Perbedaan Dividen dan Capital Gain

Perbedaan Dividen dan Capital Gain

Kalau anda membeli saham perusahaan go public, anda bisa mendapatkan dua keuntungan utama. Pertama, keuntungan dari capital gain. Capital gain. Kedua, keuntungan yang anda dapatkan dari dividen saham. 

Kalau anda belum paham apa itu capital gain, anda bisa pelajari ilustrasinya disini: Pengertian Capital Gain dan Capital Loss. 

Banyak pemula yang masih belum bisa membedakan keuntungan yang didapatkan dari dividen dan capital gain. Keuntungan saham dari dividen dan capital gain tentu saja berbeda. Apa perbedaannya? Mari kita bahas. 

CAPITAL GAIN

- Selisih keuntungan harga beli dengan harga jual. Jika anda beli saham di harga 1.000 dan jual di 1.200, maka capital gain yang anda dapatkan adalah sebesar Rp200. Artinya, ketika anda beli saham dan jual di harga lebih tinggi, maka itu yang dinamakan dengan capital gain. 

- Jika anda membeli saham, anda tidak selalu mendapatkan capital gain. Misalnya, anda beli saham di harga 1.000, maka bisa jadi harga saham anda turun menjadi 900, sehingga anda belum bisa dikatakan dapat capital gain. Meskipun demikian, anda bisa menunggu saham anda naik menjadi, misalnya Rp1.100, agar anda bisa dapat capital gain (dari kenaikan harga saham).
- Pajak dari capital gain adalah 0,1% dari penjualan saham. 

DIVIDEN

- Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham, bukan keuntungan dari kenaikan harga saham (capital gain). Jadi ketika perusahaan memutuskan membagikan dividen sebesar Rp100 per saham, maka jika anda memegang saham 10 lot, anda akan mendapatkan dividen sebesar Rp100 * 10 lot * 100 lembar saham.

- Dividen yang anda terima sifatnya sudah pasti / tetap. Artinya, jika perusahaan memutuskan bagi dividen Rp100 per saham, maka nilai tersebut tidak akan berubah. Hal ini berbeda dengan capital gain, yang sifatnya tidak pasti (bisa berubah menjadi capital loss). 

- Dividen sifatnya lebih pasif daripada capital gain. Karena nilai dividen yang anda terima nilainya sudah pasti, maka tidak ada fluktuatif harga seperti halnya capital gain.
- Tidak semua perusahaan membagikan dividen. Perlu anda ketahui, tidak semua perusahaan membagikan dividen. Ada juga perusahaan2 yang memutuskan untuk tidak membagi dividen karena alasan2 tertentu (karena rugi bersih, ingin ekspansi usaha dan lain2). 

- Pajak dari dividen sebesar 10%, dari nilai dividen yang anda terima. 

Namun untuk mendapatkan dividen, ada tata cara yang harus anda perhatika. Anda bisa baca artikel saya disini: Arti dan Ilustrasi Pembagian Dividen. 

Jadi kesimpulannya, perbedaan dividen dengan capital gain adalah: Dividen adalah keuntungan yang anda dapatkan dari pembagian laba bersih yang diperoleh perusahaan. Sedangkan capital gain adalah keuntungan dari kenaikan harga saham (jika harga jual lebih tinggi daripada harga beli).

Sehingga kalau kita rangkum dalam tabel, maka berikut perbedaan ringkas dividen dan capital gain:


Perbedaan dividen dan capital gain


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Pembelian Kembali (Buyback) Saham

Pembelian Kembali (Buyback) Saham

Pembelian kembali saham alias buyback adalah salah satu aksi korporasi yang dilakukan perusahaan go public dengan cara membeli kembali saham yang beredar di market. 

Buyback saham biasanya dilakukan ketika harga saham perusahaan turun tajam, sehingga ketika perusahaan membeli kembali saham2nya yang turun, diharapkan harga saham bisa naik lagi (karena banyak permintaan). 

Selain itu, ketika perusahaan melakukan buyback, hal ini diharapkan bisa kembali meningkatkan kepercayaan para trader saham untuk membeli saham tersebut, sehingga harganya bisa naik. 

Kalau anda ingin lebih paham penjelasan buyback, saya sudah pernah menuliskan secara detail mengenai penjelasan buyback saham. Anda bisa pelajari lagi tulisan saya disini: Apa itu Buyback Saham?

Di pos ini, kita tidak akan bahas teori buyback lagi, tapi kita akan masuk ke praktiknya di pasar saham. 

Buyback seringkali dilakukan oleh perusahaan2 go public ketika IHSG turun tajam (otomatis banyak saham yang harganya jatuh) karena sentimen2 negatif. Pada saat-saat tersebut, aksi buyback saham biasanya dianjurkan secara langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada emiten2, dengan tujuan untuk menjaga harga saham agar tidak jatuh terlalu dalam. 

