Penny Stock di Pasar Saham

Penny Stock di Pasar Saham

Anda mungkin sering mendengar istilah PENNY STOCK dalam trading. Atau bahkan beberapa diantara anda masih asing dengan isitlah penny stockMenurut Wikipedia, penny stock  didefinisikan sebagai berikut:

Penny stock, also known as micro-cap stocks, nano-cap stocks, small cap stocks and OTC stocks, are common shares of small public companies that trade at low prices per share

Penny sendiri dalam Bahasa Indonesia artinya adalah satu sen coin / satu sen dollar. Jadi dalam konteks pasar saham Indonesia, pengertian penny stock adalah saham-saham yang kapitalisasi pasarnya sangat kecil, yang harga sahamnya sangat murah, pada harga Rp50 per saham.  

Secara singkat, penny stock adalah saham2 yang harganya Rp50 per saham (saham gocap) atau saham2 yang harganya mendekati gocap. Saham2 gocap adalah saham2 yang harganya nggak bergerak alias saham tidur. 

Ada banyak penyebab mengapa suatu saham harganya bisa menjadi gocap. Penyebab utamanya adalah karena kondisi fundamental perusahaan yang tidak begitu baik, sehingga sahamnya turun terus sampai ke level terendah harga saham (Rp50). 

Contohnya saham BUMI yang dulu pernah menjadi saham blue chip sekitar tahun 2008, namun karena kinerja fundamental yang terus anjlok, dan harga komoditas lesu, saham BUMI turun terus sampai akhirnya menyentuh Rp50 per saham. Walaupun akhirnya, saham BUMI bisa keluar lagi dari level gocap. 

Ada banyak contoh saham gocap di pasar saham kita, antara lain sebagai berikut: 

1. PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI)
2. PT Bank MNC International Tbk (BABP)
3. PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA)
4. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) 
5. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) 
6. PT Darma Henwa Tbk (DEWA)
7. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI)

Dan masih buanyaaak daftar penny stock di pasar saham Indonesia. Ciri-ciri penny stock sudah jelas: Kinerja fundamental jelek, dan pada umumnya saham beredarnya juga cenderung sedikit, sehingga peminat saham tersebut kecil. 

Jadi sebenarnya kita bisa memasukkan penny stock ini ke dalam kategori / list saham2 gorengan alias junk stock, karena saham2 gocap memang sangat rentan digoreng oleh bandar juga. Baca juga: Kenali Saham Gorengan di Indonesia.

Bagaimana cara trading di penny stock?

Penny stock tentu nggak bisa anda tradingkan di pasar reguler (tempat biasanya anda trading). Lho kenapa Pak Heze?

Saham2 yang harganya Rp50 umumnya nggak bergerak (saham tidur). Artinya nggak ada yang mentradingkan sahamnya. Tentu saja anda nggak bisa membeli suatu saham kalau tidak ada bid dan offernya. Kecuali, kalau saham2 gocap ini masih bergerak di kisaran harga 51, 52, 53, 54.. 

Penny stock, karena harganya murah, masih tetap ditradingkan tapi tidak melalui pasar reguler, melainkan di pasar negosiasi. Jadi, anda tetap bisa mentradingkan penny stock melalui pasar tersebut. Baca juga: Cara Transaksi Saham di Pasar Negosiasi. 

Saham2 yang ditradingkan di pasar negosisasi, umumnya harganya lebih murah dibandingkan harganya di pasar reguler. Jadi kalau ada saham Rp50, maka di pasar negosiasi harganya bisa lebih rendah dari Rp50, sehingga dari segi modal, akan lebih terjangkau. 

Tapi bukan berarti penny stock adalah saham yang bagus buat trader. Baca terus sampai habis. 

Seluk beluk penny stock di pasar saham Indonesia

Di pasar saham kita, jumlah penny stock sangat banyak. Mayoritas penny stock harganya nggak akan banyak bergerak lagi. Jadi kalau harganya sudah 'nyaman' di Rp50, ya dalam jangka panjang harganya akan di level itu-itu saja.  

Tetapi  ada beberapa kasus juga di mana saham2 gocap ini tiba2 diangkat tinggi. Contohnya, kalau anda sudah trading di akhir tahun 2016 - awal 2017, anda pasti ingat peristiwa 'Kebangkitan Saham-saham Zombie', yaitu saham2 Bakrie Group (BUMI, ELTY, DEWA, ENRG dkk). 

