Memahami Waran: Definisi Waran dan Cara Trading Waran

Memahami Waran: Definisi Waran dan Cara Trading Waran

Ketika anda trading saham, anda pasti akan melihat kode-kode saham. Kode saham Indonesia ditulis dalam 4 huruf. Misalnya PT Indofood Tbk, kode sahamnya adalah INDF. Nah, tapi mungkin anda sering menemukan kode saham yang di belakangnya ada tambahan 'W'. Contohnya AGRO-W, DWGL-W, BULL-W, MEDC-W dan lain2. 

Kode W ini kepanjangannya adalah waran. Apa itu waran? Mengapa perusahaan menerbitkan waran? Dan apa untung dan risikonya bagi seorang pemegang saham?

Waran merupakan hak yang diberikan pada pemegang saham untuk membeli saham dengan harga pelaksanaan (harga exercise) dan jangka waktu yang telah ditetapkan oleh perusahaan penerbit waran

Jadi, waran ini diberikan secara cuma-cuma alias gratis. Dan waran adalah hak, bukan kewajiban. Kalau investor tidak ingin menggunakan hak-nya untuk untuk membeli saham, maka tidak masalah (investor tidak mendapatkan saham perusahaan tersebut). 

Waran disebut juga dengan options, karena memberikan opsi (pilihan) kepada pemegang saham untuk menggunakan hak-nya. Di pasar modal, waran termasuk dalam produk derivatif (produk turunan) saham dan merupakan aksi korporasi perusahaan. 

Perlu anda ingat, waran ada jangka waktunya. Biasanya jangka waktu waran adalah 2-5 tahun. Jadi setelah waran kadaluarsa (misalnya AGRO-W kadaluarsa tanggal 12 Juni 2018), maka anda tidak akan melihat kode AGRO-W di pasar reguler lagi setelah tanggal 12 Juni 2018. 

Lalu kenapa perusahaan menerbitkan waran? Apa untungnya bagi perusahaan?

Waran diterbitkan ketika perusahaan akan melakukan initial public offering (IPO) atau right issue. Tujuannya supaya investor semakin tertarik untuk ikut dalam aksi korporasi perusahaan (IPO / right issue). Jadi, waran ini sebenarnya fungsinya adalah sebagai pemanis / sweetener

Perusahaan tidak akan mendapatkan keuntungan secara finansial. Dampak positifnya bagi perusahaan, saham perusahaan akan semakin diminati investor.  

Memang tidak banyak perusahaan yang menerbitkan waran. Waran biasanya diterbitkan oleh perusahaan2 yang saham publiknya sedikit dan kurang likuid. Hal ini bertujuan agar investor semakin tertarik membeli saham perusahaan tersebut. 

MEKANISME DAN PRAKTIK TRADING WARAN 

Salah contoh perusahaan yang menerbitkan waran adalah PT Dwiguna Laksana Tbk (DWGL) dalam rangka IPO. 

Bersamaan dengan itu, DWGL juga menerbitkan waran, di mana setiap investor yang berpartisipasi dalam IPO, akan mendapatkan waran. Setiap 20 saham yang dimiliki investor akan memperoleh satu waran. Harga pelaksanaan waran sebesar Rp187 dan jatuh temponya 12 Desember 2022.

Katakanlah seorang investor memiliki 2.000.000 lembar saham DWGL, maka investor akan mendapatkan 100.000 lembar waran secara cuma-cuma. Waran yang dibagikan ketika investor mengikuti IPO ini nilai awalnya adalah nol (Rp0), karena sifatnya cuma-cuma. 

Harga waran akan bergerak naik dan turun setelah waran tersebut diperdagangkan di pasar reguler. Dan waran ini nantinya juga bisa anda tradingkan di pasar reguler seperti halnya ketika anda mentradingkan saham. 

Andai kata DWGL-W naik dari Rp0 menjadi Rp150, dan investor menjual warannya, maka investor akan mendapatkan keuntungan sebesar 100.000 x 150 = Rp15 juta. Keuntungan Rp15 juta ini adalah keuntungan yang anda dapatkan secara cuma-cuma. Ibartnya, anda dikasih uang gratis sebanyak Rp15 juta. 

APAKAH BENAR WARAN MENGUNTUNGKAN? 

Memang anda bisa mendapatkan untung cuma-cuma kalau anda dapat waran saat perusahaan akan IPO / right issue.  Tapi kalau anda memutuskan untuk membeli waran di pasar reguler (setelah IPO / right issue), maka anda harus menghitung untung-ruginya. 

Ketika anda memutuskan membeli waran saat DWGL melantai di bursa, anda memiliki dua opsi: Menjual waran atau menebus waran untuk mendapatkan saham dengan membeli di harga pelaksanaannya (Rp187). 

Sebagai contoh, anda membeli waran DWGL di harga Rp150 sebanyak 2.000 lot. Jadi total modal yang anda keluarkan adalah Rp30 juta. Anda punya opsi untuk menjual waran atau menebus waran di harga pelaksanaannya yaitu di harga Rp187.

Kalau anda tidak menebus atau menjual waran anda sampai tanggal ex nya, yaitu sampai 12 Desember 2022, maka waran anda akan hangus sama sekali. Hangus disini maksudnya adalah waran anda akan hilang. 

Jadi, uang Rp30 juta yang anda tanamkan di waran akan hilang total. Dengan kata lain, kalau anda tidak menggunakan hak anda sampai jatuh tempo dan waran anda hangus, kerugian anda akan mencapai 100%!!

Sebaliknya jika anda mau menebus untuk mendapatkan saham DWGL, anda perlu menebus dengan membayar di harga Rp187 (harga pelaksanaan waran-nya). 

Dengan demikian, anda hanya perlu membayar Rp337 untuk membeli saham DWGL (Rp150 yang anda dapatkan dari pembelian waran plus Rp187 dari penebusan di harga pelaksanaan). 

Jika harga saham DWGL saat itu adalah 400 misalnya, maka anda bisa untung sebesar Rp63 (400 - 337). Ini artinya anda bisa mendapatkan DWGL di 337 dari penebusan waran dan langsung menjualnya di 400. 