Hal ini pernah terjadi di tahun 2015 (saat ekonomi lesu). Saat saham-saham berjatuhan selama kurang lebih 4 bulan, akhirnya OJK turun tangan mengedarkan surat yang mengajurkan emiten2 untuk melakukan buyback saham. 

Selain itu, di awal tahun 2020 (saat wabah virus Corona), banyak harga saham berjatuhan, dan OJK juga mengeluarkan kebijakan buyback saham melalui surat OJK (siaran pers) kepada seluruh perusahaan go public di Indonesia. Ini salah satu contoh surat kebijakan buyback saham dari OJK:  
Pembelian kembali saham
OJK menganjurkan perusahaan2 untuk melakukan buyback tanpa harus melalui RUPS. Namun biasanya tidak semua perusahaan melakukan buyback saham. Umumnya, perusahaan2 blue chip dan emiten2 plat merah (BUMN) yang rajin melakukan buyback ketika harga saham. 

"Lalu apa dampaknya ke harga saham? Apakah dengan buyback harga saham perusahaan bisa naik lagi?"

Salah satu surat buyback saham diatas dikeluarkan tanggal 9 Maret 2020, pada saat itu IHSG lagi jatuh-jatuhnya. Setelah itu, penutupan indeks AS (Dow Jones, Nasdaq dan SP500) ternyata malam harinya juga masih turun sampai -7% lebih. 

Tapi tanggal 10 Maret 2020, saat sesi pre-opening, IHSG ternyata menguat 0,25%. Dan setelah market berjalan (open), IHSG masih naik terus sampai 2,3%. Kenaikan yang fantastis di tengah sentimen negatif dan jatuhhnya bursa AS. 

Jadi kesimpulannya, buyback saham ini memang benar-benar bisa memberikan efek positif ke harga saham, yang bisa membuat saham-saham technical rebound dan diborong oleh trader jangka pendek... 

Hal ini juga terbukti cukup efektif di tahun 2015 saat buyback. Setelah berita anjuran buyback dari OJK, penurunan harga saham lumayan bisa tertahan. 

Jadi sesuai tujuannya, buyback itu dilakukan untuk menekan penurunan harga saham agar tidak jatuh terlalu dalam. Setidaknya ada rebound kencang di tengah penurunan market.   

"Berarti kalau ada berita buyback saham saat saham2 turun kita siap2 beli saham yang banyak ya Pak Heze?" Tanya anda.. 

Tunggu dulu... Kita harus analisa lagi lebih dalam. Sebenarnya kenaikan harga saham karena berita buyback itu hanya terjadi dalam jangka pendek saja. 

Kembali pada kasus diatas... Kalau OJK mengeluarkan surat anjuran buyback tanggal 9 Maret 2020, dan kemudian tanggal 10 Maret 2020 tiba2 IHSG langsung naik kencang, kenaikan harga saham ini bukanlah dikarenakan perusahaan2 melakukan buyback saat itu juga. 

Logikanya, mana mungkin perusahaan2 langsung melakukan buyback dalam jumlah besar hanya dalam waktu kurang dari sehari setelah surat OJK keluar? 

Jadi kenaikan harga saham pasca berita buyback muncul ini sebenarnya lebih dikarenakan EUFORIA PASAR, dan euforia pasar itu biasanya hanya terjadi dalam jangka pendek. 

Karena berita buyback ini, pasar saham jadi lebih optimis dan punya harapan tinggi bahwa perusahaan2 akan buyback, sehingga harga saham bisa mulai naik dan saham2 mulai bisa dimanfaatkan untuk trading.

Nah, kalau nanti banyak emiten benar2 melakukan buyback, hal ini bisa menekan harga saham agar tidak turun terlalu banyak. 

Tapi lebih penting dari itu semua adalah, kita harus tetap mencermati sentimen2 negatif yang sedang terjadi saat itu, karena berita buyback itu hanyalah 'hiburan' sesaat. 

Kalau pasar saham memang masih lesu, tidak ada sentimen positif, kenaikan harga saham biasanya tidak akan bertahan lama.

Artinya, dalam kondisi seperti itu, anda sebaiknya tidak terburu membeli saham dalam jumlah besar hanya karena IHSG naik sebentar. Kalau anda ingin trading, belilah saham dalam jumlah kecil dan tradinglah di saham2 yang mudah rebound yang harganya sudah murah. 

Dan di dalam kondisi pasar saham turun, anda bisa mempertimbangkan untuk trading jangka pendek atau biasa saya sebut 'hit and run'. Pelajari juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

Tapi kalau anda adalah tipikal trader yang tidak suka trading jangka pendek, dan ragu-ragu untuk trading di saat pasar saham masih belum pulih, wait and see adalah strategi terbaik untuk anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Pembelian Kembali (Buyback) Saham

Pembelian Kembali (Buyback) Saham

Pembelian kembali saham alias buyback adalah salah satu aksi korporasi yang dilakukan perusahaan go public dengan cara membeli kembali saham yang beredar di market. 

