Nyangkut di Saham Gorengan

Nyangkut di Saham Gorengan

Saham gorengan, seperti yang kita ketahui adalah saham-saham di Bursa Efek yang memiliki risiko yang cukup tinggi bagi trader. Tidak peduli trader pemula maupun trader saham yang sudah berpengalaman, saham gorengan berpotensi menjebak anda. 

Banyak sekali trader mengalami kerugian besar, akibat nekad membeli saham2 gorengan dalam jumlah besar. Tapi faktanya, saham gorengan ini adalah saham2 yang cukup 'menggoda' untuk trader, karena saham gorengan bisa naik sangat cepat dalam hitungan menit. 

Sehingga, trader yang ingin untung cepat dan nggak mau ribet, masuk di saham-saham gorengan ini. Tapi ada juga kasus-kasus di mana trader sebenarnya tidak terlalu tertarik dengan saham2 gorengan ini. Namun karena saham2 gorengan tertentu lagi sangat booming, banyak trader yang membicarakannya, banyak trader yang pamer untung dari saham gorengan, ahkirnya trader lain ikut-ikutan beli. 

Alih-alih dapat profit, trader2 yang tergiur dengan saham gorengan mengalami 'nyangkut', dan trader nggak berani jual rugi (cut loss) saham tersebut. Nyangkut di saham gorengan adalah hal yang sering terjadi. 

Tapi yang paling parah, banyak trader yang nyangkut di saham gorengan sampai bertahun-tahun (karena sahamnya nggak balik dan sudah 'ditinggal' bandar).

Hal ini mungkin berbeda dengan saham2 blue chip misalnya. Kalau anda beli saham blue chip dengan momentum yang tepat, lalu saham anda turun beberapa hari, biasanya tidak lama kemudian sahamnya balik naik lagi. 

Saham TRAM
Saham ENRG

Contohnya seperti saham TRAM dan ENRG diatas, di mana saat saham2 ini 'bangun' dari gocap (Rp50), banyak sekali trader yang mulai membahas saham ini. Saat TRAM naik terus ke 350-400, banyak "analis-analis" dadakan yang mengatakan TRAM bakalan ke 500. Harga wajar TRAM 1.000 dan seterusnya. Tapi bisa anda perhatikan grafik TRAM, ternyata TRAM dengan cepat balik lagi ke 100-140. 

Demikian juga dengan saham ENRG, yang pada saat itu ENRG mulai naik ke 200-an, banyak sekali trader yang yakin kalau ENRG bakal tembus 500, entah apa analisisnya, paahal ENRG ini jelas saham gorengan. 

Ya pada akhirnya banyak trader yang ikut2an masuk di harga 200-an ini, dan akhirnya sahamnya nyangkut, karena tidak lama kemudian setelah naik secara fantastis, TRAM balik lagi nyaris ke harga gocap. 

Ini hanya dua contoh. Masih banyak lagi contoh2 di mana trader nyangkut di saham2 gorengan, akibat ikut2an, ataupun beli saham tanpa mengetahui analisa terlebih dahulu. 

Memang bukan berarti saham gorengan sama sekali tidak bisa buat trading. Di pos ini: Cara Trading Cepat 15 Menit - Scalping Trading, saya juga pernah menuliskan praktik cara scalping trading. Namun praktik2 ini dilakukan atas dasar analisa, bukan rumor atau bahkan asal membeli.  

Pesan saya, dalam trading anda harus melakukan RISET dan ANALISA trading sebelum membeli saham. Anda mau beli saham blue chip, saham lapis dua ataupun saham lapis tiga itu tidak masalah sebenarnya. Tidak ada aturan yang mengharuskan dan melarang anda untuk membeli saham2 tertentu. 

Namun jangan lupa melakukan analisa terlebih dahulu. Kalau anda membeli saham dengan keinginan untung cepat, ikut-ikutan trader lain, maka anda harus tahan keputusan anda, dan jangan melakukan eksekusi trading. Baca juga:  Belajar Analisis Teknikal Pemula - Expert. 

