Strategi Trading Saham Anti Nyangkut

Strategi Trading Saham Anti Nyangkut

Beberapa kali saya mendapat pertanyaan dari para rekan trader, dan pertanyaannya cukup menarik untuk kita bahas bersama. Pertanyaanya sebagai berikut: 

"Bung Heze, bagaimana caranya supaya kita trading dan saham yang kita beli tidak pernah nyangkut, bisa untung terus setiap kali beli saham?" 

Sebelum saya menjelaskan lebih banyak, saham nyangkut berarti anda membeli saham dengan harapan naik. Alih-alih naik, saham yang anda beli justru turun dibawah harga beli anda. Namun anda tidak menjual saham anda (anda mengalami floating loss), dan berharap serta menunggu saham anda naik, sehingga anda bisa jual untung.  

Saya yakin semua trader pasti pernah mengalami hal ini. Sekalipun anda trader yang sudah berpengalaman, anda pasti akan tetap mengalami saham yang anda beli harganya turun alias nyangkut. 

Tapi sebenarnya level nyangkut suatu saham itu tidak bisa disama-ratakan. Karena nyangkut di saham itu biasanya terjadi dalam dua kondisi berikut: 

1. Ada trader yang sahamnya nyangkut dalam jangka waktu panjang (biasanya terjadi karena trader tidak tahu dengan saham yang dibeli). 

2. Ada trader yang sahamnya hanya nyangkut beberapa hari. Setelah itu, sahamnya naik lebih tinggi, dan akhirnya trader bisa meraup profit (lebih tepatnya bukan nyangkut, karena anda tahu saham apa yang anda beli, dan anda cuma butuh SEDIKIT waktu saja untuk dapat untung). 

Kalau anda sekarang ada di posisi nomor 1, maka anda harus melakukan evaluasi trading. Saham nyangkut sampai berlarut-larut bisa mengindikasikan bahwa trader belum memahami strategi trading yang benar, sehingga trader tidak punya 'kompas trading'. Trader tidak tahu saham seperti apa yang harus dibeli. Ini adalah salah satu penyebab utama anda nyangkut. 

Namun kalau anda ada di posisi kedua sekarang, maka ini adalah hal yang wajar. Karena sangat mungkin saham yang anda beli bisa saja harganya turun dulu sebelum rebound. Selama analisis anda benar, saham yang anda beli juga benar, anda cuma perlu menunggu waktu (yang tidak lama) agar anda meraup profit yang ideal. 

STRATEGI TRADING SAHAM ANTI NYANGKUT 

Jadi, gimana caranya supaya saham yang anda beli nggak perlu nyangkut? Apakah ada strategi trading saham anti nyangkut? Nyangkut di saham bisa diminimalkan dengan dua hal utama: 

1. Kemampuan memilih saham yang benar 

Jika anda paham cara memilih saham-saham yang benar, tidak gambling, mengerti analisa yang digunakan untuk membeli saham naik, percayalah risiko nyangkut itu dapat ditekan semaksimal mungkin. Cara memilih saham-saham yang benar untuk trading pernah saya ulas disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih (Screening) Saham Bagus. 

Anda harus bisa membaca saham-saham yang akan breakout, membedakan saham yang murah secara teknikal dan siap untuk rebound. Baca juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon. Carilah saham-saham yang selalu dibeli lagi setelah turun.

Jadi kalau anda tahu analisa apa yang anda gunakan untuk trading, anda mengetahui alasan kenapa anda beli saham tersebut, anda paham momentum. Lalu, saham yang anda beli turun, anda tidak butuh waktu lama agar saham anda bisa naik lagi, dan anda mendapatkan profit yang maksimal. Hal ini sudah saya buktikan sendiri berkali-kali. 

Dan sebenarnya kalau saham anda hanya turun satu-dua hari, lalu saham anda bisa naik dan profit, maka agak kurang tepat juga kalau kita mengatakan 'nyangkut', karena nyangkut umumnya terjadi karena trader tidak memiliki pengetahuan yang benar tentang cara trading. 

