Prospektus Perusahaan: Pengertian dan Cara Mencari Prospektus

Prospektus Perusahaan: Pengertian dan Cara Mencari Prospektus

Anda yang sedang belajar saham, pasti anda pernah mendengar istilah PROSPEKTUS. Istilah prospektus digunakan pada perusahaan2 yang sedang melakukan initial public offering (IPO), atau perusahaan yang akan listing / melantai di Bursa saham untuk pertama kalinya. Baca juga: Apa Itu Initial Public Offering?

Prospektus adalah dokumen penting perusahaan dalam proses penawaran umum, yang berisi informasi profil perusahaan, laporan keuangan sebelum IPO dan gambaran kondisi perusahaan yang akan listing di Bursa. 

Gambaran kondisi perusahaan paling tidak memuat gambaran besar informasi-informasi penting sebagai berikut: 
  • Tujuan penggunaan dana yang diperoleh dari penawaran umum
  • Tujuan perusahaan melakukan go public
  • Jumlah saham yang ditawarkan dan nominal saham
  • Bidang / kegiatan usaha
  • Data keuangan penting perusahaan
  • Analisa dan pembahasan manajemen terkait perusahaan
  • Gambaran umum / profil perusahaan dan riwayat singkat perusahaan
  • Manajemen risiko, faktor risiko yang akan dihadapi perusahaan
  • Prospek perusahaan 
  • Izin usaha
  • Sumber daya manusia dan tata kelola perusahaan 
  • Keunggulan kompetitif, kompetitor, pemasaran
  • Kebijakan dividen

Itu gambaran besar isi prospektus perusahaan. Kalau anda ingin mengetahui detail syarat2 prospektus, anda bisa baca sendiri peraturannya disini: Bentuk dan Isi Prospektus PDF. Oke itu teori singkatnya, supaya anda paham dengan gambaran besar isi prospektus.  

TUJUAN PROSPEKTUS

Lalu apa tujuan prospektus, terutama buat kita-kita para pebisnis saham? Gini, kalau anda mau beli mobil, anda harus lihat barang-nya seperti apa. Anda harus uji mesinnya. Anda harus pastikan mesinnya barus. Anda harus pastikan mobil yang anda beli kualitasnya bagus. 

Jadi sama dengan saham. Kalau ada saham baru yang mau listing di Bursa, dan anda mau membelinya, nggak mungkin anda cuma lihat kode sahamnya lalu anda beli. Anda harus tahu seperti apa perusahaan tersebut dan prospeknya. 

Karena perusahaan belum listing (artinya belum ada laporan keuangan yang dipublikasikan), maka anda bisa melihat seluruh informasi dan detail perusahaan melalui prospektusnya ini. 

Tapi dalam praktiknya, prospektus yang bagus tidak menjamin bahwa sahamnya setelah listing bakalan naik dalam jangka panjang. Justru sebaliknya, banyak sekali saham2 IPO yang harganya cepat jatuh. 

Apalagi sekarang banyak sekali saham2 yang jumlah saham beredarnya sedikit, prospektusnya tidak terlalu bagus, tapi sudah bisa listing di Bursa Efek. Saya pernah bahas tulisannya disini: Studi Kasus: Saham Gorengan dan Saham IPO.

Jadi, kalau anda mau beli saham IPO, anda harus benar2 paham dengan lini bisnisnya, dan pesaing2 di sektornya nanti. Jangan cuma membeli saham IPO hanya karena anda melihat kinerja keuangannya bagus selama 3-5 tahun.

CARA MENDAPATKAN PROSPEKTUS PERUSAHAAN 

Saya sering mendapat pertanyaan trader yang ingin mencari prospektus perusahaan2 yang mau IPO. Sebenarnya dokumen prospektus bisa anda dapatkan dengan mudah melalui website www.idx.co.id. Berikut langkah2nya: 

1. Buka www.idx.co.id 

2. Pilih menu Perusahaan Tercatat --> Prospektus


3. Kemudian muncul tampilan dokumen prospektus2 perusahaan


Anda bisa unduh prospektus lengkap perusaahan, nanti lampirannya dalam bentuk file PDF. Anda juga bisa melihat prospektus2 di tahun sebelumnya.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Mencari Harga Saham Tahunan

Cara Mencari Harga Saham Tahunan

Bagaimana cara mencari harga saham tahunan? Saya sering mendapat pertanyaan tersebut. Banyak rekan-rekan yang bingung cara mencari harga saham tahunan, apakah harus menggunakan data per 31 Desember (sedangkan 31 Desember adalah hari libur Bursa)?

