3 Kunci untuk Profit Saham - Alexander Elder

3 Kunci untuk Profit Saham - Alexander Elder

Alexander Elder salah satu tokoh trader saham sukses legendaris pernah memberikan nasihat yang bagus untuk para trader. Berikut nasihat beliau: 

To win in the markets, we need to master three essential components of trading: sound psychology, a logical trading system, and an effective risk management plan

Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia kurang lebih sebagai berikut: "Untuk menang di pasar saham, kita perlu menguasai tiga komponen penting trading: Psikologi, sistem trading yang logis, dan rencana manajemen risiko yang efektif. 

Dengan kata lain, Alexander Elder ingin menyampaikan pada kita bahwa untuk sukses / dapat untung yang konsisten di saham, kuncinya bukan cuma bisa baca grafik (sistem trading), tapi anda harus punya psikologis dan mindset trading yang benar. 

Tiga poin Alexander Elder ini kalau dirangkum, bisa menjadi dua poin penting. Saya pernah bahas di pos ini: 2 Faktor Keberhasilan Trading Saham. Anda bisa baca-baca kembali. 

1. Psikologi trading yang matang

Setiap trader mungkin memiliki perencanaan untuk mengincar saham tertentu dan menjual di harga tertentu. Setiap trader mungkin sudah merencanakan analisa2 teknikal. Tetapi tanpa psikologis yang baik, tanpa mindset trading, tanpa trading plan, seluruh perencanaan anda bisa menjadi kacau balau. 

Di pasar saham, keputusan trading bukan hanya melibatkan analisa teknikal, namun juga melibatkan cara anda untuk menyikapi market, baik menyikapi maupn merubah keputusan anda, mempelajari kesalahan, menyikapi market yang euforia atau sebaliknya, market bearish. 

Dengan kata lain, kombinasi psikologis dan analisa teknikal inilah yang akan membawa trader pada arah trading yang lebih baik. 

Kalau anda mau belajar jauh lebih banyak tentang psikologis trading dan membentuk mindset trading yang baik agar anda bisa mencetak untung di pasar saham, anda bisa memiliki materinya disini: Ebook Psikologis Trading & Analiss Teknikal. 

2. Sistem trading yang logis

Trading saham harus anda lakukan dengan perencanaan, trading plan, dan target2 yang logis. Analisa teknikal sangat berperan dalam trading. Baca juga: Menyusun dan Menjalankan Trading Plan Saham

Namun anda harus bisa memasang target trading yang masuk akal. Banyak sekali trader pemula yang baru trading 1-2 bulan, namun ingin langsung cepat kaya. Ingin langsung beli saham dan sahamnya naik 20%. Memasang target untung yang tidak realistis. 

Hal ini hanya akan membuat sistem trading anda jadi amburadul. Sistem trading yang logis harus anda terapkan secara bertahap, disesuaikan dengan KEMAMPUAN MODAL dan SKILL TRADING anda. 

Kalau anda baru trading, kalau anda belum bisa dapat untung besar, maka jangan memaksakan target yang tinggi. Perencanaan2 trading yang dilakukan secara bertahap, akan membawa anda pada level trading yang lebih baik.  

3. Manajemen risiko yang efektif

Manajemen risiko harus anda lakukan terhadap portofolio. Artinya, bagaimana anda memilih saham2 yang berisiko rendah, dan cocok dengan tipikal anda. Batasan2 cut loss untuk saham yang berisiko tinggi. Hal ini akan sangat mempengaruhi sehat tidaknya portofolio anda, dan profit yang anda peroleh nantinya.

Jadi, ketiga hal ini harus anda terapkan di dalam trading. Kalau selama ini anda bisa baca grafik, tapi anda masih sering panik ketika berhadap dengan market. 

Portofolio anda tetap berisi saham2 yang tidak menguntungkan. Anda cenderung ambil risiko tinggi. Maka, anda harus menerapkan tiga kunci ini di dalam trading saham...   


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Harga Indeks Saham Dunia

Harga Indeks Saham Dunia

Indeks saham dunia seringkali menjadi acuan bagi para trader Indonesia untuk memutuskan apakah trader akan membeli saham atau menahan dulu, atau bahkan menjual saham. Kalau anda ingin tahu indeks saham dunia, anda bisa baca pos saya disini: Kumpulan Indeks Saham Dunia. 

