Belajar Saham: Kapan Waktu Tepat Investasi Saham?

Belajar Saham: Kapan Waktu Tepat Investasi Saham?

Banyak yang mengatakan bahwa investasi saham dimulai ketika sudah punya modal. Tapi kalau anda dan saya ingin lebih kritis dalam investasi saham, maka kita semua tahu bahwa investasi saham itu bukan hanya bicara soal modal / uang.

Faktanya, banyak investor saham yang mengeluhkan investasi saham jangka panjang justru rugi. Saya juga sering membaca pendapat2 investor yang memiliki stigma negatif tentang nabung saham, karena tidak sedikit investor yang nabung saham berujung pada penurunan saham yang berangsur. 

Oleh karena itu, kalau anda ingin memutuskan investasi saham, anda juga harus melakukan investasi di waktu yang lebih tepat. Artinya, jangan sekedar investasi ketika sudah ada duit, tetapi anda harus mempertimbangkan juga analisis-analisis penting di pasar saham. 

Untuk menjawab kapan waktu yang tepat investasi saham, anda bisa mempertimbangkan beberapa hal berikut: 

1. Kondisi pasar saham 

Lesu tidaknya kondisi market. Tren IHSG yang terjadi saat itu, akan sangat mempengaruhi bagus tidaknya anda masuk market (investasi). Kondisi market juga dapat anda pertimbangkan apakah anda akan membeli saham dalam jumlah besar, atau membeli saham sedikit, atau bahkan tidak membeli saham sama sekali. 

Ketika tren market sedang bearish, anda bisa mempertimbangkan untuk menginvestasikan saham dengan jumlah yang sedikit. Jika anda beranggapan bahwa market masih belum mendukung, anda juga bisa memutuskan untuk tidak membeli saham, meskipun mungkin saat itu anda sudah ada modal.

Sehingga, ketika market masih bearish, anda masih punya modal untuk membeli saham di harga yang murah. Saatnya kondisi market mulai bagus, anda tinggal panen hasilnya. 

Hal ini juga berlaku ketika anda nabung saham. Nabung saham hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi market, kondisi harga saham saat itu. 

Di pos berikut: Nabung Saham, Kok Tambah Rugi? Saya juga sudah menuliskan bahwa salah satu faktor rugi dalam nabung saham adalah investor membeli saham tanpa pertimangan2 yang matang alias hanya asal setor modal. 

2. Fundamental perusahaan 

Investasi saham harus dilakukan dengan mempertimbangkan fundamental perusahaan. Belilah saham yang perusahaannya memiliki fundamental yang baik. Selain itu, anda juga harus memperhatikan valuasi saham. 

Apabila valuasi saham sudah terlalu tinggi (dan harga sahamnya juga sudah sulit untuk naik), anda bisa mempertimbangkan untuk menunggu harga saham turun / diskon. Baca juga salah satu analisis valuasi saham disini: Price Earning Ratio (PER) Saham. 

Kalau anda belum menemukan saham-saham yang fundamentalnya ada baiknya anda tidak terburu melakukan investasi. Banyak pemula yang masih dalam tahap belajar, dan belum menemukan saham untuk investasi, investor pemula langsung investasi dengan cara mengikuti saran 'para pakar'. 

Cara-cara seperti inilah yang pada akhirnya membuat investor saham rugi dalam investasi, karena membeli saham di saat yang tidak tepat, dan tidak memperhatikan fundamental sebelum membeli.

Jadi dua hal itulah yang perlu anda perhatikan dan analisis sebelum anda memutuskan untuk investasi: Kondisi market saat itu dan fundamental & valuasi saham. 

INVESTASI SAHAM = JANGKA PANJANG, BUKAN JANGKA PENDEK

Ingatlah juga bahwa orientasi anda investasi saham adalah untuk jangka panjang. Nah, kalau saham anda masih turun dalam jangka pendek (misalnya 1-2 bulan), maka anda nggak perlu ambil pusing selama fundamental perusahaan baik, dan anda membeli dengan analisa-analisa itu tadi (bukan hanya asal membeli saat ada modal). 

