Modal Saham: Menambah Modal Trading / Investasi

Modal Saham: Menambah Modal Trading / Investasi

Agar anda bisa membeli saham, baik untuk tujuan trading maupun investasi saham anda harus memiliki MODAL. Anda mungkin sering melihat kisah2 trader / investor yang sukses meraup profit besar. Di satu sisi, ternyata modal yang mereka gunakan juga sangat besar, bukan hanya modal jutaan. 

Tetapi ketika anda dihadapkan pada kondisi di mana anda baru memulai belajar saham, saya selalu menyrankan untuk memulai dengan modal kecil terlebih dahulu. 

Kenapa Pak Heze? Kalau saya punya duit Rp100 juta nganggur, kenapa nggak dimasukkan aja semua ke saham? Tanya anda

Menambah modal trading itu harus bertahap. Trading saham itu ibarat tahapan-tahapan yang anda lalui ketika anda sekolah. Saat anda masih Sekolah Dasar (SD), uang jajan anda masih sedikit. Namun ketika anda sudah 'naik level' ke Sekolah Menengah Pertama, uang jajan anda akan bertambah. 

Demikian pula seterusnya, sampai anda kuliah, uang jajan anda pasti lebih besar lagi. Ketika anda masih berada di bangku SD tidak mungkin anda diberikan uang jajan oleh orang tua anda sebesar porsi uang jajan anak SMA. 

Karena ketika anda masih SD, anda belum siap mengelola duit yang lebih besar. Anda belum bisa bertanggung jawab terhadap uang yang nominalnya besar. Anda juga belum terlalu membutuhkan uang yang jumlahnya besar.

Saat anda sudah mulai banyak pengalaman, anda sudah banyak belajar, usia anda bertambah, kebutuhan anda semakin banyak, maka anda pasti lebih siap mengelola uang jajan yang lebih besar.  

Perumpaan ini sama dengan trading saham. Anda yang baru memulai trading saham, ibarat anda masih berada di bangku SD. Anda masih butuh banyak belajar, memahami market, memahami analisa teknikal, memahami saham2 yang bagus untuk anda, dan masih banyak lainnya. Baca juga: Belajar Saham Pemula - Expert. 

Artinya, kalau masih banyak langkah2 dan kesiapan yang harus anda lalui, jangan pernah nekad main saham dengan modal besar. Karena jika anda diserahkan modal besar padahal anda belum siap secara skill dan mental, anda bisa jadi salah mengambil keputusan, dan berakibat fatal (salah membeli saham dan dampaknya bisa berujung bangkrut).

Sama ketika seorang anak SD dipercayakan uang besar, anak SD tidak akan bisa mengelola uang tersebut dengan baik, karena tingkat pengalaman anak SD masih sangat minim, sehingga belum paham cara mengelola duit besar. 

Saya banyak sekali menemukan trader2 pemula yang bangkrut di saham, karena nekad main saham pakai modal besar. Padahal trader belum tahu saham apa yang risikonya besar, saham apa yang risikonya kecil. Sehingga trader memasukkan modal ratusan juta di saham2 gorengan, yang fundamental dan teknikalnya tidak jelas. 

Dan mayoritas saham gorengan, banyak sekali yang harganya naik tapi nggak kembali lagi ke harga semula. Ironis sekali trader2 yang terjebak dengan iming2 cepat kaya, tanpa mau memulai step-by-step. 
Pemula yang memaksakan trading dengan modal besar ibarat anda baru belajar olahraga lompat tinggi, tapi sudah mau langsung menantang ajang olimpiade dunia. 
Jadi berapa modal kecil untuk trading? Idealnya, anda bisa memulai Rp500 ribu sampai Rp3 juta. Kalau masih pertama trading, jangan nekad membeli saham dengan modal puluhan juta.

Lalu kapan anda sebaiknya mulai modal? Yaitu ketika secara skill anda sudah lebih baik, lebih siap, anda sudah bisa menghasilkan profit (dan rugi semakin kecil), anda sudah lebih paham dengan analisa teknikal. Maka itulah saatnya anda menambah modal. Baca juga: Praktik Lanjutan Manajemen Modal. 
Tambah modal trading anda ketika anda sudah siap secara skill, psikologis dan kemampuan menganalisa.
Step by step belajar saham ini sangat penting agar anda bisa mengembangkan modal anda dengan baik. Step by step menambah modal trading ini sama seperti perumpaan tingkatan sekolah, yaitu mulai dari SD-SMP-SMA-kuliah.. 

