Trading Saham Sebagai Penghasilan Tambahan

Trading Saham Sebagai Penghasilan Tambahan

Saya sering mendapatkan pertanyaan dari rekan-rekan maupun pembaca web Saham Gain ini yang ingin memulai trading saham. Namun banyak dari pemula yang ragu: 

Apakah saham bisa dijadikan sebagai sarana untuk tambahan penghasilan? Apakah trading trading saham harus dilakukan full time untuk memperoleh profit maksimal? Kalau saya seorang karyawan, apakah bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari saham? Apakah saham butuh modal besar untuk memulainya?

Di pos ini saya ingin memaparkan tentang profesi trading saham. Trading saham itu bisa dijalankan oleh berbagai kalangan. Baik anda yang ber-profesi sebagai karyawan, pengusaha, manajer, mahasiswa, security, PNS dan lain-lain, anda bisa melakukan trading saham. 

Satu hal lagi, trading saham bisa dilakukan dengan modal kecil. Baca juga: Modal Ideal Trading Saham. Anda tidak perlu memulai trading saham dengan modal puluhan bahkan ratusan juta. Dengan modal Rp1 juta anda sudah bisa memulai trading. 

Untuk anda yang ingin mulai trading sham, anda bisa pelajari langkah2 memulai trading saham disini: Ebook Gratis Panduan Membeli Saham Bagi Pemula. 

"Lalu bagaimana dengan orang-orang yang benar2 kaya dari saham seperti Lo Kheng Hong? Bukankah mereka trading / investasi saham secara full time? Jadi kalau part time trader, apa memang tetap bisa dapat untung Pak Heze?" Tanya anda ragu-ragu. 

Investor2 sukses juga memulai dari nol. Tentu saja mereka tidak langsung menjadi full time trader / investor dan langsung kaya dari saham. Semua ada prosesnya, yaitu proses pembelajaran, praktik, menganalisa. 

Tapi.... kalau tujuan anda adalah untuk mendapatkan PENGHASILAN TAMBAHAN dari saham, anda tidak perlu bersusah payah untuk menjadi investor2 saham sukses dunia kan? 

Lagian, untuk bisa untung di saham, anda harus menjadi diri anda sendiri. Jangan terpaku pada kesuksesan orang lain. Kesuksesan trader / investor bisa anda jadikan motivasi, namun anda sendirilah yang harus punya pengetahuan untuk memulai trading. 

Mayoritas trader saham di Indonesia adalah trader saham part time, di mana para trader part time memang memiliki aktivitas2 / pekerjaan utama lainnya. 

Trading saham itu memang tidak harus dilakukan secara full time, kecuali kalau anda punya tujuan menjadi full time trader. Anda bisa baca tulisan2 saya tentang hal tersebut disini: Full Time Trader Saham. 

Berikut adalah fakta-fakta trading saham yang belum dipahami oleh sebagian orang: 

- Trading saham itu tidak harus dilakukan setiap hari
- Trading saham bisa dilakukan dengan automatic order
- Anda bisa menganalisa saham setelah jam market tutup
- Anda bisa analisa saham saat weekend, malam hari, waktu free anda 
- Anda bisa pasang order sebelum jam market buka 
- Trading saham tidak harus beli jual saham dalam sehari
- Anda bisa hold saham dengan strategi swing trading (tidak trading cepat) 
- Trading saham bisa dimulai dengan modal kecil 
- Anda tidak harus memonitor saham tiap jam market buka 

Dari fakta-fakta yang saya paparkan diatas (dan hal ini sudah banyak dialami rekan2 yang trading part time), hal ini menunjukkan bahwa trading saham bisa dilakukan secara part time dan fleksibel. 

Berikut salah satu contoh rekan yang menjalankan aktivitas part time trading (trading tidak harus dilakukan full time dan memantau market setiap saat). 

Anda bisa pelajari strategi memilih saham untuk pekerja kantoran dan profesi2 lainnya disini: Panduan Simpel dan Efektif Menemukan Saham Bagus.

Trims ebooknya membantu banget jadinya trading saya lebih terarah. Kebetulan saya baru belajar trading dan waktunya susah untuk cek bursa, jadi setelah bikin stock pick dan watch list malamnya, besoknya lebih tenang

Jadi, kalau anda ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari saham, anda tidak perlu ragu untuk memulainya. Just action, dan pelajari ilmunya. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Saham Stock Split, Layak Dibeli?

