Trading Saham: Pegang Banyak Saham atau Banyak Cash?

Trading Saham: Pegang Banyak Saham atau Banyak Cash?

Pada saat harga saham pada naik tinggi, anda yang memiliki saham kemungkinan besar saham anda naik. Anda senang, anda untung. Anda tidak ragu untuk membelanjakan duit anda di saham. Anda punya peluang yang besar untuk mendapatkan profit.  

Tapi bagaimana kalau hal sebaliknya yang terjadi? IHSG sedang turun. Banyak saham yang merah. Saham-saham andalan yang anda biasanya super power, kini harganya terjun bebas. 

Suka tidak suka, anda pasti akan menghadapi kondisi market seperti ini. Yap, karena tidak mungkin harga saham terus naik tanpa turun. Biasanya saham-saham yang naik tinggi, akan ada koreksi besar (aksi jual / profit taking). Namun bisa jadi, market turun bukan karena koreksi sehat, tetapi karena ada berita2 negatif, sehingga IHSG turun tidak seperti biasanya. 

Pada kondisi market lagi turun tajam ini, apa yang akan anda lakukan? Anda lebih memilih pegang banyak saham atau pegang banyak cash? 

Sebagian besar trader banyak yang suka terburu-buru membeli saham dalam jumlah besar ketika market sedang turun, atau saat market memulai tren turunnya dalam jangka pendek. Trader beranggapan bahwa dengan pegang banyak saham saat market turun, maka trader bisa berksempatan menjual saham di harga tinggi. 

Pandangan seperti ini tidak saya katakan salah. Hanya saja, anda harus mengetahui kapan momentum yang tepat untuk memborong saham. Biasanya trader yang terburu membeli banyak saham ketika market lagi koreksi menunjukkan bahwa trader sebenarnya takut 'ketinggalan kereta'.  Trader takut kalau saham tiba-tiba naik lagi, di satu sisi anda belum sempat beli sahamnya. 

Padahal, di saat2 market lagi turun tajam, sangat mungkin penurunan IHSG dan sebagian besar saham masih akan berlanjut. Sehingga, kalau anda langsung borong saham ketika market baru saja koreksi besar, kemungkinan saham anda nyangkut. Coba anda perhatikan grafik IHSG dibawah ini: 



Bisa anda perhatikan bahwa ketika IHSG koreksi terutama setelah naik berhari-hari, pada umumnya koreksi IHSG akan berlanjut lebih dari satu hari (perhatikan lingkaran hijau). Hal ini menunjukkan ketika IHSG berada dalam awal tren turun jangka pendek, maka kalau anda ngotot membeli saham dalam jumlah besar, keesokan hari saham anda bisa turun lagi lebih banyak (jika anda beli saham2 yang berkorelasi dengan pergerakan IHSG, seperti mayoritas LQ45 misalnya).

Jadi kesimpulannya, prinsipnya ketika market lagi koreksi, memegang banyak cash lebih baik ketimbang memegang saham dalam jumlah besar. Lebih baik anda memegang banyak cash daripada memegang banyak saham, tapi nyangkut. 

Jadi ketika harga saham nanti sudah mulai rebound, anda punya banyak amunisi (modal) untuk membeli saham di harga yang jauh lebih murah. Baca juga: Konsep Trading Saham: Beli Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun. 

Anda yang kritis membaca pos ini kemudian bertanya kembali: "Bung Heze, tapi kan memang kita tidak pernah mengetahui dengan pasti harga saham akan turun sampai ke support berapa. Gimana kalau harga saham turun beberapa poin terus naik lagi?"

Anda benar, saya setuju. Kita memang tidak akan bisa memastikan harga saham akan turun sampai ke level berapa. Demikian juga, kita tidak akan tahu saham akan naik ke harga berapa. Karena pergerakan harga saham keesokan hari adalah pergerakan harga masa depan. Siapa yang bisa menegtahui apa yang terjadi besok?

Maka dari itu, kalau anda ingin membeli saham ketika market koreksi, belilah secara bertahap. Gunakan sedikit modal anda untuk membeli saham. Jadi,ketika saham anda turun, anda masih punya amunisi yang banyak untuk beli lagi. 

Dan satu hal lagi, kalau anda mau pakai strategi ini, belilah saham yang anda yakin bahwa saham tersebut adalah saham yang bagus untuk anda, bukan saham2 jelek / saham2 yang tidak likuid. Maka, anda harus paham cara memilih saham. Baca juga: Memilih Saham yang Bagus untuk Trading. 

Semakin pengalaman anda, anda akan lebih paham kapan waktu yang tepat untuk membeli saham ketika market turun. Tapi intinya, saat market lagi bearish, terutama ketika market memulai tren bearishnya dalam jangka pendek (bukan jangka panjang ya) entah karena hanya koreksi normal, atau sentimen2 negatif sesaat, maka anda tidak dianjurkan untuk bernafsu membeli saham dalam jumlah besar. 

Belilah saham secara bertahap. Atau kalau anda belum yakin sama sekali dengan kondisi market yang masih strong bearish, maka keputusan terbaiknya adalah wait and see. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Trading Saham: Pegang Banyak Saham atau Banyak Cash?

Trading Saham: Pegang Banyak Saham atau Banyak Cash?

Pada saat harga saham pada naik tinggi, anda yang memiliki saham kemungkinan besar saham anda naik. Anda senang, anda untung. Anda tidak ragu untuk membelanjakan duit anda di saham. Anda punya peluang yang besar untuk mendapatkan profit.  

Tapi bagaimana kalau hal sebaliknya yang terjadi? IHSG sedang turun. Banyak saham yang merah. Saham-saham andalan yang anda biasanya super power, kini harganya terjun bebas. 

Suka tidak suka, anda pasti akan menghadapi kondisi market seperti ini. Yap, karena tidak mungkin harga saham terus naik tanpa turun. Biasanya saham-saham yang naik tinggi, akan ada koreksi besar (aksi jual / profit taking). Namun bisa jadi, market turun bukan karena koreksi sehat, tetapi karena ada berita2 negatif, sehingga IHSG turun tidak seperti biasanya. 

