Trading / Investasi Saham untuk Mahasiswa

Trading / Investasi Saham untuk Mahasiswa

Banyak pertanyaan yang saya terima dari mahasiswa yang ingin memulai trading dan investasi saham. Pertanyaan2 yang saya terima kurang lebih seputar hal-hal berikut: 

"Saya masih mahasiswa. Kalau ingin trading, saham apa yang sebaiknya dibeli?"
"Saham apa yang cocok untuk mahasiswa?"
"Berapa modal awal beli saham untuk mahasiswa?"
"Kalau saya mahasiswa, saya harus belajar saham darimana dulu?" 

Saya pribadi mengapresiasi rekan-rekan yang masih mahasiswa tapi sudah punya keinginan kuat untuk belajar saham, dan bahkan berani action untuk mulai membeli saham. 

Saya juga mengapresiasi seluruh tim edukasi saham yang sudah gencar mengenalkan saham kepada kalangan mahasiswa dan masyarakat awam. Hal ini menunjukkan bahwa, walaupun masih banyak yang belum melek saham, tetapi perkembangan dan antusiasme pasar saham semakin baik. 

Nah, untuk anda yang masih mahasiswa dan ingin memulai trading / investasi saham, berikut tips-tips investasi saham untuk mahasiswa

1. Memulai dengan modal Rp1 juta 

Mahasiswa sebaiknya memulai trading dengan modal Rp1 juta, jangan terlalu besar. Hal ini karena anda masih belum bekerja (mungkin beberapa dari anda kerja sampingan, tapi tetap saja anda masih belum memiliki pekerjaan tetap), sehingga mulailah dengan modal kecil. 

Di satu sisi, mahasiswa perlu mengasah psikologis trading dan menghadapi realita di pasar saham. Oleh karena itu, gunakan modal Rp1 juta terlebih dahulu, agar anda lebih tenang, bisa mengatur psikologis dan trading tanpa menganggu aktivitas belajar anda. 

2. Mulai membeli saham yang likuid

Mahasiswa saya sarankan untuk memulai beli saham yang likuid, yang mudah dianalisa dengan analisis teknikal ataupun fundamental (jika tujuan anda investasi). 

Anda bisa pelajari cara-cara screening saham untuk mendapatkan stock pick berkualitas disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus. 

Sebagai mahasiswa, aembeli saham2 yang bagus akan melatih analisa dan cara berpikir yang benar tentang saham, sehingga hal ini akan terus terbawa sampai anda lulus, sampai modal anda berkembang. 

Jadi kalau anda masih mahasiswa, jangan melakukan gambling di pasar saham. Belilah saham2 yang bagus, yang mudah dianalisa pergerakannya.

Jika anda bingung memilih saham untuk mahasiswa, anda bisa prioritaskan untuk memilih saham2 LQ45, karena saham2 di indeks tersebut yang paling likuid dan umum (banyak diperdagangkan). 

3. Lebih sering memantau saham dan analisa market 

Mahasiswa tidak sesibuk pekerja kantoran, di mana pekerja kantoran juga lebih terpaku dengan aturan2 di tempat kerja. Sehingga anda yang masih mahasiswa dan memutuskan untuk mulai trading / investasi saham, saran saya kalau ada waktu luang, sering2lah memantau saham. 

Sering2lah menganalisa market, sering2lah membaca berita2 saham. Kalau anda membiasakan hal ini sejak mahasiswa, anda akan menjadi trader / investor yang lebih mahir untuk memilih saham2 secara otodidak. 

4. Banyak pelajari dan perdalam analisa teknikal dan fundamental 

Mumpung anda masih mahasiswa, banyak2lah pelajari dan perdalam analisis teknikal maupun fundamental. Semua basic dan cara memilih saham, harus didasari dengan dua analisa tersebut. Hal ini juga berlaku untuk semua trader pemula (bukan hanya mahasiswa). 

Kalau anda belum paham analisa teknikal dan fundamental, jangan pernah nekad untuk trading atau investasi saham, karena risikonya akan sangat besar. Anda bisa pelajari sumber2 analisa saham, termasuk di web Saham Gain ini. Anda bisa pelajari disini: 


Saya menulis pos ini sebenarnya juga sebagai sarana untuk berbagi, karena saya sendiri mulai belajar saham dan trading saat masih mahasiswa. 

Yup, jadi apa yang saya paparkan ini sebenarnya juga menceritakan pengalaman pribadi. Sekarang trading saham jauh lebih mendukung. 

Kalau dulu 1 lot masih 500 lembar, dan banyak perusahaan blue chip yang belum melakukan stock split (seperti HMSP yang kala itu harganya masih sangat tinggi). Sekarang 1 lot = 100 lembar, dan sudah banyak emiten2 yang melakukan stock split. 