Saham2 ini sudah lamaaaa sekali jadi penny stock. Tiba2 saham2 ini terus bergerak naik dengan volume transaksi yang sangat tinggi karena ada isu restrukturisasi perusahaan2 Bakrie Group, dan saat itu harga komoditas rebound, sehingga BUMI yang menjadi induk saham Bakrie Group harganya melejit naik, dan kemudian diikuti oleh anak2 usahanya seperti ELTY, DEWA dkk.

Penny stock yang bergerak naik drastis, kerap kali menarik perhatian trader-trader ritel maupun spekulan. 

Kenaikan penny stock dalam waktu singkat selalu menimbulkan banyak spekulasi: Kinerja perusahaan akan membaik, harga wajarnya harusnya di Rp500, 'harta terpendam' waktunya beli, dan masih banyak spekulasi2 lain. Tapi fakta selalu berkata sebaliknya. 

Perlu anda ketahui bahwa "kebangkitan" penny stock di pasar saham ini biasanya sifatnya hanya sementara. Seperti saham2 Bakrie Group ini contohnya, di mana saat masa2 euforia kenaikan ELTY dkk ternyata hanya berlangsung 3-4 bulan. 

Setelah itu, semua balik lagi ke harga gocap. ELTY sempat naik dari 50 ke 100. Namun tidak lama kemudian dan sampai sekarang, balik jadi penny stock.

Contoh lainnya adalah saham BEKS. Saham BEKS juga termasuk penny stock yang sempat menggemparkan pebisnis saham karena bangkit dari saham tidur, dan banyak spekulasi kinerja fundamentalnya akan membaik. 

Anda bisa baca lagi ulasannya disini: Analisa Saham BEKS untuk Jangka Panjang. Tapi faktanya, BEKS balik lagi ke gocap. Dan tidak sedikit trader2 yang terjebak membeli saham BEKS tanpa menganalisa dan melihat laporan keuangannya terlebih dahulu. 

Jadi kesimpulannya, penny stock adalah saham2 yang berisiko untuk trader dan investor. Karena biar bagaimanapun juga, mayoritas penny stock kinerja fundamentalnya kurang baik, sehingga kenaikan sahamnya biasanya hanya terjadi sementara. 

Bandar hanya memanfaatkan momentum, berita, isu, rumor untuk menaikkan saham2 gocap ke level tertentu, lalu setelah itu diturunkan kembali ke Rp50. 

Tidak ada salahnya anda mentradingkan saham2 penny stock ketika saham2 tersebut sedang booming. Tapi saran saya, tradinglah dengan modal kecil, dan jangan pernah keep saham terlalu lama. Tetapkan target untung, dan kalau sudah profit, anda harus jual. 

Sebagai contoh,  saat saham2 Bakrie Group bangkit dari gocap, saya sendiri beberapa kali mentradingkan ENRG dan ELTY, namun saya hold saham2 ini maksimal hanya 1-2 harian, dan tetap trading dengan modal sekecil mungkin. 

Fokus di saham-saham yang bagus harus tetap menadi trading plan utama anda. Kalau ada saham2 yang lebih bagus, yang grafiknya tetap oke selama long term, anda nggak perlu repot-repot terlalu spekulasi di penny stock. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Saham yang Dibeli oleh Warren Buffet

Saham yang Dibeli oleh Warren Buffet

Di pos ini: Lo Kheng Hong, Warren Buffet-nya Indonesia & Strategi Investasi saya pernah membahas mengenai profil Lo Kheng Hong, seorang investor saham kaya dan legendaris asal Indonesia. Di pos ini, saya akan menjelaskan sedikit tokoh investor saham lainnya, yaitu Warren Buffet. Warren Buffet dalam investasi memiliki beberapa strategi dalam membeli saham-saham pilihan investasi. Berikut adalah kriteria-kriteria saham yang dibeli oleh Warren Buffet:

1. Saham yang murah


Warren buffet membeli saham-sahamya yang memiliki valuasi yang masih murah. Warren Buffet membeli saham yang memiliki PBV dibawah 1, dan yang masih terbilan sangat murah dibandingkan sektor industrinya tetapi memiliki potensi yang sangat bagus. 

