Ebook Yuk Nabung Saham

Ebook Yuk Nabung Saham

Banyak rekan-rekan yang bertanya tentang topik nabung saham mulai dari cara nabung saham, saham apa yang bagus untuk ditabung jangka panjang, berapa modal untuk nabung saham, bagaimana strategi nabung saham dan masih banyak pertanyaan lainnya. 

Nabung saham intisarinya sebenarnya sama dengan INVESTASI SAHAM JANGKA PANJANG. Namun, nabung saham itu dilakukan secara bertahap dengan modal kecil setiap bulan. 

Jadi katakanlah kalau anda membeli saham BBRI setiap bulan sebanyak 10-20 lot. Maka dalam satu tahun, jumlah saham anda sudah lebih dari 100 lot. Konsepnya sama seperti menabung. Tentang ilustrasi nabung saham, anda bisa baca-baca kembali pos saya disini: Penjelasan Cara Menabung Saham. 

Karena saat ini banyak investor yang memiliki modal kecil untuk investasi, maka Bursa Efek memberikan program Yuk Nabung Saham yang memungkinkan mayoritas investor yang modalnya kecil bisa investasi saham. 

Di dalam nabung saham, kesalahan investor yang seringkali terjadi adalah: 

- Investor asal membeli saham ketika sudah ada modal 
- Investor nabung saham tanpa memperhatikan momentum yang tepat 
- Investor saham masih belum memahami saham yang bagus untuk jangka 
- Nabung saham, justru semakin rugi

Maka dari itu, nabung saham harus dilakukan dengan cara yang tepat, agar nabung saham bisa menghasilkan keuntungan jangka panjang. 

Untuk memenuhi kebutuhan rekan-rekan investor yang ingin bisa menabung saham, anda bisa mempraktikkan cara-cara nabung saham, momentum bagus untuk nabung saham pada ebook nabung saham disini: Ebook Analisis Fundamental + Nabung Saham PDF. 

Pada ebook nabung saham pdf ini, anda akan mempraktikkan langsung semua materi yang dibutuhkan oleh investor agar anda bisa nabung saham dengan cara-cara yang tepat. Dan kita juga akan meluruskan cara-cara nabung saham yang selama ini sering salah diterapkan investor. Berikut garis besar materi2 nabung yang akan anda terapkan: 

- Cara nabung saham yang benar
- Memilih saham yang tepat untuk ditabung
- Cara diversifikasi dan manajemen modal untuk nabung saham
- Kesalahan nabung saham dan cara memperbaikinya
- Saham yang sebaiknya dimiliki investor (nabung saham) 
- Cara mudah memilih saham untuk ditabung
- Cara meminimalkan risiko nabung saham
- Kapan momen yang tepat untuk menambah jumlah saham yang ditabung? 
- Kapan menjual saham yang ditabung? 
- Cara menambah modal untuk nabung saham 

Jadi di Ebook Nabung Saham PDF ini, anda akan mempelajari semua hal-hal dan analisa tentang nabung saham plus analisa fundamental saham, sehingga dapat anda gunakan untuk mengambil keputusan investasi / nabung saham. 

Buat anda yang ingin bisa sukses nabung .. Anda sudah mendapatkan strategi dan praktik2 yang tepat yang bisa anda aplikasikan langsung dalam investasi anda. 

Jika selama ini anda sering rugi nabung saham, momentum beli saham yang kurang tepat, dan anda belum mendapatkan keuntungan jangka panjang dari nabung saham, pelajari praktik2 nabung saham tersebut, dan evaluasi kembali portofolio anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

5 Cara Nabung Saham untuk Pemula

5 Cara Nabung Saham untuk Pemula

Melalui email, grup Facebook Saham Gain, WA dan media-media sosial lain, saya sering sekali mendapatkan pertanyaan tentang tips nabung saham. Dan mayoritas pertanyaan2 yang saya terima mereka mengatakan bahwa mereka masih pemula di dunia saham (baru buka rekening saham, baru mulai belajar saham). 

Maka dari itu, untuk anda pemula yang mau nabung saham, jangan sampai anda menabung saham dengan strategi yang salah, karena hal ini akan berdampak pada portofolio anda jangka panjang. 

Ada 4 cara nabung saham untuk pemula yang saya sarankan pada anda. Anda bisa terapkan cara-cara nabung saham ini: 

1. Membeli saham2 mature company

Ada 2 opsi saham yang bisa anda pilih berdasarkan strateginya: Saham growth company dan mature company. Untuk pemula, saya menyarankan pada anda untuk memilih saham2 mature company terlebih dahulu. Baca juga: Investasi Saham: Growth Company or Mature Company?  

Mayoritas saham mature company adalah saham2 blue chip yang memiliki pergerakan harga yang cenderung stabil. Selain itu, saham2 mature company lebih rutin membagikan dividen dengan dividend yield maupun dividend per share yang tinggi. Baca juga: Daftar Saham Blue Chip di Indonesia. 

Tips-nya untuk pemula, pilihlah saham2 blue chip yang produknya dikenal oleh masyarakat, dan saham2 tersebut memiliki Return on Equity (ROE) yang paling besar di sektornya seperti BBRI, BBCA, UNVR, TLKM. 

Untuk pemula, saham2 mature company lebih mudah dicari dibandingkan saham2 growth company. Kelebihan lainnya, saham2 mature company memberikan dividen yang lebih besar nominalnya dan lebih rutin. Sehingga, opsi ini lebih baik untuk pemula. 

Walaupun saham2 growth company memiliki tingkat pertumbuhan saham yang bisa jauh lebih cepat dibandingkan mature company (contohnya anda perhatikan saham INKP, TKIM), tetapi tidak mudah untuk mencari saham growth company, karena anda harus mencari 'harta terpendam' ini. 

Saham2 growth company umumnya harga sahamnya masih 'tidur', sehingga anda harus bisa mencari saham2 seperti ini yang nantinya dalam jangka 1-1,5 tahun harga sahamnya punya potensi meroket, dan hal ini membutuhkan analisa yang jauh lebih detail dan mendalam. 

Anda boleh saja membeli saham2 growth company, tetapi anda harus melakukan diversifikasi dengan tepat. Baca terus poin2 selanjutnya. 

2. Mulai dengan modal kecil

Buat anda pemula, selalu lakukan nabung saham dengan modal kecil. Meskipun anda punya modal lebih, tetapi selalu mulai dengan modal kecil, karena nabung saham ini dilakukan secara kontinu, maka lakukan secara bertahap. 

