Berapa Lama Saham Anda Bisa Naik?

Berapa Lama Saham Anda Bisa Naik?

Fluktuatifnya pasar saham membuat saham-saham yang anda tradingkan kemungkinan besar akan bergerak naik dan turun. Bisa saja saham yang anda beli langsung naik. Bisa saja saham yang anda beli turun dulu baru naik. Bisa saja saham yang yang anda beli sideways dulu, sebelum menemukan arah tren yang baru. 

Pertanyaannya, kalau saham yang anda beli naik, berapa lama jangka waktu saham anda bisa naik? Apakah ketika anda beli saham, katakanlah, ACES hari ini, apakah ACES bisa naik sampai satu minggu? Dua minggu? Satu bulan? Atau bahkan naiknya cuma bertahan satu hari saja lalu turun lagi? 

Pertanyaan2 tentang 'berapa lama saham bisa naik setelah dibeli' sering sekali saya terima dari rekan2 trader. Oleh karena itu, anda perlu memahami praktiknya. 

Kalau anda tanya berapa lama saham yang anda beli bisa naik, jawabannya bisa ada dua: 

1. Strategi (analisa saham) yang anda pakai

Jika anda menggunakan analisa2 untuk swing trading, maka saham2 yang anda pegang akan naik lebih lama ketimbang anda menggunakan analisa khusus untuk trading harian. Saya pernah membahas strategi2 trading (baik swing trading, trading harian dan lain2) disini: Buku Pilihan Trader Saham Terbaik. 

Selain itu, harus anda pahami juga bahawa tipe suatu saham juga bisa mempengaruhi. Saham2 lapis tiga mungkin bisa naik hanya dalam sehari-dua hari. Tetapi saham2 yang lebih likuid, chartnya lebih bagus, kemungkinan besar harga sahamnya bisa naik lebih lama dan smooth daripada saham2 gorengan.  

2. Pengaruh kondisi market

Tetapi ada poin yang lebih penting daripada strategi trading maupun tipe saham itu sendiri. Apakah itu? Jawabannya adalah: KONDISI MARKET.

Cepat lamanya suatu saham bisa naik, sebenarnya bisa sangat tergantung dari kondisi market yang terjadi saat itu (kondisi market disini adalah IHSG secara global, dan juga pengaruh kondisi Bursa luar negeri).       

Pada saat kondisi IHSG lagi bearish, market lagi sepi, pelaku pasar lagi banyak wait and see, kondisi IHSG lagi penuh ketidak-pastian, maka umumnya saham2 lebih banyak yang naik sesaat karena faktor technical rebound. 

Karena kondisi market lagi jelek, saham2 tersebut hanya naik beberapa saat (entah sehari-tiga hari), lalu tidak lama kemudian turun lagi. 

Sebaliknya, ketika kondisi market lagi strong bullish, banyak sentimen2 positif, pelaku pasar sedang optimis2nya dengan IHSG, maka saham2 bisa naik lebih lama. Terutama saham2 lapis satu dan dua yang sudah terdiskon banyak, bisa naik diatas satu minggu. Banyak contohnya, seperti saat IHSG pasca momen Pilpres 2014, Tax Amnesty, January Effect dan lain2. 

Terutama saham2 kelas 'ekslusif' seperti saham2 blue chip yang harganya lagi turun-turunnya, ketika market lagi bagus, saham2 tersebut bisa naik dengan jangka waktu yang lebih lama. 

Jadi anda mungkin bisa menggunakan strategi trading yang sama, analisa yang sama, tapi kalau kondisi marketnya berbeda, maka jangka waktu kenaikan saham anda tetap bisa bervariasi.

Di pos ini: Trading di Saham Breakout, saya juga sudah menuliskan beberapa skenario market yang terjadi, yang bisa mempengaruhi lama tidaknya saham2 bisa naik setelah breakout. Tapi untuk pos ini, kita nggak cuma berbicara tentang saham breakout, tapi saham naik secara keseluruhan (baik breakout, technical rebound, penerusan tren dan lain2). 