Walaupun bukan acuan utama, namun seringkali indeks saham dunia (yang punya pengaruh besar) memiliki pengaruh terhadap indeks saham kita (IHSG) dan tentunya terhadap mayoritas pergerakan saham. 

Beberapa indeks saham dunia utama seperti Dow Jones, dan indeks saham Asia, seringkali menjadi acuan pergerakan IHSG pada keesokan harinya. Jadi kalau misalnya indeks Dow Jones semalem ditutup anjlok, maka kemungkinan besar IHSG paginya akan koreksi.

Banyak trader yang ingin melihat informasi harga indeks saham dunia, tetapi trader terkadang nggak menemukan informasi tersebut. Di beberapa software online trading, terkadang tidak menampilkan update indeks saham dunia. 

Maka dari itu, anda sebenarnya nggak harus repot cari informasi yang update mengenai harga indeks saham dunia. Anda bisa mencarinya melalui dua situs berikut: Trading View dan Investing. Berikut langkah2nya:

MENCARI HARGA INDEKS SAHAM DUNIA DI SITUS TRADING VIEW

1. Buka situs id.tradingview.com

2. Di halaman beranda sebelah kanan, anda akan menemukan menu ringkasan pasar, sebagai berikut: 


Disitu anda sudah bisa melihat beberapa harga indeks saham dunia. Kalau anda ingin klik lebih banyak informasi indeks saham, anda bisa klik menu "Lebih banyak indeks" (tanda lingkaran hijau). Kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah ini: 


Itulah pergerakan indeks saham dunia, dan bisa anda lihat naik turunnya indeks tersebut di hari itu (kalau hijau berarti naik, kalau merah berarti turun). Anda bisa melihat informasi indeks2 acuan penting seperti DJI, dan bursa saham Asia seperti indeks HSI, STI dan lain2.  



MENCARI HARGA INDEKS SAHAM DUNIA DI SITUS INVESTING 

1. Buka situs: id.investing.com --> pilih menu Indeks Utama


2. Kemudian akan tampil Indeks Dunia Utama sebagai berikut: 

Klik gambar untuk memperbesar

Anda bisa melihat informasi2 harga indeks saham dunia yang update melalui menu tersebut, baik indeks Amerika, IHSG, Asia dan lain2. Sebenarnya anda bisa juga lihat di situs Investing menu sebelah kanan (yang saya beri tanda lingkaran). Namun jika anda ingin melihat tampilan yang lebih lengkap, anda bisa ikuti langkah2 diatas itu tadi. 

So, anda yang ingin cari informasi tentang update indeks saham dunia, anda bisa cari melalui dua situs tersebut. Informasi tentang pergerakan indeks dunia, terutama Dow Jones dan pergerakan mayoritas Bursa Asia, terkadang juga "menentukan" pergerakan IHSG. Baca juga: Makna Indeks Saham Bagi Pemain Saham.       


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Mengukur Profit Konsisten Saham

Cara Mengukur Profit Konsisten Saham

Di pos ini: Profit Konsisten Saham, Berapa Target Anda? Saya menekankan tentang cara membuat target profit konsisten. Intinya, untuk menetapkan target profit konsisten hendaknya diukur dalam range (misalnya 0,5-4%), bukan diukur dalam jumlah yang konstan (misalnya 15% per bulan).

Tapi bagaimana kita bisa mengukur target profit konsisten tersebut? Dari mana kita bisa tahu kalau target 0,5%-4% adalah target profit konsisten yang tepat untuk kita? Berapakah ukuran profit konsisten yang ideal untuk trader? 

Perlu anda ketahui, untuk mendapat profit konsisten, berarti anda harus melakukan banyak praktik trading. Means, anda harus mengetahui banyak strategi keluar-masuk pasar, strategi mengambil momentum yang tepat. 

Jadi kalau anda masih pemula sekali, dan tiba-tiba anda mau menetapkan target profit konsisten di range 1-5% tiap bulan, kemungkinan besar target anda akan meleset, malah banyak ruginya.

Untuk mengukur target profit konsisten, anda harus ber-eksperimen dengan trading yang anda jalankan. Dan tentunya dibutuhkan waktu. Katakanlah dalam jangka waktu 1 tahun anda sudah bisa mendapatkan profit seperti contoh berikut: 

Januari profit 5%. Februari profit 9%. Maret profit 2%. April profit 1%. Mei profit 4%. Juni profit 0,8%. Juli profit 0,5%. Agustus profit 4%. September profit 0,6%. Oktober profit 0,3%. November profit 2%. Desembr profit 6%.

