Swing Trading vs Day Trading

Swing Trading vs Day Trading

Swing trading (trading mingguan sampai sebulan) dan day / intraday trading (trading harian sampai tiga harian) merupakan dua strategi trading yang sering diterapkan trader. 

Saya pribadi sering mendapatkan pertanyaan2 dari trader: "Pak Heze apakah sebaiknya saya beli saham dan disimpan mingguan atau untuk trading harian saja?" 

Maka dari itu, di pos ini saya akan membahas keuntungan dan kekurangan jika anda menerapkan kedua strategi trading tersebut. 

SWING TRADING 

Strategi2 memilih saham untuk swing trading, pernah saya bahas disini: Teknik Strategi Trading Saham Mingguan. Jika anda ingin menerapkan swing trading, anda bisa mempertimbangkan keuntungan2 dan kekurangan berikut: 

KELEBIHAN SWING TRADING
  • Cocok untuk anda yang tidak punya banyak waktu memantau market
  • Cocok untuk anda yang suka menerapkan buy and hold (tidak suka jual saham terlalu cepat)
  • Anda bisa mendapatkan profit dengan range lebih besar dalam jangka mingguan
  • Anda tidak perlu terlalu sering memantau pergerakan saham
  • Bagus diterapkan untuk penganut analisa tren (trend follower) 
  • Profit lebih besar dalam kondisi market bullish
KEKURANGAN SWING TRADING
  • Tren naik saham kurang bagus pada kondisi IHSG strong bearish 
  • Anda harus punya kemampuan untuk hold saham. Kalau anda tidak suka hold saham sampai seminggu lebih, psikologis / strategi trading rentan kacau. 
DAY / INTRADAY TRADING 

Intraday trading merupakan beli jual saham di hari yang sama sampai tiga harian trading. Strategi2 intraday trading pernah kita bahas lengkap praktik2nya disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham (357 halaman). 

Anda yang ingin menerapkan intraday trading, anda harus pertimbangkan fakta2 tentang day trading berikut: 

KELEBIHAN INTRADAY TRADING 
  • Anda bisa merealisasikan profit lebih sering
  • Cocok untuk trader yang punya waktu memantau market lebih banyak **
  • Bisa mendayagunakan modal lebih sering (untuk trading) 
  • Bagus diterapkan untuk kondisi market yang fluktuatif, stabil dan bearish 
  • Saham-saham sideways sangat bagus untuk trading cepat 
  • Cocok untuk anda yang tidak suka hold / simpan saham terlalu lama 
** Catatan: Day trading pun sebenarnya tidak harus dilakukan dengan cara memantau saham tiap saat, tiap menit. Day trading juga tidak harus trading setiap hari. Namun harus diakui, seorang day trading memang tetap harus memiliki jam terbang memantau market lebih banyak ketimbang seorang swing trader. 

KEKURANGAN INTRADAY TRADING 
  • Kurang cocok untuk trader super sibuk, karena anda harus lebih sering memantau market
  • Dalam kondisi IHSG strong bullish, saham yang anda jual harian kemungkinan masih naik lagi 
Sekarang anda sudah tahu kelebihan dan kekurangan strategi swing trading. Kedua strategi ini sama2 membutuhkan analisa teknikal, screening saham yang tepat dan momentum yang bagus. 

Hanya saja, strategi keduanya memang cukup berbeda, baik dari segi take profit (swing trading target take profit lebih tinggi, namun frekuensi trading lebih sedikit daripada day trading), time frame, cara memilih saham, waktu untuk memantau market. 

Kalau anda bisa dan ingin melakukan keduanya, memang saya sarankan supaya anda mengkombinasikan kedua strategi trading tersebut. Sehingga, anda memiliki modal yang bisa anda gunakan untuk dapat profit jangka pendek. 

Di sisi lain, anda juga bisa memiliki modal yang anda gunakan untuk hold saham2 yang trennya bagus. Anda bisa baca tulisan saya disini mengenai strategi kombinasi antara swing dan intraday trading: Kombinasi Trading Cepat & Swing Trading. 

Dengan adanya pos ini, semoga anda bisa menimbang strategi trading yang lebih cocok untuk anda jalankan sesuai dengan: 
  • Kesibukan pekerjaan anda
  • Kemampuan anda untuk memantau market
  • Preferensi / kecocokan anda terhadap strategi2 trading tersebut


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Trading Saham: Scalping, Swing, Intraday, Screening Saham

Cara Trading Saham: Scalping, Swing, Intraday, Screening Saham

Jika anda seorang teknikalis (trader) saham. Anda suka menganalisa grafik, pergerakan saham, maka kemungkinan anda memiliki tujuan yang sama dengan kebanyakan trader lain: Mendapatkan profit jangka pendek di saham. 

Strategi2 trading jangka pendek yang seringkali dipilih trader adalah: Intraday trading dan swing trading. Beberapa trader yang mengincar untung lebih cepat, akan mencoba scalping trading. 

Maka dari itu, untuk anda yang ingin belajar jauh lebih intens, praktik langsung dan mempelajari strategi2 trading jangka pendek mulai dari trading cepat sampai swing trading, anda bisa mendapatkan praktik-praktik trading yang bisa anda terapkan secara praktis untuk mendapatkan profit. 

Praktik2 trading saya terbitkan dalam bentuk ebook saham PDF. Selain strategi scalping, intraday dan swing trading, anda juga akan mempelajari cara2 memilih (screening) saham yang layak trading, dan praktik2 analisis teknikal lengkap. 

Berikut ebook-ebook trading saham yang bisa anda terapkan sesuai kebutuhan trading yang ingin anda jalankan: 

SCALPING TRADING (TRADING MENITAN)

Untuk anda yang ingin menerapkan strategi trading menitan, anda bisa mendapatkan ebook trading saham: Ebook Panduan Simpel & Efektif Menemukan Saham Bagus (365 halaman).

Di ebook ini, anda akan mempraktikkan cara memilih saham yang berpotensi naik dalam jangka waktu menitan, dan manajemen modal yang benar untuk scalping trading. 