Pada kondisi market lagi turun tajam ini, apa yang akan anda lakukan? Anda lebih memilih pegang banyak saham atau pegang banyak cash? 

Sebagian besar trader banyak yang suka terburu-buru membeli saham dalam jumlah besar ketika market sedang turun, atau saat market memulai tren turunnya dalam jangka pendek. Trader beranggapan bahwa dengan pegang banyak saham saat market turun, maka trader bisa berksempatan menjual saham di harga tinggi. 

Pandangan seperti ini tidak saya katakan salah. Hanya saja, anda harus mengetahui kapan momentum yang tepat untuk memborong saham. Biasanya trader yang terburu membeli banyak saham ketika market lagi koreksi menunjukkan bahwa trader sebenarnya takut 'ketinggalan kereta'.  Trader takut kalau saham tiba-tiba naik lagi, di satu sisi anda belum sempat beli sahamnya. 

Padahal, di saat2 market lagi turun tajam, sangat mungkin penurunan IHSG dan sebagian besar saham masih akan berlanjut. Sehingga, kalau anda langsung borong saham ketika market baru saja koreksi besar, kemungkinan saham anda nyangkut. Coba anda perhatikan grafik IHSG dibawah ini: 



Bisa anda perhatikan bahwa ketika IHSG koreksi terutama setelah naik berhari-hari, pada umumnya koreksi IHSG akan berlanjut lebih dari satu hari (perhatikan lingkaran hijau). Hal ini menunjukkan ketika IHSG berada dalam awal tren turun jangka pendek, maka kalau anda ngotot membeli saham dalam jumlah besar, keesokan hari saham anda bisa turun lagi lebih banyak (jika anda beli saham2 yang berkorelasi dengan pergerakan IHSG, seperti mayoritas LQ45 misalnya).

Jadi kesimpulannya, prinsipnya ketika market lagi koreksi, memegang banyak cash lebih baik ketimbang memegang saham dalam jumlah besar. Lebih baik anda memegang banyak cash daripada memegang banyak saham, tapi nyangkut. 

Jadi ketika harga saham nanti sudah mulai rebound, anda punya banyak amunisi (modal) untuk membeli saham di harga yang jauh lebih murah. Baca juga: Konsep Trading Saham: Beli Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun. 

Anda yang kritis membaca pos ini kemudian bertanya kembali: "Bung Heze, tapi kan memang kita tidak pernah mengetahui dengan pasti harga saham akan turun sampai ke support berapa. Gimana kalau harga saham turun beberapa poin terus naik lagi?"

Anda benar, saya setuju. Kita memang tidak akan bisa memastikan harga saham akan turun sampai ke level berapa. Demikian juga, kita tidak akan tahu saham akan naik ke harga berapa. Karena pergerakan harga saham keesokan hari adalah pergerakan harga masa depan. Siapa yang bisa menegtahui apa yang terjadi besok?

Maka dari itu, kalau anda ingin membeli saham ketika market koreksi, belilah secara bertahap. Gunakan sedikit modal anda untuk membeli saham. Jadi,ketika saham anda turun, anda masih punya amunisi yang banyak untuk beli lagi. 

Dan satu hal lagi, kalau anda mau pakai strategi ini, belilah saham yang anda yakin bahwa saham tersebut adalah saham yang bagus untuk anda, bukan saham2 jelek / saham2 yang tidak likuid. Maka, anda harus paham cara memilih saham. Baca juga: Memilih Saham yang Bagus untuk Trading. 

Semakin pengalaman anda, anda akan lebih paham kapan waktu yang tepat untuk membeli saham ketika market turun. Tapi intinya, saat market lagi bearish, terutama ketika market memulai tren bearishnya dalam jangka pendek (bukan jangka panjang ya) entah karena hanya koreksi normal, atau sentimen2 negatif sesaat, maka anda tidak dianjurkan untuk bernafsu membeli saham dalam jumlah besar. 

Belilah saham secara bertahap. Atau kalau anda belum yakin sama sekali dengan kondisi market yang masih strong bearish, maka keputusan terbaiknya adalah wait and see. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Strategi Investasi/ Trading Saham, Tapi Modal Terbatas

Strategi Investasi/ Trading Saham, Tapi Modal Terbatas

Trading ataupun investasi saham saat ini bisa dilakukan dengan modal yang lebih kecil. Kalau dulu satu lot saham adalah 500 lembar, sekarang 1 lot saham hanya 100 lembar saja. 

Saat ini banyak perusahaan2 yang sudah melakukan stock split ketika harga sahamnya sudah terlampau tinggi, sehingga anda pun bisa mendapatkan saham-saham bagus di harga yang jauh lebih terjangkau. Baca juga: Pengertian dan Ilustrasi Stock Split.

Hal ini tentu saja akan memudahkan anda untuk membeli saham dengan modal yang lebih kecil. Apalagi saat ini ada wacana bahwa 1 lot akan diturunkan lagi menjadi 20 atau 50 lembar saham (Kita semua tentu berharap agar wacana ini bisa segera terealisasi). 

Namun demikian, tidak semua trader atau investor memiliki modal yang mencukupi untuk trading saham. Dalam praktikknya, banyak sekali calon pebisnis saham yang sangat menginginkan untuk memulai trading dan investasi, namun karena modal yang masih terbatas, mereka belum bisa merealisasikan keinginan untuk mulai membeli dan mengembangkan modalnya di saham. 

Saya sendiri dahulu juga mengalami hal yang sama, di mana pertama kali terjun ke dunia saham, saya memiliki modal yang sangat terbatas. Bahkan saat itu, saya hanya memiliki beberapa pilihan saham likuid yang harganya 400-2.000. 