Saran saya, untuk pemula anda bisa memulai dengan modal Rp500 ribu per bulan. Dan di bulan2 berikutnya nanti, anda bisa suntik modal untuk dibelikan saham yang sama. 

Kenapa minimal sebaiknya Rp500 ribu? Bukan 100 ribu? Hal ini bertujuan agar anda bisa membeli saham2 yang fundamentalnya bagus. Saham2 berfundamental bagus umumnya harga sahamnya sedikit lebih tinggi, maka kalau modal anda terlalu kecil, kemungkinan besar anda akan sulit menjangkau saham tersebut. 

3. Jangan terlalu banyak diversifikasi 

Warren Buffet selalu menyarankan:  Jangan letakkan telor dalam satu keranjang. Artinya, dalam investasi / nabung saham anda disarankan untuk diversifikasi saham. 

Diversifikasi itu perlu. Tetapi untuk pemula, saya menyarankan pada anda untuk fokus dulu di satu saham, supaya hasil yang anda dapatkan lebih maksimal. Karena kalau modal anda masih kecil dan anda bagi ke dalam 2-4 saham, maka diversifikasi anda jadi tidak maksimal. 

Kalau anda nabung saham, fokus dulu nabung di satu saham yang sama yang sudah anda pilih. Nah, kalau anda sudah belajar banyak hal baru tentang saham, investasi dan lain2. Modal anda juga sudah mulai berkembang, anda baru saya sarankan untuk mulai diversifikasi dan mencari saham tambahan lain yang mau ditabung. 

Kembali ke poin satu. Kalau misalnya anda mau nabung saham blue chip. Lalu dalam perjalanan anda menemukan saham growth company yang bagus, anda boleh saja menambah diversifikasi di saham tersebut. 

Saran saya, untuk nabung saham lakukan diversifikasi 2-3 saham, dan jangan terlalu banyak diversifikasi. 

4. Tambah modal di momen yang tepat

Jika anda ingin menambah modal dan membeli saham, lakukan di momen yang tepat. Jangan hanya asal beli saham setiap kali ada modal. Tetapi perhatikan momentum market, momentum saham tersebut, supaya anda bisa mendapatkan saham di harga yang bagus untuk ditabung. 

Saya pernah menuliskannya disini: Strategi Nabung Saham yang Efektif dan Nabung Saham, Kok Tambah Rugi? Ada baiknya anda yang masih pemula, anda baca kembali pos saya tentang strategi2 nabung saham yang pernah saya ulas. 

5. Orientasikan nabung saham untuk jangka panjang 

Nabung saham berarti orientasi anda untuk jangka panjang. Banyak pemula yang ketika nabung saham dan sahamnya naik, langsung dijual. Maka itu bukanlah nabung saham. 

Kalau anda nabung saham, maka anda harus punya tujuan jangka panjang, yaitu mendapatkan dividen dan kenaikan harga saham dalam time frame diatas satu tahun. 

Jadi buat investor pemula yang mau nabung saham, terapkan 5 langkah untuk nabung saham. Terutama dari segi pemilihan saham, momentum menambah saham dan manajemen modal harus anda perhatikan dengan baik. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Nabung Saham untuk Pensiun

Cara Nabung Saham untuk Pensiun

Nabung saham adalah salah satu cara yang bisa anda lakukan agar anda bisa meraih FINANCIAL FREEDOM terutama di hari pensiun anda. Meraih keuangan sesuai harapan, tentu tidak bisa dilakukan secara instan. Maka dari itu, anda juga harus melakukannya mulai dari awal alias mulailah nabung saham dari sekarang. 

"Lalu kalau nabung saham, harus disimpan sampai jangka waktu berapa lama Bung Heze?" Tanya anda. 

Nabung saham sama dengan investasi, hanya anda membeli secara bertahap. Jadi kalau anda mau investasi, itu artinya anda harus menyimpan sahamnya minimal diatas satu tahun. Kalau anda baru nabung saham 1-2 bulan lalu anda jual, itu namanya bukan nabung saham, tetapi anda trading. 

Di pos ini, kita bicara tentang nabung saham dalam konteks yang lebih panjang, yaitu untuk dana pensiun anda. Sampai berapa tahun anda ingin pensiun dan ingin memiliki financial freedom sendiri? Apakah anda mentargetkan dalam waktu 5 tahun mendatang? 10 tahun? 15 tahun? 20 tahun? Hanya anda yang lebih memahaminya. 

Jika anda sudah memiliki target, anda harus memulainya dari sekarang. Di pos ini, ada baiknya anda menyimak langkah-langkah nabung saham untuk dana pensiun anda nanti.   

1. Memilih saham yang sesuai tipikal anda: Blue chip or value investing? 

Dalam nabung saham, hanya ada dua jenis saham yang sangat bagus untuk anda investasikan: Blue chip dan saham-saham growth company (dengan metode value investing).  

Dalam praktikknya, memang investor cenderung bingung apakah harus membeli saham blue chip atau membeli saham2 yang sedang growth untuk nabung saham. Jadi tahapan awal memilih saham ini sangat penting, agar anda tidak salah melangkah dan anda nantinya sudah memiliki aset yang besar menjelang pensiun anda. Baca tulisan saya disini: Nabung Saham, Pilih Blue Chip atau Value Investing? tentang cara memilih saham untuk nabung saham. Pilihlah saham yang produknya tahan dalam jangka panjang.  

2. Membeli saham secara bertahap, bagaimana caranya? 

Setelah anda menentukan saham apa yang mau ditabung, anda harus memulai menyiapkan modal anda. Cara nabung saham yaitu, sisihkan gaji anda setiap bulan untuk dibelikan saham. Berapa yang harus anda sisihkan? Semua tergantung dari kemampuan anda. 

Satu lagi, nabung saham berarti anda harus menggunakan uang idle alias uang menganggur. Jangan pernah menggunakan uang yang anda gunakan untuk keperluan sehari-hari. 

Kemudian anda bertanya kembali: "Pak Heze gimana cara nabung saham yang tepat agar kita bisa dapat harga average yang rendah?"

Cara paling simpel nabung saham adalah: "tutup mata". Artinya, tiap anda setor duit, anda bisa langsung membeli saham dan lakukan terus secara bertahap sampai nilai saham anda besar. Nah, tapi masalahnya kalau anda beli saham saat harganya sedang naik tinggi, dan kemudian koreksi, maka anda tidak bisa mendapatkan harga rata-rata lagi yang lebih rendah.  

