Saham BUMI: Anda Untung atau Buntung?

Saham BUMI: Anda Untung atau Buntung?

Saham BUMI adalah saham yang selalu menjadi saham fenomenal di Bursa Efek. Sudah berkali-kali BUMI selalu menjadi saham yang dikoleksi, digembar-gemborkan ketika harga saham BUMI tiba2 bergerak naik drastis. Sehingga, di kalangan trader BUMI ini disebut sebagai saham sejuta umat.

Sebenarnya BUMI sendiri pernah masuk dalam jajaran saham blue chip tahun 2008. Namun karena kinerja fundamental BUMI yang anjlok, kondisi ekonomi yang sedang lesu, dan harga batu bara turun, membuat BUMI akhirnya sempat menjadi saham tidur cukup lama. 

Tetapi saat BUMI mulai bergerak, ada banyak rumor positif tentang saham BUMI, BUMI mulai kembali bergerak, mayoritas trader mulai ikut memborong saham BUMI ini. 


Perhatikan grafik BUMI diatas. Ini adalah masa-masa di mana BUMI mengalami titik 'puncaknya' tapi kemudian BUMI kembali longsor. Pada saat BUMI mulai bergerak naik dari Rp50 (tanda persegi), para trader mulai optimis, sebagian besar  trader ritel melakukan akumulasi. 

Pada waktu itu, mulai banyak trader yang memamerkan profitnya dari saham BUMI, muncullah analis-analisa dadakan, dan rumor2 yang mengatakan fundamental BUMI akan membaik dalam jangka panjang (entah apa dasarnya, padahal BUMI ini naik hanya karena isu-isu sesaat dan sewaktu2 bisa balik lagi ke harga gocap seperti ELTY dan kawan2). 

Rasa optimis terhadap BUMI ini semakin berapi-api setelah BUMI berhasil break dari resisten psikologisnya 500 (saat itu di 520). Prediksi-prediksi tentang harga wajar saham BUMI mulai banyak saya dengar. Ada yang mengatakan harga wajar BUMI 1.000. 

Ada yang mengatakan BUMI akan dinaikkan sampai 900. Ada yang mengatakan BUMI bagus untuk investasi jangka panjang dan analisa-analisa positif lain tentang BUMI bermunculan terus.

Para trader yang belum membeli sahamnya akhirnya nggak mau ketinggalan. Banyak sekali trader yang masuk di saat BUMI sudah naik ke 490-520 ini. Hasilnya sudah bisa kita tebak.

Begitu BUMI menyentuh 520, BUMI bukannya naik ke 900 atau ke 1.000 seperti yang diprediksi trader dan analis-analis dadakan sebelumnya, melainkan BUMI turun teratur sampai ke harga 180. Sampai sekarang, seolah tidak ada kabar lagi dengan saham BUMI ini.

Saya juga pernah bahas pelajaran teknikal BUMI, terutama tentang psikologis bandar disini: Analisa Saham BUMI : Permainan Psikologis Saham BUMI. 

Nah pada saat BUMI mulai turun ke 300-an itu, saya dapat pertanyaan2 dari trader yang menanyakan bagaimana prospek BUMI, apakah BUMI akan balik ke 500, apakah BUMI masih turun lagi dan banyak pertanyaan lainnya. 

Saya ingat betul kejadian saham BUMI ini, dan ini adalah kesekian kalinya banyak trader yang nyangkut di saham hanya karena trader mendengar rumor, mendengar kata analis, kata trader lain tanpa melakukan analisa dan riset terlebih dahulu.

Padahal di laporan keuangan BUMI saat itu, sama sekali tidak ada tanda2 bahwa fundamentalnya bakalan cemerlang dalam waktu dekat. Saham BUMI kemudian mengingatkan saya pada saham BEKS yang pada waktu itu sangat ramai, serta diburu para trader karena rumor fundamentalnya yang membaik. 

Pada waktu itu, di pos ini: Analisis Jangka Panjang Saham BEKS, saya juga sudah menuliskan analisa fundamental BEKS sekaligus memberikan warning untuk para trader maupun investor agar tidak terjebak dengan rumor2 yang beredar ini. 

Kembali lagi, pada grafik BUMI diatas bahkan selama beberapa tahun, BUMI nyaris balik lagi ke gocap, ke harga 80-100... Walaupun akhirnya BUMI berhasil naik sampai 180. Tapi tetap saja BUMI masih jauuuh dari harga awalnya. 

Meskipun sewaktu-waktu BUMI bisa naik lagi, tetapi dari historis2 yang ada, kita semua hendaknya mengambil pelajaran berharga... 

Di saat BUMI naik ke 500, saya bahkan ditanya oleh rekan2 trader: Kenapa nggak ikutan beli sahamnya? BUMI bakalan naik lagi tuh, sayang sekali Bung Heze kalau nggak ikutan di saham sejuta umat ini.. 

Karena saya tidak menemukan alasan yang lebih rasional kenapa BUMI ini naik begitu banyak, selain rumor2 dan overrated-nya saham BUMI ini tadi, maka saya nggak ikutan. Saya hanya trading jangka pendek di BUMI saat BUMI baru saja memulai tren naiknya. Tapi setelah itu.. Well, saya sudah cari saham2 lainnya. 