Apakah harus menggunakan data closing price atau pakai harga lain? Harga saham akhir tahun ini acuannya per tanggal berapa? Maka dari itu, di pos ini saya akan menjelaskannya. 

Yang dimaksud harga saham tahunan adalah harga saham akhir tahun penutupan Bursa saham, yaitu pada akhir Bulan Desember. Berikut cara mencari harga saham tahunan melalui situs Yahoo Finance: 

MENCARI HARGA SAHAM TAHUNAN DI SITUS YAHOO FINANCE

1. Buka situs finance.yahoo.com

2. Kemudian cari data historis saham di Yahoo Finance

Langkah2nya bisa anda baca kembali di pos yang saya tuliskan disini: Cara Mencari Data Harga Saham Yahoo Finance.

3. Untuk mencari harga saham tahunan, anda bisa short data mulai tanggal 25-31 Desember. Berikut tampilannya:

Cara mencari harga saham tahunan
Katakanlah anda ingin mencari harga saham Bank BRI (BBRI) tahunan. Maka anda bisa cari data di Yahoo Finance tersebut per 25-31 Desember (tahunnya sesuaikan dengan kebutuhan anda). 

Setelah itu, anda bisa ambil harga closing yang per 28 Desember. Hal ini karena tanggal 31 Desember adalah hari libur Bursa saham, sehingga harga saham tahunan adalah tanggal 28 Desember (Atau kalau tanggal 29 dan 30 Desember adalah hari Senin-Jumat, maka anda bisa ambil harga tahunannya tanggal 29 atau 30 Desember). 

Di Yahoo Finance, harga saham closing per 31 Desember akan tetap muncul, tetapi harga closingnya akan sama dengan hari sebelumnya. 

Itulah cara mencari harga saham tahunan. Anda bisa mempraktikkan untuk mencari saham2 yang lain. Demikian juga kalau anda ingin mencari IHSG akhir tahun / tahunan, maka caranya sama seperti diatas tadi. Baca juga: Cara Mencari IHSG di Yahoo Finance. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Saham yang Naik Saat IHSG Turun

Saham yang Naik Saat IHSG Turun

Setiap hari ketika pasar saham (IHSG) sedang berjalan, pasti ada saham-saham yang sedang naik. Harus saya akui, saham yang harganya naik / berpotensi naik akan lebih mudah anda temukan pada saat market lagi naik / bullish. 

Walaupun anda juga harus menggunakan strategi yang benar untuk menemukan saham naik, karena tidak semua saham bagus walaupun IHSG lagi bullish. Baca juga: Panduan Simpel & Efektif Menemukan Saham Bagus

Sebaliknya, pada saat IHSG sedang turun, lebih sulit untuk mencari saham yang naik. Tetapi "turun" yang saya maksud artikel ini bukanlah koreksi / turun biasa, melainkan koreksi tajam. Atau bahkan crash market. Seperti apa contoh IHSG yang koreksi tajam itu? Anda bisa lihat dibawah ini:

IHSG turun
IHSG yang turun tajam selama berhari-hari seperti diatas, pasti akan diikuti oleh penurunan mayoritas saham. Dalam kondisi seperti ini, saham2 yang biasanya gampang rebound setelah turun, saham2 LQ45, semuanya akan turun terus dan bahkan jebol dari titik2 supportnya. 

Tapi tetap saja, saat IHSG turun sebanyak apapun, ada saja saham-saham yang bisa naik drastis. Sebanyak apapun IHSG turun, tetap ada saham2 yang bisa 10% bahkan diatas itu. Saham2 apakah itu?

Jawabannya adalah: Saham-saham lapis tiga dan waran. Kalau anda belum tahu saham lapis tiga serta waran, anda bisa baca disini: Kenali Saham Gorengan di Indonesia dan Memahami Waran: Definisi Waran dan Cara Trading Waran.


Diatas adalah saham-saham yang naik, yang saya ambil saat IHSG lagi turun hampir 1,5%. Saat IHSG turun sebanyak itu pun, ternyata ada juga saham2 yang bisa naik diatas 10%. Anda bisa lihat ada yang naik sampai 17%, 19%.

