Sekuritas Saham yang Bagus

Sekuritas Saham yang Bagus

Banyak rekan-rekan pemula yang masih bingung mencari referensi kantor sekuritas saham yang bagus untuk membuka akun online trading. Dan banyak juga rekan-rekan pemula yang bertanya: 

"Pak sekuritas apa yang bapak biasa gunakan buat trading / investasi?"

Jadi di pos ini saya ingin menjawab pertanyaan tentang sekuritas saham apa yang bagus, sekaligus menjawab sekuritas yang saya gunakan berdasarkan kelebihan dan kekurangannya juga. 

Sebelum saya menjawab, saya ingin menuliskan dahulu bahwa jawaban saya bukan bermaksud untuk promosi sekuritas. Namun saya menjawab berdasarkan pengalaman pribadi secara objektif. 

Software sekuritas yang saya gunakan untuk trading adalah software dari DANAREKSA SEKURITAS. Nama softwarenya: D'One (Danareksa Online). 

Kenapa saya memilih Danareksa Online? Sebenarnya saya dulu dikasi free akun dari sekuritas karena saya ikut jadi bagian dari tim edukasi saham Ã°Å¸™‚🙂. Jadi sebagai 'imbalannya', saya diberikan free akun di Danareksa. 

D'One yang saya pakai ini sudah sangat lama, saya lupa persisnya berapa tahun. Tapi yang jelas Danareksa tampilannya sudah di-upgrade beberapa kali. Sekarang namanya D'One Next-G. 

Tampilan Danareksa Online

Dalam perjalanan trading saya, ternyata D'One memiliki banyak kelebihan yang memudahkan saya pribadi untuk melakukan analisa2 dan watchlist saham, sehingga selama bertahun-tahun, saya masih 'setia' menggunakan D'One. 

Namun D'One juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut kelebihan dan kekurangan D'One berdasarkan pengalaman pribadi: 

Kelebihan Danareksa Online 

1. Tampilan yang lengkap, mulai dari tampilan chart, indikator yang lengkap (yang dibutuhkan trader), top stock dan lain2, sehingga memudahkan untuk analisa dan eksperimen teknikal. 

2. Ada tampilan menu 'saham berjalan' (lihat gambar diatas, yang saya kasih persegi hijau), di mana tampilan saham2 yang 'berjalan' selama jam trading membuat kita bisa menemukan saham2 yang menarik / luput dari pantauan). 

3. Menampilkan market dan harga saham real time 

4. Tampilan candle real time dan tidak ada delay 

5. Menampilkan bid-offer yang real time, lengkap dengan antrian harga, split dan lot-nya (cocok untuk intraday trading).

6. Fee beli dan jual sekuritas yang cenderung kecil, hanya 0,17% (fee beli) dan 0,27% (fee jual).   

Pelajari juga: Tips Memilih Perusahaan Sekuritas Terbaik. 

Kekurangan Danareksa Online 

1. Setoran awal (deposit) minimal yang cukup besar (Rp10-15 juta) 

2. Sejak di upgrade ke D'One Next-G, tampilannya agak berat karena fiturnya menjadi lebih lengkap. Solusinya, jangan terlalu banyak data di laptop / PC anda (hapus data2 yang kurang penting), sehingga tampilan software bisa lebih lancar. 

3. Sebelum jam market buka, anda harus melakukan download history yaitu 'historical intraday' dan 'historical trade' agar chart menampilkan harga saham real time. 

Itulah sekuritas yang saya gunakan untuk trading. Di web Saham Gain ini saya juga sering menampilkan chart analisa saham2 tertentu.. Yup, chart-chart tersebut berasal dari D'One yang saya pakai untuk trading. 

SEKURITAS SAHAM YANG BAGUS 


Untuk anda yang masih bingung memilih kantor sekuritas, maka Danareksa bisa menjadi pilihan rekan2 (anda bisa buka akun secara online, langsung melalui situs web resminya). 

Tapi kalau anda mencari kantor sekuritas yang deposit awalnya rendah, Danareksa kemungkinan besar bukan opis untuk anda (karena deposit minimalnya 'relatif besar'). 