Itulah kenapa anda perlu memiliki analisa sebelum beli saham. Jangan beli saham hanya karena anda tidak mau terlihat konyol di saat saham tersebut booming, dan anda nggak pegang sahamnya. Saya pernah tuliskan hal itu disini: Saham IPO yang Menjebak Trader: Studi Kasus Saham SWAT.

Apakah anda yang pernah beli saham BUMI, anda untung ataukah malah tambah buntung? Apakah sekarang justru saham anda nyangkut? Well, itu bukanlah masalah besar selama anda masih ada modal untuk trading. 

Anggap saja ini adalah biaya belajar saham, supaya kedepan para trader saham tidak mengulangi hal yang sama. Dan inilah tujuan saya menulis pos ini, agar bisa menjadi pembelajaran untuk anda dan juga saya. 

Saham BUMI ini hendaknya bisa menjadi pelajaran bagi kita bersama, terutama para trader dan juga investor. Karena hal-hal seperti ini, bukan hanya terjadi di saham BUMI saja. Di pasar saham pasti akan anda temui kasus yang mirip2 dengan BUMI ini, yaitu.... 

Saham yang booming yang karena rumor, isu yang digoreng buat meningkatkan optimisme anda dan saya trader ritel.. Di saat itu mulai muncul para pakar2 dadakan yang memberikan prediksi yang baik2 tentang saham tersebut. 

Di saat saham sudah naik tinggi, dan optimisme trader ritel terus berlanjut, disitulah bandar mulai menjual sahamnya besar2an. Sehingga trader yang sudah membeli, tidak bisa menjual untung. 

Masalahnya, anda tidak tahu kapan suatu saham akan dijatuhkan oleh bandar dalam jumlah besar. Apalagi kalau anda sudah terlanjur optimis, maka anda bisa berpotensi menjadi trader yang greed dan mulai lupa logika. 

Dari saham BUMI ini, mari kita sebagai trader maupun investor belajar untuk lebih menggunakan analisa dan riset sebelum membeli saham... Jangan sampai trader terjebak dan mengulang kesalahan yang sama.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Belajar Saham: Beli Saham Berdasarkan IHSG

Belajar Saham: Beli Saham Berdasarkan IHSG

Kalau anda ingin trading saham, anda mungkin sering mendengar anjuran seperti ini: "Trading saham itu nggak perlu lihat IHSG. Yang perlu dilihat adalah analisa teknikalnya. Kalau IHSG turun, tapi analisa teknikal saham mendukung, itulah saham yang bagus untuk dibeli".

Saya setuju dengan pendapat tersebut (banyak juga trader yang mengatakan hal tersebut). Logikanya, kalau anda ingin membeli saham PGAS misalnya, maka ya anda harus analisa saham PGAS (chart / analisa teknikal), bukan menganalisa IHSG. IHSG kan gabungan pergerakan semua saham di Bursa Efek, bukan hanya saham PGAS saja. 

Saya pribadi juga sering menemukan saham2 yang bisa naik saat IHSG turun, demikian juga dengan rekan-rekan trader lainnya. 

Tapi tentu saja anggapan "trading tidak perlu lihat IHSG" itu tidak selamanya benar. Karena berdasarkan pengalaman saya pribadi, menganalisa pergerakan IHSG itu sangat perlu, terutama kalau anda mengincar saham-saham yang pergerakannya cenderung mengikuti IHSG. 

Saham-saham apakah itu? Jawabannya adalah saham2 blue chip, saham2 LQ45 dan saham2 indeks IDX80. Yup, saham2 tersebut naik-turunnya cenderung searah dengan IHSG. Dan saham2 yang pergerakannya searah dengan IHSG, umumnya adalah saham2 yang likuid. 

Artinya, kalau IHSG sedang naik, saham2 tersebut akan cenderung naik juga. Sebaliknya, kalau IHSG turun sangat banyak, saham2 tersebut juga berpotensi jatuh. 

IHSG

Saham ASII

Contoh saham ASII yang chartnya kurang lebih sama dengan pergerakan IHSG. Jadi kalau memang prioritas anda adalah mengincar saham2 likuid, banyak ditradingkan, maka anda perlu menganalisa juga pergerakan IHSG. 

Ada banyak penyebab naik turunnya IHSG. Kalau anda mempelajari pergerakan IHSG, berarti anda harus mempelajari sentimen2 apa saja yang saat itu berada di pasar saham, yang bisa mempengaruhi pergerakan mayoritas harga saham. Baca juga: 2 Penyebab Turunnya IHSG. 

Kalau saat itu banyak sentimen negatif, IHSG cenderung downtrend, pasar saham sehari naik, turunnya bisa sampai 3-4 hari, maka bisa pertimbangkan untuk wait and see atau membeli saham lebih sedikit (kalau memang anda mengincar saham2 yang cenderung searah dengan IHSG). 

Karena kalau IHSG sedang merah padam, dan anda memaksakan beli saham banyak dengan asumsi saham-saham sudah murah, kemungkinan besar saham yang anda beli akan turun lagi. 

Disini: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal, saya juga sudah menjelaskan momentum2 terbaik untuk trading berdasarkan analisis teknikal dan IHSG / analisa market. Anda bisa pelajari dan terapkan. 