Tidak mungkin anda yang masih pemula di dunia saham anda langsung main saham dengan modal puluhan bahkan ratusan juta, seperti yang dilakukan oleh trader2 yang sudah pengalaman. Hal ini seperti anda loncat step dari SD dan langsung ke SMA

Maka dari itu, supaya anda bisa jadi trader yang mahir, lakukanlah analisa saham mandiri. Dengan melakukan analisa2 mandiri, anda bisa mengetahui sejauh mana kemampuan anda mendapatkan profit, sebaik apa psikologis dan kesiapan anda dalam trading. 

Tetapi di satu titik tertentu, pasti ada batasan juga untuk menambah modal trading. Artinya, kalau anda sudah merasa mentok dengan modal anda, let say anda sudah bisa mengelola modal trading sebesar Rp500 juta, dan anda merasa anda nggak mungkin tambah modal lagi, maka ya sudah, berarti modal Rp500 juta itu adalah modal maksimal yang siap anda kelola.   

Oke well, mungkin itu saja yang ingin saya sampaikan di pos ini. Banyak trader yang belum paham cara menambah modal dengan benar, yaitu step-by-step, sehingga banyak trader yang melewatkan step-step penting. 

Ibarat dari SD langsung ke SMA tanpa melalui SMP terlebih dahulu. Selama anda masih punya modal untuk trading, anda punya peluang untuk profit. Maka dari itu, dalam main saham, modal adalah salah satu hal yang sangat penting untuk anda kelola dan kembangkan. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Modal Saham: Menambah Modal Trading / Investasi

Modal Saham: Menambah Modal Trading / Investasi

Agar anda bisa membeli saham, baik untuk tujuan trading maupun investasi saham anda harus memiliki MODAL. Anda mungkin sering melihat kisah2 trader / investor yang sukses meraup profit besar. Di satu sisi, ternyata modal yang mereka gunakan juga sangat besar, bukan hanya modal jutaan. 

Tetapi ketika anda dihadapkan pada kondisi di mana anda baru memulai belajar saham, saya selalu menyrankan untuk memulai dengan modal kecil terlebih dahulu. 

Kenapa Pak Heze? Kalau saya punya duit Rp100 juta nganggur, kenapa nggak dimasukkan aja semua ke saham? Tanya anda

Menambah modal trading itu harus bertahap. Trading saham itu ibarat tahapan-tahapan yang anda lalui ketika anda sekolah. Saat anda masih Sekolah Dasar (SD), uang jajan anda masih sedikit. Namun ketika anda sudah 'naik level' ke Sekolah Menengah Pertama, uang jajan anda akan bertambah. 

Demikian pula seterusnya, sampai anda kuliah, uang jajan anda pasti lebih besar lagi. Ketika anda masih berada di bangku SD tidak mungkin anda diberikan uang jajan oleh orang tua anda sebesar porsi uang jajan anak SMA. 

Karena ketika anda masih SD, anda belum siap mengelola duit yang lebih besar. Anda belum bisa bertanggung jawab terhadap uang yang nominalnya besar. Anda juga belum terlalu membutuhkan uang yang jumlahnya besar.

Saat anda sudah mulai banyak pengalaman, anda sudah banyak belajar, usia anda bertambah, kebutuhan anda semakin banyak, maka anda pasti lebih siap mengelola uang jajan yang lebih besar.  

Perumpaan ini sama dengan trading saham. Anda yang baru memulai trading saham, ibarat anda masih berada di bangku SD. Anda masih butuh banyak belajar, memahami market, memahami analisa teknikal, memahami saham2 yang bagus untuk anda, dan masih banyak lainnya. Baca juga: Belajar Saham Pemula - Expert. 

Artinya, kalau masih banyak langkah2 dan kesiapan yang harus anda lalui, jangan pernah nekad main saham dengan modal besar. Karena jika anda diserahkan modal besar padahal anda belum siap secara skill dan mental, anda bisa jadi salah mengambil keputusan, dan berakibat fatal (salah membeli saham dan dampaknya bisa berujung bangkrut).

Sama ketika seorang anak SD dipercayakan uang besar, anak SD tidak akan bisa mengelola uang tersebut dengan baik, karena tingkat pengalaman anak SD masih sangat minim, sehingga belum paham cara mengelola duit besar. 

