Seberapa Penting Psikologi Trading?

Seberapa Penting Psikologi Trading?

Pernahkah anda mendengar istilah: PSIKOLOGI TRADING? Sebagian besar trader saya yakin pasti pernah mendengar istilah ini. 

Psikologi trading merupakan tindakan, mindset dan langkah trader dalam menyikapi dan mengambil keputusan di pasar saham (baik keputusan beli, jual, wait and see, istirahat) agar bisa menghasilkan profit, dan tidak terjebak dalam tindakan-tindakan yang gegabah, yang menyebabkan kerugian besar di saham. 

Oke itu pengertiannya. Tapi gimana praktiknya di pasar saham? Bagaimana cara mempraktikkan psikologis trading yang betul agar anda bisa dapat profit? Dan pertanyaan intinya: Apakah benar psikologis trading itu penting dalam trading? Bukankah dengan analisa teknikal saja kita sudah bisa untung? 

Psikologis trading itu sangatlah penting di dalam mengambil keputusan trading. Ibaratnya begini, anda sudah jago mengendari sepeda motor di jalan raya. 

Tetapi pikiran anda saat itu tidak tenang. Anda lagi panik karena anda terlambat masuk kerja. Atau anda lagi banyak pikiran. Atau bahkan anda tidak paham rambu lalu lintas. 

Maka walaupun anda sudah jago mengendarai sepeda motor, probabilitas anda terkena tilang, kecelakaan kecil akan lebih tinggi. Sebaliknya, kalau anda sudah bisa mengendarai sepeda motor plus pikiran anda tenang, anda tahu apa yang harus dilakukan di jalan raya, maka kemungkinan2 negatif tadi bisa diminimalkan. 

Di saham pun juga sama. Anda bisa membaca grafik, anda tahu indikator ini dan itu. Tapi kalau anda nggak bisa mengatur psikologis anda di tengah fluktuatifnya market. Anda tidak mengetahui kesalahan2 apa yang sering anda lakukan. Maka kemungkinan anda rugi tetaplah besar, dan anda bisa mengulang kesalahan trading yang sama.  

Kurang lebih seperti itulah analoginya... 

Sebagian trader saham beranggapan bahwa mempelajari 'psikologi trading' itu adalah sesuatu yang sangat membosankan, bahkan banyak yang menganggap tidak penting. Sebagian lagi hanya pernah mendengar istilah ini tapi belum paham bagaimana mempraktikannya. 

Karena banyak trader yang maunya ingin segera untung di saham, tanpa melalui proses, tanpa menganalisa, tanpa berpikir, tanpa mengetahui dengan baik bagaimana seluk beluk pasar saham.  

Sedangkan kalau anda belajar psikologi trading, memang anda tidak akan diajarkan cara dapat untung cepat dalam sekejap mata. 

Namun justru psikologis trading inilah yang menentukan 90% keberhasilan trading saham anda. Saya pernah membahas tentang psikologis trading secara lengkap disini: Buku Saham dan 2 Faktor Keberhasilan Trading Saham. 

Psikologi trading sangat penting karena psikologis trading berkaitan dengan hal-hal yang akan mengarahkan anda pada poin-poin berikut ini dalam trading saham: 

- Mindset trading yang benar
- Mengetahui kesalahan-kesalahan trader yang sering terjadi, namun jarang disadari 
- Memperbaiki kesalahan-kesalahan umum trader
- Cara menjalankan arah trading yang benar
- Mengontrol emosi dan euforia dalam trading 
- Mengambil keputusan trading yang tepat

Poin-poin inilah yang akan mengarahkan anda kepada jalan trading yang benar. Jika anda hanya memahami analisa teknikal, tapi anda tidak tahu apa yang harus dilakukan saat aham anda turun. 

Anda bingung saat market bearish. Anda gampang terjebak dengan permainan-permainan bandar. Anda mudah tergoda membeli saham2 tertentu yang tidak sesuai karakter anda. Maka itu artinya, anda perlu mengatur psikologis trading anda. 

