Harga Indeks Saham Dunia

Harga Indeks Saham Dunia

Indeks saham dunia seringkali menjadi acuan bagi para trader Indonesia untuk memutuskan apakah trader akan membeli saham atau menahan dulu, atau bahkan menjual saham. Kalau anda ingin tahu indeks saham dunia, anda bisa baca pos saya disini: Kumpulan Indeks Saham Dunia. 

Walaupun bukan acuan utama, namun seringkali indeks saham dunia (yang punya pengaruh besar) memiliki pengaruh terhadap indeks saham kita (IHSG) dan tentunya terhadap mayoritas pergerakan saham. 

Beberapa indeks saham dunia utama seperti Dow Jones, dan indeks saham Asia, seringkali menjadi acuan pergerakan IHSG pada keesokan harinya. Jadi kalau misalnya indeks Dow Jones semalem ditutup anjlok, maka kemungkinan besar IHSG paginya akan koreksi.

Banyak trader yang ingin melihat informasi harga indeks saham dunia, tetapi trader terkadang nggak menemukan informasi tersebut. Di beberapa software online trading, terkadang tidak menampilkan update indeks saham dunia. 

Maka dari itu, anda sebenarnya nggak harus repot cari informasi yang update mengenai harga indeks saham dunia. Anda bisa mencarinya melalui dua situs berikut: Trading View dan Investing. Berikut langkah2nya:

MENCARI HARGA INDEKS SAHAM DUNIA DI SITUS TRADING VIEW

1. Buka situs id.tradingview.com

2. Di halaman beranda sebelah kanan, anda akan menemukan menu ringkasan pasar, sebagai berikut: 


Disitu anda sudah bisa melihat beberapa harga indeks saham dunia. Kalau anda ingin klik lebih banyak informasi indeks saham, anda bisa klik menu "Lebih banyak indeks" (tanda lingkaran hijau). Kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah ini: 


Itulah pergerakan indeks saham dunia, dan bisa anda lihat naik turunnya indeks tersebut di hari itu (kalau hijau berarti naik, kalau merah berarti turun). Anda bisa melihat informasi indeks2 acuan penting seperti DJI, dan bursa saham Asia seperti indeks HSI, STI dan lain2.  



MENCARI HARGA INDEKS SAHAM DUNIA DI SITUS INVESTING 

1. Buka situs: id.investing.com --> pilih menu Indeks Utama


2. Kemudian akan tampil Indeks Dunia Utama sebagai berikut: 

Klik gambar untuk memperbesar

Anda bisa melihat informasi2 harga indeks saham dunia yang update melalui menu tersebut, baik indeks Amerika, IHSG, Asia dan lain2. Sebenarnya anda bisa juga lihat di situs Investing menu sebelah kanan (yang saya beri tanda lingkaran). Namun jika anda ingin melihat tampilan yang lebih lengkap, anda bisa ikuti langkah2 diatas itu tadi. 

So, anda yang ingin cari informasi tentang update indeks saham dunia, anda bisa cari melalui dua situs tersebut. Informasi tentang pergerakan indeks dunia, terutama Dow Jones dan pergerakan mayoritas Bursa Asia, terkadang juga "menentukan" pergerakan IHSG. Baca juga: Makna Indeks Saham Bagi Pemain Saham.       


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Memilih Saham: Indeks IDX High Dividend 20

Memilih Saham: Indeks IDX High Dividend 20

Analis saham, broker, maupun trader seringkali membagikan tentang daftar saham pemberi dividen tertinggi di Bursa Efek. Yang saya maksud adalah saham2 yang terdaftar dalam indeks IDX High Dividend 20.  

Sesuai namanya, IDX High Dividend 20 (IDX HDIV 20) adalah indeks yang berisi 20 saham yang paling rajin membagikan dividen, dan juga nilai dividennya paling tinggi (berdasarkan dividend per share dan dividend yield-nya).   

Tujuan dibentuknya indeks IDX High Dividend 20 sudah jelas, yaitu untuk memberikan kemudahan bagi investor / trader yang mau mengincar keuntungan dari dividen, supaya bisa lebih mudah memetakan saham2 mana di Bursa Efek yang dividennya paling menguntungkan.  

Harus diakui, banyak sekali emiten yang membagi dividen (hampir) tiap tahun, bahkan tiap tahun ada ratusan saham yang bagi dividen. Tapi apakah semua saham tersebut layak diincar? 

