Perlukah Software Trading Saham Khusus?

Perlukah Software Trading Saham Khusus?

Sebelum anda bisa menjalankan trading (beli dan jual saham), anda harus memiliki software trading saham terlebih dahulu. Software trading bisa anda dapatkan dengan cara membuka akun di kantor sekuritas. Baca juga: Daftar Kantor Sekuritas Deposit Dibawah Rp5 Juta.

Software online trading yang anda download di situs resmi sekuritas, beserta username dan password yang nanti dapatkan, itulah yang nantinya akan anda gunakan untuk trading, menganalisa saham (analisa grafik), screening saham, memantau saham LIVE TRADE dan segala hal yang berkaitan dengan trading. 

Untuk anda yang ingin membuka akun di sekuritas (offline maupun online), anda bisa baca langkah2 membuka akun saham di sekuritas disini (26 halaman): Ebook Gratis Panduan Membeli Saham Bagi Pemula. 

Tapi ternyata banyak sekali trader yang ingin mencari software2 saham "spesial", khususnya software trading saham yang bisa memberikan sinyal beli jual yang pasti, di mana trader nggak perlu lagi repot-repot buka chart, menganalisa saham, memilih saham. 

Saya sering dapat pertanyaan2 seperti ini: 

Bung Heze apakah ada software saham yang bisa kasih sinyal buy sell?
Apa software trading autopilot akurat dan bisa dipakai untuk trading? 
Apakah ada rekomendasi software trading yang bisa dipakai screening?

Pertanyaan intinya adalah: "Perlukah software trading saham khusus diluar software trading yang sudah disediakan oleh kantor sekuritas?"

Berdasarkan pengalaman saya, sebenarnya anda nggak perlu memiliki software trading khusus yang "spesial". Kalau anda mau bisa untung di saham secara KONSISTEN, anda cukup fokus melakukan analisa teknikal, dan gunakan software trading dari sekuritas yang anda join. 

Pakai terus software trading anda, sampai anda familiar dengan software yang anda pakai. Kenapa anda nggak perlu software2 khusus untuk trading? Ada dua alasan utama:  

1. Software-software trading khusus sifatnya hanyalah "pelengkap" / tambahan

Anda boleh saja menggunakan software saham khusus untuk screening, software yang bisa menghasilkan sinyal buy-sell, menganalisa saham. Tapi software2 tersebut sifatnya tetap sebagai tambahan atau pelengkap anda saja. 

Para pemula terkadang bingung harus memilih saham untuk trading. Maka, nggak ada salahnya kalau anda menggunakan software2 khusus yang bisa screening saham dan menghasilkan sinyal, sehingga dari software2 bisa menyaring saham2 yang bagus untuk dibeli, dan anda sudah punya "pilihan saham". Baca juga: 2 Aplikasi untuk Screening Saham. 

Tetapi setelah anda mendapatkan "saham2 pilihan" dari software yang anda gunakan, anda tetap harus menyaring dan menganalisa saham tersebut secara teknikal. Mengapa demikian?

Karena kunci sukses trading adalah anda harus melakukan analisa secara otodidak. Bagus tidaknya sistem trading dan analisa teknikal, hanya anda yang bisa menentukannya sendiri. Hal ini akan saya bahas lebih lanjut di poin kedua. 

Tips dari saya, kalau anda mau memilih software saham khusus, pilihlah software yang realistis, yang bisa memberikan manfaat bagi anda para trader (bisa digunakan untuk screening saham, memberikan sinyal trading, dan melakukan analisa teknikal). Pilihlah software yang tidak memberikan iming2 terlalu banyak. 

Hindari memilih software2 autopilot yang harganya mahal. Apalagi jika memberikan janji2 surga bisa kaya dari software tersebut, nggak perlu repot menganalisa, langsung untung dalam semalam.  

2. Tidak ada software trading yang bisa bikin anda cepat kaya  

Seperti yang saya tuliskan di poin pertama, bisa tidaknya anda menghasilkan profit di saham semua tergantung dari analisa-analisa pribadi yang anda lakukan. ]

Software trading autopilot mungkin bisa memberikan anda sinyal beli-jual saham tertentu. Tapi ketika terjadi perubahan market yang drastis, sinyal tersebut akan dengan mudah meleset, sehingga apa yang anda harapkan (langsung cepat kaya dari software), tidak akan terjadi. 