Jika anda ingin mempelajari dan mempraktikkan psikologis trading, serta membentuk mindset trading yang benar anda bisa baca ebooknya: Buku Saham Pemula - Expert

Jika saya gambarkan, maka untuk mendapat profit konsisten, anda harus melakukan kombinasi analisa teknikal, dan praktik psikologis trading yang benar (mind dan mental):

Psikologis trading - Saham Gain
Mayoritas trader yang masih belum bisa dapat profit konsisten, walaupun sudah mampu membaca grafik dan sudah trading beberapa tahun, salah satunya dikarenakan trader belum memahami praktik2 psikologis dan mindset tersebut. 

Perlu anda ketahui, pasar saham terdiri dari ratusan saham yang naik dan turun. Anda akan dihadapkan pada situasi di mana anda harus trading, atau berhenti trading. 

Anda juga dihadapkan pada godaan-godaan trading, misalnya saham yang naik tiba2. Saham yang tiba2 banyak diperbincangkan trader. Ajakan2 yang menggiurkan untuk membeli saham tertentu, godaan  euforia, dan masih banyaaak godaan2 trading lainnya. 

Di mana godaan2 ini saya akui tidak mudah untuk kita kalahkan. Kalau anda tidak punya the right investor mindset ini, sangat mungkin anda terjebak dalam situasi trading yang tidak menguntungkan. 

Maka psikologis trading ini sangatlah dibutuhkan sebagai arah trading anda. Analisa teknikal itu perlu. Tetapi semua itu harus bisa anda kombinasikan dengan praktik2 psikologis trading yang matang, supaya nantinya anda bisa menjadi trader yang berpengalaman, yang bisa menghasilkan profit lebih konsisten (sophisticated trader). 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Apa Itu Trading Limit Saham?

Apa Itu Trading Limit Saham?

Dalam trading saham, terdapat istilah TRADING LIMIT. Anda perlu memahami dengan baik apa itu trading limit, karena hal ini berkaitan dengan batasan modal yang bisa anda gunakan dalam trading.

Trading limit saham menunjukkan batas maksimum nasabah bisa membeli saham pada hari tersebut diatas modal yang anda miliki (di cash atau trading balance). 

Bahasa mudahnya, trading limit itu sama dengan batas utang maksimal yang bisa anda pakai trading, atau dalam bahasa saham-nya adalah batas margin trading. Jadi kalau anda sekarang butuh duit Rp500.000, tapi anda perlu membeli barang dengan harga Rp1.000.000. Maka, Rp500.000-nya ini bisa anda dapatkan dengan cara ber-utang. 

Di pasar saham, Rp500.000 ini yang dinamakan dengan margin trading atau leverage. Tapi tentu saja, jumlah uang yang bisa anda gunakan untuk utang ini ada batasnya. Misalnya, dengan modal Rp500.000 yang anda punya, dalam sehari maksimal anda bisa utang ke sekuritas senilai Rp2.000.000. 

Nah, batasan maksimal (sebesar Rp1.500.000 selain modal anda sendiri yang Rp500.000) inilah yang disebut trading limit. Paham sampai disini? 

Trading limit yang anda miliki di akun trading anda bisa berubah setiap hari, tergantung dengan perubahan nilai saham (naik turunnya saham) dan komposisi saham yang anda miliki. 

Karena anda menggunakan fasilitas leverage dari sekuritas, maka tentu saja anda harus 'mengembalikan utang' tersebut PLUS BUNGANYA. 

Pada umumnya, jatuh tempo trading limit di sekuritas adalah 6 hari bursa (T+6) terhitung sejak anda membeli saham. Jadi kalau T+6 setelah anda membeli saham, anda tidak menjual saham anda, maka anda akan terkena force sell.    