Tentu saja tidak. Nah, banyak kita temui saham2 yang meskipun hampir tiap tahun bagi dividen, tapi nilai dividennya sangat kecil, dan sahamnya juga nggak likuid. 

Saya sering dapat pertanyaan dari para trader saham: "Pak Heze, saham apa yang bagi dividen rutin, yang harga sahamnya juga bagus? Soalnya saya sering terjebak beli saham yang rajin bagi dividen, tapi sahamnya ternyata tidak likuid"

Di pos ini anda sudah menemukan jawabannya. Anda bisa mengacu pada saham2 yang masuk di IDX High Dividend 20 tersebut. Apa saja saham2nya? Anda bisa cari di Google. Banyak kok yang menyediakan informasi tentang daftar IDX High Dividend 20 ini. 

Umumnya, saham2 yang masuk di indeks ini adalah saham2 blue chip, yang kinerjanya mapan, sehingga saham2 yang masuk di IDX High Dividend 20 mayoritas merupakan saham2 yang juga layak untuk trading. 

Beberapa contoh saham yang rutin ada di indeks ini adalah ITMG, BBRI, HMSP, GGRM, BBCA dan lain2. Yup, saham2 tersebut kalau anda perhatikan, secara technical analysis juga bagus buat trading. 

Dengan adanya IDX High Dividend 20, anda para dividend seeker, bisa lebih mudah 'mempersempit' target anda untuk mencari dividen. 

Sama seperti indeks2 saham yang dibuat oleh Bursa Efek, misalnya Indeks LQ45, Indeks IDX80, indeks IDX High Dividend 20 ini juga diperbaharui tiap beberapa bulan (6 bulan). Jadi bisa saja, saham yang masuk di IDX High Dividend 20 periode ini, tidak masuk di periode mendatang. 

O iya, untuk strategi membeli dividen ini, tentu tidak oleh dilakukan asal-asalan, terutama anda yang orientasi main sahamnya jangka pendek (trader saham). Karena ada yang namanya dividend trap di saham. Anda bisa baca-baca lagi tulisan saya disini: Dividend trap Saham dan Cara Mengatasinya. 

Oke itu saja mungkin yang bisa saya share pada anda tentang dividen. Anda sekarang nggak perlu repot-repot memetakan saham2 mana yang bagi dividen, soalnya anda bisa 'mencontek' indeks ini. 

Saham2 di indeks IDX High Dividend 20 bisa anda jadikan juga untuk acuan trading (dengan melihat momentum tentunya) maupun untuk nabung saham, karena saham2 ini memiliki kinerja yang mapan dalam jangka panjang (kalau nggak mapan, nggak mungkin bisa bagi dividen gede, apalagi rutin), kapitalisasi pasarnya gede, dan likuiditasnya juga bagus.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Main Saham Indonesia atau Saham Luar Negeri: Pengalaman Pemain Saham

Main Saham Indonesia atau Saham Luar Negeri: Pengalaman Pemain Saham

Saya sering mendapat pertanyaan dari rekan2 trader: Bung Heze, enaknya main saham Indonesia atau saham luar negeri ya? Mana yang recommended? Jawaban saya sih biasanya simpel saja. Kalau anda orang Indonesia dan tinggal di Indonesia, harusnya anda mulai mencoba main saham Indonesia. Dan sebaliknya. 

"Tapi Bung Heze, katanya saham luar negeri (terutama Bursa AS) jauh lebih likuid daripada saham Indonesia?" Tanya anda penasaran 

Kata siapa lebih likuid? Tapi, kalau anda punya statement bahwa Bursa saham negara2 maju, terutama AS lebih likuid, kali ini saya SANGAT SETUJU. Mengapa demikian? Ada beberapa alasan yang mendasarinya.

Pertama, dari jumlah emiten saja perusahaan Indonesia yang go  public jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan Singapura, Amerika, Tiongkok dan negara2 maju lainnya. Minimnya jumlah perusahaan public, tentu berpengaruh pada likuid tidaknya transaksi di Bursa saham. Dari sekian perusahaan go public di Indonesia, sebagian diantaranya bahkan memiliki kinerja fundamental yang buruk dan biasa2 saja. Jadi, ya gimana mau se-likuid Bursa luar negeri?