Saya banyak sekali menemukan trader2 pemula yang bangkrut di saham, karena nekad main saham pakai modal besar. Padahal trader belum tahu saham apa yang risikonya besar, saham apa yang risikonya kecil. Sehingga trader memasukkan modal ratusan juta di saham2 gorengan, yang fundamental dan teknikalnya tidak jelas. 

Dan mayoritas saham gorengan, banyak sekali yang harganya naik tapi nggak kembali lagi ke harga semula. Ironis sekali trader2 yang terjebak dengan iming2 cepat kaya, tanpa mau memulai step-by-step. 
Pemula yang memaksakan trading dengan modal besar ibarat anda baru belajar olahraga lompat tinggi, tapi sudah mau langsung menantang ajang olimpiade dunia. 
Jadi berapa modal kecil untuk trading? Idealnya, anda bisa memulai Rp500 ribu sampai Rp3 juta. Kalau masih pertama trading, jangan nekad membeli saham dengan modal puluhan juta.

Lalu kapan anda sebaiknya mulai modal? Yaitu ketika secara skill anda sudah lebih baik, lebih siap, anda sudah bisa menghasilkan profit (dan rugi semakin kecil), anda sudah lebih paham dengan analisa teknikal. Maka itulah saatnya anda menambah modal. Baca juga: Praktik Lanjutan Manajemen Modal. 
Tambah modal trading anda ketika anda sudah siap secara skill, psikologis dan kemampuan menganalisa.
Step by step belajar saham ini sangat penting agar anda bisa mengembangkan modal anda dengan baik. Step by step menambah modal trading ini sama seperti perumpaan tingkatan sekolah, yaitu mulai dari SD-SMP-SMA-kuliah.. 

Tidak mungkin anda yang masih pemula di dunia saham anda langsung main saham dengan modal puluhan bahkan ratusan juta, seperti yang dilakukan oleh trader2 yang sudah pengalaman. Hal ini seperti anda loncat step dari SD dan langsung ke SMA

Maka dari itu, supaya anda bisa jadi trader yang mahir, lakukanlah analisa saham mandiri. Dengan melakukan analisa2 mandiri, anda bisa mengetahui sejauh mana kemampuan anda mendapatkan profit, sebaik apa psikologis dan kesiapan anda dalam trading. 

Tetapi di satu titik tertentu, pasti ada batasan juga untuk menambah modal trading. Artinya, kalau anda sudah merasa mentok dengan modal anda, let say anda sudah bisa mengelola modal trading sebesar Rp500 juta, dan anda merasa anda nggak mungkin tambah modal lagi, maka ya sudah, berarti modal Rp500 juta itu adalah modal maksimal yang siap anda kelola.   

Oke well, mungkin itu saja yang ingin saya sampaikan di pos ini. Banyak trader yang belum paham cara menambah modal dengan benar, yaitu step-by-step, sehingga banyak trader yang melewatkan step-step penting. 

Ibarat dari SD langsung ke SMA tanpa melalui SMP terlebih dahulu. Selama anda masih punya modal untuk trading, anda punya peluang untuk profit. Maka dari itu, dalam main saham, modal adalah salah satu hal yang sangat penting untuk anda kelola dan kembangkan. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Menjadi Trader Saham Sukses Indonesia

Menjadi Trader Saham Sukses Indonesia

Salah satu keunikan web Saham Gain ini, adalah saya menyediakan rekomendasi saham gratis, dan anda bisa melihatnya disini: Rekomendasi Saham Hari Ini. Memang rekomendasi saham ini "tidak lengkap" karena sifatnya adalah watchlist. Tapi dengan watchlist, justru saya ingin agar anda juga belajar menganalisa saham dari sudut pandang anda sendiri. 

"Lalu apa hubungan rekomendasi saham dengan judul di pos ini Bung Heze?" Tanya anda

Tentu saja ada kaitannya. Apa kaitannya?

Sejak ada halaman rekomendasi saham, banyak sekali rekan-rekan yang tanya prediksi saham pada saya. Namun tidak sedikit juga trader yang mulai gusar saat saham2 yang saya tuliskan di watchlist ternyata masih belum kunjung naik, plus ketika IHSG-nya mulai anjlok. 

Akhirnya, trader memilih untuk menyerah, cut loss, dan tidak sabar menunggu. Padahal kita hanya perlu menunggu sedikit saja momentum, maka saham tersebut sudah rebound melebihi harga beli anda (harga watchlist saat itu).  

