Cara Memanfaatkan Profit Saham dari Stock Split

Cara Memanfaatkan Profit Saham dari Stock Split

Setiap saham yang akan melaksanakan stock split, saham tersebut akan memberikan peluang bagi anda untuk bisa mendapatkan saham di harga yang murah. So let say dulu BBRI harganya bisa sampai 16.000.

Anda yang duitnya cuma beberapa juta aja, mungkin nggak bisa beli sahamnya, atau paling maksimal anda cuma bisa beli beberapa lot. Nah setelah BBRI stock split 1:5, harga saham BBRI jadi jauh lebih terjangkau untuk anda yang modalnya kecil. Jadi dengan stock split, kita semua dapat kesempatan untuk beli saham bagus di harga yang lebih murah, dengan jumlah yang lebih banyak.    

Btw kalau anda belum tahu apa itu stock split, anda bisa baca pos saya disini: Pengertian dan Ilustrasi Stock Split. 

Jika anda perhatikan di media2 online atau grup saham, saham yang stock split biasanya akan jadi bahan perbincangan trader, bukan hanya karena sahamnya bakalan jadi murah, tapi saham2 yang sudah naik tinggi memang umumnya adalah saham yang menarik (bisa karena fundamentalnya memang bagus, likuid atau bahkan banyak trader yang cuma ikut2an saja). Jadi nggak heran kalau saham2 yang mau stock split banyak direkomendasikan oleh para analis. 

Nah salah satu saham bagus yang juga melakukan stock split untuk pertama kalinya adalah saham CLEO (perusahaan air minum Cleo itu lhoo). Saham CLEO ini harga IPO awalnya di kisaran 195 dan dalam satu tahun lebih harga sahamnya sudah naik sampai 1.400. CLEO stock split dan mulai ditradingkan di kisaran harga 250. 

Karena CLEO ini sejak awal melantai di Bursa peminatnya banyak (sehingga harga sahamnya naik terus), maka pertanyaannya selanjutnya: "Apakah CLEO setelah SS harganya bakal balik cepat ke 1.400 seperti semula?"

Well kita sebenarnya tidak bisa langsung menyimpulkan seperti itu. Bukan berarti ketika harga saham stock split, harga sahamnya bakalan naik lagi ke harga semula. Karena faktanya dalam banyak kasus, banyak juga saham yang habis stock split, harganya justru turun dalam jangka cukup lama.

Contohnya PPRO. PPRO pernah naik kencang dari 127 ke 1.500 dalam kurun waktu 1,5 tahun. Akhirnya PPRO melakukan stock split. Tapi setelah stock split harga sahamnya tidak kembali lagi ke 1.500, bahkan masih jauh dibawah 1.000. Atau saham TPIA yang setelah SS, harga sahamnya ternyata cuma di rentang harga segitu-gitu saja. 

Walaupun banyak juga kasus di mana saham2 setelah stock split, harganya bisa balik naik lagi, bahkan kembali ke harga sebelum SS. Dan saham2 seperti ini biasanya lebih sering terjadi pada saham2 blue chip yang memang kinerjanya bagus. 

Jadi kalau ada saham blue chip yang sebelumnya sudah stock split dan harganya balik lagi ke harga awal. Kemudian beberapa tahun setelahnya saham tersebut SS lagi, maka dasar anda untuk mengatakan saham berpotensi naik ke harga awal akan lebih kuat, karena anda bisa mengacu pada harga SS historis sebelumnya. 

Terus kalau saham2 non blue chip kayak CLEO itu tadi, apa bisa balik ke harga semula? Tentu saja bisa. Tapi kita pastinya tidak disarankan untuk langsung borong saham setelah SS, karena seperti yang saya tuliskan tadi, tidak semua saham yang SS harganya langsung balik naik, dan bahkan banyak juga yang harganya justru stagnan setelah SS. 

Agar anda bisa memanfaatkan profit dari saham yang stock split, anda harus memanfaatkan saham2 blue chip. Contohnya BBRI, PTBA, BBNI yang SS, harga sahamnya tidak lama kemudian berbalik naik. 

Dan kalau ada saham2 non blue chip, terutama saham2 yang baru 1-2 tahun IPO kemudian SS. Lalu setelah SS harga sahamnya mulai terlihat stagnan dan tidak banyak pergerakan, maka sebaiknya hindari saja saham tersebut. Karena berdasarkan pengalaman penulis, saham2 seperti ini ujung2nya cuma "jebakan batman".  

