Kapan Sebaiknya Merubah Strategi Trading?

Kapan Sebaiknya Merubah Strategi Trading?

Merubah strategi trading berarti anda harus mengganti cara anda membaca pergerakan saham, mengganti analisa teknikal trading yang anda gunakan sebelumnya, bahkan mungkin anda harus mengganti juga time frame trading (misalnya dari trading jangka pendek menjadi positioning).

Salah satu tulisan di web Saham Gain ini, saya pernah menuliskan bahwa sering mengganti strategi trading dampaknya tidak baik untuk anda. Karena merubah strategi trading berarti anda juga merubah trading plan yang harus anda jalankan. 

Sering merubah / mengganti trading plan justru akan menyebabkan anda bingung dengan keputusan trading yang anda buat. Tapi merubah strategi trading boleh-boleh saja dilakukan. 

Anda saya sarankan untuk merubah strategi trading jika: 

1. Anda sering rugi dengan strategi trading yang sekarang 

Artinya, ubah strategi trading jika strategi anda yang sekarang sudah tidak memberikan keuntungan lagi. Kalau anda menganalisa saham dengan analisa teknikal dan indikator2 yang anda pakai, dan anda lebih banyak rugi, maka anda bisa mencoba analisa teknikal yang lain. 

2. Anda menemukan strategi trading baru yang bisa menghasilkan profit lebih besar 

Jika anda menemukan kombinasi analisa teknikal yang ternyata bisa menghasilkan profit lebih besar dan konsisten dibandingkan strategi yang anda pakai sekarang, maka anda boleh merubah strategi trading anda. 

Meskipun strategi trading anda yang lama sebenarnya bisa menghasilkan profit, tapi nggak ada salahnya anda merubah strategi trading, jika memang bisa menghasilkan profit yang lebih baik. 

Strategi2 trading dan analisis teknikal untuk membaca saham2 yang akan naik, bisa anda pelajari juga disini: Ebook Belajar Saham

Hal ini juga pernah saya alami sendiri, di mana saya mengganti dan memodifikasi strategi trading dan beberapa analisa teknikal karena ada sistem teknikal yang lebih baik. 

3. Anda sulit menginterpretasikan analisa teknikal yang anda pakai 

Analisis teknikal diciptakan agar anda membaca potensi pergerakan saham: Apakah saham berpotensi naik? Apakah saham akan turun? Apakah saham tersebut layak beli? 

Nah kalau anda sulit membaca dan menerapkan analisa teknikal yang anda gunakan, maka itu artinya analisa teknikal tersebut tidak cocok untuk anda. Anda bisa mengganti dengan variasi analisa teknikal yang lain.

Sulit menerapkan analisa teknikal berarti anda sering terkena false signal, dan dengan adanya analisa teknikal tersebut, anda justru semakin bingung dengan keputusan trading anda. 

4. Mengganti time frame trading

Anda yang mau mengganti time frame trading, misalnya dari intraday trading ke swing trading atau sebaliknya. Atau anda dulunya trader sekarang ingin jadi investor, atau sebaliknya, maka otomatis anda merubah strategi trading anda.

Merubah strategi trading tidak harus merubah semua analisa2 anda. Anda bisa 'memodifikasi' strategi trading anda. Tapi kalau anda merasa strategi trading anda perlu diubah semua, tidak masalah.

Kalau anda mengalami salah satu dari keempat kondisi diatas, anda boleh merubah strategi trading sesuai dengan kebutuhan anda. 

Tapi kalau anda sudah nyaman dengan strategi trading yang sekarang, saya tidak menyarankan anda untuk merubah strategi trading. Kalau anda ingin menggunakan analisa teknikal yang lain, cukup modifikasi analisa teknikal yang anda pakai (misalnya dengan menambah analisa teknikal tertentu).


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Daftar Saham Consumer Goods

Daftar Saham Consumer Goods

Perusahaan consumer goods atau industri barang konsumsi adalah perusahaan bergerak di bidang manufaktur yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi, di mana produk2 perusahaan consumer goods nantinya akan dikonsumsi atau dipakai oleh masyarakat luas. 

