Kunci Sukses Trading Harian Saham

Kunci Sukses Trading Harian Saham

Strategi trading saham ada bermacan-macam. Dan salah satu strategi trading yang cukup banyak dipraktikkan trader untuk meraih keuntungan jangka pendek adalah trading harian saham alias INTRADAY TRADING. 

Namun di satu sisi, intraday trading seringkali "menjebak" mindset trader. Tidak sedikit trader yang ingin mencoba intraday trading dengan tujuan ingin cepat kaya dari saham. Mindset-mindset seperti pada akhirnya hanya akan mengarahkan trader pada tindakan gambling. 

Padahal kalau intraday trading dilakukan dengan cara yang benar, anda bisa mendapatkan profit yang maksimal, dan konsisten. Intraday trading sangat bagus untuk anda yang ingin menerapkan trading cepat, dan tidak ingin hold saham terlalu lama.

Saya juga sudah membahas praktik2 dan cara-cara memilih saham yang bagus untuk intraday, dan strategi2 yang sudah saya praktikkan sendiri disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham. 

Untuk anda para trader harian (intraday trading), anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut agar anda bisa mencetak profit yang lebih konsisten. Poin-poin ini seringkali dilewatkan oleh para trader saham: 

1. Memilih saham yang layak untuk trading harian 

Kalau anda swing trader, pilihlah saham yang bagus untuk swing trading. Kalau anda trader harian, pilihlah saham yang bagus untuk trading harian. Jang memilih saham yang volatilitasnya liar dan sulit dianalisa dengan analisis teknikal.

Pelajari juga: Cara Memilih Saham yang Bagus untuk Trading Harian. 

Dalam intraday trading, anda hendaknya memilih saham-saham yang mudah naik secara stabil dalam jangka pendek, saham2 yang likuid pergerakannya, saham2 yang punya pergerakan harga yang wajar dan volatilitasnya bagus. 

Ketika anda memilih saham2 yang punya pergerakan baik dan menganalisa, maka disitulah anda akan mendapatkan peluang profit yang lebih baik, ketimbang anda membeli saham2 yang berisiko tinggi untuk trading harian. 

Trading harian memiliki frekuensi trading dan memantau market yang lebih sering. Oleh karena itu, jangan membuat diri anda stres dengan membeli saham2 yang risikonya tinggi.

2. Mengelola modal 

Banyak trader harian yang ketagihan membeli saham ketika bisa mendapatkan profit dalam waktu singkat. Sehingga hal ini membuat trader jadi lupa untuk mengelola modal (manajemen modal) dengan benar. Karena ketagihan dapat profit harian, trader kerap kali membeli banyak saham di portofolio tanpa pertimbangan yang baik, akhirnya justru saham trader menjadi nyangkut. 

Jadi di dalam mengelola modal untuk trading harian, sebaiknya anda pertimbangkan hal-hal berikut: 

- Jangan menggunakan margin trading
- Beli 1-2 saham maksimal dalam sehari
- Utamakan membeli saham yang punya pergerakan bagus 
- Tetap sisakan cash balance (jangan semua modal dipakai trading harian)

3. Mengontrol emosi trading 

Tidak bisa dipungkiri bahwa dapat untung cepat di saham sangat menyenangkan untuk seorang trader. Namun walaupun demikian, anda harus tetap mengontrol emosi trading. 

Tanpa emosi trading, trading harian bisa menjadi gambling dan menimbulkan risiko yang sangat berbahaya untuk seorang trader. Dalam mengontrol emosi untuk trading harian, anda harus pertimbangkan hal-hal berikut: 

- Memasang target trading yang realistis 
- Jika sudah profit, pertimbangkan untuk mengurangi trading (istirahat)
- Jangan beli trading hanya karena anda ingin untung cepat
- Tetap menganalisa sebelum beli saham

Poin-poin diatas ini sering diabaikan oleh trader-trader harian. Maka dari itu, kalau anda merasa melewatkan poin2 penting ini, anda harus segera mengevaluasi trading anda. 

Sukses dalam trading harian sangat ditentukan dari kemampuan trader dalam mengontrol emosi, karena trading harian identik dengan 'keakraban' trader melihat fluktuatif harga jangka pendek. Tanpa kontrol emosi yang baik, profit anda tidak akan berjalan dengan maksimal. 

