Beli Saham Blue Chip Pasti Untung?

Beli Saham Blue Chip Pasti Untung?

Di pasar saham kita, saham bisa dibagi menjadi tiga level yaitu saham lapis satu alias blue chip, saham lapis dua dan saham lapis tiga. Tentu saja saham blue chip adalah saham yang levelnya paling tinggi. 

Saham blue chip adalah saham yang paling banyak ditransaksikan, dan juga punya likuiditas saham yang baik, serta termasuk dalam perusahaan yang mana (mature company). Sehingga, saya tidak jarang mendengar trader yang mengatakan bahwa kalau mau untung, kalau mau yang pasti2, beli aja saham blue chip. 

Pertanyaannya: Benarkah kalau anda beli saham blue chip anda pasti untung? 

Berdasarkan pengalaman saya, saham apapun yang anda beli, tidak menjamin anda pasti untung, sekalipun itu adalah salah blue chip. 

Anda yang sering membaca tulisan2 di Saham Gain, anda mungkin protes: Di tulisan ini: Beli Saham Cepat Profit? Belilah Saham Blue Chip, bukannya Pak Heze sendiri yang mengatakan kalau saham blue chip adalah saham yang aman dan cenderung lebih cepat memberikan profit? 

Memang saham2 blue chip adalah saham2 yang lebih mudah naik setelah turun. Selain itu, blue chip juga lebih minim risiko. Di saham blue chip anda juga tidak akan temukan saham yang tiba2 turun 10% hanya dalam hitungan menit. 

Tapi sekali lagi, beli saham blue chip tidak menjamin anda pasti untung. Lagian di pos tersebut, saya juga menuliskan poin-poin tambahan, bahwa kalau anda mau untung di saham blue chip, anda harus melihat momentum yang pas, dan melakukan analisa teknikal yang lebih komprehensif.  Dan sebenarnya ini juga berlaku di saham2 lain (non blue chip). 

Jika anda membeli saham blue chip tapi anda tidak memahami momentum trading yang baik. Jika anda beli saham chip tapi anda tidak tahu cara screening saham. Jika anda beli saham blue chip saat harga sahamnya sudah sangat tinggi misalnya, maka bukan tidak mungkin saham anda justru nyangkut. 

Itu artinya, supaya anda bisa untung dari saham2 blue chip (dan saham2 lainnya juga), anda harus melakukan analisis teknikal, screening saham, dan pahami momentum yang tepat. Baca juga: Cara Memilih Saham Bagus untuk Trading. 

Apabila tujuan anda adalah trading, jangan hanya membeli saham cuma karena saham tersebut brandnya bagus, dikenal, dan banyak yang membeli. 

Itu boleh saja. Tetapi anda perlu melakukan analisa2 dan riset lebih lanjut, untuk memutuskan apakah saham tersebut layak dibeli secara analisis teknikal atau anda masih harus wait and see. 

Walaupun saham2 blue chip kalau kita tarik tren jangka yang sangat panjang diatas 3 tahun, trennya selalu naik, namun tidak bijaksana jika saham anda nyangkut berlama-lama karena anda beli saham, hanya karena ada 'stigma' kata-kata 'saham blue chip'. 

Contoh konkritnya?? Ada banyak. Saya kasih satu contoh saja yaitu saham blue chip BBRI. BBRI setelah stock split kedua kalinya, harganya 'balik' jadi 2.900-3.000. Saat itu BBRI ramai2 diakumulasi karena harganya sangat murah. 

Tidak butuh waktu lama untuk menaikkan saham BBRI dari 2.900 sampai 3.920. Tetapi disini juga banyak sekali trader yang nggak sempat beli sahamnya. Nah, karena ada stigma bahwa BBRI adalah saham blue chip, sehingga nanggung kalau nggak dibeli. 

Ada stigma2 bahwa BBRI sahamnya bagus, maka akhirnya mayoritas trader yang belum sempat beli ini, langsung membeli BBRI begitu saja. Padahal ketika itu mayoritas blue chip sudah naik tinggi. Demikian juga dengan IHSG yang sudah mulai banyak sentimen2 negatif setelah naik drastis. Perhatikan grafik BBRI dibawah ini: 

Analisis Harga Saham BBRI
Di harga yang sudah melambung tinggi dan mulai membentuk double top di 3.900 (tanda persegi), banyak sekali trader yang beli di harga tersebut. Tidak lama kemudian BBRI langsung turun dalam beberapa bulan, sampai dibawah 3.000. 

Saat itu banyak trader yang bertanya apakah BBRI bisa balik lagi diatas 3.900? Sampai kapan BBRI turun? Dan sebagainya. 