Itulah kenapa di web Saham Gain ini, terutama di halaman: Rekomendasi Saham, saya sering memberikan saran pada anda untuk selalu mencermati kondisi market (IHSG) termasuk indeks luar negeri terutama Dow Jones ketika anda ingin trading. 

"Oke, lalu sampai sebatas mana IHSG turun kita tetap boleh trading Pak Heze?" Tanya anda 

Nah ini pertanyaan bagus. Anda bisa tetap pertimbangkan trading kalau IHSG hanya koreksi normal, dalam arti sedang tidak banyak sentimen negatif yang membuat IHSG lesu (turun terus) dan transaksi saham jadi sepi. 

Untuk mengetahui hal ini, anda harus sering mengamati market, dan pelajari chart / teknikal IHSG itu sendiri. Dengan cara tersebut, anda akan mengetahui kondisi-kondisi IHSG yang turun karena koreksi dan IHSG turun karena sentimen2 jelek yang menyebabkan transaksi di pasar saham jadi cenderung sepi. 

Selain itu, tentu saja anda juga harus perhatikan analisa teknikal saham-saham pilihan anda secara spesifik, dan manfaatkan technical rebound. Anda bisa pelajari disini: Technical Rebound Saham. 

Tidak selamanya IHSG bagus untuk menjadi patokan dan analisa sebelum trading. Kalau anda adalah tipikal trader yang suka membeli saham yang pergerakannya cenderung berlawanan dengan arah IHSG... 

Contohnya seperti saham-saham gorengan / saham lapis tiga, maka anda sama sekali tidak perlu memperhatikan IHSG.. Mau IHSG naik atau turun, tetap ada saham-saham gorengan yang bisa naik puluhan persen. Tapi ingatlah juga bahwa saham2 gorengan risikonya besar (high risk). 

Kesimpulannya, di dalam trading anda harus tetap perhatikan dan pelajari kondisi pasar saham / IHSG (terutama untuk anda yang membeli saham yang punya korelasi positif dengan IHSG). Pergerakan lesu tidaknya IHSG juga menentukan reaksi market untuk membeli saham.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Ebook Investasi Saham Pemula - Expert

Ebook Investasi Saham Pemula - Expert

Dalam berinvestasi saham, anda harus bisa memilih saham yang punya potensi naik dalam jangka panjang (diatas 1 tahun). Namun tidak semua saham di Bursa Efek memiliki 

Oleh karena itu, untuk mencari saham-saham yang layak diinvestasikan jangka panjang, anda harus memahami kriteria-kriteria saham yang bagus untuk investasi, beserta momen yang tepat untuk investasi. 

Dalam hal ini, anda membutuhkan ANALISIS FUNDAMENTAL sebagai analisa untuk memilih saham-saham untuk investasi. Di web Saham Gain ini, anda bisa mendapatkan materi praktik memilih saham bagus untuk investasi melalui ebook investasi saham pemula - expert PDF. 

Anda bisa mendapatkannya disini: Ebook Analisis Fundamental Saham (352 halaman). Berikut cover ebooknya: 

Ebook investasi saham PDF
Ebook analisis fundamental ini saya susun untuk memudahkan rekan-rekan dalam memilih saham berdasarkan praktik2 dan strategi yang mudah diterapkan di dalam investasi saham, plus cara-cara memaksimalkan profit dari investasi saham. 

Jadi anda tidak hanya belajar teori. Strategi dan praktik-praktik di ebook analisis fundamental yang akan anda terapkan adalah sebagai berikut: 

1. Belajar investasi saham mulai pemula 
2. Cara menganalisa perusahaan & sektoral untuk investasi
3. Analisis-analisis fundamental yang akurat untuk screening investasi saham 
4. Full praktik bedah dan membaca laporan keuangan
5. Kriteria-kriteria saham yang bagus untuk investasi
6. Kriteria dan cara mencari saham growth
7. Mencari saham-saham yang murah / diskon untuk investasi
8. Cara mencari saham yang tahan banting terhadap koreksi pasar 
9. Cara mencari saham second liner & value stock untuk investasi
10. Praktik menghitung harga wajar dan valuasi saham (stock valuation
11. Memahami kriteria perusahaan yang tidak layak investasi 
12. Memahami laporan keuangan yang menjebak investor
13. Strategi dan cara investasi saham saat terjadi crash market
14. Diversifikasi dan komposisi portofolio investasi saham yang ideal
15. Manajemen modal (MM) dan manajemen risiko untuk investasi
16. Nabung saham dan full strategi nabung saham
17. Cara analisis aksi korporasi untuk investasi saham
18. Praktik memaksimalkan profit dari investasi saham
19. Psikologis & mindset-mindset investasi 
20. Tips, strategi dan mindset investasi ala Warren Buffet & Lo Kheng Hong
21. Konten ebook disesuaikan dengan pengalaman, dan praktik investasi saham

22. Dan masih banyak pembahasan lainnya 

Konten-koten di ebook analisis fundamental ini saya lengkapi dengan full praktik membaca dan bedah laporan keuangan khusus untuk investasi saham, praktik-praktik simpel untuk memilih saham jangka panjang, dan strategi yang efektif dalam nabung saham. 