Kalau anda mencari kantor sekuritas yang depositnya kecil, anda bisa memilih sekuritas ternama yang juga punya fitur cukup lengkap. Untuk referensi sekuritas yang deposit awalnya rendah, anda bisa dapatkan referensinya disini: Daftar Kantor Sekuritas Deposit Dibawah Rp5 Juta.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Saham Blue Chip untuk Trading

Saham Blue Chip untuk Trading

Di dalam trading saham, ada banyak sekali pilihan saham yang bisa anda beli. Mulai dari saham-saham yang likuid, sampai saham yang paling tidak likuid semuanya bisa menjadi opsi trading anda.

Salah satu jenis saham yang cukup terkenal adalah SAHAM BLUE CHIP. Saham blue chip merupakan saham perusahaan yang punya kinerja bagus dan mapan di sektornya, serta harga sahamnya sangat likuid. Baca juga: Daftar Saham Blue Chip di Indonesia.  

Karena saham blue chip adalah saham yang likuid (banyak peminat) dan kinerja perusahaan bagus, banyak yang menyarankan agar saham blue chip sebaiknya diinvestasikan jangka panjang, ketimbang digunakan untuk trading jangka pendek. 

Saya pribadi juga sering mendengar pendapat2 bahwa saham blue chip justru tidak enak digunakan untuk trading karena pergerakan saham blue chip cukup lambat (semakin likuid suatu saham, pergerakan naik-turunnya akan semakin lama). 

Apakah benar saham blue chip adalah saham yang kurang memberikan profit maksimal untuk trading? Apakah trading saham sebaiknya dilakukan dengan cara mencari saham2 non blue chip?

Berdasarkan pengalaman saya pribadi, saham blue chip justru adalah saham yang sangat bagus untuk trading. Walaupun fluktuatifnya tidak secepat saham2 gorengan, tetapi kelebihan saham blue chip untuk trading adalah: 

- Risikonya kecil (fluktuatifnya tidak terlalu tinggi)
- Lebih mudah dianalisa pergerakannya
- Return yang stabil 
- Memberikan rasa psikologis yang lebih baik

Itulah kelebihan saham2 blue chip. Para trader pemula saya sarankan untuk selalu memiliki saham-saham blue chip di portofolionya. Justru dengan membeli saham blue chip, anda bisa belajar lebih banyak tentang menganalisa chart, support-resisten, analisa tren dan lain2. 

Pelajari juga strategi2 analisis teknikal disini: Ebook Trading Saham Full Praktik Trading. 

Di satu sisi, fluktuatif saham blue chip tidak 'seburuk' yang anda bayangkan. Banyak saham blue chip juga memiliki fluktuatif yang cukup baik, yang bisa anda manfaatkan untuk meraih profit, baik profit harian, profit mingguan (swing trading) hingga bulanan. Pelajari juga cara mendapatkan profit dari trading harian disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham. 

Saham BBRI
Contohnya adalah chart BBRI diatas. Anda bisa perhatikan bahwa BBRI memiliki fluktuatif harga yang bagus (tidak sideways dalam waktu lama), di mana banyak titik harga yang bisa dijadikan sebagai acuan support (lingkaran) dan resisten (persegi) untuk memperoleh profit baik dari trading harian ataupun mingguan.

Kemudian anda bertanya: "Tapi kan Pak Heze, saham2 blue chip biasanya bisa naik jangka panjang. Kenapa nggak diinvestasikan saja?" 

Itu semua kembali lagi pada preferensi anda masing2. Seperti yang sudah sering saya ulas di web Saham Gain, saya sering menuliskan bahwa setiap orang memiliki tujuan yang berbeda-beda. 

Ada yang ingin dapat untung jangka pendek. Ada yang ingin mendapatkan profit jangka panjang. Kalau tujuan anda untuk mendapatkan profit jangka pendek, maka trading saham adalah strategi yang cocok. Namun jika anda ingin dapat profit jangka panjang, silahkan menginvestasikan saham2 blue chip anda. 

Kesimpulannya, saham blue chip adalah saham yang bagus untuk ditradingkan jangka pendek, tidak hanya cocok untuk investasi. 

Anggapan2 yang mengatakan bahwa saham blue chip kurang cocok untuk trading (karena naik-turunnya lembat) menurut saya pribadi kurang tepat, karena banyak saham blue chip yang memiliki fluktuatif harga yang bagus.

Di dalam trading, target kita tidaklah mencari untung sebesar mungkin dengan membeli saham2 yang berisiko tinggi. Namun mencari saham2 yang pergerakannya bagus itu juga sangat penting. 