Perusahaan2 consumer goods cukup banyak yang sudah go public di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan consumer goods di BEI termasuk dalam sektor consumer goods. Namun sektor ini dibagi lagi ke dalam beberapa jenis sub sektor, yaitu: Makanan & minuman, kosmetik & rumah tanga, peratalan rumah tangga, obat2-an, pabrik tembakau, lain2. 

Kalau anda ingin mencari daftar sektor dan sub sektor di pasar saham, berserta daftar saham2nya, anda bisa baca langkah2nya disini: Cara Mencari Sektor & Sub Sektor Saham. 

Sehingga daftar saham consumer goods di BEI juga diklasifikasikan ke dalam sub sektor tersebut. Berikut adalah daftar perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI

INDUSTRI BARANG KONSUMSI - SUB SEKTOR MAKANAN & MINUMAN

1. PT Akasha Wira Internasional Tbk (ADES)
2. PT Tri Banyan Tirta Tbk (ALTO)
3. PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK)
4. PT Budi Strach & Sweetener Tbk (BUDI)
5. PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP)
6. PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (CEKA)
7. PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO)
8. PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO)
9. PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) 
10. PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD) 
11. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD)
12. PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI)
13. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
14. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
15. PT Magna Investama Mandiri Tbk (MGNA)
16. PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI)
17. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) 
18. PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI)
19. PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR)
20. PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (PSDN)
21. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) 
22. PT Sekar Bumi Tbk (SKBM)
23. PT Sekar Laut Tbk (SKLT) 
24. PT Siantar Top Tbk (STTP)
25. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) 

INDUSTRI BARANG KONSUMSI - KOSMETIK & RUMAH TANGGA

1. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
2. PT Kino Indonesia Tbk (KINO)
3. PT Mandom Indonesia Tbk (TCID)
4. PT Martina Berto Tbk (MBTO)
5. PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS)
6. PT Mustika Ratu Tbk (MRAT)

INDUSTRI BARANG KONSUMSI - SUB SEKTOR PERALATAN RUMAH TANGGA

1. PT Chitose Internasional Tbk (CINT) 
2. PT Kedaung Indah Can Tbk (KICI)
3. PT Langgeng Makmur Industri Tbk (LMPI) 
4. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD)

INDUSTRI BARANG KONSUMSI - SUB SEKTOR OBAT-OBATAN 

1. PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA)
2. PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF)
3. PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF)
4. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
5. PT Merck Tbk (MERK) 
6. PT Phapros Tbk (PEHA)
7. PT Pyridam Farma Tbk (PYFA)
8. PT Merck Sharp Dohme Farma Tbk (SCPI)
9. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)
10. PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC)

INDUSTRI BARANG KONSUMSI - SUB SEKTOR PABRIK TEMBAKAU

1. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
2. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP)
3. PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC)
4. PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) 
5. PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) 

INDUSTRI BARANG KONSUMSI - SUB SEKTOR LAIN-LAIN

1. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) 

Itulah daftar saham consumer goods yang terdaftar di BEI.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

EBOOK NEW EDITION: Full Praktik Membaca Saham yang Akan Turun

EBOOK NEW EDITION: Full Praktik Membaca Saham yang Akan Turun

Pada saat mengamati grafik saham, anda pasti sering menemukan saham-saham yang harganya naik gila-gilaan, trennya mengalami kenaikan (uptrend) yang sangat meyakinkan dan signifikan. 

Tetapi ketika saham-saham tersebut sudah naik tinggi, dan anda mencoba membeli sahamnya, tidak lama kemudian saham tersebut langsung turun, sehingga anda 'nyangkut di harga puncak' (saham dibeli di harga atas, then harganya langsung turun drastis). 

Pernahkah anda mengalaminya? 

Salah satu konsep pergerakan saham adalah: Harga saham tidak mungkin bergerak naik terus. Ada satu titik di mana harga saham akan mengalami koreksi. Semakin cepat saham naik (dan turunnya cuma sedikit), saham tersebut punya kecenderungan untuk koreksi/ turun lebih cepat juga. 

Nah, inilah yang menjadi pembahasan kita di ebook new edition kali ini yaitu: Praktik membaca saham-saham yang sudah berada di ujung tren naik, dan bersiap akan turun / koreksi. 

Praktik membaca saham yang akan turun ini sangat penting dan berbobot untuk seorang trader. Karena dalam praktiknya, banyak trader yang suka mengejar saham yang harganya sedang naik2nya, tanpa disadari trader, saham tersebut sebenarnya sudah berada di ujung tren naik. 