Tetapi dengan modal terbatas inilah, saya bisa mengembangkan terus modal trading hingga saat ini. Lalu, bagaimana strategi trading saham untuk anda yang masih memiliki modal yang terbatas? Di pos ini saya memberikan beberapa tips untuk anda yang ingin memulai trading dengan modal yang masih terbatas: 

1. Menambah modal secara bertahap 

Tidak masalah anda memulai bisnis saham dengan modal Rp1 juta. Anda tidak perlu memaksakan memulai dengan modal besar. Dan perlu anda ingat juga, dalam bisnis saham anda harus menggunakan idle money alias dana menganggur. Jangan menggunakan modal besar, yang sebenarnya itu uang yang anda gunakan untuk keperluan sehari-hari. 

Dengan modal terbatas, anda bisa menambah modal dengan cara bertahap. Entah setiap bulan atau beberapa bulan sekali, anda bisa menyetor tambahan modal sesuai dengan kemampuan anda. 

Tapi dalam hal ini, anda harus membuat planning mengenai pengeluaran anda dalam sebulan. Artinya, anda harus bisa menyusun dan memangkas pengeluaran2 anda yang kurang penting. Jadi katakanlah anda dalam sebulan pergi ke mall 4 kali. Maka, kurangilah menjadi dua kali. 

Sehingga, anda memiliki pengeluaran yang lebih kecil, anda memangkas pengeluaran anda semaksimal mungkin, di mana pengeluaran2 yang kurang diperlukan ini nantinya anda masukkan sebagai modal untuk investasi ataupun trading saham anda. Baca juga: Strategi Manajemen Modal untuk Suntik Modal Saham. 

2. Melakukan strategi compounding saham 

Jika modal anda terbatas, anda bisa menggunakan strategi compounding untuk menambah modal anda, tanpa harus sering-sering melakukan suntik modal. Lho, gimana cara nambah modal tanpa suntik modal? 

Compounding saham berarti ketika anda untung dari saham, keuntungan yang anda dapatkan tidak anda tarik / withdraw, tetapi anda investasikan lagi sebagai modal. Nah, dengan cara ini, maka modal anda akan bertambah secara signifikan. Baca juga tentang ilustrasi compounding saham disini: Cara Menambah Modal untuk Trading / Investasi Saham

Saya membuktikan dua cara diatas, dan kedua cara ini terbukti sangat efektif menambah modal ketika modal kita masih sangat terbatas. Dengan modal terbatas ini, anda sebenarnya juga bisa membeli saham-saham fundamental bagus yang harganya diatas 2.000 (walaupun tentunya anda belum bisa beli dengan lot yang banyak). 

Baca juga: Saham Murah Dibawah 1.000 untuk Trading. Sehingga, anda bisa mendapatkan kesempatan lebih besar untuk mendapatkan profit. Dengan demikian, anda bukan hanya sekedar membeli saham, tapi anda juga mengembangkan modal anda menjadi lebih besar dari keuntungan2 yang anda peroleh dari trading / investasi. 

Jadi bagi anda yang masih punya modal kecil, katakanlah hanya Rp500 ribu atau Rp1-2 juta, jangan berpikir untuk tidak memulai investasi. Mulailah investasi saham dari sekarang. Tidak sulit untuk menambah modal dari saham, selama anda mengerti cara-cara yang simpel untuk manajamen modal. 

Bagi anda yang ingin mempelajari lebih dalam mempelajari praktik-praktik strategi trading untuk mendapatkan profit di pasar saham, anda bisa mendapatkan materi dari saya disini: Buku Saham. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Strategi Investasi/ Trading Saham, Tapi Modal Terbatas

Strategi Investasi/ Trading Saham, Tapi Modal Terbatas

Trading ataupun investasi saham saat ini bisa dilakukan dengan modal yang lebih kecil. Kalau dulu satu lot saham adalah 500 lembar, sekarang 1 lot saham hanya 100 lembar saja. 

Saat ini banyak perusahaan2 yang sudah melakukan stock split ketika harga sahamnya sudah terlampau tinggi, sehingga anda pun bisa mendapatkan saham-saham bagus di harga yang jauh lebih terjangkau. Baca juga: Pengertian dan Ilustrasi Stock Split.

Hal ini tentu saja akan memudahkan anda untuk membeli saham dengan modal yang lebih kecil. Apalagi saat ini ada wacana bahwa 1 lot akan diturunkan lagi menjadi 20 atau 50 lembar saham (Kita semua tentu berharap agar wacana ini bisa segera terealisasi). 

Namun demikian, tidak semua trader atau investor memiliki modal yang mencukupi untuk trading saham. Dalam praktikknya, banyak sekali calon pebisnis saham yang sangat menginginkan untuk memulai trading dan investasi, namun karena modal yang masih terbatas, mereka belum bisa merealisasikan keinginan untuk mulai membeli dan mengembangkan modalnya di saham. 

Saya sendiri dahulu juga mengalami hal yang sama, di mana pertama kali terjun ke dunia saham, saya memiliki modal yang sangat terbatas. Bahkan saat itu, saya hanya memiliki beberapa pilihan saham likuid yang harganya 400-2.000. 

Tetapi dengan modal terbatas inilah, saya bisa mengembangkan terus modal trading hingga saat ini. Lalu, bagaimana strategi trading saham untuk anda yang masih memiliki modal yang terbatas? Di pos ini saya memberikan beberapa tips untuk anda yang ingin memulai trading dengan modal yang masih terbatas: 

1. Menambah modal secara bertahap 

Tidak masalah anda memulai bisnis saham dengan modal Rp1 juta. Anda tidak perlu memaksakan memulai dengan modal besar. Dan perlu anda ingat juga, dalam bisnis saham anda harus menggunakan idle money alias dana menganggur. Jangan menggunakan modal besar, yang sebenarnya itu uang yang anda gunakan untuk keperluan sehari-hari. 

Dengan modal terbatas, anda bisa menambah modal dengan cara bertahap. Entah setiap bulan atau beberapa bulan sekali, anda bisa menyetor tambahan modal sesuai dengan kemampuan anda. 