Jadi anda bisa sedikit menggunakan strategi, yaitu ketika anda setor duit ke RDN anda, anda tidak harus langsung membeli saham yang mau anda simpan. Kalau saham anda lagi naik sangat tinggi dan bahkan sudah terlalu tinggi, maka anda bisa tunggu dahulu momen koreksi harga saham. Nah, saat saham sudah koreksi, anda bisa mulai menabung lagi sahamnya. Dengan demikian, kalau anda beli saham pas harganya turun, anda bisa beli lebih banyak dengan modal yang sama.  

3. Jangan melupakan dividen  

Usahakan anda membeli saham perusahaan yang membagi dividen. Peranan dividen dalam nabung saham ini cukup besar. Dividen yang anda dapatkan setiap tahun bisa anda investasikan lagi untuk nabung saham. Jadi sumber modal anda untuk nabung saham bukan hanya dari penghasilan anda, tetapi juga dari dividen. 

4. Tidak menjual saham sampai jangka waktu yang anda tetapkan 

Karena tujuan anda adalah nabung saham untuk dana pensiun, maka anda tidak boleh menjual saham anda sampai anda pensiun. Jadi katakanlah anda mentargetkan pensiun 10 tahun mendatang, maka anda tidak boleh menjual saham anda sampai jangka waktu 10 tahun. Termasuk jika anda mendapatkan dividen, maka investasikan kembali dividen anda. 

Nah, setelah 10 tahun, anda baru bisa menikmati hasilnya, karena harga saham anda sudah naik tinggi dan anda sudah membeli di harga bawah, dan anda sudah memiliki saham dalam jumlah yang besar. 

So, anda bisa jual saham yang anda pegang sewaktu-waktu. Anda bisa menjual saham anda sebagian, dan anda gunakan untuk pergi berlibur, anda menjual saham anda seper-empatnya saja. Intinya, saat anda pensiun, anda sudah memiliki financial freedom dari nabung saham yang sudah anda cicil dari sekarang. 


Kalau anda ingin punya financial freedom menjelang hari pensiun (pensiun juga nggak harus nunggu tua), nabung saham adalah pilihan yang bagus untuk anda. Mulailah dari sekaran. Kalau market masih koreksi tunggu apa lagi? Perdalam ilmu saham anda dan mulailah nabung saham. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Nabung Saham: Pilih Blue Chip atau Value Investing?

Nabung Saham: Pilih Blue Chip atau Value Investing?

Saat anda memutuskan untuk mulai nabung saham, maka anda harus memutuskan untuk memilih / membeli saham yang tepat. Memilih saham yang tepat untuk ditabung adalah hal utama yang harus anda perhatikan, karena jika anda sampai salah memilih saham, maka  nilai aset anda bukannya meningkat, justru modal anda akan tergerus. 

Investor saham biasanya dihadapkan pada 2 opsi untuk nabung saham: Pilih saham blue chip atau pilih saham berdasarkan analisa value investing. Jika anda termasuk salah satu investor yang bingung menentukan beli saham blue chip atau growth company, di pos ini saya akan memberikan perbandingannya. 

NABUNG SAHAM BLUE CHIP 

Nabung saham blue chip artinya anda membeli saham yang sudah mature company. Dalam menabung saham blue chip, anda harus memilih saham yang harganya masih terdiskon, punya kinerja bagus, memiliki track record harga saham yang baik, harganya mudah rebound saat koreksi serta memiliki produk-produk yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Contoh saham2 seperti yang saya maksud adalah PTBA, JSMR, HMSP, BBRI, WSKT dan lain2. Saham2 ini punya kinerja yang baik dan pergerakan harga saham yang bagus. Anda bisa lihat track record saham2 ini ketika harganya anjlok, dalam jangka panjang pasti akan balik naik. 

Keuntungan dan kelemahan nabung saham blue chip: 

Keuntungan utama membeli saham blue chip untuk ditabung, anda sudah bisa menjadi harga historis harga saham untuk menjadi acuan anda dalam membeli saham. Anda lebih mudah untuk memilih saham2 yang punya produk2 yang jelas di pasaran dan selalu dibutuhkan masyarakat. Dengan demikian, anda tidak perlu terlalu was-was saat menabung saham blue chip. 

Kedua, anda bisa meminimalkan risiko turunnya harga saham secara drastis. I mean bukan berarti saham2 blue chip tidak bisa koreksi. Tetapi saat saham2 blue chip koreksi cukup dalam, saham2 blue chip ynang likuid, harganya akan lebih mudah untuk rebound. Disinilah anda bisa mengambil momentum dengan cara menabung (membeli) lagi ketika harga sahamnya sedang koreksi. 

Karena orientasi kita adalah jangka panjang, maka anda hanya perlu menunggu waktu agar saham2 yang anda tabung naik pesat selama beberapa tahun mendatang, sehingga nilai aset anda dalam jangka panjang akan naik berlipat ganda. 

Saham blue chip BBCA - uptrend dalam jangka panjang

Tetapi menabung saham blue chip juga ada kelemahannya. Umumnya return saham blue chip tidak setinggi saham2 yang sedang trending topic atau saham2 yang masih dalam growth company. Terutama pada saat IHSG naik, kenaikan saham blue chip biasanya terbatas. Hal ini berbeda dengan saham2 yang pertumbuhannya sedang bagus-bagusnya kenaikannya bisa jauh lebih fantastis. 

Sebagai contoh, perhatikan saham TKIM yang naik dari 4.000 menjadi 20.000. Harga sahamnya naik 400% hanya dalam sekitar satu tahun. Saya pribadi jarang sekali menemukan saham blue chip yang bisa naik 400% hanya dalam kurun waktu satu tahun. 

NABUNG SAHAM GROWTH COMPANY 

Kalau anda menerapkan metode value investing, berarti fokus anda adalah membeli saham2 yang pertumbuhannya sangat bagus, produknya punya prospek yang bagus di masa mendatang. Tetapi di satu sisi, sahamnya masih belum banyak menjadi perhatian trader dan investor. Ibaratnya adalah: Anda mencari harta terpendam. 

Saham2 yang growth company ini, ketika waktunya rilis kinerja keuangan, dan pada saat kinerjanya cemerlang, maka harga sahamnya akan naik nggak tanggung-tanggung. Seperti contoh saham TKIM tadi. Di mana TKIM ini sebelumnya pergerakannya biasa-biasa saja. Tapi karena TKIM sangat murah secara valuasi, produknya juga dibutuhkan oleh semua orang, plus kinerja keuangannya yang cemerlang dalam 1 tahun terakhir, para trader dan investor kemudian mulai memborong TKIM. 