Saham Stock Split, Layak Dibeli?

Aksi korporasi stock split adalah aksi korporasi yang sangat menarik bagi kalangan trader maupun investor saham. Ketika ada perusahaan yang melakukan stock split, saya sering mendapatkan pertanyaan2 masuk: 

"Apakah saham A sudah layak dibeli?" 
"Apakah saham B akan naik tinggi setelah stock split?"
"Saham C mau stock split. Di harga berapa sebaiknya buy?" 

Dan masih banyak pertanyaan lainnya. Bahkan banyak trader yang langsung membeli saham setelah saham tersebut resmi stock split. Hal ini biasanya terjadi pada saham2 blue chip seperti UNVR, BBRI, BMRI yang pernah melakukan stock split dan langsung diborong oleh trader. 

Yang jadi pertanyaan untuk kita analisis bersama adalah: "Apakah saham yang melakukan stock split berarti sahamnya layak dibeli?" 

"Apakah saham yang stock split itu punya potensi naik lagi karena harganya menjadi jauh lebih murah?"

Menurut saya pribadi, saham yang stock split BELUM TENTU sahamnya LAYAK DIBELI. Meskipun saham tersebut tampak sudah murah, meskipun saham yang stock split adalah saham blue chip, anda harus melakukan analisa dan pengamatan yang lebih dalam. 

Faktanya, banyak saham yang pasca stock split justru harganya cenderung turun. Anda bisa perhatikan beberapa saham berikut (saham UNVR dan saham ANDI) setelah melakukan stock split: 



Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sempat menjadi trending topic ketika akan melakukan stock split. Dan setelah UNVR stock split (lihat chart pertama, tanda lingkaran), saham UNVR justru turun dari harga 8.500 ke 8.000 selama 1 bulan. 

Padahal UNVR adalah saham yang kinerjanya sangat baik, tapi kenapa harga sahamnya justru turun pasca stock split? Kita akan bahas di beberapa paragraf selanjutnya. 

Kedua, saham PT Andira Agro Tbk (ANDI) melakukan stock split dan pasca stock split (chart kedua tanda lingkaran), harga sahamnya ternyata turun terus, dan kembali ke harga gocap (tidak ada transaksi trading lagi). 

Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa saham2 yang stock split bukan jaminan bahwa harganya bakalan naik lagi dengan cepat hanya karena faktor "sudah murah". 

Ada banyak penyebab yang membuat suatu saham cenderung bergerak naik dan turun pasca stock split yaitu: 

1. Kinerja fundamental perusahaan tersebut 

Ini adalah faktor yang sangat mempengaruhi minat trader untuk membeli saham. Mayoritas perusahaan yang fundamentalnya jelek, harga sahamnya justru sangat mudah jatuh pasca stock split. 

Saham ANDI misalnya (contoh diatas), di mana kinerja fundamentalnya tidak menonjol dan harga sahamnya tidak likuid. Maka ketika stock split, sahamnya justru turun terus. 

Hal ini sudah banyak sekali terjadi di saham2 lapis tiga. Saham ANDI hanyalah salah satu contoh saham yang anjlok dan balik gocap setelah stock split. Anda bisa mencari informasi stock split disini: IDX Stock Split, dan amati bagaimana pergerakan saham2 lapis tiga setelah stock split, biasanya harganya cenderung turun. 

2. Momentum pasar saat itu 

Lalu kenapa saham sekelas UNVR harganya juga bisa turun pasca stock split? Salah satunya dikarenakan momentum market. Kebetulan sekali.... UNVR melakukan stock split di saat IHSG lagi jelek-jeleknya saat itu. 

Sehingga, dengan momentum market yang kurang baik, meskipun suatu saham bagus melakukan stock split, market belum tertarik untuk mengangkat harga sahamnya. 

3. Kecenderungan reaksi pelaku pasar 

Selain itu, mayoritas saham yang stock split, umumnya harganya memang tidak langsung bergerak uptrend dan naik terus. Reaksi pasar biasanya hanya euforia di beberapa jam pertama pasca stock split.

Setelah itu, harga sahamnya akan cenderung koreksi lagi. Hal ini karena pelaku pasar beranggapan bahwa saham yang stock split harganya masih 'kurang murah', sehingga masih banyak aksi jual untuk ambil di harga bawah. 

