai dan pengorbanan2 lainnya.

Jika orang2 di sekeliling Anda mencibir profesi Anda, karena Anda hanya trading di rumah, kok nggak kerja kantoran, Anda nggak usah terlalu peduli. Kalau trading adalah passion Anda, jalanilah dengan sepenuh hati, jangan mudah terpengaruh oleh omongan orang. 

Intinya, Anda bisa sukses kalau Anda menyukai apa yang Anda kerjakan. Dan semua kesuksesan tersebut adalah hasil dari sebuah proses, bukan pencapaian dalam satu malam.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Seberapa Penting Manajemen Modal dalam Trading Saham?

Seberapa Penting Manajemen Modal dalam Trading Saham?

Kalau anda seorang pemain saham, hal terpenting UTAMA yang harus anda kuasai adalah: Manajemen modal. Kenapa harus manajemen modal? Kenapa bukan analisis teknikal dan pengetahuan trading lainnya yang lebih penting? Seberapa penting peran manajemen modal dalam trading?

Di  web Saham Gain ini, saya pernah menuliskan bahwa modal trading itu ibarat nyawa. Anda bisa baca-baca lagi artikelnya disini: Cara Agar Anda Tidak Bangkrut di Pasar Saham. Itulah kenapa anda harus menguasai manajemen modal. 

Analisis saham itu sangat penting, tapi kalau anda nggak punya modal sama sekali / modal anda habis sama sekali karena terlalu banyak cut loss dan saham nyangkut, gimana caranya anda beli saham? Selama anda punya modal, selalu ada peluang untuk mengembangkan modal anda menjadi profit. Tapi kalau modal anda sudah habis total, anda tidak bisa melakukan apa-apa lagi (trading).

Saya banyak menemukan trader yang sebenarnya memiliki analisis yang tajam dalam memprediksi harga saham. Tapi, sayangnya trader tidak memiliki manajemen modal yang baik, dan cenderung menjadi rakus (greed) ketika melihat harga saham yang sudah naik terlalu tinggi. 

Saya juga pernah menemukan trader yang menelan kerugian cukup besar karena dengan PD-nya melakukan averaging down menggunakan dana margin. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak trader yang belum bisa melakukan manahemen 

Jadi kalau anda tanya: Memangnya seberapa penting manajemen modal dalam trading? Maka saya jawab: Manajemen modal adalah hal yang sangat penting, bahkan lebih penting daripada canggihnya sistem teknikal yang anda ciptakan. 

Di pos ini, saya dapat menyimpulkan satu hal tentang manajemen modal: Sistem analisis teknikal yang sederhana dibarengi dengan manajemen modal yang baik, akan menghasilkan profit yang lebih besar. Tetapi sistem teknikal yang canggih dan tidak dibarengi dengan manajemen modal yang baik, maka anda tidak akan bisa menghasilkan profit yang besar. 

Jadi sehebat apapun analisis anda, saya tetap menyarankan pada anda untuk mempelajari manajemen modal trading yang benar. Manajemen modal dalam trading juga saya banyak sekali bahas secara lengkap di ebook saham. Anda bisa mendapatkannya disini: Buku Saham. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Manajemen Modal Trading: Trading Harian, Swing Trading, Investasi

Manajemen Modal Trading: Trading Harian, Swing Trading, Investasi

Trading saham memiliki banyak macam variasi strategi yang bisa anda terapkan, mulai dari strategi trading jangka pendek, sampai trading jangka menengah. 

Dalam trading saham, anda bisa menerapkan strategi scalping trading (menitan), intraday trading (harian), trading mingguan (satu minggu), swing trading (1 minggu - 1 bulan), positioning trading (diatas 1 bulan). 

Banyak trader saham yang bertanya apakah boleh jika menerapkan beberapa strategi trading sekaligus? Misalnya anda mau menjadi intraday trader, tapi di satu sisi anda juga mencari saham2 buat swing trading. 

Atau mungkin anda adalah seorang swing trader, tapi di satu sisi anda juga mencari saham2 untuk investasi jangka panjang. Bolehkah? 