Namun dalam membeli saham, apapun jenis sahamnya, harus dilakukan dengan dasar analisa. Kalau anda trading, gunakanlah analisa teknikal. Walaupun saham blue chip punya pergerakan yang bagus dan polanya teratur, tetapi anda harus memperhatikan momentum yang tepat untuk membeli saham2 blue chip. 

Ada banyak strategi bagus untuk membeli saham di harga yang tepat. Anda juga bisa mendapatkan strategi2nya disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah dan Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Analisis Saham vs Feeling

Analisis Saham vs Feeling

Beberapa waktu lalu saya mendapatkan pertanyaan cukup bagus dari seorang rekan trader saham. Pertanyaannya sebagai berikut: "Pak Heze apakah trading saham itu menggunakan feeling? Karena biar bagaimanapun, kita tidak bisa mengetahui harga saham di masa mendatang."

Sebelum saya menjawab pertanyaan tersebut, anda harus pahami terlebih dahulu perbedaan ANALISA vs FEELING. 

ANALISA 

Analisa dilakukan dengan pertimbangan, pengetahuan di bidang tertentu, pengambilan keputusan berdasarkan pada hasil analisis dan pertimbangan untung ruginya. Analisa membuat anda dapat melihat peluang-peluang potensial yang menguntungkan.  

FEELING

Feeling (perasaan) dilakukan dengan menebak, mengambil keputusan tanpa didasarkan dari pengetahuan yang mendalam. Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa analisa itu sangatlah berbeda dengan feeling. 

Feeling menggunakan perasaan, dan menerka-nerka dalam mengambil keputusan. Sedangkan pengambilan keputusan berdasarkan analisa, ada dasar yang jelas dari pengetahuan. 

Kalau di saham, analisa yang digunakan untuk membeli dan menjual saham adalah ANALISIS TEKNIKAL (trading) dan ANALISIS FUNDAMENTAL (investasi jangka panjang). 

Lalu kenapa banyak yang beranggapan bahwa aktivitas trading saham itu identik dengan feeling? 

Pertama, karena banyak orang yang tidak memahami analisis-analisis yang digunakan untuk trading dan mencari profit dari saham, sehingga tidak sedikit orang berpikir bahwa melihat naik turunnya harga saham itu hanya menggunakan ilmu tebak-menebak. Tentu saja anggapan ini sangat tidak tepat. 

Kedua, memang kita tidak bisa mengetahui harga saham di masa mendatang, sehingga banyak orang menganggap bahwa saham itu identik dengan feeling. Katakanlah harga saham Telkom sekarang adalah 3.900. Apakah anda tahu harga saham TLKM 1 minggu kemudian akan berada di harga berapa? Well, kita semua tidak tahu.

Tetapi dengan analisa saham (teknikal & fundamental), anda bisa memprediksi dan menganalisa titik-titik harga secara lebih akurat untuk anda gunakan sebagai dasar membeli dan menjual saham.

Semakin banyak anda belajar.. Semakin banyak anda praktik.. Semakin banyak pengalaman anda menekuni dunia trading... Maka semakin tinggi kualitas analisa saham anda. Artinya, semakin banyak anda praktik, anda akan membeli saham berdasarkan analisa2 yang matang, bukan hanya mengandalkan feeling. 

Secara kita sadari atau tidak, banyak aktivitas kita sehari-hari itu sebenarnya penuh dengan ketidakpastian. Sebagai contoh, kalau anda memutuskan untuk menjalankan bisnis, anda tidak akan tahu bagaimana perkembangan bisnis anda di hari besok, seminggu kemudian, sebulan kemudian. 

Anda juga mungkin tidak akan pernah menduga tantangan2 dalam bisnis yang akan anda hadapi. Tetapi dengan pengetahuan dan analisa bisnis, anda bisa memprediksi, mengantisipasi risiko dan meningkatkan potensi bisnis lebih baik, sehingga bisnis anda bisa berjalan lebih baik, walaupun anda tidak bisa memastikan masa depan. 

Tapi kalau anda hanya bermain feeling dalam berbisnis, anda tidak punya pengetahuan dan analisa, maka bisnis yang anda jalankan akan berisiko besar untuk rugi. 

Analogi ini sama dengan bisnis saham (trading dan investasi). Sudah paham sampai disini? 

Dengan adanya pos ini, saya berharap agar rekan-rekan bisa memahami perbedaan analisa saham dan feeling. Yup, di pasar saham antara analisa dengan feeling perbedaannya 11:12, karena dalam trading dan investasi kita tidak bisa memastikan masa depan. 