Hal ini pernah terjadi di saham BBRI pasca stock split, di mana harganya cenderung stagnan selama 1 mingguan (kondisi market stabil). Setelah 1-2 minggu, BBRI baru kembali menemukan jalur uptrendnya. 

Kesimpulannya, walaupun suatu saham sudah "murah" karena stock split, anda jangan langsung tergiur untuk membelinya. Analisalah lebih dalam. Kalau saham2 yang stock split adalah saham lapis tiga atau saham2 yang kinerjanya kurang bagus, saham tidak likuid, ada baiknya hindari saham tersebut. 

Sebaliknya, jika saham yang stock split adalah saham2 yang kinerja fundamentalnya bagus, anda harus pertimbangkan kondisi market saat itu, dan ada baiknya anda menunggu 1 mingguan (karena biasanya saham2 setelah stock split masih cenderung turun beberapa hari pertama). 

Terutama untuk anda trader jangka pendek, menunggu momentum trading dan tidak gegabah membeli saham hanya karena stock split itu sangatlah penting. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Strategi Trading: Saham LQ45 Terbaru

Strategi Trading: Saham LQ45 Terbaru

Saham LQ45 adalah salah satu indeks saham unggulan di Indonesia, di mana saham2 LQ45 berisi daftar 45 saham paling likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI). Setiap 6 bulan sekali, saham-saham LQ45 diperbaharui. Anda bisa baca pos saya disini untuk detailnya: Daftar Saham Indeks LQ45 Terbaru. 

Artinya, ada beberapa saham yang dikeluarkan dari saham LQ45. Dan diganti dengan beberapa saham baru yang dianggap memenuhi kriteria LQ45. Biasanya sekitar 3-4 saham akan diperbaharui di indeks saham LQ45. 

Saya juga seringkali share baik di web Saham Gain maupun di grup FB Saham Gain ketika indeks saham LQ45 diperbaharui. Dari situlah, saya beberapa kali menerima pertanyaan dan beberapa pembaca:

"Pak Heze kalau ada saham LQ45 yang baru masuk, apakah bagus untuk ditradingkan? Apakah ada potensi naik cepat?"

Tentu tidak ada jawaban hitam putih untuk pertanyaan ini, karena berdasarkan yang saya amati, saham-saham pendatang baru LQ45 tidak selalu naik. 

Namun banyak juga saham-saham yang baru menjadi pendatang di Indeks LQ45 harganya bisa naik tinggi. Jadi, saham2 pendatang baru sebenarnya bisa menjadi peluang anda untuk mendapatkan profit. 

Misalnya yang pernah saya temukan seperti saham BRPT, PWON, ACES yang harganya langsung naik drastis dalam sehari setelah menjadi anggota baru LQ45. Beberapa waktu lalu, saham ACES, TOWR dan TBIG masuk di Indeks LQ45. Apa yang terjadi dengan ketiga saham tersebut setelah menjadi anggota baru LQ45? Anda bisa lihat grafiknya masing-masing: 

Saham ACES

Saham TBIG

Saham TOWR
Setelah menjadi anggota baru LQ45, saham ACES langsung naik 9% sehari! Anda bisa lihat candle terakhirnya (tanda lingkaran), di mana candle hijau ACES sangat panjang, menunjukkan kenaikan harga saham yang sangat tinggi di hari itu. 

Sangat jarang saham ACES bisa naik 9% sehari. Pada saat itu tidak ada sentimen apapun di saham ACES, bahkan IHSG sedang merah padam, tapi ACES bisa naik 9%. Yup, hal ini dikarenakan ACES masuk sebagai anggota baru LQ45, sehingga sahamnya banyak diborong trader. 

"Darimana Pak Heze bisa tahu kalau ACES naik karena jadi anggota LQ45?"

Karena kejadian2 seperti ini tidak hanya terjadi sekali, dan sudah sering terjadi di saham2 yang menjadi pendatang baru LQ45 di hari pertama. 

Lalu bagaimana dengan dan TBIG dan TOWR? Ternyata saham TBIG harganya justru turun (lihat chart diatas, tanda lingkaran) sedangkan TOWR harganya naik tapi hanya naik sangat tipis (rentang 830-845 saja). 

Apa yang bisa kita pelajari dari saham-saham pendatang baru LQ45 ini? 

Poin pentingnya adalah saham-saham pendatang baru LQ45 memiliki peluang untuk naik tinggi pasca pembaharuan indeks LQ45. Di sisi lain, tidak semua saham pendatang baru LQ45 pasti akan naik.  