Nah karena trader tidak tahu apa yang harus dilakukan dalam trading, maka berujunglah pada saham nyangkut. Tapi kalau saham anda hanya turun sehari-dua hari dan anda beli saham yang benar, well seharusnya itu bukan nyangkut, tapi anda hanya perlu menunggu sedikit waktu untuk naik. Karena trading saham itu juga termasuk seni anda untuk menunggu.

Karena pasar saham itu berfluktuatif, jadi sangat wajar apabila saham yang anda beli turun. Tapi jangan sampai saham anda turun karena anda salah membeli saham. Kalau hal ini yang terjadi, maka portofolio saham anda akan acak adut, dan hal ini yang menyebabkan banyak trader akhirnya bubar total dari trading. 

2. Hindari saham-saham yang membuat anda rugi 

Kalau anda sudah pernah nyangkut di saham tertentu, anda harus pelajari dan analisa kenapa anda nyangkut. Saham apa yang membuat anda nyangkut? Dengan demikian, pada trading2 selanjutnya, anda tidak mengulangi membeli saham dengan pola yang sama (yang membuat anda nyangkut). 

Hindari membeli saham karena: Saham tersebut ramai dibicarakan (tapi anda tidak tahu kenapa saham tersebut naik), saham tersebut naik turuunya tidak jelas atau terlalu ekstrem, anda tidak mengerti dengan analisis teknikal saham tersebut, anda membeli suatu saham hanya karena mau untung cepat (rasionalitas anda untuk analisa menjadi hilang). 

Yap, kalau anda tidak ingin nyangkut, paling tidak anda harus menghindari membeli saham karena alasan2 yang saya sebutkan tadi.

Gunakan analisa yang benar untuk membeli saham (baca poin nomor 1), maka risiko nyangkut itu akan sangat kecil.

Artikel ini saya tulis untuk menjawab pertanyaan2 para trader tentang strategi trading anti nyangkut. Anda perlu menerapkan dua poin yang saya tuliskan ini, agar profit yang anda dapatkan bisa lebih maksimal, dan konsisten.

Tentunya, tujuan lainnya supaya anda bisa menciptakan komposisi portofolio saham yang sehat. Jangan sampai porto anda diisi oleh saham2 nyangkut yang tidak berkualitas. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Kepada Siapa Kita Menjual Saham?

Kepada Siapa Kita Menjual Saham?

Pada saat anda membeli dan menjual saham, maka proses trading "tidak dilakukan secara langsung". Maksudnya adalah, seluruh aktivitas trading anda lakukan melalui software online trading, yang terhubung langsung ke sistem Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Saya pernah mendapatkan pertanyaan dari rekan trader pemula: "Pak, kepada siapa kita menjual saham? Kalau saya menjual saham ANTM di 800, lalu siapa yang bersedia untuk membeli saham ANTM yang kita jual tersebut?" 

Pertanyaan ini sebenarnya bisa dijawab melalui MEKANISME PERDAGANGAN DI PASAR SAHAM. Yup, yang saya maksud adalah melalui pemahaman cara membaca BID dan OFFER saham. 

Sebelum itu, perlu anda ketahui bahwa tampilan software online trading itu ibarat PASAR ONLINE. Kalau anda pergi ke pasar tradisional, maka anda tahu kepada siapa anda melakukan transaksi beli jual. Tapi kalau anda trading saham, anda memang tidak tahu siapa yang membeli dan menjual saham anda, karena semua dilakukan secara online dan tersistem. 

Jadi kalau memang anda tidak tahu kepada siapa anda menjual maupun membeli saham, anda perlu memahami sistem antrian saham, yaitu bid dan offer. Berikut adalah tampilan bid-offer saham AKRA: 

Kepada siapa kita menjual saham?
Kalau anda belum paham cara membaca bid-offer, anda bisa pelajari tulisan saya disini: Permintaan dan Penawaran (Bid-Offer) di Pasar Saham. 

Secara sederhana, bid adalah tempat orang-orang yang ingin membeli saham (Split adalah jumlah orang, bid lot adalah jumlah saham yang diminta sedangkan bid adalah harga saham itu sendiri beserta antriannya). 

Offer adalah tempat orang-orang yang ingin menjual saham tertentu. Untuk melihat antrian offer pada gambar diatas, anda bisa lihat yang saya beri tanda persegi hijau. 