Jadi kalau suatu saat anda menemukan saham yang tren-nya lagi naik kencang, dan anda belum sempat membeli sahamnya, maka anda tidak perlu terburu membeli sahamnya karena 'takut ketinggalan kereta'.

Anda bisa menganalisa dahulu pola-pola yang terjadi pada saat saham sudah naik tinggi. Kalau saham tersebut sudah menunjukkan pola penurunan / koreksi, berarti anda tidak disarankan untuk membeli sahamnya, tetapi anda bisa menunggu saham tersebut koreksi, sehingga momentum trading anda bisa lebih baik. 

Ebook new edition ini saya lengkapi dengan praktik2 langsung dan strategi2 trading saham yang sudah saya jalankan sendiri untuk membaca saham yang berpotensi dan rawan turun setelah naik tajam. 

Jadi anda nggak hanya baca teori, tapi anda akan langsung praktik dan menerapkan, sehingga anda bisa mengaplikasikan dalam trading anda.

Kita akan menggunakan analisa-analisa teknikal yang simpel, di mana analisa dan pola-pola untuk melihat saham yang akan turun sebenarnya juga sering muncul di grafik saham, tetapi banyak tidak disadari trader. Disini kita akan mempraktikannya lebih dalam. 

Di beberapa update ebook sebelumnya: Ebook New Edition - Full Praktik Panduan Menemukan Saham Diskon, saya sudah menjelaskan tentang praktik2 menemukan saham diskon dan murah secara analisa teknikal. Untuk update yang kali ini, kita akan membahas 'sebaliknya', yaitu menemukan saham yang sudah terlalu tinggi secara tren (teknikal). 

Ebook ini adalah ebook update dari ebook yang sudah saya terbitkan sebelumnya, yaitu: Ebook Trading Saham Pemula - Expert (427 halaman). Anda bisa lihat kembali seluruh review dan testimonial ebooknya. 

Berikut cover ebooknya: 

Klik cover ebook untuk memperbesar

Bagaimana cara mendapatkan ebooknya? 

Seperti yang sudah saya tuliskan sebelumnya, untuk anda yang sudah pernah membeli dan memiliki (khusus) Ebook Trading Saham ini, anda bisa mendapatkan FREE UPDATENYA. 

Anda bisa langsung request update ebook melalui: 

1. Email: 401xdssh@gmail.com
2. WA /Telegeram: 087859520042
3. Facebook saya: Facebook Belajar Saham

Usahakan gunakan alamat email yang sama pada saat anda membeli ebook, untuk memudahkan tracing email dan pengiriman update ebooknya.

PEMESANAN EBOOK TRADING SAHAM 

Untuk anda yang belum memiliki ebooknya, dan ingin memesan, berikut cara belinya: 


1. Pembayaran dilakukan melalui transfer via bank lokal (BCA atau BRI)
- BCA = 440 - 1315378
- BRI = 0172 - 01 - 044985 - 50 - 8
Atas nama: El Hezekiah Sabbat
Harga Ebook = Rp145.000

2. Setelah anda bisa konfirmasi melalui email 401xdssh@gmail.com atau melalui WA / Telegram saya: 087859520042. 

3. Ebook akan saya kirimkan melalui email anda. Ebook bisa dibuka di laptop, PC dan smartphone.

Layanan tambahan ebook:

1. Konsultasi gratis

Anda yang sudah memiliki ebooknya, anda bisa konsultasi gratis dengan saya. Anda bisa lihat detailnya disini: Konsultasi Saham Gratis. 

2. Anda akan mendapatkan free software saham untuk melakukan analisa teknikal lengkap, mulai dari indikator, candlestick yang sering digunakan di pasar saham. 

3. Anda bisa mendapatkan free update ebook bagi yang sudah pernah membeli ebooknya.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Bull dan Bear di Pasar Saham

Bull dan Bear di Pasar Saham

Istilah BULL dan BEAR di pasar saham tidak asing bagi para trader. Bull atau biasa disebut bullish berarti periode di mana saham atau indeks mengalami KENAIKAN harga. Bear atau biasa disebut bearish merupakan periode di mana saham atau indeks mengalami PENURUNAN. 