Tapi dalam hal ini, anda harus membuat planning mengenai pengeluaran anda dalam sebulan. Artinya, anda harus bisa menyusun dan memangkas pengeluaran2 anda yang kurang penting. Jadi katakanlah anda dalam sebulan pergi ke mall 4 kali. Maka, kurangilah menjadi dua kali. 

Sehingga, anda memiliki pengeluaran yang lebih kecil, anda memangkas pengeluaran anda semaksimal mungkin, di mana pengeluaran2 yang kurang diperlukan ini nantinya anda masukkan sebagai modal untuk investasi ataupun trading saham anda. Baca juga: Strategi Manajemen Modal untuk Suntik Modal Saham. 

2. Melakukan strategi compounding saham 

Jika modal anda terbatas, anda bisa menggunakan strategi compounding untuk menambah modal anda, tanpa harus sering-sering melakukan suntik modal. Lho, gimana cara nambah modal tanpa suntik modal? 

Compounding saham berarti ketika anda untung dari saham, keuntungan yang anda dapatkan tidak anda tarik / withdraw, tetapi anda investasikan lagi sebagai modal. Nah, dengan cara ini, maka modal anda akan bertambah secara signifikan. Baca juga tentang ilustrasi compounding saham disini: Cara Menambah Modal untuk Trading / Investasi Saham

Saya membuktikan dua cara diatas, dan kedua cara ini terbukti sangat efektif menambah modal ketika modal kita masih sangat terbatas. Dengan modal terbatas ini, anda sebenarnya juga bisa membeli saham-saham fundamental bagus yang harganya diatas 2.000 (walaupun tentunya anda belum bisa beli dengan lot yang banyak). 

Baca juga: Saham Murah Dibawah 1.000 untuk Trading. Sehingga, anda bisa mendapatkan kesempatan lebih besar untuk mendapatkan profit. Dengan demikian, anda bukan hanya sekedar membeli saham, tapi anda juga mengembangkan modal anda menjadi lebih besar dari keuntungan2 yang anda peroleh dari trading / investasi. 

Jadi bagi anda yang masih punya modal kecil, katakanlah hanya Rp500 ribu atau Rp1-2 juta, jangan berpikir untuk tidak memulai investasi. Mulailah investasi saham dari sekarang. Tidak sulit untuk menambah modal dari saham, selama anda mengerti cara-cara yang simpel untuk manajamen modal. 

Bagi anda yang ingin mempelajari lebih dalam mempelajari praktik-praktik strategi trading untuk mendapatkan profit di pasar saham, anda bisa mendapatkan materi dari saya disini: Buku Saham. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Agar Anda Cepat Kaya

Cara Agar Anda Cepat Kaya

Beberapa waktu lalu, pernah ada seorang rekan bertanya pada saya melalui email. Karena pertanyaannya menurut saya cukup menarik, maka saya putuskan untuk menulis di pos ini. Isi pertanyaan kurang lebih sebagai berikut: 

"Bung Heze, kalau ingin profit terasa besar dari investasi /trading saham kan pasti dibutuhkan modal yang lebih besar. Bagaimana cara agar modal kita bisa cepat banyak, supaya kita bisa lebih cepat kaya (profit semakin besar) di saham"

Ya, memang benar. Perbandingan beli saham dengan modal Rp5 juta dan Rp50 juta, dengan asumsi profitnya sama2 1%, maka total profit yang anda terima akan jauh lebih besar kalau modal anda Rp50 juta. Suka tidak suka harus diakui bahwa besar kecilnya modal juga turut mempengaruhi berapa besar profit yang anda dapatkan. 

Sebenarnya kalau anda bertanya bagaimana agar cara modal kita bisa cepat bertambah, maka jawabannya cukup relatif. Kenapa? Karena setiap dari anda pasti punya cara sendiri untuk menambah modal / kekayaan anda. 

Misalnya, anda yang kerja kantoran. Anda bisa menambah modal anda dengan cara kerja sampingan, bisnis, freelance atau cara2 lainnya. 

Tapi sebenarnya ada satu tips lagi yang bisa anda jalankan supaya modal anda bertambah besar (terutama untuk anda yang masih bergantung dari satu sumber penghasilan). Caranya adalah: Ubahlah pola pikir KONSUMTIF menjadi INVESTASI. 

Kalau selama ini anda masih memiliki pola hidup yang boros, belum bisa menganalisa pengeluaran anda, maka ini itu artinya anda masih konsumtif, dan kemungkinan besar ituah yang menyebakan modal anda masih 'jalan di tempat'. 

Jangan disalah-artikan bahwa saya melarang anda untuk konsumtif. Karena kalau tidak ada transaksi jual beli barang, perekonomian kita tidak akan bergerak. Salah satu indikator pertumbuhan ekonomi diukur dari daya beli masyarakat. 

Namun yang perlu anda lakukan adalah bijaksanalah dalam menggunakan uang anda, dan analisalah kebutuhan anda. Cobalah untuk mengikuti langkah2 dibawah ini agar anda bisa cepat kaya: 

1. Analisa kebutuhan pengeluaran anda 

Anda harus melakukan analisa, apa saja pengeluaran2 anda dalam sehari, seminggu, sebulan. Terutama pengeluaran2 rutin. Kurangi pengeluaran2 yang tidak benar2 anda perlukan. Dengan demikian, anda akan memiliki lebih banyak uang menganggur (idle money). Tanamkankan mindset untuk menabung. 

2. Sisakan pendapatan anda lebih banyak di tabungan 

Sebelum kita berbicara tentang beli saham, at least anda harus punya konsep bahwa menabung lebih penting daripada kegiatan2 konsumtif yang kurang diperlukan. Tanamkan mindset menabung anda, dan 'pindahkan' pengeluaran2 yang kurang diperlukan ke dalam rekening tabungan anda. Lakukan secara rutin. 