Sedangkan offer split (tanda persegi biru, yang vertical) adalah jumlah orang yang ingin menawarkan saham-sahamnya untuk dijual. 

Jadi untuk menjawab pertanyaan: Kepada siapa kita menjual saham? Maka sesuai HUKUM PERMINTAAN DAN PENAWARAN, anda menjual saham kepada orang-orang yang ingin membeli saham (orang-orang yang ada di antrian BID). 

Sebaliknya, kalau anda ingin membeli saham, berarti anda membeli saham kepada orang-orang yang ingin menjual saham (orang-orang yang ada di antrian OFFER).

Di dalam antrian saham, kita juga mengenal adanya best bid dan best offer dan harga antrian. Disitulah anda secara tidak langsung berinteraksi dengan sesama para pedagang saham. 

Mengenai istilah2 best bid, best offer, bid, offer, anda bisa pelajari tiga part tulisan saya disini: 

- Permintaan dan Penawaran (Bid-Offer) Saham - Part I
- Permintaan dan Penawaran (Bid-Offer) Saham - Part II
- Permintaan dan Penawaran (Bid-Offer) Saham - Part III

Semoga pos ini bisa menjawab pertanyaan rekan-rekan yang bertanya tentang sedikit mekanisme perdagangan saham, terutama mengenai siapa yang bersedia membeli dan menjual saham kita? 

Walaupun di pasar saham kita tidak mengetahui secara langsung siapa pembeli dan penjualnya, namun jumlah pembeli dan penjual saham bisa anda lihat melalui antrian2 bid offer tersebut, dan melalui stock summary. Disitulah anda melakukan aktivitas trading dengan trader2 lain. 

Jadi anda tidak perlu khawatir kalau trading saham itu adalah transaksi fiktif dan menipu, karena pembeli dan penjual di pasar saham bisa anda lihat melalui bid offer itu tadi. Dan semua aktivitas trading saham, semuanya terhubung dengan sistem Bursa Efek Indonesia.

Jadi pada dasarnya, trading saham itu ya sama dengan aktivitas jual beli di pasar tradisional atau jual beli di mall. Hanya bedanya, trading saham dilakukan secara online. Untuk lebih mempermudah ilustrasi pasar saham, anda bisa baca pos saya disini:  Belajar Saham: Trading Saham Online.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Sekuritas Saham yang Bagus

Sekuritas Saham yang Bagus

Banyak rekan-rekan pemula yang masih bingung mencari referensi kantor sekuritas saham yang bagus untuk membuka akun online trading. Dan banyak juga rekan-rekan pemula yang bertanya: 

"Pak sekuritas apa yang bapak biasa gunakan buat trading / investasi?"

Jadi di pos ini saya ingin menjawab pertanyaan tentang sekuritas saham apa yang bagus, sekaligus menjawab sekuritas yang saya gunakan berdasarkan kelebihan dan kekurangannya juga. 

Sebelum saya menjawab, saya ingin menuliskan dahulu bahwa jawaban saya bukan bermaksud untuk promosi sekuritas. Namun saya menjawab berdasarkan pengalaman pribadi secara objektif. 

Software sekuritas yang saya gunakan untuk trading adalah software dari DANAREKSA SEKURITAS. Nama softwarenya: D'One (Danareksa Online). 

Kenapa saya memilih Danareksa Online? Sebenarnya saya dulu dikasi free akun dari sekuritas karena saya ikut jadi bagian dari tim edukasi saham Ã°Å¸™‚🙂. Jadi sebagai 'imbalannya', saya diberikan free akun di Danareksa. 

D'One yang saya pakai ini sudah sangat lama, saya lupa persisnya berapa tahun. Tapi yang jelas Danareksa tampilannya sudah di-upgrade beberapa kali. Sekarang namanya D'One Next-G. 

Tampilan Danareksa Online

Dalam perjalanan trading saya, ternyata D'One memiliki banyak kelebihan yang memudahkan saya pribadi untuk melakukan analisa2 dan watchlist saham, sehingga selama bertahun-tahun, saya masih 'setia' menggunakan D'One. 

