Belajar Saham: Cara Menghadapi IHSG

Belajar Saham: Cara Menghadapi IHSG

Pergerakan IHSG dan saham-saham di Bursa Efek cukup berfluktuatif. Ada saham-saham yang berpotensi memberikan profit besar. Ada saham2 yang risikonya rendah, ada saham2 yang risikonya tinggi. Kalau anda bisa memanfaatkan peluang dan momentum untuk trading, pasar saham bisa menjadi sarana untuk mendapatkan profit.

Sebagai trader saham, khususnya pemula yang baru mencoba dunia saham, anda pasti sering mendengar kalimat dan ajakan-ajakan bombastis: 

  • Ikutilah program kami cepat kaya dari saham dalam semalam
  • Software robot pencetak profit instan di saham
  • Hadirilah seminar cara meraup untung besar di saham hanya dalam 5 menit
  • Ikutilah grup premium saham pasti profit 

Dan masih banyak lainnya. Hal ini seolah-olah dengan trading saham, bisa membuat para trader saham bisa cepat kaya dalam sekejap tanpa harus berusaha. 

Memang trading / investai saham bisa menjadi ladang profit (seperti yang kita bahas di paragraf pertama), apabila anda MEMPELAJARI, MEMAHAMI dan MEMPRAKTIKKAN ILMUNYA. 

Di pasar saham, anda punya kesempatan untuk mendapatkan profit dan mengembangkan modal. 

Tetapi di pasar saham, kita tidak hanya menghadapi hal-hal yang baik saja. Kita juga menghadapi kondisi-kondisi di mana pasar saham bergerak ke arah bearish, saham-saham pada turun, sentimen negatif beredar di market, saham-saham tidak sesuai harapan. 

Pasar saham Indonesia sudah sering menghadapi kondisi-kondisi tersebut, entah karena kondisi ekonomi lesu hingga resesi.. Misalnya yang pernah terjadi tahun 1998, 2008, 2015, awal tahun 2020 (saat terjadi wabah virus Corona). 

Sebagai trader pemula, anda harus siap dengan hal-hal tersebut. Pasar saham bukan hanya berbicara tentang mendapatkan profit besar dalam waktu cepat. Namun anda juga harus mempersiapkan diri untuk hal-hal "terburuk" di pasar saham

Nah kalau anda sering mendengar kalimat-kalimat dan ajakan bombastis tentang saham, maka di tulisan ini, saya ingin mengajak rekan-rekan untuk selalu berpikir realistis tentang pasar saham.

Bagaimana cara mempersiapkan diri untuk trading dan menyiapkan hal-hal 'terburuk' di pasar saham?

Caranya, JANGAN TERLALU BANYAK BERHARAP. Jangan berharap setelah 1 minggu main saham, anda bakal langsung cepat kaya. Jangan berharap hanya dengan mengikuti sistem-sisten yang katanya "pasti profit", anda bakalan langsung saya dalam semalam. 

Kalau anda terlalu banyak berharap dalam trading, yang terjadi justru sebaliknya. Ketika anda dihadapkan pada suatu kondisi di mana pasar saham benar2 bearish, anda tidak akan siap... Anda kaget. 

Karena bawaan anda dari awal hanya dapat untung besar tanpa memikirkan risiko trading saham, sehingga anda terus beli saham tanpa mempertimbangkan risiko dan kondisi market saat itu, karena anda sangat yakin dengan trading saham bakalan bikin anda cepat kaya. 

Di dalam trading saham, selalu lakukan analisa, selalu perhatikan berita2 di pasar saham, dan seperti yang saya tuliskan tadi: Jangan terlalu banyak berharap. 

Lebih baik anda memulai trading dengan modal kecil dan "profit kecil" tetapi anda menganalisa sendiri, dan pada akhirnya anda paham dengan seluk beluk, market. Daripada anda gambling di pasar saham dan ujung2nya malah rugi besar. 

Pahami bahwa ada saatnya kondisi pasar saham sangat bersahabat. Ada saatnya juga pasar saham turun, entah karena koreksi normal atau market memang sedang jelek. 

Kalau anda tidak banyak berharap dan berpikir realistis dalam trading, anda bisa melihat hal-hal tersebut dan tidak gegabah dalam mengambil keputusan di pasar saham.

Semoga tulisan di pos ini bisa membuka wawasan kita semua, terutama para trader pemula yang masih sering tersesat, yang memutuskan trading saham karena ingin dapat untung cepat dan dan mendengar iming-iming saham bisa membuat cepat kaya.

