Cara Mengukur Profit Konsisten Saham

Cara Mengukur Profit Konsisten Saham

Di pos ini: Profit Konsisten Saham, Berapa Target Anda? Saya menekankan tentang cara membuat target profit konsisten. Intinya, untuk menetapkan target profit konsisten hendaknya diukur dalam range (misalnya 0,5-4%), bukan diukur dalam jumlah yang konstan (misalnya 15% per bulan).

Tapi bagaimana kita bisa mengukur target profit konsisten tersebut? Dari mana kita bisa tahu kalau target 0,5%-4% adalah target profit konsisten yang tepat untuk kita? Berapakah ukuran profit konsisten yang ideal untuk trader? 

Perlu anda ketahui, untuk mendapat profit konsisten, berarti anda harus melakukan banyak praktik trading. Means, anda harus mengetahui banyak strategi keluar-masuk pasar, strategi mengambil momentum yang tepat. 

Jadi kalau anda masih pemula sekali, dan tiba-tiba anda mau menetapkan target profit konsisten di range 1-5% tiap bulan, kemungkinan besar target anda akan meleset, malah banyak ruginya.

Untuk mengukur target profit konsisten, anda harus ber-eksperimen dengan trading yang anda jalankan. Dan tentunya dibutuhkan waktu. Katakanlah dalam jangka waktu 1 tahun anda sudah bisa mendapatkan profit seperti contoh berikut: 

Januari profit 5%. Februari profit 9%. Maret profit 2%. April profit 1%. Mei profit 4%. Juni profit 0,8%. Juli profit 0,5%. Agustus profit 4%. September profit 0,6%. Oktober profit 0,3%. November profit 2%. Desembr profit 6%.

Pada contoh profit diatas tampak bahwa trader bisa mendapatkan profit konsisten dengan range 0,3%-9% hingga satu tahun trading. Nah, dengan mengacu pada hasil trading anda di tahun sebelumnya, maka jika pada tahun depan anda bisa mendapatkan profit di range yang kurang lebih sama untuk setiap bulan, maka anda sudah bisa dikatakan profit konsisten

Angka target profit 0,3-9% yang anda tetapkan untuk tahun mendatang bukan angka yang jatuh dari langit, tapi target tersebut sudah mengacu pada kemampuan yang bisa anda dapatkan di tahun sebelumnya. 

Karena seperti yang saya tulis di beberapa paragraf sebelumnya, mengukur target profit konsisten tidak bisa dilakukan asal-asalan. Anda harus menentukan berdasarkan pada hasil trading yang sudah anda alami sendiri.  

Dengan cara ini, anda bisa mengukur apakah anda bisa mendapatkan profit konsisten di pasar saham atau belum.  

Anda nggak terlalu kaku perlu menunggu bisa menghasilkan profit 8% per bulan baru bisa dikatakan konsisten. Karena hal ini sangat sulit dilakukan, mengingat dinamika pasar saham cukup cepat. Kalau anda nunggu harus bisa profit 8% tiap bulan, anda akan capek sendiri. 

Namun jika anda masih memiliki banyak kerugian (banyak loss-nya dalam satu bulan), anda perlu untuk mendalami trading anda lagi. Artinya, anda belum bisa mengukur seberapa jauh anda bisa profit konsisten. Anda masih perlu banyak belajar dan praktik. 

"Ohh saya mengerti sekarang, pantesan saya nggak pernah bisa mendapatkan profit 15% stabil setiap bulan" Kata anda. 

"Tapi Bung Heze, berapa ukuran range profit konsisten itu? Kalau ditetapkan dalam range kan bisa jauh sekali targetnya" Tanya anda lagi.

Ukuran profit konsisten yang ideal hanya anda yang tahu jawabannya. Anda harus tentukan sendiri berdasarkan hasil trading anda di satu-dua tahun sebelumnya, untuk anda jadikan acuan di tahun mendatang. 

Saya tidak bisa menuliskan harus berapa persen yang ideal untuk dikatakan profit konsisten, karena setiap dari anda punya pengalaman, time frame trading dan cara take profit yang berbeda satu sama lain. 

Bahkan kalau anda baca pos ini: Cara Mempertahankan Profit Konsisten Saham, ada trader yang "hanya" bisa dapat 0,2-1% profit dari setiap kali transaksi, namun trader bisa mendapatkan profit tersebut dalam jangka panjang.

Maka, profit 0,2-1% walaupun mungkin secara kasat mata jumlahnya tidak terlalu besar, trader dapat dikatakan bisa mendapatkan profit konsisten dan 0,2-1% itulah ukuran profit konsisten yang ideal untuk trader tersebut. 