Tapi kalau harga pasar DWGL mengalami penurunan, tentu saja anda akan rugi. Katakanlah harga pasar DWGL saat itu adalah Rp300, dan anda mendapatkan DWGL di harga Rp337 dari penebusan waran, maka anda akan rugi sebesar Rp37 per saham.

Itulah mengapa pemegang waran selalu mengharapkan agar harga saham terus mengalami kenaikan agar pemegang waran bisa mendapatkan saham di harga yang rendah dan menjual langsung (untung) di harga pasarnya. 

Kenaikan dan penurunan waran ini pada umumnya akan mengikuti harga saham induknya. Misalnya harga saham DWGL naik dari 200 ke 500 atau naik 300 poin, maka DWGL-W biasanya juga akan naik kurang lebih 300 poin. 

Tapi tidak selalu seperti itu. Maksud saya, siapa yang bisa memastikan harga saham? Terkadang harga saham bisa mengalami kenaikan tapi justru waran mengalami penurunan yang drastis, dan sebaliknya.



Pada gambar diatas, bisa anda lihat bahwa ketika DWGL naik sebesar 6.09%, DWGL-W justru turun sebesar 15,05%. 

TRADING WARAN DI PASAR REGULER 

Anda mungkin sering melihat harga waran yang bisa naik sampai 100% lebih atau bahkan turun 100% lebih dalam sehari. Mengapa hal itu bisa terjadi? Ada beberapa hal yang perlu anda ketahui jika anda memutuskan untuk trading waran di pasar reguler: 

* Trading waran disini artinya anda langsung membeli dan menjual waran , tidak menebus waran tersebut untuk mendapatkan saham.

1. Waran tidak likuid dan nominalnya kecil.

Waran pada umumnya nominalnya cukup kecil, sehingga persentase kenaikan dan penurunannya akan lebih tinggi / rendah daripada harga saham itu sendiri. 

Kita ambil contoh saham DWGL. Katankanlah DWGL naik 10 poin dari 620 ke 630. Maka keuntungan anda adalah 2%. Tapi kalau DWGL-W naik 10 poin dari 70 ke 80, keuntungan anda adalah 14%.. Keuntungan anda memang jauh lebih besar.. 

Tapi sebaliknya, kalau DWGL anda turun 10 poin dari 630 ke 620, maka kerugian anda kurang lebih sebesar 2% dan kalau DWGL-W yang turun 10 poin dari 80 ke 70, kerugian anda juga jauh lebih besar, yaitu sekitar 14%. 

Dan sekali lagi, kalau anda nggak menggunakan waran tersebut untuk membeli saham baru di harga pelaksanannya (Rp187), karena harga pasarnya masih dibawah harga waran, maka kerugian anda akan mencapai 100%!!

Selain itu, tidak sedikit waran yang harganya Rp1, Rp10, Rp100 saja. Jadi kalau anda beli waran di harga Rp2, terus waran anda turun ke Rp1, maka kerugian anda adalah 100%. Atau seringkali terjadi waran yang harganya, misalnya, Rp80 turun ke Rp20. Jadi penurunannya bisa mencapai -300% dalam sehari. Bayangkan apa yang terjadi jika waran anda turun 300% dalam sehari... 

Waran juga tidak se-likuid saham induknya. Walaupun ada beberapa waran yang juga masih lumayan likuid, seperti contoh DWGL-W diatas. Anda perhatikan, antriannya cukup banyak. 

Tapi berhubung waran ini juga fluktuatif bahkan spread bid-offernya bisa sangat renggang, maka sangat berbahaya dan saya tidak menyarankan anda untuk trading waran. Saya pribadi tidak pernah mentradingkan waran, karena trading waran ini sifatnya nyaris seperti gambling. Dan grafik waran nggak bisa dibaca dengan analisis teknikal. Baca juga: Mengenal Spread Bid-Offer di Pasar Saham.

Meskipun waran bisa naik 200% dalam sehari, tapi anda juga berpotensi rugi 200% sehari. Dan meskipun anda bisa menerka-nerka pergerakan waran menggunakan pergerakan saham induknya, tapi seperti contoh gambar diatas tadi, anda tetaplah tidak bisa menggunakan rumus seperti itu.

Jadi bukankah lebih baik membeli saham yang bisa kita analisis? Dengan begitu, anda bisa memegang saham dengan rasa aman... Karena dalam trading, bukan profit saja yang harus anda incar, tapi anda harus juga memperoleh rasa aman.. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Memahami Waran: Definisi Waran dan Cara Trading Waran

Memahami Waran: Definisi Waran dan Cara Trading Waran

Ketika anda trading saham, anda pasti akan melihat kode-kode saham. Kode saham Indonesia ditulis dalam 4 huruf. Misalnya PT Indofood Tbk, kode sahamnya adalah INDF. Nah, tapi mungkin anda sering menemukan kode saham yang di belakangnya ada tambahan 'W'. Contohnya AGRO-W, DWGL-W, BULL-W, MEDC-W dan lain2. 

Kode W ini kepanjangannya adalah waran. Apa itu waran? Mengapa perusahaan menerbitkan waran? Dan apa untung dan risikonya bagi seorang pemegang saham?

Waran merupakan hak yang diberikan pada pemegang saham untuk membeli saham dengan harga pelaksanaan (harga exercise) dan jangka waktu yang telah ditetapkan oleh perusahaan penerbit waran

Jadi, waran ini diberikan secara cuma-cuma alias gratis. Dan waran adalah hak, bukan kewajiban. Kalau investor tidak ingin menggunakan hak-nya untuk untuk membeli saham, maka tidak masalah (investor tidak mendapatkan saham perusahaan tersebut). 

Waran disebut juga dengan options, karena memberikan opsi (pilihan) kepada pemegang saham untuk menggunakan hak-nya. Di pasar modal, waran termasuk dalam produk derivatif (produk turunan) saham dan merupakan aksi korporasi perusahaan. 