3. Mulai sisihkan tabungan anda untuk diinvestasikan di saham 

Jika anda sudah menganalisa dan menekan pengeluarkan anda, maka modal anda sekarang bisa lebih banyak untuk diinvestasikan ke dalam saham. Kembangkan idle money anda melalui investasi, karena dengan investasi saham dan semakin besar modal yang anda gunakan untuk investasi, keuntungan yang anda dapatkan dalam jangka pendek - panjang akan semakin besar.

Sisihkan sebagian tabungan anda untuk diinvestasikan di saham. Jangan membiarkan modal anda hanya mengendap di tabungan, karena HANYA DENGAN INVESTASI, kekayaan anda bisa bertambah jauh lebih besar, daripada menabung. 

4. Belilah saham-saham perusahaan yang bagus dan prospek

Namun investasi saham juga tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Anda harus membeli saham dengan cara yang benar, dengan analisa yang benar. Belilah saham yang punya prospek bagus, yang rajin bagi dividen, yang harga sahamnya likuid. ]

Contohnya? Ada banyak. Saham TLKM, ASII, INDF, BBRI, BBCA dan lain2. Saham2 ini punya growth yang lebih stabil dan sering membagi dividen. Daripada modal anda hanya anda simpan di tabungan, ada baiknya anda mulai menambah modal secara bertahap untuk investasi di saham2 yang bagus, dan menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang. 

Jika saya gambarkan skema 'cara cepat kaya' atau lebih tepatnya 'cara menambah nilai aset anda' adalah sebagai berikut: 


Kalau anda ingin memperdalam analisa2 saham, agar modal anda semakin berkembang, anda bisa memulai belajar saham pemula - expert disini: Buku Saham.  

Jika anda bisa menghemat dan menganalisa pengeluaran2 anda, anda punya mindset menabung dan investasi. Anda punya kemampuan melakukan analisa saham dengan baik, maka modal anda akan meningkat berlipat ganda. 

Kesimpulannya, dua kunci utama agar anda bisa cepat kaya dan modal anda semakin berkembang: Pertama, ubah pola pikir konsumtif menjadi investasi. Kedua, tingkatkan pengetahuan dan analisa anda tentang trading dan investasi saham.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Agar Anda Cepat Kaya

Cara Agar Anda Cepat Kaya

Beberapa waktu lalu, pernah ada seorang rekan bertanya pada saya melalui email. Karena pertanyaannya menurut saya cukup menarik, maka saya putuskan untuk menulis di pos ini. Isi pertanyaan kurang lebih sebagai berikut: 

"Bung Heze, kalau ingin profit terasa besar dari investasi /trading saham kan pasti dibutuhkan modal yang lebih besar. Bagaimana cara agar modal kita bisa cepat banyak, supaya kita bisa lebih cepat kaya (profit semakin besar) di saham"

Ya, memang benar. Perbandingan beli saham dengan modal Rp5 juta dan Rp50 juta, dengan asumsi profitnya sama2 1%, maka total profit yang anda terima akan jauh lebih besar kalau modal anda Rp50 juta. Suka tidak suka harus diakui bahwa besar kecilnya modal juga turut mempengaruhi berapa besar profit yang anda dapatkan. 

Sebenarnya kalau anda bertanya bagaimana agar cara modal kita bisa cepat bertambah, maka jawabannya cukup relatif. Kenapa? Karena setiap dari anda pasti punya cara sendiri untuk menambah modal / kekayaan anda. 

Misalnya, anda yang kerja kantoran. Anda bisa menambah modal anda dengan cara kerja sampingan, bisnis, freelance atau cara2 lainnya. 

Tapi sebenarnya ada satu tips lagi yang bisa anda jalankan supaya modal anda bertambah besar (terutama untuk anda yang masih bergantung dari satu sumber penghasilan). Caranya adalah: Ubahlah pola pikir KONSUMTIF menjadi INVESTASI. 

Kalau selama ini anda masih memiliki pola hidup yang boros, belum bisa menganalisa pengeluaran anda, maka ini itu artinya anda masih konsumtif, dan kemungkinan besar ituah yang menyebakan modal anda masih 'jalan di tempat'. 

Jangan disalah-artikan bahwa saya melarang anda untuk konsumtif. Karena kalau tidak ada transaksi jual beli barang, perekonomian kita tidak akan bergerak. Salah satu indikator pertumbuhan ekonomi diukur dari daya beli masyarakat. 

Namun yang perlu anda lakukan adalah bijaksanalah dalam menggunakan uang anda, dan analisalah kebutuhan anda. Cobalah untuk mengikuti langkah2 dibawah ini agar anda bisa cepat kaya: 

1. Analisa kebutuhan pengeluaran anda 

Anda harus melakukan analisa, apa saja pengeluaran2 anda dalam sehari, seminggu, sebulan. Terutama pengeluaran2 rutin. Kurangi pengeluaran2 yang tidak benar2 anda perlukan. Dengan demikian, anda akan memiliki lebih banyak uang menganggur (idle money). Tanamkankan mindset untuk menabung. 

2. Sisakan pendapatan anda lebih banyak di tabungan 

Sebelum kita berbicara tentang beli saham, at least anda harus punya konsep bahwa menabung lebih penting daripada kegiatan2 konsumtif yang kurang diperlukan. Tanamkan mindset menabung anda, dan 'pindahkan' pengeluaran2 yang kurang diperlukan ke dalam rekening tabungan anda. Lakukan secara rutin. 

3. Mulai sisihkan tabungan anda untuk diinvestasikan di saham 

Jika anda sudah menganalisa dan menekan pengeluarkan anda, maka modal anda sekarang bisa lebih banyak untuk diinvestasikan ke dalam saham. Kembangkan idle money anda melalui investasi, karena dengan investasi saham dan semakin besar modal yang anda gunakan untuk investasi, keuntungan yang anda dapatkan dalam jangka pendek - panjang akan semakin besar.

Sisihkan sebagian tabungan anda untuk diinvestasikan di saham. Jangan membiarkan modal anda hanya mengendap di tabungan, karena HANYA DENGAN INVESTASI, kekayaan anda bisa bertambah jauh lebih besar, daripada menabung. 