Untuk memulai kesuksesan dalam dunia saham termasuk bidang apapun, anda harus memulai dengan start yang benar. Salam profit.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Belajar Saham: Cara Menghadapi IHSG

Belajar Saham: Cara Menghadapi IHSG

Pergerakan IHSG dan saham-saham di Bursa Efek cukup berfluktuatif. Ada saham-saham yang berpotensi memberikan profit besar. Ada saham2 yang risikonya rendah, ada saham2 yang risikonya tinggi. Kalau anda bisa memanfaatkan peluang dan momentum untuk trading, pasar saham bisa menjadi sarana untuk mendapatkan profit.

Sebagai trader saham, khususnya pemula yang baru mencoba dunia saham, anda pasti sering mendengar kalimat dan ajakan-ajakan bombastis: 

  • Ikutilah program kami cepat kaya dari saham dalam semalam
  • Software robot pencetak profit instan di saham
  • Hadirilah seminar cara meraup untung besar di saham hanya dalam 5 menit
  • Ikutilah grup premium saham pasti profit 

Dan masih banyak lainnya. Hal ini seolah-olah dengan trading saham, bisa membuat para trader saham bisa cepat kaya dalam sekejap tanpa harus berusaha. 

Memang trading / investai saham bisa menjadi ladang profit (seperti yang kita bahas di paragraf pertama), apabila anda MEMPELAJARI, MEMAHAMI dan MEMPRAKTIKKAN ILMUNYA. 

Di pasar saham, anda punya kesempatan untuk mendapatkan profit dan mengembangkan modal. 

Tetapi di pasar saham, kita tidak hanya menghadapi hal-hal yang baik saja. Kita juga menghadapi kondisi-kondisi di mana pasar saham bergerak ke arah bearish, saham-saham pada turun, sentimen negatif beredar di market, saham-saham tidak sesuai harapan. 

Pasar saham Indonesia sudah sering menghadapi kondisi-kondisi tersebut, entah karena kondisi ekonomi lesu hingga resesi.. Misalnya yang pernah terjadi tahun 1998, 2008, 2015, awal tahun 2020 (saat terjadi wabah virus Corona). 

Sebagai trader pemula, anda harus siap dengan hal-hal tersebut. Pasar saham bukan hanya berbicara tentang mendapatkan profit besar dalam waktu cepat. Namun anda juga harus mempersiapkan diri untuk hal-hal "terburuk" di pasar saham

Nah kalau anda sering mendengar kalimat-kalimat dan ajakan bombastis tentang saham, maka di tulisan ini, saya ingin mengajak rekan-rekan untuk selalu berpikir realistis tentang pasar saham.

Bagaimana cara mempersiapkan diri untuk trading dan menyiapkan hal-hal 'terburuk' di pasar saham?

Caranya, JANGAN TERLALU BANYAK BERHARAP. Jangan berharap setelah 1 minggu main saham, anda bakal langsung cepat kaya. Jangan berharap hanya dengan mengikuti sistem-sisten yang katanya "pasti profit", anda bakalan langsung saya dalam semalam. 

Kalau anda terlalu banyak berharap dalam trading, yang terjadi justru sebaliknya. Ketika anda dihadapkan pada suatu kondisi di mana pasar saham benar2 bearish, anda tidak akan siap... Anda kaget. 

Karena bawaan anda dari awal hanya dapat untung besar tanpa memikirkan risiko trading saham, sehingga anda terus beli saham tanpa mempertimbangkan risiko dan kondisi market saat itu, karena anda sangat yakin dengan trading saham bakalan bikin anda cepat kaya. 

Di dalam trading saham, selalu lakukan analisa, selalu perhatikan berita2 di pasar saham, dan seperti yang saya tuliskan tadi: Jangan terlalu banyak berharap. 

Lebih baik anda memulai trading dengan modal kecil dan "profit kecil" tetapi anda menganalisa sendiri, dan pada akhirnya anda paham dengan seluk beluk, market. Daripada anda gambling di pasar saham dan ujung2nya malah rugi besar. 

Pahami bahwa ada saatnya kondisi pasar saham sangat bersahabat. Ada saatnya juga pasar saham turun, entah karena koreksi normal atau market memang sedang jelek. 

Kalau anda tidak banyak berharap dan berpikir realistis dalam trading, anda bisa melihat hal-hal tersebut dan tidak gegabah dalam mengambil keputusan di pasar saham.