Pada contoh profit diatas tampak bahwa trader bisa mendapatkan profit konsisten dengan range 0,3%-9% hingga satu tahun trading. Nah, dengan mengacu pada hasil trading anda di tahun sebelumnya, maka jika pada tahun depan anda bisa mendapatkan profit di range yang kurang lebih sama untuk setiap bulan, maka anda sudah bisa dikatakan profit konsisten

Angka target profit 0,3-9% yang anda tetapkan untuk tahun mendatang bukan angka yang jatuh dari langit, tapi target tersebut sudah mengacu pada kemampuan yang bisa anda dapatkan di tahun sebelumnya. 

Karena seperti yang saya tulis di beberapa paragraf sebelumnya, mengukur target profit konsisten tidak bisa dilakukan asal-asalan. Anda harus menentukan berdasarkan pada hasil trading yang sudah anda alami sendiri.  

Dengan cara ini, anda bisa mengukur apakah anda bisa mendapatkan profit konsisten di pasar saham atau belum.  

Anda nggak terlalu kaku perlu menunggu bisa menghasilkan profit 8% per bulan baru bisa dikatakan konsisten. Karena hal ini sangat sulit dilakukan, mengingat dinamika pasar saham cukup cepat. Kalau anda nunggu harus bisa profit 8% tiap bulan, anda akan capek sendiri. 

Namun jika anda masih memiliki banyak kerugian (banyak loss-nya dalam satu bulan), anda perlu untuk mendalami trading anda lagi. Artinya, anda belum bisa mengukur seberapa jauh anda bisa profit konsisten. Anda masih perlu banyak belajar dan praktik. 

"Ohh saya mengerti sekarang, pantesan saya nggak pernah bisa mendapatkan profit 15% stabil setiap bulan" Kata anda. 

"Tapi Bung Heze, berapa ukuran range profit konsisten itu? Kalau ditetapkan dalam range kan bisa jauh sekali targetnya" Tanya anda lagi.

Ukuran profit konsisten yang ideal hanya anda yang tahu jawabannya. Anda harus tentukan sendiri berdasarkan hasil trading anda di satu-dua tahun sebelumnya, untuk anda jadikan acuan di tahun mendatang. 

Saya tidak bisa menuliskan harus berapa persen yang ideal untuk dikatakan profit konsisten, karena setiap dari anda punya pengalaman, time frame trading dan cara take profit yang berbeda satu sama lain. 

Bahkan kalau anda baca pos ini: Cara Mempertahankan Profit Konsisten Saham, ada trader yang "hanya" bisa dapat 0,2-1% profit dari setiap kali transaksi, namun trader bisa mendapatkan profit tersebut dalam jangka panjang.

Maka, profit 0,2-1% walaupun mungkin secara kasat mata jumlahnya tidak terlalu besar, trader dapat dikatakan bisa mendapatkan profit konsisten dan 0,2-1% itulah ukuran profit konsisten yang ideal untuk trader tersebut. 

Saya menulis pos ini karena buanyaaak sekali trader yang bertanya pada saya gimana cara mendapatkan profit konsisten 5% per bulan, 10% per bulan, 7% per bulan? Dengan membaca pos ini, anda pasti sudah menangkap intisari tulisan saya. 

Intinya, cara mengukur profit konsisten itu sebenarnya lebih luwes, nggak kaku, dan nggak perlu stress mikirin nanti gimana kalau bulan depan nggak profit 10%.. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Profit Konsisten Saham, Berapa Target Anda?

Profit Konsisten Saham, Berapa Target Anda?

Di web Saham Gain ini, saya beberapa kali menggunakan kata-kata 'profit konsisten'. Termasuk saya juga membahas langkah2 belajar saham, agar anda bisa meraih profit konsisten. Memang ukuran keberhasilan trader saham adalah ketika anda bisa mencetak profit. Namun bukan hanya profit temporer, tetapi profit konsisten. 

Jika di bulan ini anda bisa profit 70%, tetapi di bulan berikutnya anda mengalami kerugian besar, maka ini bukanlah profit konsisten. Bisa jadi, profit 70% yang anda dapatkan sebelumnya cuman kebetulan alias hoki. 