Mau tahu alasan yang lebih teknis dan praktik? Tentunya, di bursa saham Indonesia tidak banyak saham2 likuid, karena investor hanya main di saham2 yang terkenal (LQ45 dan blue chip). Sehingga, kalau anda mau main scalping trading di Bursa saham Indonesia, bisa membuat anda stres sendiri.

Kurang likuidnya Bursa saham Indonesia, membuat trader sulit menjadikan trading saham untuk scalping. Di Bursa saham Amerika anda akan lebih mudah scalping-an karena transaksi saham di AS jauh lebih volatil. Hal ini juga didukung dengan jumlah investor saham di luar negeri yang sangat besar ketimbang pemain saham di Bursa Indonesia. 

Dari pengalaman saya main saham, saya hanya berani men-tradingkan saham2 yang memang chart dan pola pergerakannya jelas, serta likuid (contohnya adalah saham LQ45, saham blue chip dan saham2 lapis dua). Itupun jumlahnya hanya puluhan saja.

Di Bursa saham Indonesia, sebagian besar saham sangat tidak likuid dan buanyaak sekali saham2 yang tidak diperjualbelikan. Istilah "bekennya": Cuman numpang nama di Bursa Efek. 

Sedangkan kalau saya melihat posisi top stocks saham pada awal market buka (sekitar jam 09.05), dan saya melihat ada saham yang tiba2 sudah naik 7%, ternyata saat lihat chartnya yang amburadul.. Ampunn dahhh.. Saya nggak pernah berani beli sahamnya. Anda pemain saham, pasti mengerti maksud saya.    

Berarti apakah Bursa saham luar negeri lebih menguntungkan? Tanya anda 

Siapa bilang? Anda jangan terdoktrin dengan kata-kata "luar negeri". Orang Indonesia ketika mendengar kata-kata luar negeri, kesannya selalu "wah" banget. Padahal, luar negeri belum tentu bagus (kalau dalam komteks saham, main saham luar negeri belum tentu bisa menjamin anda bisa profit lebih banyak dan besar). 

Maksud saya begini, kalau anda tidak memahami cara trading, psikologis dan pola pergerakan saham2 luar negeri yang cenderung jauh lebih likuid dan dinamis, artinya sama saja anda tidak akan bisa mendapatkan keuntungan. Yang ada, anda malah buntung. 

Jadi, main saham Indonesia atau luar negeri kembali lagi pada diri anda masing-masing. Mau main saham "lokal" atau "asing", anda harus tetap mengasah kemampuan trading anda. Saham-saham di Amerika memang jauh lebih likuid daripada Indonesia. Namun, tidak ada jaminan bahwa main saham luar negeri bisa lebih untung daripada main saham lokal, dan juga sebaliknya.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Analisis Teknikal Sektor Saham

Analisis Teknikal Sektor Saham

Beberapa waktu lalu ada rekan trader yang bertanya melalui email. Pertanyaanya sebagai berikut: 

"Selamat sore pak Heze. Pak apakah kita bisa mengetahui analisis teknikal sektor-sektor saham? Kalau saham kita bisa melihat analisis teknikalnya. Apakah sektor, misalnya sektor finance, apakah ada analisis teknikalnya karena tidak ada kodenya?"

Banyak rekan-rekan yang ingin mengamati analisa teknikal dari satu sektor saham tertentu namun belum memahami caranya. Sebenarnya melalui software online trading, anda bisa melihat analisa teknikal seluruh sektor saham. 

Untuk bisa melihat analisis teknikal sektor saham, pertama-tama anda harus memahami kode setiap sektor saham. Di pasar saham Indonesia, ada 10 sektor saham utama.  

Saya sudah pernah menuliskan kode sektoral saham lengkap (10 sektor utama di Bursa Efek Indonesia) pada pos berikut ini: 10 Sektor Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Jadi kalau anda ingin melihat analisis teknikal seluruh perusahaan di sektor keuangan, anda tinggal ketikkan kode saham sektoralnya yaitu FINANCE. Kalau anda ingin melihat analisis teknikal di sektor manufaktur, ketikkan kode sektoralnya yaitu MANUFACTUR. Lalu akan muncul analisis grafiknya. Contohnya seperti berikut ini: 

Grafik saham sektor Finance

Grafik saham sektor manufaktur
PENTINGNYA ANALISIS TEKNIKAL SEKTOR SAHAM 

Tidak semua trader melihat analisa teknikal sektor saham. Biasanya kalau kita trading, kita akan melihat langsung saham-saham spesifik yang akan kita incar.