Jadi di grafik saham, yang disebut bull dan bear itu yang seperti ini: 


Saat naik, maka kita bisa menyebutnya bullish. Saat saham turun, kita boleh menyebutnya bearish. Tapi harus saya akui, praktiknya dalam trading nggak sesimpel itu. 

Sebagai trader, anda harus menganalisa lebih lanjut bull-bear yang terjadi pada saham-saham yang anda incar, karena momen bullish dan bearish suatu saham inilah yang nantinya anda manfaatkan untuk mencari profit di saham. 

Ada dua poin penting yang harus anda pahami mengenai pergerakan bull dan bear di market: 

1. Ada banyak tipe bullish-bearish di market

Terkadang saham-saham akan mengalami periode bullish dalam waktu yang cepat, lalu kembali bearish. Terkadang saham2 akan mengalami bullish yang cukup lama. Tapi terkadang market akan mengalami periode bearish yang lebih lama, dan setelah banyak saham jatuh, barulah saham2 kembali memasuki periode bullish dan euforia. 

Sentimen2 negatif tentang fundamental makro, bisa menyebabkan periode bearish market yang lebih panjang, demikian juga sebaliknya.  

2. Kemampuan bullish dan bearish tiap saham tidak sama 

Setiap saham juga memiliki kemampuan bull dan bear yang berbeda-beda. Ada saham yang selalu diborong trader ketika sudah memasuki periode jenuh jual (bear), sehingga harganya akan mudah naik (bull) setelah turun.

Tetapi ada juga saham yang harganya turun terus berkepanjangan. Ada saham yang harganya lebih sering sideways. Ada saham yang sulit naik / rebound tajam pada saat harganya sudah turun.

Nah di dalam trading saham anda harus bisa menemukan saham2 yang punya masa2 bullish yang lebih cepat setelah sahamnya mengalami periode bearish, karena saham2 dengan tipe itulah yang bisa memberikan profit yang lebih baik. 

Anda bisa pelajari juga cara-cara menemukan saham2 yang sudah murah / diskon secara analisa teknikal dan siap rebound disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon. 

Apa yang bisa anda pelajari dari poin-poin tersebut? 

Periode bull dan bear di pasar saham ini sangat berkaitan MOMENTUM, yaitu momentum anda untuk membeli saham di harga yang bagus. Termasuk juga momentum untuk menunggu periode yang tepat untuk trading (wait anda see). 

Terutama buat anda yang ingin membeli saham-saham di harga murah, anda harus memahami praktik2 bull dan bear yang terjadi di market, bukan hanya sekedar teori dasar. 

Di pos ini: Konsep Trading Saham: Beli Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun, saya juga sudah menuliskan bahwa konsep dasar trading yang harus anda pahami lebih dulu adalah: Bagaimana anda mempraktikkan untuk mencari dan membeli saham2yang lagi turun / akan naik, dan jual saat harganya sudah naik / akan koreksi. 

Anda yang selama ini mungkin hanya sering mendengar istilah 'saham lagi bullish', 'saham sedang bearish', mulai saat ini anda harus melakukan analisa2 teknikal yang lebih spesifik untuk menemukan momentum2 trading dari periode bull dan bear market. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Penny Stock di Pasar Saham

Penny Stock di Pasar Saham

Anda mungkin sering mendengar istilah PENNY STOCK dalam trading. Atau bahkan beberapa diantara anda masih asing dengan isitlah penny stockMenurut Wikipedia, penny stock  didefinisikan sebagai berikut:

Penny stock, also known as micro-cap stocks, nano-cap stocks, small cap stocks and OTC stocks, are common shares of small public companies that trade at low prices per share

Penny sendiri dalam Bahasa Indonesia artinya adalah satu sen coin / satu sen dollar. Jadi dalam konteks pasar saham Indonesia, pengertian penny stock adalah saham-saham yang kapitalisasi pasarnya sangat kecil, yang harga sahamnya sangat murah, pada harga Rp50 per saham.  

Secara singkat, penny stock adalah saham2 yang harganya Rp50 per saham (saham gocap) atau saham2 yang harganya mendekati gocap. Saham2 gocap adalah saham2 yang harganya nggak bergerak alias saham tidur. 