Sehingga, semua materi dan analisa yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan investasi (terutama cara membaca dan menginterpretasikan laporan keuangan untuk investasi), bisa anda dapatkan secara lengkap di ebook investasi saham ini.  

TOTAL HALAMAN EBOOK: 352 HALAMAN plus FREE KALKULATOR saham untuk hitung harga wajar saham dan screening analisis fundamnetal. Untuk detail ebook, anda bisa lihat pada pos berikut: Ebook Analisis Fundamental Saham. 

Anda yang ingin memiliki ebooknya, berikut langkah-langkah pemesanannya: 

1. Pembayaran dilakukan melalui transfer via bank lokal (BCA atau BRI)
- BCA = 440 - 1315378 
- BRI = 0172 - 01 - 044985 - 50 - 8
Atas nama: El Hezekiah Sabbat
Harga Ebook = Rp155.000

2. Setelah transfer, konfirmasi kembali via email: 401xdssh@gmail.com atau WA atau Telegram: 087859520042 untuk proses pengiriman ebook. Selain ebook, anda juga dapat free kalkulator saham untuk menghitung harga wajar, serta screening ukuran-ukuran fundamental untuk investasi.

3. Jangan lupa untuk mengirimkan foto screen shoot bukti pembayaran.

Ada pertanyaan mengenai Ebook Analisis Fundamental Saham? Hubungi:

1. Email saya: 401xdssh@gmail.com
2. WA: 087859520042
3. Telegram: 087859520042
4. Melalui kolom komentar

Fasilitas lain yang anda dapatkan selain ebook

1. Kalkulator saham (hitung harga wajar & screening fundamental)
2. Konsultasi gratis via email atau WA saya
3. Free update ebook terbaru*** 


***Jika new edition ebook analisis fundamental terbaru (update ebook / tambahan konten), anda bisa mendapatkan  free update ebooknya tanpa harus membeli lagi. Kalau anda membeli buku, anda harus membeli lagi jika ada new edition buku yang sama. Tapi kalau anda sudah memiliki ebook analisa fundamental, anda bisa dapat free updatenya. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Ebook Investasi Saham Pemula - Expert

Ebook Investasi Saham Pemula - Expert

Dalam berinvestasi saham, anda harus bisa memilih saham yang punya potensi naik dalam jangka panjang (diatas 1 tahun). Namun tidak semua saham di Bursa Efek memiliki 

Oleh karena itu, untuk mencari saham-saham yang layak diinvestasikan jangka panjang, anda harus memahami kriteria-kriteria saham yang bagus untuk investasi, beserta momen yang tepat untuk investasi. 

Dalam hal ini, anda membutuhkan ANALISIS FUNDAMENTAL sebagai analisa untuk memilih saham-saham untuk investasi. Di web Saham Gain ini, anda bisa mendapatkan materi praktik memilih saham bagus untuk investasi melalui ebook investasi saham pemula - expert PDF. 

Anda bisa mendapatkannya disini: Ebook Analisis Fundamental Saham (352 halaman). Berikut cover ebooknya: 

Ebook investasi saham PDF
Ebook analisis fundamental ini saya susun untuk memudahkan rekan-rekan dalam memilih saham berdasarkan praktik2 dan strategi yang mudah diterapkan di dalam investasi saham, plus cara-cara memaksimalkan profit dari investasi saham. 

Jadi anda tidak hanya belajar teori. Strategi dan praktik-praktik di ebook analisis fundamental yang akan anda terapkan adalah sebagai berikut: 

1. Belajar investasi saham mulai pemula 
2. Cara menganalisa perusahaan & sektoral untuk investasi
3. Analisis-analisis fundamental yang akurat untuk screening investasi saham 
4. Full praktik bedah dan membaca laporan keuangan
5. Kriteria-kriteria saham yang bagus untuk investasi
6. Kriteria dan cara mencari saham growth
7. Mencari saham-saham yang murah / diskon untuk investasi
8. Cara mencari saham yang tahan banting terhadap koreksi pasar 
9. Cara mencari saham second liner & value stock untuk investasi
10. Praktik menghitung harga wajar dan valuasi saham (stock valuation
11. Memahami kriteria perusahaan yang tidak layak investasi 
12. Memahami laporan keuangan yang menjebak investor
13. Strategi dan cara investasi saham saat terjadi crash market
14. Diversifikasi dan komposisi portofolio investasi saham yang ideal
15. Manajemen modal (MM) dan manajemen risiko untuk investasi
16. Nabung saham dan full strategi nabung saham
17. Cara analisis aksi korporasi untuk investasi saham
18. Praktik memaksimalkan profit dari investasi saham
19. Psikologis & mindset-mindset investasi 
20. Tips, strategi dan mindset investasi ala Warren Buffet & Lo Kheng Hong
21. Konten ebook disesuaikan dengan pengalaman, dan praktik investasi saham

22. Dan masih banyak pembahasan lainnya 

Konten-koten di ebook analisis fundamental ini saya lengkapi dengan full praktik membaca dan bedah laporan keuangan khusus untuk investasi saham, praktik-praktik simpel untuk memilih saham jangka panjang, dan strategi yang efektif dalam nabung saham. 