Dan perlu anda ingat juga, jika anda menggunakan fasilitas trading limit yang diberikan, maka anda akan dikenakan bunga. Misalnya di sekuritas menetapkan bunga sebesar 0,2%. 

Maka, ketika anda membeli saham BMRI pada tanggal 10 Maret misalnya, dengan fasilitas trading limit ini, dan anda memutuskan menjual BMRI tanggal 14 Maret, maka anda harus membayar juga bunga ke sekuritas sebesar 4 * 0,2% = 0,8% (11,12,13,14 Maret = 4 hari). 

Itulah penjelasan tentang trading limit. Pos ini juga saya tulis untuk menjawab pertanyaan rekan2 mengenai apa itu trading limit khususnya buat trading saham. 

Jadi jangan heran kalau saat melihat account summary di posisi account balance saldo anda misalnya ada Rp50 juta. Tetapi di trading limit anda bisa lebih gede dari itu, misalnya Rp60 juta. 

Nah, artinya Rp60 juta itu adalah batas maksimal trading yang bisa anda lakukan di hari tersebut, di mana Rp10 juta-nya itu adalah berasal dari modal yang sekuritas pinjamkan pada anda (utang / margin trading).  

Pos-pos tentang margin trading, dan juga pengalaman saya terkena force sell, bisa anda baca-baca lagi artikelnya disini: Margin Trading Saham: Profit Besar, Rugi Juga Besar, Force Sell di Pasar Saham. 

Catatan: Walaupun anda diberi fasilitas trading limit, di mana anda bisa membeli saham lebih banyak daripada modal anda yang seharusnya, tetapi saya selalu menyarankan pada anda agar tidak menggunakan fasilitas ini. 

Dalam trading, sebaiknya anda tidak menggunakan utang, karena penggunaan margin ini sangat berisiko bagi trader, baik secara psikologis maupun kesehatan portofolio saham anda. 

Di pos-pos tersebut, saya juga menuliskan bahwa margin trading memiliki risiko dan kerugian yang lebih besar, ketimbang keuntungan dan manfaatnya. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Menentukan Take Profit dan Stop Loss Saham yang Tepat

Cara Menentukan Take Profit dan Stop Loss Saham yang Tepat

Dalam trading saham, salah satu hal utama yang menentukan keberhasilan anda adalah: Kemampuan menentukan take profit dan stop loss yang tepat. Stop loss dalam dunia saham lebih familiar dikenal dengan istilah cut loss.  

Menentukan take profit dan cut loss maupun menentukan timing beli saham yang tepat menuntut adanya subjektifitas setiap trader. Mengapa? Karena setiap trader pasti memiliki penilaian yang berbeda-beda ketika menentukan titik take profit dan cut loss.

Hal inilah yang seringkali membuat penentuan titik take profit dan cut loss menjadi bias. Trader seringkali bingung titik-titik take profit dan cut loss mana yang tepat untuk dijadikan sebagai patokan. 

Sehingga, akhirnya setelah membeli saham trader seringkali bingung apa yang harus dilakukan. Hal ini tentu tidak baik untuk trader, karena ketika trader membeli saham, trader harusnya sudah tahu langkah-langkah selanjutnya terhadap saham yang dipegang. 

Oleh karena itu, saya ingin memaparkan secara lengkap yang dapat menjawab kebuntuan trader selama ini. Saya membuat materi khusus yang saya paparkan dalam ebook trading dan belajar saham yang membahas: Apa yang harus dilakuan trader setelah membeli saham?