Namun sebagian trader / investor mungkin membutuhkan analisis sektor saham. Analisis sektor saham berguna untuk MELIHAT ANALISA TREN SEKTOR SAHAM TERTENTU. 

Sektor saham yang sedang lesu, biasanya memiliki tren turun yang tajam dan diikuti dengan saham2 di sektor tersebut yang downtrend dalam jangka pendek-menengah. Hal ini pernah terjadi pada sektor pertambangan (Kode saham sektoralnya: MINING). 

Sehingga kalau anda ingin melihat lesu tidaknya suatu sektor saham melalui analisis teknikalnya, sebagai dasar untuk membeli saham di sektor tersebut (untuk disimpan selama 1 bulan lebih), anda bisa melihatnya melalui cara-cara yang sudah saya sebutkan diatas tadi.  

Selain itu, kalau mayoritas saham di sektor tertentu harganya pada turun terus, atau pergerakannya tidak seperti biasanya, maka ada baiknya anda lihat tren sektoralnya seperti apa dan berita-berita yang ada di sektor tersebut, sehingga anda bisa memutuskan apakah modal trading anda, akan anda tradingkan lebih banyak di sektor tersebut atau tidak. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

10 Sektor Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI)

10 Sektor Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Di Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat 10 sektor saham, dan di dalam 10 sektor saham tersebut masih dibagi lagi menjadi berbagai macam sub sektor saham. Kalau anda ingin mencari sub sektor saham, anda bisa pelajari caranya di pos berikut: Cara Mencari Sektor dan Sub Sektor Saham. 

Banyak rekan-rekan yang belum memahami sektor saham yang ada di BEI. Oleh karena itu, di pos ini saya ingin memberikan penjelasan detail mengenai daftar 10 sektor saham di BEISektor saham di BEI sering disebut sebagai INDEKS SEKTORAL saham. Berikut daftar-daftarnya:

1. Indeks sektor pertanian (AGRI)
2. Indeks sektor pertambangan (MINING)
3. Indeks manufaktur (MANUFACTUR) 
4. Indeks sektor aneka industri (MISC-IND)
5. Indeks sektor industri barang konsumsi (CONSUMER)
6. Indeks sektor porperti (PROPERTY) 
7. Indeks sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi (INFRASTRUC)
8. Indeks sektor keuangan (FINANCE)
9. Indeks sektor perdagangan, jasa dan investasi (TRADE)
10. Indeks sektor industri dasar dan kimia (BASIC-IND) 

Itulah 10 sektor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan yang saya tulis pakai huruf besar merupakan kode sektor saham masing-masing. Kode sektor saham ini cukup penting anda perhatikan terutama kalau anda ingin menganalisa grafik (chart) dari setiap sektor. 

Kebanyakan para trader / investor pemula tidak mengetahui kode setiap sektor saham, sehingga tidak paham cara menampilkan grafik saham sektoral. Oleh karena itu, kode sektoral saham perlu anda pahami juga. 

Sebagai contoh, jika saya ingin menampilkan grafik saham khusus sektor keuangan dan sektor manufaktur, maka saya bisa ketikkan kode FINANCE (sektor keuangan), lalu untuk sektor manufaktur ketikkan kode (MANUFACTUR) pada chart saham di software online trading. Kemudian akan muncul grafik setiap sektor sebagai berikut:    

Sektor saham BEI - grafik sektor finance

Sektor saham BEI - grafik sektor manufaktur
Anda bisa menampilkan grafik sektor saham pada software online trading anda masing2. Anda hanya perlu ketikkan kode sektoralnya, sama seperti ketika anda ketikkan kode saham. 

Grafik saham sektoral menampilkan pergerakan chart dari seluruh saham di sektor termasuk sub sektornya. Jadi katakanlah anda ingin melihat grafik sektor FINANCE, maka grafik yang muncul bukan hanya grafik sektor perbankan, tetapi juga termasuk seluruh sub sektor yang ada di finance yaitu sub sektor asuransi, perusahaan sekurita, institusi keuangan dan lain2. 