Walaupun akhirnya BBRI bisa balik juga sampai diatas 3.950, karena saham ini adalah saham blue chip yang notabene selalu dikoleksi, namun BBRI butuh waktu setahun lebih untuk balik diatas 3.900. 

Apa pelajaran yang anda ambil dari sini? Dari sini kita semua bisa menyimpulkan bahwa beli saham blue chip tidak berarti anda pasti untung. Memang dalam jangka lebih panjang, saham2 blue chip akan uptrend, seperti BBRI ini contohnya. 

Tetapi jika tujuan anda adalah trading, dan saham anda nyangkut lama hanya karena anda tidak melakukan analisis sebelum membeli, maka hal tersebut tidaklah benar, dan tidak saya sarankan.

Dari contoh BBRI diatas, kalau trader tidak terburu-buru membeli hanya karena stigma blue chip ini tadi, maka harusnya anda bisa mendapatkan BBRI di harga lebih murah (bahkan lebih dari sekali), dan menjual di harga tinggi.  

Jadi sebenarnya pertanyaan: Apakah beli saham blue chip pasti untung? Itu sama dengan kalau anda bertanya: Apakah trading saham itu pasti untung? 

Jawabannya tidak kalau anda tidak memahami analisis2 dan momentum untuk trading. Karena saat anda berada dalam posisi tidak mengerti dan hanya asal membeli, maka itu sama saja dengan gambling. Anda tahu bahwa gambling dalam hal apapun tidak mungkin bisa memberikan keuntungan yang konsisten.

Meskipun dengan melakukan analisa yang benar, saham anda mungkin bisa turun beberapa poin setelah anda beli, tapi faktanya jika anda membeli saham yang benar dan analisa yang tepat, anda cuma perlu menunggu sedikit waktu saja untuk bisa untung. 

Sehingga, anda tidak terjebak melulu membeli saham2 tanpa arah yang jelas. Saya pernah menuliskannya disini: Saham Turun: Pilih Hold atau Cut Loss? 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Memilih Saham yang Bagus - Profit Maksimal

Memilih Saham yang Bagus - Profit Maksimal

Untuk mendapatkan profit maksimal dalam trading saham, selain memahami analisa teknikal, anda harus bisa melakukan SCREENING alias memilih saham. Yap, anda harus memilih saham-saham apa saja yang layak untuk dibeli. 

Ada banyak pilihan saham yang bisa anda tradingkan, namun tidak semua layak untuk dibeli. Tidak semua saham cocok / sesuai dengan karakter trading anda. Tidak semua saham menghasilkan sinyal yang bagus di saat yang bersamaan. 

Maka dari itu, pilihlah saham-saham yang bagus dan layak ditradingkan, supaya anda bisa meminimalkan kerugian, meminimalkan kesalahan membeli saham dan hasil akhirnya, anda bisa meraup profit di saham. 

Di web Saham Gain ini, saya sudah membahas secara lengkap praktik, panduan dan strategi langsung untuk memilih saham yang bagus, yang didasarkan pada pengalaman trading pribadi, sehingga anda juga bisa mempraktikannya secara langsung (bukan hanya membaca teori). 

Anda bisa mendapatkan praktik dan strategi memilih saham yang bagus (screening saham) disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih (Screening) Saham Bagus (365 halaman).

Garis besar / poin-poin utama yang kita bahas pada materi panduan simpel memilih saham bagus adalah sebagai berikut: 

- Cara melakukan screening saham pilihan untuk mendapatkan stock pick
- Screening saham secara umum (untuk semua trader) 
- Strategi screening saham diskon (murah) yang bagus 
- Strategi screening saham paling simplel & efektif untuk diterapkan 
- Strategi screening saham paling mudah untuk pemula 
- Strategi menghindari saham-saham yang tidak layak trading
- Plus: Strategi & praktik memilih saham untuk SWING TRADING 
- Plus: Strategi memilih asaham untuk SCALPING TRADING (trading menitan) 
- Bukti profit dari menerapkan screening saham 

Selain praktik2 screening saham yang saya pribadi terapkan, sudah banyak rekan-rekan trader yang juga berhasil mendapatkan profit dari cara-cara screening saham bagus. Berikut beberapa testimonial rekan-rekan terbaru yang sharing secara pribadi: 

KAEF sudah rebound sekarang. Sudah 4%

Mantap nih ada yang take profit (TP) 4,4%, 2%. Cuma menunggu ya (Rekan trader yang profit saat IHSG koreksi)