Tetapi apakah saham2 seperti ini layak untuk ditradingkan jangka pendek? Apakah saat IHSG turun drastis, sebaiknya kita incar saja saham2 ini, mengingat saham2 tersebut ternyata bisa naik tinggi walaupun IHSG terpuruk?

Well, kalau saya harus jawab jujur: Jawabannya TIDAK. Kenapa? 

Anda yang sering2 berkunjung ke web Saham Gain, saya sudah sering menuliskan risiko beli saham gorengan. Contohnya bisa anda lihat disini: Studi Kasus Saham SWAT. 

Saham gorengan seperti diatas memang bisa naik tinggi saat IHSG drop. Tetapi likuiditas saham2 tersebut sangat buruk (spread-nya banyak yang renggang karena nggak likuid), harga sahamnya pun bisa anjlok puluhan persen sewaktu-waktu dalam hitungan menit, dan banyak sekali bid-offer palsu yang merupakan "pancingan" bandar. 

Apalagi jika anda masih pemula, kalau anda melihat kondisi market yang lagi turun drastis dan anda belum pegang saham apapun (it means anda belum dapat profit), maka saran saya, jangan gampang percaya deh sama saran2 diluar yang mengatakan: 

"Kalau IHSG lagi bearish, waktunya main di saham gorengan sama waran, soalnya cuman itu yang naik waktu IHSG turun." Praktiknya tidak semudah itu. Jika anda masih pemula, jauh lebih baik anda tidak beli saham saat IHSG turun drastis, daripada anda nyemplung di saham gorengan dan akhirnya nyangkut. 

Untuk anda yang sudah bukan pemula, anda boleh saja trading di saham gorengan saat market lagi bearish, dengan catatan, anda memahami strategi tradingnya plus anda harus MEMBATASI RISIKO. 

Kalau saham anda mulai turun, anda harus segera cut loss.. Jangan biarkan portofolio anda diisi saham2 yang tidak bagus secara teknikal maupun fundamental.

Sebenarnya banyak trader yang ngotot mau trading, mau dapat untung saat IHSG bearish, karena mereka memiliki mindset: "Harus profit tiap hari, tiap saat". Padahal di dalam trading saham, anda tidak harus beli saham setiap hari. 

Bahkan seorang trader harian / intraday trader sekalipun, tidak saya anjurkan memaksakan trading kalau banyak saham yang lagi jelek, atau anda masih belum menemukan saham yang naik. Saya pernah bahas strategi2nya disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham. 

Trading saham itu ada strategi2 yang harus anda lakukan, terutama memilih saham dan mengambil momentum yang tepat. Itulah kenapa di saham itu ada keputusan WAIT AND SEE bukan cuma buy dan sell, karena tidak setiap saat anda harus trading. Tidak setiap saat anda harus beli saham. 

Jika anda melihat IHSG turun, saham2 pilihan anda juga belum menunjukkan rebound, maka tidak ada salahnya juga anda wait and see. Toh, jika anda punya cash yang besar, maka justru ini menjadi peluang anda untuk koleksi saham, jika market sudah naik.

Memang saat IHSG sedang turun2nya, biasanya ada 1-2 saham-saham likuid (bukan saham gorengan) yang bisa naik. Sebagai contoh, saat crash market tahun 2015, waktu itu SRIL adalah saham yang harganya bisa uptrend terus.

Bagi anda yang tetap ingin trading saat IHSG turun drastis atau bahkan saat crash market, maka tugas adalah mencari saham2 seperti yang saya sebutkan tadi. 

Tapi itu tidaklah mudah. Soalnya anda harus mencari 1-2 saham yang tetap naik drastis saat turun dari sekian banyak saham. 

Jika anda menemukannya, maka congratulations, anda tetap bisa dapat return saat market turun. Namun jika anda tidak menemukan saham2 yang tetap naik saat IHSG turun drastis (atau naiknya cuma nol sekian persen saja), anda tidak perlu memaksakan trading. 

Jadi itulah ulasan dan analisa saya tentang: Saham yang naik saat IHSG turun, dan apakah sebaiknya saham2 tersebut ditradingkan atau tidak. Mengingat cukup banyak rekan2 yang bertanya, maka saya tuliskan di pos ini. 

Satu hal lagi, saat IHSG turun, pasti ada saat2 di mana IHSG naik lagi, dan otomatis saham2 yang bagus juga ikutan naik. 