Keuntungan dan kelemahan nabung saham growth company: 

Saham2 yang masih dalam tahap growth dan memiliki valuasi sangat murah, harga sahamnya bisa naik dengan cepat. Return yang anda dapatkan bisa jauh diatas saham2 blue chip. 

Tapi kelemahannya, kebanyakan saham2 growth company kenaikannya tidak bertahan lama. Memang, saham2 growth bisa memberikan return jauh lebih besar dalam kurun waktu 1-2 tahun kedepan, tetapi setelah itu banyak saham2 yang harganya mulai turun, stagnan dan sudah tidak terlalu likuid. 

Beda dengan saham-saham blue chip yang walaupun returnnya tidak sebesar saham growth company, namun dalam jangka yang lebih panjang, saham2 blue chip tren naikknya jauh lebih stabil. 

Saya punya pengalaman menerapkan metode value investing dengan berinvestasi pada saham KBLI dan PPRO. Dan memang benar, setelah rilis laporan keuangan yang memuaskan, harga saham KBLI dan PPRO naik signifikan, dan terus saja naik sampai kurun waktu 1-1,5 tahun. 

Setelah KBLI dan PPRO sudah tidak ramai dibicarakan, dan naiknya juga sudah tinggi, harga sahamnya anjlok perlahan, dan sampai saat pos ini ditulis kedua saham tersebut belum balik ke harga tertingginya. 

PILIH MANA: BLUE CHIP ATAU VALUE INVESTING? 

Jadi harus pilih mana untuk nabung saham, saham blue chip atau saham2 growth company dengan metode value investing saja Bung Heze? Tanya anda penasaran. 

Well, tidak ada yang lebih baik maupun jelek. Semuanya harus menyesuaikan dengan profil risiko anda masing2 dan jangka waktu anda untuk nabung saham. 

Apabila anda memutuskan untuk nabung saham dengan jangka waktu yang tidak terlalu lama, misalnya 1-3 tahun, ada baiknya anda memilih saham2 yang sedang growth alias carilah "harta terpendam".  

Akan tetapi jika tujuan anda adalah menabung untuk jangka waktu sampai 10 tahun, dan tidak dijual sama sekali, pilihlah saham2 blue chip yang kinerjanya sudah terbukti bagus, terus membagikan dividen, dan tambahlah porsi anda saat saham blue chip sedang koreksi, karena dalam jangka yang lebih panjang, saham2 blue chip kenaikannya lebih stabil. 

Kenapa demikian? Seperti yang saya sebelumnya saham2 blue chip memiliki tren naik yang lebih stabil untuk long term, sedangkan saham2 growth company kenaikannya sangat cepat, namun rata2 uptrendnya bertahan 1-3 tahun. 

Anda yang sudah punya pengalaman di dunia saham. Mengamati saham2 yang suka naik cepat. Mengamati saham2 blue chip baik secara short maupun long term, anda pasti mengerti apa yang saya maksud.

Salah satu value investor Indonesia adalah Lo Kheng Hong (LKH). Beliau selalu menginvestasikan saham dengan menerapkan metode value investing. 

Nah anda bisa cek sendiri histori saham-saham yang diinvestasikan oleh LKH. Berapa lama jangka waktu LKH memegang saham2nya. Rata-rata saham yang diinvestasikan tidak terlalu lama. Ini karena saham2 growth company memang memberikan return yang cepat dalam jangka waktu 1-3 tahunan, tetapi setelah itu kebanyakan saham2 tersebut polanya tidak akan sebagus saat sedang booming. Got it? 

Pos ini sudah memberikan penjelasan pada anda tentang perbandingan nabung saham dengan metode value investing dengan nabung saham blue chip. Sekarang pilihan nabung saham ada di tangan anda.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Penjelasan Cara Menabung Saham

Penjelasan Cara Menabung Saham

"Menabung saham" adalah istilah yang sudah tidak asing lagi di pasar modal. Banyak teman-teman yang masih belum tahu menabung saham itu seperti apa dan bagaimana cara menabung saham. Sebenarnya di web ini saya sudah pernah menjelaskan tentang nabung saham. Anda bisa baca-baca lagi artikelnya disini: Yuk, Nabung Saham.

Tapi di pos ini saya akan menjelaskan lagi lebih detail mengenai menabung saham. Sesuai namanya, "menabung" mengandung pengertian: Menyisihkan uang sedikit demi sedikit, hingga uang tersebut terkumpul banyak dan bisa digunakan untuk kebutuhan lain yang bermanfaat (misalnya untuk menyekolahkan anak, membeli alat musik dan lain-lain). 

Jadi menabung saham berarti menyisihkan uang dari hasil kerja anda sedikit demi sedikit untuk dibelikan saham. Dengan kata lain, menabung saham itu sama dengan investasi saham. Hanya bedanya, menabung saham adalah investasi yang dilakukan SECARA BERTAHAP, dicicil sedikit demi sedikit (menabung) dalam jangka panjang, tidak langsung membeli saham dalam jumlah besar untuk investasi. 

[Rekan-rekan yang ingin belajar investasi saham, dan strategi2 nabung saham untuk jangka panjang, anda bisa mempelajarinya disini: Ebook Analisis Fundamental Saham (352 Halaman)].

Kalau anda menabung saham, setidak-tidaknya anda harus paham analisis fundamental. Anda harus bisa menganalisis prospek perusahaan untuk jangka panjang, karena tujuan menabung saham adalah untuk mendapatkan keuntungan berlipat jangka panjang (baik dari kenaikan harga saham maupun dividen) dari "hasil tabungan" anda di saham. Baca juga: Saham yang Bagus untuk Investasi Jangka Panjang. 

[Anda yang ingin mempelajari strategi2 nabung saham yang benar, manajemen modal nabung saham, cara memilih saham yang bagus untuk ditabung dan cara memaksimalkan profit nabung saham, bisa anda pelajari disini: Ebook Analisis Fundamental + Nabung Saham PDF. 