Semoga tulisan di pos ini bisa membuka wawasan kita semua, terutama para trader pemula yang masih sering tersesat, yang memutuskan trading saham karena ingin dapat untung cepat dan dan mendengar iming-iming saham bisa membuat cepat kaya.

Untuk memulai kesuksesan dalam dunia saham termasuk bidang apapun, anda harus memulai dengan start yang benar. Salam profit.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

4 Hal Penting Tentang Harga Saham

4 Hal Penting Tentang Harga Saham

Pergerakan harga saham bisa tercermin dari grafik (chart) historis dan bid-offer yang terbentuk di hari tersebut. Jika anda trader saham yang mengandalkan pergerakan harga saham untuk trading, maka keputusan utama anda membeli saham adalah berdasarkan analisa chart & bid offer tersebut. 

Grafik saham

Bid offer saham
Sebenarnya pergerakan harga saham (yang tercermin dari grafik dan bid-offer harian) bisa mencerminkan beberapa hal penting. Ada 4 hal penting tentang pergerakan harga saham yang perlu anda ketahui:    

1. Fluktuatif harga 

Harga saham selalu naik dan turun (fluktuatif). Tetapi tingkat cepat lamanya fluktuatif setiap saham itu berbeda-beda. Ada saham yang fluktuatifnya sangat cepat. Ada saham yang fluktuatifnya sangat cepat. Ada saham yang fluktuatifnya sedang. Ada saham yang fluktuatifnya lambat, bahkan sangat lambat. 

Pada umumnya, semakin rendah likuiditas suatu saham, fluktuatif (naik-turunnya) harga saham akan SEMAKIN CEPAT. Saham2 yang likuiditasnya rendah, seringkali harga sahamnya punya nominal yang kecil (dibawa Rp500 per saham).

Sebaliknya, semakin likuid suatu saham (banyak peminatnya), fluktuatif harga saham akan SEMAKIN LAMA atau terbatas. 

Likuid tidaknya suatu saham bisa dilihat dari banyak sedikitnya jumlah saham beredar / kapitalisasi pasar. Baca juga: Jenis-jenis Saham Berdasarkan Kapitalisasi Pasar.  Selain itu, likuid tidaknya saham jugabisa anda lihat dari pergerakan dan antrian bid-offer hariannya.

Itulah mengapa ada saham-saham yang hanya naik-turun sekitar 1-3%. Tapi ada juga saham2 yang bisa naik-turun sampa 20% lebih dalam sehari. Hal ini karena fluktuatif harga saham berbeda-beda, tergantung dari likuiditas suatu saham. 

Untuk seorang trader saham, hal ini penting anda pahami sebagai dasar untuk memilih saham berdasarkan time frame dan strategi. Kalau anda ingin scalping trading (trading menitan), pilihlah saham2 yang mudah naik cepat dalam jangka waktu menitan.

Pilihlah saham2 yang likuiditasnya cenderung rendah, karena saham2 tersebut memiliki peluang naik cepat dalam jangka pendek. Kalau anda ingin melakukan swing atau intraday trading, pilihlah saham2 yang fluktuatifnya stabil dan usahakan untuk menghindari saham2 yang likuiditasnya rendah, karena semakin rendah likuiditas saham risikonya semakin tinggi. 

Saham2 yang likuiditas rendah dan fluktuatifnya tinggi, lebih cocok digunakan untuk scalping trading (hit and run, tidak hold saham terlalu lama).    
 

2. Kualitas saham 

Pergerakan harga saham sebenarnya sangat mencerminkan kualitas saham tersebut. Saham-saham yang kinerja fundamentalnya bagus dan mapan (misalnya saham blue chip), memiliki pergerakan harga saham yang bagus dan membentuk pola-pola pada grafiknya. 

Sehingga semakin baik kualitas saham, semakin mudah bagi anda untuk menganalisa dan mengambil keputusan trading / investasi. 


Perhatikan bahwa saham2 yang ramai peminat (likuid), harga sahamnya cenderung lebih stabil dan banyak diminati oleh investor. Sebaliknya, saham2 yang tidak likuid, bahkan nyaris tidak ada transaksi, umumnya saham2 tersebut juga memiliki kinerja fundamental yang tidak jelas (saham gorengan). 