So, pada saat IHSG turun, anda tetap bisa watchlist saham, dan mempelajari strategi2 / pola2 trading. Sehingga ketika IHSG sudah rebound atau bahkan naik dan rally terus, anda sudah punya bekal pengetahuan analisa teknikal yang lebih baik. Disitulah peluang cuan anda.   


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Mengapa Anda Harus Punya Trading Plan?

Mengapa Anda Harus Punya Trading Plan?

Trading plan adalah bagian penting dari aktivitas trading yang harus anda jalankan. Trading plan memiliki cakupan yang luas, termasuk di dalamnya adalah melakukan manajemen modal dengan benar. Kalau anda belum tahu bagaimana cara menyusun trading plan, anda bisa baca pos saya disini: Strategi Analisis Teknikal, Menyusun Trading Plan dan Manajemen Modal.

Dalam trading, tidak banyak trader yang memiliki trading plan. Mengapa saya demikian? Karena banyak sekali trader yang tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah membeli saham. Banyak trader yang sahamnya penuh dengan saham2 nyangkut. Banyak trader yang membeli saham tanpa tahu mengapa membeli. Sehingga dengan tidak adanya trading plan tersebut, banyak trader yang jalur tradingnya sangat tidak terarah dengan baik. 

"Jadi apakah bikin trading plan itu ribet Bung Heze?" Celetuk anda 

Trading plan tidaklah ribet. Misalnya, sore hari saat market tutup, anda memutuskan memilih beberapa saham yang ingin anda amati dan tradingkan untuk keesokan harinya. Dengan demikian, pilihan saham anda tidak 'kemana-mana' atau tidak mudah tergoda membeli saham2 gorengan. Itu juga sudah termasuk dalam bagian trading plan. Simpel tapi sangat bermanfaat. 

Tapi faktanya, tidak banyak trader yang melakukan hal tersebut. Akhirnya trader tidak bisa menikmati profit dan menyusun portofolionya dengan baik. Nah, jadi trading itu sangat penting. Mengapa anda harus punya trading plan? Ada banyak sekali manfaatnya dalam trading anda sehari-hari: 

1. Trading plan membuat keputusan anda lebih bagus

Dengan trading plan, anda sudah tahu apa yang harus dilakukan dalam trading. Anda tidak mudah terpengaruh ajakan beli / jual saham, tidak mudah terpengaruh kondisi IHSG yang hanya sesaat, tidak mudah terpengaruh membeli saham2 gorengan. Keputusan yang anda buat akan lebih berkualitas.

Biasakan membuat trading plan. Maka, perlahan anda akan mengetahui tipikal dan karakter trading yang cocok untuk anda. Karena dengan trading plan, anda akan lebih fokus dengan trading anda, sehingga anda akan lebih tahu apa yang cocok untuk anda. 

2. Trading plan membuat trading anda terarah 

Trading plan memang bukanlah analisis teknikal, tetapi trading plan adalah bagian dari eksekusi analisis yang sudah anda buat, yang sudah anda amati sebelumnya. Jadi dengan trading plan, tidak ada lagi kata profit karena untung-untungan. Saham nyangkut di mana-mana, karena faktor panic buying. Trading plan membuat trading anda benar2 menjadi sebuah bisnis yang bagus, bukan karena faktor judi / gambling / untung-untungan. 

3. Trading plan membuat trading anda disiplin 

Pernahkah anda mencoba untuk hidup disiplin? Misalnya biasanya anda sering bangun siang, makan tidak teratur, tidak pernah olahraga. Kini anda mengganti pola hidup tersebut. Anda mulai rutin bangun pagi, makan lebih teratur, olahraga setidaknya seminggu sekali, mengurangi junk food. 

Apa yang anda rasakan? 

Hidup anda lebih berkualitas, teratur dan disiplin tentunya. Hal ini juga sama ketika anda selalu membuat trading plan sebelum trading. Anda akan lebih disiplin, dan percayalah, saham-saham nyangkut  anda akan berkurang. Kedisplinan inilah yang akan membuahkan profit. 

Karena trader yang tidak punya sifat disiplin (membuat dan menjalankan trading plan), maka trader akan sulit untuk mencari celah-celah dalam trading yang bisa dimanfaatkan untuk mencari momentum saham yang baik. 