Saham-saham yang murah yang dibeli adalah saham-saham yang tidak memiliki tingkat volatilitas harga yang terlalu besar, dan justru Warren Buffet membeli saham-saham yang di mana saham tersebut belum diketahui oleh banyak orang. Baca juga: Saham yang Bagus dan Layak untuk Investasi

2. Saham yang aman dan niche

Kriteria berikutnya yang dibeli Warren Buffet adalah saham-saham yang aman. Aman disini artinya adalah saham yang produknya UMUM, UNIK DIGUNAKAN OLEH ORANG BANYAK. Sebagai gambaran, portofolio saham Warren Buffet diisi oleh saham-saham Cocal-cola, Kraft Food, Well Fargo, Anheuser-Busch. Saham-saham yang dimiliki Warren Buffet adalah saham-saham yang produknya melekat di benak konsumen dan masyarakat. 

Warren Buffet tidak menyimpan saham-saham komoditas dalam jangka waktu yang sangat panjang, seperti ketika Warren menyimpan saham Coca-cola. Hal ini dikarenakan saham-saham komoditas adalah saham musiman dan produk komoditas bukanlah produk yang niche alias unik. 

3. Bukan saham yang sedang menjadi gengsi banyak orang 

Inilah poin terakhir yang harus anda ketahui jika anda ingin investasi saham. Warren Buffet hanya berinvestasi pada perusahaan yang diketahui. Pada saat perusahaan Dotcom sedang booming di bursa saham AS, beliau tidak pernah membeli sahamnya. 

Warren hanya membeli saham yang jelas dan bukan hanya sekedar saham yang sedang dibeli diborong orang. Warren membeli saham yang produknya bisa 'awet' dalam jangka panjang. Warren mengatakan bahwa beliau lebih tertarik membeli saham perusahaan permen karet karena perubahan teknologi tidak akan mengubah cara orang mengunyah permen karet.... 

Filosofi investasi Warren Buffet ini bisa anda adopsi dalam menerapkan strategi investasi jangka panjang anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Daftar Bank yang Terdaftar di BEI

Daftar Bank yang Terdaftar di BEI

Di Bursa Efek Indonesia (BEI), cukup banyak perusahaan-perusahaan perbankan (bank) yang sudah go public, sehingga kode sahamnya tercatat di BEI dan dapat ditradingkan / dimiliki oleh masyarakat umum.

Untuk anda yang ingin mencari daftar bank yang terdaftar di BEI, atau lebih tepatnya mencari saham-saham perbankan yang go public, maka anda bisa mencarinya di situs IDN Financials atau situs IDX. 

Sebelum saya melanjutkan, di BEI saham perbankan masuk dalam sektor keuangan, dan sub sektor-nya adalah sub sektor bank / perbankan. Karena di sektor keuangan ada beberapa macam sub sektor seperti asuransi, institusi keuangan, dana investasi, bank, maka untuk mencari daftar bank yang terdaftar di BEI, anda bisa memilih sub sektor bank / perbankan.  

Cara mencari sektor dan sub sektor di Bursa Efek, bisa anda baca langkah2nya disini: Cara Mencari Sektor dan Sub Sektor Saham.

Berikut adalah daftar bank yang terdaftar di BEI:

1. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO)
2. PT Bank Agris Tbk (AGRS)
3. PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO)
4. PT Bank MNC International Tbk (BABP)
5. PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA)
6. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
7. PT Bank Harda International Tbk (BBHI)
8. PT Bank Bukopin Tbk (BBKP)
9. PT Bank Mestika Dharma Tbk (BBMD)
10. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
11. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
12. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN)
13. PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB)
14. PT Bank Jtrust Indonesia Tbk (BCIC)
15. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN)
16. PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS)
17. PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) 
18. PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA)
19. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (BJBR)
20. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) 
21. PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW)
22. PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS)
23. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
24. PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA)
25. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA)
26. PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII)
27. PT Bank Permata Tbk (BNLI)
28. PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS)
29. PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM)
30 PT Bank of India Indonesia Tbk (BSWD)
31. PT Bank BTPN Tbk (BTPN)
32. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS)
33. PT Bank Victoria Internasional Tbk (BVIC) 
34. PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR)
35. PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC) 
36. PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA)
37. PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (MCOR)
38. PT Bank Mega Tbk (MEGA)
39. PT Bank Mitraniaga Tbk (NAGA)
40. PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP)
41. PT Bank National Nobu Tbk (NOBU)
42. PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN)
43. PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS)
44. PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk (SDRA)

Jadi terdapat 44 perusahaan perbankan di Indonesia yang listing alias go public di Bursa Efek Indonesia. 44 saham tersebut bisa anda beli dan miliki sahamnya. Anda juga bisa melihat laporan keuangan perusahaan2 tersebut melalui situs idx.co.id. 