Boleh saja, justru itu bagus. Saya pun juga menerapkan beberapa strategi trading. Salah satunya, saya menerapkan strategi intraday trading (trading harian). Berikut contoh transaksi trading harian saya: 

Trading harian saham
Anda bisa lihat beberapa contoh intraday trading lainnya disini: Teknik Beli Saham Pagi Jual Sore - Trading Cepat. Di satu sisi, saya juga menerapkan strategi swing trading. Pelajari juga strategi2 intraday trading disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham. 

Kalau anda mau menerapkan beberapa strategi trading sekaligus, yang terpenting adalah MANAJEMEN MODAL anda harus benar. Anda harus bisa membagi modal untuk strategi2 trading yang anda terapkan. 

Contoh manajemen modal untuk beberapa strategi trading bisa seperti ini: Jika anda menerapkan intraday trading, swing trading dan investasi jangka panjang, maka anda bisa mencoba membagi modal anda: 20% untuk intraday trading, 40% untuk swing trading, 35% untuk investasi, dan sisanya 5% tetap ada di cash balance anda. 

Itu adalah contoh penerapan manajemen modal jika anda ingin menerapkan beberapa strategi trading sekaligus. Contoh diatas tentunya bukan rumus baku yang harus anda jiplak sama persis. 

Anda bisa memodifikasi sesuai dengan kebutuhan bisnis saham anda. Pemaparan yang saya berikan diatas untuk memberikan gambaran tentang manajemen modal yang harus anda lakukan.   

Manajemen modal sangat penting karena banyak trader saham yang mencoba menerapkan banyak strategi trading, tetapi karena trader tidak memiliki trading plan manajemen modal, akhirnya trader bingung bagaimana cara mengalokasikan modal untuk trading dan investasi. 

Trader awalnya ingin lebih banyak investasi, namun karena tergiur dengan trading, akhirnya sebagian besar modalnya dimasukkan ke trading tanpa analisa dan pertimbangan yang matang, sehingga menyebabkan banyak saham yang nyangkut. 

Sekali lagi, tidak ada salahnya anda mau jadi trader jangka pendek, sekaligus menjadi trader mingguan dan investor. 

Namun jika anda mau menerapkan beberapa strategi trading, anda harus menyusun manajemen modal. Dengan manajemen modal, trading yang anda lakukan juga akan lebih teratur. Trading yang teratur akan memudahkan anda untuk menganalisa dan mencetak profit. 

Justru saya menyarankan pada anda supaya anda bisa menjadi trader yang fleksibel. Kalau anda menguasai beberapa strategi trading sekaligus, anda bisa menyesuaikan situasi market (IHSG) dengan strategi trading yang harus anda terapkan. 

Dalam kondisi market yang masih belum uptrend, anda bisa memanfaatkan trading harian (intraday). Tapi ketika kondisi market sedang bagus / uptrend, anda bisa beli saham2 murah untuk disimpan lebih lama (swing or positioning trading). Baca juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Apa itu Dividen?

Apa itu Dividen?

Di pos kali ini saya ingin membahas tentang DIVIDEN. Berhubung banyak rekan-rekan yang masih belum mengerti tentang dividen di pasar saham, maka di pos ini saya akan membahas dividen secara detail. 

Jadi keuntungan yang anda dapatkan dari berbisnis saham (beli dan jual saham) ada dua bentuk, yaitu capital gain dan dividen. Capital gain merupakan selisih harga beli dan harga jual. 

Kalau anda berhasil menjual saham diatas harga beli anda maka anda mendapatkan keuntungan. Hal ini berlaku untuk trading maupun investasi. Hanya bedanya, pada investasi jangka waktunya jauh lebih panjang. Baca juga: Pengertian Capital Gain dan Capital Loss. 

Tapi keuntungan di saham bukan hanya didapatkan dari capital gain, namun juga dari dividen. 

Apa itu dividen?

Dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham. Pada saat perusahaan berhasil memperoleh laba bersih, maka pada umumnya ada beberapa persen atau bahkan sebagian besar laba perusahaan diberikan kepada investor (dinamakan dividen). 

Jadi anda sudah mendapatkan inti dividen, yaitu keuntungan / laba yang dibagikan pada pemegang saham. Itu artinya, kalau perusahaan saat itu mengalami rugi bersih, maka perusahaan tidak akan bisa membagikan dividen pada anda. 