Baca juga rekan2 yang sudah menerapkan strategi scalping trading disini: Cara Trading Cepat 15 Menit - Scalping Trading. 

INTRADAY TRADING (TRADING HARIAN) 

Strategi khusus dan full praktik mencari saham2 yang bagus untuk trading harian (beli-jual saham di hari yang sama sampai tiga harian trading), bisa anda dapatkan full praktinya di ebook saham berikut: Ebook Intraday & One Day Trading Saham (357 halaman).

Untuk anda yang ingin profit jangka pendek / harian, Ebook Intraday Trading mengupas lengkap praktik2 intraday trading. Jadi di Ebook Intraday Trading, anda akan praktik langsung memilih: 


- Saham yang pergerakan lincah dan punya fluktuatif harga yang bagus
- Saham-saham yang pergerakannya mudah dianalisa untuk trading harian
- Saham-saham yang mudah naik cepat untuk jangka waktu harian
- Saham yang punya persentase kenaikan cepat dalam nol-dua hari trading 

SWING TRADING

Untuk anda yang ingin menjalankan strategi swing trading, full praktik mencari saham2 yang bagus untuk mingguan, anda bisa mendapatkan praktik lengkapnya di ebook saham berikut: Ebook Panduan Simpel & Efektif Menemukan Saham Bagus (365 halaman).

SCREENING SAHAM BAGUS

Untuk anda yang ingin bisa memilih saham-saham bagus untuk trading alias screening saham, dengan tujuan agar anda mendapatkan STOCK PICK saham berkualitas untuk trading, anda bisa mendapatkan ebook saham berikut: Ebook Panduan Simpel & Efektif Menemukan Saham Bagus (365 halaman).

Tujuan screening saham adalah supaya anda memiliki arah yang benar dalam trading saham, dan supaya anda bisa memiliki saham2 yang pilihan yang menghasilkan profit konsisten. 

Jadi di ebook yang sama, yaitu di Ebook Panduan Menemukan Saham Bagus ini, anda akan membahas langsung strategi2 lengkap untuk scalping, swing trading dan screening saham bagus secara umum.   

ANALISIS TEKNIKAL PEMULA - EXPERT

Untuk anda yang ingin mempelajari semua analisis teknikal, mulai dari grafik, analisa tren, indikator, candlestick, chart pattern dan praktik2 trading saham pemula - level expert, anda bisa mendapatkan full praktiknya di ebook saham berikut: Ebook Trading Saham Pemula - Expert (427 halaman). 

Di ebook ini, anda akan mempraktikkan langsung strategi2 menghasilkan profit dengan analisa teknikal yang simpel dan mudah diterapkan. Diantaranya: 

- Full praktik menemukan saham diskon & murah
- Menemukan saham naik dengan variasi support-resisten yang akurat
- Chart pattern yang sering muncul di grafik
- Praktik menemukan saham yang akan koreksi / di ujung tren naik
Praktik menentukan support resisten kuat, support resisten krusial
- Praktik dan strategi buy on weakness
- Pola single candlestick yang akurat untuk membaca saham naik
- Dan masih banya praktik2 lainnya

Di Ebook Saham Pemula - Expert, anda juga akan mempelajari praktik menyusun trading plan dan manajemen modal, psikologis trading, mempelajari kesalahan2 trader yang sering tidak disadari dan memperbaikinya. 

DISKON 15% 3 Ebook Saham 

Jadi, ada 3 (tiga) ebook saham yang saya terbitkan di Saham Gain ini, dan semuanya berisi full praktik trading, yang bisa anda terapkan untuk mendapatkan profit di saham. 

Jika anda ingin memiliki kedua ebook, anda bisa mendapatkan diskon 10%. Dan jika anda ingin memiliki 3 ebook langsung untuk praktik trading, anda bisa mendapatkan diskon 15%. Anda bisa baca detailnya disini: Buku Saham Pilihan Trader- Diskon 15%.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Trading Saham Mingguan, Pasti Lebih Untung?

Trading Saham Mingguan, Pasti Lebih Untung?

Di email 401xdssh@gmail.com saya pernah mendapat pertanyaan yang cukup bagus dari seorang trader. Berikut pertanyaannya:

"Pak Heze, menurut saya trading saham mingguan itu profitnya lebih pasti dibandingkan trading scalping atau intraday, karena kadang kalau kita jual saham cepat-cepat, maka kita juga terkena fluktuatif yang tinggi dari saham tersebut. 

Tetapi kalau sahamnya nggak keburu kita jual, biasanya saham akan naik dalam jangka waktu yang lebih panjang minimal mingguan. Bagaimana menurut pandangan Pak Heze?"

Banyak juga yang beranggapan bahwa semakin panjang time frame trading / investasi, maka profitnya lebih pasti, karena dalam jangka panjang saham akan naik. 

Saya setuju, tapi bukan berarti semakin panjang time frame anda hold saham, untung yang anda dapatkan lebih pasti dibandingkan kalau anda, misalnya, trading harian. Mengapa demikian? 

Naik tidaknya saham dalam jangka mingguan, bulanan atau bahkan jangka panjang, juga sangat tergantung dari kualitas saham tersebut. Kualitas saham artinya juga tergantung analisa teknikal maupun analisa fundamental saham tersebut. 

Saya sering menganalisa grafik saham, di mana ternyatasaya menemukan cukup banyak saham yang dalam jangka mingguan atau lebih panjang harganya masih turun terus. 

Saham yang turun terus dalam jangka mingguan, bahkan jangka panjang
Itu artinya trading mingguan atau bahkan investasi sekalipun tidak menjamin anda pasti untung. Anggapan bahwa trading mingguan lebih untung daripada trading harian, secara praktik kurang tepat. Karena untung tidaknya anda bisa menghasilkan profit dalam trading itu juga dipengaruhi oleh: 

- Analisa teknikal yang benar. Tidak semua saham naik dalam jangka mingguan. Faktor analisa teknikal, likuid tidaknya saham, kemampuan saham tersebut bisa rebound sangat menentukan apakah saham tersebut bagus untuk trading mingguan atau tidak. 