Untuk mudahnya perhatikan ilustrasi menabung saham dibawah ini:


Dari ilustrasi tabel diatas, selama 12 bulan (1 tahun), setiap bulan anda menyisihkan uang sebanyak Rp1.000.000 untuk ditabung di saham. Kemudian asumsikan di bulan ketujuh anda menambah uang anda sebesar Rp1.700.000 untuk ditabung di saham. Setiap bulan anda bisa menabung saham sebanyak 6 lot, dan pada bulan ke 8-12 anda bisa menabung saham masing-masing bulan sebanyak 8 lot. 

Artinya, dalam satu tahun anda menyisihkan uang sebesar Rp15.500.000 untuk ditabung lahi di saham dan selama satu tahun anda berhasil menabung saham sebanyak 82 lot. Inilah yang disebut dengan: "menabung saham". 

Dari ilustrasi tersebut, jelas bahwa anda menyisihkan uang setiap bulan untuk menabung saham sedikit demi sedikit. Jadi menabung saham ini sifatnya adalah murni untuk investasi, bukan untuk jangka pendek. Sudah paham sampai disini?

Menabung saham ini sangat cocok diterapkan untuk investor saham yang tidak memiliki modal besar, anda yang bekerja kantoran, mahasiswa, atau anda yang punya kerja sampingan. Intinya, nabung saham bagus diterapkan untuk anda yang memiliki modal kecil. 

Dengan cara seperti ini, investasi saham yang anda lakukan tidak akan terasa berat, karena anda memakai sistem 'menabung' bukan langsung menyuntik modal sebesar mungkin untuk langsung masuk di satu saham. Tentunya, menabung saham ini juga harus anda sesuaikan dengan kemampuan modal anda. Selamat mencoba


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Yuk Nabung Saham: Analisis & Seluk Beluk

Yuk Nabung Saham: Analisis & Seluk Beluk

Yuk Nabung Saham (YNS) adalah salah satu program Bursa Efek Indonesia (BEI) yang uga bekerja sama dengan sekuritas2 di Indonesia untuk memberikan edukasi dan mengajak masyarakat investasi dalam dengan cara nabung saham. 

Jadi nabung saham itu anda setor modal rutin tiap bulan untuk dibelikan saham yang sama, sehingga dalam jangka panjang anda memiliki jumlah saham yang banyak. Semakin besar jumlah lot saham, anda akan mendapatkan profit yang lebih besar saat saham anda naik, dan otomatis dividen (jika perusahaan bagi dividen) yang anda terima juga lebih banyak. 

Untuk lebih jelasnya, anda bisa baca pengertian dan ilustrasi nabung saham disini: Penjelasan dan Cara Menabung Saham. 

Tetapi dalam praktiknya nggak semudah itu. Seringkali investor yang nabung saham, bukannya sahamnya naik, malah jadi nyangkut. 

Sehingga nabung saham ini akhirnya sering menimbulkan persepsi2 jelek. Saya sering membaca pendapat2 trader saham terutama saat IHSG lagi turun banyak:

"Gimana yang nabung saham, sudah nyangkut?"
"Nabung saham tambah bikin rugi"
"Nabung saham cuma strategi sekuritas buat menarik nasabah baru"

Dan masih banyak lagi persepsi2 jelek tentang nabung saham. Banyak yang mengatakan bahwa program yuk nabung saham hanyalah jebakan sekuritas. Nabung saham itu sama dengan penipuan yang bikin investor nyangkut dan lain2. 

Saya pribadi kurang setuju, karena nabung saham itu sebenarnya bukan hanya sekedar anda asal menyetor modal tiap bulan dan langsung membeli saham begitu saja. 

Memang sekuritas2 akan mengedukasi anda untuk menyetor modal rutin tiap bulan dan membeli saham. Beberapa sekuritas bahkan menawarkan pilihan saham untuk ditabung kepada nasabahnya. 

Tetapi anda harus bisa menganalisa momentum dan saham2 yang akan anda beli. Jangan asal membeli, memilih saham dan menyetor modal. 

Sebagai investor saham yang cermat, anda harus menggunakan strategi jika anda ingin nabung saham anda sukses dalam jangka panjang. Ada 3 poin penting yang seringkali dilupakan oleh investor saham ketika memutuskan untuk nabung saham: 

1. Memilih saham 

Dalam nabung saham, anda harus bisa memilih saham yang tepat. Pilihlah saham2 yang punya potensi naik dalam jangka panjang. Misalnya, anda bisa membeli saham2 blue chip perbankan atau consumer goods yang sahamnya mudah rebound setelah turun, dan saham2 yang punya kinerja mapan di sektornya. Saham2 tersebut akan cenderung uptrend dalam jangka panjang. 

Terkait strategi2 memilih saham untuk ditabung, saya juga pernah membahas analisanya disini: Nabung Saham: Pilih Blue Chip atau Value Investing? 

Kedua, anda harus fokus dalam memilih saham. Dalam nabung saham, saya menyarankan anda untuk fokus di 1-2 saham terbaik saja. Salah satu saham hendaknya terdiri saham blue chip yang punya kinerja mapan dan rajin membagi dividen, serta memiliki dividend yield yang tinggi. 

2. Membeli di saat yang tepat

Seperti yang saya tuliskan bahwa nabung saham itu bukan hanya soal setor modal dan anda langsung membeli saham tanpa pertimbangan apapun. Inilah yang menjadi salah satu penyebab mengapa trader sering rugi ketika nabung saham. 

Mulailah menambah saham anda, ketika harga saham anda lagi koreksi / turun, karena disitulah anda punya peluang yang besar untuk mendapatkan saham di harga murah. 

Justru saat market lagi turun / koreksi, itulah saat yang tepat untuk menambah porsi saham anda. Jadi jangan beranggapan bahwa saat IHSG dan mayoritas saham turun, berarti strategi nabung saham itu tidak efektif. Anggapan2 ini kurang tepat. 

Sebaliknya, kalau anda membeli saham tanpa melihat momentum, dan anda membeli saham di harga tinggi, maka kemungkinan saham anda koreksi akan semakin besar, sehingga potensi anda nyangkut akan lebih tinggi. 

Jika anda merasa bahwa saat itu belum waktunya membeli saham entah karena anda berpikir IHSG sudah ketinggian, maka tidak ada salahnya anda wait and see dulu, meskipun mungkin anda sudah ada modal yang siap anda investasikan. 

Jadi nabung saham bukan berarti setiap kali ada duit, langsung anda setor dan dibelikan saham saat itu juga. Anda harus memahami momentum2 tepat menabung saham. Baca juga: Strategi Nabung Saham yang Efektif. 