Dari daftar bank yang terdaftar di BEI, terdapat empat bank blue chip yang memiliki tren kinerja paling baik dan memimpin di sektor industrinya yaitu: BBCA, BBRI, BMRI dan BBNI. Dan terdapat empat bank BUMN (Persero) yaitu BBRI, BBTN, BMRI dan BBNI. 

Itulah daftar saham bank yang terdaftar di BEI


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Belajar dari Kasus Saham POSA

Belajar dari Kasus Saham POSA

Saham POSA merupakan salah satu dari sekian banyak saham yang digoreng setelah listing di pasar saham. Sebenarnya di web Saham Gain ini, saya sudah beberapa kali membahas tentang saham POSA. 

Anda bisa baca2 kembali tulisan saya disini: Strategi Trading: Memilih Saham yang Baik dan Beli Saham yang Rugi? Kita bisa melihat bagaimana pergerakan saham POSA yang naik-turunnya sangat tidak wajar, begitu juga dengan pergerakan waran POSA. 

Terlebih lagi, prospektus POSA sebelum IPO justru mencatatkan kerugian, namun akhirnya POSA tetap saja bisa listing di BEI. Inilah yang harusnya juga menjadi perhatian dari para pebisnis saham, kalau mau membeli saham pendatang baru, anda harus selalu cek prospektusnya dulu. Baca juga: Pengertian & Cara Mencari Prospektus. 

Terutama kalau anda trader pemula, saham seperti ini sangat berbahaya. Meskipun saham2 yang pergerakannya tidak wajar menawarkan high return, tetapi risikonya lebih tinggi. Dan banyak trader2 yang sudah terjebak di saham POSA ini, maupun di waran-nya, hanya karena tergiur dengan kenaikannya yang cepat. 

Saya beberapa kali menerima pertanyaan2 trader: "Bung Heze, apakah POSA bisa balik lagi?" "Saya nyangkut di POSA, apa harus cut loss?" Dan masih banyak lagi. 

Saham POSA harganya bisa naik 25% maupun turun 20% hanya dalam hitungan menit. Demikian juga dengan waran-nya, di mana waran POSA yang harganya sempat berada di harga Rp490, harganya dengan cepat turun ke Rp15 per saham.

Karena pergerakan saham yang sangat tidak wajar dalam 2 bulan pasca IPO, kantor hukum Timotius & Partners Law Firm ini mengundang manajemen POSA maupun penjamin emisi efeknya, dalam hal ini adalah NH Korindo untuk mediasi, atas adanya: "Dugaan Pelanggaran Hukum Pasar Modal Maupun Menyesatkan, Manipulasi, Menipu Dan Turut Serta Menipu Yang Telah Merugikan Klien dan Para Investor Ritel' (Berita CNBC). 

Dalam hal ini adalah kasus menggoreng saham dan waran tersebut, di mana banyak trader yang belum berpengalaman, yang hanya ikut 'arah angin' di market, akhirnya terjebak di saham POSA dalam waktu singkat. 

Nah, kalau suatu saham sudah bermasah, baik dari sisi fundamental maupun harga sahamnya, maka jelas saham2 seperti ini tidak menguntungkan untuk pebisnis saham, baik trader maupun investor. 

Memang aksi menggoreng saham-saham IPO (maupun saham2 yang sudah lama listing) dan waran, bukanlah sesuatu yang baru di dunia saham. 

Kita sudah berkali-kali menemukan hampir setiap saham yang listing, sahamnya selalu digoreng (karena memang market capnya juga rata2 sangat kecil). Demikian juga dengan pergerakan waran yang selalu tidak wajar.  

Sebagai trader, kita tidak bisa mengatur emiten atau saham. Bahkan kedepan, kita pasti akan terus menemukan saham2 pendatang baru yang pergerakannya nggak wajar, nggak sesuai mekanisme dan fundamental. Jadi ini bukanlah yang baru. 

Yang bisa anda dan saya lakukan sebagai pebisnis saham adalah, menghindari saham2 seperti ini. Kalau anda ingin mentradingkan saham2 yang volatilitasnya tidak wajar (scalping), maka anda harus pakai modal sekecil mungkin dan selalu batasi kerugian (cut loss). 