Saya menulis pos ini karena buanyaaak sekali trader yang bertanya pada saya gimana cara mendapatkan profit konsisten 5% per bulan, 10% per bulan, 7% per bulan? Dengan membaca pos ini, anda pasti sudah menangkap intisari tulisan saya. 

Intinya, cara mengukur profit konsisten itu sebenarnya lebih luwes, nggak kaku, dan nggak perlu stress mikirin nanti gimana kalau bulan depan nggak profit 10%.. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Profit Konsisten Saham, Berapa Target Anda?

Profit Konsisten Saham, Berapa Target Anda?

Di web Saham Gain ini, saya beberapa kali menggunakan kata-kata 'profit konsisten'. Termasuk saya juga membahas langkah2 belajar saham, agar anda bisa meraih profit konsisten. Memang ukuran keberhasilan trader saham adalah ketika anda bisa mencetak profit. Namun bukan hanya profit temporer, tetapi profit konsisten. 

Jika di bulan ini anda bisa profit 70%, tetapi di bulan berikutnya anda mengalami kerugian besar, maka ini bukanlah profit konsisten. Bisa jadi, profit 70% yang anda dapatkan sebelumnya cuman kebetulan alias hoki. 

Nah profit konsisten itu seperti apa? Dalam hal apa anda bisa dikatakan profit konsisten? Profit konsisten adalah ketika anda bisa mendapatkan untung secara stabil. 

Seringkali trader menganggap profit stabil adalah ketika trader bisa mendapatkan profit sebesar, katakanlah 10% konsisten tiap bulan. Jadi bulan Januari profit 10%, bulan Februari profit 10% dan seterusnya sampai Bulan Desember. Dulu waktu saya masih awal belajar saham, saya juga berpikir hal yang sama. 

Namun setelah saya mencoba menerapkan cara seperti ini dalam trading, ternyata menerapkan profit konsisten dengan jumah persentase profit yang konstan hampir mustahil untuk dicapai. Lho kok bisa? 

Masalahnya kondisi pasar saham kita sangat dinamis. Ada saat dimana IHSG naik tinggi, ada saat IHSG naik tapi banyak saham yang turun. Ada saat IHSG benar-benar merah, sehingga sebagian besar saham turun. Ada saat pasar saham mengalami situasi crash market (seperti tahun 2008, 2015). Ada saat di mana prediksi anda meleset. 

Saat IHSG turun, mungkin anda bisa mendapat profit, tapi mungkin profitnya tidak sebesar saat IHSG sedang naik tinggi. Anda tidak harus trading setiap saat. Ada waktunya wait and see. Nah, ketika anda tidak trading, mungkinkah anda mendapat profit 15%? Saat prediksi anda meleset dan anda harus cut loss, mungkinkah anda tetap bisa mendapat profit yang konstan? 

Artinya, kalau anda bersikukuh untuk mencari profit konsisten yang konstan setiap bulan, anda pasti akan stres dan ujung2nya bakal menyerah. Karena profit konsisten seperti itu, akan sulit diterapkan di pasar saham riil. 

Jadi target profit konsisten sebaiknya anda tetapkan / anda ukur dalam range. Misalnya 0,5-4%. Katakanlah Bulan Januari anda profit 2%. Bulan Februari anda profit 0,5%. Bulan Maret anda profit 4%. Bulan April profit 1% dan seterusnya. Itu artinya anda sudah bisa dikatakan profit konsisten. 

Kemudian anda dapat pertanyaan bagus: "Darimana kita tahu ukuran profit konsisten kita Pak Heze? Berapa profit konsisten yang ideal untuk trader?"

Mau tahu cara mengukur profit konsisten? Cara mengetahui profit konsisten yang layak anda dapatkan, silahkan baca pos berikut: Cara Mengukur Profit Konsisten Saham.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Saham yang Mudah Naik

Saham yang Mudah Naik

Di pasar saham, ada banyak sekali tipikal saham. Ada saham yang downtrend sebentar lalu naik lagi. Ada yang sahamnya turun berkepanjangan. Ada yang sahamnya naik terus tapi kemudian di ujung tren naik, sahamnya menjadi trendless.. 

Dan masih banyak tipikal saham, yang tentu tidak mungkin saya sebutkan satu per satu di pos ini. Soalnya kalau anda praktik trading sendiri, anda pasti nanti akan memahami apa yang saya maksudkan dengan tipikal2 saham tersebut. 

Nah, satu tipe saham yang sering diincar oleh trader, terutama swing trader dan positioning trader (trader jangka menengah) adalah saham2 yang mudah naik setelah turun drastis.