Namun D'One juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut kelebihan dan kekurangan D'One berdasarkan pengalaman pribadi: 

Kelebihan Danareksa Online 

1. Tampilan yang lengkap, mulai dari tampilan chart, indikator yang lengkap (yang dibutuhkan trader), top stock dan lain2, sehingga memudahkan untuk analisa dan eksperimen teknikal. 

2. Ada tampilan menu 'saham berjalan' (lihat gambar diatas, yang saya kasih persegi hijau), di mana tampilan saham2 yang 'berjalan' selama jam trading membuat kita bisa menemukan saham2 yang menarik / luput dari pantauan). 

3. Menampilkan market dan harga saham real time 

4. Tampilan candle real time dan tidak ada delay 

5. Menampilkan bid-offer yang real time, lengkap dengan antrian harga, split dan lot-nya (cocok untuk intraday trading).

6. Fee beli dan jual sekuritas yang cenderung kecil, hanya 0,17% (fee beli) dan 0,27% (fee jual).   

Pelajari juga: Tips Memilih Perusahaan Sekuritas Terbaik. 

Kekurangan Danareksa Online 

1. Setoran awal (deposit) minimal yang cukup besar (Rp10-15 juta) 

2. Sejak di upgrade ke D'One Next-G, tampilannya agak berat karena fiturnya menjadi lebih lengkap. Solusinya, jangan terlalu banyak data di laptop / PC anda (hapus data2 yang kurang penting), sehingga tampilan software bisa lebih lancar. 

3. Sebelum jam market buka, anda harus melakukan download history yaitu 'historical intraday' dan 'historical trade' agar chart menampilkan harga saham real time. 

Itulah sekuritas yang saya gunakan untuk trading. Di web Saham Gain ini saya juga sering menampilkan chart analisa saham2 tertentu.. Yup, chart-chart tersebut berasal dari D'One yang saya pakai untuk trading. 

SEKURITAS SAHAM YANG BAGUS 


Untuk anda yang masih bingung memilih kantor sekuritas, maka Danareksa bisa menjadi pilihan rekan2 (anda bisa buka akun secara online, langsung melalui situs web resminya). 

Tapi kalau anda mencari kantor sekuritas yang deposit awalnya rendah, Danareksa kemungkinan besar bukan opis untuk anda (karena deposit minimalnya 'relatif besar'). 

Kalau anda mencari kantor sekuritas yang depositnya kecil, anda bisa memilih sekuritas ternama yang juga punya fitur cukup lengkap. Untuk referensi sekuritas yang deposit awalnya rendah, anda bisa dapatkan referensinya disini: Daftar Kantor Sekuritas Deposit Dibawah Rp5 Juta.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Saham Blue Chip untuk Trading

Saham Blue Chip untuk Trading

Di dalam trading saham, ada banyak sekali pilihan saham yang bisa anda beli. Mulai dari saham-saham yang likuid, sampai saham yang paling tidak likuid semuanya bisa menjadi opsi trading anda.

Salah satu jenis saham yang cukup terkenal adalah SAHAM BLUE CHIP. Saham blue chip merupakan saham perusahaan yang punya kinerja bagus dan mapan di sektornya, serta harga sahamnya sangat likuid. Baca juga: Daftar Saham Blue Chip di Indonesia.  

Karena saham blue chip adalah saham yang likuid (banyak peminat) dan kinerja perusahaan bagus, banyak yang menyarankan agar saham blue chip sebaiknya diinvestasikan jangka panjang, ketimbang digunakan untuk trading jangka pendek. 

Saya pribadi juga sering mendengar pendapat2 bahwa saham blue chip justru tidak enak digunakan untuk trading karena pergerakan saham blue chip cukup lambat (semakin likuid suatu saham, pergerakan naik-turunnya akan semakin lama). 

Apakah benar saham blue chip adalah saham yang kurang memberikan profit maksimal untuk trading? Apakah trading saham sebaiknya dilakukan dengan cara mencari saham2 non blue chip?