Perlu anda ingat, waran ada jangka waktunya. Biasanya jangka waktu waran adalah 2-5 tahun. Jadi setelah waran kadaluarsa (misalnya AGRO-W kadaluarsa tanggal 12 Juni 2018), maka anda tidak akan melihat kode AGRO-W di pasar reguler lagi setelah tanggal 12 Juni 2018. 

Lalu kenapa perusahaan menerbitkan waran? Apa untungnya bagi perusahaan?

Waran diterbitkan ketika perusahaan akan melakukan initial public offering (IPO) atau right issue. Tujuannya supaya investor semakin tertarik untuk ikut dalam aksi korporasi perusahaan (IPO / right issue). Jadi, waran ini sebenarnya fungsinya adalah sebagai pemanis / sweetener

Perusahaan tidak akan mendapatkan keuntungan secara finansial. Dampak positifnya bagi perusahaan, saham perusahaan akan semakin diminati investor.  

Memang tidak banyak perusahaan yang menerbitkan waran. Waran biasanya diterbitkan oleh perusahaan2 yang saham publiknya sedikit dan kurang likuid. Hal ini bertujuan agar investor semakin tertarik membeli saham perusahaan tersebut. 

MEKANISME DAN PRAKTIK TRADING WARAN 

Salah contoh perusahaan yang menerbitkan waran adalah PT Dwiguna Laksana Tbk (DWGL) dalam rangka IPO. 

Bersamaan dengan itu, DWGL juga menerbitkan waran, di mana setiap investor yang berpartisipasi dalam IPO, akan mendapatkan waran. Setiap 20 saham yang dimiliki investor akan memperoleh satu waran. Harga pelaksanaan waran sebesar Rp187 dan jatuh temponya 12 Desember 2022.

Katakanlah seorang investor memiliki 2.000.000 lembar saham DWGL, maka investor akan mendapatkan 100.000 lembar waran secara cuma-cuma. Waran yang dibagikan ketika investor mengikuti IPO ini nilai awalnya adalah nol (Rp0), karena sifatnya cuma-cuma. 

Harga waran akan bergerak naik dan turun setelah waran tersebut diperdagangkan di pasar reguler. Dan waran ini nantinya juga bisa anda tradingkan di pasar reguler seperti halnya ketika anda mentradingkan saham. 

Andai kata DWGL-W naik dari Rp0 menjadi Rp150, dan investor menjual warannya, maka investor akan mendapatkan keuntungan sebesar 100.000 x 150 = Rp15 juta. Keuntungan Rp15 juta ini adalah keuntungan yang anda dapatkan secara cuma-cuma. Ibartnya, anda dikasih uang gratis sebanyak Rp15 juta. 

APAKAH BENAR WARAN MENGUNTUNGKAN? 

Memang anda bisa mendapatkan untung cuma-cuma kalau anda dapat waran saat perusahaan akan IPO / right issue.  Tapi kalau anda memutuskan untuk membeli waran di pasar reguler (setelah IPO / right issue), maka anda harus menghitung untung-ruginya. 

Ketika anda memutuskan membeli waran saat DWGL melantai di bursa, anda memiliki dua opsi: Menjual waran atau menebus waran untuk mendapatkan saham dengan membeli di harga pelaksanaannya (Rp187). 

Sebagai contoh, anda membeli waran DWGL di harga Rp150 sebanyak 2.000 lot. Jadi total modal yang anda keluarkan adalah Rp30 juta. Anda punya opsi untuk menjual waran atau menebus waran di harga pelaksanaannya yaitu di harga Rp187.

Kalau anda tidak menebus atau menjual waran anda sampai tanggal ex nya, yaitu sampai 12 Desember 2022, maka waran anda akan hangus sama sekali. Hangus disini maksudnya adalah waran anda akan hilang. 

Jadi, uang Rp30 juta yang anda tanamkan di waran akan hilang total. Dengan kata lain, kalau anda tidak menggunakan hak anda sampai jatuh tempo dan waran anda hangus, kerugian anda akan mencapai 100%!!

Sebaliknya jika anda mau menebus untuk mendapatkan saham DWGL, anda perlu menebus dengan membayar di harga Rp187 (harga pelaksanaan waran-nya). 

Dengan demikian, anda hanya perlu membayar Rp337 untuk membeli saham DWGL (Rp150 yang anda dapatkan dari pembelian waran plus Rp187 dari penebusan di harga pelaksanaan). 

Jika harga saham DWGL saat itu adalah 400 misalnya, maka anda bisa untung sebesar Rp63 (400 - 337). Ini artinya anda bisa mendapatkan DWGL di 337 dari penebusan waran dan langsung menjualnya di 400. 

Tapi kalau harga pasar DWGL mengalami penurunan, tentu saja anda akan rugi. Katakanlah harga pasar DWGL saat itu adalah Rp300, dan anda mendapatkan DWGL di harga Rp337 dari penebusan waran, maka anda akan rugi sebesar Rp37 per saham.

Itulah mengapa pemegang waran selalu mengharapkan agar harga saham terus mengalami kenaikan agar pemegang waran bisa mendapatkan saham di harga yang rendah dan menjual langsung (untung) di harga pasarnya. 

Kenaikan dan penurunan waran ini pada umumnya akan mengikuti harga saham induknya. Misalnya harga saham DWGL naik dari 200 ke 500 atau naik 300 poin, maka DWGL-W biasanya juga akan naik kurang lebih 300 poin. 

Tapi tidak selalu seperti itu. Maksud saya, siapa yang bisa memastikan harga saham? Terkadang harga saham bisa mengalami kenaikan tapi justru waran mengalami penurunan yang drastis, dan sebaliknya.



Pada gambar diatas, bisa anda lihat bahwa ketika DWGL naik sebesar 6.09%, DWGL-W justru turun sebesar 15,05%. 

TRADING WARAN DI PASAR REGULER 

Anda mungkin sering melihat harga waran yang bisa naik sampai 100% lebih atau bahkan turun 100% lebih dalam sehari. Mengapa hal itu bisa terjadi? Ada beberapa hal yang perlu anda ketahui jika anda memutuskan untuk trading waran di pasar reguler: 

* Trading waran disini artinya anda langsung membeli dan menjual waran , tidak menebus waran tersebut untuk mendapatkan saham.