Buyback saham biasanya dilakukan ketika harga saham perusahaan turun tajam, sehingga ketika perusahaan membeli kembali saham2nya yang turun, diharapkan harga saham bisa naik lagi (karena banyak permintaan). 

Selain itu, ketika perusahaan melakukan buyback, hal ini diharapkan bisa kembali meningkatkan kepercayaan para trader saham untuk membeli saham tersebut, sehingga harganya bisa naik. 

Kalau anda ingin lebih paham penjelasan buyback, saya sudah pernah menuliskan secara detail mengenai penjelasan buyback saham. Anda bisa pelajari lagi tulisan saya disini: Apa itu Buyback Saham?

Di pos ini, kita tidak akan bahas teori buyback lagi, tapi kita akan masuk ke praktiknya di pasar saham. 

Buyback seringkali dilakukan oleh perusahaan2 go public ketika IHSG turun tajam (otomatis banyak saham yang harganya jatuh) karena sentimen2 negatif. Pada saat-saat tersebut, aksi buyback saham biasanya dianjurkan secara langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada emiten2, dengan tujuan untuk menjaga harga saham agar tidak jatuh terlalu dalam. 

Hal ini pernah terjadi di tahun 2015 (saat ekonomi lesu). Saat saham-saham berjatuhan selama kurang lebih 4 bulan, akhirnya OJK turun tangan mengedarkan surat yang mengajurkan emiten2 untuk melakukan buyback saham. 

Selain itu, di awal tahun 2020 (saat wabah virus Corona), banyak harga saham berjatuhan, dan OJK juga mengeluarkan kebijakan buyback saham melalui surat OJK (siaran pers) kepada seluruh perusahaan go public di Indonesia. Ini salah satu contoh surat kebijakan buyback saham dari OJK:  
Pembelian kembali saham
OJK menganjurkan perusahaan2 untuk melakukan buyback tanpa harus melalui RUPS. Namun biasanya tidak semua perusahaan melakukan buyback saham. Umumnya, perusahaan2 blue chip dan emiten2 plat merah (BUMN) yang rajin melakukan buyback ketika harga saham. 

"Lalu apa dampaknya ke harga saham? Apakah dengan buyback harga saham perusahaan bisa naik lagi?"

Salah satu surat buyback saham diatas dikeluarkan tanggal 9 Maret 2020, pada saat itu IHSG lagi jatuh-jatuhnya. Setelah itu, penutupan indeks AS (Dow Jones, Nasdaq dan SP500) ternyata malam harinya juga masih turun sampai -7% lebih. 

Tapi tanggal 10 Maret 2020, saat sesi pre-opening, IHSG ternyata menguat 0,25%. Dan setelah market berjalan (open), IHSG masih naik terus sampai 2,3%. Kenaikan yang fantastis di tengah sentimen negatif dan jatuhhnya bursa AS. 

Jadi kesimpulannya, buyback saham ini memang benar-benar bisa memberikan efek positif ke harga saham, yang bisa membuat saham-saham technical rebound dan diborong oleh trader jangka pendek... 

Hal ini juga terbukti cukup efektif di tahun 2015 saat buyback. Setelah berita anjuran buyback dari OJK, penurunan harga saham lumayan bisa tertahan. 

Jadi sesuai tujuannya, buyback itu dilakukan untuk menekan penurunan harga saham agar tidak jatuh terlalu dalam. Setidaknya ada rebound kencang di tengah penurunan market.   

"Berarti kalau ada berita buyback saham saat saham2 turun kita siap2 beli saham yang banyak ya Pak Heze?" Tanya anda.. 

Tunggu dulu... Kita harus analisa lagi lebih dalam. Sebenarnya kenaikan harga saham karena berita buyback itu hanya terjadi dalam jangka pendek saja. 

Kembali pada kasus diatas... Kalau OJK mengeluarkan surat anjuran buyback tanggal 9 Maret 2020, dan kemudian tanggal 10 Maret 2020 tiba2 IHSG langsung naik kencang, kenaikan harga saham ini bukanlah dikarenakan perusahaan2 melakukan buyback saat itu juga. 

Logikanya, mana mungkin perusahaan2 langsung melakukan buyback dalam jumlah besar hanya dalam waktu kurang dari sehari setelah surat OJK keluar? 

Jadi kenaikan harga saham pasca berita buyback muncul ini sebenarnya lebih dikarenakan EUFORIA PASAR, dan euforia pasar itu biasanya hanya terjadi dalam jangka pendek. 

Karena berita buyback ini, pasar saham jadi lebih optimis dan punya harapan tinggi bahwa perusahaan2 akan buyback, sehingga harga saham bisa mulai naik dan saham2 mulai bisa dimanfaatkan untuk trading.

Nah, kalau nanti banyak emiten benar2 melakukan buyback, hal ini bisa menekan harga saham agar tidak turun terlalu banyak. 

Tapi lebih penting dari itu semua adalah, kita harus tetap mencermati sentimen2 negatif yang sedang terjadi saat itu, karena berita buyback itu hanyalah 'hiburan' sesaat. 