Berdasarkan pengalaman saya pribadi, saham blue chip justru adalah saham yang sangat bagus untuk trading. Walaupun fluktuatifnya tidak secepat saham2 gorengan, tetapi kelebihan saham blue chip untuk trading adalah: 

- Risikonya kecil (fluktuatifnya tidak terlalu tinggi)
- Lebih mudah dianalisa pergerakannya
- Return yang stabil 
- Memberikan rasa psikologis yang lebih baik

Itulah kelebihan saham2 blue chip. Para trader pemula saya sarankan untuk selalu memiliki saham-saham blue chip di portofolionya. Justru dengan membeli saham blue chip, anda bisa belajar lebih banyak tentang menganalisa chart, support-resisten, analisa tren dan lain2. 

Pelajari juga strategi2 analisis teknikal disini: Ebook Trading Saham Full Praktik Trading. 

Di satu sisi, fluktuatif saham blue chip tidak 'seburuk' yang anda bayangkan. Banyak saham blue chip juga memiliki fluktuatif yang cukup baik, yang bisa anda manfaatkan untuk meraih profit, baik profit harian, profit mingguan (swing trading) hingga bulanan. Pelajari juga cara mendapatkan profit dari trading harian disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham. 

Saham BBRI
Contohnya adalah chart BBRI diatas. Anda bisa perhatikan bahwa BBRI memiliki fluktuatif harga yang bagus (tidak sideways dalam waktu lama), di mana banyak titik harga yang bisa dijadikan sebagai acuan support (lingkaran) dan resisten (persegi) untuk memperoleh profit baik dari trading harian ataupun mingguan.

Kemudian anda bertanya: "Tapi kan Pak Heze, saham2 blue chip biasanya bisa naik jangka panjang. Kenapa nggak diinvestasikan saja?" 

Itu semua kembali lagi pada preferensi anda masing2. Seperti yang sudah sering saya ulas di web Saham Gain, saya sering menuliskan bahwa setiap orang memiliki tujuan yang berbeda-beda. 

Ada yang ingin dapat untung jangka pendek. Ada yang ingin mendapatkan profit jangka panjang. Kalau tujuan anda untuk mendapatkan profit jangka pendek, maka trading saham adalah strategi yang cocok. Namun jika anda ingin dapat profit jangka panjang, silahkan menginvestasikan saham2 blue chip anda. 

Kesimpulannya, saham blue chip adalah saham yang bagus untuk ditradingkan jangka pendek, tidak hanya cocok untuk investasi. 

Anggapan2 yang mengatakan bahwa saham blue chip kurang cocok untuk trading (karena naik-turunnya lembat) menurut saya pribadi kurang tepat, karena banyak saham blue chip yang memiliki fluktuatif harga yang bagus.

Di dalam trading, target kita tidaklah mencari untung sebesar mungkin dengan membeli saham2 yang berisiko tinggi. Namun mencari saham2 yang pergerakannya bagus itu juga sangat penting. 

Namun dalam membeli saham, apapun jenis sahamnya, harus dilakukan dengan dasar analisa. Kalau anda trading, gunakanlah analisa teknikal. Walaupun saham blue chip punya pergerakan yang bagus dan polanya teratur, tetapi anda harus memperhatikan momentum yang tepat untuk membeli saham2 blue chip. 

Ada banyak strategi bagus untuk membeli saham di harga yang tepat. Anda juga bisa mendapatkan strategi2nya disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah dan Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Analisis Saham vs Feeling

Analisis Saham vs Feeling

Beberapa waktu lalu saya mendapatkan pertanyaan cukup bagus dari seorang rekan trader saham. Pertanyaannya sebagai berikut: "Pak Heze apakah trading saham itu menggunakan feeling? Karena biar bagaimanapun, kita tidak bisa mengetahui harga saham di masa mendatang."

Sebelum saya menjawab pertanyaan tersebut, anda harus pahami terlebih dahulu perbedaan ANALISA vs FEELING. 

ANALISA 

Analisa dilakukan dengan pertimbangan, pengetahuan di bidang tertentu, pengambilan keputusan berdasarkan pada hasil analisis dan pertimbangan untung ruginya. Analisa membuat anda dapat melihat peluang-peluang potensial yang menguntungkan.  

FEELING

Feeling (perasaan) dilakukan dengan menebak, mengambil keputusan tanpa didasarkan dari pengetahuan yang mendalam. Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa analisa itu sangatlah berbeda dengan feeling. 