1. Waran tidak likuid dan nominalnya kecil.

Waran pada umumnya nominalnya cukup kecil, sehingga persentase kenaikan dan penurunannya akan lebih tinggi / rendah daripada harga saham itu sendiri. 

Kita ambil contoh saham DWGL. Katankanlah DWGL naik 10 poin dari 620 ke 630. Maka keuntungan anda adalah 2%. Tapi kalau DWGL-W naik 10 poin dari 70 ke 80, keuntungan anda adalah 14%.. Keuntungan anda memang jauh lebih besar.. 

Tapi sebaliknya, kalau DWGL anda turun 10 poin dari 630 ke 620, maka kerugian anda kurang lebih sebesar 2% dan kalau DWGL-W yang turun 10 poin dari 80 ke 70, kerugian anda juga jauh lebih besar, yaitu sekitar 14%. 

Dan sekali lagi, kalau anda nggak menggunakan waran tersebut untuk membeli saham baru di harga pelaksanannya (Rp187), karena harga pasarnya masih dibawah harga waran, maka kerugian anda akan mencapai 100%!!

Selain itu, tidak sedikit waran yang harganya Rp1, Rp10, Rp100 saja. Jadi kalau anda beli waran di harga Rp2, terus waran anda turun ke Rp1, maka kerugian anda adalah 100%. Atau seringkali terjadi waran yang harganya, misalnya, Rp80 turun ke Rp20. Jadi penurunannya bisa mencapai -300% dalam sehari. Bayangkan apa yang terjadi jika waran anda turun 300% dalam sehari... 

Waran juga tidak se-likuid saham induknya. Walaupun ada beberapa waran yang juga masih lumayan likuid, seperti contoh DWGL-W diatas. Anda perhatikan, antriannya cukup banyak. 

Tapi berhubung waran ini juga fluktuatif bahkan spread bid-offernya bisa sangat renggang, maka sangat berbahaya dan saya tidak menyarankan anda untuk trading waran. Saya pribadi tidak pernah mentradingkan waran, karena trading waran ini sifatnya nyaris seperti gambling. Dan grafik waran nggak bisa dibaca dengan analisis teknikal. Baca juga: Mengenal Spread Bid-Offer di Pasar Saham.

Meskipun waran bisa naik 200% dalam sehari, tapi anda juga berpotensi rugi 200% sehari. Dan meskipun anda bisa menerka-nerka pergerakan waran menggunakan pergerakan saham induknya, tapi seperti contoh gambar diatas tadi, anda tetaplah tidak bisa menggunakan rumus seperti itu.

Jadi bukankah lebih baik membeli saham yang bisa kita analisis? Dengan begitu, anda bisa memegang saham dengan rasa aman... Karena dalam trading, bukan profit saja yang harus anda incar, tapi anda harus juga memperoleh rasa aman.. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Menilai Saham Mahal dan Murah

Cara Menilai Saham Mahal dan Murah

Istilah 'saham murah' dan 'saham mahal' sering sekali kita dengar di dunia saham. Baik analis, media-media pasar saham juga sering memberikan ulasan saham-saham yang murah dan saham-saham yang harganya mahal.  

Dalam membeli saham, anda seringkali disarankan untuk mencari saham yang sudah murah harganya, dan cenderung untuk lebih waspada dengan saham2 yang harganya sudah mahal, karena saham2 yang mahal, harganya rentan untuk turun. 

Bicara soal saham maham dan saham murah... Dalam hal apa suatu saham dapat dikatakan mahal atau murah? Bagaimana cara menilai saham mahal dan murah

Menilai saham murah dan mahal bisa dilakukan menggunakan dua cara analisa: Analisa fundamental dan analisa teknikal. Kedua metode tersebut memiliki cara menentukan saham mahal dan murah yang berbeda. 

Maka dari itu, anda harus bisa menganalisa dan membedakan keduanya, sesuai dengan tujuan anda (anda mau memilih saham murah / mahal untuk trading atau investasi). 

SAHAM MURAH & MAHAL: ANALISIS TEKNIKAL

Saham murah juga bisa dilihat melalui analisis teknikal. Tujuan analisis teknikal adalah untuk mendapatkan profit dalam jangka pendek, yaitu menitan, harian sampai satu bulan. 

Jadi kalau anda bertujuan trading dengan mencari saham yang murah, maka anda bisa menggunakan analisis teknikal untuk melihat dan screening saham2 mana saja yang sudah murah. Pelajari juga: Cara dan Strategi Menemukan Saham Diskon & Murah. 

Arti saham murah dalam analisis teknikal bukan hanya berarti saham tersebut sudah turun / koreksi. Tetapi murah dalam teknikal, berarti selain saham tersebut sudah turun, saham tersebut SIAP UNTUK NAIK alias rebound, sehingga anda bisa memanfaatkannya untuk mendapat profit jangka pendek. 

Untuk menilai saham murah secara analisis teknikal, anda bisa menganalisanya melalui: 

1. Analisis indikator
2. Support resisten
3. Analisis tren 

Analisis indikator dan kombinasi support resisten dapat digunakan untuk menentukan di titik-titik harga berapa saham sedang berada di harga diskon, dan punya potensi untuk rebound.  

Disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon, kita juga sudah membahas secara lengkap cara-cara dan kriteria saham diskon yang bagus untuk ditradingkan, dan punya potensi naik. 

Kombinasi indikator dan support-resisten saham dapat memberikan titik harga psikologis yang sering menjadi acuan trader, sehingga anda bisa melihat saham2 murah yang berpotensi bullish atau masih akan melanjutkan penurunannya. 

SAHAM MURAH & MAHAL: ANALISIS FUNDAMENTAL

Analisis fundamental bertujuan agar anda bisa memilih saham untuk diinvestasikan jangka panjang, atau menyimpan saham untuk jangka menengah (diatas 1 bulan). 

Oleh karena itu, cara menimal saham murah dan mahal berdasarkan pendekatan analisis fundamental adalah dengan menilai VALUASI SAHAMNYA. Pendekatan ini berbeda dengan analisis teknikal (grafik) yang sudah kita bahas sebelumnya. 