MENJADI TRADER YANG FLEKSIBEL 

Banyak trader yang selalu ingin membeli saham, dan mematok target bahwa sahamnya harus naik dalam seminggu, dua minggu barulah realisasi take profit. 

Nggak ada salahnya anda punya target2 seperti itu. Namun, lebih baik jika anda harus fleksibel juga ketika menetapkan target2 trading anda. Dalam arti, anda perlu juga untuk menganalisa kondisi IHSG saat trading. 

Kalau anda biasanya bisa beli saham dan selalu berhasil hold saham seminggu-dua minggu, lalu anda jual untung puluhan persen, target anda kemungkinan besar akan MELESET ketika kondisi market lagi strong bearish, atau ketika market lagi sepi (wait and see). 

Nah, kalau kondisi market masih bearish, pilihan yang lebih tepat adalah strategi 'hit and run', strategi akumulasi atau untuk anda yang memang masih benar2 tidak yakin, maka anda bisa wait and see, nggak usah terburu memaksakan bei saham dalam jumlah besar.  

Terkait menganalisa kondisi IHSG ini, seiring dengan berjalannya waktu, anda pasti nanti akan bisa merasakan kondisi IHSG strong bullish itu seperti bagaimana, kondisi IHSG lagi sepi, maupun IHSG yang lagi lesu.

Pelajaran berharga di pos ini: Kalau anda trading, jangan lupamkan kondisi IHSG, karena kondisi IHSG cukup berpengaruh terhadap saham (kecuali kalau anda trading di saham2 lapis tiga).  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Berapa Harga Saham Per Lot?

Berapa Harga Saham Per Lot?

Ketika anda beli saham, anda harus membeli saham dalam satuan lot (minimal beli saham adalah 1 lot, dan 1 lot = 100 lembar saham). Banyak rekan-rekan trader pemula yang bertanya: Berapa harga saham per lot? Baca juga: Jumlah Minimal Lot untuk Beli Saham. 

Berapa uang yang harus kita keluarkan untuk membeli saham satu lot saham? Untuk menjawab pertanyaan2 mengenai mekanisme perdagangan saham ini, maka saya akan membahasnya di pos ini.. 

Harga saham per lot sangat bervariasi. Ada yang harganya Rp500 per saham. Ada yang harganya Rp3.000 per saham. Ada yang harganya Rp10.000 per saham. Tetapi harga saham paling rendah di pasar saham adalah Rp50 per saham. 

Jadi di pasar saham reguler, anda tidak akan pernah menemukan harga saham per lot dibawah Rp50. Namun kita bicara dalam konteks pasar saham reguler. Untuk pasar saham tunai, saham per lot harganya bisa lebih rendah dari Rp50 per lembar. Anda bisa baca disini tentang pasar non-reguler: Pasar Reguler, Pasar Negosiasi dan Tunai di Bursa Saham.

Nah jumlah saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) ada 600 lebih, dan bahkan jumlahnya akan terus bertambah. Maka dari itu, sudah pasti setiap saham memiliki harga yang berbeda-beda, yang bergerak naik dan turun setiap saat.

Sebagai contoh, 1 lot saham Indofood mungkin harganya Rp7.000 per lembar. Sedangkan saham Unilever 1 lot-nya adalah Rp47.000. Saham HM Sampoerna 1 lot adalah Rp3.800 dan seterusnya. 

Kenapa harga saham bisa berbeda-beda? Ada beberapa faktor. Pertama, harga IPO setiap saham berbeda-beda tergantung kebijakan perusahaan. Harga IPO saham A bisa saja Rp500. Sedangkan harga IPO saham B Rp4.500. 

Inilah yang menyebabkan harga saham bervariasi ketika dilepas ke pasar saham. Faktor kedua yang menyebabkan harga saham berbeda adalah karena: Mekanisme perdagangan murni. 