Sehingga, semua materi dan analisa yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan investasi (terutama cara membaca dan menginterpretasikan laporan keuangan untuk investasi), bisa anda dapatkan secara lengkap di ebook investasi saham ini.  

TOTAL HALAMAN EBOOK: 352 HALAMAN plus FREE KALKULATOR saham untuk hitung harga wajar saham dan screening analisis fundamnetal. Untuk detail ebook, anda bisa lihat pada pos berikut: Ebook Analisis Fundamental Saham. 

Anda yang ingin memiliki ebooknya, berikut langkah-langkah pemesanannya: 

1. Pembayaran dilakukan melalui transfer via bank lokal (BCA atau BRI)
- BCA = 440 - 1315378 
- BRI = 0172 - 01 - 044985 - 50 - 8
Atas nama: El Hezekiah Sabbat
Harga Ebook = Rp155.000

2. Setelah transfer, konfirmasi kembali via email: 401xdssh@gmail.com atau WA atau Telegram: 087859520042 untuk proses pengiriman ebook. Selain ebook, anda juga dapat free kalkulator saham untuk menghitung harga wajar, serta screening ukuran-ukuran fundamental untuk investasi.

3. Jangan lupa untuk mengirimkan foto screen shoot bukti pembayaran.

Ada pertanyaan mengenai Ebook Analisis Fundamental Saham? Hubungi:

1. Email saya: 401xdssh@gmail.com
2. WA: 087859520042
3. Telegram: 087859520042
4. Melalui kolom komentar

Fasilitas lain yang anda dapatkan selain ebook

1. Kalkulator saham (hitung harga wajar & screening fundamental)
2. Konsultasi gratis via email atau WA saya
3. Free update ebook terbaru*** 


***Jika new edition ebook analisis fundamental terbaru (update ebook / tambahan konten), anda bisa mendapatkan  free update ebooknya tanpa harus membeli lagi. Kalau anda membeli buku, anda harus membeli lagi jika ada new edition buku yang sama. Tapi kalau anda sudah memiliki ebook analisa fundamental, anda bisa dapat free updatenya. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Trading / Investasi Saham untuk Mahasiswa

Trading / Investasi Saham untuk Mahasiswa

Banyak pertanyaan yang saya terima dari mahasiswa yang ingin memulai trading dan investasi saham. Pertanyaan2 yang saya terima kurang lebih seputar hal-hal berikut: 

"Saya masih mahasiswa. Kalau ingin trading, saham apa yang sebaiknya dibeli?"
"Saham apa yang cocok untuk mahasiswa?"
"Berapa modal awal beli saham untuk mahasiswa?"
"Kalau saya mahasiswa, saya harus belajar saham darimana dulu?" 

Saya pribadi mengapresiasi rekan-rekan yang masih mahasiswa tapi sudah punya keinginan kuat untuk belajar saham, dan bahkan berani action untuk mulai membeli saham. 

Saya juga mengapresiasi seluruh tim edukasi saham yang sudah gencar mengenalkan saham kepada kalangan mahasiswa dan masyarakat awam. Hal ini menunjukkan bahwa, walaupun masih banyak yang belum melek saham, tetapi perkembangan dan antusiasme pasar saham semakin baik. 

Nah, untuk anda yang masih mahasiswa dan ingin memulai trading / investasi saham, berikut tips-tips investasi saham untuk mahasiswa

1. Memulai dengan modal Rp1 juta 

Mahasiswa sebaiknya memulai trading dengan modal Rp1 juta, jangan terlalu besar. Hal ini karena anda masih belum bekerja (mungkin beberapa dari anda kerja sampingan, tapi tetap saja anda masih belum memiliki pekerjaan tetap), sehingga mulailah dengan modal kecil. 

Di satu sisi, mahasiswa perlu mengasah psikologis trading dan menghadapi realita di pasar saham. Oleh karena itu, gunakan modal Rp1 juta terlebih dahulu, agar anda lebih tenang, bisa mengatur psikologis dan trading tanpa menganggu aktivitas belajar anda. 

2. Mulai membeli saham yang likuid

Mahasiswa saya sarankan untuk memulai beli saham yang likuid, yang mudah dianalisa dengan analisis teknikal ataupun fundamental (jika tujuan anda investasi). 

Anda bisa pelajari cara-cara screening saham untuk mendapatkan stock pick berkualitas disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus. 

Sebagai mahasiswa, aembeli saham2 yang bagus akan melatih analisa dan cara berpikir yang benar tentang saham, sehingga hal ini akan terus terbawa sampai anda lulus, sampai modal anda berkembang. 

Jadi kalau anda masih mahasiswa, jangan melakukan gambling di pasar saham. Belilah saham2 yang bagus, yang mudah dianalisa pergerakannya.

Jika anda bingung memilih saham untuk mahasiswa, anda bisa prioritaskan untuk memilih saham2 LQ45, karena saham2 di indeks tersebut yang paling likuid dan umum (banyak diperdagangkan). 