Dalam analisa fundamental, saham murah atau diskon disebut juga sebagai saham UNDERVALUED. Sedangkan saham mahal disebut saham OVERVALUED. 

Lalu, analisis fundamental apa yang bisa digunakan untuk menilai saham sudah murah atau masih mahal? Ada beberapa analisa umum yang sering digunakan untuk menilai mahal murahnya saham: 


Jadi suatu saham dikatakan undervalued, apabila PER saham dibawah 8 kali atau PBV dibawah 1. Tapi kalau anda mau menganalisa lebih spesifik, anda bisa membandingkan PER / PBV dengan satu sektor industrinya. 

Kalau saham yang anda analisa punya PER paling / cenderung kecil dibandingkan saham2 di sektor industri yang sama, maka saham yang anda analisa dapar dikatakan murah alias undervalue, demikian juga sebaliknya. Hal ini juga berlaku untuk analisa PBV.

Mahal murahnya bisa anda analisa juga menggunakan harga wajar saham perusahaan. Analisa-analisa lanjutan tentang menilai saham undervalue dan overvalue, bisa anda pelajari dan terapkan disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert. 

SAHAM MURAH DAN MAHAL BUKAN HANYA SOAL NOMINAL 

Melalui pos ini, kita bisa menarik kesimpulan bahwa menilai saham murah dan saham mahal itu bukan hanya dilihat berdasarkan nominal harga saham, atau bahkan hanya melihat berdasarkan feeling. 

Sebagai contoh, secara nominal, saham A yang harganya Rp10.000 memang lebih mahal dibandingkan saham B yang harga Rp800.

Tapi secara valuasi saham, atau secara analisa teknikal, belum tentu saham yang harganya Rp10.000 tersebut lebih mahal, dan belum tentu saham yang harganya Rp800 pasti lebih murah.

Kalau saham A dan saham B adalah saham perusahaan di sektor yang sama, tetapi PER saham A sebesar 5 kali dan PER saham B sebesar 50 kali saja, itu artinya secara valuasi, saham A jelas jauh lebih murah walaupun secara nominal saham A tampak lebih mahal dibandingkan saham B. 

Mulai sekarang, kalau anda ingin mencari saham yang murah, jangan hanya mencari saham yang murah secara nominal. Carilah saham yang murah secara analisis teknikal atau analisis fundamental, tergantung dari tujuan anda masing-masing. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Trading Saham dan Judi

Trading Saham dan Judi

Beberapa waktu lalu, ada salah satu pembaca web Saham Gain yang bertanya melalui email saya (401xdssh@gmail.com). Pertanyaannya menurut saya pribadi sangat bagus. Anda bisa lihat pertanyaannya berikut: 

Klik untuk memperbesar

Jadi inti pertanyaan tersebut adalah: "Bagaimana sih caranya supaya kita tetap percaya diri dan yakin ketika banyak orang menganggap profesi full time trader yang saya jalankan itu dianggap sebagai profesi judi?"

Mayoritas masyarakat yang nggak paham tentang apa itu saham, biasanya akan menganggap saham sebagai judi (Dan salah satu alasan inilah kenapa suka membagikan ilmu dan analisa di web ini, agar banyak orang yang melek saham). 

Tentu saja, bukan hanya terjadi pada seorang full time trader. Trader part time pun juga bisa mendapatkan komentar-komentar negatif dari orang lain tentang saham (judi). 

Anda mungkin pernah mengalaminya sendiri. Kalau anda lagi nongkrong2, cerita2 sama teman anda: "Bro, aku sekarang udah mulai trading saham. Udah untung lumayan."

Orang2 yang punya persepsi negatif tentang saham kemungkinan besar akan mengatakan: "Saham itu kan lebih ke judi." Hal ini juga saya alami sendiri.  

Dan untuk sebagian besar anda, mungkin anda jadi merasa nggak nyaman, jadi kurang percaya diri dengan profesi saham yang anda tekuni. Lalu bagaimana cara mengatasinya?Saya pribadi cuek saja, dan tetap berpikir positif.

"Tapi Pak Heze, cuek sama cibiran-cibiran seperti itu kan nggak gampang?" Kata anda. 

Saya akui tidak mudah, apalagi kalau sudah puluhan orang secara terang-terangan mengejek profesi trading / investasi saham anda sebagai judi. Tapi mau tidak mau, suka tidak suka, ya anda harus bisa cuek dan berpikir positif. 

Karena di bidang apapun, tidak hanya saham, pasti bisa menimbulkan pro dan kontra dan perbedaan pandangan. Jika anda memaklumi hal tersebut, maka saya yakin pasti bisa mulai cuek dengan pendapat2 negatif, yang jelas tidak sesuai dengan fakta.

Jangankan anda. Public figure, atlet-atlet terkenal yang sudah terbukti memberikan kontribusi yang baik untuk negara pun tetap saja ada haters-nya kan? Tetap saja ada yang komentar negatif, bukankah begitu? 

Jadi untuk anda yang merasa jadi minder karena aktivitas trading anda dipandang sebelah mata, anda nggak perlu terlalu ambil pusing. 

Kalau kenyataannya anda tidak berjudi (Kita semua tahu bahwa beli saham itu harus menganalisa, belajar, bahkan weekend pun kita gunakan untuk menganalisis saham), dan faktanya anda mendapatkan profit di saham dengan cara menganalisa, anda nggak perlu mendengarkan komentar-komentar negatif. It's simple.

APAKAH SAHAM ITU JUDI?

Banyak orang menganggap saham judi karena beberapa hal: 

1. Belum 'melek saham.'
2. Menutup diri terhadap pengetahuan saham.
3. Profit di saham adalah hal yang tidak lazim (karena beli saham tidak ada wujud fisik)

Tiga alasan ini yang sering saya temukan kenapa mayoritas orang pada akhirnya menganggap saham adalah judi. 

Tapi kalau anda menganalisa lebih dalam sebenarnya bidang apapun bisa menjadi arena judi, bahkan bisnis riil pun bisa menjadi judi kalau anda tidak memahami apa yang harus anda lakukan, dan anda hanya bertaruh duit /modal. 