Kalau pasar saham memang masih lesu, tidak ada sentimen positif, kenaikan harga saham biasanya tidak akan bertahan lama.

Artinya, dalam kondisi seperti itu, anda sebaiknya tidak terburu membeli saham dalam jumlah besar hanya karena IHSG naik sebentar. Kalau anda ingin trading, belilah saham dalam jumlah kecil dan tradinglah di saham2 yang mudah rebound yang harganya sudah murah. 

Dan di dalam kondisi pasar saham turun, anda bisa mempertimbangkan untuk trading jangka pendek atau biasa saya sebut 'hit and run'. Pelajari juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

Tapi kalau anda adalah tipikal trader yang tidak suka trading jangka pendek, dan ragu-ragu untuk trading di saat pasar saham masih belum pulih, wait and see adalah strategi terbaik untuk anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Pasar Saham Turun, Siapkah Anda?

Pasar Saham Turun, Siapkah Anda?

Pada saat harga saham naik, banyak trader yang mendapatkan profit. Namun jika kondisinya adalah sebaliknya: IHSG turun, bagaimana strategi trading yang tepat? 

Ada banyak penyebab mengapa IHSG turun. Biasanya ada 2 penyebab utama. Pertama, IHSG turun karena koreksi normal. Kedua, IHSG turun karena sentimen negatif dan berita-berita jelek yang melanda pasar saham dunia, sehingga IHSG turut terkena imbasnya. Baca juga: Analisis Saham: 2 Penyebab IHSG Turun

Ketika IHSG koreksi normal, kita bisa menggunakan strategi trading yang umum, yaitu membeli saham-saham bagus di harga diskon yang mudah naik jangka pendek. Saya pernah membahas cara-cara menemukan saham murah secara teknikal disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

Namun jika IHSG sedang dalam kondisi strong bearish, membeli saham yang turun tentu akan berisiko, karena saham2 yang kelihatannya turun, masih berpotensi untuk turun lagi. 

Oleh karena itu, dalam kondisi pasar saham yang strong bearish, anda harus memiliki strategi trading dan persiapan yang matang. Anda harus memiliki seni bagaimana menghadapi pasar saham yang sesungguhnya, karena ketika berhadapan dengan market, kita tidak hanya menghadapi hal-hal yang bagus, namun kita juga menghadapi kondisi di mana pasar saham bakalan bearish, bahkan strong bearish. 

Ada strategi2 yang harus anda lakukan agar anda bisa menghadapi pasar saham bearish dan tidak terjebak dalam kerugian yang besar.  

Di web Saham Gain ini, anda bisa mendapatkan praktik, strategi dan seni trading bagaimana cara menghadapi pasar saham ketika strong bearish melalui Ebook Panduan Memilih Saham Bagus. 

Dan beberapa waktu lalu, materinya sudah saya update disini dengan materi strategi & seni trading saat pasar saham bearish. Anda bisa mendapatkannya disini: 
Ebook Saham New Edition: Strategi Trading Saat IHSG Bearish

Jadi pada ebook panduan memilih saham bagus NEW EDITION ini anda akan mempraktikkan langsung strategi dan seni menghadapi pasar saham bearish terutama pada hal-hal berikut: 
  • Cara menganalisa IHSG yang berpotensi turun tajam / strong bearish.
  • Strategi trading & screening saham saat market saham sedang turun.
  • Strategi menemukan peluang trading di tengah market bearish.
  • Keputusan trading saat market bearish: Cut loss, hold atau averaging? 
  • Seni-seni trading untuk menghadapi market yang bearish. 
  • Disertai studi kasus dan pengalaman pribadi penulis dalam trading.
Seluruh studi kasus ini sudah disertai pengalaman penulis pribadi dalam menghadapi beberapa kali kondisi market strong bearish. 

Ilmu dan seni menghadapi pasar saham strong bearish ini bisa anda terapkan terus sampai kapanpun. Jika suatu saat pasar saham mengalami strong bearish lagi, anda sudah tahu apa yang harus dilakukan. 

Kalau anda selama ini sering menghadapi pasar saham bearish, namun anda tidak tahu cara menghadapinya. Anda shock karena pasar saham terkadang tidak sesuai dengan apa yang digembar-gemborkan diluar.  

Kalau anda sering dianjurkan untuk membeli software puluhan juta, mengikuti grup premium saham yang "pasti cuan", namun ternyata kenyataannya tidak seindah itu.... 

Kini saatnya anda harus bisa melihat realita pasar saham yang sesungguhnya, dan anda harus bisa menghadapi DENGAN CARA YANG BENAR. 

Pasar saham Indonesia beberapa kali menghadapi market strong bearish yaitu di tahun 1998 (krisis moneter), 2008 (subprime mortgage), 2015, 2020 (wabah virus Corona), di mana tahun 1998 dan 2008 kita menghadapi crash market. 