Sekarang juga sudah banyak media2 belajar saham (berbeda dengan dahulu).. Jadi tunggu apa lagi.. Kalau anda sudah punya niat untuk mulai trading dan investasi saham, segeralah action. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Saham Tidur = Delisting?

Saham Tidur = Delisting?

Dari banyaknya jumlah saham yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI), puluhan diantaranya merupakan saham tidur alias saham-saham yang harganya Rp50 (gocap) dan tidak bergerak / tidak ada transaksi trading. 

Anda bisa baca penjelasan saham tidur disini: Mengenal Saham Tidur dalam Trading. Mayoritas saham tidur adalah saham2 yang dulunya memiliki pergerakan (transaksi). Namun karena sahamnya jelek (secara fundamental dan teknikal), maka harga sahamnya turun terus dan akhirnya tidak diminati lagi. 

Trader-trader yang sudah terlanjur membeli saham, dan menjadi saham tidur, seringkali bertanya: "Apakah saham tidur ini nantinya bakal di-delisting?"  Contohnya seperti pertanyaan rekan trader yang saya dapatkan di WA beberapa waktu lalu: 

Klik gambar untuk memperbesar

Apakah saham-saham yang tidak bergerak dalam waktu yang sangat lama (saham tidur), saham tersebut bakalan terkena delisting? Dan apakah saham yang kita simpan akan hangus kalau sahamnya tidak bergerak dalam waktu lama? 

Jawabannya: TIDAK. Saham tidur tidak bakalan terkena delisting dari Bursa, selama perusahaan masih beroperasi, mampu memenuhi kewajiban2 selama listing di pasar saham dan tidak terkena masalah / kasus yang signifikan (misalnya direksi melakukan korupsi, penipuan produk di pasar dan lain2). 

Karena naik-turunnya harga saham itu kan tergantung dari permintaan dan penawaran market. Jadi nggak mungkin kalau suatu saham terkena delisting hanya karena suatu saham tidak bergerak. 

Demikian juga kalau anda membeli saham, dan saham anda jadi 'saham tidur', maka saham anda tidak akan hilang atau hangus. Biasanya, saham2 tidur tetap diperdagangkan di pasar negosiasi. Jadi, anda tetap bisa menjual saham tidur di pasar negosiasi. Pelajari juga: Cara Menjual Saham di Pasar Negosiasi. 

Tapi berdasarkan pengalaman-pengalaman yang sering terjadi, banyak juga saham tidur yang memiliki masalah fundamental / kinerja. Coba anda bayangkan, mengapa suatu saham harganya bisa turun terus sampai akhirnya tidak diperdagangkan lagi? 

Yup, kemungkinan besar karena perusahaan punya masalah kinerja, sehingga investor / trader tidak ada yang mau membeli sahamnya lagi. Akhirnya, jadilah saham tidur. 

Hal ini terjadi pada banyak saham seperti AISA, INVS dan lain2 yang akhirnya di delisting setelah beberapa lama menjadi saham tidur.  

Sehingga, saham tidur ada kemungkinan di delisting oleh Bursa (force delisting) atau perusahaan yang secara sukarela melakukan delisting (voluntary delisting), apabila perusahaan tidak memungkinkan untuk listing di pasar saham lebih lama, karena tidak memberikan banyak keuntungan dan kinerjanya memang sudah bermasalah dalam waktu tertentu.

Jadi jika anda menemukan saham tidur, ada baiknya anda mencermati kenapa suatu saham jadi saham tidur. Apakah karena sedang ada masalah pada kinerjanya? Apakah saat itu tidak ada masalah signifikan dan memang sahamnya digoreng oleh bandar? 

Kesimpulannya, saham tidur tidak akan terkena delisting selama perusahaan tidak mengalami masalah signifikan. Itulah kenapa di pasar saham banyak sekali saham2 tidur. Mereka tidak di-delisting karena perusahaan masih beroperasi secara jelas. 

Sebaliknya saham tidur bisa terkena delisting jika saham tersebut mengalami masalah fundamental yang signifikan. 

Melalui pos ini, kita semua juga harus belajar memilih saham yang baik secara fundamental dan pergerakannya sehat (secara teknikal). Kalau anda memilih saham-saham yang tidak jelas, saham2 tersebut punya risiko turun, yang pada akhirnya menyebabkan saham tersebut jadi saham tidur. 