Jadi kunci sukses trading harian saham ditentukan oleh: Analisa saham yang benar, manajemen modal dan kemampuan anda mengontrol emosi trading. Anda yang ingin trading harian, selalu aplikasikan poin2 tersebut di dalam aktivitas trading anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Dua Cara Mengontrol Kerugian di Saham

Dua Cara Mengontrol Kerugian di Saham

Beberapa waktu lalu, saya mendapatkan pertanyaan dari salah seorang rekan trader tentang mengontrol kerugian di saham. Pertanyaan sebagai berikut: 

"Pak Heze, bagaimana cara agar kerugian di saham bisa ditekan seminimal mungkin, karena fluktuasi harga saham bisa membuat trader mengalami kerugian yang cukup besar. Apakah Pak Heze bisa share pengalamannya?"

Mengontrol kerugian di saham sebenarnya bisa anda lakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut: 

1. Cut loss 

Yup, cut loss adalah metode / strategi yang PALING UMUM digunakan oleh semua trader untuk memproteksi kerugian. Jadi ingat bahwa kata kunci cut loss adalah PROTEKSI kerugian. 

Karena tujuan cut loss adalah proteksi kerugian, maka cut loss adalah cara untuk mengontrol kerugian di saham. So katakanlah anda membeli saham A di harga 2.000. Saham A terus turun ke 1.900. Beberapa hari kemudian saham A terus anjlok sampai 1.000, dan akhirnya saham A nggak stagnan di 1.000. 

Bisa anda bayangkan jika anda tidak melakukan cut loss / proteksi kerugian ketika saham anda turun ke 1.900-an misalnya. Maka saham anda akan nyangkut.  Secara hitung2-an anda mungkin belum rugi  karena anda belum jual, tetapi modal anda akan 'terpenjara'. 

Tapi cut loss tidak boleh asal anda lakukan. Anda harus tahu kapan anda cut loss, kapan anda hold. Kalau anda cut loss hanya karena terbawa emosi, maka yang terjadi adalah saham anda 

Anda bisa baca tulisan saya disini: Saham Turun: Pilih Cut Loss atau Hold?. Di pos tersebut saya memberikan banyak pandangan berdasarkan pengalaman saya, tentang kapan anda harus melakukan cut loss, dan kapan sebaiknya saham tidak perlu di cut loss. 

2. Tradingkan saham yang risikonya kecil 

Jika anda ingin mengontrol kerugian di saham, maka cara efektif yang bisa anda lakukan adalah: Tradingkan saham-saham yang risikonya kecil. 

Saham yang risikonya kecil berarti: Saham tersebut adalah saham yang polanya anda pahami secara pribadi. Maksudnya adalah, anda sudah sering mentradingkan saham tersebut, atau secara analisa yang biasa anda gunakan, anda menilai bahwa saham tersebut punya potensi naik. 

Dengan cara ini anda bisa meminimalkan risiko dari kerugian saham. Sebagian besar trader mengalami rugi yang besar karena trader nekad membeli suatu saham, hanya karena returnnya terlihat menggiurkan.. 

Contoh, anda membeli saham hanya karena saham tersebut lagi booming. But actually saham tersebut sudah di ujung tren naiknya sehingga saat anda beli harganya langsung anjlok. Atau anda beli saham, hanya karena saham tersebut sering naik puluhan persen dalam sehari, padahal anda sebenarnya  tidak memahami bagaimana karakteristik saham tersebut. 

Kalau anda sudah tahu bahwa ada saham yang memiliki risiko yang besar. Kalau anda sudah tahu bahwa ada saham yang anda tidak yakin dengan saham tersebut akan naik, kalau anda sudah tahu saham tersebut adalah saham gorengan, maka ada baiknya anda tidak mentradingkannya jika anda ingin kerugian anda bisa lebih dikontrol. Itulah mengapa anda harus punya stock pick dalam trading. Baca juga: Saham Pilihan Hari Ini - Apa Saham Pilihan Anda? 

Jadi dengan mentradingkan saham2 yang risikonya kecil, dalam hal ini adalah saham2 yang likuid, saham2 yang anda paham pergerakannya, saham2 yang bisa anda analisa dengan analisis teknikal, maka anda bisa mengontrol kerugian dari trading saham. Baca juga: Strategi Memilih Saham untuk Trading. 

Dua cara ini selalu saya gunakan untuk meminimalkan kerugian pada saat trading. Dan cara ini memang sangat efektif untuk menekan loss. 