Kalau anda ingin memanfaatkan peluang profit dengan membeli saham2 LQ45 terbaru, maka anda bisa mempertimbangkan beberapa strategi berikut: 

1. Pilih saham yang paling likuid (naik-turunnya paling terlihat)

Sebagai contoh saham ACES adalah saham yang paling likuid, dan punya fluktuatif yang lebih cepat dibandingkan TBIG dan TOWR. Saham-saham yang lebih likuid (mudah naik-turun dan tidak stagnan), umumnya harganya akan lebih mudah diangkat oleh trader dibandingkan saham2 yang geraknya lambat. 

Dalam hal ini, anda memang butuh pengalaman pribadi untuk sering mengamati pergerakan harga saham, analisa chart, supaya anda bisa melihat saham2 yang cenderung lebih likuid dan tidak. 

2. Pilih saham yang harganya lagi murah secara teknikal 

Tidak semua saham yang masuk LQ45 adalah saham-saham yang harganya sedang diskon secara teknikal. Kalau harga saham saat itu sudah naik tinggi, maka sangat mungkin saham tersebut akan sulit untuk naik. 

Hal ini terlihat pada saham TOWR dan TBIG. Anda bisa perhatikan bahwa kedua saham tersebut harganya sudah naik tinggi sebelumnya, sehingga kemungkinan pelaku pasar tidak terlalu tertarik untuk mengangkat kembali harganya lebih tinggi, walaupun keduanya menjadi anggota baru saham2 LQ45. 

Anda bisa pelajari juga cara memilih saham murah disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

3. Tetap lakukan analisa teknikal 

Walaupun banyak saham yang diangkat harganya (selama 1-2 hari) setelah menjadi anggota baru LQ45, bukan berarti anda bisa langsung membeli sahamnya. 

Anda harus tetap melakukan analisa teknikal, mengamati pergerakan chart, termasuk lakukan analisa2 seperti poin pertama dan kedua, agar anda bisa memutuskan dengan lebih jernih, apakah saham tersebut layak dibeli secara teknikal atau tidak. 

"Pak Heze memang apa alasannya saham yang baru masuk LQ45 kok terkadang harganya bisa naik tinggi?" Tanya anda penasaran. 

Sebenarnya lebih ke arah EUFORIA PASAR saja sih. Sama sekali nggak ada hubungan dengan fundamental perusahaan. Saham2 yang bisa masuk di LQ45 ibaratnya adalah sentimen positif untuk saham tersebut. 

Tapi yang namanya euforia, biasanya tidak akan bertahan lama. Maka dari itu, kalau anda ingin trading di saham2 LQ45 pendatang baru, setelah harganya berhasil naik tinggi, alangkah baiknya anda pertimbangkan untuk take profit di hari yang sama atau keesokan harinya. 

Karena setelah masa euforia habis, harganya akan cenderung turun (kalau saham sudah naik tinggi sehari, biasanya besok langsung cenderung turun)

Semoga pos ini menjawab pertanyaan rekan2 mengenai strategi trading di saham-saham LQ45 pendatang baru. Salam profit.. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Day Trading Saham

Day Trading Saham

Day trading (trading harian) seringkali diterapkan oleh para trader forex. Namun di pasar saham, strategi day trading ini ternyata juga banyak diterapkan oleh trader yang ingin meraih profit dalam jangka waktu yang lebih singkat. 

Di pos sebelumnya: Strategi Trading Cepat: Trading Menitan & Harian kita sudah membahas bahwa strategi day trading itu bisa dibedakan menjadi strategi scalping trading dan intraday trading. Untuk cara mencari saham2 bagus untuk day trading, anda bisa pelajari disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham (357 halaman). 

Day trading adalah solusi untuk anda para trader saham yang ingin bisa take profit di saham-saham pilihan dengan rentang waktu yang tidak terlalu panjang. 

Tapi sayangnya, banyak sekali trader yang "menyalahgunakan" strategi day trading untuk gambling di saham. Sehingga pada akhirnya timbullah persepsi bahwa day trading itu identik dengan gambling, karena day trading dianggap hanya mengandalkan 'arah angin' yang ada di pasar untuk trading dan fluktuatif harga saham harian dianggap berisiko untuk day trader. 

Day trading juga dimanfaatkan oleh trader-trader saham yang ingin dapat profit terus menerus dari saham. Akhirnya banyak trader yang membeli saham hanya karena faktor emosi (ingin cepat kaya, ingin dapat untung secara instan). 

