Bandarmologi Saham: Cara Mengatasi Tipuan Bandar

Bandarmologi Saham: Cara Mengatasi Tipuan Bandar

Kita sering sekali mendengar istilah 'bandarmologi saham'. Di web Saham Gain ini, kita juga sudah pernah mengulas tentang beberapa analisa bandarmologi, cara bandar menggoreng saham dan lain2. Anda bisa baca disini: Bandarmologi Saham. 

Secara singkat, bandarmologi itu sendiri merupakan cara dan gerak-gerik bandar dalam menggerakan harga saham tertentu sesuai dengan planningnya. Semakin kecil likuiditas saham, semakin besar kemampuan bandar menggerakkan saham. 

Pada dasarnya, bandar nggak ingin anda untung, sehingga bandar akan berusaha 'menipu' anda dengan titik-titik harga tertentu, berita-berita / rumor yang tidak jelas supaya anda terpancing masuk perangkap di saham2 yang akan digoreng bandar. 

Maka dari itu, agar anda bisa menghindari jebakan2 bandar, ada beberapa cara yang bisa anda terapkan dalam trading anda, dan cara-cara ini sudah saya terapkan sendiri selama bertahun-tahun:

1. Selalu utamakan analisa teknikal 

Metode untuk menghindari jebakan2 bandar adalah utamakan ANALISA TEKNIKAL sebelum anda membeli saham. Analisis teknikal bisa memberikan arah level beli yang bagus, level harga yang baik untuk ditradingkan.

Chart-chart pattern bisa memberikan sinyal harga saham akan turun atau rebound. Titik-titik support-resisten bisa menjadi acuan entry beli dan jual suatu saham. 

Analisis teknikal bisa mendeteksi pergerakan bandar melalui pergerakan-pergerakan polanya. Dan analisa teknikal juga merupakan cerminan psikologis pasar itu sendiri. 

Kalau ada saham yang sering digoreng bandar, kalau bandar punya kemampuan kuat untuk mengendalikan suatu saham, maka analisa teknikal-nya pasti tidak akan terbentuk dengan pola yang bagus / beraturan. Demikian pula sebaliknya. 

Praktik2 dan strategi analisa teknikal untuk mencari saham2 yang akan naik, saham2 yang sudah murah, saham2 yang punya pola bagus untuk trading, sudah banyak sekali kita bahas cara-cara tradingnya beserta strategi2 simpelnya disini: Ebook Belajar Saham

Sehingga pola2 yang terbentuk pada analisa teknikal, baik melalui candle, support-resisten, chart pattern bisa memberikan analisa yang lebih bagus ketimbang anda hanya sekedar gambling mengikuti pergerakan saham2 yang sangat berisiko. 

2. Pilih saham-saham yang berkualitas  

Selain analisa teknikal, anda harus memilih saham2 yang berkualitas untuk trading. Analisa teknikal akan bekerja dengan baik apabila anda memilih saham2 yang benar / berkualitas juga. Saham2 yang berkualitas adalah:

- Saham2 yang bisa mudah dianalisa secara teknikal
- Saham2 yang mudah rebound setelah turun
- Saham2 yang likuid 
- Saham2 yang punya fluktuatif baik 

Cara-cara memilih saham, bisa anda lakukan melalui screening saham, yaitu memilih saham2 yang berkualitas dan membuang saham2 yang memiliki pergerakan jelek, salah satunya adalah saham2 yang mudah 'dipermainkan bandar. 

Cara-cara screening saham untuk menemukan stock pick yang bagus, bisa anda dapatkan disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus

Pada saham2 yang kualitasnya baik, kemampuan bandar untuk menggoreng saham akan semakin kecil, sehingga analisa teknikal jauh lebih mudah digunakan untuk mendeteksi dan menganalisa pergerakan saham selanjutnya. 

3. Pahami analisa fundamental 

Supaya anda tidak terjebak pada tipuan bandar, anda juga harus mempelajari analisa fundamental, yang berarti anda harus  memahami perusahaan apa yang sebenarnya anda beli. Baca juga tulisan saya disini: Membeli Saham = Kenali Perusahaanya.

Saham2 yang mudah digoreng bandar adalah saham-saham yang memiliki analisa fundamental, dan bisnis operasi yang tidak jelas. 

4. Pintar menyaring berita dan rumor 

Bandar biasanya memancing trader2 ritel dengan cara memberikan berita2 atau rumor terkait emiten yang akan digoreng. Ketika banyak trader ritel sudah mulai terpancing untuk masuk jebakan bandar, disitulah bandar akan mudah beraksi dan menjadi trader ritel sebagai 'korban'. Salah satunya, melalui strategi buy on rumor, sell on news. 