Kerugian dari trading saham semakin bisa anda kontrol ketika anda semakin berpengalaman dalam trading. Jadi kalau anda sekarang masih sering rugi, maka jangan cepat putus asa, karena dulu saya saat masih satu-dua tahun pertama trading, juga mengalami hal yang sama. Asah terus analisa anda, dan terapkan kedua cara yang saya tuliskan tadi, terutama untuk poin kedua.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Tempat Beli Saham yang Aman

Tempat Beli Saham yang Aman

Para pemula yang ingin belajar saham seringkali bertanya seperti ini: "Pak Heze, dimana tempat beli saham yang aman?" Apakah beli saham itu penipuan atau bukan?"

Untuk menjawab pertanyaan ini, tentu saja hal-hal utama yang harus anda pahami adalah: Dimana tempat transaksi saham? Siapa yang menjamin transaksi saham anda aman?

Transaksi jual beli saham alias trading saham anda lakukan melalui SOFTWARE ONLINE TRADING. Jadi, software online trading ini disediakan oleh KANTOR SEKURITAS SAHAM. 

Contoh2 kantor sekuritas di Indonesia bisa anda Googling. Ada banyak sekali. Beberapa kantor sekuritas yang pernah saya bahas, bisa anda pelajari juga disini: Daftar Kantor Sekuritas Deposit Dibawah Rp5 Juta. 

Kalau anda ingin paham cara membuka akun saham di kantor sekuritas, anda bisa pelajari pada fasilitas free ebook (33 halaman) yang pernah saya tulis disini: Ebook Gratis Panduan Membeli Saham Bagi Pemula. Saya sudah menjelaskan dengan detail cara-cara memulai trading dan investasi saham. 

Nah, software online trading saham yang disediakan oleh kantor sekuritas ini terhubung langung dengan sistem di Bursa Efek Indonesia (BEI). Siapa itu BEI? 

Menurut Wikipedia, BEI adalah sebuah pasar yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan efek (saham) perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa. Jadi kantor BEI sendiri terdiri dari banyak orang dan sistem yang sudah terstruktur yang bertugas untuk mengawasi jalannya perdagangan beli jual saham, dan memastikan bahwa sistem perdagangan saham berjalan dengan teratur dan semestinya.

Jika anda masih belum terlalu paham dengan definisi BEI, maka saya mengibaratkan BEI itu seperti manajemen mall, sedangkan saham2 yang ada / terdaftar di BEI itu ibarat produk2 yang ada di mall, dan anda trader saham adalah para pembeli dan penjual saham-saham tersebut. 

Untuk lebih jelasnya, anda bisa baca lagi tulisan saya disini: Belajar Saham: Trading Saham Online

Jadi kesimpulannya, tempat beli saham yang aman yaitu harus dilakukan melalui kantor sekuritas resmi (ada izin legal dan kantor sekuritas tersebut terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Artinya, kalau anda ingin beli saham, datanglah ke kantor sekuritas atau anda bisa buka akun secara online (sudah saya jelaskan di free ebook link sebelumnya cara-caranya).

Oke, terus gimana caranya anda bisa tahu kalau kantor sekuritas sudah ada izin dan terdaftar di BEI?

Kalau anda mau tahu caranya yang simpel, sebenarnya anda tinggal Googling saja daftar kantor sekuritas di Indonesia, atau anda bisa cari referensi tentang kantor2 sekuritas yang ternama, atau yang sering dipakai oleh trader saham. 

Dari saya pribadi, saya punya beberapa list (tidak bermaksud promosi) antara lain: BNI Sekuritas, Indopremier, Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Philip Sekuritas, Mirae Aset Sekuritas dan lain2. Anda bisa juga bisa baca disini: Daftar Kantor Sekuritas Deposit Dibawah Rp5 Juta. 

Perhatikan juga track record sekuritas yang bersangkutan. Kalau perusahaan sekuritas sering bermasalah dengan nasabah, maka hindari kantor sekuritas tersebut. Anda bisa Googling untuk mencari sumber informasi tentang kantor sekuritas tertentu, mulai dari kredibilitasnya, 

"Pak Heze, memang kalau trading di kantor sekuritas beneran aman?" Tanya anda

Tentu saja aman. Pilihlah sekuritas yang kredibel dan terdaftar di BEI. Perdagangan saham di BEI itu sebenarnya juga sama seperti ketika anda berdagang di pasar. 