Jadi sebenarnya tidak ada software trading khusus yang bisa membuat anda cepat kaya. Tidak ada software autopilot khusus yang bisa memberikan sinyal trading 100% benar dan anda hanya tinggal tidur-tiduran menerima hasilnya. 

Di saham tidak ada cara instan untuk menjadi kaya. Sama ketika anda ingin mendirikan bisnis / usaha, maka tidak mungkin anda bisa menjadi kaya dalam semalam. Semua butuh usaha, eksperimen, praktik dan mempelajari kesalahan2 yang ada. 

Kunci sukses di saham adalah melakukan analisa saham (analisa teknikal), lakukan screening saham yang benar. Semua itu bisa anda lakukan melalui software trading yang sudah anda join di sekuritas anda masing2. Itulah yang seharusnya menjadi software trading utama anda.

Kalau anda sudah mengetahui bahwa analisa utama dalam trading yang bisa memberikan profit adalah analisa teknikal, maka fokuskan diri anda untuk melakukan analisis teknikal, bukan terus mencari 'software trading pencetak duit'. 

Semoga apa yang saya tuliskan ini bisa menjawab pertanyaan rekan-rekan trader yang sedang mencari software2 khusus untuk trading. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Mengapa Banyak Pemain Saham yang Bangkrut?

Mengapa Banyak Pemain Saham yang Bangkrut?

Sejak berdirinya web Saham Gain ini, saya menemukan banyak rekan2 yang sharing mengenai pengalamannya menekuni dunia saham. Dari banyak sharing yang saya dapatkan ternyata banyak juga 'mantan' pemain saham yang sekarang sudah tidak lagi menggeluti dunia saham. Ketika saya bertanya apa alasan mereka berhenti, banyak yang menjawab: "Karena modal mereka tergerus habis" alias bangkrut. 

Tidak sedikit pemain saham yang bangkrut. Dan tentu saya berharap hal tersebut tidak terjadi pada anda. Seorang pemain saham dikatakan bangkrut apabila modal yang digunakan sudah benar-benar habis. 

Saya sendiri pernah mengalami masa-masa hampir bangkrut di pasar saham. Namun, dengan berbagai pelajaran dan strategi akhirnya saya tetap bisa bertahan dan mencetak profit sampai hari ini. Baca juga: Cara Agar Anda Tidak Bangkrut di Pasar Saham. 

Karena saya pernah mengalaminya sendiri, dan sudah banyak pemain saham yang bangkrut di pasar saham, maka ada beberapa penyebab mengapa pemain saham bangkrut. Beberapa penyebab ini perlu anda simak dengan baik:

1. Trader tidak tahu apa yang harus dilakukan


Ternyata banyak trader yang modalnya tergerus dengan cepat karena mereka tidak tahu bagaimana mereka harus memulai dan tidak tahu dasar analisis seperti apa yang harus digunakan untuk membeli dan menjual saham. Hal ini berakibat trader akhirnya trading dengan keputusan ngawur dan ala kadarnya. Anda bisa menebak ketika mengambil keputusan tanpa didasarkan pertimbangan, pastilah trader akan mengalami kerugian. 

Sebagai solusinya, panduan step by step belajar saham sampai anda bisa trading mandiri, saya pernah menuliskannya dalam satu ebook berjumlah 409 halaman. Anda bisa memperoehnya disini: Buku Trading dan Belajar Saham.

2. Trader tidak mau belajar dan tidak pernah evaluasi 

Nah, poin nomor 2 inilah yang palingggg banyak saya jumpai. Trader yang rugi sedikit langsung emosi dan ingin membalikkan kerugian tersebut. Trader yang sudah profit langsung jumawa. Akhirnya mereka terperangkap dalam mindset dan psikologis yang salah. 