Sebagai contoh, saya terkadang menuliskan saham watchlist, tapi saham tersebut tidak kunjung rebound, melainkan sideways dulu 2-3 hari. Tapi di hari berikutnya harga saham baru rebound kencang. Misalnya saya pernah watchlist HMSP (saat itu saya watchlist di 3.400-an). 

Memang setelah saya tulis di watchlist, HMSP tidak langsung rebound, melainkan turun dan sideways selama 2 hari sampai di level 3.330-3.370. Tetapi sehari setelahnya, HMSP naik drastis 9%, dan lanjut naik lagi di hari berikutnya hingga ke harga 3.920. Artinya, kalau anda mau sabar menunggu, anda sudah mendapatkan profit berlipat-lipat. Jadi, katakanlah anda beli HMSP di 3.400 dan jual di 3.900, maka profit anda adalah 14,7%!  

Dari sini saya juga bisa menyimpulkan bahwa di dunia trading, ternyata banyak trader-trader dengan tipikal: 

- Saat IHSG jatuh, langsung panik, pesimis, cut loss (seperti contoh diatas tadi). 

- Saat IHSG naik sehari, langsung euforia, langsung yakin IHSG akan naik kencang, padahal sebelumnya sudah pesimis saat IHSG turun.

- Saat harga saham naik, banyak trader berharap terlalu tinggi (harga saham akan naik terus, sehingga tidak mau take profit). 

- Saat harga saham turun, trader langsung putus asa.

- Trader mudah terpengaruh oleh kata-kata trader lain (Misalnya saat trader lain bilang saham BKSL mau turun lagi ke 130, trader langsung tidak berani beli sahamnya, padahal BKSL rebound ke 155).

- Dan masih banyak lainnya. 

Inilah yang menyebabkan trader menjadi sulit untuk sukes di pasar saham. Kalau anda sering dengar quote: "Orang sukses hanya 10% dari total populasi manusia". Quote tersebut ada benarnya, dan di dunia saham pun walaupun banyak trader sukses, tapi faktanya trader yang gagal dan menyerah jauh lebih banyak. Baca juga: Adakah Trader Saham yang Sukses?  

Nah untuk menjadi trader sukses, intinya anda harus bisa melakukan analisa dan juga melatih mental anda. Mental trading berarti berkaitan dengan psikologis dan mindset trader. Karena tanpa dua hal tersebut, anda tidak akan bisa meraih kesuksesan dalam trading / investasi saham. 

Lalu bagaimana caranya agar anda bisa melatih mental trading yang benar, sehingga bisa menjadi trader sukses? Saya membahas materi tersebut dengan detail disini: Buku Saham.  Anda bisa mendapatkan materinya.

Jika anda sudah memiliki psikologis dan mindset trading baik, dan selama anda bisa memilih saham yang benar (momentumnya pas dan sahamnya juga likuid), sebenarnya tidak anda yang perlu khawatirkan, anda juga tidak perlu panic selling. Anda hanya perlu kesabaran menunggu momentum saham anda naik, because pattience makes difference.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Panduan Cara Membeli Saham Telkomsel

Panduan Cara Membeli Saham Telkomsel

Salah satu perusahaan BUMN yang banyak dikenal masyarakat, dan produknya selalu digunakan adalah PT Telekomunikasi Indonesia alias Telkomsel. Telkomsel ini adalah salah satu perusahaan besar di Indonesia yang sudah go public. 

Itu artinya, anda bisa turut menjadi bagian dari kepemilikan perusahaan Telkomsel dengan cara membeli sahamnya. Lalu bagaimana cara agar anda bisa memiliki saham Telkomsel? Berikut adalah langkah-langkah cara membeli saham Telkomsel:

1. Pada software online trading, masuk ke menu trade --> klik Buy, maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini:

Cara beli saham Telkomsel
Agar bisa membeli saham Telkomsel, anda harus ketikkan kode sahamnya. Kode saham Telkomsel adalah: TLKM. Setelah itu, anda akan lihat tampilan saham TLKM seperti diatas. 

Ketikkan harga beli yang anda inginkan, dan jumlah lot yang mau anda beli (nomor 2). Lalu klik 'Buy'. Maka anda sudah memiliki saham Telkomsel. Caranya sangat mudah dan simpel, asalkan anda sudah membuka akun di kantor sekuritas, dan ada koneksi internet, anda bisa membeli saham Telkomsel. 