Maka dari itu, anda harus menggunakan pertimbangan analisa teknikal yang matan sebelum memutuskan untuk menyimpan saham untuk jangka waktu tertentu. Anda bisa pelajari praktik2 lengkap analisa teknikal disini: Buku Saham.  

- Pemilihan saham yang tepat. Karena tidak semua saham bisa diterapkan untuk analisa teknikal yang sama, maka anda harus memilih (screening) saham yang tepat untuk trading. Baca juga: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus. 

Karakter setiap saham juga berbeda-beda. Ada saham yang polanya turun terus dan cuma rebound sedikit. Ada saham yang mudah rebound setelah naik. Ada saham yang naiknya puluhan persen dalam waktu cepat, tapi setelah itu turun terus dan nggak balik rebound. 

Dan masih banyak karkater saham lainnya. Itu artinya, dalam trading anda harus lebih fokus untuk mencari dulu saham yang cocok untuk trading. Karena sebagus apapun time frame yang anda pakai, kalau anda salah memilih saham, maka saham tersebut tidak akan menghasilkan profit untuk anda. 

- Karakter trading anda. Apakah anda cocok menjadi seorang swing trader? Apakah anda cocok dengan strategi buy and hold? Atau anda lebih cocok jadi harian? Investor? Atau cocok dengan beberapa strategi trading sekaligus?

Kemampuan anda dalam menghasilkan profit konsisten juga tergantung dari karakter trading yang anda punya. Kalau anda tidak cocok dengan karakter trading mingguan misalnya, maka trading mingguan tidak akan bisa menghasilkan profit untuk anda. 

Jadi di dalam trading, anda juga harus menganalisa tingkat kecocokan anda terhadap time frame dan analisa teknikal tertentu. Jangan hanya mengikuti saran trader lain tanpa anda mengujinya sendiri dalam praktik trading anda.  

- Kondisi market saat itu. Pada saat2 tertentu, terkadang IHSG bisa mengalami strong bearish period. Dalam masa2 ini, akan ada banyak saham yang baru naik sebentar lalu turun lagi. 

Beda cerita kalau market lagi strong bullish dan euforia. Maka trading mingguan akan jauh lebih menarik ketimbang saat marketnya lagi bearish. Pertimbangkan juga kondisi IHSG saat itu, terutama kalau anda sering membeli saham2 yang pergerakannya searah dengan geraknya IHSG.   

Jadi panjang pendeknya time frame trading bukanlah menjadi faktor utama apakah anda bisa memperoleh profit yang lebih besar dan konsisten. 

Trading mingguan bisa jadi menguntungkan bisa jadi tidak. Kalau anda ingin profit konsisten, anda harus menganalisa faktor-faktor diatas yang saya sebutkan tadi. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Trading Cepat atau Buy & Hold?

Trading Cepat atau Buy & Hold?

Beberapa strategi trading saham yang cukup sering dipraktikkan / diterapkan oleh trader adalah trading cepat (scalping dan intraday trading) serta strategi buy and hold. 

Buy and hold yang cukup populer adalah strategi swing trading. Strategi dan praktik swing trading serta screening saham, saya bahas lengkap disini: Panduan Simpel & Efektif Menemukan Saham Bagus. 

Sebagai trader saham mana yang anda pilih? Trading cepat atau buy and hold? Anda mungkin seringkali menemukan perdebatan antara trading cepat dan strategi buy and hold saham: 

Pemula tidak disarankan untuk trading cepat. 
Trading cepat itu risikonya tinggi 
Buy and hold bisa menghasilkan profit lebih besar daripada trading cepat
Mending trading cepat aja, kelamaan hold nanti keburu turun sahamnya 
Trading cepat lebih enak buat 'memutar' modal, daripada hold saham 

Well, karena saya pribadi menjalankan kedua strategi trading ini, baik trading cepat maupun swing trading, saya bisa menyimpulkan bahwa kedua strategi trading ini sama-sama baik, sama-sama bisa menghasilkan profit yang maksimal. 

Tetapi untuk bisa menghasilkan profit maksimal, baik dari trading cepat maupun swing trading, anda harus mempraktikkan dua hal: 

1. Menerapkan trading cepat dan trading buy & hold (swing trading) dengan strategi yang benar 

Baik trading cepat maupun swing trading, anda harus mempraktikkan strategi trading dengan benar. Artinya, kalau anda mau trading cepat, anda harus paham cara memilih saham yang bagus, pergerakannya stabil dan mudah naik dalam jangka harian. 

Demikian juga kalau anda mau swing trading, maka anda harus bisa memilih saham2 yang memiliki arah tren yang baik dalam kurun waktu seminggu-sebulan. Strategi2 swing trading saham bisa anda pelajari praktik2nya: Ebook Trading Saham: Panduan Simpel dan Efektif Menemukan Saham yang Bagus. 

Sedangkan untuk anda yang ingin meminimalkan risiko dan mendapatkan profit lebih konsisten dalam trading harian, anda bisa melakukan intraday trading (trading harian) dibandingkan scalping trading (trading menitan). 

Hal ini karena intraday trading dilakukan mencari saham2 yang risikonya rendah, saham2 yang mudah dianalisa dengan analisis teknikal, saham2 yang pergerakannya bagus serta saham2 yang mudah naik dalam jangka harian. 

Dan jangka waktu trading intraday lebih panjang dari scalping, sehingga anda tidak terburu-buru dalam melakukan take profit, maupun mengambil posisi buy yang tepat. 

Disinilah anda bisa trading harian dengan cara yang lebih aman, sehingga anda punya kesempatan untuk mendapat profit konsisten, dan tidak spekulatif dalam trading cepat. 

Strategi trading harian saham, cara mencari saham yang mudah naik dalam jangka harian dan praktik2nya bisa anda pelajari disini (357 halaman): Ebook Intraday & One Day Trading Saham.