Di satu sisi, trader yang rugi tidak pernah evaluasi. Akhirnya, kesalahan yang sama terus terulang. Percuma saja dong anda main saham jika anda tidak pernah evaluasi kesalahan2 anda. Di pasar saham ada pepatah: "Keledai saja tidak pernah jatuh ke lubang yang sama".

Jika anda tidak ingin bangkrut di pasar saham, maka anda harus terus belajar. Lakukan evaluasi dari hasil trading anda. Terutama ketika ada berada dalam posisi rugi, evaluasilah apa yang menyebabkan anda rugi. Lalu, bagaimana cara melakukan evaluasi trading? Jangan lewatkan pos ini: Cara Tepat Melakukan Evaluasi Trading. 

3. Terlalu banyak mengikuti saran-saran orang lain 

Penyebab ketiga ini memang tidak terlalu banyak dialami. Tetapi, memang ada beberapa trader yang bangkrut karena suka mengikuti 'kata orang'. Yang jadi permasalahan, trader yang suka mengikuti tanpa menganalisis sangat berpotensi menggerus modal mereka, terutama jika trader membeli saham dalam jumlah besar. 

4. Dunia saham bukan bidang yang cocok

Penyebab terakhir ini juga sering dialami pemain saham. Ketika pemain saham mengalami kerugian secara berangsur dan setelah melakukan evaluasi hasilnya sama saja, maka hal ini bisa menunjukkan bahwa memang trader tidak cocok main saham. Kalau nggak cocok, ya mau nggak mau trader harus berhenti main saham.

Keempat hal inilah harus anda pelajari dan pahami dengan baik. Jangan sampai modal tergerus habis di pasar saham. Apabila anda tahu penyebab kerugian di pasar saham, tentu anda bisa melakukan evaluasi trading. Salam profit.... 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Memanfaatkan Profit Saham dari Stock Split

Cara Memanfaatkan Profit Saham dari Stock Split

Setiap saham yang akan melaksanakan stock split, saham tersebut akan memberikan peluang bagi anda untuk bisa mendapatkan saham di harga yang murah. So let say dulu BBRI harganya bisa sampai 16.000.

Anda yang duitnya cuma beberapa juta aja, mungkin nggak bisa beli sahamnya, atau paling maksimal anda cuma bisa beli beberapa lot. Nah setelah BBRI stock split 1:5, harga saham BBRI jadi jauh lebih terjangkau untuk anda yang modalnya kecil. Jadi dengan stock split, kita semua dapat kesempatan untuk beli saham bagus di harga yang lebih murah, dengan jumlah yang lebih banyak.    

Btw kalau anda belum tahu apa itu stock split, anda bisa baca pos saya disini: Pengertian dan Ilustrasi Stock Split. 

Jika anda perhatikan di media2 online atau grup saham, saham yang stock split biasanya akan jadi bahan perbincangan trader, bukan hanya karena sahamnya bakalan jadi murah, tapi saham2 yang sudah naik tinggi memang umumnya adalah saham yang menarik (bisa karena fundamentalnya memang bagus, likuid atau bahkan banyak trader yang cuma ikut2an saja). Jadi nggak heran kalau saham2 yang mau stock split banyak direkomendasikan oleh para analis. 

Nah salah satu saham bagus yang juga melakukan stock split untuk pertama kalinya adalah saham CLEO (perusahaan air minum Cleo itu lhoo). Saham CLEO ini harga IPO awalnya di kisaran 195 dan dalam satu tahun lebih harga sahamnya sudah naik sampai 1.400. CLEO stock split dan mulai ditradingkan di kisaran harga 250. 

Karena CLEO ini sejak awal melantai di Bursa peminatnya banyak (sehingga harga sahamnya naik terus), maka pertanyaannya selanjutnya: "Apakah CLEO setelah SS harganya bakal balik cepat ke 1.400 seperti semula?"

Well kita sebenarnya tidak bisa langsung menyimpulkan seperti itu. Bukan berarti ketika harga saham stock split, harga sahamnya bakalan naik lagi ke harga semula. Karena faktanya dalam banyak kasus, banyak juga saham yang habis stock split, harganya justru turun dalam jangka cukup lama.