Chart IHSG saat wabah virus Corona 

Memang secara historis, kita tidak terlalu menghadapi pasar saham strong bearish. Namun justru saat-saat seperti itulah, banyak trader saham yang modalnya habis (bangkrut) dan akhirnya berhenti total dari trading. 

Karena banyak trader yang termakan 'janji-janji surga' dapat profit di pasar saham itu gampang, hanya beli software, hanya ikut grup premium, akhirnya trader tidak memahami seni menganalisa saham sesungguhnya. Sayang sekali kan?   

Jadi pelajarilah dan praktikkan ilmu-ilmu untuk menghadapi market, supaya modal trading anda bisa berkembang dalam jangka panjang. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Fee Jual Beli Saham dan Cara Menghitungnya

Fee Jual Beli Saham dan Cara Menghitungnya

Pada saat trading (beli jual) saham, saham-saham yang anda beli maupun jual akan dikenakan FEE dari setiap transaksi trading. Ketika anda beli saham, anda akan dikenakan FEE BELI. Pada saat jual saham, anda akan dikenakan FEE JUAL. 

Jadi katakanlah anda membeli saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) di harga 4.100 sebanyak 15 lot. Maka total modal yang harus anda keluarkan untuk membeli saham BBRI adalah sebagai berikut: 

4.100 x 15 lot x 100 lembar saham = Rp6.150.000
*Catatan = 1 lot = 100 lembar saham 

Kemudian katakanlah saham BBRI naik sampai ke 4.200 dan anda memutuskan untuk menjualnya. Maka anda akan menjual saham BBRI dengan perhitungan sebagai berikut: 

4.100 x 15 lot x 100 lembar saham = Rp6.300.000. Jadi anda akan mendapatkan keuntungan penjualan saham BBRI dari selisih harga jual - harga beli (capital gain) sebesar Rp6.300.000 - Rp6.150.000 = Rp150.000. 

Akan tetapi, profit sebesar Rp150.000 itu adalah profit kotor (gross profit), karena seperti yang saya tuliskan tadi, bahwa setiap transaksi beli jual saham akan dikenakan fee. 

"Terus, berapa fee jual beli saham Pak Heze?" Tanya anda

Nilai fee jual beli saham bervariatif tergantung dari kebijakan yang diterapkan oleh kantor sekuritas. Sebagai contoh, kalau anda daftar akun saham di kantor sekuritas A, sedangkan teman anda daftar di kantor sekuritas B, kemungkinan besar penerapan besar kecilnya fee sekuritas berbeda satu dengan yang lain. 

Kalau anda ingin buka akun saham di kantor sekuritas untuk trading, anda bisa pelajari langkah2 dan proses buka akun saham disini: Ebook Gratis Panduan Membeli Saham Bagi Pemula.   

Sebagai contoh, di kantor sekuritas yang saya gunakan yaitu Danareksa Sekuritas, fee beli saham adalah 0,17% dan fee jualnya 0,27%. Tapi di Mandiri Sekuritas, fee belinya 0,18% dan fee jual sebesar 0,28%. Hal ini bisa bervariatif. 

Namun, biasanya fee jual beli saham antar sekuritas range-nya tidak terlalu jauh, yaitu antara 0,15%-0,25%. Dan nilai fee jual saham jumlahnya pasti lebih tinggi 0,1% dibandingkan  fee beli saham

Misalnya jika fee beli saham sekuritas adalah 0,15% maka fee jualnya PASTI 0,25%. Hal ini karena nilai 0,1% dari fee jual itu akan dibayarkan sebagai PAJAK dari transaksi saham anda. Anda bisa baca kembali tulisan saya disini: Pajak Transaksi Saham di Bursa Efek. 

CARA MENGHITUNG FEE JUAL BELI SAHAM 

Sekarang kita akan hitung fee beli jual saham. Kita pakai contoh fee beli saham sebesar 0,17% dan fee jual 027%. Kita masih pakai contoh saham BBRI diatas tadi, dengan asumsi anda membeli saham BBRI 15 lot di harga 4.100 dan jual BBRI di harga 4.200. Maka perhitungannya fee beli jual saham sebagai berikut:

FEE BELI 

4.100 x 15 lot x 100 lembar saham = Rp6.150.000 + (Rp6.150.000 x 0,17%)
= Rp6.150.000 + Rp10.455 = Rp6.160.455.

FEE JUAL 

4.200 x 15 lot x 100 lembar saham = Rp6.300.000 - (Rp6.300.000 x 0,27%)
= Rp6.300.000 - Rp17.010 = Rp6.282.990.

Catatan = Fee beli akan ditambahkan ke harga beli anda. Sedangkan fee jual akan dikurangkan dari harga jual saham anda. Perhatikan poin ini, jangan sampai salah. 

Jadi itulah cara menghitung fee jual beli saham. Artinya, setelah saham yang anda beli dan jual ditambah fee, maka keuntungan saham bersih saham BBRI anda sebesar Rp6.282.990 - Rp6.160.455 = Rp122.535. 