Tetapi dengan adanya analisa, anda bisa mengambil keputusan2 yang lebih bijaksana, akurat, sehingga tidak salah dalam memilih saham. Sedangkan kalau anda hanya pakai feeling, anda tetap tidak tahu saham apa yang potensial yang harus dibeli.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Belajar Bandarmologi Saham: Saham SIDO

Belajar Bandarmologi Saham: Saham SIDO

Bandarmologi di dunia saham sudah tidak asing lagi. Banyak trader yang ingin mempelajari dan trading menggunakan keputusan analisa bandamologi. Baca juga: Belajar Bandarmologi atau Analisis Teknikal? 

Kalau anda ingin mendeteksi bandarmologi, anda sebenarnya bisa melihat dan mempelajari pergerakan saham2 yang biasa digoreng oleh bandar. Nah, di pos ini saya akan memberikan contoh saham SIDO yang digoreng bandar. Perhatikan grafik SIDO dibawah ini. 

Belajar Bandarmologi - Saham SIDO
SIDO tampak membentuk tren naik yang cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa ada aksi akumulasi SIDO. Tapi setelah itu SIDO kemudian membentuk tren sideways di harga 800-850. SIDO tidak mengalami kenaikan yang lebih tinggi. Sekarang coba perhatikan lagi grafik SIDO dalam range yang lebih pendek. 

Bandarmologi Saham SIDO
Bandar awalnya melakukan penjualan SIDO secara bertahap, sehingga tampak pada chart (tanda lingkaran), bahwa SIDO mengalami penurunan harga saham secara berangsur tapi pasti. Namun di hari berikutnya, tepatnya di jam penutupan bursa (closing), tiba-tiba saham SIDO langsung dijual secara masif oleh bandar (tanda panah). 

Awalnya SIDO masih berada di rentang harga 815-820. Namun pada saat closing, harga saham SIDO tiba2 langsung anjlok 7% lebih hanya dalam hitungan menit, dan SIDO ditutup di harga 750. 

Tetapi di chart bisa anda lihat bahwa keesokan hari setelah saham SIDO turun begitu banyak, SIDO kembali rebound normal, dan SIDO kembali bergerak di rentang 815-820. 

Nah, jatuhnya saham SIDO sebesar 7% dalam sehari ini adalah 'permainan bandar', di mana bandar memang sengaja menjual saham dalam jumlah besar, karena bandar menilai saham SIDO sudah mahal (hal ini terlihat dari chart sebelumnya di mana SIDO hanya bisa sideways di harga resistennya). 

Apa tujuannya bandar membuang barang dalam sehari, dalam jumlah yang sangat besar? Sudah jelas tujuannya supaya bandar bisa membeli lagi saham SIDO di harga bottom, karena bisa anda lihat bahwa keesokan hari saham SIDO sudah diakumulasi lagi, sehingga harganya kembali bergerak naik. 

Ini adalah salah satu strategi bandar supaya bisa dapat saham di harga murah: Ketika harga saham sudah naik tinggi, bandar akan membuang barang dalam jumlah yang sangat masif. Hal ini bisa terjadi dalam sehari atau lebih dari sehari. Nah, ketika saham sudah benar2 jatuh, bandar akan beli lagi sahamnya, karena saham tersebut sudah murah atau sudah mencapai titik supportnya. 

Kalau anda menemukan saham2 yang tiba2 turun drastis dalam sehari seperti saham SIDO ini (terutama menjelang penutupan), apalagi jika anda sebenarnya sudah dapat sahamnya di harga bagus, anda tidak perlu panic selling.  

Karena dalam banyak kasus, saham-saham yang anjlok banyak dalam sehari, harga saham besoknya sudah kembali normal (Dengan catatan sahamnya adaah saham yang masih likuid, bukan saham-saham lapis tiga yang pergerakannya sangat tidak jelas). 

Dan menurut penulis pribadi, SIDO ini memang kadang2 digoreng, tapi SIDO bukan masuk dalam kriteria saham2 lapis tiga macam KPAS, AKPI dan saham2 lapis tiga yang teknikal dan fundamentalnya tidak layak untuk dibeli. 

Karena sebenarnya semua saham itu ada bandarnya. Hanya bedanya terletak pada kekuatan bandar untuk menggoreng suatu saham. Semakin likuid dan jumlah saham beredar semakin banyak, kemampuan bandar untuk menaik-turunkan harga sesuka hati akan semakin kecil.