Maksudnya adalah, harga saham bergerak naik turun, karena diperdagangkan oleh trader. Saham yang kinerjanya bagus dan likuid, pasti akan banyak dibeli sehingga harganya naik. 

Sebaliknya, saham yang kinerjanya jelek, maka harga sahamnya akan banyak dijual, sehingga harganya cenderung turun. Baca juga: Dari Mana Asal Terbentuknya Harga Saham? 

Karena adanya mekanisme perdagangan inilah yang menyebabkan harga saham per lot bisa berbeda-beda untuk setiap saham. 

Pos ini menuju suatu kesimpulan bahwa harga saham per lot berbeda-beda. Tetapi di pasar reguler, harga saham per lot paling rendah adalah Rp50 per saham (tidak ada harga maksimal). 

Yang menyebabkan harga saham per lot berbeda-beda tiap saham adalah harga IPO awal saham, dan dikarenakan murni transaksi perdagangan saham yang dilakukan oleh pelaku pasar (trader saham). 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Software untuk Analisa Tape Reading Saham

Software untuk Analisa Tape Reading Saham

Beberapa waktu lalu saya pernah dapat pertanyaan dari trader yang sedang mencoba menerapkan intraday trading. Trader tersebut bertanya tentang analisa tape reading, berikut pertanyaanya (melalui Facebook Belajar Saham):



"Kalau trading dengan teknik Tape Reading (TR) apakah bisa pakai android atau harus pakai PC pak?"

Tentu saja bisa dua-duanya. Karena kalau anda sudah buka akun di sekuritas, tiap software online trading pasti menyediakan software yang khusus digunakan di PC / laptop dan smartphone. Anda tinggal instal saja softwarenya di situs resmi sekuritas.  

Catatan: Kalau anda mau melakukan analisa TR, anda cukup menggunakan software trading dari sekuritas. Anda tidak perlu membeli software2 khusus untuk memantau bid-offer suatu saham. Kalau anda belum tahu cara buka akun di sekuritas, anda bisa download materi gratis yang saya terbitkan disini: Ebook Gratis Panduan Membeli Saham Bagi Pemula.  

Seperti yang saya tuliskan tadi, analisa TR bisa saja dilakukan melalui smartphone dan PC. Sama seperti ketika anda memantau saham, cek grafik semua bisa dialkukan di smartphone. Demikianpun dengan analisa TR. 

Tapi... 

Khusus buat analisa TR saya menyarankan agar anda melakukan analisa melalui PC atau minimal laptop. Jangan melalui smartphone.. 

"Kenapa Pak Heze?" Tanya anda penasaran 

Analisa TR itu membutuhkan fokus, karena anda harus melihat pergerakan, serta menganalisa kekuatan bid dan offer di suatu saham. Bid-offer saham juga berubah dari waktu ke waktu (selama jam trading). Jadi anda butuh untuk melihat dan mengamati perubahan2 yang ada di bid offer saham. 

Apalagi kalau anda mau menganalisa, mengamati, membandingkan bid-offer lebih dari satu saham, maka anda akan jauh lebih mudah mengamatinya melalui PC.  

Pengambilan keputusan beli saham dari analisa TR, juga harus didukung dengan grafik (chart)-nya. Jadi, selain melihat bid-offer, anda harus lihat juga chart grafiknya (candlesticknya saat itu, support-resisten, tren dan lain2).  

Artinya, anda membutuhkan tampilan layar yang lebih mendukung untuk analisa anda. Tampilan layar ini sangat berpengaruh pada pengambilan keputusan trading. 

Layar yang sempit akan menyulitkan anda untuk memantau bid-offer saham, sekaligus mengamati chart-nya. Namun hal ini akan jauh lebih mudah dilakukan di PC / laptop. Saya juga mengalaminya sendiri. 