Feeling menggunakan perasaan, dan menerka-nerka dalam mengambil keputusan. Sedangkan pengambilan keputusan berdasarkan analisa, ada dasar yang jelas dari pengetahuan. 

Kalau di saham, analisa yang digunakan untuk membeli dan menjual saham adalah ANALISIS TEKNIKAL (trading) dan ANALISIS FUNDAMENTAL (investasi jangka panjang). 

Lalu kenapa banyak yang beranggapan bahwa aktivitas trading saham itu identik dengan feeling? 

Pertama, karena banyak orang yang tidak memahami analisis-analisis yang digunakan untuk trading dan mencari profit dari saham, sehingga tidak sedikit orang berpikir bahwa melihat naik turunnya harga saham itu hanya menggunakan ilmu tebak-menebak. Tentu saja anggapan ini sangat tidak tepat. 

Kedua, memang kita tidak bisa mengetahui harga saham di masa mendatang, sehingga banyak orang menganggap bahwa saham itu identik dengan feeling. Katakanlah harga saham Telkom sekarang adalah 3.900. Apakah anda tahu harga saham TLKM 1 minggu kemudian akan berada di harga berapa? Well, kita semua tidak tahu.

Tetapi dengan analisa saham (teknikal & fundamental), anda bisa memprediksi dan menganalisa titik-titik harga secara lebih akurat untuk anda gunakan sebagai dasar membeli dan menjual saham.

Semakin banyak anda belajar.. Semakin banyak anda praktik.. Semakin banyak pengalaman anda menekuni dunia trading... Maka semakin tinggi kualitas analisa saham anda. Artinya, semakin banyak anda praktik, anda akan membeli saham berdasarkan analisa2 yang matang, bukan hanya mengandalkan feeling. 

Secara kita sadari atau tidak, banyak aktivitas kita sehari-hari itu sebenarnya penuh dengan ketidakpastian. Sebagai contoh, kalau anda memutuskan untuk menjalankan bisnis, anda tidak akan tahu bagaimana perkembangan bisnis anda di hari besok, seminggu kemudian, sebulan kemudian. 

Anda juga mungkin tidak akan pernah menduga tantangan2 dalam bisnis yang akan anda hadapi. Tetapi dengan pengetahuan dan analisa bisnis, anda bisa memprediksi, mengantisipasi risiko dan meningkatkan potensi bisnis lebih baik, sehingga bisnis anda bisa berjalan lebih baik, walaupun anda tidak bisa memastikan masa depan. 

Tapi kalau anda hanya bermain feeling dalam berbisnis, anda tidak punya pengetahuan dan analisa, maka bisnis yang anda jalankan akan berisiko besar untuk rugi. 

Analogi ini sama dengan bisnis saham (trading dan investasi). Sudah paham sampai disini? 

Dengan adanya pos ini, saya berharap agar rekan-rekan bisa memahami perbedaan analisa saham dan feeling. Yup, di pasar saham antara analisa dengan feeling perbedaannya 11:12, karena dalam trading dan investasi kita tidak bisa memastikan masa depan. 

Tetapi dengan adanya analisa, anda bisa mengambil keputusan2 yang lebih bijaksana, akurat, sehingga tidak salah dalam memilih saham. Sedangkan kalau anda hanya pakai feeling, anda tetap tidak tahu saham apa yang potensial yang harus dibeli.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Belajar Bandarmologi Saham: Saham SIDO

Belajar Bandarmologi Saham: Saham SIDO

Bandarmologi di dunia saham sudah tidak asing lagi. Banyak trader yang ingin mempelajari dan trading menggunakan keputusan analisa bandamologi. Baca juga: Belajar Bandarmologi atau Analisis Teknikal? 

Kalau anda ingin mendeteksi bandarmologi, anda sebenarnya bisa melihat dan mempelajari pergerakan saham2 yang biasa digoreng oleh bandar. Nah, di pos ini saya akan memberikan contoh saham SIDO yang digoreng bandar. Perhatikan grafik SIDO dibawah ini. 