"Terus gimana strategi trading di saham2 seperti ini Pak Heze?" Tanya anda

Jika anda saham seperti SIDO ini yang tiba2 harganya anjlok cepat dalam sehari, maka bisa jadi itu adalah strategi bandar yang sengaja menjatuhkan harga, agar besoknya bandar bisa dapat barang yang banyak di harga murah. 

Anda bisa 'mengikuti kemauan bandar', yaitu membeli saham2 yang sedang anjlok ini, dengan catatan keesokan hari sudah mulai ada aksi akumulasi (tidak jatuh lagi). 

Tapi memang saham2 seperti ini agak spekulasi juga, karena pasca penurunannya, biasanya pergerakan naik turunnya cukup cepat, sehingga kadang trader belum sempat membeli, sahamnya sudah naik duluan. 

Nah, kalau anda masih ragu dengan saham2 seperti ini, ada baiknya anda hindari dulu. Kalau mau main aman, pilihlah saham2 yang likuiditasnya lebih oke. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Saham Suspend & Saham Gorengan

Saham Suspend & Saham Gorengan

Di web Saham Gain, beberapa kali kita mengulas tentang pergerakan-pergerakan saham. Dan salah satu pergerakan saham yang berisiko untuk ditradingkan adalah saham-saham gorengan. 

Likuiditas yang kecil dan fluktuatif harga yang tidak terkontrol menyebabkan banyak trader ritel yang terjebak di saham-saham gorengan ini. 

Ada banyak cara untuk mengetahui apakah suatu saham masuk dalam saham gorengan atau tidak. Anda bisa pelajari beberapa ulasan saya disini: Kenali Saham Gorengan di Indonesia

Salah satu cara paling mudah melihat saham gorengan adalah dengan melihat daftar saham yang sedang di suspend oleh Bursa Efek Indonesia. Daftar saham suspen bisa anda lihat di situs IDX berikut: Suspensi Saham IDX. 

Kalau anda belum tahu tentang suspensi saham dan mengapa suatu saham terkena suspen, anda bisa baca tulisan saya disini: Arti dan Ilustrasi Supsensi Saham.  

Intinya, saham-saham yang terkena suspen umumnya adalah saham2 yang bermasalah secara fundamental dan teknikal (pergerakan harganya tidak wajar) dan mayoritas saham2 yang terkena suspen adalah saham2 yang harganya sangat rendah (biasanya dibawah Rp1.000 per saham).

Untuk anda suka trading dan mencari saham2 yang harganya murah, saya menyarankan agar anda menghindari alias blacklist saham-saham yang dalam waktu dekat sedang terkena suspen.  

Hal ini dikarenakan saham-saham yang terkena suspen, ketika masa suspen-nya dibuka oleh Bursa Efek, pergerakan sahamnya biasanya sangat liar dan volatilitasnya tinggi. Banyak saham yang setelah masa suspen, harganya langsung terjun bebas. Contohnya seperti saham POSA berikut ini: 

Saham POSA
Saham POSA sempat terkena suspen selama kurang lebih 2 minggu. Setelah suspensi dibuka (tana lingkaran), saham POSA terus terjun bebas sampai harganya balik ke titik terendah (Rp50). Hal ini juga terjadi pada banyak saham yang pernah terkena kasus suspen (Contohnya seperti saham SIAP, IATA). 

Walaupun ada kemungkinan suatu saham bisa naik tinggi setelah masa suspen, namun ada baiknya anda tidak perlu bertaruh membeli saham2 yang risikonya besar, karena hal ini berbahaya untuk karir trading anda.

Saya seringkali menemukan trader yang tidak berhati-hati dalam membeli saham. Trader membeli saham hanya karena tertarik dengan pergerakan harganya yang sedang cepat. Padahal saham tersebut belum lama terkena kasus suspen. 

Akhirnya saham2 suspen tersebut justru menjadi bumerang bagi trader. Oleh karena itu, anda yang suka mencari saham2 harga murah dengan volatilitas agak tinggi, sering-seringlah cek saham2 yang sedang di suspen (di situs IDX), agar anda tidak terjebak membeli saham2 yang sedang bermasalah.