Kalau saham yang anda beli sudah menjadi saham tidur, tentu saja anda akan kesulitan untuk menjual, dan portofolio anda akan diisi oleh saham2 yang tidak sehat. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Grup Belajar Saham Gratis & Premium - Saham Gain

Grup Belajar Saham Gratis & Premium - Saham Gain

Sering sekali saya mendapatkan request dari para trader agar saya membuat grup saham baik melalui Telegram maupun WA sebagai wadah sharing tentang saham2 yang akan naik, dan tempat untuk belajar saham bersama. 

Bahkan saya juga sering diminta trader untuk join di  grup-grup saham premium, yang membernya sangat banyak, untuk menjadi "moderator" dan memberikan edukasi2 saham di grup. Tapi saya belum tertarik untuk mendirikan grup saham secara khusus di WA ataupun Telegram. 

"Apa alasannya Pak Heze? Bukannya dengan grup saham kita belajar saham lebih banyak?" Tanya anda

Di pos ini, saya akan lebih banyak sharing saja pada anda tentang pengalaman pribadi, dan saya juga ingin meluruskan pandangan2 trader tentang fungsi grup saham, entah itu grup saham gratis maupun premium, agar anda tidak terjebak dalam melangkah.

Kenapa saya belum mendirikan grup saham khusus di WA / Telegram? Atau kenapa saya jarang sekali aktif di grup2 saham premium yang membernya banyak? 

1. Saya pribadi lebih fokus memantau market ketika jam trading 

Grup saham itu biasanya ramai ketika jam trading sedang berlangsung. Sedangkan, di jam trading perhatian saya lebih fokus untuk memantau market real time. Memantau grafik, running trade, bid-offer, memilih saham, menyusun trading plan dan lain-lain. Karena saya pribadi juga mengelola modal besar untuk trading (untuk ukuran modal perseorangan / pribadi). 

Sebagai trader, aktivitas2 ini cukup memakan waktu. Nah, kalau di jam trading saya fokusnya reply pertanyaan2 di grup atau bahkan hanya sekedar baca-baca semua komentar, maka kualitas analisis trading pasti akan turun. 

Sekarang saya tanya pada anda: Anda mau untung di saham? Kalau iya, maka di jam trading gunakan waktu sebaik mungkin untuk memantau market dan menyeleksi saham, bukan fokus scroll chatingan2 di grup saham dari atas sampai bawah atau cari2 saham rekomendasi berbayar, di mana anda belum tentu profit dari situ... 

Karena aktivitas2 ini justru membuang waktu yang seharusnya anda bisa gunakan untuk analisa2 yang berkualitas. Sayang sekali, banyak trader yang lebih fokus di grup ketika jam trading ketimbang melakukan analisa2 mandiri. Mulai sekarang, ubah mindset anda. 

2. Grup saham tidak menjamin anda untung terus, malah bisa yang terjadi sebaliknya

Saya tidak membuat grup saham di WA / Telegram karena berdasarkan pengalaman saya, seramai apapun dan semahal apapun grup saham yang anda join, grup saham sama sekali tidak menjamin anda bisa dapat profit terus. 

Dalam banyak kasus, justru hal sebaliknya yang terjadi. Karena trader nggak fokus analisa, tapi fokusnya di grup saham. Karena trader sibuk mencari saham2 yang bisa langsung dibeli, akhirnya trader melupakan esensi trading saham yang sesungguhnya, yaitu analisa, analisa dan analisa. 

Jika anda hanya berharap dengan adanya grup saham, anda bisa untung semakin besar dan berlipat, maka anda justru berisiko salah dalam mengambil posisi trading. Jadinya anda bukan untung, tapi buntung. 

Karena grup saham tidak menjamin anda profit, saya justru lebih menginginkan anda untuk belajar saham secara mandiri, agar anda bisa tahu sendiri apa yang anda butuhkan di saham, dan supaya anda mau belajar menganalisa saham dan anda juga berproses. Baca juga: Langkah-Langkah Belajar Saham Otodidak. 

Agar anda bisa melakukan analisis-analisis saham secara mandiri, dan mencari saham2 apa yang bagus, sesuai dengan karakter trading anda, di web Saham Gain ini, saya sebenarnya sudah memberikan banyak sekali media2 belajar saham. 

Salah satunya, saya menuliskan banyak praktik trading yang bisa anda terapkan anda aplikasikan langsung buat trading. Anda bisa mendapatkan praktik2 trading disini: Buku Saham Pilihan Trader Terbaik. 

3. Grup saham bukan tempat utama belajar saham 

Saya tidak mendirikan grup saham via WA atau Telegram karena grup saham itu bukanlah tempat utama untuk anda menimba ilmu dan dapat profit besar di saham. Anggapan2 trader yang selalu mencari grup saham kesana kemari, dengan harapan jadi trader expert tidaklah tepat. 