Saya juga sudah banyak membahas tentang stock split dan strategi tradingnya disini: Analisis Saham: Saham PTBA Setelah Stock Split, Analisis Saham BBRI 1 Bulan Setelah Stock Split, Pergerakan BBRI Setelah Stock Split, Pergerakan BMRI Setelah Stock Split, Saham BBRI Stock Split Rasio 1:5. Anda bisa baca-baca lagi ulasan saya. 

So far strategi2 yang kita ulas tentang strategi stock split ini sudah berhasil membuahkan hasil yang positif (baca: profit). Jadi bagi anda yang masih penasaran dengan stock split dan strateginya, anda bisa baca-baca kembali pos ini dan pos2 saya lainnya. 

** Rekan-rekan yang ingin belajar trading saham pemula - pro, bisa mendapatkan materi ebook belajar saham lengkap dari saya yang berisi strategi2 trading, cara menyusun trading plan dan manajemen modal, rekan2 bisa mendapatkan ebook trading yang saya susun lengkap (427 halaman) disini: Buku Saham.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Trading Saham Mingguan, Pasti Lebih Untung?

Trading Saham Mingguan, Pasti Lebih Untung?

Di email 401xdssh@gmail.com saya pernah mendapat pertanyaan yang cukup bagus dari seorang trader. Berikut pertanyaannya:

"Pak Heze, menurut saya trading saham mingguan itu profitnya lebih pasti dibandingkan trading scalping atau intraday, karena kadang kalau kita jual saham cepat-cepat, maka kita juga terkena fluktuatif yang tinggi dari saham tersebut. 

Tetapi kalau sahamnya nggak keburu kita jual, biasanya saham akan naik dalam jangka waktu yang lebih panjang minimal mingguan. Bagaimana menurut pandangan Pak Heze?"

Banyak juga yang beranggapan bahwa semakin panjang time frame trading / investasi, maka profitnya lebih pasti, karena dalam jangka panjang saham akan naik. 

Saya setuju, tapi bukan berarti semakin panjang time frame anda hold saham, untung yang anda dapatkan lebih pasti dibandingkan kalau anda, misalnya, trading harian. Mengapa demikian? 

Naik tidaknya saham dalam jangka mingguan, bulanan atau bahkan jangka panjang, juga sangat tergantung dari kualitas saham tersebut. Kualitas saham artinya juga tergantung analisa teknikal maupun analisa fundamental saham tersebut. 

Saya sering menganalisa grafik saham, di mana ternyatasaya menemukan cukup banyak saham yang dalam jangka mingguan atau lebih panjang harganya masih turun terus. 

Saham yang turun terus dalam jangka mingguan, bahkan jangka panjang
Itu artinya trading mingguan atau bahkan investasi sekalipun tidak menjamin anda pasti untung. Anggapan bahwa trading mingguan lebih untung daripada trading harian, secara praktik kurang tepat. Karena untung tidaknya anda bisa menghasilkan profit dalam trading itu juga dipengaruhi oleh: 

- Analisa teknikal yang benar. Tidak semua saham naik dalam jangka mingguan. Faktor analisa teknikal, likuid tidaknya saham, kemampuan saham tersebut bisa rebound sangat menentukan apakah saham tersebut bagus untuk trading mingguan atau tidak. 

Maka dari itu, anda harus menggunakan pertimbangan analisa teknikal yang matan sebelum memutuskan untuk menyimpan saham untuk jangka waktu tertentu. Anda bisa pelajari praktik2 lengkap analisa teknikal disini: Buku Saham.  

- Pemilihan saham yang tepat. Karena tidak semua saham bisa diterapkan untuk analisa teknikal yang sama, maka anda harus memilih (screening) saham yang tepat untuk trading. Baca juga: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus. 

Karakter setiap saham juga berbeda-beda. Ada saham yang polanya turun terus dan cuma rebound sedikit. Ada saham yang mudah rebound setelah naik. Ada saham yang naiknya puluhan persen dalam waktu cepat, tapi setelah itu turun terus dan nggak balik rebound. 

Dan masih banyak karkater saham lainnya. Itu artinya, dalam trading anda harus lebih fokus untuk mencari dulu saham yang cocok untuk trading. Karena sebagus apapun time frame yang anda pakai, kalau anda salah memilih saham, maka saham tersebut tidak akan menghasilkan profit untuk anda. 