Ada banyak penyebab mengapa suatu saham harganya bisa menjadi gocap. Penyebab utamanya adalah karena kondisi fundamental perusahaan yang tidak begitu baik, sehingga sahamnya turun terus sampai ke level terendah harga saham (Rp50). 

Contohnya saham BUMI yang dulu pernah menjadi saham blue chip sekitar tahun 2008, namun karena kinerja fundamental yang terus anjlok, dan harga komoditas lesu, saham BUMI turun terus sampai akhirnya menyentuh Rp50 per saham. Walaupun akhirnya, saham BUMI bisa keluar lagi dari level gocap. 

Ada banyak contoh saham gocap di pasar saham kita, antara lain sebagai berikut: 

1. PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI)
2. PT Bank MNC International Tbk (BABP)
3. PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA)
4. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) 
5. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) 
6. PT Darma Henwa Tbk (DEWA)
7. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI)

Dan masih buanyaaak daftar penny stock di pasar saham Indonesia. Ciri-ciri penny stock sudah jelas: Kinerja fundamental jelek, dan pada umumnya saham beredarnya juga cenderung sedikit, sehingga peminat saham tersebut kecil. 

Jadi sebenarnya kita bisa memasukkan penny stock ini ke dalam kategori / list saham2 gorengan alias junk stock, karena saham2 gocap memang sangat rentan digoreng oleh bandar juga. Baca juga: Kenali Saham Gorengan di Indonesia.

Bagaimana cara trading di penny stock?

Penny stock tentu nggak bisa anda tradingkan di pasar reguler (tempat biasanya anda trading). Lho kenapa Pak Heze?

Saham2 yang harganya Rp50 umumnya nggak bergerak (saham tidur). Artinya nggak ada yang mentradingkan sahamnya. Tentu saja anda nggak bisa membeli suatu saham kalau tidak ada bid dan offernya. Kecuali, kalau saham2 gocap ini masih bergerak di kisaran harga 51, 52, 53, 54.. 

Penny stock, karena harganya murah, masih tetap ditradingkan tapi tidak melalui pasar reguler, melainkan di pasar negosiasi. Jadi, anda tetap bisa mentradingkan penny stock melalui pasar tersebut. Baca juga: Cara Transaksi Saham di Pasar Negosiasi. 

Saham2 yang ditradingkan di pasar negosisasi, umumnya harganya lebih murah dibandingkan harganya di pasar reguler. Jadi kalau ada saham Rp50, maka di pasar negosiasi harganya bisa lebih rendah dari Rp50, sehingga dari segi modal, akan lebih terjangkau. 

Tapi bukan berarti penny stock adalah saham yang bagus buat trader. Baca terus sampai habis. 

Seluk beluk penny stock di pasar saham Indonesia

Di pasar saham kita, jumlah penny stock sangat banyak. Mayoritas penny stock harganya nggak akan banyak bergerak lagi. Jadi kalau harganya sudah 'nyaman' di Rp50, ya dalam jangka panjang harganya akan di level itu-itu saja.  

Tetapi  ada beberapa kasus juga di mana saham2 gocap ini tiba2 diangkat tinggi. Contohnya, kalau anda sudah trading di akhir tahun 2016 - awal 2017, anda pasti ingat peristiwa 'Kebangkitan Saham-saham Zombie', yaitu saham2 Bakrie Group (BUMI, ELTY, DEWA, ENRG dkk). 

Saham2 ini sudah lamaaaa sekali jadi penny stock. Tiba2 saham2 ini terus bergerak naik dengan volume transaksi yang sangat tinggi karena ada isu restrukturisasi perusahaan2 Bakrie Group, dan saat itu harga komoditas rebound, sehingga BUMI yang menjadi induk saham Bakrie Group harganya melejit naik, dan kemudian diikuti oleh anak2 usahanya seperti ELTY, DEWA dkk.

Penny stock yang bergerak naik drastis, kerap kali menarik perhatian trader-trader ritel maupun spekulan. 

Kenaikan penny stock dalam waktu singkat selalu menimbulkan banyak spekulasi: Kinerja perusahaan akan membaik, harga wajarnya harusnya di Rp500, 'harta terpendam' waktunya beli, dan masih banyak spekulasi2 lain. Tapi fakta selalu berkata sebaliknya. 