Saham pun bisa menjadi judi kalau anda tidak memahami instrumen dan cara menganalisa saham yang benar alias asal nyemplung. Hal ini banyak terjadi pada trader2 yang ingin cepat kaya / kaya dalam semalam dari saham. 

Akhirnya trader memilih dan mentradingkan saham2 yang berisiko tinggi. Padahal analisa, kesabaran, cara memilih saham yang tepat, strategi meminimalkan risiko adalah hal yang utama. 

Kalau trader membeli saham tanpa pengetahuan yang benar dan hanya ingin untung cepat, inilah yang dinamakan dengan judi. Saya juga sudah pernah bahas disini: Apakah Saham itu Judi? Part I. 

Namun seperti yang saya tuliskan tadi: Kalau anda menganalisa saham, anda meluangkan banyak waktu untuk belajar, maka anda tidak berjudi, anda sedang berbisnis saham karena pada dasarnya, kegiatan trading dan investasi saham itu sangat berbeda jauh dengan judi, jika anda melakukan dengan cara yang benar.

Jika anda sudah melakukan cara-cara belajar saham yang benar, maka anggapan orang2 tentang saham itu judi, bisa anda abaikan, dan anda harus tetap fokus di jalan trading yang benar. Jangan membiarkan komentar negatif tentang profesi saham anda menyurutkan semangat belajar saham anda.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Memilih Saham Blue Chip

Cara Memilih Saham Blue Chip

Saham-saham blue chip adalah pilihan saham yang bisa anda tradingkan maupun investasikan. Anda bisa lihat contoh saham2 blue chip disini: Daftar Saham Blue Chip di Indonesia. 

Namun sekalipun saham blue chip memiliki predikat kinerja yang cemerlang, dan likuiditas sahamnya baik, anda tidak disarankan untuk membeli saham blue chip secara asal-asalan. 

Banyak rekan-rekan trader maupun investor yang justru nyangkut akibat membeli saham blue chip, karena strategi yang diterapkan tidak tepat. Apapun saham yang anda beli, anda harus melakukan analisa-analisa, dan memperhatikan momentum yang tepat agar profit anda lebih maksimal. 

Buat teman-teman yang ingin memilih saham-saham blue chip, maka anda harus menggunakan strategi berdasarkan tujuan / time frame anda: Apakah anda bertujuan trading jangka pendek atau investasi jangka panjang? 

MEMILIH SAHAM BLUE CHIP UNTUK TRADING 

Jika tujuan anda adalah untuk trading jangka pendek, maka gunakan analisis teknikal. Carilah saham-saham blue chip yang: Harganya sedang koreksi, sahamnya sedang diskon, punya potensi breakout dan punya peluang naik dalam jangka pendek. 

Semua itu bisa anda pelajari dalam analisa teknikal (melihat titik2 support-resisten dan kombinasi indikator). Pelajari juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. 

Jadi untuk trading saham, tidak ada perbedaan analisis antara memilih saham blue chip dan saham2 non blue chip: Semua harus dilakukan menggunakan analisis teknikal, yaitu analisa teknikal yang umum seperti support-resisten, indikator, chart pattern.  

Di pos ini: 7 Analisis Teknikal untuk Trading Saham, saya juga sudah menjelaskan analisis2 teknikal apa saja yang perlu anda pelajari dan pahami agar bisa memilih saham2 yang layak trading.  

Intinya, jangan sampai anda membeli saham blue chip hanya karena sahamnya terkenal, produknya banyak ditemukan di pasar. 

Kalau tujuan anda trading, hendaknya anda lebih fokus ke analisis teknikal, dan jangan asal membeli saham tanpa mengetahui potensi chartnya. Sebab jika momentumnya tidak tepat, maka saham-saham blue chip pun bisa turun banyak. Tidak ada saham yang kebal koreksi. 

MEMILIH SAHAM BLUE CHIP UNTUK INVESTASI

Jika tujuan anda adalah untuk investasi jangka panjang, maka anda harus melakukan analisis fundamental, untuk mencari saham2 blue chip yang layak diinvestasikan. 

Anda bisa pelajari analisis fundamental full praktik disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert. Untuk investasi, anda bisa melakukan beberapa analisa saham blue chip berikut: 

1. Pilih saham blue chip yang stabil atau tidak sedang lesu sektornya 

Ingat bahwa hampir di setiap sektor usaha, pasti ada saham blue chipnya. Masalahnya seringkali kita memasuki masa-masa di mana ada sektor usaha tertentu yang sedang lesu. Jadi jangan sama ratakan saham blue chip adalah saham yang pasti naik di momen yang sama.

Misalnya, sektor pertambangan batu bara atau sektor perkebunan kelapa sawit (CPO) yang sektor usahnya cukup sering bergejolak, karena produk2nya berbasis komoditas. Kalau sektor usaha sedang lesu, justru saham2 blue chip di sektor tersebut yang akan terdampak paling besar. 

Saham PTBA
Sebagai contoh seperti saham blue chip tambang PTBA diatas, di mana PTBA turun cukup signifikan selama 1 tahun lebih dari harga tertinggi di 4.400 ke harga 2.200, karena saat itu sektor tambang sedang lesu. 

Jadi, untuk investasi saham, pilihlah saham2 blue chip yang sektor usahanya sedang tidak bergejolak. Pilihlah saham2 yang harganya cenderung lebih stabil (misalnya seperti saham2 blue chip consumer goods). 

Karena kalau anda asal membeli saham blue chip, dan sektornya kebetulan sedang lesu / jelek, nilai investasi anda justru akan turun dalam jangka panjang (walaupun pasti ada kemungkinan saham2 tersebut bisa balik naik lagi). 

2. Membeli blue chip secara bertahap

Dalam memilih saham blue chip, anda hendaknya membeli secara bertahap, perhatikan momentum, perhatikan apakah sektor tersebut sedang booming.

Jangan menghabiskan semua modal anda dengan membeli saham blue chip. Walaupun perusahaannya bagus, namun anda harus tetap memiliki manajemen modal yang baik. 