Ibaratnya, analogikan anda sedang belanja di pasar atau mall. Apakah mungkin ketika anda beli barang di pasar atau mall, anda ditipu? Misalnya anda sudah membayar namun barangnya tidak diberikan? Tidak mungkin kan? Kalau anda belanja di pasar, pasti ada uang ada barang.  

Demikian juga dengan transaksi saham di BEI. Pembelian dan penjualan saham akan terjadi ketika order yang ditempatkan masing2 trader sama-sama deal, atau bahasa sahamnya matched.

Ketika order matched, maka saat anda beli saham, anda akan mendapatkan saham anda. Sebaliknya, saat anda jual saham, maka anda melepas saham, dan uang anda akan kembali beserta profit (jika anda jual saham anda naik).

Hanya bedanya dengan perdagangan konvensional, perdagangan saham itu dilakukan secara online, sehingga anda tidak melihat / bertemu secara langsung pembeli dan penjual saham di Bursa. 

Jadi kalau anda ditawari oleh pihak-pihak tertentu untuk investasi atau beli saham-saham Indonesia di tempat lain selain sekuritas yang terdaftar di Bursa Efek, apalagi dengan iming-iming diberikan bunga, return yang besar dan sebagainya, jangan pernah mengikuti saran tersebut. 

Ingat apa yang sudah kita bahas bersama di pos ini, bahwa tempat beli saham yang aman hanya bisa dilakukan jika anda sudah membuka akun saham di kantor sekuritas (trading dilakukan melalui software online trading dari sekuritas), yang terhubung langsung melalui Bursa Efek Indonesia (BEI).


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Tempat Beli Saham yang Aman

Tempat Beli Saham yang Aman

Para pemula yang ingin belajar saham seringkali bertanya seperti ini: "Pak Heze, dimana tempat beli saham yang aman?" Apakah beli saham itu penipuan atau bukan?"

Untuk menjawab pertanyaan ini, tentu saja hal-hal utama yang harus anda pahami adalah: Dimana tempat transaksi saham? Siapa yang menjamin transaksi saham anda aman?

Transaksi jual beli saham alias trading saham anda lakukan melalui SOFTWARE ONLINE TRADING. Jadi, software online trading ini disediakan oleh KANTOR SEKURITAS SAHAM. 

Contoh2 kantor sekuritas di Indonesia bisa anda Googling. Ada banyak sekali. Beberapa kantor sekuritas yang pernah saya bahas, bisa anda pelajari juga disini: Daftar Kantor Sekuritas Deposit Dibawah Rp5 Juta. 

Kalau anda ingin paham cara membuka akun saham di kantor sekuritas, anda bisa pelajari pada fasilitas free ebook (33 halaman) yang pernah saya tulis disini: Ebook Gratis Panduan Membeli Saham Bagi Pemula. Saya sudah menjelaskan dengan detail cara-cara memulai trading dan investasi saham. 

Nah, software online trading saham yang disediakan oleh kantor sekuritas ini terhubung langung dengan sistem di Bursa Efek Indonesia (BEI). Siapa itu BEI? 

Menurut Wikipedia, BEI adalah sebuah pasar yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan efek (saham) perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa. Jadi kantor BEI sendiri terdiri dari banyak orang dan sistem yang sudah terstruktur yang bertugas untuk mengawasi jalannya perdagangan beli jual saham, dan memastikan bahwa sistem perdagangan saham berjalan dengan teratur dan semestinya.

Jika anda masih belum terlalu paham dengan definisi BEI, maka saya mengibaratkan BEI itu seperti manajemen mall, sedangkan saham2 yang ada / terdaftar di BEI itu ibarat produk2 yang ada di mall, dan anda trader saham adalah para pembeli dan penjual saham-saham tersebut. 

Untuk lebih jelasnya, anda bisa baca lagi tulisan saya disini: Belajar Saham: Trading Saham Online

Jadi kesimpulannya, tempat beli saham yang aman yaitu harus dilakukan melalui kantor sekuritas resmi (ada izin legal dan kantor sekuritas tersebut terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Artinya, kalau anda ingin beli saham, datanglah ke kantor sekuritas atau anda bisa buka akun secara online (sudah saya jelaskan di free ebook link sebelumnya cara-caranya).

Oke, terus gimana caranya anda bisa tahu kalau kantor sekuritas sudah ada izin dan terdaftar di BEI?