Maka dari itu, anda harus trading berdasarkan trading plan dan analisa teknikal. Jangan mengandalkan rumor dan berita, karena rumor yang beredar belum tentu akan searah dengan harga sahamnya. 

Intinya, jangan mudah terpancing dan menggunakan berita serta rumor untuk keputusan trading, terutama untuk saham2 yang operasionalnya nggak jelas dan sering rugi. 

Praktikkan empat cara ini untuk menghindari tipuan bandar. Praktikkan trading2 yang benar yang didasari atas analisa-analisa teknikal dan pemahaman akan perusahaan yang anda beli.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Berapa Besar Profit Trading Saham yang Bisa Diraih?

Berapa Besar Profit Trading Saham yang Bisa Diraih?

"Pak Heze, kalau kita trading berapa profit yang bisa kita dapatkan?" 

"Apakah profit dari trading saham bisa sampai 100 juta per bulan?"

"Trader A katanya bisa profit Rp500 juta per bulan dari trading saham. Apakah dengan trading kita bisa mendapatkan profit sebesar itu?"

Saya sering mendapatkan pertanyaan2 seperti ini. Jadi kalau saya boleh rangkum pertanyaan2 tersebut, maka inti pertanyaan tersebut sebenarnya adalah: "Berapa sih profit yang bisa kita dapatkan kalau kita trading saham?"

Anda yang sudah trader kawakan pasti mengerti bahwa profit dari trading itu berbeda-beda setiap orang. Bahkan anda yang katakanlah trading dengan modal Rp2 miliar. Profit yang anda dapatkan tiap bulan juga nggak mungkin flat / tetap. Pasti ada saatnya profit anda jauh lebih besar dibandingkan bulan2 sebelumnya. Ada saatnya profit anda lebih kecil dibandingkan saat2 yang lain.  

Namun sepertinya masih banyak trader yang belum memahami hal tersebut. Misalnya, ketika ada trader yang sukses mendapatkan profit Rp700 juta, akhirnya banyak trader yang menjadikan Rp700 juta sebagai patokan untuk mendapatkan profit di pasar saham. 

Padahal profit Rp700 juta yang didapatkan trader, belum tentu bisa anda dapatkan dengan nominal yang sama. Kenapa demikian? Anda harus mengetahui bahwa ada tiga hal utama yang menyebabkan profit yang anda dapatkan bisa berbeda dibandingkan trader2 lain: 

1. Pengalaman trading 


Pengalaman trading adalah hal utama yang mempengaruhi besar kecilnya profit yang anda dapatkan di pasar saham. Semakin pengalaman anda trading, semakin sering anda memantau saham, semakin sering anda menganalisis, anda akan lebih tahu gaya trading apa yang cocok untuk anda. 

Jika anda sudah menemukan gaya trading anda, analisis yang cocok untuk anda, mendapat profit besar tidaklah terlalu sulit. Hal ini sudah saya alami sendiri. Tetapi jika anda masih buta arah alias masih lampu hijau di dunia saham, jangan pernah berangan-angan terlalu tinggi untuk mendapat profit besar. Anda harus menambah pengalaman trading anda, dan pelajari, terapkan da praktikkan analisis teknikal dengan benar.   

2. Besar kecilnya modal trading 


Semakin besar modal yang anda gunakan dalam trading, profit yang anda dapatkan akan semakin terasa. Sebagai contoh, perhatikan tabel dibawah ini: 

Klik gambar untuk memperbesar

Perhatikan ilustrasi diatas di mana ada dua trader membeli saham WIKA di harga yang sama (1.200) dan jual di harga yang sama (1.700). Tetapi trader pertama membeli WIKA dengan modal Rp6 juta. Sedangkan trader kedua membeli WIKA dengan modal Rp721 juta. 

Maka saat keduanya menjual di harga yang sama, tentu saja profit trader yang membeli WIKA dengan modal Rp721 juta jauh lebih besar (Rp1 miliar) dibandingkan profit didapatkan trader pertama (Rp2,4 juta).  

Jadi mustahil dengan modal katakanlah Rp3 juta atau Rp5 juta tiba2 anda bisa mendapat profit Rp500 juta dalam sebulan, meskipun anda berhasil menjual saham di harga tinggi. Jika anda melihat trader2 yang mendapat profit ratusan juta atau miliaran, kemungkinan besar modal yang mereka gunakan juga sangat besar. Seperti contoh tabel diatas tadi, di mana ketika anda beli dan jual saham di harga yang sama tapi kalau modal anda jauh lebih besar, profit yang anda dapatkan juga pasti lebih terasa. 