4. Belilah saham-saham perusahaan yang bagus dan prospek

Namun investasi saham juga tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Anda harus membeli saham dengan cara yang benar, dengan analisa yang benar. Belilah saham yang punya prospek bagus, yang rajin bagi dividen, yang harga sahamnya likuid. ]

Contohnya? Ada banyak. Saham TLKM, ASII, INDF, BBRI, BBCA dan lain2. Saham2 ini punya growth yang lebih stabil dan sering membagi dividen. Daripada modal anda hanya anda simpan di tabungan, ada baiknya anda mulai menambah modal secara bertahap untuk investasi di saham2 yang bagus, dan menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang. 

Jika saya gambarkan skema 'cara cepat kaya' atau lebih tepatnya 'cara menambah nilai aset anda' adalah sebagai berikut: 


Kalau anda ingin memperdalam analisa2 saham, agar modal anda semakin berkembang, anda bisa memulai belajar saham pemula - expert disini: Buku Saham.  

Jika anda bisa menghemat dan menganalisa pengeluaran2 anda, anda punya mindset menabung dan investasi. Anda punya kemampuan melakukan analisa saham dengan baik, maka modal anda akan meningkat berlipat ganda. 

Kesimpulannya, dua kunci utama agar anda bisa cepat kaya dan modal anda semakin berkembang: Pertama, ubah pola pikir konsumtif menjadi investasi. Kedua, tingkatkan pengetahuan dan analisa anda tentang trading dan investasi saham.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Berapa Banyak Saham yang Anda Miliki?

Berapa Banyak Saham yang Anda Miliki?

Aktivitas trading saham (Beli dan jual saham) yang anda lakukan sehari-hari, harus dibarengi dengan kemampuan anda untuk mengelola: Modal dan komposisi (jumlah) portofolio saham anda. 

Jangan sampai anda membeli terlalu banyak saham, atau sebaliknya, membeli satu saham saja dengan seluruh modal anda, padahal saham tersebut adalah saham yang risikonya lebih tinggi dibandingkan rewardnya. Salah satu hal inilah yang menyebabkan trader mengalami kerugian besar di pasar saham: Tidak bisa mengatur komposisi portofolio. 

"Jadi berapa banyak sebaiknya trader memegang saham di porto-nya?" Tanya anda 

Sebenarnya syarat mutlak mengenai berapa banyak saham yang harus anda miliki. Semuanya juga bergantung dari pengalaman trading anda.  

Saya pernah menemukan trader yang bangga karena bisa memiliki 15 saham perusahaan mulai dari ASII, TLKM, UNVR dan lain2. Namun ada juga trader yang cuma pegang satu saham, karena takut mau nambah beli saham lagi. 

Apakah ini salah? Tidak, tidak salah. Tetapi sebanyak apapun saham yang anda pegang, anda harus bisa jawab pertanyaan: Apakah saham-saham di porto anda bisa membuahkan profit untuk anda? 

Atau jangan-jangan, trader memiliki banyak saham, tetapi sahamnya adalah saham nyangkut semua. Apakah satu saham yang anda miliki adalah saham bagus yang sudah menghasilkan profit untuk anda? 

Inilah yang harus bisa anda jawab. Nah kalau ternyata anda punya banyak saham tapi tidak menghasilkan profit, maka anda harus evaluasi kembali strategi trading anda, salah satunya adalah KOMPOSISI PORTOFOLIO. 

Itulah mengapa di materi ebook yang pernah saya terbitkan disini: Buku Saham, saya menulis dan menjabarkan secara detail cara melakukan manajemen modal yang benar, termasuk saya membahas komposisi portofolio ideal untuk pemula, maupun untuk anda yang sudah trading beberapa tahun. 

Artinya, maksud dari pernyataan saya diatas adalah: Memiliki puluhan saham di portofolio BUKANLAH sesuatu yang bisa anda banggakan. Demikian juga, kalau anda cuma punya 1 saham doank, maka itu bukanlah sesuatu yang buruk. 

Tidak ada salahnya anda senang memiliki banyak saham perusahaan bagus, karena saya pribadi juga senang ketika bisa memiliki perusahaan-perusahaan besar di Indonesia seperti Bank BRI, Bank BCA yang bisa menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang. Actually, inilah sebenarnya salah satu keuntungan anda beli saham, anda punya kesempatan untuk memiliki perusahaan2 bagus di Indonesia, right?

Namun tujuan anda utama dan saya trading maupun investasi adalah untuk mendapatkan keuntungan, mendapatkan profit. Jadi saham apapun yang anda miliki, berapapun saham yang anda punya, anda harus melakukan analisa2 terhadap saham anda. 

Kalau anda punya banyak saham tapi banyak yang nggak profit, lain kali kurangi jumlah portofolio anda. Kalau anda punya satu saham dan anda bisa profit, anda bisa tambah beli saham yang lain. 

Komposisi portofolio ideal untuk trader, termasuk berapa modal yang sebaiknya anda gunakan untuk trading, juga banyak saya bahas disini: Buku Saham.



Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Diversifikasi Modal: Saham, Deposito, Reksadana

Cara Diversifikasi Modal: Saham, Deposito, Reksadana

Beberapa waktu lalu, saya mendapat pertanyaan dari salah satu pembaca web ini yang ingin mulai berinvestasi. Pertanyaannya sebagai berikut: 

"Pak Heze, saya punya modal Rp100 juta. Saya pingin investasi. Saya pingin trading atau investasi di saham. Menurut saran Pak Heze, dengan uang Rp100 juta apakah saya sebaiknya masuk di saham atau diversifikasi di deposito / reksadana?"

Pertama-tama anda harus mengetahui profil risiko anda. Saham memang memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan reksadana apalagi deposito yang sifatnya hanya pasif income. Namun saham juga memiliki potensi profit yang lebih besar ketimbang deposito atau reksadana. 