Anda yang sudah pengalaman nyangkut di saham gorengan, apalagi kalau pengalaman anda ini sampai membuat stres, nggak bisa tidur, makan nggak enak, maka anda harus melakukan evaluasi. 

Jangan sampai anda mengulang kesalahan yang sama, dengan membeli saham2 lapis tiga tanpa menganalisanya terlebih dahulu, karena saham2 lapis tiga ini memiliki risiko yang lebih besar. 

Hal yang sama sebenarnya juga berlaku untuk saham2 selain saham gorengan. Sebelum anda membeli, anda harus menganalisa dan melakukan riset saham tersebut. Karena tidak ada jaminan kalau anda beli, katakanlah, saham2 di Indeks IDX30 dan Indeks LQ45 anda pasti akan untung. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Analisa Saham: 2 Penyebab IHSG Turun

Analisa Saham: 2 Penyebab IHSG Turun

Setiap hari IHSG akan selalu bergerak naik dan turun (koreksi). Di pos ini, saya ingin membahas penyebab IHSG turun. Ketika mendengar kata-kata "IHSG turun", mungkin kedengarannya nggak ada yang spesial. 

Akan tetapi di dalam praktikknya, penurunan IHSG seringkali membuat para trader menjadi panic. Padahal dalam kondisi anda panic, anda justru tidak akan bisa mengambil keputusan dengan jernih untuk memanfaatkan setiap peluang yang ada di market. 

Sebenarnya ada banyak sekali mengapa IHSG bisa turun di saat-saat tertentu. Akan tetapi, ada dua penyebab utama yang membuat IHSG bisa turun / koreksi. Apa saja itu? 

1. Berita / sentimen negatif 

Berita ataupun sentimen negatif bisa membuat IHSG turun. Bahkan ketika IHSG sedang bergerak normal, dan ada sentimen negatif mendadak, IHSG bisa langsung koreksi dengan cepat. 

Sentimen / berita negatif itu bisa bermacam-macam. Misalnya, terdapat berita pertumbuhan ekonomi turun, nilai tukar Rupiah terus melemah dan lain-lain. 

Beberapa waktu lalu IHSG juga sempat anjlok ketika ada berita pembubaran PT Minna Padi Asset Manajemen (MPAM) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Anda bisa baca kasus reksadana Minna Padi di Google (kalau saya jelaskan disini terlalu panjang). 

MPAM ini kan menyimpan banyak saham di portofolio, di mana ada banyak saham yang juga merupakan saham-saham lapis satu (seperti BBRI, BMRI, PGAS) dan saham2 lapis dua seperti ANTM, WIKA, WSKT, PTPP. Jadi otomatis, MPAM harus menjual saham2nya secara bertahap sesuai kewajiban yang ditentukan OJK. 

Karena penjualan saham2 tersebut juga berasal dari saham2 lapis satu dan saham lapis dua (second layer), maka akan ada banyak saham yang turun, yang otomatis juga bisa membuat IHSG drop. 

Efek dominonya, ketika ada berita MNAC akan menjual saham2 dalam jumlah besar (ditambah kasus2 negatif MNAC), maka hal iin akan menimbulkan panic selling pelaku pasar sesaat, sehingga akan membuat IHSG drop lebih banyak. 

Inilah salah satu penyebab IHSG turun, dan hal ini sering sekali terjadi di market (dengan berbagai sentimen2 yang seringkali tidak kita duga).

2. Secara teknikal, IHSG sudah naik banyak 

Yang paling sering menjadi penyebab turunnya IHSG adalah karena secara analisa teknikal IHSG memang sudah naik cukup tinggi. Anda harus pahami konsep di saham bahwa harga saham itu akan selalu bergerak naik dan turun. Pelajari juga: Konsep Trading Saham: Beli Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun.

Demikian juga dengan IHSG. Ya jelas lah, IHSG kan adalah kumpulan dari pergerakan seluruh harga saham di Bursa Efek. 