Tidak heran kalau ujung-ujungnya yang justru bangkrut karena menerapkan strategi day trading yang salah, yang mengarah pada gambling. 

Padahal di dalam praktikknya, memilih saham untuk day trading itu sangat membutuhkan kepekaan trader (melihat momentum) dan analisa yang benar. 

Day trading memang 'lebih menguras energi', karena anda harus lebih sering memantau saham untuk mendapatkan profit jangka pendek, dibandingkan kalau anda melakukan swing trading atau trading jangka menengah. 

Oleh karena itu, anda harus mampu mengontrol aktivitas trading. Jangan sampai anda overtrading, yang pada akhirnya membuat anda tidak fokus memilih saham dan gambling. 

Jadi kembali lagi, strategi day trading tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Selain menganalisa, melihat momentum trading, anda harus bisa MENGONTROL PSIKOLOGIS dan KEBUTUHAN TRADING anda. 

Kalau anda sudah merasa profit tercukupi (idealnya day trading cukup dilakukan 1-2 kali transaksi maksimal dalam sehari), maka saran saya, anda harus berhenti trading di hari itu. Kalau anda merasa capek trading. Anda merasa pasar saham belum bagus untuk trading pendek, saran saya anda harus berhenti dari aktivitas trading, dan banyak wait and see. 

Mengingat strategi day trading banyak 'disalahgunakan' oleh trader untuk cepat kaya di saham, maka sebelum anda memutuskan untuk melakukan day trading, anda perlu memperhatikan hal-hal penting berikut: 

1. Hindari day trading apabila anda berpikir bahwa dengan day trading anda bisa mendapatkan kekayaan instan dari saham. Hal ini karena day trading butuh analisa dan manajemen modal yang baik, sama seperti strategi trading lainnya.

2. Hindari day trading apabila strategi day trading tidak sesuai dengan karakter anda. Artinya, kalau anda lebih cocok menjadi seorang swing trader, maka anda tidak perlu memaksakan untuk melakukan day trading hanya karena ikut-ikutan trader lain. 

3. Hindari day trading apabila anda ingin dapat untung di saham setiap hari, setiap saat. Faktanya, tidak setiap saat kondisi pasar saham bagus. Anda harus bisa melihat momentum trading yang bagus.

4. Hindari day trading jika anda ingin mendapatkan profit puluhan persen dari saham2 yang anda beli. Target ideal day trading adalah 1-3% secara konsisten. Untuk trader2 berpengalaman, anda pasti paham bahwa target 1-3% harian itu bukanlah target yang kecil. Anda harus memasang target yang realistis. 

Day trading adalah sebenarnya strategi yang bagus, terutama bisa anda manfaatkan untuk mendapatkan profit dari technical rebound saham, ketika IHSG dan mayoritas saham sedang drop. Tetapi bukan berarti anda bisa cepat kaya dari day trading, karena strategi dan analisa yang benar tetap merupakan kunci sukses utama dalam pemilihan saham. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Modal untuk Trading Saham, Berapa Besar?

Modal untuk Trading Saham, Berapa Besar?

Pada pos: Berapa Modal Ideal untuk Trading Saham? Saya pernah menuliskan bahwa tidak ada ukuran secara kuantitatif dan baku terkait berapa modal ideal untuk trading. Yap, kalau anda mau tahu berapa modal ideal untuk trading, itu semua tergantung dari kesiapan psikologis anda dalam mengelola besaran modal tertentu. 

Nah di beberapa grup saham yang saya temui, saya sering melihat trader-trader pemula dengan modal kecil yang menunjukkan portofolio sahamnya, di mana ternyata cukup banyak trader yang memiliki modal hanya Rp300 ribu-an bahkan dibawah itu dan sudah mulai membeli beberapa saham. 

Tentu tidak ada salahnya. Tapi coba anda tebak, kira-kira saham apa yang harganya Rp200-300 ribu, namun punya fundamental dan likuiditas (analisa teknikal) yang baik? Sedikit sekali, bahkan jarang saya temui saham2 yang harganya sangat murah (secara nominal bukan valuasi), namun fundamental dan likuiditasnya okee banget. 

Paling beberapa saham yang harganya murah yang bisa anda beli dengan modal Rp200-300 ribuan adalah CTRA, PWON, KLBF yang menurut saya memiliki teknikal dan fundamental yang cukup baik. 