Nah profit konsisten itu seperti apa? Dalam hal apa anda bisa dikatakan profit konsisten? Profit konsisten adalah ketika anda bisa mendapatkan untung secara stabil. 

Seringkali trader menganggap profit stabil adalah ketika trader bisa mendapatkan profit sebesar, katakanlah 10% konsisten tiap bulan. Jadi bulan Januari profit 10%, bulan Februari profit 10% dan seterusnya sampai Bulan Desember. Dulu waktu saya masih awal belajar saham, saya juga berpikir hal yang sama. 

Namun setelah saya mencoba menerapkan cara seperti ini dalam trading, ternyata menerapkan profit konsisten dengan jumah persentase profit yang konstan hampir mustahil untuk dicapai. Lho kok bisa? 

Masalahnya kondisi pasar saham kita sangat dinamis. Ada saat dimana IHSG naik tinggi, ada saat IHSG naik tapi banyak saham yang turun. Ada saat IHSG benar-benar merah, sehingga sebagian besar saham turun. Ada saat pasar saham mengalami situasi crash market (seperti tahun 2008, 2015). Ada saat di mana prediksi anda meleset. 

Saat IHSG turun, mungkin anda bisa mendapat profit, tapi mungkin profitnya tidak sebesar saat IHSG sedang naik tinggi. Anda tidak harus trading setiap saat. Ada waktunya wait and see. Nah, ketika anda tidak trading, mungkinkah anda mendapat profit 15%? Saat prediksi anda meleset dan anda harus cut loss, mungkinkah anda tetap bisa mendapat profit yang konstan? 

Artinya, kalau anda bersikukuh untuk mencari profit konsisten yang konstan setiap bulan, anda pasti akan stres dan ujung2nya bakal menyerah. Karena profit konsisten seperti itu, akan sulit diterapkan di pasar saham riil. 

Jadi target profit konsisten sebaiknya anda tetapkan / anda ukur dalam range. Misalnya 0,5-4%. Katakanlah Bulan Januari anda profit 2%. Bulan Februari anda profit 0,5%. Bulan Maret anda profit 4%. Bulan April profit 1% dan seterusnya. Itu artinya anda sudah bisa dikatakan profit konsisten. 

Kemudian anda dapat pertanyaan bagus: "Darimana kita tahu ukuran profit konsisten kita Pak Heze? Berapa profit konsisten yang ideal untuk trader?"

Mau tahu cara mengukur profit konsisten? Cara mengetahui profit konsisten yang layak anda dapatkan, silahkan baca pos berikut: Cara Mengukur Profit Konsisten Saham.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Saham yang Mudah Naik

Saham yang Mudah Naik

Di pasar saham, ada banyak sekali tipikal saham. Ada saham yang downtrend sebentar lalu naik lagi. Ada yang sahamnya turun berkepanjangan. Ada yang sahamnya naik terus tapi kemudian di ujung tren naik, sahamnya menjadi trendless.. 

Dan masih banyak tipikal saham, yang tentu tidak mungkin saya sebutkan satu per satu di pos ini. Soalnya kalau anda praktik trading sendiri, anda pasti nanti akan memahami apa yang saya maksudkan dengan tipikal2 saham tersebut. 

Nah, satu tipe saham yang sering diincar oleh trader, terutama swing trader dan positioning trader (trader jangka menengah) adalah saham2 yang mudah naik setelah turun drastis.

Perhatikan kata kuncinya: "Turun dratis". Anda mungkin sudah sering menemukan saham2 yang bisa technical rebound dalam jangka pendek (beberapa hari) setelah koreksi. Anda bisa praktikkan juga cara menemukan saham2 diskon dalam jangka pendek disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon.   

Namun bagaimana kalau anda menemukan kondisi market (IHSG) yang turun terus selama berbulan-bulan, di mana mayoritas saham menjadi sangat murah. Memang kondisi IHSG mengalami koreksi panjang tidaklah sering terjadi

Tentu saja kita nggak berharap IHSG koreksi panjang sampai berbulan-bulan, karena koreksi IHSG dalam waktu lama ini menunjukkan bahwa ekonomi kita maupun dunia sedang ada guncangan. 

Tetapi suka nggak suka, kita terkadang akan melalui siklus-siklus yang kurang mengenakkan ini. Kalau biasanya saya bisa dapat profit tiap bulan, pada saat terjadi koreksi IHSG yang panjang, ekonomi lesu, maka saya harus menahan diri untuk trading, bahkan sampai sebulan lebih..