Apalagi di grup2 saham banyak sekali dimasuki oleh bandar-bandar, sehingga bandar bisa mengetahui informasi, mengambil start duluan dan menjebak anda para trader ritel. 

Grup2 saham kebanyakan juga banyak rekomendasi saham2 yang berisiko, di mana hal ini justru sangat berbahaya dan tidak saya sarankan untuk pemula. Grup saham umumnya juga banyak sekali para provokator yang menakut-nakuti trader pemula, atau para trader yang suka bikin analisis2 palsu. 

Nah, kalau anda tujuannya sudah mau profit besar dengan gabung di grup saham, ini bisa menjadi sangaaat berbahaya untuk anda. 

Atas dasar inilah, saya pribadi kurang sreg kalau mendirikan grup saham dengan tujuan menambah member sebanyak mungkin, atau hanya sekedar aktif terus di grup saham lain. 

Karena menurut saya, untuk menjadi seorang trader berpengalaman, semua harus kembali pada praktik2 yang anda lakukan sendiri, bukan bergantung pada grup saham. 

4. Rekan-rekan lain yang konsultasi 

Sebenarnya, di jam trading cukup banyak rekan2 trader yang bertanya tentang saham. Entah itu analisa saham, prediksi dan sebagainya. 

Karena seperti yang saya tuliskan di ebook-ebook saham yang saya terbitkan, anda bisa konsultasi / bertanya privat tentang saham jika ada yang ingin anda tanyakan. Baca juga: Ebook Trading & Belajar Saham, Ebook Panduan Memilih Saham Bagus, Ebook Intraday & One Day Trading Saham. 

Cukup banyak rekan2 trader yang bertanya tentang saham selama jam trading. Jadi, saya pribadi tidak ada banyak waktu untuk mengelola grup saham di WA / Telegram. Prinsip saya, jika saya membuat grup, saya harus bisa aktif memberikan layanan pada trader.. 

Nah, karena saya sendiri lebih fokus memantau market dan melayani pertanyaan2 privat trader saham, maka saya masih belum bisa terfokus untuk membuat grup2 saham di WA maupun telegram, baik yang sifatnya gratis maupun premium.. 

Apalagi, sarana2 belajar saham yang saya berikan pada anda baik melalui edukasi2 di Saham Gain dan ebook-ebook saham yang saya terbitkan itu sudah lebih dari cukup bagi anda, agar anda bisa melangkah pada arah tradingyang benar, sehingga anda bisa dapat profit konsisten. 

"Jadi Pak Heze nggak buat grup saham sama sekali?" Tanya anda 

Saya tetap memiliki grup saham GRATIS, yaitu grup saham di Facebook (FB), karena saya lihat banyak sekali trader yang mencari komunitas2 saham di FB, maka saya buatkan grupnya. Anda bisa join disini: Grup FB Saham Gain. 

Tetapi grup FB ini tentu tidak sama dengan grup WA / Telegram, di mana grup WA pasti jauhhh lebih ramai, dan tiap kali jam trading akan ada banyak chat2 dari trader. 

Di grup FB, saya lebih banyak menginformasikan hal2 seperti prediksi saham, dan edukasi-edukasi saham yang bermanfaat untuk anda pemula dan expert. Dan grup FB ini juga saya buat sebagai sarana trader untuk saling berbagi informasi misalnya tentang pembukaan rekening saham, sekuritas yang bagus dan lain2.. 

Setelah saya mengulas banyak tentang fakta2 grup saham yang sedang marak, saya berharap anda yang selama ini selalu mengandalkan grup saham, anda bisa meluruskan pandangan2 yang masih kurang tepat ini. 

Saya sendiri punya beberapa teman dekat dan saudara yang sama-sama menjalankan trading. Hanya bedanya, mereka adalah part time trader yang punya banyak pekerjaan kantoran. Mereka sering lembur, banyak proyek, tugas dinas dan lain sebagainya.. 

Tetapi mereka tetap menyempatkan diri untuk menganalisis saham, membeli saham, dan mereka bisa dapat profit (walaupun frekuensi tradingnya nggak terlalu banyak, karena kesibukan2 mereka masing2) tanpa harus bergabung di grup-grup saham yang saat ini lagi marak... 

Kenapa mereka bisa? Karena mereka mau menganalisis, dan punya mindset trading yang benar.. Bukan mengandalkan orang lain dan grup saham.. 