Saya memaparkan materi lengkap yang saya rangkum dalam bentuk ebook. Di materi ebook, anda akan mempelajari materi-materi tentang menentukan tak profit dan cut loss menggunakan metoda analisis teknikal klasik (menentukan secara manual) maupun analisis teknikal modern (indikator), yang mencakup materi-materi sebagai berikut: 

1. Apa yang harus dilakukan setelah membeli saham?

2. Membeli saham dalam tren fluktuatif, berapa dan bagaimana menentukan target take profit dan cut loss?

3. Membeli saham saat breakout all time high, berapa dan bagaimana menentukan target profit?

4. Menentukan kapan suatu tren naik akan berakhir setelah saham breakout all time high sebagai dasar take profit.

5. Membeli saham yang sedang uptrend, berapa dan bagaimana menentukan target take profit?

6. Jika harga saham tidak sesuai prediksi, berapa dan bagaimana menentukan target cut loss?

7. Cara menentukan timing beli saham yang tepat menggunakan analisis garis support (strong support). 

8. Setelah beli saham uptrend, harus hold saham berapa lama?

Materi yang saya paparkan bukan hanya sekedar teori tetapi lebih ke arah praktik langsung pada saham-saham yang sudah pernah saya beli dan saham-saham yang pernah dikonsultasikan trader.

Praktik saham studi kasus yang saya paparkan adalah saham-saham: Soechi Lines (SOCI), Harum Energy (HRUM), Bank BCA (BCA), Unilever (UNVR), Japfa Comfeed (JPFA), Pakuwon Jati (PWON), Perusahaan Gas Negara (PGAS), Bumi Resources (BUMI).

Bagi anda yang mendapat materinya dan review ebook secara lengkap dan testimonial, anda bisa lihat di halaman berikut: Buku Saham. Pemesanan ebook akan saya sertai dengan free software saham untuk melakukan praktik analisis teknikal. Total halaman: 427 halaman.

Apakah materi ini khusus untuk pemula saja? Tidak. Materi ebook ini saya paparkan lengkap untuk pemula maupun para master. Ebook trading dan belajar saham diharapkan mampu membuat profit trading anda lebih konsisten dan mengarahkan anda pada trading yang benar. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Memilih Saham Likuid dan Murah

Memilih Saham Likuid dan Murah

Memilih saham yang murah bisa dilakukan dengan dua analisis, yaitu melalui analisis fundamental dan analisis teknikal. Cara memilih saham murah dengan analisis fundamental sudah pernah kita bahas bersama disini: Belajar Analisis Fundamental Saham. 

Kalau anda ingin memilih saham yang murah dan LIKUID, maka anda harus menganalisisnya dengan analisis teknikal, karena kombinasi analisis teknikal dapat digunakan untuk mengetahui saham2 mana yang murah dan juga likuid dalam jangka pendek. 

Di satu sisi, memilih saham murah dengan analisis teknikal, terkadang juga harus kita kombinasikan dengan analisis market (IHSG). 

Salah satu saham likuid dan murah yang sering saya jumpai di pasar saham adalah saham-saham yang banyak peminatnya (bid-offer tebal), ada fluktuatif harga yang wajar (naik turunnya bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan profit), saham-saham tersebut sering anda tradingkan, namun harganya sedang jatuh saat itu. 

Pelajari juga analisis-analisis untuk melihat saham-saham diskon & murah secara teknikal  yang siap untuk rebound / naik disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

Salah satu contoh yang ingin saya paparkan di pos ini adalah saham PWON, di mana saham ini biasanya harganya berkisar antara 600-700, namun karena market sedang strong bearish (saat wabah Virus Corona), saham PWON turun terus sampai dibawah 400 per saham. Anda bisa perhatikan chart PWON berikut: 

Saham PWON
Jarang-jarang saham PWON ini bisa turun under 400 (chart diatas harga terendah adalah 384). Rasanya saham PWON ini seperti balik lagi ke harga tahun 2014 dan awal 2015 saat saya demen-demennya trading di PWON.

Tentu harga-harga segini adalah harga yang sangat diskon. Dengan catatan, saham tersebut adalah saham yang likuid (kalau bisa fundamentalnya juga bagus), dan turunnya saham bukan karena kinerjanya jelek atau perusahaan terkena kasus, maka saham tersebut bisa dikatakan sebagai saham yang sedang murah.