Di satu sisi, sebenarnya IHSG yang turun berbulan-bulan ini justru bisa menjadi peluang yang besar untuk anda. Karena saat saham sudah BENAR-BENAR MURAH, dan IHSG pulih, maka saham-saham akan beterbangan dalam jangka waktu yang lebih panjang, bukan hanya sekedar technical rebound sesaat.  

So katakanlah saham INDF sebelum turun harganya 6.700, tapi karena IHSG lesu, INDF turun sampai 4.800. Anda bisa bayangkan dari harga 6.700 turun ke 4.800 itu turunnya nggak main2. Karena kalau koreksi biasa, umumnya saham hanya akan turun 100-300 poin. 

Namun di titik murah-murahnya harga ini, justru anda dan saya bisa menjadikan saham2 ini sebagai lumbung panen untuk jangka yang lebih panjang. Jadi kita simpan di harga yang sangat murah, dan hold saja sampai harganya bener2 terbang. 

Maka bukan tidak mungkin dalam kurun waktu lebih singkat, anda akan "kaya mendadak" karena anda dapat kenaikan harga saham yang super drastis, yang mungkin belum pernah anda dapatkan sebelumnya. 

Pasar saham kita sendiri pernah mengalami koreksi besar atau istilah MARKET CRASH / BIG CORRECTION, yaitu pada saat-saat sebagai berikut:

- Kondisi IHSG tahun 1998 (krisis moneter)
- IHSG tahun 2008 (krisis Subprime Mortgage AS dan guncangan ekonomi global)
- IHSG tahun 2015 (Akhir April - September) 
- IHSG tahun 2018 (Maret - Oktober)

Anda bisa googling2 tentang kondisi2 IHSG diatas, atau anda bisa baca-baca lagi Ulasan Market yang sering saya tulis di web Saham Gain ini.  

Memang koreksi panjang nggak sering terjadi, tapi sekali terjadi koreksi besar, nyaris semua akan akan jatuh ke titik terendahnya dalam beberapa tahun.

Pertanyaanya: Saham apa yang mudah pulih dengan cepat setelah crash market

Harus saya akui, kalau IHSG sudah pulih mayoritas saham bakalan naik lagi, nggak peduli sektor apapun itu. Soalnya mayoritas saham sudah benar2 diskon, baik secara teknikal maupun price earning ratio-nya. 

Yup, tapi tidak semua saham akan naik dengan cepat, meyakinkan, dan memberikan potensi return yang sangat besar dalam kurun waktu beberapa bulan.      

Saham-saham yang mudah naik setelah terjadi kelesuan IHSG, pada umumnya adalah saham2 yang ada di sektor: 

- Consumer goods
- Perbankan
- Beberapa saham blue chip selain sektor2 diatas  

Selama menjalani trading, saya sudah mengalami beberapa kali mengalami kondisi market crash beberapa kali, dan sektor saham2 yang saya sebutkan diatas ini adalah saham2 yang bakalan naik lebih cepat, meyakinkan, dibandingkan sektor2 lain.   

Saham2 consumer goods yang seringkali cepat pulih setelah crash market adalah: ICBP, UNVR, INDF, HMSP, GGRM. 

Saham2 perbankan yang sangat cepat pulih setelah IHSG drop: BBCA, BBRI, BMRI, BBNI, BBTN. 

Beberapa sahan blue chip juga naik dengan cepat setelah IHSG pulih yaitu saham-saham: ASII dan TLKM. 

Saya pernah menyimpan beberapa saham seperti TLKM dan BBRI di harga murah ketika terjadi market crash, dan setelah market crash berakhir, saham2 ini akan naik lagi sampai diatas 30% dalam beberapa bulan.  

Bagaimana dengan sektor infrastruktur, mining, jasa, konstruksi / properti Pak Heze? Tanya anda

Seperti yang saya tuliskan, bahwa mayoritas saham yang sebelumnya koreksi tajam bakalan naik kalau IHSG sudah pulih. Namun kenaikan saham2 consumer dan perbankan ini biasanya akan lebih mantap.  

Karena kepercayaan trader/investor terhadap saham2 consumer goods itu sebenarnya cukup tinggi. Hal ini karena consumer goods akan selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Jika kondisi ekonomi membaik, maka daya beli masyarakat akan meningkat lagi, sehingga efek pertama yang akan terkena adalah saham2 consumer goods duluan. 