3. Nabung saham juga soal waktu

Anda harus ingat bahwa nabung saham itu sama dengan INVESTASI SAHAM. Investasi saham berarti kita bicara dalam konteks jangka panjang, bukan jangka pendek. Artinya, hasil yang anda terima dari nabung saham adalah hasil / keuntungan jangka panjang. 

Kalau saham anda sekarang belum naik, maka anda harus bersabar menunggu, karena jika anda bicara investasi, maka ya anda harus menunggu saham anda naik jangka panjang. 

Maka dari itu, agar anda bisa menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang plus anda dapat dividen dari saham, anda harus memilih saham yang benar serta momentum beli yang tepat.  

Jadi harus saya akui, meskipun anda nabung saham, at least anda mengerti konsep analisa teknikal, karena analisa teknikal ini bertujuan untuk melihat kapan momentum yang tepat untuk membeli saham (saat saham murah secara analisa teknikal disitulah anda kemudian beli sahamnya). Baca jua: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

Dalam nabung saham, anda harus realistis. Artinya, pilihlah saham2 yang bagus. Belilah saham dalam momentum yang tepat. Dan pikirkan keuntungan jangka panjang (karena anda sedang nabung saham alias investasi, bukan trading). 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Nabung Saham: Apakah Harus Beli Saham Rutin?

Nabung Saham: Apakah Harus Beli Saham Rutin?

Nabung saham adalah salah satu investasi saham yang dilakukan dengan cara menyetor modal secara rutin ke rekening efek anda, dan modal tersebut anda belikan saham yang sama, sehingga jumlah saham anda akan terus bertambah, dan anda simpan untuk jangka panjang. 

Di web Saham Gain ini, saya juga sudah menuliskan beberapa pos tentang penjelasan nabung saham yang bisa anda baca disini: Penjelasan Cara Menabung Saham. 

Di edukasi2 tentang nabung saham, anda biasanya akan selalu dianjurkan untuk setor modal rutin tiap bulan dan setiap bulan / secara rutin anda membeli saham2 tertentu untuk ditabung. 

Banyak juga rekan-rekan yang mulai coba nabung saham bertanya ke saya: Bung Heze apakah apakah benar bahwa nabung saham itu harus beli saham secara rutin dan teratur, misalnya setiap bulan? 

Jawabannya: Ya, harus rutin. Tapi seberapa rutinnya anda nabung saham, sebenarnya nggak harus dilakukan setiap bulan. 

Lalu setiap kapan saya harus nabung saham Pak Heze? Tanya anda lagi 

Anda perlu pahami bahwa konsep nabung saham itu sebenarnya tidak ada bedanya dengan kalau anda trading atau investasi langsung dalam jumlah besar: Sama-sama butuh strategi, sama2 butuh analisa sebelum membeli saham. 

Jadi saya mengajurkan pada anda, agar anda membeli saham secara rutin kalau saham tersebut sudah berada di harga yang bagus untuk dibeli. Misalnya, kalau saham tersebut sudah naik tinggi, ada baiknya anda tunggu sahamnya koreksi dulu, supaya anda bisa membeli saham di harga yang lebih baik. 

Di pos ini: Strategi Nabung Saham yang Efektif, saya menjelaskan secara lengkap bagaimana cara nabung saham yang efektif, supaya anda tidak hanya sekedar suntik modal dan beli saham. Tapi harus ada pertimbangan dan strategi untuk bisa mendapatkan saham di harga yang lebih baik, sekalipun konteksnya adalah jangka panjang. 

Artinya, belilah saham secara rutin (nabung saham), kalau anda merasa bahwa harga saham anda sudah berada di harga yang bagus. 

Itu artinya anda nggak harus menunggu satu bulan untuk setor modal dan beli saham. Kalau anda merasa minggu depan harga saham akan berbalik rebound, anda boleh-boleh saja langsung suntik modal buat beli saham, selama anda sudah punya modal menganggur, dan tidak perlu menunggu bulan depan.  

Sebaliknya, kalau bulan depan anda menilai market masih bearish dan anda memutuskan nggak beli saham dulu, ya nggak masalah. 

Anda boleh juga setor modal dulu tapi nggak beli saham sampai momentum marketnya tepat. 

Tapi kalau anda 'tutup mata' alias nggak peduli, pokoknya setiap bulan harus setor modal dan beli saham, tanpa lihat pergerakan sahamnya (padahal mungkin sahamnya sudah mau anjlok), maka nabung saham seperti inilah yang bisa jadi berisiko. 


Itulah yang menyebabkan banyak investor yang mengeluh 'nabung saham kok malah tambah rugi'? Saya pernah membahasnya disini: Nabung Saham, Kok Tambah Rugi?

Kesimpulannya, nabung saham memang harus dilakukan secara rutin, tapi tidaklah kaku. Tidak ada aturan yang mengharuskan bahwa anda harus suntik modal tiap bulan, dan harus dibelikan saham saat itu juga. 

Anda mau suntik modal minggu depan boleh.. Anda mau suntik modal seminggu dua kali juga tidak masalah. Anda mau suntik modal sebulan sekali, monggo. Semua itu juga harus disesuaikan dengan kemampuan modal yang anda miliki masing2. 

Dan yang terpenting dalam nabung saham, anda tetap harus gunakan strategi2 seperti yang saya tuliskan tadi, yaitu menunggu momentum. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Nabung Saham, Kok Tambah Rugi?

Nabung Saham, Kok Tambah Rugi?

Saya pernah mendapatkan pertanyaan yang cukup bagus dari seorang trader tentang nabung saham (yang saat ini memang lagi gencar disosialisasikan sekuritas2). Berikut inti pertanyaannya: 

"Pak Heze kenapa setelah nabung saham, portofolio saya justru minus sampai 20%. Kenapa nabung saham beda jauh dengan sosialisasi2 yang saya ikuti?" 

Nabung saham sangat saya anjurkan untuk anda, karena nabung saham itu investasi untuk jangka panjang anda. Terutama anda yang punya target memiliki investasi di hari tua, membiayai pendidikan anak anda dan lain2, nabung saham itu perlu. 

Tapi jangan sampai anda salah dalam melangkah. Nabung saham bukan berarti anda "main tabrak", tiap bulan setor modal dan langsung beli saham sesuka hati. Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan dalam menabung saham: 

1. Nabung saham terlalu banyak / nggak konsisten

Nabung saham cukup dilakukan dengan membeli 1-2 saham saja. Nah, kalau anda nabung saham sampai puluhan, ini namanya anda nggak konsisten. Semakin banyak saham yang anda miliki, anda semakin nggak to the point untuk memilih saham yang ditabung. 