Pak terima kasih saya sekarang sudah tercerahkan trading karena ebook dengan penyampaian yang simpel tapi tajam. Saya mulai cuan dengan analisa yang bapak jelaskan di ebook (testimonial terbaru rekan trader yang sudah mempraktikkan cara memilih / screening saham bagus untuk trading)

Alhamdulillah, berhasil lagi tembus target hari ini. Thanks ebooknya saham gain, Mantull (Rekan trader yang menerapkan screening saham untuk menyeleksi saham2 bagus)

Rekan trader yang berhasil profit dari ebook screening saham

Saya sudah beli dan baca semua ebook Pak El, tapi to be honest, tidak gampang diterapkan karena sibuk dikerjaan. Saya bisa mulai main saham karena mulai baca ebooknya. Terima kasih atas sharing semua pengalaman yang sangat membantu untuk pemula seperti saya

Dan masih banyak rekan-rekan yang berhasil mendapatkan profit. Anda bisa melihat testimonial dan review lengkap ebook disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus. 

Melalui ebook panduan memilih saham bagus ini, targetnya anda bisa memilih saham -saham pilihan secara mandiri & otodidak. Dan anda tidak tergantung dari rekomendasi trader lain, namun anda bisa menganalisa saham pribadi, sehingga anda bisa merasakan sendiri pengalaman trading, menganalisa saham dan memperoleh profit dan hasil analisis screening anda. 

Anda yang ingin belajar saham secara mandiri, materi memilih saham yang bagus ini adalah praktik2 yang sangat cocok untuk anda miliki dan terapkan. 

Anda yang ingin memiliki dan bisa segera mempraktikkan cara-cara memilih saham bagus, berikut langkah-langkah pemesanannya: 

1. Pembayaran dilakukan melalui transfer via bank lokal (BCA atau BRI)
- BCA = 440 - 1315378
- BRI = 0172 - 01 - 044985 - 50 - 8
Atas nama: El Hezekiah Sabbat
Harga Ebook = Rp150.000

2. Setelah transfer, konfirmasi kembali via email: 401xdssh@gmail.com atau melalui WA atau Telegram: 087859520042 untuk proses pengiriman ebook. Selain ebook, anda juga akan mendapatkan free software saham untuk melakukan analisa teknikal secara lengkap dan free konsultasi via email. 

*** Untuk anda yang sudah memiliki panduan memilih saham bagus, jika ada update ebook terbaru, anda bisa mendapatkan free updatenya (tidak perlu membeli lagi). Saya kirimkan free updatenya secara otomatis melalui email. 

3. Jangan lupa untuk mengirimkan juga foto screen shoot bukti pembayaran.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Strategi Nabung Saham yang Efektif

Strategi Nabung Saham yang Efektif

Istilah nabung saham pasti tidak asing lagi bagi anda. Yap, saya sendiri juga sudah menjelaskan apa itu nabung saham, dan bagaimana mekanisme / contoh cara nabung saham. Anda bisa baca-baca kembali artikel saya disini: Penjelasan Cara Menabung Saham. 

Namun di dalam praktikknya, nabung saham ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Nabung saham tidak semudah apa yang disoalisasikan oleh sekuritas atau edukasi2 saham yang mungkin sering anda temui selama ini. 

Banyak investor yang mencoba metode nabung saham dengan menyetor dan membeli saham rutin tiap bulan, tapi nyatanya? Banyak yang sahamnya turun dalam jangka lebih dari setahun. 

Saya sering mendengar keluhan2 investor saham yang mengatakan bahwa nabung saham adalah program pembodohan. Nabung saham cuma bikin buntung, dan lain2. 

Itu artinya, walaupun konteksnya adalah 'nabung saham', di mana anda sebenarnya hanya perlu beli saham secara bertahap (seperti anda menabung duit di celengan, cuma ini bedanya anda nabung saham), tapi anda juga harus pakai strategi agar portofolio anda bisa ijo royo-royo. 

Menurut saya pribadi, tidak ada yang salah dengan program Yuk Nabung Saham tersebut. Hanya saja, anda harus menggunakan strategi nabung saham yang efektif. 

Tapi caranya gimana Pak Heze? Tanya anda 

Nabung saham tentu saja harus anda lakukan dengan analisa fundamental. Itu yang pertama, karena nabung saham itu sama dengan investasi, maka anda harus pilih perusahaan yang bisa naik dalam jangka panjang.

Nah, agar anda tidak mudah terjebak membeli saham2 yang tidak likuid atau saham2 yang anda tidak tahu seperti apa perusahaannya. Dan kalau anda tidak punya banyak waktu untuk menganalisis saham2 yang secara fundamental bagus, tapi harganya masih belum gerak (alias mencari harta terpendam), maka carilah saham2 yang produknya sudah populer, atau anda bisa cari saham blue chip. 