2. Strategi apa yang paling cocok untuk anda? 

Untuk menentukan apakah anda akan melakukan trading cepat (intraday) atau swing trading, anda juga harus melihat profil dan karakter trading anda. 

Maksudnya begini, kalau anda lebih suka dengan profit jangka pendek.. Anda tidak suka hold saham terlalu lama. Maka trading cepat adalah tipe trading yang cocok buat anda. 

Sebaliknya, kalau anda lebih suka simpan saham dan jual di harga tinggi dalam jangka semingguan atau lebih. Anda juga tidak terlalu cocok dengan karakter trading cepat. Maka, swing trading adalah strategi trading yang bagus buat anda. 

Tapi kalau anda tertarik dengan kedua strategi trading tersebut.. Anda ingin mencoba keduanya.... Why not do both? 

Jika anda tertarik menerapkan kedua strategi trading cepat maupun swing trading, anda bisa mengkombinasikannya. 

Namun dalam hal ini anda harus memiliki manajemen modal yang baik. Anda harus membagi modal dan tetap membatasi jumlah portofolio anda. Jangan sampai karena menerapkan dua strategi trading, anda membeli puluhan saham di luar trading plan anda. 

Sebenarnya meskipun anda melakukan intraday trading pun, anda juga harus punya "seni" melakukan hold saham, karena kalau anda beli saham pagi ini dan anda mau jual keesokan harinya, itu artinya anda harus hold saham selama 1 hari. 

Kesimpulan yang bisa anda ambil pos ini adalah, baik trading cepat maupun buy & hold, semua sama2 baik, tinggal tergantung bagaimana anda menerapkannya dengan strateginya yang benar dan pilih strategi yang sesuai dengan karakter anda masing2. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Buy and Hold, Strategi Trading Terbaik?

Buy and Hold, Strategi Trading Terbaik?

Beli saham, hold, dan jual di harga yang tinggi beberapa minggu kemudian. Strategi trading ini seringkali dianggap sebagai strategi trading yang ideal. Saya setuju bahwa buy and hold adalah strategi yang cukup baik, karena saya juga menerapkannya saya bisa menyimpulkan demikian. 

Buy and hold saham biasanya juga sering diaplikasikan dala strategi SWING TRADING, di mana swing trading juga sudah pernah saya bahas strategi dan praktik2nya disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus. 

Namun yang namanya strategi trading itu nggak ada yang abadi. Maksudnya? Maksudnya adalah semua strategi trading bagus untuk anda aplikasikan, tetapi kondisi market, kondisi suatu saham juga menentukan apakah strategi buy and hold ini efektif atau tidak. 

Saya sering mendengar trader saham yang mengatakan: 

"Kalau bisa jual saham di harga tinggi, ngapain jual saham terlalu cepat" 
"Trading saham itu harus beli saham dan simpan, biar bisa jual di harga tinggi" 

Well, nggak ada salahnya juga mengatakan hal ini. Tapi kalau ada trader mengatakan hal tersebut, sekali lagi, kalimat tersebut tidak spesifik, soalnya ada beberapa kondisi yang harus anda perhatikan jika anda mau menerapkan buy and hold. 

Menerapkan strategi buy and hold harus mempertimbangkan kondisi-kondisi sebagai berikut: 

1. Kondisi market saat itu

Berdasarkan pengalaman trading saya, buy and hold efektif diterapkan pada saat market lagi bullish, atau cenderung bullish, pelaku pasar lagi tidak banyak keluar (sell besar2-an). 

Pasca crash market dan pulihnya IHSG, buy and hold juga sangat efektif untuk diterapkan. Sedikit bercerita pengalaman, return terbesar yang saya dapatkan justru ketika IHSG pulih setelah crash market (2008 dan 2015), karena dengan cara hold saham ini, banyak saham2 yang harganya naik drastis dalam kurun waktu tertentu. 

Sebaliknya, ketika terjadi crash market, IHSG lagi turun terus, pasar saham lagi dipenuhi sentimen2 negatif, maka strategi buy and hold ini kemungkinan besar tidak akan bisa anda realisasikan. 

Karena dalam kondisi tersebut, mayoritas saham akan lebih cepat turun. Kalau saham2 naik sehari-dua hari, umumnya saham bakalan langsung turun lebih banyak di hari2 berikutnya. 

Sehingga kalau anda memaksakan menerapkan buy and hold dengan jangka waktu yang lama, kemungkinan besar saham anda akan nyangkut. Artinya, di dalam menerapkan strategi buy and hold, anda juga harus fleksibel, dan melihat kondisi market, jangan menelan mentah2 saran trader atau analis lain. 

2. Buy and hold bukan strategi trading terbaik 

Strategi buy and hold bukanlah strategi trading terbaik, karena strategi terbaik adalah sesuai dengan preferensi anda sebagai trader, dan strategi ini (seperti yang saya jelaskan), harus disesuaikan juga dengan kondisi market, kondisi saham.

Ini artinya tidak ada salahnya juga jika anda ingin menerapkan strategi trading harian (intraday trading). Saya pernah membahas strategi2nya disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham. 

Jika anda merasa cocok dengan strategi trading yang lain, anda merasa lebih cocok membeli dan menjual saham dengan range lebih cepat, go ahead.. Selama anda bisa menerapkan dengan benar dan profit, anda tidak harus memaksakan untuk beli dan hold saham terus-menerus. 

3. Tipikal saham 

Tidak semua tipikal saham bagus untuk buy and hold.. Yup, mayoritas saham di Bursa Efek banyak diisi saham2 lapis tiga, saham2 tidak likuid seperti GZCO, BWPT, YPAS, HITS dan lain2. Saham2 ini tentu tidak cocok kalau anda terapkan strategi buy and hold karena volatilitasnya yang tinggi. 

Pilihlah saham-saham lapis dua atau saham2 LQ45, dan perhatikan momentum yang tepat untuk buy, sehingga anda bisa buy and hold di harga yang tepat. Baca juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon.