- Karakter trading anda. Apakah anda cocok menjadi seorang swing trader? Apakah anda cocok dengan strategi buy and hold? Atau anda lebih cocok jadi harian? Investor? Atau cocok dengan beberapa strategi trading sekaligus?

Kemampuan anda dalam menghasilkan profit konsisten juga tergantung dari karakter trading yang anda punya. Kalau anda tidak cocok dengan karakter trading mingguan misalnya, maka trading mingguan tidak akan bisa menghasilkan profit untuk anda. 

Jadi di dalam trading, anda juga harus menganalisa tingkat kecocokan anda terhadap time frame dan analisa teknikal tertentu. Jangan hanya mengikuti saran trader lain tanpa anda mengujinya sendiri dalam praktik trading anda.  

- Kondisi market saat itu. Pada saat2 tertentu, terkadang IHSG bisa mengalami strong bearish period. Dalam masa2 ini, akan ada banyak saham yang baru naik sebentar lalu turun lagi. 

Beda cerita kalau market lagi strong bullish dan euforia. Maka trading mingguan akan jauh lebih menarik ketimbang saat marketnya lagi bearish. Pertimbangkan juga kondisi IHSG saat itu, terutama kalau anda sering membeli saham2 yang pergerakannya searah dengan geraknya IHSG.   

Jadi panjang pendeknya time frame trading bukanlah menjadi faktor utama apakah anda bisa memperoleh profit yang lebih besar dan konsisten. 

Trading mingguan bisa jadi menguntungkan bisa jadi tidak. Kalau anda ingin profit konsisten, anda harus menganalisa faktor-faktor diatas yang saya sebutkan tadi. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Trading Apa yang Paling Profit?

Trading Apa yang Paling Profit?

Instrumen trading sekarang ada banyak sekali mulai trading saham, forex, derivatif  saham (produk2 turunan saham seperti waran, right), option, trading crypto dan lain2. Trading apa yang paling bisa menjanjikan profit paling besar dan konsisten? 

Saya pernah mendapat pertanyaan dari seorang rekan pembaca web Saham Gain ini yang ingin memulai trading: "Pak Heze, saya ingin trading, sebaiknya saya mulai dari trading saham atau forex? Crypto sekarang kayaknya juga lagi nge-trend ya? Saya harus pilih yang mana yang paling untung?" 

Saking banyaknya instrumen trading, terkadang mungkin bua anda yang baru pertama mau coba trading, anda bingung harus memilih yang mana.

Saran saya, kalau anda mau memulai trading, anda harus memilih instrumen trading yang menarik untuk anda dan sesuai dengan passion yang anda suka. Saya sudah pernah menuliskannya disini: Analisis Teknikal: Saham vs Forex

Nah, untuk menguji apakah anda cocok dengan instrumen trading tertentu, memang anda harus praktik langsung. Tetapi tentu anda nggak harus langsung suntik modal untuk praktik. 

Kalau anda belum yakin, anda bisa memulainya dengan demo / virtual trading. Kalau anda merasa cocok dengan instrumen trading tertentu, anda merasa 'sreg', disitulah anda bisa menekuninya pakai modal beneran. 

Seperti yang saya ceritakan di pos:  Analisis Teknikal: Saham vs Forexsaya menceritakan pengalaman saya bahwa saya sebelum fokus di trading saham, saya juga mencoba menekuni trading forex (demo trading). 

Namun karena saya merasa bahwa saya lebih memiliki passion di saham, dan profil risiko saya lebih cocok untuk trading dan investasi saham, maka saya memutuskan untuk lebih fokus menjalankan dan mengembangkan trading saham. 

Yang terpenting untuk menentukan trading apa yang cocok untuk anda, anda harus tentukan dulu passion anda ada di mana. Jangan sampai anda trading karena iming-iming 'cepat kaya dalam semalam', padahal untuk dapat profit besar, semua butuh proses.

Saran saya juga, kalau anda benar-benar bisa mendapatkan profit dalam trading dan menjadi trader mahir, maka anda harus FOKUS. 

Fokuskan pada satu maksimal dua instrumen trading saja. Misalnya, anda cocok dengan trading saham dan forex. Maka anda bisa menekuni dua trading secara bersamaan. Tapi jangan mencoba fokus di lebih banyak instrumen trading, karena hal ini akan membuat konsentrasi anda terpecah. 