Menabung saham targetnya adalah: Anda punya saham yang jumlahnya terus berkembang dalam jangka panjang, sehingga keuntungan yang anda dapatkan (baik dividen maupun naiknya saham anda) semakin besar. 

Kalau anda punya puluhan saham, maka anda tidak akan bisa fokus untuk membesarkan nilai aset anda di saham tersebut, karena anda harus membagi modal anda untuk diversifikasi. 

So, kalau mau nabung saham jangan terlalu banyak diversifikasi. Anda harus fokus pada lebih sedikit saham, yang anda yakin dengan prospek dan kinerjanya. 

2. Membeli saham tanpa melihat momentum

Banyak investor yang hanya asal setor modal tiap bulan, lalu langsung dibelikan saham tertentu, tanpa memperhatikan faktor2 lainnya di market. 

Misalnya: Anda langsung setor modal dan beli saham, padahal saat itu harga sahamnya sudah terlalu tinggi. Sehingga, tidak heran kalau pada akhirnya portofolio anda dari nabung saham justru banyak minusnya, karena anda tidak melihat momentum yang bagus. 

Meskipun konteksnya adalah 'nabung saham' alias buat investasi jangka panjang, tetapi anda harus melihat timing / momentum beli saham yang pas, agar anda bisa mendapatkan harga yang bagus untuk saham yang anda tabung, sehingga porto anda nggak perlu minus berlarut-larut. 

Toh, nabung saham itu tidak kaku. I mean, nabung saham tidak harus dilakukan dengan cara beli saham tiap bulan, setor modal tiap bulan. Anda boleh2 saja kok bulan ini nabung saham, tapi bulan depan anda nggak nabung saham dulu, kalau anda mempertimbangkan kondisi market saat itu belum bagus. 

3. Memilih saham yang salah

Memilih saham yang salah dapat membuat nabung saham anda menjadi berantakan. Sebelum anda memutuskan nabung saham, anda harus menganalisa dengan benar saham2 yang bisa memberikan anda return yang maksimal dalam jangka panjang, baik dari sisi kenaikan harga saham yang stabil, maupun potensi dividen yang anda terima. 

Banyak orang yang memilih saham yang punya kenaikan terlalu cepat dalam kurun waktu tertentu, padahal 

Intinya, sebelum menabung saham, anda harus paham perusahaan yang anda beli, karena nabung saham ini konteksnya bukan untuk seminggu-dua minggu, tapi untuk jangka panjang. 

Jadi kalau dapat saya simpulkan, kesalahan nabung saham yang sering dilakukan adalah: Pebisnis saham tidak mempertimbangkan analisa fundamental dan analisa teknikal (momentum).  

CARA NABUNG SAHAM YANG BENAR

Kalau saya cuma menuliskan kesalahan2 nabung saham tanpa kasih solusi, maka itu ibaratnya saya menyuruh anda untuk hidup sehat tapi tidak memberikan tips-tips apa yang harus dimakan, apa yang tidak boleh dimakan, harus olahraga berapa lama dan berapa kali seminggu.

Jika anda bertanya-tanya, terus gimana cara nabung saham yang benar? Saham2 apa yang sebaiknya ditabung, di Saham Gain ini saya sudah pernah mengulasnya. 

Strategi nabung saham yang benar, pernah saya ulas di pos saya berikut: Strategi Nabung Saham yang Efektif, Cara Nabung Saham untuk Pensiun dan Nabung Saham: Pilih Blue Chip atau Value Investing? Anda bisa baca-baca kembali. 

Di edukasi2 nabung saham, mungkin anda hanya mendapatkan materi2 tentang langkah2 dan simulasi nabung saham, dan potensi return yang anda dapatkan dari nabung saham. 

Tapi jujur saja, saya jarang menemukan cara nabung saham yang lebih masuk ke praktiknya, yaitu NABUNG SAHAM YANG BENAR. Yup, karena nabung saham nggak cuma sekedar suntik modal dan beli saham... Sebagai investor yang cerdas, faktor-faktor diatas itu tadi harus anda pertimbangkan anda aplikasikan. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Menabung Saham di Bank

Cara Menabung Saham di Bank

Saya seringkali menerima pertanyaan: Bagaimana cara menabung saham di bank? Apakah bank menyediakan fasilitas untuk menabung saham? Bisakah menabung saham di bank? Oke, berhubung pertanyaan2 ini cukup sering ditanyakan, maka akan saya bahas di pos ini. 

Banyak orang berpikir menabung saham bisa dilakukan di bank, karena istilah 'nabung' itu identik dengan bank. Tapi tentu saja, konteks menabung saham dengan menabung uang itu tidaklah sama. Kalau anda belum paham tentang menabung saham, anda bisa baca pos saya disini: Penjelasan Cara Menabung Saham. 

Yap, nabung saham sama itu sebenarnya sama dengan membeli saham untuk diinvestasikan. Hanya bedanya, anda membeli secara bertahap. Perbankan TIDAK MENYEDIAKAN fasilitas untuk menabung saham. Itu artinya, anda tidak bisa membeli saham melalui bank.

Perbankan menyediakan fasilitas untuk menyimpan uang, deposito, kredit. Namun bank tidak menyediakan fasilitas untuk membuka rekening saham, termasuk dalam hal ini adalah beli jual maupun menyimpan saham. 

Kalau anda mau menabung saham, maka membeli saham (nabung saham) hanya bisa dilakukan melalui rekening saham / efek di kantor sekuritas yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 

Apabila anda belum punya rekening saham, maka anda harus daftar terlebih dahulu. Anda bisa mendaftar secara offline (datang langsung ke kantor sekuritas) atau mendaftar secara online (melalui situs website sekuritas). 

Di web Saham Gain ini, saya sudah menuliskan langkah2 lengkap tentang cara membuka rekening saham, terutama membuka rekening saham secara online, cara mencari sekuritas di kota anda, dan langkah2 awal belajar saham dalam ebook free yang saya terbitkan. Anda bisa downlaod disini: Ebook Gratis Panduan Membeli Saham Bagi Pemula (26 halaman)

Beberapa perbankan seperti Bank Central Asia (BCA), Bank Mandiri juga memiliki sekuritas. Bank Mandiri misalnya, memiliki sekuritas sendiri yang bernama Mandiri Sekuritas. Namun tentunya sekuritas berbeda dengan perbankan. Jadi kalau anda mau nabung saham, anda harus daftar dulu di kantor sekuritasnya, bukan di bank. 