Investasi saham itu ibarat anda panen keuntungan dalam jangka panjang (diatas 1 tahun). Jadi  anda nggak usah peduli dengan naik-turunnya harga saham jangka pendek. Anda tetap fokus pada fundamental jangka panjang dan jangan panic selling ketika market masih belum bergerak bullish. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Belajar Saham: Investasi Saham Jangka Panjang

Belajar Saham: Investasi Saham Jangka Panjang

Pada beberapa tulisan saya sebelumnya, bisa anda baca disini: Strategi & Cara Investasi Saham dan Belajar Investasi Saham untuk Pemula, kita sudah membahas tentang apa saja yang harus anda pelajari jika anda ingin memulai investasi saham. 

Jika anda sudah memahami apa saja yang perlu dipelajari dalam investasi, kini anda juga harus memahami poin-poin penting dalam investasi saham. Banyak investor saham yang masih salah persepsi dengan "investasi saham". 

Maka dari itu, kita akan bahas di pos ini. Dalam investasi saham, terdapat poin-poin penting yang harus anda pahami, yaitu sebagai berikut: 

1. Membeli saham = membeli perusahaan 

Dalam investasi saham, membeli saham berarti anda membeli (kepemilikan) perusahaan. Dengan kata lain, anda ikut menjadi bagian dari perusahaan. Tentu saja, yang anda harapkan pasti adalah profit jangka panjang. 

Dengan investasi saham, anda mengharapkan untuk bisa dapat keuntungan dari kenaikan harga saham jangka panjang, termasuk dividen itu sendiri (jika anda pengincar dividen). 

Itu artinya, belilah perusahaan yang punya kinerja sehat (laporan keuangan), dan belilah perusahaan yang anda pahami. Ketika investasi, anda harus paham produk perusahaan tersebut, anda harus paham tata kelolanya, anda harus paham apakah produk perusahaan mudah ditemui secara umum. 

Banyak investor yang tidak melakukan analisis perusahaan secara komprehensif sebelum investasi. Akhirnya investor hanya membeli saham berdasarkan analis, berdasarkan kata Si A, kata "pakar". 

Kalau anda investasi saham namun tidak tahu perusahaan apa yang anda simpan, ini ibaratnya anda membeli barang namun anda tidak tahu kegunaan barang yang anda beli. 

2. Orientasi jangka panjang, bukan jangka pendek 

Kebanyakan investor yang terburu menjual saham ketika harga sahamnya baru naik 10% dalam satu bulan. Padahal orientasi investasi saham itu adalah untuk jangka panjang (minimal 1 tahun).

Kalau saham baru naik dua minggu dan anda take profit, maka anda bukan melakukan investasi, tapi anda melakukan aktivitas trading. 

Seorang investor harus memiliki kesabaran dan tekad untuk menyimpan saham, dan tidak terburu menjual walaupun anda sudah profit diatas kertas (floating profit). 

Jika anda tidak tahan untuk menjual saham yang naik beberapa persen, maka anda harus pertimbangkan kembali, apakah anda lebih cocok menjadi investor atau trader saham.  

3. Investasi bisa dilakukan dengan membeli saham secara bertahap 

Membeli saham dengan tujuan investasi tidak harus dilakukan dengan sekali beli dengan modal besar. Investasi saham bisa dilakukan dengan modal kecil, dengan membeli secara bertahap. 

Anda bisa menerapkan praktik nabung saham untuk investasi. Baca juga tentang nabung saham yang pernah saya tulis disini: Penjelasan Cara Menabung Saham.  

Jadi untuk anda yang punya modal kecil, anda tidak perlu memaksakan menunggu duit anda banyak / kaya baru investasi. Anda bisa membeli saham bertahap. 

Poin-poin penting dalam investasi ini perlu anda terapkan jika anda ingin membeli saham untuk jangka panjang. Persepsi investasi saham yang benar, juga sangat mempengaruhi keputusan anda dalam memilih saham yang berkualitas. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Belajar Investasi Saham untuk Pemula

Belajar Investasi Saham untuk Pemula

Banyak pertanyaan teman-teman yang ingin memulai investasi saham, namun masih belum paham apa saja yang harus dipelajari. Investasi saham berarti anda membeli saham untuk disimpan dalam jangka panjang (minimal satu tahun). 

Itu artinya, dalam investasi saham, anda harus bisa memilih saham-saham yang punya kinerja bagus, karena saham2 yang memiliki kinerja baik, harga sahamnya punya potensi naik dalam jangka panjang. 