Kalau anda mau tahu caranya yang simpel, sebenarnya anda tinggal Googling saja daftar kantor sekuritas di Indonesia, atau anda bisa cari referensi tentang kantor2 sekuritas yang ternama, atau yang sering dipakai oleh trader saham. 

Dari saya pribadi, saya punya beberapa list (tidak bermaksud promosi) antara lain: BNI Sekuritas, Indopremier, Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Philip Sekuritas, Mirae Aset Sekuritas dan lain2. Anda bisa juga bisa baca disini: Daftar Kantor Sekuritas Deposit Dibawah Rp5 Juta. 

Perhatikan juga track record sekuritas yang bersangkutan. Kalau perusahaan sekuritas sering bermasalah dengan nasabah, maka hindari kantor sekuritas tersebut. Anda bisa Googling untuk mencari sumber informasi tentang kantor sekuritas tertentu, mulai dari kredibilitasnya, 

"Pak Heze, memang kalau trading di kantor sekuritas beneran aman?" Tanya anda

Tentu saja aman. Pilihlah sekuritas yang kredibel dan terdaftar di BEI. Perdagangan saham di BEI itu sebenarnya juga sama seperti ketika anda berdagang di pasar. 

Ibaratnya, analogikan anda sedang belanja di pasar atau mall. Apakah mungkin ketika anda beli barang di pasar atau mall, anda ditipu? Misalnya anda sudah membayar namun barangnya tidak diberikan? Tidak mungkin kan? Kalau anda belanja di pasar, pasti ada uang ada barang.  

Demikian juga dengan transaksi saham di BEI. Pembelian dan penjualan saham akan terjadi ketika order yang ditempatkan masing2 trader sama-sama deal, atau bahasa sahamnya matched.

Ketika order matched, maka saat anda beli saham, anda akan mendapatkan saham anda. Sebaliknya, saat anda jual saham, maka anda melepas saham, dan uang anda akan kembali beserta profit (jika anda jual saham anda naik).

Hanya bedanya dengan perdagangan konvensional, perdagangan saham itu dilakukan secara online, sehingga anda tidak melihat / bertemu secara langsung pembeli dan penjual saham di Bursa. 

Jadi kalau anda ditawari oleh pihak-pihak tertentu untuk investasi atau beli saham-saham Indonesia di tempat lain selain sekuritas yang terdaftar di Bursa Efek, apalagi dengan iming-iming diberikan bunga, return yang besar dan sebagainya, jangan pernah mengikuti saran tersebut. 

Ingat apa yang sudah kita bahas bersama di pos ini, bahwa tempat beli saham yang aman hanya bisa dilakukan jika anda sudah membuka akun saham di kantor sekuritas (trading dilakukan melalui software online trading dari sekuritas), yang terhubung langsung melalui Bursa Efek Indonesia (BEI).


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Mencari Data Jumlah Saham yang Diperdagangkan

Cara Mencari Data Jumlah Saham yang Diperdagangkan

Anda mungkin sedang mencari data jumlah saham yang diperdagangkan. Sebelum saya membahas lebih lanjut, jumlah saham yang diperdagangkan merupakan jumlah saham yang diperdagangkan oleh trader setiap harinya. 

Jumlah saham perusahaan yang beredar yang diperdagangkan oleh trader itulah yang dinamakan dengan saham yang diperdagangkan. Pada umumnya, sebagian besar saham di Bursa Efek akan diperdagangkan oleh trader. 

Jumlah saham yang diperdagangkan disebut juga dengan VOLUME TRANSAKSI. Jumlah saham yang diperdagangkan bisa dilihat berdasarkan jumlah saham yang diperdagangkan pada time frame harian, mingguan maupun bulanan. 

Kalau anda ingin mencari data jumlah saham yang diperdagangkan, anda bisa mencarinya dengan mudah melalui situs Yahoo Finance. Berikut langkah-langkahnya: 

1. Buka finance.yahoo.com

2. Anda akan melihat tampilan situs Yahoo finance dibawah ini.


(Klik gambar untuk memperbesar)

Pada menu diatas di-sebelah 'search' pilih kode saham yang ingin anda cari data volume transaksinya. Misalnya anda ingin memilih PT Astra International, maka ketikkan kode sahamnya, yaitu ASII. 

Jangan lupa untuk tambahkan .JK setelah kode saham. JK ini menunjukkan Jakarta Composite Index. Jika anda tidak menambahkan kode .JK setelah kode saham, maka data tidak akan muncul. Misalnya anda ingin mencari data volume transaksi ASII, maka ketikkan ASII.JK setelah itu klik Search. Maka akan muncul beberapa pilihan. 