Yup, jadi profit bersih (net profit) anda di BBRI bukan Rp150.000 (seperti di awal paragraf tadi), tetapi lebih kecil, yaitu sebesar Rp122.535 setelah memasukkan fee beli dan jual. 

Jadi jangan melupakan perhitungan fee trading, sehingga anda bisa menganalisa di harga berapa sebaiknya anda menjual saham dan bisa mendapatkan net profit minimal. Jangan sampai anda menjual saham di harga terlalu rendah dan merasa profit, padahal belum memasukkan fee beli dan jualnya.    

Sebenarnya anda tidak perlu menghitung fee trading saham secara manual. Anda bisa membuat formula atau rumus perhitungan sendiri untuk menghitung transaksi saham termasuk fee-nya. 

Di web Saham Gain, saya juga sudah pernah memberikan kalkulator saham gratis dalam bentuk excel pada anda untuk menghitung transaksi buy-sell, harga average, fee trading. Nilai fee-nya tinggal anda ubah / sesuaikan dengan fee transaksi yang berlaku di kantor sekuritas anda. Anda bisa download disini: Kalkulator Saham Gratis untuk Hitung Harga Average. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Strategi Trading Saham Lengkap PDF

Strategi Trading Saham Lengkap PDF

Anda para trader saham yang ingin bisa dapat untung dari saham, anda harus mampu memahami analisa-analisa dan strategi yang dipakai untuk trading. 

Yap, sebagai seorang trader anda harus memahami ANALISA TEKNIKAL. Analisa teknikal bukan hanya berbicara teori, cara membaca grafik. Namun anda harus paham analisa2 apa yang cocok untuk diterapkan dalam trading. 

Dalam hal ini, anda harus paham analisa-analisa teknikal yang paling efektif untuk diterapkan dalam trading, untuk membaca saham2 yang punya potensi naik. 

Nah, anda yang ingin bisa mempraktikkan langsung analisa2 untuk trading. Terutama anda pemula yang ingin mendalami analisa teknikal mulai basic, maka anda bisa mendapatkan strategi2 trading secara lengkap yang saya berikan untuk anda dalam bentuk materi PDF. 

Saya memaparkan strategi dan praktik langsung saham2 yang bagus untuk ditradingkan, baik dengan strategi intraday trading, swing trading, dan trading jangka pendek untuk pemula sampai master. 

Apa saja praktik2 ebook saham PDF yang saya terbitkan untuk praktik trading?

1. Ebook Trading & Belajar Saham



Ebook Trading Saham cocok untuk anda ingin mempelajari analisa teknikal mulai pemula sampai praktik.Ada banyak materi2 analisa teknikal mulai pemula sampai master yang saya ulas. Anda bisa baca disini: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. 

Jadi selain anda mempelajari analisa teknikal secara lengkap (chart, garis tren, support-resisten, candlestik, chart pattern, dan lain2), saya juga memberikan praktik2 langsung bagaimana cara memilih kombinasi analisa teknikal yang simpel untuk memilih saham2 yang naik. 

Anda juga mempraktikkan strategi memilih saham diskon secara analisis teknikal, strategi buy on weakness, pola candlestick yang paling akurat untuk memprediksi saham naik, strategi menentukan titik take profit dan cut loss, praktik lanjutan menentukan support-resisten untuk membaca saham yang akan naik dan koreksi, dan lain2 

Selain itu, saya membahas materi2 tentang psikologis trading secara komplit, manajemen modal trading, panduan menyusun trading plan, dan mindset trading yang benar. Semua itu anda butuhkan untuk bisa menjalankan trading dengan benar dan disiplin.

Total halaman ebook: 427 halaman, full warna. Anda bisa melihat rekan2 yang sudah mempraktikkan strategi2 trading di ebook ini, anda bisa mendapatkan ebook trading saham disini: Ebook Trading Saham.

2. Ebook Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus



Ebook Panduan Simpel Memilih Saham Bagus ini merupakan lanjutan dari ebook pertama (Ebook Trading Saham). Di mana di ebook ini anda akan banyak praktik tentang cara-cara screening saham, agar anda bisa mendapatkan stock pick saham yang berkualitas buat trading. 

Ebook ini saya buat karena masih banyak sekali trader yang belum bisa memilih stock pick yang layak untuk ditradingkan rutin, sehingga trader sering terjebak dalam pemilihan saham2 yang salah. 

Tidak heran jika banyak trader yang sudah menjalankan trading beberapa tahun, tetapi trader masih sering rugi. Maka dari itu, ebook ini saya susun dengan tujuan agar anda bisa memilih saham2 yang layak untuk trading, supaya anda bisa dapat PROFIT KONSISTEN. 