Jika anda sangat memperhatikan kualitas saham (khususnya investor jangka panjang), maka pilihlah saham2 yang kinerjanya bagus dan saham2 yang mudah dianalisa support-resisten dan trennya secara teknikal. 

3. Peluang

Pergerakan harga saham mencerminkan peluang. Naik turunnya saham bisa menjadi peluang yang bisa anda ambil untuk meraup keuntungan dalam trading. 

Tetapi peluang setiap saham juga berbeda-beda tergantung dari faktor2 fluktuatif dan kualitas saham itu tadi. Semakin stabil dan bagus kualitas saham, peluang anda untuk menganalisa dan mendapatkan saham di harga bagus akan semakin besar, karena anda lebih mudah untuk menganalisis saham tersebut, demikian juga sebaliknya. 

4. Risiko saham 

Jangan lupa juga bahwa harga saham itu tidak akan lepas dari unsur risiko. Setiap saham memiliki risiko turunnya harga. Risiko setiap saham juga berbeda-beda. Ada saham yang yang risikonya rendah. Ada saham yang risikonya tinggi. Semakin tinggi fluktuatif suatu saham, maka risikonya juga semakin besar dan sebaliknya. 

Sebagai trader saham, anda harus bisa menilai bahwa saham2 yang naik-turunnya terjadi dalam waktu cepat, dan likuiditasnya sangat kecil, maka risiko saham tersebut tinggi. Kalau anda adalah tipikal trader konservatif, tentu saham2 tersebut sebaiknya dihindari. 

Empat hal penting tentang harga saham ini harus anda pahami, karena keempat hal inilah yang akan menjadi dasar, analisa / pertimbangan anda dalam memilih saham sesuai dengan strategi dan time frame trading anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Manfaat Pasar Modal bagi Investor Saham

Manfaat Pasar Modal bagi Investor Saham

Pasar modal adalah salah satu instrumen investasi yang menjanjikan selain instrumen investasi seperti properti, tanah, emas, deposito. Pasar modal saat ini juga semakin dikenal oleh berbagai kalangan, karena sudah banyak para investor saham yang bisa menghasilkan profit yang memuaskan dari pasar modal tersebut. 

Di pasar modal sendiri ada 3 instrumen trading / investasi yang diminati oleh masyarakat, yaitu: Saham, obligasi dan reksadana. Instrumen investasi saham ini

Karena instrumen saham bisa memberikan potensi return yang jauh lebih tinggi dibandingkan reksadana dan obligasi. Reksadana dan obligasi tidak setinggi saham return-nya, namun fluktuatifnya lebih terjaga. 

Nah, apa sajam manfaat-manfaat pasar modal? Tentu saja pasar modal memiliki banyak manfaat untuk investor. Ada 7 manfaat pasar modal bagi investor, yaitu sebagai berikut:  

1. Mendapatkan pelipatgandaan aset jangka panjang 

Dengan investasi saham (dan tentunya harus dilakukan dengan cara yang benar), anda bisa mendapatkan kenaikan nilai aset yang berlipat dalam jangka panjang. Sebagai contoh, saham Unilever (tahun 2003) harganya masih berada di kisaran 3.000. 10 tahun kemudian harganya sudah mencapai 40.000. 

Ini artinya, kalau pada tahun tersebut anda menginvestasikan saham UNVR anda sebesar di harga 3.000 sebanyak Rp50 juta, maka 10 tahun mendatang jika anda menjual di harga 39.000 profit anda menjadi kurang lebih Rp592 juta alias naik 1.194%, belum ditambah dengan dividennya. 

2. Menghindari risiko turunnya nilai uang 

Jika anda hanya menyimpan uang anda di tabungan, maka nilai uang anda akan terus turun, dan anda tidak akan mendapatkan apapun, kecuali bunga (tapi bunga bank jumlahnya juga sangat kecil). 

Kenapa nilai uang terus turun? Karena harga kebutuhan terus meningkat, sedangkan nominal uang yang anda pegang jumlahnya tetap. Nah, dengan invesasi saham / reksadana di pasar modal, anda bisa menghindari turunnya nilai uang, karena dengan investasi di pasar modal, nilai uang anda akan terus bertambah / meningkat. 

3. Sebagai bekal di hari tua

Investasi di pasar modal bisa menjadi bekal anda di hari tua. Anda bisa membeli dan menyimpan saham-saham untuk hari tua anda, di mana ketika memasuki pensiun, anda sudah memiliki saham2 yang fundamentalnya bagus, dan anda bisa mendapatkan dividen rutin, serta kenaikan harga saham itu sendiri.  