Semoga pos ini bisa membantu rekan-rekan yang sedang mencari sektor saham di BEI, beserta kode setiap sektoral untuk analisa chart. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Trading Indeks IDX80 vs Indeks LQ45

Trading Indeks IDX80 vs Indeks LQ45

Saham2 yang masuk dalam Indeks LQ45 seringkali menjadi acuan para trader untuk memilih saham2 yang cenderung likuid, karena saham2 yang masuk dalam Indeks LQ45 ini memiliki pengaruh / menjadi motor penggerak IHSG. Baca juga: Daftar Saham Indeks LQ45 terbaru. 

Nah, sekarang ini Bursa Efek Indonesia (BEI) juga telah meluncurkan saham2 Indeks IDX80. Apa itu indeks IDX80? Di pos sebelumnya, kita sudah membahas bersama. Anda bisa baca lagi disini: Saham-saham Indeks IDX80.

Jadi mana yang lebih baik dijadikan sebagai acuan trading: Indeks LQ45 atau IDX80? Sebelum saya menjawab mana yang lebih bagus, saya akan memaparkan kelebihan dan kekurangan masing2 indeks. 

Indeks LQ45 kelebihannya adalah: Saham2 yang terdaftar di indeks ini, lebih disaring secara ketat untuk menghasilkan saham2 likuid yang mampu menjadi penggerak pasar atau yang bisa mewakili IHSG. Jadi anda yang biasanya trading dengan mengikuti dan mencermati arah pasar, indeks LQ45 ini sudah sangat cukup untuk anda jadikan benchmark trading anda.  

Namun kekurangannya, tentu saja kalau anda tradingnya cuma di 45 saham ini, pilihan anda akan sedikit. Karena di pasar saham, saham2 yang likuid sebenarnya nggak hanya LQ45. Tapi banyak juga saham2 lapis dua yang masih likuid dan bagus untuk trading. 

Nah, kelemahan di LQ45 ini ditutup dengan adanya indeks IDX80, di mana pada IDX80: Anda punya pilihan saham yang lebih banyak, karena IDX80 bukan hanya memasukkan 45 saham likuid, tapi ditambah lagi menjadi totalnya 80 saham yang disaring berdasarkan penilaian fundamental, free float dan likuiditasnya. 

Tapi setelah saya pelajari saham2 yang ada di IDX80, saya melihat beberapa saham yang secara likuiditas dan fundamental sebenarnya nggak bagus2 amat. Contohnya saham2 yang masuk IDX80 seperti BKSL, WOOD, HOKI, BEST. 

Beberapa saham seperti BKSL dan BEST ini juga rentan digoreng bandar. Dan sebagai informasi, BKSL ini juga sudah keluar dari LQ45 baru-baru ini, tapi dimasukkan dalam IDX80. Dan pergerakan BKSL sebelum keluar dari LQ45 juga mulai meragukan sekali, karena sahamnya (meskipun terkesan likuid) tapi banyak digoreng. 

Kesimpulannya: Semua indeks baik indeks LQ45 maupun IDX80 sebenarnya sama2 bisa dijadikan acuan untuk trading, khususnya anda yang sering menjadikan indeks sebagai acuan trading anda. 

Hanya yang perlu anda analisa lebih lanjut adalah: Kalau anda adalah tipikal trader yang benar2 memiliki profil toleransi risiko yang rendah (cenderung menghindari risiko), anda bisa pilih saham2 indeks LQ45 saja. Sedangkan untuk pemula, saya juga menyarankan anda untuk memulai dengan menjadikan indeks LQ45 sebagai acuan trading. 

Yap, karena indeks LQ45 ini memang jauh lebih populer dibandingkan IDX80, dan selain itu, alasan2 yang saya sebutkan tadi beberapa saham tambahan di indeks IDX80 adalah saham2 yang cukup berisiko untuk pemula.  

Sedangkan jika anda sudah biasa coba saham2 LQ45, anda baru bisa bandingkan dengan saham2 yang ada di IDX80, atau anda bisa trading langsung di saham2 yang masuk di IDX80. Anda yang ingin punya lebih banyak pilihan saham untuk acuan trading, anda bisa melirik saham2 di IDX80 ini. 

Tapi yang pertama harus anda kuasai dulu adalah saham2 di indeks LQ45-nya itu sendiri, karena LQ45 sampai saat ini tetap merupakan indeks yang paling populer dan mayoritas saham LQ45 adalah saham2 penggerak Bursa. Hal ini berbeda dengan saham2 IDX80, di mana ada banyak saham yang kapitalitasi pasarnya tidak terlalu besar.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Saham-saham Indeks IDX80, Baguskah Buat Trading?