Belilah saham2 perusahaan yang sudah mapan, yang harganya masih belum naik tinggi. Di pos ini: Nabung Saham: Pilih Blue Chip atau Value Investing? Saya juga pernah menuliskan perbandingan saham blue chip dan growth company. 

Karena kalau anda beli saham2 mature company, anda akan mendapatkan banyak keuntungan, beberapa diantaranya yaitu pergerakan saham yang cenderung stabil dan potensi dividend yield yang besar. Baca juga: Daftar Perusahaan yang Rutin Membagi Dividen. 

Nabung saham dengan cara yang efektif, sekedar analisa fundamental ini saja tidaklah cukup. Harga saham setiap waktu bergerak naik dan turun.

Saat harga saham naik tinggi, pasti ada momen di mana harga saham akan turun lagi. Dan juga sebaliknya. Jadi ketika menabung saham, anda harus menggunakan sedikit strategi saat membeli saham. 

Yaitu, belilah saham / tambah saham ketika harga saham anda lagi turun. Jangan asal menabung atau menambah porsi saham, padahal saat itu saham anda sudah naik tinggi. Kalau saham anda lagi naik kencaaang, ada baiknya anda tunggu turun dulu, lalu anda beli di harga rendah. Atau sebaliknya, kalau IHSG masih koreksi tajam, ada baiknya anda tunggu dulu technical reboundnya.

Demikian seterusnya, sehingga dari nabung saham ini, anda bisa mendapatkan saham di harga rata2 yang lebih rendah, bukan di harga premium (mahal). Cara membaca saham diskon pernah saya bahas disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon. 

Keluhan investor yang sering saya temukan terkait nabung saham ini ternyata bukan soal fundamental / tidak bisa memilih saham. Tapi trader seringkali asal-asalan ketika menambah porsi sahamnya, tanpa memperhatikan analisa teknikalnya. 

Tanpa disadari investor sudah membeli saham di harga premium berkali-kali, sehingga harga rata-ratanya terlalu tinggi. 

Jadi kesimpulannya, supaya strategi nabung saham anda bisa efektif, ada baiknya anda melakukan kombinasi analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental berarti anda mencari saham2 yang kinerjanya bagus dan perusahaan memberikan yield berupa dividen. 

Karena saham2 seperti ini menawarkan harga yang menarik untuk anda, daripada anda menabung saham2 yang harganya murah (secara nominal), bisa anda dapatkan dengan modal kecil, tapi pergerakan sahamnya nggak begitu bagus. 

Fyi, di beberapa sekuritas, nabung saham seringkali ditawarkan pada nasabah yang modalnya kecil. Sekuritas akan memberikan pilihan pada anda beberapa saham yang harganya murah yang bisa anda beli dengan modal kecil tersebut. 

Saran saya, dalam nabung saham ada baiknya anda memilih saham bukan karena murah, tapi karena fundamentalnya bagus, dan anda juga dapat dividen dari saham tersebut. Lebih baik anda menambah modal dulu, daripada anda membeli saham murah, tapi anda tidak mendapatkan keuntungan jangka menengah maupun panjang.    

Kedua, lakukan analisa teknikal juga. Walaupun konteksnya adalah nabung / investasi, anda juga harus cermat melihat analisa teknikalnya. Jangan langsung beli saham pada saat anda sudah ada modal.

Anda yang kritis kemudian bertanya: "Bung Heze, tapi saya nggak ada banyak waktu buat analisa teknikal, soalnya saya pekerja kantoran". 

Pertanyaan bagus. Kalau anda pekerja kantoran, tidak masalah. Toh, anda kan nabung saham bukan trading. Jadi anda tidak perlu meluangkan waktu terlalu banyak untuk melakukan analisa teknikal kalau anda tujuannya nabung saham. 

Terkait kapan waktu untuk menganalisa teknikal saham, bagi anda yang sibuk dengan pekerjaan anda sehari-hari misalnya, anda bisa baca pos saya lagi disini: Cara Analisis Saham untuk Pekerja Kantoran. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

3 Penyebab Saham Tidak Bisa Dijual

3 Penyebab Saham Tidak Bisa Dijual

Tujuan anda membeli saham adalah supaya bisa menjual kembali di harga yang lebih tinggi, dan anda mendapatkan profit / keuntungan dari capital gain (selisih harga jual - harga beli). 

Tapi bagaimana kalau anda menemukan kasus di mana anda sudah membeli saham tertentu, namun anda tidak bisa menjual saham anda? Hal ini sering dialami oleh trader saham, dan saya juga sering mendapatkan pertanyaan dari rekan-rekan karena ada kendala di mana trader tidak bisa menjual sahamnya. 