3. Lebih sering memantau saham dan analisa market 

Mahasiswa tidak sesibuk pekerja kantoran, di mana pekerja kantoran juga lebih terpaku dengan aturan2 di tempat kerja. Sehingga anda yang masih mahasiswa dan memutuskan untuk mulai trading / investasi saham, saran saya kalau ada waktu luang, sering2lah memantau saham. 

Sering2lah menganalisa market, sering2lah membaca berita2 saham. Kalau anda membiasakan hal ini sejak mahasiswa, anda akan menjadi trader / investor yang lebih mahir untuk memilih saham2 secara otodidak. 

4. Banyak pelajari dan perdalam analisa teknikal dan fundamental 

Mumpung anda masih mahasiswa, banyak2lah pelajari dan perdalam analisis teknikal maupun fundamental. Semua basic dan cara memilih saham, harus didasari dengan dua analisa tersebut. Hal ini juga berlaku untuk semua trader pemula (bukan hanya mahasiswa). 

Kalau anda belum paham analisa teknikal dan fundamental, jangan pernah nekad untuk trading atau investasi saham, karena risikonya akan sangat besar. Anda bisa pelajari sumber2 analisa saham, termasuk di web Saham Gain ini. Anda bisa pelajari disini: 


Saya menulis pos ini sebenarnya juga sebagai sarana untuk berbagi, karena saya sendiri mulai belajar saham dan trading saat masih mahasiswa. 

Yup, jadi apa yang saya paparkan ini sebenarnya juga menceritakan pengalaman pribadi. Sekarang trading saham jauh lebih mendukung. 

Kalau dulu 1 lot masih 500 lembar, dan banyak perusahaan blue chip yang belum melakukan stock split (seperti HMSP yang kala itu harganya masih sangat tinggi). Sekarang 1 lot = 100 lembar, dan sudah banyak emiten2 yang melakukan stock split. 

Sekarang juga sudah banyak media2 belajar saham (berbeda dengan dahulu).. Jadi tunggu apa lagi.. Kalau anda sudah punya niat untuk mulai trading dan investasi saham, segeralah action. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Saham Tidur = Delisting?

Saham Tidur = Delisting?

Dari banyaknya jumlah saham yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI), puluhan diantaranya merupakan saham tidur alias saham-saham yang harganya Rp50 (gocap) dan tidak bergerak / tidak ada transaksi trading. 

Anda bisa baca penjelasan saham tidur disini: Mengenal Saham Tidur dalam Trading. Mayoritas saham tidur adalah saham2 yang dulunya memiliki pergerakan (transaksi). Namun karena sahamnya jelek (secara fundamental dan teknikal), maka harga sahamnya turun terus dan akhirnya tidak diminati lagi. 

Trader-trader yang sudah terlanjur membeli saham, dan menjadi saham tidur, seringkali bertanya: "Apakah saham tidur ini nantinya bakal di-delisting?"  Contohnya seperti pertanyaan rekan trader yang saya dapatkan di WA beberapa waktu lalu: 

Klik gambar untuk memperbesar

Apakah saham-saham yang tidak bergerak dalam waktu yang sangat lama (saham tidur), saham tersebut bakalan terkena delisting? Dan apakah saham yang kita simpan akan hangus kalau sahamnya tidak bergerak dalam waktu lama? 

Jawabannya: TIDAK. Saham tidur tidak bakalan terkena delisting dari Bursa, selama perusahaan masih beroperasi, mampu memenuhi kewajiban2 selama listing di pasar saham dan tidak terkena masalah / kasus yang signifikan (misalnya direksi melakukan korupsi, penipuan produk di pasar dan lain2). 

Karena naik-turunnya harga saham itu kan tergantung dari permintaan dan penawaran market. Jadi nggak mungkin kalau suatu saham terkena delisting hanya karena suatu saham tidak bergerak. 

Demikian juga kalau anda membeli saham, dan saham anda jadi 'saham tidur', maka saham anda tidak akan hilang atau hangus. Biasanya, saham2 tidur tetap diperdagangkan di pasar negosiasi. Jadi, anda tetap bisa menjual saham tidur di pasar negosiasi. Pelajari juga: Cara Menjual Saham di Pasar Negosiasi. 

Tapi berdasarkan pengalaman-pengalaman yang sering terjadi, banyak juga saham tidur yang memiliki masalah fundamental / kinerja. Coba anda bayangkan, mengapa suatu saham harganya bisa turun terus sampai akhirnya tidak diperdagangkan lagi? 

Yup, kemungkinan besar karena perusahaan punya masalah kinerja, sehingga investor / trader tidak ada yang mau membeli sahamnya lagi. Akhirnya, jadilah saham tidur. 

Hal ini terjadi pada banyak saham seperti AISA, INVS dan lain2 yang akhirnya di delisting setelah beberapa lama menjadi saham tidur.  

Sehingga, saham tidur ada kemungkinan di delisting oleh Bursa (force delisting) atau perusahaan yang secara sukarela melakukan delisting (voluntary delisting), apabila perusahaan tidak memungkinkan untuk listing di pasar saham lebih lama, karena tidak memberikan banyak keuntungan dan kinerjanya memang sudah bermasalah dalam waktu tertentu.