Berikut ini adalah contoh saham2 yang sedang di suspen oleh Bursa Efek (dibagikan oleh salah satu member di grup FB Saham Gain):  

Klik gambar untuk memperbesar

Saham2 yang di suspen diatas misalnya saham TRAM, SMRU, MYRX adalah saham2 yang waktu itu sangat bermasalah baik secara fundamental dan teknikal (anda bisa cari di Google tentang kasus Bentjok). Dan saham2 yang sudah bermasalah seperti ini, harganya akan cenderung turun sampai di harga gocap. Kalau saham sudah di harga gocap, anda tidak akan bisa menjualnya di pasar reguler. 

Jadi untuk saham-saham yang sedang di-suspen, ada baiknya anda blacklist sahamnya terlebih dahulu dari daftar trading anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Strategi Trading Saham untuk Profit Maksimal

Strategi Trading Saham untuk Profit Maksimal

Materi-materi tentang cara membaca grafik, indikator dan analisis teknikal lainnya bisa anda temukan dengan sangat mudah. Anda bisa mencari melalui Google, atau di toko buku yang membahas mengenai analisis teknikal. 

Tetapi dari materi-materi analisis teknikal yang saya saya jumpai, banyak sekali yang belum membahas tentang strategi trading saham lanjutan yang benar-benar bisa diterapkan untuk mencari dan memilih saham yang bagus secara mandiri. Masih banyak pembelajaran2 analisa teknikal yang hanya mengacu pada teori. 

Oleh karena itu, di web Saham Gain ini, saya menerbitkan materi strategi trading saham sebagai praktik trader saham untuk semua level, supaya anda bisa mendapatkan profit maksimal. 

Anda bisa mendapatkan ebooknya disini: Ebook Saham Full Praktik Trading (427 halaman). Berikut cover ebooknya:

Ebook strategi trading saham
Kita akan mempraktikkan strategi-strategi trading saham yang simpel dan dapat dipraktikkan secara langsung untuk mendapatkan profit, dan berdasarkan dari pengalaman trading pribadi. Sehingga, anda tidak hanya sekedar membaca teori, namun mencari celah-celah dalam analisa teknikal yang bisa anda manfaatkan untuk mencari saham bagus.

Dalam mencari saham bagus untuk trading, anda harus menggunakan analisis teknikal dengan cara yang simpel, sehingga anda tidak perlu mempersulit penggunaan analisa teknikal. Berikut strategi-strategi trading saham yang akan anda praktikkan: 

4. Cara akurat menentukan titik support-resisten untuk trading
5. Pola single candlestick paling akurat untuk membaca saham naik 
8. Memilih saham dengan strategi buy on support (BOS) 
9. Manajemen modal (MM) trading
10. Menyusun dan menjalankan trading plan saham 

Well, strategi2 trading tersebut mungkin belum pernah anda temukan di materi-materi belajar saham yang lain. Namun kita bahas semuanya di ebook saham ini: Ebook Trading Saham Full Praktik

Targetnya, anda benar-benar mampu mencari, mempraktikkan sendiri penggunaan2 analisis teknikal untuk mencari profit maksimal, dengan cara yang simpel dan tidak hanya berdasarkan feeling atau gambling

Semua materi strategi trading saham di ebook ini saya susun dengan bahasa yang mudah dipahami, serta menggunakan analisa2 teknikal yang simpel, sehingga anda tidak perlu kesulitan dalam membaca dan menginterpretasikan analisa chart untuk trading. 

Kalau selama ini anda merasa hanya banyak belajar teori analisis teknikal. Anda sudah trading beberapa bulan bahkan beberapa tahun, namun masih belum bisa mempraktikkan analisa teknikal, anda bisa memilih ebook trading saham full praktik ini. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Saham IPO = Saham Gorengan

Saham IPO = Saham Gorengan

Setiap ada saham yang barusan listing / melantai di Bursa Efek (terutama beberapa hari pertama), harga sahamnya biasanya akan naik dengan sangat cepat. Hari pertama bisa naik 30%. Demikian juga beberapa hari setelahnya, saham2 IPO masih bisa lanjut naik sampai puluhan persen. 

Tentu saja pergerakan saham2 IPO ini seringkali membuat para trader saham tergiur untuk mentradingkannya. Siapa yang nggak mau dapat untung 20-30% hanya dalam waktu singkat? 

Saya juga sering menerima pertanyaan teman-teman trader: "Pak apakah ada tips untuk trading di saham2 yang baru IPO? Soalnya biasanya naiknya cepet banget"

Namun kita semua tahu bahwa beberapa ciri saham gorengan adalah kenaikan harga sahamnya yang sangat cepat, dengan likuiditas rendah dan fluktuatif yang nggak wajar. 