Jadi, anda yang ingin melakukan analisa TR, saya sarankan agar anda melakukan analisa ini melalui PC atau minimal laptop. Tampilan smartphone terlalu kecil (sempit) untuk analisa bid-offer. Kecuali kalau anda hanya memantau harga saham (persentase naik-turunnya), atau sekedar lihat chart, maka nggak masalah anda pakai smartphone. 

Analisa TR ini biasanya dilakukan untuk analisa trading jangka pendek, lebih tepatnya time frame intraday trading. Untuk analisa TR, dan cara mencari saham-saham yang bagus untuk trading harian, saya membahas praktik2 lengkapnya disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham (357 halaman).

Anda yang mau trading harian dengan memilih saham2 yang likuid, pergerakannya bagus plus anda yang ingin mendalami praktik2 langsung analisa TR, anda bisa mendapatkan praktik2nya di Ebook Intraday & One Day Trading tersebut.   

Kalau anda ingin lebih paham mengenai gambaran tape reading di saham, anda bisa baca-baca tulisan saya disini: Teknik dan Analisa Tape Reading Saham, dan Analisa dan Fakta Tape Reading Saham.         


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Perbedaan Psikologis Trading Saham dan Forex

Perbedaan Psikologis Trading Saham dan Forex

Saya sering mendapat pertanyaan tentang saham dan forex. Terutama banyak juga rekan2 trader yang meminta saran apakah sebaiknya trading di saham atau forex? Mana yang psikologisnya lebih tenang, di saham atau forex? 

Dan masih banyak pertanyaan lainnya. Di pos2 sebelumnya, anda bisa baca disini: Perbandingan Risiko Saham dan Forex, saya sudah membahas tentang perbedaan saham dan forex. Maka di pos ini sekarang, saya akan lebih banyak membahas tentang perbandingan psikologis saham dengan forex, karena ini juga cukup penting. 

PSIKOLOGIS SAHAM  VS FOREX

Pergerakan harga saham lebih variatif dibandingkan forex. Ada saham2 yang naik-turunnya lebih stabil. Ada saham2 yang bahkan nyaris nggak gerak (di support itu-itu aja). Ada saham2 yang naik-turunnya bisa sampai diatas 10% dan terjadi dalam hitungan menit (yang saya maksud saham gorengan). 

Sedangkan hampir semua mata uang di forex, pergerakannya sangat likuid, sangat cepat dan volatilitas tinggi. Walaupun ada pasangan mata uang tertentu yang pergerakannya lebih cepat, tetapi secara umum volatilitas di pasar forex sangat tinggi. 

Maka untuk anda yang TIDAK MENYUKAI RISIKO TINGGI, saham bisa memberikan psikologis yang lebih tentang ketimbang forex, DENGAN CATATAN, anda juga harus memilih saham2 yang layak untuk trading. 

Jangan pilih saham2 yang volatil itu tadi (saham gorengan), atau saham2 yang trennya tidak jelas secara teknikal.  

Cara-cara memilih saham yang bagus secara analisa teknikal, anda bisa dapatkan praktik dan strategi2nya disini: Buku Saham.

Nggak masalah anda mau trading harian / intraday, atau time frame trading anda lebih panjang, selama anda memilih saham2 yang likuid, dan pergerakannya bagus, maka psikologis anda bisa lebih baik.  
Baca juga: Strategi Memilih Saham Harian. 

Itu artinya, untuk anda trader yang mau mencari pergerakan harga yang fluktuatifnya lebih bagus, maka saya menyarankan anda untuk memilih saham. 

Bagaimana dengan forex? Seperti yang saya tuliskan, forex punya volatilitas harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan saham. Pasar forex yang jauh lebih likuid dibandingkan saham, bisa membuat mata uang naik-turun jauh lebih cepat dibandingkan harga saham. 

Jadi di forex, anda benar2 harus punya kesiapan psikologis yang matang.  Jangan sampai anda mau untung cepat di forex, anda menjadi serakah. 