4. Pasar modal sebagai pasif income

Pasar modal bisa menjadi sarana pasif income, yaitu melalui investasi saham, reksadana maupun obligasi. Dengan investasi, anda bisa mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu tertentu, tanpa anda harus banyak bekerja. Namun tentunya, untuk memilih instrumen investasi di pasar modal, sebelumnya anda harus menganalisa dan memilih instrumen investasi yang menguntungkan untuk anda. 

Di saham misalnya, dengan memilih saham2 yang fundamentalnya bagus, anda bisa mendapatkan pasif income dari kenaikan harga saham jangka panjang, dan juga dari dividen yang dibagikan tiap tahun.  

5. Mendapatkan keuntungan dari fluktuatif jangka pendek

Pasar modal juga memberikan keuntungan bagi trader untuk memanfaatkan keuntungan dari fluktuatif harga saham dalam jangka pendek, sehingga pasar modal ini bisa menjadi sarana untuk anda yang ingin dapat profit dalam jangka waktu lebih cepat / singkat.  

6. Mendayagunakan uang yang menganggur

Dengan adanya pasar modal, anda bisa menggunakan uang menganggur anda untuk investasi dan mendapatkan profit dari investasi anda tersebut. Ketimbang uang menganggur yang anda miliki, tidak anda dayagunakan, atau bahkan nantinya anda pakai untuk hal2 konsumtif, maka uang menganggur yang diinvestasikan di pasar modal bisa memberikan profit yang lebih besar. 

7. Saham bisa diwariskan

Manfaat lainnya, saham juga bisa anda wariskan pada anak cucu anda. Sehingga keuntungan / manfaat saham ini tidak hanya anda rasakan sendiri, namun bisa anda wariskan keuntungan yang anda miliki. 

Itulah manfaat-manfaat pasar modal bagi investor saham. Tentunya, anda harus melakukan analisis-analisis sebelum memutuskan untuk membeli saham, ataupun instrumen investasi lain, supaya investasi yang anda lakukan benar, sehingga anda pun bisa mendapatkan manfaat2 tersebut. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Analisa Market: Indeks Dow Jones, S&P500, Nasdaq

Analisa Market: Indeks Dow Jones, S&P500, Nasdaq

Di halaman Rekomendasi Saham, saya sering mengulas analisa dan pergerakan saham-saham yang potensial. Tapi disitu, saya juga sering menambahkan ulasan-ulasan tentang kondisi pasar saham Amerika Serikat (AS) terkini khususnya indeks Dow Jones, indeks SP500 dan indeks Nasdaq. 

Dari sinilah banyak rekan-rekan pembaca web Saham Gain bertanya: "Pak kenapa sering ulas Bursa saham AS juga? Pengaruhnya apa ke IHSG? Bukankah kita trading di pasar saham Indonesia, apakah Bursa saham AS juga bisa mempengaruhi IHSG?"

Memang pergerakan pasar saham AS (ketiga indeks itu tadi) tidak selalu berpengaruh terhadap IHSG. Tetapi ada momen dan saat-saat tertentu di mana anda harus memperhatikan pergerakan indeks2 tersebut, karena indeks AS juga bisa mempengaruhi pergerakan IHSG.. 

Dalam hal apa anda perlu memperhatikan pergerakan indeks Dow Jones, SP500, Nasdaq?

Ketika pasar saham sedang mengalami kondisi (strong) bearish, dan banyak sekali sentimen2 negatif di seluruh pasar saham dunia, maka untuk anda KHUSUSNYA PARA TRADER SAHAM yang ingin trading dan mengincar saham untuk jangka pendek, anda harus pertimbangkan kondisi market AS sebelum anda membeli saham di hari besoknya. 

Kondisi pasar saham yang buruk ini sudah terjadi beberapa kali di pasar saham Indonesia dan dunia, misalnya tahun 2008, 2015, awal 2020 (saat ada wabah virus Corona). 

Jadi katakanlah sekarang adalah hari Jumat pagi... Kemudian setelah kita cek closing price indeks Dow, SP500 dan Nasdaq semalam (Kamis malam waktu Indonesia) pada berguguran. 

Maka sebaiknya anda jangan trading saham walaupun sudah banyak saham yang turun, kecuali kalau anda ingin scalping trading dengan mengincar saham2 lapis tiga. Pelajari juga: Cara Trading Cepat 15 Menit - Scalping Trading. 