Dividen dibagikan dalam bentuk dividend per share (DPS) atau dalam Bahasa Indonesia adalah dividen per saham. Kalau anda belum tahu apa itu dividend per saham, anda bisa baca pos saya disini: Cara Menghitung Dividen Saham / Dividend Per Share (DPS).

Dari mana perhitungan DPS didapatkan? DPS didapatkan dari perhitungan laba per saham / Earning per Share (EPS). Untuk lebih jelasnya, anda bisa baca disini: Cara Mencari EPS di Laporan Keuangan. Baca juga rumus EPS: Makna dan Fungsi Earning per Share (EPS). 

Misalnya perusahaan memiliki EPS sebesar Rp900 per saham. Kemudian perusahaan memutuskan untuk membagikan 50% EPS dalam bentuk dividen. Maka dividen per saham (DPS) yang akan anda terima adalah Rp450 per saham (900 * 50%). 

Sisa laba perusahaan yang tidak dibagi dalam bentuk dividen nantinya akan masuk di ekuitas dan menambah saldo laba. 

Tapi sebenarnya anda nggak perlu repot-repot menghitung berapa DPS yang akan dibagikan pada anda, karena perusahaan sudah menentukannya dan anda sudah mendapatkan info besarnya DPS yang akan anda terima nanti. Anda hanya perlu menghitung keuntungan dividen yang anda dapatkan (saya jelaskan di poin selanjutnya). 

Kalau anda ingin mendapatkan dividen, pilihlah perusahaan yang bisa mencetak laba, dan pilih perusahaan2 yang secara historis memang sudah rajin bagi dividen. Hal ini akan kita bahas selanjutnya. 

Dividen sendiri sebenarnya ada bermacam-macam jenis. Anda bisa baca disini: Pengertian Dividen dan Jenis-jenis Dividen. Tetapi (hampir) semua dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dalamd diberikan dalam bentuk DIVIDEN CASH. 

Bagaimana cara menghitung dividen yang saya dapatkan?

Tadi kita sudah mengenal konsep dividen dan dari mana dividen itu dibagikan pada anda. Sekarang anda perlu menghitung berapa besarnya dividen yang anda dapatkan.  

Misalnya perusahaan ABCD akan membagikan dividen sebesar Rp150 per saham. Anda memiliki saham perusahaan ABCD sebanyak 20 lot. Maka dividen yang akan anda terima adalah sebagai berikut: 

Rp150 * 20 lot * 100 lembar = Rp300.000 - pajak dividen final (10%). Jadi total dividen bersih yang akan anda terima adalah Rp270.000 (Rp300.000 / 10%). Catatan = 1 lot = 100 lembar saham.

Itulah cara menghitung dividen. Ingat, dalam menghitung dividen, anda harus kurangkan nilai dividen anda dengan pajak final dividen sebesar 10%. 

Dari mana saya bisa mendapatkan informasi tentang pembagian dividen? 

Ada banyak situs yang memberikan informasi tentang jadwal pembagian dividen. Beberapa diantaranya adalah situs RTI dan Eddy Elly. Anda bisa baca disini: Daftar dan Jadwal Pembagian Dividen. Saya pribadi sering melihat informasi pembagian dividen melalui situs Eddy Elly. 

Kapan dividen dibagikan? Apakah tiap tahun? Apakah tiap bulan?

Mayoritas perusahaan akan membagikan dividen satu kali setahun, yaitu setelah perusahaan melakukan tutup buku akhir tahun (31 Desember). Inilah yang dinamakan dengan dividen tahunan. 

Misalnya tanggal 31 Desember 2019 perusahaan mencetak laba bersih dan memutuskan untuk membagikan dividen. Maka, dividen tahun 2019 tersebut akan dibagikan di tahun berikutnya (tahun 2020). Biasanya, musim pembagian dividen tahunan terjadi antara bulan Maret-Juni.

Tetapi ada beberapa perusahaan yang membagikan dividen lebih dari sekali dalam setahun. Misalnya perusahaan Japfa Comfeed, Astra International, Bank BCA. Perusahaan2 tersebut bisa membagikan dividen dua kali dalam setahun. 