Saham-saham Indeks IDX80, Baguskah Buat Trading?

Selama ini anda mungkin lebih populer dan familiar dengan istilah indeks LQ45. Yap, indeks LQ45 ini seringkali dijadikan sebagai benchmark trader untuk melihat acuan saham2 yang likuid di pasar saham.

Saham2 LQ45 ini adalah saham2 yang menjadi motor utama penggerak IHSG. Jika mayoritas saham LQ45 turun, IHSG akan ikut turun dan juga sebaliknya. Baca juga: Daftar Saham LQ45. 

Nah, Bursa Efek sekarang juga telah meluncurkan indeks saham baru, yaitu Indeks IDX80. Apakah itu indeks IDX80? 

Sesuai namanya, indeks IDX80 berarti terdiri dari daftar 80 saham di Bursa Efek. Jadi sebenarnya saham yang ada di indeks LQ45 ini masuk juga di indeks IDX80. Bedanya, indeks IDX80 memasukkan lebih banyak pilihan saham ketimbang LQ45. 

Tujuan dibentuknya indeks IDX80 adalah agar Manajer Investasi (MI) reksa dana memiliki pilihan2 saham yang lebih banyak untuk dimasukkan ke dalam portofolio reksa dananya. Jadi dengan indeks IDX80, diharapkan para MI ini bisa menjadi IDX80 sebagai salah satu benchmark untuk memilih saham untuk produk reksa dananya.  

Di satu sisi, IDX80 dibentuk agar anda para trader yang biasanya menggunakan acuan indeks untuk trading, juga punya pilihan saham yang lebih variatif. Karena sejatinya jumlah saham di BEI itu kan banyak sekali. 

Kalau hanya diambil 45 saham likuid, maka sebenarnya jika anda telaah lebih dalam, masih banyak kok saham2 likuid lainnya. Dengan adanya IDX80, maka saham2 likuid ini bisa menjadi acuan trading untuk anda. 

Penilaian yang digunakan untuk memasukkan saham2 IDX80 adalah sebagai berikut: 

1. Perhitungan free float

Perhitungan indeks IDX80 menggunakan perhitungan free float adjusted market capitalization weighting, yaitu dengan melihat 150 saham yang memiliki free float yang paling tinggi persentasenya. Kalau anda belum tahu apa itu free float, anda bisa baca tulisan saya disini: Perubahan Bobot Indeks Saham: Free Float Adjusted Index. 

2. Likuiditas dan fundamental sahamnya 

Dari 150 saham ini tadi, akan dipilih 80 saham yang paling likuid di Bursa Efek. Selain likuiditas, dinilai pula kinerja fundamental saham2 tersebut. Fundamental dinilai dari kepatuhan perusahaan, GCG, kinerja keuangan serta faktor2 lainnya. 

3. IDX80 diperbaharui setiap 6 bulan sekali yaitu setiap Januari dan Juli, sama seperti saham indeks LQ45. 

Jadi sebenarnya perhitungan saham2 yang masuk di IDX80 ini (hampir) sama dengan saham2 yang ada di indeks LQ45. Yap, hanya saja IDX80 memberikan pilihan saham yang lebih banyak ketimbang LQ45, dengan harapan2 itu tadi (seperti yang saya tulis diatas). IDX80 ini bisa dikatakan sebagai indeks "besarnya" LQ45 dan indeks IDX30. 

Anda yang ingin tahu saham2 apa saja yang ada dalam daftar IDX80, anda bisa tanya ke Mbah Google. Banyak yang menyediakan informasi tentang saham2 yang masuk di IDX80 ini. 

Saat IDX80 diluncurkan, saya mendapatkan pertanyaan dari beberapa trader: "Bung Heze, BEI meluncurkan indeks baru nih, IDX80. Katanya mirip2 sama LQ45 ya, cuma sahamnya lebih banyak. Apakah saya harus trading mengacu ke LQ45 atau ke IDX80 aja soalnya pilihan sahamnya lebih banyak?"