Perlu anda ketahui bahwa "kebangkitan" penny stock di pasar saham ini biasanya sifatnya hanya sementara. Seperti saham2 Bakrie Group ini contohnya, di mana saat masa2 euforia kenaikan ELTY dkk ternyata hanya berlangsung 3-4 bulan. 

Setelah itu, semua balik lagi ke harga gocap. ELTY sempat naik dari 50 ke 100. Namun tidak lama kemudian dan sampai sekarang, balik jadi penny stock.

Contoh lainnya adalah saham BEKS. Saham BEKS juga termasuk penny stock yang sempat menggemparkan pebisnis saham karena bangkit dari saham tidur, dan banyak spekulasi kinerja fundamentalnya akan membaik. 

Anda bisa baca lagi ulasannya disini: Analisa Saham BEKS untuk Jangka Panjang. Tapi faktanya, BEKS balik lagi ke gocap. Dan tidak sedikit trader2 yang terjebak membeli saham BEKS tanpa menganalisa dan melihat laporan keuangannya terlebih dahulu. 

Jadi kesimpulannya, penny stock adalah saham2 yang berisiko untuk trader dan investor. Karena biar bagaimanapun juga, mayoritas penny stock kinerja fundamentalnya kurang baik, sehingga kenaikan sahamnya biasanya hanya terjadi sementara. 

Bandar hanya memanfaatkan momentum, berita, isu, rumor untuk menaikkan saham2 gocap ke level tertentu, lalu setelah itu diturunkan kembali ke Rp50. 

Tidak ada salahnya anda mentradingkan saham2 penny stock ketika saham2 tersebut sedang booming. Tapi saran saya, tradinglah dengan modal kecil, dan jangan pernah keep saham terlalu lama. Tetapkan target untung, dan kalau sudah profit, anda harus jual. 

Sebagai contoh,  saat saham2 Bakrie Group bangkit dari gocap, saya sendiri beberapa kali mentradingkan ENRG dan ELTY, namun saya hold saham2 ini maksimal hanya 1-2 harian, dan tetap trading dengan modal sekecil mungkin. 

Fokus di saham-saham yang bagus harus tetap menadi trading plan utama anda. Kalau ada saham2 yang lebih bagus, yang grafiknya tetap oke selama long term, anda nggak perlu repot-repot terlalu spekulasi di penny stock. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Saham yang Dibeli oleh Warren Buffet

Saham yang Dibeli oleh Warren Buffet

Di pos ini: Lo Kheng Hong, Warren Buffet-nya Indonesia & Strategi Investasi saya pernah membahas mengenai profil Lo Kheng Hong, seorang investor saham kaya dan legendaris asal Indonesia. Di pos ini, saya akan menjelaskan sedikit tokoh investor saham lainnya, yaitu Warren Buffet. Warren Buffet dalam investasi memiliki beberapa strategi dalam membeli saham-saham pilihan investasi. Berikut adalah kriteria-kriteria saham yang dibeli oleh Warren Buffet:

1. Saham yang murah


Warren buffet membeli saham-sahamya yang memiliki valuasi yang masih murah. Warren Buffet membeli saham yang memiliki PBV dibawah 1, dan yang masih terbilan sangat murah dibandingkan sektor industrinya tetapi memiliki potensi yang sangat bagus. 

Saham-saham yang murah yang dibeli adalah saham-saham yang tidak memiliki tingkat volatilitas harga yang terlalu besar, dan justru Warren Buffet membeli saham-saham yang di mana saham tersebut belum diketahui oleh banyak orang. Baca juga: Saham yang Bagus dan Layak untuk Investasi

2. Saham yang aman dan niche

Kriteria berikutnya yang dibeli Warren Buffet adalah saham-saham yang aman. Aman disini artinya adalah saham yang produknya UMUM, UNIK DIGUNAKAN OLEH ORANG BANYAK. Sebagai gambaran, portofolio saham Warren Buffet diisi oleh saham-saham Cocal-cola, Kraft Food, Well Fargo, Anheuser-Busch. Saham-saham yang dimiliki Warren Buffet adalah saham-saham yang produknya melekat di benak konsumen dan masyarakat. 