Semoga pos ini menjawab pertanyaan rekan-rekan tentang bagaimana cara menabung saham di bank. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Strategi Nabung Saham yang Efektif

Strategi Nabung Saham yang Efektif

Istilah nabung saham pasti tidak asing lagi bagi anda. Yap, saya sendiri juga sudah menjelaskan apa itu nabung saham, dan bagaimana mekanisme / contoh cara nabung saham. Anda bisa baca-baca kembali artikel saya disini: Penjelasan Cara Menabung Saham. 

Namun di dalam praktikknya, nabung saham ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Nabung saham tidak semudah apa yang disoalisasikan oleh sekuritas atau edukasi2 saham yang mungkin sering anda temui selama ini. 

Banyak investor yang mencoba metode nabung saham dengan menyetor dan membeli saham rutin tiap bulan, tapi nyatanya? Banyak yang sahamnya turun dalam jangka lebih dari setahun. 

Saya sering mendengar keluhan2 investor saham yang mengatakan bahwa nabung saham adalah program pembodohan. Nabung saham cuma bikin buntung, dan lain2. 

Itu artinya, walaupun konteksnya adalah 'nabung saham', di mana anda sebenarnya hanya perlu beli saham secara bertahap (seperti anda menabung duit di celengan, cuma ini bedanya anda nabung saham), tapi anda juga harus pakai strategi agar portofolio anda bisa ijo royo-royo. 

Menurut saya pribadi, tidak ada yang salah dengan program Yuk Nabung Saham tersebut. Hanya saja, anda harus menggunakan strategi nabung saham yang efektif. 

Tapi caranya gimana Pak Heze? Tanya anda 

Nabung saham tentu saja harus anda lakukan dengan analisa fundamental. Itu yang pertama, karena nabung saham itu sama dengan investasi, maka anda harus pilih perusahaan yang bisa naik dalam jangka panjang.

Nah, agar anda tidak mudah terjebak membeli saham2 yang tidak likuid atau saham2 yang anda tidak tahu seperti apa perusahaannya. Dan kalau anda tidak punya banyak waktu untuk menganalisis saham2 yang secara fundamental bagus, tapi harganya masih belum gerak (alias mencari harta terpendam), maka carilah saham2 yang produknya sudah populer, atau anda bisa cari saham blue chip. 

Belilah saham2 perusahaan yang sudah mapan, yang harganya masih belum naik tinggi. Di pos ini: Nabung Saham: Pilih Blue Chip atau Value Investing? Saya juga pernah menuliskan perbandingan saham blue chip dan growth company. 

Karena kalau anda beli saham2 mature company, anda akan mendapatkan banyak keuntungan, beberapa diantaranya yaitu pergerakan saham yang cenderung stabil dan potensi dividend yield yang besar. Baca juga: Daftar Perusahaan yang Rutin Membagi Dividen. 

Nabung saham dengan cara yang efektif, sekedar analisa fundamental ini saja tidaklah cukup. Harga saham setiap waktu bergerak naik dan turun.

Saat harga saham naik tinggi, pasti ada momen di mana harga saham akan turun lagi. Dan juga sebaliknya. Jadi ketika menabung saham, anda harus menggunakan sedikit strategi saat membeli saham. 

Yaitu, belilah saham / tambah saham ketika harga saham anda lagi turun. Jangan asal menabung atau menambah porsi saham, padahal saat itu saham anda sudah naik tinggi. Kalau saham anda lagi naik kencaaang, ada baiknya anda tunggu turun dulu, lalu anda beli di harga rendah. Atau sebaliknya, kalau IHSG masih koreksi tajam, ada baiknya anda tunggu dulu technical reboundnya.

Demikian seterusnya, sehingga dari nabung saham ini, anda bisa mendapatkan saham di harga rata2 yang lebih rendah, bukan di harga premium (mahal). Cara membaca saham diskon pernah saya bahas disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon. 

Keluhan investor yang sering saya temukan terkait nabung saham ini ternyata bukan soal fundamental / tidak bisa memilih saham. Tapi trader seringkali asal-asalan ketika menambah porsi sahamnya, tanpa memperhatikan analisa teknikalnya. 

Tanpa disadari investor sudah membeli saham di harga premium berkali-kali, sehingga harga rata-ratanya terlalu tinggi. 

Jadi kesimpulannya, supaya strategi nabung saham anda bisa efektif, ada baiknya anda melakukan kombinasi analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental berarti anda mencari saham2 yang kinerjanya bagus dan perusahaan memberikan yield berupa dividen. 

Karena saham2 seperti ini menawarkan harga yang menarik untuk anda, daripada anda menabung saham2 yang harganya murah (secara nominal), bisa anda dapatkan dengan modal kecil, tapi pergerakan sahamnya nggak begitu bagus. 

Fyi, di beberapa sekuritas, nabung saham seringkali ditawarkan pada nasabah yang modalnya kecil. Sekuritas akan memberikan pilihan pada anda beberapa saham yang harganya murah yang bisa anda beli dengan modal kecil tersebut. 

Saran saya, dalam nabung saham ada baiknya anda memilih saham bukan karena murah, tapi karena fundamentalnya bagus, dan anda juga dapat dividen dari saham tersebut. Lebih baik anda menambah modal dulu, daripada anda membeli saham murah, tapi anda tidak mendapatkan keuntungan jangka menengah maupun panjang.    

Kedua, lakukan analisa teknikal juga. Walaupun konteksnya adalah nabung / investasi, anda juga harus cermat melihat analisa teknikalnya. Jangan langsung beli saham pada saat anda sudah ada modal.

Anda yang kritis kemudian bertanya: "Bung Heze, tapi saya nggak ada banyak waktu buat analisa teknikal, soalnya saya pekerja kantoran". 

Pertanyaan bagus. Kalau anda pekerja kantoran, tidak masalah. Toh, anda kan nabung saham bukan trading. Jadi anda tidak perlu meluangkan waktu terlalu banyak untuk melakukan analisa teknikal kalau anda tujuannya nabung saham. 

Terkait kapan waktu untuk menganalisa teknikal saham, bagi anda yang sibuk dengan pekerjaan anda sehari-hari misalnya, anda bisa baca pos saya lagi disini: Cara Analisis Saham untuk Pekerja Kantoran. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.