Jadi jika anda menemukan saham tidur, ada baiknya anda mencermati kenapa suatu saham jadi saham tidur. Apakah karena sedang ada masalah pada kinerjanya? Apakah saat itu tidak ada masalah signifikan dan memang sahamnya digoreng oleh bandar? 

Kesimpulannya, saham tidur tidak akan terkena delisting selama perusahaan tidak mengalami masalah signifikan. Itulah kenapa di pasar saham banyak sekali saham2 tidur. Mereka tidak di-delisting karena perusahaan masih beroperasi secara jelas. 

Sebaliknya saham tidur bisa terkena delisting jika saham tersebut mengalami masalah fundamental yang signifikan. 

Melalui pos ini, kita semua juga harus belajar memilih saham yang baik secara fundamental dan pergerakannya sehat (secara teknikal). Kalau anda memilih saham-saham yang tidak jelas, saham2 tersebut punya risiko turun, yang pada akhirnya menyebabkan saham tersebut jadi saham tidur. 

Kalau saham yang anda beli sudah menjadi saham tidur, tentu saja anda akan kesulitan untuk menjual, dan portofolio anda akan diisi oleh saham2 yang tidak sehat. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Grup Belajar Saham Gratis & Premium - Saham Gain

Grup Belajar Saham Gratis & Premium - Saham Gain

Sering sekali saya mendapatkan request dari para trader agar saya membuat grup saham baik melalui Telegram maupun WA sebagai wadah sharing tentang saham2 yang akan naik, dan tempat untuk belajar saham bersama. 

Bahkan saya juga sering diminta trader untuk join di  grup-grup saham premium, yang membernya sangat banyak, untuk menjadi "moderator" dan memberikan edukasi2 saham di grup. Tapi saya belum tertarik untuk mendirikan grup saham secara khusus di WA ataupun Telegram. 

"Apa alasannya Pak Heze? Bukannya dengan grup saham kita belajar saham lebih banyak?" Tanya anda

Di pos ini, saya akan lebih banyak sharing saja pada anda tentang pengalaman pribadi, dan saya juga ingin meluruskan pandangan2 trader tentang fungsi grup saham, entah itu grup saham gratis maupun premium, agar anda tidak terjebak dalam melangkah.

Kenapa saya belum mendirikan grup saham khusus di WA / Telegram? Atau kenapa saya jarang sekali aktif di grup2 saham premium yang membernya banyak? 

1. Saya pribadi lebih fokus memantau market ketika jam trading 

Grup saham itu biasanya ramai ketika jam trading sedang berlangsung. Sedangkan, di jam trading perhatian saya lebih fokus untuk memantau market real time. Memantau grafik, running trade, bid-offer, memilih saham, menyusun trading plan dan lain-lain. Karena saya pribadi juga mengelola modal besar untuk trading (untuk ukuran modal perseorangan / pribadi). 

Sebagai trader, aktivitas2 ini cukup memakan waktu. Nah, kalau di jam trading saya fokusnya reply pertanyaan2 di grup atau bahkan hanya sekedar baca-baca semua komentar, maka kualitas analisis trading pasti akan turun. 

Sekarang saya tanya pada anda: Anda mau untung di saham? Kalau iya, maka di jam trading gunakan waktu sebaik mungkin untuk memantau market dan menyeleksi saham, bukan fokus scroll chatingan2 di grup saham dari atas sampai bawah atau cari2 saham rekomendasi berbayar, di mana anda belum tentu profit dari situ... 

Karena aktivitas2 ini justru membuang waktu yang seharusnya anda bisa gunakan untuk analisa2 yang berkualitas. Sayang sekali, banyak trader yang lebih fokus di grup ketika jam trading ketimbang melakukan analisa2 mandiri. Mulai sekarang, ubah mindset anda. 

2. Grup saham tidak menjamin anda untung terus, malah bisa yang terjadi sebaliknya

Saya tidak membuat grup saham di WA / Telegram karena berdasarkan pengalaman saya, seramai apapun dan semahal apapun grup saham yang anda join, grup saham sama sekali tidak menjamin anda bisa dapat profit terus. 

Dalam banyak kasus, justru hal sebaliknya yang terjadi. Karena trader nggak fokus analisa, tapi fokusnya di grup saham. Karena trader sibuk mencari saham2 yang bisa langsung dibeli, akhirnya trader melupakan esensi trading saham yang sesungguhnya, yaitu analisa, analisa dan analisa. 

Jika anda hanya berharap dengan adanya grup saham, anda bisa untung semakin besar dan berlipat, maka anda justru berisiko salah dalam mengambil posisi trading. Jadinya anda bukan untung, tapi buntung. 

Karena grup saham tidak menjamin anda profit, saya justru lebih menginginkan anda untuk belajar saham secara mandiri, agar anda bisa tahu sendiri apa yang anda butuhkan di saham, dan supaya anda mau belajar menganalisa saham dan anda juga berproses. Baca juga: Langkah-Langkah Belajar Saham Otodidak. 

Agar anda bisa melakukan analisis-analisis saham secara mandiri, dan mencari saham2 apa yang bagus, sesuai dengan karakter trading anda, di web Saham Gain ini, saya sebenarnya sudah memberikan banyak sekali media2 belajar saham. 