Lalu mengapa saham tidak bisa dijualBerdasarkan pengalaman saya, ada 3 penyebab saham tidak bisa dijual. Apa saja itu? Mari kita bahas bersama. 

1. Anda salah menempatkan order jual 

Problem ini sangat sering saya temukan terutama kendala tersebut dialami oleh kebanyakan trader saham pemula. Yup, salah menempatkan order jual membuat anda tidak akan bisa menjual saham. 

Kalau anda salah menempatkan order jual, biasanya status order menjadi REJECTED (ditolak). Beberapa penyebab trader salah menempatkan order jual karena: 

- Salah memasukkan harga jual yang tidak sesuai mekanisme harga saham
- Memasukkan harga jual yang salah saat pre closing market 

Maka dari itu, supaya anda tidak salah menempatkan order jual, sebelum trading anda harus benar-benar memahami dahulu mekanisme perdagangan saham, khususnya tentang mekanisme antrian bid dan offer saham. 

Kalau anda paham mekanisme perdagangan saham, anda tidak akan kesulitan menempatkan order jual yang benar. Anda bisa pelajari pemahaman2 dan praktik belajar saham mulai level pemula sampai expert termasuk mekanisme market disini: Buku Pasar Modal Jilid 1 & 2.

"Tapi Pak Heze, saya pernah memasukkan order jual saham dan saham saya masih belum terjual, statusnya masih open terus. Kalau seperti itu, apa solusinya?" Celetuk anda. 

Nah kalau kasusnya demikian, itu bukan berarti saham anda tidak bisa dijual. Anda sudah memasukkan order jual yang benar, hanya saja saham anda masih menunggu antrian harga agar anda bisa menjual saham sesuai dengan mekanisme pasar. 

2. Saham terkena suspensi 

Suspensi merupakan penghentian perdagangan saham sementara yang dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada banyak penyebab mengapa suatu saham terkena suspen. Yang paling sering terjadi karena adanaya pergerakan harga saham yang tidak wajar (unusual market activity).

Namun ada juga penyebab2 lain mengapa saham di-suspen alias 'dibekukan'. Anda bisa baca penjelasan suspensi lebih detail di pos saya berikut: Arti dan Ilustrasi Suspensi Saham. 

Kalau saham sudah di suspen (dibekukan), otomatis saham tersebut tidak akan bisa ditradingkan sampai status suspensinya dibuka lagi (unsuspen). Nah, kalau saham tidak bisa ditradingkan karena suspen, maka otomatis anda tidak akan bisa menjual sahamnya saat itu, karena nggak ada transaksi. 

Anda bisa menjual saham anda saat suspensinya sudah dibuka dan terjadi transaksi di hari itu. Status2 saham yang di suspen, bisa anda lihat disini: Suspensi IDX. 

3. Saham tidur / tidak ada transaksi 

Saham tidur alias saham2 yang tidak diperdagangkan (walaupun tidak terkena suspensi) adalah salah salah satu penyebab utama mengapa anda tidak bisa menjual saham anda. 

Biasanya yang sering terjadi adalah trader membeli saham A.. Kemudian saham A harganya turun terus sampai ke harga gocap Rp50 yang merupakan harga terendah di Bursa Efek. Maka anda tidak akan bisa menjual saham anda, karena saham tersebut sudah tidak ada transaksi lagi. 

Kalau anda punya saham tidur atau saham2 yang sepi dan tidak ada transaksi. Anda bisa menjual saham anda dengan dua cara. Pertama, jual di pasar negosiasi. Pelajari juga: Cara Transaksi Saham di Pasar Negosiasi dan Transaksi Saham di Pasar Negosisasi. 

Kedua, anda bisa menunggu saham anda ditradingkan lagi. Kalau anda menunggu saham anda aktif lagi, tentu kita tidak tahu sampai kapan saham tidur akan ditradingkan dan ramai lagi. 

Oleh karena itu, pilihlah saham2 yang punya pergerakan bagus (likuid, banyak ditransaksikan, punya fundamental bagus). Saham2 yang sepi transaksi, dan saham2 yang harganya di kisaran Rp100-200 per saham (apalagi fundamentalnya jelek), pada umumnya saham tersebut sangat rentan turun ke gocap dan menjadi saham tidur. Hal ini karena harga saham akan kembali ke faktor fundamentalnya.

Dari tiga penyebab saham tidak bisa dijual, mana yang pernah anda alami? Semoga melalui pos ini, anda sudah memahami penyebab saham anda tidak bisa dijual. 