Namun untuk saham2 blue chip yang harganya diatas itu, seperti HMSP misalnya. Untuk beli satu lot saja anda butuh duit sekitar Rp380.000. Artinya, untuk beli saham yang bagus secara teknikal dan fundamental, modal Rp100-3o0 ribu belumlah cukup. 

Meskipun dengan modal Rp200 ribuan anda sebenarnya sudah bisa punya lebih dari 3 saham.. Tapi ya itu tadi, kalau modalnya segitu, kualitas saham yang anda beli nggak akan bisa bagus. Anda bisa beli saham yang harganya Rp60, Rp100. 

Jadi sudah bisa dilihat secara kasat mata, trader yang mulai beli saham dengan bondo modal hanya Rp100-300 ribu, isinya umumnya adalah saham2 lapis tiga yang kurang likuid, kurang peminat, saham beredarnya sedikit dan fundamentalnya juga tidak seberapa baik. 

Ini yang kemudian menjadi berbahaya untuk trader pemula karena komposisi porto yang nggak karuan ini bisa berpengaruh pada trading anda kedepan. 

Tujuan anda bisnis saham adalah supaya untung. Maka harusnya anda membeli saham2 yang secara teknikal ataupun fundamental bagus dan layak trading, bukan sekedar saham yang harganya murah. 

Artinya, walaupun modal ideal untuk trading saham itu tidak ada aturan baku. Dan meskipun dengan modal Rp100-300 ribu anda sudah bisa beli saham, tapi alangkah baiknya anda tidak terburu beli saham dulu kalau modal anda masih sekecil itu. 

Di pos ini: Beli Saham Hanya dengan Modal Rp100 Ribu, saya juga menuliskan bahwa dengan modal Rp100 ribu, pilihan saham bagus tidak akan banyak. 

Di sisi lain, sekuritas2 saham pasti bakalan sering mengedukasi calon nasabahnya untuk nabung saham atau trading dengan modal minimal Rp100 ribu. Tetapi sekali lagi, anda tidak sarankan untuk langsung beli saham kalau modal anda masih sekecil itu. 

"Terus gimana nih solusinya Pak Heze? Modal saya sekarang cuma Rp300 ribu aja buat trading. Modal idealnya berapa buat trading pemula?" Tanya anda 

Saya sarankan pada anda, supaya anda bisa memiliki saham2 yang kualitasnya lebih bagus, kumpulkan dulu modal anda sampai Rp1-2 juta. Saya rasa tidak sulit mengelola modal Rp1-2 juta untuk trading pemula.

Nah jika modal anda masih Rp200-300 ribu sekarang, anda nggak keburu trading, daripada anda malah beli saham2 yang tidak jelas. Mending kumpulkan dulu modal anda, barulah anda beli saham yang lebih bagus secara teknikal maupun fundamental. Baca juga: Cara Membaca dan Mencari Saham Bagus. 

Selama masa-masa anda mengumpulkan modal, daripada anda tidak trading sama sekali, anda bisa memanfaatkannya dengan trading virtual / demo trading. Baca juga: Tips Menambah Modal untuk Trading/Investasi. 

Jadi dalam demo trading, anda menganalisa saham, dan membeli saham tapi tidak pakai modal beneran. Anda catat sendiri beli saham apa, tentukan sendiri modal anda berapa (sesuaikan dengan target awal modal anda), anda catat juga jual saham apa di excel anda sendiri. 

Anda bisa download kalkulator excel, bisa untuk mencatat demo trading maupun trading riil anda disini: Download Kalkulator Excel untuk Trading Saham.  

"Bung Heze, kalau demo trading apa perlu pakai aplikasi khusus?"

Tidak perlu. Demo trading yang saya sarankan justru anda pakai software trading anda sendiri yang sudah anda join di sekuritas. Hal ini bertujuan supaya anda lebih familiar dan mengerti dengan menu2 software trading anda.

Di luar sana memang banyak penyedia akun untuk virtual trading, tetapi akun-akun tersebut tentu saja akan berbeda dengan tampilan akun di software sekuritas yang anda join. 

Jadi jika anda mau lebih paham dengan software trading anda, pakailah software anda untuk demo trading. So, ada baiknya kalau anda mau virtual trading, anda hendaknya buka rekening saham dulu di kantor sekuritas anda. 