3. Pilih historical data



Untuk menampilkan data jumlah saham yang diperdagangkan, klik historical data dan kemudian akan muncul tampilan seperti pada gambar dibawah ini: 


(Klik gambar untuk memperbesar)

'Volume' pada sisi kanan sendiri itulah jumlah saham yang diperdagangkan. Anda bisa mengubah frequency jumlah saham yang diperdagangkan menjadi Daily, Weekly atau Monthly. 

Kemudian anda juga bisa setting time period sesuai kebutuhan anda. Misalnya anda ingin mencari data 1 bulan saja, anda bisa mengubah sendiri time periodnya. 

Itulah cara mencari data jumlah saham yang diperdagangkan... Semoga bermanfaat.. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Sukses di Saham: Uang Atau Pengetahuan?

Sukses di Saham: Uang Atau Pengetahuan?

Ukuran sukses tidaknya seseorang, biasanya diukur dengan berapa banyak uang yang bisa anda dapatkan. Itulah kenapa orang kaya selalu identik atau dianggap sebagai orang sukses. 

Di saham pun demikian. Sukses tidaknya trader / investor saham, biasanya selalu dengan ukuran banyak sedikitnya profit (uang) yang anda terima. Saya pribadi juga setuju bahwa ukuran sukses seorang trader tentu saja adalah profit, karena profit adalah tujuan anda anda beli saham kan? 

Tapi bukan berarti uang atau profit adalah satu-satunya ukuran anda bisa dikatakan sukses di saham. Kok bisa begitu? Memangnya ada ukuran lain yang lebih penting? Jawabannya: Ada. 

Banyak trader saham yang bisa mendapatkan profit besar, namun profit yang didapatkan 'hanya kebetulan' alias tanpa menganalisa dan hanya asal beli saham, kemudian saham yang dibeli naik. Bahkan tidak sedikit trader yang beli saham hanya dengan mengandalkan kata-kata 'para pakar'.

Kalau 'pakar' lain menyuruh beli atau pom-pom saham, trader akan ikuti apapun saran dari orang lain, tanpa menganalisa terlebih dahulu. Apa dampaknya? 

Trader hanya bisa mendapatkan profit besar dalam jangka pendek, namun karir trading dan portofolio trader akhirnya tidak bertahan dalam jangka panjang. 

Ya sebenarnya sah-sah saja. Yang trading anda sendiri. Modal juga dari anda sendiri. Tapi kalau anda yang mengalaminya sendiri, apakah yakin anda mau membuang-buang modal dan waktu anda di saham? Tentu saja tidak kan? 

Nah, sekarang saya berikan 2 contoh trader A dan trader B yang mengalami dua proses trading yang berbeda (apa yang saya paparkan bukan hanya sekedar contoh, namun juga sering terjadi di pasar saham). 

Contoh 1

Trader A berhasil mendapatkan profit Rp50 juta hanya dalam 2 bulan trading. Tapi profit yang didapatkan adalah dari hasil membeli saham2 gorengan, dan mengikuti kata-kata para 'pakar', tanpa menganalisa sahamnya. 

Trader A sejatinya tetap belum paham bagaimana cara memilih saham yang layak, walaupun berhasil mendapatkan profit fantastis dalam 2 bulan. 

Di beberapa bulan berikutnya, trader mulai rugi, dan bahkan kerugiannya lebih besar daripada keuntungan yang didapatkan pertama, karena trader terus membeli saham dengan cara gambling, ketagihan dengan profit, dan tidak menganalisa. 

Contoh 2

Dengan modal yang kurang lebih sama dengan trader A, Dalam 2 bulan trading, trader B 'hanya' mendapatkan profit sebesar Rp1,5 juta. Tetapi trader B membeli saham-saham yang risikonya kecil. 

Trader B selalu menganalisa sebelum membeli. Trader B tidak langsung menelan kata 'para pakar' dan tidak mau terpengaruh ajakan-ajakan untuk masuk di saham-saham yang di pom-pom. 


Di beberapa bulan berikutnya, trader B memang masih belum bisa mendapatkan profit sebesar Rp50 juta seperti yang dilakukan trader A. Namun trader B tetap bisa KONSISTEN dengan trading plan, tidak tidak mengalami kerugian besar. 