Contohnya PPRO. PPRO pernah naik kencang dari 127 ke 1.500 dalam kurun waktu 1,5 tahun. Akhirnya PPRO melakukan stock split. Tapi setelah stock split harga sahamnya tidak kembali lagi ke 1.500, bahkan masih jauh dibawah 1.000. Atau saham TPIA yang setelah SS, harga sahamnya ternyata cuma di rentang harga segitu-gitu saja. 

Walaupun banyak juga kasus di mana saham2 setelah stock split, harganya bisa balik naik lagi, bahkan kembali ke harga sebelum SS. Dan saham2 seperti ini biasanya lebih sering terjadi pada saham2 blue chip yang memang kinerjanya bagus. 

Jadi kalau ada saham blue chip yang sebelumnya sudah stock split dan harganya balik lagi ke harga awal. Kemudian beberapa tahun setelahnya saham tersebut SS lagi, maka dasar anda untuk mengatakan saham berpotensi naik ke harga awal akan lebih kuat, karena anda bisa mengacu pada harga SS historis sebelumnya. 

Terus kalau saham2 non blue chip kayak CLEO itu tadi, apa bisa balik ke harga semula? Tentu saja bisa. Tapi kita pastinya tidak disarankan untuk langsung borong saham setelah SS, karena seperti yang saya tuliskan tadi, tidak semua saham yang SS harganya langsung balik naik, dan bahkan banyak juga yang harganya justru stagnan setelah SS. 

Agar anda bisa memanfaatkan profit dari saham yang stock split, anda harus memanfaatkan saham2 blue chip. Contohnya BBRI, PTBA, BBNI yang SS, harga sahamnya tidak lama kemudian berbalik naik. 

Dan kalau ada saham2 non blue chip, terutama saham2 yang baru 1-2 tahun IPO kemudian SS. Lalu setelah SS harga sahamnya mulai terlihat stagnan dan tidak banyak pergerakan, maka sebaiknya hindari saja saham tersebut. Karena berdasarkan pengalaman penulis, saham2 seperti ini ujung2nya cuma "jebakan batman".  

Saya juga sudah banyak membahas tentang stock split dan strategi tradingnya disini: Analisis Saham: Saham PTBA Setelah Stock Split, Analisis Saham BBRI 1 Bulan Setelah Stock Split, Pergerakan BBRI Setelah Stock Split, Pergerakan BMRI Setelah Stock Split, Saham BBRI Stock Split Rasio 1:5. Anda bisa baca-baca lagi ulasan saya. 

So far strategi2 yang kita ulas tentang strategi stock split ini sudah berhasil membuahkan hasil yang positif (baca: profit). Jadi bagi anda yang masih penasaran dengan stock split dan strateginya, anda bisa baca-baca kembali pos ini dan pos2 saya lainnya. 

** Rekan-rekan yang ingin belajar trading saham pemula - pro, bisa mendapatkan materi ebook belajar saham lengkap dari saya yang berisi strategi2 trading, cara menyusun trading plan dan manajemen modal, rekan2 bisa mendapatkan ebook trading yang saya susun lengkap (427 halaman) disini: Buku Saham.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Trading Saham Mingguan, Pasti Lebih Untung?

Trading Saham Mingguan, Pasti Lebih Untung?

Di email 401xdssh@gmail.com saya pernah mendapat pertanyaan yang cukup bagus dari seorang trader. Berikut pertanyaannya:

"Pak Heze, menurut saya trading saham mingguan itu profitnya lebih pasti dibandingkan trading scalping atau intraday, karena kadang kalau kita jual saham cepat-cepat, maka kita juga terkena fluktuatif yang tinggi dari saham tersebut. 

Tetapi kalau sahamnya nggak keburu kita jual, biasanya saham akan naik dalam jangka waktu yang lebih panjang minimal mingguan. Bagaimana menurut pandangan Pak Heze?"

Banyak juga yang beranggapan bahwa semakin panjang time frame trading / investasi, maka profitnya lebih pasti, karena dalam jangka panjang saham akan naik. 