Jadi kalau trader yang sibuk saja bisa dapat profit tanpa bergabung di grup2 saham premium. Kalau ada trader yang sibuk tapi tetap mau melakukan analisa mandiri, dan mendapatkan profit... Kenapa anda tidak bisa? Anda pasti bisa, bahkan LEBIH BISA dari itu. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Belajar Saham: Memilih Saham yang Baik

Belajar Saham: Memilih Saham yang Baik

MEMILIH SAHAM YANG BAIK, merupakan salah satu pekerjaan utama seorang trader saham. Anda yang sudah mempelajari semua teori tentang analisa teknikal, tentang pasar saham. Anda mungkin rajin membaca berita-berita tentang pasar saham. 

Nah, dari semua yang sudah anda pelajari, anda harus bisa menerapkannya dalam praktik trading, yaitu memilih saham. Anda bisa mendapat profit di saham apabila anda paham cara membeli saham yang punya potensi naik. 

Memilih saham yang baik, harus bisa anda lakukan dan terapkan secara OTODIDAK dan mandiri. Hal ini karena anda trading menggunakan modal anda sendiri. Anda trading menggunakan akun saham anda pribadi. Kalau anda untung, anda yang dapat profitnya. Kalau anda rugi, anda sendirilah yang menanggung loss-nya. 

Pelajari juga: Langkah-langkah Belajar Saham Otodidak. Trader biasanya mengalami kendala merasa tidak memiliki banyak waktu untuk trading. 

Di satu sisi, banyak juga trader yang malas menganalisa dan memilih saham secara mandiri. Akhirnya trader hanya mengandalkan rekomendasi2 dari analis tanpa mencernanya terlebih dahulu. 

Padahal, memilih saham yang baik secara otodidak adalah tugas anda. Anda tidak bisa hanya bergantung pada orang lain, karena seperti yang paparkan sebelumnya, keuntungan dan kerugian di saham adalah 100% tanggungan anda. 

Jadi, di dalam trading anda harus bijaksana memilih saham dengan cara dan analisa yang tepat agar anda bisa menghasilkan profit yang maksimal. 

Maka dari itu, untuk anda yang ingin bisa memilih saham-saham yang layak dibeli secara otodidak, khususnya anda yang juga punya kesibukan2 lain sehingga tidak bisa 100% fokus di saham, di web Saham Gain anda bisa mendapatkan materi-materi dan praktik langsung yang sudah saya pribadi dan rekan-rekan trader terapkan.

Ada tiga 3 materi trading saham untuk memilih saham-saham yang baik, dengan cara yang simpel. Anda bisa mendapatkannya disini: 



Ebook Trading & Belajar saham banyak membahas belajar saham mulai pemula, full analisa teknikal dan strategi2 trading (mencari saham diskon, saham yang berpotensi koreksi, buy on weakness dan lain2), psikologis trading, panduan lengkap menyuusn trading plan, manajemen modal dan lain2.  

Ebook Panduan Memilih Saham Bagus adalah lanjutan ebook pertama, yang membahas cara-cara melakukan screening saham untuk menemukan saham2 bagus di stock pick, plus  strategi swing trading dan scalping trading. Baca juga: Cara Trading Cepat 15 Menit - Scalping Trading. 

Ebook Intraday & One Day Trading khusus membahas strategi2 trading harian (intraday trading) dan trading dibawah satu minggu, plus analisa tape reading untuk intraday.

Berikut rekan-rekan yang sudah mempraktikkan materi belajar saham otodidak full praktik untuk memilih saham: 

Trims ebooknya membantu banget jadinya trading saya lebih terarah. Kebetulan saya baru belajar trading dan waktunya susah untuk cek bursa, jadi setelah bikin stock pick dan watch list malamnya, besoknya lebih tenang

Saya sangat terbantu membaca ebook intraday, buku yang bagus buat newbie seperti saya. Saya mau pesan lagi Ebook Trading dan Belajar Saham dan Ebook Panduan Simpel Memilih Saham Bagus. Terus berkarya bikin ebook bagus Pak Heze

Siang pak Heze. Tq banget ebooknya bermanfaat banget. Kemarin begitu saya terima langsung saya pelajari. Tadi pagi saya praktekan dalam setengah hari bursa 3 saham sudah taking profit...  

 Is the best ebook Pak Heze. Setelah membaca berulang kali, saya jadi cepat mengerti dan paham tentang saham. Super lengkap ada teori dan praktik panduan lengkap step by step. 

Pak terima kasih saya sekarang sudah tercerahkan trading karena ebook dengan penyampaian yang simpel tapi tajam. Saya mulai cuan dengan analisa yang bapak jelaskan di ebook (testimonial terbaru rekan trader yang sudah mempraktikkan cara memilih / screening saham bagus untuk trading)

(Dan masih banyak rekan2 yang mempraktikkan cara-cara memilih saham otodidak di ebook saham. Anda bisa lihat melalui ulasan ebook2 yang ada pada link diatas). 