Tiga hal maha penting ini harus anda cermati dan analisa dulu kalau anda memutuskan untuk menerapkan strategi buy and hold.. Lihat kondisi market dan tipikal saham. Dan yang terpenting, anda harus melihat apakah buy and hold ini sesuai dengan tipikal anda atau tidak. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Strategi Trading Saham Jangka Pendek

Strategi Trading Saham Jangka Pendek

Trading jangka pendek merupakan strategi trading yang paling banyak, paling sering diaplikasikan trader saham. Fluktuatif naik-turunnya saham yang anda amati sehari-hari dikarenakan adanya para trader jangka pendek yang memanfaatkan momentum untuk take profit dalam jangka yang lebih singkat. 

Strategi trading saham jangka pendek memiliki banyak kelebihan. Salah satu kelebihan trading jangka pendek yang paling sering diincar trader adalah keuntungan yang relatif lebih cepat, ketimbang harus hold saham terlalu lama.     

Trading jangka pendek sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa macam strategi. Jadi dalam praktiknya, kalau anda menyebut istilah 'trading jangka pendek', maka strategi2nya nggak bisa disama-ratakan. 

Ada beberapa strategi trading jangka pendek yang sering diterapkan dalam trading saham, yaitu sebagai berikut:   

1. Trading menitan / scalping trading

Strategi ini merupakan strategi trading dengan jangka waktu yang paling pendek. Anda membeli dan menjual saham hanya dalam hitungan beberapa menit saja. Dalam scalping trading, trader umumnya akan mengincar saham2 lapis tiga / saham gorengan, karena di pasar saham, saham2 gorengan-lah yang memiliki potensi naik-turun cepat hanya dalam hitungan beberapa menit.  

Namun di pasar saham, scalping trading ini juga merupakan strategi trading jangka pendek yang paling berisiko, mengingat saham2 lapis tiga memiliki pergerakan harga yang sulit diprediksi dengan analisa teknikal. 

Jadi dalam scalping trading, anda harus jauh lebih disiplin pada saat menetapkan target / level cut loss.    

2. Trading harian / intraday trading

Strategi trading jangka pendek yang paling aman, risikonya lebih kecil adalah intraday trading. Intraday trading dilakukan dengan cara beli saham pagi hari, lalu jual siang atau sore harinya (harian). 

Dan 'toleransi' jangka waktu intraday adalah sampai 3 hari trading. Jadi dalam intraday trading, anda memilih saham2 yang lebih likuid, fluktuatifnya bagus, mudah naik dalam jangka harian, tetapi anda tidak perlu terlalu terburu-buru menjual saham. 

Kalau anda mau trading harian jangka pendek dan mendapatkan profit yang lebih konsisten, maka intraday trading adalah strategi trading yang paling bagus untuk anda.   

Untuk strategi intraday trading, saya pernah menuliskan praktik2nya, cara memilih saham bagus untuk trading harian, dan studi kasusnya langsung disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham. 

Jadi di ebook tersebut, anda akan praktik langsung cara-cara yang benar untuk trading harian. Sehingga, anda bisa memperoleh profit konsisten, dan memahami momentum yang tepat untuk trading jangka pendek. 

3. Trading dibawah 1 minggu

Strategi trading jangka pendek ini juga sering diterapkan trader, yaitu trading jangka pendek dengan rentang waktu yang lebih panjang dibandingkan intraday trading. Misalnya anda beli saham hari ini, jual 5 hari kemudian, maka itu juga bagian dari strategi trading jangka pendek.  

4. Trading diatas 1 minggu - 1 bulan (swing trading / trend following)

Dalam trading, anda pasti sudah sering mendengar istilah swing trading. Swing trading ini merupakan trading jangka pendek yang time frame-nya paling panjang, yaitu diatas satu minggu sampai satu bulan. 

Yup, ini sama artinya anda menerapkan strategi HOLD SAHAM, namun jangka waktu hold anda nggak terlalu panjang. Swing trading dilakukan dengan cara mengikuti tren suatu saham. Kalau tren masih naik, anda hold. Kalau tren saham sudah mulai turun, anda jual.

Strategi swing trading, dan memilih saham2 breakout yang berpotensi naik, pernah saya tuliskan strategi2nya disini: Ebook Panduan Simpel Memilih Saham Bagus. 

Bagaimana dengan trading diatas 1 bulan? Well, kalau sudah diatas satu bulan, maka dapat dikatakan anda melakukan trading jangka menengah, anda membeli saham di harga yang rendah, murah, dan juga melihat fundamentalnya (positioning trading). 

Itulah empat strategi trading jangka pendek yang sering diaplikasikan trader. Terus, mana strategi trading jangka pendek yang paling baik dan efektif? 

Berdasarkan pengalaman saya pribadi, strategi trading jangka pendek yang paling bagus diaplikasikan adalah INTRADAY TRADING dan SWING TRADING. 

Intraday trading maupun swing trading sama-sama dilakukan dengan memilih saham2 yang bagus, likuid, aman dan momentumnya tepat untuk trading. Dan jangka waktu trading keduanya nggak terlalu cepat, dan nggak terlalu lama, sehingga efektif untuk anda terapkan, bagi anda yang tipikalnya nggak suka risiko terlalu gede dalam trading. Baca juga: Kombinasi Trading Cepat & Swing Trading.   


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Trading di Saham Breakout

Trading di Saham Breakout

Beberapa waktu lalu di web Saham Gain ini (di kolom komentar salah satu postingan saya), ada pembaca bertanya mengenai saham breakout. Pertanyaannya seperti dibawah ini: 

Saat rebound, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk breakout?

Kalau anda belum tahu apa itu saham breakout, anda bisa baca-baca pos saya disini: Strategi Trading Saham: Buy on Breakout. Saya juga pernah membahas praktik2 langsung menemukan saham breakout. Anda bisa mendapatkan praktik2nya disini: Panduan Simpel & Efektif Menemukan Saham Bagus. 