Melihat pergerakan POSA dan saham2 lain yang pergerakannya sejenis, serta banyaknya trader ritel yang terjebak di POSA, anda dan saya sebenarnya bisa belajar dari kasus saham POSA ini. 

Supaya tidak terjebak di saham2 yang berisiko semacam POSA, anda harus selalu membeli saham berdasarkan analisis teknikal, bukan hanya spekulasi atau ingin untung cepat. Belilah karena anda tahu kenapa saham tersebut layak untuk dibeli. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Mencari Return Saham di Yahoo Finance

Cara Mencari Return Saham di Yahoo Finance

Data return saham merupakan salah satu data yang sering digunakan untuk kepentingan2 tertentu misalnya untuk analisa saham. Seperti yang pernah kita bahas di pos ini: Pengertian Return Saham, Kegunaannya, Cara Menghitungnya, rumus return saham adalah: 

Return saham = {(Pt-Pt-1)/ Pt-1} x 100%

Atau secara gampangnya: {(harga saham hari ini - harga saham kemarin) / harga saham kemarin} x 100%. Itulah rumus return saham. Mencari return saham yang paling mudah bisa anda cari di situs Yahoo Finance. 

Situs Yahoo Finance menyediakan data yang sangat lengkap untuk melihat dan menghitung data-data return saham dalam jangka panjang, karena Yahoo Finance menyediakan data2 historis harga saham setiap harinya mulai dari harga pembukaan, penutupan, terendah, tertinggi. 

Berikut langkah2 cara mencari return saham di Yahoo Finance:

1. Buka situs finance.yahoo.com

2. Ketikkan kode saham yang ingin anda hitung return sahamnya. 

Misalnya anda ingin melihat return saham PWON, maka ketikkan kode saham PWON.JK pada menu search. Contoh tampilannya seperti dibawah ini:

Return saham di Yahoo Finance
3. Kemudian akan muncul tampilan saham PWON seperti dibawah ini:


Untuk mencari data return saham, maka anda harus mencari harga saham historis PWON. Maka dari itu, pilih menu 'Historical Data' (perhatikan tanda persegi hijau). Kemudian akan muncul tampilan data historis saham PWON seperti dibawah ini:   

Cara mencari return saham di Yahoo Finance
Pada menu Time Period, anda bisa setting sendiri tanggal / jangka waktu yang anda inginkan untuk anda hitung return sahamnya. 

Untuk menghitung return saham, ada baiknya anda menggunakan harga penutupan / Close (lihat tanda persegi hijau), karena harga penutupan adalah harga terakhir yang terbentuk di hari itu. 

Sekarang anda sudah dapat data harga saham di Yahoo Finance. Kita coba lakukan perhitungan return saham. Misalnya, anda mau menghitung return saham PWON tanggal 9 Juli, maka anda bisa menggunakan perbandingan dengan tanggal 8 Juli. 

Bisa kita lihat bersama, di Yahoo Finance harga closing saham PWON 9 Juli ada pada harga Rp735. Sedangkan tanggal 8 Juli saham PWON berada pada harga Rp740. 

Seperti yang sudah kita bahas diatas tadi rumus return saham adalah: (harga saham hari ini - harga saham kemarin) / harga saham kemarin x 100%. Maka return saham PWON tanggal 9 Juli dihitung sebagai berikut: 

Return saham = {(735-740) / 740} x 100% = (5 / 740) x 100% = -0,67%% atau Rp -5 (740 - 735). 

Itulah cara mencari return saham di Yahoo Finance dan cara menghitungnya. Perlu anda ketahui juga, bahwa return saham tidak harus dihitung harian. Untuk kepentingan tertentu, anda bisa menghitung return saham, misalnya bulanan atau tahunan. 

Anda tinggal bandingkan data harga saham hari ini dengan bulan / tahun sebelumnya (pakai harga closing), dan semua datanya sudah tersedia di Yahoo Finance seperti yang sudah kita bahas diatas. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Memilih Saham untuk Pemula

Cara Memilih Saham untuk Pemula

Untuk anda para pemula di dunia trading saham, anda memiliki tantangan tersendiri ketika akan memutuskan untuk membeli saham. Anda harus bisa memilih saham yang setidaknya saham tersebut memiliki potensi rugi yang kecil. 

Tapi masalahnya, banyak pemula yang masih belum mengetahui saham apa yang harus dipilih untuk trading. Saham apa yang layak ditradingkan. Saham apa yang harus dibeli dulu dari sekian banyak saham yang ada. Baca juga: Panduan Simpel & Efektif Memilih (Screening) Saham Bagus. 