 "Apakah saham yang murah tersebut sudah bisa ditradingkan Pak Heze? Apakah sudah berpotensi untuk naik?" Tanya anda. 

Untuk menjawab pertanyaan ini, anda juga harus melihat analisis teknikal dan kondisi market. Hal ini juga sudah kita bahas disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah, tentang cara membeli saham yang sudah murah yang berpotensi untuk naik jangka pendek. 

Dalam kondisi market yang sedang koreksi normal, mungkin akan lebih mudah bagi anda untuk membeli suatu saham yang sedang turun. 

Namun kalau marketnya sedang strong bearish, tentu ada baiknya anda tidak terburu masuk ke pasar saham, termasuk di saham2 yang sedang turun. Baca juga: Cara Membaca Market yang Bearish dan Strong Bearish. 

Tetapi kalau anda menemukan saham-saham yang kurang lebih seperti saya sebutkan diatas tadi, anda bisa masukkan saham tersebut kedalam watchlist saham, untuk anda tradingkan jangka pendek ketika pasar saham sudah pulih, atau dengan memanfaatkan momen technical rebound

Kalau anda menemukan saham yang murah dan likuid, saham-saham tersebut bisa anda prioritaskan untuk trading. Hal ini bisa menjadi solusi untuk anda yang sedang melakukan screening atau ingin memasukkan saham2 tertentu untuk ditradingkan jangka pendek. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Pengalaman Trading: Belajar Saham yang Benar

Pengalaman Trading: Belajar Saham yang Benar

Pada saat pasar saham sedang naik (bullish), banyak trader saham yang semangat, euforia, optimis, dan ingin terus mempelajari pasar saham supaya bisa memaksimalkan profit. 

Namun jika yang terjadi sebaliknya, di mana pasar saham sedang lesu, saham-saham berjatuhan, indeks saham luar negeri jatuh, banyak trader saham yang mulai pesimis, tidak mau belajar saham, malas melihat market.   

Oke, nggak ada salahnya kalau saat market turun anda "tutup laptop" sementara, karena saat itu nggak ada saham bagus untuk ditradingkan. 

Bayangkan kalau IHSG lagi jatuh, dan sehari bisa turun sampai 3% lebih. Saya rasa, saya pun juga nggak akan beli saham pada saat-saat seperti itu. Strategi "tutup laptop" saat market sedang jatuh, atau harga saham turun sebenarnya juga merupakan cara untuk refreshing. 

Daripada kita stress melihat saham2 pada turun, mendingan kita lupakan sejenak pasar saham dan lakukan aktivitas yang lain. 

[Anda bisa pelajari juga strategi dan seni trading supaya anda mampu menghadapi kondisi pasar saham yang sedang jatuh, agar anda bisa meminimalkan risiko kerugian dan mengembangkan modal dalam jangka panjang disini: Strategi Trading Saat Pasar Saham Strong Bearish.]  

Tapi bukan berarti kita hanya mau belajar saham, memperdalam analisis untuk trading & investasi hanya ketika pasar saham lagi bagus, ketika banyak trader euforia, ketika banyak sentimen positif. 

Pada saat harga saham sedang turun, entah turun karena koreksi, ataupun karena ekonomi sedang lesu, saya sering sekali mendengar kalimat-kalimat seperti berikut: 

"Percuma belajar saham. Harga saham turun terus".

"Analisis teknikal sama fundamental tidak akan berguna kalau pasar saham masih turun." 

"Nggak ada gunanya analisis teknikal dan fundamental, masih kalah sama bandar".

"Naik turunnya saham tergantung bandar. Percuma mempelajari analisis saham, kalau bandar mau naikkan saham ya pasti naik. Kalau mau turunin saham, trader ritel nggak akan bisa apa-apa" 

Namun ketika harga saham lagi naik-naiknya, mulai banyak trader yang optimis. Nah, kalau anda memiliki mindset seperti ini, ujung-ujungnya anda hanya akan siap menghadapi market bullish, tetapi tidak siap saat harus berhadapan dengan market yang turun secara tiba-tiba.