Bagi anda investor pemula, berikut adalah hal-hal yang harus anda pelajari agar anda bisa mengambil keputusan investasi saham: 

1. Analisis fundamental: Mempelajari perusahaan 

Untuk bisa memilih saham yang baik, anda sebagai investor saham harus bisa mempelajari perusahaan apa yang ingin anda beli sahamnya. Pelajari tata kelola perusahaan. Pelajari analisis sektoral. Pelajarilah apakah sektor perusahaan sedang bermasalah atau tidak. 

Pelajari apakah sektor perusahaan sedang booming. Pelajari ketersediaan produk2 perusahaan di pasar. Artinya, untuk memilih perusahaan dalam investasi, anda bukan hanya melihat kinerja, tetapi ukuran2 kualitatif ini juga perlu anda perhatikan. 

Poin penting ini yang terkadang dilewatkan oleh investor saham pemula. Oleh karena itu, dalam investasi, anda harus memahami perusahaan yang ingin anda beli sahamnya. 

2. Analisis fundamental: Belajar laporan keuangan 

Analisis fundamental berikutnya barulah anda bisa pelajari kinerja keuangan melalui laporan keuangan perusahaan. Anda bisa mencarinya melalui situs IDX. Baca juga: Cara Mendapatkan Laporan Keuangan Perusahaan

Melalui laporan keuangan, anda bisa mengetahui kondisi sehat tidaknya perusahaan, sehingga disitulah anda bisa memutuskan apakah suatu perusahaan layak investasi atau tidak melalui kinerja keuangannya. 

3. Analisis fundamental: Valuasi saham 

Karena anda membeli saham, maka dalam investasi saham anda harus memahami valuasi saham. Valuasi saham bertujuan untuk mengetahui mahal murahnya harga saham perusahaan. 

Kalau secara valuasi saham perusahaan sudah terlalu mahal, maka ada baiknya anda menunggu momen yang tepat untum investasi, salah satunya menunggu mayoritas valuasi saham menjadi murah / diskon. 

Salah satu analisis untuk valuasi saham yang paling banyak digunakan adalah Price Earning Ratio (PER). Anda bisa pelajari disini: Analisis Fundamental Saham: Price Earning Ratio (PER). 

Dengan memahami kondisi harga saham perusahaan itu sendiri melalui valuasinya, anda bisa memutuskan apakah akan membeli saham dalam jumlah lebih banyak, membeli sedikit dulu, atau wait and see. 

4. Mengelola modal dan diversifikasi saham untuk pemula 

Dalam investasi saham, anda tidak hanya sekedar menganalisis perusahaan. Anda harus bisa melakukan manajemen modal anda dengan bijak, termasuk diversifikasi saham untuk investasi. 

Sebagai pemula, gunakan modal kecil untuk investasi di kisaran Rp500 ribu - Rp3 juta tergantung saham yang anda beli. Walaupun anda memiliki modal besar, karena anda masih pemula, anda harus memulai secara bertahap, agar psikologis anda bisa lebih terkontrol dalam investasi. 

Mengelola dan diversifikasi saham harus anda terapkan baik untuk investor maupun trader jangka pendek. Kalau anda sering berkunjung ke web Saham Gain ini, saya sudah sering membahas tentang pentingnya modal dan diversifikasi saham untuk pemula. 

5. Nabung saham 

Jika modal anda masih sedikit, anda bisa menerapkan investasi dengan cara nabung saham alias membeli saham yang sama secara bertahap. Kalau anda ingin mengetahui ilustrasi nabung saham, saya pernah mengulasnya disini: Penjelasan Cara Menabung Saham. 

Itulah 5 hal penting yang harus anda pelajari dan praktikkan terutama untuk anda yang ingin memulai investasi saham (investasi saham untuk pemula).

Poin-poin yang saya tuliskan diatas ini memang kedengarannya basic banget. Tapi justru itulah praktik2 dan analisa fundamental yang perlu anda pelajari, karena nantinya akan anda pakai terus dalam memilih saham. 