Harus anda ketahui, di pasar saham itu tidak ada sesuatu yang pasti. Jadi kalau anda bertanya: Setelah saham breakout dari resisten tertentu / setelah saham memberikan konfirmasi breakout, berapa lama saham tersebut bisa naik? 

Maka jawabannya: Tergantung dari kondisi saham, terutama kondisi market itu sendiri. Apakah setelah breakout saham bakalan naik sampai seminggu? Sebulan? Atau cuma sehari-dua hari? Semua mungkin terjadi. 

Di pos ini, saya mau berbagi sedikit banyak pengalaman saham breakout tersebut, terutama menyangkut berapa lamanya saham bisa naik setelah breakout. 

Cepat lamanya suatu saham breakout, bisa tergantung dari kondisi market (IHSG). Ada tiga skenario yang sering terjadi di pasar saham kita: 

1. Market lagi jelek / koreksi tajam 

Ketika market lagi turun-turunnya (bukan cuma koreksi biasa, tapi market benar2 lagi anjlok), atau ketika market lagi sepi transaksi tapi IHSG berada dalam kondisi yang sulit naik, maka biasanya saham2 yang sudah memberikan sinyal breakout, naiknya tidak bertahan terlalu lama. 

Umumnya 1-3 harian, dan setelah itu, saham akan turun / cooling down. Hal ini karena ketika market lagi jelek, trader juga berpikir untuk menaikkan saham sampai ke resisten maksimal, sehingga kebanyakan trader hanya memanfaatkan momentum-momentum pendek untuk take profit. 

Kalau anda nggak percaya, anda bisa perhatikan sendiri nanti ketika ada momen2 di mana market lagi lesu-lesunya. Maka saham2 yang sudah breakout ini, naiknya nggak terlalu bertahan lama. 

2. Market lagi tidak banyak gejolak

Ketika market tidak lagi banyak gejolak, tidak banyak sentimen negatif atau positif, saham-saham yang sudah breakout, umumnya bisa naik lebih lama lama, yaitu sekitar 1 mingguan. Sehingga saham2 breakout ini cocok digunakan untuk swing trading. Baca juga: Tips dan Strategi Swing Trading Saham. 

3. Market lagi bullish / euforia

Ketika market lagi bullish atau lagi bagus-bagusnya, maka saham2 yang breakout ini umumnya bisa naik diatas 1 minggu sampai 1 bulan. Sehingga, kalau market lagi bullish dan ada saham pola breakoutnya bagus (setelah koreksi tajam), saham2 tersebut sangat bagus buat disimpan (hold). 

Jadi nggak heran kalau trading di saham breakout sering dikaitkan dengan strategi swing trading, karena saham2 yang breakout umumnya bisa naik lebih lama kalau kondisi marketnya lagi bagus atau nggak banyak gejolak.  

Harus diakui, kondisi market cukup mempengaruhi kondisi suatu saham. Walaupun banyak trader yang mengatakan: 

"Kalau mau trading itu, analisa sahamnya bukan IHSG-nya". But, praktiknya nggak semudah teori. Dalam menganalisa saham, anda juga perlu menganalisa dan melihat kondisi IHSG-nya (except anda tradingnya di saham2 gorengan), terutama anda yang mau melakukan swing trading dengan cari saham breakout, maka selain anda harus memilih saham yang bagus secara teknikal, kondisi market juga harus anda lihat.    

Tapi intinya, soalnya di saham tujuan kita semua adalah cari profit, cari duit, maka sebenarnya nggak ada masalah saham mau breakout-nya cuma 2 hari atau sebulan. 

Selama, anda bisa menyesuaikan dengan strategi trading, peka terhadap market, mampu mencari saham2 yang punya pola bagus, anda tetap punya kesempatan untuk profit dari saham2 breakout tersebut, walaupun mungkin jangka waktunya take profit-nya bervariasi.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Teknik Strategi Trading Saham Mingguan

Teknik Strategi Trading Saham Mingguan

Anda yang sering berkunjung di web Saham Gain ini, saya sudah sering membahas jenis-jenis dan tipikal trading saham. Di beberapa pos, saya juga membahas strategi2 trading jangka pendek dan intraday trading. Anda bisa baca2 strateginya disini: Strategi Memlih Saham untuk Intraday Trading.

Salah satu strategi trading lain yang sering digunakan trader adalah trading saham mingguan. Trading mingguan ini boleh dikatakan sebagai strategi SWING TRADING, karena ciri2 swing trading adalah mencari saham yang bisa disimpan dalam jangka pendek (tetapi tidak terlalu singkat), yaitu minimal dalam jangka seminggu. 

Saya yakin anda juga sering mendengar strategi2  swing trading tersebut. Tetapi dalam praktiknya, masih banyak trader yang belum memahami seperti apa itu swing trading, dan cara-cara memilih saham untuk swing trading. 

Swing trading disebut juga sebagai TREND FOLLOWER. Hal ini karena dalam swing trading anda harus bisa hold saham, di mana saham tersebut punya potensi naik paling tidak dalam jangka mingguan (jangka pendek). 

Itu artinya anda harus mencari saham yang punya tren yang mendukung untuk trading. Mayoritas trader sering nyangkut ketika ingin menjalankan swing trading, salah satu faktornya karena trader belum mampu memilah saham2 yang trennya bagus dan momentum yang tepat. 

Jadi swing trading itu adalah strategi yang murni mengandalkan analisa teknikal: GRAFIK, TREN, SUPPORT RESISTEN. 

Anda yang ingin trading dengan jangka waktu minimal seminggu (di pasar saham seminggu sama dengan 5 hari perdagangan saham), maka ada beberapa poin penting yang harus anda perhatikan dalam memilih saham: 

1. Pilih saham yang naik 

Karena dalam swing trading anda harus mengikut tren suatu saham, maka pilihlah saham yang trennya naik, atau pilihlah saham2 yang punya potensi naik. Karena saham yang trennya naik adalah saham yang bisa memberikan profit setidaknya dalam jangka waktu seminggu.  