Warren Buffet tidak menyimpan saham-saham komoditas dalam jangka waktu yang sangat panjang, seperti ketika Warren menyimpan saham Coca-cola. Hal ini dikarenakan saham-saham komoditas adalah saham musiman dan produk komoditas bukanlah produk yang niche alias unik. 

3. Bukan saham yang sedang menjadi gengsi banyak orang 

Inilah poin terakhir yang harus anda ketahui jika anda ingin investasi saham. Warren Buffet hanya berinvestasi pada perusahaan yang diketahui. Pada saat perusahaan Dotcom sedang booming di bursa saham AS, beliau tidak pernah membeli sahamnya. 

Warren hanya membeli saham yang jelas dan bukan hanya sekedar saham yang sedang dibeli diborong orang. Warren membeli saham yang produknya bisa 'awet' dalam jangka panjang. Warren mengatakan bahwa beliau lebih tertarik membeli saham perusahaan permen karet karena perubahan teknologi tidak akan mengubah cara orang mengunyah permen karet.... 

Filosofi investasi Warren Buffet ini bisa anda adopsi dalam menerapkan strategi investasi jangka panjang anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Daftar Bank yang Terdaftar di BEI

Daftar Bank yang Terdaftar di BEI

Di Bursa Efek Indonesia (BEI), cukup banyak perusahaan-perusahaan perbankan (bank) yang sudah go public, sehingga kode sahamnya tercatat di BEI dan dapat ditradingkan / dimiliki oleh masyarakat umum.

Untuk anda yang ingin mencari daftar bank yang terdaftar di BEI, atau lebih tepatnya mencari saham-saham perbankan yang go public, maka anda bisa mencarinya di situs IDN Financials atau situs IDX. 

Sebelum saya melanjutkan, di BEI saham perbankan masuk dalam sektor keuangan, dan sub sektor-nya adalah sub sektor bank / perbankan. Karena di sektor keuangan ada beberapa macam sub sektor seperti asuransi, institusi keuangan, dana investasi, bank, maka untuk mencari daftar bank yang terdaftar di BEI, anda bisa memilih sub sektor bank / perbankan.  

Cara mencari sektor dan sub sektor di Bursa Efek, bisa anda baca langkah2nya disini: Cara Mencari Sektor dan Sub Sektor Saham.

Berikut adalah daftar bank yang terdaftar di BEI:

1. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO)
2. PT Bank Agris Tbk (AGRS)
3. PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO)
4. PT Bank MNC International Tbk (BABP)
5. PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA)
6. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
7. PT Bank Harda International Tbk (BBHI)
8. PT Bank Bukopin Tbk (BBKP)
9. PT Bank Mestika Dharma Tbk (BBMD)
10. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
11. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
12. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN)
13. PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB)
14. PT Bank Jtrust Indonesia Tbk (BCIC)
15. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN)
16. PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS)
17. PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) 
18. PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA)
19. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (BJBR)
20. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) 
21. PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW)
22. PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS)
23. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
24. PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA)
25. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA)
26. PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII)
27. PT Bank Permata Tbk (BNLI)
28. PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS)
29. PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM)
30 PT Bank of India Indonesia Tbk (BSWD)
31. PT Bank BTPN Tbk (BTPN)
32. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS)
33. PT Bank Victoria Internasional Tbk (BVIC) 
34. PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR)
35. PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC) 
36. PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA)
37. PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (MCOR)
38. PT Bank Mega Tbk (MEGA)
39. PT Bank Mitraniaga Tbk (NAGA)
40. PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP)
41. PT Bank National Nobu Tbk (NOBU)
42. PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN)
43. PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS)
44. PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk (SDRA)

Jadi terdapat 44 perusahaan perbankan di Indonesia yang listing alias go public di Bursa Efek Indonesia. 44 saham tersebut bisa anda beli dan miliki sahamnya. Anda juga bisa melihat laporan keuangan perusahaan2 tersebut melalui situs idx.co.id. 

Dari daftar bank yang terdaftar di BEI, terdapat empat bank blue chip yang memiliki tren kinerja paling baik dan memimpin di sektor industrinya yaitu: BBCA, BBRI, BMRI dan BBNI. Dan terdapat empat bank BUMN (Persero) yaitu BBRI, BBTN, BMRI dan BBNI. 

Itulah daftar saham bank yang terdaftar di BEI


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.