Belajar saham yang benar bukan cuma dilakukan ketika pasar saham lagi bagus. Dalam keadaan apapun, sebenarnya selalu ada hal-hal yang bisa anda pelajari dari pasar saham, di mana ilmu tersebut bisa anda gunakan di kemudian hari.

Pada saat pasar saham naik, anda bisa belajar untuk memaksimalkan profit, mengontrol euforia, belajar menetapkan target profit, belajar menyeleksi saham-saham yang bagus untuk dibeli. 

Pada saat pasar saham koreksi (turun) normal, anda bisa belajar untuk memilih dan screening saham-saham mana saja yang sudah diskon yang punya potensi rebound. Pelajari juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

Pada saat pasar saham lesu, anda bisa belajar untuk membaca kondisi market, membaca pertanda market yang akan turun, mempelajari saham-saham apa yang sudah undervalue atau yang murah secara teknikal, mempelajari siklus market dan manajemen modal untuk "curi start" di harga bawah. 

Dengan demikian, anda bisa bertahan dalam kondisi market apapun, baik saat bullish maupun bearish. Belajar saham yang benar ini adalah kunci anda untuk mendapatkan PROFIT KONSISTEN di saham. 

Hal ini sudah saya alami secara pribadi. Oleh karena itu, melalui tulisan ini, saya ingin sharing pada anda semua, agar setiap trader mau melakukan proses pembelajaran di pasar saham, dan bukan hanya bersedia belajar / optimis saat market lagi bagus saja. 

Kesimpulannya, belajar saham yang benar dilakukan dengan cara: Mau mempelajari setiap kondisi pasar saham, dan bersedia untuk tetap menganalisis, baik kondisi market naik maupun turun. 

Di setiap momen yang terjadi di pasar saham, selalu ada pembelajaran yang bisa diambil dan praktikkan untuk keputusan trading anda. 

Satu hal lagi, saya ingin tekankan bahwa belajar saham bukan berarti anda harus membeli saham. Dalam kondisi market turun, bukan berarti anda harus beli saham. 

Wait and see, menganalisis, screening tanpa memutuskan untuk beli saham juga merupakan bagian dari belajar saham. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Trading Saham Lewat Aplikasi Android / Smartphone

Trading Saham Lewat Aplikasi Android / Smartphone

Beberapa waktu lalu ada rekan trader yang mengajukan pertanyaan ke saya melalui email. Pertanyaannya cukup bagus: 

"Bung Heze, saya pingin trading saham, tapi tidak punya banyak waktu untuk memantau market, soalnya saya termasuk pekerja kantoran yang sering jalan dinas. Apakah bisa saya trading dan pantau market lewat smparthone saja? Apakah aplikasi trading lewat smartphone sama bagusnya dengan aplikasi trading di PC?"

Anda para pembaca setia web Saham Gain ini, mungkin juga punya pertanyaan yang serupa. Maka dari itu, saya akan membahasnya di pos ini. Sebelum saya bercerita lebih banyak tentang trading saham lewat aplikasi android / smartphone, saya mau cerita dikit tentang aplikasi trading yang saya pakai. 

Saya pribadi nyaris tidak pernah pakai / instal aplikasi trading lewat smartphone. Karena setelah saya coba pakai aplikasi trading di smarthpone, saya kurang cocok dengan tampilannya (terlalu kecil / sempit). 

Jadi trading dan analisa saham yang saya jalankan sehari-hari, saya full menggunakan PC. Atau minimal laptop. Bukan karena aplikasi trading smartphone jelek. 

Tapi karena saya memang lebih fokus pada aktivitas trading, dan trading saya jadikan penghasilan utama. Maka, saya butuh fasilitas trading yang benar2 bisa mendukung untuk analisa saham, sehingga pengambilan keputusan trading saya juga lebih akurat. 