Perhatikan kata kuncinya: "Turun dratis". Anda mungkin sudah sering menemukan saham2 yang bisa technical rebound dalam jangka pendek (beberapa hari) setelah koreksi. Anda bisa praktikkan juga cara menemukan saham2 diskon dalam jangka pendek disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon.   

Namun bagaimana kalau anda menemukan kondisi market (IHSG) yang turun terus selama berbulan-bulan, di mana mayoritas saham menjadi sangat murah. Memang kondisi IHSG mengalami koreksi panjang tidaklah sering terjadi

Tentu saja kita nggak berharap IHSG koreksi panjang sampai berbulan-bulan, karena koreksi IHSG dalam waktu lama ini menunjukkan bahwa ekonomi kita maupun dunia sedang ada guncangan. 

Tetapi suka nggak suka, kita terkadang akan melalui siklus-siklus yang kurang mengenakkan ini. Kalau biasanya saya bisa dapat profit tiap bulan, pada saat terjadi koreksi IHSG yang panjang, ekonomi lesu, maka saya harus menahan diri untuk trading, bahkan sampai sebulan lebih..

Di satu sisi, sebenarnya IHSG yang turun berbulan-bulan ini justru bisa menjadi peluang yang besar untuk anda. Karena saat saham sudah BENAR-BENAR MURAH, dan IHSG pulih, maka saham-saham akan beterbangan dalam jangka waktu yang lebih panjang, bukan hanya sekedar technical rebound sesaat.  

So katakanlah saham INDF sebelum turun harganya 6.700, tapi karena IHSG lesu, INDF turun sampai 4.800. Anda bisa bayangkan dari harga 6.700 turun ke 4.800 itu turunnya nggak main2. Karena kalau koreksi biasa, umumnya saham hanya akan turun 100-300 poin. 

Namun di titik murah-murahnya harga ini, justru anda dan saya bisa menjadikan saham2 ini sebagai lumbung panen untuk jangka yang lebih panjang. Jadi kita simpan di harga yang sangat murah, dan hold saja sampai harganya bener2 terbang. 

Maka bukan tidak mungkin dalam kurun waktu lebih singkat, anda akan "kaya mendadak" karena anda dapat kenaikan harga saham yang super drastis, yang mungkin belum pernah anda dapatkan sebelumnya. 

Pasar saham kita sendiri pernah mengalami koreksi besar atau istilah MARKET CRASH / BIG CORRECTION, yaitu pada saat-saat sebagai berikut:

- Kondisi IHSG tahun 1998 (krisis moneter)
- IHSG tahun 2008 (krisis Subprime Mortgage AS dan guncangan ekonomi global)
- IHSG tahun 2015 (Akhir April - September) 
- IHSG tahun 2018 (Maret - Oktober)

Anda bisa googling2 tentang kondisi2 IHSG diatas, atau anda bisa baca-baca lagi Ulasan Market yang sering saya tulis di web Saham Gain ini.  

Memang koreksi panjang nggak sering terjadi, tapi sekali terjadi koreksi besar, nyaris semua akan akan jatuh ke titik terendahnya dalam beberapa tahun.

Pertanyaanya: Saham apa yang mudah pulih dengan cepat setelah crash market

Harus saya akui, kalau IHSG sudah pulih mayoritas saham bakalan naik lagi, nggak peduli sektor apapun itu. Soalnya mayoritas saham sudah benar2 diskon, baik secara teknikal maupun price earning ratio-nya. 

Yup, tapi tidak semua saham akan naik dengan cepat, meyakinkan, dan memberikan potensi return yang sangat besar dalam kurun waktu beberapa bulan.      

Saham-saham yang mudah naik setelah terjadi kelesuan IHSG, pada umumnya adalah saham2 yang ada di sektor: 

- Consumer goods
- Perbankan
- Beberapa saham blue chip selain sektor2 diatas  

Selama menjalani trading, saya sudah mengalami beberapa kali mengalami kondisi market crash beberapa kali, dan sektor saham2 yang saya sebutkan diatas ini adalah saham2 yang bakalan naik lebih cepat, meyakinkan, dibandingkan sektor2 lain.   

Saham2 consumer goods yang seringkali cepat pulih setelah crash market adalah: ICBP, UNVR, INDF, HMSP, GGRM. 

Saham2 perbankan yang sangat cepat pulih setelah IHSG drop: BBCA, BBRI, BMRI, BBNI, BBTN. 

Beberapa sahan blue chip juga naik dengan cepat setelah IHSG pulih yaitu saham-saham: ASII dan TLKM. 

Saya pernah menyimpan beberapa saham seperti TLKM dan BBRI di harga murah ketika terjadi market crash, dan setelah market crash berakhir, saham2 ini akan naik lagi sampai diatas 30% dalam beberapa bulan.  