Jadi kalau IHSG sudah naik tinggi (karena banyak yang beli saham), secara konsep analisa teknikal, cepat atau lama IHSG pasti akan balik turun  /koreksi sebagai respon dari aksi para trader yang ambil untung / take profit. Sebagai praktiknya, anda bisa lihat IHSG berikut ini: 

IHSG Turun
Perhatikan candlestick terakhir (paling kanan). Anda bisa lihat candlestick tersebut berwarna merah dengan candle yang panjang. Ini artinya IHSG sedang mengalami penurunan tajam di hari itu. 

Hal ini wajar, karena kalau kita perhatikan chart IHSG, IHSG kita juga sudah naik tinggi selama 1 bulan terakhir (tanda panah). Di satu sisi, IHSG juga membentuk pola triple top (tanda lingkaran) yan merupakan sinyal koreksi yang cukup kuat. 

Jadi kalau secara teknikal IHSG saja sudah naik tinggi, yaaa wajar saja kalau IHSG cepat atau lama bakalan koreksi. 

Pos ini menuju satu kesimpulan: Jika anda menemukan banyak saham turun dan IHSG koreksi tajam, selain cek berita yang terjadi, cek juga analisa teknikal (chart) IHSG tersebut. Hal ini juga menjadi salah satu cara yang bisa anda lakukan untuk mengurangi panic selling saat IHSG turun.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Keuntungan Saham yang Bisa Anda Dapatkan

Keuntungan Saham yang Bisa Anda Dapatkan

Berapakah modal yang anda butuhkan untuk mendapatkan target profit yang anda harapkan? 

Banyak trader saham yang mentargetkan untuk mendapatkan profit yang diharapkan dalam satu bulan. Saya sering mendapat pertanyaan dari para trader: 

"Pak berapa modal yang harus saya tradingkan kalau ingin dapat untung kurang lebih Rp5 juta perbulan?"

"Kalau modal saya Rp50 juta, apakah bisa dapat untung Rp3 juta per bulan?"

Jujur saja, tidak ada jawaban baku dari pertanyaan diatas. Masalahnya, seberapa besar keuntungan yang anda dapatkan itu sangat tergantung dari dua hal: 

1. Pengalaman trading

Trader yang punya pengalaman trading lebih banyak, keumungkinan besar bisa menghasilkan profit kurang lebih Rp5 juta per bulan dari trading saham dengan modal Rp100 juta. 

Tapi kalau anda masih trader pemula, dan anda memaksakan trading dengan modal Rp100 juta, dengan harapan dapat untung Rp5 juta juga per bulan, maka risikonya akan sangat sangat besar. 

Jadi yang paling penting adalah pelajari ilmu-ilmu trading terutama analisa teknikal. Semakin anda mampu mempraktikkan analisa teknikal (bertambahnya pengalaman trading / level trading anda naik), maka profit akan lebih mudah diraih. 

Pelajari juga: Ebook Analisis Teknikal Saham Full Praktik. 

2. Kondisi pasar saham saat itu 

Ada saat-saat di mana pasar saham sangat bersahabat, banyak saham naik. Saat-saat itulah anda mungkin bisa mendapatkan profit seperti yang anda targetkan. Mungkin ketika kondisi market bagus, dengan modal Rp50 juta, anda bisa mendapatkan target profit sesuai harapan.  

Namun pasar saham tidak selalu berada dalam kondisi yang baik. Kita juga sering menghadapi kondisi market yang amburadul, saham2 turun terus, sehingga dengan kondisi seperti itu, dengan modal yang sama kemungkinan besar target profit anda bisa meleset dari harapan. 

Celakanya, kalau trader tidak punya plan B menghadapi kondisi market, ngotot dan saklek harus dapat target profit sesuai yang diharapkan, trader akan sangat berpotensi membeli saham2 yang salah. Justru akhirnya trader akan mengalami kerugian besar. 
Untuk menentukan berapa besar profit yang bisa anda dapatkan, jawabannya nggak hanya melulu soal berapa modal yang harus anda gunakan. Anda harus pertimbangkan level trading anda, dan kondisi market. 
Artinya kalau anda bertanya: Apakah dengan modal Rp50 juta sudah cukup untuk dapat untung kurang lebih Rp3 juta per bulan dari saham? 