Dari pengalaman saya pribadi, psikologis ketika trading forex harus lebih kuat dibandingkan saham, harus disiplin cut loss jauh lebih ketat. Demikian juga dengan memasang target take profit. Meskipun di saham, anda juga harus punya psikologis yang baik. 

Tetapi karena pasar forex itu sangatlah fluktuatif, maka level disiplin anda pun harus sangat tinggi. Di pasar forex tidak ada namanya auto reject seperti saham. Harga forex bisa turun sebebas-bebasnya. 

Di pasar forex, tidak ada namanya dividen. Jadi kalau anda nyangkut di forex, anda tidak akan dapat apa2. Tapi kalau saham yang anda beli turun, dan sahamnya bagus, anda masih punya kesempatan dapat dividen, plus harga saham lebih mudah balik dalam jangka tertentu (asalkan anda membeli dengan momentum yang tepat). 

Saya pribadi pernah menjadi pemain forex tapi tidak lama. Alasannya? Karena saya tidak bisa fokus di dua 'tempat'. Saya lebih fokus untuk memilih saham, supaya saya bisa profit lebih konsisten. 

Apalagi menurut saya pribadi, saham lebih baik dibandingkan forex (terutama buat investasi), karena di saham kita nggak cuman bicara mata uang, tapi kita bisa beli perusahaan yang bagus-bagus, dapat dividen dan sebagainya. 

Karena saya saat ini adalah murni pebisnis saham (trading dan juga investasi), saya sering dapat saran untuk main forex saja, karena lebih cepat geraknya, sehingga bisa untung lebih singkat.. 

Namun saya menyarankan pada anda, jika anda nantinya dianjurkan untuk trading forex saja karena "forex untungnya cepat", "forex bisa cepat kaya", jangan mudah terpengaruh dengan ajakan2 seperti itu. 

Dari pengalaman saya pribadi, saya akui bahwa mengatur psikologis forex bisa lebih menantang dibandingkan saham, terutama dalam hal disiplin memasang target take profit dan cut loss. 

Anda mau mencoba saham atau forex dulu, itu tergantung tujuan anda. Anda maunya trading mata uang or anda memang pingin beli saham perusahaan yang bagus-bagus? 

Anda juga harus melihat profil risiko anda. Anda yang tidak suka risiko terlalu tinggi, cobalah trading saham dulu. Kalau anda benar2 penasaran dengan forex, dan anda sudah siap, maka cobalah forex. 

Kalau tujuan anda mau investasi jangka panjang pilihlah sahan. Kalau profil risiko anda siap dengan fluktuatif, dan anda siap dengan scalping, pilihlah forex. 

Dibalik semua itu, baik saham maupun forex, semua membutuhkan kesiapan yang matang baik dari segi  psikologis, analisa, manajemen modal yang baik, mindset yang tepat kalau anda mau untung. Tentunya, bukan berharap dapat untung sekejap mata. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Trading di Saham Breakout

Trading di Saham Breakout

Beberapa waktu lalu di web Saham Gain ini (di kolom komentar salah satu postingan saya), ada pembaca bertanya mengenai saham breakout. Pertanyaannya seperti dibawah ini: 

Saat rebound, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk breakout?

Kalau anda belum tahu apa itu saham breakout, anda bisa baca-baca pos saya disini: Strategi Trading Saham: Buy on Breakout. Saya juga pernah membahas praktik2 langsung menemukan saham breakout. Anda bisa mendapatkan praktik2nya disini: Panduan Simpel & Efektif Menemukan Saham Bagus. 

Harus anda ketahui, di pasar saham itu tidak ada sesuatu yang pasti. Jadi kalau anda bertanya: Setelah saham breakout dari resisten tertentu / setelah saham memberikan konfirmasi breakout, berapa lama saham tersebut bisa naik? 

Maka jawabannya: Tergantung dari kondisi saham, terutama kondisi market itu sendiri. Apakah setelah breakout saham bakalan naik sampai seminggu? Sebulan? Atau cuma sehari-dua hari? Semua mungkin terjadi. 