Hal ini juga sekaligus bisa menjadi evaluasi trading anda. Kalau anda mengalami poin pertama, anda harus pelajari mekanisme perdagangan saham sebelum trading. 

Kalau anda mengalami poin kedua dan ketiga, anda harus lebih selektif dalam memilih saham. Karena saham2 yang terkena suspensi dan saham2 yang tidak diperdangkan, saham2 gocap adalah saham-saham yang kurang bagus secara teknikal maupun fundamental. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

5 Keunggulan Profesi Trader Saham

5 Keunggulan Profesi Trader Saham

Trading saham bukan hanya merupakan sumber penghasilan tambahan, akan tetapi trading saham bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan utama. Dengan kata lain, trading saham bisa dijadikan sebagai sebuah profesi.  

Tidak sedikit saya menemukan rekan-rekan yang menjadikan saham sebagai profesi. Saya sendiri juga menjadikan saham sebagai sebuah profesi, bukan hanya sekedar coba-coba. 

Apabila anda sedang menekuni saham, dan anda memiliki keinginan untuk bisa mahir di dunia saham, atau bahkan anda ingin menjadikan saham sebagai sebuah profesi, maka di pos ini saya akan memaparkan 5 keunggulan utama dari profesi trading saham: 

1. Fleksibel

Trading saham memberikan fleksibilitas bagi trader. Artinya, dengan trading saham anda bisa mengatur sendiri jadwal trading, menganalisis saham, termasuk jadwal kapan anda ingin pergi berlibur. Anda bisa bisa menentukan pada saat apa anda berhenti trading. Baca juga: Waktu Terbaik Berhenti (Rest) Trading Saham.

Jika anda memiliki profesi sebagai trader purna waktu, anda tidak perlu terjebak kemacetan, anda juga tidak perlu terikat dengan waktu bekerja. Dengan kelebihan-kelebihan ini, tentu saja anda punya waktu lebih banyak untuk menganalisa saham.  

Dengan kata lain, fleksibilitas dalam trading saham ini memang membuat anda menjadi lebih bebas mengatur waktu. Namun bebas disini bukan berarti bisa malas-malasan. Memang anda bisa lebih fleksibel, tetapi seperti yang sering saya tulis di  beberapa artikel web Sahamgain ini, aktivitas trading memang cukup menguras psikologi dan waktu, karena analisis tidak bisa dilakukan asal-asalan. 

2. Trading membuat anda lebih teratur 

Profesi trading saham tidak bisa dilakukan sembarangan. Trading saham bukan hanya berbicara tentang beli dan jual saham. Jika anda ingin sukses trading, anda harus memiliki trading plan yang benar, psikologis yang baik, dan kesiapan mental. Baca juga: Membangun Mindset Trading yang Benar. 

Nah, jika anda terbisa teratur dengan aktivitas trading anda, kebiasaan-kebiasaan untuk membuat trading plan, dan menyusun portofolio saham dengan rapi pada akhirnya bisa berdampak positif pada hal-hal lainnya (diluar trading, kehidupan anda sehari-hari). 

3. Pengetahuan anda lebih luas 

Trading saham membuat pengetahuan anda jauh lebih banyak. Pengetahuan disini adalah pengetahuan terkait ekonomi mikro maupun ekonomi makro. Anda akan lebih banyak memahami kondisi ekonomi global, termasuk berita-berita emiten. 

Hal ini dikarenakan prediksi-prediksi untuk membaca arah pasar bukan hanya berasal dari analisis teknikal. Namun juga berasal dari kondisi ekonomi dan politik. Percayalah, trading saham akan membuat anda lebih pintar dan pengetahuan anda lebih luas. Baca juga: Kenapa Saya Suka Pasar Modal? 

4. Anda adalah bos

Untuk anda yang menjalankan trading purna waktu, tentu saja anda adalah bos untuk diri anda. Seperti yang saya jelaskan di poin pertama, anda memiliki fleksibilitas yang sangat tinggi. Anda bisa mengatur waktu kerja anda sendiri, anda mengatur modal anda sendiri dan anda memiliki kebebasan untuk mengelola saham-saham anda sendiri hingga menghasilkan profit. 

Baca juga: Menjadi Full Time Trader - Part I dan Menjadi Full Time Trader - Part II. 

5. Tidak butuh banyak peralatan 

Trading saham tidak membutuhkan peralatan yang banyak. Anda hanya membutuhkan komputer (PC), dan koneksi internet yang mendukung untuk bisa terhubung dengan software trading anda. Tentu saja, profesi sebagai trader tidak membutuhkan biaya yang besar. Yang terpenting dalam trading saham adalah ketajaman analisa anda. Baca juga: Software dan Perangkat Keras untuk Trading Saham

Dari keunggulan-keunggulan profesi sebagai trader saham, anda mungkin berpikir: "Wah enak ya trading saham itu. Bisa untung gede, bisa bebas". Memang trading saham bisa memberikan keuntungan besar. 