Nah, kalau anda berkunjung ke kantor-kantor sekuritas, anda bisa perhatikan layar monitor yang dipakai para broker untuk memantau market. Broker pasti menggunakan PC (tidak ada yang pakai aplikasi trading smartphone di ruangan kerjanya). Bahkan broker saham menggunakan 2-4 layar monitor. 

Hal ini karena broker saham memang butuh aktivitas dan fasilitas yang lebih untuk melakukan analisa saham, dan memberi masukan pada nasabah.  

Itulah alasan mengapa orang-orang yang benar2 fokus pada bidang trading saham (saya salah satunya), butuh fasilitas untuk analisa saham yang lebih lengkap. 

Kalau analisa saham hanya dilakukan dengan smartphone yang tampilannya terbatas, maka hal ini juga mempengaruhi analisa-analisa yang saya lakukan. 

Yang jadi persoalan selanjutnya, tidak semua orang punya aktivitas yang sama. Ada orang yang ingin trading, tapi tidak punya banyak waktu. Ada orang yang punya niat trading, tapi punya pekerjaan dinas.

Dengan kata lain, banyak trader yang melakukan aktivitas trading tapi mereka tidak fokus 100% karena kesibukan anda masing-masing yang tidak bisa anda tinggalkan. 

Jadi anda yang punya pekerjaan utama selain trading, maka cara alternatif agar anda tetap bisa trading, bisa pantau market walaupun anda nggak berada di depan layar komputer, ya alternatifnya anda bisa trading melalui smartphone. 

Nggak ada salahnya juga anda pantau market melalui smarthphone. Tetapi saran saya, trading dan pantau market melalui smartphone ada baiknya anda lakukan khusus anda yang tidak punya waktu banyak berada di depan layar komputer atau untuk anda yang sering bepergian.  

Sedangkan untuk anda yang punya waktu luang lebih untuk memantau market lewat PC / laptop, saya sangat merekomendasikan pada anda, agar anda lebih fokus menganalisis saham lewat PC anda. 

Mengapa? Karena alasan2 yang saya sebutkan itu tadi. Bahwa analisis saham akan lebih fokus, melihat chart akan lebih komplit jika anda lakukan lewat PC / laptop. Biar bagaimanapun tampilan chart maupun live trade di PC lebih leluasa bagi anda untuk melakukan analisa2 trading, dan membandingkan chart2 dan bid-offer antar saham. Hal ini lebih sulit dilakukan dengan smartphone.

Dengan menjamurnya teknologi dan kemudahan akses internet melalui smartphone, maka sekuritas saham tentu juga berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan trading saham melalui aplikasi yang bisa anda instal melalui smartphone tersebut.

Tetapi tujuan sekuritas membuat aplikasi trading lewat smartphone ini sebenarnya ditujukan untuk anda-anda yang punya mobilitas tinggi. 

Masih banyak trader yang mau fokus melakukan analisa saham lewat smartphone (karena analisa saham di HP kelihatan lebih keren), padahal sebenarnya trader punya waktu lebih banyak untuk analisa saham lewat laptop / PC. 

Jadi kalau anda mau lebih fokus pada analisa saham, ada baiknya anda juga menggunakan fasilitas trading yang lebih lengkap untuk menunjang aktivitas trading anda, dalam hal ini, salah satunya penggunaan hardware untuk trading.  

Apalagi kalau anda mau jadi full time trader, maka perangkat untuk trading, perlu anda perhatikan dengan baik. Namun untuk anda yang masih belum bisa fokus untuk trading saham, maka tidak masalah anda menggunakan aplikasi trading melalui smartphone.