Demikian juga dengan perbankan. Perbankan ini sangat 'sensitif' terhadap isu2 ekonomi. Kalau ekonomi membaik, saham2 perbankan pasti akan diborong lagi besar2an. Apalagi beberapa saham bank blue chip kita, selalu diminati oleh investor asing kalau harganya udah turun (seperti BBCA, BBRI dan kawan2). 

Jadi kalau suatu waktu kita menemukan kondisi IHSG yang turun / crash market entah alasan apapun itu, pilihlah saham2 consumer goods, saham2 perbankan itu tadi, dan anda juga bisa pilih beberapa saham blue chip seperti ASII dan TLKM untuk dikoleksi, simpan dan jual di harga yang mahal.

Nah, kalau anda udah mengalami minimal satu kali crash market atau bahkan beberapa kali seperti saya, anda pasti sudah memahami pergerakan saham2 yang potensial saat IHSG pulih. 

Untuk anda yang belum pernah mengalami downtrend panjang IHSG, setidaknya pos ini sudah memberikan gambaran pada anda untuk memilih saham.     


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Bisakah Kaya dari Saham Gorengan?

Bisakah Kaya dari Saham Gorengan?

Beberapa waktu lalu, ada seorang rekan trader bertanya pada saya: "Pak Heze, saya pernah mendengar ada trader yang bisa profit besar, ratusan juta hanya dari trading beberapa saham gorengan. Bagaimana caranya agar kita bisa kaya dari saham gorengan saja?"

Anda yang rajin baca-baca tulisan saya di web Saham Gain ini, saya sudah pernah sharing tulisan-tulisan tentang saham gorengan. Anda bisa baca-baca lagi tulisan saya disini: Saham Gorengan. 

Di pos-pos yang saya tuliskan, saya sudah sering mengatakan pada anda tentang ciri2 pergerakan saham gorengan, serta risiko2 saham gorengan. Yup, saham gorengan adalah saham2 yang risikonya sangat besar, terutama buat trader2 ritel seperti kita. 

Tapi, kenapa kadang2 ada saja trader yang 'pamer' bisa untung besar dari saham gorengan? Apakah memang trader bisa berpotensi kaya hanya dari saham2 gorengan?

Perlu anda ketahui, trader-trader yang selalu mencetak profit jumbo dari saham gorengan umumnya adalah bandar saham atau trader2 bermodal besar. 

Kok bisa? 

Mari kita bahas...      

1. Bandar saham

Bandar saham umumnya akan selalu mengincar saham2 gorengan yang tidak terlalu likuid, untuk dinaik-turunkan dalam waktu yang cepat. Dengan modal yang sangat besar dan bekerja dalam tim, tentu nggak susah bagi bandar untuk memainkan harga saham, dan menarik "korban" trader ritel untuk ikut masuk di saham gorengan (entah sahamnya dibuat seolah likuid, menggoreng rumor tertentu dan lain2).  

Dari situlah bandar dapat profit besar (saham gorengan). Sedangkan trader2 ritel yang sudah terlanjur terjebak membeli, tidak mengetahui risiko trading di saham gorengan, trader2 ritel inilah yang jadi nyangkuters...      

2. Trader bermodal jumbo (bagian dari bandar)

Saya pribadi pernah menemukan beberapa trader yang memamerkan profit2 besar dari saham gorengan, tapi memang modal yang digunakan pun juga sangat jumbo.  

Di satu sisi, trader yang memiliki modal sangat besar, biasanya trader juga merupakan bagian dari bandar, entah trader tersebut ikutan menggoreng sahamnya (poin nomor 1), atau trader tersebut punya 'link bandar saham', sehingga trader sudah mendapat bocoran saham yang mau digoreng, tanpa harus susah-susah menganalisa ini itu. 

Namun, kita juga nggak tahu apakah trader yang sering pamer profit besar dari saham gorengan, portofolionya bener2 'bersih', atau justru yang ditunjukkan hanya profitnya, tapi aslinya banyak nyangkutnya juga, who knows?  

Tetapi anda bisa bandingkan trader yang punya 'link bandar' ataupun bandar saham itu sendiri jumlahnya tentu hanya sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah seluruh trader ritel.  