Anda juga perlu memahami cara membaca harga saham Telkomsel melalui bid-offernya. Bisa anda perhatikan lagi tabel diatas, harga Telkomsel saat ini adalah harga 4.000 pada harga best bid-nya (harga paling atas) dan harga 4.010 pada harga best offernya. 

Jika anda mau beli saham Telkomsel dan ingin langsung dapat sahamnya, maka anda bisa beli Telkom di harga 4.010. Tapi kalau anda mau beli di harga yang lebih murah, di harga 4.000 misalnya, anda bisa antri untuk mendapatkan sahamnya. 

Semua sistem perdagangan saham dilakukan secara online. Terkait cara membaca bid-offer saham, bisa anda baca pos saya disini: Permintaan dan Penawaran (Bid-Offer) di Pasar Saham - Part I.

Untuk anda yang belum memiliki akun saham (software online trading buat beli saham), anda bisa membuka akun di kantor sekuritas, atau melalui online. Cara-caranya sudah saya jelaskan pada ebook gratis yang saya terbitkan disini: Ebook Gratis Panduan Membeli Saham Bagi Pemula. 

2. Menganalisis grafik saham Telkomsel 

Sebelum beli saham telkom, anda harus melakukan analisis grafik, yaitu untuk melihat apakah saham Telkom harganya sudah murah, sudah layak beli, atau sebaliknya, harganya sudah terlalu tinggi. 

Anda bisa masuk ke menu chart, dan kemudian ketikkan kode saham TLKM pada chart. Maka muncul grafik saham TLKM seperti dibawah ini: 

Grafik Saham TLKM
Agar bisa mengetahui apakah saham sudah layak beli atau belum, anda bisa membaca materi-materi analisis teknikal (grafik) saham disini: Buku Saham. 

Itulah panduan cara membeli saham Telkomsel


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Berapa Penghasilan Ideal Trader Pemula?

Berapa Penghasilan Ideal Trader Pemula?

Trader pemula, pernahkah anda bertanya-tanya: Kalau saya baru trading terus setor duit Rp5 juta, berapa ya penghasilan trading tiap bulan? Apa bisa dapat Rp1 juta tiap bulan? Apa bisa dapat untung Rp3 juta per bulan? 

Jadi berapa penghasilan ideal untuk trader saham pemula? Banyak pemula beranggapan, untung ideal itu kalau bisa dapat profit besar dalam waktu yang cepat. Banyak yang ingin dapat untung 20% sebulan, 50% sebulan. 

Idealnya, kalau masih pemula, anda bisa mendapatkan profit 1-5% dari modal awal trading itu sudah sangat bagus. 

"1-5%? Kok kecil banget profitnya? Saya maunya bisa dapat untung 15% tiap bulan" Protes anda 

Profit 1-5% apalagi untuk bukanlah profit kecil. Apalagi jika anda bisa mendapatkannya dengan lebih konsisten. Justru profit tersebut ideal, dibandingkan anda dapat untung 20% dalam sebulan, tapi anda hanya beruntung alias nggak bisa konsisten. 

Lalu anda nyeletuk lagi: "Iya sih.. Tapi kalau saya pingin untung 20% tiap bulan apa bisa? Kalau saya pingin untung Rp10 per bulan apa mungkin buat pemula?"

Dalam trading saham, tidak ada yang tidak mungkin. Anda bisa dapat untung besar dalam waktu cepat, dan juga sebaliknya. Sangat mungkin anda dapat untung 20% dalam waktu singkat.

Tetapi jika anda dapat profit yang sangat besar dalam waktu singkat, bahkan profit anda sampai 20% lebih (dan anda masih baru terjun di pasar saham), maka harus saya katakan bahwa itu bukanlah "profit ideal" untuk pemula? 

Kok bisa sih? 

Banyak sekali saya temukan trader2 pemula yang dapat 'jackpot' profit jumbo hanya dengan sekali-dua kali beli saham.. Trader senang.. Gembira.. Bangga. Tapi tidak lama kemudian, trader menjadi jadi lesu, sedih, kecewa karena profit 20% berubah jadi rugi (loss) semua.