Tujuan dari adanya ebook-ebook ini, semua rekan trader bisa mulai trading dengan cara yang benar, dan mampu untuk memilih saham secara mandiri / otodidak (tidak bergantung pada trader lain), sehingga anda bisa mengetahui sendiri saham2 mana yang cocok untuk anda tradingkan. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Daftar Kantor Sekuritas Deposit Dibawah Rp5 Juta

Daftar Kantor Sekuritas Deposit Dibawah Rp5 Juta

Saya banyak sekali mendapat pertanyaan dari rekan-rekan pembaca web Saham Gain ini mengenai kantor sekuritas yang deposit minimumnya kecil. Setelah saya melakukan riset mengenai kantor sekuritas yang ada di Indonesia, memang sebagian besar kantor sekuritas minimum depositnya Rp5 juta atau bahkan diatas Rp5 juta (untuk pembukaan rekening online trading). 

Maka dari itu, di pos ini saya akan memberikan beberapa daftar kantor sekuritas saham yang memiliki modal minimum deposit kecil, yaitu dibawah Rp5 juta. Bagi anda yang ingin mulai buka rekening saham untuk trading / investasi saham, beberapa sekuritas dibawah ini bisa jadi referensi untuk anda: 

1. MNC Sekuritas

MNC Sekuritas adalah salah satu sekuritas yang gencar menggalakkan Program Yuk Nabung Saham, salah satu programnya yaitu Gemar Menabung Saham Indonesia. Modal minimum pembukaan rekening saham di MNC Sekuritas hanya Rp100.000 saja. Jadi, bagi anda yang punya modal kecil, tentu saja MNC Sekuritas ini bisa terjangkau untuk anda. Untuk info pembukaan rekening dan lain2, anda bisa lihat disini: MNC Sekuritas. 

2. BNI Sekuritas

BNI Sekuritas adalah sekuritas BUMN, di mana minimum deposit awalnya hanya Rp 100 ribu. Platform trading BNI Sekuritas juga sangat populer dan sering digunakan oleh kebanyakan trader. Dengan platform trading Esmart yang user friendly, anda akan mudah untuk melakukan analisis2 saham. Mengenai informasi minimum deposit untuk pembukaan rekening online Reguler, anda bisa baca disini: BNI Sekuritas. 

3. Philip Sekuritas

Deposit minimum Philip Sekuritas hanya Rp 1 juta saja. Philip Sekuritas juga termasuk sekuritas yang aplikasinya banyak digunakan. Mengenai info deposit minimum di Philip Sekuritas, anda bisa lihat informasinya diisni: Philip Sekuritas. 

4. Phintraco Sekuritas

Minimum deposit di Phintraco Sekuritas hanya Rp100 ribu saja. Bagi anda yang sedang mencari sekuritas yang minimum depositnya sangat kecil, Phintraco Sekuritas merupakan opsi yang tepat untuk anda. Informasi deposit minimum bisa anda lihat disini: Phintraco Sekuritas.

5. BCA Sekuritas 

Minimum deposit di BCA Sekuritas adalah Rp 1 juta. Platform trading BCA Sekuritas adalah BEST. Bagi anda yang sering trading, anda pasti sering mendengar aplikasi trading ini. Mengenai informasi deposit minimum, anda bisa lihat disini: BCA Sekuritas. 

6. Indopremier Sekuritas

Indopremier Sekuritas atau fitur softwarenya kita sering kenal dengan nama IPOT menawarkan minimum deposit yang sangat kecil (no minimum deposit). Dengan modal dibawah Rp1 juta anda sudah bisa melakukan deposit. Mengenai informasi deposit minimum, anda bisa lihat disini: Indopremier Sekuritas. 

Itulah 6 sekuritas yang menawarkan minimum deposit yang kecil. Minimum deposit ini berlaku untuk pembukaan rekening online trading. Kalau anda mau buka rekening saham dengan pelayanan full service broker, tentu saja minimum depositnya lebih besar.

Lalu, anda mendapat pertanyaan bagus: "Mana kelima sekuritas tersebut, mana yang paling recommended Pak Heze? 

Sebelum kita berbicara mana yang paling bagus, anda harus baca dulu: Tips Memilih Perusahaan Sekuritas Terbaik. Salah satu untuk menentukan sekuritas yang bagus adalah fasilitas, pelayanan, dan nominal fee-nya. Hal ini bisa anda lihat dan anda komparasi sendiri pada website resmi masing-masing perusahaan sekuritas. 