Saya yakin mayoritas anda yang membaca pos ini, anda adalah trader ritel, sehingga kalau anda benar2 mau untung konsisten plus untung besar di saham gorengan, ya anda harus punya modal besar dan anda juga merupakan 'bagian dari bandar', entah anda punya kenalan bandar. 

"Pak Heze, jadi bisa nggak trader ritel seperti bisa kaya dari saham gorengan?" Tanya anda semakin penasaran.

Anda bisa saja dapat untung dari saham gorengan. Karena saya sendiri juga sudah  pernah merasakan untung di saham gorengan (walaupun bukan bandar saham). 

Tapi saham gorengan tidak bisa dijadikan sebagai lahan untuk mencari profit konsisten (kecuali kalau anda 'memenuhi' dua poin itu tadi). Kenapa? 

Soalnya pergerakan saham gorengan selain tidak pasti, tidak dapat dianalisa secara lebih detail dengan analisa teknikal, sehingga di satu sisi kadang anda bisa untung, kadang anda harus cepat cut loss kalau nggak sesuai harapan, which mean saham2 gorengan tidak bisa dijadikan andalan untuk bisa kaya (apalagi kaya cepat). 

Fakta-fakta yang saya ungkap tentang saham gorengan ini semoga juga bisa membuka pikiran para pemula yang sering terjebak untuk mengikuti seminar2 cepat kaya dari saham gorengan, atau ikut-ikutan beli saham gorengan dari rekomendasi trader lain.   

Sehingga, kalau anda maunya cuma trading di saham gorengan, jadinya anda bukan trading lagi.. Anda lebih ke spekulasi. You know, di mana-mana yang namanya spekulasi itu nggak akan bisa membawa profit yang konsisten. 

Contohnya, orang bisa sukses berbisnis start up dan lain2, mereka tidak melakukan spekulasi. Namun mereka benar2 melakukan analisa, riset pasar, dan lain2.

Boleh saja anda trading di saham gorengan, tapi frekuensi trading di saham gorengan janganlah terlalu sering. Anda yang harus membatasinya. 

Kaya dari saham bisa anda dapatkan jika anda mencari saham2 yang pergerakannya lebih mudah dianalisa secara teknikal. Baca juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal.  

Kalau nggak percaya, anda bisa baca-baca kisah sukses trader saham, di mana trader2 sukses nggak ada yang mengandalkan saham gorengan. Trader2 yang sukses semua mengandalkan riset, analisa yang jelas, dan psikologis yang matang. Baca juga: Semua Orang Bisa Sukses Berbisnis Saham.    

Dan kalau anda mau lebih cerdas lagi dalam mengelola portofolio saham, anda bisa membagi modal anda buat trading jangka pendek sama investasi jangka panjang, sehingga baik dalam jangka pendek maupun panjang, anda akan mendapatkan profit yang lebih besar (baik dari kenaikan saham maupun dividen tahunan / interim), nggak hanya dari trading.

Akhir kata dari saya, saya bisa menarik kesimpulan bahwa saham2 gorengan bisa memberikan profit untuk anda, namun karena risikonya yang sangat tinggi, saham2 gorengan tidak bisa dijadikan ladang untuk meraih profit konsisten. 

Saham-saham lapis satu dan lapis dua, analisa-analisa teknikal utama, analisa otodidak anda sendiri tetap harus anda gunakan untuk mendapatkan profit yang lebih konsisten di saham.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Bandarmologi Saham: Siapa itu Bandar? Bagaimana Cara Bandar Menggoreng Saham?

Bandarmologi Saham: Siapa itu Bandar? Bagaimana Cara Bandar Menggoreng Saham?

Istilah "bandar saham" selalu muncul dan terdengar kalau anda sedang bermain saham. Tiap kali harga saham naik drastis secara tiba-tiba dalam waktu cepat atau sebaliknya, semua orang langsung menyebut bandar sebagai penyebab naiknya / rontoknya harga saham. 

Yang jadi pertanyaan: Siapakah bandar saham itu? Mengapa di seminar-seminar saham sering mengajarkan topik tentang bandarmologi, maupum cara mendeteksi pergerakan bandar?

Siapakah yang disebut sebagai bandar saham?

Sebenarnya istilah bandar itu sendiri adalah market maker. Jadi, kalau anda mendengar istilah market maker itulah yang disebut dengan bandar. Singkatnya bandar saham merupakan sekelompok orang atau institusi yang memiliki modal jumbo dan kesabaran yang lebih besar dalam mentradingkan saham-saham tertentu.  