Jawabannya bisa, tetapi semua itu kembali lagi pada dua poin diatas: Sampai dimanakah level trading anda sekarang? Sampai dimana pemahaman anda mengenai analisa teknikal dan kemampuan memilih saham? Kedua, bagaimana kondisi market saat itu? 

Anda harus bisa jawab dulu poin-poin diatas itu tadi. Mengapa? Karena sering sekali saya jumpai trader yang bertanya: "Berapa modal yang harus dibutuhkan kalau saya ingin untung Rp5 juta di saham per bulan?"

Setelah saya tanya kembali: "Sudah trading berapa lama?"

Mayoritas trader menjawab: "Baru buka akun saham". "Baru beberapa bulan". "Baru satu tahun, tapi masih bingung cara baca grafik saham."

Ini artinya banyak sekali trader yang ingin dapat untung sebesar sekian juta, sekian puluh juta. Banyak trader yang sudah menetapkan target-target profit tertentu untuk beberapa waktu mendatang, tapi belum dibekali dengan pengalaman trading dan pemahaman analisa teknikal yang benar. 

Saya sarankan pada anda, ada baiknya anda tidak perlu menetapkan target harus untung berapa persen, berapa juta, berapa puluh juta dalam sebulan trading. 

Karena ada banyak hal yang harus anda persiapkan di dalam trading, bukan hanya soal berapa besar profit yang bisa anda dapatkan. Profit adalah hasil akhir. Sebelum hasil akhir ada proses (analisa, praktik) yang harus anda jalani. 

Level trading juga menentukan besar kecilnya modal yang bisa anda kelola. Kalau anda masih pemula dan ingin untung Rp3 juta per bulan dengan cara mengelola modal Rp50 juta, risikonya akan terlalu besar. 

Namun hal ini mungkin tidak akan terlalu berisiko untuk seorang trader expert. Jadi besar kecilnya modal tidak bisa disama-ratakan. Ada baiknya dalam trading saham anda melakukan hal-hal berikut: 

1. Memulai dengan modal bertahap 

Selalu lakukan trading dengan modal bertahap. Jika anda pemula, jangan menetapkan target profit, tetapi belajar meminimalkan risiko dengan modal sekecil mungkin. Baca juga: Modal Ideal Trading Saham. 

2. Pahami analisis untuk trading

Untuk mendapatkan profit, anda harus menggunakan analisis. Anda tidak boleh membeli saham sembarangan. Pelajarilah analisis teknikal (trading) dan analisis fundamental (jika anda ingin investasi jangka panjang). 

3. Tidak perlu menetapkan target profit

Seperti yang saya tuliskan sebelumnya, anda tidak perlu ngotot menetapkan target profit. Kalau anda memulai secara bertahap, anda belajar meminimalkan kerugian, profit akan mengikuti.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Membeli Saham yang Akan Naik

Membeli Saham yang Akan Naik

Kalau anda memutuskan untuk membeli saham, artinya anda harus mencari saham-saham yang punya potensi naik, karena tujuan anda membeli saham adalah untuk mendapatkan profit. 

Bagaimana cara mencari saham yang akan naik? Apakah cukup belajar analisis teknikal? Apakah perlu mendalami analisa  fundamental? Apakah harus memahami kedua analisa tersebut? 

Di pos ini saya ingin menjelaskan konsep dan analisa yang harus anda pahami untuk mencari saham-saham yang punya potensi naik, baik dari sudut pandang trader maupun investor saham. 

TRADER SAHAM 

Sebagai trader saham, anda harus memahami analisis teknikal maupun analisis fundamental untuk mencari saham-saham yang akan naik. Sebagian dari anda mungkin bertanya: 

"Buat apa trader saham belajar analisis fundamental? Kan analisa utama trader saham itu baca chart?"

Benar, analisis utama untuk trader saham memang adalah analisa teknikal. Jadi kalau anda memutuskan untuk trading jangka pendek, anda harus benar-benar memahami praktik & strategi analisa teknikal untuk mencari saham2 yang bagus.