Saya pribadi sering menerima pertanyaan dari trader tentang bagaimana cara memilih saham untuk yang baru pertama trading. Maka dari itu, ada beberapa tips dari saya, khususnya anda trader pemula, agar anda bisa memilih saham-saham untuk trading. Berikut adalah tips2 cara memilih saham untuk pemula: 

1. Pilih saham yang bisa dianalisa menggunakan grafik 

Untuk seorang pemula, saya menyarankan anda untuk memilih saham2 yang bisa dianalisa menggunakan grafik. Dalam hal ini adalah saham2 lapis satu dan saham lapis dua. Sebisa mungkin, pemula hindari dahulu saham2 gorengan. 

Untuk memahami kriteria2 saham gorengan, anda bisa baca pos saya disini: Kenali Saham Gorengan di Indonesia. 

Hindari saham2 yang sulit analisa dan prediksi menggunakan analisa teknikal, dan jangan terlalu banyak trading di saham2 yang volatilitas (naik-turunnya) terlalu cepat, karena hal ini akan berisiko untuk pemula. Kalau anda ingin belajar saham2 gorengan, pakailah modal sekecil mungkin.

Untuk menemukan saham2 yang tepat untuk trading, anda juga harus melakukan SCREENING SAHAM. Screening saham bertujuan agar anda bisa menemukan dan membedakan saham yang bagus, dan membuang saham2 yang berisiko. 

Teknik2, strategi dan cara-cara memilih saham bagus untuk trading, baik untuk pemula sampai expert, anda bisa pelajari praktik2nya disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih (Screening) Saham Bagus.

Pemula maupun anda yang sudah trading beberapa tahun, screening saham sangat penting di dalam trading, karena dengan screening saham, anda bisa memiliki arah trading yang lebih baik melalui pemilihan saham yang lebih profitable. 

2. Pilih saham yang sering direkomendasikan di media online 

Cara lain memilih saham untuk pemula adalah: Pilihlah saham2 yang sering direkomendasikan oleh analis. Kalau anda sering2 baca rekomendasi saham entah di media online seperti Kontan, Bisnis, dan lain2. 

Hal ini karena saham2 yang direkomendasikan analis di media2 online merupakan saham2 yang pergerakannya cenderung baik secara analisis teknikal. 

Jadi saham2 ini bisa jadi referensi anda pemula, kalau anda benar2 nggak tahu harus melihat dan membeli saham apa saat jam trading.   

Tapi ingat, bukan berarti anda harus langsung membeli saham yang direkomendasikan. Anda tetap harus melakukan analisa saham secara mandiri / otodidak. Baca juga: Langkah-langkah Belajar Saham Otodidak. 

Rekomendasi saham di media online "hanya" sebagai acuan anda trader pemula untuk menambah daftar stock pick, terutama untuk anda yang masih bingung mau pilih saham apa. Baca juga: Seberapa Akurat Rekomendasi Para Analis?  

Anda yang masih pemula dan bingung mau memilih saham buat trading, anda bisa lakukan dua cara tersebut. Yang terpenting dalam proses trading, anda harus selalu melakukan SCREENING SAHAM (langkah pertama), karena screening saham memegang peranan sangat penting sebagai 'kendali' trading anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Memilih Saham yang Tepat untuk Trading

Cara Memilih Saham yang Tepat untuk Trading

Kunci untuk bisa mendapatkan profit dalam trading adalah kemampuan anda untuk memilih saham yang tepat. Memilih saham yang tepat adalah tantangan untuk anda, karena di pasar saham ada ratusan jenis saham yang harus anda pilih. Anda harus memilih beberapa saham saja yang dapat memberikan potensi profit yang paling maksimal. 

Memilih saham yang tepat bukan hanya sekedar memilih saham yang kelihatannya naik atau lagi ramai ditradingkan / jadi trending topic, tetapi anda harus bisa memilih saham2 yang juga sesuai dengan karakter anda, dan dapat dianalisa dengan baik. 

Di pos ini, saya akan memaparkan beberapa cara memilih saham yang tepatAda tiga cara memilih saham yang tepat untuk trading, yaitu sebagai berikut: 

1. Gunakan analisis teknikal yang dapat dipraktikkan 

Analisa teknikal adalah analisa utama untuk trading. Maka dari itu, saham yang tepat bisa anda temukan apabila anda menggunakan analisa teknikal.