Jadi disini anda akan mempraktikkan strategi2 memilih saham bagus untuk trading, dan juga strategi untuk SWING TRADING, memilih saham-saham yang breakout dan berpotensi untuk melanjutkan kenaikan, membedakan saham yang layak trading dan tidak layak trading, cara screening / memilih saham yang paling mudah dan simpel 

Total halaman ebook: 365 halaman, full warna. Sudah banyak rekan2 trader yang mempraktikkan strategi2 screening saham di ebook. Dan anda bisa mendapatkan ebooknya disini: Ebook Panduan Simpel & Efektif Memilih (Screening) Saham Bagus. 

3. Ebook Intraday & One Day Trading Saham



Anda yang secara khusus ingin mempraktikkan strategi2 trading harian dan trading jangka pendek dibawah satu minggu, yaitu intraday trading, anda bisa mendapatkan strategi2nya secara lengkap, dan praktik langsung memilih saham2 yang bagus untuk trading harian. 

Di strategi trading harian ini, anda akan praktik langsung cara-cara memilih saham yang likuid, fluktuatif, yang mudah naik untuk jangka waktu harian. Dan saya sertai puluhan saham yang bagus untuk trading harian, disertai dengan momentum trading yang tepat. 

Sehingga anda bisa memperoleh profit konsisten dari trading harian. Selama ini banyak trader yang masih salah, gambling, dan asal memilih saham. Akhirnya, banyak trader yang mau untung cepat, tapi ujung2nya justru jadi nyangkuters.. 

Nah, di ebook ini kita akan praktik cara-cara memilih saham yang punya pergerakan dan momentum tepat untuk trading jangka pendek.

Total halaman ebook: 357 halaman. Anda bisa mendapatkan praktik2 intraday trading saham disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham. 

Itulah strategi trading saham PDF yang saya terbitkan untuk anda di Saham Gain ini. Strategi2 trading ini bukan hanya saya ulas mengenai teori, namun kita akan langsung masuk pada praktik memilih saham2 untuk trading. 

Anda yang sedang mencari strategi untuk trading saham, maka anda bisa mendapatkan strategi2 lengkap yang saya terbitkan, beserta praktik2nya. Anda yang ingin memiliki dua atau tiga materi trading, anda bisa mendapatkannya dengan harga diskon. Anda bisa baca disini: Buku Saham Pilihan Trader Terbaik - Diskon 15%.

Akhir kata, pesan saya untuk anda yang ingin belajar saham: Jika anda ingin profit konsisten di saham, anda harus rajin menganalisa saham. Anda harus memahami analisa2 yang benar untuk trading. Anda harus menganalisa saham secara otodidak.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Fakta-Fakta Trading Saham yang Tidak Disadari

Fakta-Fakta Trading Saham yang Tidak Disadari

Kalau anda pembaca setia web Saham Gain, tulisan-tulisan yang saya sharing di web ini  biasanya berisi ulasan saham, analisa saham maupun ulasan-ulasan tentang market. Untuk pos kali ini, saya ingin memberikan sedikit hal yang berbeda. 

Kita akan bahas hal-hal dalam trading saham yang seringkali tidak disadari oleh masyarakat awam, bahkan oleh para trader saham itu sendiri. 

Anda perlu mengetahui fakta-fakta tersebut agar kita semua bisa melakukan trading saham dengan cara yang tepat, dan tidak hanya percaya trading saham karena "kata Si A" atau kata Si B". 

Selama menjalankan aktivitas trading maupun investasi saham, ada 5 fakta trading saham yang harusnya dipahami oleh para trader, namun yang tidak menyadarinya. Apa itu? Mari kita bahas. 

1. Sukses di saham tidak membutuhkan akademik yang bagus 

Sampai saat ini, masih banyak anggapan untuk sukses di saham anda harus sekolah jurusan ekonomi, anda harus memiliki nilai akademik yang bagus. Anda harus menjadi pakar ekonomi untuk bisa profit di saham. Banyak anggapan kalau anda tidak sekolah di jurusan ekonomi, anda tidak akan bisa sukses.  

Padahal untuk sukses di saham, anda sama sekali tidak membutuhkan nilai akademik yang bagus. Anda juga tidak perlu sekolah di jurusan ekonomi untuk bisa menjadi seorang trader saham sukses. 

Untuk sukses di saham, yang anda butuhkan adalah: KEMAUAN untuk belajar saham.  Sekali lagi: Kemauan anda. Kalau anda punya kemauan yang kuat, anda mau belajar, anda mau praktik langsung beli jual saham, anda mau meluangkan waktu anda untuk menganalisa saham, itulah sebenarnya kunci sukses anda untuk menghasilkan profit. 

Sudah banyak bukti para trader saham yang sukses, justru mereka bukan berasal dari sekolah ekonomi, atau bahkan mereka tidak memiliki pendidikan akademik yang mentereng. 

Saya sudah pernah membahasnya disini: Semua Orang Bisa Sukses Berbisnis SahamDunia saham itu sebenarnya adalah pengetahuan umum, dan semua kalangan bisa sukses dan mencetak profit dari trading saham, tanpa memandang status sosial.  

2. Trading saham adalah seni menganalisa 

Banyak anggapan bahwa mendapat profit di saham adalah faktor keberuntungan / hoki, faktor kebetulan, hanya tebak menebak. Faktanya, trading saham itu full seni menganalisa.