Anda bisa pelajari strategi2 analisis teknikal disini: Buku Saham Pemula - Expert. Pelajari juga: Ciri-ciri Harga Saham yang Akan Naik

Namun di satu sisi, trader saham juga perlu memahami analisa fundamental. Tetapi untuk seorang trader saham, analisa fundamental sifatnya hanya sebagai analisa tambahan. 

Analisis fundamental dibutuhkan oleh trader untuk melihat saham-saham mana saja yang punya kinerja bagus, merupakan market leader atau follower di sektor industrinya. 

Karena saham2 yang memiliki kinerja bagus umumnya juga memiliki likuiditas saham yang baik, harga sahamnya mudah naik / rebound setelah koreksi, dan lebih banyak diincar oleh trader. 

Saham yang punya kinerja / fundamental bagus, akan membuat psikologis anda lebih tenang ketika menyimpan sahamnya. Sekarang saya beri anda pilihan: 

"Anda lebih nyaman mana menyimpan saham BBRI atau membeli saham BWPT?" 

Tentu saja dari sisi psikologis saham BBRI jauh lebih memberikan rasa aman dan low risk, ketimbang BWPT yang merupakan saham lapis tiga, walaupun tujuan anda sama-sama untuk mentradingkan sahamnya. 

Sehingga, dengan mengetahui saham-saham mana yang punya kinerja baik, anda bisa memilih atau memprioritaskan saham2 tersebut untuk ditradingkan. Setelah anda mengetahui saham2 yang bagus tersebut, barulah anda bisa cermati analisa teknikalnya secara lebih mendalam. 

Jadi sebagai trader saham, analisis teknikal tetap sebagai analisa utama untuk trading. Anda tidak menggunakan analisa laporan keuangan, EPS, DER sebagai pertimbangan untuk beli saham jangka pendek. Analisa fundamental adalah analisa tambahan untuk trader. 

Sekarang kita lihat beberapa saham berfundamental bagus berikut ini: 

Saham ASII

Saham BBRI

Saham INDF
Perhatikan bahwa saham-saham yang punya fundamental bagus harganya akan selalu naik ketika sudah turun banyak. Tentu saja, saham2 tersebut bagus dan menguntungkan untuk anda tradingkan, baik untuk jangka pendek, swing trading ataupun positioning. 

Namun tidak semua trader saham membutuhkan analisa fundamental. Sebagai contoh, seorang scalping trader tidak membutuhkan analisa fundamental, karena scalper mencari saham2 yang bisa naik cepat dalam waktu menitan. 

Sehingga, scalper lebih mengandalkan momentum dan fluktuatif jangka sangat pendek, tanpa mempedulikan fundamental. Anda bisa pelajari strategi scalping trading disini: Cara Trading Cepat 15 Menit - Scalping Trading. 

INVESTOR SAHAM

Analisis utama investor saham adalah ANALISIS FUNDAMENTAL. Analisis fundamental adalah analisa yang mempelajari kondisi perusahaan, kinerja keuangan dan kondisi makro ekonomi. Tujuan investor adalah membeli saham untuk disimpan jangka panjang (diatas 1 tahun). 

Sehingga dengan mengetahui kondisi dan kinerja perusahaan, serta bagus tidaknya ekonomi suatu negara, anda bisa memutuskan untuk mencari saham mana saja yang layak diinvestasikan jangka panjang. 

Pelajari juga analisis investasi full praktik dan cara-cara memilih saham untuk investasi disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert.

Pilihlah saham yang punya kinerja bagus, karena di dalam analisa fundamental terdapat konsep: HARGA SAHAM AKAN KEMBALI KE FAKTOR FUNDAMENTAL. Artinya, saham-saham yang punya fundamental bagus, cepat atau lama harganya akan naik kembali. 

Anda bisa perhatikan lagi tiga grafik saham yang saya paparkan diatas. Yup, karena saham2 tersebut memiliki fundamental yang baik, maka ketika sahamnya turun banyak, harganya akan lebih mudah naik dalam waktu yang lebih lama, dibandingkan saham2 yang fundamentalnya jelek. 