Saya setuju, tapi bukan berarti semakin panjang time frame anda hold saham, untung yang anda dapatkan lebih pasti dibandingkan kalau anda, misalnya, trading harian. Mengapa demikian? 

Naik tidaknya saham dalam jangka mingguan, bulanan atau bahkan jangka panjang, juga sangat tergantung dari kualitas saham tersebut. Kualitas saham artinya juga tergantung analisa teknikal maupun analisa fundamental saham tersebut. 

Saya sering menganalisa grafik saham, di mana ternyatasaya menemukan cukup banyak saham yang dalam jangka mingguan atau lebih panjang harganya masih turun terus. 

Saham yang turun terus dalam jangka mingguan, bahkan jangka panjang
Itu artinya trading mingguan atau bahkan investasi sekalipun tidak menjamin anda pasti untung. Anggapan bahwa trading mingguan lebih untung daripada trading harian, secara praktik kurang tepat. Karena untung tidaknya anda bisa menghasilkan profit dalam trading itu juga dipengaruhi oleh: 

- Analisa teknikal yang benar. Tidak semua saham naik dalam jangka mingguan. Faktor analisa teknikal, likuid tidaknya saham, kemampuan saham tersebut bisa rebound sangat menentukan apakah saham tersebut bagus untuk trading mingguan atau tidak. 

Maka dari itu, anda harus menggunakan pertimbangan analisa teknikal yang matan sebelum memutuskan untuk menyimpan saham untuk jangka waktu tertentu. Anda bisa pelajari praktik2 lengkap analisa teknikal disini: Buku Saham.  

- Pemilihan saham yang tepat. Karena tidak semua saham bisa diterapkan untuk analisa teknikal yang sama, maka anda harus memilih (screening) saham yang tepat untuk trading. Baca juga: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus. 

Karakter setiap saham juga berbeda-beda. Ada saham yang polanya turun terus dan cuma rebound sedikit. Ada saham yang mudah rebound setelah naik. Ada saham yang naiknya puluhan persen dalam waktu cepat, tapi setelah itu turun terus dan nggak balik rebound. 

Dan masih banyak karkater saham lainnya. Itu artinya, dalam trading anda harus lebih fokus untuk mencari dulu saham yang cocok untuk trading. Karena sebagus apapun time frame yang anda pakai, kalau anda salah memilih saham, maka saham tersebut tidak akan menghasilkan profit untuk anda. 

- Karakter trading anda. Apakah anda cocok menjadi seorang swing trader? Apakah anda cocok dengan strategi buy and hold? Atau anda lebih cocok jadi harian? Investor? Atau cocok dengan beberapa strategi trading sekaligus?

Kemampuan anda dalam menghasilkan profit konsisten juga tergantung dari karakter trading yang anda punya. Kalau anda tidak cocok dengan karakter trading mingguan misalnya, maka trading mingguan tidak akan bisa menghasilkan profit untuk anda. 

Jadi di dalam trading, anda juga harus menganalisa tingkat kecocokan anda terhadap time frame dan analisa teknikal tertentu. Jangan hanya mengikuti saran trader lain tanpa anda mengujinya sendiri dalam praktik trading anda.  

- Kondisi market saat itu. Pada saat2 tertentu, terkadang IHSG bisa mengalami strong bearish period. Dalam masa2 ini, akan ada banyak saham yang baru naik sebentar lalu turun lagi. 

Beda cerita kalau market lagi strong bullish dan euforia. Maka trading mingguan akan jauh lebih menarik ketimbang saat marketnya lagi bearish. Pertimbangkan juga kondisi IHSG saat itu, terutama kalau anda sering membeli saham2 yang pergerakannya searah dengan geraknya IHSG.   

Jadi panjang pendeknya time frame trading bukanlah menjadi faktor utama apakah anda bisa memperoleh profit yang lebih besar dan konsisten. 

Trading mingguan bisa jadi menguntungkan bisa jadi tidak. Kalau anda ingin profit konsisten, anda harus menganalisa faktor-faktor diatas yang saya sebutkan tadi. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Trading Apa yang Paling Profit?

Trading Apa yang Paling Profit?