Dengan begitu, selain anda familiar dengan software trading anda, anda juga lebih mengerti analisa teknikal. Sehingga, waktu nanti modal anda sudah terkumpul Rp1-2 juta, anda sudah jauh lebih siap dengan trading saham. 

Dengan modal Rp1-2 juta ini tadi, mungkin anda sudah bisa beli saham2 yang harganya agak tinggi, dan teknikalnya bagus. Meskipun anda hanya bisa beli 1-5 lot saja misalnya, but it's ok. 

Ketimbang anda punya modal Rp300 ribu anda bisa beli 20 lot saham murah tapi kualitas sahamnya jelek. Karena target pemula bukanlah mencari profit sebesar mungkin. Tahapan awal, anda harus belajar bagaimana cara memilih saham yang benar plus meminimalkan risiko kerugian. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI) Sampai Sekarang

Sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI) Sampai Sekarang

Pasar modal dan pasar saham tidak pernah lepas dari peran Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI memiliki tugas-tugas antara lain adalah mengatur mekanisme perdagangan trading saham agar dapat terlaksana dengan wajar, sehat dan wajar. Anda pasti sering mendengar istilah BEI ini. BEI sendiri kantor pusat / gedungnya ada di Jakarta, sedangkan cabangnya ada di Surabaya. 

Ngomong-ngomong tentang BEI, BEI sebenarnya sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Dan sampai sekarang fungsi dan peran BEI terus dijalankan sebagaimana mestinya. Kalau anda ingin tahu tentang sejarah Bursa Efek Indonesia, berikut sejarah terbentuknya Bursa Efek Indonesia sampai sekarang:

[Desember 1912] Bursa Efek Indonesia pertama kali dibentuk di Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda. 

[1914-1918] Bursa Efek di Batavia sempat ditutup karena Perang Dunia I

[1925-1942] Bursa Efek dibuka kembali di Jakarta, bersama-sama dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya. Namun Bursa Efek Semarang dan Surabaya ditutup kembali tahun 1939.

[Awal tahun 1939] Bursa Efek di Semarang dan Surabaya kembali ditutup karena isu politik Perang Dunia II

[1942-1952] Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali karena adanya Perang Dunia II

[1956] Bursa Efek kembali tidak aktif karena program nasionalisasi perusahaan Belanda

[1956-1977] Perdagangan di Bursa Efek vakum total

[10 Agustus 1977] Awal kebangkitan Bursa Efek. Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto, dengan nama Bursa Efek Jakarta. BEJ berada dibawah Bapepam (Badan Pelaksana Pasar Modal). Pengaktifan kembali pasar modal ditandai dengan PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama yang go public.

[1977-1987] Perdagangan di Bursa Efek lesu. Tahun 1987, jumlah emiten baru mencapai 24. Sedangkan masyarakat lebih memilih instrumen perbankan ketimbang pasar modal. 

[1987] Hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 1987) yang memberikan kemudahan bagi emiten untuk melakukan Penawaran Umum dan investor asing untuk menanamkan modal di pasar modal Indonesia.

[1988-1990] Paket deregulasi di bidang Perbankan dan Pasar Modal diluncurkan. BEJ terbuka untuk asing, dan aktivitas di Bursa mulai meningkat. 

[2 Juni 1988] Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer. 

[Desember 1988] Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal. 

[16 Juni 1989] Bursa Efek Surabaya (BES) mulai berporeasi dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta, yaitu PT Bursa Efek Surabaya.

[13 Juli 1992] Swastanisasi BEJ. Bapepam berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.

[22 Mei 1995] Sistem Operasi Perdagangan di BEJ mulai dilaksanakan dengan sistem komputer JATS (Jakarta Automatic Trading System). 

[10 November 1995] Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai berlaku Januari 1996.

[1995] Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya. 

[2000] Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (Scriptless) mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia.

[2002] BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote trading). 

[30 November 2007] Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) dan Bursa Efek Jakarta (BEJ) menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI)

[2 Maret 2009] Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT Bursa Efek Indonesia bernama JATS-NextG


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Bolehkah Merubah Sistem Trading (Trading Plan)?

Bolehkah Merubah Sistem Trading (Trading Plan)?

Sistem trading (trading plan) harus anda miliki pada saat anda trading. Karena dengan trading plan, anda bisa mengetahui kemana anda akan trading (saham apa yang mau anda beli, anda mau jual di harga berapa, anda mau beli berapa saham, dan lain2). 