Di pos ini, saya mau berbagi sedikit banyak pengalaman saham breakout tersebut, terutama menyangkut berapa lamanya saham bisa naik setelah breakout. 

Cepat lamanya suatu saham breakout, bisa tergantung dari kondisi market (IHSG). Ada tiga skenario yang sering terjadi di pasar saham kita: 

1. Market lagi jelek / koreksi tajam 

Ketika market lagi turun-turunnya (bukan cuma koreksi biasa, tapi market benar2 lagi anjlok), atau ketika market lagi sepi transaksi tapi IHSG berada dalam kondisi yang sulit naik, maka biasanya saham2 yang sudah memberikan sinyal breakout, naiknya tidak bertahan terlalu lama. 

Umumnya 1-3 harian, dan setelah itu, saham akan turun / cooling down. Hal ini karena ketika market lagi jelek, trader juga berpikir untuk menaikkan saham sampai ke resisten maksimal, sehingga kebanyakan trader hanya memanfaatkan momentum-momentum pendek untuk take profit. 

Kalau anda nggak percaya, anda bisa perhatikan sendiri nanti ketika ada momen2 di mana market lagi lesu-lesunya. Maka saham2 yang sudah breakout ini, naiknya nggak terlalu bertahan lama. 

2. Market lagi tidak banyak gejolak

Ketika market tidak lagi banyak gejolak, tidak banyak sentimen negatif atau positif, saham-saham yang sudah breakout, umumnya bisa naik lebih lama lama, yaitu sekitar 1 mingguan. Sehingga saham2 breakout ini cocok digunakan untuk swing trading. Baca juga: Tips dan Strategi Swing Trading Saham. 

3. Market lagi bullish / euforia

Ketika market lagi bullish atau lagi bagus-bagusnya, maka saham2 yang breakout ini umumnya bisa naik diatas 1 minggu sampai 1 bulan. Sehingga, kalau market lagi bullish dan ada saham pola breakoutnya bagus (setelah koreksi tajam), saham2 tersebut sangat bagus buat disimpan (hold). 

Jadi nggak heran kalau trading di saham breakout sering dikaitkan dengan strategi swing trading, karena saham2 yang breakout umumnya bisa naik lebih lama kalau kondisi marketnya lagi bagus atau nggak banyak gejolak.  

Harus diakui, kondisi market cukup mempengaruhi kondisi suatu saham. Walaupun banyak trader yang mengatakan: 

"Kalau mau trading itu, analisa sahamnya bukan IHSG-nya". But, praktiknya nggak semudah teori. Dalam menganalisa saham, anda juga perlu menganalisa dan melihat kondisi IHSG-nya (except anda tradingnya di saham2 gorengan), terutama anda yang mau melakukan swing trading dengan cari saham breakout, maka selain anda harus memilih saham yang bagus secara teknikal, kondisi market juga harus anda lihat.    

Tapi intinya, soalnya di saham tujuan kita semua adalah cari profit, cari duit, maka sebenarnya nggak ada masalah saham mau breakout-nya cuma 2 hari atau sebulan. 

Selama, anda bisa menyesuaikan dengan strategi trading, peka terhadap market, mampu mencari saham2 yang punya pola bagus, anda tetap punya kesempatan untuk profit dari saham2 breakout tersebut, walaupun mungkin jangka waktunya take profit-nya bervariasi.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Tips Memilih Perusahaan Sekuritas Terbaik

Tips Memilih Perusahaan Sekuritas Terbaik

Memilih perusahaan sekuritas yang bagus memang gampang-gampang susah. Kalau Anda ingin buka akun di kantor sekuritas saham, Anda harus memilih satu diantara ratusan perusahaan sekuritas yang ada di Indonesia. Bagi Anda yang ingin buka akun rekening efek Supaya Anda bisa menyeleksi kantor sekuritas mana yang bagus, perhatikan tips2 dibawah ini.