Itulah pentingnya anda punya trading plan. Dan penulis pribadi sudah merasakan sendiri manfaat (profit) dari memiliki trading plan. Anda yang belum memiliki trading plan, mulailah mencoba membuat trading plan yang simpel (eksekusi beli-jual), dan jalankan trading plan anda. Lama-kelamaan trading plan anda yang disertai dengan evaluasi trading, akan berkembang menjadi trading plan dan eksekusi yang lebih berkualitas.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Studi Kasus: Saham Gorengan dan Saham IPO

Studi Kasus: Saham Gorengan dan Saham IPO

Saham-saham gorengan sudah banyak memakan korban para trader ritel... Trader2 ritel yang masih awam, pemula2 yang masih gampang terpengaruh dengan ajakan2 membeli saham yang kelihatannya mudah naik, seringkali terjebak pada saham2 gorengan tersebut. 

Terutama saham-saham yang belum lama melantai / listing di Bursa saham, maka saham2 tersebut harus saya akui, cukup berisiko dan rawan jika ditradingkan. Apalagi kalau anda melihat bid-offer (likuiditasnya) yang sangat jelek, dan harganya yang tiba2 bisa naik puluhan persen dalam hitungan menit.

Pada web Saham Gain ini, saya sudah menuliskan contoh kasusnya juga, yaitu saham SWAT, di mana saham SWAT saat itu banyak menjebak trader ritel. Anda bisa baca2 analisanya lagi disini: Saham IPO yang Menjebak Trader: Studi Kasus Saham SWAT.

Di pos ini, saya akan membahas saham POSA, di mana setelah POSA melantai di pasar saham beberapa hari, saham POSA naik terus selama 4 hari. 

Saya pribadi sebenarnya nggak terlalu perhatikan saham POSA, tapi POSA kemudian menjadi perhatian saya sejenak ketika ada trader yang tanya: "Pak Heze saham POSA hari ini auto reject atas. Bid-nya banyak. Apa besok bakalan naik lagi? Saya mau scalping-an" 

Setelah saya lihat chart-nya ternyata POSA baru saja melantai di bursa, dan setelah saya cek likuiditas dan prospektusnya di situs IDX, ternyata POSA bukanlah saham yang layak ditradingkan. Perhatikan chart POSA beberapa hari setelah IPO:

Saham gorengan
Kita bisa lihat chart POSA, bagaimana hebatnya POSA bisa naik dari harga 200-an ke 490 hanya dalam 4 hari (dan ini sering sekali terjadi pada saham2 yang baru IPO). 

Tapi di hari kelima, POSA langsung anjlok 20%, dari harga 530 ke harga 370... Artinya, jika anda berharap POSA bakal terus naik, dan anda membeli sahamnya saat POSA sudah naik tinggi, porto anda bakalan minus dalam waktu yang sangat singkat. 

Sama seperti kasus saham SWAT (yang sudah kita bahas): Saham IPO yang Menjebak Trader: Studi Kasus Saham SWAT, saham2 yang kelihatannya menarik dari sisi kenaikan harganya ini, sangat berisiko. 

Pesan yang ingin saya sampaikan di pos ini: Hindarilah saham2 yang baru melantai di pasar saham, karena sekarang mayoritas (bahkan semua yang saya temukan belakangan ini), saham2 yang baru listing pergerakannya selalu terkesan menarik, yaitu bisa naik banyak dalam waktu yang singkat. 

Namun sesungguhnya saham2 seperti ini 'tidak bisa dibeli', karena likuiditas yang jelek dan fluktuatif harga yang tidak masuk akal... 

Apalagi sekarang banyak perusahaan yang prospektusnya jelek, saham beredarnya dikit, tetapi tetap bisa listing di pasar saham. Maka sudah jelas, saham2 seperti itu tidak bagus secara jangka panjang, dan rawan untuk digoreng. 

Anda yang sudah pengalaman di pasar saham, saya yakin anda nggak akan tertarik dengan saham2 jenis ini. Tetapi faktanya, mayoritas trader di pasar kita adalah trader pemula (anda bisa cek di google perkembangan jumlah investor saham tiap tahun, means sekarang justru jauh lebih banyak trader2 pemula daripada yang kawakan). 

Jika anda sudah baca pos ini, sewaktu-waktu kalau anda nemu saham2 yang naik turunnya sejenis saham SWAT, POSA, terutama saham2 yang baru IPO, maka hindari saja sahamnya.. 