Padahal, satu instrumen trading saja sudah membutuhkan banyak praktik, belajar, riset, analisa, meluangkan waktu agar anda bisa benar2 menjadikan trading tersebut sebagai ladang profit. Hal ini saya alami sendiri, karena saya menjalankan trading saham. 

Nah, kalau anda sudah menemukan instrumen trading yang cocok, tepat, sesuai passion anda, tekuni terus sampai bisa menghasilkan profit yang maksimal. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Benarkah Grafik Saham Dibentuk oleh Bandar?

Benarkah Grafik Saham Dibentuk oleh Bandar?

Beberapa waktu lalu saya pernah dapat pertanyaan dari seorang rekan trader. Dan menurut saya, pertanyaannya cukup bagus. Berikut pertanyaannya: 

"Pak Heze, menurut saya grafik dan pola yang terbentuk di suatu saham itu sebenarnya sengaja dibuat oleh bandar, supaya bandar bisa menentukan titik-titik akumulasi dan distribusi saham. Bagaimana menurut pandangan Pak Heze?"

Saya setuju. Mengapa? Karena memang tidak bisa dipungkiri bahwa semua saham itu ada bandarnya. Se-likuid apapun suatu saham, pasti ada 'pemain besar' alias bandar yang terlibat di dalamnya. 

Apalagi kalau anda perhatikan saham2 yang tiba2 bisa naik 20%, lalu 30 menit kemudian turun lagi 20%, maka sangat jelas saham tersebut dipermainkan oleh tangan-tangan bandar.   

Tapi perlu anda ingat juga bahwa setiap bandar memiliki kemampuan yang berbeda untuk menggerakan dan 'mengendalikan' suatu saham. Semakin likuid suatu saham, maka kemampuan bandar untuk menggerakkan saham semakin kecil. 

Sebaliknya, buat saham2 yang likuiditasnya kecil, jumlah saham beredarnya sedikit, bid-offer dan volumenya tipis, maka saham2 tersebut akan jauh lebih mudah untuk digoreng oleh bandar. 

Grafik saham, benarkah dibentuk oleh bandar?
Hal ini karena pada saham2 yang likuiditasnya sangat tinggi, meksipun bandar punya kemampuan menaik-turunkan saham, namun kemampuan bandar pasti jauh lebih terbatas untuk menggoreng dan mengatur saham, karena akan ada banyak 'perlawanan' dari trader ritel.

Namun kalau pada saham2 yang harganya sudah murah sekali, tidak likuid, volume tipis, bandar akan jauh lebih mudah menaik-turunkan saham. Kalau tidak percaya, anda bisa bandingkan saham2 blue chip vs saham gorengan. 

Saham2 blue chip tidak ada yang naik-turun 20% sehari. Sebaliknya, saham2 gorengan bisa dengan mudah naik-turun 20% lebih cuma dalam hitungan menit. 

Yap, tapi meskipun begitu, semua saham tetap ada bandarnya, dan REAKSI BANDAR terhadap suatu saham bisa berbeda-beda. Apa maksudnya reaksi bandar?


Perhatikan bahwa umumnya pada saham2 yang likuid, kalau bandar sudah menurunkan harga sampai titik tertentu yang wajar (karena kemampuan bandar menurunkan harga juga lebih terbatas pada saham likuid), maka bandar akan melakukan akumulasi lagi. 

Didukung dengan trader ritel yang cukup banyak yang ikutan akumulasi, akhirnya saham kembali rebound / naik. Baca juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

Tetapi untuk beberapa saham lapis tiga, bisa jadi setelah bandar berhasil menurunkan saham sampai sepuasnya sampai ke titik tertentu, bandar kemudian 'meninggalkan' sahamnya, sehingga saham sideways terus di harga bawah. Baca juga: Ciri-ciri Saham yang Ditinggal Bandar.  

Jangan heran kalau anda sering melihat yang bentuknya 'aneh'. Misalnya, ada saham tertentu yang pola sebelumnya terlihat uptrend, ada beberapa titik support-resisten terbentuk. 

Tapi satu-dua bulan kemudian, harganya sudah turun, volume tiba2 hilang dan kemudian harganya nggak pernah naik lagi. Itu berarti pergerakan saham di time frame historis sebelumnya, sengaja dibentuk oleh bandar untuk akumulasi-distribusi, dan untuk menjebak trader ritel. 