Setelah membagikan dividen tahunan, beberapa bulan selanjutnya, perusahaan membagikan dividen lagi yang berasal dari laba laporan keuangan kuartal II atau III. Inilah yang disebut dengan dividen interim. 

Secara garis besar, dividen interim merupakan yang dibagikan sebelum perusahaan membagikan profit tahunan. Anda bisa baca dividen interim disini: Pengertian dan Contoh Dividen Interim.

Hanya beberapa perusahaan yang membagikan dividen interim. Perusahaan2 yang membagikan dividen interim biasanya memiliki tujuan yang berbeda2. Perusahaan ingin memuaskan kepentingan investor, atau perusahaan memiliki laba yang besar yang sudah siap dibagikan sebelum membukukan profit tahunan. 

Bagaimana tata cara mendapatkan dividen?

Pada pengumuman dividen ada tanggal2 penting yang harus anda perhatikan yaitu cum date, ex date dan payment date. Misalnya diketahui: 

Cum date = 21 Agustus
Ex date = 22 Agustus
Payment date = 9 September 

Anda bisa mendapatkan dividen apabila anda memiliki sahamnya sampai dengan tanggal cum date (21 Agustus). Kalau anda menjual saham anda tanggal 21 Agustus, maka anda tidak mendapatkan dividen.

Anda juga tidak mendapatkan dividen kalau anda baru membeli saham tanggal 22 Agustus. Anda bisa baca tata cara pembayaran dividen disini: Arti dan Ilustrasi Pembagian Dividen

Kalau anda ingin mendapatkan dividen, anda harus perhatikan tanggal-tanggal penting tersebut. Dan situs2 yang memberikan jadwal dividen, sudah menyediakan tanggal cum date sampai payment date. 

Bagaimana metode pembayaran dividen?

Dividen akan masuk secara otomatis di rekening saham (Rekening Dana Investor) anda pada saat payment date. Anda tidak perlu mendaftar atau konfirmasi ke sekuritas. 

Semua sudah tersistem. Kalau anda mau lihat nilai dividen yang anda terima, anda bisa lihat di menu transaction / cash transaction history. Baca juga: Cara Pembayaran Dividen Saham.

Apakah semua perusahaan membagikan dividen?

Tidak. Hanya perusahaan yang mendapatkan laba bersih dan memutuskan untuk membagikan dividen, itulah perusahaan2 yang akan membagi dividen. 

Meskipun perusahaan memperoleh laba, bisa jadi perusahaan tidak membagikan dividen jika perusahaan ingin melakukan re-investasi. Oleh karena itu, kalau anda ingin dapat dividen besar, carilah perusahaan2 yang rutin membagi dividen per share yang tinggi. Anda bisa baca daftarnya disini: Daftar Perusahaan yang Rutin Membagi Dividen.

Apakah dividen pasti anda dapatkan kalau anda membeli saham?

Tidak. Anda hanya akan mendapatkan dividen jika anda memiliki saham perusahaan sampai tanggal cum date (anda bisa baca lagi poin: Tata cara mendapatkan dividen). Selain itu, anda hanya akan dapat dividen kalau perusahaan tersebut membagikan dividen.

Apa itu Dividend Yield dan Dividend Payout Ratio?

Anda bisa baca disini penjelasan dan kegunaan dividen yield dan dividend payout ratio.: Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Payout Ratio dan Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Yield.

Itulah penjelasan tentang dividen, termasuk tata cara mendapatkan dividen dan pembayaran dividen yang akan anda terima. Kalau anda seorang investor saham, peran dividen ini sangat penting untuk menambah pasif income anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Apa itu Dividen?

Apa itu Dividen?

Di pos kali ini saya ingin membahas tentang DIVIDEN. Berhubung banyak rekan-rekan yang masih belum mengerti tentang dividen di pasar saham, maka di pos ini saya akan membahas dividen secara detail. 

Jadi keuntungan yang anda dapatkan dari berbisnis saham (beli dan jual saham) ada dua bentuk, yaitu capital gain dan dividen. Capital gain merupakan selisih harga beli dan harga jual. 

Kalau anda berhasil menjual saham diatas harga beli anda maka anda mendapatkan keuntungan. Hal ini berlaku untuk trading maupun investasi. Hanya bedanya, pada investasi jangka waktunya jauh lebih panjang. Baca juga: Pengertian Capital Gain dan Capital Loss. 