Namun kalau saya merekomendasikan, BNI Sekuritas adalah sekuritas yang recommended, selain karena populer dan software yang fiturnya cukup lengkap, BNI Sekuritas adalah sekuritas BUMN yang tentunya dijamin pemerintah. 

**Catatan: Pos ini BUKAN bertujuan untuk mempromosikan kantor sekuritas manapun kepada anda. Pos ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada anda tentang kantor sekuritas dengan deposit awal minimum. Setiap keputusan untuk membuka rekening saham dan memilih sekuritas 100% ada di tangan anda. 

Untuk anda yang ingin belajar saham lebih intens, dan menerapkan strategi2 serta praktik trading, anda bisa mendapatkan praktik-prakti trading yang saya terbitkan disini: Ebook Saham Pilihan Trader Terbaik - Diskon 15%. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Panduan Cara Membeli Saham Sido Muncul

Panduan Cara Membeli Saham Sido Muncul

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) adalah salah satu saham yang cukup populer di kalangan trader dan investor. Dan perusahaan Sido Muncul ini ternyata juga go public di Bursa saham sejak tanggal 18 Desember 2013.  

Produk SIDO yang terkenal yaitu produk jamu (merk Sido Muncul). Produk ini sangat mudah kita di pasaran, sehingga tidak sedikit rekan-rekan yang baru memulai investasi saham, ingin mencoba membeli saham SIDO tersebut. 

Mas kawin berupa saham SIDO... Keren juga idenya... (Berita dari CNBC Indonesia)

Lalu, bagaimana cara membeli saham Sido Muncul ini? Beberapa kali saya mendapatkan pertanyaan tersebut. Di pos ini, saya ingin berikan beberapa langkah sederhana agar anda bisa membeli saham Sido Muncul

Sebenarnya cara ini juga sama untuk membeli saham2 yang lain. Berikut cara membeli saham Sido Muncul

1. Membuka akun saham di kantor sekuritas 

Langkah pertama agar anda bisa membeli saham adalah dengan cara membuka akun saham di kantor sekuritas. Cara membuka akun saham di kantor sekuritas sudah saya bahas langkah2nya secara detail pada free ebook saham (33 halaman) disini: Ebook Gratis Panduan Membeli Saham Bagi Pemula. Anda bisa download (via 4shared) dan terapkan. 

2. Klik menu trade --> buy 

Sesudah anda membuka akun saham, semua aktivitas beli jual saham anda lakukan melalui software online saham dari kantor sekuritas tempat anda join tersebut. 

Setelah anda login melalui software online trading, anda bisa klik menu trade --> buy. Tampilannya kurang lebih sebagai berikut: 


Disini saya menggunakan software Danareksa Online. Tampilan tiap software online trading bisa berbeda, namun secara umum menu-menu utama kurang lebih sama. 

3. Setelah klik buy, lalu muncul tampilan berikut:

Cara membeli saham Sido Muncul
Untuk bisa membeli saham Sido Muncul, ketikkan kode sahamnya yaitu: SIDO (nomor 1). Lalu ketikkan juga jumlah lot dan harga yang ingin anda beli (nomor 2 dan 3). 

1 lot = 100 lembar saham. Jika harga saham SIDO 1.200 dan anda ingin membeli sebanyak 10 lot, maka uang yang harus anda keluarkan untuk membeli saham SIDO adalah 10 lot x 100 lembar x 1.200 = Rp1.200.000. Oleh karena itu, sesuaikan jumlah lot dengan modal yang anda punya.

Agar anda tidak salah memasukkan harga beli, anda harus memahami mekanisme perdagangan saham, terutama cara membaca BID dan OFFER saham. 

Mengenai pemahaman tentang mekanisme perdagangan dan cara belajar saham pemula - expert, sudah pernah saya bahas secara mendalam disini: Buku Saham. Anda bisa pelajari.

3. Menganalisa saham SIDO sebelum membeli 

Tujuan kita membeli saham adalah untuk mendapatkan untung. Membeli saham SIDO (dan juga saham2 lainnya) harus dilakukan dengan dasar analisis agar anda bisa membeli saham di harga yang bagus. 

Kalau anda ingin trading saham, anda harus pahami analisa teknikal. Baca juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. Analisis teknikal artinya anda harus memahami cara membaca dan menginterpretasikan chart suatu saham. 

Grafik saham SIDO
Sedangkan kalau anda ingin investasi, anda harus pelajari analisa fundamental. Pelajari: Analisis Fundamental Pemula - Expert. 

Itulah panduan cara membeli saham Sido Muncul. Untuk anda yang bertanya bagaimana cara membeli saham SIDO, anda bisa pelajari pos ini. 