Nah karena anda dan saya sekarang sudah tahu bahwa grafik saham itu terbentuk karena ada peran bandar, dan semakin jelek kualitas saham, maka bentuk grafik akan semakin nggak beraturan, dan semakin sulit dianalisa dengan layak. 

Maka di dalam trading saham, ANALISIS TEKNIKAL adalah analisis utama yang harus anda gunakan untuk membaca saham naik, membaca saham yang akan koreksi, maupun menentukan titik-titik harga krusial. Baca juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. 

Namun tentunya untuk mencari titik-titik support-resisten ini, anda harus mencarinya di saham2 yang bagus dan mudah dibaca dengan analisa teknikal. 

Karena seperti yang saya tuliskan tadi, semakin bagus saham, kemampuan bandar menggoreng dan mempermainkan saham semakin kecil, sehingga anda akan lebih mudah membaca titik-titik yang menjadi acuan akumulasi-distribusi bandar melalui harga historisnya. 

Itulah mengapa sampai saat ini analisa teknikal tetap digunakan, relevan dan bisa digunakan dengan lebih akurat untuk membaca kecenderungan saham, karena dengan mempelajari analisis teknikal, anda bisa mendapatkan banyak hal. 

Anda bisa membaca titik2 support-resisten krusial, support-resisten kuat, mempelajari psikologis dan kecenderungan market dari pola-pola grafik yang terbentuk, bahkan untuk membaca bandarmologi sekalipun, sehingga disitulah anda bisa menentukan entry trading yang bisa anda lakukan.  

Jadi saran saya untuk anda, kalau anda mau mahir dalam trading, jangan pernah melupakan analisa teknikal. 

Anda boleh melakukan kombinasi analisa teknikal dengan analisa / pergerakan bandarmologi, membaca running trade dan lain2. Tetapi pada saat anda pertama kali menganalisis saham, anda harus memulai dengan menganalisis kecenderungan dan sinyal dalam grafik saham tersebut. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Grup untuk Belajar Saham

Grup untuk Belajar Saham

Bagi rekan-rekan pembaca website Saham Gain, rekan2 bisa belajar saham dan sharing melalui grup saham yang saya bentuk. Grup belajar saham ini saya harapkan bisa menjadi wadah edukasi saham yang sangat baik dan efektif. 

Target grup belajar saham ini ditujukan untuk semua kalangan, baik kalangan pemula, menengah, hingga anda yang sudah mahir (master) di dunia main saham. Oke, tanpa basa-basi bagi anda yang ingin bergabung di grup Facebook belajar saham, anda bisa bergabung disini: Grup Facebook Saham Gain - Belajar Saham Pemula sampai Master.  

Sebelum anda bergabung di grup Facebook Saham Gain, ada baiknya anda mengetahui beberapa rule di grup Facebook Saham Gain. 

1. Setiap member grup diperbolehkan untuk melakukan posting apapun. Postingan yang diperbolehkan hanya postingan yang berhubungan dengan pasar modal, berita ekonomi dan dunia, trading, investasi saham, forex, main saham dan investasi lainnya.

2. Dilarang spam. Dilarang melakukan posting yang tidak berhubungan dengan saham. Pos yang tidak berhubungan dengan saham misalnya melakukan ajang promosi tidak diperbolehkan untuk di-pos di Grup Belajar Saham. 

3. Jika ada yang melakukan pos yang tidak berhubungan dengan saham, terutama yang membuat tidak nyaman rekan-rekan lain di grup, saya selaku admin grup Saham Gain memiliki wewenang untuk mengeluarkan member yang bersangkutan dari grup.  

4. Saya sebagai admin grup Saham Gain tidak selalu bisa 100% aktif di grup ini. Segala pertanyaan dari rekan2 tidak 100% bisa saya jawab. Hal ini juga dikarenakan banyaknya pertanyaan yang sering diajukan oleh rekan2. Jadi mohon maklum. Apabila ada teman2 lain yang bersedia saling diskusi dan menjawab pertanyaan, saya sangat terbuka.

5. Saya sebagai admin grup lebih sering memberikan saham2 yang bagus untuk watchlist untuk trading keesokan harinya tanpa memaparkan analisisnya. Analisis teknikal bisa disesuaikan dengan gaya trading masing2.