Bagaimana dengan sektor infrastruktur, mining, jasa, konstruksi / properti Pak Heze? Tanya anda

Seperti yang saya tuliskan, bahwa mayoritas saham yang sebelumnya koreksi tajam bakalan naik kalau IHSG sudah pulih. Namun kenaikan saham2 consumer dan perbankan ini biasanya akan lebih mantap.  

Karena kepercayaan trader/investor terhadap saham2 consumer goods itu sebenarnya cukup tinggi. Hal ini karena consumer goods akan selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Jika kondisi ekonomi membaik, maka daya beli masyarakat akan meningkat lagi, sehingga efek pertama yang akan terkena adalah saham2 consumer goods duluan. 

Demikian juga dengan perbankan. Perbankan ini sangat 'sensitif' terhadap isu2 ekonomi. Kalau ekonomi membaik, saham2 perbankan pasti akan diborong lagi besar2an. Apalagi beberapa saham bank blue chip kita, selalu diminati oleh investor asing kalau harganya udah turun (seperti BBCA, BBRI dan kawan2). 

Jadi kalau suatu waktu kita menemukan kondisi IHSG yang turun / crash market entah alasan apapun itu, pilihlah saham2 consumer goods, saham2 perbankan itu tadi, dan anda juga bisa pilih beberapa saham blue chip seperti ASII dan TLKM untuk dikoleksi, simpan dan jual di harga yang mahal.

Nah, kalau anda udah mengalami minimal satu kali crash market atau bahkan beberapa kali seperti saya, anda pasti sudah memahami pergerakan saham2 yang potensial saat IHSG pulih. 

Untuk anda yang belum pernah mengalami downtrend panjang IHSG, setidaknya pos ini sudah memberikan gambaran pada anda untuk memilih saham.     


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Bisakah Kaya dari Saham Gorengan?

Bisakah Kaya dari Saham Gorengan?

Beberapa waktu lalu, ada seorang rekan trader bertanya pada saya: "Pak Heze, saya pernah mendengar ada trader yang bisa profit besar, ratusan juta hanya dari trading beberapa saham gorengan. Bagaimana caranya agar kita bisa kaya dari saham gorengan saja?"

Anda yang rajin baca-baca tulisan saya di web Saham Gain ini, saya sudah pernah sharing tulisan-tulisan tentang saham gorengan. Anda bisa baca-baca lagi tulisan saya disini: Saham Gorengan. 

Di pos-pos yang saya tuliskan, saya sudah sering mengatakan pada anda tentang ciri2 pergerakan saham gorengan, serta risiko2 saham gorengan. Yup, saham gorengan adalah saham2 yang risikonya sangat besar, terutama buat trader2 ritel seperti kita. 

Tapi, kenapa kadang2 ada saja trader yang 'pamer' bisa untung besar dari saham gorengan? Apakah memang trader bisa berpotensi kaya hanya dari saham2 gorengan?

Perlu anda ketahui, trader-trader yang selalu mencetak profit jumbo dari saham gorengan umumnya adalah bandar saham atau trader2 bermodal besar. 

Kok bisa? 

Mari kita bahas...      

1. Bandar saham

Bandar saham umumnya akan selalu mengincar saham2 gorengan yang tidak terlalu likuid, untuk dinaik-turunkan dalam waktu yang cepat. Dengan modal yang sangat besar dan bekerja dalam tim, tentu nggak susah bagi bandar untuk memainkan harga saham, dan menarik "korban" trader ritel untuk ikut masuk di saham gorengan (entah sahamnya dibuat seolah likuid, menggoreng rumor tertentu dan lain2).  

Dari situlah bandar dapat profit besar (saham gorengan). Sedangkan trader2 ritel yang sudah terlanjur terjebak membeli, tidak mengetahui risiko trading di saham gorengan, trader2 ritel inilah yang jadi nyangkuters...      

2. Trader bermodal jumbo (bagian dari bandar)

Saya pribadi pernah menemukan beberapa trader yang memamerkan profit2 besar dari saham gorengan, tapi memang modal yang digunakan pun juga sangat jumbo.  

Di satu sisi, trader yang memiliki modal sangat besar, biasanya trader juga merupakan bagian dari bandar, entah trader tersebut ikutan menggoreng sahamnya (poin nomor 1), atau trader tersebut punya 'link bandar saham', sehingga trader sudah mendapat bocoran saham yang mau digoreng, tanpa harus susah-susah menganalisa ini itu. 

Namun, kita juga nggak tahu apakah trader yang sering pamer profit besar dari saham gorengan, portofolionya bener2 'bersih', atau justru yang ditunjukkan hanya profitnya, tapi aslinya banyak nyangkutnya juga, who knows?  