Tidak semua trader adalah trader yang punya modal besar. Banyak trader pemula yang harus memulai trading dari nol, karena kita tahu sendiri bahwa BEI sekarang menggalakkan program Yuk Nabung Saham yang berhasil meningkatkan jumlah investor pemula dengan pesat. Maka dari itu, sudah bisa kita tebak bahwa di pasar saham banyak sekali investor dengan modal kecil.

Lalu bagaimana dengan trader yang modalnya masih kecil? Jika modal anda masih belum besar (katakanlah anda masih trading dengan modal Rp1 juta, Rp5 juta), anda harus tetap FOKUS untuk menganalisa saham, dan menambah modal anda secara bertahap. Saat anda sudah mahir dan modal trading anda semakin besar, profit yang anda dapatkan pasti akan lebih besar. 

Jangan pernah menjadikan profit Rp100 juta, Rp600 juta per bulan sebagai patokan anda untuk mendapat profit, apalagi jika modal anda masih kecil. Ketepatan analisis dan psikologis trading yang benar lebih penting daripada semua itu. 

3. Kondisi pasar saham saat itu 

Seperti yang saya tuliskan di awal paragraf, meskipun anda trading dengan modal yang sama, tetapi besar kecilnya profit yang bisa anda dapatkan setiap bulan tidak akan sama. Ada saatnya anda dapat profit besar, ada saatnya profit yang anda dapatkan lebih kecil. 

Hal ini karena kondisi pasar saham tidak selalu sama. Dalam kondisi pasar saham yang bullish kencang mungkin anda akan lebih mudah mendapatkan profit. Tetapi saat kondisi pasar saham sedang strong bearish, kemungkinan besar anda harus lebih banyak wait and see. 

Kondisi pasar saham yang naik dan turun ini membuat anda tidak bisa mematok angka profit yang tetap. Jadi kalau anda bertanya apakah bisa dapat profit Rp500 juta per bulan? Apakah bisa dapat profit Rp1 miliar per bulan? Jawabannya bisa. Namun sekali lagi semua itu tergantung juga dari pengalaman anda, besarnya modal yang anda gunakan dan kondisi pasar saham saat itu. 

And the last, tulisan saya di pos ini mungkin topiknya kelihatannya simpel sekali, karena ya kalau anda ditanya berapa profit yang bisa didapatkan dari trading saham? Jawabannya pasti udah jelas: Profit setiap orang beragam.  

Tetapi masih banyak trader yang belum memahami hal ini. Banyak trader yang ngarep dapat profit ratusan juta padahal belum pernah trading secara langsung. Banyak trader yang menjadikan trader2 besar sebagai patokan mereka untuk mendapatkan profit. 

Mimpi-mimpi seperti ini yang bisa meningkatkan risiko trading, dan akhirnya bisa berujung pada gambling di pasar saham. Maka besar kecilnya profit di pasar saham semuanya kembali lagi pada pengalaman anda, modal yang anda gunakan dan kondisi pasar saham. 

Tambah dulu pengalaman dan praktik trading anda. Seiring berjalannya waktu suntik modal secara bertahap, dan pelajari kondisi pasar saham dengan benar. Maka, profit anda akan meningkat.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Kapan Sebaiknya Merubah Strategi Trading?

Kapan Sebaiknya Merubah Strategi Trading?

Merubah strategi trading berarti anda harus mengganti cara anda membaca pergerakan saham, mengganti analisa teknikal trading yang anda gunakan sebelumnya, bahkan mungkin anda harus mengganti juga time frame trading (misalnya dari trading jangka pendek menjadi positioning).

Salah satu tulisan di web Saham Gain ini, saya pernah menuliskan bahwa sering mengganti strategi trading dampaknya tidak baik untuk anda. Karena merubah strategi trading berarti anda juga merubah trading plan yang harus anda jalankan. 

Sering merubah / mengganti trading plan justru akan menyebabkan anda bingung dengan keputusan trading yang anda buat. Tapi merubah strategi trading boleh-boleh saja dilakukan. 

Anda saya sarankan untuk merubah strategi trading jika: 

1. Anda sering rugi dengan strategi trading yang sekarang 

Artinya, ubah strategi trading jika strategi anda yang sekarang sudah tidak memberikan keuntungan lagi. Kalau anda menganalisa saham dengan analisa teknikal dan indikator2 yang anda pakai, dan anda lebih banyak rugi, maka anda bisa mencoba analisa teknikal yang lain. 