6. Watchlist saham yang saya berikan berdasarkan pada analisis teknikal dan harga saham yang umumnya sudah diskon atau sudah breakout dari resisten. 

7. Semua teman2 di grup memiliki kebebasan berpendapat: Bertanya, menjawab pertanyaan, sharing artikel tentang saham. (Selama tidak promosi). 

8. Dilarang  keras memberikan komentar yang mengandung unsur SARA, rasis, saling menyerang antar anggota grup. Semua perbedaan pendapat dalam analisa adalah hal yang wajar. 

Di grup belajar saham anda diperbolehkan sebesas-bebasnya untuk berdiskusi dan melakukan posting. Anggap saja grup belajar saham ini adalah rumah sendiri. Justru saya sangat terbuka apabila anda bisa saling aktif berdiskusi di grup. Hal ini bisa membuka wawasan dan banyak pengetahuan tentang dunia saham. 

Sekali lagi, bagi anda yang ingin ikut bergabung di grup belajar saham, anda bisa bergabung disini: Grup Facebook Saham Gain - Belajar Saham Pemula sampai Master.  

Salam Profit..... 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Profesi Trader Saham: Profit dan Peluang

Profesi Trader Saham: Profit dan Peluang

Sejak adanya program kampanye Yuk Nabung Saham (YNS) yang digagas oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), tidak bisa dipungkiri bahwa jumlah Rekening Dana Investor (RDI) di pasar saham Indonesia meningkat signifikan dari tahun ke tahun, dibandingkan ketika program YNS ini belum dibentuk. 

Ini artinya, di pasar saham semakin besar kemungkinan trader yang akan menjadikan saham sebagai profesi, baik trader full time maupun trader paruh waktu. Baca juga: 5 Keunggulan Profesi Trader Saham.

Saat saya buka email saya, terkadang saya menemukan pertanyaan dari beberapa rekan tentang keinginannya untuk jadi full time trader saham. Hal ini menunjukkan bahwa trading saham sesungguhnya adalah profesi yang cukup menjanjikan, asalkan anda mau rajin menganalisis, anda siap untuk berproses di pasar saham, trading saham adalah pekerjaan yang menyenangkan. 

Di satu sisi, saya juga banyak mendapat pertanyaan dari rekan-rekan yang masih awam tentang saham: 

"Bung Heze trading itu seperti gimana sih mekanismenya? Kalau saya modalnya cuma Rp1 juta apa bisa saya buka rekening saham? Kalau saya nggak ada background ekonomi apa bisa mengerti tentang trading dan dapat profit besar? Kalau saya sibuk dengan pekerjaan kantoran, apa bisa tetap menjalankan aktivitas trading?"

Dan masih banyak pertanyaan lainnya... Jadi sebenarnya siapa yang bisa / berhak untuk trading saham? Apakah orang berduit? Apakah latar belakang ekonomi lebih memudahkan untuk melakukan analisa saham? Apakah harus konsentrasi 100% di saham baru bisa dikatakan 'seorang trader'?

Jawabannya tidak, tidak dan tidak. 

Trading / investasi saham bisa dilakukan oleh semua kalangan dan latar belakang. Anda seorang karyawan? Anda seorang manajer? Anda seorang direktur, atau bahkan anda seorang pemilik perusahaan? 

Anda punya modal Rp1 juta? Anda punya modal Rp3 juta? Anda punya modal Rp5 juta? Anda punya modal Rp50 juta? Atau bahkan anda punya modal Rp1 miliar? Baca juga: Daftar Kantor Sekuritas Deposit Dibawah Rp5 Juta. 

Anda semua bisa dan punya kesempatan YANG SAMA untuk membeli saham. Anda semua punya kesempatan yang sama untuk mendapatkan profit di pasar saham. 

Demikian juga jika anda berasal dari latar belakang orang ekonomi, atau mungkin latar belakang anda dari teknik mesin, teknologi informasi, pertanian, dokter, psikologi, sistem informasi, bahasa, desain grafis? Anda semua tetaplah punya kesempatan yang sama untuk menjalankan trading saham. Anda semua punya kesempatan yang sama untuk mendapat profit. 

Jadi inilah perbedaan pasar saham (yang diisi trader dan investor) dengan lapangan pekerjaan lain. Di pasar saham tidak melihat anda berasal dari latar belakang apa, berapa besar modal anda, dan seberapa besar aset anda. 