Ada ratusan analisa teknikal yang bisa anda gunakan mulai dari indikator, chart pattern dan lain2. Analisa teknikal yang bagus adalah analisa teknikal yang simpel dan dapat dipraktikkan secara langsung untuk memilih saham. 

Analisis-analisis teknikal yang simpel, yang mudah anda praktikkan untuk mencari saham-saham yang naik, bisa anda pelajari praktik2nya disini: Buku Saham Pemula - Expert.

Jadi peran analisa teknikal untuk memilih saham yang tepat itu sangat besar, karena tanpa analisa teknikal, anda tidak akan bisa menentukan momentum-momentum beli dan saham rebound yang akan rebound. 

2. Screening / menyaring saham

Memilih saham yang tepat tidak cukup hanya dilakukan dengan melakukan analisis teknikal. Mengapa demikian? Karena analisis teknikal yang sama hasilnya belum tentu akan sama jika diterapkan pada saham yang berbeda. Sebagai contoh, anda bisa perhatikan perbedaan kedua chart saham dibawah ini: 

Saham BMRI

Saham BIPI
Lebih mudah mana, melakukan analisa teknikal pada grafik saham BMRI atau grafik saham BIPI?  Dengan analisa teknikal yang sama, BMRI tentu akan jauh lebih mudah dianalisa secara analisis teknikal, karena candlestick yang terbentuk lebih jelas, lebih "rapi", volume lebih stabil.  

Untuk memilih saham yang tepat, maka anda harus melakukan SCREENING SAHAM. Screening saham artinya anda harus memilih dan menyaring saham-saham untuk mendapatkan saham yang layak ditradingkan, sehingga trading yang anda lakukan nantinya jauh lebih terarah, karena anda sudah memiliki saham2 pilihan. 

Anda bisa mempraktikkan cara-cara melakukan screening saham untuk menemukan saham-saham yang layak trading, dan membuang saham2 yang berisiko disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih (Screening) Saham Bagus. Baca juga: 2 Aplikasi untuk Screening Saham.

Banyak trader yang belum bisa memilih yang tepat untuk trading karena trader tidak melakukan screening saham. Jadi, poin yang tidak boleh anda lakukan untuk memilih saham yang tepat adalah: Lakukan screening, supaya anda bisa mendapatkan stock pick saham bagus.  

3. Prioritaskan saham-saham pilihan (STOCK PICK) 

Kalau anda sudah memiliki saham pilihan, pada jam trading, maupun saat anda menganalisa, ada baiknya anda selalu memprioritaskan saham2 pilihan anda untuk trading. 

Meskipun dalam praktikknya, anda menemukan banyak saham yang terlihat menarik, tapi kalau saham tersebut belum teruji memberikan profit untuk anda, ada baiknya anda mentradingkan dahulu dengan modal kecil, dan tetap prioritaskan stock pick yang sudah anda miliki. 

Untuk menemukan saham yang tepat, jangan mudah tergoda membeli saham2 yang sedang tren, atau melakukan spekulasi. Anda harus tetap melakukan analisa teknikal dan berjalan sesuai trading plan. 

Untuk bisa menemukan saham2 pilihan, maka kembali lagi ke poin kedua, yaitu anda harus melakukan screening saham. Yup, karena hanya dengan screening saham anda bisa menemukan saham yang layak untuk trading. 

Tiga cara ini harus anda terapkan jika anda ingin memilih saham yang tepat untuk trading

Penting sekali untuk memilih saham yang tepat, karena tujuan kita semua trading adalah untuk dapat profit. Profit bisa didapatkan jika anda dan saya memilih saham yang benar buat trading, bukan hanya sekedar spekulasi. 

Alasan lain kenapa anda harus mempraktikkan tiga cara untuk memilih saham yang tepat ini karena saham itu cukup berfluktuatif. 

Saham yang anda beli bisa saja langsung naik. Tapi sangat mungkin juga, saham yang anda beli harganya turun terlebih dahulu. Nah, kalau anda sudah melakukan langkah2 memilih saham yang tepat, anda terus praktik, berlatih, maka anda bisa meminimalkan kerugian / cut loss. 

Anda hanya perlu menunggu sedikit waktu agar saham2 yang anda beli naik dan memberikan PROFIT YANG MAKSIMAL untuk anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.