Itulah mengapa sebagai investor saham, anda harus memilih saham2 yang berkinerja baik, punya valuasi yang bagus dan sektornya juga mendukung untuk diinvestasikan. 

Investor saham juga membutuhkan analisa teknikal (terutama analisa tren) sebagai tambahan analisa yang dikombinasikan dengan analisa valuasi saham (PER & PBV) untuk memutuskan apakah anda akan langsung membeli sahamnya, wait and see atau membeli secara bertahap. 

Itulah cara membeli saham yang naik berdasarkan analisa-analisa yang harus anda gunakan dan tujuan anda (apakah anda mau trading atau investasi). 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Anda Mau Sukses Main Saham Berapa Lama? - Part II

Anda Mau Sukses Main Saham Berapa Lama? - Part II

Baca part sebelumnya: Anda Mau Sukses Main Saham Berapa Lama? - Part I. Di Part I, saya memberikan dua opsi pada anda: Anda mau sukses main saham dalam jangka waktu satu tahun, atau sukses main saham dalam jangka waktu minimal dalam 3 tahun. Di Part I, saya sudah menjelaskan pilihan pertama, bahwa sukses main saham dalam jangka waktu terlalu cepat kurang baik untuk seorang pemain saham.

Jadi, apakah pilihan kedua adalah pilihan terbaik? Sebelum menjawab pertanyaan anda, mari kita simak hal berikut ini. 

Pernahkah anda melihat daftar peringkat orang terkaya di Indonesia (setidaknya 20-50 besar) yang dipublikasikan majalah Forbes? Kalau anda baca kisahnya, para founder orang2 sukses tersebut memulai jatuh bangun yang luar biasa, baru kemudian meraih keberhasilannya. I mean, mereka kebanyakan bukan berasal dari latar belakang keluarga kaya yang sudah punya segalanya. 

Tetapi, mereka memulai merintis usahanya. Dalam perjalanannya pun, kegagalan2 banyak ditemui. Hingga akhirnya mereka meraih kesuksesan di bidangnya (sampai menjadi orang terkaya di Indonesia). Ketika perekonomian lesu, mereka tetap bisa bertahan. 

Kenapa mereka bisa tetap bertahan? Karena mereka sudah mengalami jatuh bangun yang luar biasa. Jatuh bangun yang dialami saya rasa tidak hanya satu-dua tahun, namun bertahun-tahun, sehingga ketika mereka dalam keadaan sukses, maupun ekonomi lesu, mereka tidak cepat jatuh. 

Hal ini juga berlaku untuk pemain saham. Pemain saham yang sudah mengalami proses jatuh-bangun (untung, cut loss, untung, cut loss), aka ketika ada guncangan di market, trader tersebut tidak akan mudah goyah, tidak mudah terpengaruh dengan "godaan2" di market. Baca juga: Apakah Saya Cocok Jadi Pemain Saham?

Pemain saham yang sukses, sukses dalam hal ini bukan hanya untung gede, tapi bisa untung konsisten, pasti membutuhkan waktu yang cukup lama. Waktu tiga tahun pun saya rasa masih terlalu singkat untuk mencapai untung konsisten.

Sekarang anda sudah tahu bahwa untung cepat dan konsisten dari main saham sama dengan membangun sebuah bisnis. Selalu ada risiko, selalu ada jatuh bangun. Kalau anda sudah mengetahui bahwa main saham tidak semudah yang anda bayangkan, maka anda harus mulai berpikir realistis dan mulailah untuk berproses. Mulailah untuk menerima risiko agar anda bisa mencapai keberhasilan dalam trading anda.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Ebook Belajar Saham Pemula Gratis

Ebook Belajar Saham Pemula Gratis

Rekan-rekan yang ingin belajar saham namun masih belum mengerti sama sekali tentang pasar saham, di web Saham Gain ini saya memberikan materi-materi lengkap tentang belajar saham pemula yang saya berikan dalam bentuk free ebook saham. 