Untuk bisa mendapat profit di pasar saham, dan agar anda bisa trading saham dengan layak (bisa memprediksi saham dengan benar), yang anda butuhkan sesungguhnya adalah: PENGETAHUAN YANG BAIK tentang saham, PENGALAMAN dan PRAKTIK. 

Dan semua itu bisa dipelajari oleh siapapun. Jaminan anda memperoleh profit di pasar saham jika anda mengetahui apa tipikal trading anda. 

Semoga pos ini bisa membuka wawasan rekan-rekan tentang trading saham... Salam profit.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Belajar Saham: Saran dari Warren Buffet

Belajar Saham: Saran dari Warren Buffet

Warren Buffet adalah salah satu investor saham terkaya yang memiliki analisa dan pemikiran2 bagus tentang saham. Saya sendiri banyak belajar dari beliau, terutama tentang cara-cara menghadapi market. 

Ada salah satu quote beliau yang cukup menarik dan quote beliau ini sangat relevan untuk diterapkan oleh kita sebagai pebisnis saham (baik trader maupun investor saham). Berikut quote beliau: 
Warren Buffet Quote. Sumber gambar: Indonesia Stock Exchange
Tidak perlu melakukan hal-hal luar biasa untuk memperoleh sesuatu yang luar biasa - Warren Buffet.
Ini adalah salah satu prinsip Warren Buffet. Walaupun beliau adalah investor saham, tetapi prinsip ini sangat relevan diterapkan untuk trader jangka pendek. 

Bagaimana cara memulai hal-hal yang biasa agar anda bisa mendapatkan sesuatu yang luar biasa di saham (bisa menganalisa saham, bisa dapat profit)? Aplikasinya dalam trading saham sebenarnya simpel.. Anda bisa memulai dari hal-hal yang sederhana dalam trading. 

Sebagai contoh, kalau anda trader pemula, anda bisa memulai trading dengan modal kecil (Rp1-3 juta). Trading dengan modal Rp1-3 juta, bukanlah sesuatu yang spesial dan istimewa. 

Tapi dengan ketekunan, analisa, kesabaran, modal kecil yang anda kelola dalam trading pasti dapat membuahkan profit yang besar. Nilai modal awal Rp1 juta bisa berkembang menjadi Rp100 juta bahkan jauh lebih besar. 

Contoh lainnya, dalam trading saham anda tidak perlu berpikir untuk mendapatkan profit ratusan persen dalam waktu singkat. Anda tidak perlu berpikir unyuk melakukan analisa2 saham seperti yang dilakukan oleh para trader kawakan. 

Cukup lakukan analisa-analisa otodidak dengan tekun. Luangkan waktu anda untuk screening saham. Luangkan waktu anda sejenak di kamar untuk fokus analisa saham. Baca juga: Panduan Simpel & Efektif Memilih (Screening) Saham Bagus. 

Kalau anda perhatikan, sekilas tidak ada yang spesial dengan cara-cara ini. Tapi dengan konsistensi yang anda lakukan, analisa dan praktitik, portofolio dan profit anda bisa berkembang jauh lebih baik. 

Anda yang sudah menjalankan trading saham, anda bisa melihat hasilnya, apakah prinsip tersebut sudah bekerja untuk anda. Caranya: Bandingkan perkembangan modal dan profit anda di saham saat anda pertama kali trading dan sekarang. 

Jika saat pertama kali trading modal anda katakanlah cuma Rp1 juta, dan sekarang modal anda berkembang jadi Rp50 juta. Jika dulu anda cut loss mulu, sekarang anda bisa profit terus dan cut loss cuma sedikit... 

Maka selamat! Anda sudah bisa menerapkan cara-cara trading yang sederhana, yang "biasa", tapi anda bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa tersebut. Pertahankan dan kembangkan apa yang sudah anda raih. 

Sebaliknya, kalau modal anda nggak berkembang, saham anda masih banyak yang nyangkut, anda masih nggak tahu cara memilih saham walaupun sudah trading beberapa tahun, maka anda perlu membenahi trading anda. 

Dalam hal ini, bisa jadi analisa yang anda gunakan salah. Atau bisa jadi ekspektasi anda terhadap trading terlalu tinggi, sehingga anda lupa bahwa proses2 yang sederhana dalam trading sebenarnya bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Baca juga: 2 Faktor Keberhasilan Trading Saham.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.