Trading plan ini ibarat kompas ketika anda sedang berlayar. Dengan adanya kompas, anda tidak akan tersesat. Anda tahu kearah mana anda harus berlayar. Hal ini sama juga dengan trading plan dalam saham.

Saya pernah pertanyaan dari trader: "Bung Heze, boleh nggak merubah trading plan yang udah kita buat? Kalau boleh, kapan sebaiknya kita merubah trading plan saham?"

Inilah yang akan menjadi fokus pembahasan kita di pos ini, karena faktanya masih banyak trader yang merubah trading di pada momen yang tidak tepat. 

Merubah trading plan tentu saja boleh. Saya pribadi bahkan sudah berkali-kali merubah trading plan, sebelum akhirnya saya menemukan sistem trading yang cocok untuk saya. Tidak ada larangan untuk merubah trading plan.. Tapi.... 

Anda harus merubah trading plan di saat yang benar. Kesalahan utama trader dan paling sering yang saya jumpai, trader langsung merubah trading plannya ketika trader rugi. Dalam kasus yang lebih parah, trader langsung merubah trading plan hanya karena saham yang dibeli langsung turun.    

Merubah trading plan bukanlah seperti itu. Bukan berarti ketika anda rugi sekali, anda langsung merubah trading plan anda. Bukan berarti ketika saham yang anda beli turun, anda langsung merubah trading plan. 

Kalau anda mau menguji apakah trading plan anda berhasil dan akurat, anda harus mengujinya beberapa kali paling tidak lebih dari 3 kali, barulah anda bisa menyimpulkan apakah trading plan yang anda jalankan itu akurat atau tidak.  

Karena kalau anda rugi sekali-dua kali, bisa jadi bukan karena trading plan anda yang jelek, tetapi karena mood anda yang saat itu lagi buruk. Atau karena psikologis anda saat itu sedang jelek. Anda sedang tidak bisa berpikir dengan jernih, terburu-buru dan sebagainya.  

[Catatan: Anda yang belum paham cara menyusun trading plan, dan menjalankan trading plan yang tepat untuk mendapatkan profit konsisten, anda bisa menerapkan praktiknya disini: Membuat dan Menyusun Trading Plan Saham.] 

Jadi, kalau anda mau ubah trading plan, ubahlah ketika trading plan tersebut memang tidak menguntungkan untuk anda, setelah anda mengujinya beberapa kali. Bukan hanya sekali saja. 

Anda juga tidak saya sarankan untuk merubah trading plan, hanya karena saham anda turun setelah anda beli. Banyak kasus di mana sebenarnya trading plan yang sudah dijalankan trader itu bagus. 

Namun hanya karena sahamnya langsung turun setelah dibeli, trader langsung ganti trading plan. Ternyata trader cuma butuh waktu saja untuk menunggu sahamnya naik. Justru dengan trading plan baru, tidak membawa hasil yang lebih baik.  

Apabila dengan trading plan anda, saham yang anda turun, terus 3 hari kemudian saham anda naik, dan anda untung, maka anda tidak bisa mengatakan trading plan anda gagal. Justru sebaliknya, trading plan anda berhasil, karena saham anda bisa naik.  

Tapi kalau dengan trading plan yang anda jalankan sekarang, sudah lebih dari 3 kali saham yang anda beli turun dan tidak balik ke harga beli anda, sehingga anda nyangkut atau terpaksa cut loss, maka anda harus ubah trading plan anda. Itu bisa berarti trading plan yang anda jalankan tidak cocok dengan gaya trading anda. 

Nah, jika anda sudah menemukan sistem trading yang bisa membuat anda profit konsisten, saya sarankan agar anda terus menggunakan trading plan anda tersebut. Jangan terus merubah trading plan dengan harapan anda bisa dapat untung yang jauh lebih besar. 

Anda yang sudah menemukan trading plan yang cocok, pakailah terus, maka seiring berjalannya waktu, modal anda bertambah, analisa anda semakin tajam, dan profit anda meningkat terus. 

Jadi kita bersama dapat menyimpulkan bahwa merubah trading plan itu boleh, tapi ujilah dahulu trading plan anda beberapa kali. Jika trading plan tidak menguntungkan, ubah trading plan anda. 

Sebaliknya, anda yang sudah menemukan trading plan yang cocok, jangan merubah lagi trading plan anda, tapi gunakan, asah dan anda cukup kembangkan (modifikasi) trading plan anda.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.