Saat ini, saya menerbitkan 2 free ebook saham yang bisa anda gunakan sebagai dasar untuk mengenal saham. Jadi untuk anda yang ingin memulai trading / investasi saham, namun masih bingung harus memulai dari mana, apa saja yang perlu dipelajari di saham, maka di kedua free ebook saham, akan saya jelaskan lan 

Berikut dua free ebook saham yang saya terbitkan untuk anda. 


Ebook ini dikhususkan untuk anda yang benar-benar masih awam dan belum memahami cara membeli saham. Jadi di ebook ini akan kita bahas: 

- Langkah-langkah membuka rekening saham.
- Yang harus anda persiapkan untuk membuka akun saham.
- Tutorial cara beli dan jual saham.
- Apa saja yang harus anda pelajari agar anda bisa mendapatkan profit.
- Sekuritas rekomendasi untuk anda.

Anda bisa download free ebooknya (33 halaman) disini: Ebook Gratis Panduan Membeli Saham Bagi Pemula .


Ebook gratis ini adalah terbitan terbaru. Jadi free ebook ini saya buat untuk menanggapi banyaknya pertanyaan rekan-rekan yang masih bingung bagaimana cara belajar investasi saham untuk memilih saham jangka panjang. Jadi di free ebook ini, kita akan bahas hal-hal berikut: 

- Konsep dan strategi dalam investasi saham
- Langkah-langkah berinvestasi saham pemula 
- Poin-poin yang harus dipelajari dalam analisis fundamental saham
- Ebook rekomendasi analisis fundamental (full praktik) 

Anda bisa download free ebooknya disini (26 halaman): Ebook Gratis Panduan Belajar Analisis Fundamental Saham .

EBOOK SAHAM LANJUTAN (PRAKTIK DAN STRATEGI) 

Itulah dua free ebook untuk basic pemula yang saya terbitkan untuk anda. Harapannya, dengan adanya dua ebook tersebut, anda sudah memiliki gambaran tentang saham (trading maupun investasi) dan cara memulai betransaksi di pasar saham secara lengkap. 

Tujuan anda belajar saham adalah untuk mendapatkan keuntungan / profit. Tentu saja hanya belajar dasar / basic saja tidaklah cukup. 

Di web Saham Gain ini, saya juga memberikan praktik-praktik trading dan investasi saham lanjutan yang bisa anda gunakan secara langsung untuk dipraktikkan dalam trading saham untuk mendapatkan profit konsisten. 

Saat ini, saya menerbitkan 4 ebook saham FULL PRAKTIK & STRATEGI, yang terdiri dari 3 ebook trading saham, dan 1 ebook khusus analisis fundamental (investasi jangka panjang). Berikut daftar / list ebook-ebooknya yang bisa anda dapatkan: 

Ebook trading saham 


Anda yang ingin mendapatkan 2 atau tiga ebook, anda akan mendapatkan harga diskon. Anda bisa mendapatkannya disini: Ebook Trading Pilihan Trader- Diskon 15%. 

Ebook pertama, membahas full analisis teknikal, psikologis trading, manajemen modal, mindset trading, dan cara-cara simpel menggunakan kombinasi2 chart pattern, candle, support resisten untuk menemukan saham yang potensial secara chart. 

Ebook kedua, membahas praktik dan cara-cara memilih / screening saham yang bagus dan layak untuk trading, untuk dimasukkan dalam stock pick. Serta membedakan saham-saham mana saja yang tidak layak untuk ditradingkan. Plus analisa2 swing trading & scalping trading. 

Ebook ketiga, membahas khusus strategi trading cepat, yaitu trading harian alias intraday trading dengan jangka waktu 0-3 harian trading. Di ebook ini, kita akan membahas cara-cara memilih saham yang bagus dan mudah naik dalam jangka harian, dan mempelajari lengkap praktik analisa tape reading. 

Ebook khusus untuk INVESTASI SAHAM JANGKA PANJANG


Bagi anda yang ingin belajar analisis fundamental saham lanjutan, anda bisa mendapatkan ebook khusus analisis fundamental untuk memilih saham2 yang layak diinvestasikan jangka panjang. 