Kalau anda dapat profit besar dalam waktu singkat, anda harus lihat dan analisa: Apakah keesokan hari, dan trading2 selanjutnya anda bisa dapat profit 20% terus? Kalau ternyata tidak bisa, atau bahkan anda malah rugi, maka profit 20% itu bukanlah profit ideal. Kemungkinan besar profit yang anda dapatkan itu ibarat 'jackpot' saja. 

Profit 10%, apalagi profit 20% dalam jangka waktu singkat itu bukan profit kecil. Anda trader kawakan yang baca pos ini, anda pasti sudah memahaminya. 

Satu lagi, untuk pemula saya selalu menyarankan pada anda untuk pakai modal sekecil mungkin. Pakailah modal Rp1-3 juta dulu. Jangan memaksakan pakai duit gede, karena mengelola modal itu tidak gampang, harus bertahap.

Jadi kalau anda masih pemula dan berangan-angan dapat untung 10 juta per bulan, lebih baik anda mulai berpikir rasional, menetapkan target yang lebih realistis. 

Lalu bisakah dengan modal Rp1-3 juta, anda dapat untung 10 juta per bulan? Kalau anda nekad menambah modal katakanlah sampai  Rp50 juta dengan harapan dapat untung lebih besar, pertanyaan saya: 

Seberapa berani anda bertaruh dengan uang besar, sedangkan anda baru saja trading di Bursa saham?

Hal ini sama saja anda sedang berjudi. Tanpa pengetahuan, tanpa bekal yang cukup, tapi anda nekad terjun. 

Pos ini menuju pada suatu kesimpulan bahwa penghasilan ideal trader pemula idealnya 1-5%, dengan asumsi anda pakai modal kecil. Kalau anda pakai modal besar, risikonya juga lebih besar. 

Tapi seiring berjalannya waktu, kalau anda mau tekun menganalisa, profit2 yang anda dapatkan akan bertambah, dan modal anda juga berkembang. Tentu saja semua harus dilakukan secara bertahap dan melalui proses. Baca juga: Step-Step Menjadi Trader Sukses. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Berapa Penghasilan Ideal Trader Pemula?

Berapa Penghasilan Ideal Trader Pemula?

Trader pemula, pernahkah anda bertanya-tanya: Kalau saya baru trading terus setor duit Rp5 juta, berapa ya penghasilan trading tiap bulan? Apa bisa dapat Rp1 juta tiap bulan? Apa bisa dapat untung Rp3 juta per bulan? 

Jadi berapa penghasilan ideal untuk trader saham pemula? Banyak pemula beranggapan, untung ideal itu kalau bisa dapat profit besar dalam waktu yang cepat. Banyak yang ingin dapat untung 20% sebulan, 50% sebulan. 

Idealnya, kalau masih pemula, anda bisa mendapatkan profit 1-5% dari modal awal trading itu sudah sangat bagus. 

"1-5%? Kok kecil banget profitnya? Saya maunya bisa dapat untung 15% tiap bulan" Protes anda 

Profit 1-5% apalagi untuk bukanlah profit kecil. Apalagi jika anda bisa mendapatkannya dengan lebih konsisten. Justru profit tersebut ideal, dibandingkan anda dapat untung 20% dalam sebulan, tapi anda hanya beruntung alias nggak bisa konsisten. 

Lalu anda nyeletuk lagi: "Iya sih.. Tapi kalau saya pingin untung 20% tiap bulan apa bisa? Kalau saya pingin untung Rp10 per bulan apa mungkin buat pemula?"

Dalam trading saham, tidak ada yang tidak mungkin. Anda bisa dapat untung besar dalam waktu cepat, dan juga sebaliknya. Sangat mungkin anda dapat untung 20% dalam waktu singkat.

Tetapi jika anda dapat profit yang sangat besar dalam waktu singkat, bahkan profit anda sampai 20% lebih (dan anda masih baru terjun di pasar saham), maka harus saya katakan bahwa itu bukanlah "profit ideal" untuk pemula? 

Kok bisa sih? 

Banyak sekali saya temukan trader2 pemula yang dapat 'jackpot' profit jumbo hanya dengan sekali-dua kali beli saham.. Trader senang.. Gembira.. Bangga. Tapi tidak lama kemudian, trader menjadi jadi lesu, sedih, kecewa karena profit 20% berubah jadi rugi (loss) semua.