"Jadi apakah saham IPO itu masuk dalam kriteria saham gorengan ya Pak Heze?" Tanya anda 

Betul, boleh saya katakan bahwa saham2 IPO mayoritas adalah saham-saham yang bergerak naik-turun tidak wajar, dengan likuiditas yang rendah. Kesimpulannya, banyak saham IPO yang merupakan saham-saham gorengan. 

Dalam 3-4 tahun terakhir, saya memperhatikan saham-saham yang baru IPO selalu punya pergerakan saham yang tidak wajar di awal2 IPO-nya, dan ujung2nya selalu berakhir jadi saham gorengan. Tidak sedikit juga saham2 IPO yang ditinggal bandar. Baca juga: Ciri-ciri Saham yang Ditinggal Bandar. 

Faktanya, walaupun banyak saham IPO yang punya brand ternama, tapi tidak lama kemudian sahamnya selalu berakhir dengan pergerakan harga yang jelek, downtrend dan tidak likuid. Anda bisa perhatikan contohnya seperti saham Garuda Food dan Campina. 

Emiten tersebut punya brand yang cukup terkenal, dan bahkan digadang-gadang akan menjadi saham blue chip yang baru. Namun, fakta justru berkata sebaliknya. Sekarang sahamnya 'tenggelam', nggak banyak dibicarakan, likuiditas sahamnya juga sangat rendah. 

Saham CAMP
Anda bisa lihat contoh saham Ice Cream Campina (CAMP) diatas, di mana tren sahamnya turun terus pasca IPO, dengan volume yang tipis. Dan mayoritas saham IPO selalu punya pergerakan saham yang kurang lebih seperti chart CAMP diatas, bahkan banyak yang pergerakan sahamnya lebih buruk. 

Mengapa hampir semua saham IPO itu pergerakannya seperti saham-saham gorengan? Apakah hal ini menandakan bahwa pasar saham kita tidak sehat? Apakah saham2 IPO masih layak ditradingkan?

Kita semua tidak pernah tahu apa tujuan sebenarnya perusahaan bersedia untuk go public. Secara teori, tujuan perusahaan go public adalah untuk mendapatkan pendanaan dari pasar modal. Tapi saya yakin praktikknya tidak sehitam putih itu. 

Kalau tujuannya hanya untuk itu, saya yakin banyak manajemen perusahaan yang ogah untuk IPO. IPO itu sendiri juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. 

Setelah IPO, perusahaan juga memiliki banyak kewajiban, keterbukaan informasi yang harus diungkapkan ke publik. Perusahaan harus membayar biaya-biaya seperti: 

- Biaya jasa pencatatan tahunan saham pada Bursa Efek. 
Biaya pengawasan ke Otoritas Jasa Keuangan melalui situs SIPO.OJK.GO.ID. 
- Biaya jasa kantor akuntan publik (audit laporan tahunan)
- Biaya jasa penyimpanan dan penyelesaian transaksi efek ke Kustodian
- Biaya jasa notaris (untuk RUPS)

Dan tentu itu semua costly alias butuh biaya yang tidak sedikit. Di satu sisi, perusahaan harus mengungkapkan keterbukaan informasi yang akurat (jumlah pemegang saham Direksi Komisaris), keterbukaan laporan keuangan kepada publik, kewajiban menyelanggaran RUPS (biaya lagi dan lagi). 

Jadi dalam hal ini untuk bisa mendorong perusahaan2 tertutup agar mau go public, Bursa Efek memberikan insentif2. Beberapa diantaranya adalah memberikan keringanan biaya IPO, dan keringanan minimal jumlah saham beredar. Hal ini karena Bursa Efek juga ingin mengejar target jumlah saham yang IPO di Indonesia. 

Dengan adanya keringanan2 ini, maka mulai banyak perusahaan yang IPO. Jadi nggak heran kalau mayoritas perusahaan2 IPO zaman sekarang sahamnya sangat tidak likuid, karena banyak perusahaan yang "asal-asalan" dalam IPO, mengingat syarat jumlah saham beredarnya tidak sesulit dulu (dengan saham yang sedikit sudah bisa IPO).

Di satu sisi, manajemen perusahaan bersedia IPO karena ada 'tujuan-tujuan lain', yaitu "orang dalam" (owner dan manajemen) ingin mendapatkan KEUNTUNGAN PRIBADI dari kenaikan harga sahamnya di pasar reguler (setelah IPO). 