Kalau anda menemukan saham yang masih sideways, atau bahkan saham yang trennya benar-benar anjlok, maka saham tersebut bukanlah saham yang layak untuk swing trading. Jika anda menyimpan saham2 ini untuk swing trading, return yang anda dapatkan dalam jangka mingguan kemungkinan akan sangat kecil. 

2. Pilih saham yang breakout 

Jika anda mau swing trading, ada baiknya anda memilih saham2 yang breakout dari support-support krusialnya. Saham yang breakout menunjukkan bahwa saham tersebut sudah siap untuk memulai tren naiknya (poin 1) atau sudah mulai berada di jalur uptrend. 

Sepengalaman saham, terutama saham2 yang sebelumnya sudah tertahan cukup lama di harga support, ketika saham2 tersebut berhasil breakout, saham tersebut bisa naik dalam jangka mingguan. Sehingga, dalam swing trading, mencari saham2 yang breakout adalah strategi trading yang saya sarankan untuk anda, ketimbang anda membeli saham yang sinyal uptrendnya belum pasti.   

Disini: Ebook Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus, saya memberikan strategi2 bagaimana memilih saham2 yang polanya bagus untuk swing trading, membaca saham-saham yang naik, serta cara-cara melakukan screening saham yang layak trading, dan membedakan saham yang tidak layak trading.  

3. Hindari saham yang terlalu fluktuatif 

Dalam swing trading, anda harus memilih saham2 yang pergerakannya slow tapi trennya pasti (naik / uptrend). 

Banyak trader yang salah beranggapan bahwa saham2 yang punya fluktuatif liar adalah saham yang punya potensi naik dalam jangka mingguan. Padahal, banyak saham yang fluktutifnya liar kenaikannya hanya bertahan dalam waktu sehari saja. 

Anda bisa coba perhatikan bahwa rata2 saham yang fluktuatifnya liar, dalam jangka mingguan atau bahkan diatas itu sahamnya akan balik turun dengan cepat atau sideways di harga itu-itu saja. 

Maka dari itu, hindarilah saham2 yang terlalu fluktuatif ini. Selain mencari saham yang uptrend, saham yang breakout, carilah saham2 yang punya fluktuatif baik. Baca juga: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus.

CONTOH SWING TRADING DAN JANGKA WAKTUNYA 

Saya pribadi juga menerapkan strategi swing trading ini. Salah satu contoh yang pernah saya terapkan yaitu dengan membeli saham HMSP tanggal 26 Februari di harga 3.730 (dua kali). 


Pada tanggal 4 Maret HMSP naik, hingga menyentuh harga tertingginya di 4.030. Anda bisa perhatikan teknikal HMSP dibawah ini: 


Perhatikan tanda lingkaran (HMSP naik ke harga 4.030), dan penulis membeli HMSP di harga 3.730 (tanda panah yang bawah). 

Anda bisa perhatikan bahwa jangka waktu swing trading ini (dari tanggal 26 Februari ke 4 Maret atau bahkan dalam praktiknya bisa lebih lama), adalah jangka waktu trading yang tidak terlalu lama dan tidak terlalu cepat. 

Inilah yang dinamakan dengan swing trading, yaitu anda membeli saham, hold dan menjual dalam waktu seminggu (atau diatas itu sampai sebulan), dengan mengincar target return yang lebih tinggi ketimbang trading harian.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Kombinasi Trading Cepat & Swing Trading

Kombinasi Trading Cepat & Swing Trading

Time frame alias bingkai waktu trading saham harus anda pilih pada saat anda memutuskan membeli dan menjual saham. Anda mau trading jangka pendek atau anda mau menjadi trend following itu adalah pilihan anda pribadi. 

Masalahnya trader saham seringkali bingung harus memilih mana diantara tipe trading tersebut. Apakah sebaiknya anda memilih trading cepat, atau trading dengan cara menyimpan saham lebih lama / menjadi trend follower? Mana yang lebih menguntungkan antara trading cepat atau swing trading? 

Saran saya, kalau anda bingung mau pilih mana, anda bisa coba dua-duanya. Dengan catatan, anda memang punya waktu yang lebih banyak untuk analisa, dan mengelola modal trading anda. 

Dengan kata lain, anda bisa melakukan kombinasi trading cepat (intraday trading) dan swing trading (trend following). Maksudnya disini adalah, anda mengalokasikan modal anda sebagian buat trading cepat. Dan sebagian lainnya buat swing trading. 

Saya pribadi juga melakukan kombinasi2 trading. Ada modal yang saya gunakan untuk trading cepat, ada yang saya gunakan untuk swing trading dan satu dua saham untuk jangka yang lebih panjang. 

Keuntungan melakukan kombinasi trading cepat dan swing trading adalah, anda bisa memutar modal anda untuk mendapatkan untung lebih cepat, dengan cara melakukan intraday trading. Selain itu, anda juga bisa memiliki saham-saham yang bisa memberikan return lebih besar dalam jangka yang lebih lama. 

Strategi-strategi tentang memilih saham untuk trading cepat bisa anda dapatkan materinya disini: Teknik Beli Saham Pagi Jual Sore. Sedangkan cara swing trading & memilih saham bagus bisa anda lihat disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus. 

Jadi, untuk anda yang pingin dapat untung dengan jangka waktu lebih cepat di saham, dan sekaligus bisa untung dengan cara menyimpan saham yang lebih lama, cobalah untuk melakukan kombinasi swing trading dan trading harian. Namun tentu, anda harus pahami strategi trading dengan benar. Jangan asal memilih saham, jangan bernafsu dengan profit besar. 

Perlu anda ketahui, sebenarnya mayoritas trader melakukan kombinasi2 trading ini. Banyak trader saham jangka pendek yang juga "merangkap" sebagai investor saham. Banyak juga trader harian yang tetap memiliki satu dua saham yang disimpan untuk jangka menengah.  

Dengan melakukan kombinasi2 trading, anda bisa lebih efektif dalam menanam dan mengelola modal anda untuk berbisnis saham. 