Masih buanyaaak saham bagus yang bisa anda beli. Kalau anda sekarang masih punya modal kecil, ya anda nggak perlu nyemplung di saham2 IPO juga. Toh, banyak saham bagus yang harganya (secara nominal) terjangkau dengan modal Rp1-3 juta. Baca juga: Daftar Saham Bagus Harga Murah.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Mencari Harga Saham Tahunan di IDX

Cara Mencari Harga Saham Tahunan di IDX

Mencari data harga saham bisa dilakukan secara harian, mingguan, bulanan maupun tahunan. Untuk mencari data saham harian, saya sudah pernah menuliskan langkah2nya disini: Cara Mencari Data Harga Saham di Yahoo Finance. 

Mencari data harga saham berarti anda harus mencari harga opening (pembukaan), high (tertinggi), low (terendah) dan close (penutupan) atau OHLC kalau kita singkat. 

Bagaimana jika anda ingin mencari harga saham tahunan? Kalau anda mau cari harga saham tahunan (kuartal IV). Itu artinya, anda harus mencari harga saham akhir tahun per tanggal 31 Desember. 

Anda bisa mendapatkan informasi harga saham tahunan ini melalui situs www.idx.co.id. Sebelum menjelaskan lebih lanjut ada beberapa hal yang harus anda pahami...  

Tanggal 31 Desember bursa saham pasti tutup, karena 31 Desember adalah hari libur Bursa Efek Indonesia (BEI). Maka, carilah harga saham per tanggal 30 Desember. Namun jika tanggal 30 Desember dan 29 Desember adalah hari minggu dan sabtu, maka carilah harga saham tahunan per tanggal 28 Desember. Fyi, bursa saham  Indonesia buka hari Senin-Jumat (kecuali hari libur).  

Banyak yang mencari harga saham tahunan di IDX dengan mencari pada tanggal 31 Desember, sehingga tidak heran kalau datanya tidak ada / kosong. 

Berikut langkah-langkah cara mencari harga saham tahunan di IDX:    

1. Buka situs www.idx.co.id

2. Pilih menu Data Pasar --> Ringkasan Saham



3. Muncul tampilan seperti dibawah ini: 


Untuk mencari harga saham akhir tahun / tahunan di IDX, anda bisa setting tanggal akhir Desember. Kemudian, anda harus centang menu-menu: Kode saham, tertinggi, terendah, penutupan, dan sebelumnya. Sehingga, nanti tampilannya seperti dibawah ini: 

Klik gambar untuk memperbesar

Di situs IDX, harga open price seringkali tidak tampil (nilainya nol). Maka dari itu, anda bisa menggunakan harga "sebelumnya". Harga penutupan hari sebelumnya biasanya tidak jauh beda dengan harga open price. Maka, untuk open price, anda bisa ambil harga sebelumnya.  

Untuk melihat harga saham akhir tahun, anda bisa menggunakan sesuai kebutuhan anda. Anda bisa pakai harga penutupannya saja (closing price, yaitu closing price akhir tahun), atau anda mengambil semua harga OHLC akhir tahun. 

Oke itulah cara mencari harga saham tahunan di situs IDX. Untuk anda yang mau cari harga saham akhir tahun, langkah2 mudah, tinggal terapkan cara2 seperti diatas. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Nabung Saham, Kok Tambah Rugi?

Nabung Saham, Kok Tambah Rugi?

Saya pernah mendapatkan pertanyaan yang cukup bagus dari seorang trader tentang nabung saham (yang saat ini memang lagi gencar disosialisasikan sekuritas2). Berikut inti pertanyaannya: 

"Pak Heze kenapa setelah nabung saham, portofolio saya justru minus sampai 20%. Kenapa nabung saham beda jauh dengan sosialisasi2 yang saya ikuti?" 

Nabung saham sangat saya anjurkan untuk anda, karena nabung saham itu investasi untuk jangka panjang anda. Terutama anda yang punya target memiliki investasi di hari tua, membiayai pendidikan anak anda dan lain2, nabung saham itu perlu. 

Tapi jangan sampai anda salah dalam melangkah. Nabung saham bukan berarti anda "main tabrak", tiap bulan setor modal dan langsung beli saham sesuka hati. Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan dalam menabung saham: 

1. Nabung saham terlalu banyak / nggak konsisten

Nabung saham cukup dilakukan dengan membeli 1-2 saham saja. Nah, kalau anda nabung saham sampai puluhan, ini namanya anda nggak konsisten. Semakin banyak saham yang anda miliki, anda semakin nggak to the point untuk memilih saham yang ditabung. 