Justru modal trader B semakin berkembang, profit lebih konsisten, dan trader B bisa mencairkan (withdraw) keuntungan Rp1,5 juta pada 2 bulan trading sebelumnya. 

Dari dua trader diatas, mana yang menurut anda bisa dikatakan lebih sukses? 

Awalnya, banyak yang berpikir bahwa trader A jauh lebih sukses daripada trader B karena trader A terbukti bisa mendapatkan profit yang jauh lebih besar dibandingkan trader B. Trader A bisa pamer profit Rp50 juta. 

Trader A hanya butuh waktu 2 bulan untuk mendapatkan profit sebesar Rp50 juta dari saham, dengan trader B masih membukukan profit Rp1,5 juta dalam 2 bulan dengan modal yang sama. 

Tetapi kalau kita cermati dalam jangka panjang, karir dari trader B jauh lebih baik, dan lebih panjang dibandingkan trader A. Dengan kondisi dan cara trading seperti trader A, maka akan membuat psikologis trader semakin hancur, sehingga menciptakan banyak saham di portofolio yang tidak sehat. 

Jadi ukuran sukses di saham yang utama itu bukan hanya profit, tapi PENGETAHUAN yaitu pengetahuan anda tentang saham: Anda bisa menganalisa secara mandiri, bisa mengatur modal bahkan mengembangkan modal, bisa memilih saham, bisa menjadi paham tentang ilmu-ilmu trading yang sebelumnya belum pernah anda ketahui (naik level). 

Kalau anda hanya mengukur sukses di saham dengan ukuran uang alias berapa besarnya profit yang bisa didapatkan, maka profit besar di saham itu bisa didapatkan dengan banyak cara. 

Mulai dari menganalisa sendiri, "mencontek" saham orang lain, ikut beli saham yang di pom-pom, bahkan dengan asal-asalan beli saham gorengan pun bisa membuat anda profit besar dalam waktu singkat. 

Nah, tapi yang jadi persoalan, kalau anda profit tanpa menganalisa, tanpa tahu ilmu sebenarnya dari trading saham (analisis teknikal, manajemen modal, mengelola psikologis, diversifikasi), seberapa mampu anda bertahan di pasar saham dalam jangka panjang? 

Di berbagai buku atau sumber lainnya, saya yakin anda juga sering mendengar: Salah satu yang menyebabkan orang jatuh adalah uang. Yup, jadi uang bisa membuat anda menjadi rakus, ketagihan dan tidak terkontrol. 

Hal inipun juga sering terjadi dalam trading saham. Banyak trader saham yang ketika berhasil profit besar, lalu terus ketagihan trading, dan tidak mau mengelola emosi tradingnya. Akhirnya, profit berubah jadi rugi.

Jadi dalam trading saham, jangan hanya melulu melihat uang alias profit sebagai tolok ukur utama. Hal utama sukses di saham sebenarnya adalah PENGETAHUAN anda tentang pasar saham itu sendiri. 

Kalau anda memiliki pengetahuan trading, anda praktikkan, maka profit akan mengikuti. Tapi kalau anda belum punya pengetahuan trading dan langsung berharap untung, maka jangan berharap anda bisa sukses jangka panjang di saham. 

Walaupun ukuran besar kecilnya profit tiap trader bisa berbeda-beda, namun setidaknya sebelum anda trading, anda harus kuasai dulu pengetahuan tentang trading (analisis teknikal, fundamental, analisa makro ekonomi & IHSG, kontrol emosi dan modal).


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Investasi Saham: Beli Saham Apa?

Investasi Saham: Beli Saham Apa?

Saham-saham yang bisa anda pilih untuk investasi sangatlah banyak. Dan setiap saham juga memiliki tipikal sendiri, sesuai dengan karakter sektor usaha dan risikonya (saham high rik dan saham low risk). 

Saham apa yang akan anda pilih untuk diinvestasikan? Saham apa yang mau anda beli? Pelajari juga full praktik analisis investasi & fundamental saham disini: Ebook Analisis Investasi Saham Pemula - Expert. 

Berikut beberapa pergerakan saham-saham berdasarkan karakternya yang bisa anda pilih untuk investasi: 

1. Saham defensif

Saham defensif adalah saham2 yang punya pergerakan harga yang cenderung lambat alias volatilitasnya kecil, misalnya saham2 di sektor consumer goods seperti saham Indofood (INDF dan ICBP).