Jadi kalau anda sudah yakin untuk masuk di saham (entah anda mau putar duit anda untuk trading jangka pendek atau investasi), maka pertanyaan selanjutnya: Perlukah membagi modal untuk saham dan deposito / reksadana? 

Saran saya, kalau anda punya modal besar, anda boleh pertimbangkan untuk membagi modal untuk trading / investasi saham dan untuk investasi di instrumen investasi lainnya. 

Tujuannya supaya anda memiliki pasif income dengan risiko yang lebih rendah (seperti deposito dan reksadana), dan anda juga memiliki instrumen trading / investasi yang bisa menghasilkan return lebih besar (saham). 

Bagaimaan cara membagi modal untuk saham dan deposito / reksadana? Berikut saya berikan ilustrasi / contoh membagi modal untuk trading / investasi saham dan deposito (anda bisa menjadikannya sebagai referensi anda): 

Investasi saham dan deposito
Jika anda punya modal besar (harus modal menganggur), anda bisa melakukan alokasi modal seperti diatas, misalnya anda lakukan alokasi 50% untuk saham, dan 50% deposito. 

Kalau anda lebih suka trading saham, anda bisa alokasikan modal lebih misalnya 60% untuk saham dan sisanya deposito. Kalau anda tipikal orang yang konservatif, anda bisa alokasikan modal lebih banyak untuk deposito, misalnya 60%-70% deposito dan sisanya saham. 

Pada tabel diatas, saya menuliskan bahwa jika anda ingin trading saham, alokasikan modal 'Rp3 juta trading, sisanya untuk suntik modal'. Mengapa demikian? 

Karena jika anda masih pemula di dunia saham, saya menyarankan anda untuk trading dengan modal kecil, meskipun mungkin anda sudah punya duit gede. 

Di pos ini: Modal Ideal Trading Saham, saya juga menuliskan modal ideal trading saham untuk pemula minimal adalah Rp1-3 juta terlebih dahulu. 

Hal ini karena untuk mendapatkan profit di saham, anda harus melakukan analisa mulai dari analisa teknikal (membaca chart), analisa fundamental dan memilih saham2 yang layak untuk dibeli. Baca juga: Cara Memilih Saham yang Tepat untuk Dibeli. 

Dengan menggunakan modal relatif kecil, maka psikologis anda akan lebih tenang, sehingga anda bisa mengambil keputusan trading yang jauh lebih berkualitas. 

Nah, jika anda sudah mulai bisa menghasilkan profit dengan modal Rp1-3 juta, anda baru disarankan untuk menambah modal trading anda secara bertahap melalui sisa modal yang anda miliki tadi. 

Itulah contoh cara melakukan diversifikasi modal untuk saham dan deposito / reksadana. Pos ini saya tulis karena memang harus diakui walaupun tidak wajib, diversifikasi instrumen investasi itu terkadang juga diperlukan, terutama untuk anda yang ingin mengembangkan investasi di beberapa instrumen. 

Tujuannya seperti yang saya tuliskan tadi: Anda punya pasif income yang risikonya sangat kecil, dan anda juga punya kesempatan mentradingkan saham (lebih aktif) dengan potensi return yang lebih tinggi. 

UNTUK ANDA YANG PUNYA MODAL KECIL 

Tidak semua orang memiliki modal besar. Buat anda memiliki modal yang masih relatif kecil misalnya Rp1-5 juta, maka ada baiknya anda masukkan dahulu full di saham (sesuaikan juga dengan profil risiko masing2). Anda tidak perlu melakukan diversifikasi investasi, misalnya masuk di deposito. 

Apalagi di beberapa bank, setoran awal minimal deposito adalah Rp8 juta. Maka tentu saja dengan modal kecil anda akan cenderung susah untuk diversifikasi. Diversifikasi investasi dengan modal kecil juga berpotensi menyebabkan return anda tidak maksimal. 

Jadi untuk anda yang punya modal kecil, modal kecil lebih bagus untuk diputar di trading saham (tentunya dengan memilih saham2 yang bagus), supaya modal kecil anda bisa berkembang jauh lebih banyak. 

Setelah anda memiliki modal besar (katankanlah Rp50 juta atau diatas Rp100 juta), barulah anda bisa pertimbangkan untuk diversifikasi sesuai dengan profil risiko anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Trading Saham dengan Modal Rp5 Juta

Trading Saham dengan Modal Rp5 Juta

Beberapa waktu lalu, saya mendapatkan pertanyaan dari trader pemula tentang modal awal untuk trading saham. Trader pemula tersebut sudah menyiapkan modal Rp5 juta (idle money yang benar2 disiapkan buat trading). Trader bertanya: 

"Pak apakah dengan modal Rp5 juta terlalu besar buat pemula? Atau sebaliknya terlalu kecil? Menurut pengalaman Pak Heze, berapa modal awal yang ideal buat pemula?"

Untuk pemula, modal awal Rp5 juta memang masih cenderung terlalu tinggi. Kalau anda pemula, saran saya mulailah dengan modal minimal Rp1-3 juta. Saya sudah pernah membahasnya juga disini: Berapa Modal Awal Trading Saya? 

Jangan menggunakan modal kurang dari Rp1 juta. Tujuannya adalah supaya anda bisa memilih saham-saham yang kualitasnya bagus. 

Oke kembali lagi.. Jadi kalau anda sudah bekerja, anda sudah punya tabungan yang cukup banyak, lalu anda memulai buka rekening saham dan trading. Sekilas modal Rp5 juta tidak akan terlalu besar dan tidak sulit untuk anda. 

Tapi biar bagaimanapun juga, kalau anda baru memulai trading saham, itu berarti saham adalah sesuatu yang BARU untuk anda. Anda masih harus banyak belajar. Banyak adaptasi.  Anda harus bisa melakukan diversifikasi saham dan m0dal anda dengan baik. Apalagi pergerakan pasar saham cukup fluktuatif. 

Ada banyak pilihan saham yang bisa anda tradingkan. Namun tidak semua saham layak untuk trading. Pelajari juga: Cara Menemukan Saham Bagus untuk Trading. 