Daripada anda menyimpan uang anda dan tidak anda gunakan atau bahkan anda gunakan untuk konsumerisme, aset anda akan bertumbuh dengan cepat jika anda mulai menginvestasikan modal anda pada instrumen saham. Saya pernah membahasnya disini: Cerdas Berinvestasi Saham - Investasi Saham untuk Financial Freedom.

Namun, untuk menjadi seorang trader yang jago, tentu saja anda harus mau praktik, dan mencoba. Kesuksesan dalam trading saham tidak bisa diraih hanya dalam satu malam saja.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Rating Saham Indonesia dan IHSG

Rating Saham Indonesia dan IHSG

Beberapa waktu lalu, salah satu Perusahaan Manajer Investasi dan Bank terkemuka yaitu Credit Suisse memberikan penilaian alias rating terhadap saham2 di Indonesia, di mana Credit Suisse ini menurunkan (underweight) rekomendasi rating pasar saham Indonesia menjadi 10%. Padahal sebelumnya Credit Suisse justru menambah bobot (overweight) rekomendasi sebesar 20%. 

Pertimbangannya adalah, Indeks MSCI Indonesia sudah mengalami kenaikan sebanyak 34% dibandingkan MSCI Emerging Market, sehingga Credit Suisse menilai bahwa saham2 di Indonesia ini sudah overweight, dan saatnya menjual saham2 Indonesia. 

Pertimbangan2 lainnya adalah penguatan Rupiah yang sudah signifikan, dan saham2 Indonesia valuasinya sudah premium alias mahal. 

Kabar lainnya datang dari JP Morgan yang justru memberikan rekomendasi overweight yaitu menaikkan rating rekomendasi untuk saham2 Indonesia. Meskipun demikian, berita penurunan rating saham Indonesia oleh Credit Suisse ini tidak butuh waktu lama untuk membuat IHSG koreksi selama 5 hari berturut-turut.

Tapi kalau menurut penulis sendiri, IHSG saat itu memang sudah berada di kondisi overbought, di mana IHSG kita sudah naik terlalu tinggi. Dan setiap kalau IHSG sebenarnya sudah koreksi, di akhir sesi IHSG selalu dikerek naik dengan aksi beli saham yang besar, sehingga IHSG nggak jadi turun. 

Dan pada saat berita tentang penurunan rating saham Indonesia turun, saya juga banyak melihat diskusi2 trader yang membahas soal ini. Karena meskipun saya yakin itu berita yang sifatnya hanya sementara, tapi berita2 ini cukup "mengganggu" trader, karena faktanya IHSG langsung turun setelah adanya berita soal rating saham. 

Hal-hal seperti ini juga tidak terjadi sekali dua kali. Tiap kali ada rekomendasi bobot saham Indonesia, biasanya akan berpengaruh ke IHSG. Namun setelah IHSG turun selama seminggu, IHSG langsung berbalik arah lagi dengan cepat. 

As usual, hal-hal semacam ini sudah sering terjadi di pasar saham. Dan sebenarnya tidak ada yang kita khawatirkan tentang berita2 dan dampaknya ke IHSG, apalagi berita2 tentang rating, bobot saham itu biasanya efeknya cuma jangka pendek. 

Perlu anda ketahui juga, di pasar saham berita-berita yang negatif atau berita yang punya dampak seolah-olah negatif terhadap saham, biasanya berita2 ini akan dijadikan alasan pelaku pasar untuk ambil untung. Apalagi, kalau secara teknikal, IHSG memang sudah cukup tinggi.

Jadi sebenarnya kalau IHSG lagi drop-dropnya hanya karena alasan2 seperti penurunan rekomendasi saham Indonesia, maka bukankah hal ini justru menarik bagi anda untuk beli saham di saat turun? 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Arti Lot dan Odd Lot dalam Saham

Arti Lot dan Odd Lot dalam Saham

Di dalam perdagangan saham, anda pasti sering mengenal istilah lot. Definisi lot adalah satuan yang digunakan untuk perdagangan saham. Sama seperti ketika anda membeli beras, maka satuannya adalah kilogram. Ketika anda mengisi bensin, satuan yang dipakai adalah liter. Kalau di saham, kita pakai istilah lot ini.  