1. Track Record

Hendaknya Anda harus mempertimbangkan track record perusahaan sekuritas. Track record dalam hal ini adalah bebas dari sanksi serta kejujuran dalam mengelola nasabah. Hal ini penting, jika perusahaan sekuritas banyak memiliki sanksi, maka dapat dikatakan perusahaan tersebut tidak bisa mengelola usaha bahkan nasabahnya. 

2. Setoran Awal

Bagi Anda yang merasa memiliki dana serba terbatas tapi ingin terjun ke dunia pasar modal, Anda harus menanyakan berapa setoran awal untuk membuka akun efek. Tahun 2015, Bursa Efek Indonesia mempermudah syarat setoran awal untuk nasabah dengan penyetoran awal minimal hanya Rp100.000, namun tidak semua kantor sekuritas. Anda harus melakukan cross-check.

3. Fee Transaksi

Pertimbangkan fee transaksi. Fee transaksi jangan sampai terlalu besar karena fee transaksi yang besar dapat mempengaruhi jumlah transaksi pembelian maupun penjualan Anda.  

4. Fasilitas Software

Fasilitas software kiranya harus memenuhi kebutuhan para nasabah. Data-data grafik secara real time, akses pialang online melalui software, menu untuk melihat pergerakan setiap sektor perusahaan, informasi laporan keuangan, informasi lokasi perusahaan. Jangan sampai Anda mendapatkan fasilitas software dengan data yang tidak real time setiap saat, sehingga menyesatkan analisis teknikal Anda.  

5. Fasilitas Online Trading

Pertimbangkan kantor sekuritas yang memiliki fasilitas online trading. Hal ini sangat berguna bagi Anda uang ingin trading sendiri.

6. Ketersediaan Rekomendasi Saham Harian

Khusus untuk Anda yang masih belum bisa menganalisis sendiri, jika Anda membutuhkan rekomendasi dari broker, maka pertimbangkan kantor sekuritas yang menyediakan rekomendasi tersebut.  

7. Jumlah Investor (nasabah)

Perlu kiranya diperhatikan berapa jumlah nasabah yang dimiliki kantor sekuritas. Nasabah yang terlalu banyak juga menunjukkan ketidak-efektifan. Mengelola nasabah telralu banyak dapat membuang terlalu banyak waktu dan menurunkan kualitas pelayanan. Pada akhirnya, berpengaruh pada profesionalisme. Sebaliknya, nasabah terlalu sedikit juga menunjukkan kantor sekuritas tersebut tidak profitable. Anda bisa membandingkan 2 / lebih kantor sekuritas untuk mengetahuinya.

8. Modal Perusahaan

Semakin besar modal, perusahaan menunjukkan bahwa semakin banyak transaksi jual-beli saham yang terjadi. Hal ini juga menunjukkan bahwa perusahaan sekuritas tersebut memang dipercaya nasabah.

9. "Punya Nama"

"Punya nama" artinya: kantor sekuritas tersebut sering dipercaya sebagai penjamin emisi efek, atau kantor sekuritas tersebut sering dijadikan rujukan untuk analisis di media masa online ekonomi, seperti Kontan, Bisnis Indonesia.

10. Pertimbangan Tambahan: Punya Prestasi

Anda bisa mempertimbangkan perusahaan yang punya prestasi, seperti peringkat terbaik kantor sekuritas yang mampu menyampaikan ketetapan waktu laporan keuangan, ketepatan disclosure, perusahaan yang punya laba, modal, aset terbanyak. Prestasi kantor sekuritas juga menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memang profitable, sehingga profesional dalam menjalankan bisnisnya. Anda bisa mencari peringkat2 untuk perusahaan terbaik di Majalah Investor, atau investar.idx.co.id atau bisa googling dengan mengetikkan kata kunci tertentu. 