Saya sendiri sudah membandingkan indeks IDX80 dengan LQ45, terutama saham2 yang tidak ada di LQ45, tetapi masuk di IDX80. Jadi saya akan memaparkan tentang perbandingan kedua indeks ini, dan kira2 mana yang lebih baik untuk jadi benchmark anda. Anda bisa baca tulisan saya disini: Trading Indeks IDX80 vs Indeks LQ45 (belum terbit.. Coming soon).. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Makna Indeks Saham Dunia Bagi Pemain Saham

Makna Indeks Saham Dunia Bagi Pemain Saham

Kalau anda pemain saham, anda pasti setiap hari mendengar yang namanya indeks saham (dunia). Mengapa berita2 ekonomi setiap hari mengumumkan kalau indeks Dow Jones hari ini ditutup menguat / melemah? Apa pengaruhnya bagi IHSG, bagi Indonesia? Apakah kenaikan dan penurunan Indeks Dow juga berpengaruh pada keputusan trading Anda? Baca juga: Kumpulan Indeks Saham Dunia.

Di media masa, indeks saham dunia yang paling sering diberitakan (naik dan turun) adalah Indeks Amerika, terutama Indeks Dow Jones, SP500, dan Nasdaq. Lalu apa pengaruhnya ke Bursa saham Indonesia (IHSG)? 

Ketika Indeks Dow naik pada hari sebelumnya, maka IHSG akan cenderung ikut menguat pada perdagangan keesokan hari. Sebaliknya, saat Indeks Dow ditutup turun, maka IHSG akan cenderung mengikuti penurunan indeks Dow keesokan harinya. Mengapa demikian? Karena Amerika adalah negara dengan perekonomian terkuat, maka Bursa sahamnya biasanya menjadi acuan Bursa saham dunia, tidak hanya di Indonesia. 

Pada umumnya, ketika pergerakan IHSG mengikuti pergerakan Dow Jones, maka hal ini lebih karena sifat "latah" pelaku pasar, karena kalau Indeks Dow Jones lagi jatuh misalnya, maka pasti ada apa-apanya dengan Amerika (yang merupakan salah satu pusat ekonomi dunia). 

Sehingga, hal ini pada akhirnya bisa memberikan dampak juga bagi Indonesia. Pada akhirnya, penurunan Dow Jones akan diikuti dengan IHSG.

Perhatikan, kata kuncinya disini adalah cenderung. Artinya, saat Indeks Dow naik, TIDAK SELALU IHSG ikut naik, dan sebaliknya. 

Ada satu hal yang perlu Anda perhatikan. IHSG bisa juga cenderung mengikuti pergerakan Bursa saham Asia. Misalnya: SSE ditutup menguat karena analis memprediksi pertumbuhan ekonomi negeri panda akan membaik. Maka, IHSG biasanya akan ikut menguat. Ketika Indeks2 saham Asia menguat, IHSG biasanya juga cenderung ikut menguat.  

Apakah kenaikan  dan penurunan Indeks saham luar negeri seharusnya berpengaruh pada keputusan trading Anda? 

Tentu saja tidak.  Yang menjadi penggerak IHSG tidak lain adalah saham2 itu sendiri. Jadi seharusnya yang Anda analisis lebih dalam bukan IHSG-nya, tapi sahamnya. Setiap saham memiliki pola pergerakan teknikal sendiri. Tidak selalu saat IHSG turun, semua saham akan turun, dan sebaliknya saat IHSG strong bullish pun, tetap ada saham2 yang koreksi. Jadi, jangan salah menafsirkan: Kalau IHSG turun berarti jangan trading. Bukan begitu. 

Nah lho. Berarti apa gunanya mengetahui posisi IHSG dan Indeks luar negeri terhadap IHSG?

Kalau menurut saya, kita hanya perlu mengetahui untuk melihat posisi indeks saja. Alasan lainnya mungkin, kalau Bursa saham Asia, terutama Tiongkok tiba2 sedang dilanda rapor perekonomian yang jeblok, yang bisa menjatuhkan SSE cukup dalam (seperti tahun 2015), maka kemungkinan besar (hampir pasti) IHSG ikut jatuh. Sehingga, kalau IHSG sudah terjun bebas, maka ya Anda harus keluar dari pasar, jangan terburu trading kalau melihat saham2 yang sudah turun, ternyata masih turun lagi. 

Mungkin itu saja yang ingin saya sampaikan pada Anda tentang Indeks saham. Semoga bermanfaat untuk Anda. Anda the last, bagi Anda yang ingin belajar saham dan trading saham otodidak, mendapat cuan konsisten dari pasar saham, silahkan klik disini: Buku Saham.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.