Jadi kalau anda mau beli dan jual saham, maka anda mengacu pada satuan lot ini. Anda mungkin sering mendengar istilah 1 lot saham. Apa maksudnya 1 lot saham ini? Oke kita langsung bahas bersama. 

Di pasar saham, pengertian 1 lot saham sama dengan 100 lembar sahamJadi kalau misalnya harga saham PT Mayora Indah Tbk ( MYOR) sekarang adalah 2.600, maka anda membutuhkan MODAL MINIMAL Rp260.000 untuk membeli saham MYOR. Itu belum termasuk fee belinya. Perhitungannya: 1 lot * 100 lembar saham * 2.600. 

Sudah paham sampai disini? Kalau belum paham, silahkan baca dan pahami kembali, supaya anda bisa melanjutkan pemahaman di tulisan2 selanjutnya.

1 lot ini adalah jumlah lot minimal yang anda butuhkan agar anda bisa beli saham. Jadi anda tidak bisa beli kurang dari 1 lot. Setelah 1 lot, adalah 2 lot, 3 lot, 4 lot dan seterusnya.  

Apabila anda mau beli saham, anda harus menyesuaikannya dengan jumlah modal yang anda miliki. Semakin besar duit untuk trading yang anda punya, anda bisa membeli saham dengan jumlah lot yang semakin banyak. Baca juga: Jumlah Minimal Lot untuk Beli Saham.  

Di dalam trading saham, anda bisa membeli dan kemudian menjual sebagian saham anda (tidak semua). Misalnya begini, anda membeli saham sebanyak 10 lot. Kemudian anda menjual saham anda hanya 5 lot. Dan sisanya 5 lot tetap berada di portofolio anda. 

ODD LOT SAHAM 

Di Bursa Efek kita juga mengenal istilah odd lot saham. Apa itu odd lot dan apa bedanya dengan lot? Odd artinya ganjil. Berarti odd lot adalah lot yang aneh. Apa maksudnya? 

Odd lot berarti adalah lot yang jumlahnya tidak genap 1 lot, atau tidak genap 100 lembar. Lot adalah kelipatan 100. Jadi kalau anda punya 150 lembar saham misalnya, berarti saham anda adalah odd lot.

Anda mungkin bertanya-tanya: "Kenapa bisa terjadi odd lot di pasar saham? Bukankah Bursa Efek sudah menetapkan bahwa 1 lot itu 100 lembar saham?"

Pertanyaan yang bagus. Odd lot bisa terjadi karena aksi korporasi yang dilakukan perusahaan yang bertujuan untuk menambah kepemilikan, misalnya aksi korporasi right issue atau saham bonus. 

Jadi misalnya PT A melakukan right issue dengan rasio right issue 955 saham lama akan mendapatkan 122 saham baru. Nah, kalau anda punya 1.000 lembar saham alias 10 lot, maka anda akan mendapatkan  saham baru sebanyak: 128 saham baru. Perhitungannya: (1.000:955) * 122. 

Nah jadi sekarang anda memiliki 100 saham plus 28 saham. Karena di pasar saham kita 1 lot = 100 lembar saham, maka 28 saham inilah yang disebut dengan odd lot, karena nggak genap 100 lot. Paham sampai disini?

Masalahnya, saham odd lot yang anda miliki ini tidak bisa dijual di pasar reguler karena seperti yang saya tuliskan tadi, di pasar reguler 1 lot haruslah genap 100 saham. Nah, untuk anda yang punya odd lot karena aksi korporasi, ada beberapa hal yang bisa anda lakukan: 

1. Menjual di pasar non reguler

Anda bisa jual odd lot di pasar negosiasi atau pasar tunai. Baca juga: Cara Transaksi Saham di pasar Negosiasi. Nah, untuk mekanisme transaksi di pasar negosiasi, anda harus bertanya dan proses langsung ke broker anda. Karena transaksi di pasar negosiasi tidak sama dengan pasar reguler. Baca juga: Pasar Reguler, Negosiasi dan Tunai di Bursa Saham.

2. Membeli di pasar negosiasi /tunai untuk menggenapkan jumlah lot 

Atau sebaliknya, anda tidak menjual saham odd lot anda, tetapi anda bisa membeli leagi saham odd lot di pasar negosiasi atau pasar tunai untuk menggenapkan jumlah saham yang anda punya (menjadi 100 lembar saham). 

3. Menunggu aksi korporasi selanjutnya 

Anda juga bisa memilih untuk tidak membeli atau menjual saham odd lot anda. Anda bisa menunggu perusahaan menunggu aksi korporasi selanjutnya, sehingga saat aksi korporasi berikutnya, ada kemungkinan jumlah saham anda bisa menjadi genap kembali. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.