Yang jelas, bandar saham tidak dilakukukan secara individual, namun dilakukan secara berkelompok untuk menggerakkan saham tertentu. Dikarenakan mereka memiliki modal besar, mereka bisa dengan mudah menggerakkan harga saham tertentu ke arah yang mereka inginkan. Itulah mengapa mereka disebut sebagai market maker, yang kalau dalam Bahasa Indonesia adalah "penggerak pasar".

Sedangkan institusi dalam hal ini biasanya adalah perusahaan sekuritas asing maupun sekuritas lokal. Kalau anda baca-baca di media online, biasanya selalu disebutkan pembeli dan penjual terbesar untuk saham A, saham B yang notabene berasal dari sekuritas lokal dan asing. 

Bagaimana Cara Bandar Menggoreng Saham?

Bandar saham tidak pernah luput dari istilah goreng-menggoreng saham, karena memang itulah pekerjaan bandar saham. Bandar menggoreng saham dengan cara: Mencari pergerakan saham yang kurang likuid atau bahkan saham tidur, dan yang harganya cenderung murah (dibawah 2.000). Harga saham Rp50 sangat mudah untuk menjadi incaran bandar.  

Baca juga: Belajar Ilmu Bandarmologi: Akumulasi Saham ENRG. Selain itu, saham-saham yang digoreng bandar umumnya adalah perusahaan yang sedang bermasalah, fundamentalnya kurang bagus, dan perusahaan yang sedang beredar rumor ini dan itu, yang belum bisa dibuktikan kebenarannya.  

Kemudian, biasanya bandar akan mencoba menarik perhatian saham tersebut dengan cara membuat penawaran beli dalam jumlah besar, namun sengaja tidak menaikkan harganya terlebih dahulu, sehingga volume menjadi naik signifikan. Di beberapa hari berikutnya, bandar akan mulai menaikkan harga saham satu-dua poin, dan membuat antrian bid-offer yang tebal. Baca juga: Analisis Volume: Membaca Saham Tidur yang Akan Digoreng 

Tujuannya supaya trader kecil dam para scalper trader terpancing untuk masuk dan mulai ikut-ikutan membeli sahamnya. Bandar juga ingin meyakinkan terlebih dahulu apakah ada minat besar dari trader lain atau bandar lain untuk ikut masuk dalam saham yang sedang digoreng. 

Jika tidak ada minat besar bandar akan berpikir lagi atau menunda untuk menggoreng saham tersebut. Nah setelah itu, bandar terus mencoba untuk menaikkan harga perlahan-lahan. Katakanlah bandar mulai menggoreng saham di harga Rp100. Bandar saham awalnya akan menaikkan harga ke 101, 102, 103, 104 terlebih dahulu. 

Setelah itu, bandar akan jual lagi di 104. Hal ini ditujukan supaya jika ada trader lain yang jual besar di 104, bandar bisa menampung lagi di 102. Aksi tersebut dilakukan secara terus-menerus. Sehingga, dengan cara seperti ini saham2 yang digoreng harganya selalu terkesan dijaga bandar. 

Ketika bandar menaikkan harga secara perlahan, bandar sebenarnya sudah memiliki porsi saham dalam jumlah besar di harga bawah, yaitu di harga 100-101. Sehingga, bandar akan berusaha menjaga harga sekian agar tidak jatuh lagi. Setelah bandar benar-benar yakin, bandar baru akan mulai menaikkan harga saham secara drastis.

Itulah yang menyebabkan saham2 tidak likuid bisa naik sapai 20%-an dalam sehari bahkan dalam beberapa hari. Ketika bandar merasa harga saham sudah naik tinggi, bandar akan mengguyur dengan aksi jual besar-besaran secara mendadak yang menyebabkan harga saham langsung turun drastis, dan bisa anjlok sampai 20% dalam sehari. 

Jadi, pola main bandar ini bisa dilakukan beberapa minggu atau bahkan sampai berbulan-bulan untuk memancing trader, serta menaikkan harga saham. 

Sudah paham sampai disini?

Dari sini bisa ditarik kesimpulan bahwa bandar memiliki kesabaran yang luar biasa, memiliki dana besar dan cerdas. Jadi, kalau anda main saham gorengan, anda jangan pernah melawan arus bandar, dan jangan pernah berani bertaruh menyimpan saham gorengan terlalu lama.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.