Tapi keuntungan di saham bukan hanya didapatkan dari capital gain, namun juga dari dividen. 

Apa itu dividen?

Dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham. Pada saat perusahaan berhasil memperoleh laba bersih, maka pada umumnya ada beberapa persen atau bahkan sebagian besar laba perusahaan diberikan kepada investor (dinamakan dividen). 

Jadi anda sudah mendapatkan inti dividen, yaitu keuntungan / laba yang dibagikan pada pemegang saham. Itu artinya, kalau perusahaan saat itu mengalami rugi bersih, maka perusahaan tidak akan bisa membagikan dividen pada anda. 

Dividen dibagikan dalam bentuk dividend per share (DPS) atau dalam Bahasa Indonesia adalah dividen per saham. Kalau anda belum tahu apa itu dividend per saham, anda bisa baca pos saya disini: Cara Menghitung Dividen Saham / Dividend Per Share (DPS).

Dari mana perhitungan DPS didapatkan? DPS didapatkan dari perhitungan laba per saham / Earning per Share (EPS). Untuk lebih jelasnya, anda bisa baca disini: Cara Mencari EPS di Laporan Keuangan. Baca juga rumus EPS: Makna dan Fungsi Earning per Share (EPS). 

Misalnya perusahaan memiliki EPS sebesar Rp900 per saham. Kemudian perusahaan memutuskan untuk membagikan 50% EPS dalam bentuk dividen. Maka dividen per saham (DPS) yang akan anda terima adalah Rp450 per saham (900 * 50%). 

Sisa laba perusahaan yang tidak dibagi dalam bentuk dividen nantinya akan masuk di ekuitas dan menambah saldo laba. 

Tapi sebenarnya anda nggak perlu repot-repot menghitung berapa DPS yang akan dibagikan pada anda, karena perusahaan sudah menentukannya dan anda sudah mendapatkan info besarnya DPS yang akan anda terima nanti. Anda hanya perlu menghitung keuntungan dividen yang anda dapatkan (saya jelaskan di poin selanjutnya). 

Kalau anda ingin mendapatkan dividen, pilihlah perusahaan yang bisa mencetak laba, dan pilih perusahaan2 yang secara historis memang sudah rajin bagi dividen. Hal ini akan kita bahas selanjutnya. 

Dividen sendiri sebenarnya ada bermacam-macam jenis. Anda bisa baca disini: Pengertian Dividen dan Jenis-jenis Dividen. Tetapi (hampir) semua dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dalamd diberikan dalam bentuk DIVIDEN CASH. 

Bagaimana cara menghitung dividen yang saya dapatkan?

Tadi kita sudah mengenal konsep dividen dan dari mana dividen itu dibagikan pada anda. Sekarang anda perlu menghitung berapa besarnya dividen yang anda dapatkan.  

Misalnya perusahaan ABCD akan membagikan dividen sebesar Rp150 per saham. Anda memiliki saham perusahaan ABCD sebanyak 20 lot. Maka dividen yang akan anda terima adalah sebagai berikut: 

Rp150 * 20 lot * 100 lembar = Rp300.000 - pajak dividen final (10%). Jadi total dividen bersih yang akan anda terima adalah Rp270.000 (Rp300.000 / 10%). Catatan = 1 lot = 100 lembar saham.

Itulah cara menghitung dividen. Ingat, dalam menghitung dividen, anda harus kurangkan nilai dividen anda dengan pajak final dividen sebesar 10%. 

Dari mana saya bisa mendapatkan informasi tentang pembagian dividen? 

Ada banyak situs yang memberikan informasi tentang jadwal pembagian dividen. Beberapa diantaranya adalah situs RTI dan Eddy Elly. Anda bisa baca disini: Daftar dan Jadwal Pembagian Dividen. Saya pribadi sering melihat informasi pembagian dividen melalui situs Eddy Elly. 

Kapan dividen dibagikan? Apakah tiap tahun? Apakah tiap bulan?

Mayoritas perusahaan akan membagikan dividen satu kali setahun, yaitu setelah perusahaan melakukan tutup buku akhir tahun (31 Desember). Inilah yang dinamakan dengan dividen tahunan. 