Tetapi anda bisa bandingkan trader yang punya 'link bandar' ataupun bandar saham itu sendiri jumlahnya tentu hanya sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah seluruh trader ritel.  

Saya yakin mayoritas anda yang membaca pos ini, anda adalah trader ritel, sehingga kalau anda benar2 mau untung konsisten plus untung besar di saham gorengan, ya anda harus punya modal besar dan anda juga merupakan 'bagian dari bandar', entah anda punya kenalan bandar. 

"Pak Heze, jadi bisa nggak trader ritel seperti bisa kaya dari saham gorengan?" Tanya anda semakin penasaran.

Anda bisa saja dapat untung dari saham gorengan. Karena saya sendiri juga sudah  pernah merasakan untung di saham gorengan (walaupun bukan bandar saham). 

Tapi saham gorengan tidak bisa dijadikan sebagai lahan untuk mencari profit konsisten (kecuali kalau anda 'memenuhi' dua poin itu tadi). Kenapa? 

Soalnya pergerakan saham gorengan selain tidak pasti, tidak dapat dianalisa secara lebih detail dengan analisa teknikal, sehingga di satu sisi kadang anda bisa untung, kadang anda harus cepat cut loss kalau nggak sesuai harapan, which mean saham2 gorengan tidak bisa dijadikan andalan untuk bisa kaya (apalagi kaya cepat). 

Fakta-fakta yang saya ungkap tentang saham gorengan ini semoga juga bisa membuka pikiran para pemula yang sering terjebak untuk mengikuti seminar2 cepat kaya dari saham gorengan, atau ikut-ikutan beli saham gorengan dari rekomendasi trader lain.   

Sehingga, kalau anda maunya cuma trading di saham gorengan, jadinya anda bukan trading lagi.. Anda lebih ke spekulasi. You know, di mana-mana yang namanya spekulasi itu nggak akan bisa membawa profit yang konsisten. 

Contohnya, orang bisa sukses berbisnis start up dan lain2, mereka tidak melakukan spekulasi. Namun mereka benar2 melakukan analisa, riset pasar, dan lain2.

Boleh saja anda trading di saham gorengan, tapi frekuensi trading di saham gorengan janganlah terlalu sering. Anda yang harus membatasinya. 

Kaya dari saham bisa anda dapatkan jika anda mencari saham2 yang pergerakannya lebih mudah dianalisa secara teknikal. Baca juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal.  

Kalau nggak percaya, anda bisa baca-baca kisah sukses trader saham, di mana trader2 sukses nggak ada yang mengandalkan saham gorengan. Trader2 yang sukses semua mengandalkan riset, analisa yang jelas, dan psikologis yang matang. Baca juga: Semua Orang Bisa Sukses Berbisnis Saham.    

Dan kalau anda mau lebih cerdas lagi dalam mengelola portofolio saham, anda bisa membagi modal anda buat trading jangka pendek sama investasi jangka panjang, sehingga baik dalam jangka pendek maupun panjang, anda akan mendapatkan profit yang lebih besar (baik dari kenaikan saham maupun dividen tahunan / interim), nggak hanya dari trading.

Akhir kata dari saya, saya bisa menarik kesimpulan bahwa saham2 gorengan bisa memberikan profit untuk anda, namun karena risikonya yang sangat tinggi, saham2 gorengan tidak bisa dijadikan ladang untuk meraih profit konsisten. 

Saham-saham lapis satu dan lapis dua, analisa-analisa teknikal utama, analisa otodidak anda sendiri tetap harus anda gunakan untuk mendapatkan profit yang lebih konsisten di saham.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Bandarmologi Saham: Siapa itu Bandar? Bagaimana Cara Bandar Menggoreng Saham?

Bandarmologi Saham: Siapa itu Bandar? Bagaimana Cara Bandar Menggoreng Saham?

Istilah "bandar saham" selalu muncul dan terdengar kalau anda sedang bermain saham. Tiap kali harga saham naik drastis secara tiba-tiba dalam waktu cepat atau sebaliknya, semua orang langsung menyebut bandar sebagai penyebab naiknya / rontoknya harga saham. 

Yang jadi pertanyaan: Siapakah bandar saham itu? Mengapa di seminar-seminar saham sering mengajarkan topik tentang bandarmologi, maupum cara mendeteksi pergerakan bandar?

Siapakah yang disebut sebagai bandar saham?

Sebenarnya istilah bandar itu sendiri adalah market maker. Jadi, kalau anda mendengar istilah market maker itulah yang disebut dengan bandar. Singkatnya bandar saham merupakan sekelompok orang atau institusi yang memiliki modal jumbo dan kesabaran yang lebih besar dalam mentradingkan saham-saham tertentu.  