Menurut analisa yang sering saya amati, indeks saham AS bisa dikatakan turun tajam apabila penurunannya diatas 1% sehari (apalagi kalau ketiga indeks pada kompak turun). Jadi kalau sudah turun diatas 1%, apalagi sampai 2-3%, maka itu sudah pertanda kalau pembukaan IHSG bakalan ikutan drop. Contohnya seperti pergerakan 3 indeks berikut: 



Klik gambar untuk memperbesar

Ketika indeks Dow Jones jatuh sebesar 3,15%, diikuti Nasdaq -2,77% dan S&P500 -3,03%, maka IHSG paginya langsung dibuka turun 1% lebih dan masih berlanjut turun sekitar 2%. Padahal di hari2 sebelumnya, IHSG sudah turun dan banyak saham yang harganya di support. Tetapi karena ada sinyal indeks jatuh, maka hal ini turut mempengaruhi IHSG. 

Bayangkan kalau anda membeli saham di saat seperti itu, maka yang terjadi saham yang anda beli akan turun terus. Bukankah lebih baik wait and see ketika kita sudah melihat sinyal dari indeks AS yang pada berguguran?

Jadi itulah alasan mengapa anda perlu memperhatikan juga analisa indeks AS, terutama kalau kondisi market sedang acak adut.  

"Tapi Pak Heze, kenapa indeks AS turun kok bisa pengaruh ke IHSG? Kan market dan saham-sahamnya saja berbeda?" Tanya anda 

Ya ini sebenarnya lebih ke alasan psikologis saja sih. Karena bursa saham AS selalu menjadi indeks acuan, bukan hanya di Indonesia tapi seluruh dunia. Jadi kalau indeks AS sedang jelek, hal ini bisa memicu reaksi pasar untuk menjual saham atau bahasa sahamnya adalah panic selling. 

Di satu sisi, kalau indeks AS jatuh sebanyak itu, pasti ada apa-apanya kan? Biasanya hal ini terjadi karena memang ada gejolak ekonomi sehingga membuat pasar saham jatuh.

Jadi sekali lagi, untuk anda trader saham, ketika market sedang dalam kondisi yang kurang baik dan anad ingin trading, sering2 juga perhatikan kondisi ketiga indeks tersebut (penutupan kemarin malam), untuk memutuskan apakah anda akan beli saham atau wait and see dulu. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Mencari Data Aksi Korporasi Perusahaan

Mencari Data Aksi Korporasi Perusahaan

Aksi korporasi (corporate action) yang dilakukan perusahaan dapat memiliki pengaruh yang besar pada harga saham, sehingga aksi korporasi ini penting untuk anda cermati terutama kalau anda berniat mengincar saham2 yang dalam waktu dekat akan melakukan aksi korporasi. 

Historis aksi korporasi yang dilakukan emiten juga bisa anda jadikan sebagai analisa, untuk melihat apakah aksi korporasi perusahaan tertentu memiliki pengaruh yang signifikan ke harga saham atau tidak.  

Jika anda ingin menganalisis aksi korporasi dan pengaruhnya ke pergerakan saham jangka pendek - menengah, anda bisa mencari data historis aksi korporasi perusahaan. Yup, anda bisa mencarinya melalui situs IDX. Berikut langkah-langkah mencari data aksi korporasi perusahaan:  

1. Buka situs Idx.co.id --> Perusahaan Tercatat --> Aksi Korporasi 


Tampilan IDX seperti diatas dan untuk mencari aksi korporasi perusahaan, anda bisa ikuti langkah2 seperti pada gambar diatas. 

2. Cari aksi korporasi yang anda inginkan

Setelah anda klik Aksi Korporasi, akan muncul tampilan aksi korporasi berikut ini: 

Data aksi korporasi perusahaan
Pada situs IDX, anda bisa mencari kode / nama perusahaan. Jadi jika ingin mencari perusahaan spesifik yang melakukan aksi korporasi, anda bisa langsung ketikkan nama perusahaan yang anda cari. 

Anda juga bisa memilih 'Tipe Aksi'. Anda bisa mencari jenis aksi korporasi yang ingin anda cari. Misalnya perusahaan2 yang melakukan stock split, atau right issue, atau waran dan lain-lain. 

Setelah itu, anda juga bisa melakukan pilihan tanggal aksi korporasi yang dilakukan oleh perusahaan, misalnya rentang 1 tahun (tanda kuning). 