Misalnya tanggal 31 Desember 2019 perusahaan mencetak laba bersih dan memutuskan untuk membagikan dividen. Maka, dividen tahun 2019 tersebut akan dibagikan di tahun berikutnya (tahun 2020). Biasanya, musim pembagian dividen tahunan terjadi antara bulan Maret-Juni.

Tetapi ada beberapa perusahaan yang membagikan dividen lebih dari sekali dalam setahun. Misalnya perusahaan Japfa Comfeed, Astra International, Bank BCA. Perusahaan2 tersebut bisa membagikan dividen dua kali dalam setahun. 

Setelah membagikan dividen tahunan, beberapa bulan selanjutnya, perusahaan membagikan dividen lagi yang berasal dari laba laporan keuangan kuartal II atau III. Inilah yang disebut dengan dividen interim. 

Secara garis besar, dividen interim merupakan yang dibagikan sebelum perusahaan membagikan profit tahunan. Anda bisa baca dividen interim disini: Pengertian dan Contoh Dividen Interim.

Hanya beberapa perusahaan yang membagikan dividen interim. Perusahaan2 yang membagikan dividen interim biasanya memiliki tujuan yang berbeda2. Perusahaan ingin memuaskan kepentingan investor, atau perusahaan memiliki laba yang besar yang sudah siap dibagikan sebelum membukukan profit tahunan. 

Bagaimana tata cara mendapatkan dividen?

Pada pengumuman dividen ada tanggal2 penting yang harus anda perhatikan yaitu cum date, ex date dan payment date. Misalnya diketahui: 

Cum date = 21 Agustus
Ex date = 22 Agustus
Payment date = 9 September 

Anda bisa mendapatkan dividen apabila anda memiliki sahamnya sampai dengan tanggal cum date (21 Agustus). Kalau anda menjual saham anda tanggal 21 Agustus, maka anda tidak mendapatkan dividen.

Anda juga tidak mendapatkan dividen kalau anda baru membeli saham tanggal 22 Agustus. Anda bisa baca tata cara pembayaran dividen disini: Arti dan Ilustrasi Pembagian Dividen

Kalau anda ingin mendapatkan dividen, anda harus perhatikan tanggal-tanggal penting tersebut. Dan situs2 yang memberikan jadwal dividen, sudah menyediakan tanggal cum date sampai payment date. 

Bagaimana metode pembayaran dividen?

Dividen akan masuk secara otomatis di rekening saham (Rekening Dana Investor) anda pada saat payment date. Anda tidak perlu mendaftar atau konfirmasi ke sekuritas. 

Semua sudah tersistem. Kalau anda mau lihat nilai dividen yang anda terima, anda bisa lihat di menu transaction / cash transaction history. Baca juga: Cara Pembayaran Dividen Saham.

Apakah semua perusahaan membagikan dividen?

Tidak. Hanya perusahaan yang mendapatkan laba bersih dan memutuskan untuk membagikan dividen, itulah perusahaan2 yang akan membagi dividen. 

Meskipun perusahaan memperoleh laba, bisa jadi perusahaan tidak membagikan dividen jika perusahaan ingin melakukan re-investasi. Oleh karena itu, kalau anda ingin dapat dividen besar, carilah perusahaan2 yang rutin membagi dividen per share yang tinggi. Anda bisa baca daftarnya disini: Daftar Perusahaan yang Rutin Membagi Dividen.

Apakah dividen pasti anda dapatkan kalau anda membeli saham?

Tidak. Anda hanya akan mendapatkan dividen jika anda memiliki saham perusahaan sampai tanggal cum date (anda bisa baca lagi poin: Tata cara mendapatkan dividen). Selain itu, anda hanya akan dapat dividen kalau perusahaan tersebut membagikan dividen.

Apa itu Dividend Yield dan Dividend Payout Ratio?

Anda bisa baca disini penjelasan dan kegunaan dividen yield dan dividend payout ratio.: Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Payout Ratio dan Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Yield.

Itulah penjelasan tentang dividen, termasuk tata cara mendapatkan dividen dan pembayaran dividen yang akan anda terima. Kalau anda seorang investor saham, peran dividen ini sangat penting untuk menambah pasif income anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.