Yang jelas, bandar saham tidak dilakukukan secara individual, namun dilakukan secara berkelompok untuk menggerakkan saham tertentu. Dikarenakan mereka memiliki modal besar, mereka bisa dengan mudah menggerakkan harga saham tertentu ke arah yang mereka inginkan. Itulah mengapa mereka disebut sebagai market maker, yang kalau dalam Bahasa Indonesia adalah "penggerak pasar".

Sedangkan institusi dalam hal ini biasanya adalah perusahaan sekuritas asing maupun sekuritas lokal. Kalau anda baca-baca di media online, biasanya selalu disebutkan pembeli dan penjual terbesar untuk saham A, saham B yang notabene berasal dari sekuritas lokal dan asing. 

Bagaimana Cara Bandar Menggoreng Saham?

Bandar saham tidak pernah luput dari istilah goreng-menggoreng saham, karena memang itulah pekerjaan bandar saham. Bandar menggoreng saham dengan cara: Mencari pergerakan saham yang kurang likuid atau bahkan saham tidur, dan yang harganya cenderung murah (dibawah 2.000). Harga saham Rp50 sangat mudah untuk menjadi incaran bandar.  

Baca juga: Belajar Ilmu Bandarmologi: Akumulasi Saham ENRG. Selain itu, saham-saham yang digoreng bandar umumnya adalah perusahaan yang sedang bermasalah, fundamentalnya kurang bagus, dan perusahaan yang sedang beredar rumor ini dan itu, yang belum bisa dibuktikan kebenarannya.  

Kemudian, biasanya bandar akan mencoba menarik perhatian saham tersebut dengan cara membuat penawaran beli dalam jumlah besar, namun sengaja tidak menaikkan harganya terlebih dahulu, sehingga volume menjadi naik signifikan. Di beberapa hari berikutnya, bandar akan mulai menaikkan harga saham satu-dua poin, dan membuat antrian bid-offer yang tebal. Baca juga: Analisis Volume: Membaca Saham Tidur yang Akan Digoreng 

Tujuannya supaya trader kecil dam para scalper trader terpancing untuk masuk dan mulai ikut-ikutan membeli sahamnya. Bandar juga ingin meyakinkan terlebih dahulu apakah ada minat besar dari trader lain atau bandar lain untuk ikut masuk dalam saham yang sedang digoreng. 

Jika tidak ada minat besar bandar akan berpikir lagi atau menunda untuk menggoreng saham tersebut. Nah setelah itu, bandar terus mencoba untuk menaikkan harga perlahan-lahan. Katakanlah bandar mulai menggoreng saham di harga Rp100. Bandar saham awalnya akan menaikkan harga ke 101, 102, 103, 104 terlebih dahulu. 

Setelah itu, bandar akan jual lagi di 104. Hal ini ditujukan supaya jika ada trader lain yang jual besar di 104, bandar bisa menampung lagi di 102. Aksi tersebut dilakukan secara terus-menerus. Sehingga, dengan cara seperti ini saham2 yang digoreng harganya selalu terkesan dijaga bandar. 

Ketika bandar menaikkan harga secara perlahan, bandar sebenarnya sudah memiliki porsi saham dalam jumlah besar di harga bawah, yaitu di harga 100-101. Sehingga, bandar akan berusaha menjaga harga sekian agar tidak jatuh lagi. Setelah bandar benar-benar yakin, bandar baru akan mulai menaikkan harga saham secara drastis.

Itulah yang menyebabkan saham2 tidak likuid bisa naik sapai 20%-an dalam sehari bahkan dalam beberapa hari. Ketika bandar merasa harga saham sudah naik tinggi, bandar akan mengguyur dengan aksi jual besar-besaran secara mendadak yang menyebabkan harga saham langsung turun drastis, dan bisa anjlok sampai 20% dalam sehari. 

Jadi, pola main bandar ini bisa dilakukan beberapa minggu atau bahkan sampai berbulan-bulan untuk memancing trader, serta menaikkan harga saham. 

Sudah paham sampai disini?

Dari sini bisa ditarik kesimpulan bahwa bandar memiliki kesabaran yang luar biasa, memiliki dana besar dan cerdas. Jadi, kalau anda main saham gorengan, anda jangan pernah melawan arus bandar, dan jangan pernah berani bertaruh menyimpan saham gorengan terlalu lama.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Beli Saham di IDX - Panduan Lengkap

Cara Beli Saham di IDX - Panduan Lengkap

Anda yang ingin memulai belajar saham, anda pasti sering mendengar istilah Bursa Efek Indonesia (BEI) atau dalam Bahasa Inggrisnya Indonesia Stock Exchange (IDX). IDX ini merupakan tempat di mana para perusahaan / emiten mendaftarkan perusahaannya untuk go public atau listing di Bursa Efek. 