Belajar Bandarmologi - Saham SIDO
SIDO tampak membentuk tren naik yang cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa ada aksi akumulasi SIDO. Tapi setelah itu SIDO kemudian membentuk tren sideways di harga 800-850. SIDO tidak mengalami kenaikan yang lebih tinggi. Sekarang coba perhatikan lagi grafik SIDO dalam range yang lebih pendek. 

Bandarmologi Saham SIDO
Bandar awalnya melakukan penjualan SIDO secara bertahap, sehingga tampak pada chart (tanda lingkaran), bahwa SIDO mengalami penurunan harga saham secara berangsur tapi pasti. Namun di hari berikutnya, tepatnya di jam penutupan bursa (closing), tiba-tiba saham SIDO langsung dijual secara masif oleh bandar (tanda panah). 

Awalnya SIDO masih berada di rentang harga 815-820. Namun pada saat closing, harga saham SIDO tiba2 langsung anjlok 7% lebih hanya dalam hitungan menit, dan SIDO ditutup di harga 750. 

Tetapi di chart bisa anda lihat bahwa keesokan hari setelah saham SIDO turun begitu banyak, SIDO kembali rebound normal, dan SIDO kembali bergerak di rentang 815-820. 

Nah, jatuhnya saham SIDO sebesar 7% dalam sehari ini adalah 'permainan bandar', di mana bandar memang sengaja menjual saham dalam jumlah besar, karena bandar menilai saham SIDO sudah mahal (hal ini terlihat dari chart sebelumnya di mana SIDO hanya bisa sideways di harga resistennya). 

Apa tujuannya bandar membuang barang dalam sehari, dalam jumlah yang sangat besar? Sudah jelas tujuannya supaya bandar bisa membeli lagi saham SIDO di harga bottom, karena bisa anda lihat bahwa keesokan hari saham SIDO sudah diakumulasi lagi, sehingga harganya kembali bergerak naik. 

Ini adalah salah satu strategi bandar supaya bisa dapat saham di harga murah: Ketika harga saham sudah naik tinggi, bandar akan membuang barang dalam jumlah yang sangat masif. Hal ini bisa terjadi dalam sehari atau lebih dari sehari. Nah, ketika saham sudah benar2 jatuh, bandar akan beli lagi sahamnya, karena saham tersebut sudah murah atau sudah mencapai titik supportnya. 

Kalau anda menemukan saham2 yang tiba2 turun drastis dalam sehari seperti saham SIDO ini (terutama menjelang penutupan), apalagi jika anda sebenarnya sudah dapat sahamnya di harga bagus, anda tidak perlu panic selling.  

Karena dalam banyak kasus, saham-saham yang anjlok banyak dalam sehari, harga saham besoknya sudah kembali normal (Dengan catatan sahamnya adaah saham yang masih likuid, bukan saham-saham lapis tiga yang pergerakannya sangat tidak jelas). 

Dan menurut penulis pribadi, SIDO ini memang kadang2 digoreng, tapi SIDO bukan masuk dalam kriteria saham2 lapis tiga macam KPAS, AKPI dan saham2 lapis tiga yang teknikal dan fundamentalnya tidak layak untuk dibeli. 

Karena sebenarnya semua saham itu ada bandarnya. Hanya bedanya terletak pada kekuatan bandar untuk menggoreng suatu saham. Semakin likuid dan jumlah saham beredar semakin banyak, kemampuan bandar untuk menaik-turunkan harga sesuka hati akan semakin kecil.

"Terus gimana strategi trading di saham2 seperti ini Pak Heze?" Tanya anda

Jika anda saham seperti SIDO ini yang tiba2 harganya anjlok cepat dalam sehari, maka bisa jadi itu adalah strategi bandar yang sengaja menjatuhkan harga, agar besoknya bandar bisa dapat barang yang banyak di harga murah. 

Anda bisa 'mengikuti kemauan bandar', yaitu membeli saham2 yang sedang anjlok ini, dengan catatan keesokan hari sudah mulai ada aksi akumulasi (tidak jatuh lagi). 

Tapi memang saham2 seperti ini agak spekulasi juga, karena pasca penurunannya, biasanya pergerakan naik turunnya cukup cepat, sehingga kadang trader belum sempat membeli, sahamnya sudah naik duluan. 