Instrumen trading sekarang ada banyak sekali mulai trading saham, forex, derivatif  saham (produk2 turunan saham seperti waran, right), option, trading crypto dan lain2. Trading apa yang paling bisa menjanjikan profit paling besar dan konsisten? 

Saya pernah mendapat pertanyaan dari seorang rekan pembaca web Saham Gain ini yang ingin memulai trading: "Pak Heze, saya ingin trading, sebaiknya saya mulai dari trading saham atau forex? Crypto sekarang kayaknya juga lagi nge-trend ya? Saya harus pilih yang mana yang paling untung?" 

Saking banyaknya instrumen trading, terkadang mungkin bua anda yang baru pertama mau coba trading, anda bingung harus memilih yang mana.

Saran saya, kalau anda mau memulai trading, anda harus memilih instrumen trading yang menarik untuk anda dan sesuai dengan passion yang anda suka. Saya sudah pernah menuliskannya disini: Analisis Teknikal: Saham vs Forex

Nah, untuk menguji apakah anda cocok dengan instrumen trading tertentu, memang anda harus praktik langsung. Tetapi tentu anda nggak harus langsung suntik modal untuk praktik. 

Kalau anda belum yakin, anda bisa memulainya dengan demo / virtual trading. Kalau anda merasa cocok dengan instrumen trading tertentu, anda merasa 'sreg', disitulah anda bisa menekuninya pakai modal beneran. 

Seperti yang saya ceritakan di pos:  Analisis Teknikal: Saham vs Forexsaya menceritakan pengalaman saya bahwa saya sebelum fokus di trading saham, saya juga mencoba menekuni trading forex (demo trading). 

Namun karena saya merasa bahwa saya lebih memiliki passion di saham, dan profil risiko saya lebih cocok untuk trading dan investasi saham, maka saya memutuskan untuk lebih fokus menjalankan dan mengembangkan trading saham. 

Yang terpenting untuk menentukan trading apa yang cocok untuk anda, anda harus tentukan dulu passion anda ada di mana. Jangan sampai anda trading karena iming-iming 'cepat kaya dalam semalam', padahal untuk dapat profit besar, semua butuh proses.

Saran saya juga, kalau anda benar-benar bisa mendapatkan profit dalam trading dan menjadi trader mahir, maka anda harus FOKUS. 

Fokuskan pada satu maksimal dua instrumen trading saja. Misalnya, anda cocok dengan trading saham dan forex. Maka anda bisa menekuni dua trading secara bersamaan. Tapi jangan mencoba fokus di lebih banyak instrumen trading, karena hal ini akan membuat konsentrasi anda terpecah. 

Padahal, satu instrumen trading saja sudah membutuhkan banyak praktik, belajar, riset, analisa, meluangkan waktu agar anda bisa benar2 menjadikan trading tersebut sebagai ladang profit. Hal ini saya alami sendiri, karena saya menjalankan trading saham. 

Nah, kalau anda sudah menemukan instrumen trading yang cocok, tepat, sesuai passion anda, tekuni terus sampai bisa menghasilkan profit yang maksimal. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Benarkah Grafik Saham Dibentuk oleh Bandar?

Benarkah Grafik Saham Dibentuk oleh Bandar?

Beberapa waktu lalu saya pernah dapat pertanyaan dari seorang rekan trader. Dan menurut saya, pertanyaannya cukup bagus. Berikut pertanyaannya: 

"Pak Heze, menurut saya grafik dan pola yang terbentuk di suatu saham itu sebenarnya sengaja dibuat oleh bandar, supaya bandar bisa menentukan titik-titik akumulasi dan distribusi saham. Bagaimana menurut pandangan Pak Heze?"

Saya setuju. Mengapa? Karena memang tidak bisa dipungkiri bahwa semua saham itu ada bandarnya. Se-likuid apapun suatu saham, pasti ada 'pemain besar' alias bandar yang terlibat di dalamnya. 

Apalagi kalau anda perhatikan saham2 yang tiba2 bisa naik 20%, lalu 30 menit kemudian turun lagi 20%, maka sangat jelas saham tersebut dipermainkan oleh tangan-tangan bandar.   