Jadi ketika perusahaan sudah mendaftarkan sahamnya di IDX, maka itu artinya perusahaan akan menerbitkan saham yang siap untuk diperdagangkan oleh masyarakat. Dengan kata lain, anda juga punya kesempatan untuk membeli saham perusahaan go public tersebut, karena perusahaan tersebut statusnya sudah akan berubah menjadi perusahaan 'terbuka' (tbk).

Pertanyaannya: Bagaimana cara membeli saham di IDX? Apakah bisa membeli melalui bank? Berapa modal minimal buat beli saham? 

Ada langkah2 atau tahapan2 agar anda bisa mulai membeli saham. Berikut adalah langkah-langkah cara beli saham di IDX:  

1. Membuka akun di kantor sekuritas 

Membeli saham-saham yang terdaftar di IDX harus dilakukan melalui software online trading. Itu artinya, anda harus membuka akun terlebih dahulu di kantor sekuritas. Membeli saham tidak bisa dilakukan di bank. Anda bisa baca tulisan saya disini: Cara Menabung Saham di Bank.  

Membuka akun di kantor sekuritas, bisa dilakukan secara offline (anda datang di kantor terdekat) maupun secara online (anda membuka akun melalui situs resmi sekuritas). Di pos ini: Daftar Kantor Sekuritas Deposit Dibawah Rp5 Juta, saya juga sudah memberikan beberapa referensi kantor sekuritas yang bagus, yang deposit awalnya kecil. 

Kalau anda ingin tahu langkah2 membuka akun di kantor sekuritas, anda bisa download ebook gratis yang saya terbitkan disini: Ebook Gratis Panduan Membeli Saham Bagi Pemula.   

Setelah langkah2 membuka akun di sekuritas selesai, anda akan mendapatkan username dan password untuk login di software trading anda. 

Untuk mendapatkan software trading, anda bisa download software online trading di situs resmi sekuritas tempat anda mendaftar akun. Setiap situs sekuritas resmi, pasti menyediakan software trading untuk anda download. 

2. Setor modal / deposit modal

Setelah buka rekening saham di kantor sekuritas (baca lagi langkah2nya di ebook gratis yang saya terbitkan diatas), anda harus setor modal ke rekening saham anda, melalui rekening ATM. 

Ketika anda suntik modal dari ATM ke rekening saham, uang anda akan masuk dalam waktu paling lama 1x24 jam. Setelah itu uang yang anda setor, bisa anda gunakan untuk beli saham.

Jadi ketika anda membuka akun, anda akan diwajibkan untuk mengisi nomor rekening ATM anda. Tujuannya adalah untuk setor modal (deposit) supaya nantinya anda bisa membeli saham, dan juga untuk tarik keuntungan (withdraw) dari rekening saham ke rekening ATM. Baca juga: Cara Mencairkan (Tarik Profit) Keuntungan Saham.

3. Membeli saham 

Jika anda sudah buka akun saham, anda sudah setor modal, anda bisa mulai beli saham. Berikut adalah contoh tampilan software online trading: 


Software online trading saham
Di software online trading inilah, anda baru bisa membeli dan menjual saham. Nah untuk bisa membeli saham, anda harus memahami mekanisme perdagangan saham. 

Yup, karena membeli saham tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Ada mekanisme harga saham yang terbentuk (bid-offer) yang harus anda pahami, sehingga anda tidak salah memasang antrian harga beli. Baca juga: Belajar Saham - Memahami Mekanisme Perdagangan Saham. 

4. Melakukan analisa saham dan mempelajari mekanisma perdagangan saham

Membeli saham harus dilakukan dengan analisa yang benar. Karena tujuan anda beli saham adalah supaya bisa jual untung, maka anda harus mencari saham2 yang bisa naik diatas harga beli, setelah anda membeli sahamnya.

Disini: Buku Saham, saya sudah menjelaskan dengan lengkap strategi2 membeli saham yang bagus yang bisa naik dalam jangka pendek. 

Itulah langkah2 cara membeli saham di IDX. Caranya tidak sulit, simpel. Dan membuka rekening saham tidak harus datang ke kantor sekuritas, anda bisa buka akun secara online (dengan mengisi formulir online). 