2. Anda menemukan strategi trading baru yang bisa menghasilkan profit lebih besar 

Jika anda menemukan kombinasi analisa teknikal yang ternyata bisa menghasilkan profit lebih besar dan konsisten dibandingkan strategi yang anda pakai sekarang, maka anda boleh merubah strategi trading anda. 

Meskipun strategi trading anda yang lama sebenarnya bisa menghasilkan profit, tapi nggak ada salahnya anda merubah strategi trading, jika memang bisa menghasilkan profit yang lebih baik. 

Strategi2 trading dan analisis teknikal untuk membaca saham2 yang akan naik, bisa anda pelajari juga disini: Ebook Belajar Saham

Hal ini juga pernah saya alami sendiri, di mana saya mengganti dan memodifikasi strategi trading dan beberapa analisa teknikal karena ada sistem teknikal yang lebih baik. 

3. Anda sulit menginterpretasikan analisa teknikal yang anda pakai 

Analisis teknikal diciptakan agar anda membaca potensi pergerakan saham: Apakah saham berpotensi naik? Apakah saham akan turun? Apakah saham tersebut layak beli? 

Nah kalau anda sulit membaca dan menerapkan analisa teknikal yang anda gunakan, maka itu artinya analisa teknikal tersebut tidak cocok untuk anda. Anda bisa mengganti dengan variasi analisa teknikal yang lain.

Sulit menerapkan analisa teknikal berarti anda sering terkena false signal, dan dengan adanya analisa teknikal tersebut, anda justru semakin bingung dengan keputusan trading anda. 

4. Mengganti time frame trading

Anda yang mau mengganti time frame trading, misalnya dari intraday trading ke swing trading atau sebaliknya. Atau anda dulunya trader sekarang ingin jadi investor, atau sebaliknya, maka otomatis anda merubah strategi trading anda.

Merubah strategi trading tidak harus merubah semua analisa2 anda. Anda bisa 'memodifikasi' strategi trading anda. Tapi kalau anda merasa strategi trading anda perlu diubah semua, tidak masalah.

Kalau anda mengalami salah satu dari keempat kondisi diatas, anda boleh merubah strategi trading sesuai dengan kebutuhan anda. 

Tapi kalau anda sudah nyaman dengan strategi trading yang sekarang, saya tidak menyarankan anda untuk merubah strategi trading. Kalau anda ingin menggunakan analisa teknikal yang lain, cukup modifikasi analisa teknikal yang anda pakai (misalnya dengan menambah analisa teknikal tertentu).


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Daftar Saham Consumer Goods

Daftar Saham Consumer Goods

Perusahaan consumer goods atau industri barang konsumsi adalah perusahaan bergerak di bidang manufaktur yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi, di mana produk2 perusahaan consumer goods nantinya akan dikonsumsi atau dipakai oleh masyarakat luas. 

Perusahaan2 consumer goods cukup banyak yang sudah go public di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan consumer goods di BEI termasuk dalam sektor consumer goods. Namun sektor ini dibagi lagi ke dalam beberapa jenis sub sektor, yaitu: Makanan & minuman, kosmetik & rumah tanga, peratalan rumah tangga, obat2-an, pabrik tembakau, lain2. 

Kalau anda ingin mencari daftar sektor dan sub sektor di pasar saham, berserta daftar saham2nya, anda bisa baca langkah2nya disini: Cara Mencari Sektor & Sub Sektor Saham. 

Sehingga daftar saham consumer goods di BEI juga diklasifikasikan ke dalam sub sektor tersebut. Berikut adalah daftar perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI

INDUSTRI BARANG KONSUMSI - SUB SEKTOR MAKANAN & MINUMAN

1. PT Akasha Wira Internasional Tbk (ADES)
2. PT Tri Banyan Tirta Tbk (ALTO)
3. PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK)
4. PT Budi Strach & Sweetener Tbk (BUDI)
5. PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP)
6. PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (CEKA)
7. PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO)
8. PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO)
9. PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) 
10. PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD) 
11. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD)
12. PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI)
13. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
14. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
15. PT Magna Investama Mandiri Tbk (MGNA)
16. PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI)
17. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) 
18. PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI)
19. PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR)
20. PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (PSDN)
21. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) 
22. PT Sekar Bumi Tbk (SKBM)
23. PT Sekar Laut Tbk (SKLT) 
24. PT Siantar Top Tbk (STTP)
25. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) 