Tapi perlu anda ingat juga bahwa setiap bandar memiliki kemampuan yang berbeda untuk menggerakan dan 'mengendalikan' suatu saham. Semakin likuid suatu saham, maka kemampuan bandar untuk menggerakkan saham semakin kecil. 

Sebaliknya, buat saham2 yang likuiditasnya kecil, jumlah saham beredarnya sedikit, bid-offer dan volumenya tipis, maka saham2 tersebut akan jauh lebih mudah untuk digoreng oleh bandar. 

Grafik saham, benarkah dibentuk oleh bandar?
Hal ini karena pada saham2 yang likuiditasnya sangat tinggi, meksipun bandar punya kemampuan menaik-turunkan saham, namun kemampuan bandar pasti jauh lebih terbatas untuk menggoreng dan mengatur saham, karena akan ada banyak 'perlawanan' dari trader ritel.

Namun kalau pada saham2 yang harganya sudah murah sekali, tidak likuid, volume tipis, bandar akan jauh lebih mudah menaik-turunkan saham. Kalau tidak percaya, anda bisa bandingkan saham2 blue chip vs saham gorengan. 

Saham2 blue chip tidak ada yang naik-turun 20% sehari. Sebaliknya, saham2 gorengan bisa dengan mudah naik-turun 20% lebih cuma dalam hitungan menit. 

Yap, tapi meskipun begitu, semua saham tetap ada bandarnya, dan REAKSI BANDAR terhadap suatu saham bisa berbeda-beda. Apa maksudnya reaksi bandar?


Perhatikan bahwa umumnya pada saham2 yang likuid, kalau bandar sudah menurunkan harga sampai titik tertentu yang wajar (karena kemampuan bandar menurunkan harga juga lebih terbatas pada saham likuid), maka bandar akan melakukan akumulasi lagi. 

Didukung dengan trader ritel yang cukup banyak yang ikutan akumulasi, akhirnya saham kembali rebound / naik. Baca juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

Tetapi untuk beberapa saham lapis tiga, bisa jadi setelah bandar berhasil menurunkan saham sampai sepuasnya sampai ke titik tertentu, bandar kemudian 'meninggalkan' sahamnya, sehingga saham sideways terus di harga bawah. Baca juga: Ciri-ciri Saham yang Ditinggal Bandar.  

Jangan heran kalau anda sering melihat yang bentuknya 'aneh'. Misalnya, ada saham tertentu yang pola sebelumnya terlihat uptrend, ada beberapa titik support-resisten terbentuk. 

Tapi satu-dua bulan kemudian, harganya sudah turun, volume tiba2 hilang dan kemudian harganya nggak pernah naik lagi. Itu berarti pergerakan saham di time frame historis sebelumnya, sengaja dibentuk oleh bandar untuk akumulasi-distribusi, dan untuk menjebak trader ritel. 

Nah karena anda dan saya sekarang sudah tahu bahwa grafik saham itu terbentuk karena ada peran bandar, dan semakin jelek kualitas saham, maka bentuk grafik akan semakin nggak beraturan, dan semakin sulit dianalisa dengan layak. 

Maka di dalam trading saham, ANALISIS TEKNIKAL adalah analisis utama yang harus anda gunakan untuk membaca saham naik, membaca saham yang akan koreksi, maupun menentukan titik-titik harga krusial. Baca juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. 

Namun tentunya untuk mencari titik-titik support-resisten ini, anda harus mencarinya di saham2 yang bagus dan mudah dibaca dengan analisa teknikal. 

Karena seperti yang saya tuliskan tadi, semakin bagus saham, kemampuan bandar menggoreng dan mempermainkan saham semakin kecil, sehingga anda akan lebih mudah membaca titik-titik yang menjadi acuan akumulasi-distribusi bandar melalui harga historisnya. 

Itulah mengapa sampai saat ini analisa teknikal tetap digunakan, relevan dan bisa digunakan dengan lebih akurat untuk membaca kecenderungan saham, karena dengan mempelajari analisis teknikal, anda bisa mendapatkan banyak hal. 