Maka dari itu, dengan mempertimbangkan hal-hal diatas itu tadi, maka saya menyarankan pada anda untuk menggunakan modal yang lebih kecil buat trading, yaitu mulailah dengan modal Rp1-3 juta. 

Hal ini juga bertujuan supaya secara psikologis anda lebih tenang. Terlebih lagi, anda masih harus belajar melakukan screening saham, memilih saham yang benar, diversifikasi yang tepat. Sebagai pemula, tentu anda butuh waktu untuk bisa mempraktikkan analisa2 dalam trading ini. 

Modal kecil akan membuat anda lebih tenang dalam melakukan analisa. Untuk pemula, modal yang lebih kecil dapat lebih mengontrol anda untuk tidak membeli terlalu banyak saham diluar rasionalitas anda (misalnya anda ingin untung cepat, anda ingin kaya dalam semalam dari saham).  

Nah, kalau ternyata dengan modal awal Rp1-3 juta portofolio anda bisa bertumbuh, barulah anda boleh menambah 'sisa modal' yang sudah anda cadangkan sebelumnya, sehingga modal trading anda sekarang menjadi Rp5 juta. 

Dan tentu saja, modal Rp5 juta ini boleh anda tambah terus, asalkan anda sudah bisa menghasilkan profit, anda sudah bisa mengelola modal anda, anda sudah bisa memilih saham yang layak untuk trading. Penambahan modal hendaknya dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan anda masing-masing.

Banyak trader pemula yang saya temui masih kesulitan mengelola modal trading Rp1 juta. Bahkan banyak trader yang menggunakan modal dibawah itu, masih kerap kali bingung dalam hal memilih saham. 

Jadi pos ini menuju pada satu kesimpulan: Walaupun anda sudah memiliki modal Rp5 juta dan siap untuk ditradingkan, saya menyarankan pada anda untuk gunakan modal Rp1-3 juta terlebih dahulu. 

Karena tujuan awal anda belajar saham adalah untuk menekan kerugian (belajar tidak rugi), maka gunakanlah modal sekecil mungkin. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Trading Saham dengan Modal Rp5 Juta

Trading Saham dengan Modal Rp5 Juta

Beberapa waktu lalu, saya mendapatkan pertanyaan dari trader pemula tentang modal awal untuk trading saham. Trader pemula tersebut sudah menyiapkan modal Rp5 juta (idle money yang benar2 disiapkan buat trading). Trader bertanya: 

"Pak apakah dengan modal Rp5 juta terlalu besar buat pemula? Atau sebaliknya terlalu kecil? Menurut pengalaman Pak Heze, berapa modal awal yang ideal buat pemula?"

Untuk pemula, modal awal Rp5 juta memang masih cenderung terlalu tinggi. Kalau anda pemula, saran saya mulailah dengan modal minimal Rp1-3 juta. Saya sudah pernah membahasnya juga disini: Berapa Modal Awal Trading Saya? 

Jangan menggunakan modal kurang dari Rp1 juta. Tujuannya adalah supaya anda bisa memilih saham-saham yang kualitasnya bagus. 

Oke kembali lagi.. Jadi kalau anda sudah bekerja, anda sudah punya tabungan yang cukup banyak, lalu anda memulai buka rekening saham dan trading. Sekilas modal Rp5 juta tidak akan terlalu besar dan tidak sulit untuk anda. 

Tapi biar bagaimanapun juga, kalau anda baru memulai trading saham, itu berarti saham adalah sesuatu yang BARU untuk anda. Anda masih harus banyak belajar. Banyak adaptasi.  Anda harus bisa melakukan diversifikasi saham dan m0dal anda dengan baik. Apalagi pergerakan pasar saham cukup fluktuatif. 

Ada banyak pilihan saham yang bisa anda tradingkan. Namun tidak semua saham layak untuk trading. Pelajari juga: Cara Menemukan Saham Bagus untuk Trading. 

Maka dari itu, dengan mempertimbangkan hal-hal diatas itu tadi, maka saya menyarankan pada anda untuk menggunakan modal yang lebih kecil buat trading, yaitu mulailah dengan modal Rp1-3 juta. 

Hal ini juga bertujuan supaya secara psikologis anda lebih tenang. Terlebih lagi, anda masih harus belajar melakukan screening saham, memilih saham yang benar, diversifikasi yang tepat. Sebagai pemula, tentu anda butuh waktu untuk bisa mempraktikkan analisa2 dalam trading ini. 

Modal kecil akan membuat anda lebih tenang dalam melakukan analisa. Untuk pemula, modal yang lebih kecil dapat lebih mengontrol anda untuk tidak membeli terlalu banyak saham diluar rasionalitas anda (misalnya anda ingin untung cepat, anda ingin kaya dalam semalam dari saham).  

Nah, kalau ternyata dengan modal awal Rp1-3 juta portofolio anda bisa bertumbuh, barulah anda boleh menambah 'sisa modal' yang sudah anda cadangkan sebelumnya, sehingga modal trading anda sekarang menjadi Rp5 juta. 

Dan tentu saja, modal Rp5 juta ini boleh anda tambah terus, asalkan anda sudah bisa menghasilkan profit, anda sudah bisa mengelola modal anda, anda sudah bisa memilih saham yang layak untuk trading. Penambahan modal hendaknya dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan anda masing-masing.

Banyak trader pemula yang saya temui masih kesulitan mengelola modal trading Rp1 juta. Bahkan banyak trader yang menggunakan modal dibawah itu, masih kerap kali bingung dalam hal memilih saham. 

Jadi pos ini menuju pada satu kesimpulan: Walaupun anda sudah memiliki modal Rp5 juta dan siap untuk ditradingkan, saya menyarankan pada anda untuk gunakan modal Rp1-3 juta terlebih dahulu. 

Karena tujuan awal anda belajar saham adalah untuk menekan kerugian (belajar tidak rugi), maka gunakanlah modal sekecil mungkin. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.