Disini saya coba mencari perusahaan2 apa saja yang melakukan aksi korporasi stock split mulai periode Januari 2019 - Februari 2020, dan akhirnya didapatkanlah data-data perusahaan2 apa saja yang melakukan stock split seperti berikut ini:  


Perhatikan tanda persegi hijau diatas. Itulah perusahaan2 yang melakukan aksi korporasi stock split selama periode Januari 2019 - Februari 2020. 

Jadi kalau anda sedang mencari aksi korporasi entah untuk kepentingan analisa saham, atau untuk analisa-analisa yang lain, itulah cara mencari data aksi korporasi perusahaan. Anda bisa cari dan dapatkan datanya melalui situs IDX, dengan langkah2 diatas.

Saya pribadi biasanya mencari data historis aksi korporasi untuk melihat pengaruh aksi korporasi tertentu dalam jangka pendek - menengah terhadap naik turunnya suatu saham (bisa kita lihat tanggal aksi korporasi, lalu kita analisa chartnya sendiri untuk melihat kecenderungan trennya pasca aksi korporasi). 

Cara ini cukup bagus agar anda bias mendapatkan gambaran kecenderungan tren saham ketika melakukan aksi korporasi, sehingga bisa menjadi dasar analisa anda untuk memutuskan apakah aksi korporasi tertentu bisa anda jadikan keputusan akumulasi saham atau wait and see dulu. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Pengalaman Trading Saham:  Berapa Lama Trader Bisa Dapat Profit Konsisten?

Pengalaman Trading Saham: Berapa Lama Trader Bisa Dapat Profit Konsisten?

Berapa lama bisa dapat profit konsisten di pasar saham? Begitulah pertanyaan yang sangat umum ditanyakan oleh pemula dan trader yang masih belum bisa dapat profit konsisten. Terkait cara mengukur profit konsisten, saya pernah menuliskannya disini: Profit Konsisten Saham, Berapa Target Anda?

Di pos ini, saya akan lebih berbagi pada anda tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan trader untuk bisa profit konsisten. Dan tentunya di pos ini, saya juga akan bercerita tentang pengalaman pribadi penulis di trading saham. 

Memang banyak sekali pemula yang bertanya pada saya tentang berapa lama agar bisa dapat profit di pasar saham. Pertanyaan seperti ini sebenarnya relatif sekali jawabannya. Saya selalu jawab: Tergantung keseriusan anda menjalani trading. Tidak ada ukuran baku berapa lama anda bisa dapat profit konsisten. 

Ibarat orang sukses. Kesukesan seseorang bisa diraih di usia yang berbeda-beda. Ada yang sukses di usia 45 tahun. Ada orang sukses di usia 35 tahun. Bahkan ada orang sukes di usia sebelum 30 tahun atau biasa kita sebut pengusaha muda. Sebaliknya, ada juga orang yang belum sukses karena malas bekerja. 

Jadi kembali lagi, jika anda bertanya berapa lama saya bisa untung konsisten alias sukses di trading saham? Itu semua tergantung dari anda. Apakah anda serius mau praktik trading atau hanya jadi 'follower' dengan menelan rekomendasi mentah-mentah, malas menganalisis, tidak mau mengevaluasi kerugian yang ada.

Tidak ada jaminan anda trading 10 tahun pasti bisa dapat profit konsisten, kalau anda tidak pernah mengevaluasi kesalahan trading anda. Ada pebisnis yang bisa mulai untung konsisten hanya dalam 2 tahun investasi, karena memang pebisnis saham tersebut memiliki basic investasi dan kemauan yang kuat untuk terus menganalisis. 

Bagaimana dengan pengalaman saya sendiri? Well, saya pribadi baru bisa mulai dapat profit konsisten setelah 3,5 tahun trading saham.

"3,5 tahun? Lama juga ya?" Kata anda. 

3,5 tahun memang bukan waktu yang terlalu cepat untuk dapat profit konsisten. Tapi memang setelah 3,5 tahun trading saham, saya baru merasakan menganalisis saham rasanya jauh lebih mudah, bisa lebih akurat memprediksi pergerakan saham dibandingkan saat awal-awal trading saham, di mana dulu saya harus banyak menelan kerugian, nyangkut, cut loss, gampang panik, mudah mengikuti saran orang lain, lupa menganalisis dan lain-lain. 