Manajemen modal seperti ini termasuk dalam salah satu strategi nabung saham. Tujuannya, supaya anda bisa mendapatkan saham di harga yang bagus. Anda bisa pelajari strategi2 manajemen modal nabung saham disini: Nabung Saham, Kok Tambah Rugi? 

3. Opsi: Mencari saham blue chip undervalue 

Opsi lainnya, pilihlah saham blue chip yang sedang undervalue. Nah, memilih saham blue chip justru menjadi tantangan tersendiri untuk anda, karena kita lebih jarang menemukan saham blue chip yang sedang undervalue. 

Rata2 saham blue chip secara valuasi (PER dan PBV), biasanya cenderung agak lebih tinggi dibandingkan perusahaan di sektor sejenisnya. Akan tetapi, tentu saja tetap ada momen-momen di mana saham blue chip harganya mulai undervalue. 

Misalnya, setelah IHSG koreksi tajam selama beberapa bulan, biasanya mulai banyak saham blue chip yang undervalue. Atau ketika suatu sektor saham sedang lesu dan harga sahamnya sudah turun cukup banyak (contoh di poin pertama), maka disitulah anda akan menemukan saham2 blue chip yang sedang undervalue, sehingga anda bisa mendapatkan multi bagger profit dari saham2 investasi anda.

Anda yang merupakan tipikal investor pencari saham2 berfundamental murah, anda bisa mencoba mengamati, menganalisa dan mengevaluasi rasio2 PER atau PBV saham2 blue chip dibandingkan satu sektornya. 

Apabila sudah ada saham2 blue chip pilihan anda yang undervalue, kondisi IHSG sudah mulai pulih, anda bisa membelinya secara bertahap (baca poin dua tentang membeli saham bertahap). 

Jadi untuk rekan-rekan bertanya: Gimana sih cara memilih saham blue chip? Maka jawabannya tergantung dari tujuan anda: Anda mau trading atau investasi?

Jika tujuan anda berbeda, maka analisa yang digunakan juga berbeda. Kalau anda salah menganalisa, maka meskipun anda membeli saham blue chip, anda bisa mengalami floating loss yang besar. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Mengukur Keuntungan dari Trading / Investasi Saham

Mengukur Keuntungan dari Trading / Investasi Saham

Trading maupun investasi saham bisa menjadi ladang profit untuk anda yang tekun melakukan analisa, dan anda yang bisa mengelola psikologis dan modal dengan baik. Karena tujuan kita semua berbisnis saham adalah untuk mendapatkan profit, maka setiap dari kita pasti ingin mengukur juga berapa profit yang bisa didapatkan dari trading / investasi ini. 

Karena cukup banyak trader yang bertanya: Berapa potensi keuntungan yang bisa saya dapatkan dari trading per hari, per bulan, maka saya mencoba untuk membahasnya di pos ini. 

Di beberapa tulisan di web Saham Gain, saya sudah menuliskan bahwa besar kecilnya profit yang bisa anda dapatkan dari trading sebenarnya juga sangat tergantung dari berapa modal yang anda gunakan. 

Coba anda hitung, kalau anda trading di saham yang sama dengan modal Rp1 juta, dengan modal Rp100 juta, lalu anda ambil untung 1%, maka keuntungan yang anda dapatkan dengan modal Rp100 juta tentu akan jauh lebih besar. 

Jadi kalau anda melihat ada trader yang bisa profit besar, belum tentu trader tersebut mendapatkan profit puluhan persen dari saham. Sangat mungkin, profit besar tersebut didapatkan karena modal yang digunakan sangat besar, sehingga margin yang kecil sudah sangat terasa profitnya. 

Nah selain faktor besar kecilnya modal, yang perlu anda ketahui adalah, keuntungan dari saham tidak bisa anda samakan dengan gaji sebagai karyawan tetap. Maksudnya begini, karyawan akan mendapatkan gaji tetap setiap bulan, katakanlah Rp7 juta per bulan. 

Gaji tetap karyawan tidak bisa anda samakan dengan trading saham. Dalam trading saham, bulan ini anda mungkin bisa dapat untung Rp10 juta. Tapi di bulan2 berikutnya bisa saja anda dapat untung jauh lebih besar, atau bahkan lebih kecil. 

Mengapa? Karena kondisi pasar saham setiap saat tidak sama. Bahkan ada saat2 di mana pasar saham tidak memberikan keuntungan untuk trader. Ada masa2 bearish panjang, di mana anda harus punya kesabaran untuk menunggu. Disitulah mental anda akan benar2 diuji, apakah anda bisa melaluinya atau bendera putih. 

Dengan kata lain, boleh saya katakan sebesar apapun modal yang anda gunakan, penghasilan anda dari saham tetap tidak akan pernah sama setiap bulan, karena kondisi fluktuasi pasar itu tadi.  Jadi kalau anda selama ini punya pikiran2 seperti ini: 

"Saya pingin dapat untung Rp50 juta per bulan dari saham. Bagaimana strategi tradingnya?" 

"Pak Heze, gimana cara trading saham dan bisa untung 10% per bulan?"

"Pak Heze bagaimana strategi bisa untung saham setiap hari?"

Maka, anda harus membuang mindset-mindset seperti ini. Itulah mengapa di materi-materi belajar saham yang saya paparkan disini: Buku Saham, saya memberikan banyak sekali materi tentang psikologis dan mindset trading yang benar, karena pemahaman2 ini akan membuat anda trading ke arah yang benar. 

Kalau anda memikirkan strategi bagaimana caranya supaya tuntutan anda terpenuhi, yaitu HARUS bisa untung Rp50 juta per bulan. Harus bisa untung 20 juta per bulan. Yang akan terjadi adalah... Anda akan frustrasi, anda tidak bisa berpikir analisa dengan jernih, dan ujung2nya anda malah nggak bisa untung. Hal seperti ini sudah pernah saya alami sendiri. 

Tapi Bung Heze, saya sering membaca tulisan-tulisan di Saham Gain tentang profit konsisten. Bukankah profit konsisten itu adalah profit yang bisa kita dapatkan sama terus setiap bulan? Tanya anda.  