INDUSTRI BARANG KONSUMSI - KOSMETIK & RUMAH TANGGA

1. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
2. PT Kino Indonesia Tbk (KINO)
3. PT Mandom Indonesia Tbk (TCID)
4. PT Martina Berto Tbk (MBTO)
5. PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS)
6. PT Mustika Ratu Tbk (MRAT)

INDUSTRI BARANG KONSUMSI - SUB SEKTOR PERALATAN RUMAH TANGGA

1. PT Chitose Internasional Tbk (CINT) 
2. PT Kedaung Indah Can Tbk (KICI)
3. PT Langgeng Makmur Industri Tbk (LMPI) 
4. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD)

INDUSTRI BARANG KONSUMSI - SUB SEKTOR OBAT-OBATAN 

1. PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA)
2. PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF)
3. PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF)
4. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
5. PT Merck Tbk (MERK) 
6. PT Phapros Tbk (PEHA)
7. PT Pyridam Farma Tbk (PYFA)
8. PT Merck Sharp Dohme Farma Tbk (SCPI)
9. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)
10. PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC)

INDUSTRI BARANG KONSUMSI - SUB SEKTOR PABRIK TEMBAKAU

1. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
2. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP)
3. PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC)
4. PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) 
5. PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) 

INDUSTRI BARANG KONSUMSI - SUB SEKTOR LAIN-LAIN

1. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) 

Itulah daftar saham consumer goods yang terdaftar di BEI.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

EBOOK NEW EDITION: Full Praktik Membaca Saham yang Akan Turun

EBOOK NEW EDITION: Full Praktik Membaca Saham yang Akan Turun

Pada saat mengamati grafik saham, anda pasti sering menemukan saham-saham yang harganya naik gila-gilaan, trennya mengalami kenaikan (uptrend) yang sangat meyakinkan dan signifikan. 

Tetapi ketika saham-saham tersebut sudah naik tinggi, dan anda mencoba membeli sahamnya, tidak lama kemudian saham tersebut langsung turun, sehingga anda 'nyangkut di harga puncak' (saham dibeli di harga atas, then harganya langsung turun drastis). 

Pernahkah anda mengalaminya? 

Salah satu konsep pergerakan saham adalah: Harga saham tidak mungkin bergerak naik terus. Ada satu titik di mana harga saham akan mengalami koreksi. Semakin cepat saham naik (dan turunnya cuma sedikit), saham tersebut punya kecenderungan untuk koreksi/ turun lebih cepat juga. 

Nah, inilah yang menjadi pembahasan kita di ebook new edition kali ini yaitu: Praktik membaca saham-saham yang sudah berada di ujung tren naik, dan bersiap akan turun / koreksi. 

Praktik membaca saham yang akan turun ini sangat penting dan berbobot untuk seorang trader. Karena dalam praktiknya, banyak trader yang suka mengejar saham yang harganya sedang naik2nya, tanpa disadari trader, saham tersebut sebenarnya sudah berada di ujung tren naik. 

Jadi kalau suatu saat anda menemukan saham yang tren-nya lagi naik kencang, dan anda belum sempat membeli sahamnya, maka anda tidak perlu terburu membeli sahamnya karena 'takut ketinggalan kereta'.

Anda bisa menganalisa dahulu pola-pola yang terjadi pada saat saham sudah naik tinggi. Kalau saham tersebut sudah menunjukkan pola penurunan / koreksi, berarti anda tidak disarankan untuk membeli sahamnya, tetapi anda bisa menunggu saham tersebut koreksi, sehingga momentum trading anda bisa lebih baik. 

Ebook new edition ini saya lengkapi dengan praktik2 langsung dan strategi2 trading saham yang sudah saya jalankan sendiri untuk membaca saham yang berpotensi dan rawan turun setelah naik tajam. 

Jadi anda nggak hanya baca teori, tapi anda akan langsung praktik dan menerapkan, sehingga anda bisa mengaplikasikan dalam trading anda.

Kita akan menggunakan analisa-analisa teknikal yang simpel, di mana analisa dan pola-pola untuk melihat saham yang akan turun sebenarnya juga sering muncul di grafik saham, tetapi banyak tidak disadari trader. Disini kita akan mempraktikannya lebih dalam. 