So, tentukan tujuan anda trading. Dengan demikian anda bisa memutuskan apakah anda akan trading menggunakan PC / laptop atau smartphone.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Pergerakan IHSG Menjelang Pemilu

Pergerakan IHSG Menjelang Pemilu

Pemilihan Umum (pemilu) presiden dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Di dalam pasar saham ini, momentu pemilu termasuk di dalam momen musiman, sehingga adanya pemilu ini sangat berdampak pada pergerakan pasar saham kita. 

Terkait pergerakan saham menjelang pemilu, saya pribadi sering sekali mendapatkan pertanyaan dari rekan-rekan trader maupun investor. Biasanya pertanyaan2 yang sering saya terima intinya tentang: 

Bagaimana kira2 pergerakan IHSG menjelang pemilu? 
Saham2 apa yang bagus menjelang pemilu? 
Apakah menjelang pemilu waktu yang tepat untuk beli saham, atau wait and see dulu? 

Dari tiap-tiap masa pemilu presiden, pergerakan IHSG akan cenderung variatif. Pergerakan IHSG menjelang pemilu ini juga perlu anda perhatikan. Jangan sampai anda gegabah dalam membeli saham.  

Berdasarkan pengalaman saya, ada beberapa skenario yang seringkali terjadi pada IHSG saat menjelang pemilu presiden, yaitu sebagai berikut:  

1. ISHG akan bergerak sideways, tidak banyak pergerakan 

Menjelang pemilu, biasanya IHSG cenderung bergerak sideways, dan tidak terlalu banyak fluktuatif. Hal ini dikarenakan mayoritas pelaku pasar masih wait and see untuk menunggu keputusan pemilu. 

Di tahun politik, umumnya pelaku pasar tidak akan banyak melakukan spekulasi dengan membeli saham dalam jumlah besar, namun pelaku pasar masih melihat perkembangan2 selanjutnya mengenai pemilu ini, sehingga market akan cenderung lebih sideways. 

Memang dalam kondisi seperti ini, banyak trader yang bingung harus trading atau tidak, karena umumnya banyak saham yang masih belum naik dalam waktu dekat. 

Kondisi ini berbeda ketika market lagi normal2 saja (nggak ada banyak sentimen), saham yang sudah turun akan lebih mudah untuk naik. 

2. IHSG cenderung / lebih rawan koreksi 

Di masa-masa pilpres, IHSG biasanya jauh lebih rentan koreksi, karena sentimen2 pilpres ini bisa membuat pelaku pasar panic selling dalam jangka pendek. 

Anda bisa perhatikan 1-2 bulan menjelang pilpres, biasanya IHSG akan cenderung lebih banyak sideways, yang disertai kecenderungan koreksi. Apalagi jika sebelumnya IHSG sudah bergerak uptrend, maka ditambah adanya pilpres, tidak ada alasan lagi bagi pelaku pasar untuk profit taking dulu. 

3. IHSG uptrend (pasca pemilu) 

Setelah pemilu selesai, umumnya IHSG baru akan menentukan arah pergerakan yang baru. Biasanya di masa-masa inilah IHSG bisa mulai uptrend lagi setelah mengalami masa2 koreksi / sideways. 

Selain karena tahun politik sudah selesai, IHSG sebelumnya sudah turun / sideways, sehingga pelaku pasar kembali masuk / investasi dengan modal besar pada saham2 yang harganya sudah murah. Baca juga: Saham yang Bagus Menjelang Tahun Pemilu. 

Jadi biasanya menjelang pemilu ini, IHSG umumnya akan lebih sulit untuk uptrend. Menjelang pemilu, anda harus lebih selektif dalam memilih saham. Saya pernah tulis artikelnya disini: Strategi Beli Saham Saat IHSG Jatuh. 

Namun pergerakan IHSG menjelang pemilu ini bisa menjadi keuntungan untuk anda yang trading dengan time frame lebih panjang (misalnya positioning trading). Anda bisa membeli bertahap saham2 yang lagi turun, dan tunggu saja saham2 anda naik setelah pemilu.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.