Salah satunya, saya menuliskan banyak praktik trading yang bisa anda terapkan anda aplikasikan langsung buat trading. Anda bisa mendapatkan praktik2 trading disini: Buku Saham Pilihan Trader Terbaik. 

3. Grup saham bukan tempat utama belajar saham 

Saya tidak mendirikan grup saham via WA atau Telegram karena grup saham itu bukanlah tempat utama untuk anda menimba ilmu dan dapat profit besar di saham. Anggapan2 trader yang selalu mencari grup saham kesana kemari, dengan harapan jadi trader expert tidaklah tepat. 

Apalagi di grup2 saham banyak sekali dimasuki oleh bandar-bandar, sehingga bandar bisa mengetahui informasi, mengambil start duluan dan menjebak anda para trader ritel. 

Grup2 saham kebanyakan juga banyak rekomendasi saham2 yang berisiko, di mana hal ini justru sangat berbahaya dan tidak saya sarankan untuk pemula. Grup saham umumnya juga banyak sekali para provokator yang menakut-nakuti trader pemula, atau para trader yang suka bikin analisis2 palsu. 

Nah, kalau anda tujuannya sudah mau profit besar dengan gabung di grup saham, ini bisa menjadi sangaaat berbahaya untuk anda. 

Atas dasar inilah, saya pribadi kurang sreg kalau mendirikan grup saham dengan tujuan menambah member sebanyak mungkin, atau hanya sekedar aktif terus di grup saham lain. 

Karena menurut saya, untuk menjadi seorang trader berpengalaman, semua harus kembali pada praktik2 yang anda lakukan sendiri, bukan bergantung pada grup saham. 

4. Rekan-rekan lain yang konsultasi 

Sebenarnya, di jam trading cukup banyak rekan2 trader yang bertanya tentang saham. Entah itu analisa saham, prediksi dan sebagainya. 

Karena seperti yang saya tuliskan di ebook-ebook saham yang saya terbitkan, anda bisa konsultasi / bertanya privat tentang saham jika ada yang ingin anda tanyakan. Baca juga: Ebook Trading & Belajar Saham, Ebook Panduan Memilih Saham Bagus, Ebook Intraday & One Day Trading Saham. 

Cukup banyak rekan2 trader yang bertanya tentang saham selama jam trading. Jadi, saya pribadi tidak ada banyak waktu untuk mengelola grup saham di WA / Telegram. Prinsip saya, jika saya membuat grup, saya harus bisa aktif memberikan layanan pada trader.. 

Nah, karena saya sendiri lebih fokus memantau market dan melayani pertanyaan2 privat trader saham, maka saya masih belum bisa terfokus untuk membuat grup2 saham di WA maupun telegram, baik yang sifatnya gratis maupun premium.. 

Apalagi, sarana2 belajar saham yang saya berikan pada anda baik melalui edukasi2 di Saham Gain dan ebook-ebook saham yang saya terbitkan itu sudah lebih dari cukup bagi anda, agar anda bisa melangkah pada arah tradingyang benar, sehingga anda bisa dapat profit konsisten. 

"Jadi Pak Heze nggak buat grup saham sama sekali?" Tanya anda 

Saya tetap memiliki grup saham GRATIS, yaitu grup saham di Facebook (FB), karena saya lihat banyak sekali trader yang mencari komunitas2 saham di FB, maka saya buatkan grupnya. Anda bisa join disini: Grup FB Saham Gain. 

Tetapi grup FB ini tentu tidak sama dengan grup WA / Telegram, di mana grup WA pasti jauhhh lebih ramai, dan tiap kali jam trading akan ada banyak chat2 dari trader. 

Di grup FB, saya lebih banyak menginformasikan hal2 seperti prediksi saham, dan edukasi-edukasi saham yang bermanfaat untuk anda pemula dan expert. Dan grup FB ini juga saya buat sebagai sarana trader untuk saling berbagi informasi misalnya tentang pembukaan rekening saham, sekuritas yang bagus dan lain2.. 

Setelah saya mengulas banyak tentang fakta2 grup saham yang sedang marak, saya berharap anda yang selama ini selalu mengandalkan grup saham, anda bisa meluruskan pandangan2 yang masih kurang tepat ini. 

Saya sendiri punya beberapa teman dekat dan saudara yang sama-sama menjalankan trading. Hanya bedanya, mereka adalah part time trader yang punya banyak pekerjaan kantoran. Mereka sering lembur, banyak proyek, tugas dinas dan lain sebagainya.. 

Tetapi mereka tetap menyempatkan diri untuk menganalisis saham, membeli saham, dan mereka bisa dapat profit (walaupun frekuensi tradingnya nggak terlalu banyak, karena kesibukan2 mereka masing2) tanpa harus bergabung di grup-grup saham yang saat ini lagi marak... 

Kenapa mereka bisa? Karena mereka mau menganalisis, dan punya mindset trading yang benar.. Bukan mengandalkan orang lain dan grup saham.. 

Jadi kalau trader yang sibuk saja bisa dapat profit tanpa bergabung di grup2 saham premium. Kalau ada trader yang sibuk tapi tetap mau melakukan analisa mandiri, dan mendapatkan profit... Kenapa anda tidak bisa? Anda pasti bisa, bahkan LEBIH BISA dari itu. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.