Jangan sampai anda belum memiliki ilmu analisis fundamental, namun anda sudah berangan-angan untuk kaya seperti Warren Buffet. Jadi, pelajari dan terapkan dulu kelima poin tersebut untuk investasi saham.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Strategi & Cara Investasi Saham

Strategi & Cara Investasi Saham

Membeli dan menyimpan saham untuk investasi dapat menghasilkan keuntungan jangka panjang (diatas 1 tahun) dari saham-saham yang anda beli. Dengan investasi saham, anda bisa mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham yang lebih masif, serta dividen sebagai 

Banyak anggapan salah bahwa dengan "Kalau mau untung, jangan trading jangka pendek, simpan saja saham untuk jangka panjang, karena dalam jangka panjang harga pasti akan naik".

Anggapan ini benar, namun kurang tepat. Tidak semua saham harganya bakalan naik dalam jangka panjang. Faktanya, banyak saham yang justru selama tren 1, 3, 5 tahun harga sahamnya cenderung turun. 

Oleh karena itu, investasi saham harus dilakukan dengan cara dan strategi yang benar, bukan hanya sekedar membeli dan menyimpan saham selama mungkin. 

Agar anda bisa menghasilkan keuntungan maksimal dari investasi saham, anda harus memilih saham yang tepat. Kita semua tahu baik dalam trading maupun investasi, tidak semua saham itu layak buat dibeli. 

Berikut adalah strategi dan cara investasi saham yang harus anda terapkan mulai dari investor pemula - expert: 

1. Pahami perusahaan yang ingin anda beli 

Investasi saham sama dengan 'membeli perusahaan'. Itu artinya, anda harus mengerti perusahaan apa yang anda beli. Anda harus pahami produk utama perusahaan, ketersediaan produk di pasar, tata kelola, perusahaan tersebut bergerak di bidang apa, seberapa mudah produk perusahaan ditemukan dan lain2. 

Kalau anda investasi saham tetapi anda tidak tahu perusahaan apa yang anda beli, itu ibaratnya anda membeli barang tetapi anda tidak tahu kegunaan dan mengapa anda membeli barang tersebut. 

Pada akhirnya kalau anda investasi saham dan tidak mengerti dengan baik saham apa yang anda beli, anda justru akan meningkatkan risiko dalam investasi saham. 

2. Analisis fundamental kuantitatif (analisa laporan keuangan)

Investasi saham berarti anda harus mengetahui kinerja perusahaan. Belilah perusahaan yang punya kinerja baik dan sehat, karena investor saham akan mengincar perusahaan yang kinerjanya sehat. 

Untuk mengetahui kinerja perusahaan, anda harus melakukan analisis laporan keuangan, baik analisis laporan posisi keuangan hingga laporan laba rugi, ekuitas dan ukuran2 rasio keuangan untuk menilai apakah perusahaan layak investasi atau tidak. 

3. Pilih perusahaan terbaik di sektornya

Anda harus membandingkan kinerja keuangan satu perusahaan dengan perusahaan2 lain di satu sektor industrinya. Dari situlah anda bisa melihat saham mana yang terbaik dan layak diinvestasikan. 

Pilihlah perusahaan yang memiliki kinerja terbaik di sektornya. Kalau anda tipikal investor yang mencari saham2 growth, maka carilah perusahaan yang punya pertumbuhan paling baik di sektor industri tersebut. 

4. Manajemen modal dengan benar 

Sukses dalam investasi saham harus dilakukan dengan manajemen modal yang benar. Manajemen modal berarti anda harus diversifikasi saham yang layak, menambah modal dengan cara yang benar, dan jangan rakus dalam investasi saham. 

Manajemen modal bukan hanya bicara tentang besar kecilnya modal anda, tetapi pengelolaan modal seperti yang saya sebutkan diatas tadi. Tanpa manajemen modal, portofolio saham anda tidak akan bisa berkembang secara optimal. 

5. Orientasi pada jangka panjang

Investasi saham adalah menyimpan saham untuk jangka panjang. Artinya, dalam investasi anda harus memiliki orientasi dan tujuan jangka panjang. Kalau saham anda baru naik 1 minggu, jangan dijual. 

Inilah yang sering dilakukan oleh investor saham. Nah, kalau anda tidak tahan dengan fluktuatif harga saham (saham naik sedikit dan anda langsung jual), maka kemungkinan besar anda lebih cocok menjadi trader daripada investor. 

6. Valuasi saham

Sebagai opsi, anda bisa memilih perusahaan yang memiliki valuasi murah di sektor industrinya untuk investasi. Hal ini penting untuk anda yang ingin memilih saham-saham yang harganya sedang murah / terdiskon secara fundamental. 