Kalau anda dapat profit besar dalam waktu singkat, anda harus lihat dan analisa: Apakah keesokan hari, dan trading2 selanjutnya anda bisa dapat profit 20% terus? Kalau ternyata tidak bisa, atau bahkan anda malah rugi, maka profit 20% itu bukanlah profit ideal. Kemungkinan besar profit yang anda dapatkan itu ibarat 'jackpot' saja. 

Profit 10%, apalagi profit 20% dalam jangka waktu singkat itu bukan profit kecil. Anda trader kawakan yang baca pos ini, anda pasti sudah memahaminya. 

Satu lagi, untuk pemula saya selalu menyarankan pada anda untuk pakai modal sekecil mungkin. Pakailah modal Rp1-3 juta dulu. Jangan memaksakan pakai duit gede, karena mengelola modal itu tidak gampang, harus bertahap.

Jadi kalau anda masih pemula dan berangan-angan dapat untung 10 juta per bulan, lebih baik anda mulai berpikir rasional, menetapkan target yang lebih realistis. 

Lalu bisakah dengan modal Rp1-3 juta, anda dapat untung 10 juta per bulan? Kalau anda nekad menambah modal katakanlah sampai  Rp50 juta dengan harapan dapat untung lebih besar, pertanyaan saya: 

Seberapa berani anda bertaruh dengan uang besar, sedangkan anda baru saja trading di Bursa saham?

Hal ini sama saja anda sedang berjudi. Tanpa pengetahuan, tanpa bekal yang cukup, tapi anda nekad terjun. 

Pos ini menuju pada suatu kesimpulan bahwa penghasilan ideal trader pemula idealnya 1-5%, dengan asumsi anda pakai modal kecil. Kalau anda pakai modal besar, risikonya juga lebih besar. 

Tapi seiring berjalannya waktu, kalau anda mau tekun menganalisa, profit2 yang anda dapatkan akan bertambah, dan modal anda juga berkembang. Tentu saja semua harus dilakukan secara bertahap dan melalui proses. Baca juga: Step-Step Menjadi Trader Sukses. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Perlukah Forum Saham untuk Belajar Saham?

Perlukah Forum Saham untuk Belajar Saham?

Hampir semua trader pasti pernah bergabung di forum / grup saham. Entah ujung2nya trader akhirnya nggak gabung lagi di grup karena sudah bisa trading mandiri, atau anda tetap masih berada di forum / grup suatu saham.

Saya sendiri juga sudah pernah gabung bermacam-macam grup saham, mulai grup saham gratisan maupun yang premium. Saya juga mengalami bagaimana seharian (jam trading) mantengin chat-chat di grup saham. 

Dengar pendapat trader tentang saham-saham tertentu. Baca-baca chat trader di saham2 yang lagi hot topic, sampai2 lupa trading, lupa menganalisa. Hayooo.. Apakah anda juga lagi mengalaminya?  

Sekarang ini harus saya akui, grup saham sangat marak terutama grup-grup saham premium, yang menawarkan rekomendasi saham berbayar, di mana anda nggak perlu analisa, anda dapat bocoran beli di harga sekian, jual harga sekian. 

Saat ini banyak grup2 saham yang isinya chat, curhat, pertanyaan2 trader dan sangat ramai saat jam trading. 

[Catatan: Anda yang ingin belajar saham intens dan langsung masuk pada praktik, sehingga anda bisa menganalisa, mencari saham yang bagus secara mandiri, anda bisa dapatkan strategi2nya full disini: Ebook Saham Pilihan Trader Terbaik - Diskon 15%]

Nah, terkait forum / grup saham yang saya bahas, hal ini mengingatkan saya pada seorang trader yang pernah bertanya ke saya melalui email 401xdssh@gmail.com: "Pak Heze, saya ingin memulai belajar saham. Apakah saya perlu join di forum saham untuk dapat info saham yang akurat?"

Jika anda punya pertanyaan yang sama. Jika anda tertarik untuk join di grup saham, atau bahkan grup saham berbayar yang menyediakan rekomendasi saham real time, maka tidak ada salahnya anda mencoba.

Tapi..... 

Anda harus jawab pertanyaan2 saya dibawah ini:

  • Apakah dengan bergabung di forum saham, profit anda meningkat? 
  • Apakah ketajaman analisa teknikal anda menjadi lebih baik? 
  • Apakah anda dapat ilmu trading saham yang lebih banyak? 
  • Apakah rekomendasi berbayar bisa membuat anda untung besar, dan anda balik modal? 