Catatan: Pos ini bukan mengajak anda untuk melakukan strategi trading dengan beberapa strategi. Kalau anda hanya merasa cocok dengan satu strategi misalnya swing trading, itu tidak jadi masalah selama anda bisa untung konsisten. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Trading Saham Harian atau Mingguan?

Trading Saham Harian atau Mingguan?

Pak Heze, saya punya modal sekian juta. Sebaiknya saya mulai menerapkan trading harian atau mingguan? Saya sering menerima pertanyaan2 tentang 'trading harian' dan 'trading mingguan'. 

Dalam trading memang strategi2 trading yang cukup familiar bagi trader adalah trading harian (intraday trading) dan trading mingguan. Karena jangka waktu harian adalah waktu ideal bagi trader yang ingin yang mencetak profit dalam jangka pendek. 

Sedangkan jangka mingguan juga jangka trading ideal, karena jangka waktu mingguan bukanlah waktu yang terlalu lama untuk hold saham. Trader bisa memaksimalkan keuntungan dengan tren saham yang sedang berlangsung. 

Bagi anda yang sekarang sedang bertanya-tanya: "Apakah sebaiknya trading saham harian atau trading mingguan?" Di pos ini saya memberikan beberapa saran pada anda, jika anda ingin memilih trading harian atau trading mingguan.  

Anda saya sarankan untuk menerapkan trading saham harian jika: 

1. Anda memang ingin menjadi trader harian

Kalau anda sudah menetapkan tujuan anda menjadi trader harian, anda merasa trading harian sesuai karakter anda, maka anda bisa fokus untuk trading harian. Tidak ada salahnya. 

Tetapi yang harus anda ingat, jangan sampai anda trading harian hanya karena anda ingin cepat kaya, anda mau profit tiap hari dalam waktu sekejap. Hal ini akan membuat anda terjebak untuk menjadi trader yang rakus (serakah / greed), sehingga anda justru berpotensi terjerumus membeli saham-saham yang salah. 

Alih-alih mau untung cepat, saham anda malah pada nyangkut semua. Jadi Strategi trading apapun yang anda jalankan, anda harus fokus untuk melakukan analisis yang benar. Artinya, kalau anda mau trading harian, anda harus mencari saham yang bagus untuk trading harian. 

Anda harus paham kapan momen yang tepat untuk trading harian. Anda harus paham berapa target profit yang benar untuk trading harian. Baca juga strategi trading harian disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham. 

2. Anda punya kesempatan memantau saham 

Trading harian berarti anda harus memiliki waktu lebih banyak untuk memantau saham anda. Karena trading harian itu memiliki frekuensi trading yang lebih banyak dibandingkan trading mingguan. 

Memang anda tidak harus terus memantau layar secara real time tiap menit (karena order buy dan sell bisa dipasang otomatis). Tetapi mau tidak mau, sebagai trader harian, anda harus punya jam terbang lebih untuk berada di depan layar trading.  

Jadi kalau anda punya waktu untuk memantau saham lebih banyak, anda bisa menerapkan trading harian. Tapi kalau anda punya kesibukan lain, misalnya anda adalah karyawan kantor yang punya banyak pekerjaan, anda seorang auditor yang banyak jalan dinas, maka anda perlu mempertimbangkan lagi trading harian ini. 

3. Anda tidak suka menyimpan saham terlalu lama 

Trading harian cocok untuk anda yang tidak suka simpan saham terlalu lama. Kalau anda  kepikiran terus saat ada banyak saham di porto anda, maka anda bisa mencoba menerapkan trading harian. Carilah saham-saham yang mudah naik dalam jangka pendek, dengan target take profit yang rasional (1-3% dalam 1-2 harian). Baca juga: 4 Strategi untuk Profit Trading Harian. 

Sedangkan anda saya sarankan untuk menerapkan trading dengan jangka yang lebih panjang (mingguan atau bahkan diatas itu) jika: 

1. Anda tidak punya banyak waktu memantau saham 

Bagi anda yang tidak punya banyak waktu untuk memantau saham, karena anda punya kesibukan2 lain, maka anda bisa menerapkan trading mingguan. Biasanya kita menyebutnya sebagai swing trading. 

Anda bisa beli dan simpan saham untuk jangka waktu yang lebih panjang, diatas 5 hari. Sama seperti trading harian, trading mingguan pun juga membutuhkan strategi trading yang benar. Jangan sampai anda asal membeli saham, dan akhirnya justru anda tidak bisa mendapatkan profit maksimal dari trading. 

Anda yang ingin trading minguan, anda bisa memilih saham yang sudah breakout maupun strategi buy on weakness (BOW). Baca juga: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus. 

2. Anda bukan tipe trader harian 

Anda yang kurang menyukai aktivitas trading yang banyak, dan anda yang tidak suka beli saham sehari jual sehari, maka anda bisa mencoba swing trading / trading mingguan. Semua tergantung dari preferensi serta karakter trading anda tiap pribadi. 

3. Anda lebih suka / penganut trend following  

Kalau anda memang sudah fokus ingin mempelajari trading mingguan, anda adalah penganut trend following, maka trading mingguan adalah tipe trading yang cocok untuk anda, bukan trading harian. 

TRADING HARIAN SEKALIGUS TRADING MINGGUAN 

Bagaimana kalau jadi trader harian sekaligus trader mingguan? Well, kalau anda suka kedua tipe trading tersebut, dan anda ingin mempeljari keduanya, boleh2 saja anda menjadi trader harian sekaligus mingguan. Kelebihannya, anda punya saham yang bisa anda 'putar' untuk jangka harian, dan jangka yang lebih panjang. 

Namun anda harus memiliki manajemen modal yang baik. Jangan sampai porto anda over, sehingga anda bingung mengelola saham2 anda sendiri. 

Yang terpenting, baik trading harian maupun mingguan semua harus sesuai dengan karakter, kemampuan anda. Dan setiap trading membutuhkan analisa yang benar, sehingga anda tidak terjebak dalam gambling. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.