Bagaimana caranya? Ya dengan "menggoreng" sahamnya sendiri, yang biasanya juga dilakukan melalui 'bantuan pihak ketiga' (bandar). Dari aksi goreng-menggoreng sahamnya sendiri itulah "orang dalam" bisa mendapatkan keuntungan yang sangat besar dari saham-saham yang berhasil listing di Bursa.

Anda mungkin ingat dengan kasus saham POSA yang digugat melalui jalur hukum karena kegiatan menggoreng saham dalam jumlah masif, yang banyak sekali memakan korban trader ritel. Baca juga: Belajar dari Kasus Saham POSA. 

Apabila anda cermati pergerakan saham2 IPO, hampir semua pergerakan harga sahamnya sangatlah tidak wajar. Setelah saham naik tinggi, harganya bisa jatuh drastis sampai balik lagi ke harga IPO, dan mendadak nyaris tidak ada transaksi sama sekali. 

Ya inilah yang dinamakan dengan permainan bandar dan "orang dalam", karena seperti yang saya tuliskan tadi: Kalau perusahaan dianjurkan untuk IPO hanya dengan tujuan "biar dapat pendanaan segar", "biar nilai perusahaan bertambah", maka manajemen perusahaan juga pasti akan penuh pertimbangan dalam IPO. 

Walaupun sudah ada insentif2 yang diberikan Bursa Efek, tapi tentu saja manajemen juga ingin mendapatkan keuntungan dari saham yang sudah di-listing-kan di pasar saham. Cara satu2nya dengan menaik-turunkan harga saham sesuai keinginannya.

Apalagi dengan keringanan dan insetif2 itu tadi, maka syarat IPO jadi lebih mudah. Dengan saham beredar yang sedikit, perusahaan sudah bisa go public. Semakin sedikit jumlah saham yang dilepas ke market, semakin mudah manajemen untuk 'setting' harga sahamnya. Paham sampai disini? 

SAHAM IPO SANGAT BERISIKO

Nah, kita semua sudah tahu permainan saham-saham IPO ini. Itu artinya, saham IPO adalah saham yang sangat berisiko untuk trading. 

Jujur saja, saya sangat tidak menyarankan anda untuk trading di saham IPO, terutama kalau saham IPO itu baru listing di hari-hari awal. Kalau anda ingin trading di saham2 IPO, saran saya tunggulah paling tidak 1-2 minggu setelah sahamnya IPO dan pergerakannya sudah tidak seliar hari-hari awal. 

Dan untuk saham2 IPO, anda bisa pertimbangkan untuk trading cepat alias scalping. Anda harus jauh lebih disiplin untuk take profit dan cut loss, serta menggunakan modal kecil. 

Mayoritas saham2 IPO tidak bisa kita tebak arah pergerakannya, karena bandar lebih banyak berperan mengatur harganya demi keuntungan manajemen. 

Jadi kalau anda menyimpan saham2 IPO yang tidak likuid dan fundamentalnya juga tidak jelas, maka risikonya akan besar. Contohnya seperti saham SWAT. Baca disini: Saham IPO yang Menjebak Trader: Studi Kasus Saham SWAT. 

Semoga pos ini bisa membuka wawasan kita semua tentang trading saham. Pesan saya, jangan mudah tergiur oleh saham-saham IPO yang selalu jadi top gainer. 

Ada banyak permainan saham IPO yang sangat berpotensi merugikan trader, dan saham2 IPO yang tidak likuid akan sulit untuk dibeli (banyak spread bid-offernya yang renggang). 

Untuk menciptakan portofolio saham yang sehat, prioritaskan untuk membeli saham2 yang bagus secara teknikal dan fundamental.

SAHAM IPO YANG SEHAT 

Kedepan saya (dan anda juga pasti sependapat) sangat berharap agar banyak perusahaan dengan kinerja yang benar2 bagus bisa melantai di Bursa, dan bisa mencatatkan jumlah saham beredar yang banyak, sehingga sahamnya jadi likuid. 

Sebagai trader dan investor, semakin banyak perusahaan sehat yang masuk Bursa, semakin bagus juga kualitas pasar saham dan kesempatan kita meraih profit dan mengurangi risiko akan semakin besar. 

Selain menjalankan aktivitas trading saham, kita semua juga turut berdoa yang terbaik agar kualitas pasar saham kita semakin baik dan berjaya. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.