Di ebook ini, anda juga akan belajar secara langsung praktik2 value investing, mencari saham2 grwoth & tahan banting, menghitung valuasi  harga wajar, analisa keuangan perusahaan. Serta mempraktikkan indikator2 yang simpel dan mudah diterapkan untuk mencari saham2 yang layak diinvestasikan. 

Dan semua konten ebook didasarkan pada praktik2 yang sudah saya terapkan sendiri. Jadi anda tidak hanya belajar teori analisis fundamental saja. 

Itulah materi-materi free ebook yang saya terbitkan untuk anda, beserta ebook-ebook saham lanjutan yang bisa anda praktikkan untuk trading maupun investasi. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Anda Mau Sukses Main Saham Berapa Lama? - Part I

Anda Mau Sukses Main Saham Berapa Lama? - Part I

Kalau saya bertanya pada anda dengan memberikan dua opsi: "Anda mau sukses main saham berapa lama? Dengan opsi:


- Sukses main saham dalam jangka waktu 1 tahun bahkan kurang
- Sukses main saham dalam jangka waktu minimal 3 tahun

Saya yakin semua trader pasti akan menjawab ingin bisa sukses main saham dalam jangka waktu yang sesingkat mungkin, yaitu satu tahun bahkan kurang. Maksud saya, kalau bisa sukses sekarang ngapain harus ditunda 4 tahun lagi. Kalau bisa dapat mobil dan rumah sekarang, ngapain harus ditunda 4 tahun lagi? Benar kan

Tapi, apa yang kelihatannya bagus itu sebenarnya belum tentu bagus. Untuk lebih memahaminya, sekarang saya akan coba bahas satu per satu dari setiap poin. 

Sukses main saham dalam jangka waktu 1 tahun bahkan kurang

Kalau anda sukses dalam waktu yang cepat, kelihatannya sangat menyenangkan di awal. Tetapi kalau anda sukses dalam waktu cepat kemungkinan besar hal itu hanyalah beginner lucky. (hampir) Semua pemula yang bisa untung besar di awal, pada bulan2 berikutnya akan menderita rugi besar. 

Hal ini dikarenakan pemain saham pemula masih belum banyak mempelajari kondisi market, sehingga psikologi dan mental trading juga belum terbentuk dengan baik. Beginner lucky cenderung membuat trader menjadi cepat senang, euforia, dan merasa dirinya hebat. Dan perlu anda camkan, bahwa sukses main saham dalam waktu cepat sangat tidak baik untuk karir trading anda. 

Bukannya tidak boleh sukses cepat. Saya sendiri pun juga ingin bisa sukses cepat. Tetapi, untuk mencapai kesuksesan dibutuhkan proses. Masalahnya, proses menuju sukses main saham tidak ada yang cepat, apalagi enak dan mudah.  

"Ah, masa sih bung Heze?" Tanya anda.

Kalau anda tidak percaya, sebenarnya banyak orang yang awalnya cepat sukses namun tidak lama kemudian jatuh. Mengapa hal itu seringkali terjadi? Karena pondasi mereka masih lemah. Mereka belum mengalami jatuh bangun, sehingga ketika sukses dalam sekejap mata, mereka tidak siap. 

Langsung senang, langsung merasa diatas awan, dan ketika saatnya harus menghadapi cobaan yang sesungguhnya, jatuhlah mereka. Pemain saham pemula yang bisa sukses dalam waktu cepat juga sangat berpotensi untuk rugi di kemudian hari, bahkan kerugian yang diderita lebih besar daripada keuntungan yang mereka dapatkan di awal. 

Jadi, sekarang anda sudah tahu mengapa sukses main saham terlalu cepat itu tidak baik. Jawabannya karena: "Pondasi" anda masih belum kuat.  

Lalu, bagaimana dengan pilihan kedua? Apakah sukses main saham dalam jangka waktu minimal 3 tahun adalah pilihan yang terbaik? Silahkan simak jawabannya di Part II: Anda Mau Sukses Main Saham Berapa Lama? - Part II.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.