Atau malah sebaliknya: Anda kehilangan waktu trading karena terlalu banyak baca obrolan2 trader. Anda tertipu "analis-analis" palsu. Anda tertipu dengan "provokasi" trader (trader bilang saham A akan anjlok misalnya, padahal faktanya nggak seburuk itu).

Kalau anda merasa banyak terbantu dengan grup / forum saham, silahkan anda teruskan. Tapi kalau sebaliknya itu tadi, maka jangan diteruskan... 

"Bagaimana dengan pengalaman Bung Heze sendiri? Katanya Bung Heze pernah gabung di grup2 saham juga?" Tanya anda penasaran. 

Kalau dari pengalaman saya sendiri, grup saham hanya memberikan informasi2 saham. Karena biasanya ada trader-trader yang sharing berita tentang saham, misalnya pembagian dividen, dan lain2. 

Sedangkan rekomendasi berbayar (dulu waktu masih pemula, saya juga demen ngikutin yang beginian), harus anda saring dan analisa lagi secara otodidak. Karena dulu saya sering menelan mentah2 rekomendasi berbayar, dan justru ujung2nya jadi nyangkut dimana-mana.

Ini artinya, grup saham, sebagus apapun dan se-terkenal apapun grup-nya, sama sekali tidak bisa menjamin anda untuk membuat anda untung besar di saham, karena saya sudah mengalaminya sendiri...  

Tapi kalau anda mau coba, yaaa monggo saja. Hanya saja, satu hal penting yang ingin saya tekankan pada anda: Jangan berharap setelah anda join di grup saham, anda bakalan dapat informasi saham bagus tiap hari yang bisa naik, anda bisa langsung untung terus cuma dengan mengikuti rekomendasi.. Kesukesan anda di saham BUKAN tergantung dari: 

- Forum / grup saham (baik yang free maupun berbayar)
- Rekomendasi berbayar yang anda ikuti
- Mengikuti analis-analis lain
- Membaca chat-chat trader yang panjang lebar selama jam trading 

Saya sudah pernah mengalami hal2 seperti itu. Maka dari itu, saya menuliskannya di pos ini. Jangan sampai anda ikutan terjebak dalam mindset yang salah. 

Di web Saham Gain ini pun, saya juga memberikan rekomendasi gratis, atau lebih tepatnya ke arah watchlist saham. Anda bisa lihat disini: Rekomendasi Saham. Tapi saya selalu menyarankan agar anda tidak menelan mentah2 alias analisalah dahulu sesuai trading plan anda. 

Belajar saham sampai anda mahir , ujung2nya kembali lagi pada diri anda. Yaitu anda harus melakukan analisa OTODIDAK. Anda harus paham apa yang cocok untuk anda sendiri. Baca juga: Langkah-langkah Belajar Saham Otodidak. 

Di satu sisi, ada kekurangan utama dari grup saham. Di grup saham, banyak trader2 provokator, banyak analis-analis palsu, yang analisanya ngawur, menakut-nakuti saham bakalan jatuh tanpa dasar dan analisa yang jelas, mengajak membeli saham padahal trader sendiri nggak berani beli dan masih banyak lainnya.. 

Hal2 seperti ini bakalan anda sering temukan di grup2 saham, tinggal pintar2nya anda menyaring informasi.  

Artinya, kalau anda tidak bisa menyaring informasi, psikologis anda tidak tenang, maka ya sudah.. Anda bakalan terjebak dengan analisa2 dan berita2 yang sesat tersebut. 

Jadi sekali lagi, nggak ada salahnya kalau anda mau gabung di grup saham. Tapi ya itu tadi, jangan gabung di grup karena anda ingin cepat kaya, dapat info saham bagus tiap hari yang pasti naik.. 

Karena itu nggak akan pernah ada. Analisa terbaik adalah dari anda sendiri. Anda harus melakukannya secara mandiri dan otodidak.

Anda yang ingin belajar saham secara mandiri, anda bisa mendapatkan strategi trading lengkap PDF disini: Buku Saham.

Saya pribadi sudah tidak pernah fokus mengikuti perkembangan grup saham, karena saya melihat bahwa jam trading adalah waktu yang paling bagus untuk melakukan analisa otodidak, membaca potensi market, dan mencari saham potensial. 

Pesan saya: Jika anda seorang trader, gunakan waktu anda lebih banyak untuk menganalisa saham, bukan nimbrung2 nggak jelas di grup saham... 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.