Saham2 yang bergerak cenderung lambat biasanya dikarenakan produk2 perusahaan adalah produk2 yang bisa bertahan dalam jangka panjang dan selalu dikonsumsi masyarakat (produk2 makanan misalnya). Kalau anda adalah tipikal investor yang tidak menyukai risiko tinggi, anda bisa memilih saham2 defensif untuk investasi. 

Namun kelemahannya, saham defensif cenderung memiliki return saham yang lebih lama dibandingkan saham2 yang lebih volatil.

2. Saham low risk

Saham low risk adalah saham2 yang pergerakannya cenderung lebih stabil dalam jangka panjang. Saham low risk biasanya identik dengan saham blue chip. Saham2 defensif sebenarnya juga masuk dalam saham low risk, namun tidak semua saham blue chip masuk dalam saham defensif. 

Contoh2 saham low risk biasanya adalah saham2 blue chip. Baca juga: Daftar Saham Blue Chip di Indonesia. Perusahaan2 blue chip memiliki kinerja bagus serta produk2nya sudah terkenal di masyarakat, sehingga harga sahamnya lebih banyak diincar oleh trader / investor. 

3. Saham "high risk"

Saham "high risk" untuk investasi adalah saham2 yang memiliki volatilitas harga yang cukup tinggi. Misalnya adalah saham2 komoditas (batu bara, CPO). Contohnya anda bisa perhatikan saham PTBA, ITMG, di mana saham2 tersebut memiliki volatilitas harga saham yang jauh lebih tinggi dibandingkan saham2 consumer goods misalnya. 

Kelebihan saham high risk adalah bisa menjadi multi bagger investment. Maksudnya adalah saham2 yang high risk bisa memberikan peluang return yang jauh lebih tinggi dan berkali-kali lipat ketika sektor usaha tersebut sedang bangkit atau booming. 

4. Value investing 

Konsep value investing adalah mencari perusahaan yang memiliki kinerja sangat baik, dan harga sahamnya mash sangat murah secara valuasi. Namun harga sahamnya belum banyak dilirik oleh investor. Dengan kata lain, anda mencari 'harta terpendam'.

Cara mencari dan mengetahui kriteria2 saham yang punya kinerja baik dan memiliki potensi booming sudah bahas disini: Ebook Analisa Fundamental Saham. 

Saham2 seperti ini, ketika rilis laporan keuangan atau sudah waktunya naik, memiliki peluang naik puluhan hingga ratusan persen. 

Namun biasanya, kenaikan saham2 value stock ini tidak bertahan dalam jangka terlalu panjang, hanya sekitar beberapa bulan sampai 1,5 tahun, lalu akan ada masa di mana setelah sahamnya overvalued, harganya akan stagnan bahkan turun. 

Jadi, saham apa yang akan anda beli untuk investasi jangka panjang?

Untuk menjawab pertanyaan ini, anda harus mengetahui time frame dan tujuan anda investasi. Kalau tujuan anda investasi adalah untuk menyimpan saham dalam waktu yang sangat lama, bahkan untuk diwariskan, maka pilihlah saham2 defensif atau saham2 low risk. 

Sebaliknya, jika anda mengincar profit yang lebih besar dari investasi, anda bisa mencari value stock atau saham2 multi bagger itu tadi. 

Namun untuk investor pemula, saya menyarankan pada anda untuk memilih terlebih dahulu saham2 yang risikonya kecil. Dalam hal ini, anda bisa memilih saham blue chip (low risk). 

Yup, kita sudah sering bahas di web Saham Gain ini bahwa saham blue chip disarankan untuk pemula, karena pemula harus bisa meminimalkan risiko terlebih dahulu, dan memaksimalkan return dengan cara yang benar. Oleh karena itu, saham blue chip bisa jadi pilihan. 

Dalam perjalanan investasi anda, jika anda ingin mencoba diversifikasi saham yang lain, itu tidak masalah. 

Namun apapun saham yang anda pilih untuk investasi, anda harus melakukan analisis fundamental terlebih dahulu. Analisis2 fundamental untuk investasi yaitu: Analisis laporan keuangan, analisis valuasi & harga wajar saham, manajemen modal, analisa sektoral, analisa kualitiatif fundamental. 

Karena sebagus apapun sahamnya, kalau anda tidak menganalisa (asal membeli), anda tetap bisa terkena risiko kerugian. Hal ini sudah banyak dialami investor pemula. 

Jadi sebelum investasi, bekali dahulu diri anda dengan pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang praktik2 analisis fundamental. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.