Setelah 3,5 tahun trading, saya mulai menemukan pola trading / trading plan yang cocok untuk saya. Dan akhirnya saya merombak semua strategi trading, mengevaluasi kembali dan meracik ulang portofolio saya. Disanalah titik balik trading saya, yang awalnya untung-rugi-untung-rugi mulu, jadi lebih besar profitnya daripada kerugian. 

Atas dasar inilah saya sering menuliskan di web Saham Gain: Kalau anda masih pemula 1-3 tahun di dunia saham, anda ada kecenderungan / kemungkinan yang lebih besar panik saat melihat saham turun

Itu adalah hal yang wajar, karena saya mengalaminya sendiri. Namun dengan terus praktik trading, lama-kelamaan anda pasti akan bisa mengatasi semua itu. Jadi ya memang tidak ada cara yang super instan untuk bisa cepat kaya dari trading. 


Kalaupun anda bisa profit besar dalam beberapa bulan pertama trading, cobalah untuk menguji kembali sistem trading anda. Jika selanjutnya anda banyak rugi, itu artinya  kemungkinan anda hanya beruntung. 

Apakah mungkin saya profit konsisten dibawah 3 tahun Pak Heze? Tanya anda lagi

Di pasar saham semua kemungkinan bisa terjadi. Apakah anda bisa profit konsisten hanya dalam 2 tahun trading? Bisa saja. Apakah 3 tahun bisa profit konsisten? Saya jawab bisa. Semua kembali lagi pada anda, apakah anda memiliki mental yang kuat? Apakah anda memiliki kemauan kuat untuk menganalisa dan mempelajari kesalahan2 dari trading anda? 

Saya mengatakan profit konsisten yang baru bisa saya dapatkan setelah 3,5 tahun ini apa adanya, dan saya tidak memberikan janji-janji surga pada anda. Saya tidak mengatakan bahwa trading itu mudah sekali, bisa profit ratusan persen dalam waktu cepat. Memang trading saham akan terasa lebih mudah jika anda SEMAKIN PENGALAMAN.

Jadi sebenarnya, dalam trading saham anda bukan hanya mikir profit melulu. Tetapi kemampuan anda untuk bertahan di pasar saham, kemampuan anda mengendalikan emosi trading, manajemen modal, memanfaatkan momentum analisis teknikal, itu yang sangat berpengaruh pada keberhasilan anda meraih profit konsisten. 

Sayangnya banyak trader yang sudah menyerah duluan saat trading saham tidak menghasilkan, rugi terus. Hal ini karena trader tidak memiliki dasar-dasar atau pondasi yang dibutuhkan dalam trading saham seperti yang saya tuliskan diatas. Sebaliknya, trader mudah termakan janji-janji surga yang mengatakan beli saham bisa untung tanpa rugi. 

Padahal semua itu tidak bisa anda dapatkan kalau anda tidak mencari pengalaman dulu di dunia saham, dan mustahil bisa profit dengan rugi sekecil mungkin kalau anda tidak mengetahui cara bertahan di pasar saham. 

Bagaimana caranya saya bisa bertahan 3,5 tahun dengan banyak saham rugi, nyangkut, cut loss sebelum saya bisa mulai bangkit perlahan? 

Nah inilah yang penting. Bertahan di pasar saham berarti anda harus punya mental trading yang baik. Anda harus punya trading plan dan cara mengelola modal (manajemen modal) dengan baik. 

Analisis teknikal itu sangat penting. Namun tanpa semua itu, mustahil anda bisa bertahan di pasar saham dan mendapatkan profit konsisten. Semua yang saya aplikasikan dalam trading, juga saya rangkum dalam materi disini: Buku Trading dan Belajar Saham. 

Materi di ebook ini bukan berisi janji-janji surga yang tidak masuk akal. Namun materi di ebook saya berikan pada anda sebagai pondasi dan cara anda agar anda bisa bertahan dalam kondisi pasar apapun, dalam situasi apapun (baik saat anda sedang untung maupun rugi). 

Dengan materi ini, anda bisa mengaplikasikan trading anda dengan lebih baik, mematok target-target yang masuk akal, dan tentu anda bisa meraih profit yang lebih konsisten. 

Mulai sekarang, cobalah untuk mengaplikasikan cara trading yang benar. Kalau anda masih pemula, anda harus memulainya dengan benar. Kalau anda sudah cukup lama trading tapi merasa belum bisa profit konsisten, evaluasilah dahulu trading yang sudah anda jalankan. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.