Menabung saham targetnya adalah: Anda punya saham yang jumlahnya terus berkembang dalam jangka panjang, sehingga keuntungan yang anda dapatkan (baik dividen maupun naiknya saham anda) semakin besar. 

Kalau anda punya puluhan saham, maka anda tidak akan bisa fokus untuk membesarkan nilai aset anda di saham tersebut, karena anda harus membagi modal anda untuk diversifikasi. 

So, kalau mau nabung saham jangan terlalu banyak diversifikasi. Anda harus fokus pada lebih sedikit saham, yang anda yakin dengan prospek dan kinerjanya. 

2. Membeli saham tanpa melihat momentum

Banyak investor yang hanya asal setor modal tiap bulan, lalu langsung dibelikan saham tertentu, tanpa memperhatikan faktor2 lainnya di market. 

Misalnya: Anda langsung setor modal dan beli saham, padahal saat itu harga sahamnya sudah terlalu tinggi. Sehingga, tidak heran kalau pada akhirnya portofolio anda dari nabung saham justru banyak minusnya, karena anda tidak melihat momentum yang bagus. 

Meskipun konteksnya adalah 'nabung saham' alias buat investasi jangka panjang, tetapi anda harus melihat timing / momentum beli saham yang pas, agar anda bisa mendapatkan harga yang bagus untuk saham yang anda tabung, sehingga porto anda nggak perlu minus berlarut-larut. 

Toh, nabung saham itu tidak kaku. I mean, nabung saham tidak harus dilakukan dengan cara beli saham tiap bulan, setor modal tiap bulan. Anda boleh2 saja kok bulan ini nabung saham, tapi bulan depan anda nggak nabung saham dulu, kalau anda mempertimbangkan kondisi market saat itu belum bagus. 

3. Memilih saham yang salah

Memilih saham yang salah dapat membuat nabung saham anda menjadi berantakan. Sebelum anda memutuskan nabung saham, anda harus menganalisa dengan benar saham2 yang bisa memberikan anda return yang maksimal dalam jangka panjang, baik dari sisi kenaikan harga saham yang stabil, maupun potensi dividen yang anda terima. 

Banyak orang yang memilih saham yang punya kenaikan terlalu cepat dalam kurun waktu tertentu, padahal 

Intinya, sebelum menabung saham, anda harus paham perusahaan yang anda beli, karena nabung saham ini konteksnya bukan untuk seminggu-dua minggu, tapi untuk jangka panjang. 

Jadi kalau dapat saya simpulkan, kesalahan nabung saham yang sering dilakukan adalah: Pebisnis saham tidak mempertimbangkan analisa fundamental dan analisa teknikal (momentum).  

CARA NABUNG SAHAM YANG BENAR

Kalau saya cuma menuliskan kesalahan2 nabung saham tanpa kasih solusi, maka itu ibaratnya saya menyuruh anda untuk hidup sehat tapi tidak memberikan tips-tips apa yang harus dimakan, apa yang tidak boleh dimakan, harus olahraga berapa lama dan berapa kali seminggu.

Jika anda bertanya-tanya, terus gimana cara nabung saham yang benar? Saham2 apa yang sebaiknya ditabung, di Saham Gain ini saya sudah pernah mengulasnya. 

Strategi nabung saham yang benar, pernah saya ulas di pos saya berikut: Strategi Nabung Saham yang Efektif, Cara Nabung Saham untuk Pensiun dan Nabung Saham: Pilih Blue Chip atau Value Investing? Anda bisa baca-baca kembali. 

Di edukasi2 nabung saham, mungkin anda hanya mendapatkan materi2 tentang langkah2 dan simulasi nabung saham, dan potensi return yang anda dapatkan dari nabung saham. 

Tapi jujur saja, saya jarang menemukan cara nabung saham yang lebih masuk ke praktiknya, yaitu NABUNG SAHAM YANG BENAR. Yup, karena nabung saham nggak cuma sekedar suntik modal dan beli saham... Sebagai investor yang cerdas, faktor-faktor diatas itu tadi harus anda pertimbangkan anda aplikasikan. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.