Untuk anda yang punya keinginan belajar saham, anda bisa memulai step-step seperti yang saya jelaskan diatas.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Disiplin Trading Plan untuk Profit Saham

Disiplin Trading Plan untuk Profit Saham

Dalam trading saham, kita mengenal trading plan / perencanaan trading. Trading plan memegang peran yang sangat penting untuk mengatur trading kita ke jalan yang benar, dan trading plan ini bukan hanya berlaku untuk trader, namun juga berlaku untuk investor (investor plan). 

Jika anda ingin paham lebih banyak tentang trading plan, cara menyusun trading plan dan menerapkan trading plan yang benar dalam trading anda, anda bisa mendapatkan materinya disini: Menyusun Trading Plan Saham. 

Jadi seharusnya semua keputusan beli-jual saham yang anda lakukan, termasuk keputusan anda untuk hold, wait and see, tidak membeli saham dalam situasi tertentu, semuanya harus anda masukkan dalam trading plan. Dan anda harus mematuhi trading plan yang sudah anda tetapkan. 

Di paragraf pertama saya mengatakan kalau trading plan memegang peranan yang sangat penting dalam trading. Seberapa penting peranan trading plan? Saya berikan satu contoh konkrit yang sering dialami trader:  

Setelah mendapatkan profit 8 kali trading saham hingga pertengahan bulan dengan total keuntungan Rp20 juta, trader memutuskan untuk berhenti dahulu dari aktivitas tradingnya sampai akhir bulan, dengan tujuan meminimalkan risiko kerugian. Namun, di hari berikutnya trader tergoda untuk melipatgandakan profit dengan membeli saham lagi. 

Hasilnya, saham yang dibeli ternyata turun terus, dan trader terpaksa harus melakukan cut loss sebanyak Rp8 juta. Akhirnya total profit yang didapatkan trader adalah Rp12 juta. 

Padahal kalau trader tersebut mau mematuhi trading plan-nya, trader tidak perlu kehilangan / rugi Rp8 juta, tetapi trader tetap bisa menikmati profit Rp20 juta-nya itu tadi. 

Dari contoh tersebut kita semua bisa menilai bahwa trading plan bisa membawa trader untuk lebih disiplin, lebih tenang, tidak gegabah.

Memang memiliki trading plan tidak menjamin anda pasti profit. Trading plan bertujuan untuk mengarahkan kita trader ke jalan trading yang benar. Dengan cara ini, aktivitas trading yang dilakukan akan tetap rapi, sehingga hasil yang didapatkan akan lebih baik.  

Seperti contoh diatas tadi, akibat trader tidak mematuhi trading plan, aktivitas trading yang dijalankan menjadi kacau, tidak rapi dan trader kehilangan beberapa persen dari profit bersih yang sudah diperoleh sebelumnya. 

"Tapi mematuhi trading plan itu nggak gampang Bung Heze. Bagaimana ya cara supaya kita bisa trading di jalur yang sudah kita buat?" Tanya anda

Harus saya akui mematuhi trading plan itu juga tidak mudah. Terkadang, trader sulit mematuhi trading plan yang sudah dibuat. Misalnya, trader membeli saham di harga 1.000 dan sudah memasang target take profit di harga 1.200. 

Namun saat harga saham naik ke 1.200, trader menaikkan lagi batas target take profit hingga 1.300. Ini artinya anda sudah melanggar trading plan anda sendiri. Baca juga:  Mengatasi Rasa Menyesal Saat Take Profit Saham. 

Atau trader seringkali sudah menetapkan untuk membeli saham ketika harganya turun di harga sekian. Namun karena nggak sabaran, trader akhirnya memutuskan untuk langsung membeli sahamnya di harga yang masih cukup tinggi. Ini juga salah satu trader belum bisa menepati trading plannya. 

Agar anda bisa disiplin menerapkan trading plan, maka tahapan-tahapan yang harus anda lakukan adalah: Pertama, pahamilah cara menyusun dan mengaplikasikan trading plan dengan benar. Baca juga: Cara Menyusun dan Menerapkan Trading Plan Saham. Kedua, latih terus kemampuan anda untuk disiplin. 

Menetapkan kedisiplinan dalam trading plan memang membutuhkan waktu. Satu-satunya cara yang bisa anda lakukan adalah terus menambah jam terbang trading. Lama-kelamaan, anda akan lebih mampu trading di jalur yang benar sesuai dengan apa yang sudah anda susun.

Di awal trading, saya juga memiliki banyak sekali saham nyangkut, gampang stress, selalu menyesal saat saham sudah naik setelah dijual, pinginnya beli saham terus. Namun, dengan mencoba dan terus belajar, saat ini saya sudah bisa menerapkan trading plan dan menjalani trading dengan lebih disiplin. Tentunya tidak ada sesuatu yang instan. Jika anda ingin sukses dalam trading, anda harus berproses.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.