Catatan tambahan: Pos ini bukan bermaksud merekomendasikan anda untuk membeli saham SIDO. Setiap saham harus anda analisa sebelum membeli. Pos ini lebih bertujuan untuk memberikan gambaran tentang mekanisme perdagangan dan software online trading. 




Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Trading Indeks IDX80 vs Indeks LQ45

Trading Indeks IDX80 vs Indeks LQ45

Saham2 yang masuk dalam Indeks LQ45 seringkali menjadi acuan para trader untuk memilih saham2 yang cenderung likuid, karena saham2 yang masuk dalam Indeks LQ45 ini memiliki pengaruh / menjadi motor penggerak IHSG. Baca juga: Daftar Saham Indeks LQ45 terbaru. 

Nah, sekarang ini Bursa Efek Indonesia (BEI) juga telah meluncurkan saham2 Indeks IDX80. Apa itu indeks IDX80? Di pos sebelumnya, kita sudah membahas bersama. Anda bisa baca lagi disini: Saham-saham Indeks IDX80.

Jadi mana yang lebih baik dijadikan sebagai acuan trading: Indeks LQ45 atau IDX80? Sebelum saya menjawab mana yang lebih bagus, saya akan memaparkan kelebihan dan kekurangan masing2 indeks. 

Indeks LQ45 kelebihannya adalah: Saham2 yang terdaftar di indeks ini, lebih disaring secara ketat untuk menghasilkan saham2 likuid yang mampu menjadi penggerak pasar atau yang bisa mewakili IHSG. Jadi anda yang biasanya trading dengan mengikuti dan mencermati arah pasar, indeks LQ45 ini sudah sangat cukup untuk anda jadikan benchmark trading anda.  

Namun kekurangannya, tentu saja kalau anda tradingnya cuma di 45 saham ini, pilihan anda akan sedikit. Karena di pasar saham, saham2 yang likuid sebenarnya nggak hanya LQ45. Tapi banyak juga saham2 lapis dua yang masih likuid dan bagus untuk trading. 

Nah, kelemahan di LQ45 ini ditutup dengan adanya indeks IDX80, di mana pada IDX80: Anda punya pilihan saham yang lebih banyak, karena IDX80 bukan hanya memasukkan 45 saham likuid, tapi ditambah lagi menjadi totalnya 80 saham yang disaring berdasarkan penilaian fundamental, free float dan likuiditasnya. 

Tapi setelah saya pelajari saham2 yang ada di IDX80, saya melihat beberapa saham yang secara likuiditas dan fundamental sebenarnya nggak bagus2 amat. Contohnya saham2 yang masuk IDX80 seperti BKSL, WOOD, HOKI, BEST. 

Beberapa saham seperti BKSL dan BEST ini juga rentan digoreng bandar. Dan sebagai informasi, BKSL ini juga sudah keluar dari LQ45 baru-baru ini, tapi dimasukkan dalam IDX80. Dan pergerakan BKSL sebelum keluar dari LQ45 juga mulai meragukan sekali, karena sahamnya (meskipun terkesan likuid) tapi banyak digoreng. 

Kesimpulannya: Semua indeks baik indeks LQ45 maupun IDX80 sebenarnya sama2 bisa dijadikan acuan untuk trading, khususnya anda yang sering menjadikan indeks sebagai acuan trading anda. 

Hanya yang perlu anda analisa lebih lanjut adalah: Kalau anda adalah tipikal trader yang benar2 memiliki profil toleransi risiko yang rendah (cenderung menghindari risiko), anda bisa pilih saham2 indeks LQ45 saja. Sedangkan untuk pemula, saya juga menyarankan anda untuk memulai dengan menjadikan indeks LQ45 sebagai acuan trading. 

Yap, karena indeks LQ45 ini memang jauh lebih populer dibandingkan IDX80, dan selain itu, alasan2 yang saya sebutkan tadi beberapa saham tambahan di indeks IDX80 adalah saham2 yang cukup berisiko untuk pemula.  

Sedangkan jika anda sudah biasa coba saham2 LQ45, anda baru bisa bandingkan dengan saham2 yang ada di IDX80, atau anda bisa trading langsung di saham2 yang masuk di IDX80. Anda yang ingin punya lebih banyak pilihan saham untuk acuan trading, anda bisa melirik saham2 di IDX80 ini. 

Tapi yang pertama harus anda kuasai dulu adalah saham2 di indeks LQ45-nya itu sendiri, karena LQ45 sampai saat ini tetap merupakan indeks yang paling populer dan mayoritas saham LQ45 adalah saham2 penggerak Bursa. Hal ini berbeda dengan saham2 IDX80, di mana ada banyak saham yang kapitalitasi pasarnya tidak terlalu besar.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.