Nah, kalau anda masih ragu dengan saham2 seperti ini, ada baiknya anda hindari dulu. Kalau mau main aman, pilihlah saham2 yang likuiditasnya lebih oke. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Saham Suspend & Saham Gorengan

Saham Suspend & Saham Gorengan

Di web Saham Gain, beberapa kali kita mengulas tentang pergerakan-pergerakan saham. Dan salah satu pergerakan saham yang berisiko untuk ditradingkan adalah saham-saham gorengan. 

Likuiditas yang kecil dan fluktuatif harga yang tidak terkontrol menyebabkan banyak trader ritel yang terjebak di saham-saham gorengan ini. 

Ada banyak cara untuk mengetahui apakah suatu saham masuk dalam saham gorengan atau tidak. Anda bisa pelajari beberapa ulasan saya disini: Kenali Saham Gorengan di Indonesia

Salah satu cara paling mudah melihat saham gorengan adalah dengan melihat daftar saham yang sedang di suspend oleh Bursa Efek Indonesia. Daftar saham suspen bisa anda lihat di situs IDX berikut: Suspensi Saham IDX. 

Kalau anda belum tahu tentang suspensi saham dan mengapa suatu saham terkena suspen, anda bisa baca tulisan saya disini: Arti dan Ilustrasi Supsensi Saham.  

Intinya, saham-saham yang terkena suspen umumnya adalah saham2 yang bermasalah secara fundamental dan teknikal (pergerakan harganya tidak wajar) dan mayoritas saham2 yang terkena suspen adalah saham2 yang harganya sangat rendah (biasanya dibawah Rp1.000 per saham).

Untuk anda suka trading dan mencari saham2 yang harganya murah, saya menyarankan agar anda menghindari alias blacklist saham-saham yang dalam waktu dekat sedang terkena suspen.  

Hal ini dikarenakan saham-saham yang terkena suspen, ketika masa suspen-nya dibuka oleh Bursa Efek, pergerakan sahamnya biasanya sangat liar dan volatilitasnya tinggi. Banyak saham yang setelah masa suspen, harganya langsung terjun bebas. Contohnya seperti saham POSA berikut ini: 

Saham POSA
Saham POSA sempat terkena suspen selama kurang lebih 2 minggu. Setelah suspensi dibuka (tana lingkaran), saham POSA terus terjun bebas sampai harganya balik ke titik terendah (Rp50). Hal ini juga terjadi pada banyak saham yang pernah terkena kasus suspen (Contohnya seperti saham SIAP, IATA). 

Walaupun ada kemungkinan suatu saham bisa naik tinggi setelah masa suspen, namun ada baiknya anda tidak perlu bertaruh membeli saham2 yang risikonya besar, karena hal ini berbahaya untuk karir trading anda.

Saya seringkali menemukan trader yang tidak berhati-hati dalam membeli saham. Trader membeli saham hanya karena tertarik dengan pergerakan harganya yang sedang cepat. Padahal saham tersebut belum lama terkena kasus suspen. 

Akhirnya saham2 suspen tersebut justru menjadi bumerang bagi trader. Oleh karena itu, anda yang suka mencari saham2 harga murah dengan volatilitas agak tinggi, sering-seringlah cek saham2 yang sedang di suspen (di situs IDX), agar anda tidak terjebak membeli saham2 yang sedang bermasalah.

Berikut ini adalah contoh saham2 yang sedang di suspen oleh Bursa Efek (dibagikan oleh salah satu member di grup FB Saham Gain):  

Klik gambar untuk memperbesar

Saham2 yang di suspen diatas misalnya saham TRAM, SMRU, MYRX adalah saham2 yang waktu itu sangat bermasalah baik secara fundamental dan teknikal (anda bisa cari di Google tentang kasus Bentjok). Dan saham2 yang sudah bermasalah seperti ini, harganya akan cenderung turun sampai di harga gocap. Kalau saham sudah di harga gocap, anda tidak akan bisa menjualnya di pasar reguler. 

Jadi untuk saham-saham yang sedang di-suspen, ada baiknya anda blacklist sahamnya terlebih dahulu dari daftar trading anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.