Anda bisa membaca titik2 support-resisten krusial, support-resisten kuat, mempelajari psikologis dan kecenderungan market dari pola-pola grafik yang terbentuk, bahkan untuk membaca bandarmologi sekalipun, sehingga disitulah anda bisa menentukan entry trading yang bisa anda lakukan.  

Jadi saran saya untuk anda, kalau anda mau mahir dalam trading, jangan pernah melupakan analisa teknikal. 

Anda boleh melakukan kombinasi analisa teknikal dengan analisa / pergerakan bandarmologi, membaca running trade dan lain2. Tetapi pada saat anda pertama kali menganalisis saham, anda harus memulai dengan menganalisis kecenderungan dan sinyal dalam grafik saham tersebut. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Grup untuk Belajar Saham

Grup untuk Belajar Saham

Bagi rekan-rekan pembaca website Saham Gain, rekan2 bisa belajar saham dan sharing melalui grup saham yang saya bentuk. Grup belajar saham ini saya harapkan bisa menjadi wadah edukasi saham yang sangat baik dan efektif. 

Target grup belajar saham ini ditujukan untuk semua kalangan, baik kalangan pemula, menengah, hingga anda yang sudah mahir (master) di dunia main saham. Oke, tanpa basa-basi bagi anda yang ingin bergabung di grup Facebook belajar saham, anda bisa bergabung disini: Grup Facebook Saham Gain - Belajar Saham Pemula sampai Master.  

Sebelum anda bergabung di grup Facebook Saham Gain, ada baiknya anda mengetahui beberapa rule di grup Facebook Saham Gain. 

1. Setiap member grup diperbolehkan untuk melakukan posting apapun. Postingan yang diperbolehkan hanya postingan yang berhubungan dengan pasar modal, berita ekonomi dan dunia, trading, investasi saham, forex, main saham dan investasi lainnya.

2. Dilarang spam. Dilarang melakukan posting yang tidak berhubungan dengan saham. Pos yang tidak berhubungan dengan saham misalnya melakukan ajang promosi tidak diperbolehkan untuk di-pos di Grup Belajar Saham. 

3. Jika ada yang melakukan pos yang tidak berhubungan dengan saham, terutama yang membuat tidak nyaman rekan-rekan lain di grup, saya selaku admin grup Saham Gain memiliki wewenang untuk mengeluarkan member yang bersangkutan dari grup.  

4. Saya sebagai admin grup Saham Gain tidak selalu bisa 100% aktif di grup ini. Segala pertanyaan dari rekan2 tidak 100% bisa saya jawab. Hal ini juga dikarenakan banyaknya pertanyaan yang sering diajukan oleh rekan2. Jadi mohon maklum. Apabila ada teman2 lain yang bersedia saling diskusi dan menjawab pertanyaan, saya sangat terbuka.

5. Saya sebagai admin grup lebih sering memberikan saham2 yang bagus untuk watchlist untuk trading keesokan harinya tanpa memaparkan analisisnya. Analisis teknikal bisa disesuaikan dengan gaya trading masing2.

6. Watchlist saham yang saya berikan berdasarkan pada analisis teknikal dan harga saham yang umumnya sudah diskon atau sudah breakout dari resisten. 

7. Semua teman2 di grup memiliki kebebasan berpendapat: Bertanya, menjawab pertanyaan, sharing artikel tentang saham. (Selama tidak promosi). 

8. Dilarang  keras memberikan komentar yang mengandung unsur SARA, rasis, saling menyerang antar anggota grup. Semua perbedaan pendapat dalam analisa adalah hal yang wajar. 

Di grup belajar saham anda diperbolehkan sebesas-bebasnya untuk berdiskusi dan melakukan posting. Anggap saja grup belajar saham ini adalah rumah sendiri. Justru saya sangat terbuka apabila anda bisa saling aktif berdiskusi di grup. Hal ini bisa membuka wawasan dan banyak pengetahuan tentang dunia saham. 

Sekali lagi, bagi anda yang ingin ikut bergabung di grup belajar saham, anda bisa bergabung disini: Grup Facebook Saham Gain - Belajar Saham Pemula sampai Master.  

Salam Profit..... 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.