Tujuan kita trading saham adalah mencari saham2 bagus yang bisa naik, sehingga memberikan profit. 

Oleh karena itu, anda harus bisa membaca grafik, menganalisis saham dengan benar, mencari kombinasi2 analisis teknikal yang profit, melihat momentum market untuk trading. Semua itu tidak bisa dilakukan hanya dengan ilmu tebak-tebakan. 

Apabila tujuan anda ingin profit di saham secara konsisten dan modal anda bisa berkembang jangka panjang, maka anda harus memahami seni menganalisa saham, baik dengan analisa teknikal, analisa market maupun analisis fundamental. 

Pelajari juga praktik analisis-analisis teknikal untuk mencari saham2 yang bagus, dan praktik2 menemukan saham diskon disini: Analisis Teknikal Saham Full Praktik Pemula - Expert. 

3. Anda tidak memerlukan software-software khusus untuk mencetak profit 

Banyak sekali para trader saham yang ingin dapat profit dengan cara membeli software saham khusus 'pencetak profit dan sinyal akurat' dengan harga puluhan juta Rupiah.

Banyak trader beranggapan bahwa software2 saham khusus ini bisa memberikan sinyal saham yang akurat, sehingga bisa memberikan saham-saham yang bagus dan menguntungkan tanpa harus menganalisa saham secara otodidak. 

Faktanya, tidak ada software saham khusus yang bisa memberikan anda profit secara instan. Sangat disayangkan jika anda membuang uang puluhan juta hanya untuk membeli software2 khusus, padahal uang yang anda miliki bisa anda gunakan sebagai modal trading. 

Di dalam trading, sebenarnya anda tidak memerlukan software2 khusus untuk screening yang harganya mahal. Mendapatkan profit di saham harus anda lakukan dengan cara menganalisa saham secara otodidak, dan memahami poin2 penting dalam screening saham & praktik analisis teknikal. 

Dengan cara seperti ini, anda bisa mengetahui saham2 mana yang layak trading dan tidak. Semuanya ini bisa dilakukan melalui software online trading yang sudah anda miliki (akun saham anda dari kantor sekuritas).  

Pelajari cara-cara memilih saham yang bagus untuk trading disini: Cara Simpel & Efektif Screening Saham Bagus. 

4. Menjadi trader sukses tidak ada batasan waktunya 

Tidak ada batasan waktu untuk menjadi seorang trader sukses. Jika anda sudak trading 1-3 tahun, namun anda belum sukses (profit konsisten), bukan berarti anda tidak bisa sukses.

Kesuksesan dalam trading tidak bisa diukur dari berapa tahun anda trading. Banyak trader yang sudah trading lebih dari 3 tahun, namun belum bisa mencetak profit karena trader tidak memiliki mindset trading yang benar, masih asal memilih saham dan mengharapkan profit instan. 

Jika anda ingin sukses dalam trading, anda tidak perlu mentargetkan berapa tahun anda bisa sukses, supaya hal ini tidak membeani anda. Kalau anda trader lain yang sukses, anda tidak perlu membandingkan diri anda dengan trader lain.  

Kuncinya, banyaklah belajar. Banyak praktik trading, dan sediakan waktu luang anda untuk menganalisa saham. Bahkan di saat pasar saham tutup (closing market), ada baiknya anda sediakan waktu luang untuk menganalisa saham dan utak-atik grafik.

Dengan cara tersebut, anda bisa memahami dan mencari saham-saham yang layak trading lebih baik, sehingga kesempatan anda untuk sukses dalam trading semakin terbuka. Saya sudah mengalaminya sendiri. Anda bisa pelajari lagi sharing saya disini: Tips Belajar Saham Cepat Bisa. 

5. Semakin sering beli saham, bukan berarti semakin untung 

Anggapan bahwa semakin banyak anda membeli saham, berarti peluang profit semakin besar adalah anggapan yang kurang tepat. Faktanya, membeli saham dengan frekuensi trading yang teratur, justru akan membuat profit anda lebih maksimal dibandingkan jika anda terlalu sering membeli saham. 

Terlalu sering membeli saham bisa menyebabkan anda mengalami overtrading. Apa itu overtrading? Anda bisa pelajari tulisan saya disini: Cara Mengatasi Overtrading. 

Jadi untuk mendapatkan profit dalam trading, yang anda incar adalah KUALITAS TRADING, bukan KUANTITAS TRADING. Fakta-fakta inilah yang seringkali tidak disadari oleh banyak trader saham. 

Seringkali karena trader ingin dapat profit banyak, cepat dan untung tiap hari, akhirnya trader mengabaikan kualitas trading itu sendiri.


Dari fakta-fakta trading saham diatas, apakah ada yang tidak anda sadari selama ini? Semoga pos ini bisa membuka wawasan trading kita semua, sehingga setiap trader bisa mencetak profit yang maksimal. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.