Enam strategi dan cara investasi saham ini haruslah anda terapkan ketika anda ingin 'membeli perusahaan' untuk disimpan jangka panjang. Jangan lupa untuk selalu menganalisa sendiri perusahaan yang ingin anda beli. Jangan membeli saham hanya karena pendapat orang lain.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Investasi Saham Jangka Panjang, Pasti Untung?

Investasi Saham Jangka Panjang, Pasti Untung?

Dalam dunia saham, kita pasti sering mendengar anjuran: "Jika ingin untung di saham, investasikan saham anda jangka panjang, jangan ditradingkan jangka pendek."

Tidak jarang saya melihat trader-trader jangka pendek yang setelah mengalami rugi atau nyangkut, banyak yang menyarankan agar trader lebih baik beralih menjadi investor saham.

Anjuran-anjuran tersebut didasarkan pendapat bahwa IHSGdalam jangka panjang selalu uptrend. Jadi mayoritas saham harganya juga akan naik dalam jangka panjang. Sedangkan jangka pendek pasti harga saham berfluktuatif, sehingga bisa meningkatkan risiko kerugian yang lebih besar. Benarkah demikian? 

Harus saya akui bahwa investasi saham jangka panjang TIDAK MENJAMIN anda pasti untung. Jangan salah persepsi bahwa dengan menyimpan saham dalam waktu lama, maka saham anda nantinya pasti bakalan naik dalam jangka panjang. 

[Pelajari juga analisis fundamental untuk memilih saham2 yang layak investasi disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert].

Memang untuk meminimalkan risiko di saham, anda bisa mengatasinya, salah satunya dengan memperpanjang time frame menyimpan saham. Menyimpan saham jangka panjang tentu akan lebih meminimalkan fluktuatif ketimbang anda trading jangka pendek.  

Jadi katakanlah anda membeli saham PTBA di harga 2.000. Lalu PTBA turun sampai 1.920. Kalau anda trading, anda mungkin akan mempertimbangkan cut loss di PTBA. Namun kalau anda investasi dan biarkan saja saham anda, PTBA mungkin harganya bakalan balik lagi diatas 2.000, sehingga anda untung. 

Namun harus anda ketahui bahwa tidak semua harga saham naik dalam jangka panjang. Tidak semua saham bisa diterapkan dengan cara seperti itu. Saham2 yang bisa naik dalam jangka panjang adalah saham2 yang memiliki KINERJA FUNDAMENTAL yang BAIK. 

Faktanya, perusahaan2 go public di Indonesia banyak yang kinerjanya jelek, sahamnya tidak likuid, labanya dan aset perusahaan sangat kecil. Sehingga saham2 seperti ini tentu tidak diminati oleh investor saham. 

Anda bisa perhatikan beberapa grafik saham berikut selama jangka waktu 3 tahun: 

Saham BUMI
Saham NIKL


Saham TRAM
Selama jangka waktu panjang (saya ambil time frame 3 tahun), anda bisa lihat bahwa saham2 tersebut justru mengalami tren turun yang tajam. 

Itu hanyalah beberapa contoh saham di Bursa Efek yang harganya turun dalam jangka panjang. Masih ada buanyak saham yang trennya tidak bagus untuk disimpan selama long term. 

Saat ini, kita juga tahu ada banyak saham IPO yang kinerjanya amburadul tapi bisa listing di Bursa, dan pada akhirnya harganya tidak bergerak dalam jangka panjang. 

Jadi kalau anda investasi jangka panjang, tetapi memilih saham yang salah, tentu saja risiko kerugian anda akan lebih tinggi. 

Pos ini menuju pada suatu kesimpulan bahwa investasi jangka panjang sama sekali tidak menjamin anda pasti untung. Jangan mudah termakan 'doktrin': "Kalau mau untung, anda harus investasi bukan trading".

Baik investasi maupun trading bisa memberikan keuntungan asalkan anda menganalisa dengan benar. Anda butuh pengetahuan yang benar untuk memilih saham (analisa fundamental. Sebaliknya, trading dan investasi bisa membuat anda rugi besar jika anda tidak memilih saham yang layak untuk dibeli. 

Jadi beli jual saham itu bukan hanya bicara soal time frame, tetapi anda harus bisa menganalisa lebih dalam saham2 apa yang layak untuk dibeli. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.