Di beberapa update ebook sebelumnya: Ebook New Edition - Full Praktik Panduan Menemukan Saham Diskon, saya sudah menjelaskan tentang praktik2 menemukan saham diskon dan murah secara analisa teknikal. Untuk update yang kali ini, kita akan membahas 'sebaliknya', yaitu menemukan saham yang sudah terlalu tinggi secara tren (teknikal). 

Ebook ini adalah ebook update dari ebook yang sudah saya terbitkan sebelumnya, yaitu: Ebook Trading Saham Pemula - Expert (427 halaman). Anda bisa lihat kembali seluruh review dan testimonial ebooknya. 

Berikut cover ebooknya: 

Klik cover ebook untuk memperbesar

Bagaimana cara mendapatkan ebooknya? 

Seperti yang sudah saya tuliskan sebelumnya, untuk anda yang sudah pernah membeli dan memiliki (khusus) Ebook Trading Saham ini, anda bisa mendapatkan FREE UPDATENYA. 

Anda bisa langsung request update ebook melalui: 

1. Email: 401xdssh@gmail.com
2. WA /Telegeram: 087859520042
3. Facebook saya: Facebook Belajar Saham

Usahakan gunakan alamat email yang sama pada saat anda membeli ebook, untuk memudahkan tracing email dan pengiriman update ebooknya.

PEMESANAN EBOOK TRADING SAHAM 

Untuk anda yang belum memiliki ebooknya, dan ingin memesan, berikut cara belinya: 


1. Pembayaran dilakukan melalui transfer via bank lokal (BCA atau BRI)
- BCA = 440 - 1315378
- BRI = 0172 - 01 - 044985 - 50 - 8
Atas nama: El Hezekiah Sabbat
Harga Ebook = Rp145.000

2. Setelah anda bisa konfirmasi melalui email 401xdssh@gmail.com atau melalui WA / Telegram saya: 087859520042. 

3. Ebook akan saya kirimkan melalui email anda. Ebook bisa dibuka di laptop, PC dan smartphone.

Layanan tambahan ebook:

1. Konsultasi gratis

Anda yang sudah memiliki ebooknya, anda bisa konsultasi gratis dengan saya. Anda bisa lihat detailnya disini: Konsultasi Saham Gratis. 

2. Anda akan mendapatkan free software saham untuk melakukan analisa teknikal lengkap, mulai dari indikator, candlestick yang sering digunakan di pasar saham. 

3. Anda bisa mendapatkan free update ebook bagi yang sudah pernah membeli ebooknya.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Bull dan Bear di Pasar Saham

Bull dan Bear di Pasar Saham

Istilah BULL dan BEAR di pasar saham tidak asing bagi para trader. Bull atau biasa disebut bullish berarti periode di mana saham atau indeks mengalami KENAIKAN harga. Bear atau biasa disebut bearish merupakan periode di mana saham atau indeks mengalami PENURUNAN. 

Jadi di grafik saham, yang disebut bull dan bear itu yang seperti ini: 


Saat naik, maka kita bisa menyebutnya bullish. Saat saham turun, kita boleh menyebutnya bearish. Tapi harus saya akui, praktiknya dalam trading nggak sesimpel itu. 

Sebagai trader, anda harus menganalisa lebih lanjut bull-bear yang terjadi pada saham-saham yang anda incar, karena momen bullish dan bearish suatu saham inilah yang nantinya anda manfaatkan untuk mencari profit di saham. 

Ada dua poin penting yang harus anda pahami mengenai pergerakan bull dan bear di market: 

1. Ada banyak tipe bullish-bearish di market

Terkadang saham-saham akan mengalami periode bullish dalam waktu yang cepat, lalu kembali bearish. Terkadang saham2 akan mengalami bullish yang cukup lama. Tapi terkadang market akan mengalami periode bearish yang lebih lama, dan setelah banyak saham jatuh, barulah saham2 kembali memasuki periode bullish dan euforia. 

Sentimen2 negatif tentang fundamental makro, bisa menyebabkan periode bearish market yang lebih panjang, demikian juga sebaliknya.  

2. Kemampuan bullish dan bearish tiap saham tidak sama 

Setiap saham juga memiliki kemampuan bull dan bear yang berbeda-beda. Ada saham yang selalu diborong trader ketika sudah memasuki periode jenuh jual (bear), sehingga harganya akan mudah naik (bull) setelah turun.

Tetapi ada juga saham yang harganya turun terus berkepanjangan. Ada saham yang harganya lebih sering sideways. Ada saham yang sulit naik / rebound tajam pada saat harganya sudah turun.