Setiap kantor sekuritas pasti membuka cabang di berbagai kota. Kalau Anda ingin mengetahui alamat kantor sekuritas yang ingin Anda tuju di domisili, jangan tanya saya, karena saya bukan mesin pencari alamat. Silahkan googling, Anda pasti menemukan. Setiap kantor sekuritas juga memiliki website resmi, di mana di web mereka pasti akan dituliskan alamat cabang dan pusat dari kantor sekuritas mereka.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Portofolio Saham Ideal untuk Pemula

Portofolio Saham Ideal untuk Pemula

Salah satu kendala yang sering sekali dihadapi seorang pemula ketika pertama kali trading adalah: Banyak saham yang nyangkut. Saya sering sekali menemukan pemula yang bertanya pada saya:

"Bung Heze, saham saya nyangkut di TLKM, PGAS, BBCA, SRIL, dan ICBP. Saya belinya ketinggian. Saya harus hold, cut loss, atau beli saham lainnya supaya modal saya teap bisa diputar?" 

Jika anda mengalami saham nyangkut, apalagi nyangkutnya banyak sekali, maka pertama yang harus anda lakukan adalah: Anda harus mulai meracik komposisi saham yang ideal. Komposisi saham ideal maksudnya adalah seberapa banyak saham yang sebaiknya dipegang oleh pemula. Kenapa demikian?

Karena kalau anda pemula dan anda coba beli saham, kemudian ternyata hampir semua saham anda nyangkut, itu berarti anda belum bisa mengelola lebih banyak saham di portofolio anda. Sayangnya trader pemula sering berpikir kalau saham nyangkut, harusnya beli saham lagi untuk menutup saham nyangkur tersebut, dan supaya tetap bisa menghasilkan profit. 

Jika anda berpikir demikian, kemungkinan besar bukan profit yang anda dapatkan, tapi saham anda yang nyangkut justru akan semakin banyak. Anda yang sedang membaca pos saya ini, ada baiknya anda mulai berpikir untuk menyusun komposisi portofolio ideal untuk pemula. 

"Jadi, seorang pemula sebaiknya harus pegang berapa saham nih Pak Heze?" Tanya anda   
Saran saya, anda sebaiknya mencoba untuk membeli maksimal 2 saham. Kenapa kok cuma 2 saham? Memantau saham itu bukan pekerjaan mudah. Seorang pemula yang masih baru trading kemudian harus memantau puluhan saham, hal ini tentu bukan keputusan yang tepat. Saham2 yang luput dari pantauan anda, bisa berpotensi membuat kesempatan anda untuk take profit dan mencari saham bagus lainnya hilang.

Selain itu, logikanya jika anda belum bisa mendapatkan profit dari 1-2 saham, maka jangan membeli lebih banyak saham. Kalau anda belum bisa profit dari 2 saham saja, jangan berharap untuk bisa profit di 10 saham sekaligus. 

Nah apabila anda nyangkut sampai 7 saham, artinya kedepan anda harus mengurangi dulu jumlah portofolio saham anda. Itu artinya anda belum bisa mengelola 7 saham. Jadi cobalah untuk mengelola 1-2 saham dahulu. Kalau anda merasa 1-2 saham anda sudah bisa profit, anda bisa memonitor sahamnya dengan baik, anda baru bisa menambah jumlah saham anda.  

Anda mungkin bertanya kembali: Gimana kalau anda sudah terlanjur nyangkut? Apakah saya harus cut loss atau hold saja? 

Terkait cut loss atau hold saham, saya pernah membahas beberapa strateginya disini: Sampai Batas Toleransi Berapa Saya Cut Loss Saham? - Part I dan Cara Menentukan Take Profit dan Stop Loss Saham yang Tepat.

Kesimpulannya saat saham anda banyak yang nyangkut, jangan pernah nekad untuk menambah posisi, apalagi jika anda masih belum banyak pengalaman di saham. Hal ini akan sangat berisiko. Bagi anda yang baru memulai belajar saham, ada baiknya anda memulai dengan mencoba membeli 1-2 saham. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.