Profit konsisten adalah profit yang bisa anda dapatkan secara berkelanjutan dalam RANGE tertentu. Kalau saya tulis dalam 'range tertentu', artinya profit konsisten di saham harus anda ukur bukan berdasarkan kemampuan anda untuk mendapatkan jumlah profit secara tetap. Saya pernah membahasnya disini: Cara Mengukur Profit Konsisten Saham

Di pos ini, anda sudah mendapatkan kesimpulan, bahwa untuk mengukur besar kecilnya untung yang didapatkan dari saham, selain tergantung dari besar kecilnya modal, keuntungan yang anda dapatkan akan berfluktuatif tiap bulan (tidak akan fix seperti halnya anda bekerja kantoran). 

So, kalau anda mau dapat untung, anda harus fokus untuk melakukan analisa dan memanajemen modal anda dengan benar. Anda tidak perlu fokus untuk mengejar dapat untung 20% per bulan, dapat untung Rp15 juta per bulan. Anda juga tidak perlu terlalu pusing dengan profit yang bisa didapatkan oleh trader / investor lain.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Mengukur Keuntungan dari Trading / Investasi Saham

Mengukur Keuntungan dari Trading / Investasi Saham

Trading maupun investasi saham bisa menjadi ladang profit untuk anda yang tekun melakukan analisa, dan anda yang bisa mengelola psikologis dan modal dengan baik. Karena tujuan kita semua berbisnis saham adalah untuk mendapatkan profit, maka setiap dari kita pasti ingin mengukur juga berapa profit yang bisa didapatkan dari trading / investasi ini. 

Karena cukup banyak trader yang bertanya: Berapa potensi keuntungan yang bisa saya dapatkan dari trading per hari, per bulan, maka saya mencoba untuk membahasnya di pos ini. 

Di beberapa tulisan di web Saham Gain, saya sudah menuliskan bahwa besar kecilnya profit yang bisa anda dapatkan dari trading sebenarnya juga sangat tergantung dari berapa modal yang anda gunakan. 

Coba anda hitung, kalau anda trading di saham yang sama dengan modal Rp1 juta, dengan modal Rp100 juta, lalu anda ambil untung 1%, maka keuntungan yang anda dapatkan dengan modal Rp100 juta tentu akan jauh lebih besar. 

Jadi kalau anda melihat ada trader yang bisa profit besar, belum tentu trader tersebut mendapatkan profit puluhan persen dari saham. Sangat mungkin, profit besar tersebut didapatkan karena modal yang digunakan sangat besar, sehingga margin yang kecil sudah sangat terasa profitnya. 

Nah selain faktor besar kecilnya modal, yang perlu anda ketahui adalah, keuntungan dari saham tidak bisa anda samakan dengan gaji sebagai karyawan tetap. Maksudnya begini, karyawan akan mendapatkan gaji tetap setiap bulan, katakanlah Rp7 juta per bulan. 

Gaji tetap karyawan tidak bisa anda samakan dengan trading saham. Dalam trading saham, bulan ini anda mungkin bisa dapat untung Rp10 juta. Tapi di bulan2 berikutnya bisa saja anda dapat untung jauh lebih besar, atau bahkan lebih kecil. 

Mengapa? Karena kondisi pasar saham setiap saat tidak sama. Bahkan ada saat2 di mana pasar saham tidak memberikan keuntungan untuk trader. Ada masa2 bearish panjang, di mana anda harus punya kesabaran untuk menunggu. Disitulah mental anda akan benar2 diuji, apakah anda bisa melaluinya atau bendera putih. 

Dengan kata lain, boleh saya katakan sebesar apapun modal yang anda gunakan, penghasilan anda dari saham tetap tidak akan pernah sama setiap bulan, karena kondisi fluktuasi pasar itu tadi.  Jadi kalau anda selama ini punya pikiran2 seperti ini: 

"Saya pingin dapat untung Rp50 juta per bulan dari saham. Bagaimana strategi tradingnya?" 

"Pak Heze, gimana cara trading saham dan bisa untung 10% per bulan?"

"Pak Heze bagaimana strategi bisa untung saham setiap hari?"

Maka, anda harus membuang mindset-mindset seperti ini. Itulah mengapa di materi-materi belajar saham yang saya paparkan disini: Buku Saham, saya memberikan banyak sekali materi tentang psikologis dan mindset trading yang benar, karena pemahaman2 ini akan membuat anda trading ke arah yang benar. 

Kalau anda memikirkan strategi bagaimana caranya supaya tuntutan anda terpenuhi, yaitu HARUS bisa untung Rp50 juta per bulan. Harus bisa untung 20 juta per bulan. Yang akan terjadi adalah... Anda akan frustrasi, anda tidak bisa berpikir analisa dengan jernih, dan ujung2nya anda malah nggak bisa untung. Hal seperti ini sudah pernah saya alami sendiri. 

Tapi Bung Heze, saya sering membaca tulisan-tulisan di Saham Gain tentang profit konsisten. Bukankah profit konsisten itu adalah profit yang bisa kita dapatkan sama terus setiap bulan? Tanya anda.  

Profit konsisten adalah profit yang bisa anda dapatkan secara berkelanjutan dalam RANGE tertentu. Kalau saya tulis dalam 'range tertentu', artinya profit konsisten di saham harus anda ukur bukan berdasarkan kemampuan anda untuk mendapatkan jumlah profit secara tetap. Saya pernah membahasnya disini: Cara Mengukur Profit Konsisten Saham

Di pos ini, anda sudah mendapatkan kesimpulan, bahwa untuk mengukur besar kecilnya untung yang didapatkan dari saham, selain tergantung dari besar kecilnya modal, keuntungan yang anda dapatkan akan berfluktuatif tiap bulan (tidak akan fix seperti halnya anda bekerja kantoran). 

So, kalau anda mau dapat untung, anda harus fokus untuk melakukan analisa dan memanajemen modal anda dengan benar. Anda tidak perlu fokus untuk mengejar dapat untung 20% per bulan, dapat untung Rp15 juta per bulan. Anda juga tidak perlu terlalu pusing dengan profit yang bisa didapatkan oleh trader / investor lain.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.