Nah di dalam trading saham anda harus bisa menemukan saham2 yang punya masa2 bullish yang lebih cepat setelah sahamnya mengalami periode bearish, karena saham2 dengan tipe itulah yang bisa memberikan profit yang lebih baik. 

Anda bisa pelajari juga cara-cara menemukan saham2 yang sudah murah / diskon secara analisa teknikal dan siap rebound disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon. 

Apa yang bisa anda pelajari dari poin-poin tersebut? 

Periode bull dan bear di pasar saham ini sangat berkaitan MOMENTUM, yaitu momentum anda untuk membeli saham di harga yang bagus. Termasuk juga momentum untuk menunggu periode yang tepat untuk trading (wait anda see). 

Terutama buat anda yang ingin membeli saham-saham di harga murah, anda harus memahami praktik2 bull dan bear yang terjadi di market, bukan hanya sekedar teori dasar. 

Di pos ini: Konsep Trading Saham: Beli Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun, saya juga sudah menuliskan bahwa konsep dasar trading yang harus anda pahami lebih dulu adalah: Bagaimana anda mempraktikkan untuk mencari dan membeli saham2yang lagi turun / akan naik, dan jual saat harganya sudah naik / akan koreksi. 

Anda yang selama ini mungkin hanya sering mendengar istilah 'saham lagi bullish', 'saham sedang bearish', mulai saat ini anda harus melakukan analisa2 teknikal yang lebih spesifik untuk menemukan momentum2 trading dari periode bull dan bear market. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Penny Stock di Pasar Saham

Penny Stock di Pasar Saham

Anda mungkin sering mendengar istilah PENNY STOCK dalam trading. Atau bahkan beberapa diantara anda masih asing dengan isitlah penny stockMenurut Wikipedia, penny stock  didefinisikan sebagai berikut:

Penny stock, also known as micro-cap stocks, nano-cap stocks, small cap stocks and OTC stocks, are common shares of small public companies that trade at low prices per share

Penny sendiri dalam Bahasa Indonesia artinya adalah satu sen coin / satu sen dollar. Jadi dalam konteks pasar saham Indonesia, pengertian penny stock adalah saham-saham yang kapitalisasi pasarnya sangat kecil, yang harga sahamnya sangat murah, pada harga Rp50 per saham.  

Secara singkat, penny stock adalah saham2 yang harganya Rp50 per saham (saham gocap) atau saham2 yang harganya mendekati gocap. Saham2 gocap adalah saham2 yang harganya nggak bergerak alias saham tidur. 

Ada banyak penyebab mengapa suatu saham harganya bisa menjadi gocap. Penyebab utamanya adalah karena kondisi fundamental perusahaan yang tidak begitu baik, sehingga sahamnya turun terus sampai ke level terendah harga saham (Rp50). 

Contohnya saham BUMI yang dulu pernah menjadi saham blue chip sekitar tahun 2008, namun karena kinerja fundamental yang terus anjlok, dan harga komoditas lesu, saham BUMI turun terus sampai akhirnya menyentuh Rp50 per saham. Walaupun akhirnya, saham BUMI bisa keluar lagi dari level gocap. 

Ada banyak contoh saham gocap di pasar saham kita, antara lain sebagai berikut: 

1. PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI)
2. PT Bank MNC International Tbk (BABP)
3. PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA)
4. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) 
5. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) 
6. PT Darma Henwa Tbk (DEWA)
7. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI)

Dan masih buanyaaak daftar penny stock di pasar saham Indonesia. Ciri-ciri penny stock sudah jelas: Kinerja fundamental jelek, dan pada umumnya saham beredarnya juga cenderung sedikit, sehingga peminat saham tersebut kecil. 

Jadi sebenarnya kita bisa memasukkan penny stock ini ke dalam kategori / list saham2 gorengan alias junk stock, karena saham2 gocap memang sangat rentan digoreng oleh bandar juga. Baca juga: Kenali Saham Gorengan di Indonesia.

Bagaimana cara trading di penny stock?

Penny stock tentu nggak bisa anda tradingkan di pasar reguler (tempat biasanya anda trading). Lho kenapa Pak Heze?

Saham2 yang harganya Rp50 umumnya nggak bergerak (saham tidur). Artinya nggak ada yang mentradingkan sahamnya. Tentu saja anda nggak bisa membeli suatu saham kalau tidak ada bid dan offernya. Kecuali, kalau saham2 gocap ini masih bergerak di kisaran harga 51, 52, 53, 54.. 

Penny stock, karena harganya murah, masih tetap ditradingkan tapi tidak melalui pasar reguler, melainkan di pasar negosiasi. Jadi, anda tetap bisa mentradingkan penny stock melalui pasar tersebut. Baca juga: Cara Transaksi Saham di Pasar Negosiasi. 

Saham2 yang ditradingkan di pasar negosisasi, umumnya harganya lebih murah dibandingkan harganya di pasar reguler. Jadi kalau ada saham Rp50, maka di pasar negosiasi harganya bisa lebih rendah dari Rp50, sehingga dari segi modal, akan lebih terjangkau. 

Tapi bukan berarti penny stock adalah saham yang bagus buat trader. Baca terus sampai habis. 

Seluk beluk penny stock di pasar saham Indonesia

Di pasar saham kita, jumlah penny stock sangat banyak. Mayoritas penny stock harganya nggak akan banyak bergerak lagi. Jadi kalau harganya sudah 'nyaman' di Rp50, ya dalam jangka panjang harganya akan di level itu-itu saja.  

Tetapi  ada beberapa kasus juga di mana saham2 gocap ini tiba2 diangkat tinggi. Contohnya, kalau anda sudah trading di akhir tahun 2016 - awal 2017, anda pasti ingat peristiwa 'Kebangkitan Saham-saham Zombie', yaitu saham2 Bakrie Group (BUMI, ELTY, DEWA, ENRG dkk). 

Saham2 ini sudah lamaaaa sekali jadi penny stock. Tiba2 saham2 ini terus bergerak naik dengan volume transaksi yang sangat tinggi karena ada isu restrukturisasi perusahaan2 Bakrie Group, dan saat itu harga komoditas rebound, sehingga BUMI yang menjadi induk saham Bakrie Group harganya melejit naik, dan kemudian diikuti oleh anak2 usahanya seperti ELTY, DEWA dkk.

Penny stock yang bergerak naik drastis, kerap kali menarik perhatian trader-trader ritel maupun spekulan. 

Kenaikan penny stock dalam waktu singkat selalu menimbulkan banyak spekulasi: Kinerja perusahaan akan membaik, harga wajarnya harusnya di Rp500, 'harta terpendam' waktunya beli, dan masih banyak spekulasi2 lain. Tapi fakta selalu berkata sebaliknya. 

Perlu anda ketahui bahwa "kebangkitan" penny stock di pasar saham ini biasanya sifatnya hanya sementara. Seperti saham2 Bakrie Group ini contohnya, di mana saat masa2 euforia kenaikan ELTY dkk ternyata hanya berlangsung 3-4 bulan. 

Setelah itu, semua balik lagi ke harga gocap. ELTY sempat naik dari 50 ke 100. Namun tidak lama kemudian dan sampai sekarang, balik jadi penny stock.

Contoh lainnya adalah saham BEKS. Saham BEKS juga termasuk penny stock yang sempat menggemparkan pebisnis saham karena bangkit dari saham tidur, dan banyak spekulasi kinerja fundamentalnya akan membaik. 

Anda bisa baca lagi ulasannya disini: Analisa Saham BEKS untuk Jangka Panjang. Tapi faktanya, BEKS balik lagi ke gocap. Dan tidak sedikit trader2 yang terjebak membeli saham BEKS tanpa menganalisa dan melihat laporan keuangannya terlebih dahulu. 

Jadi kesimpulannya, penny stock adalah saham2 yang berisiko untuk trader dan investor. Karena biar bagaimanapun juga, mayoritas penny stock kinerja fundamentalnya kurang baik, sehingga kenaikan sahamnya biasanya hanya terjadi sementara. 

Bandar hanya memanfaatkan momentum, berita, isu, rumor untuk menaikkan saham2 gocap ke level tertentu, lalu setelah itu diturunkan kembali ke Rp50. 

Tidak ada salahnya anda mentradingkan saham2 penny stock ketika saham2 tersebut sedang booming. Tapi saran saya, tradinglah dengan modal kecil, dan jangan pernah keep saham terlalu lama. Tetapkan target untung, dan kalau sudah profit, anda harus jual. 

Sebagai contoh,  saat saham2 Bakrie Group bangkit dari gocap, saya sendiri beberapa kali mentradingkan ENRG dan ELTY, namun saya hold saham2 ini maksimal hanya 1-2 harian, dan tetap trading dengan modal sekecil mungkin. 

Fokus di saham-saham yang bagus harus tetap menadi trading plan utama anda. Kalau ada saham2 yang lebih bagus, yang grafiknya tetap oke selama long term, anda nggak perlu repot-repot terlalu spekulasi di penny stock. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.